Hai, salam Katolisitas! Aku Stefani
Pernah ga sih temen-temen bertanya-tanya, kenapa ya umat Katolik perlu mengaku dosa di hadapan imam? Kenapa ga langsung aja ke Tuhan? Kan semua imam itu manusia biasa aja sama kaya kita, yang sangat bisa berdosa juga? Nah pertanyaan ini sering aku denger nih. Kita bahas sama-sama yuk! Kenapa sih perlu mengaku dosa melalui imam dalam Sakramen Tobat?
Pertama-tama, yang perlu kita tau adalah bahwa mengaku dosa di hadapan imam itu beda sama ngaku dosa di hadapan manusia lainnya, yang bukan imam. Karena kuasa pengampunan dosa yang ada pada para imam itu asalnya dari Tuhan Yesus sendiri. Kita tau dari mana sih? Karena dalam Mat 18:18 dan Yohanes 20:23, Tuhan Yesus memberikan kuasa mengikat dan melepaskan dan kuasa mengampuni dosa hanya kepada para rasulNya. Dan para rasul ini kemudian meneruskan kuasa mengampuni dosa ke para penerus mereka setelahnya. Jadi kuasa mengikat dan melepaskan, kuasa mengampuni dosa, cuma dimiliki oleh orang-orang yang nerima penerusan kuasa dari para rasul Kristus, yaitu mereka yang ditahbiskan menjadi imam.
Prinsip perlunya perantaraan imam buat memohon penghapusan dosa ke Tuhan ini pun sebenernya udah diterapin dari sejak jaman Perjanjian Lama. Peristiwa di Perjanjian Lama ini penting dan relevan dengan keadaan sekarang ini, karena apa yang terjadi di Perjanjian Lama itu adalah gambaran dari peristiwa-peristiwa Perjanjian Baru dimana pas Perjanjian Baru, gambaran-gambaran itu digenapi oleh Kristus, termasuk juga salah satunya yaa prinsip perantaran imam ini. Penggenapan oleh Kristus ini artinya bukan menerapkannya sama persis dengan apa yang di Perjanjian Lama, tetapi menerapkannya menurut apa yang dikehendaki dan dinyatakan oleh Kristus.
Waktu Yesus nyembuhin 10 orang penyakit kusta, dalam Luk 17:12-14, Yesus menyuruh mereka buat menunjukkan diri ke imam yang menyatakan kalo orang yang tadinya sakit kusta ini udah sembuh. Karena Kristus datang ke dunia bukan buat membatalkan apa yang diatur dalam hukum Perjanjian Lama, melainkan buat menggenapinya, makanya prinsip perantaraan imam buat menyatakan seseorang udah tahir atau udah terlepas dari dosanya ini, juga tetep berlaku, yaitu dengan memberikan kuasa ini ke para rasulNya.
Selain itu, dalam Perjanjian Lama juga udah ada perbedaan antara peran imamat bersama dan imamat jabatan. Allah memilih bangsa Israel sebagai kerajaan imam, dikatakan dalam Kel 19:5-6, tapi di tengah bangsa itu, Allah secara khusus memilih suku Lewi buat menjadi imamNya, buat ngejalanin tugas mempersembahkan kurban. Penugasan khusus suku Lewi ini dinyatakan dalam Bil 3:5-13 dan Yos 18:17. Dalam Perjanjian Baru, penggenapan imamat bersama dituliskan dalam surat Rasul Petrus, yaitu bahwa umat beriman menjadi “batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus” dalam 1Ptr 2:5, dan sebagai “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri” dalam 1Ptr 2:9.
Sedangkan penggenapan imamat jabatan dinyatakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya pada jemaat di Korintus, bahwa pelayanan pendamaian telah dipercayakan kepada para rasul (2Kor 5:18). Dan diajarin juga oleh Rasul Yakobus dalam suratnya (Yak 5:14-15) bahwa para penatua saat itu dipercaya buat mendoakan orang sakit, dan juga mengampuni dosa orang tersebut.
Dengan landasan biblis ini, sebenernya udah bisa dipahami betapa pentingnya Sakramen Tobat bagi kehidupan rohani kita. Sakramen Tobat adalah salah satu sakramen yang Tuhan Yesus sendiri ciptain, demi kepentingan kita. Karena kita masih manusia yang punya badan, bukan cuma jiwa doang, jadi walaupun kita bisa mengakui dosa-dosa kita dalam doa pribadi, Tuhan mau ngasih kepastian buat kita, bahwa kita udah bener-bener dilepasin dari belenggu dosa kita.
Aku sendiri ngerasain betapa berartinya Sakramen Tobat buatku, karena seringkali walaupun udah minta ampun dalam hatiku, tetep aja kadang rasanya masih ngeganjel gitu, seolah aku cuma say sorry aja tapi belom denger tanggapan dari Tuhan. Tapi begitu ke Sakramen Tobat dan mengakui dosaku di hadapan imam sebagai wakil dari kehadiran Tuhan dalam sakramen itu, dan begitu imam melepaskan dosaku dengan absolusi, rasanya langsung bener-bener plong, karena ada konfirmasi bahwa Tuhan udah bener-bener ngampunin dosaku. Imam juga menjadi wakil dari Gereja atau sesama kita yang mungkin udah kita lukai dengan dosa-dosa kita, maka absolusi itu memulihkan hubungan kita dengan Tuhan, Gereja dan sesama.
Jadi setelah menyadari betapa indahnya Sakramen Tobat yang udah Tuhan sendiri kasih buat kita, jangan sungkan lagi buat dateng ke Sakramen Tobat ya temen-temen! Karena Tuhan pun selalu mau memeluk anak-anakNya yang mau kembali ke Tuhan, seperti bapa dalam kisah Anak yang Hilang, yang menyambut kembali kedatangan anak bungsunya, dengan penuh sukacita.