VATIKAN – Paus Fransiskus tampil perdana di balkon Basilika St Petrus, menghadap ribuan umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Basilika, Rabu (13/3/2013) pukul 20.23 waktu setempat. Selama sekitar 10 menit, dia menyampaikan pidato perdananya.

“Sepertinya, para kardinal, saudara saya, telah memilih satu orang dari jauh sana. (Tapi) inilah saya di sini,” ujar Paus Fransiskus dengan ramah, mengawali pidato perdananya.

Dia mengucapkan terima kasih atas sambutan umat Katolik terhadap dirinya. Dalam pidato singkat tersebut, Paus Fransiskus meminta doa dan dukungan dari seluruh umat Katolik di dunia.

“Sebelum saya memberikan berkat, saya meminta bantuan Anda: ‘Saya ingin kalian memberkati saya’,” ujarnya. Lalu, Paus Fransiskus kemudian memberikan pemberkatan yang biasa disebut “Urbi et Orbi” atau Untuk Kota dan Seluruh Dunia.

Rendah hati

Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936. Sebelumnya, Paus Fransiskus adalah Uskup Agung Buenos Aires, Argentina, untuk periode 1998 sampai 2012. Dia mengundurkan diri dari jabatan tersebut karena pertimbangan usia.

Bergoglio  merupakan anak pertama dari lima bersaudara, dan  pemegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires. Alih-alih meneruskan keahliannya itu, Bergoglio memilih bergabung ke seminari di Villa Devoto dan masuk ke Society of Jesu ( Serikat Yesus)  pada 1958.

Memegang gelar di bidang filsafat dari Colegio Maximo San Jose di San Miguel, Bergoglio sempat mengajar studi literatur dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires. Sesudah itu, dia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel, seminari di San Miguel. Dia kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor. Pelayanan gereja Bergoglio dimulai pada 1973. Pada 1980, dia menjadi rektor seminari San Miguel hingga 1986. Gelar doktoralnya diraih di Jerman.

Saat menjadi kardinal, Bergoglio dikenal sebagai sosok  rendah hati, konservatif, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial. Gaya hidup sederhana menguatkan kerendahhatiannya. Dia tinggal di apartemen kecil, tak mau menempati kediaman resmi uskup. Bergoglio diketahui juga menolak menggunakan sopir dan limusin, bahkan dikabarkan dia memasak makanannya sendiri.

Saat Paus Yohanes Paulus II meninggal, Bergoglio masuk menjadi kandidat Paus baru. Dia sudah menjadi Kardinal Pemilih dalam konklaf 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI.

Pilihan nama dan sikap

Fransiskus, yang dipilihnya sebagai nama pasca-terpilih sebagai Paus, merujuk kepada Francis Xaverius, pendiri Serikat Yesus. Paus Fransiskus adalah Paus pertama dari ordo Jesuit, selain Paus pertama dari luar Eropa dan berasal dari kawasan di luar Eropa, di era modern.

Namun, pakar soal Vatikan, John Allen, berpendapat, nama Fransiskus ini  juga bisa merujuk kepada salah satu tokoh yang paling dihormati di Gereja Katolik, St Fransiskus dari Asisi. Menurut Allen, pilihan nama ini sangat menakjubkan. Dalam Gereja Katolik, tambah dia, ada beberapa sosok yang menjadi acuan utama, dan St Fransiskus Asisi adalah salah satunya.

Nama Fransiskus Asisi, lanjut Allen, menjadi lambang untuk kemiskinan, kerendahhatian, kesederhanaan, dan pembangunan kembali Gereja Katolik. “Paus baru mengirimkan sinyal bahwa ini tidak akan ‘menjadi sesuatu yang biasa saja’,” kata Allen..

Paus Fransiskus selama ini dikenal sebagai sosok konservatif. Beberapa pandangannya mencakup penentangan atas praktik aborsi dan homoseksualitas. Meski menyatakan menghormati  kaum gay dan lesbian sebagai individu, dia menentang keras undang-undang yang dirilis pada 2010 di Argentina yang melegalkan perkawinan sesama jenis. Paus Fransiskus juga dikenal sebagai sosok yang sangat memiliki kepedulian sosial, termasuk mengkritisi masalah perbedaan kelas sosial kaya dan miskin. (Reuters/AP)

3 COMMENTS

  1. Terpujilah karya Roh Kudus atas terpilihnya Paus Francis. Kiranya Paus diberikan kesehatan dan selalu dalam tuntunan Roh Kudus dalam membimbing umatNya.

    Saya membaca artikel2 terkait dgn terpilihnya Paus yang baru. Salah satunya dari web tempo. Di sana ditulis bahwa Paus Francis menolak simbol2 tradisional Gereja. Apakah tim katolisitas prnh membaca hal serupa? Apa maksudnya ya? Krn cuma ditulis sepintas begitu saja tanpa ada penjelasan lebih jauh, menyebabkan rasa ingin tahu saya terusik. Demikan, terimakasih.

    Tuhan memberkati Katolisitas.org

    • Shalom Lydia,

      Mungkin yang dimaksud adalah beberapa yang nampaknya baru yang dilakukan oleh Paus Fransiskus, yaitu:

      1. Paus Fransiskus adalah Paus pertama -sepanjang sejarah Gereja yang sudah berusia sekitar 2000 tahun ini- yang berasal dari Amerika Latin. Ia juga seorang Jesuit pertama yang menjadi Paus, dan ia seorang Paus pertama yang mengambil nama Fransiskus.

      2. Dalam penampilannya di hadapan publik yang pertama kalinya, Paus Fransiskus bukannya memberikan berkat kepada publik, namun malah meminta mereka untuk berdoa untuknya. “Mari kita mengucapkan doa ini, [yaitu] doa Anda untuk saya, dalam keheningan,” katanya kepada umat yang berkumpul di hadapannya.

      3. Paus Fransiskus juga menolak untuk menggunakan sebuah panggung untuk membuatnya nampak lebih tinggi dari para kardinal yang sama sama berdiri di dekatnya, ketika ia diperkenalkan sebagai Paus Fransiskus. Ia mengatakan, “Aku akan tetap berdiri di sini saja”, katanya.

      Dan dalam kata sambutan kepada publik yang pertama kalinya, ia berkata:

      “As you know, the duty of the conclave was to appoint a new Bishop of Rome,” he said. “It seems to me that my brother cardinals have chosen one who is from faraway. But here I am. I would like to thank you for your embrace.”

      “Seperti kamu ketahui, tugas konklaf adalah untuk memilih Uskup Roma yang baru,” kata Paus. “Kelihatannya, para kardinal saudara saya, telah memilih seseorang yang dari jauh. Dan inilah saya di sini. Saya berterima kasih kepadamu atas penerimaanmu.”

      Dengan kerendahan hatinya, Paus Fransiskus menampilkan sosok pemimpin yang bersahaja dan merakyat, dan mungkin ini yang dipandang sebagai sesuatu yang baru bagi simbol tradisi kepausan.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

Comments are closed.