Sabda Bahagia adalah ‘perintah-perintah baru’, tetapi itu tidak hanya merupakan sebuah daftar sederhana dari perbuatan-perbuatan yang dapat dilakukan demi kebaikan. Mereka tidak dapat dipahami dengan pikiran, hanya dengan hati, jadi jika hati kita tertutup kepada Allah kita tidak akan pernah tahu kebebasan sejati. Penghiburan Kristiani adalah kehadiran Allah dalam hati kita yang mengajarkan kita untuk memahami Sabda Bahagia sebagai hukum kebebasan sejati. Ini adalah fokus utama dari homili Paus Fransiskus dalam Misa Senin pagi [11-06-2013] di kediaman Casa Santa Marta. Emer McCarthy melaporkan.

Berefleksi pada bacaan-bacaan harian, Paus mulai dengan mencatat bahwa, pada awal Surat Kedua kepada jemaat Korintus, St Paulus menggunakan kata ‘penghiburan’ beberapa kali. Sebagai Rasul yang diutus kepada bangsa-bangsa non-Yahudi, ia menambahkan, “berbicara kepada orang-orang Kristen yang masih muda dalam iman,” orang-orang yang “baru mulai mengikuti jalan Yesus”, ia menegaskan hal ini, bahkan meskipun “tidak semua dari mereka dianiaya.” Mereka adalah orang-orang biasa, “tetapi mereka telah menemukan Yesus.” Paus mengatakan ini “adalah semacam pengalaman yang mengubah hidup di mana kekuatan khusus dari Allah diperlukan” dan kekuatan ini adalah penghiburan. Penghiburan, katanya lagi, “adalah kehadiran Allah dalam hati kita.” Tapi, Paus Fransiskus mengingatkan, agar Tuhan dapat “hadir dalam hati kita, kita harus membuka pintu”. Kehadiran-Nya membutuhkan “perubahan” [pertobatan] kita:

Ini adalah keselamatan: untuk hidup dalam penghiburan dari Roh Kudus, bukan penghiburan dari roh dunia ini. Tidak, itu bukan merupakan keselamatan, itu adalah dosa. Keselamatan bergerak maju dan membuka hati kita sehingga mereka dapat menerima penghiburan Roh Kudus, yang adalah keselamatan. Hal ini tidak bisa ditawar, kalian tidak dapat mengambil sedikit dari sini dan sedikit dari sana. Kita tidak bisa memilih dan mencampuradukkan, bukan? Sedikit Roh Kudus, sedikit semangat dunia ini Tidak! Ini  adalah memilih salah satu.

Paus Fransiskus melanjutkan, Tuhan dengan jelas menyatakan: “Kalian tidak bisa melayani dua tuan: kalian melayani Tuhan atau kalian melayani roh dunia ini.” Kalian tidak dapat ‘mencampuradukkan mereka’. Justru ketika kita terbuka kepada Roh Tuhan, kita mampu untuk memahami “hukum baru yang Tuhan berikan kepada kita”: Sabda Bahagia, di mana Injil mengutarakannya hari ini. Paus menambahkan bahwa kita hanya dapat memahami Sabda Bahagia ini “jika kita memiliki hati yang terbuka, dari penghiburan Roh Kudus”. Mereka “tidak dapat dipahami dengan kecerdasan manusia saja”:

“Mereka adalah perintah-perintah baru. Tapi jika kita tidak memiliki hati yang terbuka terhadap Roh Kudus, mereka akan tampak konyol.” Lihat saja, menjadi miskin, menjadi lemah lembut, bermurah hati, akan sulit menghantar kita kepada kesuksesan‘. Jika kita tidak memiliki hati yang terbuka dan jika kita tidak mengalami penghiburan Roh Kudus, yang adalah keselamatan, kita tidak dapat memahami hal ini. Ini merupakan hukum bagi mereka yang sudah diselamatkan dan telah membuka hati mereka untuk keselamatan. Ini adalah hukum bagi mereka yang telah bebas, dengan kebebasan dari Roh Kudus.”

Paus Fransiskus melanjutkan, “kita bisa mengatur hidup kita, sesuai dengan daftar perintah atau prosedur,” tapi itu adalah daftar yang “hanya manusiawi”. Pada akhirnya hal ini “tidak membawa kita kepada keselamatan”. Paus teringat bahwa banyak yang tertarik  “memeriksa” “doktrin baru ini dan kemudian berdebat dengan Yesus.” Dan ini adalah karena “hati mereka tertutup oleh kepentingannya sendiri”, “kekhawatiran bahwa Allah ingin mengubah.” Paus Fransiskus bertanya, Mengapa orang-orang “memiliki hati yang tertutup untuk keselamatan?” Paus berkata itu karena “kita takut akan keselamatan. Kita membutuhkannya, tapi kita takut” karena ketika Tuhan datang “untuk menyelamatkan kita, kita harus memberikan segalanya. Dia yang bertanggung jawab! Dan kita takut akan hal ini” karena “kita ingin mempunyai kontrol atas diri kita sendiri”. Paus menambahkan bahwa untuk memahami “perintah-perintah baru ini,” kita butuh kebebasan yang “lahir dari Roh Kudus, yang menyelamatkan kita, yang menghibur kita” dan yang adalah “pemberi hidup”:

Hari ini kita sekarang dapat memohon kasih karunia Tuhan untuk mengikuti-Nya, tetapi dengan kebebasan ini. Karena jika kita ingin mengikuti-Nya dengan kebebasan manusia kita sendiri saja, pada akhirnya kita menjadi orang munafik seperti orang Farisi dan Saduki, mereka yang berselisih dengan Dia . Ini adalah kemunafikan:. tidak mengizinkan Roh untuk mengubah hati kita dengan keselamatan-Nya. Kebebasan Roh, yang diberikanNya kepada kita, juga merupakan suatu jenis perbudakan, menjadi ‘diperbudak’ kepada Tuhan yang membuat kita bebas, itu adalah kebebasan yang lain. Sebaliknya, kebebasan kita adalah hanya perbudakan, tetapi tidak kepada Tuhan, tetapi kepada roh dunia. Mari kita mohon kasih karunia itu untuk membuka hati kita terhadap penghiburan Roh Kudus, sehingga penghiburan ini, yang adalah keselamatan, memungkinkan kita untuk memahami perintah-perintah ini. Maka jadilah itu !”

Misa dikonselebrasikan oleh Presiden dan wakil dari Dewan Kepausan untuk Awam, Kardinal Stanislaw Rylko dan Uskup Josef Clemens dan Uskup Agung India George Valiamattam, dari Tellicherry. Acara ini dihadiri oleh sekelompok imam dan kolaborator Dewan Kepausan untuk Awam.

(AR)

Paus Fransiskus,

Domus Sanctae Marthae, 10 Juni 2013

Diterjemahkan dari : www.news.va