Pertanyaan:
Shalom.. :)
Aku mo meralat sedikit artikel di atas. Protestan BUKAN mempercayai kalo Kristus akan datang 2 kali pd akhir zaman. Tp yg protestan percayai adalah rapture (pengangkatan) dan second coming adalah 2 peristiwa yg berbeda.
Rapture memang tidak dikatakan secara gamblang dalam Firman Tuhan. Tp tetap ada tertulis dalam 1 Tes 4:16-7
“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”
Protestan mempercayai bahwa rapture memang ada & pst terjadi. Tp dalam rapture Tuhan Yesus belum datang ke dunia meski dlm ayat 16 dikatakan Tuhan akan turun dari sorga tp tidak dikatakan turun utk datang ke dunia. Dia hanya dtg utk menjemput anak2Nya.
Dlm ayat 17 dikatakan dgn jelas peristiwa rapture yg akan terjadi. Dikatakan bahwa setelah Tuhan mengangkat org2 yg mati dlm Kristus, Dia mengangkat jg anak2Nya yg msh hidup dlm awan menyongsong Tuhan di angkasa yg artinya Tuhan belum turun ke dunia.
Rapture adalah anugerah khusus yg diberikan Kristus bg anak2Nya yg sungguh2 mencari & intim dgnNya agar mrk tidak ikut mengalami penderitaan dlm masa 7 thn pemerintahan Antikris.
Rapture berbicara mengenai Kerajaan Anak yg berarti Tuhan Yesus mengetahui hari & saatnya seperti tertulis dlm Mat 25:13
“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”
Dalam ayat ini tidak dikatakan agar kita berjaga-jaga krn kita tidak tahu hari & saatnya tp TIDAK dikatakan kalo Anak & malaikat tidak tahu, hanya Bapa yg tahu.
Sedang utk second coming atau kedatangan Tuhan Yesus yg kedua kali memang terjadi tanpa ada yg mengetahuinya selain Bapa. Entah itu pd awal, pertengahan atau akhir masa 7 thn pemerintahan antikris, tidak ada yg mengetahuinya selain Bapa saja. Hanya pada peristiwa inilah kedatangan Tuhan Yesus yg kedua kalinya sebagai Hakim & Raja terjadi.
Jadi TIDAK BENAR kalo Protestan mempercayai kalo kedatangan Tuhan Yesus terjadi 2 kali. Protestan tidak pernah menyimpang dari ajaran Firman Tuhan. Kalo sekarang banyak org Kristen yg mulai berbicara tentang akhir zaman atau kedatangan Tuhan Yesus yg kedua kalinya, hal itu memang benar adanya. Dlm kitab Wahyu, Tuhan sudah berfirman melalui Rasul Yohanes bahwa Dia akan segera datang. jd wajar sekali kalo dari tahun ke tahun berita ttg akhir zaman & kedatangan Tuhan selalu berkumandang hingga skrg ini.
Skrg2 ini hamba2 Tuhan dr sluruh dunia secara bersamaan makin jelas mendengar pewahyuan Tuhan melalui mimpi2 & penglihatan2 bahwa Tuhan Yesus akan segera dtg. Mereka berkata seperti itu bukan utk menipu atau menakut-nakuti tp memang itulah yg mereka dptkan dr Tuhan hari2 ini. Mereka hanya menjalankan tugas yg udah Tuhan berikan kpd mereka utk menyampaikan hal ini pd dunia.
Smua kembali lg kpd kita ingin mempercayainya atau tidak. Pilihan ada di tangan kita. Tuhan memberikan pewahyuan ini bukan tanpa mksd tp ada alasannya.
1. Krn Dia memang akan segera datang.
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29)
Tuhan menggenapi FirmanNya, ketika pada hari2 menjelang kedatanganNya yg kedua, Dia akan memberikan penglihatan2 kepada hamba2Nya. Inilah yg sedang terjadi hari2 ini.
2. Supaya kita berjaga-jaga.
Tuhan memberikan peringatan ttg kedatanganNya yg kedua kali agar kita dpt senantiasa berjaga2. Menjadi seperti gadis bijaksana yg selalu membawa minyak dalam buli2nya. Tuhan Yesus menginginkan kita smua selamat & tidak ada yg tertinggal.
Sekali lg pilihan ada di tangan kita ingin mempercayai atau tidak. Hamba2 Tuhan ini hanya menyampaikan apa yg mereka dpt dr Tuhan. Mereka tetap manusia biasa yg tidak sempurna. Hanya Tuhan yg sempurna & mengetahui segalanya. Kita tidak bisa mengatakan kalo hamba2 Tuhan ini telah berbohong, mengarang atau menyampaikan hal yg berlebihan. Memang segala sesuatunya perlu diuji kebenaranNya tp penghakiman tetap hanya milik Tuhan. Saya berharap utk tidak saling menghakimi & mencari siapa yg yg salah atau benar. Kebenaran hanya ada dlm Tuhan.
Pesan saya, berjaga-jagalah senantiasa & jadilah seperti gadis bijaksana yg selalu membawa minyak dlm buli2nya yaitu kasih kepada Kristus. Tanda2nya sudah digenapi. Tuhan Yesus memang akan segera datang.
Terima kasih
Tuhan Yesus memberkati.. :), Devy.
Jawaban:
Shalom Devy,
Terima kasih atas masukannya. Sebenarnya, yang mengatakan bahwa Kedatangan Yesus yang kedua terjadi dalam dua tahap (atau dua kali) itu bukan saya, tetapi salah satu pembaca. Ia menganggap bahwa pernyataan saya, bahwa Kedatangan Yesus yang kedua terjadi hanya satu kali, itu keliru. Selanjutnya memang yang saya tuliskan dalam arsip tanya jawab adalah: Tanggapan Katolik tentang Dua Tahap kedatangan Kristus di akhir jaman. Perkataan “dua tahap” itu saya kutip langsung dari surat pembaca, yang bahkan menjelaskan dengan detail tentang tahap I dan tahap II. Jika Devy belum membacanya, silakan membacanya (silakan klik).
Dalam rubrik Tanya Jawab di situs ini, jawaban yang kami sampaikan adalah berdasarkan ajaran Gereja Katolik, sehingga memang saya menyampaikan apa yang saya ketahui tentang Akhir Jaman menurut ajaran Gereja Katolik. Dalam dialog antara kami dengan pembaca, keterbukaan dan saling menghargai adalah yang kami harapkan, sebab kita semua harus menyadari bahwa di atas segalanya, yang terpenting adalah Kasih. Jadi, tak apa-apa saling jujur menyampaikan apa yang kita yakini, namun tidak dengan maksud untuk menyerang satu sama lain, namun harapannya adalah supaya kita dapat mengetahui Kebenaran dan meresapkannya.
Secara prinsip, Gereja Katolik memang mengajarkan kedatangan Kristus hanya terjadi satu kali, tiba-tiba, dapat diketahui oleh publik (tidak rahasia), dan saatnya tidak dapat diramalkan/ diketahui terlebih dahulu. Dan pengajaran ini mengambil dasar dari Alkitab dan pengajaran Para Bapa Gereja. Mengenai ajaran “Secret Rapture” yang Devy jelaskan itu (pengangkatan orang-orang beriman yang terjadi secara rahasia) memang sebenarnya tetap mengajarkan prinsip yang berbeda dengan ajaran Gereja Katolik, walaupun kita memakai dasar Alkitab yang sama, dalam hal ini 1 Tes 4:16-17. Ayat-ayat lain yang diambil oleh Devy juga diyakini oleh Gereja Katolik, hanya saja interpretasi kita berbeda. Juga kata ‘kedatangan’ yang bisa diartikan sebagai dua hal, kedatangan di awan-awan dan kedatangan ke dunia, juga sebenarnya menggambarkan tetap sebagai dua macam kedatangan. Maka, tak heran ada orang yang ekstrim mengajarkan terdapat dua tahap kedatangan. Hal kedua tahap ini (meskipun tidak dikatakan sebagai dua kali) tidak menjadi pengajaran Gereja Katolik.
Bagi saya, hal itu semakin menunjukkan bahwa Alkitab saja (Scripture alone) itu tidak cukup, sebab, kenyataannya, ada banyak pendapat yang berbeda yang bisa ditarik dari membaca ayat yang sama dalam Alkitab. Sayangnya, hal ini bahkan sampai dapat mengakibatkan perpecahan Gereja. Bagi umat Katolik, kita menyadari bahwa Alkitab tak dapat dilepaskan dari Tradisi Suci para rasul dan Magisterium, yaitu pihak yang menjalankan wewenang mengajar dalam Gereja; sebab jika tidak, yang dihasilkan adalah perpecahan, karena tiap-tiap orang dapat merasa mendapat pengurapan Roh Kudus dalam mengartikan ayat-ayat Alkitab, namun kemudian kenyataannya, interpretasinya bisa bermacam-macam dan bahkan bertentangan. Contohnya adalah pengajaran tentang Rapture ini, yang sebenarnya juga terkait dengan teori yang lain yaitu dispensationalism dan kerajaan 1000 tahun (Millennialism). Jika Devy klik di internet tentang hal ini, atau membaca buku-buku mengenai teori ini, anda akan menemukan banyak variasinya, sehingga tidak semua orang Protestan memiliki pengertian yang seragam tentang Rapture, seperti yang Devy tuliskan. Oleh karena itu di awal tanya jawab tentang dua tahap Kedatangan Yesus, saya menuliskan, bahwa pertanyaan itu hanya merupakan salah satu dari pandangan gereja Protestan.
Sebaliknya, Gereja Katolik berpegang pada satu prinsip pengajaran, yaitu: tidak menginterpretasikan ayat 1 Tes 4: 16-17 itu sebagai dasar untuk mengatakan bahwa “rapture” / pengangkatan umat beriman terjadi secara rahasia. Juga Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa Yesus akan datang, namun hanya di awan-awan untuk menjemput orang-orang pilihan lalu kembali ke surga lagi, dan baru kemudian di akhir jaman Ia benar-benar datang sampai ke bumi. Pengertian ‘pengangkatan rahasia’ dan ‘Yesus membuat U-turn’ ini mensyaratkan suatu kesimpulan yang diambil terlebih dahulu, baru dicocokkan dengan ayat itu dan bukan sebaliknya. Sedangkan, Gereja Katolik mengambil pengertian literal dari ayat itu, bahwa kedatangannya ke dunia yang di awan-awan itu adalah sesuatu yang tidak rahasia, bahkan sangat publik sebab diumumkan oleh sangkakala yang nyaring bunyinya (lihat 1 Tes 4:16), seperti layaknya kedatangan Raja. Dengan digabungkan dengan ayat- ayat paralel-nya yang menceritakan peristiwa ini (Mat 24:29-31, 2 Tes 2:1,3,8, 1 Kor 15:51-52), maka Gereja Katolik mengajarkan, bahwa kejadian ‘pengangkatan’ itu terjadi bersamaan dengan kedatangan Yesus yang kedua kalinya, dan kebangkitan orang mati di akhir jaman. Saya melampirkan tabelnya, pada artikel “Rapture” menurut pandangan Ajaran Gereja Katolik (silakan klik). Jadi, bukan berarti Gereja Katolik tidak percaya bahwa ada “rapture”, namun definisinya memang berbeda dengan definisi anda. Jika “rapture” ini diartikan pengangkatan orang-orang beriman untuk bertemu dengan Yesus di angkasa di akhir jaman, tentu saja orang Katolik juga percaya, sebab memang itulah yang dikatakan dalam ayat 1 Tes 4: 16-17 tersebut, namun tidak rahasia, karena dikatakan diiringi oleh sangkakala, yang nyaring bunyinya.
Demikian juga, ajaran Katolik tidak melihat bahwa maksud “pengangkatan” itu adalah untuk membebaskan orang-orang pilihan dari penderitaan. Sebab sesungguhnya penderitaan itu tak pernah terlepas dari kehidupan manusia, terutama kehidupan Gereja. Pada akhir jaman nanti penderitaan akibat penganiayaan Antikristus ini malah sebagai sarana untuk menguji para orang beriman, untuk membuktikan kemurnian iman mereka.
Berikut ini beberapa ayat Alkitab yang menjadi dasarnya, mengapa Gereja Katolik mengajarkan demikian:
Rom 5: 3-5: “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus….”
Yak 1:2-4: “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap iman-mu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”
Ibr 12:6, 10: “…. karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak…. Tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita tetapi dukacita, tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Yak 5:7: Rasul Yakobus menasehatkan agar kita bersabar dalam penderitaan, “Karena itu, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan!”
Fil 3:10: Rasul Paulus mengajarkan demikian, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” Penderitaan kita di dunia merupakan partisipasi di dalam Salib Tuhan, dan hanya jika kita menderita bersama Dia, maka kita akan dibangkitkan bersama Dia.
Mat 5: 11-12: “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikianlah juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
Mat 16:24: Yesus sendiri mengajarkan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Maka jika Yesus sendiri mengajarkan demikian, bahkan dengan teladan-Nya, Ia menggenapinya dengan korban Salib-Nya, maka seharusnya kita melihat makna yang luhur dari setiap salib dan penderitaan kita. Termasuk jika itu penderitaan di masa menjelang akhir jaman. Karena justru di saat itulah iman kita diuji, untuk membuktikan kesetiaan kita kepada Kristus, dan menolak Antikristus.
Ibr 2:10: “Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
Maka, berdasarkan ayat-ayat tersebut, Gereja Katolik mengajarkan bahwa penderitaan harus kita hadapi dengan sabar, dengan iman dan pengharapan, sebab dengan demikian maka iman kita dimurnikan, sehingga kita dapat beroleh kebangkitan bersama Yesus. Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa Allah akan “mengangkat” umat beriman untuk membebaskan mereka dari penderitaan, karena jika demikian, malah tidak konsisten dengan ajaran Kristus dan ajaran para rasul, yang mengajarkan sebaliknya. Kebangkitan tak mungkin ada tanpa salib, dan karenanya Rasul Paulus berkata, “Aku memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” (1 Kor 2:2). Rasul Paulus sungguh mengimani hal ini, bahwa Yesus yang disalibkan adalah sumber pewartaan-Nya, karena kebangkitan Yesus hanya dapat terjadi, setelah Kristus mengalami penderitaan dan kematian di kayu salib. Maka kita para pengikutNya, akan juga mengalami hal serupa, bahwa kita semua yang hidup di dunia akan mengalami berbagai penderitaan, walaupun tak akan mungkin melebihi kekuatan kita (lih. 1 Kor 10:13) dan jika kita teguh beriman dalam menghadapinya, maka kita akan beroleh mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah (Yak 1:12). Inilah yang dialami oleh Bunda Maria dan para rasul, para orang kudus dan martir di sepanjang sejarah Gereja. Maka Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa generasi akhir jaman akan terbebas dari penderitaan ini. Jika para nabi tidak dilepaskan dari penderitaan, Yesus juga tidak, Bunda Maria dan para rasul juga tidak, banyak umat Kristen di sepanjang sejarah juga tidak, maka setiap kita juga tidak dilepaskan dari penderitaan. Namun, satu hal yang pasti, jika dihadapi bersama Kristus, maka penderitaan kita ini malah akan membawa kita kepada kebangkitan dan kemuliaan di surga kelak. Kita cukup melihat di sekeliling kita untuk melihat, bahwa banyak orang kembali kepada Tuhan, setelah mengalami berbagai pencobaan dan penderitaan. Maka penderitaan malah dipakai Tuhan untuk membawa orang kepada keselamatan. Kita memang dapat memohon pada Tuhan, “janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan”, seperti yang kita ucapkan dalam doa Bapa Kami, namun jika oleh kebijaksanaan-Nya Ia mengizinkan pencobaan itu terjadi dalam hidup kita, kita harus menerima dan menjalaninya dengan iman, dan tetap dapat berdoa: “…..Dimuliakanlah nama-Mu, jadilah kehendak-Mu.” Semua, karena justru kita percaya kepada Allah Bapa yang sangat mengasihi kita, sehingga pasti merencanakan yang terbaik di atas segala sesuatu, demi keselamatan kita.
Jadi akhirnya, mari kita sadari bersama bahwa di samping perbedaan pengertian tentang “Rapture” ini, kita memiliki kesamaan pengertian, yaitu bahwa:
1) Yesus pasti akan datang kembali di akhir jaman.
2) Ia akan kembali dengan mulia sebagai Hakim dan Raja.
3) Sambil menantikan kedatangan-Nya kembali ke dunia, kita harus berjaga-jaga, dan mengharapkan Dia dengan bersuka cita.
4) Pada akhir jaman semua orang akan dibangkitkan dari mati.
5) Kuasa kejahatan pasti akan dikalahkan oleh Kristus.
6) Kemuliaan akan diberikan kepada orang-orang pilihan Allah yang taat setia dalam iman, tekun berpengharapan, dan hidup dalam kasih kepada Tuhan dan sesama.
Akhirnya, saya ingin menekankan di sini, bahwa saya tidak menuduh bahwa para pengajar “Rapture”/ pengangkatan itu berbohong. Mereka mengajarkan apa yang mereka yakini, sama seperti saya menuliskan artikel ini sesuai dengan yang saya yakini. Melalui dialog ini, mari kita berusaha melihat dengan jujur, bahwa walaupun terdapat perbedaan dalam pengajaran, tetapi lebih banyak persamaan yang kita miliki, karena kita sama-sama mengimani Kristus Sang Juru selamat. Ini sangat besar sekali artinya!
Semoga kasih kita kepada Allah di dalam Yesus Kristus, dapat mengatasi semua perbedaan ini, dan Roh Kudus, yang adalah Roh Kebenaran, akan menghantar kita kepada seluruh Kebenaran.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org
shallom..
Di sini saya ada pertanyaan.
1) Benarkah Yesus menderita untuk kita?
2) Benarkah Yesus mati untuk kita dan juga untuk nenek moyang kita? dan
kenapa Yesus harus menderita dan mati untuk kita dan juga nenek moyang kita?
Bolehkah saudara/ri perjelaskan?
Shalom Lucius,
Untuk menjawab pertanyaan dari Lucius tentang mengapa Yesus menderita, mati untuk manusia, maka kita mengerti akan kesempurnaan rancangan keselamatan Allah, yang dapat dibaca di sini (silakan klik). Menjawab pertanyaan Lucius:
1) Benarkah Yesus menderita untuk kita? Ya, karena memang kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk menebus dosa manusia, dan memulihkan derajat manusia sebagai anak-anak Allah, sehingga manusia dapat kembali bersatu dengan Allah di dalam Kerajaan Sorga.
2) Benarkah Yesus mati untuk kita dan juga untuk nenek moyang kita? Ya, karena penderitaan dan kematian Yesus menembus batasan waktu. Oleh karena itu, Gereja Katolik percaya bahwa sebelum penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke Sorga, semua manusia yang baik sebelum kedatangan Kristus menunggu di suatu tempat yang dinamakan “The bosom of Abraham/ limbo of the just“. Dan pada waktu Yesus naik ke Sorga, maka Yesus membawa jiwa-jiwa mereka ke Sorga.
Untuk mendiskusikan tentang hal-hal di atas, diperlukan kepercayaan bahwa Yesus adalah Tuhan. Tanpa kepercayaan ini, maka semua hal di atas seolah-olah tidak masuk akal.
Semoga jawaban singkat di atas dapat menjawab pertanyaan Lucius.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Bagus sekali penjelasan anda ttg Teologi Salib Katolik.
Gereja Katolik berani memilih untuk memberi pil pahit kepada umatnya,
tapi itu obat demi kebaikan / kesembuhan mereka.
Walaupun tampaknya lebih mudah untuk memberi permen manis
kepada umat — agar mereka senang dan betah.
Tetapi permen manis itu tidak membangun.
Berbahagialah orang yang haus dan lapar akan kebenaran, karena dia akan dipuaskan.
Amen.
Terimakasih buat penjelasan Ibu Inggrid..artkel mgnai akhir jaman ini telah menjawab pertanyaan saya yang telah saya kirimkan di katolisitas…^^ Tuhan memberkati.
Shalom.. :)
Aku mo meralat sedikit artikel di atas. Protestan BUKAN mempercayai kalo Kristus akan datang 2 kali pd akhir zaman. Tp yg protestan percayai adalah rapture (pengangkatan) dan second coming adalah 2 peristiwa yg berbeda.
Rapture memang tidak dikatakan secara gamblang dalam Firman Tuhan. Tp tetap ada tertulis dalam 1 Tes 4:16-7
“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”
Protestan mempercayai bahwa rapture memang ada & pst terjadi. Tp dalam rapture Tuhan Yesus belum datang ke dunia meski dlm ayat 16 dikatakan Tuhan akan turun dari sorga tp tidak dikatakan turun utk datang ke dunia. Dia hanya dtg utk menjemput anak2Nya.
Dlm ayat 17 dikatakan dgn jelas peristiwa rapture yg akan terjadi. Dikatakan bahwa setelah Tuhan mengangkat org2 yg mati dlm Kristus, Dia mengangkat jg anak2Nya yg msh hidup dlm awan menyongsong Tuhan di angkasa yg artinya Tuhan belum turun ke dunia.
Rapture adalah anugerah khusus yg diberikan Kristus bg anak2Nya yg sungguh2 mencari & intim dgnNya agar mrk tidak ikut mengalami penderitaan dlm masa 7 thn pemerintahan Antikris……. (di-edit karena sudah disebutkan di atas)
Terima kasih
Tuhan Yesus memberkati.. :)
[dari Katolisitas: tanggapan ini sudah dijawab oleh Ingrid di atas, silakan klik]
Devy,
Kalau anda ingin mengetahui bahwa KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA KALI DALAM 2 TAHAP, anda bisa melihatnya didalam tulisan saya seperti yang Ingid sarankan , tapi jika belum jelas juga anda bisa menghubungi saya langsung di alamat email saya yang dapat Devy minta pada Ingrid di katolisitas.org.
Akan saya berikan detailnya sesuai dengan apa yang ditulis di dalam Alkitab.
Salam
Mac
Shalom Devy dan Machmud,
Ya, seperti yang telah saya sebutkan di atas, jika Devy ingin membaca lebih lanjut tentang 2 tahapan Kedatangan Yesus menurut salah satu pandangan gereja Protestan, silakan membaca tulisan Machmud dan yang juga sudah saya jawab di sini (silakan klik) Jika selanjutnya Devi ingin mengetahui mengapa Gereja Katolik tidak mengajarkan Kerajaan 1000 tahun secara literal (Premillennialism), silakan juga membaca di sini (silakan klik)
Semoga dengan uraian saya di atas, anda berdua dapat lebih mengetahui ajaran Gereja Katolik mengenai Akhir Jaman.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
shalom berdoalah malam ini minta Tuhan Yesus membukakan pengertian akan FirmanNya. karena wakt kedatanganNya sudah teramat dekat.Tolong baca buku Surga Terbuka
Shalom Kalep,
Mari kita sama-sama berdoa kepada Tuhan, mohon rahmat kebijaksanaan, sehingga kita dapat mengerti akan perkataan Yesus sendiri “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mt 24:36). Yang terpenting dalam menyambut kedatangan Kristus adalah dengan berjaga-jaga senantiasa, seperti yang diperintahkan oleh Kristus. Buku Surga Terbuka, yang menceritakan tentang pengangkatan, tidak sesuai dengan apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik. Mari kita bersama-sama berjuang dalam kekudusan dengan cara bekerja sama dengan rahmat Tuhan, sehinga pada saatnya nanti, Tuhan berbelas kasih kepada kita semua dan menerima kita di dalam Kerajaan Sorga.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Comments are closed.