Menurut informasi yang kami sarikan dari link EWTN (Eternal Word Television Network), silakan klik, dapatlah kita simpulkan dua hal yang berbeda, yang berkaitan dengan Fr. Stefano Gobbi: 1) Gerakan The Marian Movement of Priests yang diprakarsai/ didirikan oleh Fr. Gobbi di tahun 1972 merupakan gerakan yang diakui/ diterima oleh Tahta Suci. 2) Namun hal lokusi/ pengalaman rohaninya (interior locusions)-nya belum mendapat pengakuan dari Tahta Suci.
The Marian Movement of Priests adalah sebuah asosiasi klerus Katolik dan kaum awam pembantu mereka, yang didirikan oleh Fr. Gobbi. Ketika mengunjungi tempat ziarah di Fatima, Portugal, ia terdorong untuk memulai karyanya ini yang menekankan kepada konsekrasi -terutama para imam- kepada Hati Maria yang tak bernoda, dan kesetiaan yang menyeluruh kepada Magisterium. Gerakan ini mempopulerkan doa senakel, yaitu doa bagi para imam, di seluruh dunia.
Namun demikian, gerakan ini juga mempunyai kontroversi dalam hal pernyataan Fr. Gobbi yang mengklaim telah menerima pesan-pesan dari Bunda Maria, yang dicatatnya dalam buku hariannya. Buku ini dicetak dengan judul To the Priests, Our Lady’s Beloved Sons (yang kemudian diganti menjadi Our Lady Speaks to Her Beloved Priests). Walaupun sudah dicetak, tidak berarti bahwa pesan yang tertulis di dalamnya otentik. Kongregasi Ajaran Iman di Vatikan mengeluarkan surat kepadanya, meminta agar Fr. Gobbi menyatakan secara eksplisit bahwa pesan-pesan itu hanyalah buah dari meditasinya sendiri. Namun Fr. Gobbi mengatakan bahwa ia mempercayainya bahwa apa yang dinyatakan kepadanya adalah benar.
Namun fakta menunjukkan bahwa beberapa pernyataannya tentang akhir dunia, terbukti salah. Pada tanggal 11 Sept 1988 Fr. Gobbi mengklaim bahwa Bunda Maria mengatakan, bahwa dalam waktu 10 tahun (yaitu 1998) selesailah masa ‘great tribulation‘ dan artinya terjadi akhir dunia. Namun faktanya, hal ini tidak terjadi. Beberapa pernyataan ‘locutions‘- nya yang lain, yang disebutkan juga di link yang Anda sertakan (atau juga di link ini, silakan klik), juga tidak sepenuhnya sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Melihat kenyataan ini, seseorang dapat mempertanyakan keotentikan lokusi-lokusi yang dialami Fr. Gobbi. Fakta ini juga menunjukkan bahwa seorang yang baik dan kudus hidupnya tetap dapat salah menginterpretasikan pengalaman rohaninya. Hal ini tidak dapat menjadi indikasi bahwa Fr. Gobbi menipu, namun faktanya saja, bahwa ia sebagai manusia, dapat salah menginterpretasikan pengalaman rohaninya, sekalipun ia bermaksud baik pada saat menyampaikannya.
Sebelum wafatnya di tahun 2011 yang lalu, Fr. Gobbi selalu bersikap kooperatif ketika diperiksa oleh pihak Vatikan, dan kini setelah ia wafat, pemeriksaan tentang keotentikan lokusi dan pesan- pesan dari Bunda Maria kepada para imamnya dan para awam yang mendukung mereka, akan terus berlanjut.
Mari kita percayakan hal pemeriksaan ini kepada pihak otoritas Gereja Katolik, yang pasti akan menelitinya dengan seksama, sebelum mengeluarkan suatu pernyataan sehubungan dengan fenomena yang dialami oleh Fr. Gobbi ini.
Shalom,
Terima kasih atas penjelasannya. Kerana dulunya saya pernah menerima sebuah majalah yang berkaitan dengan penampakan penampakan Maria di seluruh dunia dan oleh yang demikian saya mula mengenal sosok Fr Gobbi lewat dari tulisan tulisannya. Apapun setelah membaca penjelasan dari pihak tim Katolisitas, saya mengambil keputusan untuk menurut keputusan pihak gereja untuk mengelakkan kekeliruan yang terjadi. saya sangat sangat bersyukur bahawa gereja Katolik dipimpin oleh Roh Kudus agar tidak melakukan kesilapan dalam fenomena fenomena yang berbau mystics. Sykur kepada Tuhan yang telah menempatkan saya di gereja Katolik yang dipimpin oleh Roh Kudus hingga akhir jaman.
For the glory of God
Linda Maria
Shalom Tim,
Saya mohon pencerahan daripada tim Katolisitas tentang hal ini seperti yang terdapat dalam website ini:
http://www.catholicplanet.com/apparitions/reply10a.htm
Saya agak ragu ragu dengan krononolgi ini yang menjawab tentang persoalan terhadap klaim ” Locutions” yang diterima oleh Fr.Stefano Gobbi dari Santa Maria.
Objection: This message was given in September of 1988. The next ten years did not see the return of Jesus or the fulfillment of any of the secrets, or the start of the great tribulation, or the apex of the great apostasy.
Reply: These ten years, from 1988 to 1997, inclusive, are called decisive years, during which we enter into the final part of the second Advent. From these words it is clear that these ten years are the end of the second Advent, but also merely the beginning of a long series of subsequent events, including the secrets, and the great tribulation, and the glorious return of Christ. The ‘culmination’ and ‘completion’ refer not to the end of the end, but to the end of the time of preparation (second Advent) and the subsequent beginning of the series of events leading to the return of Christ.
The sequence of events is as follows:
Second Advent – from 1970 (the 2000th anniversary of the Immaculate Conception) to 1999. This time period includes the 2000th anniversary of the Incarnation and Birth of Christ in 1986, and even the birth of the great Catholic monarch in 1997. This time period is called the second Advent because it prepares for subsequent periods of time which eventually reach fulfillment with the return of Christ.
the Forty Years – from the Jubilee Year of 2000 to the end of the three days of darkness in either late 2039 or early 2040. This time period includes a preparatory period from 2001 to 2009, with increased sufferings for the world. This time period also includes the first part of the tribulation (also known as the ‘lesser’ tribulation) from 2009/2010 to 2039/2040.
the reign of the great monarch and the Angelic Shepherd – in the 2040’s and 2050’s
a long period from the late 21st century to the early 25th century when the world slips gradually into greater and greater sinfulness
the reign of the ten kings in the 24th century
the nearly seven year reign of the Antichrist from 2430/2431 to 2437 A.D.
the Return of Christ, with Mary, in 2437 A.D.
the Seven Bowls of God’s Wrath
the first Resurrection, Christ’s Second Ascension, Mary’s Second Assumption, Second Pentecost.
the Millennium of peace and holiness over all the earth
the second Return of Christ and Mary on Judgment Day, at the general Resurrection
God makes a new heaven and a new earth
Mary says that ‘there will come to completion the time of the great tribulation’ because, during the ‘second advent’ (1970 to 1999) all the preparations for the tribulation will be in place. The ten years about which she speaks is from 1988 to 1997, inclusive. The year 1997 was the year of the birth of the great Catholic monarch, who has such an important role during the first part of the tribulation (and his reign even prepares for the second part of the tribulation centuries later).
Again, Mary speaks in the manner of referring to a long series of events by means of their starting point, in this case, the ten years leading up to the birth of the great Catholic monarch, near the end of the second Advent. Mary is not saying that the secrets or the tribulation or the return of Christ take place during those ten years, but merely that all the preparations will be completed for that long series of events to occur.
Apakah akan adanya Pentekosta yang ke 2?
Apakah akan ada Kebangkitan yang ke 1?
Apakah akan ada Kenaikan Yesus yang ke 2?
dan beberapa kronologi yang kelihatannya sungguh membuatkan saya keliru.
Persoalannya, apakah penulis dalam website ini nyata benar seorang theologian Katolik? Kerana dalam website ini, ternyata penulis menyatakan dukungannya terhadap penampakan di Medjugorje. Saya tidak anti Medjugorje bahkan saya suatu ketika dahulu sering mengimpikan ke Medjugorje. namun setelah saya membaca sebuah laman web lain :
http://www.catholictradition.org/Mary/medjugorje5a.htm
saya terus membatalkan niat itu kerana patuh dan akur kepada putusan gereja berkenaan Medjugorje.
Saya mohon jasa baik tim Katolisitas agar dapat memberikan pencerahan dalam hal ini. Terima kasih
For the glory of God
Lynn Mariam
Shalom Linda Maria,
Silakan membaca jawaban ini, silakan klik.
Karena fenomena yang dialami oleh Fr. Gobbi belum diakui otentik oleh pihak otoritas Gereja Katolik, dan karena terbukti bahwa ada dari pernyataan-pernyataan lokusi sebelumnya yang terbukti keliru, maka memang tidak ada jaminan bahwa apa yang ditulisnya tentang akhir zaman itu merupakan sesuatu yang benar.
Mari kita menangkap intinya saja, bahwa pesan utamanya adalah agar kita berjaga-jaga, sebab dapat terjadi bahwa kita ini sudah masuk ke dalam zaman akhir, dan sewaktu- waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya dapat terjadi.
Silakan membaca tentang ajaran Gereja Katolik tentang Akhir Zaman, yang sudah pernah kami tuliskan di situs ini:
Akhir Zaman menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian ke-1)
Akhir Zaman menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian ke-2)
Rapture menurut Sudut Pandang Ajaran Gereja Katolik
2nd Coming: Sekali, 2 Tahap untuk Menghindarkan Umat dari Penderitaan?
Kerajaan Damai 1000 Tahun?
Perlukah Kita Mengetahui Kapan Terjadinya Akhir Zaman?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Comments are closed.