Hari Raya, Pesta dan Peringatan

Pertanyaan:

Shalom tim katolisitas, pak Stef dan ibu inggrid dan khususnya para imam yg saya kasihi dlm Kristus,

Saya ada pertanyaan seputar tahun liturgi, khususnya mengenai perbedaan mendasar dari hari raya, pesta dan peringatan (wajib maupun fakultatif). Saya mengerti tingkatannya..tp saya agak kurang paham apa yg menjadi perbedaan yg mendasar dari ketiga pembagian hari-hari tersebut.

Mohon pencerahannya..
Terima kasih tim katolisitas yg telah banyak membantu saya dlm memahami ajaran dan Tradisi Gereja Katolik. Maju terus dlm pelayanan. Tuhan Yesus memberkati..

In His grace,

Stefan

Jawaban:

Shalom Stefan,

Beberapa urutan dalam perayaan Liturgi dalam Gereja Katolik adalah:

1. Hari Raya/ Solemnity:

Merupakan tingkatan tertinggi dari perayaan pesta/ feast. Hari Raya adalah untuk memperingati peristiwa- peristiwa dalam kehidupan Yesus, Maria atau para rasul; di mana peristiwa- peristiwa tersebut merupakan peristiwa utama/ sentral dalam rencana keselamatan Allah. Dalam Misa Kudus, perayaan hari raya ditandai dengan bacaan – bacaan Kitab Suci yang sesuai (Bacaan Pertama, Mazmur, Bacaan kedua dan Injil), pengucapan Kemuliaan, dan Aku Percaya. Setiap hari Minggu adalah hari raya.

Hari raya ini adalah:

  • 1 Januari: Hari raya Maria, Bunda Allah
  • 6 Januari: Hari Raya Epifani
  • Maret 19: Hari Raya St. Yusuf
  • Maret 25: Hari Raya Kabar Gembira
  • Maret/ April (bervariasi): Hari Raya Triduum Paska
  • 40 hari setelah Paskah: Hari Raya Kenaikan Yesus ke surga
  • 50 hari setelah Paskah: Hari raya Pentakosta
  • Minggu setalah Pentakosta: Hari raya Allah Trinitas/ Tritunggal mahakudus
  • Minggu setelah hari Tritunggal Mahakudus: Corpus Christi
  • Jumat setelah Corpus Christi: Hari Raya Hati Kudus Yesus
  • 24 Juni: Hari raya kelahiran St. Yohanes Pembaptis
  • 29 Juni: Hari Raya St. Petrus dan Paulus
  • 15 Agustus: Hari raya Bunda Maria diangkat ke surga
  • 1 November: Hari raya para kudus
  • November: hari Minggu terakhir sebelum masa Adven: Hari Raya Kristus Raja
  • 8 Desember: Hari Raya Maria dikandung tanpa noda
  • 25 Desember: Hari Raya Natal

Beberapa hari raya ini merupakan hari raya wajib (holy days of obligation) bagi umat Katolik, untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi.

Ketentuan untuk hari- hari raya wajib (holy days of obligation) yang mensyaratkan umat Katolik untuk mengikuti perayaan Ekaristi yang diadakan pada hari-hari tersebut adalah:

KHK Kan. 1246

§ 1    Hari Minggu, menurut tradisi apostolik, adalah hari dirayakannya misteri paskah, maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja. Begitu pula harus dipertahankan sebagai hari-hari wajib: hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda Allah, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, Santo Yusuf, Rasul Santo Petrus dan Paulus, dan akhirnya hari raya Semua Orang Kudus.

§ 2    Namun Konferensi para Uskup dengan persetujuan sebelum- nya dari Takhta Apostolik, dapat menghapus beberapa dari antara hari- hari raya wajib itu atau memindahkan hari raya itu ke hari Minggu.

KHK Kan. 1247    Pada hari Minggu dan pada hari raya wajib lain umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa; selain itu, hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga.

Kekhususan adalah pada hari peringatan wafat Tuhan, walaupun tidak dirayakan dengan perayaan Ekaristi, namun umat wajib mengikuti ibadat pada peringatan wafatNya Tuhan Yesus.

Hirarki perayaan liturgi dimulai dari Hari Raya, Hari Minggu, Hari Pesta, Hari Peringatan Wajib, Hari Biasa, Hari peringatan Fakultatif, Hari Manasuka/votif.

2. Pesta/ Feast

Pesta/ Feast adalah perayaan liturgis pada tingkatan yang kedua, untuk memperingati hidup Yesus, Bunda Maria atau rasul atau para orang kudus tertentu (major Saints). Hari Pesta ini mempunyai juga bacaan yang sesuai, namun hanya ada dua bacaan, ditambah dengan Kemuliaan (Gloria). Contoh: hari pesta hari kelahiran Bunda Maria 8 September, dan Pesta Transfigurasi dan Pesta Salib Suci (14 September), Pesta peringatan hari arwah (2 November)

3. Peringatan/ Memorial

Peringatan/ Memorial adalah perayaan orang kudus yang berada di bawah tingkatan Pesta. Peringatan ini ada yang wajib maupun fakultatif/ optional. Banyak hari peringatan merupakan pilihan/ tidak wajib, yang dilakukan di keuskupan tertentu/ daerah/ negara tertentu.

Peringatan orang kudus tidak akan dirayakan/ diperingati jika jatuh bersamaan dengan hari raya/ solemnity, pesta, hari Minggu, hari rabu Abu, Minggu paska atau Oktaf Paskah.  Adakalanya dua peringatan yang wajib (obligatory) dapat terjadi pada hari yang sama, seperti pada peringatan hati Maria yang tak bernoda (yang tanggalnya tergantung dari hari perayaan Hati Kudus Yesus, yang tidak tetap setiap tahunnya) yang dapat jatuh bersamaan dengan peringatan orang kudus tertentu yang sudah tetap/ fixed. Maka kedua peringatan itu menjadi optional.

4. Masa musim liturgis

Masa liturgis tertentu, seperti Adven, masa Natal, Prapaska, Paskah di mana tidak ada hari raya, pesta atau hari peringatan khusus yang dilakukan.

5. Feria

Feria hari- hari dalam masa biasa.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

4.2 6 votes
Article Rating
29 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
brian
brian
10 years ago

Dear Katolisitas, Saya suka membaca kehidupan orang kudus. Dari sana saya mau mengambil cara penghayatan iman mereka. Yang saya tahu adalah hari peringatan atau pesta seorang kudus dirayakan sekali dalam setahun. Akan tetapi saya menemukan ada orang kudus yang hari peringatannya dua kali. Orang Kudus ini adalah St. Gaudensius. Dalam buku Orang Kudus Sepanjang Tahun, karya Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM yang diterbitkan oleh penerbit OBOR, St. Gaudensius diperingati pada tgl. 25 Oktober. Namun dalam http://www.imankatolik.or.id orang kudus itu diperingati pada 12 Februari. Terus terang saya bingung, mana yang benar. Apakah katolisitas dapat membantu saya memecahkan kebingungan saya? Salam, [dari… Read more »

Tanus Korbaffo
Tanus Korbaffo
10 years ago

Trima kasih ya atas infonya… semoga kasih semain dalam kehidupan kita sehari-hari… Tanus Korbaffo

Sam
Sam
10 years ago

Misa yang wajib diikuti oleh seluruh orang Katolik itu apa aja sih, selain Misa Minggu (seperti Rabu Abu, Jumat Agung, Paskah, Pentakosta, Kenaikan Kristus, Natal, dll misalnya)? makasih.

[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik]

Sam
Sam
Reply to  Sam
10 years ago

Maaf, sepertinya di atas belum dijelaskan mana yang wajib dan mana yang tidak wajib, hanya disebutkan “Beberapa hari raya ini merupakan hari raya wajib (holy days of obligation) bagi umat Katolik, untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi.” dan “Peringatan/ Memorial adalah perayaan orang kudus yang berada di bawah tingkatan Pesta. Peringatan ini ada yang wajib maupun fakultatif/ optional.” makasih

Martha
Martha
11 years ago

Shalom..
Tolong berikan saya 4 sinarai perayaan terbesar bagi gereja katolik.

[Dari Katolisitas: Hari raya yang utama bagi umat Kristiani adalah Triduum Paska (perayaan akan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus) dan Hari raya Natal (perayaan hari kelahiran Kristus). Selebihnya tentang apa saja perayaan liturgis dalam Gereja Katolik, telah disebutkan di atas silakan klik].

Herman Jay
Herman Jay
11 years ago

Wajib Ikut Misa Sabtu Suci dan Minggu Paskah
Karena mengikuti Misa sore hari Sabtu sudah dianggap sama dengan mengikuti Misa hari Minggu, maka banyak umat bertanya apakah kalau sudah mengikuti misa Sabtu Suci, umat masih wajib ikut Misa Minggu Paskah?
Semua diskusi di atas , belum menjawab pertanyaan spesifik ini. Mohon penjelasan afdol.

Ioannes
Ioannes
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Salam,

Dengan membaca keterangan diatas, tanpa berniat berhitung dengan Allah tentunya, apakah berarti Misa pada Hari Paskah yang terhitung wajib adalah menghadiri either Sabtu Suci sore atau Minggu Paskah? Selama ini, yang saya mengerti adalah wajib untuk menghadiri Misa Sabtu Suci Sore/Malam dan Minggu Paskah. Terima kasih.

Pacem,
Ioannes

[Dari Katolisitas: Ya, kalau meninjau dari segi kewajiban, maka menurut KHK, dengan menghadiri Misa Sabtu Malam Paskah (Vigili) saja atau Minggu Paskah saja, berarti sudah memenuhi kewajiban merayakan Paskah. Namun mari memberi kepada Tuhan lebih dari sekedar apa yang wajib, tetapi apa yang selayaknya kita lakukan, jika kita sungguh mengasihi Allah]

chris
12 years ago

Saya ingin tanya mengapa ada perbedaan perayaan Hari Raya Kabar Sukacita pada tahun 2012 ini? Saya lihat di Kalender Liturgi yang ada di website: http://www.imankatolik.or.id/kalender.php?b=3&t=2012 Hari Raya Kabar Sukacita dirayakan pada hari Senin, 26 Maret 2012, sementara pada website: http://www.easterbrooks.com/cgi-bin/Cathcal.cgi?20120324 Hari Raya Kabar Sukacita dirayakan pada hari Sabtu, 24 Maret 2012. Apakah ada alasan-alasan tertentu dari Komisi Liturgi KWI memindahkan hari raya tersebut ke hari Senin? Sementara saya baca aturan ini, dipindah pada hari Sabtu. 11. Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari Minggu-minggu… Read more »

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  chris
12 years ago

Salam Chris,

Saya telah menanyakan ke Komlit KWI alasan dari pemindahan hari tersebut, kita tunggu jawabannya. Tapi saya pribadi setuju agar dirayakan pada tgl 24 sesuai Dokumen PERAYAAN PASKAH DAN PERSIAPANNYA. Semoga ini diperhatikan ke depan.

Salam dan doa. Gbu.
Rm Boli

Isidorus Sevilla
Isidorus Sevilla
Reply to  chris
12 years ago

Nampaknya Gereja semesta akan terbagi dua dalam merayakan HR ini, yang satu di hari Sabtu, 24 Maret, dan yang lain di hari Senin, 26 Maret.

Dari hasil searching sepintas, link2 berikut juga menyatakan HR digeser ke hari Senin:
http://catholicism.about.com/od/2012calendar/f/2012_Annunciation.htm
http://www.holycrossparish.net/events/lent12/0326.pdf

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Isidorus Sevilla
12 years ago

Salam Isidorus,

Romo Bosco Da Cunha, O Carm sektetaris eksekutif Komisi Liturgi KWI menjawab sbb:

“Tidak mungkin terpecah belah…ini kebetulan HUMAN ERROR. ..maaf beribu maaf; dalam “Normae Universales de Anno Liturgico et de Calendario” nomer 5 dikatakan bahwa….Meskipun demikian hari-hari Minggu dalam masa Adven, Prapaskah, dan Paskah harus didahulukan dari semua pesta Tuhan dan semua hari raya yang jatuh pada salah satu hari Minggu tersebut, harus dipindahkan ke hari Sabtu sebelumnya. Jadi, mestinya tanggal 24 dirayakan. Tapi karena sudah terlanjur dicetak ke hari Senin, marilah kita ikuti saja dengan hati nurani yang saleh”.

Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr

Kenneth
Kenneth
12 years ago

Saya mau tanya apakah wajib pergi dua-duanya untuk misa malam natal dan misa natal? (khusus untuk tahun 2011 ini, di mana hari natal “overlap” dengan hari minggu).

Menurut http://www.jimmyakin.org/2006/12/a_christmas_two.html
Jimmy Akin mengatakan wajib, meskipun *dia sendiri belum jelas apakah Vatican mengatakan wajib*

Vatican sendiri tidak memberikan petunjuk exact mengenai kasus “overlap” seperti ini. Bagaimana menanggapinya? Salahkah kita bila hanya datang ke salah satu misa saja (either 24 or 25)?

Terima kasih.

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Kenneth
12 years ago

Salam Kenneth,

Sebenarnya tidak ada “overlap” dalam Liturgi. Hari Raya Natal yang jatuh pada hari Minggu tetaplah Hari Raya Natal, dengan bacaan-bacaan Liturgi  HR Natal.
Selanjutnya mengenai merayakan Misa malam Natal dan Misa Natal, silakan dibaca dalam tanya jawab berikut ini, pada topik pertanyaan yang kedua, silakan klik

Salam,
Yohanes Dwi Harsanto, Pr
 

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Kenneth
12 years ago

Romo E.P.D. Martasudjita Pr, dosen Teologi dan Liturgi di Fakultas Teologi Kepausan Wedhabakti Yogyakarta / Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menerangkan mengenai Hari Raya Natal maupun Hari Raya Natal yang bertepatan dengan Hari Minggu sebagai berikut: Melihat penanggalan liturgi yang ada: Hari Raya Natal ditulis pada tanggal 25 Desember. Di situ disebutkan ada tiga macam Misa Hari Raya Natal, yaitu Misa Malam (yang hendaknya sesudah matahari terbenam), Misa Fajar (yang biasa disebut juga dengan Misa Para Gembala) dan Misa Siang. Ketiga Misa tersebut mempunyai bacaan Injil sendiri-sendiri karena ada misteri iman yang direnungkan secara khas pada setiap Misa (Misa… Read more »

Hubertus Nainggolan
Hubertus Nainggolan
12 years ago

Shalom tim katolisitas, pak Stef dan ibu Ingrid dan khususnya para imam yg saya kasihi dlm Kristus, Dalam Tahun liturgi Gereja Katolik ada banyak perayaan-perayaan besar diantaranya: 1 Januari: Hari raya Maria, Bunda Allah 6 Januari: Hari Raya Epifani Maret 19: Hari Raya St. Yusuf Maret 25: Hari Raya Kabar Gembira 24 Juni: Hari raya kelahiran St. Yohanes Pembaptis 29 Juni: Hari Raya St. Petrus dan Paulus 15 Agustus: Hari raya Bunda Maria diangkat ke surga 1 November: Hari raya para kudus November: hari Minggu terakhir sebelum masa Adven: Hari Raya Kristus Raja 8 Desember: Hari Raya Maria dikandung tanpa… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  Hubertus Nainggolan
12 years ago

Salam Hubertus, Pertama-tama tak terpungkiri bahwa kenyataan yang Anda gambarkan itu kadang-kadang terjadi. Mungkin saja keluarga penganten dikenal secara pribadi dan mengundang para imam dan uskup untuk mendoakan anaknya. Dikenalnya pun pasti karena membantu keuskupan atau lembaga karya / paroki baik dalam hal pemikiran, waktu, atau keuangan. Mungkin sebagai ungkapan terimakasih dan dukungan, uskup dan imam-imam datang memberkati dalam misa konselebrasi. Beberapa kritikus menilai bahwa hal itu tidak adil. Beberapa pendukung menilai bahwa hal itu wajar saja. Namun harus diingat, bahwa aturan liturgi tidak mengatur urusan sosial seperti itu. Rubrik dalam buku Tata Perayaan Ekaristi hanya mengatakan: “Jika konselebrasi, maka….”.… Read more »

Anton
Anton
12 years ago

Shalom, Team Katolisitas.

Pertanyaan :
Dalam komuni di setaip Misa, mengapa anggur yg merupakan lambang Darah Kristus, tidak dibagikan kepada umat seperti halnya roti yang merupakan lambang Tubuh Kristus.
Walaupun kadang dalam Misa-misa tertentu (seperti di biara, atau yang dihadiri oleh sedikit umat) anggur juga dibagikan kepada umat.
Apa alasannya sehingga dalam Misa Harian, Mingguan atau Syukur, Anggur sebagai lambang Darah Kristus tidak dibagikan kepada umat seperti halnya Hosti.

Mohon pencerahannya, terimakasih.
Anton

[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel ini terlebih dahulu, silakan klik, tentang mengapa Kumuni satu rupa maknanya sama dengan Komuni dua rupa]

jiman
jiman
12 years ago

selamat siang tim katolisitas,

saya ingin bertanya mengenai hari raya wajib, dari yang saya coba pahami bahwa hari raya dan pesta/feast adalah perayaan yang wajib harus diikuti (harus mengikuti misa).

sedangkan bagian peringatan/memorial ada yang wajib dan ada yang tidak.
pertanyaan saya, yang mana sajakah peringatan/memorial yang wajib diikuti (mengikuti misa) di Indonesia?

kalau ada perbedaan antara keuskupan, di manakah saya bisa mendapatkan informasi tentang hari wajib ini secara lengkap?

soalnya saya masih belajar mengenai hal ini,
Terima kasih untuk tim katolisitas

Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Reply to  jiman
12 years ago

Salam Jiman Silahkan memiliki “Kalender Liturgi”, terbitan Komisi Liturgi KWI, yang selama ini dicetak oleh Percetakan Kanisius Yogyakarta. Di situ sudah tertulis lengkap. Ada tiga tingkatan perayaan istimewa liturgi: 1. Hari Raya (dalam bahasa Latin “Sollemnis”); 2. Pesta (“Festum”); 3. Peringatan Wajib (“Memoria Obligatoria”) dan Peringatan Fakultatif (“Memoria Facultativa”). Sedangkan selebihnya ialah hari-hari biasa yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada hari-hari raya-pesta-peringatan. Seperti tersebut dalam istilahnya, maka Peringatan Wajib wajib dirayakan. Pesta dan Hari Raya pun wajib dirayakan. Yang dimaksud dengan “wajib” ialah bahwa misteri iman yang diwajibkan itu harus diadakan/ dirayakan oleh Gereja Katolik pada hari itu juga. Itu… Read more »

jiman
jiman
Reply to  Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr
12 years ago

terima kasih romo, kemudian yang ingin saya tanyakan adalah perayaan yang mana saja yang menjadi perayaan yang wajib yang harus diikuti sesuai dengan lima perintah Gereja, holy days of obligation. yang mana kita beristirahat dari pekerjaan dan ke gereja mengikuti misa kudus. saya membutuhkan informasi tersebut secara lengkap, kalau ada yang bisa dibaca langsung lewat internet akan lebih baik. ….. saya ingin bertanya, pada tanggal berapa sajakah hari raya yang disebutkan dalam Kitab Hukum Kanonik? hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda Allah, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda… Read more »

Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr
Reply to  jiman
12 years ago

Salam Jiman, Tidak ada istilah “hari raya wajib” yang ada adalah “hari raya”. Hari raya otomatis wajib. Istilah lain ialah “Pesta” dan “Peringatan Wajib”, yang wajib dirayakan. Komisi Liturgi KWI bersidang setiap tahun untuk menetapkan mana hari raya di tahun depan yang harus digeser ke hari Minggu terdekat. Pertimbangannya ialah pertimbangan pastoral. Keputusan itu ditulis dalam buku “Penanggalan Liturgi”” yang diterbitkan setiap Oktober dan dijual untuk umat. Masih ada Hari Raya yang wajib dirayakan yang belum disebut yaitu “Hari Raya Peringatan Arwah Semua Orang Beriman” atau ” Hari Raya Mengenang Arwah Semua Orang Beriman” (2 November). Biasanya Hari Raya Maria… Read more »

Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Reply to  jiman
12 years ago

Salam Jiman, Maafkan saya baru menangkap maksud Anda. Penangkapan Anda merupakan devosi pribadi atas kata “wajib” dalam penanggalan liturgi tersebut. Itu baik. Namun sudilah memahami maksud Gereja dengan kata “wajib” dalam konteks liturgi yaitu “peringatan wajib” dalam arti pelaksanaan liturginya (cara pelaksanaan ibadahnya) harus dilakukan pada tanggal itu, ada umat maupun tidak ada umat yang hadir. Maksud Gereja dengan kata “wajib” dalam konteks liturgi ini ialah bahwa imam dan petugas liturgi wajib merayakan sesuai peraturan liturgi pada hari raya pesta dan peringatan wajib tersebut. Jadi, aturan wajib di sini maksudnya adalah untuk pemimpin dan petugas atau tim penyiap liturgi, bukan… Read more »

stefan
stefan
12 years ago

Dear Rm boli,

Terima kasih atas jawaban, sangat membantu dan melengkapi jawaban yg sudah diberikan sebelumnya.

In His grace,

Stefan

Lia
Lia
12 years ago

Pa stef / ibu ingrid,
Menyambung dr jawaban di atas, tertulis bahwa
“Beberapa hari raya ini merupakan hari raya wajib (holy days of obligation) bagi umat Katolik, untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi”

Sy ingin bertanya, yg mana saja dr daftar hari raya di atas yg merupakan hari raya wajib?

Terimakasih. Tuhan memberkati

stefan
stefan
12 years ago

Shalom tim katolisitas, pak Stef dan ibu inggrid dan khususnya para imam yg saya kasihi dlm Kristus,

Saya ada pertanyaan seputar tahun liturgi, khususnya mengenai perbedaan mendasar dari hari raya, pesta dan peringatan (wajib maupun fakultatif). Saya mengerti tingkatannya..tp saya agak kurang paham apa yg menjadi perbedaan yg mendasar dari ketiga pembagian hari-hari tersebut.

Mohon pencerahannya..
Terima kasih tim katolisitas yg telah banyak membantu saya dlm memahami ajaran dan Tradisi Gereja Katolik. Maju terus dlm pelayanan. Tuhan Yesus memberkati..

In His grace,
Stefan

[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  stefan
12 years ago

Salam Stefan,
Perbedaaan mendasar sejauh saya rekfleksikan adalah keyakinan Gereja akan keistimewaan arti/makna dan daya dampak dari perayaan itu bagi seluruh Gereja. Di hadapan Allah semuanya istimewa dan berarti, tetapi bagi manusia berdasarkan pengalaman manusiawi, ada yang maknanya amat istimewa, ada yang istimewa, ada yang cukup istimewa. Ada yang dampaknya dirasakan sangat hebat, ada yang hebat dan ada yang cukup hebat oleh manusia. Ada perayaan yang pengaruhnya dialami oleh hampir semua umat beriman, ada dirasakan oleh sebagian besar dan ada yang dirasakan oleh sebagian kecil umat.

Salam dan doa. Gbu.
Pst. Boli.

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
29
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x