Teriknya mentari di atas perumahan Citra Raya- Tangerang serasa membakar kulit. Aku mengunjungi sebuah keluarga yang pernah didera kepahitan hidup yang seakan tanpa setitik lentera yang dapat menuntun langkahnya. Keluarga itu tinggal di sebuah ruko yang berfungsi sekaligus sebagai sebuah bengkel untuk menopang hidupnya. Ruko mereka itu bukan sekedar sebagai tempat tinggal dan usaha, tetapi sarat kenangan bagaimana Tuhan melepaskan mereka dari persoalan kehidupan yang hampir melumpuhkan harapan mereka. Ruko itu telah dibasahi dengan air mata bertahun-tahun lamanya sebelum Tuhan memenuhinya dengan canda dan riang. Itulah janji Tuhan yang senantiasa ditepatiNya : “Pada waktu itu anak-anak dara akan akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka” (Yeremia 31:13). Siapa yang bertahan, dialah yang akan mencapai kemenangan.
Gonjang – ganjing ekonomi merupakan awal jalan Tuhan mengangkat keluarga itu jauh lebih tinggi dari apa yang diimpikannya. Goncangan ekonomi terjadi ketika bapak kepala keluarga itu menjadi grosir oli. Teman dekatnya tidak mampu membayar oli-oli yang telah diambilnya sampai menunggak lima ratus juta rupiah. Karena kredit macet ini, ia pun tidak bisa membayar barang-barang grosir yang telah diambilnya dengan sistem “ambil barang dulu dan bayar kemudian”. Hatinya sungguh mulia dalam menghadapi problema berat : “Biarlah orang berbuat jahat terhadapku dan aku tidak akan membalasnya”. Ia menjual rumahnya sebagai satu-satunya jalan untuk menyelesaikan persoalannya. Uang dari hasil penjualan rumah itu sebagian ia gunakan untuk membayar uang muka sebuah ruko dan sebagian lagi ia gunakan untuk membayar kewajibannya terhadap bos olinya. Tanpa disadari ternyata hasil bengkel di rukonya itu mampu menuntaskan segala kewajibannya setelah enam tahun berjalan. Ruko itu kini sudah menjadi miliknya. Ia mensyukuri apa yang terjadi ketika merenungkannya dalam terang iman: “Andaikan tidak terjadi persoalan keuangan itu, ia mungkin tidak akan pernah memiliki ruko yang sekarang ini tak terjangkau oleh orang biasa. Rencana Tuhan memang indah pada waktunya”.
Meskipun Tuhan telah menyelesaikan perkaranya, keping-keping luka itu tetap menganga di dalam dirinya. Virus-virus keraguan dan kegalauan telah menjalar dalam darahnya. Keluh kesah kadang-kadang terlontar dengan sendirinya : “Tuhan, aku tak sanggup kalau persoalan ini terjadi lagi”. Ternyata memulihkan semangat hidup tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ia sering melamun karena terkenang masa silam yang kelam. Di dalam hatiku, aku berkata : “Teman, aku datang karena ingin berdoa bersamamu. Percayalah bahwa Tuhan akan menyembuhkanmu. Jangan biarkan masa lalumu mengoyakkan jiwamu. Jangan biarkan kekelaman di masa silam menghancurkan harapan di pelataran pikiranmu”.
Jawaban Tuhan untuk menyembuhkan luka batinnya terjadi melalui perbuatan yang luar biasa dan tak terduga dari anaknya yang berusia enam tahun. Dengan masih memakai seragam sekolahnya warna biru, ia berlari menyambut kedatanganku dengan memelukku. Ia kemudian membawa bangku kecil kepadaku : “Romo, duduk ya?”. Layaknya orang dewasa, ia kemudian mengambilkan teh botol bagiku. Ia kemudian lari ke arah papanya yang sedang termangu sambil memberikan uang lima ribu rupiah, uang sakunya hari itu : “Pa, aku tak perlu uang. Papa, pakai saja uang ini untuk dagang?” . Perbuatannya yang lugu dan lucu membuat semua merasa terharu. Aku pun bangga dengan anak perempuan yang masih kecil itu karena aku yang membaptisnya tiga tahun lalu. Ia bangkit dan berkata : “Hati anakku yang mulia ini mendorongku untuk bangkit. Tuhan pasti menyertai jalanku”. Ia, istrinya, yang dari Gereja Bethani, dan anak-anaknya bersama denganku bergandengan tangan dalam doa untuk mensyukuri anugerah semangat baru. Lagu “Indah BersamaMu” terasa bermakna di kalbu :
Hanya dekat Bapaku rasa tenang hatiku
Kau sertai jalanku s’panjang hidupku
Hanya dekat Bapaku ada kekuatan baru
Kaulah perlindunganku kes’lamatanku
Ku ingin s’lalu bersekutu denganMu
Menikmati hadirat-Mu
Biarkan Roh-Mu tinggal dalam hidupku
Sungguh indah bersamaMu selamanya
Anugerah terindah dari lembah kelam yang ia telah lewati adalah penyertaan Tuhan menjadi yang utama dalam keluarganya. Dekat dengan Tuhan merupakan segalanya. Doa Rosario bersama menjadi pembuka dan penutup hari, bahkan diikuti juga oleh istrinya yang bukan Katolik. Adorasi jam suci, pada Kamis malam menjelang Jumat Pertama, di Gereja Odilia Citra Raya –Tangerang menjadi kerinduan hati karena menjadi sumber kelegaan jiwa.
Kini keluarganya menjadi sangat bahagia. Kepahitan dan keresahan hidup di masa silam bagaikan kerikil dan bebatuan yang terangkai rapi membentuk bait Allah yang kokoh dan kuat. Di sanalah tempat kasih terjalin dan terikrar. Di sanalah jiwa yang gelap diteranginya, luka dibalutnya, dan duka disembuhkannya. Di sanalah tertawa riang dan tangisan haru menjadi alunan musik yang berpadu.
Pesan yang indah untuk dihayati : Selalu tersedia senyuman di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Karena itu, jangan terlena dalam kesedihan, kekecewaan, dan luka, ketika Tuhan tidak memberi apa yang kita harapkan karena Tuhan sedang merajut yang terbaik bagi kita.
Tuhan Memberkati
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC
Terima kasih Romo untuk share nya. Keluarga kami juga sedang mengalami hal tsb, karena suami sering ditipu/diperdaya orang. Jadi dengan share nya saya belajar untuk mengampuni. Mohon doa agar kami sekeluarga dapat melewati cobaan ini…Tuhan memberkati pelayanan Romo.
Pastor Felix Supranto, rasa salut dan rasa kolegialitas tahbisan membuat saya spontan mendoakan Romo dalam tugas sebagai pastor paroki. Tetaplah setia “blusukan” menyalakan semangat umat yang redup, mengingatkan yang lupa, mengajak yang kuat peduli, mendoakan dan memberkati umat Allah di paroki. Berkat-Nya tercurah agar Rm selalu sehat dan bersemangat. Tuhan kita Yesus Kristus Sang Imam Agung, Gembala yang Baik semoga selalu berkenan akan karya kepemimpinan, pengudusan, pengajaran Rm Felix. Salam
Terimakah Romo Harsanto. Tuhan memberkati
Comments are closed.