Pertanyaan:
Ibu Ingrid,
menurut penjelasan ibu bahwa taman eden tidak sama dengan surga. Bisa dijelaskan lebih lanjut apa itu taman eden dan apa itu surga? Penjahat yang disalib, di samping Yesus, bertobat dan dikatakan oleh Yesus bahwa hari ini juga dia akan bersama Yesus di firdaus. Taman firdaus = taman eden atau taman firdaus = surga? Terima kasih, Chandra.
Jawaban:
Shalom Chandra,
Taman Eden tidak sama dengan Surga, walaupun memang lokasi taman Eden tidak secara persis dijelaskan di dalam Alkitab. Pada kitab Kejadian, dengan disebutkannya suatu sungai yang terbagi menjadi empat cabang sungai (Kej 2:10), maka para ahli kitab suci memperkirakan Taman Eden terletak di sekitar Mesopotamia (sekarang Irak) [lihat peta berikut, yang menunjukkan adanya 4 cabang sungai di sekitar Ur. Catatan: ini adalah hanya salah satu penafsiran]. Walaupun tentu, ada perbedaan yang sangat menyolok antara Taman Eden sebelum jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa asal dengan lokasi tersebut di jaman sekarang.
Peta diambil dari: http://www.mega.nu:8080/ampp/eden/roots.html
Firdaus yang dijanjikan oleh Yesus kepada pencuri yang bertobat yang disalibkan di sisi-Nya itu tidak sama dengan Taman Eden, dan juga tidak sama dengan Surga. Firdaus di sini adalah berupa keadaan jiwa-jiwa orang-orang baik yang berada di pangkuan Bapa Abraham (the limbo of the just). Maka si pencuri yang bertobat itu akan digabungkan bersama-sama dengan para jiwa yang menantikan kedatangan Yesus, yaitu para orang benar yang telah meninggal sebelum Kristus. Para jiwa ini akan dibawa serta oleh Yesus masuk Surga, saat Ia naik ke Surga dan membuka pintu Surga bagi mereka. Silakan membaca lebih lanjut mengenai hal ini pada jawaban Stef yang ada di sini, terutama point 3 dan 4 (silakan klik).
Saat ini Kristus dan Bunda Maria ada di Surga, yaitu dengan jiwa dan badan mereka yang telah dimuliakan, bagaikan berada di suatu tempat tertentu. Namun ‘tempat’ ini tak dapat dijelaskan secara empiris, dan karenanya tak ada gunanya kita terlalu menyelidiki mengenai hal ini.
Surga inilah yang dikatakan oleh Rasul Paulus sebagai “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Kor 2:9). Atau, suatu keadaan dimana kita akan memandang Allah “dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1Yoh 3:2).
Kini Kristus ada di Surga, setelah kebangkitan-Nya dari kematian dan kenaikan-Nya ke Surga. Mengikuti jejak Kristus, kitapun menantikan saatnya masuk Surga (tentu jika kita setia beriman dan menjaga kekudusan), jiwa dan badan, setelah kebangkitan badan dan Pengadilan Terakhir di akhir zaman.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://katolisitas.org.
Shalom,
Rakan sekerja saya mengatakan Bahasa Arab adalah bahasa surga. Lalu saya bertanya kalau bahasa Arab itu bahasa surga, kenapa Adam dan Hawa tidak berbahasa surga? Rakan saya bertanya semula, Bukan Adam berbahasa Arabkah? Saya mengatakan, kitab kami tidak menyatakan mereka berbahasa Arab.
Bagaimana penjelasan katolisitas tentang hal ini?
Terimakasih.
[Dari Katolisitas: Nampaknya, entah apapun bahasa yang digunakan di Surga, namun bahasa itu dimengerti oleh semua yang ada di sana, dan bukan merupakan bahasa monopoli dari suatu bangsa/ kelompok tertentu.]
bukankah setiap Santo Santa akan berada di surga bersama dengan Allah, menurut saya Santo Dismas ( penjahat yang disalibkan bersama dengan Yesus) pastinya sekarang berada di surga karena di adalah seorang Santo….
http://ratnaariani.com/2010/03/27/santo-dismas-pengaku-iman/
[Dari Katolisitas: Sebelum Yesus bangkit dan membuka pintu surga, memang Yesus menjanjikan dia berada di Firdaus bersama Yesus (lih. Luk 23:43), yang artinya adalah di tempat/ keadaan yang sama dengan jiwa-jiwa para orang benar yang meninggal sebelum zaman Yesus, yaitu di tempat penantian jiwa orang-orang benar, di pangkuan Abraham. Sebab ke tempat penantian inilah Kristus turun, pada hari itu juga, segera setelah wafat-Nya. Namun setelah Yesus bangkit dan membuka pintu Surga, Ia membawa serta jiwa-jiwa orang benar tersebut ke Surga, termasuk St Dimas].
Shalom katolisitas!
Saya mau bertanya seputar manusia pertama dan taman eden. Waktu saya masih sekolah minggu saya menangkap bahwa gambaran taman eden itu seperti gambaran sorga, karena di sana ada kebahagiaan dan kedamaian (semua ciptaan Tuhan hidup rukun damai). Di taman eden juga ada pohon pengetahuan. Dan ketika manusia berdosa, mereka diusir dari taman eden. Guru saya bilang mereka akhirnya turun ke bumi.
Ketika saya remaja, saya memiliki pemahaman bahwa taman eden ini di bumi, karena masih merupakan satu kesatuan penciptaan.
Pertanyaan saya, manakah yang benar? Di mana persisnya taman eden itu?
Sekian dan terima kasih. Tuhan memberkati!
[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik]
syalom katolisitas,
menurut saya pendefinisian taman eden tidak sama dengan surga masih perlu diselidiki atau diberi penjelasan lagi.
sebab, setahu saya disekolah minggu, anak-anak diberi kisah tentang kajatuhan adam dan hawa ke dalam dosa terjadi di taman eden atau surga sehingga adam dan hawa diusir dari taman eden atau diturunkan ke dunia (dari surga).
bahkan pelajaran dari saudara protestan, malah menyamakan taman eden dengan firdaus (taman firdaus).
bagaimana mungkin penjahat yang disalib bersama Yesus bisa berada di dalam firdaus bersama dengan Yesus, jikalau firdaus bukan surga? apakah Yesus juga tidak di surga?
atau pendapat dari sebagian saudara muslim juga menyamakan antara taman eden dengan surga. (baca wikipedia)
belum pernah saya mendengar bahwa adam dan hawa diusir dari taman di irak??? yang ada malah diusir dari surga-berikut iblis yang menyamar sebagai ular, sehingga dihukum turun ke dunia dan memakan debu tanah(manusia)
terimakasih
Shalom Xells,
Sebenarnya prinsip yang mendasari bahwa taman Eden bukan surga adalah: bahwa di surga tidak mungkin ada pencobaan dan dosa. Surga adalah keadaan kesempurnaan persatuan manusia (bersama semua para kudus-Nya) dengan Allah, sehingga dalam keadaan kesempurnaan ini, tidak ada lagi kemungkinan manusia jatuh ke dalam dosa. Atas prinsip ini maka, tidak mungkin kejadian manusia pertama yang jatuh dalam dosa karena godaan Iblis, itu terjadi di surga.
Demikianlah kurang lebih yang dikatakan oleh St. Thomas Aquinas dalam Summa Theology, Part 1, q.102, a.1-4. Silakan membaca penjelasan selengkapnya dari St. Thomas Aquinas, di link ini, silakan klik.
Menjawab pertanyaan: Apakah taman Eden (paradise) adalah tempat yang nyata secara fisik (corporeal place)? St. Thomas Aquinas, mengutip ajaran St. Agustinus menjawab demikian:
“St Agustinus mengatakan (Gen. ad lit. viii, 1): “Ada tiga pandangan tentang Taman Eden. Beberapa orang memahaminya sebagai tempat yang hanya bersifat jasmani/ fisik, sebagian orang lainnya beranggapan bahwa tempat itu sepenuhnya bersifat spiritual/ rohani; sedangkan sebagian yang lainnya beranggapan pandangan yang saya akui, [yaitu] bahwa taman Eden bersifat jasmani dan rohani.”
“Sebagaimana St. Agustinus berkata (De Civ. Dei xiii, 21): “Tak ada yang mencegah kita untuk menganggap, dalam batas-batas yang pantas, tentang adanya taman Eden secara rohani, asalkan kita percaya akan kebenaran tentang kejadian-kejadian yang dijabarkan terjadi di sana.” Sebab apapun yang dikatakan Kitab Suci kepada kita tentang taman Eden adalah terjadi secara historis, dan di manapun Kitab Suci menggunakan metoda ini, kita harus berpegang kepada kebenaran historis akan narasinya sebagai pondasi dari apapun penjelasan rohani yang kita berikan. Dan maka Isidorus mengatakan (Etym. xiv, 3) [bahwa taman Eden/ paradise], “adalah sebuah tempat yang terletak di timur, di mana namanya adalah kata Yunani dari taman.” Adalah layak bahwa taman tersebut terletak di Timur sebab diyakini bahwa taman tersebut terletak di bagian bumi yang paling istimewa. Sisi timur adalah sisi kanan langit, sebagaimana dijelaskan oleh Sang Filsuf [Aristoteles] (De Coel. ii, 2); dan tangan kanan lebih terhormat daripada kiri, oleh karena itu adalah layak bahwa Tuhan menempatkan taman Eden dunia di Timur.
Untuk selengkapnya, saya persilakan Anda membaca link keseluruhan penjelasan St. Thomas tersebut di atas.
Dan untuk topik Apakah di surga manusia dan malaikat dapat berbuat dosa, silakan klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
sdri Inggrid,
Memang benar taman Eden tdk = Firdaus.
Tetapi Firdaus adalah merupakan tempat bahagia atau surga seperti yg di janjikan.
Klo tdk demikian maka Tuhan Yesus pun tak akan mengatakannya.
Firdaus adalah tempat/tingkatan surga yang paling bawah. Seperti kata Paulus ada surga tingkat ketiga (surga III). Maka ada tingkatan surga di kerajaan Allah Bapa kita.
Shalom Peter,
Kata Firdaus dalam Kitab Suci digunakan dalam beberapa arti yang berbeda. Dalam kitab Wahyu dituliskan bahwa Firdaus merupakan tempat kediaman Allah dan para kudus-Nya (lih. Why 2:7). Firdaus juga digambarkan oleh rasul Paulus sebagai berikut “Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau–entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya–orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
Aku juga tahu tentang orang itu, –entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya– ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.” (2Kor 12:2-4). Dalam konteks inilah, maka kita tidak dapat memandang bahwa Firdaus adalah merupakan tingkatan terbawah, karena sebelumnya Rasul Paulus mengatakan dia telah berada di tingkat tiga dan kemudian tiba-tiba diangkat ke Firdaus. Sebagian para Bapa Gereja mengartikan bahwa tingkat ketiga ini adalah Firdaus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam Sdri Inggrid,
Saya pernah mengikuti kursus Kitab Suci di sebuah paroki di jakarta. Kursus itu dibimbing oleh seorang pastor WNA[warga negara asing] dari sebuah kongregrasi. Pastor itu mengatakan bahwa (kerajaan) surga itu bukanlah suatu tempat melainkan adalah suatu keadaan atau kondisi dimana Allah meraja.
Benarkah apa yg dikatakan pastor tersebut?
Terima kasih,
Shalom Aloysius,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang sorga. Mari kita melihat apa yang dikatakan oleh Katekismus Gereja Katolik (KGK) tentang Sorga:
Lebih lanjut, Paus Yohanes Paulus II dalam sesi katekesis pada pertemuan umum tanggal 21 Juli 1999 mengatakan “Heaven “is neither an abstraction not a physical place in the clouds, but a living, personal relationship with the Holy Trinity. It is our meeting with the Father which takes place in the risen Christ through the communion of the Holy Spirit,”
1. Dengan demikian, memang esensi dari Sorga adalah suatu persatuan kasih antara manusia dengan Tritunggal Maha Kudus, sehingga manusia dapat bertemu dengan Allah Bapa di dalam Kristus dalam persatuan dengan Roh Kudus. Pandangan yang membahagiakan (Beatific Vision) ini memungkinkan manusia untuk melihat Allah sebagaimana adanya Dia, karena Allah membiarkan dan memberikan kemampuan kepada manusia untuk dapat melihat-Nya muka dengan muka.
2. Jadi, apakah Sorga merupakan tempat? Dari beberapa dokumen di atas, maka memang kita tidak dapat mengatakan bahwa Sorga adalah seperti tempat yang kita kenal di dunia ini. Jadi, apa yang dikatakan oleh pastor tersebut benar, dalam pengertian bahwa Sorga bukanlah tempat seperti di dunia ini. Namun, di satu sisi, kalau kita melihat, orang-orang yang berada di Sorga akan mempunyai tubuh yang dimuliakan – yang bukan tubuh seperti di dunia ini yang membutuhkan tempat dan juga bukan jiwa yang tidak membutuhkan tempat. Jadi, dalam konteks ini, maka tubuh yang dimuliakan seolah-olah mempunyai “tempat” yang kita tidak tahu seperti apa (kembali, tempat ini bukanlah tempat yang kita kenal di dunia ini), karena kita tidak tahu secara persis bagaimana tubuh yang dimuliakan.
Semoga pembahasan singkat di atas dapat menjawab pertanyaan anda. Pada akhirnya, yang terpenting bukanlah Sorga merupakan tempat atau tidak, namun yang jelas merupakan suatu kehidupan yang membahagiakan dalam persatuan dengan Tritunggal Maha Kudus untuk selamanya. Mari, kita bersama-sama menjadikan Sorga sebagai tujuan akhir kita semua.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom tim katolisitas
Maaf kalau sudah pernah dibahas. Saya ingin menanyakan tentang hal lain tetapi masih berhubungan dg penciptaan. Dikatakan bahwa pd hari pertama diciptakan siang & malam. Bagaimana hal ini bisa dijelaskan, bukankah matahari & benda2 langit baru diciptakan pada hari keempat.
Terima kasih. GBU
[dari katolisitas: silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik]
Ibu Ingrid,
menurut penjelasan ibu bahwa taman eden tidak sama dengan surga. Bisa dijelaskan lebih lanjut apa itu taman eden dan apa itu surga? Penjahat yang disalib, di samping Yesus, bertobat dan dikatakan oleh Yesus bahwa hari ini juga dia akan bersama Yesus di firdaus. Taman firdaus = taman eden atau taman firdaus = surga?
Terima kasih.
Shalom Chandra,
Pertanyaan anda sudah saya jawab di atas, silakan klik
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati -www.katolisitas.org.
Terima kasih atas jawabannya bu Ingrid, tapi mohon maaf saya yang awam; jadi taman eden tidak sama dengan taman firdaus? Waktu di sekolah atau di buku-buku pelajaran agama dulu koq dikatakan bahwa taman eden = taman firdaus? dan kebanyakan orang mempunyai pengertian bahwa taman eden itu adalah taman firdaus. Bisakah saya katakan bahwa taman eden adalah taman dimana Adam dan Hawa dulunya hidup sebelum berbuat dosa dan lokasinya ada di dunia ini (Irak sekarang)? Jadi ternyata juga selain neraka, surga, dan api penyucian, di dunia ‘orang mati’ (maksudnya dunia setelah seseorang meninggal dunia dan berpindah ke dunia baka) ada “tempat penantian”, “taman firdaus”, “limbo of the just”? Bisakah masing-masing dijelaskan lebih detail? Ternyata kompleks juga “dunia setelah orang meninggal” ini ya….
Maafkan saya jika banyak bertanya karena saya awam untuk masalah ini.
GBU,
Chandra
Shalom Chandra,
Hal Taman Eden dan Firdaus memang sampai sekarang masih dibahas oleh para ahli Kitab Suci, dan belum ada kata kesepakatan yang pasti, apakah Taman Eden sama dengan Firdaus, atau apakah benar-benar Taman Eden pasti ada di daerah Mesopotamia (sekarang Irak). Namun ada satu prinsip yang berlaku, apakah keduanya sama atau tidak tidaklah menjadi masalah, sebab yang terpenting adalah keduanya (Taman Eden dan Firdaus) tidak sama persis dengan Surga yang dijanjikan Yesus. Sebab di Surga, tidak mungkin ada lagi ujian apapun yang dapat membuat manusia jatuh dalam dosa, seperti kejadian pada Adam dan Hawa di Taman Eden.
Untuk memperjelas hal tersebut, mari kita lihat bersama-sama pengertian berikut ini:
1) Firdaus, berasal dari kata ‘pardes‘ (Ibrani), ‘paradeisos‘ (Yunani) artinya kebun yang dibatasi oleh dinding yang berhubungan dengan istana raja. Kebun ini ditanami oleh aneka pohon, dan diairi oleh sumber air alamiah atau kolam. Maka dengan definisi ini bahkan di Septuagint (TerjemahanKitab suci Torah dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani di abad 3 BC) Firdaus dihubungkan dengan Taman Eden (walaupun di bagian-bagian yang lainnya (seperti pada perkataan Yesus pada penjahat yang bertobat) Firdaus tidak lagi dihubungkan dengan Taman Eden.
2) Taman Eden yang digambarkan dalam Kitab Kejadian dengan empat sungainya (Kej 2:10), berikut dengan gambaran kesuburannya menunjuk pada daerah tententu di dunia, dan ini nampak pada hasil karya sastra Yahudi kuno, yang menyebabkan sebagian para ahli Kitab Suci menafsirkanbahwa Taman Eden adalah suatu tempat yang nyata pada suatu waktu tertentu.
3) Menurut The New Catholic Encyclopedia, The Catholic University of America, book X, p. 990, terdapat tiga arti Firdaus:
a. Firdaus pada awal mula, yang digambarkan sesuai dengan gambaran Taman Eden, atau di beberapa ayat juga dikatakan sebagai Taman Tuhan, terdapat pada ayat Kej 13:10; Yes 51:3; Yeh 28:13-19;31:8-9;36:35; Yl 2:3; Sir 40:27. Para ahli Alkitab ad a yang menafsirkan bahwa Taman Eden secara fisik terletak di Mesopotamia, di dekat sungai Eufrat dan Tigris, dengan adanya ayat yang menggambarkan 4 sungai (Kej 2:10). Benar atau tidaknya lokasi ini tidak menjadi masalah, sebab yang terpenting di sini sesungguhnya adalah penciptaan manusia pertama (terdiri dari jiwa dan badan) yang sungguh terjadi di Taman Eden, dan di Eden-lah terjadi pertama kalinya dosa asal yang mengundang maut pada manusia.
b. Firdaus pada akhir zaman. Taman Eden dihubungkan dengan Tanah terjanji (Yes 51:3; Yeh 36:35) dikatakan bahwa damai dan keadilan yang dijanjikan oleh Yesus adalah seperti yang digambarkan sebagai Firdaus (Yes 11:6-11; 65: 17-25). Tuhan menjanjikan pada mereka yang menang dalam mempertahankan iman dan bersabar dalam penderitaan, pada akhirnya akan diberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus (Why 2:7).Catatan: di sini Firdaus tidak digambarkan sebagai Surga itu sendiri. Surga yang tak dapat digambarkan dengan kata-kata dikatakan ‘seperti’ Firdaus.
c. Firdaus yang ada di zaman sekarang (antara awal mula sampai akhir zaman). Terdapat banyak penafsiran tentang arti Firdaus, namun berdasarkan Alkitab, Firdaus pada masa sebelum kebangkitan Kristus digambarkan sebagai ‘tempat penantian/ limbo of the just/ pangkuan Abraham’ (Luk 16:22) yaitu bagi jiwa-jiwa orang-orang baik (seperti Lazarus) yang meninggal sebelum kebangkitan Kristus.[Sedangkan jiwa-jiwa mereka yang jahat langsung masuk ke neraka, seperti halnya orang kaya dalam kisah Lazarus itu (Luk 16:23, 26]. Jiwa orang-orang yang baik yang meninggal sebelum kebangkitan Kristus tidak dapat langsung masuk surga, karena yang pertama membuka jalan ke surga adalah Kristus, dengan kebangkitan-Nya dari kematian. Maka mereka menantikan kebangkitan Kristus, dan kedatangan-Nya ‘turun ke tempat penantian’ ini [seperti yang kita ucapkan dalam doa "Aku percaya"] pada hari Sabtu Suci. Baru setelah Kristus menghampiri mereka, Kristus sendiri mengantar mereka ke surga, atau mereka yang belum cukup dimurnikan, masuk ke Api Penyucian terlebih dahulu. Jadi sekarang, ‘tempat penantian/ limbo of the just‘ tersebut tidak ada lagi- sebab telah berakhir setelah kedatangan Kristus pada hari Sabtu Suci. Yang ada sekarang tinggal Api penyucian (bagi yang masih perlu dimurnikan),dan tentu saja, Neraka dan Surga.
Rasul Paulus menggambarkan letak Firdaus sebagai tingkat ketiga dari Surga (lihat 2 Kor 12: 2-4, seperti yang juga digambarkan oleh Slavonic Enoch 8:1), dengan Tuhan bertahta di tingkat ketujuh. Maka para ahli Kitab Suci menafsirkan pula bahwa setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Firdaus (Taman Eden) diangkat ke surga, berdasarkan atas tulisan dari kitab-kitab Yahudi kuno seperti Wahyu Barukh, Esdras, dst.
Jadi dengan pengetahuan empiris, tidak mungkin kita menggambarkan di mana Surga itu, hanya yang kita tahu pasti ‘tempat’ itu pasti berbeda dengan dunia.
4). Surga yang dijanjikan oleh Kristus adalah ‘tempat’ yang sempurna, yang tidak terlukiskan dengan kata-kata (1Kor 2:9), di mana kita akan melihat Allah dalam keadaan-Nya yang sebenarnya (1Yoh 3:2), yaitu melihat Allah di dalam Kristus (beatific vision), sebab kita menjadi satu dengan Kristus, dan dengan demikian "Allah menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). Persisnya seperti apa ini, baru dapat kita ketahui jika kita sampai ke sana, namun inilah sebabnya mengapa Ekaristi/ Komuni yang mempersatukan kita dengan Kristus di dunia ini menjadi ‘surga di dunia’.
Saya berharap tulisan di atas melengkapi uraian saya sebelumnya, dan bukannya menambah ‘bingung’. Jika sekiranya belum jelas, silakan bertanya lagi. Saya akan berusaha menjawabnya sebisa saya.
Salam kasih http://www.katolisitas.org
Ingrid Listiati
Terima kasih atas penjelasannya sekarang saya lebih mengerti akan hal itu.
Namun, ada satu pertanyaan lagi mengenai : “Luk 16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.”
Ibu Ingrid, dari Luk 16:23 bukankah orang kaya tersebut ada di neraka (tempat penderitaan Luk 16:28) karena sewaktu hidup di dunia dia telah menerima segala yang baik dan setiap hari bersukaria dalam kemewahan serta tidak ada kasih dalam dirinya sehingga Lazarus pengemis yang penuh borok hanya mendapatkan makanan yang jatuh dari meja orang kaya tersebut, bahkan anjing-anjing pun menjilati boroknya. Mengapa dikatakan orang kaya tersebut ada di limbo of the just. Apakah yang menjadi dasar sehingga kita tahu bahwa ada tempat yang dinamakan “limbo of the just” ini?
Terima kasih,
Chandra
Shalom Chandra,
Mereka yang masuk dalam ‘limbo of the just’/ tempat penantian/ pangkuan Abraham adalah orang-orang yang baik yang meninggal sebelum kebangkitan Kristus, dalam hal ini termasuk di antaranya adalah Lazarus yang miskin (Luk 16:22). Sedangkan orang kaya yang tidak baik yang disebutkan dalam Luk 16:23 itu masuk ke dalam neraka di mana ia mengalami sengsara di alam maut. Neraka tersebut terpisah dari ‘limbo of the just‘/ pangkuan Abraham itu dengan jurang yang tak terseberangi (Luk 16:26).
Semoga ini memperjelas penjelasan saya sebelumnya.
Salam kasih dari http://www.katolisitas.org
Ingrid Listiati.
Mohon maaf Bu Ingrid, saya yang tidak teliti membaca, penjelasan Ibu sebelumnya ternyata sudah menjawab pertanyaan saya.
Terima kasih
Comments are closed.