Pendahuluan
Kalau beberapa orang dalam tingkatan direktur pabrik mobil Toyota mengatakan bahwa 20 tahun lagi – semua produk mobil Toyota tidak akan menggunakan bensin, namun menggunakan tenaga surya, dan juga dapat bergerak dengan kecepatan 200 km/jam, ditambah dengan kemampuan yang lain – maka kita akan percaya, karena yang mengatakan adalah para pembuat mobil tersebut. Kalau yang mengatakan berita itu adalah saya sendiri, orang tidak akan percaya, karena saya tidak bekerja di Toyota. Kalau yang mengatakan seorang direktur dari Toyota, mungkin kita masih mempertanyakan kebenarannya. Kalau ada beberapa direktur memberikan pernyataan yang berlainan, maka kita masih akan bertanya-tanya. Namun kalau yang mengatakan beberapa orang dan orang-orang tersebut menduduki posisi yang begitu penting dalam perusahaan Toyota, dan pernyataan mereka saling melengkapi dan tidak bertentangan satu sama lain, maka kita akan percaya. Kita akan lebih yakin lagi, kalau pernyataan ini bukan hanya satu kali, namun dibuat berkali-kali, terutama kalau mereka mengundang banyak wartawan, sehingga semua pernyataan mereka dapat ditulis oleh wartawan dan semua orang dapat membacanya. Kalau kita masih tidak percaya dengan hal ini, maka orang lain akan mempertanyakan ketidaklogisan dalam cara berfikir kita.
Hal ini sama seperti yang terjadi dengan Nubuat. Nubuat di dalam Perjanjian Lama adalah salah satu dari alasan “motive of credibility” (motive yang dapat dipercaya), mengapa kita percaya akan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Nubuat ini begitu penting, karena ini membuktikan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan, sehingga manusia dapat mengenali dan menantikan kedatangan-Nya.
Kalau nubuat ini dibuat hanya satu kali, atau beberapa kali namun bertentangan satu sama lain, maka kita akan mempertanyakan kebenarannya. Namun nubuat tentang kedatangan Yesus diberitakan lebih dari 20 abad sebelum kedatangannya dan dilakukan secara terus-menerus. Kalau para nabi yang menubuatkan kurang dapat dipercaya, misalkan dapat disuap, atau tidak mempunyai karakter yang baik, kita mungkin masih dapat mempertanyakan kebenarannya. Namun, kita melihat bahwa para nabi yang memberitakan kedatangan Yesus adalah orang-orang yang dipakai oleh Tuhan sendiri, yang mempunyai prinsip yang teguh sampai pada titik mau mengorbankan nyawanya dalam mempertahankan kebenaran yang diwahyukan oleh Tuhan.
Kalau berita yang disampaikan oleh para nabi saling bertentangan, kita akan mempertanyakan kebenarannya. Namun yang terjadi adalah ratusan nubuat yang dibuat oleh para nabi dalam rentang waktu lebih dari 20 generasi memberikan gambaran yang tidak bertentangan, namun saling melengkapi sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang siapa itu Mesias.
Kalau nubuat ini dibuat oleh Gereja Katolik, mungkin orang akan berkata bahwa itu semua adalah karangan Gereja untuk mendukung ajarannya. Namun Kitab Perjanjian Lama adalah kitab yang dipercaya dan dipegang teguh oleh ajaran Yahudi, yang sebenarnya mereka juga tidak mempercayai Kristus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Dengan ini, sebenarnya nubuat ini lebih dapat dipercaya lagi, karena bebas dari usaha pembenaran diri.
Saya mencoba untuk memikirkan apa lagi alasan yang dapat diberikan untuk menyanggah kebenaran ini. Mungkin ada yang mengatakan bahwa semua nubuat itu hanya karangan belaka. Namun kalau kita renungkan, kalau semua itu hanya merupakan suatu fantasi dan karangan belaka, sungguh mustahil untuk mempertahankan suatu karangan dalam kurun waktu 2000 tahun, dan juga nubuat tersebut tidaklah statik, namun terus berkembang, saling melengkapi dan tidak bertentangan. Lebih lagi, pemenuhan kebenaran bahwa akan kedatangan Yesus juga dicatat dalam Kitab Suci agama Islam, yang mengatakan: Yesus lahir dari perawan Maria, Yesus melakukan banyak mukjijat, dll. Jadi pemenuhan kebenaran ini bukan saja dicatat oleh Kitab Suci umat Nasrani, namun juga dalam Kitab Suci kaum Muslim.
Semua pemikiran di atas membuat orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, yang menjadi pemenuhan janji Allah. Apakah mungkin untuk percaya kepada nubuat tersebut, namun tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan? Hal ini tidaklah mungkin, karena ada banyak dari nubuat-nubuat tersebut yang hanya mungkin terjadi, kalau pemenuhannya hanya pada diri Allah. Mari kita teliti akan nubuat yang telah diberikan oleh Tuhan melalui para nabi, yang pemenuhan dari semua nubuat itu hanya ada pada Yesus Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia.
Waktu, tempat, dan cara kedatangan Mesias
Kedatangannya telah diberitakan secara terus-menerus dari asal mula dunia ini. Mesias akan datang dari keturunan Abraham, Iskak, dan Yakub ((Lih. Kej 12:3; 18:8; 22:18; Kej 26:4; Kej 28:1315; Bil 24:17-19.)), dan akhirnya Dia akan datang dari Isai, dari keturunan Daud. ((Lih. 2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Mzm 89:35-37; Yes 11:1-2.)) Dimana Mesias akan lahir? Nabi Mikha telah memberikan lokasi yang begitu tepat akan kedatangan Mesias, yaitu di salah satu desa yang terkecil di daerah Yudea, Betlehem Ephrathah. ((Lih. Mik 5:2.))
Untuk meyakinkan manusia agar tidak sampai salah mengenali kedatangan Mesias, maka Tuhan telah memberitakan waktu dan tempat kedatangan-Nya. Karena Sang Mesias diberitakan datang dari suku Yehuda dan dari keturunan Daud, maka dapat kita simpulkan bahwa Mesias akan datang sebelum suku Yehuda dan keturunan Daud lenyap. ((Lih. Kej 49:8-11; Bil 24:17-19; 2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Mzm 89:35-37.)) Sejarah mencatat bahwa suku keturunan Yehuda dan keturunan Daud lenyap setelah uskup ke dua dari Yerusalem, pengganti Yakobus, yang kemungkinan menjadi uskup sampai kira-kira akhir abad pertama. Akhirnya, melalui nabi Daniel, Tuhan memberitahukan bahwa Mesias akan datang 70 minggu tahun (490 tahun) dari waktu pembangunan kembali Yerusalem (kira-kira tahun 458 BC) ((Lih. Dan 9:1-27.)), dimana kalau dihitung akan membawa kita ke sekitar tahun 30 AD, waktu penyaliban Kristus. Dan, agar manusia tahu secara persis kedatangan Sang Mesias, Tuhan memberikan tanda yang lain, dimana dikatakan bahwa Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan. ((Lih. Yes 7:13-14.)) Tanda ini adalah suatu tanda supernatural (di luar hukum alam) yang sungguh tepat, karena Sang Mesias adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Kita dapat menyimpulkan disini, bahwa garis keturunan, lokasi kedatangan-Nya, waktu, bagaimana Dia akan datang ke dunia ini, hanya dapat dipenuhi dalam diri Kristus, yang datang dari garis keturunan Daud, yang lahir dari Bunda Maria di Bethlehem, pada waktu sebelum suku Yehuda dan keturunan Daud lenyap.
Tuhan juga memberikan karakter-karakter spesifik seorang Mesias. Nabi Mikha mengatakan bahwa Sang Mesias sudah datang dari jaman purbakala, namun Mesias akan datang dan lahir di Bethlehem. ((Lih. Mik 5:2; Pro 8:22-31.)) Keallahan dari Anak Manusia dan Anak Allah telah dinubuatkan oleh nabi Daniel, dimana dia melihat bahwa Anak Manusia diberikan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja dan segala suku bangsa akan mengabdi kepada-Nya. (( Lih. Dan 7:13-14; Mzm 2:7-8; 2 Sam 7:14.)) Roh Tuhan ((Roh Tuhan adalah Allah sendiri yang disebutkan di dalam kitab Kejadian (Kej 1:2).)) juga akan ada pada-Nya, seperti Roh Hikmat dan Pengertian, Roh Nasihat dan keperkasaan, Roh Pengenalan dan Takut akan Tuhan. ((Lih. Yes 11:2.)) Memang, Mesias datang ke dunia ini adalah Tuhan, dan lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, sehingga nabi Yesaya mengatakan bahwa Sang Mesias akan diberikan gelar: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. ((Lih. Is 9:6.)) Roh Kebijaksanaan dan Gelar ke-Ilahian Mesias sebagai Penasehat Ajaib mengingatkan kita akan suatu pribadi dari Kebijaksanaan Allah yang digambarkan dalam buku Amsal. ((Lih. Ams 8:22-31.)) Akhirnya, Nabi Yesaya dan Zakariah menggambarkan Sang Mesias sebagai sosok dengan Roh kelemahlembutan dan penuh belas kasih. ((Lih. Is 42:3; Zech 9:9.)) Dan kalau kita perhatikan, itu hanya dapat dipenuhi dalam diri Kristus, Anak Allah yang menjadi manusia, lahir di Betlehem. Dia adalah penggenapan yang penuh dari Roh Allah, sehingga gelar-gelar Ilahi diberikan kepada Yesus, seperti yang diberitakan oleh Nabi Yesaya. Memang Yesus adalah Tuhan. Walaupun segala kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan diberikan kepada Kristus, Dia datang ke dunia dengan Roh yang lemah lembut dan penuh belas kasih. Hal ini terpenuhi dalam diri Kristus yang datang ke dunia ini untuk menyelamatkan pendosa, bukan dengan senjata di tangan, namun dengan hati yang penuh kasih, yang tidak mengendarai kuda perang, namun datang ke Yerusalem dengan keledai. ((Lih. Zak 9:9.))
Mesias dinubuatkan akan menjalankan tiga misi, sebagai Raja, Nabi, dan Imam.
Nubuat yang lain, yang diberikan di dalam Perjanjian Lama adalah tiga misi Kristus, yaitu sebagai Raja, Nabi, dan Imam. Yakub memberikan berkat kepada Yehuda dan mengatakan bahwa dari keturunan tonggak kerajaannya Mesias akan datang untuk mendirikan kerajaan-Nya, dimana semua bangsa akan tunduk kepada-Nya. ((Lih. Kej 49:8-10.)) Dia akan seperti bintang, dimana semua kekuasaan diberikan kepada-Nya dan pemerintahan ada di pundak-Nya. ((Lih. Yes 9:6.)) Dan memang dalam kenyataannya, Yesus memenuhi misi-Nya sebagai raja di dunia ini dengan mengatur semua orang dan semua bangsa. Dia sendiri meminta kepada para murid-Nya dan orang-orang untuk mengikuti Dia, dan juga mengikuti segala perintah-Nya, karena Dia adalah Raja yang sesungguhnya.
Mesias juga adalah Nabi, seperti yang dikatakan oleh nabi Musa bahwa Tuhan akan memberikan seorang nabi seperti nabi Musa. ((Lih. Ul 18:15-19.)) Tidak ada gunanya Tuhan memberikan nabi yang baru dengan hukum dan peraturan yang sama. Namun, Tuhan memberikan Nabi yang baru, dimana Dia akan memberikan hukum yang baru, yang lebih sempurna daripada Musa. ((Lih. Kis 3:22-23; Kis 7:37.)) Kita dapat melihat hukum yang diberikan oleh Yesus pada saat Dia mulai pemberitaan Kerajaan Surga, yaitu dengan memberikan Delapan Sabda Bahagia. ((Lih. Mat 5:1-12.)) Hukum ini bukan seperti hukum yang diberikan oleh nabi-nabi sebelum kedatangan Kristus, atau bukan hukum yang dikenal oleh dunia dan manusia, karena Kristus adalah Tuhan.
Mesias juga menjadi Imam, yang berlaku untuk selama-lamanya menurut Melkizedek, dimana dipenuhi Yesus pada saat dia merayakan Perjamuan Terakhir. ((Lih. Mzm 110:5; Heb 5:1-10, 6:20.)) Dan persembahan ini mencapai kesempurnaannya dengan persembahan diri-Nya sendiri dengan kematian-Nya di kayu salib. Yesus, menjadi satu-satunya pengantara antara manusia dan Tuhan, yang memeteraikan perjanjian yang baru dengan darah-Nya sendiri di kayu salib. Dengan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Perjanjian Lama memberikan nubuat yang begitu akurat akan tiga misi Kristus sebagai Raja, Nabi, dan Imam.
Nubuat akan kehidupan, kematian, kebangkitan, dan Kemenangan Mesias
Setelah memberikan gambaran akan tiga misi Kristus, Tuhan, melalui nabi-nabi menubuatkan akan kehidupan, kematian kebangkitan, dan kemenangan Sang Mesias. Kehidupan-Nya akan diisi dengan perbuatan-perbuatan dan mukjijat-mukjijat yang ajaib, seperti: yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang lumpuh berjalan, dan yang bisu akan bernyanyi. ((Lih. Yes 29:18, 35:5-6, 61:1; Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30.))
Meskipun orang melihat kuasa dan mukjijat yang dilakukan, orang-orang akan menolak-Nya dan Dia akan menderita dengan cara yang begitu kejam, dimana Yakub menggambarkannya bahwa Dia akan melumuri jubahnya dengan darah. Daniel memperkuat nubuat ini dengan mengatakan bahwa Mesias akan disingkirkan, walaupun Dia tidak melakukan kesalahan apapun. ((Dan 9:26)) Dan nabi Yesaya menggambarkan-Nya sebagai Hamba yang menderita (the Suffering Servant). ((Lih. Yes 42, 49, 50, 53.)) Kemudian, nabi Yesaya melanjutkannya dengan memberikan gambaran yang begitu jelas tentang bagaimana Mesias menderita. Dinubuatkan juga bahwa Mesias harus menderita untuk menebus dosa manusia sehingga manusia akan menerima keselamatan. ((Lih. Yes 42; 49; 50; 53.)) Kemudian, Daud di dalam Mazmur dan Kitab Kebijaksanaan memberikan drama penyaliban Mesias. ((Lih. Mzm 22; WYes 2:12-20.)) Namun, Daud juga menceritakan kebangkitan Mesias, ketika Daud mengatakan bahwa Tuhan tidak akan menyerahkan-Nya ke dunia orang mati. ((Lih. Mzm 16:11.)) Walapun Mesias mengalami semua penderitaan yang begitu berat, Tuhan telah memberitakan kepada Adam dan Hawa, dan juga kepada ular, bahwa Mesias akan memenangkan pertempuran dengan meremukkan kepala Setan melalui penderitaan Kristus, yang dilambangkan dengan meremukkan tumit-Nya. ((Lih. Kej 3:15.)) Semua nubuat ini dipenuhi oleh Kristus dalam kehidupan-Nya, pelayanan-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya di kayu salib, dan kebangkitan-Nya.
Gereja Katolik dinubuatkan sebagai sakramen keselamatan untuk seluruh dunia.
Memang sesungguhnya, melalui penderitaan Mesias, Tuhan telah mengatakannya dari semula bahwa Mesias akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa. ((Lih. Kej 12:3; 18:8; 22:18; Kej 26:4; Kej 28:13-15.)) Lebih lanjut, Daniel 9 menekankan bahwa kedatangan Mesias adalah untuk menghancurkan dosa dan membawa keadilan sejati. Dengan cara ini, maka Kerajaan Allah dapat terjadi di dunia ini dengan Kristus sendiri menjadi raja, batu penjuru, dimana Tuhan sendiri memberikan-Nya segala kekuasaan dan kemuliaan, dan kerajaan, sehingga semua orang dari segala penjuru dan bangsa dapat memuji dan menyembah-Nya. ((Lih. Dan 7:13-14.)) Dan Gereja menjadi sakramen keselamatan bagi seluruh bangsa. ((Lih. Yes. 49:5-12, 60:1-13.))
Sang Mesias memberikan Perjanjian Baru
Efek yang lain dari kedatangan Mesias ke dunia adalah Dia akan menetapkan Perjanjian Baru. Dan Perjanjian yang baru ini tidak ditulis di atas batu, namun ditulis di setiap hati manusia. ((Lih Yer 31:31-33; Ez 36:24-27.)) Dan ini mencapai pemenuhannya melalui pelayanan yang diberikan melalui Gereja dengan memberikan rahmat kekudusan dan berkat Roh Kudus yang diterimakan di dalam Sakramen Permandian dan Penguatan.
Kesimpulan
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa begitu banyak nubuat tentang Mesias yang diberitakan oleh para nabi dalam kurun waktu lebih dari 20 generasi. Tuhan sendiri telah mempersiapkan kedatangan-Nya secara perlahan-lahan dan terus menerus dari awal mula, sehingga manusia akan dapat mengenali dan mempersiapkan kedatangan-Nya dengan pertobatan hati seperti yang diberitakan oleh Yohanes Pemandi.
Dengan mempelajari semua nubuat tersebut di atas secara jujur, sungguh sangat sulit untuk sampai tidak mengenali bahwa semua nubut tersebut hanya bermuara ke satu titik, lebih tepatnya satu pribadi, yaitu Yesus Kristus, Anak Allah yang menjadi manusia dan membawa keselamatan bagi seluruh bangsa. Kedatangan Yesus yang telah diberitakan sebelumnya ini membedakan Yesus dengan para pemimpin agama yang lain. Semua nubuat kedatangan Yesus ini menjadi salah satu “motives of credibility“, motif yang dapat dipercaya bahwa Yesus adalah benar-benar Mesias, Anak Allah, yang dijanjikan.
Ringkasan dari nubuat tentang Mesias dalam kurun waktu 2000 tahun lebih, yang dipenuhi dalam diri Yesus:
A. Kedatangan Mesias
1. Dia akan datang dari keturunan Adam, Abraham, Iskak, Yakub, dan Daud.
- Pada waktu manusia pertama jatuh ke dalam dosa, Tuhan telah menjanjikan seorang penyelamat (Kej 3:15)
- Mesias akan datang dari keturunan Abraham, Iskak, Yakub (Kej 2:3; 18:8; 22:18; Kej 26:4; Kej 28:13-15).
- Mesias akan datang dari tunggul Isai (Yes 11:1-2). Isai adalah bapa dari Daud (1 Sam 16:19).
- Seorang nabi dari Moab, Bileam, bernubuat tentang kedatangan Mesias yang akan datang dari keturunan Yakub (Bil 24-17-19).
- Mesias akan datang dari keturunan Daud dari suku Yudah, dan Tuhan menjanjikan bahwa tahta-Nya akan berlangsung untuk selamanya (2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Maz 89:35-37).
- Pemenuhan janji ini adalah dalam diri Kristus, seperti yang ditunjukkan dalam garis keturunan yang diberikan oleh Matius dan Lukas (Mat 1:1-17; Luk 3:23-38). Perbedaan garis keturunan yang dikemukakan antara Matius dan Lukas, dikarenakan Matius membuat garis keturunan St. Yosef dan Lukas melihatnya dari Bunda Maria. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai bagaimana sebenarnya garis keturunan ini tidak bertentangan, silakan klik disini (dalam bahasa Inggris).
- Untuk menyimpulkan bahwa kerajaan yang dijanjikan oleh Tuhan adalah kerajaan Daud atau Salomo adalah tidak mungkin, karena kerajaan mereka telah runtuh. Pemenuhan janji ini hanya ada pada diri Kristus, dimana kerajaan-Nya akan terus ada sampai akhir jaman. Dan kerajaan-Nya di dunia ini adalah Gereja Katolik, dimana Yesus sendiri menjanjikan akan melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman (Mat 16:16-20).
2. Dia akan datang di Bethlehem.
- Betlehem Efrata, di daerah Yudea adalah lokasi yang sangat spesifik untuk kelahiran Mesias, seperti yang diberitakan oleh nabi Mikah (Mic 5:2).
- Yesus adalah pemenuhan janji ini, karena Yesus lahir di Betlehem di daerah Yudea (Mat 2:6; Yoh 7:42; Luk 2:4). Hal ini menjadi begitu penting, karena dengan mengatakan Mesias lahir di Betlehem, sama saja kalau di Indonesia mengatakan bahwa Mesias akan lahir di Mojokerto di daerah Jawa Timur. Jadi Tuhan memilih tempat yang begitu kecil, yang secara manusia tidak mungkin terjadi, namun semua ini terpenuhi dalam diri Yesus.
3. Dia akan datang pada waktunya, yaitu sebelum kehancuran Yerusalem.
- Sang Mesias akan datang sebelum suku Yehuda benar-benar lenyap (Kej 49:8-11; Bil 24:17-19).
- Karena dinubuatkan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Daud, suku Yehuda, maka Mesias akan datang sebelum keturunan Daud lenyap (2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Maz 89:35-37). Kita tahu bahwa pada tahun 70AD, Yerusalem mengalami kerusakan total karena kepungan tentara Roma dibawah jendral Titus, dimana kehancuran ini telah dinubuatkan oleh Yesus sendiri (Mat 24:3-21).
- Malaikat Gabriel mengatakan kepada nabi Daniel bahwa Mesias akan datang dalam waktu 70 minggu tahun dari saat pembangunan kembali Yerusalem (Dan 9:1-27).
- 70 minggu tahun (490 tahun) dari saat pembangunan kembali Yerusalem (sekitar tahun 458 BC), membawa kita kepada sekitar tahun 32 AD, tahun dimana Yesus disalibkan.
- Semua nubuat di atas dipenuhi oleh Yesus Kristus, keturunan Daud, yang berkarya sampai tahun 33 AD. Jadi Mesias datang sebelum kehancuran total Yerusalem tahun 70 AD.
4. Dia akan dilahirkan oleh seorang perawan.
- Mesias akan lahir dari seorang perawan, seperti yang diberitakan kepada raja Ahab oleh nabi Yesaya (Yes 7:13-14).
- Pemenuhan janji ini adalah Yesus Kristus, yang lahir dari perawan Maria. (Luk 1:26-38). Hal ini juga dicatat dalam Kitab Suci agama Islam.
B. Karakter dari Mesias yang dijanjikan
1. Dia adalah abadi
- Nabi Mikah menubuatkan tentang Mesias, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala, namun Dia akan lahir di Betlehem (Mik 5:2; Ams 8:22-31).
- Ini adalah dua hal yang mempunyai sifat yang berbeda. Di satu sisi, Dia ada sejak asal mula, namun di satu sisi dia masuk dalam sejarah manusia, yang bermula di Betlehem. Disinilah pemenuhan janji Allah pada diri Yesus, yang mempunyai dua kodrat, Tuhan dan Manusia (one person with two nature).
2. Dia adalah Anak Manusia dan Anak Allah
- Nabi Daniel mengalami suatu penglihatan, dimana datang Anak Manusia dan kepada-Nya diberikan segala kuasa, kemuliaan, dan kerajaan (Dan 7:13-14; Maz 2:7-8; 2 Sam 7:14).
- Orang Yahudi mengerti bahwa Anak Manusia berarti “Manusia itu” atau Anak Allah berarti “Allah”.
- Dan semua dipenuhi dalam diri Yesus, dimana dalam beberapa kesempatan, Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Anak Manusia (Mat 8:20, 18:11,12:8, 12:38-42, 13:37,41-42; Lk 9:58, 6:5, 11:29-32, 18:31-34, 20:17-19, 16:27-28, 9:26-27; Mk 2:27-28, 8:11-13, 8:38-9:1, 10:32-34).
3. Dia mempunyai Roh Allah dan diberi gelar Ilahi
- Roh Allah akan ada pada diri Mesias: roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan (Yes 11:2).
- Mesias akan diberi gelar-gelar Ilahi, seperti: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yes 9:6).
- Semua gelar di atas adalah hanya untuk Tuhan, yang terpenuhi dalam diri Kristus, karena memang Yesus datang ke dunia dan Dia telah menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan.
- Gelar Penasehat Ajaib mengingatkan kita akan suatu figur kebijaksaan (Am 8:22-31). Dan Roh Tuhan ini adalah Tuhan sendiri, seperti yang kita lihat dalam penciptaan dunia (Kej 1:2).
4. Mesias akan mempunyai Roh Kelemahlembutan dan Belas Kasihan
- Seluruh ajaran dan pengadilan dari Mesias akan ditandai dengan Roh kelemahlembutan dan belas kasihan, dimana nabi Zakaria mengatakan bahwa Raja yang rendah hati akan naik keledai (Yes 42:3; Zak 9:9).
- Hal ini terpenuhi dalam diri Yesus, yang mengajarkan ajaran cinta kasih, seperti yang tercermin dalam kotbah di bukit (Mat 5:1-12).
- Yesus juga memasuki kota Yerusalem dengan menunggang keledai (Mat 21:5-7)
C. Mesias mempunyai 3 misi utama: menjadi Raja, Nabi, dan Imam.
1. Mesias adalah Raja
- Mesias digambarkan sebagai Raja, pada waktu Yakob memberkati Yehuda, dimana Yakob mengatakan bahwa tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda sampai Dia datang yang berhak atasnya, dan kepada-Nya akan takluk bangsa-bangsa. (Kej 49:8-10).
- Sampai Dia yang berhak atasnya merujuk kepada Mesias, dimana Dia datang untuk mendirikan kerajaan-Nya yang memang menjadi hak-Nya, sebelum suku Yehuda benar-benar musna. Jadi nubuat ini merujuk kepada Kristus, yang juga memprediksikan kehancuran Yerusalem.
- Bileam, bernubuat tentang Mesias, yang akan menjadi bintang, dan mempunyai kekuasaan seluruh bangsa (Bil 24:17-19).
- Bintang dari Yakub terpenuhi dari diri Yesus, dimana kelahiran-Nya ditandai dengan bintang yang diikuti oleh orang-orang magus. Bintang Israel bukanlah raja dari dunia ini, namun Dia adalah Raja Surgawi yang bertahta dalam hati setiap orang.
- Yesaya mengatakan bahwa seorang anak akan lahir dan pemerintahan akan ada pada pundak-Nya (Yes 9:6).
- Zakaria mengatakan bahwa seorang Raja yang rendah hati akan menaiki keledai (Zak 9:9).
2. Mesias adalah Nabi
- Musa berkata bahwa Tuhan akan memberikan nabi yang baru seperti dia diantara kaum Israel (Ul 18:15-19).
- Rasul Petrus dan diakon Stefanus mengatakan bahwa Yesus adalah pemenuhan dari Nabi yang Baru seperti yang telah dijanjikan oleh Musa karena Dia memberikan hukum yang baru, yang lebih sempurna daripada hukum Musa (Kis 3:22-23; Kis 7:37).
- Yesus adalah Musa yang baru, seorang Nabi, perantara antara manusia dan Tuhan, yang memateraikan perjanjian baru dengan darah-Nya sendiri di kayu salib. Perjanjian Baru ini lebih sempurna daripada Perjanjian Lama yang diadakan di gunung Sinai.
3. Mesias adalah Imam
- Mesias akan menjadi imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek (Maz 110:4).
- Yesus adalah Imam Agung menurut Melkisedek dimana Dia menggenapi nubuat ini dengan kurban imamat pada saat perjamuan terakhir (Ibr 5:1-10; 6:20).
D. Kehidupan, penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kemenangan Sang Mesias.
1. Dia akan melakukan banyak mukjijat
- Nabi Yesaya menubuatkan bahwa Mesias akan melakukan banyak mukjijat, seperti: orang buta melihat, yang tuli mendengar, yang lumpuh berjalan, dan yang bisu bersorak-sorai (Yes 29:18, 35:5-6, 61:1).
- Yesus menjadi pemenuhan nubuat ini, seperti yang dikutip-Nya pada waktu Dia menjawab utusan Yohanes Pemandi (Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30).
- Kita juga melihat dalam seluruh Injil, Yesus melakukan banyak sekali mukjijat.
- Bahwa Yesus melakukan banyak sekali mukjijat, juka di akui oleh kaum Muslim.
2. Dia akan dianiaya, mengalami penderitaan dan mati di kayu salib
- Sang Mesias digambarkan mengalami penderitaan
- Yakob menggambarkan bahwa Mesias akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur (Kej 49:11).
- Daniel 9 memberikan gambaran akan Mesias yang menderita, dimana dia akan disingkirkan, walaupun tidak mempunyai kesalahan apapun (Dan 9: 26).
- Gambaran akan penderitaan Mesias:
- Nabi Yesaya memberikan gambaran yang begitu jelas akan penderitaan Sang Mesias (Yes 42; 49; 50; 53).
- Mesias harus menderita untuk menanggung dosa dunia; oleh bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan (Yes 53:5).
- Mesias juga akan ditolak oleh orang-orang (Maz 118:22).
- Yesus ditolak bukan hanya oleh orang-orang, namun terutama adalah para ahli farisi, imam agung. Namun penolakan ini melahirkan Kerajaan Allah, dengan Yesus sendiri sebagai batu penjuru (Mat 21:42).
- Daud berbicara tentang penderitaan Kristus di kayu salib, seperti: tangan dan kakinya akan ditusuk, segala tulangnya terlihat, membagi pakaiannya, menderita kehausan yang sangat (Maz 22). Dan lebih lanjut nabi Yesaya mengatakan bahwa Mesias akan memberikan punggungnya bagi orang-orang yang memukulnya, dan memberikan pipinya bagi yang mencabut janggutnya. Dia dinodai dan diludahi, namun dia tidak menyembunyikan mukanya (Yes 50:6). Lebih lanjut buku Kebijaksanaan Salomo menceritakan tentang penganiayaan dan penolakan Kristus (Keb 2:12-20).
- Drama yang begitu kejam ini terpenuhi dalam diri Kristus yang mengalami penderitaan begitu hebat sesuai dengan yang dinubuatkan nabi Daud dan Yesaya (Mat 27:39-42).
3. Dia akan bangkit
- Daud berbicara tentang kebangkitan Mesias ketika dia berkata bahwa Tuhan tidak akan memberikan Dia kepada dunia orang mati (Maz 49:15).
- Yesus adalah pemenuhan nubuat ini, karena Yesus telah bangkit dari mati dengan begitu banyak saksi yang masih hidup pada waktu Injil dan Surat Rasul Paulus ditulis (Mat 28:7).
- Yesus juga mengatakan bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup dan barangsiapa percaya kepada-Nya, dia akan hidup walaupun dia sudah mati (John 11:25).
4. Dia akan menjadi pemenang
- Namun Sang Mesias telah dinubuatkan akan menjadi pemenang, seperti yang dikatakan oleh Tuhan sendiri, ketika Tuhan berbicara di hadapan Adam, Hawa, dan ular, dan mengatakan ” Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3:15).
- Wanita ini dapat diinterpretasikan sebagai Maria, yang melahirkan Yesus.
- Jadi Yesus, anak dari Maria, adalah pemenuhan dari nubuat ini, yang telah meremukkan kepala setan, namun dengan mengalami keremukan tumit, atau penderitaan yang berat, yang mencapai puncaknya pada penderitaan Kristus di kayu salib.
E. Mesias akan menghapus dosa manusia dengan Perjanjian yang baru, yang akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa dan dicapai melalui Gereja-Nya.
1. Mesias akan menghapuskan dosa dan membawa keadilan yang sejati
- Daniel 9 mengatakan bahwa Mesias akan melenyapkan kefasikan, mengakhiri dosa, menghapuskan kesalahan, mendatangkan keadilan yang kekal (Dan 9:24).
- Nubuat ini terpenuhi dalam diri Yesus, yang kedatanga-Nya memberikan kesempatan kepada manusia untuk bersatu kembali dengan Tuhan.
2. Mesias akan membuat Perjanjian yang Baru.
- Nabi Yeremiah dan Ezekiel mengatakan bahwa Mesias akan memberikan perintah yang baru, Perjanjian yang Baru, dimana tidak ditulis di atas batu, namun ditulis di dalam hati setiap orang (Yer 31:31-33; Ez 36:24-27).
- Dan semua ini dipenuhi oleh pelayanan Gereja dalam memberikan rahmat kekudusan dan karunia Roh Kudus melalui Sakramen Permandian dan Sakramen Penguatan.
3. Dia akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa
- Berkat bagi seluruh bangsa telah dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham, Iskak, Yakob (Kej 12:3; 18:8; 22:18; Kej 26:4; Kej 28:13-15).
- Berkat untuk seluruh bangsa mengalir dari Yesus, melalui Gereja-Nya, sehingga Gereja Katolik menjadi sakramen keselamatan bagi seluruh bangsa.
4. Mesias akan mendirikan Kerajaan Allah
- Daniel menafsirkan mimpi dari raja tentang patung yang terdiri dari empat elemen, dimana akhirnya dihancurkan oleh tangan Ilahi, yang dilambangkan dengan batu yang bukan dari tangan manusia (Dan 2:32-45).
- Empat kerajaan melambangkan: Babilonia, Persia & Media, Aleksandria, Roma.
- Batu melambangkan sesuatu yang lebih besar dari kerajaan Roma dan terbuat dari tangan Ilahi. Batu ini melambangkan Mesias.
- Batu itu kemudian tumbuh menjadi gunung yang besar dan memenuhi bumi, yang melambangkan Gereja Katolik yang menjadi sakramen Keselamatan bagi seluruh bangsa.
- Daniel melihat Anak Manusia, yang diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan kekuasaan sebagai raja, dan semua orang dari segala penjuru, bangsa, dan bahasa akan melayani Dia dan kekuasaan ini tidak akan berakhir (Dan 7:13-14; Maz 72:4-17).
- Dan semua dipenuhi dalam diri Yesus, dimana dalam beberapa kesempatan, Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah (Mat 8:20, 18:11,12:8, 12:38-42, 13:37,41-42; Lk 9:58, 6:5, 11:29-32, 18:31-34, 20:17-19, 16:27-28, 9:26-27; Mk 2:27-28, 8:11-13, 8:38-9:1, 10:32-34).
- Kedatangan Yesus yang kedua digambarkan seperti Anak Manusia yang datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan (Dan 7:13-14).
5. Gereja Katolik adalah Kerajaan Allah yang didirikan oleh Mesias
- Yesaya menubuatkan bahwa rumah Allah akan didirikan dan dimuliakan, dimana seluruh orang dan bangsa akan datang kepadanya (Yes 2:2-3). Lebih lanjut, Yesaya berkata bahwa Mesias adalah terang bagi bangsa-bangsa, di mana keselamatan akan mencapai seluruh dunia. (Yes 49:5-12).
- Semua ini dipenuhi dalam Gereja Katolik yang didirikan oleh Kristus, dimana segala macam suku dan bahasa datang dan bergabung menjadi anggota Gereja.
[…] Lebih lanjut dapat dilihat di sumber […]
Dear Katolisitas,
saya ingin bertanya, beberapa minggu lalu didalam misa minggu, romo menjelaskan menurut ketentuan Vatikan yang baru dikatakan bahwa keselamatan juga berasal dari luar khatolik.
Ini bagaimana, tolong dijelaskan selengkapnya, karena selama ini saya meyakini tak ada keselamatan diluar Kristus, dan bahwa Khatolik-lah jalan keselamatan itu. Terima kasih
[dari katolisitas: Apa yang diungkapkan Romo tersebut kurang tepat. Kalau Anda ingin benar-benar menggali ajaran ini, maka silakan melihat beberapa artikel berikut ini – silakan klik]
Dear Katolisitas..
Di atas di tuliskan :
Sejarah mencatat bahwa suku keturunan Yehuda dan keturunan Daud lenyap setelah uskup ke dua dari Yerusalem, pengganti Yakobus, yang kemungkinan menjadi uskup sampai kira-kira akhir abad pertama.
Dimana ini bisa kita baca ya?
Trimakasih, Gbu
Shalom Dianne,
Rasul Yakobus yang menjadi Uskup pertama di Yerusalem dibunuh sebagai martir di sekitar tahun 62-69 (atau tahun 63 menurut catatan Flavius Josephus), dan menurut catatan ahli sejarah di abad awal, Eusebius dari Caesarea, dalam Church History, IV. 5, dikapatkan penggantinya adalah St. Symeon (Simeon), klik di sini.
Nah, sejarah juga mencatat kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tahun setelah kematian Rasul Yakobus. Saat itu adalah masa kepemimpinan St. Simeon, Uskup kedua Yerusalem.
Sumber dari Wikipedia, klik di sini, mencatat tentang kehancuran Kerajaan Yehuda (keturunan Daud), bahkan sudah terjadi sejak tahun 63 BC, demikian:
“This, the last nominally independent Judean kingdom, came to an end in 63 BCE with its conquest by Pompey of Rome. With the installation of client kingdoms under the Herodian Dynasty, the Kingdom of Israel was wracked by civil disturbances which culminated in the Jewish Revolt, the destruction of the Temple, the emergence of rabbinical Judaism and Christianity. It then became a part of the Roman (and later Byzantine) Empire until the Arab conquests of the 7th century CE.”
Di abad pertama sesudah Masehi, kaum Zealot berusaha melakukan perlawanan terhadap penguasa Romawi. Namun penguasa Romawi lebih kuat. Mereka menghancurkan bait Allah di Yerusalem di tahun 70 CE (di masa kepemimpinan imam besar Eliezer ben Hananiah, klik di sini).
Kehancuran Yerusalem ini secara total mencerai-beraikan bangsa Yehuda dan memulai masa pembuangan bangsa Yahudi keluar dari Tanah Suci/ Yerusalem, klik di sini:
“The Second Temple built by Ezra and Nehemiah was destroyed by the Romans in August 70 CE (AM 3830), scattering the people of Judea and commencing the Jewish exile from the Holy Land.“
Atau disebutkan di link yang lain, tentang terceraiberainya bangsa Yahudi (Jews, dari kata Judea/ Yehuda), klik di sini:
“For the next two thousand years, the Temple Mount would lack any Jewish presence. The destruction of the Temple in A.D. 70 caused the beginning of the scattering of the Jews throughout the world. During this period, the Temple Mount was for the most part neglected and profaned. Though this time constituted a period of neglect some significant events concerning Jerusalem and the Temple Mount did occur.”
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
dear pengurus katolisitas.
bagaimanakah kalian bisa yakin kalau alkitab yang kalian pegang saat ini masih otentik merupakan tulisan para rasul dan sama sekali tidak diubah oleh orang lain?
Shalom Bogoro,
Kami meyakini bahwa Kitab Suci yang kami pegang saat ini adalah yang sungguh sungguh diinspirasikan oleh Roh Kudus, karena Gereja Katolik yang menetapkan buku-buku yang termasuk dalam Kitab Suci. Hal ini diperkuat oleh tulisan para Bapa Gereja di awal-awal masa kekristenan. Tulisan-tulisan tersebut direkam dalam sejarah.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
ya, memang dapat diakui bahwa transkrip asli Alkitab yang dituliskan oleh penulis-penulis aslinya memang diilhami langsung oleh Roh Kudus. namun coba pikirkan hal-hal berikut ini:
1. transkrip asli Alkitab sudah lama hilang. yang tersisa sekarang hanya tinggal codex-codex, yaitu salinan dari transkrip asli Alkitab. bukankah ada kemungkinan terjadi berbagai kesalahan dalam penyalinan itu? malah bisa jadi si penulis codex dengan sengaja mengubah sebagian isi besar Alkitab aslinya.
2. codex-codex itu sendiri juga tidak lengkap. banyak halaman-halamannya yang hilang. itu berarti Alkitab yang kalian pegang sebenarnya tidak lengkap, bukan?
3. Hugh J. Schonfield telah membuktikan pada bukunya The Original New Testament bahwa amanat agung dalam Matius 28:16-20 ternyata hanya ayat yang ditambah-tambahkan para penginjil untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. hal ini juga dibuktikan oleh Robert Funk dalam bukunya berjudul The Five Gospels. bagaimana kalian menyanggah hal ini?
4. kalian bersikeras Polikarpus belajar iman Kristen dari Rasul Yohanes. namun pada surat-surat Polikarpus, dia sama sekali tidak mengutip Injil Yohanes. bukankah ini bisa menjadi indikasi bahwa Injil Yohanes tidak dituliskan oleh Rasul Yohanes?
Shalom Bogoro,
Silakan untuk pertama-tama membaca artikel yang baru saja kami tayangkan untuk menanggapi pertanyaan Anda, silakan klik .
1. Fakta menunjukkan bahwa memang terdapat variasi salinan teks Kitab Suci dalam codices (beberapa codex). Namun variasi salinan tersebut tidaklah signifikan dan tidak mengubah pesan utama teks Kitab Suci tersebut. Adanya ribuan salinan manuskrip Kitab Suci di abad kedua, membuktikan bahwa tidak mungkin diadakan pemalsuan, sebab jika seseorang mau memalsukan, ia harus mengubah ribuan salinan yang sudah ada dan beredar di banyak tempat yang berbeda.
2. Walaupun codices yang survive yang tidak lengkap, namun iman Gereja memang tidak tergantung semata-mata dari apa yang tertulis pada salah satu codex atau dua codices tersebut. Nyatanya ada banyak codices ditemukan, dan saling melengkapi satu sama lain. Sebab apa yang kurang lengkap di codex yang dianggap paling lengkap saat ini (yaitu Codex Vaticanus) dapat dilengkapi oleh codices lainnya, misalnya Codex Sinaiticus, Codex Alexandrinus dan codices lainnya. Selain itu, Tradisi Suci yang hidup dan berakar dalam Gereja, sebagaimana terlihat dari tulisan para Bapa Gereja, itu juga menjadi sumber yang tak terpisahkan dari codices tersebut.
Silakan membaca di sini, silakan klik, tentang adanya berbagai manuskrip Kitab Suci, yang saling melengkapi satu sama lain.
3. Tentang otentisitas dari amanat agung dalam Mrk 16:9-20, silakan klik di sini dan Otentisitas amanat agung dan forma baptisan dalam Trinitas Mat 28:16-20), silakan klik.
4. Mengapa surat-surat St. Polycarpus tidak mengutip Injil Yohanes? Apakah ini indikasi bahwa Injil Yohanes tidak ditulis oleh Rasul Yohanes?
Sejauh ini tulisan St. Polycarpus yang extant/ survive dan yang paling dikenal adalah suratnya kepada jemaat di Filipi. Memang di surat itu St. Polycarpus tidak mengutip Injil Yohanes, namun demikian, ia mengutip surat Rasul Yohanes. Yaitu pada saat ia mengecam aliran sesat Docetae yang tidak percaya bahwa Kristus sungguh menjelma menjadi manusia. St. Polycarpus, mengacu kepada 1 Yoh 4:3, mengatakan, “Sebab barangsiapa tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang dalam daging, ia adalah antikristus.” (lih. Epistle of Polycarp, ch. vii) Dan juga di bab selanjutnya St. Polycarpus mengacu kepada 1 Yoh 4:9, ketika mengatakan bahwa Kristus “tidak berdosa dan tidak ada tipu daya dari mulut-Nya, tetapi menanggung segala sesuatu untuk kita supaya kita dapat hidup oleh-Nya” (lih. Epistle of Polycarp, ch. viii).
Di samping itu, St. Polycarpus memang mengutip banyak Injil sinoptik, Kisah para Rasul dan surat-surat Rasul Petrus dan Paulus. Namun demikian, hal ini tidak membuktikan bahwa ia bukan murid Rasul Yohanes. Sebab selain sebagai murid Rasul Yohanes, St. Polycarpus menerima pengajaran dari para Rasul lainnya. Hal ini ditulis oleh St. Irenaeus dalam bukunya Adversus Heresies, III.3.4, “Tetapi Polycarpus tidak hanya diajar oleh para Rasul, dan bercakap-cakap dengan banyak orang yang telah melihat Kristus, tetapi juga oleh para Rasul di Asia, ditunjuk sebagai uskup Gereja di Smyrna, yang kulihat juga di masa mudaku, sebab ia hidupnya di dunia sangat panjang. Dan sebagai orang yang lanjut usia, dengan mulia dan terhormat mengalami kematian sebagai martir, berangkat dari kehidupan ini, setelah selalu mengajarkan hal-hal yang telah dipelajarinya dari para Rasul, dan yang telah dilestarikan oleh Gereja dan yang satu-satunya benar…..” Dengan terhubungnya St. Polycarpus dengan para Rasul dan para saksi Kristus lainnya, maka tak mengherankan jika dalam suratnya ia mengutip Injil sinoptik dan surat-surat para Rasul, selain Rasul Yohanes.
Sedangkan fakta bahwa St. Polycarpus adalah murid Rasul Yohanes, itu diketahui dari beberapa bukti:
1. Kesaksian murid dari murid St. Polycarpus, yaitu St. Irenaeus (lih. St. Irenaeus, Against Heresies V.33, in Letter to Florinus, as quoted by Eusebius, in Church History V. 20)
2. Kesaksian dari Tertullian (Tertullian, De praescriptione hereticorum 32.)
3. Kesaksian St. Hieronimus, yang menyebutkan bahwa St. Polycarpus adalah murid Rasul Yohanes dan oleh Rasul Yohanes ditahbiskan menjadi uskup Smyrna. (lih. Philip Schaff (ed.), Nicene and Post-Nicene Fathers, 2, 3)
4. Kesaksian dari tulisan suratnya kepada jemaat di Filipi, yang menurut para ahli Kitab Suci, mencerminkan semangat Rasul Yohanes, yang lembut dan mempunyai karakter kasih seperti tulisan Rasul Yohanes ketika menjabarkan tentang Kristus dan Gereja, namun dashyat bagaikan “anak guruh” ketika menanggapi ajaran sesat dan kemerosotan iman dan moral.
Namun peran penting St. Polycarpus adalah bukan saja ia adalah murid Rasul Yohanes, tetapi karena ia juga belajar banyak dari para Rasul yang lain dan para saksi yang hidup di zaman Kristus. Maka fakta bahwa St. Polycarpus tidak mengutip Injil Yohanes dalam suratnya kepada jemaat di Filipi tidak merupakan bukti bahwa ia bukan murid Rasul Yohanes. Sebab, selain toh ia mengutip surat Rasul Yohanes, juga suratnya kepada jemaat di Filipi hanya salah satu tulisannya yang survive, maka tidak bisa dijadikan patokan definitif untuk melawan bukti-bukti otentik lainnya dari kesaksian sejumlah Bapa Gereja yang jelas menyebutkan bahwa ia adalah murid Rasul Yohanes.
Selanjutnya tentang otentisitas Injil Yohanes, silakan klik di sini; dan Apakah Injil Yohanes tidak ditulis oleh Yohanes, silakan klik di sini.
Demikian yang dapat saya tanggapi dari pertanyaan Anda, semoga berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
terima kasih, mbak ingrid, atas jawabannya yang cukup memuaskan. namun saya masih memiliki sejumlah pertanyaan lagi pada topik-topik yang berbeda.
Imam Agung tersebut mungkin tidak bisa menerima Sang Mesias yang dari kalangan orang miskin.
Coba Yesus lahir sebagai putra Raja Romawi, sangat mungkin sekali Yesus akan langsung diterima.
[Dari Katolisitas: Belum tentu juga, sebab Imam Agung Yahudi malah membenci bangsa Romawi yang mereka anggap sebagai penjajah.]
Namun itulah rahasia Tuhan.
Untuk silsilah yang diberikan, kenapa tida ada nama Bunda Maria nya..???
[Dari Katolisitas: Dalam silsilah Yahudi, yang disebut memang garis keturunan dari ayah. Namun demikian nama Bunda Maria disebut dalam silsilah yang dicatat oleh Matius (lih. Mat 1:16), menyertai nama Yusuf, yaitu “Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.”]
Trima kasih atas informasi yang penting ini, saya sangat… Salam kasih Kristus….
Tuhan Yesus segalanya bagi ku…..
Saya sebagai anak TUHAN, saya bersyukur karena mengimani YESUS KRISTUS sebagai jurus selamatku. Tidak ada yang berkuasa dan memberi perlindungan yang ajaib di dunia ini selain TUHAN YESUS KRISTUS. Oleh karena itu kita bersyukur dan berterima kasih kepadaNya karena DIA anak ALLAH yang agung dan perkasah dan ajaib. Bagi tiap orang yang membaca, merenungkan serta melakukan FIRMANNYA pasti akan memeperoleh kedamaian dan ketentraman dalam hidupnya. Bagi siapa yang membaca isi renungan ini saya percaya bahwa TUHAN YESUS KRISTUS akan memberkatinya. Syalam khususku untuk YESUS KRISTUS serta kamu yang membaca teks ini.
Salom, mohon maaf mau menanyakan maksud penulisan ini :
4. Dia akan dilahirkan oleh seorang perawan.
Mesias akan lahir dari seorang perawan, seperti yang diberitakan kepada raja Ahab oleh nabi Yesaya (Yes 7:13-14).
Pemenuhan janji ini adalah Yesus Kristus, yang lutamaahir dari perawan Maria. (Luk 1:26-38). Hal ini juga dicatat dalam Kitab Suci agama Islam.
Mengapa perlu dicantumkan “Hal ini juga dicatat dalam Kitab Suci agama Islam”. Saya kira, kita tidak perlu mendapat pengakuan dari agama lain tentang keyakinan kita. Mohon maaf kalau kurang berkenan.
Terimakasih
[Dari katolisitas: Memang kita tidak perlu membuktikan kebenaran iman kita dari Kitab Suci agama lain. Namun kalau Kitab Suci agama lain mencatatnya, maka dapat menambahkan argumentasi. Namun tentu saja kita tidak dapat menjadikannya argumentasi yang utama]
Halo pengasuh ytk
Syalom,
Sy ingin tnya, kalau mmg sudah dinubuatkan, tentunya akan diketahui oleh orang2 Yahudi saat itu, apalagi Imam2 Besar.
Lalu, kenapa di saat2 pengajaran Yesus (Yohanes 10), orang2 Yahudi lgsg memusuhi Yesus dgn ingin melempari Dia batu, tanpa memeriksa-Nya terlebih dahulu, pdhl mereka sudah melihat mukjizat2-Nya ?
Terima kasih.
Shalom Wenang,
Kalau kita melihat Mat 23:13-29, maka kita melihat bahwa Yesus sungguh tidak berkenan dengan sikap kaum Farisi yang sungguh munafik. Dan kemunafikan mereka juga terlihat bahwa mereka sebenarnya juga telah mengenal ciri-ciri Sang Mesias yang dijanjikan, namun tetap mengeraskan hati mereka untuk tidak mau mempercayai Kristus. Itulah sebabnya, Kristus mengatakan bahwa setidaknya, mereka dapat melihat perbuatan-perbuatan yang telah diperbuat Kristus (lih. Yoh 10). Karena mewartakan kebenaran, bahwa Dia adalah Sang Pemberi Hukum, Dia lebih besar dari bait Allah, dan Dia dianggap melawan keesaan Allah, maka Kristus akhirnya menderita dan wafat di kayu salib. Penjelasan tentang hal ini dapat dibaca di sini – silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Ohhhhh iya Pak Stef, sorry waktu nulis itu mungkin lagi ngantuk hehehe, ijin sy angkut kesini..
10:25 Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”
10:39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
Dear Pak Stef atau Bu Inggrid,
Pak Steaf atau Bu Inggrid, saya ingin sedikit bertanya mengenai hal yang menurut saya agak membingungkan untuk saya. Kedatangan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan manusia telah dinubuatkan oleh banyak nabi2 dalam perjanjian lama. Lalu Allah sendiri lalu menggenapinya. Lantas kenapa hal ini berbeda dalam ajaran Muslim? Padahal kalau sesuai dengan ilustrasi yang Pak Stef atau Bu Inggrid tulis dalam cerita “Pabrik Toyota” diatas seharusnya ajaran Islam pun turut membenarkan pula. Apalagi agama Islam lahir setelah ratus tahun sekian setelah Yesus Kristus. Bukankah firman itu sama dan tidak bertentangan?
Terima kasih Pak Stef dan Bu Inggrid untuk jawaban yang telah diberikan. Tuhan memberkati kalian.
Shalom Nick,
Memang argumentasi dari sisi Yesus yang telah dinubuatkan terlebih dahulu, sebenarnya merupakan argumentasi yang sangat kuat, karena tidak ada tokoh agama lain yang dinubuatkan terlebih dahulu. Namun, memang pada akhirnya kita harus mengakui ada perbedaan akan apa yang dipercayai dalam agama Islam dan Kristen. Diceritakan oleh Santo Yohanes Damaskus bahwa agama Islam pada awalnya bersentuhan dengan orang-orang dari kaum Arianisme, yang pandangannya memang tidak sesuai dengan iman Kristen – yang mempercayai bahwa Kristus adalah sungguh Allah dan satu hakekat dengan Allah Bapa. Namun, sebagai umat Katolik, kita harus berpegang teguh pada iman kita, yaitu mempercayai Tritunggal Maha Kudus dan segala hal seperti yang kita doakan dalam kredo.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Apa perbedaan nabi &rasul? Dan siapa yang menurunkan injil?
Shalom Joel,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang nabi dan rasul. Nabi secara prinsip mempunyai pengertian sebagai “pembicara untuk Tuhan”, baik menyampaikan teguran, penghukuman, pengertian, peneguhan, berita, dll. Dalam Perjanjian Lama, sebagian dari mereka juga menuliskan buku-buku yang menjadi bagian dari Perjanjian Lama. Sedangkan Rasul merujuk kepada orang yang diutus. Secara khusus diberikan kepada orang-orang yang dipilih oleh Yesus sendiri menjadi rasulnya, yaitu 12 rasul. Mereka diberikan kuasa untuk mengajar dan mengatur umat beriman. Berikut ini adalah pengertian nabi dan rasul dari ensiklopedia Katolik:
Nabi: (Greek: prophetes, speaker for) – The Hebrew words for prophet and prophecy, nabi and hozeh, mean: the first “interpreter and mouthpiece of God”; the second, the vision or revelation interpreted. A prophet in the Old Testament was one who made known the will of God, not always by foretelling the future, but often by exposing and rebuking evil, by standing lor the law. Abraham, Moses, Samuel, Balaam, Elias, Eliseus, and Nathan are mentioned as prophets. The prophets whose writings form a book of the Old Testament are mentioned in the article on the Books of the Bible. We gather from the prophetic books that prophecy was a vocation; that it required supernatural knowledge, revelation of some truths or facts by God and inspiration to utter and impress these on men. The bulk of the prophecies of the Old Testament concerns the punishment of guilty nations, and the fulfilment of the ancient promises. This is to bring the new and final Covenant. Few will live to see or be worthy of it; from the remnant will arise the Messianic Kingdom, the nations united under the great king, the Son of David. The prophecies mentioned in the New Testament are those of Zachary, Saint Elizabeth, Simeon, Anna, Saint John the Baptist, and of Our Lord.
Rasul: (Greek: apo, off; stella, send) – Envoys, messengers, missionaries; name given especially to those first selected by Jesus. They are distinguished from the other disciples by the general power of jurisdiction and teaching. Their names are as follows (Matthew 10; Mark 3; Luke 6): Andrew, Bartholomew, James the Greater, James the Lesser, John, Matthew, Matthias (elected in place of Judas), Philip, Simon Peter, Simon Thaddeus or Jude, Thomas. Though not one of the twelve Apostles, Saint Paul is numbered as an Apostle of the first rank. The name is also given to Saint Barnabas.
Yang menuliskan Injil (merujuk pada Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) adalah rasul Matius yang menuliskan Injil Matius; Rasul Yohanes menuliskan Injil Yohanes; Markus, yang mengikuti Rasul Petrus, menuliskan Injil Markus berdasarkan kotbah Rasul Petrus; Lukas, yang mengikuti Paulus, menuliskan Injil Lukas berdasarkan pengajaran Rasul Paulus. Jawaban lebih detil dapat dilihat di tanya jawab ini – silakan klik. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Nabi @ pembicara utk tuhan, llu kapasitas yesus dlm pnyebaran injil pd israel? Sebagai nabi ato Tuhan?
2. Llu siapa yg mgangkt paulus jd rasul? Bknkh ada 12 murid yg sah,
[dari katolisitas: Yesus sekaligus nabi dan juga Tuhan. Lihat ini – silakan klik dan tentang Paulus dapat lihat ini – silakan klik dan ini – klik ini]
tidak sesuai dgn pegertian nabi pak, sbgai kaki tgn Tuhan. Anda perlu buka alkitab lg. Kisah para rasul 2:22 dgn menyatakan.
Hai orang2 Israel,dengarlah perkataan ini,yg aku maksudkan ialah Yezus dari Nazaret,SEORANG YG TELAH DITENTUKAN ALLAH & yang dinyatakan kepadamu dgn kekuatan-kekuatan & mukjizat-mukjizat & tanda-tanda yg dilakukan oleh Allah dgn perantara dia ditengah tengah kamu seperti yg kamu Tahu.
Shalom Whyne,
Saya telah memberikan link, yang mungkin Anda belum membacanya. Coba silakan membacanya di sini:
Tidak ada yang menyangkal bahwa Kitab Suci membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, sehingga Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus adalah sungguh manusia. Namun, Kitab Suci yang sama juga membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, sehingga Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa Kristus mempunyai kodrat Allah. Ke-Allahan-Nya dapat dibuktikan dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi dari generasi ke generasi: Kelahiran-Nya (lih. Mik 5:2), kehidupan-Nya yang membuat banyak mukjizat (lih. Yes 29:18, 35:5-6, 61:1; bdk. Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30), penderitaan dan kematian-Nya (lih. Yes 42, 49, 50, 53). Yesus memberikan hukum dalam namanya sendiri, dengan berkata “Aku berkata kepadamu…” (lih. Mat 5-6), sehingga Dia dapat mengatakan kalau seseorang mau sempurna, maka dia harus mengikuti Yesus yang adalah Tuhan (lih. Mat 19:21). Hal ini juga ditunjang dengan begitu banyak mukjizat yang dilakukannya seperti: Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41), menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16, 9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19). Beberapa hal yang tidak dapat disangkal bahwa Yesus sungguh Allah karena Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa (lih. Mat 9:2-8; Mrk 2:3-12; Luk 5:24, Luk 7:48). Kristus juga mengatakan bahwa Dia mampu memberikan hidup yang kekal (lih. Yoh 10:28) dan bahwa Ia dan Bapa adalah satu (lih. Yoh 10:30). Dengan cara-Nya sendiri Yesus menyatakan diri-Nya adalah Sang Yahweh, terutama dengan mengatakan bahwa diri-Nya, “Aku adalah Aku/ I am who am“, yang adalah sinonim/ arti kata ‘Yahweh’ itu sendiri. Karena klaim ke-Allahan inilah, maka Yesus hendak dibunuh dan dilempari batu oleh orang-orang Yahudi (lih. Yoh 10:33). Lebih lanjut, Yesus sendiri tidak menolak ketika Rasul Tomas mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28) dan tidak menolak ketika Dia disembah oleh para murid (lih. Mat 28:16-17). Dan akhirnya dalam Kitab Wahyu digambarkan bahwa Yesus bertahta dalam kemuliaan dan seluruh ciptaan menyembah-Nya (lih. Why 5:13-14).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sy tdk meragukan mukjizat yg dlkukan yesus. Tapi jika dkatakn yesus sbgai Tuhan, itu yg g msuk akal, sebab yesus dilahirkan dgn mukjizat tnpa ayah, disunat, dan mmlai pkerjaan “kira-kira” 30 thun. Apakah Tuhan Disunat? Tentu Tuhan akan besifat ketuhanan. Jika Tuhan bs mnjd mnusia ntuk mybarkn agamax? Sgguh abraham, musa, termasuk nb2 dhulu tlh ggl total mlksnkn tgsx. & dlm trinitas yesus adlh sellu mjd yg ke 2. Bapak, putra, roh kdus, tiga2nyapun mempunyai gambaran yg berbeda.
[Dari Katolisitas: Anda mempunyai kebingungan ini karena Anda tidak menerima konsep bahwa Yesus Kristus, Putera Allah, menjelma menjadi manusia. Maka dalam penjelmaan-Nya Yesus mempunyai dua kodrat, yaitu kodrat Allah dan manusia. Karena Yesus mengambil tubuh manusia, Ia dapat disunat, Ia dapat merasa lapar dan haus, dan bahkan Ia dapat wafat seperti manusia. Namun karena Ia Allah, Ia dapat bangkit dari kematian-Nya. Tentang hal ini sudah pernah dibahas di artikel ini, silakan klik. Sedangkan Abraham, Musa dan para nabi yang lain, mereka hanyalah manusia biasa, bukan Allah. Mereka tidak pernah dinubuatkan sebelumnya oleh para nabi sebelum mereka.
Yesus memang adalah Putera Allah, Pribadi kedua dalam Allah Trinitas. Selanjutnya tentang Allah Trinitas, silakan klik di sini]
1.Klo anda ktkn yesus 100% nabi, dan 100% Tuhan. Dipasal dan ayat berapa bisa saya temukan pernyataan tsb?
2. ” Eli – Eli Lama Sabakhtani” Tuhan mn lg yg dpanggil Yesus, klo benar yesus seperti point 1 diatas. Penjelasanya pak.
[Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu artikel: Yesus Sungguh Allah, sungguh manusia, silakan klik, dan pembahasan tentang Eli, Eli lama sabakhtani, silakan klik.]
Janganlah seorang pun percaya, seakan baginya sudah cukuplah bacaan tanpa pengurapan, permenungan tanpa sikap bakti, penyelidikan tanpa rasa kagum, sikap hati-hati tanpa kegembiraan, ketekunan tanpa kesalehan, pengetahuan tanpa cinta kasih, pemahaman tanpa kerendahan hati, usaha tanpa rahmat ilahi, terang tanpa kebijaksanaan yang diilhami oleh Allah. (St. Bonaventura)
pada saat kristus mau naik kesurga, beliau berpesan ” wahai hamba2q akan datang nanti nabi/rasul terakhir ALLAH yang namanya AHMAD maka ikutilah dia. lantas kenapa ayat tersebut dihapus dalam kitab injil/bibel?
[dari katolisitas: Dapatkah anda menunjukkan ayat yang mengatakan hal tersebut, dan ayat tersebut masuk di dalam manuskrip mana dan manuskrip tersebut dari tahun berapa?]
Mohon maaf sekedar menangapi ayat yang bersangkutan dengan yang ditulis sdr. Ardi yaitu ”Deuteronomy 18: 18”
dan juga di ”Isaiah 27:7”
dan ”John 14: 26”.
Di situ disebutkan ”periklutos”, yang berarti “termasyhur” atau “patut dipuji” dan ”parakletos” atau ”paradete” yang dalam bahasa arab adalah ”Ahmad” atau ”Ahmed”
Silahkan baca artikel ini:
media.isnet.org/antar/Watt/BibelMeramal.html
Pengarang bukunya adalah seorang orientalist, bahkan mendapat julukan ”the last orientalist” beliau bernama William Montgomery Watt. (en.wikipedia.org/wiki/William_Montgomery_Watt). Seperti anda ketahui bahwa pada setelah era ”dark age” banyak orientalist2 yg memperdalam ilmu ke jazirah arab, beruntung berkat jasa2 mereka banyak manuskip2 keagamaan yg diselamatkan salah satunya berada di cambride, silahkan buka :
cudl.lib.cam.ac.uk/collections/
Terkait pertanyaan anda yang menanyakan tahun dari manuskrip ayat tersebut, apakah di dalam injil ada revisi terhadap kandungan ayat2nya?
Di dalam al-Qur’an disebutkan ”Lakum diinukum wa liyadiin” (109:6), yang artinya ”untukmu agamamu dan untukku agamaku”.
Shalom Djar,
1. Tentang tulisan William Montgomery Watt
Pertama- tama, jika kita menganalisa kebenaran suatu artikel, kita perlu meneliti terlebih dahulu, siapakah penulisnya, dan apakah tulisannya sesuai dengan bidang keahliannya. Sumber Wikipedia mencatat William Montgomery Watt sebagai seorang sejarahwan Skotlandia dan seorang profesor tentang Islam. Maka ia bukan seorang ahli bahasa Yunani atau ahli bahasa Ibrani, apalagi ahli Kitab Suci Kristiani. Watt mungkin memang seorang ahli yang mempelajari tentang Islam, namun yang jelas ia bukan tokoh ahli Kitab Suci Kristiani atau tokoh ahli yang diakui oleh Gereja secara universal. Oleh karena itu interpretasinya tentang ayat-ayat dalam Kitab Suci adalah pandangan pribadinya, dan tidak mewakili ajaran ataupun pandangan Gereja.
Maka klaim Watt yang menyebutkan bahwa ada perkataan “Periklutos” (artinya yang terhormat/ ‘ahmad‘ (dalam bahasa Arab) yang mengacu kepada Muhammad) dalam Injil itu adalah keliru. Sebab kata periklutos tidak pernah muncul dalam ayat-ayat Injil. Yang ada adalah ‘paráklētos/ παράκλητος’,/ paraclete’ (bukan paradete) yang mengacu kepada Roh Kudus, dan bukan kepada nama manusia. Tentang hal ini, sudah pernah dibahas di artikel ini, silakan klik.
Sekarang, mari kita melihat ayat-ayat yang Anda sebutkan itu:
a. Ul 18:18
“I will raise up for them a prophet like you from among their brethren; and I will put my words in his mouth, and he shall speak to them all that I command him. (Deut 18:18) atau dalam bahasa Indonesia, “… seorang nabi (נִביא/ nāḇiy’ dalam bahasa Ibrani) akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Ul 18:18)
Di sini tidak ada disebutkan nama nabinya, hanya dikatakan bahwa Allah akan membangkitkan seorang nabi seperti Nabi Musa yang dahulu telah menyelamatkan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Mesir. Gereja menghubungkan nubuatan ini dengan Yesus Kristus, yang menggenapi misi penyelamatan Allah dengan menyelamatkan umat manusia dari penjajahan dosa. Dalam Injil Yohanes, Yesus menyatakan bahwa Nabi Musa menulis tentang Dia (lih. Yoh 5:46), dan ini mengacu kepada Ul 18:15,18.
b. Yes 27:7
“Has he smitten them as he smote those who smote them? Or have they been slain as their slayers were slain? (Is 27:7) atau bahasa Indonesianya: “Apakah TUHAN memusnahkan umat-Nya seperti Ia memusnahkan orang yang memusnahkan mereka? Atau apakah Ia membunuh umat-Nya seperti Ia membunuh orang yang membunuh mereka?” (Yes 27:7)
Ayat ini tidak berbicara apapun tentang ‘nabi’ ataupun ‘yang terhormat’. Silakan diperiksa kembali, sepertinya ada kesalahan mengutip.
c. Yoh 14:26
“But the Counselor, the Holy Spirit, whom the Father will send in my name, he will teach you all things, and bring to your remembrance all that I have said to you.” (John 14:26). Dalam bahasa Indonesia, “tetapi Penghibur (παράκλητος
paráklētos), yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Di sini jelas, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Penghibur itu bukan manusia tetapi Roh Kudus, karena jelas dan eksplisit disebut demikian di ayat tersebut. Penulisan secara eksplisit ini tidak memerlukan suatu interpretasi tambahan yang mengacu kepada seseorang ataupun sesuatu yang lain, yang tidak disebutkan dalam teks. Pernahkah ada sumber lain yang mengatakan bahwa Muhammad adalah Roh Kudus, kan rasanya tidak ada. Lagipula, disebutkan juga ciri-ciri Roh Kudus/ Sang Penghibur ini, yaitu bahwa Ia akan mengajarkan segala sesuatu yang telah diajarkan Yesus. Maka menjadi tidak sesuai jika ayat ini dihubungkan dengan seseorang yang mengajarkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang telah diajarkan oleh Kristus. Juga, keterangan selanjutnya tentang Roh Kudus ini tidak dapat diterapkan kepada Muhammad, sebab dikatakan di ayat Yoh 14:16-17 itu bahwa: 1) ‘Sang Penghibur atau Penolong yang lain’ itu akan menyertai para Rasul selama-lamanya; 2) dunia tidak dapat menerima Sang Penghibur itu karena dunia tidak melihat Dia; 3) tetapi para Rasul mengenal Dia, sebab Ia menyertai mereka dan diam di dalam mereka. Maka ciri-ciri tentang sang “Parakletos” (Sang Penghibur) ini tidak cocok untuk diinterpretasikan sebagai seorang manusia yang baru dilahirkan di tahun 570 dan dapat dilihat oleh dunia, namun yang belum dikenal oleh para Rasul (karena lahir jauh setelah zaman para rasul), dan karena itu tidak dapat menyertai para Rasul apalagi diam di dalam mereka.
2. Tentang apakah Injil diubah atau dipalsukan?
Memang ada sebagian orang menyangka, bahwa orang-orang Kristen mengubah teks asli Kitab Suci. Tetapi masalahnya, tidak ada bukti yang menunjukkan hal ini. Semua teks Yunani yang sudah ada sebelum zaman Muhammad semua mengatakan tetap ‘paráklētos‘ dan bukan ‘periklutos‘. Lagipula, tidak benar jika dikatakan bahwa bahasa Yunani tidak mengenal huruf hidup, sehingga penulisan paráklētos dan periklutos tidak dapat dibedakan (sama-sama prklts). Silakan klik di google, dan kita akan mengetahui bahwa bahasa Yunani mengenal 7 macam huruf hidup. Yang tidak mengenal penulisan huruf hidup secara terpisah adalah bahasa Ibrani, di mana penulisan alfabetnya tidak memisahkan huruf hidup dengan huruf mati. Sebagai contohnya Vav, atau Yod, yang dikenal sebagai consonantal vowels, tidak ditulis sebagai tiga huruf (dengan satu huruf hidup di tengah), namun sebagai satu huruf.
Tentang topik apakah Injil dipalsukan oleh Paulus, sudah pernah dibahas di artikel ini, silakan klik.
Kitab Suci Kristiani tidak pernah melalui proses editing ataupun standarisasi (penyeragaman). Tentang adanya beberapa Codex (susunan manuskrip asli), itu memang benar, namun adanya manuskrip-manuskrip itu malah memperkuat otentisitas Kitab Suci, karena memperlihatkan konsistensi bagaimana manuskrip-manuskrip tersebut dapat saling meneguhkan dan memperjelas akan pesan/ isi yang disampaikan.
Tentang Beberapa Pertanyaan tentang Kredibilitas Alkitab, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
Selanjutnya tentang link Cambridge yang Anda sertakan itu, memang mencantumkan koleksi manuskrip Ibrani dan manuskrip Kristiani, namun tidak dikatakan di sana bahwa itu adalah manuskrip Codex Kitab Suci. Codex Vaticanus, manuskrip Kitab Suci yang terpenting dalam bahasa Yunani, tersimpan di Vatikan. Tentang hal ini, silakan membaca lebih lanjut di link ini, silakan klik.
Akhirnya, ya, marilah kita saling menghormati sebagai sesama umat yang percaya kepada Tuhan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Yth Katolitas, saya sgt senang dan cakkka gitu…karena:mengharubiru membaca ulasan Ingrid Tay (= Ingrid Listiati), Ulasan yang merupakan jawaban balik atas pertanyaan – pertanyaan dari: Ardi (april 10,2012, at:10:50 am) dan Djar (dec 19,2012 at:8:26 am).– Karena: memang sebenarnya: Karena Kebenaran Injil, Alkitab adalah: Tidak Palsu. — Demikian Pula ttg: KEBENARAN PERIHAL YESUS KRISTUS: yang menderita memikul salib, hingga disalib dan wafat dan dimakamkan dan bangkit dgn Mulia. Adalah: KEBENARAN SEJATI. — Yang mana salib melambangkan: PENDERITAAN, namun juga: KEKUATAN, namun Juga KEMENANGAN. Amin. — Sebab itu bagi orang-orang non Kristiani, yang membenci salib, pasti akan berusaha u.menjatuhkan salib itu atau bahkan membenci salib, walau berupa simbol sekalipun, karena salib sekaligus bermakna: Kekuatan dan Kemenangan. — Bravo buat Team katolisitas. — Shaloom, Sartika.
Yesus Tuhan yang dinubuatkan para nabi??? Kalo boleh tahu, di mana ayat yang memberikan penjelasan secara eksplisit, seseorang yang dinubuatkan kedatangannya oleh para nabi adalah Tuhan???
[dari katolisitas: silakan membaca artikel ini – silakan klik.]
q sangat jauh dgn JESUS, tapi jjr q mau skli dkt dng DIA, tlg bantu aku
[dari Katolisitas: Bersyukurlah bahwa Anda mempunyai kerinduan untuk dekat dengan Yesus, Tuhan kita. Tuhan pasti akan selalu membantu Anda, jika Anda juga senantiasa membuka diri untuk menerima hikmat dan kasih-Nya, salah satunya melalui pengajaran oleh Gereja-Nya. Kami turut berdoa bagi Anda, dan untuk membuat iman dan kasih Anda tumbuh dan berbuah di dalam Yesus, silakan membaca artikel yang ada di sini, yang menguraikan mengenai Yesus Kristus, Tuhan kita. Artikel-artikel tersebut dapat dijumpai dalam arsip artikel, “Kristologi”, silahkan klik di sini, dan selanjutnya Anda dapat meng-klik di judul artikel-artikel yang ada di dalamnya untuk membacanya. Tuhan Yesus memberkati.]
Syalom, saya ingin menanyakan tentang Amsal 8:22-31, apakah itu tentang Yesus Kristus? Jika iya, mengapa ada kata-kata ‘ciptaan’ di sana. Terimakasih
….dalam penjelasan B. Karakter dari Mesias yang dijanjikan
1. Dia adalah abadi * Nabi Mikah menubuatkan tentang Mesias, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala, namun Dia akan lahir di Betlehem (Mik 5:2; Ams 8:22-31).
Ams 8:22-31
Shalom Dian,
Untuk memahami makna Ams 8:22, kita melihat kepada beberapa versi terjemahan Kitab Suci yang dari kata asalnya menyebutkan kata kunci yaitu qānāh.
“The Lord possessed (qānāh) me in the beginning of his ways, before he made any thing from the beginning. ” (versi Douay Rheims Bible)
“The LORD possessed (qānāh) me in the beginning of his way, before his works of old. (KJV)
“The LORD created (qānāh) me at the beginning of his work, the first of his acts of old. (RSV)
“The LORD possessed (qānāh) me at the beginning of His way, Before His works of old.” (New American Bible)
“TUHAN telah menciptakan (qānāh) aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. (Ams 8:22- versi LAI)
Jika kita melihat ke kamus bahasa Ibrani, ‘qanah‘ memang mempunyai dua arti.
1. Kata kerja yang artinya membeli, memiliki atau mempunyai.
Kata ini digunakan dengan Tuhan sebagai subyek, yang berarti: 1) Tuhan menebus umat-Nya (Kel 15:16; Mzm 74:2); Yes 11:11); 2) Tuhan menciptakan langit dan bumi (Kej 14:19), Israel (Ul 32:6); 3) Tuhan memiliki kebijaksanaan (Amz 8:22) Namun demikian, kata ini juga dapat berarti secara figuratif untuk memperoleh kebijaksanaan (Ams 4:5, 4:7); atau nasihat yang baik (Ams 1:5); atau membeli/ memperoleh hal- hal yang beragam: melahirkan anak- anak laki-laki (Kej 4:1), memperoleh tanah/ ladang (Kej 33:19); pelayan (Kej 39:1); harta milik (Pkh 2:7).
2. Kata kerja yang berarti menciptakan/ membentuk.
Dipergunakan untuk menggambarkan diciptakannya seorang anak oleh Tuhan (Kej 4:1), Tuhan menciptakan langit dan bumi (Kej 14:19); menciptakan Israel (Ul 32:6); menciptakan janin di dalam rahim ibu (Mzm 139:13).
Dengan demikian sebenarnya, terjemahan yang lebih tepat adalah Tuhan memiliki Hikmat Kebijaksanaan (yaitu Kristus Sang Putera- lih. Ams 8:12) yang memang sudah ada sejak awal mula bersama- sama dan dalam kesatuan dengan Allah Bapa (lih. Ams 8:23). Jika sampai diterjemahkan sebagai ‘diciptakan/ dibentuk’ oleh Allah Bapa, (“Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya…. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk…” (versi LAI) itu adalah untuk mengatakan bahwa Yesus Allah Putera lahir dari Allah Bapa, sebagaimana dikatakan di dalam Credo/ syahadat, namun keberadaan-Nya sudah sejak awal mula bersama- sama dengan Allah Bapa, bukan diciptakan kemudian oleh Allah Bapa. Sebab tidak mungkin dalam keberadaan-Nya (walaupun hanya sejenak sekalipun) Allah Bapa tidak memiliki Kebijaksanaan. Lebih lanjut tentang Allah Trinitas, klik di sini.
Selanjutnya, karena penjelmaan Kristus sebagai manusia, maka Kristus adalah sungguh Allah, maupun juga sungguh- sungguh manusia. Dengan demikian Kristus memang memiliki dua macam ‘kelahiran’, yaitu yang pertama: ‘lahir dari Allah Bapa sebelum segala abad’ (sebagaimana dalam Credo/ syahadat) dan yang kedua: lahir sebagai manusia dari kandungan Bunda Maria di Betlehem. Hal dua macam kelahiran ini juga sudah secara implisit dinubuatkan oleh Nabi Mikha dalam Mi 5:1, “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom,
saya ingin bertanya mengenai salah satu interpretasi tentang Luk 2:52 yang saya peroleh dari bimbingan Kitab Suci. Dalam ayat tersebut, Lukas menggambarkan Yesus yang bertumbuh secara fisik, intelektual, dan terutama iman. Gambaran ini digunakan untuk melukiskan proses pertumbuhan iman seorang Kristiani. Yang ingin saya tanyakan adalah mengenai pertumbuhan Yesus :
1. Mengapa Yesus juga bertumbuh secara intelektual, apalagi iman? Bukankah semenjak lahir Yesus adalah 100% Allah walaupun Ia 100% manusia? Dalam pemikiran saya, Yesus yang lahir memiliki hikmat Ilahi yang penuh dan genap. Dalam hal iman juga tidak perlu lagi kita pertanyakan kepercayaan penuh Yesus pada Bapa-Nya.
2. Ada argumen yang menyatakan bahwa yang bertumbuh dalam hikmat dan iman adalah pribadi manusia dari Yesus. Bagi saya, argumen ini sedikit menyimpang dari ajaran karena pribadi Yesus adalah satu kendati memiliki dua kodrat yang berbeda.
Mohon bantuan tim Katolisitas untuk mendamaikan konsep pertumbuhan iman yang digambarkan oleh Luk 2:52 dengan konsep Ke-Allahan Kristus. Terima kasih
Shalom
[Dari Katolisitas: Silakan anda membaca terlebih dahulu artikel ini, silakan klik, karena ayat tersebut sudah dibahas di sana. Jika masih ada pertanyaan, silakan bertanya di bawah artikel tersebut. Istilah yang benar adalah Pribadi Yesus memang hanya satu, namun kodrat-Nya ada dua, yaitu sebagai Allah, dan sebagai manusia. Maka jika dikatakan ‘pertumbuhan’, itu selalu berhubungan dengan kodrat manusia-Nya, sedangkan dalam ke-Allahan-Nya, Ia tidak bertumbuh, karena sudah sempurna]
Salam Damai Rm. Yohanes ..
Maaf saya ingin bertanya kpd Romo ..
1. Di dalam Agama Islam ada nama Nabi Isa dan di Katholik sendiri dikenal nama Yesus .. di manakah
perbedaannya ..
2. Secara garis besar hampir sama Islam dan Katholik .. di mana letak perbedaannya ..
3. Apakah di hari Kiamat .. Tuhan Yesus akan datang utk kedua kalinya dan mengadili umat manusia ..
terima kasih.
Shalom Johanes Eko,
Berikut ini adalah jawaban singkat yang dapat kami sampaikan sehubungan pertanyaan anda. Mohon maaf kami tidak dapat memberikan perbandingan yang komprehensif karena situs ini tidak ditujukan untuk mengadakan perbandingan agama.
1 & 2. Secara umum perbedaan antara agama Islam dan Katolik adalah agama Islam tidak mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan (namun hanya sebagai nabi, disebut Nabi Isa), sedangkan agama Katolik (dan juga Kristen non- Katolik) mengakui Kristus sebagai Tuhan. Selanjutnya tentang Mengapa Orang Kristen Percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, klik di sini.
Dasar ajaran agama Islam adalah Al- Quran, sedangkan dasar ajaran agama Kristiani adalah Seorang Pribadi, yaitu Kristus, yang adalah Firman Allah yang hidup (lih. Yoh 1:1) dan diam di tengah- tengah kita umat-Nya (lih. Yoh 1:14). Oleh sebab itu dasar ajaran Gereja Katolik adalah apa yang diwahyukan Allah dalam Firman/ Sabda-Nya itu, baik yang tertulis (dalam Kitab Suci) maupun yang tidak tertulis, yang dilestarikan oleh para rasul dan para penerus mereka kepada kita (dalam Tradisi Suci seperti yang telah diajarkan oleh Magisterium Gereja), sebab Kristus Sang Firman Allah itu kini masih hadir dan terus berkarya melalui Gereja yang didirikan-Nya (Mat 16:18).
3. Ya, di akhir dunia nanti Kristus akan datang kedua kalinya sebagai Raja dan akan mengadili umat manusia.
Tentang hal ini, silakan membaca di artikel- artikel berikut ini:
Akhir Jaman menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian 2)
Akhir Jaman menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian 1)
Pengadilan Khusus dan Pengadilan Umum
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
salam
@sdri inggrid…
yang saya maksudkan dari “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, adalah bahwa kalimat Mesias …dst tidak ada di Mazmur.
Tentu saya memahami maksud anda bahwa tidak semua bagian Bibel dapat dipahami secara hurufiah.Dengan mengacu syarat seperti itu,maka mudah bagi saya menerima pendapat anda.
Tetapi yang saya maksudkan adalah memahami secara hurufiah/leterlek.
Kemudian tulisan itu juga tidak saya dapati di Kitab Taurat Musa jika yang dimaksud Taurat adalah ;
1.Kejadian
2.Keluaran
3.Bilangan
4.Imamat
5.Ulangan (mohon maaf jika tak sesuai urutan PL,tanpa ada maksud laen).
Salam
Shalom Abu Hanan,
Jika kita membaca lagi dengan teliti teks Luk 24:44-46, Yesus tidak mengatakan bahwa hal Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga itu ditulis dalam Kitab Taurat Musa dan kitab Mazmur. Yang dikatakan Yesus adalah, “Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” (Luk 24:44). Dan lalu tentang nubuat penderitaan dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus tidak mengatakan tertulis di kitab apa. Ia hanya mengatakan “ada tertulis”, dan ini mengacu kepada beberapa nubuat yang sudah pernah saya sampaikan dalam jawaban saya terdahulu, silakan klik.
Jadi ayat Luk 24:44 mengatakan bahwa nubuat yang harus digenapi dalam Kitab Taurat dan kitab Mazmur adalah nubuat apapun tentang diri Kristus. Nubuat- nubuat tentang Kristus dalam Kitab Taurat dan Mazmur ini contohnya:
Kej 3:15, tentang Kristus akan lahir sebagai keturunan seorang perempuan, yang akan mengalahkan Iblis, dipenuhi dalam Kristus, Luk 134-38, Gal 4:4.
Kej 12:7, yaitu bahwa kepada keturunan Abraham, Allah akan memberikan Tanah Terjanji- Rasul Paulus mengatakan bahwa keturunan Abraham (bukan keturunan- keturunan Abraham) di sini adalah Kristus, sesuai dengan Gal 3:16. Sebab oleh Kristuslah semua bangsa di dunia diberkati (lih. Kej 18:18-19)
Kej 49:10, tentang tongkat kerajaan yang tak kan beranjak dari Yehuda, dan kepada ia yang berhak atasnya bangsa- bangsa akan takluk (Yesus adalah keturunan Daud, yang adalah keturunan Yehuda- Mat 1:3; Luk 3:33).
Kel 12:40-50 tentang domba Paska yang dikurbankan dan darahnya menyelamatkan bangsa Yahudi dari penjajahan Mesir; Kristus adalah Anak Domba Allah yang dikurbankan dan darah-Nya menyelamatkan umat Allah dari penjajahan dosa.
Kel 16:35, Orang Israel makan roti manna yang diturunkan oleh Allah sampai tiba di perbatasan Tanah terjanji; Kristus adalah sang Roti Hidup yang turun dari surga untuk menghantar umat-Nya ke Tanah terjanji yaitu Surga (lih.Yoh 6:31).
Bil 21:9, Seperti ular yang ditinggikan Musa di tiang, Kristus yang ditinggikan di salib, untuk menyelamatkan umat-Nya (lih. Yoh 3:14)
Bil 24:17 Nubuat bintang terbit dari Yakub dan tongkat kerajaan dari Israel.
Ul 18:17-19 Tentang nabi yang akan dibangkitkan oleh Allah, di mana Allah menaruh firman-Nya di dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan segala yang diperintahkan Allah. Ini digenapi dalam Kristus yang adalah Firman Allah sendiri yang menjadi manusia (lih. Yoh 1:1,14)
Mzm 2:1-12 Nubuat tentang Kristus Raja yang diurapi.
Mzm 16:7-11 Nubuat bahwa Kristus tidak akan tinggal di dunia orang mati.
Mzm 22:1-31 Nubuat tentang penyaliban Yesus.
Mzm 45:1-9 Nubuat tentang Kristus Raja.
Mzm 110: 1-7 Nubuat tentang Kristus sebagai Imam untuk selamanya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Syalom,
Mau tanya, apakah hanya saja yg merasakan keraguan ketika membaca artikel di atas.
Bukan bilang itu salah atau bohong tapi saya merasa apakah iman saya yg kurang atau tidak ada. Kok jelas2 udah dipenuhi semua nubuatnya tp saya masih menelurkan pikiran2 skeptis. Yang sebenarnya meragukan kebenaran Kitab Suci.
Mohon doa dan bimbingannya agar iman saya bisa menjadi sehat.
Terima Kasih
[dari katolisitas: Tidak menjadi masalah kalau anda masih meragukan dan mempertanyakan kebenaran Alkitab, yang penting adalah anda terus mencari dan mencoba untuk menemukan jawaban. Di bagian manakah keraguan anda?]
salam
Lukas 24;44-46
Tetapi dalam kitab Mazmur kalimat Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, tidak saya temukan.Bahkan pada kitab nabi2 juga tidak saya temukan.
Bagaimana dengan Lukas 24;46?
salam
Shalom Abu Hanan,
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa untuk memahami Kitab Suci, maka Perjanjian Baru dibaca dalam terang Perjanjian Lama dan demikian pula sebaliknya, tepatnya demikian:
Maka tentang nubuatan kebangkitan Kristus dalam Perjanjian Lama, memang tertulis secara terselubung, namun hal ini dengan lebih jelas tersingkap dalam penggenapannya dalam diri Kristus di Perjanjian Baru. Beberapa teks ini adalah nubuatan akan wafat dan kebangkitan Yesus:
1. Yes 53: 8-10, "…. Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya."
Dalam hal ini ‘keturunan-nya’, adalah keturunannya secara rohani. Setelah kematian-Nya, Kristus Sang Mesias akan bangkit menuju kehidupan kekal (lih. Hos 6:2, Rom 6:9); dan dalam kehidupan kekal inilah, Kristus akan melihat ‘keturunan-Nya’ secara rohani, yaitu mereka yang percaya kepada-Nya, yang diberi-Nya hidup ilahi melalui Pembaptisan. Tentang hal ‘keturunan’ secara rohani, sudah dibahas sekilas di jawaban ini, silakan klik.
2. Hos 6:2, "Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya."
Ayat ini membicarakan tentang kebangkitan bangsa Israel dalam waktu yang singkat (dua atau tiga hari sering digunakan untuk menggambarkan beberapa hari lih. Yes 17:6; Luk 13:32-33). Namun secara akurat hal ini dipenuhi oleh Sang Mesias, orang Israel yang sempurna (Yes 49:3, lih. Mat 2:15, Hos 11:1), bangkit pada hari ketiga (Yoh 2:19, 1 Kor 15:4, bandingkan dengan Yes 53:10). Kebangkitan bangsa Israel juga merupakan gambaran samar- samar akan kebangkitan badan semua orang di akhir dunia, di mana Kristus menjadi yang sulung/ pertama (Yes 26:19, Yeh 37:1-14, Dan 12:2; bandingkan dengan Kol 1: 15-20).
3. Berikut ini adalah teks tentang nubuat tentang bagaimana Kristus akan wafat: Mzm 22:15-16, "Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku; … dalam debu maut Kauletakkan aku. Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, …. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku….
Mzm 41:10 "Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku." Ayat ini digenapi dalam pengkhianatan Rasul Yudas.
Zak 12:10, "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung." Hal ini, menegaskan kembali gambaran samar- samar yang terjadi pada jaman nabi Musa, "…jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup." (Bil 21:9), dan gambaran ini kemudian dijelaskan oleh Yesus sendiri, dalam Yoh 3:14-15, "Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."
Keb 2:12-20, menyampaikan nubuatan tentang kematian Yesus di tangan orang fasik, "Mari kita mencobainya dengan aniaya dan siksa agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya …."
4. Mzm 16:9-11, "Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."
Penggenapan ayat ini sempurna di dalam Kristus, yang walaupun diserahkan ke tangan para penguasa dan dihukum mati, namun tidak binasa, melainkan bangkit kembali dari kematian. Ayat ini mengungkapkan secara puitis tentang wafat-Nya, dan karena itu turun-Nya ke dunia orang mati, namun kemudian juga kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga untuk duduk di sisi kanan Allah Bapa. Ayat- ayat ini dikutip oleh Rasul Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (lih. Kis 2: 25-40). Sebab ayat ini tidak mengacu kepada Raja Daud, sebab ia telah mati dan kuburnya masih ada sampai sekarang (lih Kis 2:29), namun ayat ini mengacu kepada seorang dari keturunan Daud yang telah dijanjikan Allah; bahwa keturunannya ini akan menduduki tahta kerajaan untuk selama- lamanya, dan Allah akan menjadi Bapa-Nya dan Ia menjadi Anak-Nya (lih. 2 Sam 7:12-13).
5. Mzm 30:4, "TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur."
6. Mzm 40:2-4, "Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
7. Mzm 49:16, "Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku."
8. Mzm 110:1, "Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
Di sini Raja Daud bernubuat bahwa Tuhan Allah Bapa akan berkata kepada tuannya, yaitu Sang Mesias, bahwa Ia akan duduk di sebelah kanan-Nya. Ayat ini dikutip juga oleh Rasul Petrus dalam khotbahnya di hari Pentakosta (lih. Kis 2:35-36), sebab bukan Daud sendiri yang duduk di sebelah kanan Allah, namun Kristus Sang Mesias, yang ketika menjelma menjadi manusia, mengambil garis keturunan Daud (lih. Kis 2:30).
9. Mzm 118:17, "Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN."
10. Nubuat yang ditunjukkan oleh kisah hidup Nabi Yunus, (lih. Yun 1:17), seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri, "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Mat 12:40) Tinggal dalam rahim bumi selama tiga hari, adalah kiasan kata dari wafat-Nya selama tiga hari, namun kemudian Sang Mesias bangkit dari mati.
Demikianlah beberapa ayat nubuat Perjanjian Lama yang menggambarkan tentang kebangkitan Kristus dalam Perjanjian Baru, sehingga Luk 24:46 memang benar adanya. Namun di atas semua itu, hal kebenaran nubuat akan wafat dan kebangkitan Kristus diketahui dari perkataan Yesus sendiri. Yesus memberitahukan tentang sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya kepada para murid-Nya, (lih. Mat 17: 22; Mat 20:19; Mat 26:2; Mrk 9:30; Mrk 10:33-34; Luk 18:32) dan bahwa Ia akan wafat di Yerusalem (lih. Luk 13:32-33); dan karena itu, kematian Yesus pasti sungguh terjadi. Nubuat akan kebangkitan Kristus dari mati juga dikatakan Yesus pada saat Ia menyucikan Bait Allah: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus." (Yoh 2:19-20).
Sebab Yesus sendiri yang menyatakan (dan Ia tidak mungkin berdusta) bahwa Ia akan disiksa sampai wafat dan akan bangkit pada hari ketiga; maka pastilah demikian halnya. Pernyataan Yesus ini juga menunjukkan bahwa kebangkitan-Nya dari mati tidak terlepas dari kematian-Nya. Sebab karena Kristus sungguh- sungguh mati, maka Dia dapat dikatakan sungguh- sungguh bangkit. Tidak mempercayai bahwa Kristus sungguh wafat dan sungguh bangkit dari kematian, sesungguhnya merupakan bentuk ketidakpercayaan kepada Sabda Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci. Kita ketahui bahwa nubuat akan wafat dan kebangkitan Kristus tidak hanya disebut dalam Kitab Mazmur, namun juga di kitab- kitab lainnya dalam Kitab Suci, dan bahkan dikatakan oleh Kristus sendiri. Itulah sebabnya, umat Kristiani yang percaya kepada Kristus, percaya akan semua Sabda-Nya, sebab kami percaya bahwa Kristus adalah Kebenaran (Yoh 14:6) sehingga tidak mungkin Ia mengatakan yang tidak benar.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
saya baru membaca sekilas….dan pada Mesias harus menderita untuk menanggung dosa dunia; oleh bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan (Yes 53:5). jika kita teruskan hingga ayat 10 maka akan tampak (bagi saya) yang membingungkan.
Maksud saya,jika kita sepakat bahwa IA yang dimaksud dalam rangkaian ayat 1-12 adalah Yesus maka seharusnya ada penjelasan tentang keturunan dalam Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.Kita sama mengetahui bahwa Yesus menyerahkan dirinya sebagai penebus kemudian ;
1.apakah beliau menikah?ia akan melihat keturunannya,
2.tidak mati disalib?umurnya akan lanjut,
salam
Shalom Abu Hanan,
Terima kasih atas pertanyaan anda. Yesaya 53:5-10 menceritakan nubuat tentang Mesias, yang dipenuhi secara persis dalam diri Yesus. Yesus mati di salib dan Dia ditikam oleh tombak (lih. Yoh 19:34). Dengan kematian-Nya, maka Dia telah menyelamatkan manusia dan memberikan kesembuhan spiritual, sehingga manusia yang menjawab panggilan-Nya dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Ayat 7-8 menceritakan tentang penderitaan yang harus dialami oleh Mesias dan pada akhirnya Dia akan dikubur (ay.9). Dengan penderitaan dan kematian Kristus, maka Dia telah memberikan keselamatan bagi umat manusia, Dia akan melihat bagaimana orang-orang yang percaya kepada-Nya (keturunan-Nya) akan bertobat dan berjalan dalam terang. Dengan demikian, maka keturunan bukanlah berarti keturunan darah daging. Berikut ini adalah arti dari kata yang dipakai di Yes 53:10, yaitu: keturunan atau offspring atau seed:
Jadi, dalam nubut ini jelas bahwa ini menggambarkan Yesus, yang karena pengorbanannya di kayu salib membuat banyak orang dari segala bangsa percaya dan memperoleh keselamatan. Dengan demikian, alternatif yang lain selain 2 alternatif yang anda ajukan adalah Yesus tidak menikah dan memenuhi nubuat yang dibuat 700 tahun sebelum kedatangan-Nya, Dia mati seperti biji yang mati untuk mendatangkan kehidupan (lih. Yoh 12:24), dan Dia dapat melihat bahwa banyak orang-orang dari segala bangsa yang percaya atau menjadi keturunan-Nya, yaitu keturunan dalam iman akan Kristus sebagai Allah yang menjadi manusia. Semoga keterangan ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam, Sdr Stefanus
1.Apa yang menjadi dasar dari Bible sehingga bisa menafsirkan keturunan sebagai keturunan iman?
2.Apakah salah jika “keturunan” ditafsirkan secara apa adanya? Anak,cucu dan sebagainya.
Sekian dulu. Salam
Shalom Abu Hanan,
Terima kasih atas pertanyaannya. Dalam argumentasi yang saya berikan sebelumnya, kata “keturunan” (zera / offspring / seed) dapat dipergunakan dengan beberapa arti dan bukan hanya berarti “keturunan darah”. Coba kita melihat kata yang sama dipakai di Amsal 11:21 yang menuliskan “Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.” Kita tidak dapat mengatakan bahwa keturunan (secara darah) orang benar pasti akan diselamatkan, kalau dia tidak mempunyai kebenaran dan hidup di dalam kebenaran itu. Dengan kata lain, bukan keturunan secara darahlah yang menyelamatkan. Ini berarti keturunan di Amsal 11:21 mempunyai makna keturunan spiritual, yang berarti siapa saja yang mempunyai kebenaran dan hidup dalam kebenaran akan diselamatkan. Jadi, tidak ada yang salah dengan mengatakan bahwa kata “keturunan” di Yes 53:10 adalah keturunan dalam iman atau keturunan secara spiritual. Menurut anda, merujuk kepada siapakah nubuat di Yesaya 53 ini?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
salam
@sdr stefanus
Jadi, tidak ada yang salah dengan mengatakan bahwa kata “keturunan” di Yes 53:10 adalah keturunan dalam iman atau keturunan secara spiritual. Menurut anda, merujuk kepada siapakah nubuat di Yesaya 53 ini?
Ada perbedaan pandangan di antara kita ttg objek yang disalib. Saya memandang bahwa Yesus lolos dari hukuman tersebut. Melanjutkan hidupnya dan berketurunan. Itu saja. Yang akhirnya “keturunan” membawa ke arti sebenarnya.
Bagaimanapun juga,saya undang anda ke Pembunuhan Yang Gagal dan Yudas bukanlah Pengkhianat
Salam
Shalom Abu Hanan,
Terima kasih atas tanggapan anda. Kalau memang tidak ada yang salah dengan interpretasi bahwa keturunan di Yes 53:10 dapat diartikan sebagai keturunan dalam iman atau secara spiritual, maka tidak ada yang salah juga dengan mengatakan bahwa nubuat ini juga ditujukan kepada Yesus, yang diperkuat dengan begitu banyak nubuat yang lain, seperti tentang penderitaan dan kematiannya:
Sang Mesias digambarkan mengalami penderitaan
Yakob menggambarkan bahwa Mesias akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur (Kej 49:11).
Daniel 9 memberikan gambaran akan Mesias yang menderita, dimana dia akan disingkirkan, walaupun tidak mempunyai kesalahan apapun (Dan 9: 26).
Gambaran akan penderitaan Mesias:
Nabi Yesaya memberikan gambaran yang begitu jelas akan penderitaan Sang Mesias (Yes 42; 49; 50; 53).
Mesias harus menderita untuk menanggung dosa dunia; oleh bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan (Yes 53:5).
Mesias juga akan ditolak oleh orang-orang (Maz 118:22).
Yesus ditolak bukan hanya oleh orang-orang, namun terutama adalah para ahli farisi, imam agung. Namun penolakan ini melahirkan Kerajaan Allah, dengan Yesus sendiri sebagai batu penjuru (Mat 21:42).
Daud berbicara tentang penderitaan Kristus di kayu salib, seperti: tangan dan kakinya akan ditusuk, segala tulangnya terlihat, membagi pakaiannya, menderita kehausan yang sangat (Maz 22). Dan lebih lanjut nabi Yesaya mengatakan bahwa Mesias akan memberikan punggungnya bagi orang-orang yang memukulnya, dan memberikan pipinya bagi yang mencabut janggutnya. Dia dinodai dan diludahi, namun dia tidak menyembunyikan mukanya (Yes 50:6). Lebih lanjut buku Kebijaksanaan Salomo menceritakan tentang penganiayaan dan penolakan Kristus (Keb 2:12-20).
Drama yang begitu kejam ini terpenuhi dalam diri Kristus yang mengalami penderitaan begitu hebat sesuai dengan yang dinubuatkan nabi Daud dan Yesaya (Mat 27:39-42).
Tentu saja karena kita mempunyai agama yang berbeda, di mana yang satu mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan dan yang satu mempercayai bahwa Dia hanya sebatas nabi, maka perbedaan prinsip ini tidak bisa dielakkan. Namun, kalau anda ingin tahu secara prinsip, mengapa umat Kristen mempercayai Yesus sebagai Tuhan, anda dapat membaca artikel ini – silakan klik. Di samping alasan-alasan tersebut seperti yang tertulis di dalam artikel-artikel tersebut, maka kita juga melihat kejanggalan jika Kristus tidak wafat melainkan diganti oleh Yudas. Apa yang dikotbahkan para rasul adalah Yesus yang tersalib, yang wafat dan bangkit. (lih. Ef 2:16; Ibr 12:2; 1Kor 1:17, 1Kor 1:18; Gal 5:11; Gal 6:12, Gal 6:14; Fil 3:18) Dengan demikian, kalau Kristus digantikan oleh Yudas, maka hal tersebut bertentangan dengan ayat-ayat tersebut, dan bahkan bertentangan dengan ayat-ayat yang lain di dalam Injil dan juga kitab lain, seperti yang tertulis dalam surat Yohanes “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1Yoh 3:16), atau surat rasul Petrus “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1Pet 2:14) Dan sungguh janggal, kalau Kristus, yang mengajarkan bahwa orang yang mau mengikuti Kristus harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Kristus (Lih. Mat 16:24), namun kemudian Dia sendiri lari salib dan menyuruh murid-Nya untuk menggantikannya. Sungguh janggal, kalau memang benar Kristus tidak mati di kayu salib dan mempunyai keturunan serta hidup dengan enak, namun para rasulnya mengalami penderitaan dan penindasan untuk mewartakan Kristus yang tersalib dan bangkit. Jadi, sebenarnya, menurut saya tidak ada gunanya untuk membuktikan bahwa Kristus bukan Tuhan dari ayat-ayat yang ada di Alkitab, karena terlalu banyak ayat-ayat yang juga mendukung bahwa Kristus adalah Tuhan di dalam Kitab Suci yang sama. Umat Kristen menerima keseluruhan isi Kitab Suci, baik ayat-ayat yang membuktikan bahwa Kristus adalah sungguh manusia dan ayat-ayat yang membuktikan bahwa Kristus adalah sungguh Tuhan. Itulah sebabnya, umat Kristen mempercayai bahwa Kristus mempunyai kodrat sungguh Allah dan sungguh manusia. Secara sekilas dan cepat saya telah membuka link yang anda berikan dan mohon maaf, karena keterbatasan waktu, saya tidak dapat memberikan tanggapan terhadap artikel anda di situs anda. Semoga jawaban ini dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
salam
terima kasih telah menanggapi pemikiran saya.
Semoga diskusi2 yang terjalin selama ini dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang membaca.
salam hangat untuk @admin dan semua pengunjung web katolisitas.
Shalom Abu Hanan,
Terima kasih juga untuk kunjungan anda ke situs ini dan terima kasih untuk kesempatannya berdiskusi dengan anda. Saya hanya berharap, minimal anda juga dapat melihat dari sisi yang lain, bahwa umat Kristen mempunyai dasar yang kuat untuk mempercayai bahwa Yesus adalah sungguh Tuhan dan sungguh manusia, yang rela membiarkan Diri-Nya menderita, wafat dan bangkit. Dengan demikian, Tuhan bukan hanya maha besar namun juga maha kasih. Kebesaran-Nya ditunjukkan dengan menciptakan segala alam raya dengan segenap isinya, dengan menjaga umat manusia, dan juga dengan kebangkitan Kristus. Sedangkan kasih-Nya ditunjukkan dengan kerelaan-Nya untuk menderita dan mati bagi manusia, yang walaupun berdosa namun tetap dikasihi-Nya. Dan inilah bukti kasih yang otentik, ketika Seseorang – yang mempunyai derajat yang lebih tinggi tak terhingga dibandingkan manusia- rela menderita dan mati untuk menyelamatkan manusia, walaupun manusia dalam kondisi yang berdosa.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Yoh 1:33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
Siapakah Dia itu? Yang mengutus Yohanes Pembaptis untuk membaptis dengan air
Shalom Alexander Pontoh,
Dia yang dimaksud di Yoh 1:33, Yang mengutus Yohanes adalah Allah sendiri. Kita dapat melihatnya di ayat Yoh 1:6, yang mengatakan “Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes.” Jadi, Yohanes diutus oleh Allah untuk memberi kesaksian tentang Terang – yang telah dinubuatkan oleh para nabi di dalam Perjanjian Lama, yaitu Yesus Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Bagaimana ceritanya sampai Allah mengutus Yohanes Pembaptis? Ada nda ya ceritanya?
[dari katolisitas: sepengetahuan kami, tidak pernah diceritakan bagaimana Allah memanggil Yohanes Pembaptis, kecuali seperti yang disebutkan di dalam PL: Yes 40:3; Mal 4:5), dalam PL: Injil dan Kisah Para Rasul.]
salam damai,
saya ini masih awam sekali walaupun sejak lahir sdh katolik,….
terimakasih kepada semua penulis, Romo, Suster ataupun yg lainnya yg mengurus blog/organisasi Katolisitas ini…..
semoga umat katolik yg lain yg sama spt saya dapat menambah pengetahuan di dalam keimanan kita kpd Kristus Yesus.
Dan saya bangga dgn kekatolikan saya walaupun pengetahuan iman sy masih sangat kurang, namun pengalaman iman sy membuat sy selalu bersyukur dan bersyukur memiliki seorang Juruselamat seperti Yesus Kristus….tak ada yang lain yg semumpuni Yesus, karena memang Dia sendiri adalah Tuhan yg hidup yg pernah dan kini tetap mau hadir di antara manusia ciptaanNYA….
semoga semakin banyak lidah yg bersyukur dengan mengimani Yesus Kristus setelah membaca artikel2 dan tanggapan2 dari pengurus “KATOLISITAS” ….
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
salam damai.
Shalom pengasuh katolisitas,
Saya ingin bertanya mengenai kata-kata Yesus di Luk 24:46.
“Kata-Nya kepada mereka: Ada tertulis demikian, Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”.
Di manakah dinubuatkan mengenai Mesias bangkit dari antara orang mati pada hari yang KETIGA? Karena Yesus sendiri mengatakan “ada tertulis demikian”.
Mengapa harus hari ketiga? Apakah hari ketiga ini ada makna tertentu atau hanya “kebetulan” saja?
Sekian pertanyaan saya. Terima kasih atas perhatiannya.
Shalom Irena,
1. Nubuat bahwa Yesus harus bangkit pada hari ketiga paling jelas adalah melalui nubuat Nabi Yunus. Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan besar itu tiga hari lamanya (Yun 1:17), dan tanda inilah yang disebutkan oleh Yesus sendiri dalam pengajaran-Nya (Mat 12:39-41; Luk 11:29-32). Yesus mengatakan, "Sebab seperti Yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Mat 12:40)
Lalu dalam kitab Hosea juga disebutkan, "Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari ketiga Ia akan membangkitkan kita dan kita akan hidup di hadapan-Nya." (Hos 6:2) Ayat ini memang menggambarkan bahwa bangsa Israel dibangkitkan oleh Allah secara rohani setelah masa pembuangan. Namun para Bapa Gereja banyak yang menginterpretasikan ayat ini sebagai nubuatan bahwa Kristus, sebagai Israel yang baru, akan bangkit dari kematian setelah hari ketiga.
2. Mengenai kenapa Yesus dibangkitkan pada hari ketiga, itu bukan suatu kebetulan. "Tiga hari" tersebut mempunyai makna yang dalam, dan hal ini sudah pernah dijawab oleh Stefanus di sini, silakan klik
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
bukankah hari ke tiga itu 3 hari 2 malam? mohon pemjelasan. Trimakasih
[dari katolisitas: silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik]
shalom…..
Saya punya teman-teman (agama kristian juga tapi bukan katolik..saya tidak tahu aliran apa ereka anuti) yang mengatakan bahawa “krismas” itu menyambut kelahiran YESUS dan 25 DEC itu bukan hari kelahiran YESUS.Jadi menyambut krismas pada 25 DEC adala tidak masuk akal kata mereka.untukpengetahuan pak, teman2 saya tidak merayakan krismas pada 25 DEC(xtahu mereka rayakan atau tidak)…sebab mereka kata itu seolah2 menyembah matahari….saya jadi kebingungan…kok begitu mudah dia mengatakan perayaan krismas 25DEC itu menyembah matahari..pada saat itu saya sendiri xmenyetujui apa yang dikatakan oleh teman saya…tetapi saya di tanya dia pula. teman saya menanya saya ” jadi beritahu saya bila yesus dilahirkan?” adakah bible menyatakan yesus lahir 25DEC?jadi mengapa merayakan krismas pada 25 DEC?
saya mau menjawap saja tetapi saya tidak dapat menghuraikan kepada nya mengenai kelahiran YESUS dengan 25DEC…mohon bantuan penjelasan pak..agar saya bisa menjelaskan kepada teman-teman saya….
oya, sebelum kelupaan, saya mau tanya, perayaan “krismas” itu dirayakan oleh semua agama kristian atau hanya kristian katolik??
salam kasih….
Shalom PoNy,
Pertanyaan anda tentang asal-usul perayaan Natal (Christmas) 25 Desember, sudah pernah dijawab di sini, silakan klik.
Karena hari Natal adalah peringatan kelahiran Tuhan Yesus di dunia, maka hari Natal layak dirayakan oleh semua pengikut Kristus. Dapat dikatakan secara umum di dunia, hari Natal dirayakan oleh kaum Kristiani, tidak hanya Katolik saja.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
Syallom,
Buat Saudara Pony..
Setahu saya, agama Kristen yang tidak merayakan natal ada 2, yaitu Advent dan Yehova.
Untuk yang Yehova, ALKITAB mereka memang tidak mengakui adanya TRINITAS.
Bagi mereka. Yesus hanyalah seorang NABI. Yahwe ada sendiri, Roh kudus ada sendiri. Dan mereka memang tidak diperbolehkan memberikan ucapan selamat. (sepertinya mereka juga tidak merayakan ulang tahun).
Menurut pemahaman mereka juga, Yesus disalib dengan sebatang kayu horisontal (bukan salib), tangan Yesus kedua-duanya dipaku diatas kepala. Dan ketika Yesus disalib, badanNya sudah diganti oleh Yahwe dengan badan yang sesuai dengan alamnya surga, supaya bisa masuk ke surga.
Pada saat kiamat, bumi dibersihkan (dari manusia2/ roh2 jahat) dan akan dijadikan bumi yang baru, yang juga mereka sebut sebagai taman Eden (dianalogkan sebagai surga).
Untuk yang Advent saya kurang tahu banyak, karena tidak ada kontak langsung dengan mereka.
Demikian sedikit informasi dari saya.
Georgius dan keluarga.
Shalom Pak Stef dan Bu Ingrid,
Saya pernah membaca buku (lupa pengarangnya) yang menceritakan bahwa diperkirakan Yesus lahir sekitar tahun 6 SM. Yang menjadi pertanyaan saya (jika cerita dibuku itu benar) adalah apa yang mendasari dimulainya tahun Masehi? Ada yang bilang bahwa tahun Masehi adalah tahun yang dihitung berdasarkan kedatangan (lahir)nya Sang Mesias (Yesus). Jika demikian berarti Yesus lahir ditahun 0 (nol) donk! Mohon pencerahan. Terima kasih. Tuhan Memberkati. – Simon
[Dari katolisitas: telah dijawab di artikel di atas – silakan klik]
semoga Tuhan bserta kita,
trm kasih atas pnjelasan Romo yg sangat bagus. Saya ada sedikit ptanyaan: kalo nubuat akan Yesus bgtu jelas di PL, mngpa umat Yahudi smp saat ini blm pcaya Yesus. Bukankah itu brarti nubuat2 tsb multi tafsir? Sama spt pnafsiran nubuat akhir zaman skrg pun dlm pdebatan. Seandainya nanti Yesus dtg ke-2x, kita pun mgkn masìh bdebat, apakah Dia yg datang? Seandainya pd zaman dulu masyarakat mengenali Yesus dgn jelas, mgkn tdk ada pnyaliban.
Pertanyaan brikut: adakakah rencana katolisitas.org untuk me-release versi mobile? Saya sgt suka mengunjungi site ini, di sela2 ksibukan sehari2 scr mobile. Saya rasa bnyk orang2 lain spt saya.
Demikian ptanyaan saya, smga Romo bkenan mnanggapi. Trm ksh.
Shalom Fxe,
Terima kasih atas pertanyaannya. Pertama, saya ingin menjelaskan bahwa saya bukan seorang Romo, namun seorang awam biasa, yang telah menikah dengan Ingrid. Mari kita membahas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
1) Tentang mengapa kalau nubuat tersebut begitu jelas, umat Yahudi sampai sekarang belum percaya kepada Yesus. Jangankan umat Yahudi pada jaman ini, ada banyak umat Yahudi yang tahu akan nubuat tentang Sang Mesias, dan pada saat yang bersamaan menyaksikan keajaiban-keajaiban yang dilakukan Yesus, namun banyak dari antara mereka tetap tidak percaya. Jadi adalah wajar ada banyak dari umat Yahudi sampai saat ini masih tidak percaya bahwa nubuat kedatangan Sang Mesias telah dipenuhi dalam diri Yesus. Hal ini terutama disebabkan kesalahan konsep tentang Sang Mesias itu sendiri. Orang-orang Yahudi pada waktu itu beranggapan bahwa Sang Mesias akan membawa kebangkitan kerajaan Daud, dimana Dia akan menjadi seorang pembebas. Namun mereka tidak menyadari bahwa Yesus adalah Sang Raja Abadi, Sang Pembebas, yang bertahta selamanya, kerajaan-Nya tidak pernah berakhir, dan yang membebaskan manusia dari belenggu dosa. Ketidakmengertian ini juga dialami oleh para murid yang bertanya "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" (Kis 1:6).
Kalau begitu, apakah nubuat tersebut bersifat multi-tafsir? Kalau nubuat tersebut hanya satu atau dua, mungkin orang dapat salah untuk menafsirkannya. Namun kalau nubuat tersebut adalah begitu banyak dan tersebar selama 20 generasi dan saling melengkapi, maka seharusnya tidak akan dapat ditafsirkan sebaliknya. Kalaupun orang Yahudi pada jaman Yesus tidak percaya, seharusnya mereka percaya akan mukjijat-mukjijat yang dilakukan oleh Yesus. Yesus berkata "Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri." (Yoh 14:11; lihat juga Yoh 10:38).
Dan hal lain yang menguatkan ajaran Yesus adalah bukti bahwa Gereja Katolik tetap bertahan selama dua ribu tahun, dengan pengajaran yang sama dan dengan kesatuan dibawah Bapa Paus. Ketiga hal tersebut: 1) Nubuat, 2) Mukjijat, 3) Gereja Katolik, membuat kepercayaan kita terhadap Yesus seharusnya dapat dipertanggungjawabkan.
2) Namun kita juga melihat pada jaman Yesus, banyak juga orang yang percaya kepada Yesus, dan juga pengajaran para murid. Kita melihat di Kisah Para Rasul, bagaimana dalam satu hari, setelah Pentakosta, para murid membaptis 3,000 orang. (Kis 2:41). Juga kita melihat bahwa ada banyak kesaksian orang-orang Yahudi yang menjadi Katolik. Salah satu professor di sekolah saya juga seorang Yahudi yang akhirnya menjadi Katolik. Lihat kesaksiannya disini (silakan klik).
3) Oleh karena itu, iman adalah suatu anugerah (Ef 2:8). Dan yang harus kita lakukan adalah mohon kepada Tuhan untuk memberikan berkat yang berlimpah agar orang-orang dapat percaya kepada Kristus, dan pada saat yang bersamaan, kita harus turut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah. Hal ini dapat kita lakukan dengan berdoa, menjadi saksi Kristus yang baik dengan hidup kudus, dan juga mempelajari iman Katolik, sehingga kita dapat membagikannya kepada sesama.
4) Tentang katolisitas.org: mobile version. Saya sendiri belum terfikir akan adanya vesi mobile dari katolisitas.org. Saya terus terang tidak mempunyai pengetahuan akan hal ini. Mungkin kalau ada yang mempunyai kemampuan di bidang ini dan mau membantu, dengan senang hati saya akan melakukannya.
Demikian jawaban yang dapat saya berikan, semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Tambahan: Untuk pertanyaan tentang kedatangan Yesus yang ke-dua, orang tidak akan berdebat tentang hal ini, karena pada saat kedatangan-Nya yang ke-dua, Dia akan datang dalam kemuliaan-Nya, sepeti yang dikatakan oleh Yesus sendiri "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya" (Mt 16:27).
Pak Stef & Bu Ingrid,
terima kasih atas jawaban yang telah diberikan.
Saya minta maaf salah menduga. Sekarang saya malah jadi kagum, ada keluarga awam yang begitu mendalami ajaran Gereja. Saya rasa hal ini sangat langka di kalangan Katolik (betul ngga?). Bolehkah suatu saat nanti Bapak/Ibu memberikan sedikit sharing perjalanan rohani Anda, sehingga menjadi spt sekarang?
Sejauh pengamatan saya, di Katolik bimbingan belajar untuk awam sangat minim, selain kursus setahun sebelum Baptis. Setelah itu umat hanya mengandalkan homili romo di setiap Misa. Kursus yg mendalam dan berjenjang untuk awam sepertinya belum ada. Maksud saya kursus yang menggali Tradisi/Spiritualitas Katolik.
Shalom Fxe,
Terima kasih atas dukungannya. Sebenarnya baik awam maupun imam, semua dipanggil untuk lebih mendalami iman Katolik. Mungkin sekarang sudah mulai banyak kaum awam yang mencoba untuk mendalami ajaran Gereja Katolik. Untuk permintaan tentang perjalanan iman, nanti suatu saat Ingrid dan saya akan menuliskannya. Untuk beberapa kursus yang dapat diikuti oleh kaum awam, cobalah untuk menjajagi KPKS (silakan klik). Fxe juga dapat mengkoordinir pertemuan di gereja dan kemudian mengundang pembicara dari keuskupan atau dari LBI (Lembaga Biblika Indonesia). Kursus-kursus yang lain adalah KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) dan juga SEP (Sekolah Evangelisasi Pribadi).
Mari kita bersama-sama giat belajar iman Katolik yang benar, indah, dan baik, sehingga kita lebih mengasihi Yesus dan Gereja-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Shalom Pak Stefanus Tay
Saya mau bertanya apakah ada hubungan antara Mat 24:15 dengan
YL1:9,YL1:13,Dan9:27,Dan11:31,Dan12:11-12,Dan8:11-12,Dan8:13-14?
dengan nubuatan akhir zaman?
sekian, terimakasih.
Tuhan berserta kita…
Sekarang dan selama-lamanya…
Shalom Ario,
Terima kasih atas pertanyaannya. Mari kita membahasnya. Mat 24:15 mengatakan "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel–para pembaca hendaklah memperhatikannya." 1) Mat 24:15-20 memang mengacu kepada nubuat Daniel 9, yang menceritakan tentang kedatangan Sang Mesias yang akan datang dalam waktu 70×7 minggu atau 490 tahun. Istilah 70 minggu tahun atau 490 tahun adalah penglihatan yang diperoleh oleh Daniel dari Malaikat Gabriel (Dan 9:24-27). Ada begitu banyak teori tentang hal ini. Ada yang mengatakan bahwa 490 tahun dari pembangunan kembali Yerusalem dipenuhi pada masa Yudas Makabe. Namun, St. Jerome, Bapa Gereja dalam salah satu bukunya mengupas hal ini dan memaparkan pendapat dari beberapa ahli, seperti: Julius Africanus, Eusebius Pamphili, Hippolytus, Apollinarius of Laodicea, Clement of Alexandria, Origen, Tertullian, St. Jerome sendiri. Memang mereka memberikan perhitungan yang berbeda-beda, namun semuanya merujuk bahwa “seorang yang diurapi/ Mesias” adalah Yesus Kristus. Yang paling penting bagi kita adalah 70 minggu tahun (490 tahun) dari pembangunan kembali Yerusalem (458 SM) akan membawa kita kepada tahun dimana Yesus wafat (sekitar 29-33 AD). Ini berarti bahwa Kitab Daniel memberikan nubuat yang menunjuk kepada Kristus dan juga masa dimana Kristus datang. 2) Nabi Daniel yang juga menceritakan kehancuran Yerusalem digenapi pada tahun 168 SM (lih. 1 Mak 1:57; 2 Mak 6:1-5). 3) Dan Mesias yang dinubuatkan dalam kitab Daniel memberikan nubuat akan terjadinya kekejaman perang (lih Mt 25:15-28) yang terpenuhi pada tahun 70, ketika Titus dan Tiberius Julius Alexander memusnahkan kota Yerusalem beserta dengan tempat kudusnya. 4) Sedangkan Yehezkiel 1, lebih mengarah kepada Yehezkiel yang melihat kemuliaan Tuhan. Semoga jawaban tersebut berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Shalom pak Stef
jadi menurut bapak tidak ada kaitanya antara Mat24:15, dengan YL1:9,YL1:13,Dan9:27,Dan11:31,Dan12:11-12,Dan8:11-12,Dan8:13-14, dengan nubutan di akhir zaman?
trimakasih atas jawabanya..
GBU
Shalom Ario,
Terima kasih atas pertanyaannya. Mungkin saya belum menjawab secara tuntas pertanyaan Ario sebelumnya, yaitu tentang nubuat akhir jaman di Injil Matius.
1) Ayat-ayat yang mendukung tentang akhir jaman, juga dapat dilihat di Mt 24-25; Mk 13:1-37; Lk 21:5-36; Lk 17:20-37.
2) Memang tidak mudah untuk mengartikan ayat ini, bagian mana yang telah terjadi pada waktu kehancuran Yerusalem atau bagian mana yang menyatakan akhir jaman atau kedatangan Kristus yang ke-dua. Menurut A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. by Dom Orchard, p. 894-895, 925, dikatakan bahwa memang ada beberapa pendapat tentang hal ini. Sebagian tentang nubuat dari Daniel (Dn 9:27; cf. 11:31; 12:11) terpenuhi di jaman Antiochus Epiphanes yang mendirikan altar zeus (1 Mak 1:57; 2 Mak 6:1-5). Sebagain beranggapan bahwa sebagian nubuat di dalam Mt 24, Mk 13 terpenuhi pada tahun 70 dengan kehancuran Yerusalem dan bait Allah. Dan sebagian dari ayat tersebut mengacu kepada sesuatu yang akan datang, yaitu akhir jaman.
Karena rumitnya penafsiran tentang akhir jaman, suatu saat kita akan menuliskannya dalam tulisan yang lebih lengkap. Namun beberapa hal dapat kita pegang secara pasti adalah:
a) Sejak kenaikan ke surga, terbayanglah kedatangan Kristus dalam kemuliaan (Bdk. Kis 22:20.), hanya saja kita "tidak tahu masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kekuasaan-Nya (Bdk. Mrk 13:32. (Kis 1:7) Bdk. Mat 24:44. 1 Tes 5:2.). Kedatangan eskatologis ini dapat terjadi setiap saat, meskipun ia dan ujian di waktu terakhir, yang harus mendahului kedatangan itu (Bdk. 2 Tes 2:3-12.), masih "ditahan". (KGK, 673)
b) Sebelum kedatangan Kristus, Gereja harus mengalami ujian terakhir yang akan menggoyahkan iman banyak orang (Bdk. Luk 18:8. Mat 24:12.). Penghambatan, yang menyertai penziarahannya di atas bumi (Bdk. Luk 21:12. Yoh 15:19-20.), akan menyingkapkan "misteri kejahatan". Satu khayalan religius yang bohong memberi kepada manusia satu penyelesaian semu untuk masalah-masalahnya sambil menyesatkan mereka dari kebenaran. Kebohongan religius yang paling buruk datang dari Anti-Kristus, artinya dari mesianisme palsu, di mana manusia memuliakan diri sendiri sebagai pengganti Allah dan mesias-Nya yang telah datang dalam daging (Bdk. 2 Tes 2:4-12; 1 Tes 5:2-3; 2Yoh 7; 1 Yoh 2:18.22). (KGK, 675)
c) Tidak ada yang tahu kapan terjadinya kedatangan Kristus yang kedua (Mk 13:33-37). Yang penting adalah sebagai umat Allah, kita harus terus berjaga-jaga. Bahkan Gereja sebenarnya merindukan untuk bertemu dengan Kristus, Kepala dari Tubuh Mistik Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
tugas nabi isa turun ke bumi di akhir jaman:
1.membunuh dajal al masih palsu:dg pengikut 70.000 orang yahudi
2.membunuh babi : seperti di vcd porno,pesta sex
3.menegakkan syariat islam : bersama imam mahdi pemimpin umat islam sedunia
4.membebaskan pajak
Salam damai Isa,
Terima kasih telah berkunjung ke katolisitas.org. Dalam hal kedatangan Kristus, kita mempunyai pandangan yang sangat berbeda. Apakah yang dipercayai oleh umat Katolik pada saat kedatangan yang kedua dari Isa atau Kristus, Putera Allah:
1) Sebelum kedatangan Kristus yang kedua, maka akan banyak percobaan yang dialami oleh umat Allah. Percobaan yang mencoba mengaburkan kebenaran, sehingga banyak terjadi kesesatan, yang memuncak dengan kesesatan oleh Anti-Kristus.
2) Dan pada waktu kedatangan Kristus yang ke dua, seperti yang diucapkan oleh umat Katolik dalam doa sahadat, dikatakan bahwa "Kristus akan datang untuk mengadili orang hidup dan mati". Jadi pada waktu kedatangan Kristus yang ke dua, maka berakhirlah dunia ini, dan kemudian disusul dengan kebangkitan orang mati. Setelah itu, terjadilah Pengadilan Terakhir. Pada saat pengadilan terakhir ini, Kristus akan memisahkan yang baik dan yang jahat, dan masing-masing akan mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya di dunia ini. Bagi yang baik dan setia kepada-Nya, maka jiwa dan tubuhnya akan mendapatkan kebahagiaan kekal di Surga. Bagi yang menolak kasih Tuhan dan pengampunan Tuhan, maka jiwa dan tubuhnya akan mendapatkan hukuman kekal di neraka.
3) Pengadilan terakhir ini adalah suatu harapan bagi umat Katolik, karena ini adalah saat dimana keadilan yang seadil-adilnya ditegakkan. Di sinilah, Yesus Kristus akan mengadili seluruh manusia. Dan di surga, nanti kita akan melihat Tuhan muka dengan muka dan mengasihi Tuhan sebagaimana adanya Dia.
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan secara singkat tentang kedatangan Yesus yang ke-dua. Yesus adalah Tuhan yang akan menghakimi seluruh umat manusia. Untuk melihat artikel-artikel yang berhubungan dengan Yesus Kristus, sosok yang dipercayai oleh umat Kristen sebagai Tuhan, silakan untuk membacanya disini:
Mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Yesus, Tuhan yang dinubuatkan para nabi.
Kristus yang kita imani = Yesus menurut sejarah.
Mari kita saling mendoakan, sehingga pencarian kita akan kebenaran benar-benar membawa kepada Sang Kebenaran itu sendiri. Dan bagi umat Kristen, kebenaran itu adalah Yesus, yang mengatakan "Aku adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup" (Yoh 14:6). Dan dalam pengadilan terakhir, kita akan bersama-sama akan melihat Kristus yang mengadili seluruh umat manusia. Mari kita bersama-sama berusaha dengan segenap hati, pikiran, dan kekuatan kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama, sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan abadi di surga.
Salam kasih dari: https://katolisitas.org
stef
Dari topik diatas mengenai akhir jaman, bisa saya ringkaskan sbb:
1. Terjadi kekecauan dunia dengan adanya anti “christ”
2. Terjadi pengadilan oleh “jesus”
3. Melihat Tuhan di surga
Ketiga hal tersebut jika kata “christ”, “jesus” di ganti dengan kata “Tuhan” maka keimanan katolik tidak ada perbedaan dengan Islam mengenai hal-hal tersebut.
——————————–
Apakah ada keberatan dari katolik mengganti kata tersebut dengan Tuhan? Bagaimanakan umat katolik yang awam menerima hal tersebut?
Terima kasih
Shalom J1lan,
Terimakasih atas pertanyaannya. Pertanyaan tentang akhir jaman, lebih lengkapnya dapat dilihat disini (silakan klik), dimana dikatakan:
1) Mereka yang hidup dari antara awal mula sejarah manusia sampai sebelum akhir jaman. Pada mereka Tuhan telah memberi kesempatan untuk bertobat. Mereka yang meninggal pada saat belum sempurna akan dimurnikan terlebih dahulu, entah di masa hidupnya atau di Api Penyucian, sebelum kemudian masuk ke surga. Sedangkan yang meninggal dalam keadaan tidak bertobat dan berdosa berat akan masuk neraka.
2) Mereka yang mengalami akhir zaman, juga pasti akan diberikan kesempatan untuk bertobat sebelum akhir hidupnya. Bermacam kesulitan dan musibah yang akan terjadi sebelum akhir zaman juga dapat kita lihat sebagai masa pemurnian. Pada akhir dunia, semua jiwa yang masih ada di Api Penyucian akan beralih ke surga. Api Penyucian tidak ada lagi. Mereka yang hidup mengalami akhir jaman (kedatangan Kristus yang kedua) tidak mengalami kematian (lih. 1 Kor 15:51; 1 Tes 4:17). Pada akhir jaman berakhirlah waktu (segalanya tidak dapat diukur menurut waktu manusia lagi yang diukur berdasarkan matahari). Pada akhir jaman ini terjadilah Kebangkitan Badan (Yoh 5:27-29; 11:23-24) dan Penghakiman Terakhir (Mat 25:31-46; Why 20:1-15), saat setiap orang akan diadili oleh Kristus di hadapan semua orang. Pada Penghakiman Terakhir ini, maka keadilan Tuhan akan ditegakkan: Sebab yang salah akan dinyatakan salah, yang benar dinyatakan benar, dan semua dinyatakan secara obyektif. Sesudah Penghakiman Terakhir ini maka tidak ada lagi Api Penyucian, karena tinggal ada dua kemungkinan ini: Orang-orang yang benar akan masuk ke surga, jiwa dan badannya; sedangkan orang-orang yang jahat akan masuk neraka, jiwa dan badannya.
Dasar bahwa hanya tinggal surga dan neraka sesudah Penghakiman Terakhir, dapat kita lihat melalui pengajaran Yesus sendiri tentang akhir zaman. Yesus berkata bahwa pada akhir zaman itu Ia akan memisahkan seorang dengan yang lain seperti gembala memisahkan domba dari kambing (lihat Mat 25: 31-46). Semua orang yang semasa hidupnya berbuat kasih, terutama kasih kepada mereka yang paling kecil dan menderita, akan masuk kerajaan-Nya yang abadi (surga), sedangkan orang-orang yang semasa hidupnya tidak berbuat kasih akan masuk kepada penghukuman yang kekal (neraka).
Kita tidak dapat memisahkan segala hal di dalam kekristenan dari pribadi Yesus, karena inti dari kekristenan adalah Yesus sendiri. Semua nubuat di dalam Perjanjian Lama memberikan nubuat kepada sosok Yesus (silakan klik artikel ini). Dan Perjanjian Baru merupakan pemenuhan akan Perjanjian Lama, dengan Yesus sebagai Figur Utama. Seluruh penginjilan yang dilakukan oleh para rasul dan para murid adalah mengajarkan pribadi Yesus. Dan seluruh sakramen dari Gereja Katolik adalah menghadirkan kembali misteri Kristus. Dan pada akhir jaman, Yesus sendiri yang akan mengadili seluruh umat manusia, karena Dia telah menebus umat manusia dengan darah-Nya yang tercurah di kayu salib. Dan pada akhirnya semua yang masuk surga akan melihat, mengenal dan mengasihi Tuhan sebagaimana adanya Dia, yaitu dalam kehidupan Trinitas, dengan Yesus sebagai pribadi kedua.
Jadi dari hal ini, kita dapat mengatakan bahwa tanpa Yesus, maka umat Katolik dan Kristen yang lain tidak dapat disebut Kristen lagi. Mari kita bersama-sama mensyukuri akan Tuhan yang menjadi manusia, yaitu Kristus, yang menebus dosa manusia.
Salam kasih dari https://katolisitas.org
stef
Terima kasih atas jawabannya,
Jadi kesimpulan jawaban saudara, umat katolik memegang “nama” dengan pem-“material”-an Tuhan (anthromorphis) sebagai suatu keimanan, tanpa hal itu maka bukan umat katolik.
Inikah yang dikatakan oleh Jesus putra Maryam (keselamatan atas beliau) bahwa beliau adalah inkarnasi tuhan, dan bagi siapa yang menolak bahwa dia bukan tuhan adalah bukan katolik?
Hhh…akan banyak peng-“aku”-an tuhan seperti fir’aun, yang sangat bertentangan dengan hukum pertama Musa.
Segala puji bagi Tuhan semesta alam
Shalom J1lan,
Terima kasih atas balasan pesannya. Tentu saja perbedaan adalah hal yang wajar. Oleh karena itu saya ingin memberikan argumentasi sebagai berikut ini:
1) Pemakaian kata "anthromorphis" tidak tepat untuk diterapkan pada pribadi Yesus. Anthropomorphism adalah penggambaran karakter manusia untuk sesuatu yang bersifat supernatural. Kata ini berasal dari (anthropos), "human" dan (morphe), "shape" or "form". (silakan klik wikipedia). Namun dalam pengertian yang lebih luas dapat digambarkan sebagai upaya untuk menggambarkan sesuatu yang bersifat supernatural dan digambarkan sebagai sesuatu yang mempunyai sifat-sifat manusia. Hal ini dapat terlihat di dalam Perjanjian Lama, dimana Tuhan digambarkan berjalan, melihat, berbicara, bernafas, dll. Namun penggambaran ini tidak dapat terlepas dari sifat Tuhan yang hakiki, seperti: maha kuasa, maha esa, maha kasih, maha adil, dll.
2) Nah, kalau diterapkan bahwa Yesus hanyalah merupakan suatu "anthropomorphism", maka tidaklah tepat, karena Gereja Katolik percaya bahwa Yesus bukan hanya merupakan penggambaran karakter dari Tuhan, namun Dia sendiri adalah Tuhan. Untuk membuktikan hal ini, maka silakan membaca beberapa artikel tentang Kristologi:
"Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia."
Di dalam beberapa artikel tersebut, kami mencoba menjelaskan mengapa kami percaya akan Yesus sebagai Tuhan.
3) Seseorang kalau tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhan tentu saja tidak dapat disebut sebagai seorang Katolik, Hal ini sangat logis, karena Yesus adalah salah satu pokok utama kepercayaan iman Katolik. Sama seperti seseorang tidak dapat mengaku berkebangsaan Indonesia, kalau dia tidak mengakui presiden Indonesia, tidak mengakui dasar negara, dan tidak mengakui kedaulatan Indonesia.
4) Yesus tidak dapat disamakan dengan "peng-aku-an" tuhan seperti firaun, karena seperti yang saya jelaskan di atas, Yesus adalah Tuhan. Untuk lebih lengkapnya silakan membaca artikel-artikel Kristologi di atas, yang pada dasarnya adalah: (bandingkan tiga alasan di bawah ini dengan Firaun atau tokoh-tokoh yang lain).
Kedatangan Yesus telah dinubuatkan oleh para nabi. Bukan hanya sekali, namun berkali-kali dalam kurun waktu 20 generasi. Hal ini membuktikan bahwa Allah mempersiapkan kedatangan-Nya sehingga kalau Dia datang, maka manusia akan mengenalinya. Untuk lengkapnya, silakan membaca artikel: Mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Tuhan, dan juga Yesus yang dinubuatkan oleh para nabi.
Yesus melakukan banyak sekali Mukjijat, yang hanya Tuhan sendiri yang mampu melakukannya.
Semasa hidup Kristus di dunia, kuasa Allah ditunjukkan di dalamNya dengan Ia melakukan banyak mukjizat-mukjizat, dari meredakan angin ribut, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit, sampai membangkitkan orang mati, termasuk juga kebangkitanNya sendiri dari kematian-Nya (Silakan membaca: Kristus yang kita imani= Yesus yang menurut sejarah).
Yesus mempercayakan umat-Nya kepada Gereja-Nya, yaitu Gereja Katolik.
Selanjutnya, kami meyakini bahwa Kristus datang untuk mendirikan Gereja yang dibentukNya sendiri untuk terus bertahan sampai akhir jaman, dan itu berada di dalam Gereja Katolik. Paus pemimpin Gereja ini dapat ditelusuri asalnya sampai kepada Petrus, Rasul Yesus Kristus. Hal ini juga merupakan sesuatu mukjizat tersendiri, sebab jika Gereja hanya ‘organisasi’ manusia, maka sudah sejak lama ia bubar/ tak bertahan. Untuk lengkapnya, silakan membaca: mengapa kita memilih Gereja Katolik.
Semoga uraian tersebut dapat memperjelas jawaban saya sebelumnya. Minimal J1lan dapat melihat ada alasan yang kuat bagi umat Katolik untuk mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan, Tuhan yang Immanuel – yang beserta dengan manusia.
Salam kasih dari https://katolisitas.org
stef
1. Terima kasih atas penjelasannya, terminologi yang paling tepat untuk kasus Jesus purtra Maryam (keselamatan atas beliau) adalah [b]inkarnasi[/b] dalam keimanan katolik. Mari lanjutkan ke point 2.
2. Keimanan akan [b]inkarnasi[/b], secara manusiawi dapat dikatakan kebutuhan mahluk untuk lebih mengenal Penciptanya (atau sebaliknya), sehingga menjelmakan Pencipta kedalam bentuk mahluk, dengan Sifat-sifat sebagaimana mahluk yang bukan hanya dalam ungkapan saja(“anthropomorphism”) sehingga menjadi nyata misalnya berjalan, makan, minum dan seterusnya.
3. Jika, misalnya ada seseorang yang mempunyai keimanan bahwa dahlu kala tuhan turun kebumi menjelma menjadi seseorang dengan segala macam “keajaiban” nya, dan tuhan yang menjadi mahluk tersebut bernama Yeshua ben shirach, apakah orang ini termasuk “katolik” ? tolong penjelasannya.
4. Jesus putra maryam tidak pernah meng-aku-kan sebagai tuhan (saya telah baca artikel mengenai ini dibawah dengan contoh bill gates). Tapi di tuhankan karena berdasarkan
a. Nubuat
hal ini bisa ditafsirkan dari berbagai sisi, sudah banyak tulisan yang saling membantah mengenai nubuat “mesiash”, jadi bukan nubuat ketuhanan.
b. Keajaiban
saya tidak banyak berkomentar mengenai “keajaiban” dengan kondisi dan tolak ukur yang berlaku pada saat itu. Bagaimana mungkin menimbang satu keajaiban lebih besar dari keajaiban lainnya. Apalagi dengan parameter masa kini. Tentunya umum dapat memikirkan dengan mudah.
c. saya tidak mengerti maksudnya, apakah paus yang sekarang, dan sebelum-sebelumnya masih keluarga / keturunan petrus? Ehmm… banyak diantara kita yang berlangganan koran dan punya TV saya kira…
Segala puji bagi Tuhan semesta alam
Salam damai J1lan,
Terima kasih atas balasannya.
Jawaban ini telah saya jadikan artikel tersendiri di sini (silakan klik).
Salam kasih dari https://katolisitas.org
stef
Salam Kasih Dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Semoga penulis tidak jemu menanggapinya.
Mohon dijelaskan istilah 70 minggu tahun = 490 tahun.
Tujuh puluh kali tujuh masa dan
Enam puluh dua kali tujuh masa ?. (Dan 9:24-25)
Terima kasih.
Shalom Julius,
Istilah 70 minggu tahun atau 490 tahun adalah penglihatan yang diperoleh oleh Daniel dari Malaikat Gabriel (Dan 9:24-27). Ada begitu banyak teori tentang hal ini. Ada yang mengatakan bahwa 490 tahun dari pembangunan kembali Yerusalem dipenuhi pada masa Judas Maccabee. Namun, St. Jerome, Bapa Gereja dalam salah satu bukunya mengupas hal ini dan memaparkan pendapat dari beberapa ahli, seperti: Julius Africanus, Eusebius Pamphili, Hippolytus, Apollinarius of Laodicea, Clement of Alexandria, Origen, Tertullian, St. Jerome. Memang mereka memberikan perhitungan yang berbeda-beda, namun semuanya merujuk bahwa “seorang yang diurapi/ Mesias” adalah Yesus Kristus. Yang paling penting bagi kita adalah 70 minggu tahun (490 tahun) dari pembangunan kembali Yerusalem (458 SM) akan membawa kita kepada tahun dimana Yesus wafat (sekitar 29-33 AD). Ini berarti bahwa Kitab Daniel memberikan nubuat yang menunjuk kepada Kristus dan juga masa dimana Kristus datang.
Semoga hal ini dapat menjawab pertanyaan Julius.
Salam kasih dari: https://katolisitas.org
stef
Comments are closed.