Pertanyaan:

shalom..
saya mau nanya neh kepada rekan-rekan seiman soalnya aq msh agak bingung tentan perkataan ini, pada injil yohanes 14:28 disitu tuhan yesus mengatakan “bapa lebih besar daripada aku” apa maksudnya ya, bukanya tuhan yesus itu satu dengan Allah kenapa ada firman seperti itu, mohon pencerahanya.thanks – Albertus

Jawaban:

Shalom Albertus,
Berikut ini adalah pengertian ayat Yoh 14:28, “….karena Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku,” menurut “A Catholic Commentary on Holy Scripture“, oleh Dom Bernard Orchard OSB, (general editor), 1953, hl. 1007;

The greatness of the Father over the Son was conceived by some early Fathers as the relation of the giver of the divine nature to him who receive it by generation. Though theologically justifiable in the sense of priority of relationship, this conception is not exegesis. Jesus is speaking as the Word Incarnate and as one going to the Father by the glorification of his humanity. The Word as Son was equal to the Father; the Word Incarnate as man was less than the Father.”

Jadi, menurut penjelasan di atas, ada dua hal dalam hal ini:

  1. ‘Bapa lebih besar dari pada Putera’, menurut para Bapa Gereja dapat diartikan dalam kaitannya bahwa Bapalah yang menjadi pemberi kodrat ilahi kepada Sang Putera, atau dengan kata lain, dari Bapalah Putera menjadi ada. Namun, memang kita tidak dapat membatasi hal ini sesuai dengan pemikiran kita yang menyangkut ruang dan waktu, yaitu bahwa ‘yang memberi selalu lebih besar daripada yang diberi’, atau ‘yang memberi ada lebih dahulu dari pada yang diberi’; karena untuk kehidupan Allah Tritunggal hal ‘memberi dan diberi’- nya itu terjadi sekaligus, karena Tuhan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Maka kita lihat di sini ungkapan ‘lebih besar’ itu lebih dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan asal-usul, bahwa Yesus (Sang Putera dan Sang Sabda) berasal dari Bapa, tetapi keduanya adalah setara di dalam kesatuan Tritunggal Allah Maha kudus. Yesus Allah Putera adalah sehakekat dengan Allah Bapa; demikian pula dengan Allah Roh Kudus.
    Kita dapat hal ini di dalam Kitab Suci sendiri, di mana Yesus yang adalah sang Sabda/ Firman, dikatakan sudah ada sejak awal mula, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah…. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan”. (Yoh 1:1,3).
    Origen (185-254), salah seorang Bapa Gereja mengatakan bahwa, karena  Kristus Allah Putera adalah Sang Sabda, Sang Kebijaksanaan dan Kehidupan Allah Bapa, sehingga tidak mungkin Allah Bapa ada tanpa Allah Putera.
    St. Athanasius (296-373) adalah Bapa Gereja yang sangat berjasa dalam meluruskan doktrin kesetaraan Yesus dengan Allah Bapa. Doktrin ini ditetapkan pada Konsili Nicea (325) untuk menolak ajaran sesat Arianisme yang mengatakan bahwa Yesus tidak setara dengan Bapa, melainkan setingkat lebih rendah (jadi semacam ‘super angel‘). Ajaran Arianism ini dapat mengarah kepada sejenis polytheism, yang mengakui tuhan lebih dari satu, di mana allah yang satu lebih rendah dari allah lainnya. Ini tentu tidak sesuai dengan ajaran Gereja! Kita percaya pada Allah yang satu, dalam Tiga Pribadi, namun yang ketiganya berhakekat sama. Ini adalah misteri Allah, yang memang hanya dapat kita tangkap jika kita mempunyai iman akan apa yang diwahyukan sendiri oleh Allah tentang Diri-Nya melalui Kristus.
  2. Jadi Sang Sabda adalah setara dengan Allah Bapa, sedangkan Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia adalah lebih rendah dari Allah Bapa, karena kodrat Yesus (Sang Sabda yang menjelma) yang selain sungguh-sungguh Allah, juga adalah sungguh-sungguh manusia yang terbatas oleh ruang dan waktu.
    Yesus sendiri menyatakan kesetaraan-Nya dengan Bapa dalam banyak kesempatan, seperti yang dituliskan dalam artikel “Kristus yang kita imani= Yesus menurut sejarah“. Terutama bahwa Yesus mengatakan bahwa “Barangsiapa telah melihat Aku; ia telah melihat Bapa….Percayalah kepadaku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa  di dalam Aku…” (Yoh 14: 9-11). Dan segala pekerjaan dan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus membuktikan bahwa Ia adalah sungguh-sungguh Tuhan.
    Jadi Yesus mengatakan ‘Bapa lebih besar daripada Aku’, adalah dalam konteks bahwa Ia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, sehingga dan dalam kapasitasnya sebagai manusia, Yesus mengatakan bahwa Ia akan kembali kepada Allah Bapa yang lebih besar dari padaNya, yaitu Allah yang mengutusNya untuk menjelma menjadi manusia.
    Masih berkaitan dengan hal ini adalah perkataan Yesus tentang akhir jaman, di mana Ia mengatakan, bahwa, hanya Allah Bapa yang tahu hari dan waktunya (lihat Mrk 13:32). Tentang hal ini sudah pernah saya jawab di sini, silakan klik.

Demikian yang dapat saya tuliskan mengenai ayat Yoh 14:28. Semoga dapat berguna bagi kita semua. Pada akhirnya, dibutuhkan kerendahan hati dari kita, untuk menerima misteri Allah ini. Sebab, kita tidak dapat membatasi pengertian akan Allah dengan cara berpikir manusia. Jika kita seolah ‘menuntut’ bahwa Allah harus dapat dijelaskan sejelas-jelasnya dengan bahasa manusia, maka kita dapat terjebak untuk memaksakan pengertian kita sendiri tentang Allah yang tidak sesuai dengan apa yang diwahyukan oleh Allah sendiri tentang Diri-Nya. Jadi sebaiknya kita memiliki dua sikap ini, yaitu kerendahan hati dan keterbukaan hati, agar kita dapat dengan jujur melihat, bahwa meskipun dikatakan sebagai misteri Allah, namun betapa banyak yang dapat kita ketahui dari misteri Allah ini, melalui pengajaran dari Kitab Suci dan Gereja.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati – https://katolisitas.org

5 COMMENTS

  1. Shalom.
    Maaf, hanya tertarik untuk mengisi saja, saya sendiri bukan katholik. Pembahasan tentang Yesus memang selalu menarik.
    Pada dasarnya apa yang sudah dinyatakan diatas saya setuju dan sudah menjawab pertanyaan, tetapi kalau mau lebih detail, maka kita harus melihat dari beberapa sisi, antara lain:
    1. Kelahiran. Didalam lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Nah disana jelas bahwa Yesus adalah Roh Kudus sendiri. Sementara itu Roh Kudus adalah yoh 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Nah dari sini kita tahu bahwa Roh Kudus adalah Yesus dan Roh Kudus adalah Bapa sendiri, karena yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
    2. Seperti sudah dinyatakan dijawaban sebelumnya mengenai ayat yohanes 14:9 Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Maka kita bisa melihat suatu kepemilikan hakikat disini. Melihat Yesus maka sudah melihat Bapa artinya secara hakikat, Yesus adalah Bapa. Kalau bukan maka Yesus tidak berani menyatakan itu.
    3. Nama, didalam ayat yohanes 17:6 Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.. —memberikan nama-Mu—, nama Tuhan hanya boleh disandang oleh Tuhan sendiri bukan yang lain karena nama Tuhan mewakili kemuliaan Tuhan dan kemuliaan Tuhan tidak dibagikan kepada siapapun. Yesaya 48:11 Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!”
    4. Juru selamat. Posisi juru selamat tidak akan diberikan kepada siapapun. Dan Tuhan tidak akan menunjuk siapapun menjadi juru selamat kecuali diriNya sendiri. Yesaya 45:21 Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku! Dan Yesus sejak lahir adalah: lukas2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
    5. Kenapa Yesus menyebut diriNya lebih kecil?? Karena Yesus adalah: yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. –telah menjadi manusia–. Tuhan menjadi manusia ketika “menjadi” artinya Dia tidak lagi seperti mulanya, Dia mengalami suatu perubahan dari besar menjadi kecil, dari kaya menjadi miskin, dari mulia menjadi hina. Ketika Dia menyediakan diri menjadi hina, maka Dia memposisikan diri sesuai keadaan saat itu. 2 korintus 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
    6. Kenapa Yesus menyatakan Bapa lebih besar? Karena ada karya yang harus diselesaikan dan ada kemuliaan yang harus ditinggalkanNya. KaryaNya adalah::matius 20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
    KemuliaanNya yang ditinggalkan::yohanes 17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

    Mungkin saya melihat dari sisi yang berbeda.
    Semoga bermanfaat sebagian dari apa yang ditulis FT itu, karena sangat banyak kalau mau dibahas satu satu baik dari PL atau PB dan saling melengkapi.

    Shalom.

    [dari katolisitas: silakan melihat beberapa artikel Kristologi berikut ini:

    Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.]

  2. pertama-tama terima kasih buat situs ini yang telah menjadi berkat…
    Saya mau tanya tentang pernyataan Yesus dalam Yohanes 14:28 yang di mana di katakan di sana
    “Sebab Bapa lebih besar dari pada Aku”…Maksud dari pernyataan Yesus ini apa?

    [dari katolisitas: silakan melihat artikel di atas – silakan klik]

  3. shalom..
    saya mau nanya neh kepada rekan-rekan seiman soalnya aq msh agak bingung tentan perkataan ini, pada injil yohanes 14:28 disitu tuhan yesus mengatakan “bapa lebih besar daripada aku” apa maksudnya ya, bukanya tuhan yesus itu satu dengan Allah kenapa ada firman seperti itu, mohon pencerahanya.thanks

    [dari katolisitas: telah dijawab – silakan klik]

    • Ashadualla illahaillah, waashaduanna muhammadarasullullah Cman 1 allah di dunia ini,, smu kbohongan,, isa adala rasul bagi umat islam, isa di angkat ke langit karna penghianatan, allah mrubah wajah penghianat dengan kemiripan, pada hari akhir nabi isa akan turun, karna beliau belum wafat,, tanyakan kehatimu yohanes 14:28. Yohanes0 16:28 yohanes 13:16-17 yohanes 8:29-30 yohanes 8-26 yohanes 7:16 yohanes 5:30. Baca wahai hamba allah ynk terbohongi

      • Shalom Gie,

        Terima kasih atas komentar Anda. Tentu saja menjadi hak Anda untuk mempercayai Isa menurut Kitab Suci Anda. Namun, menjadi hak kami untuk mempercayai kesaksian yang diberikan oleh para rasul seperti yang tertulis di dalam Kitab Suci. Penyaliban Kristus pada waktu itu bukanlah sesuatu yang membanggakan dari sisi duniawi, sehingga kalau memang tidak benar Kristus yang disalibkan, maka para rasul juga akan menuliskannya dan tidak perlu menutupinya. Namun, para penulis Kitab Suci justru menuliskan penyaliban Kristus sebagai puncak dari misteri keselamatan Kristus sehingga pada akhirnya Kristus dapat menebus dosa umat manusia dan bangkit serta menjadi hakim bagi seluruh umat manusia. Silakan membaca artikel tentang Kristus yang sungguh Allah dan sungguh manusia di sini – silakan klik.

        Ayat-ayat yang Anda kutip, seperti dari Yoh 14:28, Yoh 16:28, Yoh 13:16-17, Yoh 8:29-30; Yoh 8:26, Yoh 7:16, Yoh 5:30 tentu saja kami amini, sehingga umat Katolik juga mengaku bahwa Kristus memang sungguh manusia. Namun, kalau Anda mengutip ayat-ayat yang membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, maka Anda juga harus membuka diri terhadap ayat-ayat yang membuktikan bahwa Kristus adalah Tuhan. Ke-Allahan-Nya dapat dibuktikan dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi dari generasi ke generasi: Kelahiran-Nya (lih. Mik 5:2), kehidupan-Nya yang membuat banyak mukjizat (lih. Yes 29:18, 35:5-6, 61:1; bdk. Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30), penderitaan dan kematian-Nya (lih. Yes 42, 49, 50, 53). Yesus menyatakan ke-Allahan-Nya juga dengan mengajar dan memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri -bukan dengan mengatakan “Beginilah firman Tuhan…. ” (Kel 4:22; 5:1; Yos 24:2; Hak 6:8; 1Sam 10:18, dst) seperti dikatakan oleh para nabi, namun Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu…” (lih. Mat 5-6). Dengan perkataan-Nya, Yesus menyatakan diri-Nya bahwa Ia adalah Tuhan. “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan… ” (Yoh 13:13). Yesus juga menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan dengan menyatakan bahwa Ia berdiam di dalam hati setiap orang, terutama dalam mereka yang miskin, sakit dan terpinggirkan, dan bahwa semua orang kelak akan dihakimi atas dasar perbuatannya terhadap mereka yang miskin, sakit dan terpinggirkan itu, sebab dengan perbuatan tersebut mereka memperlakukan Dia (lih. Mat 25:31-46). Yesus juga melakukan begitu banyak mukjizat seperti menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41), menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16,  9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19). Yesus juga menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah karena Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa (lih. Mat 9:2-8; Mrk 2:3-12; Luk 5:24, Luk 7:48); Kristus juga mengatakan bahwa Dia mampu memberikan hidup yang kekal (lih. Yoh 10:28) dan bahwa Ia dan Bapa adalah satu (lih. Yoh 10:30). Dengan cara-Nya sendiri Yesus menyatakan diri-Nya adalah Sang Yahweh, terutama dengan mengatakan bahwa diri-Nya adalah, “Aku adalah Aku/ I am who am”, yang adalah sinonim/ persamaan arti kata ‘Yahweh’ itu sendiri. Karena klaim ke-Allahan inilah, maka Yesus hendak dibunuh dan dilempari batu oleh orang-orang Yahudi (lih. Yoh 10:33). Selanjutnya, Yesus sendiri tidak menolak ketika Rasul Tomas mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28) dan tidak menolak ketika Dia disembah oleh para murid (lih. Mat 28:16-17). Dan akhirnya dalam Kitab Wahyu digambarkan bahwa Yesus bertahta dalam kemuliaan dan seluruh ciptaan menyembah-Nya (lih. Why 5:13-14).

        Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
        stef – katolisitas.org

Comments are closed.