Pertanyaan:
Di sini Anda juga berpedoman pada sebuah ramalan nabi2 yang sebelumnya untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan atau sang penghibur seperti yang diramalkan dalam kitab nabi Yesaya, nabi Ismail, nabi Musa, dan Abraham bapa dari segala nabi….
Tapi dua tahun yg lalu saya pernah membaca artikel bahwa kesemua ramalan tersebut disepakati oleh pendeta2 Roma dengan penguatan bahwasanya inti dari kesemua ramalan tersebut ada pada (kitab Ulangan 18:18), yang berbunyi sebagai berikut…:
“Seorang nabi akan aku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka (silsilah keturunan yang sama), seperti engkau ini (Musa), aku akan menanamkan firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang aku perintahkan kepadanya.” (kitab Ulangan 18:18)
Apakah ayat ini benar, kalau iya saya ingin tahu apa alasan Anda hingga ramalan ini di berikan pada Yesus…? Apakah ini karena Yesus itu seperti Musa…?
Kalau iya saya ingin tahu dari mananya anda bisa katakan bahwasanya Yesus itu seperti Musa…?
Jawaban:
Shalom Andi,
Gereja Katolik tidak membatasi interpretasi bahwa Ul 18:18 hanya mengacu kepada Yesus saja, sebab ‘nabi’ yang disebutkan di sini bisa juga mengacu kepada para nabi yang lain sesudah Musa. Namun demikian, Gereja mengajarkan bahwa nubuat ini digenapi secara sempurna dan mencapai puncaknya dalam diri Yesus Kristus.
Demikian penjelasan yang saya kutip dari The Navarre Bible, Pentateuch, sebagai berikut:
“…. Musa tidak saja dilihat sebagai seseorang yang telah membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Mesir, tidak saja sebagai pemberi hukum [Taurat], tetapi juga sebagai nabi pertama yang menjadi contoh teladan yang istimewa bagi semua nabi di masa yang akan datang.
Peran dasar nabi adalah untuk berbicara di dalam nama Tuhan dan mewartakan arti dan jangkauan kejadian- kejadian masa lalu, masa kini dan masa depan: Karena itu, bangsa Israel tidak membutuhkan ahli nujum, peramal, pemanggil arwah yang terkait dengan berhala dan tahayul ….
Arti mesianis dari ayat 15-18 [ditunjukkan sbb:] di dalam Perjanjian Baru, Rasul Paulus mengidentifikasikan “nabi” yang akan dibangkitkan Allah ini dengan Yesus Kristus (lih. Kis 3:22-23, yang secara langsung mengutip Ul 18:18, juga Yoh 1:21,45; 6:14; 7:40)
Yang menjadi bukti terkuat dari tradisi Yahudi di jaman Yesus, yang memberikan interpretasi mesianis kepada perikop ini, adalah manuskrip- manuskrip Qumran (lih. 1 QS 9) yang menambahkan pada perikop ini perikop dari Ul 5:28-29 dan referensi kepada bintang Yakub (Bil 24:17) dan tongkat kerajaan yang tak akan beranjak dari Yehuda (Kej 49:10) …..
Arti kolektif yang mungkin disampaikan di sini oleh Musa (faktanya bahwa ayat itu dapat diinterpretasikan mengacu kepada banyak nabi yang akan dibangkitkan Tuhan sepanjang sejarah) adalah sempurna sesuai dengan penggenapannya yang paling penuh di dalam Yesus Kristus, Nabi terbesar dari semua nabi (lih. Ibr 1:4).”
Penggenapan sempurna nubuat ini dalam diri Yesus Kristus adalah demikian:
1) Dikatakan bahwa nabi tersebut akan dibangkitkan dari antara saudara mereka (ay.18): Dalam penjelmaan-Nya menjadi manusia, Yesus Kristus dilahirkan oleh Perawan Maria sebagai keturunan Raja Daud yang adalah keturunan Yehuda, satu suku bangsa Israel.
2) Dikatakan bahwa nabi tersebut adalah ‘seperti Musa’ (ay.18): Ini sempurna digenapi di dalam diri Kristus, sebab seperti Musa yang memimpin umat Israel keluar dari penjajahan Mesir; Kristus memimpin umat pilihan Allah keluar dari penjajahan dosa dan maut. Kini pembebasan dari dosa ini dinyatakan kepada umat-Nya melalui Pembaptisan yang olehnya kita menerima Roh Kudus yang memberi hidup. Roh Kudus ini memerdekakan kita umat pilihan-Nya “dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut” (Rom 8:2). Dengan demikian Kristus merupakan Musa yang baru: Musa yang pertama membebaskan umat Allah dari penjajahan jasmani, sedangkan Kristus sebagai Musa yang baru, membebaskan umat Allah dari penjajahan rohani, yaitu dari dosa dan maut.
3) Dikatakan bahwa Allah akan menaruh firman-Nya di dalam mulut sang nabi dan ia [sang nabi] akan mengatakan segala yang diperintahkan Allah (ay.18) kepada mereka: Ini digenapi secara sempurna dalam diri Kristus yang adalah Sang Firman Allah sendiri (lih Yoh 1:1), yang menjelma menjadi manusia (lih. Yoh 1:14). Kristus sendiri mengatakan, “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya” (Yoh 14:10). Maka apa yang dikerjakan Allah Bapa itu jugalah yang dikerjakan oleh-Nya (lih. Yoh 5:19), sebab Ia dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30) dan bahwa Bapa ada di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa (lih. Yoh 10:38). Tidak ada seorang nabipun yang mengatakan demikian, yaitu nabi yang mengidentifikasikan dirinya satu dengan Allah Bapa dan menjanjikan kepada siapapun yang mengasihi-Nya dan menuruti firman-Nya, maka Ia dan Bapa akan bersemayam di dalam orang itu. Namun Yesus berkata: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” (Yoh 14:23). Di sini Kristus tidak hanya berperan sebagai nabi yang menyampaikan perkataan Allah Bapa kepada manusia, namun juga sebagai pemersatu antara Allah dan manusia. Melalui ayat ini Yesus juga menyatakan bahwa diri-Nya adalah Tuhan, sebab hanya Tuhanlah yang dapat berada ‘di dalam’ diri manusia. Rasul Yohanes menegaskannya demikian, “Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” (1 Yoh 3:24).
4) Dikatakan bahwa yang tidak percaya kepada perkataan nabi ini akan dihukum (ay. 19). Ini juga digenapi sempurna di dalam Kristus, yang jelas kita ketahui dari perkataan Yesus kepada Nikodemus:
“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal…. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yoh 3:14-18)
Rasul Yohanes mengajarkan bahwa hal percaya kepada kesaksian Allah tentang Anak-Nya [Kristus] ini berhubungan dengan karunia kehidupan kekal:
“Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.” (1 Yoh 5:9-12)
Demikianlah, semoga anda dapat melihat bahwa nubuat dalam Ul 18:18 memang digenapi secara sempurna di dalam Kristus, dan ajaran ini berlandaskan atas Kitab Suci.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom pak Stef & bu Ingrid yg t’kasih dlm Kristus…
1 soalan yg rasanya berat bg sya tanggapi. Ttg nubuat d Yes 53- tdk ad satupun tulangnya yg akn dpatah’n…
Adakah ini dgenapi olh Kristus? Krana spt kurang logik jika pd waktu dpaku’n pd salib, paku2 xkan tmbus & mematah’n tulang2 tangan & kaki Kristus… Ap lg paku2 t’sebut besar2..?
Mohon p’cerahan…
Thanx in advance
Shalom John,
Terima kasih atas pertanyaannya. Dalam nubuat Yes 53:5 dituliskan “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” Diremukkan di sini berarti menjadi berkeping-keping. Kata ini dapat mengacu kepada seluruh penderitaan Kristus, yang telah meremukkan hatinya, yaitu ketika Kristus merenungkan penderitaan-Nya di taman Getsemani; dan juga telah meremukkan seluruh tubuhnya secara harafiah – dari didera, dimahkotai duri, tangan dan kaki yang ditembus paku.
Tentang kata dipatahkan, dituliskan di Injil Yohanes demikian, “Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.” (Yoh 19:36) Untuk mempercepat kematian orang yang disalibkan, maka tulang kakinya sengaja dipatahkan. Itulah sebabnya mereka mematahkan kaki penjahat di kiri kanan Yesus. Namun, karena melihat bahwa Yesus telah wafat, maka mereka tidak mematahkan kaki Yesus. Dengan demikian, maka terpenuhilah nubuat dari Kel 12:46 dan Bil 9:12. Pada perayaan Paskah, Tuhan berfirman “Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan.” (Kel 12:46). Di sini, kita melihat bahwa tidak boleh ada tulang dari anak domba yang dipatahkan. Anak domba ini dalam perayaan Paskah ini menggambarkan akan Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (lih. Yoh 1:29), dengan kematian-Nya di kayu salib, namun tidak ada satu tulangpun yang dipatahkan. Semoga jawaban ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
yesus tidak seperti musa, musa menikah punya anak,yesus tidak,musa punya ayah dan ibu manusia, yesus tidak punya bpk manusia tapi ibu saja, musa diciptakan dari proses hubgan manusia sedang yesus tidak,musa selama 40 thn bermasalah terhadap umatxa pada ahirxa diterima sbg utusan Tuhan, sedang yesus tidak diterima oleh kaum yahudi dianggap penipu, nabi palsu bahkan dlm alkitab mybt mereka membunuhxa dan menyalib bhkn stelahya 2000thn mrka ttp mnolakxa. [dari katolisitas: Walaupun ada sebagian dari mereka yang menjadi pengikut Kristus.]
Jadi Yesus Tidak Seperti Musa.
[dari katolisitas: Dapatkah Anda memperjelas apakah yang dimaksud dengan “seperti” dan dalam hal “apanya”?]
1. Musa Lahir dari Hubgn SEX manusia tp Yesus Tidak.{ Bnr Ato slh}
2. Musa Menikah dan Mempunyai Keturunan Tapi Yesus Tidak{ B/S}
3. Musa Mempunyai k2 Ortu mnusia tp Yesus ibu saja. {B/S}
4. Musa berhasil Membbskn umatx dr Penjajhn, Tp Yesus tdk,mlh Dsbut Nabi Palsu,Penipu,tidak dterima,bahkan dibunuh,disalib oleh umtxa sendiri,[ mnrt Alkitab}
5. Musa tidak dlm Tuhanxa bgt sblikxa mlainkan Ditanamkan firmanNYA Tp Yesus dalm bapa dan sblikx jg Mnurut alkitab,{B/S}
[dari katolisitas: Kalau Anda hanya melihat secara fisik, maka memang Yesus tidak seperti Musa. Namun, apakah Anda dapat melihatnya secara lebih mendalam seperti yang coba dipaparkan di artikel di atas?]
Ibu Ingrid yang terhormat saya ingin menanggapi Jawaban Ibu pada Andy sebagai berikut :
Tertulis : “Seorang nabi akan aku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka (silsilah keturunan yang sama), seperti engkau ini (Musa), aku akan menanamkan firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang aku perintahkan kepadanya.” (kitab Ulangan 18:18)
Tetapi anda menjelaskan beda yaitu pada dari “..antara saudara mereka…” dengan : “..dari.antara mereka…” pada berikut ini
1) Dikatakan bahwa nabi tersebut akan dibangkitkan dari antara mereka (ay.18): Dalam penjelmaan-Nya menjadi manusia, Yesus Kristus dilahirkan oleh Perawan Maria sebagai keturunan Raja Daud, yang adalah keturunan Yehuda.- hal ini sangat beda artinya dari antara mereka dan dari antara saudara mereka, dan alasan ini oleh pihak muslim menubuatkan Nabi Muhammad yang lahir dari keturunan Saudara Mereka yaitu Ismail…jadi bagaimana ini??
Anda juga mengatakan dalam penjelasan perikop ke 2)
2) Dikatakan bahwa nabi tersebut adalah ’seperti Musa’ (ay.18): Ini sempurna digenapi di dalam diri Kristus, sebab seperti Musa yang memimpin umat Israel keluar dari penjajahan Mesir; Kristus memimpin umat pilihan Allah keluar dari penjajahan dosa dan maut..
Tetapi juga anda juga mengatakan bahwa “Tidak ada Seorang Nabipun yang mengatakan demikian …” pada penjelasan berikutnya seperti dikutip dibawah ini :
….., sebab Ia dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30) dan bahwa Bapa ada di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa (lih. Yoh 10:38). Tidak ada seorang nabipun yang mengatakan demikian, yaitu nabi yang mengidentifikasikan dirinya satu dengan Allah Bapa dan menjanjikan kepada siapapun yang mengasihi-Nya dan menuruti firman-Nya,…
-Saya rasa pernyataan dan pendapat yang kontradiksi, mohon tanggapan agar jangan membingungkan dan rancu….
Shalom Frist Marbun,
1. Pertama- tama, terima kasih atas koreksi anda, yang benar adalah ‘saudara mereka’ (lih. Ul 18:18). (Saya kurang mengetik kata ‘saudara’). Sebab nubuat itu menyebutkan bahwa Sang Mesias akan dibangkitkan bukan dari antara mereka yang masih hidup yang menerima nubuatan itu, tetapi saudara mereka, yaitu keturunan mereka di masa mendatang, yang berasal dari silsilah keturunan mereka. Silsilah keturunan ini diperoleh dari keturunan berdasarkan perjanjian yang dibuat oleh Allah dengan Abraham, dari silsilah keturunan ini adalah menurut garis keturunan ‘anak perjanjian’-nya yang tunggal yaitu Ishak, seperti yang disebutkan dalam Kej 21:1-3; Kej 22:9-18. Keturunan Abraham dan Ishak ini berlanjut sampai Daud, dan kemudian berlanjut sampai kepada Yusuf dan Bunda Maria yang keduanya adalah keturunan Daud, dan Maria inilah yang dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Sang Mesias.
2. Terus terang, saya tidak mengerti akan keberatan anda di point 2 ini. Sebab menurut hemat saya, sudah cukup jelas, yaitu demikian:
– Dalam hal ‘memimpin umat pilihan keluar dari penjajahan’, maka Sang Mesias tersebut (Yesus) adalah ’seperti Musa’. Sebab seperti halnya Musa yang memimpin umat Israel keluar dari penjajahan Mesir; Kristus memimpin umat pilihan Allah keluar dari penjajahan dosa dan maut.
– Sedangkan dalam hal ‘kesatuan dengan Allah Bapa’, tak ada seorang nabi-pun yang pernah berkata seperti apa yang dikatakan Yesus: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30) dan bahwa Bapa ada di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa (lih. Yoh 10:38).
Tidak ada seorang nabipun (tidak juga Musa) yang mengatakan demikian, yaitu mengidentifikasikan dirinya satu dengan Allah Bapa dan menjanjikan kepada siapapun yang mengasihi-Nya dan menuruti firman-Nya, maka Ia dan Bapa akan bersemayam di dalam orang itu. Yesus berkata: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” (Yoh 14:23).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Maksud saya dalam point (2) diatas/sebelumnya adalah : redaksi sebelumnya mengatakan Yesus diidentikkan dengan Nabi Musa, hal ini sepertinya oleh redaksi untuk memberi alasan penguatan Yesus yang disebut di ayat tersebut, tetapi kemudian redaksi menyebut tidak ada nabi seperti Yesus artinya unidentik dengan nabi manapun termasuk Musa, tentunya dengan alasan dan penjelasan yang kesannya pembenaran atau pengarahan penjelasan kepada jawaban yang mendukung, ini yang saya anggap kontradiksi, maaf kalau kritik saya kurang dipahami atau kurang berkenan
Shalom Frist Marbun,
Terima kasih atas tanggapan anda. Dalam point 2 dikatakan “seperti Musa”, seperti yang tertulis di ayat “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Ul 18:18). Yang anda permasalahkan adalah kata ‘seperti’ anda samakan dengan ‘identik’. Namun, kita tahu bahwa kata seperti adalah tidak sama dengan identik. Silakan anda melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian ke dua kata itu. Silakan juga mencari kata “seperti” yang dipakai dalam Kitab Suci. Dengan demikian tidak ada kontradiksi dalam keterangan di atas. Semoga dapat memperjelas.
Jika anda memahami prinsip yang diajarkan oleh Gereja Katolik tentang pemahaman kaitan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka anda tidak mudah bingung. Kristus dalam Perjanjian Baru merupakan penggenapan nubuat dan gambaran para nabi di Perjanjian Lama. Maka tentu saja, sebagai penggenapan nubuat para nabi, maka peran Kristus mempunyai kemiripan dengan peran para nabi -yang menghubungkan Allah dan manusia-, namun karena Ia adalah Sang Putera Allah sendiri, maka Ia tidak dapat disamakan dengan para nabi, sebab selain sungguh- sungguh manusia, Kristus juga sungguh- sungguh Allah, sehingga peran pengantaraan Kristus itu tidak ada duanya dalam sejarah keselamatan manusia (lih. 1 Tim 2:5).
Semoga dapat memperjelas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef dan ingrid – katolisitas.org
Di sini Anda juga berpedoman pada sebuah ramalan nabi2 yang sebelumnya untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan atau sang penghibur seperti yang diramalkan dalam kitab nabi Yesaya, nabi Ismail, nabi Musa, dan Abraham bapa dari segala nabi….
Tapi dua tahun yg lalu saya pernah membaca artikel bahwa kesemua ramalan tersebut disepakati oleh pendeta2 Roma dengan penguatan bahwasanya inti dari kesemua ramalan tersebut ada pada (kitab Ulangan 18:18), yang berbunyi sebagai berikut…:
“Seorang nabi akan aku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka (silsilah keturunan yang sama), seperti engkau ini (Musa), aku akan menanamkan firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang aku perintahkan kepadanya.”
(kitab Ulangan 18:18)
Apakah ayat ini benar, kalau iya saya ingin tahu apa alasan Anda hingga ramalan ini di berikan pada Yesus…? Apakah ini karena Yesus itu seperti Musa…?
Kalau iya saya ingin tahu dari mananya anda bisa katakan bahwasanya Yesus itu seperti Musa…?
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini telah dijawab di atas, silakan klik]
Comments are closed.