[Dari Katolisitas: Berikut ini adalah kelanjutan dari tanya jawab yang ada di sini, silakan klik. Kami memisahkannya menjadi artikel tersendiri karena adanya topik pembahasan yang baru, yang kami pandang baik untuk dipisahkan tersendiri dari tanya jawab sebelumnya. Pertanyaan ditulis oleh Kevin, yang menanggapi komentar Valen pada tanya jawab sebelumnya. Ingrid menanggapi beberapa point pernyataan Kevin, yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. ]

Pertanyaan:

Saudara Valentinus…

Sayangnya disini saya tidak bisa mengcopy paste dengan memberi warna tertentu atau mencetak miring huruf, sehingga penekanannya kurang jelas.

1) Valen: Apakah saudara Kevin sudah mengetahui PASTI tentang TUHAN atau hanya berdasarkan perasaan saudara Kevin…berasa bahwa saudara Kevin adalah benar?

Kevin: TUHAN tidak bisa diketahui secara pasti 100% kecuali kita memahaminya dari Alkitab. Kalo anda menanyakan perasaan saya tentang TUHAN, saya menjawab ya. Saya bukan hanya memahami TUHAN yang saya pelajari dari Alkitab, namun saya juga merasakan kehadiranNYA dalam hidup saya. Mengenai saya berasa benar atau tidak, itu anda salah mengajukan pertanyaan, KEBENARAN atau KETIDAKBENARAN itu bukan dari PERASAAN, tapi dari Firman Allah yang hidup, yaitu ALKITAB. Dan dari Alkitab yang saya pelajari, saya YAKIN (bukan merasa) bahwa pemahaman saya tentang TUHAN adalah BENAR.

2) Valen: KALAU MANUSIA MAMPU MENGERTI TUHAN SECARA PASTI….BUKAN TUHAN NAMANYA…

Kevin: Saya sudah jawab diatas. Alkitab sudah menjelaskan begitu gamblang tentang hakekat dan pribadi TUHAN, jadi pengenalan kita akan TUHAN hanya SEBATAS yang telah tertulis di ALKITAB.

3) Valen : Percayakah saudara Kevin bahwa hubungan manusia dengan Tuhan dipulihkan karena adanya PERJANJIAN?

Kevin : Jelas sekali percaya, kenapa tidak??? Kalo saya mau menuliskan semua yang saya pahami tentang perjanjian yang anda sebutkan itu, tulisan saya bisa ribuan kata dan tidak cukup dibaca sehari. Justru bila anda paham akan PERJANJIAN ini, maka seharusnya anda bisa mengetahui kebenaran sejati tentang hakekat penyembahan sejati yang HANYA kepada ALLAH saja.

4) Valen: Percayakah saudara Kevin bahwa Perjanjian Baru adalah penggenapan dari Perjanjian Lama?
Percayakah saudara Kevin akan ALKITAB (PL dan PB)?

Kevin: Pertanyaan / pernyataan anda diatas seharusnya ditujukan kepada orang yang belum mengenal YESUS atau kepada orang Kristen / Katolik KTP. Saya 100% percaya Alkitab (PL+PB), karena dari situlah saya memahami kebenaran. Saya justru meragukan kepercayaan anda pada Alkitab, karena anda meyakini sesuatu yang diluar Alkitab. Tahukah bahwa PL adalah TYPE dari PB, dan Taurat adalah TYPE pengorbanan YESUS disalib yang merupakan ANTITYPE? Apakah hidup anda masih berada di bawah hukum Taurat atau sudah dibawah kasih karunia?

5) Valen: Bila saudara Kevin sudah membaca ALKITAB secara sungguh2 dan dibimbing Roh Kudus….akan menemukan adanya benang merah antara PL dan PB….

Kevin: Saya sudah baca Alkitab habis ketika kelas 5 SD. Saya mulai membaca Alkitab dari kelas 2 SD. Benang merah PL dan PB itu sudah saya temukan ketika kelas 4 SD. Ngomong2 soal benang merah, tahukah anda siapa 2 saksi yang akan datang itu? (yg tertulis di kitab Wahyu)? kalo anda tidak tahu tanyakanlah pada orang yang tahu, supaya anda bisa belajar tentang salah satu benang merah.
Dan apakah anda juga sudah dibimbing Roh Kudus? atau cuma dibimbing doktrin yg anda sendiri tidak tahu tapi pura-pura tahu?

6) Valen : Tahukan saudara Kevin tentang Tabut Perjanjian MUSA….gimana membuatnya? Tuhan telah secara terperinci berapa ukurannya dll….berisi apakah Tabut Perjanjian MUSA…berisi loh batu/ sepuluh perintah Tuhan…Tongkat Harun dan Roti Manna…
Tuhan telah memerinci semuanya….secara detail….itu baru 10 perintah ALLAH…baru FIRMAN ALLAH

Kevin: hahahaha…saya sudah bilang itu bacaan saya ketika kelas 2 sd 3 SD… kalo saya tulis korelasi dan uraiannya disini makan waktu dan space, dan anda akan terkejut dng uraian saya. Tahukah anda kenapa Loh Batu yang di dalam tabut itu adalah buatan tangan Musa? Tahukah anda apa yang tertulis sebagai hukum 1 (pertama) di loh batu tersebut? Tahukah anda hukum yang ke 2 (kedua) yang sering anda langgar itu?

7) Valen : Bagaimana dengan FIRMAN ALLAH yang menjadi daging…atau YESUS?

Kevin: Silakan baca Yoh 1: 1-14. Tahukah anda kenapa FIRMAN itu harus menjadi MANUSIA? Kalo anda bisa jawab ini saja, seharusnya anda mengamini tulisan2 saya di blog ini.

8) Valen: Apakah hanya secara kebetulan MARIA dipakai sebagai perantara Yesus ke dunia?….[edit]

Kevin: hahaha… anda rupanya tidak paham pada tulisan saya yg ditanggapi Sdri Inggrid. TUHAN merencanakan karya penebusan dari sejak semula, dan TUHAN memilih menjadi manusia, dan kebetulan yang dipilih TUHAN adalah Maria. Kenapa saya bilang kebetulan? Karena TUHAN bisa pilih siapa saja semua DIA. Siapakah manusia sehingga dia bisa mengajari TUHAN tentang pilih memilih? Kalo waktu itu TUHAN tidak pilih Maria, tapi memilih Sdri Inggrid, boleh khan? dng hak apa anda bisa melarang maunya TUHAN? Jangan TUHAN yang memilih, anda saja mau pilih apa saja terserah anda kok? siapa yang bisa mengatur anda agar memilih ini atau itu? bukan anda sendiri yang punya WILL (kehendak)? kalo segala pilihan anda ditentukan oleh orang lain, itu artinya anda hanya robot. Jangan terbolak-balik bro… nanti anda bingung sendiri… dan jangan ngatur2 TUHAN soal pilih memilih. DIA memilih siapa yang DIA mau, bukan siapa yang DIA pandang layak!!! anda + saya pun tidak layak untuk masuk surga, tapi karena TUHAN memilih untuk mati bagi saya dan anda (kalo anda percaya), maka kita pasti masuk surga. Itu namanya DILAYAKKAN, artinya yang tidak LAYAK dibuat TUHAN menjadi LAYAK, jangan terbalik bro…. Kalo anda berpikir yang sebaliknya, maka anda sedang menghina TUHAN.

9) Valen: Yang PASTI TIDAK MUNGKIN saudara Kevin yang DIPILiH…

Kevin: Anda mengatakan ini berdasarkan fakta dalam posisi PRESENT. Ini seperti judi togel / SDSB, setelah angka 77 keluar lalu orang berkata, “tuh khan apa saya bilang, gak mungkin 66 yang keluar?”.
Saya sudah bilang sebelumnya, ALLAH bisa memilih siapa saja, termasuk saya, termasuk anda, siapapun!!! Jangan membuat kerangka yang membatasi hakekat ALLAH dan kehendakNYA.

10) Valen : Maria ibarat Tabut Perjanjian Musa…berisi FIRMAN yang HIDUP, Manna yang HIDUP, dan Tongat Harun yang menandakan Kepemimpinan YESUS sepanjang JAMAN.

Kevin: Anda bilang Maria ibarat Tabut Perjanjian Musa…. Anda baca darimana bro? bagaimana anda bisa menafsirkan seperti itu? buku yang anda baca salah cetak atau pengarangnya yang lagi mabok? Bacalah kembali kembali pentateuch bro, dan bacalah hati-hati, pelan-pelan, dan mintalah bimbingan ROH KUDUS, agar benang merah yang anda temukan tidak berubah jadi hitam.

11) Valen : Bagaimana Maria apakah yg mengandung Yesus tidak dikuduskan atau sudah selesai begitu Yesus LAHIR….???

Kevin : Maria dikuduskan pada waktu mengandung YESUS, tapi selesai setelah YESUS lahir… apakah anda pernah baca Roma 3:23, Roma 3:10, Yes 64:6. Yang kudus itu YESUS, keberadaannya di dalam kandungan menyebabkan Maria ikut “tertular” kekudusan YESUS, namun setelah YESUS keluar, jaminan apa yang bisa anda berikan bahwa Maria kudus? Kalo anda yakin bahwa Maria kudus setelah melahirkan YESUS, tolong sebutkan ayatnya… jangan asal ngomong, karena kalo asal ngomong dengan tafsir ini tafsir itu, itu berarti anda tidak berpijak kepada kebenaran Alkitab. Tafsir 1001 mimpi sudah tidak jamannya lagi dipake saat ini bro? Dari tulisan awal, anda yang mengajak saya untuk berpegang kepada Alkitab, jadi apa yang anda sarankan, sebaiknya juga anda pakai, agar orang tidak berkata bahwa anda lempar batu sembunyi tangan.

12) Valen: Tahukah siapa yg mendampingi Yesus selama Hidupnya …mulai dari LAHIR, REMAJA, DEWASA, BERNUBUAT…sampai dengan KEMATIAN dan KEBANGKITANNYA….dan menyerahkan Maria kepada Yohanes saat terakhirnya…siapa klo bukan MARIA…

Kevin: tidak perlu anda tulis ini, keponakan saya yang masih sekolah minggu juga tahu ini bro…

13) Valen: Tetapi mengapa Maria tidak secara khusus ditulis dalam ALKIKITAB….sebab ALKITAB merupakan KABAR GEMBIRA YESUS KRISTUS…

Kevin: hahahaha… anda salah lagi bro… Maria jelas ditulis khusus di Alkitab, bgm anda bisa bilang Maria
tidak ditulis khusus di Alkitab? Tahukah anda, berapa banyak nama tokoh2 Alkitab disebut di seluruh Kitab? nama YESUS disebut sebanyak 1.362 kali, belum lagi MESIAS = 47 kali, ALLAH= 3.601 kali, TUHAN= 6.526, jadi kalo ditotal, sebutan untuk TUHAN saja minimal sudah disebut lebih dari 10.000 kali, itu belum dengan gelar2 ALLAH. Lalu Daud disebut 972 kali, Musa disebut 804 kali, Abraham/Abram 291 kali, Yesaya disebut 62 kali, Daniel disebut 72 kali, dst…dst…. namun Maria hanya disebut 26 kali (kalo anda search di alkitab elektronik sabda, akan muncul 54 kali, tapi itu termasuk 28 sebutan untuk Maria yang lain, spt Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus, Maria saudaranya Marta). Anda bisa bayangkan, Nuh yang kisahnya singkat saja disebut 49 kali. Salomo yang berzinah saja disebut 274 kali. Yohanes pembabtis setidaknya disebut lebih dari 50 kali. Yohanes murid Yesus juga disebut lebih dari 50 kali. Filipus yg kiprahnya sangat singkat disebut 36 kali. Saya bukan semata berkalkulasi dengan angka, namun perlu anda ketahui, bila Maria adalah lebih sentral dibanding tokoh2 PL+PB yang lain, tentu akan dikupas habis dan dijelaskan panjang lebar, bukan hanya peran sebagai ibu, namun juga pesan2 moral yg dibawanya, pewahyuan ALLAH dalam hidupnya dsb… Semua nabi, rasul, imam dan tokoh PL membawa pesan langsung dari ALLAH. Dalam PB, murid2 YESUS juga mengabarkan pesan ALLAH, apa yang Maria kabarkan bro?
Maria dipilih ALLAH sebagai sarana untuk melahirkan YESUS, mengasuh dan merawatNYA. Kita menghargai dan menghormatinya sebagai manusia yang telah mengemban misi besar dari TUHAN, namun kita tidak boleh memandangnya lebih dari itu.
Alkitab memang kabar gembira tentang datangnya SANG JURUSLAMAT AGUNG satu-satunya yaitu YESUS KRISTUS, namun semua hal yang penting terkait denganNYA dan misiNYA pasti dijelaskan dengan lengkap dan gamblang. Tahukah anda bahwa 4 Injil itu isinya banyak mengulang satu sama lain? Apakah TUHAN kurang kerjaan ngulang-ngulang tulisan seperti itu? tentu tidak bro! Itu diulang2 karena memang hal yang sangat penting. Bila kisah tentang Maria hanya sepotong, dan tidak ada penekanan khusus tentang peran apalagi pesannya, tentu saja itu memang tidak dipandang penting oleh TUHAN. Tahukah anda bro, bahwa TUHAN YESUS pernah menyangkal Maria sebagai ibunya sebanyak 3 kali? silakan pelajari Injil bro…

14) Valen: MARIA menyimpan semua perkara dalam HATI NYA…

Kevin: apa yang anda maksud dengan tulisan itu bro? darimana anda dapatkan tulisan itu? hati2 bro dng NYA yg terakhir itu… Tahukah anda bro kenapa ketika bangkit dari kubur yang dijumpai YESUS justru bukan Maria ibuNYA, namun Maria Magdalena? Tahukah bro, saat YESUS menangis yang tercatat di Alkitab adalah ketika bersama Maria saudara Lazarus? bukan Maria ibuNYA.
Bila anda berfilosofi dengan Alkitab, itu artinya anda menggunakan hermeneutik yang eisegeses… hati2 bro, filsafat sekuler bisa menghantar anda kepada formulasi circular yang membuat anda sakit kepala dan mengalami radang rohani.

15) Valen: MAMPUKAH saudara Kevin seperti MARIA?

Kevin: Saya tidak mampu. Anda tidak bisa membanding dua orang di dunia ini. Kalo saya tanya, mampukah anda seperti saya? kalo anda jawab mampu, saya dengan enteng akan bilang bahwa anda sedang membual, karena anda pasti tidak mampu seperti saya. Demikian pula sebaliknya, sayapun tidak mampu seperti anda. Anda harus belajar untuk mengungkapkan permasalahan secara jelas, kalo bilang mampu, harus dijelaskan dalam hal apakah yang dimaksud, topiknya harus spesifik. Kalo anda bicara soal topik prestasi rohani, sebaiknya sebelum anda menilai kiprah seseorang dalam dunia rohani, anda belajar dulu perjuangan tokoh2 PL seperti Abraham, Daud, Musa, Daniel, Esther, resapi sepak terjang mereka dan relation mereka dengan Tuhan, lalu bandingkan dengan tokoh yang anda maksud. Itu bicara soal prestasi bro… kalo bicara soal dosa dan penebusan dosa, yang perlu anda ingat ialah “semua manusia berdosa bro..!!!” Hanya ALLAH yang suci, hanya ALLAH yang kudus.

16) Valen: Apakah salah menghormati Maria?

Kevin: Tidak salah. Siapa yang bilang salah? Yang salah ialah apabila menghormatinya berlebihan, sampai berdoa kepadanya. Sebab perantara kita kepada ALLAH BAPA hanyalah satu yaitu TUHAN YESUS KRISTUS, tidak ada yang lain bro. Jangan menciptakan allah baru atau perantara baru versi doktrin tafsir 1001 mimpi bro….

17) Valen : KATOLIK TIDAK MENYEMBAH MARIA!!!!! TETAPI MENGHORMATI MARIA….
Itulah esensi penghormatan kepada MARIA…
Klo Protestan…bilang menghormati…..tapi mana menghormatinya????? [edit]
((( ini ada pertanyaan di awal yg ketinggalan saya sambung )))
APAKAH saudara Kevin menghormati MARIA? Dimana letak penghormatannya? Pernahkah menghormati Maria?
Gimana cara menghormati Maria?

Kevin: Kalo anda tidak menyembah Maria, tapi hanya menghormatinya saja, tentu anda tidak berdoa kepadanya bukan? Kita semua tahu, bahwa yang namanya berdoa itu ya kepada TUHAN. Jangan ada padamu ALLAH lain di hadapanKU, firman TUHAN. Kalo anda merasa menghormati Maria, seharusnya anda juga menghormati orangtua yang melahirkan Maria, seharusnya anda juga menghormati kakek nenek yang melahirkan orangtua Maria, karena tanpa kakek nenek dan ortunya tentu Maria tidak lahir bukan? (ini saya pakai logika anda, biar anda bisa merenungkannya bahwa YESUS bisa lahir darimana saja sesuai yang DIA mau)

Kalo protestan bukan hanya menghormati Maria saja, tapi juga menghormati semua tokoh2 Alkitab, bahkan lebih menghormati dibandingkan anda, karena saya pribadi juga menghormati semua garis moyang Maria ke atas dari Yusuf, Eli sd Raja Daud (kakek kakek kakek buyut moyangnya Maria), bahkan sampai Nuh, Henokh, Adam. Bagaimana cara saya menghormatinya? Cara yang terbaik untuk menghormati orang ialah dengan tidak menyakiti hatinya bilamana saya tidak bisa menyenangkannya. Dan yang pasti cara saya tidaklah berdoa kepada mereka.

Silakan anda baca Imamat 19:31, Imamat 20:6, Ulangan 18:10-11, Mazmur 88:10, Yesaya 8:19, Yesaya 26:14.

Kalo anda malas membuka Alkitab, mari saya bantu disini:

Imamat 19:31
Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.

Imamat 20:6
Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.

Ulangan 18:10-11
Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.

Mazmur 88:10
Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu?

Yesaya 8:19
Dan apabila orang berkata kepada kamu: “Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit,” maka jawablah: “Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?”

Yesaya 26:14.
Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka.

Saya berdoa bagi anda Valen, semoga ROH KUDUS menjamah hati dan pikiran anda agar diterangi oleh kasih karunia dan kebenaran ALLAH.

Salam kasih. Kevin.

Jawaban:

Shalom Kevin dan Valen,

Dari tulisan Kevin di atas, memang terlihat jelas bahwa terdapat pandangan yang berbeda antara pandangan Kevin dengan ajaran Gereja Katolik. Mungkin karena gaya menulisnya saja yang sedemikian, sehingga terdengar ‘keras’ di telinga kami, namun akhirnya saya dan Stef tetap memutuskan untuk menayangkan tulisan Kevin ini, semoga Valen juga dapat membacanya dengan tidak berprasangka negatif.

Saya hanya akan membantu menjawab beberapa point. Selebihnya, silakan jika Valen ingin menanggapi, sebab surat ini ditujukan untuk anda. Namun sekali lagi harapan saya baik Valen dan Kevin bisa berdialog dengan semangat kasih.

Di sini saya hanya akan menjawab point-point yang ada hubungannya dengan pengajaran iman Katolik, sehingga point yang menyangkut ke pribadi, tidak saya beri tanggapan (no. 1-5, 7).

6. Mengenai tanggapan akan pandangan bahwa orang Katolik menyembah patung, sudah pernah dibahas dalam artikel ini, silakan klik

8 & 9. Mengenai apakah Bunda Maria secara khusus dipilih Allah menjadi Bunda Allah, sudah dibahas di sini, silakan klik

10. Valen : Maria ibarat Tabut Perjanjian Musa…berisi FIRMAN yang HIDUP, Manna yang HIDUP, dan Tongkat Harun yang menandakan Kepemimpinan YESUS sepanjang JAMAN.

Kevin: Anda bilang Maria ibarat Tabut Perjanjian Musa…. Anda baca darimana bro? bagaimana anda bisa menafsirkan seperti itu? buku yang anda baca salah cetak atau pengarangnya yang lagi mabok? Bacalah kembali kembali pentateuch bro, dan bacalah hati-hati, pelan-pelan, dan mintalah bimbingan ROH KUDUS, agar benang merah yang anda temukan tidak berubah jadi hitam.

Tanggapan Katolisitas: Yang mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru adalah para Bapa Gereja yang membaca kitab Perjanjian Lama dengan terang Perjanjian Baru dan sebaliknya. Cara membaca Alkitab seperti ini diajarkan sendiri oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya, dan ini dapat dibaca pada saat setelah kebangkitan-Nya Ia menampakkan diri kepada murid-muridNya di perjalanan ke Emaus (lih. Luk 24:13-35). Yesus pertama- tama menjelaskan kitab- kitab pata nabi (kitab- kitab PL), dan kemudian menghubungkannya dengan penggenapannya di dalam Diri-Nya (dalam PB). Maka, membaca Perjanjian Lama dalam terang Perjanjian Baru dan sebaliknya, merupakan cara menginterpetasikan Alkitab yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Rasul Paulus juga mengajarkan hal ini, misalnya saat ia membandingkan antara Adam dan Yesus: Yesus adalah Adam yang baru (lih. Rom 5:12-21); dan Rasul Petrus pada saat membandingkan Baptisan dengan air bah Nabi Nuh (lih. 1 Pet 3:210-21). Tentang beberapa nubuat PL dan penggenapannya dalam PB, pernah dibahas di sini, silakan klik.

Nah, tentang Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru, diajarkan oleh para Bapa Gereja, yang adalah para penerus para rasul, sebagai berikut:

Athanasius of Alexandria (c. 296-373) was the main defender of the deity of Christ against the second-century heretics. He wrote: “O noble Virgin, truly you are greater than any other greatness. For who is your equal in greatness, O dwelling place of God the Word? To whom among all creatures shall I compare you, O Virgin? You are greater than them all O [Ark of the] Covenant, clothed with purity instead of gold! You are the ark in which is found the golden vessel containing the true manna, that is, the flesh in which divinity resides” (Homily of the Papyrus of Turin).

Gregory the Wonder Worker (c. 213-c. 270) wrote: “Let us chant the melody that has been taught us by the inspired harp of David, and say, ‘Arise, O Lord, into thy rest; thou, and the ark of thy sanctuary.’ For the Holy Virgin is in truth an ark, wrought with gold both within and without, that has received the whole treasury of the sanctuary” (Homily on the Annunciation to the Holy Virgin Mary).

The Catechism of the Catholic Church echoes the words from the earliest centuries: “Mary, in whom the Lord himself has just made his dwelling, is the daughter of Zion in person, the Ark of the Covenant, the place where the glory of the Lord dwells. She is ‘the dwelling of God . . . with men”‘ (CCC 2676).

Beberapa perbandingan antara teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sehubungan dengan hal Tabut Perjanjian ini adalah sebagai berikut:

Diterjemahkan dari tulisan Stephen K. Ray, di link ini, silakan klik

Isi Tabut Perjanjian

Di dalam Tabut Perjanjian Lama Di dalam Maria, Tabut Perjanjian Baru
Dual loh batu berisi hukum Allah: Sabda Allah yang tertulis di batu Tubuh Kristus: Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia.
Kendi berisi roti manna dari padang gurun— mukjizat roti yang turun dari surga Rahim Maria mengandung Kristus, Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6: 41)
Tongkat Harun yang membuktikan dan mempertahankan Imamat  Agung. Kristus Sang Imam Agung tertinggi, yang sungguh nyata dan kekal.

Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru terlihat dari kunjungannya kepada Elisabet

Kotak emas: Tabut Perjanjian Lama Maria: Tabut Perjanjian Baru
Tabut perjanjian menempuh perjalanan ke rumah Obed- edom di pegunungan Yudea (2 Sam 6:1-11) Maria menempuh perjalanan ke rumah Elisabet dan Zakaria di pegunungan Yudea ( Luk 1:39)
Berpakaian sebagai imam, Raja Daud menari dan melonjak di depan Tabut perjanjian (2 Sam 6:14) Yohanes Pembaptis – yang berada dalam garis turunan imam- melonjak di dalam rahim ibunya saat Maria dating (Luk 1:41)
Daud bertanya, “Bagaimana Tabut Tuhan dapat sampai kepadaku?” (2 Sam. 6:9). Elisabet bertanya, “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhan-ku datang mengunjungi aku?” (Luk 1: 43)
Daud bersorak di hadapan Tabut Perjanjian  (2 Sam. 6:15). Elisabet pun “berseru dengan suara nyaring” di hadapan Maria (Luk 1:42).
Tabut Perjanjian tinggal di rumah Obed- edom selama tiga bulan  (2 Sam. 6:11). Maria tinggal di rumah Elisabet saudaranya selama tiga bulan  (Luk 1:56).
Tabut Perjanjian kembali ke tumahnya dan akhirnya menetap di Yerusalem, di mana Hadirat Tuhan dan kemuliaan-Nya dinyatakan di bait Allah. (2 Sam. 6:12; 1 Raj 8:9-11). Maria kembali ke rumahnya dan akhirnya ke Yerusalem, ketika ia mempersembahkan  Yesus, Tuhan yang menjelma menjadi manusia, di bait Allah. (Luk 1:56; 2:21-22).

Maka, tidak ada yang sedang “mabok” di sini seperti perkiraan Kevin, sebab memang terdapat hubungan antara teks PL dan PB dalam hal Tabut Perjanjian ini, yang tentunya bukan kebetulan semata. PB merupakan menggenapan PL, saya pernah menuliskan contohnya di sini, silakan klik.

11. Tanggapan Kevin bahwa Bunda Maria hanya “tertular” kekudusan Yesus semasa mengandung Yesus, namun tidak lagi kudus setalah melahirkan Yesus, itu bertentangan dengan pengajaran para Bapa Gereja dan para bapa pendiri Gereja Protestan, yaitu Martin Luther, John Calvin dan Zwingli, yang sudah pernah dituliskan Stef di jawaban terhadap surat anda terdahulu, silakan klik.

Tentu anda tidak bermaksud mengatakan Luther, Calvin dan Zwingli sebagai “asal omong“, sebab penafsiran ini tidak ada kaitannya dengan tafsir mimpi atau sejenisnya. Untuk selanjutnya, saya mohon tidak anda gunakan kata-kata yang demikian, karena malah melemahkan argumen anda sendiri. Silakan membaca kembali perkataan anda:

Kalo anda yakin bahwa Maria kudus setelah melahirkan YESUS, tolong sebutkan ayatnya… jangan asal ngomong, karena kalo asal ngomong dengan tafsir ini tafsir itu, itu berarti anda tidak berpijak kepada kebenaran Alkitab. Tafsir 1001 mimpi sudah tidak jamannya lagi dipake saat ini bro? Dari tulisan awal, anda yang mengajak saya untuk berpegang kepada Alkitab, jadi apa yang anda sarankan, sebaiknya juga anda pakai, agar orang tidak berkata bahwa anda lempar batu sembunyi tangan.

Mengenai argumen Roma 3:23/ Rom 6:23, sudah pernah saya jelaskan konteksnya pada jawaban saya terdahulu, silakan klik, yaitu point 3.

13. Anda mengatakan, Maria dipilih ALLAH sebagai sarana untuk melahirkan YESUS, mengasuh dan merawatNYA. Kita menghargai dan menghormatinya sebagai manusia yang telah mengemban misi besar dari TUHAN, namun kita tidak boleh memandangnya lebih dari itu. Ya, Gereja Katolik juga menganggap demikian, bahwa Maria adalah manusia yang mengemban tugas besar dari Tuhan. Namun tugas ini tidak hanya besar, namun sangat besar, bahkan paling besar, yaitu menjadi Ibu bagi Putera-Nya Yesus yang menjelma menjadi manusia. Kita memang memandang Maria sebagai manusia, namun tentu sebagai manusia yang istimewa, karena perannya yang sangat istimewa tersebut.

Anda mengatakan demikian, “Tahukah anda bahwa 4 Injil itu isinya banyak mengulang satu sama lain? Apakah TUHAN kurang kerjaan ngulang-ngulang tulisan seperti itu? tentu tidak bro! Itu diulang2 karena memang hal yang sangat penting. Bila kisah tentang Maria hanya sepotong, dan tidak ada penekanan khusus tentang peran apalagi pesannya, tentu saja itu memang tidak dipandang penting oleh TUHAN. Tahukah anda bro, bahwa TUHAN YESUS pernah menyangkal Maria sebagai ibunya sebanyak 3 kali? silakan pelajari Injil bro…

Menurut hemat saya, memang sesuatu yang diulang dalam Injil dapat merupakan tanda bahwa itu adalah yang sesuatu yang penting; namun kita tidak dapat mengatakan bahwa jika hanya disebut sekali dalam Injil lantas itu menjadi tidak penting. Sebagai contoh: kisah pembicaraan antara Yesus dan Nikodemus juga hanya disebut sekali dalam Injil Yohanes, namun itu bukannya tidak penting, sebab di sana Yesus malah memberikan pengajaran tentang “kelahiran yang baru” dalam air dan Roh (Yoh 3:5) yang menghantar seseorang kepada Kerajaan Allah/ keselamatan kekal. Demikian juga kisah perumpamaan Anak yang hilang, hanya disebut sekali dalam Injil Lukas (Luk 15: 11-32), dan Injil lain tidak menuliskannya, namun itu merupakan kisah belas kasihan Allah yang tak terselami; dan ini sungguh kisah yang sangat penting. Maka jika di Kitab Suci tidak tertulis banyak tentang Maria, adalah karena memang fokus utama Injil adalah Kristus. Namun itu tidak mengubah kenyataan bahwa peran Maria adalah sangat penting untuk melahirkan Kristus ke dunia ini.

Jika anda berpegang pada pengertian bahwa yang disebut paling banyak adalah yang terpenting, seharusnya anda juga menerima peran penting Rasul Petrus, sebab selain Yesus, nama Petrus atau Simon atau Kefas, merupakan nama yang paling sering muncul di Alkitab Perjanjian Baru, yaitu sebanyak 191 kali, jauh di atas rasul-rasul yang lain.

Lalu, saya juga mempertanyakan tentang pengertian anda yang mengatakan bahwa “Tuhan Yesus pernah menyangkal Maria sebagai ibunya sebanyak 3 kali.” Kita saja mengetahui bahwa perbuatan menyangkal orang tua adalah perbuatan yang tidak baik, dan pasti Tuhan Yesus tidak mungkin melakukannya. Jika yang ada maksud adalah kejadian- kejadian berikut ini, silakan anda merenungkan kembali kesimpulan anda.

1. Pada saat berumur 12 tahun Yesus diketemukan di bait Allah, setelah tiga hari orang tuanya (Maria dan Yusuf) mencari-cari. Pada saat mereka menemukan Yesus, Ia menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk 2:49)

Ini adalah perkataan Yesus yang pertama yang direkam di dalam Injil, yang menyatakan identitas Diri-Nya sebagai Putera Allah, dan keinginan-Nya untuk selalu memenuhi kehendak Allah Bapa. Maka “Ia tidak sedang mencela/ memarahi Maria dan Yusuf karena mereka mencari-Nya, tetapi Yesus hendak membuka mata hati mereka bahwa Ia sesungguhnya adalah Putera Allah.” (St. Bede, dalam Lucae Evangelium expositio, in loc.). Maka Yesus mengajarkan kepada kita bahwa di atas segala otoritas manusia, bahkan di atas orang tua kita, kita mempunyai tugas utama untuk mengikuti kehendak Tuhan. Dengan demikian bukannya Tuhan Yesus mempertentangkan perintah mengasihi Tuhan dengan mengasihi orang tua kita. Ia hanya menunjukkan aturan prioritasnya, bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan kita (Mat 22:37), dan kasih kepada orang tua tidak dapat diletakkan di atas kasih kepada Tuhan. Maka Yesus mengajar kepada para orang tua bahwa anak-anak mereka pertama-tama adalah milik Tuhan. Karena itu, sudah menjadi hak Tuhan jika Ia memanggil mereka untuk bekerja di ladang-Nya yang melibatkan pengorbanan/ pemberian diri yang total untuk pekerjaan Tuhan.

2. Pada saat mukjizat di Kana, saat Bunda Maria berkata kepada Yesus bahwa mereka kehabisan anggur, maka Yesus menjawab, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” (Yoh 2:4).

Tuhan Yesus memanggil Bunda Maria dengan sebutan Ibu/ “woman“, bukan dengan maksud menyangkal ibu-Nya, namun untuk menunjukkan bahwa Maria adalah wanita yang kepadanya Ia menyerahkan murid-murid yang dikasihi-Nya (Yoh 19:26-27) dan Maria juga adalah wanita/ “woman” yang dijanjikan Allah pada Kej 3:15 yang olehnya akan lahir Juru Selamat yang akan mengalahkan kuasa Iblis.

Lalu ungkapan, “Mau apakah engkau dari padaku, ibu?” sebenarnya dari kata yang juga dapat diterjemahkan menjadi “Apa hubungannya dengan aku dan engkau?” (What has it to do with you and me?) Dan ungkapan ini memang dapat mempunyai arti lebih dari satu, namun di sini konteksnya bukan kemarahan. Jawaban Yesus ini mengindikasikan bahwa pada prinsipnya bukan menjadi rencana Allah untuk melakukan mukjizat yang pertama untuk mengubah air menjadi anggur di pesta perkawinan ini, namun atas permohonan Bunda Maria Ia melakukannya juga.

3. Bunda Maria dan para saudara Yesus mencari-Nya pada saat Ia mengajar, dan inilah jawaban Yesus, “Ibu-Ku dan saudara- saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8:19, lih. Mat 12:49-50, Mrk 3: 31-35)

Di sini Yesus juga tidak bermaksud menghina ataupun menyangkal ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Sebaliknya Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa yang melakukan kehendak Bapa-Nya adalah anggota keluarga-Nya dalam kerajaan Allah. Maka yang Yesus ajarkan adalah keutamaan agar seseorang melakukan kehendak Allah. Dengan demikian ungkapan ini bahkan dapat bermaksud sebagai pujian kepada Bunda Maria, sebab Yesus mengakui bahwa Bunda Maria pertama-tama adalah seseorang yang melakukan kehendak Allah Bapa. Ketaatan Maria kepada kehendak Bapa inilah yang menyatukannya dengan Kristus melebihi dari hubungan darah. Maka ayat di atas tidak untuk diartikan bahwa Yesus menyangkal ibu-Nya, melainkan untuk mengatakan bahwa Maria layak untuk dihormati bukan saja karena ia telah melahirkan Yesus tetapi karena ia pertama-tama menaati kehendak Allah.

14. Maria “menyimpan segala perkara di dalam hatinya”, itu disebutkan di Luk 2:19; dan Luk 2:51. Maka Valen tidak menggunakan filsafat sekuler, ia hanya mengutip ayat- ayat dalam Kitab suci.

16 dan 17. Kelihatannya di sini terdapat perbedaan pengertian tentang penghormatan kepada Bunda Maria. Gereja Katolik menghormati Maria, namun tidak pernah mensejajarkannya dengan Yesus. Perbedaannya terletak di sini, bahwa umat Protestan menganggap bahwa nyanyian dan doa yang melibatkan Maria, dianggap sebagai ‘penyembahan’, sedangkan bagi umat Katolik, hal ini bukanlah penyembahan, tetapi penghormatan. Seperti jika kita menyanyikan lagu kebangsaan, itu juga tak berarti kita menyembah negara/ bangsa, tapi hanya menghormatinya. Penghormatan dan penyembahan kepada Tuhan disebut sebagai Latria; sedangkan penghormatan kepada Maria dan orang- orang kudus itu disebut sebagai Dulia. Contohnya dalam Alkitab adalah: Perintah Tuhan yang pertama pada kesepuluh Perintah Allah adalah perintah untuk menyembah Allah saja, ini adalah ‘latria‘ (Kel 20: 1-6). Sedangkan penghormatan Yusuf sampai sujud ke tanah kepada ayahnya Yakub (Kej 48:12), adalah ‘dulia‘.

Maka dengan penghormatan kita kepada orang-orang kudus ini tidak akan menggantikan ataupun melemahkan penghormatan kita kepada Allah. Gereja Katolik tetap menganggap bahwa Kristus adalah satu-satunya Pengantara kepada Allah Bapa (1 Tim 2:4) namun Pengantaraan ini melibatkan juga anggota-anggota Tubuh-Nya, secara khusus mereka yang telah dibenarkan Allah di surga. Permasalahannya, umat Protestan menganggap bahwa mereka yang sudah meninggal dunia tidak bisa mendoakan kita/ berdoa syafaat bagi kita. Sedangkan bagi umat Katolik, mereka yang telah mendahului kita dan bersatu dengan Tuhan di surga adalah orang-orang yang ‘hidup’, dan bahkan lebih ‘dekat bersatu dengan Tuhan’ daripada kita yang masih berziarah di dunia ini. Sangatlah berbeda konteksnya dengan pengajaran pada kitab Perjanjian Lama dalam Ul 18:9-12, Im 19:31, Im 20:6, Yes 8:19-20, dimana Tuhan memang melarang umat Israel memanggil arwah/ meminta petunjuk arwah. (Sedangkan konteks Yes 26:14 adalah untuk “tuan-tuan lain” yang menindas bangsa Israel, dan ini tidak cocok diterapkan pada orang-orang kudus yang malah menjadi teladan dalam beriman kepada Allah. Demikian juga dengan Mzm 88:11, sebab kenyataannya pada saat Yesus dimuliakan di atas gunung Tabor, di sana nampak arwah nabi Musa dan Elia yang bercakap-cakap dengan Yesus (lih. Mat 17:3, Luk 9:30).

Jika kita umat Katolik memohon para kudus untuk medoakan kita, kita tidak memanggil arwah orang mati, tidak juga mengadakan kurban persembahan kepada mereka. Maka tidak seperti dalam kisah PL, kita tidak menjadikan mereka ‘saingan’ Tuhan. Sebaliknya, kita mengetahui bahwa para kudus itu tidak ‘mati’ dalam arti binasa, karena mereka sudah memasuki kehidupan kekal di surga, maka mereka sebenarnya dalam arti keilahian lebih ‘hidup’ dari pada kita. Karena itu, maka kita dapat memohon kepada mereka untuk turut mendoakan kita, walaupun tetap kita yakini bahwa yang akhirnya mengabulkan doa kita hanyalah Tuhan saja. Prinsipnya, jika kita mengaku bahwa kita ini sahabat Kristus, maka“friends of Christ are also friends of mine.” Mereka yang telah berada di surga telah diangkat menjadi sahabat/ saudara/i Kristus dalam arti yang lebih penuh, karena mereka telah memasuki keabadian bersama Kristus. Dan dengan pengertian inilah maka kita menghormati mereka, tanpa mengurangi hormat yang kita berikan kepada Kristus.

Demikianlah Kevin, yang dapat saya tuliskan untuk menanggapi tulisan anda kepada Valen. Mari di dalam perbedaan pemahaman kita, kita tetap menuliskannya “dengan lemah lembut dan hormat” (1 Pet 3:15), karena kita menyadari bahwa yang mempersatukan kita, yaitu Kristus, lebih besar daripada yang apapun yang memisahkan kita.

46 COMMENTS

  1. Shalom Bu Ingrid Listiati, Maria dalam iman Katolik disebut sebagai tabut perjanjian, salahkah jika kita membandingkan dengan tabut perjanjian lama? Jika kita membaca kita perjanjian lama sering kita dapati bahwa “fungsi” (jika saya blh mengatakan demikian) tabut perjanjian sebagai pelindung uamt Israel sebelum memasuki tanah terjanji.

    sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan. Yos 3:11

    Kita dapati beberapa peperanngan umat Israel melawan musuh2nya, tabut perjanjian sering diusung dan di arak2 sebagai bentuk perlindungan dan kekuatan Israel dalam menghadapi dan menaklukkan musuh2nya.

    Bisa kah kita samakan dengan peran Maria saat ini yang menjaga kita dan berperang membela kita dalam menghadapi iblis?

    Shalom
    Dela

    [Dari Katolisitas: Bisa, asalkan diartikan bahwa Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru itu tidak pernah terpisah dari Apa yang terkandung di dalamnya, yaitu Kristus sendiri. Maka fokusnya tetap Kristus, bukan Bunda Maria. Bunda Maria hanya berpartisipasi dalam rencana Allah yaitu dengan mengandung Kristus/ membawa Kristus kepada dunia]

  2. Tulisan yang menarik dan mencerahkan mbak Ingrid, tentang Maria Tabut Perjanjian

    Diskusi dan perdebatan tentang Maria, bersama saudara² dari Kristen Protestan semakin seru dan tidak berkesudahan, jadi debat kusir. Debat tentang Maria dengan model debat kusir ini, saya tidak temukan dengan saudara² kita dari Muslim, apa mungkin Islam juga sangat menghormati Maria? Bahkan di Libanon Hari Raya Maria Menerima Kabar Sukacita, 25 Maret, menjadi hari libur nasional, hari libur bersama kedua agama (Islam dan Kristen) untuk membangun dan menjalin kerja sama dan dialog : http://www.zenit.org/article-28499?l=english

    [Dari Katolisitas: komentar ini digabungkan, karena masih satu topik]

    dan juga bisa baca di sini : http://www.oasiscenter.eu/node/5572

  3. Shalom… Untuk menjadi selamat bukankah kita harus menjadi murid Kristus? Bukankah umat Kristen Protestan juga termasuk murid Kristus? Lantas, apa artinya kita tidak perlu menjadi Katolik? Terima kasih. Shalom.

    [dari katolisitas: silakan membaca ini – silakan klik dan ini – klik ini.]

  4. saya ingin bertanya mengenai komentar nomor 5.1.1.1.1 di tanya jawab “Maria Tabut Perjanjian Baru, dan benarkah Yesus menyangkal Maria 3 kali?”

    https://katolisitas.org/maria-tabut-perjanjian-baru-dan-benarkah-yesus-menyangkal-maria-3-kali/

    tapi saya tidak ingin (merasa tidak perlu) ditampilkan. hanya ingin tahu saja, apa yang Pak Stef pikirkan.

    pertanyaan saya adalah :

    perlukah kita mempersatukan gereja yang terpecah-pecah di dunia sekarang ini?
    apakah ada, tujuan katolisitas, untuk mempersatukan kembali pengikut kristus yang terpecah-pecah ini?

    saya membaca tanggapan nomor 5.1.1.1.1 yang ditulis Pak Stef. sepertinya Pak Stef sangat memperjuangkan umat protestan, untuk kembali ke Gereja Katolik.

    • Shalom Alexander Pontoh,

      Kita yang telah tergabung dalam Tubuh Mistik Kristus memang sudah seharusnya berusaha untuk memberikan penjelasan – baik dengan perkataan maupun dengan kehidupan kekristenan yang otentik – sehingga lebih banyak lagi orang yang dapat bergabung dalam kawanan Kristus di Gereja Katolik. Tentu saja kita hanya dapat melakukan bagian kita, yaitu mempertanggungjawabkan iman Katolik, sedangkan urusan merubah hati adalah pekerjaan dari Roh Kudus. Jadi, setelah kita melakukan apa yang semestinya kita lakukan, kita mempercayai bahwa Roh Kudus akan melakukan bagian-Nya dengan cara yang Dia pandang tepat dan baik. Tentang persatuan umat, maka silakan membaca dokumen Vatikan II, Lumen Gentium, art.8 sebagai berikut:

      8. (Gereja yang kelihatan dan sekaligus rohani)

      Kristus, satu-satunya Pengantara, didunia ini telah membentuk Gereja-Nya yang kudus, persekutuan iman, harapan dan cinta kasih, sebagai himpunan yang kelihatan. Ia tiada hentinya memelihara Gereja[9]. Melalui Gereja Ia melimpahkan kebenaran dan rahmat kepada semua orang. Adapun serikat yang dilengkapi dengan jabatan hirarkis dan Tubuh mistik Kristus, kelompok yang nampak dan persekutuan rohani, Gereja didunia dan Gereja yang diperkaya dengan karunia-karunia sorgawi janganlah dipandang sebagai dua hal; melainkan semua itu merupakan satu kenyataan yang kompleks, dan terwujudkan karena perpaduan unsur manusiawi dan ilahi[10]. Maka berdasarkan analogi yang cukup tepat Gereja dibandingkan dengan misteri Sabda yang menjelma. Sebab seperti kodrat yang dikenakan oleh Sabda ilahi melayani-Nya sebagai upaya keselamatan yang hidup, satu dengan-Nya dan tak terceraikan daripada-Nya, begitu pula himpunan sosial Gereja melayani Roh Kristus, yang menghimpunkannya demi pertumbuhan Tubuh-Nya (lih Ef 4:16)[11].

      Itulah satu-satunya Gereja Kristus yang dalam Syahadat iman kita akui sebagai Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik[12]. Sesudah kebangkitan-Nya Penebus kita menyerahkan Gereja kepada Petrus untuk digembalakan (lih. Yoh 21:17). Ia mempercayakannya kepada Petrus dan para rasul lainnya untuk diperluaskan dan dibimbing (lih. Mat 28:18 dsl), dan mendirikannya untuk selama-lamanya sebagai “tiang penopang dan dasar kebenaran” (lih. 1Tim 3:15). Gereja itu, yang didunia ini disusun dan diatur sebagai serikat, berada dalam Gereja katolik, yang dipimpin oleh pengganti Petrus dan para Uskup dalam persekutuan dengannya[13], walaupun diluar persekutuan itupun terdapat banyak unsur pengudusan dan kebenaran, yang merupakan karunia-karunia khas bagi Gereja Kristus dan mendorong ke arah kesatuan katolik…..

      Mari, dalam kapasitas kita masing-masing, kita mencoba untuk dapat menyebarkan iman Katolik, namun terlebih lagi mengasihi iman Katolik, sehingga kita dapat membagikannya, sehingga lebih banyak lagi orang yang mengenal dan mengasihi iman Katolik.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  5. Protestan selalu bilang menghormati Bunda Maria itu hanya dimulut saja dan hanya alasan untuk berkelit saja kalau lagi debat dengan Katolik.
    Kenyataannya kalau memang protestan menghormati Bunda Maria, kenapa mereka selalu menjelek jelekkan Bunda Maria dengan menuduh macam2?
    Bagi pembaca yg protestan jangan minta bukti link2 macam dari saya, cari sendiri banyak link2 protestan.

    Buat Stef dan Ingrid aku doain supaya kamu berdua dikarunia berkat kesabaran yang sangat besar dalam menjawab tuduhan2 terhadap Katolik dan penyertaan Roh Kudus agar dapat beri jawaban yang sesuai dengan ajaran Gereja. Amin

  6. waouh…. diskusi dan debatnya seru dan asyik… namun terlepas dari semuanya itu saya ingin memberikan beberapa hal dari masyarakat/umat yang berlindung (devosi) kepada Maria. (maaf kalau tidak terkaitan dengan tema tulisan dan diskusi di posting ini)

    1. Maria menjadi pelindung Eropa, lih. bendera uni eropa warna biru dengan 12 bintang (bdk. Kitab Wahyu); juga Maria menjadi pelindung prancis, yang disimbolkan warna biru di salah satu warna bendera parancis
    2. istilah “Notre Dame” bertebaran dimana-mana di prancis. Maria menjadi pelindung di hampir semua keuskupan dan katedral, dan itu juga menjadi pelindung kota. ada istilah “Notre Dame de ville” artinya pelindung kota ybs, yang menunjukkan katedral di kota itu
    3. Hampir semua tempat ziarah di Prancis berkaitan denga Bunda Maria yang menampakkan dirinya dan menyampaikan pesan-pesannya; selain terkenal di Lourdes, masih banyak tempat lagi, yang telah membawa banyak orang kepada pertobatan. Medali Maria (yg ada huruf M) merupakan pesan Bunda Maria kepada Sta. Kharina Labouré, atau St. Louis Marie Grignon de Monfort dengan gerakan Legio Maria, dsb.
    4. Rupanya Maria sudah mengambil tempat di hati orang Prancis, sehingga dia banyak menampakan dirinya dan menyampaikan pesan²nya kepada orang² kudus dari negara ini, demikian juga di negara lainnya : Italia, Spanyol, Portugal, … dsb. yang oelh teladan hidup dan devosi mereka kepada Maria telah membawa banyak orang kepada pertobatan. Bahkan Beato Yohanes Paulus II yang menjadi figur / simbol runtuhnya komunisme tidak terlepas dari doa-doanya kepada Tuhan melaui perantaraan Bunda Maria.
    5. Hal yang terakhir ini tidak terkait langsung, tetapi mau dipaksakan bisa juga, yakni suatu figur allegorik yang menjadi simbol perjuangan orang prancis: liberté, égalité dan fraternité, yakni MARIANNE; Nama Marianne (nama anonim) ini diambil dari kebanyakan orang prancis bernama Marie dan Anne (nama ibunya Maria : Santa Anna). Ikon atau patung Marianne terdapat di kantor² pemerintah dan sekolah² negeri, juga merupakan lambang atau simbol negara.

    Maka menggugat peran Maria itu berarti merobah kultur…. orang atheis yang fanatik sekalipun gak berani tuh…. hehehehe….

    Salam

  7. Perdebatan dng Kevin panjang lebar, ber-putar2 n ber-belit2 jg tdk akan bisa dia pahami….. Kenapa? Ibarat perjalanan dng mobil, Kevin duduk dijok belakang n menghadap kebelakang pula. Supir n penumpang lain bicara fakta apapun, dia ngotot pada pendiriannya cm taunya debu jalan n asap knalpot. Gak usah diperpanjang krn [edit], yg pst bkn org Kristen Katolik. So. buang waktu ksh penjelasan ke org [edit] selalu berusaha mencari kekurangan org lain

  8. buat semuanya :
    Apakah FIRMAN TUHAN yang sudah diucapkan oleh Pribadi YESUS KRISTUS dalam hal berdoa itu tidak cukup ? sehingga kita memerlukan perantaraan manusia-manusia lain yang secara sepihak dinyatakan kudus padahal mereka tidak punya kuasa apapun dalam hal menyampaikan doa kita kepada TUHAN ?

    Kalau yg menjadi pegangan tentang perantaraan doa melalui Maria Ibu Yesus adalah ketika perjamuan di kana berarti kita telah memalingkan fokus kita yang seharusnya langsung kepada TUHAN YESUS menjadi fokus kepada Maria (ibunya ketika didunia).

    Jadi sangat jelas bahwa Bunda MAria adalah no.1 sedangkan Tuhan Yesus adalah yg no.2 yang harus menuruti permintaan manusia yg minta pertolongan bunda Maria.

    Betapa kita tdk menghargai bunda MARIA yg sementara di sorga berlinangan air mata karena begitu lelahnya melayani permintaan bantuan doa manusia melalui perantaraannya, padahal beliau tidak punya kuasa apapun lagi di sorga, karena yang berkuasa adalah TUHAN yang Empunya segala Kuasa.

    apakah disorga pekerjaan orang” yg dianggap sbg para santo atau santa adalah menjadi pelayannya manusia dalam hal menyampaikan permohonan manusia kpd TUHAN ?.

    Padahal kita semua diberikan mulut untuk berbicara langsung kepada TUHAN dalam doa kita, bagi orang yg bisu bahwa Tuhan telah memberikan hati untuk berbicara/berdoa dari hati ke hati langsung kepada Tuhan. bahkan cucuran airmata juga dapat berbicara kepada TUHAN ketika mulut dan hati tdk lagi mampu berbicara/berkata-kata.

    Mari kita belajar dari apa yg telah disampaikan oleh saudari Ina

    • Shalom Indah,

      1. Perbedaan yang mendasar antara pandangan anda dengan ajaran Gereja Katolik adalah, anda mempertentangkan peran para orang kudus itu dengan peran Yesus Kristus. Kalau anda tidak mempertentangkannya, anda akan dapat melihat bahwa para orang kudus itu mendukung Yesus dalam karya keselamatan-Nya untuk menyelamatkan dunia; yaitu dengan cara mendoakan umat manusia yang masih berziarah di dunia ini. Diskusi tentang topik ini sudah pernah dibahas di situs ini dengan panjang lebar. Saya mempersilakan anda membacanya, silakan klik, sebelum anda memberikan komentar atau bertanya lebih lanjut.

      Tidak benar jika dikatakan para orang kudus itu tidak mempunyai kuasa apapun dalam menyampaikan doa kita kepada Tuhan. Mereka adalah orang- orang yang sudah dibenarkan oleh Tuhan, sehingga doa mereka sangat besar kuasanya (Yak 5:16). Tetapi memang benar, bahwa pada akhirnya Tuhan Yesus saja yang mengabulkan setiap doa. Kebanyakan umat Protestan beranggapan bahwa ayat Yak 5:16 hanya berlaku untuk orang yang masih hidup, dan tak berlaku bagi orang yang sudah meninggal dunia. Tentang hal ini, sudah pernah juga dibahas panjang lebar di sini, silakan klik. Silakan anda membacanya terlebih dahulu.

      2. Perantaraan doa para orang kudus tidak pernah terpisah daripada Pengantaraan Kristus yang satu- satunya itu (1 Tim 2:5). Sebab Kristus adalah Sang Kepala, dan mereka adalah para anggota Kristus yang telah berjaya di surga. Jadi perantaraan Bunda Maria atau orang kudus lainnya tidaklah menyaingi peran Kristus, tetapi mendukungnya. Jadi tentu tidak benar bahwa Bunda Maria menjadi nomor satu sedangkan Yesus menjadi nomor dua. Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan demikian. Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 62, mengajarkan demikian,

      “…. Sebab sesudah diangkat ke sorga ia [Bunda Maria] tidak meninggalkan peran yang membawa keselamatan itu, melainkan dengan aneka perantaraannya ia terus-menerus memperolehkan bagi kita kurnia-kurnia yang menghantar kepada keselamatan kekal [187]. Dengan cinta kasih keibuannya ia memperhatikan saudara-saudara Puteranya, yang masih dalam peziarahan dan menghadapi bahaya-bahaya serta kesukaran-kesukaran, sampai mereka mencapai tanah air sejati yang penuh kebahagiaan. Oleh karena itu dalam gereja Santa Perawan disapa dengan gelar Pembela, Pembantu, Penolong, Perantara/ Mediatrix [188]. Akan tetapi itu diartikan sedemikian rupa, sehingga tidak mengurangi pun tidak menambah martabat serta dayaguna Kristus satu-satunya Pengantara [189].

      Sebab tiada makhluk satu pun yang pernah dapat disejajarkan dengan Sabda yang menjelma dan Penebus kita. Namun seperti imamat Kristus secara berbeda-beda ikut dihayati oleh para pelayan (imam) maupun oleh Umat beriman, dan untuk satu kebaikan Allah dengan cara yang berbeda-beda pula terpancarkan secara nyata dalam makhluk-makhluk, begitu pula satu-satunya pengantaraan Penebus tidak meniadakan, melainkan membangkitkan pada makhluk-makhluk aneka bentuk kerja sama yang berasal dari satu-satunya sumber [yaitu Kristus].

      Adapun Gereja tanpa ragu-ragu mengakui, bahwa Maria memainkan peran yang tergantung [sub- ordinate] di bawah Kristus seperti itu. Gereja tiada hentinya mengalaminya, dan menganjurkan kepada kaum beriman, supaya mereka ditopang oleh perlindungan Bunda itu lebih erat menyatukan diri dengan Sang Pengantara dan Penyelamat.

      3. Bunda Maria menangis di sorga karena “lelah melayani permintaan doa manusia“?

      Mungkin anda mendengar hal ini dari salah satu wahyu pribadi yang konon melihat suatu penglihatan demikian. Namun keotetikan pesan dari suatu penglihatan juga tergantung dari interpretasinya. Dalam beberapa penampakan, Bunda Maria memang dikabarkan menangis, namun sejauh yang saya ketahui duka cita tersebut berkaitan dengan melihat banyaknya umat manusia yang menolak Allah, hidup dalam dosa dan tidak bertobat, jadi bukan karena ‘lelah mendoakan manusia’. Silakan anda membaca kisah- kisah penampakan Bunda Maria, dan anda akan mengetahui pesan utama dari penampakan- penampakan tersebut umumnya adalah himbauan agar manusia bertobat dan kembali ke jalan Yesus Kristus, Puteranya. Jadi Bunda Maria selalu mengarahkan manusia kepada Yesus, dan bukannya kepada dirinya sendiri. Dengan demikian, yang dilakukannya adalah mendukung karya keselamatan Kristus.

      4. Para kudus itu “pelayan manusia dalam hal menyampaikan permohonan manusia kpd TUHAN?”

      Ini adalah anggapan yang keliru. Jika kita memohon dukungan doa dari para kudus, itu justru karena kita dengan rendah hati mengakui bahwa mereka adalah orang- orang yang telah lebih dahulu mencapai kesempurnaan iman dan kasih kepada Allah. Ini mirip dengan jika anda memohon pendeta anda untuk mendoakan anda. Apakah dengan demikian pendeta anda adalah pelayan anda? Tentu tidak, namun kepemimpinannya itu memang seharusnya mempunyai sifat melayani. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan para rasulnya di Perjamuan Terakhir untuk menjadi pelayan, sebagai bukti bahwa mereka menjalankan perintah kasih (lih. Yoh 13). Nah, para orang kudus itu juga demikian. Di surga mereka itu sudah sempurna di dalam kasih, dan dalam kesempurnaan kasih inilah mereka terdorong untuk mendoakan kita semua sebagai saudara/i mereka yang masih berziarah di dunia, agar kitapun dapat sampai ke surga. Kelak jika anda dan saya juga sampai di surga, percayalah, hal ini juga akan kita lakukan, karena dalam persekutuan sempurna dengan Yesus, hanya inilah yang kita inginkan: yaitu agar sebanyak mungkin orang dapat selamat dan sampai kepada pengetahuan akan kebenaran (lih. 1 Tim 2:4).

      5. Maka, jika anda memiliki karunia doa dan air mata, bersyukurlah kepada Tuhan. Sebab anda dapat dipakai oleh Tuhan untuk menjadi seorang pendoa. Namun janganlah kiranya anda merendahkan ataupun menyalahkan orang- orang lain yang memohon dukungan doa kepada orang- orang kudus. Sebab akan tiba saatnya nanti anda akan melihat sendiri, bahwa para orang kudus di surga itu memang sungguh bersatu dengan Kristus mendoakan umat Tuhan yang masih berziarah di dunia ini.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • 1. Karya para kudus sebagai rekan sekerja Tuhan Yesus yaitu mendoakan umat Allah, adalah ketika mereka masih hidup dan berdoa utk umat Allah yg juga masih hidup, bukan mereka yg sdh meninggal.
        Hubungan orang hidup dan orang mati sudah putus meskipun itu hubungan yg katanya diikat oleh tali darah kekeluargaan sekalipun itu adalah yg dianggap sbg santa/santo.
        Tetapi hubungan kita dengan Yesus Kristus bisa terjalin selama kita tidak men 2 kan DIA yang telah Wafat namun BANGKIT, dan HIDUP kembali menyatakan Kuasa-Nya.

        Ingat bahwa yang berkuasa penuh adalah Tuhan Yesus Kristus karena : DARAH YESUS lah yang telah menebus kita dari dosa dan segala belenggu maut, dan bukan darah Maria (ibu yg melahirkan-Nya) atau darah para murid-Nya atau darah para santo/santa yg jadi tebusan akan dosa kita.

        Jika doa Bunda Maria/para Nabi/Santa/santo yg saat ini jiwanya berada dalam kemuliaan sorga juga berkuasa, lalu mengapa pula bunda MAria harus minta dukungan doa umat manusia di dunia agar Tuhan berkenan menciptakan perdamaian di dunia ini. (bukankah ia bisa meminta scr langsung kpd Yesus Kristus) kalau Ia disana masih berperan sbg “Ibu” Nya atau bahkan digelari sbg “Ratu Sorga”.

        a) Adakah Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk berdoa kepada Allah Bapa di sorga dengan perantaraan orang” yang sudah meninggal meskipun itu adalah nabi besar spt : Abraham, Musa, Elia, dsb ?.
        b) Adakah setelah Yesus Kristus naik ke sorga beserta jiwa” yang menantikan kedatangan-Nya di alam maut utk membebaskan Roh/jiwa mereka orang percaya dari belenggu maut, juga mengajarkan kepada murid-Nya utk meminta pertolongan kpd Roh/jiwa orang” meninggal yg sudah berdiam di sorga untuk menjadi perantaraan doa permohonan mereka kepada Allah Bapa di Sorga ?
        c) Adakah para Rasul pertama juga mengajarkan para jemaat/orang percaya yg digembalakan mereka untuk berdoa kpd TUHAN dengan perantaraan roh/jiwa orang” percaya yg sdh meninggal ?
        d) Adakah para Rasul memerintahkan para jemaat/umat Allah untuk mendirikan patung gambaran diri mereka yg bisa digunakan sebagai perantaraan untuk mendengarkan doa umat kepada Allah Bapa di sorga ?

        2. Perkataan Yesus sangat Jelas tertulis dalam Yohanes 17 :1-26 Doa Yesus utk murid”Nya. sangatlah jelas bagaimana tentang contoh/teladan berdoa kepada Allah bapa di sorga tanpa melalui perantaraan orang mati meskipun itu adalah nama Nabi besar pilihan TUHAN Allah.

        Jaminan yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus ttg doa dalam nama-Nya. (bukan dg perantaraan nama para Nabi besar yg lain yg sdh mengecap kemuliaan sorga)
        Yohanes 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”

        3. Sebelum saya mendapat website tentang Pe Wahyuan Allah, saya sudah lebih dahulu saya membandingkan antara apa yang disampaikan Bunda Maria dalam penampakannya diberbagai tempat spt : Garabandal / Lourdes atau goa maria manapun, saya membandingkan dengan apa yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus seperti dituliskan dlm Injil-Nya.

        Perintah/permintaan yg disampaikan dlm setiap kali penampakannya (Maria) pada awalnya kelihatan baik, tetapi akhirnya menuju kpd lembah maut. bila tdk jeli menguji setiap isi pesan penampakan tsb.
        contoh :
        a) peringatan manusia utk bertobat, Tetapi harus berdoa dengan perantaraannya (Maria).
        pd awalnya baik, tetapi akhirnya harus fokus kepada Maria.
        b)Sebagai tempat untuk dpt berjumpa kpd Maria dalam rangka menyampaikan doa/permohonan dengan perantaraan namanya. ia meminta dibuatkan patung dan diletakkan dalam goa tertentu sbg suatu tempat perjumpaan scr khusus.
        Ingat : Inilah Pelanggaran secara nyata Hukum Taurat I.
        c) Ancaman-ancaman kemalangan yang akan menimpa orang yg sudah menerima pesan tsb tetapi tidak menyebarluaskan pesan yg disampaikan dlm penampakan tersebut (mengabaikannya).

        4. Pendeta tersebut adalah pelayan TUHAN dan kita meminta dukungan doa darinya karena ia masih hidup, dan dari cara hidupnya yg benar-benar dipersembahkan untuk melayani TUHAN dengan jg melayani jemaat adalah memang ia dipanggil utk Melayani. (meski bukan berarti Pendeta tsb pelayan kita scr pribadi)

        Tuhan Yesus Kristus telah memberi teladan melayani seorang kepada yang lain, meski IA adalah yang Berkuasa namun dengan rela & rendah hati membasuh kaki para murid-Nya.

        Saat ini mereka yang mengaku sbg Palayan TUHAN tdk lagi meneladan cara Hidup Yesus tersebut. mereka lebih senang dihormati sbg pemimpin daripada pelayan, lebih senang dianggap orang yg lebih benar krn jabatan imam nya dg tidak meminta maaf apabila telah sadar melakukan kesalahan terhadap jemaat yang digembalakannya. menghardik umat bila persiapan Misa tidak sesuai dg apa yang menyenangkan hatinya daripada menyenangkan hati TUHAN.

        5. Saya pribadi tidak menganggap rendah seorangpun yang masih berdoa dengan meminta dukungan dg perantaan orang” yg termasuk di “kuduskan” oleh TUHAN, tetapi satu kerinduan saya bahwa kita sebagai yang disebut anak-anak Allah saling menegor dan memperingatkan dalam Kasih Tuhan Yesus tentang pelanggaran-peanggaran yg tdk mendatangkan keuntungan bagi keselamatan jiwa kita.
        KArena semua sudah nyata dan jelas bahwa Hanya dalam Nama Tuhan Yesus Kristus lah kita dapat datang masuk hadirat Allah Bapa disorga karena oleh darah Yesus Kristus yang dicurahkan diatas kayu salib telah menebus kita dan mampu menguduskan kita, sehingga kita di layakkan menjadi anak-anak Allah dan diperkenankan berseru kepada-Nya dengan seruan : Ya Abba, Ya Bapa.

        Maaf, ibu adakah kesaksian orang meninggal yang dibangkitkan kembali kemudian mewartakan bahwa di sorga sana para orang kudus mendoakan umat TUHAN yang masih hidup ?.
        tentang Wahyu 5:8 itu adalah doa orang-orang kudus yang masih hidup di bumi. sedangkan para kudus yg di sorga tdk lagi mempersembahkan doa-doa permohonan manusia yg meminta dengan perantaraan nama mereka melainkan, jiwa para kudus di sorga dipenuhi dengan Pujian dan Penyembahan penuh waktu kepada TUHAN ALLAH yang duduk di tahta kemulian-NYA. (lihat Wahyu 5:9-11, Wahyu 7:11, Wahyu 11 :15-19))

        Dalam halaman terakhir ALKITAB tentang tafsir Babel, disana dituliskan dg jelas demikian :
        Dalam kitab Wahyu Babel adalah nama samaran untuk Roma.

        sekian & terimakasih.

        • Shalom Indah,

          1. Hubungan orang hidup dan mati sudah putus?

          Anda mengatakan, "Hubungan orang hidup dan orang mati sudah putus meskipun itu hubungan yg katanya diikat oleh tali darah kekeluargaan sekalipun itu adalah yg dianggap sbg santa/santo."

          Ya, ini memang pandangan umum umat Protestan. Namun bukan ini yang diajarkan oleh para rasul dan Bapa Gereja. Silakan anda membacanya lebih lanjut di sini, silakan klik. Gereja Katolik mengajarkan bahwa karena Yesus telah memberikan hidup kekal kepada mereka semua yang menyambut Tubuh dan Darah-Nya (Yoh 6: 54, 57), maka walaupun mereka ini tubuhnya telah mati, namun jiwanya tetap hidup di dalam Tuhan Yesus yang telah mengalahkan maut. Jika anda berpandangan bahwa orang- orang yang meninggal telah mati baik tubuh dan jiwanya, artinya anda tidak mengimani apa yang diajarkan Yesus dalam Yoh 6:54 dan 57.

          Anda berkata, "Ingat bahwa yang berkuasa penuh adalah Tuhan Yesus Kristus karena : DARAH YESUS lah yang telah menebus kita dari dosa dan segala belenggu maut, dan bukan darah Maria (ibu yg melahirkan-Nya) atau darah para murid-Nya atau darah para santo/santa yg jadi tebusan akan dosa kita."

          Memang yang menyelamatkan kita hanya Darah Yesus. Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan bahwa kita diselamatkan oleh darah para orang kudus.

          Anda berkata, "Jika doa Bunda Maria/para Nabi/Santa/santo yg saat ini jiwanya berada dalam kemuliaan sorga juga berkuasa, lalu mengapa pula bunda Maria harus minta dukungan doa umat manusia di dunia agar Tuhan berkenan menciptakan perdamaian di dunia ini. (bukankah ia bisa meminta secara langsung kpd Yesus Kristus) kalau Ia disana masih berperan sbg “Ibu” Nya atau bahkan digelari sbg “Ratu Sorga”.

          Bunda Maria meminta agar umat manusia berdoa demi perdamaian dunia, bukan karena ia tidak dapat meminta secara langsung kepada Tuhan Yesus. Justru, karena perannya sebagai ibu umat beriman, maka ia menghendaki agar anak- anaknya juga bertumbuh dalam iman dan turut mengambil bagian dalam mengusahakan perdamaian di dunia itu. Sebab jika setiap manusia berdoa demi perdamaian dunia, harapannya adalah bahwa setiap manusia akan juga berusaha untuk membawa damai dalam kehidupan sehari- hari, dimulai dari lingkungan keluarga, pekerjaan dan pergaulannya. Dengan mengusahakan perdamaian, maka kita akan hidup dalam kasih, yang menjadi tolok ukur iman yang hidup kepada Tuhan Yesus, agar kita dapat diselamatkan oleh Tuhan. Maka fokus utama Bunda Maria mengajak manusia untuk berdoa demi perdamaian adalah demi keselamatan umat manusia itu sendiri, dan bukannya supaya "mendapat dukungan doa" seperti yang anda katakan itu.

          Anda bertanya:

          a) Adakah Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk berdoa kepada Allah Bapa di sorga dengan perantaraan orang” yang sudah meninggal meskipun itu adalah nabi besar spt : Abraham, Musa, Elia, dsb ?

          Yesus memang tidak secara eksplisit mengajarkan para murid-Nya untuk berdoa kepada Allah dengan perantaraan orang kudus yang telah meninggal; namun juga tidak secara eksplisit melarangnya. Ketika Ia dimuliakan di atas gunung, Ia ada bersama- sama Nabi Musa dan Elia, sehingga membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan baik bagi yang masih hidup di dunia maupun bagi yang sudah tidak lagi hidup di dunia (Musa dan Elia). Dengan demikian, Yesus sebagai Kepala Tubuh, menghubungkan setiap anggota Tubuh-Nya, baik mereka yang masih hidup, maupun yang sudah beralih dari dunia ini.

          Kitab Yer 15:1 dan 2 Makabe 15:14 menggambarkan bagaimana Onias dan nabi Yeremia (yang semuanya menggambarkan para nabi yang telah meninggal dunia) turut mendoakan perjuangan bangsa Israel. Gereja Protestan memang telah membuang kitab Makabe yang termasuk dalam kitab Deuterokanonika ini, tetapi itu tidak membuktikan bahwa ajaran ini tidak sesuai dengan ajaran Yesus. Sebab kitab Makabe ini termasuk dalam kitab Septuaginta, yaitu Kitab Suci PL yang dipegang oleh Yesus dan para rasul. Lebih lanjut tentang kitab Deuterokanonika, silakan klik di sini. Para nabi, orang kudus, dan para malaikat turut berdoa bagi kita manusia, namun memang pada akhirnya yang mengabulkan doa adalah Tuhan saja.

          b) Adakah setelah Yesus Kristus naik ke sorga beserta jiwa-jiwa yang menantikan kedatangan-Nya di alam maut utk membebaskan Roh/jiwa mereka orang percaya dari belenggu maut, juga mengajarkan kepada murid-Nya utk meminta pertolongan kpd Roh/jiwa orang-orang meninggal yg sudah berdiam di sorga untuk menjadi perantaraan doa permohonan mereka kepada Allah Bapa di Sorga ?

          Maksud Yesus turun ke tempat penantian adalah untuk membebaskan jiwa- jiwa semua orang kudus yang wafat sebelum Yesus bangkit dari mati, sebab Ia-lah yang sulung dan pertama kali membuka pintu surga (lih. Kol 1:15- 20). Setelah jiwa- jiwa ini bersatu dengan-Nya di surga, dan melihat Allah dalam keadaan yang sebenarnya (1 Yoh 3:2); mereka bersama dengan para malaikat mempunyai kesamaan kehendak dengan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Mereka mendukung karya keselamatan Kristus ini dengan mendoakan umat manusia yang masih berziarah di dunia ini (lih. Tob 12:12; Why 5:8; 8:3). Peran mereka sebagai perantara tidak menyaingi peran Tuhan Yesus, tetapi mendukungnya, dan ada di bawah dan tergantung dari peran Pengantaraan Tuhan Yesus.

          c) Adakah para Rasul pertama juga mengajarkan para jemaat/orang percaya yg digembalakan mereka untuk berdoa kpd TUHAN dengan perantaraan roh/jiwa orang” percaya yg sdh meninggal ?

          Tradisi Suci para rasul tentang hal persekutuan para kudus ini diteruskan oleh para Bapa Gereja, yang merupakan para murid dari para rasul itu, yang menuliskan pengajaran yang mereka terima dari para rasul. Silakan klik di sini, untuk membaca pengajaran mereka.

          d) Adakah para Rasul memerintahkan para jemaat/umat Allah untuk mendirikan patung gambaran diri mereka yg bisa digunakan sebagai perantaraan untuk mendengarkan doa umat kepada Allah Bapa di sorga ?

          Jawabannya tidak. Yang ada adalah ajaran untuk menghormati relikwi para orang kudus itu, yang pernah dibahas di sini, silakan klik.

          Pembuatan patung- patung orang kudus itu hanya merupakan tanda/ simbol, dan penghormatan yang diberikan, bukanlah kepada patung itu tetapi kepada mereka (yaitu para orang kudus) yang dilambangkannya atas segala teladan kekudusan hidup mereka.

          2. Yesus tidak memerlukan perantara

          Anda berkata, "Perkataan Yesus sangat jelas tertulis dalam Yohanes 17 :1-26 Doa Yesus utk murid”Nya. sangatlah jelas bagaimana tentang contoh/teladan berdoa kepada Allah Bapa di sorga tanpa melalui perantaraan orang mati meskipun itu adalah nama Nabi besar pilihan TUHAN Allah."

          Yesus adalah satu- satunya Pengantara manusia kepada Bapa (1 Tim 2:4). Ia sendiri adalah Allah Putera, sehingga memang Ia tidak memerlukan siapapun untuk menjadi pengantara doa- doa-Nya kepada Allah Bapa. Namun kita sebagai manusia memerlukan perantara untuk sampai kepada Allah Bapa, dan Pengantara ini adalah Kristus, ‘jalan kebenaran dan hidup’ yang oleh-Nya kita sampai kepada Bapa (Yoh 14:6). Nah, karena Yesusnya ini satu dan sama, maka Tubuh Mistiknya juga satu dan sama, yang beranggotakan mereka yang masih hidup di dunia, maupun yang sudah beralih dari dunia ini. Dan kesatuan Tubuh Kristus dengan Kristus inilah yang mendasari ajaran tentang persekutuan para kudus, yang tidak terpisah oleh maut.

          Namun anda benar, bahwa biar bagaimanapun, yang mengabulkan doa tetaplah Tuhan Yesus (lih. Yoh 14:14), sebab doa- doa yang disampaikan oleh para kudus tersebut adalah merupakan partisipasi mereka dalam Pengantaraan Yesus yang satu- satunya itu kepada Allah Bapa; sebagai partisipasi anggota Tubuh dalam koordinasi Kepala-Nya, yaitu Yesus.

          3. Tentang penampakan Bunda Maria

          Kisah penampakan Bunda Maria, entah yang di Lourdes, Fatima, Garabandal, dan lain- lainnya itu merupakan wahyu pribadi. Walaupun ada sebagian dari wahyu pribadi tersebut yang sudah diakui oleh pihak otoritas Gereja Katolik, wahyu pribadi ini tidak termasuk dalam "deposit of faith" karena wahyu- wahyu pribadi ini tidak meningkatkan/ memperbaiki ataupun melengkapi Wahyu Ilahi oleh Kristus, melainkan untuk membantu manusia untuk menghidupkan Wahyu Ilahi tersebut dalam kehidupan imannya (lihat Katekismus KGK 67).

          a. Dengan demikian, tidak benar bahwa ada keharusan berdoa melalui perantaraan Bunda Maria. Dalam penampakan tersebut, Bunda Maria menghimbau agar manusia bertobat. Bahwa ia menganjurkan para visioner untuk berdoa rosario, itu maksudnya adalah agar mereka berdoa bersamanya di hadapan Kristus. Perihal umat lain mau mengikuti atau tidak, itu adalah kebebasan masing- masing pribadi, dan Bunda Maria tidak pernah memaksakannya.

          b. Yang saya ketahui adalah Bunda Maria meminta untuk dibuatkan kapel (gereja) pada tempat ia menampakkan diri, seperti yang terjadi pada penampakannya yang ke-11 kali (dan kembali diulanginya pada penampakannya yang ke- 14) kepada Bernadette Soubirous di Masabielle, Lourdes. Hal ini kemudian disampaikan oleh Bernadette kepada Fr. Peyramalle, yaitu imam yang bertugas di Lourdes. Kapel itu (yang sekarang menjadi salah satu basilika yang terindah di dunia) akhirnya dibangun oleh Fr. Peyramalle, setelah ia yakin bahwa Bernadette benar- benar menerima penampakan dari Bunda Maria, yang menyatakan dirinya sebagai Perawan yang dikandung tidak bernoda ("I am the Immaculate Conception, Que Soy Era Immaculate Councepcion"). Penampakan Bunda Maria di Lourdes berakhir pada tgl 16 Juli 1858. Pernyataan Bunda Maria atas identitas dirinya ini menjadi konfirmasi atas dogma yang diajarkan oleh Paus Pius IX tentang Bunda Maria yang dikandung tanpa noda yang dikeluarkan tahun 1854, empat tahun sebelum penampakan tersebut terjadi. Selanjutnya bacalah link di sini, silakan klik.

          Maka setahu saya, Bunda Maria tidak minta dibuatkan gua dan patung dirinya. Yang berinisiatif untuk membangunnya adalah umat setempat untuk memperingati penampakan Bunda Maria tersebut. Yang diminta Bunda Maria adalah kapel, yang artinya adalah rumah Tuhan tempat dirayakannya Misa Kudus, yaitu perayaan yang berpusat pada Kristus Puteranya. Maka Bunda Maria selalu mengarahkan umat kepada Tuhan Yesus. Segala mukjizat yang terjadi di sana pada akhirnya membawa umat kepada Kristus dan bukan kepada dirinya sendiri. Silakan anda baca kisah ini:

          The last proof Our Lady gave the world at Lourdes for the truth of Her message was the spectacle of miracles, which continue even to this day. Call upon whatever "explanations" they will—auto-suggestion, hypnosis, etc.,—the scientists have never been able to explain (or duplicate) the instantaneous replacement of an inch of bone, the instantaneous cure of cancer, tuberculosis, withered muscles, etc. No one has ever hypnotized himself out of a broken back, or auto-suggested the replacement of an inch of missing bone, nor cured his own cancer, tuberculosis, blindness, etc. It just doesn’t happen!

          The case of Pierre de Rudder has been widely publicized—it was one of the most extraordinary. De Rudder’s leg had been crushed by a tree, and when he was extricated, the leg was broken in two places. The bones were sticking through the skin in the compound fracture, and his leg became infected. De Rudder was told it would have to be amputated. He refused. For some time later he used crutches to get about, but his leg was in such bad condition that he was barely able to move. He requested his employer to finance a pilgrimage to the shrine of Our Lady of Lourdes in Oostacker, Belgium. The request was denied. The Viscount du Bus, de Rudder’s employer, did not believe in miracles. Some years later he died and was succeeded by his son, who likewise denied the supernatural, but gave de Rudder the funds out of pity.

          De Rudder was a notorious and pitiful sight on the way, his leg sometimes swinging back and forth during the journey for lack of support and rigidity. While praying before the shrine of Our Lady, for the grace to provide a livelihood for his family, he was instantly cured. Hardly realizing it, he arose and walked without his crutches. Then he sank down on his knees, kneeling before the statute of Our Lady of Lourdes crying, "I’m kneeling! O my God!" Rising again, he walked around the grotto without help of any kind. His wife saw him, exclaimed in amazement, and fainted. Upon de Rudder’s return to Jabbeke, his native village, the Viscount was converted, and so were many others. De Rudder, who had been a public spectacle before his pilgrimage, was more so now. A public novena of thanksgiving was made in his church and three quarters of the population attended it. There was no doubt about it: de Rudder had gone away a pathetic cripple, given up by the doctors; he had returned a healthy man—he could jump up and down to prove it!

          There was no natural explanation. One of the doctors, a Dr. Van Hoestenberghe, was particularly impressed. A free thinker, he refused to believe the news until he had thoroughly examined Pierre himself. He was dumbstruck, but convinced. So deeply was he moved by the genuineness of this striking manifestation of the reality of the supernatural that he prayed for the grace of belief and became a Christian and a Catholic. What was more, he wrote to the Lourdes Medical Bureau at length, detailing every aspect of the infirmity and its cure. He went even further: he recommended that the case be brought to the attention of M. Emile Zola who had gone to Lourdes to investigate the reports of the supernatural there, and falsified the events he witnessed!

          After the death of Pierre de Rudder following by twenty-three years his miraculous cure, Dr. Van Hoestenberghe obtained permission to exhume the body and amputate both legs, on May 24, 1899. The examination revealed that there were traces of the miraculous healing of the bones and flesh, and that there was a piece of healthy white bone over an inch long between the two sections still pock-marked from the long disease and infection. This piece of white bone joined the other sections, and had been instantaneously created at the time of de Rudder’s miraculous cure! There was no other explanation for it. This is one of the most famous cases on file at the Lourdes Medical Bureau, fully documented with evidence and testimony, and may be reviewed to this day. Anyone who cares to may check it thoroughly.

          Another of the most interesting cases of Lourdes was that of a railway worker all but killed in a rear end collision of two trains. He had sustained almost every kind of internal injury it was possible to have and still remain alive. This was one of the miracles accepted by the ecclesiastical commission which investigated Lourdes, as being beyond natural explanation, as was also the case of Pierre de Rudder. The man was barely alive at Lourdes, and had no intention of praying for his cure, being skeptical of the supernatural. He went entirely to please his mother who had been praying for his conversion for years. He was instantly cured.


          (Taken from "Recent Apparitions of the Blessed Virgin Mary" by Stephen Breen published by The Scapular Press in 1952.)

          c. Anda mengatakan, "Ancaman-ancaman kemalangan yang akan menimpa orang yg sudah menerima pesan tsb tetapi tidak menyebarluaskan pesan yg disampaikan dlm penampakan tersebut (mengabaikannya)."

          Silakan anda sekali lagi membaca kisah penampakan di Lourdes ataupun Garabandal dan Fatima, dan silakan anda tunjukkan kutipan persisnya yang menurut anda bernada ancaman, karena saya tidak menemukannya. Kalaupun ada yang sepertinya berupa peringatan, itu juga senada dengan apa yang disampaikan di dalam Kitab Suci, bahwa kalau manusia tidak bertobat, maka kejadian yang buruk dapat menimpa manusia (lih. Luk 13:3,5, Rom 2:5).

          4. Perihal mohon dukungan doa

          Sekali lagi, anda berbeda pandangan dengan Gereja Katolik dalam hal persekutuan orang kudus. Anda menerima persekutuan orang kudus ini hanya berlaku pada orang yang hidup di dunia, dan begitu sudah meninggal anda menganggap putus hubungan. Gereja Katolik tidak mengajarkan demikian, karena para rasul dan para Bapa Gereja tidak mengajarkan demikian. Hal ini sudah dijabarkan di point 1.

          Perihal ada imam yang lebih senang dihormati daripada menjadi pelayan, itu adalah pengalaman pribadi anda. Itu bukan keadaan yang seharusnya, dan bukan itu yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Kita tidak dapat melihat kepada kasus per kasus, karena jika demikian kita bisa kecewa. Karena hal serupa juga terjadi pada sebagian dari para pendeta/ pengkhotbah. Kita semua mengetahui bahwa bukan inilah yang diajarkan oleh Kristus.

          5. Anda ingin menegor kami untuk sesuatu yang anda anggap sebagai pelanggaran.

          Terimakasih atas maksud baik anda, tetapi kami tidak dapat setuju dengan pandangan anda. Karena dasar yang anda pakai untuk menegor kami adalah pemahaman pribadi anda yang tidak sesuai dengan ajaran para rasul dan para Bapa Gereja. Kami lebih berpegang kepada pengajaran yang disampaikan oleh jemaat awal, dan kami tidak ingin mengikuti pandangan yang baru lahir di abad ke 15-16. Seperti halnya kami tidak dapat memaksakan ajaran ini kepada anda, andapun tidak dapat memaksakannya kepada kami.

          Iman kami didasari oleh pengajaran Kristus dan para rasul dan bukan atas kesaksian pribadi orang yang meninggal kemudian hidup kembali. Karena pengalaman mereka itu merupakan wahyu pribadi yang tidak mengikat semua umat Kristiani. Namun demikian, ajaran tersebut bukannya tidak dapat dibuktikan. Kuasa doa orang kudus yang dapat mendatangkan mukjizat kesembuhan terjadi sepanjang sejarah di Gereja Katolik. Silakan anda membacanya sendiri, contohnya mukjizat yang terjadi di Lourdes, yang kesemuanya dikonfirmasi oleh pihak dokter bahwa kesembuhan tersebut tidak dapat dijelaskan secara medis, dan kesembuhan tersebut diperoleh instan/ seketika namun bersifat permanen, dan yang disembuhkan menyadari pengalaman spiritual ini, seperti yang dapat anda baca di link ini (List of Approved Lourdes misracles), silakan klik.

          Mukjizat- mukjizat juga terjadi dalam proses kanonisasi para kudus. Seseorang dinyatakan kudus itu setelah dibuktikan oleh adanya mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui doa yang dipanjatkan dengan perantaraannya, dan ini bukan saja pada saat ia hidup, tetapi juga pada saat ia sudah meninggal. Contoh yang dapat dilihat adalah proses kanonisasi St. Therese dari Liseux (Teresia Kanak- kanak Yesus). Sebelum dinyatakan sebagai ‘Teresia yang terberkati’, telah terjadi banyak mukjizat yang terjadi melalui dukungan doa Teresia ini. Berikut ini adalah beberapa mukjizat yang terjadi melalui perantaraan doa dari Teresia yang semuanya terjadi setelah ia wafat (selengkapnya, klik di sini):

          "So rapid and triumphant was the progress of the Cause that at once two miracles were proposed for examination, chosen out of a multitude of prodigies said to have been wrought throughout the Christian world by the powerful intercession of the Venerable Thérèse. The first concerned Sister Louise of Saint Germain, of the Daughters of the Cross, victim of an organic disease, namely, a grave ulcer in the stomach, of hemorragic nature. On having recourse to the intercession of Thérèse, she was restored to perfect health, as three eminent doctors have unanimously testified at the request of the Sacred Congregation of Rites. The second miracle, somewhat similar to the first, was the cure of the young seminarist, Charles Anne, victim of pulmonary haemoptysis, of the cavitary stage. He confidently invoked the aid of the Servant of God and was perfectly cured. This is clear from the testimony of the three doctors, and from the reasons on which they based their decisions."

          Gabriella Trimusi, who at the age of twenty-three had entered the Convent of the Poor Daughters of the Sacred Heart in Parma, began in 1913 to suffer in her left knee. She was in the habit of breaking the firewood across her knee, and this caused a lesion at the joint which prepared the way for a tuberculous infection. The trouble began with a dull pain, then the knee became swollen, and finally loss of appetite brought about emaciation. She was attended by two physicians, but without success, so that three years later she was sent to Milan, where injections, sunbaths, and various other forms of treatment were tried in vain; at the end of four years the spine itself became affected. The invalid returned to Parma, where several doctors diagnosed it as a case of tuberculous lesion, and prescribed general remedies. A radiograph of the knee revealed at this period the existence of periostitis at the head of the tibia. Taken to the hospital, she was once more subjected to X-rays, but while there was attacked by Spanish influenza, and began to suffer fresh and constantly increasing pain in the vertebral column. All remedies proving ineffective, she was recommended by a priest on June 13, 1923, to join in a public novena in honor of Blessed Thérèse. She joined in the prayers, more concerned, however, over the health of the other nuns than her own. The close of the novena coincided with the close of a triduum in a neighboring Carmel, and several of the nuns — Gabriella among the rest — sought permission to attend the ceremony. On her return, after slowly and painfully effecting the short journey, she entered the chapel of the Community, where the others were already assembled. The Superioress exhorted her to pray with confidence, and bade her go to her place. Strange to say, the invalid knelt down unconsciously on her knee without feeling the slightest pain, nor did she realize what she had done, on account of the increase of suffering at the moment in the spine. She next went to the refectory with others, and, the meal finished, slowly mounted the stairs. Going into the first room she saw, she took off the apparatus she wore to support the spine, and cried out loudly: "I am cured, I am cured!"

          Sister Gabriella Trimusi returned at once to her labors and the exercises of religious life, without either pain or fatigue. The doctors appointed by the Sacred Congregation discussed the miracle at great length, and decided that the lesion at the knee was chronic arthrosynovitis and the spinal trouble was chronic spondulitis. These two lesions, rebellious to all other treatment, yielded to God’s power, and Sister Gabriella by a miracle recovered the health which she still enjoys.

          The story of the second miracle is more brief. In October 1919, Maria Pellemans was a victim of pulmonary tuberculosis, and this was followed by gastritis and enteritis, both of them likewise of a tuberculous nature. She was medically attended at home, then in a sanatorium. In August 1920, she went to Lourdes, but all to no purpose. In March, 1923, she accompanied a small band of pilgrims to Lisieux, and while kneeling at the tomb of the Blessed Thérèse she was suddenly restored to perfect health. Three specially appointed doctors made a favorable report to the Sacred Congregation on both miracles.

          6. Tentang Babel= Roma?

          Mengenai sangkaan anda bahwa Gereja Katolik Roma adalah Babilon, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Silakan jika anda ingin mengetahui fakta sebenarnya, untuk membaca di tulisan tersebut. Akhirnya, Indah, meskipun anda telah meninggalkan Gereja Katolik, alangkah baiknya jika anda tidak berpandangan negatif sedemikian terhadap Gereja Katolik, apalagi tanpa disertai keinginan untuk mengetahui ajaran Gereja Katolik yang sesungguhnya. Marilah kita sebagai sesama murid Kristus berusaha untuk hidup di dalam kasih, yang juga tercermin dari tutur kata dan perbuatan kita.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

          • 1. Hubungan orangmati dan oranghidup sdh putus.
            Inggrid : maka walaupun mereka ini tubuhnya telah mati, namun jiwanya tetap hidup di dalam Tuhan Yesus yang telah mengalahkan maut. Jika anda berpandangan bahwa orang- orang yang meninggal telah mati baik tubuh dan jiwanya, artinya anda tidak mengimani apa yang diajarkan Yesus dalam Yoh 6:54 dan 57.

            Indah : soal kebangkitan jiwa dan hidup dialam yg berbeda itu saya juga ngerti bu. (lihat ajaran Tuhan Yesus dg perumpamaan orang kaya & lasarus yg miskin). antara jiwa lasarus yg disorga bahkan dipangkuan Abraham dan jiwa orangkaya yg tersiksa di neraka.
            Dimana Abraham mengingatkan ttg

            Kalau memang masih ada hubungan tentusaja yg ditemui Raja Saul di En-dor adalah benar” Rohnya Nabi Elia. (padahal disana jelas dituliskan bahwa itu adalah Roh dari Iblis yg menyamar sbg Roh Nabi Elia).

            Tentang dukungan doa di depan patung bunda Maria/santa/santo bagi orang yg berdoa melalui perantaraanya itu tdk sesuai dg Pengajaran Alkitab.( lihat lebih jelasnya di Yehezkiel 14:1-16).
            Jadi jelas yang diinginkan TUHAN YAHWE adalah Pertobatan manusia atas dirinya masing-masing dari sgl dosa terlebih dosa men 2 kan Tuhan, dan bukan berdoa dg perantaraan orang-orang yg sudah mati, bahkan meski ada 3 Nabi Besar yg hidup diantara umat katolik saat dan menjadi perantaradoa umat katolik, bahwa TUHAN YAHWE tetap tdk mendengarkan doa para Nabi tersebut selama tdk ada pertobatan yg sungguh” dg tdk berdoa didepan Patung” para santo/a(yg akhirnya menjadi berhala) di tengah umat katolik.

            Ketika Tuhan YESUS Kristus dimuliakan di Taman Getsemani IA tdk berdoa meminta perantaraan Nabi Musa juga Nabi Elia agar Cawan dari TUHAN YAHWE (Pribadi Allah Bapa) dilalukan daripada-Nya, melainkan ke 2 Nabi itu diutus langsung TUHAN YAHWE utk menguatkan kembali tugas perutusan YESUS KRISTUS (Pribadi Anak ALLAH) dlm keadaan kelemahan-Nya sbg manusia.
            Cawan TUHAN Yahwe disini berbicara ttg bagaimana mengerikannya Akhir dari tugas perutusan-Nya yg harus dilalui YESUS KRISTUS dg cara kematian-Nya itu.

            a) jawabannya tdk jelas. jawabannya cuma Ada atau tidak.(kalau ada ayatnya dimana dituliskan)
            b) sama dg point a. jawabannya cuma Ada atau tidak.(kalau ada ayatnya dimana dituliskan)
            kalau bicara maksud spt yg ibu tuliskan diatas, saya sdh mengerti sbl ibu jelaskan karena itulah yg namanya Iman dalam nama Yesus Kristus yg berkuasa
            c) sama point a. jawabannya cuma Ada atau tidak.(kalau ada ayatnya dimana dituliskan)
            d). kalau sdh tahu tdk diajarkan, mengapa melakukan apa yg tdk diajarkan ?.

            bu Inggrid : Pembuatan patung- patung orang kudus itu hanya merupakan tanda/ simbol, dan penghormatan yang diberikan, bukanlah kepada patung itu tetapi kepada mereka (yaitu para orang kudus) yang dilambangkannya atas segala teladan kekudusan hidup mereka.

            Indah : Penghormatan yg berlebihan yang sebenarnya tdk diinginkan oleh para orang kudus itu sendiri kalau saja mereka diizinkan TUHAN YAHWE utk menemui umat katolik yag berdoa didepan patung” gambara diri para orang kudus tsb.
            .
            Yesaya 42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.

            Yeremia 10:14 Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya,

            Yeremia 51:17 Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas akan menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya,

            2) Tuhan Yesus Kristus adalah pengantara doa kita satu”nya yang berkenan dihadapan TUHAN YAHWE, dan umat katolik menyadari hal itu sayangnya mereka tdk melakukannya, melainkan berpaling dengan berdoa memohon perantaraan/bantuan doa melalui para kudus yang mana patungnya mereka buat scr khusus sbg tempat curhat doa/permohonan mereka.

            Silahkan dibaca lagi Yohanes 14:1-14. (mohonlah pimpinan Roh Kudus TUHAN YAHWE agar anda dpt memahaminya sehingga bukan lagi pemikiran manusia yg mengartikannya melainkan apa yg menjadi Kehendak TUHAN nyata bagi kita yg mengaku sbg umat-Nya).

            Dengan mohon rahmat dan bantuan Roh Kudus TUHAN YAHWE, saya mengajak ibu utuk menyelami dan merenungkan lebih dalam lagi apa yg dituliskan oleh Yohanes 14:11-14.
            Lihat : bukan meminta/berdoa kpd TUHAN YAHWE dgn perantaraan nama orang lain meskipun itu nama Nabi Besar lain ataupun nama orang” kudus yg telah berada di sorga. (Hanya dalam nama Tuhan Yesus Kristus saja).

            3) a. Tidak ada keharusan tetapi wajib (sama saja dong) dilakukan bagi orang” yang mengaku sbg Katolik. khususnya dilakukan pada bulan Mei & Oktober yg scr khusus disebut sbg bulan Maria.
            bagi yg tdk melakukan memang tdk ada sanksi.
            b.setahu saya yang dicatat dalam ALKITAB adalah : Yesus Kristus yang dikandung tanpa noda.
            dan bukan MAria yg dikandung tanpa noda. melainkan hanya dituliskan bahwa Maria adalah Perawan suci pilihan TUHAN YAHWE sbg perantara kelahiran sang MESIAS.(Firman ELOHIM yg menjadi sama seperti manusia).
            c.saya memposting hal ttg ancaman tersebut karena saya mendapat edaran buku dari umat katolik yg bersyukur berkat doa permohonan mereka yg menurutnya terkabul berkat doa scr khusus berdoa kpd Bunda Maria dlm doa novena/rosario yg mana buku tsb telah disyahkan resmi diakui oleh instanti gereja Katolik.

            4) Memang kita berbeda pandangan dalam hal ini, dan saya mengambil pandangan tsb atas dasar pengajaran Tuhan Yesus Kristus dlm perumpamaan kisah : Orang kaya dan Lazarus yg miskin. (disorga Abraham itu hidup, tetapi beliau ternyata tdk dapat menjadi pengantara doa/permohonan orang kaya tsb malah menjawab bahwa diantara orang” yg masih hidup masih dan terus diwartakan Firman TUHAN=INJIL yg tertulis di Kitab Taurat dan Para Nabi(Yesus Kristus adalah Firman TUHAN=INJIL yg hidup dan menjadi manusia dan biarlah itu menjadi peringatan bagi mereka (kita) yg masih hidup di dunia ini).

            bu Inggrid : Perihal ada imam yang lebih senang dihormati daripada menjadi pelayan, itu adalah pengalaman pribadi anda. Itu bukan keadaan yang seharusnya, dan bukan itu yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Kita tidak dapat melihat kepada kasus per kasus, karena jika demikian kita bisa kecewa. Karena hal serupa juga terjadi pada sebagian dari para pendeta/ pengkhotbah. Kita semua mengetahui bahwa bukan inilah yang diajarkan oleh Kristus.

            indah : maaf bu, kenyataannya bukan hanya saya seorang yg merasakan hal tsb (sayangnya banyak umat katolik diam dan menganggap itu adalah hal yg wajar/biasa terjadi sbg manusia).
            melihat sesuatu kasus itu perlu bu inggrid, supaya kita tahu latar belakang/motivasi yg imam/pastor melakukan penyimpanan ajaran gereja katolik itu sendiri sehingga apabila perlu dapat segera diambil tindakan yang baik dan benar utk memulihkan arti/peran dan tanggungjawab mereka sbg imam/pelayan di ladang TUHAN. (lihat bagaimana Lambatnya proses yang diambil oleh Gereja katolik bahkan ke Paus an dalam hal kasus yg telah terungkap saat ini yaitu : Skandal Pelecehan seksual banyak pastor kepada umat gereja katolik yg menjadi tanggungjawab penggembalaan pastor dimana hal jahat itu terjadi).

            5) bu Inggrid : Iman kami tidak didasari oleh pengajaran Kristus dan para rasul dan bukan atas kesaksian pribadi orang yang meninggal kemudian hidup kembali. [Dari Katolisitas: Pernyataan ini adalah kesalahan ketik dari pihak Ingrid, dan Ingrid akan merevisinya dan menjelaskan maksudnya pada jawaban di bawah ini]

            indah : Kalau demikian jelas sekali bahwa ibu inggrid telah nyata” menyangkal Iman kebenaran didalam pengajaran TUHAN ygmana dinyatakan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri, dan mana diteruskan kpd umat-Nya oleh para rasul pertama, bahkan kesaksian manusia yg pernah meninggal kemudian dihidupkan kembali oleh TUHAN agar memperingatkan umat manusia yg masih ada utk bertobat.
            kalau demikian maka tepatlah Firman yang tertulis ini : Lukas 16:29 Tetapi kata Abraham kepadanya : Jika mereka tdk mendengarkan kesaksian para nabi, mereka tdk juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yg bangkit dari antara orang mati.

            bu Inggrid : Kuasa doa orang kudus yang dapat mendatangkan mukjizat kesembuhan terjadi sepanjang sejarah di Gereja Katolik.

            indah : inilah akhirnya yg tanpa disadari telah memalingkan (menyesatkan) umat katolik dari kebenaran FIRMAN TUHAN yg tercatat di dalam ALKITAB, dimana mereka lebih banyak lagi umat katolik yg mencari Mukjizat kesembuhan sampai ke Lourdes atau gua” dimana ada Patung MAria daripada mencari Sumber segala Mukjizat itu sendiri yaitu TUHAN YAHWE dalam nama YAHSHUA HAMASIACH (Yesus Kristus).

            Jasad st.Theresia Liseux memang tetap utuh sampai saat ini adalah atas se izin TUHAN terjadi demikian, tetapi bukan berarti bahwa jasad itu bisa dijadikan sbg pegangan/pembuktian bahwa doa dihadapan jasad/relikwi/patung orang kudus yg sdh meninggal itu dibenarkan oleh TUHAN. (mari kita kembali kepada kebenaran FIRMAN TUHAN yg tercatat dalam ALKITAB-NYA).

            kalau demikian halnya, apa bedanya umat katolik dangan umat agama lain (khususnya Islam) yg berdoa didepan kubur para nabi Israel dimana mereka juga ada yg mengalami kesembuhan atas penyakitnya scr permanen atas penyakit yg diderita. (dimana letak perbedaan umat katolik yg mengaku sbg Penyembah TUHAN YAHWE dalam nama Yesus Kristus dengan umat lain yang menyembah ilah=berhala dunia ini ).

            6. Babylon scr Nyata=jasmaniah adalah Babel dimasa perjanjian Lama sbg kerajaan yg mana pernah diperintah oleh Raja Nebukadnezar, Raja Darius dsb.

            Sedangkan Babel scr Rohani adalah Roma (menurut Rasul Yohanes dlm kitab wahyu) dimana babel rohani ini berbicara tentang Penyembahan kepada berhala yg tdk disadari oleh orang” yg mengaku sebagai umat TUHAN dalam nama Yesus Kristus.

            maaf Ibu Inggrid, kalau pandangan saya ini menyinggung anda atau tim katolisitas. tetapi inilah yang saya maksud dg kritikan/tegoran dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus, spy apa yg menjadi kekurangan/penyimpangan dalam gereja katolik dapat diperbaiki agar umat katolik belajar lebih lagi mencintai TUHAN YAHWE dalam nama Yesus Kristus sebagai ketaatan akan hukum/perintah TUHAN seperti yg tertulis dalam Injil-Nya. jika pengajaran Firman TUHAN ditambahi dengan ajaran manusia biasa maka terjadilah yg namanya Penyimpangan.

            Saat ini saya sedang berusaha utk menjadi saksi Kristus penebus dan juruselamat saya dengan berpegang pada INJIL-NYA seperti dituliskan dalam : 2 Timotius 4:1-5.

            bu Inggrid : Marilah kita sebagai sesama murid Kristus berusaha untuk hidup di dalam kasih, yang juga tercermin dari tutur kata dan perbuatan kita.

            indah : OK. ajakan yg bagus utk diterapkan dan bukan sekedar ajakan sebatas dibibir saja.
            jadi ingat lagi sama lagu yang berbunyi : Setelah dirimu diselamatkan jadilah saksi Kristus.
            (bukan jadi saksi yang lain”nya).sekian tanggapan saya & terimakasih.

            Tuhan Yesus Kristus mengasihi kita manusia, mari kita membalas kasih-Nya dengan bertanding dalam Iman Pengharapan dan Kasih dalam DIA MESIAS kita. Halleluyah. amin

          • Shalom Indah,

            Jawaban ini adalah jawaban terakhir yang saya sampaikan di thread ini kepada anda, karena sudah menjadi peraturan di situs ini untuk hanya melakukan diskusi sebanyak tiga kali putaran. Anda telah mengemukakan argumen anda demikian juga saya. Selanjutnya biarlah kita merenungkan kembali topik yang sudah didiskusikan dan demikian juga para pembaca yang lain, untuk menangkap kebenaran dari diskusi ini.

            1. Tentang hubungan orang yang sudah meninggal dan dalam Kristus dan orang- orang yang masih hidup.

            Anda tetap mengatakan bahwa sudah tidak ada hubungan, sedangkan saya, berpegang pada ajaran Gereja Katolik, mengatakan bahwa masih ada hubungan karena Kristus sebagai Kepala menghubungkan anggota- anggota TubuhNya yang terdiri dari para beriman yang masih hidup di dunia ini maupun yang telah beralih di dunia ini. Namun demikian, karena hubungan ini ada di dalam Kristus, maka hubungan ini terjadi hanya karena izin Kristus, dalam rupa saling mendoakan dengan kuasa doa yang datang dari Kristus Sang Kepala. Maka hubungan ini bukan untuk diartikan bahwa kita dapat meminta petunjuk dari orang yang sudah meninggal, ataupun memanggil arwah mereka. Hal ini dikecam oleh Allah, dan umat Katolikpun mengetahui akan hal itu.

            Tentang hal pemanggilan arwah Samuel oleh Raja Saul, oleh perempuan di En- Dor, sudah pernah secara panjang lebar dibahas di situs ini, silakan klik di sini, jika anda ingin membacanya.

            Anda menyatakan bahwa memohon dukungan doa dari para orang kudus sama dengan berhala, dan tidak sesuai dengan Yeh 14:1-16. Namun anda keliru untuk menghubungkan perikop ini dengan umat Katolik yang menghormati para orang kudus. Perikop itu menjabarkan larangan menduakan Allah, sedangkan umat Katolik tidak menduakan Allah dengan memohon dukungan doa dari para orang kudus. Sebab kami umat Katolik tidak menyamakan kedudukan para orang kudus itu dengan Tuhan yang dapat mengabulkan doa- doa. Kami mengetahui bahwa yang mengabulkan doa- doa tetaplah Allah saja. Para orang kudus itu hanyalah membantu dengan turut mendoakan kami. Ini berbeda dengan berhala- berhala pada jaman Perjanjian Lama, seperti yang disebutkan dalam Yeh 14:1-16 tersebut. Yang disembah umat Israel dan bangsa- bangsa itu adalah dewa- dewi yang tidak ada hubungannya dengan Allah, namun disembah sebagai allah lain karena dianggap dapat mengabulkan doa mereka, dan ini membuat Tuhan marah.

            Anda kurang jelas pada saat menyebutkan ada 3 Nabi Besar yang hidup di antara umat Katolik. Jika anda bermaksud itu adalah Bapa Paus, anda keliru jika mengatakan bahwa doa- doa mereka tidak didengarkan oleh Tuhan. Contohnya, silakan anda membaca riwayat hidup Paus Yohanes Paulus II, yang cukup berperan dalam kejatuhan kekuatan komunisme di Rusia, sehingga dirinya sendiri menjadi target utama pembunuhan pihak KGB pada tanggal 13 Mei 1981 yang dilakukan oleh Mehmet Ali Agca. Setelah Paus sembuh dari cedera penembakan itu, tanggal 7 Juni 1981, Paus meng- konsekrasikan dunia kepada hati Bunda Maria yang tak bernoda, agar Bunda Maria mendoakan dan menjaga umat beriman di dunia. Kita mengetahui, doa ini berkenan di hadapan Tuhan, dan komunisme sendiri (yang dahulu para pendirinya mengklaim sebagai ‘mesias’ bagi dunia) akhirnya tumbang pada tahun 1989.

            Selanjutnya, anda keliru mengutip kisah bahwa Yesus dimuliakan di Taman Getsemani (mungkin salah ketik?). Yesus dimuliakan di atas gunung, yaitu pada saat Nabi Musa dan Elia menampakkan diri bersama- sama dengan Dia (lih. Mat 17:1-5; Mrk 9:2-7; Luk 9:28:35). Sedangkan dalam doanya di Taman Getsemani, tidak ada nabi yang menampakkan diri, yang ada adalah seorang malaikat yang menampakkan diri kepada-Nya untuk menguatkan Yesus untuk menerima ‘cawan’ sengsara yang harus ditanggung-Nya untuk menyelamatkan manusia (lih. Luk 22: 43).

            Berikutnya, dalam jawaban saya terhadap pertanyaan anda point a,b,c, dan d, saya sudah menyampaikan dasar pengajaran Gereja Katolik. Dasar pengajaran tersebut ada yang sudah tertulis di dalam artikel yang sudah saya berikan link-nya. Jika anda rasa belum jelas, silakan bertanya kembali di artikel- artikel tersebut. Gereja Katolik tidak hanya mengandalkan ajaran tertulis dalam Kitab Suci sebagai satu- satunya sumber iman, sebab ajaran Sola Scriptura semacam ini malahan tidak Alkitabiah. Silakan membaca di sini untuk melihat bahwa tidak seharusnya kita menganggap Kitab Suci sebagai satu- satunya sumber iman, sebab Kitab Suci sendiri tidak mengatakan demikian.

            Anda kemudian mengutip Yes 42:8, yang mengatakan bahwa Allah tidak memberi kemuliaan kepada patung. Tentu saja kami umat Katolik juga mengakui kebenaran ayat ini. Lalu anda mengutip ayat Yer 10:14, 51:17, yang mengatakan, “Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya…. ” Maka umat Katolik juga setuju dengan ayat ini. Sebab kami juga mengakui bahwa tidak ada nyawa pada patung- patung. Kami tidak menyembah patung- patung itu, tidak seperti yang dikisahkan tentang bangsa- bangsa pada Yer 10; yang memang menyembah patung kayu atau patung emas perak; dan mereka menganggap bahwa pada patung itu ada kuasa allah yang menjadikan langit dan bumi (lih. Yer 10:11). Umat Katolik tidak pernah menganggap patung sebagai allah. Patung itu hanya simbol saja, sama seperti patung kerub di atas tabut suci perjanjian.

            2. Yesus sebagai satu- satunya Pengantara

            Pengertian anda tentang Tuhan Yesus sebagai Pengantara satu- satunya kepada Allah (1 Tim 2:5) berbeda dengan ajaran Gereja Katolik. Sebab menurut Gereja Katolik Pengantaraan Yesus itu melibatkan anggota- anggota Tubuh-Nya yang lain, seperti yang prinsipnya disebut dalam 1 Kor 12. Namun anda tidak melihatnya demikian, sebab bagi anda, pengantaraan ini hanya dilakukan oleh Yesus secara eksklusif. Maka pandangan anda memang tidak sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dan prinsip Gereja sebagai Tubuh Kristus, yang diajarkan dalam 1 Kor 12. Bahwa seperti halnya anggota tubuh yang harus saling membantu dan menguatkan, maka demikian jugalah kita sebagai sesama anggota Tubuh Kristus. Mereka yang telah berjaya bersama Kristus adalah anggota Tubuh yang sudah ‘kuat’ [karena telah bersatu sempurna dengan Tuhan Yesus] dan mereka dapat menolong yang ‘lemah’ [yaitu umat beriman yang masih berjuang di dunia ini]. Dengan demikian sebagai anggota Tubuh kita saling menolong dalam menanggung beban, dan memenuhi hukum kasih (Gal 6:2).

            Yoh 14:1-14 berbicara tentang Rumah Bapa, dan kami sebagai umat Katolik juga mengamini ajaran tersebut. Anda memiliki pengertian yang berbeda dengan Gereja Katolik karena anda menganggap para orang kudus itu tidak bersatu dengan Kristus, sehingga seolah- olah jika kita memohon dukungan doa dari mereka, artinya itu memohon pada kuasa orang lain yang terpisah dari Kristus dan dengan demikian melanggar firman Tuhan dalam Yoh 14:14. Namun kenyataannya, para kudus itu telah bersatu dengan sempurna dengan Yesus di surga, apa yang mereka inginkan adalah keinginan Kristus, yaitu untuk menyelamatkan umat manusia. Dengan demikian, memohon kepada mereka tidaklah melanggar makna Perantaraan Kristus, sebab perantaraan para kudus itu merupakan kesatuan dengan Perantaraan Kristus.

            Sekali lagi, Indah, anda keliru kalau menyatakan bahwa umat Katolik berdoa dalam nama yang lain ataupun nama orang kudus di surga. Tidak ada satupun doa Gereja Katolik yang dinyatakan di dalam nama orang kudus itu. Kita hanya berdoa bersama para orang kudus itu, memohon dukungan doa mereka, namun doa kami hanya diucapkan dalam nama Tuhan Yesus, dalam persekutuan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus.

            3. Memohon dukungan doa dari Bunda Maria: suatu keharusan?

            a. Tidak ada keharusan ataupun kewajiban bagi umat Katolik untuk memohon dukungan doa dari Bunda Maria, namun hanya dianjurkan.

            b. Mengenai Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Tradisi para Rasul dan para Bapa Gereja mengajarkan akan kekudusan Bunda Maria sebagai Sang Tabut Perjanjian Baru, karena ia dipilih Allah untuk mengandung Kristus. Gereja Katolik melestarikan Tradisi Suci ini. Jadi memang benar, bahwa Yesus dikandung tanpa noda, namun Mariapun juga disucikan Allah, karena ia dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya yang tanpa noda. Diskusi tentang hal ini sudah pernah panjang lebar dibicarakan di situs ini, salah satunya di sini, silakan klik.

            c. Anda mengatakan adanya ‘ancaman’ bagi yang tidak berdevosi kepada Bunda Maria, namun terus terang saya belum pernah membacanya. Bahwa memang ada pesan- pesan yang beredar di internet misalnya harus mengucapkan doa ini dan itu kalau tidak maka bisa celaka, itu memang ada; saya juga pernah menerima pesan- pesan seperti itu, tetapi pesan- pesan itu bukanlah pesan yang diakui oleh Gereja Katolik. Lain kali, sebutkanlah buku jelasnya apa, siapa pengarangnya, bunyinya bagaimana. Sebab jika tidak, maka sebenarnya pernyataan itu sama saja dengan pesan- pesan yang beredar di internet, entah siapa yang mengarangnya, dan bukan pernyataan resmi dari Gereja Katolik.

            4. Tentang peran Abraham

            Mengenai peran Abraham dalam kisah orang kaya dan Lazarus, sudah saya tanggapi di surat jawaban saya kepada anda di sini, silakan klik, di point ke 4. Demikian juga tanggapan saya tentang komentar anda terhadap kasus imam yang tidak melakukan tugasnya dengan baik dan kasus pelecehan seksual, ada di jawaban point 4 b, pada jawaban tersebut.

            5. Koreksi pernyataan saya

            Untuk point ini ada kesalahan ketik dari pihak saya, saya mohon maaf. Seharusnya pernyataan saya adalah: “Iman kami didasari oleh pengajaran Kristus dan para rasul dan bukan atas kesaksian pribadi orang yang meninggal kemudian hidup kembali.” Saya sudah memperbaikinya pada jawaban saya terdahulu, [jadi bukan : Iman kami tidak didasari oleh pengajaran Kristus dan para rasul….]. Terima kasih banyak atas koreksi anda, karena jika tidak tentu pembaca lainpun dapat menjadi bingung, mengapa saya menuliskan seperti itu. Ini jelas bertentangan dengan banyaknya tulisan di situs ini yang jelas menyatakan bahwa iman kami di dasari oleh pengajaran Kristus dan para rasul, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, seperti yang pernah dibahas di artikel ini, silakan klik.

            Maka maksud saya adalah, bahwa iman Katolik didasari atas pengajaran Kristus (yang bangkit dari mati) dan para rasul, dan bukannya atas kesaksian pribadi dari orang- orang lain yang konon ‘mati suri’ dan bangkit kembali. Karena kesaksian dari orang- orang ini terhitung sebagai wahyu pribadi, yang tidak dapat disamakan bobotnya dengan Wahyu Publik yang disampaikan oleh Kristus dan para rasul melalui Kitab Suci dan Tradisi Suci.

            Tentang doa mukjizat di Lourdes maupun atas atas dukungan doa para orang kudus, itu tidak bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Sebab bahkan sampai sekarangpun banyak mukjizat yang Tuhan berikan melalui doa perantaraan Bapa Paus, imam maupun para pengkhotbah lainnya, tidak hanya di Gereja Katolik, tetapi juga di gereja Protestan. Tentu saja hal pengabulan doa yang melibatkan perantaraan doa orang lain ini (baik imam maupun pendeta) tidaklah bertentangan dengan firman Tuhan. Maka perantaraan doa para orang kudus di surga juga demikian. Mereka hanya mendoakan kita, dan jasad banyaknya Santa dan Santo yang masih utuh sekarang ini merupakan suatu tanda yang menunjukkan kekudusan hidup mereka, sehingga tubuh mereka tidak hancur (corrupted) oleh maut.

            Saya tidak ingin membandingkan doa umat Katolik dengan doa umat beragama lain. Yang dapat saya sampaikan di sini adalah bahwa mukjizat kesembuhan yang otentik adalah yang bersifat instant/ seketika, tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, dan bersifat permanen. Namun di atas semua itu adalah adanya pertobatan secara rohani yang dialami oleh mereka yang mengalami kesembuhan tersebut, sehingga mengalami hubungan yang pribadi dengan Kristus. Inilah yang pada dasarnya menjadi tanda mukjizat Kristiani.

            6. Babel di Kitab Wahyu= Roma?

            Anda mengatakan bahwa Babel/ Babilon dalam kitab Wahyu adalah Roma. Ini tidak saya sangkal, Indah, karena dalam kitab Wahyu, Babilon yang digambarkan memang adalah kota Roma -yang digambarkan sebagai binatang buas dengan 7 kepala dan 10 tanduk, seperti disebutkan dalam Why 13- seperti yang telah saya bahas di jawaban ini, silakan klik. Namun yang disebut dalam kitab Wahyu bukan Gereja Katolik Roma.

            Yang menyebutkan bahwa Babilon di kitab Wahyu adalah Gereja Katolik adalah Tim F Lahaye dan Jerry B Jenkins dalam bukunya Are We living in the End of Times? yang kemudian banyak dikutip oleh para pengajar dalam gereja Protestan. Namun sebenarnya, tuduhan Lahaye dan Jenkins sebenarnya kurang logis dan kurang didasari oleh bukti historis yang kuat, seperti yang telah saya sebutkan di jawaban ini, silakan klik. Memang orang bertanya-tanya, dari mana Lahaye dan Jenkins dapat mempunyai teori semacam ini. Jika sumber mereka adalah buku Babylon Mystery Religion yang ditulis oleh Ralph Woodrow atau pun Two Babylons karangan Alexander Hislop (1858), maka sebaiknya memang mereka mempertimbangkan kembali tuduhan ini. Sebab, Woodrow sendiri telah menarik buku karangannya itu, karena telah menemukan kesalahan serius dalam materi yang disampaikan oleh Hislop, yang telah dipakainya menjadi salah satu sumber penulisan bukunya Babylon Mystery Religion itu. Woodrow kemudian menerbitkan buku berjudul The Babylon Connection? (1997) yang menarik kembali pernyataannya yang mengatakan bahwa Iman Katolik berakar dari agama Babilon. Selanjutnya silakan membaca tulisan di sini silakan klik, untuk mengetahui apa yang dituliskan oleh Woodrow untuk merevisi bukunya yang pertama. Woodrow akhirnya mengakui apa yang juga diyakini oleh para ahli sejarah yang dapat dipercaya, bahwa iman Katolik bukan agama yang sesat yang menggabungkan agama Kristen dengan agama Babilon/ Babylon Mystery religion. Dengan sendirinya, akhirnya Woodrow mengakui, bahwa the whore of Babylon di dalam kitab Wahyu adalah bukan Gereja Katolik di Roma.

            Maka, pandangan anda yang menganggap bahwa Gereja Katolik adalah Babel/ Babilon sebenarnya juga tidak berdasar, sebab dasarnya adalah pendapat dari para ahli yang sudah menarik kembali pernyataan mereka, atau pandangan anda tanpa memperhitungkan penjelasan dari pihak Gereja Katolik. Anda menganggap bahwa Tradisi Suci dari para rasul adalah ‘tambahan ajaran manusia‘ padahal kenyataannya Tradisi Suci yang dimaksud berasal dari Kristus dan para rasul seperti yang dituliskan oleh para Bapa Gereja sejak abad- abad awal. Maka tentu dasar Tradisi Suci ini lebih kuat, jika dibandingkan dengan pandangan- pandangan yang baru diajarkan di abad 15-16, ataupun yang baru diajarkan di abad 19-20, yang bahkan dapat direvisi kemudian oleh yang mencetuskannya.

            Ya, benar, mari kita berjuang menjadi saksi Kristus. Anda tidak perlu kuatir bahwa umat Katolik mau menjadi “saksi- saksi yang lain“. Tidak demikian, sebab meskipun kami menghormati para orang kudus, namun umat Katolik tahu bahwa inilah yang diinginkan oleh Kristus, yaitu untuk bersatu sebagai Tubuh-Nya, di mana “jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersuka cita” (1 Kor 12: 26). Kita semua adalah anggota tubuh Kristus dan kita masing- masing adalah anggota-Nya (lih. 1 Kor 12:27). Maka jika kita menghormati salah satu anggota Tubuh, itu sama saja dengan menghormati keseluruhan Tubuh dalam pimpinan Kristus sebagai Kepalanya. Penghormatan terhadap anggota Tubuh tidak akan pernah melebihi penghormatan kepada Kristus, Sang Kepala, yang mengikat semua anggota Tubuh dalam kesatuan.

            Demikian yang dapat saya tuliskan untuk pernyataan anda. Semoga berguna bagi kita semua. Saya percaya para pembaca yang Katolik dapat memetik hal yang berguna dari diskusi kita ini, dan untuk itu saya harus berterima kasih kepada anda.

            Salam kasih dalam kristus Tuhan,
            Ingrid Listiati- katolisitas.org

          • 1. Tentang Hubungan orang hidup dng orang yg sdh mati.
            a. Menduakan ELOHIM dengan membuat patung pahatan/ukiran/tuangan/kayu yg dibentuk semirip mungkin gambaran manusia dan diberi nama para kudus dan kemudian dipakai sbg “media” scr langsung agar dpt berkomunikasi dg ELOHIM.

            b.Bentuk berhala dan namanya memang beda dg zaman PL, tetapi kegunaan dan perlakuannya tetap sama. sbg “alat” agar dapat membantu manusia bisa memfokuskan pikirannya kepada ELOHIM dg berdoa melalui “media” patung para kudus yg ada didepannya.

            c.Bukan doa Paus yg berkuasa mengubahkan Rusia bertobat, tetapi banyak Umat ELOHIM yang berdoa syafaat scr khusus utk pertobatan Rusia. Namun para pendoa syafaat ini tdk mau menampakkan dirinya bahwa berkat doa mereka maka ELOHIM membuat Rusia berbalik dan bertobat. (jangan menyombongkan diri dlm hal doa yg berkuasa mengubahkan kehendak ELOHIM)

            d.trims atas koreksinya. maksud saya di gunung suci. (entah itu di bukit Sion atau gunung Tabor, sayang ALKITAB tdk mencatat scr spesifik).

            2. Yesus sebagai satu- satunya Pengantara.
            Alkitab mencatat dengan sangat jelas bahwa hanya dalam nama YAHSHUA HAMASIACH (Yesus Kristus) saja segala doa dan permohonan kita dapat sampai kepada TUHAN YAHUVEH. (ELOHIM BAPA) dan bukan dg perantara nama yang lain sekalipun itu dg menyebut nama “Maria” yg telah melahirkan DIA, maupun nama para murid-Nya bahkan nama” para Nabi besar lainnya.
            a) YAHSHUA memberikan jaminan akan hal ini.(doa syukur maupun doa permohonan hanya di dalam nama-Nya saja) silahkan dibaca dan direnungkan lebih dalam lagi.
            Yohanes 14 : 11-14.
            Yohanes 16 : 23-24,26

            b) Pengajaran rasul Yohanes (murid yg paling dekat dg YAHSHUA)
            1Yohanes 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

            c) Pengajaran rasul Timotius dlm 1 Timotius 2:1-7 juga sangat jelas menerangkan bahwa hanya YAHSHUA saja satu-satunya pengantara doa kita kepada TUHAN YAHUVEH. (ELOHIM BAPA).

            tentang : 1 Korintus 12 : 12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. (lanjutkan dengan) ayat 13 : Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.

            1 Korintus 12:12 (pendapat saya) berbicara tentang : Meskipun banyak denominasi gereja yang beberapa diantaranya juga memiliki cara pengajaran berbeda tetapi oleh karena dipersatukan dalam Roh Kudus dari ABBA YAHUVEH dalam nama YAHSHUA (Yesus Kristus) maka gereja yg berbeda denominasi tsb semuanya menjadi satu Gereja Sejati yang berlandaskan pengajaran mereka hanya pada Firman ELOHIM yang tertulis = ALKITAB maupun Firman ELOHIM yang Hidup dan menjadi daging dalam Pribadi=YAHSHUA (Yesus Krsitus).

            1 Korintus 12:13 (penadapat saya) berbicara tentang : Sebab kita semua yang beribadah kepada ELOHIM dalam Roh dan KEBENARAN dipersatukan menjadi satu kesatuan oleh karena Roh Kudus yg datang dalam nama YAHSHUA (Yesus Kristus) yang mempersatukannya banyak gereja, banyak denominasi diberbagai penjuru dunia ini.

            Lihatlah, meskipun banyak denominasi Gereja Protestan yang ada saat ini, namun mereka tdk pernah mempermasalahkan Gereja mana yang bisa dijadikan pemimpin gereja kristen yg lain yg tersebar dipenjuru dunia karena memang gereja Kristen berprinsip bahwa Kepala Gereja seluruh Dunia adalah YAHSHUA (Yesus Kristus) sendiri yang tdk memerintah/mengontrol gereja-Nya hanya di satu kota saja didunia ini.

            Bandingkan dg gereja katolik Roma yang menganggap bahwa “Paus” dapat menggantikan peran YAHSHUA (Yesus Kristus) sbg kepala Gereja Katolik di seluruh dunia.
            Roh siapakah yang selalu ingin menyamai kedudukan ELOHIM ? (tentu bu Inggrid tahu jawabannya).

            Tentang penolong yang sempurna bagi manusia yg masih hidup didunia ini, bukan oleh pertolongan roh/jiwa para kudus yg di sorga, melainkan oleh Pertolongan Roh Kudus yang dijanjikan oleh YAHSHUA sendiri => Yohanes 14:15-31
            Pekerjaan Penghibur (Roh Kudus) =>Yohanes 16:4b-15

            Galatia 6:2 kata2 => “Saling membantulah kamu” oleh Rasul Paulus ditujukan kpd kita semua manusia yg masih hidup didunia ini dan tdk berlaku utk roh para kudus yg sdh mati dan beristirahat dg sukacita di sorga spy membantu manusia yg masih ada di dunia fana ini.
            kesimpulannya : Galatia 6:2 berlaku untuk orang yang sama-sama masih hidup di dunia ini dimana perintah utk saling : membagikan kebenaran Firman ELOHIM kpd yang belum mengerti, saling mendoakan satu dengan yang lain, saling membantu dlm kesusahan baik scr materi/jasa maupun scr rohani yg dpt berupa : nasehat, tegoran, membangkitkan semangat +, mendoakan).

            Sebagaimana Hukum TAURAT=Firman ELOHIM yang tertulis demikian juga pengajaran YAHSHUA (Yesus Kristus) INJIL yang hidup semua itu diturunkan oleh ABBA YAHUVEH ditujukan buat manusia yang masih hidup didunia spy jangan sampai ketika mereka meninggal maka rohnya tdk dapat lagi diselamatkan oleh karena buah dosa adalah maut.

            bu Inggrid : Namun kenyataannya, para kudus itu telah bersatu dengan sempurna dengan Yesus di surga, apa yang mereka inginkan adalah keinginan Kristus, yaitu untuk menyelamatkan umat manusia.

            Indah : saya tidak menampik iman yg menyatakan bahwa para kudus telah berbahagia di sorga saat ini (maka saya ambil kisah lazarus yg dipangkuan Abraham), dan bahwa tentang keinginan/harapan keselamatan umat manusia itulah yang dikehendaki ABBA YAHUVEH dalam YAHSHUA (Yesus Kristus). Amin.
            Tapi perlu diingat bahwa meskipun roh para kudus saat ini berada di sorga bersama” dengan YAHSHUA namun bukan berarti mereka masih harus bertanggungjawab dg doa/permohonan manusia yg berdoa dengan perantaraan nama mereka.

            bu Inggrid : anda keliru kalau menyatakan bahwa umat Katolik berdoa dalam nama yang lain ataupun nama orang kudus di surga. Tidak ada satupun doa Gereja Katolik yang dinyatakan di dalam nama orang kudus itu.

            Indah : mungkin memang tdk scr terang-terangan didalam Misa gereja katolik, tetapi nyatanya banyak terjadi dikalangan jemaat gereja katolik yg bahkan scr khusus mengunjungi makam (ritus khusus yg dianggap suci) para kudus utk menyampaikan doa permohonan mereka di depan/samping/dalam/luar makam para kudus itu sendiri.

            3.a) kewajiban/keharusan yg diterapkan oleh sekolah-sekolah katolik kpd para siswanya utk berdoa scra khusus pd bulan Maria bahkan mengajak berziarah para murid ke goa maria terdekat sbagai bentuk penghormatan khusus kpd bunda Maria dg cara berdoa didepan patung goa maria tsb.

            b) YAHSHUA (Yesus Kristus) tidak pernah mengatakan/mengajarkan bahwa “Maria” ibunya adalah Tabut Perjanjian baru, dan para murid-Nya yg dipilih scr langsung (12 rasul perdana) oleh YAHSHUA juga tdk mengajarkan hal tersebut. tetapi kalau kemudian muncul penafsiran demikian oleh para pendiri Gereja katolik dengan mencatut beberapa ayat Alkitab utk teori” mereka yg seolah memang saling mendukung utk menyatakan bahwa Maria adalah “Tabut Perjanjian yang Baru” maka hal itu menjadi pertanggungjawaban mereka yg mengajarkan dogma ini.

            c) karena pengarangnya tdk tercantum maka susah utk menyebutkan judulnya karena memang biasanya itu hanyalah terjemahan dari bahasa asing. (namun biasanya ada yg scr khusus dibubuhi tandatangan dan keterangan sbg Imprimatur oleh pastor/uskup tertentu dari gereja katolik)

            4) Peran Abraham saat ini saya yakin bahwa beliau adalah termasuk dalam 24 tua-tua yang duduk di sekeliling Tahta ABBA YAHUVEH di sorga dimana mereka akan selalu memuji, mengagungkan, bersungkur dan sujud menyembah pd ABBA YAHUVEH di Tahta kemulian-Nya.

            5) menurut saya, yg dianggap sebagai Gereja Perdana adalah 12 murid (rasul) pertama yg dipilih YAHSHUA secara langsung + Rasul Paulus yg hidup se zaman dng 12 rasul tsb. (jadi setelah zaman 12 rasul maka bukan lagi sbg Perdana melainkan Penerus I dsl)
            Tradisi yg dianggap suci oleh gereja katolik tetapi bertentangan dg Pengajaran YAHSHUA maka segala tradisi itu hanyalah perbuatan yang tdk mendatangkan keselamatan malah sebaliknya akan mendatangkan murka ELOHIM.
            Hal itupun pernah terjadi pada zaman Israel Perjanjian lama, juga pada zaman YAHSHUA sendiri ketika menjadi manusia dan juga sampai saat ini masih dilakukan oleh gereja katolik yaitu mencampurkan pengajaran ALKITAB + tradisi dr daerah tertentu. (hanya bentuk tradisinya saja yg berubah tetapi intinya sama, contoh : Arak-arakan patung Bunda Maria dg berbagai macam gelarnya pada masa ini = perarakan patung Lembu emas pada zaman PL ).

            6) bu iggrid : Maka, pandangan anda yang menganggap bahwa Gereja Katolik adalah Babel/ Babilon sebenarnya juga tidak berdasar, sebab dasarnya adalah pendapat dari para ahli yang sudah menarik kembali pernyataan mereka, atau pandangan anda tanpa memperhitungkan penjelasan dari pihak Gereja Katolik.

            indah : Jujur saya belum pernah membaca/mendengar pendapat orang” yg ibu sebutkan namanya diatas dari siapapun. dan saya juga belum pernah mendengarkan/mendapati pengajaran tersebut dari kotbah pendeta kristen yang berbeda denominasi dimana saya bergabung dlm persekutuan doa. namun apa yg saya sampaikan diatas adalah apa yang saya peroleh dari mempelajari Kitab Wahyu bab 17-18. apabila pemikiran saya salah maka itu adalah keterbatasan sbg manusia yg blm sempurna, tetapi apabila pemikiran saya adalah karena Roh Kudus yg turut bekerja maka baiklah itu sbg landasan untuk membangun iman yg benar didalam nama YAHSHUA HAMASIACH.

            Pendapat saya tentang Babilon Modern = Gereja Katolik (Roma)
            Wahyu 17:18 Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.”
            (Roma selain sebagai ibu kota Negara Italia, jg sbg ibu kota Provinsi Roma dan juga ibu kota daerah Lazio, bandingkan dg negara lain yg tdk mempunyai jabatan kekuasaan pada wilayah berbeda scr sekaligus ) Paus sbg kepala gereja katolik di Roma dianggap mempunyai wewenang/keputusan/keistimewaan setara dg Presiden/Raja sbg kepala suatu Negara yang turut berpengaruh/bertanggungjawab terhadap perkembangan rakyat (umat katolik) diluar wilayah dimana ia bertahta sbg Kepala atas semua umat Gereja katolik (roma) diseluruh penjuru dunia.

            Wahyu 17:1-2 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: “Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah minum anggur percabulannya.”

            dijelaskan oleh :
            Wahyu 17: 15 Lalu ia berkata kepadaku: “Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

            Pendapat saya : Gereja Katolik (Roma) dilambangkan sbg Pelacur bakti (dlm arti Pelacur scr Rohani dimana ini telah membuka celah/pintu bagi iblis untuk masuk dalam pengajaran yg disebut sbg tradisi suci=pengajaran yg tdk tertulis dlm Alkitab contohnya dalam hal mendoakan roh orang yg sdh meninggal dan juga berdoa didepan patung gambaran diri para kudus) dimana banyak umat katolik yg adalah rakyat dari berbagai suku/bangsa/bahasa dibawah satu kepemimpinan tertinggi dipegang oleh Paus sebagai Kepala Gereja Katolik (roma) di seluruh dunia. Bahkan presiden dari negara besar spt Amerika/Inggris dll yg mana kepala Negaranya beragama Katolik Roma juga wajib tunduk terhadap ketetapan Paus sbg pemimpin Tunggal agama katolik para presiden tsb. (krn mereka menganut faham bahwa : Paus adalah wakil ELOHIM di dunia ini) justru ini tdk menghargai peran Roh Kudus yg dijanjikan YAHSHUA sendiri sbg Wakil YAHSHUA utk memberi pengajaran/penghiburan/membimbing manusia yg masih hidup didunia saat ini.

            Bahwa Para Kudus yang gambaran diri mereka dibuatkan patung dan dinamai dg nama para rasul maupun orang kudus yg diakui gereja katolik dan bahwa nama mereka difungsikan tak lebih dari sekedar pembantu dalam menghantarkan doa umat katolik kpd ABBA YAHUVEH.
            Pada saat hari penghakiman atas babel rohani ini, maka mereka akan bersorak sorai ketika Babel rohani ini (gereja katolik Roma) menerima penghakiman ELOHIM karena telah menyesatkan dan menipu banyak rakayat dari berbagai kaum/bangsa/bahasa di dunia ini dengan rupa-rupa pengajaran yang sesungguhnya nyata-nyata melanggar perintah ELOHIM dengan mempergunakan nama mereka sbg perisai dlm rupa penyembahan berhala wujud baru (patung diri para kudus). dimana gereja katolik berdalih bahwa pengajaran ALKITAB saja tdk cukup. maka perlu ditambahkan dg pengajaran lain yang dianggap sesuai dg pengajaran yg disampaikan oleh mereka yg disebut bapa gereja katolik.

            Jika ALKITAB=Firman ELOHIM dianggap tidak cukup maka bukan berarti bahwa manusia berhak menambahkan ajaran baru yang dapat mengesampingkan pengajaran yg termuat dalam ALKITAB. dengan demikian genaplah nats ALKITAB yang tertulis : 2 Timotus 4:3Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat (ALKITAB), tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya utk memuaskan keinginan telinganya.

            ayat 4 nya : Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
            contoh dongengnya :
            1. bahwa ada api pencucian (Purgatory) bagi jiwa/arwah umat katolik, sehingga bila banyak yg mendoakan maka roh/jiwanya yg telah mengalami penyucian (hukuman neraka sementara sbg akibat dosanya ketika ia hidup) akan dibayarkan setelah melewati api penyucian tersebut.

            2. Bahwa bunda Maria menjadi “Ratu di Sorga” dimana ia juga punya kuasa dalam hal meminta agar YAHSHUA mengabulkan setiap permintaan melalui doa yang menggunakan perantaraan namanya nama Maria. dan bahwa di sorga sana Bunda Maria tetap dipanggil sbg “Bunda ALLAH”.

            Setahu saya yang bisa disebut sbg Bapa Gereja didalam Kristus adalah :
            Rasul Yakobus, Petrus, Andreas (sokoguru jemaat) => Dengan jemaat mula-mula di Yerusalem.
            Rasul Paulus => dg jemaat yg disebut sbg Kristen mula-mula di kota Anthiokia

            Demikian pendapat saya, dan terimakasih atas kesempatan yg diberikan utk saya menyampaikan pendapat dan pandangan saya tentang Iman Katolik. apabila ada tulisan yg dinilai menyinggung perasaan, maka saya meminta maaf bila ternyata menyinggung saudara sekalian.

            TUHAN YAHSHUA mengasihi kita semua. Haleluyah

            3.

          • Shalom Indah,

            1. Tentang hubungan orang hidup dengan orang yang sudah meninggal

            a. Gereja Katolik tidak menduakan Allah dengan patung pahatan atau ukiran apapun. Sebab patung- patung yang ada dalam gereja Katolik hanyalah simbol/ tanda saja, bukan “media untuk berkomunikasi dengan Allah” seperti yang anda katakan. Patung- patung itu hanya seperti palang salib polos yang ada pada hampir semua gereja Protestan, atau seperti halnya ‘bendera’ pada istana kepresidenan.

            b. Makna berhala bukanlah “alat” untuk memfokuskan pikiran kepada Tuhan. Tetapi berhala adalah “menggantikan Allah Pencipta dengan ciptaan” atau “menyembah allah lain yang bukan Allah” (lih. Kel 20:3), termasuk di sini adalah penyembahan dewa- dewi, setan, kekuasaan, kesenangan duniawi, uang, dst (lih. Katekismus Gereja Katolik 2112). Ini sudah panjang lebar dibahas di topik apakah berhala itu?, silakan klik.
            Jika untuk “alat” mengarahkan hati saja dilarang, maka Allah tidak akan menyuruh bangsa Israel untuk membuat patung kerub di atas tabut perjanjian (lih Kel 25).

            c. Betul, bukan semata- mata doa Paus Yohanes Paulus II yang berkuasa untuk mempertobatkan Rusia, namun adalah kenyataan bahwa pertobatan Rusia terjadi di dalam masa kepemimpinan Paus Yohanes Paulus II, dan melibatkan usahanya. Silakan jika anda tertarik, membaca buku biografi Paus Yohanes Paulus II, yang berjudul Witness to Hope, karangan George Weigel. Paus Yohanes Paulus II yang menguasai bahasa Slavia, dapat berkomunikasi dengan orang- orang Rusia dengan bahasa yang mereka pahami, dan ia terus menyuarakan ajaran tentang hak- hak azasi manusia dan hak dasar semua manusia untuk beragama. Itulah yang mengguncang hati nurani bangsa Rusia, sehingga rakyat Rusia sendiri tidak mendukung proyek pemerintah mereka yang komunis. Maka, jika anda bertanya, apakah tumbangnya komunisme itu semata- mata karena karya Paus Yohanes Paulus II? Tentu jawabnya tidak, tetapi fakta menunjukkan ia mengambil peran yang cukup besar di dalamnya; dengan pesan- pesannya, dengan langkah- langkah persuasifnya kepada para pemimpin dunia, dan tentu, dengan doa- doanya, dalam kesatuan dengan doa seluruh Gereja dan juga rakyat di Rusia dan dunia. Harus kita sadari bahwa dalam banyak hal Tuhan menjawab doa- doa kita dengan melibatkan peran sesama kita.

            2. Yesus sebagai satu- satunya Pengantara.

            a. Sekali lagi saya mengatakan, bahwa Gereja Katolik tidak pernah menyebutkan doa- doa dalam nama Bunda Maria. Kami juga meng-amini ayat 1 Tim 2:4, bahwa Yesus Kristus adalah satu- satunya Pengantara kepada Allah Bapa. Hanya saja bagi Gereja Katolik Pengantaraan ini melibatkan anggota Tubuh-Nya yang lain ( bersifat inklusif), sedang bagi anda pengantaraan Yesus itu sifatnya ekslusif. Inilah yang membedakan kita.

            Memang hanya di dalam nama Yesus kita berdoa. Doa- doa para orang kudus itu juga dipanjatkan dalam nama Tuhan Yesus. Jadi memohon dukungan doa dari para kudus itu tidak mengurangi Pengantaraan Kristus. Gereja Katolik tidak melepaskan ayat Yoh 14:11-14, Yoh 16:23-24, 26 tersebut dari ayat- ayat yang lain yaitu Ef 5:23, Kol 1:18; Kol 2:19, 1 Kor 12, yang menyebutkan bahwa, sebagai Kepala tubuh, Kristus mempunyai banyak anggota- anggota yang turut mendukung-Nya. Sehingga anggota- anggota Kristus yang telah dibenarkan-Nya di surga, dapat mendukung peran Pengantaraan Yesus, tanpa terpisah dari Pengantaraan Yesus. Ini adalah pengajaran yang disampaikan oleh Para Bapa Gereja, atas pimpinan Roh Kudus, dan inilah yang diajarkan oleh Gereja Katolik.

            Maka mohon dukungan doa kepada para orang kudus, tidak bertentangan dengan Pengantaraan Yesus yang satu- satunya itu, sebab para orang Kudus itu mengandalkan Pengantaraan Kristus juga. Maka ini tidak bertentangan dengan ayat 1 Yoh 2:1 dan 1 Tim 2:1-7.

            Indah, 1 Kor 12 tidak membicarakan denominasi gereja. Yesus Kristus tidak merencanakan Gereja-Nya untuk terpecah- pecah. Hal ini jelas dikatakan-Nya pada doa terakhirnya sebelum sengsara-Nya yang tertulis dalam Yoh 17, terutama ayat ke 21, “…. supaya mereka semua menjadi satu….” Inilah yang harus bersama direnungkan, karena kenyataan menunjukkan bahwa doa Yesus ini belum terwujud. Sebab gereja Protestan yang tersebar di seluruh penjuru dunia ini mengajarkan doktrin yang berbeda- beda. Ini adalah suatu fakta, yang sesungguhnya bertentangan dengan apa yang menjadi kehendak Yesus sendiri.

            Bahwa Gereja Katolik itu dipimpin oleh Bapa Paus, itu justru karena kehendak Tuhan Yesus sendiri yang telah memberikan kuasa wewenang mengajar kepada Rasul Petrus dan para penerusnya, untuk menjamin agar Gereja yang didirikan-Nya ini tidak akan sesat dan dikuasai maut (lih. Mat 16:18-19). Silakan anda membaca artikel seri tentang Keutamaan Rasul Petrus di situs ini, dan temukanlah bahwa kepemimpinan Rasul Petrus ini adalah kehendak Tuhan sendiri. Maka Bapa Paus menjalankan tugasnya bukan atas kuasanya sendiri, melainkan kuasa dari Tuhan Yesus. Maka Paus sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan “Roh yang selalu ingin menyamai kedudukan Elohim“, seperti yang anda katakan. Paus hanya adalah seorang pelayan Tuhan, yang diberi kuasa oleh Tuhan untuk mempimpin Gereja-Nya.

            Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan bahwa penolong manusia yang sempurna adalah jiwa- jiwa orang kudus di surga. Tidak. Para kudus itu hanya turut mendoakan kita manusia yang masih berziarah di dunia ini. Ini adalah suatu bentuk kasih yang mereka lakukan sebagai buah persatuan mereka dengan Kristus. Kalau anda tidak mau memohon dukungan doa dari mereka, juga tidak apa- apa. Analoginya, seorang murid yang mau lulus ujian, bisa belajar sendiri dari buku (dalam hal ini Kitab Suci), atau belajar dari kakak kelas (dalam hal ini para kudus di surga) yang sudah lulus ujian. Belajar sendiri tentu bisa lulus juga, jika belajar sungguh- sungguh, tetapi jika kita belajar bersama dengan mereka yang sudah terlebih dahulu lulus, tentu akan memberi manfaat bagi kita. Yang meluluskan ujian juga tetap saja Tuhan, sebagai Sang Guru kita, kakak kelas kita tidak bisa meluluskan kita; tetapi kita tetap dapat meminta bantuan pengajaran dari mereka. Dan inilah sebenarnya yang terjadi dengan hubungan kita dengan para orang kudus itu.

            Tanggapan saya tentang interpretasi anda bahwa Gal 6:2 hanya berlaku untuk orang yang masih sama- sama hidup secara jasmani, itu sudah ada di jawaban ini silakan klik, juga di sini, silakan klik; dan dialog ini, silakan klik. Saya tidak ingin mengulanginya lagi di sini.

            3. Maria dan Tradisi Suci

            a. Kewajiban pada murid- murid sekolah Katolik untuk menghormati Bunda Maria. Menurut saya ini adalah suatu yang wajar, karena menghormati (bukan menyembah) Bunda Maria adalah salah satu pengajaran iman Katolik. Jika seseorang sama sekali tidak ingin menghormati ajaran ini, maka ada baiknya, jangan mengirimkan anaknya ke sekolah Katolik tersebut. Sama seperti pada sekolah Kristen yang juga mengharuskan murid- murid untuk mengikuti kebaktian Minggu pagi, sehingga murid- murid yang Katolik tidak dapat mengikuti Misa hari Minggu pagi, melainkan harus mencari Misa pada Sabtu sore atau Minggu sore. Cerita- cerita ini umum kita dengar. Tetapi ini adalah resiko yang harus ditanggung oleh para murid tersebut.

            b. Tradisi Suci yang diajarkan oleh para Bapa Gereja itu adalah pengajaran yang berasal dari Para Rasul. Jadi pada saat Bapa Gereja mengajarkan tentang Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru dan Hawa yang Baru, itu berdasarkan atas ajaran yang mereka terima secara lisan dari para rasul tersebut, yang kemudian dituliskan. Yang pertama kali mengajarkan Bunda Maria sebagai Hawa Baru adalah St. Yustinus Martir dan St. Irenaeus yang menerima pengajaran dari Rasul Yohanes. Adalah menjadi pesan Rasul Paulus, agar jemaat berpegang pada ajaran yang lisan dan yang tertulis dari para rasul (lih 2 Tes 2:15). Oleh karena itu, Gereja Katolik tidak menganggap bahwa ajaran yang tertulis dalam Kitab Suci sebagai satu- satunya sumber iman. Jangan kuatir, Indah, para Bapa Gereja itu juga mengajarkan ajaran atas pimpinan Roh Kudus juga, sehingga mereka pasti dapat mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah.

            c. Lain kali jika anda menemui buku tersebut, silakan sebutkan sumbernya, dan kata- kata persisnya. Ada baiknya, jika benar ada ucapan yang bernada ancaman, maka silakan anda laporkan kepada pihak keuskupan Gereja Katolik, atau bahkan kirimkan kembali kepada nama- nama yang tertulis di sana, yaitu imprimatur dan nihil obstat, agar mereka dapat mengecek kembali kebenaran buku tersebut.

            4. Tentang peran Bapa Abraham di surga, nanti akan kita ketahui persisnya setelah kita sendiri masuk dalam kerajaan Surga. Namun benar kita mengetahui bahwa ia termasuk dalam bilangan para orang kudus-Nya.

            5. Bapa Gereja mengajarkan sesuatu yang mendatangkan murka Allah?

            Kalau anda mengatakan bahwa para Bapa Gereja itu mengajarkan sesuatu yang “tdk mendatangkan keselamatan malah sebaliknya akan mendatangkan murka ELOHIM,” itu masih perlu dibuktikan. Setiap kali kita mengatakan sesuatu, apalagi tuduhan, harusnya disertai bukti. Kalau saja anda mau mempelajari tulisan Bapa Gereja, maka anda akan mengetahui bahwa yang mereka ajarkan memiliki dasar dari Kitab Suci. [Cardinal John Henry Newman (1801-1890) yang tekun mempelajari tulisan para Bapa Gereja dan fakta sejarah menuliskan, “To be deep in history is to cease to be Protestant.” Hal inilah yang membawanya, yang tadinya seorang Anglikan, untuk bergabung dalam kesatuan dengan Gereja Katolik]. Silakan kita bandingkan hidup kita sendiri dengan hidup para Bapa Gereja tersebut; tulisan dan pemahaman mereka tentang Alkitab dengan pemahaman kita tentang Alkitab. Dengan demikian, kita tidak akan terlalu cepat mengatakan bahwa pengajaran mereka bertentangan dengan ajaran Yesus; atau bahkan mengatakan seolah mereka tidak dibimbing Roh Kudus. Kenyataannya banyak dari para pendeta Protestan dewasa ini yang semakin mempelajari Kitab suci dan tulisan para Bapa Gereja dari jemaat di abad- abad awal tersebut, yang akhirnya kembali ke pangkuan Gereja Katolik. Kesaksian mereka dapat anda lihat di link “Journey Home” EWTN, silakan klik. Sejak tahun 1997, sudah ada sekitar 584 orang Protestan yang bersaksi di sana, banyak di antaranya adalah pendeta, yang menjadi Katolik, justru setelah mereka mempelajari iman mereka sendiri.

            Hal arak- arakan patung Bunda Maria itu tidak termasuk dalam Tradisi Suci para rasul. Itu hanyalah tradisi (dalam huruf kecil) gereja setempat. Yang termasuk Tradisi Suci para rasul itu adalah ajaran yang tertulis dalam Dogma Gereja Katolik, yang tentunya mempunyai dasar dari Kitab Suci. Tentang hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Jika anda berpikir bahwa menghormati Maria itu menyedihkan hati Tuhan, seperti halnya pada kisah bangsa Israel yang menyembah berhala di PL, anda harus memberikan buktinya lebih lanjut. Sebab yang terjadi adalah sebaliknya. Banyak paroki yang memakai nama Maria sebagai Santa pelindung, umumnya malah berkembang pesat. Mukjizat yang terjadi di Lourdes dan tempat- tempat ziarah Maria lainnya juga sangat banyak, yang tidak terbatas pada mukjizat jasmani tetapi terlebih kepada mukjizat rohani/ pertobatan. Ini membuktikan adanya karya Roh Kudus, sebab jika itu perbuatan setan, maka tidak mungkin setan membuat orang bertobat. Banyak orang mengenal Kristus justru melalui Bunda Maria, dan ini berkenan kepada Tuhan dan pasti tidak menimbulkan amarah Allah.

            6. Mengenai pandangan anda tentang Gereja Katolik adalah Babel.

            Justru itulah masalahnya, Indah. Kitab Wahyu dituliskan dengan gaya bahasa simbolis, sehingga dapat menimbulkan banyak arti. Tanpa memahami situasi pada saat kitab itu dituliskan dapat mengarahkan kita kepada kesimpulan yang keliru atau tidak sesuai dengan maksud kitab itu dituliskan. Kitab itu dituliskan oleh Rasul Yohanes, maka tidak mungkin ia menunjuk kepada Gereja yang didirikan Kristus sebagai Babilon. Babilon yang dimaksud di sana jelas mengacu kepada kota Roma, dan saya rasa sudah banyak artikel di situs ini yang menunjukkan buktinya, seperti di sini, silakan klik, dan di sini, silakan klik.

            Anda memandang Gereja katolik sebagai Pelacur Rohani (sesungguhnya, betapa kejamnya tuduhan ini), karena mengajarkan tentang Persekutuan orang kudus. Padahal, dasar ajaran tentang persekutuan orang kudus yang tak putus oleh maut itu adalah karena Gereja Katolik percaya bahwa di dalam Kristus kita memperoleh hidup yang kekal; walaupun tubuh kita dapat mati. Firman Tuhan dalam Yoh 3:16; dan Yoh 6:53-58 jelas mengatakan hal itu. Maka karena kita umat beriman hidup di dalam Kristus, maka Kristuslah yang mengikat semua orang beriman baik yang di dunia maupun yang sudah beralih dari dunia ini. Ini sama sekali bukan ajaran Iblis, seperti yang anda katakan. Sungguh, saya tidak mengerti mengapa ada banyak orang memberikan tuduhan- tuduhan kepada Gereja Katolik sedemikian, tanpa menyadari bahwa sesungguhnya mereka memberikan tuduhan kepada Kristus sendiri sebagai Kepalanya.

            Bahwa Bapa Paus diakui sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik di dunia, itu tidak untuk dipandang sebagai ‘menyaingi’ Roh Kudus. Jujur saja, semua umat Kristen (entah dari denominasi apapun) pasti mempunyai pemimpin jemaat yang bertugas mempersatukan jemaatnya. Jika anda hanya mengatakan bahwa pemimpin gereja anda adalah Yesus sendiri, mengapa masih diperlukan pendeta anda untuk memimpin gereja? Tentu jawabnya sederhana, karena itu diperlukan demi kesatuan jemaat anda. Hal yang sama terjadi dalam Gereja Katolik. Kalau gereja anda yang lokal (jika anda tinggal di Jakarta) saja membutuhkan pemimpin, apalagi Gereja Katolik yang tersebar di seluruh dunia.

            Anda berkata, “Jika ALKITAB=Firman ELOHIM dianggap tidak cukup maka bukan berarti bahwa manusia berhak menambahkan ajaran baru yang dapat mengesampingkan pengajaran yg termuat dalam ALKITAB. Dengan demikian genaplah nats ALKITAB yang tertulis : 2 Timotus 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat (ALKITAB), tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya utk memuaskan keinginan telinganya.”

            Indah, silakan anda tunjukkan terlebih dahulu di dalam Kitab Suci, manakah ayatnya yang mengatakan bahwa Alkitab saja cukup sebagai sumber iman. Kalau anda mau jujur, anda akan mengatakan tidak ada. Sola Scriptura itu sendiri tidak Alkitabiah, ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Kitab Suci sendiri awalnya berasal dari pengajaran lisan Kristus dan para rasul. Dengan demikian, pengajaran lisan dari mereka tentang iman, yang tidak tertulis dalam Kitab Suci, juga harus dipandang sama pentingnya dengan ajaran yang tertulis dalam Kitab Suci. Lagipula, sebelum abad ke 4, jemaat juga tidak mengetahui kitab- kitab mana yang termasuk Kitab Suci. Sehingga di abad- abad pertama jemaat ‘hanya’ mengandalkan Tradisi Suci/ pengajaran lisan para rasul. Selanjutnyapun, relatif demikian, sampai Kitab Suci pertama dicetak di abad ke-15. Pointnya di sini, Tradisi Suci para rasul ada terlebih dahulu daripada Kitab Suci, dan dari Tradisi suci itu lahirlah Kitab Suci, sehingga keduanya, Tradisi Suci dan Kitab Suci harus dijunjung dengan hormat yang sama.

            Perihal teks 2 Tim 4:3 tersebut itu tidak untuk ditujukan kepada pemimpin Gereja Katolik, yang adalah penerus para rasul yang melestarikan ajaran mereka dengan setia. Ayat ini malah mengacu kepada orang- orang yang mengajarkan Injil yang lain dengan yang diajarkan oleh para rasul, seperti yang juga disebutkan oleh Rasul Paulus dalam 2 Kor 11:4; Gal 1:6, Rasul Yohanes dalam 1 Yoh 2:18-27; 2 Yoh 1:7, dan Rasul Yudas 1: 3-4. Pada saat itu, para pengajar ini adalah mereka yang mengaku Kristen, tetapi mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus dan para rasul, seperti ajaran Gnosticism, Docetism, kemudian Arianism, dst. Pada masa sekarang, kitapun tetap diperingatkan oleh ayat- ayat ini, agar kita berpegang pada pengajaran yang berasal dari para rasul. Justru sesungguhnya kita dapat yakin bahwa kita tidak menyimpang jika kita menaati ajaran Gereja Katolik, yang sudah terbukti selama 2000 tahun memegang ajaran yang sama, karena berpegang pada Kitab Suci dan Tradisi Suci para rasul.

            Anda menganggap ajaran tentang Api Penyucian dan Bunda Maria sebagai Ratu Surga ataupun gelar “Bunda Allah” sebagai “dongeng.” Agaknya, anda harus membuktikan terlebih dahulu mengapa demikian. Ketidakpercayaan anda tidak menjadikan ajaran itu tidak benar. Saya tidak akan menulis tanggapan saya tentang kedua topik ini, karena sudah banyak tertulis dalam artikel- artikel dalam situs ini.

            Pada akhirnya, memang bukan maksud kami untuk memaksa anda menjadi sepaham dengan kami. Namun selayaknya anda dapat menerima bahwa kami juga memiliki dasar atas pemahaman kami, yang tidak berdasarkan atas pengertian pribadi atas ayat- ayat Kitab Suci. Sebagai umat Katolik, kami memegang dasar dari Kitab Suci dan Tradisi Suci yang diajarkan oleh Magisterium (wewenang mengajar) Gereja Katolik. Anda berhak tidak setuju, tetapi tidak menjadikan bahwa yang diajarkan oleh ketiga pilar ini menjadi tidak benar. Sebab Kristus yang telah memberikan kuasa mengajar kepada Rasul Petrus dan para penerusnya, telah menjamin bahwa ajaran mereka tidak akan sesat (lih Mat 16:18-19, 28:19-20), dan janji Kristus inilah yang kami imani.

            Saya mengakhiri diskusi ini sampai di sini. Saya percaya umat Katolik yang membaca diskusi ini; atau siapapun juga yang dengan tulus ingin mencari kebenaran akan memperoleh manfaatnya.

            Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
            Ingrid Listiati- katolisitas.org

          • Saudari Indah, apakah sudah merenungkan isi jawaban bu Ingrid satu per satu? Silahkan renungkan isinya. Saya doakan Anda membuka hati untuk kebenaran. Seperti banyak pendeta dan kaum protestan yang setelah merenungi kebenaran dengan jernih, akhirnya mengakui kebenaran iman Katolik dan mau tinggal di dalamnya. Halleluya Amen. Tuhan Yesus memberkati Gereja-Nya yang satu saja yakni Gereja Katolik. Tuhan Yesus mengatakan: “Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu (Gereja-Ku), suatu bentuk TUNGGAL, bukan jamak, jemaat-jemaatKu atau gereja-gerejaKu..(Mat 16:18). Gereja yang mana? Ya jelas bukan gereja yang didirikan Martin Luther abad 16 atau pendeta X abad 21 yang menjadi ribuan aliran dengan ajaran berbeda-beda… tapi Gereja yang ada satu saja sejak St Petrus sebagai paus yang pertama sampai kini Paus Benedictus XVI sebagai paus ke 265 dan seterusnya sampai alam maut tidak akan membinasakannya sampai Yesus Kristus sendiri datang kembali… Halleluya Amen. Salam dari Semarang: isa Inigo

          • HALLELUYAH…….Jawaban yang sangat akurat dan bisa dimengerti baik secara akal budi maupun pengajaran Gereja Katolik. Bu Indah, sudah saatnya anda segera kembali ke pangkuan Gereja Katolik, jemaat yang didirirkan oleh Tuhan Yesus sendiri; sebelum semuanya menjadi terlambat bagi anda. Orang yang memilih untuk berdiri di luar Kebenaran itu setelah dia mengetahui Kebenaran itu; maka menurut ajaran Gereja , maka orang tersebut tidak akan diselamatkan……Saatnya engkau diselamatkan Bu Indah.

      • Doa yg benar hny meminta kepada Allah Bapa di surga melalui perantaraan Anak-Nya yg kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, bukan kpd Bunda Maria.

        • Shalom Evelyn,

          Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa doa kita ditujukan kepada Allah Bapa, melalui pengantaraan Tuhan Yesus Kristus. Namun pengantaraan Yesus Kristus ini juga melibatkan anggota- anggota Tubuh-Nya, yaitu para orang kudus-Nya terutama Bunda Maria, dan juga termasuk juga sesama orang beriman, tentu dengan bagian yang lebih sederhana. Oleh prinsip ini maka kita bisa minta tolong pastor/ pendeta untuk mendoakan kita, atau kita bisa saling mendoakan. Tentu hal saling mendoakan ini bukan untuk menggantikan pengantaraan Kristus.

          Jika anda ingin mengetahui ajaran Gereja Katolik tentang hal ini, silakan anda membaca artikel ini:

          Pengantaraan Yesus bersifat inklusif, silakan klik.
          Mengapa orang- orang Katolik mohon dukungan doa kepada orang- orang kudus yang sudah meninggal dunia?, silakan klik
          Apakah mohon doa dari orang kudus bertentangan dengan firman Tuhan?, silakan klik
          Apakah jemaat perdana percaya akan persekutuan orang kudus, silakan klik
          Katolik tidak langsung berdoa kepada Allah Bapa?, silakan klik

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

    • Berkah Dalem,

      Membaca dan mengikuti tanya jawab tentan Maria dari saudara kita yag Non Katolik membuat saya bertanya2… Mengapa mereka begitu mempermasalahkan hal yang mereka tidak anut?

      Dalam tanya jawab ini pula telah mengupas semua dasar yang menjadi pijakan atas apa yang di anut dalam Katolik. Namun yang menjadi pertanyaan saya sekarang, mengapa tidak dapat kita saling menghormati dan memahami perbedaan mengenai agama yang kita anut. Sebatas untuk tahu perbedaan itu bagus, Namun secara halus maupun keras, saya membaca tanya jawab ini ada yang hendak memaksakan.

      Saya hanya mengharapkan perbedaan yang terjadi merupakan hal yang harus kita hormati dan pahami, bahwa jangan sampai itu menimbulkan hal yang negatif. Itu saja. Karena agama, menurut saya, adalah hubungan pribadi antara individu dengan Tuhan, dan saya rasa hanya pribadi itu yang tahu seberapa jauh iman terhadap Tuhan itu tertanam di hati individu itu sendiri.

      Jangan sampai hanyut ke arah yang terlalu memaksa atau secara halus mendiskreditkan suatu agama, Karena yang terpancar itu adalah iman di dalam hati semua individu itu sendiri. Saya rasa itu yang patut kita uji sebenarnya; Bagaimana hubungan kita dengan TUHAN, DIRI SENDIRI dan SESAMA.

      Maaf kalau melantur pembicaraannya.
      Sekadar selingan saja.

      Peace & Love.
      Berkah Dalem.

  9. kalian sesama memeluk agama yg sama berpedoman pada kitab yg sama, tapi malah saling berselisih paham alias tidak akur…?/?kalian mematuhi&mengimani ayat2 yang tersurat serta tersirat dlm Matius 5:17-19 tapi kenyataannya kalian malah melanggar hukum taurat tsb dengan alasan telah di ganti dengan penyaliban orang terkutuk” Yudas sang pengkhianat”,padahal dalam Matius 5:19 telah jelas ancaman dari Tuhan terhadap manusia yang tidak mentaatinya yakni “Ia akan menduduki tempat yang paling rendah di kerajaan Sorga!!!”kalian membaca Al kitab tetapi mata hati kalian tidak ikutsertakan serta akal kalianpun buta sehingga kalian hanya sekedar doktrin pada imam-imam kalian terutama imam besar kalian “Paulus Anti Isa Almasih”,Kalian melebihkan segala kata-kata Paulus serta mengesampingkan Firman-firman Allah yang di ajarkan pada dalam bentuk wahyu,kalian mengklaim bahwa Isa adalah “Alfa-Omega”,tetapi kenapa masih ada Rasul lagi setelah Isa yg membawa Firman-firman Tuhan Yakni “Paulus dengan surat2nya yang kalian masukkan sebagai bagian dalam kitab suci kalian,Kalian sebenarnya Pengikut Isa Almasih atau Pengikut Rasul Paulus yg pembual dengan cerita2nya yg penuh dg halusinasinya????Sekarang apa kalian masih memegang dg sekuat hati & iman kalian serta menerapkan hukum2 yg ada dlm Taurat yg selalu di jaga & di taati oleh Yesus yg kalian imani sbg Tuhan???Sedangkan Yesus yg kalian anggap sebagai Tuhan tidak berani mengubah 1 iotapun yg ada dlm hukum Taurat,koq berani2nya Paulus mengubahnya & menyuru kalian agar tdak menjalankan sgala aturan2 yg tertera dalam hukum taurat???dengan ayat2nya,Benarkah Tuhan memilih Paulus sebagai Rasul setelah Isa Almasih??berarti Tidak berlaku “Alfa-Omega”yg kalian tujukan pada Yesus???

    • Shalom Jack,

      Terima kasih atas tanggapannya tentang diskusi tentang Maria. Memang, gereja Protestan dan Gereja Katolik mempunyai Alkitab hampir sama, karena Gereja Katolik mengakui 73 buku sedangkan gereja Protestan mengakui 66 buku. Dan saya rasa perbedaan adalah hal yang wajar, sama seperti dalam agama anda juga terdapat Sunni, Shia, Sufism, Ahmadiyya, dll (sumber: silakan klik). Memang kami mempercayai semua ayat di dalam Alkitab sebagai Wahyu Allah, termasuk Mt 5:17-19. Pembahasan tentang hal ini dapat dilihat di sini (silakan klik).

      1) Kalau anda mengatakan “kenyataannya kalian malah melanggar hukum taurat tsb dengan alasan telah di ganti dengan penyaliban orang terkutuk” Yudas sang pengkhianat”“, maka anda telah salah mengerti akan ajaran Gereja Katolik. Mungkin di Kitab Suci anda dituliskan bahwa Yesus tidak benar-benar mati di kayu salib, tetapi digantikan oleh orang yang lain. Namun, hal ini tidak diajarkan dalam Gereja katolik. Justru iman Kristen adalah iman kepada Yesus yang tersalib dan bangkit, karena dengan kematian-Nya, Dia memberikan kehidupan, dan dengan kebangkitan-Nya, Dia memberikan harapan akan kehidupan kekal.

      2) Tuduhan seperti ini “kalian membaca Al kitab tetapi mata hati kalian tidak ikutsertakan serta akal kalianpun buta sehingga kalian hanya sekedar doktrin pada imam-imam kalian terutama imam besar kalian “Paulus Anti Isa Almasih”,Kalian melebihkan segala kata-kata Paulus serta mengesampingkan Firman-firman Allah yang di ajarkan pada dalam bentuk wahyu” perlu dibuktikan lebih lanjut. Oleh karena itu, silakan memberikan argumentasi yang baik, sehingga kita dapat berdialog dengan baik. Tuduhan yang tidak disertai dengan argumentasi tidak dapat membangun suatu diskusi yang sehat. Untuk mempermudah memberikan argumentasi yang baik, silakan untuk menjawab beberapa pertanyaan ini: darimanakah anda mendapatkan keterangan bahwa Paulus adalah imam besar? Apakah definisi dari imam besar? Mengapa Paulus anda katakan anti Yesus? Di bagian umat Kristen melebih-lebihkan kata-kata Paulus? Di bagian manakah umat Kristen mengesampingkan Firman Allah? Apakah yang anda sebut sebagai Wahyu? Apakah anda percaya semua ayat di Alkitab adalah Wahyu Allah atau hanya sebagian ayat saja yang merupakan Wahyu Allah? Apakah parameter untuk menentukan mana yang merupakan Wahyu Allah dan mana yang bukan? Siapakah yang berhak menentukan?

      3) Kemudian anda menuliskan “kalian mengklaim bahwa Isa adalah “Alfa-Omega”,tetapi kenapa masih ada Rasul lagi setelah Isa yg membawa Firman-firman Tuhan Yakni “Paulus dengan surat2nya yang kalian masukkan sebagai bagian dalam kitab suci kalian. Kalian sebenarnya Pengikut Isa Almasih atau Pengikut Rasul Paulus yg pembual dengan cerita2nya yg penuh dg halusinasinya???” Memang umat Kristen mengimani bahwa Yesus adalah Tuhan, oleh karena itu, Yesus memang adalah Alfa-Omega. Namun pertanyaannya adalah: mengapa kalau Yesus adalah Tuhan maka tidak boleh ada rasul setelah Yesus? Dan tentu saja umat Kristen adalah pengikut Kristus. Tuduhan bahwa tulisan rasul Paulus hanyalah bualan dan bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Kristus perlu dibuktikan. Pertanyaannya adalah: di bagian manakah dari surat rasul Paulus yang bertentangan dengan pesan Kristus? Di bagian manakah dari surat rasul Paulus yang dikategorikan sebagai bualan?

      4) Tentang tuduhan yang lain, silakan melihat jawaban di link yang saya berikan di atas, di mana dijelaskan bahwa hukum taurat, yang terdiri dari moral law, ceremonial law, judicial law, dimana moral law inilah yang tidak berubah dan disempurnakan di dalam Kristus, sedangkan ceremonial law dan judicial law telah disempurnakan di dalam Kristus.

      Saya ingin mengusulkan agar anda dapat memberikan tuduhan beserta dengan buktinya dan disampaikan dengan argumentasi yang baik, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik dan membangun. Semoga hal ini dapat dimengerti dengan baik oleh Jack. Marilah kita berdiskusi sebagaimana layaknya umat beriman berdiskusi.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

  10. saya sangat bersyukur karena ada website ini, sangat membantu saya dari serangan pertanyaan yang menyudutkan saya sebagai orang beriman Katolik, yang sering dilontarkan oleh saudara/i kita Protestan.

    Kepada mbak Inggrid/ mas Stef, adakah uraian tentang devosi kepada Maria, saya ingin tahu lebih banyak soal devosi kepada Bunda Maria.Terima kasih, Tuhan memberkati

    • Shalom Agus,
      Terima kasih atas dukungannya untuk katolisitas.org. Mungkin sebelum kami menjawab tentang pertanyaan devosi kepada Bunda Maria, silakan melihat beberapa artikel dan tanya jawab tentang Bunda Maria, yang dapat dilihat di sini (silakan klik). Setelah membaca beberapa artikel dan tanya jawab tersebut, silakan untuk bertanya secara lebih spesifik lagi. Semoga dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef & ingrid – http://www.katolisitas.org

  11. Terima Kasih saudara Kevin yang mau menanggapi penjelasan dari saya meskipun berkesan debat dan meremehkan saya.
    Terima Kasih kepada saudara Inggrid dan Stefanus yg tlh menjawab point2 selain point 1-5 dan 7.

    Di sini saya hanya mau menjelaskan kebenaran iman Katolik. Saya sangat merindukan saudara Kevin membuka wawasan saudara jangan dibatasi hanya oleh pembelaan diri (tidak mau kalah…di sini tidak ada kalah menang…)

    Perihal iman saudara Kevin..saya yakin mungkin melebihi saya karena semua didasari atas iman kita kepada Yesus Kristus.

    Sebagai catatan perlu saudara Kevin ketahui bahwa saya sebelumnya adalah salah seorang Protestan Fanatik dan dididik secara protestan sejak kecil.
    Saya amat sangat memahami keinginan saudara Kevin sebagai Hamba Tuhan ingin memenangkan Jiwa2 bagi Tuhan terutama saudara2 kita yg Katolik.
    Itupun pernah saya alami…memenangkan jiwa2 Katolik yang salah jalan…saya malah pernah membenci KATOLIK…
    Sebagai mantan seorang protestan saya amat sangat tertantang saat berdebat…tetapi sebagai seorang Katolik saya harus rendah hati…
    Dan sebagai sesama murid2 Kristus kita harus duduk bersama…membahas KEBENARAN SEJATI…yaitu YESUS KRISTUS…
    —————————–
    1) Valen: Apakah saudara Kevin sudah mengetahui PASTI tentang TUHAN atau hanya berdasarkan perasaan saudara Kevin…berasa bahwa saudara Kevin adalah benar?
    Kevin: TUHAN tidak bisa diketahui secara pasti 100% kecuali kita memahaminya dari Alkitab.
    Kalo anda menanyakan perasaan saya tentang TUHAN, saya menjawab ya.
    Saya bukan hanya memahami TUHAN yang saya pelajari dari Alkitab, namun saya juga merasakan kehadiranNYA dalam hidup saya.
    Mengenai saya berasa benar atau tidak, itu anda salah mengajukan pertanyaan, KEBENARAN atau KETIDAKBENARAN
    itu bukan dari PERASAAN, tapi dari Firman Allah yang hidup, yaitu ALKITAB. Dan dari Alkitab yang saya pelajari, saya YAKIN
    (bukan merasa) bahwa pemahaman saya tentang TUHAN adalah BENAR.

    JAWABAN: Jadi menurut Kevin kita mengetahui PASTI tentang TUHAN berdasar:
    a) Tingkat pemahaman kita tentang ALKITAB?
    b) Perasaan kehadiran Nya dalam hidup?

    a)Tingkat pemahaman kita tentang ALKITAB berbeda-beda untuk setiap orang (bandingkan pemahaman ALKITAB seorang teolog dengan seorang yg buta huruf apakah sama?)
    Belum lagi banyaknya penafsiran ALKITAB yg menurut protestan diserahkan kepada masing2 individu….dengan dibimbingan oleh mereka yg lebih matang…Tingkat kematangan rohani adalah relatif…
    Inilah yg menyebabkan perpecahan gereja seperti yg pernah ditulis di Katolisitas ini.

    ALKITAB memang adalah FIRMAN ALLAH yang BENAR. Tetapi perlu penafsiran yg benar juga. Perlu otoritas yg jelas dan benar.
    Saya pribadi amat sangat mengagumi ALKITAB dan percaya sepenuhnya akan KEBENARAN ALKITAB.
    Saat saya seorang protestan, saya tidak terlalu memikirkan dogma/ajaran masing2 gereja yg penting adalah iman kepada Kristus dan berbuah…hanya itu saja…

    Satu lagi apakah semua FIRMAN ALLAH tertulis di ALKITAB?
    TIdaklah cukup bro…(maaf saya meminjam istilah bro…agar agak afdol).
    Di dalam ALKITAB sendiri tertulis:
    Yoh 21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yg diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu hrs dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tdk dpt memuat semua kitab yg hrs ditulis itu.

    Menurut saya SOLA SCRIPTURA atau hanya ALKITAB adalah pengkerdilan ALLAH itu sendiri…= menyamakan ALLAH dengan sebagian Firman Nya…
    Lalu apa bedanya dengan para ahli2 Taurat yg Yesus sendiri tidak suka (Lihat Mat 5:20)?

    b) Perasaan kehadiran Nya dalam hidup?
    Tuhan amat sangat mencintai setiap manusia…(Lihat Mat 5:45)
    Setiap manusia yg ber’Tuhan’ pasti merasakan kehadiran Nya dalam hidup…ini salah satu Kebesaran Tuhan…tidak hanya anda saja…tidak hanya kristen…Katolik..tetapi semua yg beragama…
    Tapi setiap manusia diberi akal budi untuk mencari Kebenaran Sejati …

    Lalu bagaimana kita bisa diberi karunia mengerti SEDIKIT saja akan TUHAN?
    Jadilah KUDUS …sudahkah saudara Kevin mencapai kekudusan?

    Sebagai catatan:
    Mat 7:21 Bukan setiap orang yg berseru kepada Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yg melakukan kehendak BapaKu yg di sorga.
    Mat 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama Mu, dan mengusir setan demi nama Mu dan mengadakan banyak Mujizat demi nama Mu juga?
    Mat 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan
    —————————–
    2) Valen: KALAU MANUSIA MAMPU MENGERTI TUHAN SECARA PASTI….BUKAN TUHAN NAMANYA…
    Kevin: Saya sudah jawab diatas. Alkitab sudah menjelaskan begitu gamblang tentang hakekat dan pribadi TUHAN, jadi pengenalan kita akan TUHAN hanya SEBATAS yang telah tertulis di ALKITAB.

    JAWABAN: Jangan menyamakan Tuhan dengan buku…Bro…buku tak mampu menjelaskan diri sendiri (meski buku itu adalah Firman Tuhan)
    —————————–
    3) Valen : Percayakah saudara Kevin bahwa hubungan manusia dengan Tuhan dipulihkan karena adanya PERJANJIAN?
    Kevin : Jelas sekali percaya, kenapa tidak??? Kalo saya mau menuliskan semua yang saya pahami tentang perjanjian yang anda sebutkan itu, tulisan saya bisa ribuan kata dan tidak cukup dibaca sehari. Justru bila anda paham akan PERJANJIAN ini, maka seharusnya anda bisa mengetahui kebenaran sejati tentang hakekat penyembahan sejati yang HANYA kepada ALLAH saja.

    JAWABAN: Perjanjian Allah adalah tema yang sungguh sangat melimpah dari seluruh ALKITAB. Gimana kalo kita berbicara mengenai teologi Perjanjian..saya sangat suka ini saat saya masih seorang Protestan…
    Kalau saudara Kevin paham betul tentang Perjanjian, saya ingin bertanya apakah perjanjian berbeda dengan kontrak? Apa dasarnya?
    Bagaimana pemahaman saudara Kevin tentang teologi Perjanjian (satu saja misalnya tentang Perjanjian Nikah)?
    —————————–
    4) Valen: Percayakah saudara Kevin bahwa Perjanjian Baru adalah penggenapan dari Perjanjian Lama?
    Percayakah saudara Kevin akan ALKITAB (PL dan PB)?
    Kevin: Pertanyaan / pernyataan anda diatas seharusnya ditujukan kepada orang yang belum mengenal YESUS atau kepada orang Kristen / Katolik KTP. Saya 100% percaya Alkitab (PL+PB), karena dari situlah saya memahami kebenaran. Saya justru meragukan kepercayaan anda pada Alkitab, karena anda meyakini sesuatu yang diluar Alkitab. Tahukah bahwa PL adalah TYPE dari PB, dan Taurat adalah TYPE pengorbanan YESUS disalib yang merupakan ANTITYPE? Apakah hidup anda masih berada di bawah hukum Taurat atau sudah dibawah kasih karunia?

    JAWABAN:
    Bagaimana anda tau kalau saya meyakini sesuatu di luar ALKITAB?
    Apakah ajaran Katolik di luar ALKITAB?
    Apa yang saudara maksud TRADISI SUCI dan Kewenangan Mengajar Gereja? Kalo yg saudara Kevin maksud adalah ini banyak dibahas di sini…
    Apakah ajaran Katolik bertentangan dengan ALKITAB?
    Ajaran Katolik sepenuhnya adalah ALKITABIAH..bro…Di situs ini sudah sangat banyak membahas hal ini…

    Tahukah bahwa PL adalah TYPE dari PB, dan Taurat adalah TYPE pengorbanan YESUS disalib yang merupakan ANTITYPE?
    Saya sangat paham maksud saudara Kevin karena saya dulu adalah seorang Protestan…
    Dan pemahaman ini adalah salah satu yg membedakan Protestan dan Katolik…

    Apakah hidup anda masih berada di bawah hukum Taurat atau sudah dibawah kasih karunia?
    Eit tunggu dulu bro…jangan memisahkan atau membuat jurang pemisah antara hukum Taurat dan Kasih Karunia…
    Inilah kesalahan pemahaman iman anda bro..
    Baca itu bro…Mat 5:17…”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nAbi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
    Mat 5:18…Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi
    Mat 5:19…Karena itu siapa yg meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yg paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yg paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yg melakukan dan mengajarkan segala perintah2 hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yg tinggi di dlm Kerajaan Sorga
    —————————–
    5) Valen: Bila saudara Kevin sudah membaca ALKITAB secara sungguh2 dan dibimbing Roh Kudus….akan menemukan adanya benang merah antara PL dan PB….
    Kevin: Saya sudah baca Alkitab habis ketika kelas 5 SD. Saya mulai membaca Alkitab dari kelas 2 SD. Benang merah PL dan PB itu sudah saya temukan ketika kelas 4 SD. Ngomong2 soal benang merah, tahukah anda siapa 2 saksi yang akan datang itu? (yg tertulis di kitab Wahyu)? kalo anda tidak tahu tanyakanlah pada orang yang tahu, supaya anda bisa belajar tentang salah satu benang merah.
    Dan apakah anda juga sudah dibimbing Roh Kudus? atau cuma dibimbing doktrin yg anda sendiri tidak tahu tapi pura-pura tahu?

    JAWABAN:
    Salut kepada bro Kevin yg sudah khatam membaca ALKITAB waktu kelas 5 SD…
    Tapi bro … sekedar perbandingan Khatam membaca Kitab Suci bukan hal yg menakjubkan bagi pemeluk agama lain. Malah wajib hukumnya hafal termasuk lafalnya dalam bahasa aslinya bro…

    Ngomong2 soal benang merah, tahukah anda siapa 2 saksi yang akan datang itu? (yg tertulis di kitab Wahyu)? kalo anda tidak tahu tanyakanlah pada orang yang tahu, supaya anda bisa belajar tentang salah satu benang merah.

    Maaf secara Protestan banyak sekali tafsir tentang Kitab Wahyu…saya sungguh tidak tau tentang hal ini… saat saya dulu Protestan ..seolah2 kitab Wahyu mampu meramalkan kejadian2 yg akan datang…sampai kadang saya bingung tentang tafsir secara Protestan…

    Secara iman Katolik…atau penafsiran Katolik…Kitab Wahyu dapat dikategorikan sebagai karya sastra apokaliptik. Bahasa Apokaliptik mencakup simbol2 seperti binatang2 yg aneh dan mahluk2 mengerikan. Melukiskan peristiwa2 yg sedang terjadi pada masa itu. Selain itu juga merujuk peristiwa2 masa lalu untuk menunjukkan bahwa rahmat Allah dapat pula terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang.
    apolaliptik menyajikan gambar yg menjelaskan peperangan antara yg baik dan yg jahat dan memberikan kepastian bahwa yg baiklah akhirya yg menang
    —————————–
    7) Valen : Bagaimana dengan FIRMAN ALLAH yang menjadi daging…atau YESUS?
    Kevin: Silakan baca Yoh 1: 1-14. Tahukah anda kenapa FIRMAN itu harus menjadi MANUSIA? Kalo anda bisa jawab ini saja, seharusnya anda mengamini tulisan2 saya di blog ini.

    JAWABAN:
    Maaf gimana maksudnya disuruh baca Yohanes 1:1-14…lah kok trus disuruh mengamini tulisan saudara Kevin…
    —————————–
    Bishop Newman once said: “To Immerce oneself in history is to cease to be Protestant”

    SALAM KASIH
    VALENTINUS

    • Saya sangat menghormati dan menghargai pendapat,argumen dan pengetahuan kalian tentang Bunda Maria dan hubungannya dengan yang tertulis dalam Alkitab.Ada satu hal yang membuat saya ingin menanggapinya.Saya baru kristen sekitar 4 tahun dan sebelumnya saya muslim.Suami saya Katolik,dan perlu anda ketahui saya dipilihNYA bukan karena suami saya Katolik .Saya benar-benar percaya pada YESUS karena DIA sendiri yang membuat saya percaya.Ini penting saya jelaskan,karena ini dasar saya menjadi kristian (pengikut KRISTUS)Ketika saya masuk dalam lingkungan Katolik,ada yang menggundahkan hati saya tentang ajaran Katolik yang beda dengan Alkitab yang saya baca(saya dijamah TUHAN ketika untuk pertama kali saya baca Alkitab).Termasuk tentang doa Salam Maria,Rosario,Novena, ini sama saja dengan adat atau ibadah kami waktu saya muslim.Hal pertama kali yang saya lakukan dalam menghadapi hal ini,kembali pada Alkitab karena dari situ saya berkenalan dengan YESUS.Jawaban ayatnya sama seperti yang saudara Kevin jabarkan.Dan itu saya yakini!.Tetapi semua ini menurut saya kembali kepada Sdr. Valen mau menerima atau ngga yang Firman Tuhan katakan.Dan itu tidak perlu paksaan.kebenarannya udah jelas.Kalau memang Sdr. Valen sbg Katolik tidak menyembah Maria kenapa mesti adu argumen,ingat Bunda Maria tidak minta dibela,karena Tokoh-tokoh Alkitab termasuk Bunda Maria telah melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya,yang tidak lain hanya untuk memfasilitasi kita untuk mengenal KRITUS sang AGUNG.Biarlah KRISTUS sendiri yang menilai hati kalian.Saya sangat yakin DIA tahu siapa yang benar-benar mengasihi DIA.Tidak ada yang harus membenarkan keyakinannya sendiri terhadap sesuatu,lakukanlah dengan Iman anda masing-masing,bila Sdr. Valen yang Katolik mengimani berdoa dengan cara demikian ya sah-sah aja.Karena dilakukannya dengan iman.Tetapi kalau hatimu gundah untuk melakukannya karena nasihat-nasihat Sdr Kevin tadi ya tanyakan langsung pada Roh KUDUS.Bukankah DIA penolong kita orang percaya?Pasti Ia akan jawab melalui apapun yang DIA kehendaki.Sdr. Kevinpun tidak harus mengharap Sdr Valen setuju dengan argumen anda,anda percaya kan!,Firman TUHAN adalah hidup?FirmanNYA tidak akan sia-sia,IA adalah TUHAN sendiri,yang siap mengubahkan yang keliru.Percayakan saja sama TUHAN sendiri.Saya hidup dilingkungan Katolik karena suami orang Katolik,bahkan saya juga ikut melayani digereja bersama suami,tetapi sampai saat ini saya bukan Katolik.Karena saya gak mau ikut-ikutan Katolik hanya karena suami saya Katolik.Saya punya hubungan pribadi sendiri sama YESUS yang memanggil saya.Berdasarkan pengalaman hidup saya menjadi muslim,itu mengajar saya untuk percaya pada TUHAN yang benar.Bukan kepada ajaran agama apapun.Karena hanya KASIH YESUS yang bisa menyelamatkan kita bukan amalan-amalan yang kita lakukan dengan usaha yang keras .Agama buat saya sebagai wadah untuk mengekspresikan kasih kita kepada TUHAN dan sesama.Hanya satu pribadi yang menjawab doa-doa kita yaitu YESUS bahkan tanpa melalui perantaraan Bunda Maria,Malaikat ataupun orang-orang Kudus seperti yang kita kumandangkan ketika misa ekaristi di gereja Katolik.DIA sanggup karena sesungguhnya DIA ada dalam kita,yaitu ROH KUDUS.Kalau di negara kita boleh tidak menganut agama,saya daftar duluan karena saya kecewa juga menghadapi kenyataan bahwa ternyata gereja Katolik atau Protestan yang mestinya menjadi wadah membangun Iman saya yang baru percaya kepada YESUS, masih mempermasalahkan hal-hal yang sesungguhnya tidak penting dipermasalahkan.Kita punya ROH KUDUS yang siap menunggu kesulitan-kesulitan yang akan kita katakan padaNYA.Ini adalah FasilitasTUHAN kepada anak-anakNYA mari kita manfaatkan sebaik-baiknya. Kalaupun saya mau ikut berpartisipasi di gereja suami, itu semata sebagai respons saya pada panggilan KRISTUS,satu tujuan saya hanya untuk membuktikan kasih saya kepadaNYA,dan sampai saat ini saya masih belajar tentang YESUS KRISTUS yang ingin saya kenali lebih dalam lagi.Salut buat kalian yang sangat memahami Firman TUHAN.Satu yang penting buat kita mari kita jadikan firman TUHAN Pedoman dalam kita hidup dengan sesama manusia baik yang seiman ataupun yang lain iman.Gak bisa saya bayangkan bagaimana bila tulisan kalian terbaca oleh saudara saya yang muslim.Jadi percuma deh saya mengabarkan injil KRISTUS pada mereka yang sudah mulai menerima sedikit demi sedikit.Tapi thanks kalian adalah inspirasi juga buat saya okey ?? GOD Bless you both.

      • Shalom Ina Rosana,

        Terima kasih atas tanggapannya terhadap diskusi tentang Bunda Maria. Saya menghargai pengalaman iman yang anda alami. Namun, saya ingin menegaskan bahwa apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik mempunyai sumber dari Alkitab. Kalau banyak umat dari agama non-Katolik memberikan tuduhan bahwa pengajaran Gereja Katolik tidak berdasarkan Alkitab, maka orang tersebut tidak benar-benar mengerti apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Tentang pilar kebenaran yang anda pegang, yaitu hanya Alkitab atau “Sola Scriptura“, sebenarnya justru tidak Alkitabiah. Silakan membaca artikel in (silakan klik) dan diskusi ini (silakan klik). Satu pertanyaan yang ingin saya ajukan adalah, kalau memang kebenaran hanya berdasarkan Alkitab saja, mengapa terjadi begitu banyak perpecahan? Kalau memang semuanya begitu jelas tertulis di dalam Alkitab, mengapa terjadi perpecahan di kalangan denominasi Kristen?

        Kami tahu bahwa Bunda Maria tidak perlu dibela, namun kami di sini ingin menjelaskan apa yang sebenarnya dipercaya oleh Gereja Katolik. Kalau umat dari agama lain ingin berdiskusi, maka kami dengan terbuka berdiskusi tentang iman Katolik. Jadi argumentasi yang kami berikan dalam tanya jawab adalah berdasarkan keberatan yang diajukan oleh umat non-Katolik. Oleh karena itu, kami senantiasa menganggap orang-orang yang ingin berdiskusi tentang apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik mempunyai niat baik. Dengan demikian, karena seseorang mempertanyakan iman yang kami percayai, maka menjadi tugas kami untuk memberikan pertanggungjawaban akan iman yang kami percayai dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1 Pet 3:15).

        Ada begitu banyak orang yang beranggapan bahwa Roh Kudus, Kitab Suci dan saya adalah cukup untuk mendapatkan kebenaran, namun pendapat ini tidaklah tepat. Tidak ada yang salah dari Roh Kudus dan Kitab Suci, karena Roh Kudus adalah Allah dan Kitab Suci adalah Firman Allah. Yang menjadi masalah adalah “saya” yang dapat dapat salah dalam menangkap inspirasi Roh Kudus dan dapat salah dalam menginterpretasikan Firman Allah. Inilah sebabnya rasul Paulus mengatakan “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (Gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.” (1 Tim 3:15). Dengan demikian, Gereja bukanlah hanyalah menjadi salah satu agama yang tidak mempunyai nilai sama sekali sebagai dasar kebenaran. Sebaliknya, Gereja menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Tanpa Gereja, maka iman yang kita percayai tidak dapat berdiri dengan kokoh, dan saling bertentangan karena keterbatasan kita dalam menginterpretasikan Alkitab. Bahkan dikatakan bahwa Gereja adalah Tubuh Kristus (lih. Ef 5). Kalau kita ingin mengasihi Kristus – yang adalah kepala Gereja -, maka kita juga harus mengasihi Tubuh-Nya, yaitu Gereja. Dan dalam artikel ini (silakan klik), saya mencoba untuk membuktikan bahwa Gereja ini adalah Gereja Katolik. Anda dapat membaca jawaban ini (silakan klik) yang mencoba menjawab pendapat bahwa agama tidaklah penting dan tidak membawa kita kepada Kerajaan Sorga. Tentu saja, saya tidak menutup mata terhadap banyak anggota gereja, termasuk umat dari Gereja Katolik, yang tidak menerapkan hukum kasih, karena Gereja juga terdiri orang-orang kudus dan juga pendosa. Namun, kita juga tidak boleh menutup mata terhadap pentingnya pencarian akan kebenaran bahwa Kristus mendirikan Gereja yang satu, dan tidak mungkin mendirikan banyak gereja, sama seperti mempelai Kristus hanya satu dan tidak akan mungkin banyak. Saya membuka diri kalau Ina ingin berdiskusi tentang topik pentingnya agama, atau tentang ekklesiologi secara lebih mendalam. Mari kita bersama-sama, yang mengasihi Kristus, menjalankan semua perintah Kristus (lih. 1 Yoh 5:3). Dan perintah-Nya termasuk untuk menjadi satu kawanan dalam satu gembala dalam Gereja-Nya yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        stef – http://www.katolisitas.org

        • Shalom Pak Stefanus Tay,

          Senang bisa berinteraksi dgn Anda.dan membuat saya jadi banyak tahu dan mengerti tentang Katolik dari situs – situs di sini.Dan saya jadi mengerti bahwa Katolik dan Protestan berbeda dasar imannya(Katolik Alkitab,Magisterium,Tradisi suci)dengan Protestan (Alkitab saja yaitu PL dan PB).Seperti tulisan saya kemarin saya tidak mempermasalahkan.Karena perbedaan tdk harus disatukan.Karena keyakinan kita tentang hal tersebut berbeda jadi tidak ada lagi permasalahan bagi saya.Kalaupun ada sudah pasti Pak Stef akan menjawabnya sesuai dengan aturan Gereja Katolik.Padahal saya bukan Katolik,jadi gak akan ketemu juga.Atau Pak Stef mungkin bisa menjelaskan bukan dari sisi Gereja Katolik.Jadi supaya lebih netral begitu.Terima Kasih atas perhatiannya.

          Salam Kasih dalam Kristus Tuhan
          Ina R.

          • Shalom Ina Rosana,
            Terima kasih atas keterbukaan Ina dalam berdiskusi. Kalau memang Ina mau, kita dapat berdiskusi tentang “Sola Scriptura” atau hanya Alkitab saja. Ina dapat memberikan pendapat Ina di topik ini, yang memang membahas tentang sola scriptura (silakan klik). Kalau Ina perhatikan, dalam diskusi tersebut, terlihat begitu banyak ayat-ayat yang digunakan, dan saya tidak mengutip dokumen-dokumen Gereja Katolik. Jadi, kita dapat berdiskusi dengan menggunakan Alkitab yang sama dan juga dengan akal budi kita. Ina dapat menanggapi diskusi yang telah ada, atau Ina juga dapat memberikan pendapat yang baru. Kalau mau, Ina juga dapat mengusulkan topik yang Ina rasa memang adanya suatu perbedaan dengan iman yang Ina percayai. Saya percaya bahwa kita semua yang benar-benar berdiskusi dengan menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi adalah yang mengasihi Yesus dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan.

            Salma kasih dalam Kristus Tuhan,
            stef – http://www.katolisitas.org

  12. Cuma mau sharing iman:
    Saya pernah 2 kali bermimpi tentang Bunda Maria sampai saat ini. Petama Tuhan Yesus menampakkan diri dengan BundaNya dan yang kedua Bunda Maria sendiri. Saya mau sharing tentang mimpi penampakan yang kedua yang membuka mata rohani saya tentang Bunda Maria dan Gereja Katolik.

    Dalam mimpi saya saya melihat Bunda menampakkan diri kepada saya dari kejauhan dalam bentuk sinar terang indah, terus membesar sampai jarak close up muka dengan muka dan memampukan saya melihat wajah Bunda yang indah dan bercahaya. Dalam mimpi itu saya cuma berdoa tiga kali doa Salam Maria dan Bunda tersenyum…Tapi yang membuat mata rohani saya terbuka adalah point ini:

    Dalam mimpi itu saya melihat Bunda Maria memakai jubah putih, berkerudung warna biru dan berikat pinggangkan kain warna coklat. Dalam mimpi itu saya sempat memprotes Bunda Maria. Kenapa Bunda berpakaian dengan warna yang sangat tidak matching??!! dari patung dan gambar Bunda Maria yang saya pernah tahu….tidak ada pernah digambarkan demikian warnanya…..Bunda Maria cuma tersenyum dan saya cuma dapat senyuman……Tapi besoknya mata rohani saya langsung terbuka dan saya langsung mendapatkan jawaban dari protes saya kepada Bunda Maria. Malam dimana saya bermimpi adalah tgl 15 Juli menjelang tgl 16 juli(mungkin sudah masuk 16 juli) . Untuk mengenang kejadian ini , tgl 16 Juli malam , saya berniat memasukkan pengalaman mimpi saya ke dalam buku notes yang ada jadwal bacaan harian .BETAPA TERKEJUTNYA saya sampai speechless…..di catatan kecil disamping bacaan harian, saya menemukan catatan “Hari peringatan Bunda Maria dari Gunung Karmel” .saat itu juga protes saya kepada Bunda Maria sudah ada jawabannya…..Bukankah para romo Karmelit (seperti Romo Yohanes O.Carm di pertapaan Karmel di puncak) berjubah warna coklat????? Itulah sebabnya mengapa Bunda tampil dalam ikat pinggang berwarna Coklat!!!. Puji Tuhan atas kebesaranNya…Mata rohani saya terbuka. Dan apa yang diajarkan dan ditetapkan oleh Gereja Katolik, saya SANGAT YAKIN BENAR. Bagaimana mungkin saya tidak pernah hafal tanggal peringatan ini-peringatan itu atau hari santo ini-santa atau hari raya dalam Gereja Katolik, saya mendapatkan “tanda mata” dari peringatan itu? Bagaimana mungkin Bunda menampakkan dirinya kepada saya dalam mimpi pada hari yang sama di mana seluruh Gereja Katolik universal seluruh dunia memperingati hari penampakannya di gunung Karmel?

    Tidak ada jawabannya dari logika yang mungkin akan didebat sana sini seperti artikel artikel di sini…Yang ada tinggal iman saja….

    Semoga sharing saya bermanfaat
    Segala kemuliaan bagi Bapa,Putra, dan Roh Kudus.Amin

  13. anda tanya definisi menyembah?

    menyembah adalah pernyataan hormat dan khidmat , menghormat dng sembah, perkataan yg ditujukan kpd orang yg dimuliakan, Sembah artinya adalah memuja.. referensi silakan baca kamus bahasa indonesia dan wikipedia

    sekarang pertanyaan saya kepada anda?
    1. apakah anda memuliakan maria?
    2. apakah anda memuja maria?

    kalau jawaban anda semua iya (dan saya yakin ini jawaban katolik dari hatinya) maka anda berarti menyembah maria..

    GBU

    • Shalom Pelayan,
      Terima kasih atas tanggapannya. Saya akan menjawab semua pertanyaan anda setelah anda menjawab pertanyaan saya, yang saya beri warna merah di sini (silakan klik). Dengan jawaban anda yang baik, maka kita dapat berdiskusi secara lebih mendalam tentang hal ini. Semoga dapat dimengerti.
      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

      TAMBAHAN: KALAU MAU MEMBALAS PESAN YANG ADA, SILAKAN UNTUK MENEKAN TOMBOL “REPLY”

    • Maaf pertanyaan tentang menyembah atau memuja Maria seharusnya bukan ditanyakan pada umat KATOLIK….sudah diberitahu bahwa umat Katolik mencintai Bunda Maria seperti Yesus mencintai Bunda Nya…

      Maria tidak lebih utama daripada Yesus…
      Tetap Yesus lah ALLAH yg kita sembah…

      Mohon pengertian ini jangan dipisah2…lihat sebagai satu kesatuan…
      Untuk mengerti iman Katolik bukan dengan memisahkan masing2 pengertian atau dengan penyempitan ini malah mengkebiri pengertian tentang Katolik sesungguhnya…

      Pertanyaan mengenai penyembah Maria seharusnya ditujukan kepada Sekte Bidat Kristen Maryamin (berkembang di daerah Arabia waktu jaman Jahiliyah sekitar abad ke-7), yg memuja Siti Maryam dan mengarak patungnya di sekeliling Ka’bah serta mempersembahkan kepadanya Collyrida (roti persembahan) sehingga disebut juga sekte Collyridianisme. Keyakinan ini disebut juga Pseudo-trinity yg terdiri dari :Allah, Isa Almasih dan Siti Maryam/Maria.

      Katolik percaya sepenuhnya Trinitas (bukan Pseudo-Trinity)
      Orang awampun tahu bahwa Kristen Protestan sebenarnya adalah sempalan dari Katolik….karena adanya sifat kedagingan manusialah penyebab terjadinya hal ini….dan ini terus berlanjut di setiap gereja Protestan…sampai saat ini…

      [Dari Katolisitas: …. kami edit]
      —————————–
      Bishop Newman once said: “To Immerce oneself in history is to cease to be Protestant”

      SALAM KASIH
      VALENTINUS

  14. Jujur saya tertawa membaca artikel ini terlebih bagian “Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru terlihat dari kunjungannya kepada Elisabet”

    Bener2 maksa dan mengada2…Alkitab jangan dicari2 celah buat pembenaran..

    Tuhan Yesus ga pernah bilang itu jadi jgn ambil kesimpulan sendiri dan cari2 ayat buat benerin sehingga kesannya maksa

    orang katolik selalu bilang tidak menyembah maria tetapi menghormati

    coba liat percakapan maling dan polisi
    Polisi : Hey kamu mencuri
    Maling : Ah saya tidak mencuri pak tapi mengambil

    dan lagian ajaran2 bapa greja udah yakin 100% ga bakal salah?? kl saya sih mendingan belajar dari pribadi Yesus langsung deh ^_^

    GBU

    • Shalom Pelayan,

      Terima kasih atas komentarnya. Saya tidak berkeberatan kalau anda tertawa membaca artikel di atas. Namun, alangkah baiknya kalau memang artikel tersebut tidak masuk di akal, dicari-cari, dipaksa-paksakan atau menggelikan, maka anda dapat menunjukkan bagian mana dari artikel tersebut yang salah dan apakah alasannya.
      Kalau ukuran kebenaran bagi anda adalah "Tuhan Yesus harus bilang hal tersebut", maka anda juga tidak dapat percaya akan Trinitas, karena Yesus tidak pernah menyebutkan kata Trinitas. Demikian juga anda tidak dapat percaya akan "Sola Scriptura", karena Tuhan Yesus tidak pernah berkata demikian, bahkan Tuhan Yesus tidak pernah menuliskan sesuatu kecuali hanya mencoretkan sesuatu di tanah.
      Kemudian tentang perumpamaan yang anda berikan, maka perumpamaan tersebut telah didasarkan beberapa asumsi:

      1) Asumsi 1: Polisi tersebut telah mengasumsikan bahwa orang tersebut telah mencuri.
      2) Asumsi 2: Orang tersebut (maling) memang mencuri dan tidak mengaku.
      3) Dengan demikian, anda menyimpulkan bahwa orang tersebut tertangkap polisi karena mencuri namun tidak mengaku.

      Dengan demikian, karena asumsi anda adalah Gereja Katolik menyembah Maria maka  tidak perduli apapun penjelasan yang diberikan, yang penting umat Katolik menyembah Maria. Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum memberikan asumsi tersebut, maka anda harus membuktikan bahwa asumsi tersebut adalah benar. Untuk dapat berdiskusi dengan baik, maka silakan anda menjawab beberapa hal berikut ini:

      1) Apakah definisi menyembah?
      2) Tindakan apakah yang digolongkan dalam kategori menyembah yang dilarang di dalam Alkitab? Dan apakah alasannnya? Silakan memberikan contoh di dalam Alkitab.
      3) Tindakan apakah dari umat Katolik yang masuk dalam kategori menyembah yang masuk dalam kategori menyembah yang dilarang? Apakah alasannya? Dan apakah buktinya?

      Dengan menjawab tiga pertanyaan tersebut, maka kita dapat berdiskusi dengan lebih baik, dan tidak memberikan kesimpulan yang terlalu cepat, yang belum dibuktikan kebenarannya. Dan kalau anda tidak mau belajar dari Bapa Gereja, maka itu adalah hak anda dan tidak ada yang dapat memaksa. Namun, kalau anda mau meliihat peran Bapa Gereja dalam membantu menentukan buku-buku mana yang menjadi bagian dari Alkitab yang kita kenal saat ini, maka anda dapat mengikuti diskusi ini (silakan klik). Dan kalau anda mengatakan Bapa Gereja (seperti St. Athanasius of Alexandria, Gregory the WonderWorker) dapat salah, maka ini juga berlaku buat kita. Kalau para Bapa Gereja tersebut – yang begitu terpelajar, menguasai bahasa asli dari Alkitab, dan yang mengabdikan diri mereka untuk kemuliaan Tuhan, yang mengorbankan diri mereka sehabis-habisnya untuk Tuhan – masih dapat salah, apalagi anda dan saya. Kita dapat juga berbuat salah. Pertanyaannya saya adalah: bagaimana anda dapat begitu yakin bahwa pengertian anda yang mungkin berbeda dari para Bapa Gereja tersebut adalah pasti benar? Dan kalau anda yakin pasti benar, apakah parameternya? Dan apakah semua orang Kristen akan setuju dengan pendapat anda?

      Lagipula, kita selayaknya melihat bahwa cara para Bapa Gereja menghubungkan PL dan PB sedemikian, juga sesuai dengan cara Yesus menghubungkan PL dan PB. Sebagai contohnya, Yesus sendiri membandingkan diri-Nya yang ditinggikan di atas salibNya dengan ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa di padang gurun (lih. Yoh 3:14). Atau saat Yesus membandingkan diri-Nya dengan Nabi Yunus dan Salomo, dan  tiga hari Ia berada di kubur sebelum kebangkitan-Nya dengan nabi Yunus yang tinggal di perut ikan besar selama 3 hari (lih. Mat 12: 38-42, Luk 11:29-32) Atau Yesus membandingkan Diri-Nya dengan roti manna di padang gurun, untuk menyatakan bahwa Diri-Nyalah adalah "Roti yang benar dari sorga", sebab Ia adalah "Roti Hidup" (Yoh 6: 32-35)

      Membandingkan PL dengan  PB dengan melihat bahwa PB menggenapi apa yang samar- samar digambarkan dalam PL adalah cara yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Dan inilah yang juga yang diajarkan oleh para Rasul. Misalnya Petrus mengajarkan bahwa bahtera Nabi Nuh merupakan gambaran/kiasan dari Pembaptisan (1 Pet. 3:18-22), dan Rasul Paulus mengajarkan sunat sebagai gambaran Pembaptisan (lih. Kol. 2:11-12) dan perjamuan Paskah Yahudi adalah gambaran dari kurban Kristus (lih. 1 Kor. 5:7). Maka prinsipnya, teks-teks PL digenapi di dalam PB, sehingga yang tadinya samar-samar artinya dalam PL, menjadi lebih jelas maknanya dalam PB.

      Demikian juga dalam hal Tabut Perjanjian ini. Awalnya, jika kita membaca di dalam Kitab Perjanjian Lama, yaitu di Kitab Keluaran bab 25 sampai dengan 31, kita melihat bagaimana ’spesifik-nya’ Allah (begitu detail dan khusus) saat Ia memerintahkan Nabi Musa untuk membangun Kemah suci dan Tabut Perjanjian. Ukurannya, bentuknya, bahannya, warnanya, pakaian imamnya, sampai seniman-nya (lih. Kel 31:1-6), semua ditunjuk oleh Tuhan. Hanya imam (Harun) yang boleh memasuki tempat Maha Kudus itu dan ia pun harus disucikan sebelum mempersembahkan korban di Kemah suci (Kel 40:12-15). Jika ia berdosa, maka ia akan meninggal seketika pada saat ia menjalankan tugasnya di Kemah itu (Im 22:9). Hal ini menunjukkan bagaimana Allah sangat mementingkan kekudusan Tabut suci itu, yang di dalamnya diletakkan roti manna (Kel 25:30), dan dua loh batu kesepuluh perintah Allah (Kel 25:16). Maka ajaran para Bapa Gereja adalah: betapa lebih istimewanya perhatian Allah pada kekudusan Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, karena di dalamnya terkandung PuteraNya sendiri, Sang Roti Hidup (Yoh 6:35), Sang Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1:14)! Persyaratan kekudusan Bunda Maria -Sang Tabut Perjanjian Baru- pastilah jauh lebih tinggi daripada kekudusan Tabut Perjanjian Lama yang tercatat dalam Kitab Keluaran itu. Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, haruslah kudus, dan tidak mungkin berdosa, karena Allah sendiri masuk dan tinggal di dalam rahimnya.

      Kami menyadari bahwa mungkin saja anda belum tentu menerima penjelasan ini, namun setidaknya, anda mengetahui bahwa ada dasarnya dari para Bapa Gereja untuk mengajarkan demikian. Sebab merekapun menerapkan ajaran Kristus dalam menginterpretasikan KItab Suci, yaitu dengan melihat kaitan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, di mana Perjanjian Baru merupakan penggenapan dari apa yang sudah ditetapkan dalam Perjanjian Lama.

       Mari, di dalam perbedaan, kita berdiskusi dengan hormat dan lemah lembut (1 Pet 3:15).

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – http://www.katolisitas.org

    • @ Pelayan:[edit]…kalau tidak ada Bapa Gereja, anda hari ini tidak akan mengenal Yesus [edit]…..syukurlah ada Para Bapa Gereja yang melahirkan pembedaan mana alkitab yang benar dan mana yang tidak benar,,,,Kalau tidak ada Bapa Gereja maka anda tidak akan tahu beribadah pada hari Minggu…kalau tidak ada Bapa Gereja anda tidak kenal apa itu Trinitas, dan [edit]….Jadi jangan mengadili kalau belum tahu…[edit]

      • saya orang Katholik dan saya bangga ada teman2 punya pengetahuan mendalam tentang pendalaman Iman Katholik begitu mendetail (penggenapan PL oleh PB dan mengupas maksud dan rencana setiap injil demi kemuliaan Allah Bapa) terus terang saya menjadi merasa terbantu memahami maksud alkitab…yang terutama semua itu oleh karena terang Roh Kudus

        thanks
        GB us

    • Yth sdr Kevin dan sdr Pelayan yang dikasih Tuhan Yesus dan ibu Nya, bunda Maria
      Shaloom,

      Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
      Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” ( Yoh 2: 4-5 )

      Saya sebagai orang awan dan kami umat Katolik, juga takut sekali berdosa jika memperlakukan bunda Maria sebagai Tuhan, bahwa bunda Maria lah yang mempunyai kuasa seperti kuasa yang dimiliki Tuhan.

      Yang sebenarnya adalah setelah kami berdoa kepada Allah Bapa dan Tuhan Yesus dan kadang2 ke Allah Roh Kudus, kami memang berdoa mohon bantuan kepada bunda Maria untuk membantu kami meneruskan doa kami kepada Tuhan.

      Izinkan saya sharing Yoh 2:1-11, tentang mujizat pertama yang dilakukan Tuhan kita.

      Walaupun Tuhan Yesus belum menyetujui untuk menolong, bunda kita Maria sudah mengdahului mempersiapkan pelayan2.
      Karena apa ? Karena Bunda Maria mencintai Yesus dan tahu Yesus juga mencintai bunda Nya.
      Jika memungkinkan, Tuhan kita Yesus tidak mau mengecewakan ibu Nya. Karena apa ? Karena Kasih.

      Yesus mengasihi kita semua.
      Bunda Maria juga mengasihi kita semua dan beliau akan membantu kita jika kita mohon bantuan nya.

      Teriring salam sama2 lagi berjuang sebagai anak Tuhan.

      Dharma.

    • @Pelayan:Bener2 maksa dan mengada2…Alkitab jangan dicari2 celah buat pembenaran..
      (Pelayan says)
      Pendapat saya:
      kenapa ada kesan dipaksa-paksakan supaya cocok? Bukankah nubuat perjanjian lama harus dipenuhi oleh perjanjian baru? Kalau anda PERCAYA hal ini mestinya anda tidak berpendapat seperti di atas. [edit: satu kalimat di hapus]. COntoh peristiwa yang mendapat pengartian baru dalam Perjanjian Baru:
      1. Paskah orang Yahudi menjadi Paskah Tuhan
      2. Beberapa perayaan keagamaan dan tradisi Yahudi pun demikian: Pentakosta Yahudi (50 hari panenan) menjadi Pentakosta Roh Kudus (lahirnya Gereja), pembasuhan kaki Yahudi menjadi tradisi gereja , dll
      3. Adam jatuh ke dalam dosa, Adam Baru Kristus menang dari upah dosa yaitu maut.
      4. Nubuat yang berhubungan dengan Firman Allah dalam perjanjian Lama semuanya tergenapi dalam hidup,pribadi dan perkataan Yesus.
      5. Siapakah Hawa perjanjian Lama? yang menyebabkan manusia Adam (dan gambaran seluruh umat manusia) jatuh ke dosa?. Siapakah Hawa perjanjian Baru? yang menyebabkan manusia Adam Baru=Kristus (yang sulung dari seluruh umat manusia) bebas dari upah dosa?
      6 Baptisan dalm perjajian lama menjadi Baptisan dalam perjanjian baru.
      7.Korban bait Allah menjadi korban Kristus (dipelihara dengan baik oleh Gereja Katolik sebagai Israel Baru dalam perjamuan ekaresti=Misa Kudus)
      8.Israel lama umat Yahudi dan Israel Baru pengikut Yesus(Gereja)
      9.dan lain lain….

      yang ada terkesan anda memaksa maksa supaya diri anda tidak mau menerima apa yang jelas2 sudah terjadi dalam kedua kitab tersebut…..

      • sdr Ingrid dan Stef,
        Kisah I Samuel tentang lahirnya Samuel sangat mirip dengan kisah lahirnya Yohanes Pembaptis dan Nyanyian Pujian Maria ( Magnificat) dalam Lukas terinspirasi dari Puji pujian Hana di I Sam2;1-10 apakah ada hubungan antara keduanya?Apa lagi melihat tulisan di atas mengenai tabut perjajian lama dan tabut perjanjian baru. Kalau kita renungkan dalam terang iman memang sangat bermakna sekali antara tabut yang mati(box) dengan tabut yang hidup(Maria) . Box (mati) karena dosa asal Adam (dengan konsekwensi kematian karena dosa) dalam perjanjian lama,dan Tabut yang hidup (Maria) karena dari Sang Penebus Yesus, Maria memperoleh kehidupan yang menang atas dosa asal Adam(dengan konsekwensi hidup karena Yesus sang Juru Selamat). Kalau ini dikaitkan apakah bisa masuk dalam tema” Maria dikandung Tanpa Noda Asal?”
        Yang saya mengerti adalah keselamatan kita datangnya dari Tuhan dalam waktu dan masa yang tepat. Dan apa yang dimaksudkan dalam I Samuel ini dalam hubungannya dengan keselamatan dalam Perjanjian Baru?Mohon pencerahnnya…
        Terima kasih

        • Shalom Johanes,
          Memang benar, kisah kelahiran Samuel mirip dengan kisah kelahiran Yohanes Pembaptis, karena ibu mereka sama- sama tidak diperkirakan dapat melahirkan anak/ mandul. Demikian pula, madah pujian Magnificat Luk 1: 47- 55 memang mempunyai kemiripan dengan madah pujian Hana di 1 Sam 2:1-10. Kita dapat melihatnya sebagai bahwa keduanya memang diinspirasikan oleh Roh Kudus yang sama, sehingga melambungkan kidung pujian yang memiliki kemiripan, atau kita dapat pula menginterpretasikan bahwa Bunda Maria sebagai seorang yang taat kepada hukum Taurat, sudah mengenal kidung Hana tersebut, namun yang jelas, Maria tidak hanya sekedar ‘mengulangi’ namun memadahkan kidung Magnificat tersebut sebagai pujian yang keluar dari dalam hatinya sendiri oleh ilham Roh Kudus. Sebab dalam kidung itu juga Maria menyebutkan beberapa hal yang tidak disebutkan dalam kidung Hana:

          1. Pemenuhan nubuat kelahiran Yesus Sang Mesias yang akan dilahirkannya, sebagai pemenuhan janji Allah kepada Abraham (lih. Luk 1:54-55; Kej 12:3, 17:7, 18:18); dan dengan demikian menjanjikan nilai- nilai Injil yang ditujukan untuk segala bangsa.

          2. Apa yang menyangkut nubuatan tentang dirinya sendiri, yang tidak dikatakan oleh kidung pujian Hana, yaitu: “…. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.” (Luk 1:48-49). Dan kita mengetahui, tidak ada perbuatan Allah yang lebih besar daripada pengutusan Kristus Putera-Nya ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Maka Maria yang dipilih Allah untuk mengambil bagian di dalam karya keselamatan Allah ini untuk menjadi ibu Tuhan Yesus; layak untuk disebut yang “berbahagia”.

          Jadi demikianlah kaitan antara kidung Hana dan kidung Maria yang dikenal dengan Magnificat. Selanjutnya, memang mungkin kita dapat melihat kemiripan antara peran Yohanes Pembaptis dengan peran Samuel, walaupun memang tidak secara langsung tertulis dalam komentar Kitab Suci. Yaitu memang seperti Samuel dipakai oleh Allah untuk mengurapi Raja Daud, Yohanes Pembaptis dipakai oleh Allah untuk membaptis Yesus Kristus yang dilahirkan sebagai keturunan Daud.

          Selanjutnya tentang perbandingan antara Tabut Perjanjian Lama dengan Bunda Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru memang salah satu prinsip yang melandasi pengajaran para Bapa Gereja tentang kekudusan Maria sebagai yang dikandung tidak bernoda. Saya sudah pernah menuliskannya dalam artikel Bunda Maria dikandung tanpa noda, apa maksudnya, silakan klik, dan berikut ini saya lampirkan kutipannya:

          Bunda Maria sebagai Tabut Perjanjian yang Baru.

          Di dalam Kitab Perjanjian Lama, yaitu di Kitab Keluaran bab 25 sampai dengan 31, Kita melihat bagaimana ’spesifik-nya’ Allah saat Ia memerintahkan Nabi Musa untuk membangun Kemah suci dan Tabut Perjanjian. Ukurannya, bentuknya, bahannya, warnanya, pakaian imamnya, sampai seniman-nya (lih. Kel 31:1-6), semua ditunjuk oleh Tuhan. Hanya imam (Harun) yang boleh memasuki tempat Maha Kudus itu dan ia pun harus disucikan sebelum mempersembahkan korban di Kemah suci (Kel 40:12-15). Jika ia berdosa, maka ia akan meninggal seketika pada saat ia menjalankan tugasnya di Kemah itu (Im 22:9). Hal ini menunjukkan bagaimana Allah sangat mementingkan kekudusan Tabut suci itu, yang di dalamnya diletakkan roti manna (Kel 25:30), dan dua loh batu kesepuluh perintah Allah (Kel 25:16), dan tongkat imam Harun (Bil 17:10; Ibr 9:4). Betapa lebih istimewanya perhatian Allah pada kekudusan Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, karena di dalamnya terkandung PuteraNya sendiri, Sang Roti Hidup (Yoh 6:35), Sang Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1:14), dan Sang Imam Agung yang Tertinggi (Ibr 8:1)! Persyaratan kekudusan Bunda Maria -Sang Tabut Perjanjian Baru- pastilah jauh lebih tinggi daripada kekudusan Tabut Perjanjian Lama yang tercatat dalam Kitab Keluaran itu. Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, harus kudus, dan tidak mungkin berdosa, karena Allah sendiri masuk dan tinggal di dalam rahimnya. Itulah sebabnya Bunda Maria dibebaskan dari noda dosa oleh Allah.

          Demikian yang dapat saya sampaikan untuk menanggapi pertanyaan anda. Ya, benar semakin kita membaca Kitab Suci dan menemukan kaitan antara PL dan PB, maka kita akan semakin memahami dan menghayati iman kita.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

    • Sdr Pelayan >

      Bersyukurlah klu anda masih bisa tertawa… Tp ingat jgn anda hanya bisa tertawa utk org lain krn suatu saat anda jg akan d tertawa kan oleh org lain.. Iman mu cukup utk menyelamatkan mu….

  15. Apakah saudara Kevin sudah mengetahui PASTI tentang TUHAN atau hanya berdasarkan perasaan saudara Kevin…berasa bahwa saudara Kevin adalah benar?

    KALAU MANUSIA MAMPU MENGERTI TUHAN SECARA PASTI….BUKAN TUHAN NAMANYA…

    APAKAH saudara Kevin menghormati MARIA? Dimana letak penghormatannya? Pernahkah menghormati Maria?
    Gimana cara menghormati Maria?

    Percayakah saudara Kevin bahwa hubungan manusia dengan Tuhan dipulihkan karena adanya PERJANJIAN?
    Percayakah saudara Kevin bahwa Perjanjian Baru adalah penggenapan dari Perjanjian Lama?
    Percayakah saudara Kevin akan ALKITAB (PL dan PB)?
    Bila saudara Kevin sudah membaca ALKITAB secara sungguh2 dan dibimbing Roh Kudus….akan menemukan adanya benang merah antara PL dan PB….
    Tahukan saudara Kevin tentang Tabut Perjanjian MUSA….gimana membuatnya? Tuhan telah secara terperinci berapa ukurannya dll….berisi apakah Tabut Perjanjian MUSA…berisi loh batu/ sepuluh perintah Tuhan…Tongkat Harun dan Roti Manna…
    Tuhan telah memerinci semuanya….secara detail….itu baru 10 perintah ALLAH…baru FIRMAN ALLAH

    Bagaimana dengan FIRMAN ALLAH yang menjadi daging…atau YESUS?
    Apakah hanya secara kebetulan MARIA dipakai sebagai perantara Yesus ke dunia?….[edit]
    Yang PASTI TIDAK MUNGKIN saudara Kevin yang DIPILiH…
    Maria ibarat Tabut Perjanjian Musa…berisi FIRMAN yang HIDUP, Manna yang HIDUP, dan Tongat Harun yang menandakan Kepemimpinan YESUS sepanjang JAMAN.

    Bagaimana Maria apakah yg mengandung Yesus tidak dikuduskan atau sudah selesai begitu Yesus LAHIR….???

    Tahukah siapa yg mendampingi Yesus selama Hidupnya …mulai dari LAHIR, REMAJA, DEWASA, BERNUBUAT…sampai dengan KEMATIAN dan KEBANGKITANNYA….dan menyerahkan Maria kepada Yohanes saat terakhirnya…siapa klo bukan MARIA…
    Tetapi mengapa Maria tidak secara khusus ditulis dalam ALKIKITAB….sebab ALKITAB merupakan KABAR GEMBIRA YESUS KRISTUS…

    MARIA menyimpan semua perkara dalam HATI NYA…
    MAMPUKAH saudara Kevin seperti MARIA?
    Apakah salah menghormati Maria?
    KATOLIK TIDAK MENYEMBAH MARIA!!!!! TETAPI MENGHORMATI MARIA….
    Itulah esensi penghormatan kepada MARIA…
    Klo Protestan…bilang menghormati…..tapi mana menghormatinya????? [edit]

    • Saudara Valentinus…

      Sayangnya disini saya tidak bisa mengcopy paste dengan memberi warna tertentu atau mencetak miring huruf, sehingga penekanannya kurang jelas.

      1) Valen: Apakah saudara Kevin sudah mengetahui PASTI tentang TUHAN atau hanya berdasarkan perasaan saudara Kevin…berasa bahwa saudara Kevin adalah benar?

      Kevin: TUHAN tidak bisa diketahui secara pasti 100% kecuali kita memahaminya dari Alkitab. Kalo anda menanyakan perasaan saya tentang TUHAN, saya menjawab ya. Saya bukan hanya memahami TUHAN yang saya pelajari dari Alkitab, namun saya juga merasakan kehadiranNYA dalam hidup saya. Mengenai saya berasa benar atau tidak, itu anda salah mengajukan pertanyaan, KEBENARAN atau KETIDAKBENARAN itu bukan dari PERASAAN, tapi dari Firman Allah yang hidup, yaitu ALKITAB. Dan dari Alkitab yang saya pelajari, saya YAKIN (bukan merasa) bahwa pemahaman saya tentang TUHAN adalah BENAR. ……

      [Dari Katolisitas: pertanyaan selengkapnya dan jawabannya telah tercantum di atas, silakan klik]

      • Shallom Sdr. Kevin >

        Saya mengerti knapa anda kurang paham atas penjelasan dr tmn2 d Katolisitas (Bu Ingrid)… Krn anda menanggapi dr sisi agama yg anda imani… Saya yg org awam mengenai isi Alkitab (krn sy Baca Alkitab ndak dr SD) sj sudah sangat mengerti atas penjelasan bu Ingrid…. Klu anda mau paham & mengerti sepenuhnya Bunda Maria coba anda pahami melalui Iman Katolik sy percaya anda pd akhirnya akan mengerti & paham bahwa Bunda Maria adalah benar Wanita Yang Kudus & Terkandung Tanpa Noda Dosa baik sbelum atau sesudah melahirkan Yesus Kristus yg sangat PANTAS & LAYAK utk d Pilih ALLAH utk Melahirkan, Merawat & Menjadi BUNDA ALLAH….. Tp klu anda msh kurang paham & mengerti ya terserah anda… Krn AGAMA Ku ya AGAMAKU, AGAMA Mu ya AGAMA Mu…

Comments are closed.