Pertanyaan:

Salam Damai Sejahtera

Dear Pengasuh Katolisitas

Menyambung pertanyaan dari sdr. George Konduyow dari Malaysia sbb :

Saya ingin penjelasan tentang catatan Injil Matius, ditulis sebelum Yesus di kubur .

INJIL MATIUS BERBUNYI
27:50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, TABIR BAIT SUCI TERBELAH DUA DARI ATAS SAMPAI KEBAWAH dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Yang ingin saya tanyakan :
Apakah TABIR ini terbelah disebabkan oleh gempa bumi ?
Apa artinya bagi kita dengan terbelahnya TABIR ini ?

Salam
mac

Jawaban:

Shalom Machmud,

Mat 27:50-52 mengatakan:

Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.

Demikian adalah ulasan dengan sumber utama dari Haydock’s Commentary on Holy Scripture:

ay. 50. St. Yohanes Krisostomus mengatakan bahwa Yesus menyerahkan nyawa-Nya dengan suara nyaring. Hal ini membuktikan apa yang dikatakan oleh Kristus Penebus kita kepada Pontius Pilatus: Aku mempunyai kuasa untuk menyerahkan nyawaku, dan Aku mempunyai kuasa untuk menariknya kembali: sebab Ia berteriak dengan suara nyaring, dan tepat pada saat korban petang (lih. 1 Raj 18:36), untuk menunjukkan bahwa karena akibat kehendak-Nya sendiri Ia wafat/ menyerahkan nyawa-Nya (St. John Chrysostom, hom. lxxxix). Kita ketahui bahwa waktu korban petang (pukul 3 siang) adalah waktu dipersembahkannya korban di Bait Allah, dan merupakan waktu sembahyang (lih. Kis 3:1). Maka Tuhan Yesus yang berkuasa atas maut dan hidup, memilih untuk menyerahkan nyawa-Nya pada pukul tiga petang, sebagai korban tebusan untuk umat manusia.

ay. 51: Tirai Bait Allah terbelah. Terdapat dua bagian pada tempat kudus di Bait Allah, sehingga terdapat dua buah tirai pemisah. Tempat kudus pertama, disebut kudus, yang dipisahkan oleh sebuah tirai dari tempat itu ke pelataran Bait Allah. Sedangkan tempat kedua disebut tempat Mahakudus, dipisahkan dengan tempat yang pertama dengan sebuah tirai yang lain. Kepada tempat Mahakudus ini tidak ada yang dapat memasukinya kecuali imam kepala, dan inipun hanya dilakukan sekali setahun. Kedua jenis tirai ini kelihatannya terbelah pada saat kematian Tuhan Yesus. Kedua tirai ini terbelah, menandakan bahwa tata cara seremonial hukum Taurat yang lama telah digantikan dengan hukum Kristus, dan bahwa jalan menuju Allah Bapa di surga terbuka kepada semua orang, dan bahwa Perjanjian Baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus telah dimulai (lih. Ibr 9:14-15).

Terjadi gempa bumi. Berapa besar kekuatan gempa ini tidak diketahui dengan pasti. Namun bukit- bukit batu terbelah dan kubur terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. St. Jerome (Jeromus) mengatakan bahwa para orang kudus ini tidak bangkit dengan tubuh mereka sampai saatnya Kristus bangkit; sehingga setelah kebangkitan Kristus, mereka semua datang ke kota kudus Yerusalem, dan menampakkan diri kepada banyak orang (Mat 27:53) (Witham). Kejadian ini adalah nubuat tentang keruntuhan fatal yang akan terjadi kemudian di Bait Allah (yaitu sekitar tahun 70), dan bahwa haruslah diberikan tempat kepada hal- hal yang lebih agung dan mulia [yaitu yang berasal dari Kristus Tuhan itu sendiri]. Dengan hal ini, kuasa Kristus yang besar dinyatakan. (St. John Chrysostom, hom. lxxxix.).

Dari ayat- ayat Kitab Suci, tidak dikatakan bahwa tabir terbelah karena gempa bumi, walaupun  dapat saja keduanya terjadi pada saat yang bersamaan. Namun yang jelas, kedua kejadian itu menunjukkan tanda- tanda istimewa yang terjadi pada saat kematian Yesus. Terbelahnya tabir Bait Allah, gempa bumi, dan bahkan gerhana matahari yang menyebabkan kegelapan dari pukul 12 sampai 3 petang (Mat 27:45), dan wafatnya Yesus yang bertepatan dengan saat persembahan korban petang, adalah tanda- tanda luar biasa, yang menyatakan bahwa yang meninggal bukan hanya sekedar orang biasa, tetapi Kristus, Sang Allah Putera yang menebus dosa umat manusia.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

8 COMMENTS

  1. Salam Pak Step dan Bu Ingrid,

    Saya sangat berterima kasih kepada anda berdua serta team katolisitas.
    Tanggapan ibu terhadap opini dari teman kita kristen adalah sangat jelas dan bedasarkan dokumen gereja yang sah, sehingga tidaklah dapat diterima kalau teman dari kalangan kristen tidak setuju dan menuduh bahwa Katolisitas tidak berdasarkan Alkitabiah.

    memang sangat sulit bagi kaum kristen untuk memahami penjelasan kita, oleh karena itu marilah kita berdoa agar Roh Kudus dapat menerangi hati mereka akan misi Gereja Katolik yang satu, kudus, katolik dan apostolik.

    Semoga mereka dari kristen dapat mengerti tentang Gereja yang didirikan oleh Yesus diatas Batu karang.

    Amin
    Aquilino Amaral

    [Dari Katolisitas: Terima kasih atas dukungan anda. Hanya jangan lupa bahwa kita sebagai umat Katolik, juga sesungguhnya adalah umat Kristen (Christ-ian= pengikut Kristus). Jadi biar bagaimanapun kita umat Katolik dan umat Protestan adalah sama- sama murid- murid Kristus, sehingga perlu untuk tetap menjaga persaudaraan di dalam Kristus. Ya marilah kita berdoa untuk persatuan Gereja, sesuai dengan kehendak Yesus sendiri dalam Yoh 17: 20-21]

  2. Shalom Pak Stef dan Bu Ingrid

    Saya sempat jauh dari Yesus (+/-12 th). Saya juga mengalami “judge” dari teman saya yg Kristen bukan Katolik. Katanya bahwa agama saya (Katolik) salah, sedangkan agama aliran dia yang benar. Tapi setelah mengikuti retret Romo Jusuf Halim, malah saya sekarang sangat merindukan Yesus. Dan saya akhirnya menemukan Katolisitas. Wah… tambah MANTAP saya terhadap agama KATOLIK. Untuk Pak Stef dan Bu Ingrid terima kasih atas penjelasan – penjelasan yang sangat dengan rendah hati. Roh Kudus pasti selalu menyertai anda berdua. Amin.

  3. Salam dalam kasih Tuhan,
    Kesan yang saya dapatkan Bpk Mac penuh semangat “faith on fire” (maaf kalo salah istilah) dalam ber apologetik dan penuh semangat menginjil. Saya sering menonton debat apologetik formal di internet atau media2 lain, tentusaja ada aturan-aturan, koridor2 dan etika2 yg diikuti, tapi itu karena yg berdialog (berdebat) adalah para teolog akademisi yg ulung dan terdidik di bidang apologetik, dalam suatu forum yang memang tepat utk berdialog (berapologetik) agama. Jika mereka berbicara diluar koridor dan aturan tentu akan diprotes atau ditinggalkan oleh pemirsanya.
    Pemahaman saya bpk Mac adalah non-katolik? (maaf sebesar2nya kalau saya salah). Namun jika saya benar, boleh saya sarankan sebaiknya Bpk Mac menggunakan talenta, waktu, energi dan semangatnya untuk mewarta pada forumnya atau membuat websitenya sendiri, ditujukan untuk untuk kalangannya sendiri, namun bukan di forum Katolik ini. Dengan demikian semua talenta dan resources anda terpakai berguna bagi komunitas umat agama bapak.
    Untuk Bpk Stef, saya setuju bapak perlu pandai2 membagi waktu. Saya yakin setiap hari ada begitu banyak pertanyaan atau postingan yg masuk, semua menunggu giliran mendapat jawaban. Saya kadang2 juga mau bertanya tapi tidak tega karena sang “koki” tentu lagi sibuk melayani pelanggan lainnya. Saya menepi saja. Situs ini adalah situs Katolik, saat meng-klik setiap org pasti sudah tau dan menyadari ia ada dimana. Saya usul pengasuh Katolisitas mensortir dan lebih mendahulukan pertanyaan2 atau pembahasan2 yg berguna ttg pengajaranan iman Katolik. Ini lebih berguna bagi pemirsa Katolisitas.
    Maaf jika pendapat dan usulan saya tidak sesuai. bpk Stef silakan mengedit dan menolak surat saya ini, karena pd hakekatnya ini 100% hak pengasuh situs.
    Dalam semangat kasih Tuhan Yesus,
    Antonius H

  4. Salam Tim,

    Saya ingin megucapkan terima kasih kepada Stef dan Ingrid atas kesabarannya dalam menjawab setiap pertanyaan yang masuk dan bagi saya jawapan yang anda berikan cukup matang, cukup seimbang dan cukup jelas untuk dijadikan pedoman buat saya dan warga Katolik yang lainnya. Menanggapi Machmud, saya dapat merasakan bahawa saudara Machmud cenderung memaksakan pengajaran, pengertian dan tafsiran peribadinya tentang apa yang ia ketahui tentang Alkitab kerana saya sudah sering mengikuti tulisan tulisannya dalam laman web ini. Cuma saya ingin menasehatkan kepada saudara Machmud untuk menghormati pihak tim yang tanpa ada sikap berat sebelah maupun emosional dalam menanggapi setiap soalan yang terkadang bernada provokasi dan bersifat cynical. Buat saudara Machmud, sy juga dahulunya adalah seorang Protestant yang berpindah2 aliran dari aliran Anglican, Evangelical hingga kepada Pantekosta jadi saya juga mengerti semangat yang ditunjukkan oleh Machmud. Cuma saya minta kepada semua tetamu yang terutama dari agama lain, tolong hormati tim yang saya kira cukup ramah dan sabar dalam menjawab soalan soalan anda semua. Saya sebagai tetamu yang sudah masuk Katolik, ingin memanfaatkan laman website ini untuk study lebih dalam lagi, dan bukan membaca kenyataan2 yang mencemar objective asal website ini. Sekali lagi, Congratulations buat Stef, Ingrid dan tim Katolisitas yang lain.

    Moga usaha mulia ini di rahmati Tuhan

    Salam dalam Kasih

    Linda Miriam

  5. Salam Damai Sejahtera

    Dear Pengasuh Katolisitas

    Menyambung pertanyaan dari sdr. George Konduyow dari Malaysia sbb :

    Saya ingin penjelasan tentang catatan Injil Matius, ditulis sebelum Yesus di kubur .

    INJIL MATIUS BERBUNYI
    27:50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
    27:51 Dan lihatlah, TABIR BAIT SUCI TERBELAH DUA DARI ATAS SAMPAI KEBAWAH dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

    Yang ingin saya tanyakan :
    Apakah TABIR ini terbelah disebabkan oleh gempa bumi ?
    Apa artinya bagi kita dengan terbelahnya TABIR ini ?

    Salam
    mac
    [Dari Katolisitas: pertanyaan ini dan jawabannya telah tertera di atas, silakan klik]

    • Salam Damai Sejahtera

      Pengasuh Katolisitas.

      Tirai yang terbelah itu hanya satu, yaitu tirai yang membatasi antara Ruang Suci dan Ruang Maha Suci bukan yang lain.

      Mengapa anda tidak menyampaikan Kebenaran Kitab Suci secara utuh, tetapi bahkan bersikukuh dengan pendapat anda yang tidak sesuai dengan ajaran yang tertulis di Kitab Suci ?

      Kalau hal itu sengaja anda lakukan, sungguh saya amat sangat kecewa, sebab anda (Pengasuh Situs ini) dengan sengaja membohongi teman-teman pembaca situs ini yang sudah sangat menghormati anda, yang sudah menjadikan anda sebagai panutan.

      Dan yang paling menyakitkan, anda telah menutupi KEBENARAN yang ada di dalam Alkitab, anda telah benar-benar melawan Firman Allah.
      Pelajaran yang salah yang sudah anda sampaikan akan membawa banyak kejatuhan bagi teman-teman yang tidak mengerti.

      Jika uraian saya tentang Tirai tidak sesuai dengan pendapat anda , anda bisa mengomentarinya, saya senang untuk membaca dan mendengarnya.
      Dengan demikian saya akan bisa memperbaiki segala kesalahan saya tentang pemahaman saya terhadap Kitab Suci.

      Tetapi jika tulisan saya membuat anda bisa memahami “kekeliruan” anda tentang jawaban yang sudah anda disampaikan , bukankah anda bisa meralatnya kembali.
      Bukankah kita semua masih dalam taraf belajar, jadi wajarlah kalau ada yang keliru, kecuali anda (jawaban) anda tidak pernah salah.

      Saya sudah perjelas lagi uraian tentang Tirai ini di dalam tulisan saya mengenai KESEMPURNAAN, semoga bisa bermanfaat.

      Maaf, saya menulis cukup keras, sebab ini mengenai Kebenaran.

      Terima kasih
      Salam
      mac

      • Shalom Machmud,

        Terima kasih atas tanggapannya. Tuduhan yang anda berikan kepada katolisitas, bahwa tim katolisitas tidak memberitakan kebenaran Kitab Suci secara utuh, secara tidak langsung mempunyai implikasi bahwa anda ingin mengatakan bahwa pengertian anda terhadap ayat-ayat yang ingin anda bahas adalah yang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh Kitab Suci. Dengan demikian, tulisan yang tidak sesuai dengan pengertian anda dianggap tidak Alkitabiah dan bahkan dianggap melawan Firman Allah. Kita dapat saja berbeda pendapat, namun tuduhan-tuduhan yang tidak perlu seperti “Dan yang paling menyakitkan, anda telah menutupi KEBENARAN yang ada di dalam Alkitab, anda telah benar-benar melawan Firman Allah.” tidak perlu dituliskan dengan dua alasan: 1) Pertama, belum tentu apa yang kami sampaikan salah, 2) Kedua, belum tentu apa yang anda pegang sebagai suatu kebenaran adalah pasti benar. Dengan demikian, kita dapat berdiskusi secara dewasa dan langsung membahas substansi pembahasan dan tidak perlu untuk memberikan tuduhan-tuduhan yang tidak perlu. Dengan cara ini, maka diskusi akan dapat berjalan dengan baik.

        Sekarang, mari kita membahas tentang tirai mana yang terbelah dari atas sampai ke bawah:

        1. Ayat Mt 27:51 mengatakan “Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah.” Pertanyaannya tabir bait suci yang mana? Dari ayat ini, kita tidak dapat menyimpulkan dengan keyakinan 100% bahwa yang terbelah adalah hanya tabir Bait Suci di ruang maha kudus (holy of holies). Kita tahu bahwa ada dua ruang di dalam bait Allah, yaitu: ruang kudus (holy) dan ruang maha kudus (holy of holies). Dan banyak sumber yang mengatakan bahwa masing-masing ruang ini diberi tirai.

        Kalau anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang tabir Bait Suci, silakan melihat sumber ini – silakan klik, yang dalam 135 halaman (dalam bahasa Inggris) membahas secara khusus tentang tabir bait suci yang terbelah. Pada halaman 74 dikatakan bahwa penulis setuju bahwa ada dua tabir, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Josephus (J.W. 5.5.4 § 212; 5.5.5 § 219). Josephus adalah penulis sejarah berkebangsaan Yahudi pada masa-masa awal kekristenan.

        Dari keterangan di atas maka kami mempunyai dasar argumentasi, kalau kami mengatakan bahwa ada dua tirai dalam Bait Allah.

        2. Berikut ini adalah beberapa sumber dari tulisan-tulisan jemaat perdana dan Haydock commentary yang mengatakan bahwa ada dua tirai:

        Catena Aurea:

        Origen: It is understood that there were two veils; one veiling the Holy of Holies, the other, the outer part of the tabernacle or temple. In the Passion then of our Lord and Saviour, it was the outer veil which was rent from the top to the bottom, that by the rending of the veil from the beginning to the end of the world, the mysteries might be published which had been hid with good reason until the Lord’s coming. “But when that which is perfect is come,” [1Cor 13:10] then the second veil also shall be taken away, that we may see the things that are hidden within, to wit, the true Ark of the Testament, and behold the Cherubim and the rest in their real nature.

        Haydock Commentary:

        Mat 27:51 The veil of the temple was rent. As there were in the temple two parts of the sanctuary, so there were two veils, or partition walls. The first sanctuary, called the holy, was separated by a veil from that part of the temple called the court of the Israelites. Into this outward sanctuary, called the holy, entered every day the priests that were in office. The second interior sanctuary, called the holy of holies, was also separated from the outward sanctuary by an other veil. And into this holy of holies, no one was to enter except the high priest, and he but once a-year. Both these veils seem to have been rent at Christ’s death: and by their being broken down, was signified first, that the ceremonies of the ancient law were to be abolished by the law of Christ; and also that heaven should be open to all. — The earth quaked. How far this earthquake was extended, is uncertain. — The rocks were rent, and the graves were opened: and many bodies of the saints … arose. St. Jerome takes notice, that these saints did not rise with their bodies till after Christ was risen; and so it follows, that going out of the graves, after the resurrection, they came into the holy city, (i.e. into Jerusalem) and appeared to many. (Witham) — This event was a prophecy of the fatal destruction that was shortly to fall upon the temple; and also, that it should henceforth give place to things more noble and sublime. It likewise shews that greatness of Christ’s power. (St. John Chrysostom, hom. lxxxix.)

        3. Dari pemaparan di atas, maka kita melihat ada dua tirai dalam Bait Allah. Ada beberapa tulisan yang mengatakan bahwa yang terbelah adalah tirai di ruang maha kudus dan ada yang mengatakan bahwa yang terbelah adalah di bagian luar, bahkan ada yang mengatakan bahwa kedua-duanya terbelah. Tidaklah menjadi masalah apakah salah satu atau dua-duanya yang terbelah, karena dari membaca teks Mt 27:51, sangat sulit untuk menentukan secara pasti (100%) bahwa hanya tirai ruang maha kudus yang terbelah. Dan dengan terbelahnya tirai memang keselamatan menjadi terbuka untuk semua orang, dan tidak terbatas pada bangsa Yahudi. Keselamatan ini ditawarkan oleh Yesus, bukan hanya dengan misteri paskah, namun juga dengan memberikan Roh Kudus-Nya, yang memampukan manusia untuk hidup kudus dan terus setia sampai pada akhirnya.

        Semoga dengan pemaparan ini anda dapat melihat bahwa kami mempunyai dasar ketika mengutip Haydock commentary , yang mengatakan bahwa:

        ay. 51: Tirai Bait Allah terbelah. Terdapat dua bagian pada tempat kudus di Bait Allah, sehingga terdapat dua buah tirai pemisah. Tempat kudus pertama, disebut kudus, yang dipisahkan oleh sebuah tirai dari tempat itu ke pelataran Bait Allah. Sedangkan tempat kedua disebut tempat Mahakudus, dipisahkan dengan tempat yang pertama dengan sebuah tirai yang lain. Kepada tempat Mahakudus ini tidak ada yang dapat memasukinya kecuali imam kepala, dan inipun hanya dilakukan sekali setahun. Kedua jenis tirai ini kelihatannya terbelah pada saat kematian Tuhan Yesus. Kedua tirai ini terbelah, menandakan bahwa tata cara seremonial hukum Taurat yang lama telah digantikan dengan hukum Kristus, dan bahwa jalan menuju Allah Bapa di surga terbuka kepada semua orang, dan bahwa Perjanjian Baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus telah dimulai (lih. Ibr 9:14-15).

        Haydock commentary juga tidak membuat kepastian bahwa yang terbelah adalah dua tirai tersebut, sehingga dia menggunakan kata “seem” atau “kelihatannya”, yang berarti tidak dapat disimpulkan kebenarannya 100%, karena memang teks Alkitab tidak mengatakan hal tersebut.

        Harapan yang lain adalah, kita telah berdiskusi cukup lama dalam berbagai topik. Cobalah untuk melihat dari sisi yang berbeda, bahwa kami juga mempunyai kerinduan yang sama untuk mewartakan kebenaran Alkitab dengan semurni-murninya. Dan untuk menjaga kemurnian ini, kami senantiasa mencoba mempelajari Tradisi Suci dan Magisterium Gereja dan mencoba mengesampingkan opini-opini pribadi kami. Hanya dalam kasus di mana Gereja belum mendefinisikan secara pasti tentang beberapa isu, maka teolog dapat memberikan pemikiran. Namun, kalau anda tetap pada pemikiran bahwa tim katolisitas tidak menyampaikan kebenaran Alkitab, maka kami tentu saja tidak dapat memaksa anda untuk mempercayai kami. Kami hanya dapat menyodorkan argumentasi-argumentasi, yang kami harapkan dapat menyadarkan banyak orang bahwa apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik mempunyai dasar yang kuat.

        Seperti yang saya tuliskan dalam e-mail pribadi kepada anda, maka ada beberapa tulisan anda yang cukup panjang tidak dapat kami muat. Alasannya adalah beberapa tulisan tersebut tidak sesuai dengan pengajaran Gereja Katolik. Kalau kami memuatnya, maka harus disertakan dengan jawaban dari tim katolisitas. Namun, kami mempunyai keterbatasan waktu dalam melayani semua pertanyaan dan ajakan untuk berdialog. Dalam keterbatasan kami, maka kami telah mencoba melakukan dialog semampu kami, yang telah kami buktikan dengan berbagai dialog dengan anda, baik yang pendek maupun panjang sekali. Semoga hal ini dapat diterima oleh anda dan kami meminta maaf kalau keputusan ini tidak memuaskan anda. Namun, pada akhirnya, kami harus mengakui bahwa kami mempunyai keterbatasan waktu untuk melayani semua dialog dan kami juga harus membagi waktu kami untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar dari pembaca katolisitas yang lain.

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        stef – katolisitas.org

        • Shalom Pak Stef,
          Bagaimanapun juga, katolisitas telah berhasil membuat saya semakin “knowing and loving our Catholic faith” – seperti yang tertulis di bagian atas website ini, yang saya yakin menjadi misinya. Ini terus berlangsung sejak saya mengenal katolisitas. Saya percaya, banyak sekali pembaca katolisitas yang seperti ini.
          Maju tak gentar Katolisitas.org…

          Salam,
          Lukas Cung

Comments are closed.