Pertanyaan:
Shalom,
Saya ingin bertanya tentang kontradiksi urutan kisah penciptaan di Kej 1 dengan Kej 2.
Apakah memang benar ada kontradiksi? Karena di Kej 1, manusia diciptakan setelah tumbuhan/pepohonan, namun di Kej 2, manusia diciptakan lebih dahulu, baru kemudian tumbuhan/pepohonan. Mohon bantuan dan pencerahannya. Terima kasih dan Tuhan memberkati.
Rgrds, Vitrelle
Jawaban:
Shalom Vitrelle,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang apakah ada kontradiksi dalam kisah penciptaan, seperti yang disebutkan di dalam kitab Kejadian 1 dan 2. Secara prinsip, kita percaya bahwa tidak ada kontradiksi di dalam Alkitab. Kontradiksi dapat didefinisikan sebagai sesuatu ada dan tidak ada (merujuk kepada sesuatu yang sama) dengan cara yang sama dan pada waktu yang sama. Dengan definisi kontradiksi ini, maka kita tidak dapat mengatakan bahwa ada kontradiksi di dalam kisah penciptaan seperti yang dijelaskan di kitab Kejadian 1 dan 2, karena bab 1 dan bab 2 menceritakan tentang penciptaan yang sama, namun dengan penekanan dan sudut yang berbeda (ini berarti tidak dengan cara yang sama, namun dalam waktu yang sama). Mari kita melihat secara lebih mendalam.
1) Di dalam kisah penciptaan di kejadian bab 1 diceritakan:
- Hari 1: Terang, pemisahan terang dan gelap (Kej 1:3-5)
- Hari 2: Cakrawala, pemisahan air dan langit (Kej 1:6-8)
- Hari 3: Darat dan laut, tumbuh-tumbuhan (Kej 1:9-13)
- Hari 4: Matahari, bulan, dan bintang-bintang (Kej 1:14-19)
- Hari 5: Mahluk yang hidup di air dan di udara (Kej 1:20-23)
- Hari 6: Segala mahluk hidup, ternak, binatang melata, manusia (Kej 1:24-31)
- Hari 7: Allah memberkati dan menguduskan hari ke-tujuh (Kej 2:2-4)
2) Mari kita melihat apa yang dituliskan di bab-2. Kalau kita membandingkan antara bab 1 dan bab 2, kita melihat adanya suatu penekanan yang berbeda. Bab 1 lebih menekankan adanya suatu urutan dalam kisah penciptaan, dan bab 2 tidak menekankan suatu urutan, namun berfokus pada penciptaan manusia. Semua hal-hal yang lain yang diciptakan sebelum dan sesudah manusia, senantiasa merujuk kepada manusia. Jadi kita dapat melihat bahwa penulis dari kitab Kejadian ingin agar setelah menyajikan urutan penciptaan dari hari 1-6, kemudian dilanjutkan dengan hari istirahat (hari 7), kemudian di susul dengan penjelasan lebih lengkap tentang hari ke-6, yaitu penciptaan manusia.
Di bawah ini adalah bab 2 mulai dari ayat 5 dan yang saya garis bawah adalah merujuk atau berfokus pada manusia. Kita melihat bahwa hampir semua ayat merujuk kepada manusia, kecuali ayat 10-14 yang menceritakan tentang lokasi dari taman Eden.
“5. belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu, 6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu– 7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. 13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. 14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. 15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” 18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” 19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. 21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 23 Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” 24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. “
3) Mari kita membahas beberapa hal yang mungkin terlihat sebagai kontradiksi.
a) Kej 2:5 menceritakan bahwa belum ada tumbuh-tumbuhan apapun, dan di ayat 7 dikatakan bahwa Tuhan membentuk manusia, serta di ayat 9 dikatakan bahwa Tuhan menumbuhkan berbagai pohon dari bumi. Oleh karena itu, terlihat bahwa bahwa manusia diciptakan terlebih dahulu sebelum tumbuh-tumbuhan, padahal di Kej 1, tumbuhan diciptakan di hari ke-tiga dan manusia pada hari ke-enam. Bagaimana kita dapat mengharmonisasikan kisah penciptaan dari dua bab ini?
1) Pertama, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam kitab Kejadian bab 2, pengarang memberikan gambaran tentang kisah penciptaan manusia dan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dan tidak berfokus pada urutan penciptaan.
2) Kedua, perkataan tumbuhan yang dipakai di Kej 1 dan Kej 2 adalah berbeda. Kej 2 memakai kata tumbuhan yang mempunyai konotasi tumbuh-tumbuhan yang memerlukan bantuan manusia untuk tumbuh, seperti tanaman-tanaman yang perlu digarap. Oleh karena itu, tanaman-tanaman jenis ini hanya mungkin ada kalau manusia telah ada terlebih dahulu.
3) Ketiga, Kej 1 dapat saja menceritakan tentang kisah penciptaan seluruh dunia, dengan urutan-urutan seperti yang diceritakan di dalam Kejadian 1. Namun, dalam Kejadian bab 2, menceritakan apa yang terjadi di dalam taman Eden.
b) Bagaimana dengan hewan-hewan, dimana di Kej 1, diceritakan pada penciptaan hari ke-enam dan burung-burung di hari ke-lima, Tuhan menciptakan hewan terlebih dahulu dan kemudian baru manusia. Namun, di Kejadian 2 diceritakan bagaimana manusia ada terlebih dahulu dan kemudian binatang-binatang yang lain, seperti yang diceritakan di Kej 2:19.
1) Kalau kita melihat dengan lebih teliti, Kej 2:19 dikatakan “Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.“
Dari ayat di atas, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa mungkin Tuhan telah menciptakan binatang-binatang sebelum manusia (ay. 19a). Namun, setelah penciptaan manusia, maka Tuhan membawa semua bintang-binatang tersebut kepada manusia yang berada di taman Eden. Atau dengan kata lain, mungkin binatang-binatang tersebut telah ada sebelum manusia, dan pada saat manusia diciptakan, maka Tuhan membawa binatang-bintang tersebut kepada manusia.
Dari keterangan di atas, kita melihat bahwa tidak ada kontradiksi antara kisah penciptaan di Kitab Kejadian 1 dan Kejadian 2, karena penulis mempunyai intensi yang berbeda, dimana dalam Kejadian 1, penulis memaparkan urutan penciptaan, dan kejadian 2 penulis berfokus pada kisah penciptaan manusia, dengan hal-hal lain yang berhubungan dengan manusia tersebut, seperti: tanaman-tanaman yang harus dia pelihara, binatang yang diberi nama, lokasi taman Eden tempat manusia tinggal. Semoga uraian ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org
Mau bertanya sedikit mengenai Adam dan Hawa
apakah Adam dan Hawa (Manusia Pertama) itu benar2 ada secara fisik yang diceritakan di dalam Kitab Suci?
Terima kasih sebelumnya
Shalom Yuyud,
Adam dan Hawa adalah sepasang manusia pertama yang diciptakan Allah. Maka secara fisik mereka memang benar- benar ada, sebab Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci mengajarkan bahwa seluruh umat manusia berasal dari sepasang manusia pertama.
Tentang bagaimana ajaran Gereja Katolik tentang kebenaran sejarah kitab Kejadian, silakan membaca di sini, silakan klik.
Sedangkan jika Anda tertarik untuk membaca topik Bagaimana Hubungan Teori Evolusi dengan Iman?, klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom? saya mau bertanya, Adam adalah manusia pertama dan Hawa manusia ke 2 dan mempunyai 2 anak yaitu Kain dan Habel, lalu Kain membunuh Habel hingga mati jadi pertanyaannya “Kenapa manusia bisa bertambah banyak? Siapakah pasangan si Kain? Hingga manusia sekarang bertambah banyak. Trimakasih, TUHAN ALLAH MEMBERKATI.
[dari Katolisitas: silakan membaca penjelasan yang pernah diberikan untuk pertanyaan yang sama, di poin no.1 dari tanya jawab ini, silakan klik]
Dear Bapak Stef dan Ibu Inggrid, saya mau bertanya dimulai dari kitab Kejadian:
1. Pasal 1 ayat 27 : Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan mereka.
Pertanyaannya: apakah perempuan dan laki-laki diciptakan bersamaan atau laki-laki duluan?
2. Pasal 6 ayat 2: maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Pertanyaannya: siapakah yang dimaksud dengan anak-anak Allah tersebut???
Terimakasih banyak atas kesediaan Bapak/Ibu membaca dan menjawab nya….Tuhan Yesus memberkati.
Shalom Fidelis,
1. Tuhan menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan (yaitu Adam dan Hawa), menurut gambaran-Nya (lih. Kej 1:26-27). Namun secara urutannya, Adam diciptakan lebih dahulu daripada Hawa:
“TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”… Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” (Kej 2:18-23)
Maka kita ketahui bahwa Kej 1:26-27, yang ingin disampaikan adalah bahwa kedua manusia itu (laki-laki dan perempuan) diciptakan Tuhan menurut gambaran-Nya, sedangkan untuk urutannya, Adam diciptakan lebih dahulu dari Hawa, sesuai dengan Kej 2:18-23.
Selanjutnya tentang perbedaan penekanan yang ingin disampaikan dalam Kejadian 1 dan Kejadian 2, sudah pernah dibahas di artikel di atas, silakan klik.
2. Sedangkan tentang ‘anak- anak Allah’ Kej 6:2
Menurut penjelasan para Bapa Gereja, ‘anak- anak Allah’ dalam Kej 6:2 ini adalah para laki- laki yang baik keturunan Set, yang kemudian menikahi para wanita keturunan Kain (St. Agustinus, De civitate Dei 15, 23; lihat juga tulisan St. Yohanes Krisostomus, Homiliae in Genesim, 22,4; St. Sirilus (Cyril) dari Alexandria dalam Glaphyra in Genesim 2,2).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Perlu kita pertanyakan tentang gerakan emansipasi, persamaan gender pada saat ini. Dimana sebagai orang yang beriman kita harus menyakini akan kebenaran dari kitab suci. Dari firman Allah diatas jelas hakekat penciptaan hawa untuk melengkapi fungsi hidup dari adam demikian juga secara fisik dinyatakan bahwa Hawa bagian dari jasad Adam. yang jelas Adam dan Hawa itu sama-sama manusia derjatnya sama, tapi memiliki tugas dan fungsi yang berbeda (hak dan kewajiban berbeda) sebagai makhluk ciptaan Allah.
[dari katolisitas: Kalau ada perbedaan antara tugas wanita dan pria, maka tidak berarti menempatkan gender yang satu lebih rendah dari yang lain.]
Salam damai Kristus,
Saya mau tanya, tentang kisah penciptaan.
1. Mengapa Allah menggunakan kata “Kita” di Kejadian 1:26 dan 3:22?
2. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan pada hari ke enam (Kejadian 1:27-28), tetapi selanjutnya dijelaskan bahwa perempuan diciptakan di Taman Eden (Kejadian 2:21-23)?
Terima Kasih
Shalom Constantine7,
1. Menurut penjelasan ayat Kej 1:26, yaitu Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi,” di buku A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard, dikatakan bahwa “Kita” di sini mengacu kepada Allah, yang menyatakan diri-Nya dalam bentuk jamak (plural). Di sini kita memperoleh referensi yang paling awal tentang keberadaan persekutuan Pribadi- Pribadi dalam Diri Allah yang satu- dalam hal ini Trinitas. Selanjutnya, kita ketahui di ayat- ayat yang lain di kitab- kitab berikutnya, Allah menyatakan bahwa Allah adalah satu, dan tidak ada yang lain (lih. Yes 44:6, 45:21, Hos 13:4).
2. Tentang pembahasan Kej 1 dan Kej 2, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Bacalah dari Kejadian 1 sampai akhir Kejadian 2. Baca dengan bantuan Roh Kudus. Kita pasti bisa memahami pasal 1 dan 2 nya. Saya tidak menyalahkan bahwa berita yang di atas salah. Itu namanya menghakimi. Kita sama-sama belajar. Coba baca lagi. minimal 10 kali diulang-ulang.
Kalo ada pertanyaan. bisa hub. saya di [edit: e-mail pribadi tidak ditampilkan di website]
Apakah tradisi kaum Elohimist dan Yahwist juga berperan dalam penulisan kej 1 dan 2 ? Sehingga penggunaan kata “TUHAN” di kej 1 dan 2 berbeda, dan dgn adanya perbedaan tradisi ini mengakibatkan adanya perbedaan point of view dari kisah penciptaan tersebut? Mohon pencerahannya. Terima kasih dan Tuhan memberkati.
Terima kasih atas tanggapannya tentang perbedaan antara kitab Kejadian 1 dan 2. Memang ada scholar yang berpendapat bahwa Kej 1 – Kej 2:1-3 adalah dari tradisi P (Priestly) dan Kej 2, mulai ayat 4 adalah dari tradisi J (Yahwist). Namun pembedaan ini adalah merupakan analisa dari biblical scholar yang melihat perbedaan literature. Namun, apakah benar kejadiannya seperti ini? Kita tidak dapat memastikan. Yang penting adalah kita dapat menjelaskan bahwa tidak ada kontradiksi antara Kejadian 1 dan 2. Gereja Katolik tidak membuat keputusan yang pasti tentang hal ini, sehingga seorang Katolik dapat saja percaya akan dua tradisi ini (P dan J), atau dapat juga menerangkan dengan apa yang saya paparkan di atas.
Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan utk menjawab pertanyaan ini.
Semoga tidak bosan bekerja di ladang Tuhan.
Tuhan memberkati Anda dan pelayanan Anda.
Dear Pak Stef,
Masih di seputar kejadian Pak.
Seperti yg kita ketahui bersama, TUHAN menciptakan terang di hari pertama dan TUHAN menciptakan benda-benda penerang di hari keempat.
Lalu terang yg diciptakan TUHAN pada hari pertama, itu bersumber dari mana, sedangkan benda-benda penerangnya baru diciptakan di hari keempat?
Mohon pencerahannya.
Terima kasih dan Tuhan memberkati.
Rgds,
Vitrelle
Shalom Vitrelle,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang kisah penciptaan, terutama adalah masalah terang. Dikatakan pada hari pertama, Allah menciptakan terang (lih. Kej 1:3-6). Kemudian pada hari ke-empat dikatakan bahwa Allah menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang (lih. Kej 1:14-19). Pertanyaannya adalah, kalau matahari baru diciptakan pada hari ke-empat, maka apakah yang dimaksudkan dari terang pada hari pertama, karena matahari belum diciptakan.
1) Kalau kita melihat kisah penciptaan, maka kita melihat bahwa hari pertama sampai ketiga adalah suatu persiapan untuk penciptaan hari keempat sampai keenam. Pada hari 1-3, Tuhan mempersiapkan: a) waktu, b) tempat, c) kehidupan, dan kemudian pada hari 4-6, Tuhan mengisi waktu, tempat dan kehidupan dengan: a) pengatur waktu: matahari dan bulan serta bintang-bintang, b) pengatur tempat: mahluk di air, burung, mahluk yang bergerak, c) pengatur hidup: dengan menciptakan manusia menurut gambaran Allah.
2) Oleh karena itu, persiapan waktu ditandai dengan terang dan gelap atau siang dan malam. Dan pada saat terjadi terang (ay. 3-6), kitab Kejadian tidak menyebutkan apakah yang menjadi sumber dari terang. Kita tidak dapat mengatakan bahwa sumber terang adalah matahari, karena matahari baru diciptakan pada hari ke-empat. Oleh karena itu, kita hanya dapat menyimpulkan bahwa ada suatu terang, dimana sumber terang tersebut bukanlah matahari. Kalau kita percaya bahwa Tuhan adalah menciptakan segalanya, maka tidaklah sukar bagi kita untuk mengatakan, Tuhanlah yang menciptakan terang, walaupun belum ada matahari pada hari pertama. Jadi, pada hari pertama-ketiga, Tuhanlah atau suatu sumber terang yang diciptakan Tuhan yang kita tidak tahu, yang menjadi sumber terang. Bahwa Tuhan yang menjadi sumber terang dapat dilihat pada kitab terakhir, yaitu Wahyu, yang mengatakan “Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Why 22:5)
3) Kalau kita mau melihat esensi dari penciptaan hari pertama adalah waktu, bukan pada masalah terang. Sebelum Tuhan menciptakan sesuatu yang bersifat material, maka Tuhan harus menciptakan sesuatu yang begitu esensial bagi semua hal yang bersifat material, yaitu waktu. Dan waktu inilah yang pertama kali diciptakan oleh Tuhan. Dan segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan dari tidak ada menjadi ada (ex-nihilo).
Semoga keterangan ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
di ayat 1-2, dijelaskan bahwa “pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;gelap gulita menutupi samudera raya dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
pertanyaannya :
1. Asal air dari mana?
2. dikatakan di ayat 1 Allah menciptakan langit namun di ayat yg ke 6-8, Allah menciptakan langit. apa maksud dari langit di ayat 1 dan langit di ayat 6-8.?
Terima kasih
Shalom Andimmike,
Keterangan dari The Navarre Bible tentang Kej 1:1 ini, mengatakan bahwa langit dan bumi (heaven and earth) di sini artinya adalah segala sesuatu yang ada. Bumi adalah seluruh dunia manusia; dan langit dapat bermakna cakrawala, atau seputar ke-ilahian, “tempat” Tuhan sendiri, kemuliaan-Nya dan semua mahluk spiritual (non- material) yaitu para malaikat.
Di ayat Kej 1:6-8, yang disebutkan adalah cakrawala (firmament/ expanse), dan bahwa Allah menetapkan keteraturan yang terjadi di dunia. Pemisahan air di atas cakrawala dan di bawah cakrawala berkaitan dengan budaya masyarakat Yahudi yang berpikir bahwa hujan berasal dari air di atas cakrawala, yang mengalir/ memancar ke bumi ketika tingkap langit dibuka. Di sini cakrawala tidak untuk diartikan sebagai kediaman Allah, namun sebagai bagian dari penciptaan dunia.
Demikian juga, air yang termasuk dunia material, termasuk dalam katagori bumi yang diciptakan Allah, yang diciptakan dari ketiadaan (sebelumnya tidak ada menjadi ada), sebagaimana dikatakan di kitab Makabe, “… tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatunya yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada.” (2 Mak 7:28)
Kitab Suci memang bukan buku sains, sehingga tidak dimaksudkan untuk memberikan penjelasan ilmiah akan asal usul penciptaan dunia. Namun Kitab Suci menyampaikan kebenaran, bahwa segala sesuatu diciptakan secara bertahap oleh Allah, bukan terjadi dengan sendirinya. Perbuatan penciptaan hanya berlaku eksklusif pada Allah, sebab hanya Allah-lah yang dapat mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Sedangkan manusia tidak dapat mencipta, melainkan hanya mengubah atau mengembangkan, dari sesuatu yang sudah ada.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom,
Saya ingin bertanya tentang kontradiksi urutan kisah penciptaan di Kej 1 dengan Kej 2.
Apakah memang benar ada kontradiksi? Karena di Kej 1, manusia diciptakan setelah tumbuhan/pepohonan, namun di Kej 2, manusia diciptakan lebih dahulu, baru kemudian tumbuhan/pepohonan. Mohon bantuan dan pencerahannya.
Terima kasih dan Tuhan memberkati.
Rgrds,
Vitrelle
[dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]
Comments are closed.