Pertanyaan:
Dear,
Salam dari Sydney, Australia.
Saya adalah bekas pengikut agama Katolik yg sekarang pindah ke Kristen.
Penyebabnya adalah dikarenakan krn pengajaran agama Katolik tdk benar2 berdasarkan alkitab, tetapi lebih berdasarkan hukum kanonisasi.
Karena itu saya melihat banyak org2 Katolik yg berperilaku kasar dan berhati jahat. Saya mengerti karena mereka tidak pernah membaca alkitab, sebagaimana di agama Kristen, karena itu mereka tdk tahu bagaimana cara hidup Kristiani yg benar.
Banyak sekali rekan2 Katolik di Sydney Australia yg pindah agama karena alasan yg sama.
Tentang pemujaan patung2, kita tdk perlu bingung. Karena pada saat penghakiman terakhir nanti kita harus mempertanggung jawabkan perbuatan kita di hadapan Tuhan. Semoga kalian bisa menjelaskan kepada Tuhan alasan kalian memuja/menggunakan patung2 sebagai alat untuk bisa percaya.
Sebab kalau kalian belajar sejarah, kaisar Constantinus memerintahkan untuk membuat patung2 tersebut supaya bangsa Romawi tidak lagi memuja dewa2 mereka dan pemujaan dewa2 mereka digantikan dgn pemujaan patung santo-santa.
Bahkan ahli2 skrg mencoba membuktikan muka asli Yesus berdasarkan kain kafannya.
Bagaimana jika muka Yesus yg kita buat patung bukanlah muka aslinya? tetapi hanya muka seseorg yg saat itu dibayar utk dijadikan contoh pembuatan patung? maka kita memuja manusia biasa (spt diketahui Kaisar Constantinus memerintahkan artist2nya utk membuat patung Yesus – dan mereka hidup 1 decade setelah Yesus wafat.)
Mungkin hal ini berat untuk dimengerti bagi kalian di Indonesia yg tidak pernah tahu ttg sejarah agama Katolik. Semoga suatu hari mata kalian terbuka.
Bagi saya pribadi, beruntunglah saya bisa percaya tanpa harus melihat rupa nyata Tuhan.
Beruntunglah saya bisa bercakap2 dengan Tuhan tanpa harus berlutut didepan patung2 siapa yg tidak dikenal.
Beruntunglah saya tidak lagi terperangkap dalam ritual2 agama Katolik yg berdasarkan hukum Kanon – dimana hukum Kanon adalah buatan manusia belaka… bukan datang dari Tuhan.
Tetapi alkitab adalah datang dari Tuhan.
So we fix our eyes not on what is seen, but on what is unseen. For what is seen is temporary, but what is unseen is eternal. (2 Corinthians 4:18)
BERBAHAGIALAH ORANG YANG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA
Yohanes 20:24-31
Sherly.
Jawaban:
Shalom Sherly,
Selamat datang di site ini dan terima kasih atas beberapa tanggapan anda. Saya akan mencoba untuk menjawab beberapa pertanyaan dan tanggapan yang anda berikan. Saya juga percaya bahwa anda membuat tanggapan tersebut karena anda mengasihi Yesus Kristus. Dan karena anda menganggap bahwa Gereja Katolik tidak menjalankan perintah Kristus secara murni, maka anda mencoba memperingatkan kami agar kami tidak percaya akan dogma dan doktrin dari Gereja Katolik. Hal ini ditunjang dengan anda sendiri yang sebelumnya adalah anggota Gereja Katolik yang akhirnya “sadar” dan berpindah ke gereja Protestan atau denominasi yang lain. Untuk itu, mari kita berdiskusi dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1 Pet 3:15). Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan untuk keberatan-keberatan yang anda ajukan:
1. Berpindah karena pengajaran Gereja Katolik tidak sesuai Alkitab.
Anda mengatakan “Saya adalah bekas pengikut agama Katolik yg sekarang pindah ke Kristen. Penyebabnya adalah dikarenakan krn pengajaran agama Katolik tdk benar2 berdasarkan alkitab, tetapi lebih berdasarkan hukum kanonisasi.”
a) Saya tidak tahu apakah alasan sebenarnya mengapa anda berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain. Saya percaya bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik. Untuk itu, silakan anda membaca artikel ini – silakan klik.
b) Saya tidak tahu, pada waktu anda mengatakan “Penyebabnya adalah dikarenakan krn pengajaran agama Katolik tdk benar2 berdasarkan alkitab, tetapi lebih berdasarkan hukum kanonisasi.” apakah anda benar-benar telah mencari tahu dan mempelajari apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Untuk mengatakan pengajaran agama Katolik tidak benar-benar berdasarkan Alkitab, maka anda perlu membuktikan lebih jauh. Bahkan untuk mendasarkan pengajaran HANYA pada Alkitab (sola scriptura) justru tidak Alkibiah, karena Alkitab tidak pernah mengatakan hal ini. Untuk itu, silakan melihat beberapa link berikut ini: silakan klik, silakan klik. Untuk membuktikan klaim anda bahwa Gereja Katolik tidak mendarkan ajarannya pada Alkitab, maka anda harus menunjukkan ajaran yang mana yang tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab. Anda dapat melihat semua arsip di katolisitas.org – silakan klik – dan silakan melihat semua artikel dan jawaban dari kami yang mendasarkan pengajaran pada Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.
c) Untuk mengatakan bahwa ajaran gereja Katolik berdasarkan ajarannya pada hukum kanonik adalah salah besar. Saya tidak tahu darimana anda mendapatkan keterangan seperti ini. Hukum Kanonik adalah merupakan manifestasi dari apa yang dipercayai oleh Gereja. Dengan demikian, Gereja mendasarkan kebenaran dogma dan doktrin berdasarkan tiga pilar kebenaran: 1) Kitab Suci, 2) Tradisi Suci, 3) Magisterium Gereja. Dan Hukum kanonik adalah merupakan refleksi dari kebenaran-kebenaran yang telah dirumuskan – artinya: kalau kita percaya A, maka kita melakukan 1,2,3, contoh: kalau kita percaya bahwa perkawinan adalah tak terceraikan, maka Kitab Hukum Kanonik (KHK) mengatur bagaimana perkawinan yang sah, kondisi yang membuat perkawinan tidak sah, dll. Pembahasan tentang hukum kanonik dapat dilihat di sini – silakan klik. Kalau gereja anda mempunyai pengikut 1,3 milyar dan tersebar di seluruh dunia, maka gereja anda juga akan memerlukan semacam KHK.
2. Berpindah karena umat Katolik berperilaku kasar dan berhati jahat.
Anda memberikan tuduhan “Karena itu saya melihat banyak org2 Katolik yg berperilaku kasar dan berhati jahat. Saya mengerti karena mereka tidak pernah membaca alkitab, sebagaimana di agama Kristen, karena itu mereka tdk tahu bagaimana cara hidup Kristiani yg benar. Banyak sekali rekan2 Katolik di Sydney Australia yg pindah agama karena alasan yg sama.”
a) Saya mengerti ada sebagian umat Katolik yang hidup tidak sesuai dengan iman Katolik, dan saya rasa ini berlaku juga bagi seluruh umat Kristen-non Katolik, yang sebagian dari mereka juga hidup tidak sesuai dengan pesan Kristus. Dengan demikian, perjuangan untuk hidup kudus merupakan tantangan bagi semua umat beriman. Jadi, kalau ada umat Katolik yang anda lihat berlaku kasar dan berhati jahat, maka anda tidak dapat mengatakan bahwa semua umat Gereja Katolik adalah kasar dan berhati jahat. Saya mengundang anda untuk membaca riwayat para kudus, santa-santo dari Gereja Katolik, sepanjang sejarah Gereja. Saya pribadi menyadari bahwa kehidupan saya tidaklah berarti apa-apa dibandingkan dengan mereka. Mereka membuktikan kasih mereka kepada Tuhan secara luar biasa. Apakah komentar kita akan orang-orang seperti yang terberkati ibu Teresa dari kalkuta – yang melayani orang-orang miskin, St. Maximilian Kolbe – yang menyerahkan nyawanya untuk menyelamatkan seorang tawanan Yahudi yang mempunyai keluarga? Kalau mau melihat orang-orang yang benar-benar menjalankan ajaran Gereja Katolik, lihatlah figur seperti ibu Teresa dari Kalkuta, St. Maximilian Kolbe, dan santa-santo yang lain. Semakin seseorang berakar pada dogma dan dokrin dari ajaran Gereja Katolik, maka kehidupannya akan semakin mirip dengan para santa-santo yang telah dibuktikan dalam sejarah Gereja Katolik, dan tentu saja yang paling utama adalah semakin mirip dengan Yesus. Janganlah mengukur pengajaran Gereja Katolik dari orang-orang yang tidak menjalankan iman Katolik dengan baik.
b) Apalagi, kalau anda memberikan tuduhan bahwa mereka tidak pernah membaca Alkitab sebagaimana di agama Kristen, maka ini adalah kesimpulan yang perlu dibuktikan kebenarannya. Apakah “mereka” yang anda maksudkan adalah orang-orang Katolik yang jahat atau semua orang Katolik? Kalau anda mempelajari kanon Kitab Suci, maka sudah seharusnya kita semua berterima kasih kepada Gereja Katolik yang menentukan buku-buku mana yang menjadi bagian dari Kitab Suci. Anda dapat membaca diskusi tentang hal ini di sini – silakan klik. Bagaimana anda menerangkan orang-orang Kristen non-Katolik yang tidak baik dan tidak mencerminkan Kristus? apakah penyebabnya?
Anda mengatakan “karena itu mereka tdk tahu bagaimana cara hidup Kristiani yg benar.” Untuk mengerti pengajaran Gereja Katolik tentang kehidupan kristiani, maka silakan anda membaca artikel tentang kekudusan – silakan klik dan klik ini, dan klik ini dan kerendahan hati – silakan klik. Sekali lagi, ukurlah Gereja Katolik dari orang-orang yang menjalankan apa yang diajarkan Gereja Katolik. Kita tidak dapat menyalahkan seorang dokter karena pasiennya tidak sembuh-sembuh, yang disebabkan karena si pasien tidak mengikuti nasehat dan resep dari dokter tersebut.
Kalau anda mengatakan “Banyak sekali rekan2 Katolik di Sydney Australia yg pindah agama karena alasan yg sama.“, maka alasan anda dan rekan-rekan di Sydney Australia berpindah dari Gereja Katolik adalah karena melihat kasus-kasus yang tidak benar dan kemungkinan salah mengerti akan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Apakah kalau anda melihat ada orang-orang Kristen non-Katolik yang tidak baik, maka anda akan berpindah ke agama lain? Memeluk suatu agama bukanlah hal yang main-main, yang saya yakin Sherly juga menyadarinya. Oleh karena itu, dasar untuk pindah ke agama lain karena hanya melihat kasus-kasus yang jelek (mungkin hal-hal yang baik tidak dilihat) tidaklah cukup. Perpindahan seseorang dari Gereja Katolik ke gereja lain, tidak boleh hanya berdasarkan kasus, kotbah yang baik, komunitas yang akrab, dll, melainkan harus berdasarkan alasan untuk mencari kebenaran sejati, untuk mengasihi Kristus secara penuh. Saya mengundang anda untuk membaca artikel ini – silakan klik.
3. Tentang pemujaan patung dan hal-hal lain.
Anda mengatakan “Tentang pemujaan patung2, kita tdk perlu bingung. Karena pada saat penghakiman terakhir nanti kita harus mempertanggung jawabkan perbuatan kita di hadapan Tuhan. Semoga kalian bisa menjelaskan kepada Tuhan alasan kalian memuja/menggunakan patung2 sebagai alat untuk bisa percaya.”
a) Seperti yang dijelaskan di artikel ini – silakan klik, maka Gereja Katolik tidak menyembah patung. Patung hanyalah sarana yang membantu kita agar dapat berfokus pada Tuhan. Sama seperti kadang kita menggunakan lilin, salib, dll. Silakan melihat contoh di Perjanjian Lama, bagaimana Tuhan sendiri memerintahkan umat-Nya untuk membuat ular tedung (lih. Bil 21:8), dua kerub dari kayu (1 Raj 6:23-35).
b) Tentu saja masing-masing dari kita harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita di hadapan Tuhan pada saat pengadilan terakhir. Dan hal ini bukan hanya masalah patung, namun juga dalam keputusan kita untuk memilih agama, dan seluruh perbuatan kita, atau dengan kata lain seluruh iman, pengharapan dan kasih.
c) Kalau anda memberikan argumentasi “Sebab kalau kalian belajar sejarah, kaisar Constantinus memerintahkan untuk membuat patung2 tersebut supaya bangsa Romawi tidak lagi memuja dewa2 mereka dan pemujaan dewa2 mereka digantikan dgn pemujaan patung santo-santa.“, maka silakan mencari di google dengan kata kunci “christian art in catacombs“, karena itu adalah apa yang dilakukan oleh jemaat perdana sebelum masa kaisar constantine membuat peraturan bahwa agama Kristen boleh diajarkan secara bebas melalui edict of Milan tahun 313. Di dalam katakombe, kita juga melihat adanya gambar-gambar, simbol-simbol agama Kristen. Silakan melihatnya di sini – silakan klik.
d) Anda mengatakan “Bahkan ahli2 skrg mencoba membuktikan muka asli Yesus berdasarkan kain kafannya. Bagaimana jika muka Yesus yg kita buat patung bukanlah muka aslinya? tetapi hanya muka seseorg yg saat itu dibayar utk dijadikan contoh pembuatan patung? maka kita memuja manusia biasa (spt diketahui Kaisar Constantinus memerintahkan artist2nya utk membuat patung Yesus – dan mereka hidup 1 decade setelah Yesus wafat.)” Kami telah membahas hal ini sebelumnya, dimana dituliskan:
1. Maka bukti ilmiah dari wajah Yesus memang kita ketahui dari bukti sejarah. Misalnya, bukti gambar wajah Yesus dalam “the Shroud of Turin”/ kain kafan Turin, yang selengkapnya dapat anda baca di link ini, silakan klik. Dan temuan gambar- gambar Yesus di katakombe (gereja bawah tanah) Domitilla. Uraian lebih lanjut dapat anda baca di link ini, silakan klik. Berikut juga temuan gambar-gambar wajah Yesus di abad-abad pertama.
Mengenai gambar wajah dan tubuh Yesus di kain kafan Turin memang masih menjadi topik perdebatan para ahli sampai saat ini, justru karena memang tidak bisa dijelaskannya mengapa sampai ada gambar tubuh dan wajah Yesus ‘tercetak’ pada kain itu. Para skeptik mengatakan bahwa itu lukisan yang diciptakan oleh seorang genius di abad pertengahan, walaupun kemudian para scientist membuktikan bahwa warna yang tertera di situ bukan pigmen cat, tetapi darah manusia. Lalu teori bahwa itu hasil fotografi juga sebenarnya tidak mungkin, karena teknik reproduksi fotografi untuk menghasilkan gambar sedemikian (kalau misalnya-pun anggapan ini benar) baru ada 400 tahun sesudahnya. Silakan anda membaca di link yang saya sertakan di atas, untuk melihat penjelasan secara ilmiah mengenai Kain kafan Turin tersebut.
Namun terlepas dari kontroversi Kain Kafan Turin ini, kita mengakui bahwa gambar Yesus yang kita kenal sekarang ber-evolusi dari apa yang digambarkan pada gambar ini, dan gambar Yesus yang ditemukan di abad- abad pertama.
2. Menurut perkembangannya, memang ditemukan beberapa versi gambar wajah Yesus. Walaupun umumnya wajah Yesus yang kita kenal menggambarkan-Nya sebagai seorang dari Timur Tengah, namun adapula yang menggambarkannya sesuai dengan budaya setempat. Hal ini sesungguhnya tidak menjadi masalah, karena yang terpenting bukan gambarnya, namun Siapa yang digambarkan oleh gambar itu.
Dalam memahami hakekat Yesus yang digambarkan oleh lukisan/ gambar/ patung itu, kita harus memahami bagaimana pikiran/ imajinasi manusia menangkap essensi dari sesuatu/ seseorang. Setiap orang, dapat menangkap universalitas dari sesuatu yang digambarkan dalam imaginasinya. Sebagai contoh, mendengar kata ‘kucing’ secara otomatis, kita menggambarkan kucing di dalam imaginasi kita. Kemampuan untuk menangkap universalitas, membuat manusia dapat menangkap hakekat kucing, yang tidak ditentukan oleh ukuran, apakah itu kecil, besar, atau oleh warna, ukuran dll. Contoh ini juga dapat diterapkan di semua agama pada saat seseorang berdoa. Mungkin umat dari agama lain dapat mengatakan bahwa yang tergambar dalam pemikirannya pada waktu berdoa adalah cahaya, atau huruf, atau yang lain. Namun bagi umat Kristen, sebagian besar yang tergambar dalam pikiran kita pada saat berdoa adalah wajah Yesus, karena umat Kristen mempercayai bahwa Yesus, adalah Tuhan yang datang menjadi manusia. Itu adalah latar belakang dari seni atau gambar yang mempresentasikan Yesus.
Nah, sekarang permasalahannya adalah bagaimana kita mengetahui apakah wajah Yesus yang sesungguhnya adalah Yesus seperti yang ada pada gambar-gambar yang kita kenal? Maka di sini kita harus melihat prinsip manusia menangkap ‘hakekat’ sesuatu/ seseorang seperti pada contoh di atas. Kita manusia mampu menangkap hal-hal yang bersifat accidental (‘kulit’ luar) dan essensi. Accidental dari manusia adalah berkumis, berjenggot, tinggi/pendek, kulit hitam atau putih, rambut panjang atau pendek, dll. Namun essensi dari manusia adalah manusia yang diciptakan menurut gambaran Allah, mempunyai tubuh danjiwa, dimana jiwanya adalah bersifat kekal dan spiritual. Spiritualnya karena manusia mempunyai akal budi (intellect) dan juga kehendak bebas. Selanjutnya, kesempurnaan manusia ditunjukkan dengan bagaimana manusia dapat bersikap untuk mencapai tujuan akhirnya, yaitu Tuhan. Di sinilah, Yesus sebagai Tuhan datang ke dunia ini untuk memberikan jalan kepada manusia dan menunjukkan bagaimana seharusnya manusia bersikap sebagaimana layaknya manusia menurut gambaran Allah (yaitu dengan kasih kepada Allah dan sesama), sehingga manusia pada akhirnya akan memperoleh persatuan dengan Allah. Jadi dari sini, tidaklah terlalu penting apakah Yesus berjenggot atau tidak, karena jenggot, warna kulit, dll. Itu semua hanyalah accidental, yang tidak menentukan kualitas dari Yesus. Yang menentukan kualitas/esensi dari Yesus, yaitu Tuhan yang menjadi manusia, yang menunjukkan kepada kita manusia untuk hidup sesuai dengan gambaran Allah, agar kita dapat sampai kepada Allah. Jadi dalam seni, yang paling penting adalah mempresentasikan dan mengekspresikan tentang sosok tersebut, misalkan Yesus terlihat sebagai Seseorang yang lemah lembut, penuh kasih, dll.
3. Dengan pengertian di atas, seperti apa detail gambar Yesus, yang mungkin berbeda antara satu gambar dengan yang lainnya, tidak menjadi masalah. Yang terpenting, umat menangkap hakekat Yesus yang digambarkannya. Gambar itu bukannya saingan Allah, karena akhir penghormatan kita bukan kepada gambar itu, tetapi pada Siapa yang digambarkannya. Dan bukannya menjadi sesuatu yang aneh jika gambaran wajah Yesus dalam imajinasi saya berbeda dengan gambaran wajah Yesus dalam imajinasi anda. Ini tidak berarti bahwa Yesus yang kita sembah adalah Yesus yang berbeda atau Yesusnya ada dua dan bersaing satu sama lain. Tidak demikian. Yesusnya tetap sama, hanya imajinasi kita dalam menggambarkannya itu yang bisa berbeda, dan itu tidak apa- apa.
e) Pernyataan “Mungkin hal ini berat untuk dimengerti bagi kalian di Indonesia yg tidak pernah tahu ttg sejarah agama Katolik. Semoga suatu hari mata kalian terbuka.” mungkin terlalu cepat untuk dituliskan, karena kita belum membuktikan kebenaran argumentasi masing-masing pihak. Kalau anda benar-benar mengerti sejarah perkembangan Gereja Katolik, maka saya yakin anda akan tetap berada di dalam Gereja Katolik. Cardinal John Henry Newman, yang berpindah dari Anglikan ke Katolik mengatakan “To be deep in history is to cease to be Protestant“
4. Tentang beruntung tidak lagi terperangkap dalam ritual-ritual agama Katolik.
Akhirnya anda mengatakan “Bagi saya pribadi, beruntunglah saya bisa percaya tanpa harus melihat rupa nyata Tuhan. Beruntunglah saya bisa bercakap2 dengan Tuhan tanpa harus berlutut didepan patung2 siapa yg tidak dikenal.
Beruntunglah saya tidak lagi terperangkap dalam ritual2 agama Katolik yg berdasarkan hukum Kanon – dimana hukum Kanon adalah buatan manusia belaka… bukan datang dari Tuhan. Tetapi alkitab adalah datang dari Tuhan.”
a) Bagi Gereja Katolik, penyembahan yang tertinggi adalah Sakramen Ekaristi. Mau ada patung atau tidak, Sakramen Ekaristi tetaplah sah. Ini menunjukkan bahwa ibadah Gereja Katolik tidaklah tergantung dari patung-patung. Patung dan simbol-simbol yang lain hanyalah untuk membantu umat Allah untuk dapat berfokus pada Kristus. Lihatlah bagaimana detailnya Tuhan memberikan perintah kepada Raja Salomo untuk membuat bait Allah. (lih. 1 Raj 6).
Apakah Gereja anda mempunyai salib kayu? Apakah pada saat praise and worship anda menggunakan gambar-gambar Yesus di dalam slide? Apakah ada lilin di dalam Gereja anda? Kalau anda melihat gereja-gereja Lutheran (pengikut Martin Luther), maka anda akan kaget, karena ada begitu banyak christian art (gambar, patung) sama seperti di dalam Gereja Katolik. Apakah mereka juga salah? Apakah anda pernah ke gereja Lutheran, yang juga mempunyai ritual dan liturgi yang hampir mirip dengan Gereja Katolik? Apakah anda pernah melihat ritual dari gereja Anglikan? Mereka tidak masuk dalam Gereja Katolik, namun mempunyai ritual, liturgi tersendiri. Apakah mereka salah? dan apakah alasannya? Apakah dengan demikian Martin Luther telah salah karena tidak menghancurkan patung-patung di gereja Lutheran?
b) Setelah anda membaca tentang pengertian Kitab Hukum Kanonik, maka anda tidak akan mengatakan “Beruntunglah saya tidak lagi terperangkap dalam ritual2 agama Katolik yg berdasarkan hukum Kanon – dimana hukum Kanon adalah buatan manusia belaka… bukan datang dari Tuhan“. Silakan membaca pengertian tentang Hukum Kanonik di sini – silakan klik. Dan silakan anda membaca KHK (Kitab Hukum Kanonik) dan silakan menunjukkan bagian mana yang bertentangan dengan Alkitab. KHK memang merupakan disiplin dari Gereja, namun bersumber pada Alkitab, Tradisi Suci, dogma dan doktrin dari Gereja. Untuk mengatakan bahwa semua itu bukan datang dari Tuhan, maka anda harus membuktikan bahwa semuanya itu bertentangan dengan kebenaran Allah, karena tidak mungkin yang datang dari Tuhan saling bertentangan.
5) Dari tulisan anda, maka anda telah memberikan tuduhan yang begitu banyak kepada Gereja Katolik, walaupun anda sebelumnya adalah umat Katolik. Kalau anda memang serius untuk berdiskusi tentang dogma dan doktrin dari Gereja Katolik yang membuat anda berpindah ke gereja lain, maka dengan senang hati saya mau untuk berdialog dengan anda. Pilihlah satu dogma, dan kemudian kita dapat membahasnya secara mendalam. Terlalu banyak topik yang ingin disampaikan tidak memberikan diskusi yang mendalam. Semoga dari pemaparan di atas, minimal Sherly mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap Gereja Katolik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
lisitas.org/2008/06/10/apa-itu-kekudusan/
Selamat malam Katolisitas dan pembacanya.
Terima kasih kepada Katolisitas krn dialog dgn Sdr. Sherly & Indah telah menambah pengetahuan dan iman saya pada Tuhan Jesus Kristus yg saya sembah & puji dalam persekutuan di dalam Gereja Katolik.
Dari dialog ini, kita semua tahu bahwa bina iman/katekisasi umat Katolik belum berjalan sebagaimana mestinya shg pada suatu titik ekstrim muncullah orang2 seperti Sherly yg menghardik keras & tajam tanpa dilandasi pengetahuan yg benar atas ajaran & sejarah Gereja Katolik (sehingga hardikannya ngawur). Saya pun mengakui, baru setelah berumur 40 thn mulai kursus alkitab di paroki; sesuatu yg saya syukuri dan sesalkan sekaligus. Bersyukur bahwa kursus itu menjadi landasan & pintu masuk untuk bereksplorasi menggali kekayaan Gereja Katolik (antara lain juga krn menemukan Katolisitas.org); namun juga ada rasa sesal mengapa baru setua itu pikiran & hati saya terbuka! Sekarang, di usia kepala 5, saya masih sering merasa takjub & bersyukur jika membaca buku2 rohani & artikel di situs ini krn menemukan hal2 yang baru (bagi saya).
Untuk Sdri Indah & Sherly (juga yang lainnya), saya akan mengingat anda dalam doa saya supaya anda terus bertekun mencari kebenaran yg menyeluruh di dalam Tuhan Jesus Kristus. Kebenaran itu ada di dalam Alkitab yg sama2 kita imani; kebenaran itu tidak dibatasi hanya dalam Alkitab itu, tapi juga dari tradisi (baca: ajaran) gereja perdana yang dari merekalah Alkitab “dilahirkan”.
Terima kasih kepada Katolisitas.org, saya hanya dapat membantu dengan doa, semoga karya anda terus berkembang dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Salam dalam Kasih Tuhan Jesus Kristus
[HermanWib]
saya mengikuti diskusi ini walau waktunya mungkin terlambat saya tidak sengaja menemukan web ini dan membaca tentang artikel “pindah agama”. Saya bangga dengan Gereja Katolik dengan tradisinya, struktur hierarkinya santo santa dan tokoh teladan iman yg baik yang walaupun tidak dengan otomatis dapat disebutkan bahwa semua orang katolik itu baik apalagi suci seperti santo santa, saya juga banyak punya temen katolik yg (maaf) jahat dalam artian mereka belum begitu menegrti ajaran Gereja yg sebenarnya tapi walau bagaimanapun saya tidak ingin menyesal melihat perlakuan temen saya tersebut lantas saya “pindah agama” dan mencari gereja lain yg temen-temenynya baik karena menurut saya itu sangat tidak dewasa. Jadi jangan salahkan ajaran Gerejanya ya, tapi masalah sikap kita baik atau jahat selama didunia itu nanti tanggung jawab pribadi masing-masing sama Tuhan. Saya juga bangga dengan kaum selibat dalam Gereja Katolik,kenapa? Nih kalau mau dicompare : menurut saya mana ada sih agama yg menyediakan dan membolehkan bahkan mendukung umatnya untuk total mengikut Tuhan secara penuh menjadi biarawan/wati, mereka meninggalkan semuanya keluarga,pekerjaan,uang,harta,kekasih,cita-cita dan bahkan menyangkal diri mereka hanya untuk Tuhan semata dan hal itu mereka lakukan melalui Gerenya, betapa mengagumkan “bukankah tak ada kasih yg lebih besar selain kasih seorang sahabat yg rela menyerahkan nyawanya demi sahabatnya”.Walau dalam prakteknya banyak kaum selibat yg tidak setia itu tak lebih karena mereka jg sama dengan kita yaitu mereka juga manusia biasa. Namun jangan menutup mata bahwa dari mereka jugalah Gereja Katolik dapat eksis sampai sekarang. Tapi saya tidak mau mengbanding-bandingkan mana yg terbaik dan mana yg tidak karena itu tidaklah penting. Yang pasti dogma dan doktrin yah wlaupun pengetahuan saya minim soal hal itu tapi boleh dong ngasih pendapat sbagai awam, menurut saya tidaklah mungkin kalo doktrin dan dogma hanya karangan manusia belaka tentu ada peran Roh Kudus yg turut membimbing dalam pembuatan/penyusunannya kalau tidak, mana mungkin Gereja Katolik masih berdiri sampai sekarang dari 2000 tahun yg lalu,hal itu jugalah yg membuat saya bangga dengan Gereja Katolik “awet terus” saya ingat kata-kata Yesus “Akulah pokok anggur yg benar dan kamulah ranting2nya dan kalo ranting2 itu tidak berbuah maka akan dipotongNya” ya pokoknnya kurang lebih begitu dalam Injil, dan kalau saya mengartikan ranting2 itu adalah GerejaNya sendiri kalau sekiranya Gereja Katolik tidak berbuah pasti sudah dipotong sama Tuhan dari kapan taon dan pasti dalam KTP saya agama yg tercantum bukanlah agama Katolik. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa Katolik adalah agama yg paling benar tapi sebagai orang katolik tentulah saya bangga dengan Gereja Katolik termasuk umatnya ada yg baik,yg kurang baik bahkan yang tidak baik itu karena ya di dunia ini tidak semua orang selalu baik apa pun agamanya yg penting bagaimana sikap kta sendiri apa kita sudah bisa jadi terang dan garam dunia seperti yg Tuhan mau? Saya ingat Bunda Teresa pernah berkata”Tuhan tidak memanggilku utk kesuksesan tapi Ia memanggilku untuk setia padaNya” betapa buat saya kata-kata itu sangat dalam maknanya, setia berarti dalam suka dan duka dalam shat dan sakit dalam kaya dan miskin, dan betapa sulit sekali hal itu dipraktekkan dalam dunia jaman sekarang namun saya juga ingat apa kata-kata Yesua”dunia ini akan berlalu tapi prkataanKu tidak akan berlalu”. Sekian komen saya maaf kalo ada yg tersinggung dan Proficiat buat pak Stef dan kawan kawan Berkah Dalem
shalom katolisitas…saya ingin bertanya, apakah orang katolik yang berpindah ke gereja non katolik akan masuk neraka?
yang saya baca di artikel di katolisitas, orang kristen non katolik tetap akan memperoleh keselamatan… tetapi apakah hal itu akan berlaku sama dengan orang yang dulunya pernah katolik namun kemudian pindah ke gereja non katolik?
Shalom Stephanie,
Nampaknya, kata kuncinya di sini adalah, apakah orang yang pindah itu sudah sungguh-sungguh mengetahui bahwa Gereja Katolik itu adalah Gereja yang didirikan Kristus dan bahwa Gereja Katolik itu perlu untuk keselamatan umat manusia. Jika ia sudah sungguh-sungguh tahu, tetapi tetap menolak untuk masuk di dalamnya, maka ia sendiri menolak keselamatan itu, karena ia dengan kehendak bebasnya menolak untuk berada dalam kesatuan dengan Gereja yang sudah didirikan oleh Kristus itu.
Namun seringnya, yang terjadi adalah seseorang meninggalkan Gereja Katolik, tanpa terlebih dahulu mempelajari ajaran iman Katolik, dan dengan demikian tidak dengan sungguh-sungguh mengetahui bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang didirikan oleh Kristus, untuk menjadi sakramen keselamatan bagi umat manusia (lih. Mat 16:18, 28:19-20); dan bahwa Kristus dengan sungguh-sungguh menghendaki agar mereka yang percaya kepada-Nya ini bersatu dalam Gereja yang didirikan-Nya itu (Yoh 17:20-21). Karena orang tersebut tidak sungguh-sungguh tahu tentang hal ini, maka ia tidak menganggapnya masalah, jika ia berpindah ke gereja lain. Sejujurnya, kami tidak pernah mengatakan bahwa orang Kristen non-Katolik tetap akan memperoleh keselamatan, ataupun sebaliknya. Tentang hal ini kan hanya Tuhan yang tahu, bukan kami yang menentukan. Kami hanya menyampaikan patokannya/ prinsipnya saja, sebagaimana yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang dapat dibaca di artikel ini, silakan klik dan klik di sini.
Pada akhirnya, hanya Tuhan yang mengetahui dengan persis, akan isi hati dan motivasi setiap orang. Biarlah Tuhan saja yang menilai dan menentukan tentang hal ini. Lagipula, adakalanya Tuhan mengizinkan orang Katolik berpindah gereja untuk sementara, agar akhirnya orang tersebut-pun dapat merasakan kebutuhannya/ kerinduannya untuk kembali pulang ke Gereja Katolik. Hal ini terjadi pada cukup banyak umat Katolik, yang dapat dilihat di sejumlah pesan/ surat pembaca, atau kesaksian Maria Brownell berikut ini, silakan klik. Maka memang karya Tuhan merupakan misteri bagi kita, namun kita percaya bahwa Tuhan itu Maha Adil dan Maha Kasih, dan pasti akan mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang sungguh mengasihi Dia (lih. Rom 8:28).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Kekecewaan Sebagai Umat Yang Berujung Menyalahkan Ajaran Vatican
Berikut ini saya sajikan diskusi dengan seorang ibu Katolik yang begitu kecewa dalam hidupnya sehingga menganggap ajaran Vatican salah besar. Mohon Tim Katolisitas menanggapi baik uneg-uneg Ibu yang bersangkutan maupun tanggapan saya agar kita bersama-sama bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh untuk melengkapi diskusi ini.
I. Uneg – uneg Ibu :( sms 7 Januari 2014 pukul 12.49 )
1. Dia mulai dgn menguti sms dari teman nya :”Yah itulah dari minggu ke minggu selalu ditekankan Kasih sampai mau muntah rasanya. Sayang kamu tidak seiman denganku.Aku lagi mencoba menjalankan kasih.Salah satunya mencintai musuhmu. Dan mencintai sesama seperti Allah mencintai manusia. Semoga berhasil walau teramat amat sulit”.
2.Tres ( nama samaran ), tempo harigua cuma jawab soal lu gak seiman dengan gua. Tentu aja lu mau muntah .Gua dulu juga gitu. Berpuluh abad Vatican cuma nyuguhin orang harus mengasihi sesama tanpa ngajarin harus bagaimana kalau umat dalam kesukaran. Anak sahabat gua diceraikan isterinya. Sekarang gak mau ke gereja. Pasti dia juga mau muntah dengan kotbah misa. Gua anjurin supaya ke gereja Kristen karismatik yang tepuk tangan, supaya dia gak pindah iman seperti anak ketua lingkungan pecahan dari lingkungan gua dengan kasus sama. Vatican salah ajar , gak ada yang namanya “iman katolik”.Tuhan Yesus tidak mengajarkan agama apa pun . Manusialah yang membakukan ajaran-ajaranNYa menjadi agama.
II Tanggapan Herman Jay kepada Ibu yang kecewa :
1.Kristianitas atau kekristenan mencakup katolik dan protestan. Generasi muda karena kurang memahami sejarah, lantas salah kaprah menganggap katolik dan kristen berbeda. Harus dilihat esensinya dulu. Itulah sebabnya setiap natal dan paskah ada surat gemabala bersama antara KWI dan PGI .
2.Iman katolik dan protestan pada dasarnya sama.
3.Ajaran iman katolik adalah ajaran iman kristen. jangan dibuat saru seolah-olah ajaran katolik bukan ajaran kristen.Kalau mau tahu sejarah munculnya istilah katolik , silakan baca http://www.katolisitas.org
4.Apakah orang menganut yang kekristenan salah kalau mengaku beragama kristen? Mau dicantumkan apa ya dalam KTP ketika yang bersangkutan harus mengisi kolom agama? Kadang-kadang ada orang yang tidak realisitis, lantas berargumen “Tuhan Yesus tidak mengajarkan agama apa pun”. Apakah ada larangan dari Yesus bahwa agama tidak boleh ada di dunia? agama adalah realitas sejarah. Apa agama harus dihapus saja? Apakah pengikut ribuan sempalan gereja Protestan tidak menyebut dirinya lagi sebagai sebagai orang yang tidak beragama kristen? Khususnya para WNI yang mengikuti salah satu ( apa saja alirannya )aliran protestan tidak lagi mencantumkan agama kristen di dalam KTP nya? Kadang2 banyak orang tidak sadar menjadi orang munafik dengan menyalahkan orang lain.
5.Nada sms anda memberi kesan kebencian terhadap katolik.Kayaknya ada luka batin. Seorang kristen yang berwawasan luas dan arif tidak akan menulis dengan nada demikian. Memang roh jahat dengan licik menguasai orang tertentu dengan menggunakan argumen kasih.Itulah antikris di dalam kekristenan. Sering terasa teman protestan lebih membenci sesam katoliknya dibanding sesama muslim .(Padahal kita diajak mencintai siapa saja dengan agama apa pun ).Cobalah cek betapa spirit antikris bisa menguasai orang-orang yang menamakan dirinya pengikut Kristus. Memang perlu kejujuran masing-masing pihak agar bersama-sama makin mendekatkan diri kepada Bapa dengan cara mengosongkan diri. Kebanyakan kali sadar tidak sadar kita dikuasai arogansi spiritual, menganggap diri lebih hebat secara rohani dibanding lainnya.
III. Tanggapan Ibu yang kecewa :
1.Contoh lain, katolik menekankan pentingnya peran/partisipasi bunda Maria dalam karya keselamatan Tuhan, sampai2 ada anjuran semua permohonan harus melalui dia. Gereja Pentakosta menekankan peran Tuhan dalam pribadi Roh Kudus dalam menjalani hidup. Gereja lainnya menekankan Ysus Putera Allah, ada yang menekankan keilahian Yesus. Jadi cara mereka berdoa kepada Tuhan Yesus ( gereja kristen karismatik) bukan kepada Tuhan dalam pribadi Bapa seperti yang selalu dilakukan dalam gereja Katolik dan gereja kristen non karismatik. Perilaku dan kadar iman pengikut tiap gereja / denominasi juga bervariasi. Maka saya menganggap iman katolik hanyalah iman kepada ajaran gereja . Kan Yesus juga tidak mengajarkan bagaimana kita harus mengenang Dia dengan makan tubuh dan darahNYa. Kan yang dilakukanNYa pada perjamuan terakhir tidak sama dengan yang dipraktekkan di gereja katolik sekarang ini?
2. Sejak 2001 saya lebih suka dan rutin ke gereja Tiberias karena di gereja katolik, tidak bisa dapat tubuh Yesus buat Mami saya. Di sana banyak yang disembuhkan dan berubah karakternya. Tetapi saya berpikir Tuhan takkan selamanya seperti itu jika gembalanya telahmeninggal, karena sang gembala orang yang mengurbankan semua propertinya di menteng dan kebayoran baru untuk biaya operasional gereja dan orang yang sangat terpaksa menjadi pendeta karena tadinya kepala rumah tangga istana dan muslim dan kemudian katolik. Kalau penggantinya tidak sejiwa/seroh dengan dia, jujur saya ragu akan banyak mukjizatseperti yang diallami jemaatnya selama ini.
Saya bisa mendapat banyak tubuh dan darah Kristus dari gereja ini, bisa membawa pulang dalam jumlah banyak tanpa diperlakukan sengan sangat khusus sedeikian rupa seperti di gereja katolik, karena di gereja katolik hosti diimani sebagai Tubuh Yesus yang sangat disakralkan sehingga orang yang pake sonde seperti Mami saya malah tidak boleh makan Tubuh Kristus karena dianggap tidak layak.
Padahal menurut saya, orang seperti Mami saya justru membutuhkan Tubuh Yesus, bahkan mutlak makan tubuhNYa baik bagi tubuh mau pun jiwanya , apalagi Mami terikat pada kuasa gelap sebelum dibaptis Katolik .
3.Kontrasnya dalam PL dan PB secara eksplisit dinyatakan manusia datang langsung ke Tuhan untuk minta tolong, terserah Tuhanmau bagaimana, Tuhan akan menggerakkan hati orang yang bersangkutan untuk melalkukan apa.
4.Ajaran Vatican : Tuhan bisa pakai siapa saja untuk menyembuhkan orang.Saya tidak setuju karena orang bisa seenaknya minta pertolongan kepada orang yang punya kemampuan lebih ( paranormal / dukun )teruma kalau mereka tidak percaya Kristus.Bila mereka percaya Krisuts pun, rohnya harus diuji seperti dikatakan Paulus. Saya lihat banyak umat katolik buka praktek penyembuhan mirip dukun dan bahkan orang katolik pergi ke orang yang punya kekuatan spiritual tetapi tidak percaya Kristus.
Keluarga adik saya sering berkunjung ke pria katolik flores yang punya kemampuan menerawang dan dapat langsung menunjukkan jenis penyakit seseorang serat pantangan makanan yang harus diikutinya.
Ini berbeda dengan orang gereja kristen karismatik yang mengadakan KKR. Dasar KKR alkitabiah : memuji dengan bersorak sorai ( PL) dan menyembah Tuhan dalam nama Yesus Kristus bersama-sama.Saya benar punya pengalaman kehadiran Yesus di gereja itu karena Yesus hadir di tengah 2 atau tiga orang yang berkumpul atas namaNYa.
5.Aku mau sharing pengalaman Tante saya, yang sembuh total dari kanker hanya dengan doa. Dia usir Om saya yang sudah pensiun karena bisa cri duit lagi . Waktu sakit ada orang tua kaya dari gerejanya datang doain dia. Suatu hari ketika didoain dia merasa ada sesuatu di atas perutnya dan waktu buka mata ( dia selalu tergeletak di ranjang sehingga tidak bisa lagi menghadiri pernikahn kedua anaknya) , dia lihat ada tangan besar di perutnya, dia bertanya tangan siapa tuh. Ternyata tangan Tuhan keluarkan dari tubuhnya daging kanker, darah mati, darah segar, dan cairan, semua bau busuk luar biasa . Dia sembuh total dan sehat sempurna.
Dia sakit dari tahun 1984 dan sembuh total tahun 1992. Gak pernah kambuh lagi sampai meninggal tahun 2001.Sejak sembuh dia ikut pelayanan di gerejanya dalam bentuk kunjungan dan doa bagi orang sakit.
6. Jadi kasih dan kuasa Tuhan Yesus berlaku bagi siapa pun yang percaya dan bersandar kepadanya tanpa melihat gereja mana. Tuhan Yesus bukan hanya ada/hadir di gereja katolik dan bukan hanya pada waktu konsekrasi karena banyak umat katolik berpikir seperti itu.Tuhan adalah Roh, ada atau tidak ada hosti dalam mulut. Tuhan selalu ada dalam setiap hati anakNya cuma mereka gak bisa merasakannya karena dosa dan susana sekitar yang jauh dari kekudusan .
7. Tidak ada gereja yang paling benar di mata Tuhan, apalagi gereja katolik yang punya masa lalu yang sangat kelam. Jadi gereja katolik bukanlah gereja yang paling benar.
Shalom Herman Jay,
Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan atas pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan. Saya tidak akan memberikan jawaban yang mendetail, karena jawaban panjang lebar akan keberatan-keberatan yang diajukan ibu tersebut sebenarnya telah dibahas di situs ini.
1. Tentang penekanan kasih dan ajaran: Sebenarnya tidak ada masalah untuk menekankan kasih, karena memang kasih adalah hukum yang terutama dan kasih tidak pernah berakhir. Tentu saja penekanan kasih dapat dilakukan secara tidak monoton dan bervariasi. Kasih dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti: pengampunan, pengorbanan, pemberian diri, pelayanan, dll.
Yang menjadi masalah adalah ketika seseorang mempunyai pengertian kasih yang salah, yaitu Gereja harus mengerti dan membiarkan umat-Nya berbuat apa saja, termasuk yang menyimpang dari kebenaran. Kalau Gereja mengatur umat-Nya dengan peraturan-peraturan serta doktrin dan dogma, maka hal ini dianggap telah menyimpang dari kasih. Sebaliknya, Gereja mengikuti perintah Kristus berpegang bahwa kasih tidak terlepas dari kebenaran, karena Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8) dan juga adalah kebenaran (lih. Yoh 14:6), di mana kebenaran ini akan membebaskan (lih. Yoh 8:32). Kalau kita mengerti esensi ini, maka orang tidak akan melihat peraturan-peraturan yang diberikan oleh Gereja sebagai hal yang negatif, sebaliknya justru melihat bahwa peraturan-peraturan, doktrin dan dogma adalah bertujuan baik, yaitu untuk melindungi umat beriman agar dapat hidup dalam kasih dan kebenaran.
Dalam konteks pembicaraan ibu tersebut, menurut saya tidak perlu ditanggapi dengan pendekatan doktrinal yang mendalam. Yang dikeluhkan ibu tersebut adalah ketika dia sedang dalam kesukaran, Gereja Katolik – dalam hal ini adalah dalam konteks pastor dan anggota paroki termasuk para aktivisnya – kurang memperhatikan ibu tersebut. Jadi, pada akhirnya yang dikeluhkan ibu tersebut adalah kurangnya dukungan dari komunitas Katolik ketika dia menghadapi masalah. Ada cukup banyak kondisi seperti ini yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi umat di tingkat paroki untuk dapat mengaktifkan umat basis sehingga dapat lebih memperhatikan anggotanya secara aktif. Perlu disadari bahwa tingkat spiritualitas dan pengetahuan seseorang akan imannya memang bervariasi. Bagi yang masih di kulit, memang mungkin mereka memerlukan komunitas untuk mendukung mereka pada awalnya. Lama-kelamaan, mereka dapat melihat bahwa esensi iman bukan tergantung dari hangatnya komunitas, namun mengarah kepada kebenaran. Namun, semuanya ini juga menjadi tantangan bagi Gereja Katolik – termasuk kita semua – agar dapat menciptakan komunitas yang hangat dan penuh dengan suasana kasih. Semoga, jangan sampai orang pindah Gereja hanya karena alasan komunitas yang kurang memperhatikan.
2. Tentang kekecewaan yang menjadi ketidakpuasan akan ajaran: Orang yang mengalami kekecewaan, yang dibarengi dengan ketidaktahuan orang tersebut tentang ajaran Gereja Katolik, kemudian berkembang dengan menyalahkan ajaran Gereja Katolik – yang sebenarnya dia sendiri tidak terlalu tahu. Dan seringkali penjelasan-penjelasan yang baik tentang iman Katolik seakan-akan sungguh sulit diterima oleh orang tersebut. Dan kalau dilayani dengan diskusi yang panjang lebar, biasanya mereka akan menghindari diskusi dan berkeras dengan apa yang mereka percayai.
Kemudian, mereka akan membuat justifikasi bahwa gereja baru yang dia masuki adalah gereja yang baik, yang memperhatikan dan sesuai dengan kondisinya. Lama-kelamaan mereka akan menyerang Gereja Katolik. Secara psikologis sebenarnya hal ini adalah perilaku yang wajar, karena kalau mereka pindah, maka mereka harus punya alasan yang sungguh baik dan masuk akal. Alasan seseorang berpindah ke gereja lain karena komunitas yang hangat disadari tidaklah terlalu kuat. Oleh karena itu, secara tidak sadar atau penuh kesadaran, mereka mencoba untuk mencari alasan secara dogmatik, yang menyatakan bahwa Gereja Katolik adalah sesat. Dan dari pengalaman mengelola situs katolisitas, orang-orang yang berkomentar keras dan cenderung kasar adalah justru orang-orang yang tadinya Katolik dan telah berpindah ke gereja non-Katolik. Tentu saja kita tidak menutup mata akan orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran ketika dia keluar dari Gereja Katolik. Menurut hemat saya, orang-orang yang berniat tulus untuk terus mencari kebenaran dan terus melakukan dialog yang baik pada suatu saat akan kembali ke pangkuan Gereja Katolik.
Jadi, saran saya, kalau Anda ingin berdiskusi dengan ibu tersebut, hadapilah dengan semangat kasih dan terus meminta kebijaksanaan dari Allah, sehingga Anda dapat berdiskusi dengan baik. Kemudian, kalau ibu tersebut sungguh-sungguh ingin berdiskusi tentang ajaran Gereja Katolik, maka mintalah dia untuk berfokus pada satu topik. Kalau di tengah jalan dia menghindar, maka tidak perlu mendesak, namun bawalah dalam doa. Yakinlah bahwa Roh Kudus sendiri akan berkarya di luar pemikiran kita. Kita mungkin hanya menabur atau menyiram, dan biarlah dalam suasana dan kondisi yang berbeda, orang lain dapat menabur hasilnya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom, bapak ibu tim katolisitas
Terimakasih atas topiknya sangat menguatkan saya dalam pendalaman iman saya. Saya juga sama seperti saudara Aldy
Cuma saya terbalik saya seorang protestan karna mengikuti ayah saya sedangkan ibu saya seorang katolik. Nah, waktu saya berumur 16 tahun saya naik sidi. Sebelum itu saya hanya tau sekedar saja tentang kekatolikkan dr nenek dr pihak ibu saya yg sesekali membawa ikut misa. yaa saya mau karna saya hanya ingin tau pada saat itu . Setelah saya sidi kira kira beberapa minggu setelah itu saya diajak nenek dan ibu saya ke misa malam paskah disinilah rasa penasaran saya dengan ke katolikan semakin menjadi jadi untuk menjawab rasa penasaran saya semenjak saat itu saya mulai tertarik dan terus mempelajari iman katolik termasuk saya juga membaca sedikit tentamg tuduh2an saudara saudara kita yg diluar iman katolik.Setelah itu keinginan saya untuk hidup dalam gereja dan dalam bimbingan iman katolik menjadi sebuah keinginan dan kerinduan saya dan saya mulai ikut misa tiap minggu.walau kadang saya mengalami hal yang dinamakan tegar tengkuk mungkin ya ? Kadang jatuh dan bimbang dan bangun lagi. Saya juga tetap aktif di komsel protestan dan ikut misa. Namun, saya masih terkendala oleh izin dr ayah saya untuk itu saya mohon doa dan nasihat dr saudara saudara sekalian. Saya ingin berbagi bahwa kita sama-sama pengikut Yesus marilah saling mengasihi bukan saling mencari kesalahan.semoga suatu saat nanti kita bisa menjadi satu lagi sebagaimana yang Tuhan Yesus inginkan di Lukas 17:1-25
Shalom JNS,
Sungguh pertumbuhan rohani dan pendalaman iman, itu merupakan suatu perjalanan. Syukurlah, jika Anda memulainya, dan Anda telah mengikuti tuntutan hati nurani Anda untuk lebih mengenal ajaran iman Katolik. Semoga apa yang telah Tuhan mulai dalam diri Anda, akan terus berlangsung hingga kepenuhannya sesuai dengan kehendak-Nya.
Apa yang kami tuliskan di Katolisitas, adalah apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik sejak awal mula. Maka dari pihak kami tidak ada maksud menyalahkan apa lagi memojokkan orang lain, namun kami hanya menyampaikan saja, secara terus terang, apa sebenarnya yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang bersumber dari Kitab Suci dan Tradisi Suci para Rasul. Adalah hak dan keputusan pribadi para pembaca, bagaimana menanggapinya, sesuai tuntunan hati nuraninya sendiri. Namun kami percaya bahwa kebenaran itu akan menarik orang dengan sendirinya, dan kami percaya bahwa kepenuhan kebenaran itu ada di Gereja Katolik; sehingga jika seseorang dengan tulus mencari kebenaran itu, ia dapat sampai kepada Gereja Katolik
Ya, mari berdoa untuk persatuan umat Kristen, sebagaimana dikehendaki Tuhan Yesus dalam Yoh 17: 1-26. Persatuan ini memang mensyaratkan kasih dan kerendahan hati, serta keterbukaan untuk melihat dan menerima kepenuhan kebenaran yang diajarkan oleh Kristus, sebagaimana telah disampaikan-Nya kepada para Rasul dan para penerus mereka.
Teriring doa dari kami di Katolisitas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Kepada saudara
RD yohanis Dwi Harsanto
Pertanyaan Mengapa berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain?
Sebenarnya Jawaban ada Pada Gereja Katholik sendiri introspeksi apa yang mendasari orang Pindah gereja.
Kalau saudara tidak terima itu namanya arogan bahwa proses orang untuk mempercayai Tuhan melalui IMAN itu hak pribadi dan hasil pembenaran adalah Tuhan ALLAH sendiri.
Tolong saudara Pahami dulu supaya jangan ada yang menghujat Umat Non katholik terutama tentang ROH KUDUS seperti Komentar di atas sdr.Edwin ingat DOSA LAIN bisa di ampuni tetapi menghujat Roh Kudus tidak akan di ampuni namun Dosa kekal.
saudara mulai hari ini saat anda membaca capat bertobat dan untuk tidak mempermasalahkan golongan kristen lainnya…Itu semua harus terjadi supaya genap Firman ALLAH sekarang yang terpenting Buat gereja Katholik bagaimana Iman bertumbuh dan berkemabang itu saja.
kristen dasar Imannya percaya kepada ALLAH Dan AnakNya Yesus kristus dan Roh kudus selain itu berarti antikristus.
Tolong Lihat firman ALLAH 1 korintus 12 :12-31 ( TUBUH KRISTUS ) disini udah jelas tentang Kita gereja2 anggota Tubuh masing2 dengan bagiannya jadi dalam hal ini tidak ada yg merasa Paling hebat.. karena kepala gerejanya adalah Bapa YESUS sendiri supaya genap Ijil Matius 8 : 20
Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan KEPALA-Nya.” JADI KEPALA GEREJA ADALAH YESUS KITA ADALAH ANGGOTANNYA MULAI HARI INI BERHENTI MEMBEDA-BEDAKAN YANG LAIN ITU TIDAK PENTING YANG TERPRNTING ITU MENGHASILKAN BUAH KERAJAAN ALLAH YAITU PERTOBATAN….BAGAIMANA YESUS MAU DATANG KE DUNIA INI KALAU ANGGOTA TUBUHNYA BELUM BERSATU DALAM IMAN DAN SATU DALAM ROH ALLAH YANG KUDUS.,
Salam kasih semoga di berkati
saudara Ku.
Shalom Yohanis One,
Sebenarnya kalau Anda melihat dan membaca begitu banyak komentar di situs ini, maka ada begitu banyak umat Kristen non-Katolik yang sering mempertanyakan tentang iman Katolik. Namun, semua ini kami pandang sebagai proses pencarian kebenaran yang tulus. Di satu sisi, kami juga mempunyai hak untuk mencoba menjawab sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Tentang Tubuh Kristus, maka sesungguhnya ada baiknya, kalau Anda dapat membaca terlebih dahulu artikel ini – silakan klik. Jadi, marilah mulai juga mencari apakah Kristus sungguh-sungguh telah mendirikan Gereja, sehingga kita juga dapat masuk di dalam-Nya. Catatan tambahan, tentang dosa menghujat Roh Kudus artinya adalah seperti yang diuraikan ini – silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Syalom Menurut saya sama saja khatolik dengan kristen sama sama memuji Tuhan,, tapi menurut saya bahwa apa yang dilakukan Khatolik benar,, pertanyaanya siapa dulu yang kita sembah di patung itu?? Kita tidak menyembah Allah lain!! Sperti kita Menonton kejadian Tuhan yesus di Film,,lalu kita menangis!! Kita menangisihi apa?? Bintang Filmnya atau Kejadianya!! Saya lihat Umat Protestan selalu mengambil adat yang ada di Khatolik seperti perjamuan DLL. Seharusnya kalau kita punya kesaksian jangan merugikan Pihak lain!! Yang saya lihat ada ikatan untuk menjatuhkan Umat khatolik!! Yang Pindah dari khatolik dan protestan Mereka adalah Manusia yang kurang iman dan kepercayaan bisa di bilang bimbang dalam mengambil keputusan padahal sama saja memuji Tuhan.
[Dari Katolisitas: Mari, janganlah membalas pernyataan keras dengan pernyataan yang sama kerasnya. Dan juga bukan bagian kita untuk menyatakan seseorang kurang iman atau tidak, sebab sepertinya hal ini hanya Tuhan yang mengetahuinya dengan pasti. Bagian kita adalah memberi pertanggungjawaban akan iman kita dengan lemah lembut dan hormat (1Pet3:15), namun hal selanjutnya, marilah kita serahkan kepada penyelenggaraan ilahi.]
Mengapa berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain?
syalom saudaraKu mohon ijinkan saya untuk menyampaikan pandangan Tanpa ada maksud menghilanhkan makana kristen sesungguhnya :
Berpindah gereja itu memang kurang baik coba lihat Tanaman bunga di rumahMu tiap minggu di pindahkan dari 1 pot ke Pot yg lainnya pasti tidak akan tubuh baik akarnya tidak kuat begitupun Iman dan kapan mau berbunga apalagi berbuah….sebaliknya kalau di Pot itu tidak lagi air yng dan makanan yg cukup tanaman itu akan di Pindahkan ke Tempat yang banyak air sehingga tanaman itu dapat berakar dan betumbuh dan menghasilkan bunga dan Buah…
Katholik dan Non Katholik itu jgn jadi batu sandungan Mu SaudaraKu
Tolong Lihat pada Injil :
1. 1 Korintus 12 :12-31( TUBUH KRISTUS )
2. Matius 8 :20 (Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan KEPALA-Nya.”
masih banyak alkitab telah bernubuat tetang Pengikut Kristus tetapi dasar dari dua injil di atas dulu Pertama kristen sampai ada banyak denominasi gereja jangan saudara kaget dan tidak terima itu harus terjadi supaya genap Firman dalam kitab suci pertama kami semua tahu bahwa KATHOLIK itu yg pertama berkembang di ROMA mengapa Tuhan Memilih Roma krn saat itu kerjaan roma yg berkuasa di separuh bumi ini
[dari katolisitas: Pertanyaan yang lebih esensial adalah apakah Kristus sungguh-sungguh satu atau banyak Gereja, dan dimana Gereja tersebut? Kalau Kristus sungguh mendirikan Gereja dan kita tidak mau masuk di dalam Gereja yang didirikan oleh Kristus, maka kita telah menyalahi perintah Kristus. Persatuan umat beriman adalah doa Kristus sebelum Dia menderita sengsara, seperti yang dapat kita baca di Yoh 17]
Shalom Yohanis,
1. Banyak denominasi untuk menggenapi 1 Kor 12 dan Mat 8:20?
Kita memang dapat membuat banyak perumpamaan ataupun analogi sehubungan dengan Gereja sebagai Tubuh Kristus, namun hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa idealnya, setiap anggota tubuh itu mempunyai hanya satu komando dari satu Kepala. Namun kenyataannya, yang ada sekarang ini adalah terdapat banyak anggota (jika diumpamakan sebagai banyak denominasi), namun dengan komando sendiri-sendiri, walaupun mengakui Kristus sebagai Kepalanya. Komando sendiri-sendiri ini nyata dalam perbedaan pandangan/ ajaran antara denominasi yang satu dengan denominasi yang lain, misalnya ajaran tentang Baptisan, tentang sakramen-sakramen, tentang kepemimpinan dalam Gereja, tentang tatacara perayaan iman, dst.
Tentu kenyataan ini tidak menggambarkan kesatuan tubuh sebagaimana dikehendaki oleh Kristus. Sebab Kristus sendiri menghendaki kesatuan antara semua pengikut-Nya, sebagaimana diucapkannya dalam doa-Nya kepada Allah Bapa sesaat sebelum sengsara-Nya (lih. Yoh 17:20-21).
Dengan demikian, perikop 1 Kor 12:12-31 tidak dapat dijadikan dasar untuk pembenaran adanya berbagai macam denominasi dengan ajaran-ajaran yang berbeda, sebagaimana pada tubuh yang normal, anggota-anggota berfungsi karena diperintahkan oleh komando dari satu otak yang sama.
Sedangkan ayat Mat 8:20 juga tidak dapat dijadikan dasar bahwa Yesus menyetujui banyaknya denominasi, karena Yesus berkata bahwa Ia “tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Untuk memahami makna suatu ungkapan dalam Injil, kita harus memperhatikan konteksnya. Di sana Yesus tidak sedang membicarakan tentang denominasi gereja, namun Ia sedang menanggapi seorang ahli Taurat yang ingin mengikuti Dia. St. Agustinus menjelaskan tentang makna ayat tersebut: bahwa Yesus menolak ahli Taurat ini, sebab Yesus mengetahui motivasi hatinya untuk mengikuti Yesus, yaitu menghendaki kemuliaan dan kekayaan, berharap agar dapat menjadi besar dalam kerajaan-Nya, daripada untuk bertumbuh dalam kesempurnaan kebajikan. Oleh karena itu, Kristus menjawab-Nya: “Kamu tidak dapat mengharapkan kekayaan daripada-Ku; sebab Aku lebih miskin daripada binatang-binatang di padang belantara atau burung-burung di udara; sebab mereka mempunyai tempat untuk beristirahat [tempat untuk meletakkan kepala mereka], sedangkan Aku tidak memilikinya.”
Demikianlah dalam mengartikan suatu ayat dalam Kitab Suci, pertama-tama kita harus melihat ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, untuk memahami apakah topik yang sedang dibicarakan, sehingga kita tidak memaksakan suatu topik lain, yang tidak berhubungan dengan apa yang sedang dibicarakan di ayat tersebut.
2. Gereja Katolik berpusat di Roma?
Namun Anda benar, bahwa Gereja Katolik berpusat di Roma, sebab sejak awalnya para Rasul berusaha mengikuti kehendak Yesus untuk mewartakan Injil ke seluruh ujung bumi (lih. Kis 1:8). Atas perintah Kristus inilah, maka Rasul Petrus sebagai pemimpin para Rasul (dan juga Paulus) pergi ke Roma yang menjadi pusat dunia pada saat itu, untuk mendirikan Gereja (jemaat) di sana untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia.
Demikianlah tanggapan saya, semoga berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Puji Syukur kehadirat Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus
Proficiat kepada pak Stef, bu Inggrid dan seluruh tim Katolisitas yang sangat luar biasa dalam menjelaskan dasar2 Iman Katolik, saya sungguh sangat dikuatkan dalam Iman Katolik berkat penjelasan2 yang dalam disajikan di Katolisitas.org ini, inilah website yang telah lama saya idam2kan terkait pencarian dasar2 atas Iman Katolik. Dengan hanya berbekal mengikuti Misa Ekaristi tiap minggu di Gereja Katolik dan pengajaran sebelum dibaptis (kurang lebih 6 bulan waktu masih SMP) maka banyak hal yg belum saya mengerti tentang Iman Katolik ini, meskipun tidak pernah terbesit sedikit pun untuk pindah ke Gereja lain.
saya bersyukur sekali mengenal situs ini lebih jauh, walaupun keberadaan situs ini sdh sejak 2008,sekali lagi saya sangat berterima kasih dan bangga atas usaha dan jerih payah pak Stef, bu Inggrid dan seluruh tim Katolisitas.
lanjutkan karya2 kerasulan kalian tanpa kenal lelah, Tuhan Yesus memberkati.
salam damai dalam Kristus,
HenryPras
[Dari Katolisitas: Terima kasih atas dukungan Anda, dan kami mohon doa untuk kelangsungan karya kerasulan ini. Semoga Tuhan juga memberkati Anda sekeluarga.]
Dear Herman Jay,
Setuju nih ama Herman Jay.
Kapan pa Stef n bu Inggrid terbitkan bukunya.
Ayooo kontribusi tuk terbitken tu buku.
[Dari Katolisitas: Mohon doanya saja ya. Memang tidak mudah, terutama dengan semakin banyaknya kegiatan yang menyita tenaga dan waktu kami juga, sehubungan dengan karya kerasulan ini.]
bagi saya ajaran Gereja Katholik adalah sungguh benar dan sesuai alkitab. Hal ini membuat saya setuju dengan pandangan bahwa di luar gereja tidak ada keselamatan, karena tidak ada celah sedikitpun yang tidak dapat dijawab dengan tepat oleh ajaran-ajaran gereja Katholik. Namun sayang saat ini terjadi kemunduran di dalam gereja katholik. umat-umatnya tidak lagi mengamalkan cinta kasih namun berpegang pada tradisi dan doktrin-doktrin yang sebenarnya hanya sedikit saja dari mereka yang bisa mempertanggungjawabkannya.kenapa hal ini terjadi? saya menjawabnya dengan contoh mengenai masalah saya. saya bertanya kepada banyak sekali imam mengenai masalah pribadi saya dan tidak ada yang benar-benar peduli. jawabannya hampir sama “berdoalah, bacalah alkitab, ikut misa, mengaku dosa, perbanyak karya amal sosial’ tentu saja itu baik bagi orang yang sudah disentuh atau telah mengalami kasih Tuhan yang nyata. tapi bagi yang belum mengalaminya?yang masih ragu2 seperti saya ini, apakah jawaban2 seperti di atas bisa membantu saya dalam pertumbuhan iman saya? TIDAK. jika pertumbuhan iman diukur dengan seberapa jauh perbedaan diri saya yang dulu dengan sekarang atau seberapa be’rahmat’kah hidup saya saat ini karena mengikuti anjuran di atas, maka saya yakin sekali hal-hal di atas telah tanpa saya sadari menyelamatkan jiwa saya. namun jika itu diukur dengan seberapa besarkah sukacita dalam hati saya atau seberapa taatkah saya pada apa yang saya yakini sebgai pegangan hidup (agama katolik), maksudnya saya sebagai manusia yang masih dalam proses bertumbuh atau seberapa jauhkah saya merasa diterima dan diperhatikan dalam gereja katolik, maka hal itu jauh sekali bagi saya. gereja katolik bagi saya terkesan terlalu memandang manusia yang telah menerima sakramen (krisma contohnya) sebagai pribadi yang seharusnya telah dapat bertumbuh sendiri dan dapat membimbing dirinya sendiri. sebaik dan sebagus apapun ajaran gereja, tapi kalo itu hanya dipandang sebagai aturan yang sudah ada dan sumber kebenaran satu-satunya, saya pikir kita justru mengesampingkan manusia itu sebagai subjek utama karya penyelamatan Tuhan. lihatlah saat ini:sakramen pengakuan terasa sangat membosankan dan tidak mengena. komentar dan penitensi dari imam benar-benar seperti sebuah hafalan. beda sekali dengan yang kita baca mengenai pastor dari Ars yang tidak terlalu mengerti mengenai doktrin atau ajaran-ajaran gereja namun memiliki kasih dan kekudusan yang sungguh sempurna. gereja katholik membanggakan orang-orang kudus yang mereka miliki dari berabad-abad lalu. lihatlah saat ini,,apakah ada orang kudus lagi dalam gereja katholik?tidak ada!otoritas gereja katholik terlalu sibuk dengan dirinya sendiri, mengurus aturan-aturan manusia dan malah melupakan manusia. yang perlu dibersihkan adalah bagian dalamnya maka bagian luarnya akan bersih dengan sendirinya. jadi jangan hanya tahu membicarakan soal doktrin-doktrin gereja saja. doktrin-doktrin dan ajaran-ajaran itu muncul melalui kontemplasi dan penghayatan akan kekudusan yang mendalam, sebaliknya. sekarang kita berbangga dengan ajaran-ajaran yang kita hafal dan kita pegang teguh sebagai hasil dan kekayaan Gereja, namun kita lupa bahwa itu semua muncul dari permenungan dan pergaulan yang akrab dengan Tuhan (tentu semua setuju). jadi daripada membicarakan aturan-aturan dan doktrin-doktrin atau sejarah-sejarah, marilah kita kembali kepada panggilan untuk membersihkan dari dalam diri gereja itu sendiri- dari manusia, dari umat Allah yang rindu untuk didengarkan bukan diceramahi dengan doktrin atau ajaran-ajaran. jika umat sudah merasa didengarkan dan dikasihi oleh sesamanya dan terutama oleh gembalanya, maka doktrin apapun pasti akan dapat diterima dengan baik dan penuh ketaatan. itu yang sekarang muncul dan menyala-nyala di dalam agama protestan – manusia sebagai pribadi yang patut didengarkan dan dikasihi. orang hanya bisa merasakan Tuhan hanya jika dia telah merasa dikasihi dan diterima oleh sesamanya dan dengan demikian berdamai dengan dirinya sendiri. silahkan baca semua riwayat hidup santo-santa yang dimiliki gereja, semuanya diawali dengan keluarga yang baik dan penuh kasih, atau komunitas yang mendukung. jika itu semua terpenuhi, goncangan sehebat apapun tidak akan menggoyangkan kepercayaan mereka pada Tuhan.itu yang saya pikir hilang dari gereja katholik sebagai jemaat Allah saat ini. jadi mari kita saling menguatkan dengan cara yang penuh persaudaraan bukan dengan kata-kata saja. kasih itu hasil atau buah permenungan dan hubungan yang mendalam dengan Tuhan, bukan hasil pembelajaran. jangan memasukkan semuanya ke dalam akal budi karena dari dulu hanya ada tiga: iman,harap dan kasih. masalahnya kita terlalu sibuk membela diri sehingga lupa menyerang balik.kembalilah para imam pada semangat awalmu,kembalilah..umatmu membutuhkan kasih yang nyata..dengarkanlah kami,suara kami adalah suara Tuhan..
Shalom Suara,
Terima kasih atas tanggapannya. Sebenarnya kalau kita sungguh-sungguh mengerti ajaran Gereja Katolik tentang keselamatan, maka kita tidak dapat memisahkan antara iman yang berdasarkan ajaran yang benar dengan cinta kasih. Bahkan Lumen Gentium (LG 14) justru menegaskan bahwa umat Katolik yang telah ada di dalam Gereja Kristus namun tidak bertumbuh dalam kasih juga tidak dapat diselamatkan.
Saya tidak mengerti permasalahan yang Anda hadapi dan tentang bagaimana pastor kurang dapat membantu Anda dalam menghadapi permasalahan Anda. Bahwa ada anggota Gereja – klerus dan awam – yang kurang mempraktekkan hukum kasih tentu saja menjadi satu tantangan tersendiri bagi Gereja. Namun, kita juga tidak dapat menutup mata ada begitu banyak kaum klerus dan awam yang sungguh-sungguh mengasihi Kristus. Ada banyak kaum klerus yang kami tahu sungguh-sungguh melayani umatnya, bahkan ketika ditugaskan di tempat-tempat terpencil. Silakan melihat beberapa pelayanan yang dilakukan oleh beberapa pastor ini – silakan klik dan klik ini dan klik ini.
Jadi, mari, dalam kapasitas kita masing-masing, kita turut serta membangun Gereja. Biarlah kaum klerus melaksanakan bagiannya dan sebaliknya, kita yang tergabung dalam kaum awam juga melaksanakan bagian kita, yaitu menjadi garam dan terang di dalam komunitas dan masyarakat tempat kita hidup.
Saya ingin mencoba untuk menekankan bahwa dogma dan ajaran Gereja Katolik bukanlah hambatan untuk berjuang dalam kekudusan, bahkan sebaliknya, dengan semakin mengerti dogma, maka seseorang dipacu dalam kekudusan. Dogma sesungguhnya bersumber pada kebenaran ilahi, yang bisa kita telusuri dari wahyu Allah sendiri. Jadi dogma bukanlah karangan manusia, namun mengungkapkan wahyu Allah secara lebih jelas. Mari, kita bersama-sama membangun Gereja, yang terdiri dari orang-orang kudus dan juga pendosa. Biarlah kita yang berdosa ini, juga memperbaiki diri dan membangun Gereja dari dalam berkat rahmat Allah yang dicurahkan kepada kita.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
trima kasih bnyak pak atas tanggapannya..saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya karena tulsan di atas saya tulis pada saat kondisi saya sedang kacau dan kecewa berat terhadap beberapa gembala…maafkan kata-kata saya yang mungkin menyinggung atau tidak teratur itu,saya ingin menghapus komentar di atas tapi tidak tahu caranya..sekarang saya sadar masalhnya adalah saya yang terlalu merasa diri benar dan terbawa emosi…mohon maaf…
saya punya pertanyaan sedikit kalo skiranya bisa ditanggapi, bagaimana ajaran gereja dan dokumen-dokumen gereja setelah konsili vatikan ke 2 yang memuat hal-hal seputar pengusiran setan?bagaimana cara uskup mengeluarkan keputusan agar bisa diadakan eksorsisme meriah/agung?terima kasih…maaf kalau pertanyaannya di luar konteks…
[Dari Katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu tanggapan kami tentang Eksorsisme di sini, silakan klik. Eksorsisme besar (yang merupakan pengusiran setan terhadap orang yang kerasukan) dilakukan atas keputusan Bapa Uskup, caranya ialah dengan ia menunjuk imam yang diberinya kuasa untuk melakukan eksorsisme tersebut (atau ia sebagai Uskup juga dapat melakukan hal tersebut).]
Yang saudara suara bilang itu saya juga merasakannya….
shallom,
Menjadi Katolik beda banget dg Protestan, itu setelah saya membaca lebih jauh karangan dari tokoh2 Gereja Katolik. terutama dalam kehidupan Bapa-bapa Gereja awal n para para santo n santa. walau semasih kuliah dulu sering ikut kegiatan di grj Protestan, KKR, tp kecintaan pada Ekaristi Kudus lebih memikat, menjadi sumber kekuatan n kesembuhan. saudara hampir semua berpindah ke Protestan dg alasan yang tidak berbeda dari yg lain. suami mmg Protestan n menginginkan saya n anak2 ikut Protestan, tetapi saya tetap setia pada Yesus dalam Gereja Katolik n semakin cinta kr saya mulai bertumbuh dalam iman Katolik sembari selalu membaca dr sumber2 Katolik yang benar.
Salam semuanya…
Nama saya Aldi. Umur saya 14 tahun.
Saya adalah seorang katolik sejak kecil. Saya sudah dibabtis dan menrima komuni.
Saat ini saya dalam kebimbangan antara memilih agama katolik dan agama protestan. Saya sudah meyampaikan keinginan saya kepada orang tua.
Menurut pandangan saya, ibadah agama kristen protestan lebih mempunyai makna daripada agama katolik. Meskipun saya belum pernah terlibat langsung dalam ibadah agama kristen protestan, tetapi saya pernah melihatnya di situs Youtube. Mereka tidak terlalu mempedulikan tata cara yang benar, yang jelas mereka dapat memuji dan memuliakan Tuhan. Hati saya selalu tergugah ketika melihat mereka melaksanakan ibadah.
Menurut pendapat Ibu Bapak semua, apa yang harus saya lakukan? Tetap di agama katolik atau di agama kristen protestan? Karena saya melihat agama bukan dari tata caranya tetapi dari bagaimana mereka memuliakan Tuhan. Saya sendiri merasa lebih cocok ketika berada di agama kristen protestan. Mohon bantuannya.
Salam, Aldi
Syukur pada Allah, Aldi tergerak untuk mencari penghayatan lebih dalam mencintai Kristus. Saya yakin, Aldi bingung antara Kristen Protestan dengan Katolik karena Aldi ingin mencintai Kristus lebih dalam lagi. Ijinkan saya share sedikit mengenai kisah hidup saya, yang mungkin kurang lebih pernah menghadapi apa yang Aldi hadapi.
Jujur, saya juga pernah bingung antara memilih Protestan atau Katolik. Ketika Yesus pertama kali memanggil saya untuk mengikutiNya, Dia belum memberikan petunjuk ke Gereja mana Ia mau saya ikut. Syukur atas rencana Allah, panggilan Yesus padaku juga berbarengan dengan ketika ibu saya merasa dipanggil Yesus juga untuk mengikutiNya. Padahal, kita sedang berada di benua yang berbeda. Setelah berdiskusi, kedua orang tua saya memilih ikut Protestan (Pentakostal lebih tepatnya) karena keluarga kita memang berteman dekat dengan sepasang suami istri pendeta. Saya masih mencari, sehingga saya tidak segera memutuskan.
Saya juga bingung. Dalam kasus saya, saya menikmati suasana hening dalam Misa walaupun tidak paham, namun tidak percaya pada Gereja Katolik. Bagi saya dulu, Gereja Katolik diselubungi misteri dan intrik. Taat pada Paus dan hierarki merupakan hal yang aneh bagi saya. Bagi saya dulu, Gereja Katolik seolah penuh dengan konspirasi. Sebaliknya, saya lebih terkesan melihat cara hidup orang Protestan terlihat lebih taat. Mereka terlihat lebih tulus dan mengimani Kitab Suci. Tapi, saya kurang suka dengan cara ibadah yang terlalu gaduh. Akhirnya, saya memutuskan untuk melakukan pencarian. Saya berkomitmen pada Yesus untuk mencari kebenaran dan ajaranNya, mencari Gereja mana yang Ia sendiri dirikan. Saat itu, aku berkomitmen : Seandainya Tuhan menunjukkan bahwa kebenaran berada di tempat yang aku tidak suka, aku tetap akan kesana. Entah itu Katolik atau Protestan, karena di mataku keduanya memiliki kekurangan.
Saya mencari di kedua pihak. Pagi saya misa di paroki, lalu siangnya saya mengantar orang tua ke gereja mereka sekaligus mengikuti ibadah disana. Bahkan, saya sempat diizinkan membantu melayani sebagai singer. Saya menggali sebisa saya berbagai buku mengenai ajaran dan kesaksian dari kedua gereja, baik Katolik maupun berbagai jenis denominasi Protestan. Namun, Tuhan menunjukkan bahwa memang Gereja Katolik memang adalah Gereja yang Ia dirikan sendiri dan tetap teguh menjaga ajaran Kristus supaya tidak berubah. Akhirnya, saya memilih Gereja Katolik.
Setelah memilih Gereja Katolik pun, saya masih harus berjuang untuk mempelajari dan menerima semua ajaran Gereja, karena saya tidak mau setengah-setengah. Yesus menunjukkan ini Gereja yang Ia dirikan, sehingga semua yang diajarkan di dalamnya adalah keinginanNya. Salah satu yang tersulit adalah menghayati Misa dan ketaatan pada Paus. Suasana Misa yang tenang memang menyenangkan, tapi Misa bukan hanya sekedar suasana tenang. Saya perlu menghayati Misa. Setelah membuka hati dan mencoba belajar apa makna Misa, Yesus menyingkapkan keindahan Misa dan kedalaman maknanya. Ternyata, Misa jauh lebih indah dan sarat makna dibanding ibadah-ibadah meriah yang dahulu saya ikuti di gereja orang tua saya. Misa juga lebih indah dibandingkan komunitas persekutuan doa karismatik Katolik yang juga saya ikuti. Mungkin saya dulu belum menghayati karena saya tidak mau tahu apa makna yang terkandung dalam Misa. Yang terlihat meriah belum tentu penuh iman, yang penuh iman belum tentu terlihat meriah.
Syukur pada Allah, Tuhan membimbing aku. Satu hal yang aku baru sadari sekarang adalah, Tuhan ternyata menuntun komitmenku saat itu agar lebih mendahulukan yang Tuhan inginkan daripada yang aku inginkan. Yang lebih utama bagi saya bukanlah apakah saya tergugah atau menikmati ibadah-ibadah tertentu, tapi dengan cara apa Yesus ingin saya menyembahNya. Toh, penghayatan juga bukan bergantung dari lagu yang meriah atau musik yang menggelegar, tapi hati yang terbuka untukNya. Terutama, Ia hadir dalam Ekaristi, sesuai dengan cara yang Ia kehendaki sendiri.
Pada akhirnya, kedalaman makna ajaran tidak hanya terlihat dari cara ibadah. Misa sendiri penuh makna dan penghayatan. Coba kita melihat cara hidup orang yang menghayati ajaran Katolik. Coba kita lihat kehidupan orang-orang kudus di abad-abad terakhir ini : St. Pio, Beato Yohannes Paulus II, dan Beata Teresa dari Kalkuta. Penghayatan iman dan cinta mereka begitu luar biasa dan dalam. Semua karya mereka juga mendapat kekuatan dari Misa kudus. Bahkan, Beata Teresa pernah mengatakan bahwa Ekaristi adalah sumber hidup beliau. Bila daerah yang beliau layani tidak ada Misa, beliau tidak akan mampu hidup. Yesus adalah sumber hidupnya.
Pilihan bebas memang berada di tangan Aldi. Tapi, saya sarankan, Aldi pastikan bahwa Aldi lebih mendahulukan apa yang Yesus mau dibanding apa yang Aldi mau. Hati yang tergugah atau menghayati bukan bergantung dari model ibadah atau musik, namun pada hati kita sendiri. Aldi dapat memulai dengan membaca beberapa buku, seperti Rome Sweet Home karya Dr. Scott Hahn. Ini buku kesaksian, jadi cerita ringan mengenai bagaimana pergumulan Dr. Scott Hahn, seorang ahli Kitab Suci Protestan, menemukan keindahan Misa dan iman Katolik sehingga memutuskan menjadi Katolik. Aldi juga bisa membaca buku para kudus di abad modern, yang hidup dekat dengan zaman kita. Selain itu, ada banyak artikel dalam Katolisitas yang membantu Aldi mengerti arti iman Katolik. Semoga Yesus membawa hati Aldi melekat pada Hati KudusNya yang mencurahkan Air dan Darah bagi kita. Semoga Bunda Maria membawa kita untuk semakin mengenal Yesus, Putranya yang ia rawat sedari lahir hingga disalib dan bangkit.
Pacem,
Ioannes
Salam Damai dalam Kristus.
Terimakasih atas pengalaman hidupnya Kak Ioannes Wirawan.
Akhir akhir ini sendiri saya selalu sibuk untuk mengatahui perbedaan agama Kristen Protestan dan Katolik sendiri. Setiap hari saya berdoa kepada Tuhan Yesus untuk meminta kepastian dimana Ia akan menempatkan saya dalam agama nantinya. Tidak lupa saya juga meminta Tuhan Yeus untuk mengirimkan Roh Kudusnya untuk menerangi hati dan akal budi saya agar saya tidak salah dalam mengambil keputusan.
Pada awalnya, saya merasa sangat yakin dengan keputusan saya untuk mengikuti agama Kristen Protestan (saya merasa itu adalah bimbingan Tuhan kepada saya). Saya selalu merasa ingin mengenal Tuhan Yesus lebih dekat lagi dengan mengikuti agama Kristen Protestan.
Sebelum saya mencari perbedaan kedua agama dengan lebih mendalam,saya hanya mengetahui letak perbedaan nya hanya pada jika Kristen tidak menggunakan tanda salib dan kurang menghormarti Bunda Maria.
Setelah saya mencari dan akhirnya mengetahui secara mendalam apa perbedaanya (sumbernya terutama berada pada website ini dan beberapa artikel lain), saya sempat merasa bimbang atas keputusan saya menjadi Agama Kristen Protestan. Saya tahu bahwa yang ada disini sudah mengetahui perbedaanya lebih daripada saya sehingga tidak perlu saya sebutkan satu satu.
Tetapi pada kenyataanya, yang saya tahu orang yang beragama Kristen Protestan tetap menghormati orang Katolik dengan sebaik-baiknya. Contohnya saja teman satu sekolah saya. Sekolah saya merupakah sebuah sekolah Katolik di Surabaya. Teman saya itu merupakan orang Kristen Protestan tetapi menghormati saya sebagai orang Katolik. Dia tidak pernah berkomentar apalagi menjelek jelekkan agama Katolik. Pada saat waktunya berdoa (pastinya secara Katolik karena sekolah saya berbasis Agama Katolik) dia tetap menggunakan Tanda Salib. Dia berkata untuk menhormati agama Katolik. Dia juga ikut berdoa Salam Maria pada waktu kita berdoa.
Dan itu semua membuat saya kagum dengan dia juga dengan Agama Kristen. Dengan begitu saya menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan dalam berdoa yang perlu saya khwatirkan. Dan karena itu juga saya memutuskan untuk menjadi orang Kristen Protestan.
Lalu selain itu yang membuat saya kagum yaitu dengan cara mereka memuji dan memuliakan Tuhan dengan penuh semangat dan penghayatan seperti Malaikat di Surga yang memuji Tuhan Yesus. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa banyak dari mereka (dan dari teman Kristen Protestan yang saya tahu, mereka semua sudah dibabtis dengan Babtisan Roh Kudus)yang sudah menerima Babtisan Roh Kudus yang membuat mereka mendapatkan karunia berbahasa roh. Tetapi yang saya bingungkan, mengapa banyak orang Katolik yang tidak menerima Babtisan Roh Kudus sebagai tanda Tuhan Yesus hadir di tengah – tengah umat Katolik sedangkan mereka yang Kristen Non Katolik menerimanya? Kita semua sudah tahu bahwa Gereja Katolik didirikan oleh Kristus sendiri, tetapi saya malah merasa bahwa Roh Kudus tidak hadir di Gereja Katolik. Banyak diantara orang Katolik yang saya rasa tidak mengikuti ajaran Katolik dengan benar. Bukan berarti saya menjelek-jelekkan agama Katolik sendiri. Saya hanya ingin berbagi cerita apa yang saya tahu.
Apakah nantinya dengan keputusan saya mengikuti Agama Kristen akan membuat saya berdosa berat kepada Tuhan walaupun yang disembah adalah Tuhan yang sama? Mohon penjelasannya.
Tuhan memberkati kita semua.
Surabaya,
Aldi
Salam, Aldi
Terima kasih atas tanggapannya. Syukurlah jika Aldi terus melakukan pencarian ajaran dan mendalami doa. Semoga Yesus menuntun Aldi pada kepenuhan cinta padaNya.
Sebetulnya, ini yang sering terjadi pada orang Katolik. Banyak orang Katolik yang terdorong untuk mencintai Kristus lebih dan lebih lagi, di mana hal ini adalah hal yang baik. Namun, mereka mengekspresikan dorongan ini dengan berpindah dari Gereja Katolik ke gereja Kristiani lainnya. Mungkin ini disebabkan kurangnya penghayatan akan ajaran Gereja, luka batin akibat beberapa oknum sesama Katolik yang menjadi sandungan, atau terinspirasi dari cara hidup saudara Kristiani lainnya (seperti yang Aldi dan saya alami). Sambil menghargai niat baik mereka, cukup disayangkan bahwa mereka tidak mempertimbangkan beberapa hal :
1. Jika kita mencintai Kristus, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menaati semua ajaran dan perintah-Nya. Ajaran dan perintah Kristus secara utuh dijaga oleh Gereja Katolik dari abad pertama Gereja didirikan Kristus hingga hari ini. Gereja Katolik mengakui bahwa ada sebagian kebenaran dan hal-hal baik di gereja Kristiani lainnya. Namun, ajaran Kristus yang lengkap berada dalam Gereja Katolik. Berpindah dari Gereja Katolik bisa jadi menyebabkan seseorang tidak melakukan semua perintah-Nya. Contohnya :
– Yesus meminta kita untuk menerima dan menghormati Bunda-Nya, Bunda Maria (Yoh 19:27), sedangkan sebagian besar Kristiani non-Katolik tidak menganggap Bunda Maria sebagai sosok Bunda.
– Atau ketika Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Tubuh dan Darah-Nya membawa kehidupan kekal (Yoh 6:54), hanya Katolik dan Ortodoks Timur yang benar-benar mengimani bahwa Ekaristi adalah Tubuh dan Darah Kristus, bukan sekedar simbol, kenangan, atau tanda.
– Atau juga ketika Yesus memerintahkan St. Petrus dan para Rasul mengajarkan seluruh ajaran-Nya pada dunia (Mat 28:19) di mana tugas St. Petrus dan para Rasul diteruskan oleh Paus dan Para Uskup, apakah ada Kristiani lain yang tetap taat pada para penerus Rasul ini?
Masih banyak ajaran lainnya yang setelah kita pelajari, ternyata memang dijaga oleh Gereja Katolik sedari dahulu hingga detik ini. Mencintai Yesus lebih dari sekedar apakah kita merasakanNya sewaktu ibadah, atau merasa tergugah oleh imam/pendeta tertentu. Mencintai Yesus terlihat dari seberapa taat kita melakukan ajaran dan perintah-Nya, sekalipun orang lain atau bahkan diri kita sendiri tidak mau/ enggan melakukannya.
2. Orang terinspirasi oleh gaya hidup orang Kristiani yang terlihat semangat dan menghayati iman. Ini hal yang Aldi alami dan pernah saya alami. Dahulu, saya juga merasa bahwa orang Protestan terlihat lebih mengimani dan taat akan ajaran agama mereka. Tapi, itu sebelum saya bertemu dengan orang Katolik yang tidak kalah baiknya, terutama Para Kudus.
Secara logika, kita pasti menemukan orang yang berperilaku baik dan mengamalkan ajaran agamanya dengan baik, entah itu Katolik atau Protestan, bahkan di luar ajaran Kristiani juga demikian. Sebaliknya, kita juga dapat menemukan orang yang tidak mencerminkan ajaran iman mereka, apapun agamanya. Dengan demikian, perilaku seseorang tidak menjadi dasar bahwa suatu agama adalah yang paling benar, walaupun memang mereka dapat memberikan inspirasi.
Syukur apabila Aldi memiliki teman yang menghormati ajaran agama Katolik. Karena, pada kenyataannya kita dapat menemukan beberapa oknum Kristiani yang menyerang ajaran agama Katolik. Ada juga oknum Kristiani lain yang menganggap orang di luar jemaat gereja mereka pasti masuk neraka. Padahal, mereka sesama Kristiani, sesama pengikut Yesus.
Namun, ajaran Katolik tidak pernah menuding bahwa orang di luar Katolik pasti masuk neraka. Jadi, jika Aldi tergugah oleh toleransi beragama teman Aldi, ketahuilah bahwa Gereja Katolik juga mengajarkan demikian.
3. Manifestasi Karisma Roh Kudus seringkali membuat orang tercengang dan merasa bahwa itu adalah jaminan Allah hadir di suatu gereja tertentu. Gereja Katolik mengajarkan bahwa hanya ada satu Baptisan (lih. Ef 4:5). Melalui Sakramen Baptis, seseorang telah menerima Roh Kudus, sebab ia menerima, “permandian kelahiran kembali dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Tit 3:5). Pembaptisan menandakan dan melaksanakan kelahiran dari air dan dari Roh, yang dibutuhkan setiap orang untuk “dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh 3: 5). (Katekismus Gereja Katolik/KGK 1215).
Melalui Sakramen Krisma, Roh Kudus kembali dicurahkan untuk menyempurnakan rahmat Baptisan (KGK 1288) dan menyampaikan karunia-karunia Roh Kudus untuk menguatkan dan mendewasakan iman. Maka Iman Katolik juga mengakui bahwa ada karunia-karunia karisma-karisma Roh Kudus serupa dengan yang Aldi jumpai, seperti bahasa Roh, nubuat, penyembuhan, dan lain-lain (Lumen Gentium 12; KGK 798). Namun karunia-karunia karismatik Roh Kudus itu sifatnya adalah melengkapi untuk membangun Gereja. Maka yang lebih utama adalah ketujuh karunia Roh Kudus yang menguduskan pribadi yang menerimanya. Ketujuh karunia itu diberikan pada saat Pembaptisan, yaitu yang disebutkan dalam Yes 11:2-3: kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, kesalehan, pengenalan, takut akan Tuhan, dan yang akan dikuatkan kembali pada Sakraman Penguatan. Selanjutnya, tentang ketujuh karunia Roh Kudus ini, silakan klik di sini.
Lalu, mengapa seolah karunia-karunia karismatik tersebut tidak tampak dalam Gereja Katolik? Mengapa orang Katolik tidak berbahasa Roh atau terlihat tidak menerima Baptisan Roh Kudus? Karena iman pada Kristus tidak bergantung dan tidak dipengaruhi oleh manifestasi karunia karismatik Roh Kudus. Beragam karunia tersebut memang berguna bagi Gereja, namun bukan yang utama. St. Paulus sendiri mengajarkan bahwa karunia yang terutama bukanlah karunia karismatis yang “dramatis” demikian, melainkan iman, harapan, dan kasih. Yang paling utama adalah kasih (1 Kor 13:1-13).
Oleh sebab itu, tidak perlu bingung bila Roh Kudus tidak memberikan karunia karismatik pada Aldi atau orang Katolik yang Aldi kenal. Walaupun sebenarnya karunia-karunia karismatik itu juga ada dalam Gereja Katolik, Roh Kudus membagikan karunia sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Maka mari kita syukuri adanya karunia-karunia itu, namun janganlah terlalu mengagung-agungkan karunia karismatik seperti itu, sebab jika demikian kita dapat terjatuh dalam dosa kesombongan, seperti aliran sesat Montanus di abad pertama Gereja berdiri (Montanus dapat berbahasa Roh sehingga merasa Allah berbicara melalui dia dan perkataannya paling benar dibandingkan orang lain).
Tetapi, katakanlah Aldi menganggap karunia karismatik seperti itu adalah bentuk pujian yang luar biasa kepada Allah. Aldi dapat menemukan orang-orang dalam Gereja Katolik yang memuliakan Allah dengan semangat dan penghayatan yang sangat luar biasa. Kenapa luar biasa? Karena orang-orang ini tidak hanya ingin merasakan kemuliaan hadirat Allah, namun bahkan meminta diri mereka turut mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Dua contoh berikut adalah St. Pio dan Bt. Teresa, orang kudus yang hidupnya cukup dekat dengan zaman modern kita.
– Kita lihat Beata Teresa dari Kalkuta. Bila Aldi pernah membaca surat-surat rahasia beliau yang dirangkum dalam buku “Come, Be My Light”, Aldi dapat melihat betapa Yesus membiarkan suaraNya terdengar oleh Ibu Teresa, betapa Yesus mencintai Ibu Teresa, dan itu semua dibalas beliau dengan memberikan hidupnya secara penuh. Beliau bertekad untuk tidak menolak permintaan Yesus, sekecil apapun permintaan itu. Kita juga melihat beliau rela menderita demi melakukan kehendak Kristus, sekalipun ia dipandang rendah atau diolok-olok oleh banyak orang di awal perjuangannya. Beliau mengikuti misa setiap hari, melakukan adorasi, mendaraskan rosario, dan melakukan renungan. Beliau juga masih menolong orang-orang miskin yang tertindas sehingga beliau rela hanya punya sedikit waktu tidur. Ini lebih dari sekedar terlihat bersemangat dan menghayati dalam doa atau ibadah. Hidup Bunda Teresa adalah doa beliau, dan doa menjadi sumber hidupnya.
– Kita melihat pula St. Pio. Betapa beliau membaktikan hidupnya untuk menderita bersama Kristus melalui stigmata yang beliau terima. Stigmata, atau bekas luka penyaliban Yesus, beliau terima secara mukjizat dan menghilang secara mukjizat pula ketika beliau meninggal dunia. Beliau menyembunyikan luka tersebut dengan balutan kain atau pakaian karena merasa sebagai manusia berdosa sehingga tidak layak. Oleh sebab itu, beliau memohon pada Yesus agar stigmata tersebut tidak terlihat. Namun, beliau memohon agar penderitaan dan sakit luka tersebut tetap ia rasakan agar ia merasakan penderitaan bersama Yesus. Beliau merasa bahagia ketika menderita, karena ia berasa seolah jantungnya berdetak bersama Jantung Yesus :
“O what precious moments these are. It is a happiness that the Lord gives me to relish almost always in moments of affliction. At these moments, more than ever, when the whole world troubles and weighs on me, I desire nothing other than to love and to suffer. Yes my father, even in the midst of so much suffering I am happy because it seems as if my heart is beating with Jesus’ heart.”
Dalam persatuannya dengan penderitaan Kristus ini, St. Pio melayani umat yang datang kepadanya, entah minta didoakan atau menerima sakramen-sakramen, dan melalui dia, banyak mukjizat dan rahmat Allah tercurah bagi mereka. Perlu diketahui bahwa karunia stigmata adalah karunia yang diberikan Yesus mayoritas kepada orang-orang kudus dalam Gereja Katolik, terutama mereka yang menyatukan hidup mereka dengan penderitaan Yesus. Kasih mereka yang besar kepada Kristus mendorong mereka untuk turut menderita bersama Kristus demi mendoakan bagi pertobatan dunia. Ini mirip dengan perumpamaan, jika mama atau papa kita sakit keras dan menderita, tidakkah kita pernah merasa ingin menanggung sedikit penderitaan mereka supaya penderitaan mereka sedikit berkurang? Orang-orang yang berani berbagi penderitaan Kristus adalah orang yang mencintai Yesus lebih dari apapun. Bagi saya pribadi, contoh terbaik untuk hal ini saya temukan dalam diri Santo-santa. Hidup mereka, yang dimampukan oleh Kristus dalam Ekaristi, adalah contoh yang lebih menggugah daripada sekedar ibadah yang terlihat meriah.
Pada akhirnya, mencintai Kristus lebih dari sekedar apakah kita merasa terharu di gereja ini atau di gereja itu. Mencintai Kristus lebih dari sekedar melihat perilaku umat Kristiani ini atau umat Kristiani itu. Mencintai Kristus berarti berani melakukan semua yang Ia perintahkan tanpa kecuali, termasuk menerima Tubuh dan Darah-Nya (Mrk 14:22), menghormati Bunda-Nya, dan taat kepada gembala yang ditunjukNya untuk menggembalakan Gereja-Nya (Yoh 21:16-17).
Kehadiran Roh Kudus tidak ditentukan oleh karunia karismatik yang tampak oleh mata. Gereja-Nya yang tetap berdiri selama ribuan tahun tanpa terpecah adalah bukti bahwa Roh Kudus, Sang Roh Pemersatu, tetap bekerja dalam Gereja. Berbahagialah kita yang percaya sekalipun tidak melihatNya (Yoh 20:29). Fakta bahwa ada orang-orang Katolik yang tidak melaksanakan ajaran iman Katolik bukan bukti bahwa ajaran Katolik salah atau kurang hidup. Sebab kenyataannya, banyak orang Katolik yang melaksanakan iman mereka dengan luar biasa, namun dengan rendah hati sehingga tidak terlihat oleh mata kita. Silahkan ikuti misa harian jam 6 pagi dan saksikanlah sendiri orang-orang yang dengan sepenuh hati setia menemui Yesus sekalipun masih pagi buta. Semoga mereka yang mengikuti Misa pagi tersebut dapat bekerjasama dengan rahmat Allah yang mereka terima dalam Ekaristi, sehingga dapat menjadi saksi-saksi yang hidup bagi kemuliaan Tuhan.
Apapun pilihan kita, kita bebas memilih dan Kristus menghormati kehendak bebas kita. Tapi, bila kita mencintai Kristus, kita tahu bahwa Ia ingin agar Gereja-Nya menjadi satu, seperti Yesus dan Bapa adalah satu (Yoh 17:11). Sedari awal, hanya satu Gereja yang Ia dirikan sendiri, yaitu Gereja yang ia dirikan di atas Petrus (Mat 16:18). Mari, Aldi, kita terus berdoa supaya Aldi dapat melihat dengan jelas apa yang Kristus inginkan dan ajarkan, sehingga apa yang Aldi putuskan bukan hanya sekedar perasaan atau keinginan Aldi. Semoga Yesus mengikat kita dengan cinta kasih-Nya yang mempersatukan dengan Gereja yang Ia dirikan sendiri.
Pacem,
Ioannes
Shalowm Aldi,
sy Katolik dr kecil jg, usia sy 38 th, sdh banyak Ekaristi sy lalui, namun hanya Ekaristi saat komuni pertama yg paling berkesan, sy msh ingat pakaian yg sy pakai, siapa saja teman2 yg masuk berbaris bersama-sama ke dalam gereja, sy ingat lagu-lagunya dsb. Sungguh hari yg paling indah & membahagiakan.
Ibadah dapat dilakukan dimana saja Aldi suka, toh Alkitab mengatakan “di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (lih. Mat 18:15-20)
Jadi menurut saya “sah-sah” saja jika Aldi mengikuti kebaktian di gereja lain, drpd hanya melihat dr Youtube (yg tentunya diunggah sesuai keperluan).
Aldi adalah seorang Katolik, utk pindah menjadi Protestan sebaiknya berkonsultasi kepada Romo, krn ada aturan2nya. Jangan sampai menjadi murtad.
Memuliakan Tuhan bukan hanya dapat dilakukan melalui kegiatan di gereja. Tdk harus beragama tertentu br dapat memuliakan Tuhan. Aldi dapat memuliakan Tuhan selama kamu hidup, dalam setiap nafasmu dapat memuliakan Allah.
Berdoalah, sy doakan juga!
[dari katolisitas: Kita memilih ibadah bukan sesuai dengan keinginan kita namun sesuai dengan perintah Kristus. Ibadah apa yang dimau oleh Kristus? Perjamuan Suci atau Ekaristi. Kita ke Gereja bukan hanya ke semua gereja, namun ke Gereja yang didirikan oleh Kristus. Silakan membaca link ini – silakan klik]
Untuk Tim Katolisitas.
Terimakasih atas peneguhannya. Tuhan memberkati Bapak dan Ibu semua.
Saya memutuskan ingin tetap mempertahankan iman Katolik saya dan tidak akan melepaskan begitu saja iman Katolik saya karena kesenangan saya sendiri (meskipun saya tidak pernah memikirkan itu).
Tapi, apakah tidak diperbolehkan untuk mengikuti kebaktian di agama Kristen Protestan?
Misalnya pada hari Sabtu saya pergi ke kebaktian dan pada hari Minggu saya tetap mengikuti misa.
Dengan begitu, saya mendapat peneguhan dari agama Katolik maupun dari agama Kristen Protestan.
Sejujurnya, di dalam hati saya yang paling dalam saya setuju dengan apa yang telah diungkapkan oleh Bapak Oktavianus bahwa kita dapat berdoa dimana saja karena Tuhan berada dimana saja.
Shalom Aldi,
Jika saya boleh menyarankan, adalah lebih baik bagi pertumbuhan imanmu, kalau Aldi memusatkan perhatian untuk semakin memperdalam pemahaman akan ajaran iman Katolik dan berakar dalam iman Katolik. Maksudnya adalah agar Aldi tidak lekas bingung atau terpengaruh dengan begitu banyaknya pandangan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan ajaran iman kita.
Mengikuti kebaktian yang diadakan oleh gereja non-Katolik, nampaknya tidak masalah, namun dapat menjadi masalah, jika Aldi belum dengan sungguh memahami ajaran iman Katolik. Sebab maksud Aldi untuk mendapat peneguhan dari Gereja Katolik dan non-Katolik, belum tentu tercapai, jika Aldi datang mengikuti kebaktian di gereja-gereja yang tidak mengajarkan ajaran iman Katolik. Saya sendiri pernah mengalaminya, dan salah satu contoh pengalaman saya, pernah saya tuliskan di sini, silakan klik.
Maka saya mengajak Aldi untuk merenungkan, apakah alasannya sehingga Aldi ingin mengikuti ibadah di luar Gereja Katolik? Apakah karena komunitasnya, lagu-lagunya, atau suasananya? Apakah Aldi sudah pernah mengikuti persekutuan doa di Gereja Katolik sendiri? Silakan Aldi mengikutinya terlebih dahulu, sebab siapa tahu Aldi dapat menemukan apa yang telah lama Aldi cari di sana.
Memang Tuhan ada di mana saja, dan karena itu kita dapat berdoa di mana saja. Tetapi Tuhan Yesus telah menyatakan cara yang dikehendaki-Nya, agar kita mengenangkan Dia, yaitu dengan merayakan Ekaristi. Maka oleh ketaatan kita kepada-Nya, mari kita lakukan ini dengan sepenuh hati, dalam kesatuan dengan Gereja-Nya, yaitu Gereja Katolik. Jika orang belum sampai mengenal Gereja-Nya, maka dipahami kalau ia tidak mengalami kerinduan terhadap Ekaristi. Tetapi bagi kita yang sudah dibaptis Katolik, sudah seharusnya kita merindukan persatuan dengan Kristus dalam Ekaristi, sebagaimana dikehendaki oleh-Nya. Kalau kita belum dapat mengalaminya dan merindukannya, mari memohon kepada Tuhan Yesus agar kita dapat mengalaminya. Sebab jika kita sudah mengalaminya, maka ini akan mengarahkan kita dalam pertumbuhan iman kita, dan kita akan dapat memutuskan dengan bijaksana, tentang pertemuan ibadah manakah yang akan kita ikuti, demi membangun iman yang Tuhan telah tanamkan di hati kita, dalam kesatuan dengan Gereja-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org.
Halo Aldi,
Semoga kamu masih follow up ya. Saya ingin ikut berbagi cerita dari perspektif lain mengenai Protestan Vs. Katolik.
1. Dulu saya juga pernah datang kebaktian di salah satu gereja protestan. Gerejanya ada dalam mal, ada bandnya, banyak anak mudanya. Seru sekali. Abis kebaktian bisa main di mal, nonton bioskop, tentunya pakai AC. Kalau Paroki saya kan masih butut cuma pakai kipas angin. Begitu masuk ke dalam gereja protestan itu, disambut kayak raja, dikasih barang gratisan ini itu termasuk kaset rekaman pendetanya. Singkat kata sama seperti yang kamu bilang pujian mereka luar biasa, jingkrak – jingkrak segala, kayak ga ada capenya, mungkin baterenya pake Duracell. Seingat saya kebaktiannya tidak hari Minggu, karena hari Minggu masih dipaksa ortu ikut Misa yang membosankan dan berpanas – panasan ria. Saya waktu itu kelas 3 SMP jadi ya sama seperti kamu umur 14 tahun. Saya pun bimbang persis seperti kamu, bedanya saya tidak beritahu orang tua saya. Saya juga tidak berdoa seperti kamu, saya pokoknya mau cari fun saja dan yang pasti cari yang paket komplit. Tiba – tiba saja saya mendapat undangan persekutuan doa Mudika di wilayah saya. Dan wuedaann, mereka jingkrak – jingkrak juga ada pengajaran pula, ada kesaksian juga, yang ga ketinggalan ada makanan minuman gratis di akhir acara. Mantaps. Saya sampe nanya orang di sebelah saya, “ini acara Katolik atau Protestan, koq asik gini?” Setelah gabung dengan Mudika, saya tidak pergi ke kebaktian Protestan lagi. Buat apa? Saya dapat tempat penyaluran buat jingkrak – jingkrak koq dan saya juga dapat Tubuh Kristus yang di gereja lain tidak ada. Paket komplit! Tap mantap.
2. Tak perlu lama, saya terlibat aktif di Mudika wilayah..yang awalnya penggembira saya pun ikut melayani jadi apa saja. Seksi Perlengkapan yang datang paling awal dan pulang paling akhir. Seksi antar – jemput, karena banyak anak – anak yang males2an jadi saya jemput bola. Jadi singer kalau tidak ada yang bersedia, herannya banyak yang protes katanya suara saya cempreng tetapi disuruh gantiin saya tidak mau, cuek saja. Jadi worship Leader, saya ga ngerti juga kenapa bisa dipilih. Harus dicatat, walaupun jingkrak – jingkrak Mudika saya tidak beraliran karismatik jadi jarang sekali yang namanya berbahasa roh. Hanya sesekali saja kalau kita undang pembicara kemudian dia mengajak berbahasa roh. Dari situ, saya berpikir wah cool sekali ini bisa bla bleh bleh bla bleh bleh sahut – sahutan. Saya tanya kiri kanan, dapat dimana sih itu? Latihannya gimana seh? Bisa beli ga? Konsensus mengatakan biasanya dapat di Seminar Hidup (Baru) Dalam Roh. Jadilah saya ikut acara itu, saya membulatkan tekad saya harus dapat Bahasa Roh kalau ngga saya rugi waktu dan uang..hehehe..Saat yang ditunggu-tunggu tiba, sesi Pencurahan Roh..semua orang mulai bernyanyi lalu teriak – teriak, lalu ada yang kejang – kejang, dan saya pun ikut bla bleh bla bleh…Yes, I GOT IT..di sesi sebelumnya dikatakan kalau bahasa Roh bisa dikontrol, kalau kerasukan tidak bisa..Jadi saya coba tes ini Roh Kudus atau roh kuda…coba stop…bisa…walaupun kayaknya alirannya begitu dhasyat jadi langsung bla bleh bleh lagi…Senang bukan main…saya bersyukur Roh Kudus masih mau tinggal dalam diri saya…saya senang kalau ada puji – pujian kemudian berbahasa roh saya bisa ikutan…Sampai suatu saat, ketika saya sedang iseng baca – baca mengenai karunia bahasa roh di 1 Korintus 14. Intinya bisa bahasa roh itu baik tapi lebih baik lagi kalau bisa bernubuat. Yang mencengangkan ada di ayat 22,”Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang TIDAK beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.” Wow!! Seberapa banyak orang yang sadar akan adanya ayat ini. Koq mereka bisa begitu bangga dengan bahasa roh lalu seperti yang dikatakan Mas Ioannes, Montanus menjadi sesat. Banyak orang Protestan dan Katolik bersikap seperti Montanus ini sehingga mereka tidak mau taat. Bandingkan dengan St. Pio yang disebut Mas Ioannes yang banyak bernubuat bahkan tahu kapan dia akan mati.
3. Aldi mengatakan bahwa Roh Kudus tidak hadir dalam Gereja Katolik. Harus diingat hari lahirnya Gereja itu saat Pentakosta, di mana Roh Kudus dicurahkan atas para rasul. Dengan kuasa Roh Kudus pula mereka mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Kuasa ini diturunkan secara turun temurun tanpa terputus sampai ke Paus, Uskup, dan para imam sekarang ini melalui penumpangan tangan saat tahbisan. Setiap kali doa Syukur Agung, dikatakan,”Dalam nama Dia yang adalah Tuhan, kami mohon kuduskanlah persembahan ini dengan daya RohMu agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah PuteraMu terkasih Tuhan kami, YESUS KRISTUS.” Jadi setiap kali ada Ekaristi, Roh Kudus ada. Masih berani bilang Roh Kudus tidak ada di Gereja Katolik? Cerita yang terkenal adalah tentang seorang imam baru di Lanciano yang tidak yakin dirinya hanya karena tahbisan bisa sungguh mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Saat membacakan doa Konsekrasi Hosti yang dipegangnya berubah menjadi daging dan anggur berubah menjadi darah. Keduanya telah diuji coba secara laboratorium dan daging itu dinyatakan sebagai otot jantung dan darahnya bergolongan AB. Golongan darah yang sama seperti yang ditemukan di Kain Kafan Turin. Mau baca lebih banyak tentang mukjizat serupa, beli buku ini http://obormedia.com/content/mukjizat-ekaristi
4. Sedikit lebih ekstrem, kita mungkin tidak dapat membedakan hosti yang sudah dan belum dikonsekrasi. Tapi penatua gereja setan bisa. Mereka sangat senang bila bisa mendapatkan hosti yang sudah dikonsekrasi untuk kemudian mereka permainkan.(Peringatan: Jangan mencoba membuktikan, karena kamu akan jadi seperti Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Dosamu berat sekali.) Karena itu kita diajarkan untuk langsung makan hosti yang kita terima saat komuni. Saya bukan mau menakut-nakuti. Tapi kita harus ingat bahwa kaum Farisi dan imam Yahudi yang merasa diri suci saja tidak bisa mengenali siapa itu Yesus, tetapi setan bisa. Luk 8:28 “……Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku.” Akhir kata, kamu boleh tantang pendeta – pendeta Protestan itu, sanggup tidak mereka mengubah roti dan anggur jadi Tubuh dan Darah Kristus. Paling pol cuma sampai jadi Simbol atau Perlambang Tubuh dan Darah Kristus.
AMDG,
Edwin ST
Shalom Edwin..,
Tuhan m’berkati anda
Kesaksian yg sngat baik. & dpt sya rasa’n iman yg tinggi skali dlm dri saudara…
Membaca tulisan saudara sya smpat ktawa t’bhak2 – roh kudus @ roh kuda..? Hahahahaha..!
Shalom Aldy
Puji Tuhan Aldi mau menanyakan hal ini, sedikit saran dari saya, ke gereja itu tujuannya utk mencari Tuhan (walaupun Tuhan bisa hadir dimana saja jika Dia berkenan), jadi bukan utk mencari kesenangan sendiri. Nanti setelah Aldi bisa mengerti apa itu Ekaristi dan bisa menghayatinya, percayalah! bahwa komuni itu akan sangat Aldi rindukan utk bisa diterima setiap hari dan tidak akan ada tempat lain lagi yg bisa menggantikan hal itu. Jika aldi memang menyukai hal2 yg sifatnya hingar atau lainnya, aldi bisa ikut dikegiatan mudika katolik dan bisa menyalurkan hobi tersebut, banyak ladang yg telah Tuhan siapkan. Janganlah krn kesenangan pribadi, Aldy meninggalkan misa Ekaristi yg sangat penting. Percayalah, rahmat Tuhan sdh turun dlm diri Aldi dan sekarang berdoalah minta Roh Kudus menuntun diri Aldi agar rahmat itu bisa bekerja dgn baik di hati Aldi. Saya disini akan bantu dgn doa.
Salam dalam Kasih Kristus,
Yindri
Penerbitan Buku ” Mengapa Berpindah dari Gereja Katolik ke Gereja Lain?”
Pak Stef paling tahu dan bisa menjawab apakah benar bahwa frekuensi diskusi topik ini secara statistik paling tinggi di antara diskusi topik lainnya sejak didirikannya Website Katolisitas ini?
Bagi pembaca pada umumnya, apalagi yang sudah berumur, membaca tulisan sangat panjang di layar komputer, sangat melelahkan.
Apakah dimungkinan diskusi topik ini dijadikan buku?
Tolong hitung anggarannya dan para pembaca / pencinta Website ini kiranya ikhlas membantu pembiayaannya, apalagi dalam masa Pra Paskah ini.
[dari katolisitas: Memang topik ini diakses cukup banyak dan banyak juga yang memberikan komentar. Kami dalam proses editing untuk menjadikan topik ini sebagai buku cetak. Mohon kesabarannya.]
Shalom, selamat pagi..
Saya mau menanyakan soal ibadah khusus kaum muda Katolik yang diadakan tiap minggu, apakah ada? Karena saya prihatin sekali melihat teman2 saya yang begitu gampangnya mendapatkan pasangan yang non Katolik, maupun non Kristen, namun begitu susahnya mendapat kawanan yang seiman, sehingga ikatan persaudaraan dalam Kristus tidak se’kuat’ saudara2 kita yang Protestant.
Terimakasih
Salam Prissa,
Terimakasih kepedulian Anda. Sebenarnya hal ini menjadi problem semua agama di mana penganutnya minoritas dalam suatu wilayah. Bahkan penganut Protestan masih terbagi lagi dalam banyak aliran di mana tiap aliran punya gerejanya dan ibadahnya sendiri-sendiri berdasar suku, minat, ataupun aliran teologi tertentu.
Misa untuk OMK selalu ada namun jadwal di tiap paroki berbeda-beda. Namun untuk lebih intensif bertemu, ada pula acara khusus untuk OMK. Karena itu kontaklah dan doronglah pastor paroki serta teman-teman yang peduli untuk membuat acara bersama OMK.
Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Salom katolisitas. Saya mengikuti diskusi anda dengan Sherly. Saya awam terhadap pengetahuan tentang Alkitab. Oleh sebab itu apa bila diperkenankan saya akan memberikan komentar dari aspek logika orang berdiskusi. Seandainya boleh dianalogikan dengan debat pilpres atau pilkada skornya 10 : 0 buat katolisitas. Apa alasannya? Sherly tidak memberikan jawaban atas pertanyaan katolisitas. Bahkan cenderung mengulang-ulang pertanyaan sehingga membosankan. Ke dua dibalik diskusi ini ada pesan yang tersembunyi. Artinya diskusi ini tidak didorong oleh tujuan untuk mendapatkan ilmu tapi untuk tujuan yang tidak jelas. Kesimpulannya sdr Sherly tidak dapat diajak diskusi.
[dari katolisitas: Dalam berdiskusi bukan menang kalah yang menjadi utama, namun bersama-sama mencari kebenaran. Dalam semangat inilah sebenarnya diskusi dapat menjadi dialog yang sehat dan membangun.]
Pro Pak Paulus Sutikno Panuwun, dari pengamatan saya selama ini bagi rang dewasa, yang banyak ada tiga penyebab orang pindah agama yaitu WANITA, HARTA DAN TAHTA.
[Dari Katolisitas: Apa yang nampak dari luar belum tentu sama dengan yang sesungguhnya terjadi di dalam batin. Tentang hal kedalaman batin, hanya Tuhan yang mengetahuinya dengan pasti, dan karena itu sesungguhnya bukan bagian kita untuk mengira-ngira. Namun adalah bagian kita untuk semakin mengenal dan melaksanakan ajaran iman kita, sehingga kita tidak mudah goyah.]
Salam dalam kasih Kristus
Saya adalah pengikut gereja Katolik, dan jujur setiap x mendengar perdebatan antara gereja Kristen Katolik dan Non Katolik saya merasa sedih, saya tumbuh dikeluarga Katolik yang baik. Sekedar sharing dan bukan untuk menjatuhkan : setelah saya dewasa dan akan menikah dengan istri saya yang dari Gereja non Katolik, saya sempat mengalami pengalaman kurang menyenangkan dari saudara2 Gereja tersebut, namun saya yakin bahwa rencana Tuhanlah sehingga saya memiliki pengalaman ini,sehingga lewat pengalaman ini Tuhan mengajarkan pada saya untuk semakin rendah hati, saya ingat sekali wkt saya sedang kecewa atas sikap saudara-saudara Kristen non Gereja Katolik, waktu itu saya menemui pastor dan dy justru meminta saya untuk melepaskan perasaan kecewa saya dengan memberikan pengampunan, hal ini justru memberikan penyadaran untuk saya bahwa walupun diluar sana bnyk Gereja Kristen non Katolik yang mengkritik dan mempertanyakan ajaran Katolik, justru waktu itu lewat gereja Katolik lah sy diingat akan ajaran Kristus yang paling besar yaitu kasih dan kerendahan hati. Gereja Katolik menurut saya adalah gereja yang luar biasa, kita memang memiliki tradisi yang tidak dapat dengan mudah dimengerti namun saya yakin tidak ada tradisi itu yang menentang perintah Tuhan karena lewat gereja ini saya merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup saya sehingga bila ajaran gereja Katolik sesat apakah Tuhan tetap mau hadir didalamnnya???
Kristen adalah mengenai Kasih, kerendahan hati, saling mengampuni, pengharapan,dan saling melayani, maka saya sangat berharap agar ajaran Tuhan ini tidak dipakai untuk saling menjatuhkan karena bila hal itu terjadi maka pertanyaannya adalah apakah itu yang menjadi kehendak Tuhan???
terima kasih
Shalom Alfan,
Terima kasih atas sharing Anda. Anda benar bahwa memang ajaran Kristiani yang utama adalah ajaran cinta kasih, dan karena itu harus selalu tercermin di dalam setiap pembicaraan dan tingkah laku kita sebagai umat beriman.
Kami di Katolisitas juga berusaha untuk menerapkan kasih di dalam setiap diskusi ataupun dialog di situs ini. Namun di samping itu, kami juga mempunyai komitmen untuk menyampaikan apa yang menjadi pengajaran resmi Magisterium Gereja Katolik, pertama-tama untuk umat Katolik sendiri, dan baru kemudian kepada umat yang lain, yang ingin mengetahui tentang ajaran iman Katolik. Kami menyadari bahwa apa yang kami sampaikan di sini belum tentu dapat diterima oleh setiap pembaca di situs ini, namun yang terpenting adalah, bahwa kami menyampaikan apa yang menjadi ajaran Gereja Katolik, dan perihal tanggapan terhadap ajaran ini, kami serahkan kepada setiap pembaca masing-masing untuk merenungkannya.
Jika Anda melihat bahwa kami kurang menerapkan kasih itu, silakan Anda tunjukkan saja di mana persisnya, nanti akan kami lihat kembali tanggapan kami itu, dan jika memang kurang tepat penyampaiannya, akan kami revisi. Namun jika itu menyangkut ajaran yang memang sudah demikian dinyatakan sebagai pengajaran Magisterium Gereja, maka kami tidak dapat mengubahnya, karena bukan kewenangan kami.
Sedangkan tentang kehadiran Kristus dalam Gereja Katolik itu sudah nyata baik melalui mukjizat-mukjizat yang terjadi sepanjang sejarah Gereja, maupun tentang keberadaannya sendiri selama sekitar 2000 tahun. Jika Tuhan tidak sungguh hadir di dalamnya, maka sudah sejak lama Gereja Katolik bubar. Tetapi fakta bahwa Gereja Katolik tetap berdiri dengan ajaran yang sama sepanjang 2000 tahun itu sendiri menjadi bukti dan saksi yang hidup tentang penyertaan Tuhan atas Gereja-Nya sebagaimana dijanjikan oleh Kristus sendiri (Mat 16:18-19; 28:19-20).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Meninggalkan Gereja Katolik Karena Nikah dengan Umat Kristen Nonkatolik / Non Kristen
Banyak anak muda katolik menemukan jodoh yang “beragama” di luar katolik. Pasangan katolik tersebut langsung2 saja meninggalkan gerejanya tanpa pamit lagi.
Tanpa bermaksud memvonis, karena kita harus menghargai kebebasan seseorang, muncul pertanyaan: apakah pasangan yang meninggalkan gereja katolik, dapat dianggap berdosa? Bukankah dia bebas mengikuti suara hatinya? Apalagi,di dalam gereja lain atau agama lain,pilihannya yang baru, tidak dikenal lagi konsep dosa karena berpindah gereja/agama.
Apa lagi relevansi dosa menurut gereja katolik bagi mereka yang memang sudah meninggalkan gereja katolik?
Shalom Herman Jay,
Memang adalah satu kenyataan bahwa ada sebagian umat Gereja Katolik yang kurang mengerti apa yang benar-benar diajarkan Gereja Katolik dan karena situasi yang mendesak, maka mereka dapat meninggalkan Gereja Katolik. Namun, saya percaya bahwa kalau seseorang benar-benar mengerti kebenaran yang diajarkan oleh Gereja Katolik, serta mendapatkan kepenuhan kebenaran di dalam Gereja Katolik dan menyadari bahwa Gereja Katolik adalah didirikan oleh Kristus sebagai sakramen keselamatan, maka seseorang tidak akan berpindah ke agama lain demi alasan apapun.
Pertanyaan pertama yang harus diajukan kepada orang yang berpindah dari Gereja Katolik ke gereja atau agama lain adalah alasannya: apakah untuk kepentingan pribadi atau benar-benar untuk mencari kebenaran. Apapun alasannya, sebelum berpindah, seseorang harus benar-benar mempelajari imannya, sehingga dia tahu konsekuensinya.
Ada alasan klasik yang diberikan seseorang ketika dia berpindah dari Gereja Katolik, yaitu mengikuti suara hati. Tentu saja, mengikuti suara hati yang benar adalah tindakan yang benar. Namun, di satu sisi kita harus mengerti bahwa suara hati bukanlah Tuhan dan suara hari dapat salah jika tidak dibentuk dengan sungguh-sungguh. Sebagai umat beriman, kita dituntut bukan mengikuti suara hati, namun mengikuti suara Tuhan. Dan dalam Gereja Katolik, suara Tuhan dapat terdengar dari Sabda Allah maupun Magisterium Gereja, dan tentu saja dapat melalui sesama kita (terutama pembimbing rohani yang mempunyai dasar teologi yang benar) maupun dalam doa. Dengan sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan dan mengesampingkan kepentingan pribadi, maka sesungguhnya tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan seseorang untuk mengingkari iman Katolik dan berpindah ke agama lain.
Bagi seseorang yang mengerti bahwa Gereja Katolik didirikan oleh Kristus dan diperlukan untuk keselamatan namun tidak mau masuk atau tetap tinggal di dalamnya, maka orang tersebut tidak dapat diselamatkan. Lumen Gentium (LG 14) menuliskannya sebagai berikut:
Namun, dapat saja terjadi, bahwa meskipun orang tersebut telah menjadi Katolik cukup lama, ada kemungkinan orang tersebut tidak benar-benar mengerti imannya dengan baik. Jadi, menjadi tugas bagi kita semua untuk benar-benar mempelajari iman kita dengan sungguh dan berusaha untuk mewartakan iman. Pewartaan ini harus kita mulai dari dalam dan pada saat yang bersamaan juga menjangkau banyak orang di luar Gereja Katolik, sehingga lebih banyak orang dapat sampai kepada kepenuhan kebenaran.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
dear katolisitas,
ini kisah nyata. saya mempunyai teman yang pindah dari agama Katolik ke islam. saya juga mempunyai saudara sepupu yang pindah dari katolik ke kristen nonkatolik (karena ikut suaminya). saya sangat ingin agar teman dan sepupu itu balik lagi ke Katolik.
bagaimanakah cara yang tepat agar mereka kembali?
atau dengan kata lain, pokok pokok iman apa yang harus saya sampaikan bila mereka (terutama yang saudara sepupu) mengatakan, “kan sama aja, saya kan percaya Yesus juga..”
salam
Shalom Yusup Sumarno,
Sejujurnya, tidak mudah menjawab pertanyaan Anda, sebab kita tidak tahu secara persis, apakah yang menjadi alasan utama teman dan saudara Anda itu sehingga mereka meninggalkan Gereja Katolik. Sebenarnya, ada beberapa topik diskusi yang sudah pernah ditanyakan di Katolisitas, sehubungan dengan topik yang Anda tanyakan. Mungkin ada baiknya Anda baca terlebih dahulu, agar tidak terjadi pengulangan dari apa yang sudah pernah dibahas:
Mengapa Berpindah dari Gereja Katolik?
Mengapa Kita Memilih Gereja Katolik
Menyikapi Teman yang Ingin Pindah dari Gereja Katolik
Apakah Perbedaan Teologi Katolik dan Teologi Kristen non-Katolik
Penjelasan tentang Deklarasi Dominus Iesus
Dominus Iesus
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Bu Ingrid,
Saya memahami kesulitan itu. saya akan baca dulu semua link yang Ibu maksudkan. banyak salam.
Katholik Percaya Yesus
Protestan Percaya Yesus
siapakah kita sehingga berani berdebat tentang Allah yg Kudus itu
( catatan : Jangan menjadi manusia celaka yg mengambil alih tugas ALLah )
kenapa kita saling serang? bukankah kita bekerja di ladang yang satu Tuan
[dari katolisitas: Tidak ada yang salah dengan mencari kebenaran. Selama perbedaan disampaikan secara baik dan lemah lembut, maka akan menjadi dialog yang membangun.]
[dari katolisitas: Tidak ada yang salah dengan mencari kebenaran. Selama perbedaan disampaikan secara baik dan lemah lembut, maka akan menjadi dialog yang membangun.]
==> itu akan lebih baik hati2 dengan itu ———–.iblis selalu mengintip <——
[dari katolisitas: Iblis senantiasa akan mengintip dalam segala kesempatan, termasuk juga ketika kita berdiam diri]
I Timotius 6
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
II Timotius 3
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Amsal 25
25:6 Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar.
yang terpenting adalah Menyembah Allah didalam Nama Yesus,…. bukan mencerai-beraikan UmatNYA dengan salaing mendiskusikan hal-hal yang tidak membangun.
[dari katolisitas: Silakan membaca komentar-komentar dari pembaca non-Katolik. Yang kami coba paparkan dalam situs Katolik ini adalah memberikan pertanggungjawaban atas apa yang kami percaya. Kami tidak pernah memaksakan iman kami, namun kami ingin memberikan penjelasan tentang iman Katolik. Dialog yang memnbangun untuk mencari kebenaran adalah sesuatu yang baik.]
Shalom,
Mohon ya saudara Charles yg menggunakan Alkitab untuk menjadi rendah hati dan menunjukkan rasa hormat dalam website rasmi ini.
Sejujurnya Charles, website Katolisitas ini adalah sebuah website yang terbaik pernah saya telusuri kerana tim pengendali website ini adalah ahli ahli Teologia yang sudah mengorbankan pekerjaan mereka demi melayani Tuhan dalam gereja Katolik. Jika anda mempunyai persoalan atau keraguan tentang mengapa ada beza antara Protestant dan Katolik, silakan MEMBACA semua artikel yang ada terlebih dahulu tanpa memberikan pernyataan yang berbentuk fragments..(pernyataan yang tergantung gantung) supaya objektif anda menjadi jelas dalam menulis maupun menanggapi satu satu topik.
Maaf bicara, nilai dan kualitas website ini sungguh saya kagumi kerana telah banyak membantu saya yang dulunya Anglican, kemudian pindah ke Injili dan akhirnya ke Pantekosta menjadi matang dalam hal hal rohani. Jadi saya mohon, jangan gunakan website ini untuk meluah rasa amarah atau rasa sinis anda kerana kami sebagai umat Katolik sungguh ingin mengenal pusaka iman yang telah diberikan Tuhan Yesus kepada gereja-NYA dan bukan ingin bertujuan memprovokasi mana mana pihak sekalipun. Mungkin anda kurang jelas maksud dan objektif website ini namun saya berani katakan,website ini adalah bertujuan untuk kami ( orang Katolik dan untuk anda yang bukan Katolik ) untuk bertanya jika punya keraguan atau tidak jelas tentang Katolikisme. Namun sebelum bertanya, adalah lebih baik anda bisa meluangkan waktu dengan membaca begitu banyak artikel artikel yang sungguh berguna dan bermanfaat sebagai penambahan kepada pengetahuan anda menegenai Katolikisme. Ini supaya anda tidak bertanya soalan yang berulang ulang. Semoga diterima dengan berlapang dada.
Sekian salam hormat saya.
Linda M.
Kuala Lumpur
Salam, Charles
Syukur pada Allah, Ia berkenan memberikan anugerah iman pada Charles sehingga Charles boleh menjadi bagian dari umat Kristiani. Semoga Allah berkenan terus menumbuhkan iman Charles pada kepenuhan kebenaran Allah yang tidak berubah sedari awal Kristus mendirikan GerejaNya.
Saya setuju bahwa umat Katolik dan umat Kristiani lainnya bekerja sama untuk melaksanakan perintah Kristus. Akan tetapi, kita boleh mencoba merenungkan bahwa ketika kita benar-benar mencintai Kristus, kita akan berusaha memenuhi semua perintahNya sebaik mungkin. Permasalahan muncul ketika beberapa pihak yang mengajarkan perintah-perintah Kristus yang ternyata saling kontradiktif.
Kita perlu dengan rendah hati meminta tuntunan Roh Kudus dan memanfaatkan karunia akal budi sepenuhnya untuk mencari apa saja yang diperintahkan oleh Kristus. Tentunya, Kristus sama dahulu, sekarang, dan selamanya sehingga ajaranNya juga akan tetap sama hingga akhir nanti. Saya menemukan bukti-bukti bahwa memang Gereja Katolik menjaga ajaran-ajaran yang sama sedari awal Gereja Perdana terbentuk oleh Para Rasul. Saya mengundang anda pada pencarian kebenaran yang sama. Terlepas apapun yang anda temukan, saya hanya berharap setidaknya anda memahami bahwa Gereja Katolik tidak mengajarkan ajaran tanpa dasar yang jelas ataupun ajaran yang melenceng dariapa yang Kristus ajarkan.
Pacem,
Ioannes
itu benar,.. perlu kita ingat juga,… para Rasul mengajarkan Firman Allah dan yg terpenting memberitakan Kabar keselamatan yang datangnya dari Yesus,…. dari tulisan anda di atas tercermin bahwa anda ingin mengatakan bahwa Katholik lah yg Paling benar,…. tapi saya cuma mengingatkan bahwa Kristuslah yang Benar,…. baik Katholik maupun Kristen tidak ada apa-apanya,… ( Kalau Tidak ada Kristus) baik Katholik maupun Kristen sama-sama membritakan kabar keselamatan,…. yang tentunya karena campur Tangan Roh Kudus,….. bagaimana kita dapat mengatakan ajaran itu salah kalau Roh Kudus bekerja di dalamnya,….!!
Matius 28
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
itulah Pesan Tuhan Yesus,… Ia tidak meminta Mendirikan Ajaran Katholik atau Kristen kan ??
jadi :
mari kita berpegang tangan,…. bersatu dalam Do’a,…. saling mendukung dalam pelayanan Agar Kabar keselamatan itu, dan segala Bangsa di baptis dalam NamaNYA.
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua.
Amin.
[dari katolisitas: Silakan membaca terlebih dahulu artikel ini – silakan klik]
itu adalah Dogma-dogma yang anda sampaikan menurut pemikiran anda saja,………. apakah pemikiran itu sama seperti yang dikehendaki Kristus,…………???
Kristen tidak didirikan Marthen Luther dll. tapi mereka mengarahkan para mengikutnya untuk seturut dengan Alkitab,…..
tentunya Katholik pun memiliki sudut pandang yang berbeda dengan Kristen,….
namun keduanya mempunyai Misi yg sama,… artinya bukan membuat sesuatu yang baru.
Kristen Tuhannya Yesus
Katholik Tuhannya Yesus
apanya yang beda ?
yang beda adalah Liturgi saja,…. Kitab pun sama.
lalu atas dasar apa kita memandang salah Kristen?
biarlah Kebenaran itu menjadi MilikNYA dan Ia akan menyatakan di hari yg ditentukanNYA.
=====> karena kalau boleh saya simpulkan dari perbincangan ini jangan menghakimi <——
Semoga Tuhan Mengampuni Kita,… Maaf Sebelum dan sedahnya.
Tuhan Yesus Memberkati
[dari katolisitas: Dari komentar anda kelihatannya anda belum sempat membaca link yang saya berikan. Dalam link tersebut – silakan klik, anda dapat memberikan argumentasi terhadap artikel tersebut. Dengan demikian, diskusi dapat berjalan dengan baik tanpa memberikan tuduhan yang terlalu cepat seperti “itu adalah Dogma-dogma yang anda sampaikan menurut pemikiran anda saja…” Mohon maaf, kalau anda tidak memberikan argumentasi apapun dan hanya memberikan tuduhan, kami tidak akan memasukkan komentar anda selanjutnya. Semoga dapat diterima. ]
Salam, Charles
Saya bersyukur karena melihat Charles begitu merindukan persatuan Gereja Kristus. Mari kita berdoa semoga persatuan Gereja dapat terwujud sambil merefleksikan hal-hal apa saja yang sesungguhnya yang diajarkan oleh Kristus.
Umat Katolik memang mempercayai bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang sama yang didirikan oleh Kristus diatas Para Rasul. Kami percaya bahwa Allah memegang janjiNya untuk selalu menyertai jemaatNya (ekklesia) ini, terutama dari kesesatan dan maut. Allah sendiri yang menunjuk Gereja menjadi tiang penopang kebenaran. (Mat 28.20; Mat 16.18; 1 Tim 3 :15). Oleh sebab itu, semua yang diajarkan Kristus dahulu dapat kita telusuri hingga hari ini melalui semua jejak ajaran sepanjang abad dalam Gereja Katolik tanpa ada kontradiksi.
Semua umat Kristiani yakin pasti bahwa Yesuslah kebenaran. Namun, secara konkret, kebenaran apa saja yang Yesus ajarkan untuk seluruh muridNya di segala zaman? Silahkan Charles memulai dengan mendalami apa yang Charles yakini. Saya percaya Tuhan akan menuntun kita pada kepenuhan kebenaran ketika kita mau membuka hati. Semoga Allah selalu beserta kita.
Pacem,
Ioannes
Shalom,
Charles, anda lupa sejarah. Yang memecahkan Kekristenan adalah Luther. Dialah antara yang bertanggungjawab mengoyakkan kesatuan iman rasuli. Jangan lupa itu.
Linda M.
Shalom Linda Maria dan Charles,
Nampaknya di zaman sekarang agar kita dapat sama- sama mengusahakan persatuan Gereja, kita tidak saling menyalahkan. Sikap Gereja Katolik sendiri sangat jelas dalam menyikapi hal ini, sebagaimana dituliskan di dalam Konsili Vatikan II Unitatis Redintegratio, sebagai berikut:
“3. Dalam satu dan satu-satunya Gereja Allah itu sejak awalmula telah timbul berbagai perpecahan (Lih. (1Kor 11:18-19; Gal 1:6-9; 1Yoh 2:18-19), yang oleh Rasul dikecam dengan tajam sebagai hal yang layak di hukum (Lih. (1Kor 1:11) dan selanjutnya; (1Kor 11:22). Dalam abad-abad sesudahnya timbullah pertentangan-pertentangan yang lebih luas lingkupnya, dan jemaat-jemaat yang cukup besar terpisahkan dari persekutuan sepenuhnya dengan Gereja Katolik, yang seringnya karena kesalahan orang- orang di kedua belah pihak. Tetapi mereka, yang sekarang lahir dan di besarkan dalam iman akan Kristus di jemaat-jemaat itu, tidak dapat dipersalahkan dan dianggap berdosa karena memisahkan diri. Gereja Katolik merangkul mereka dengan sikap bersaudara penuh hormat dan cinta kasih. Sebab mereka itu, yang beriman akan Kristus dan dibaptis secara sah, berada dalam suatu persekutuan dengan Gereja Katolik, meskipun persekutuan ini tidak sempurna. Perbedaan- perbedaan yang ada dalam derajat yang berbeda di antara mereka dan Gereja Katolik- baik perihal ajaran dan ada kalanya juga dalam tata-tertib, maupun mengenai tata-susunan Gereja, memang menciptakan banyak hambatan, kadang menjadi hambatan yang serius, terhadap persekutuan gerejawi yang penuh. Gerakan ekumenis bertujuan mengatasi hambatan-hambatan itu. Sungguhpun begitu, karena mereka dalam Baptis dibenarkan berdasarkan iman, mereka disaturagakan dalam Kristus. Oleh karena itu mereka memang dengan tepat menyandang nama Kristen, dan tepat pula oleh putera-puteri Gereja katolik diakui selaku saudara-saudari dalam Tuhan.
Kecuali itu, dari unsur-unsur atau nilai-nilai, yang keseluruhannya ikut berperanan dalam pembangunan serta kehidupan Gereja sendiri, beberapa bahkan banyak sekali yang sangat berharga, yang dapat ditemukan di luar kawasan Gereja katolik yang kelihatan: Sabda Allah dalam Kitab suci, kehidupan rahmat, iman, harapan dan cinta kasih, begitu pula kurnia-kurnia Roh kudus lainnya yang bersifat batiniah dan unsur-unsur lahiriah. Itu semua bersumber pada Kristus dan mengantar kepada-Nya, dan memang selayaknya termasuk gereja Kristus yang tunggal.
Tidak sedikit pula upacara-upacara agama kristen, yang diselenggarakan oleh saudara-saudari yang tercerai dari kita. Upacara-upacara itu dengan pelbagai cara dan menurut bermacam-ragam situasi masing-masing Gereja dan jemaat sudah jelas memang dapat menyalurkan hidup rahmat yang sesungguhnya, dan harus diakui dapat membuka pintu memasuki persekutuan keselamatan.
Oleh karena itu Gereja-Gereja dan Jemaat-Jemaat yang terpisah, walaupun menurut pandangan kita diwarnai oleh kekurangan-kekurangan, sama sekali bukannya tidak berarti atau bernilai dalam misteri keselamatan. Sebab Roh Kristus tidak menolak untuk menggunakan mereka sebagai upaya-upaya keselamatan, yang kekuatannya bersumber pada kepenuhan rahmat serta kebenaran sendiri, yang dipercayakan kepada Gereja katolik.
Akan tetapi saudara-saudari yang tercerai dari kita, baik secara perorangan maupun sebagai Jemaat dan Gereja, tidak menikmati kesatuan, yang oleh Yesus Kristus hendak dikurniakan kepada mereka semua, yang telah dilahirkan-Nya kembali dan dihidupkan-Nya untuk menjadi satu tubuh, bagi kehidupan yang serba baru, menurut kesaksian Kitab suci dan tradisi Gereja yang terhormat. Sebab hanya melalui Gereja Kristus yang katoliklah, yakni upaya umum untuk keselamatan, dapat dicapai seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan. Sebab kita percaya, bahwa hanya kepada Dewan Para Rasul yang diketuai oleh Petruslah Tuhan telah mempercayakan segala harta Perjanjian Baru, untuk membentuk satu Tubuh kristus di dunia. Dalam tubuh itu harus disaturagakan sepenuhnya siapa saja, yang dengan suatu cara telah termasuk umat Allah, Selama berziarah di dunia, umat itu, meskipun dalam para anggotanya tetap tidak terluputkan dari dosa, berkembang dalam Kristus, dan secara halus dibimbing oleh Allah, menurut rencana-Nya yang penuh rahasia, sampai akhirnya penuh kegembiraan meraih seluruh kepenuhan kemuliaan kekal di kota Yerusalem sorgawi.”
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Kenapa ada yang harus marah dan meradang pada saat kebenaran dibukakan? Bukankah Tuhan mengatakan:” …….Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi? Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.” (Matius 5:14-15) Kalau web site ini dipakai Tuhan untuk menerangi rumah itu (semua pengikut Kristus baik Katolik maupun Non-Katolik) apakah gerangan yang membuat banyak orang marah? Sebab kebenaran itu akan bersinar laksana lampu di dalam gulita..Kalau “terang” kebenaran itu menyentuh dasar dasar ruang iman kita yang tidak kita kenal sebelumnya, lantas apakah kita dengan rendah hati mengarahkan pintu ruang kita kepada terang itu? Meskipun terang itu menyilaukan mata anda (baca:menyakitkan), namun engkau secara pelan akan membiasakan dirimu kepada terang itu.
Saya sangat setuju dengan Stef, kalau kebenaran itu didiskusikan dengan kasih dan lemah lembut maka tidak ada yang salah. Justru dengan semakin keras penolakan yang disuarakan, membuat saya bertanya tanya: dari manakah itu berasal? pasti bukan dari Tuhan sendiri.
Dear all,
Saya salut dan berterima kasih atas kerja keras team katolisitas.org dalam menyampaikan kebenaran ajaran Gereja Katolik. Banyak hal yang dapat saya pelajari dari website ini. Tentunya harapan saya utk semakin banyak org yg tertarik membaca kekayaan iman, ajaran dan tradisi Gereja Katolik.
Dari berbagai diskusi dalam website ini, saya sangat sedih melihat begitu banyak perbedaan yg menjadi ‘batu sandungan’ bagi umat beriman. Bukankan seharusnya kita menjadi satu, seperti yang didoakan Yesus sendiri?
Bbrp ‘batu sandungan’ sebenarnya bukanlah ‘batu sandungan’ jika dengan rendah hati kita mengakui bahwa saya bukan yg paling benar. Saya masih perlu banyak belajar dan menimba ilmu dari org2/komunitas yg telah terbukti memiliki kekayaan iman sejak zaman Tuhan Yesus, yaitu kesaksian iman para rasul yg dilestarikan oleh Gereja Katolik.
Menurut saya (opini), ‘batu sandungan’ yg ada lebih banyak pada sisi manusianya, bukan pada dogma. Kenapa? Karena ketika dogma/ajaran Gereja Katolik yg menjadi keberatan dari pihak non-Katolik telah dijawab oleh pengasuh katolisitas.org, tetap saja pihak non-Katolik tdk puas dan menyerang dgn berbagai kata-kata cela, cerca dan berputar-putar sehingga terlihat dia benar. Saya dan bbrp pembaca pasti bisa dengan akal sehat membedakan cara org menyampaikan pendapat sesuai dgn iman, sesuai dgn keinginan pribadi, sesuai dgn ‘gengsi’ bahwa dialah yg benar, dll. Saya salut dgn ketaatan Bpk. Stefanus Tay yg bbrp kali mengatakan jika ada kata2 beliau yg ternyata tdk sesuai dgn Magisterium GK, maka beliau atas ketaatannya kepada Gereja Katolik akan merevisi kata-katanya. Sebaliknya, apakah org2 yg mempertanyakan ajaran Gereja Katolik dari sisi alkitabiah stlh mendapatkan jawaban yg alkitabiah dari Bpk. Stefanus Tay, akan mau merevisi (minimal) cara pandang mereka terhadap Gereja Katolik? Adakah kebesaran hati dan kerendahan hati yg cukup utk mengakui bahwa “Gereja Katolik ternyata alkitabiah juga ya”?
Jika org bisa mengakui bahwa “Gereja Katolik ternyata alkitabiah juga ya”, marilah kita pelajari dan gali, semua hal yg masih dipandang sebagai tdk alkitabiah, supaya jadi jelas apa benar2 Gereja Katolik 100% alkitabiah.
Jika Gereja Katolik 100% alkitabiah, maka tahap selanjutnya adalah mengimani apa yg telah dijalankan oleh Gereja Katolik. Kenapa demikian? Karena jika 100% alkitabiah maka tdk ada alasan utk menentang apa yg dikatakan Alkitab, dan logikanya tdk ada pertentangan lagi secara prinsip dgn sesuatu yg 100% alkitabiah.
Jika masalahnya adalah manusianya, oknum dalam Gereja Katolik, marilah kita menjadi terang dan garam bagi umat Katolik yang lain, supaya dilihat umat Katolik yang lain dan memuji Tuhan dalam Gereja Katolik. Bukankan biarpun hanya tinggal saya dan Bpk. Stef yg mengimani ajaran Gereja Katolik tdk akan merubah kebenaran ajarannya?
Jika masalahnya adalah bosan/kering/gak gaul/sepi/ngantuk dalam Perayaan Ekaristi, maka yg perlu berubah adalah saya bukan Perayaan Ekaristi. Ketaatan sayalah yg membuat saya perlu menerima Ekaristi sebisa/sesering mungkin. Jika saya suka berdoa hening dgn lagu2 yg tenang, datanglah Perayaan Ekaristi hari minggu DAN ikutlah komunitas Doa Taize. Jika saya suka memuji Tuhan dlm lagu, datanglah Perayaan Ekaristi hari minggu DAN ikutlah komunitas Tritunggal Mahakudus atau Persekutuan Doa Karismatik Katolik pada hari yg lain, boleh 1x seminggu, 3x seminggu, 6x seminggu, tapi tetap hari Minggu khusus utk Ekaristi. Jika saya suka berdevosi kepada Bunda Maria, datanglah Perayaan Ekaristi hari minggu DAN berdoalah rosario tiap hari, ikut Legio Mariae, ikut novena2, tapi jangan absen di Perayaan Ekaristi. Semakin banyak doa2 kategorial lain selain Misa, maka utang Perayaan Ekaristi kita makin banyak krn Ekaristi adalah puncak kehidupan umat beriman, dan janganlah kesenangan berdoa kepada para kudus mengalahkan kerinduan menyambut Ekaristi, janganlah keindahan lagu2 penyembahan mengalahkan kehadiran Tuhan Yesus dalam Ekaristi. Karena penyatuan sempurna manusia dgn Tuhan Yesus hanya terjadi dalam Ekaristi, ddgn tangan memegang Tubuh Kristus dan dgn mulut memakan dagingNya sesuai dgn pesannya dalam Injil.
Jika masalahnya tdk bisa berdoa kepada “creature”, tdk apa2. Saat saya makin mencintai Ekaristi, mencintai Tuhan, maka saya akan menyadari msh banyak saya-saya yg lain, msh banyak yg lebih daripada saya dlm hal iman, yg juga mencintai Ekaristi dan mencintai Tuhan Yesus. Jika kita sama2 masih hidup berdoa bersama, maka seluruh creature yg masih hidup dalam iman dan kasih walaupun sudah mati akan tetap berdoa dgn kita. Dalam Perayaan Ekaristi jelas sekali kita saling mendoakan dalam doa umat/doa syafaat, mendoakan pemimpin Gereja, pemimpin negara, org2 yg sedang sakit, org2 yg miskin, dan semua doa2 itu dijawab bersama umat, “kabulkanlah doa kami”. Kita yg masih hidup masih mau mendoakan pemimpin negara yg tdk mengenal kita, apalagi para kudus di surga, ketika berdoa syafaat utk org sakit, org miskin, org berdosa, mereka akan menjawab juga “kabulkanlah doa kami ya Tuhan”. Apa bedanya? Bedanya masih hidup di dunia dan sudah hidup di surga. Sama-sama hidup kok, hidup dalam Tuhan. Refleksi: apakah kita sudah hidup dalam Tuhan?
Jika masalahnya adalah Paus/Uskup/para klerus/biarwati ‘terlalu dihormati’/’haus kekuasaan’/’hidup dalam kelimpahan’ maka saya tdk perlu menghakimi mereka dari luar. Saya kan tdk tau berapa jam sehari mereka berdoa, brp kali sebulan mereka mengaku dosa, seberapa enak makanan mereka tiap siang dan malam, dan kesulitan2 mereka juga tidak kita ketahui, misal brp banyak tidur mrk setiap hari ketika ada umat yg mau konsultasi, minta sakramen pengurapan org sakit, membawakan misa org mati, dll. Mereka dalam kapasitas sbg imam/pemimpin, juga manusia. Ketika seorang manusia yg berdosa dan mengaku dosa, diampuni dan dirayakan dgn sukacita di surga, kenapa kita menghakimi imam/pemimpin yg pernah salah? Bukankah mereka manusia jg yg perlu mendapatkan rahmat pengampunan dari Tuhan? Jika domba yg tersesat bisa diterima kembali dalam kawanan, kenapa imam tdk bisa? Tdk butuh kerendahan hati yg ekstrim utk menerima kekurangan dari pribadi imam/pemimpin Gereja, yg perlu adalah mengakui bahwa sayapun bukan org berdosa, dan hendaklah kita tdk lupa bahwa kitapun seharusnya tidak melempar batu kepada perempuan yg kedapatan berzinah apalagi kita melempar batu (atau celaan) kepada Imam yg punya kelemahan.
Akhirnya, sayapun menyadari saya bukan org yg sempurna, saya kadang terlambat ke Gereja hari minggu, saya tdk selalu berdoa rosario, saya tdk lagi ikut koor (karena kesibukan saya), saya jarang baca Kitab Suci, tapi saya berusaha utk lebih mengenal Tuhan, mengenal ajaranNya, lebih banyak baca Alkitab dan usahakan sedapat mungkin ikut Perayaan Ekaristi. (Opini/Perasaan:) Saya selalu bisa berkata2 dalam doa secara sungguh2 dalam Perayaan Ekaristi, terutama setelah Doa Syukur Agung, Bapa Kami dan Agnus Dei. Ketika Imam mengangkat roti dan anggur dan berkata “Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yg diundang dalam perjamuanNya” dan umat menjawab “saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh”, maka semua doa tercurah terus menerus tanpa saya perlu berpikir keras dan itulah saat yg menurut saya adalah “surga di dunia” sampai dengan selesai menyambut Tubuh Kristus. Benar2 beda, mau tadinya ngantuk, bisa melek karna hadirat Tuhan benar2 terasa. Coba deh.. Kita mgkn merasa bosan dari awal s/d persembahan, tapi saat prefasi sblm Doa Syukur Agung, cobalah melek dan rasakan hadirat Tuhan. Sungguh luar biasa. Semua kata2 pujian, penyembahan, semua lagu yg bisa anda nyanyikan utk memuji Tuhan, akan sangat bergema di sekitar pemecahan roti. Tidak perlu ke tetangga utk merasakan damai sejahtera dan hadirat Tuhan, dalam Perayaan Ekaristi, damai sejahtera dan hadirat Tuhan tercurah melimpah-limpah lebih drpd segalanya.
Maka dengan rendah hati saya mohon kepada semua umat Katolik, marilah kita kembali kepada iman kita, galilah semua pertanyaan dan batu sandungan, pelajarilah iman kita, dan rasakan kehadiran Tuhan dalam Ekaristi.
Bagi mantan Katolik (mohon koreksi Bpk Stef), jika anda suka dgn cara berdoa anda sekarang, anda juga bisa tetap jadi Katolik, dalam Gereja Katolik ada kelompok kategorial yg bisa menyalurkan cara anda tanpa harus meninggalkan Ekaristi. Jika anda masih sulit berdoa melalui org kudus dan Bunda Maria, anda bisa fokus dulu kepada Ekaristi, Jika anda belum percaya adanya api penyucian tdk apa2, karena jika anda selalu hidup dalam kondisi rahmat, sering mengaku dosa dan melakukan kasih sebagai silih atas dosa, anda tdk akan mampir ke api penyucian, tapi langsung ke surga. Jika anda tdk suka kepada Paus/jubah kebesaran/topinya/basilika megah di Vatican, percayalah bahwa ajaran moral Gereja dan ajaran iman yg diajarkan Gereja adalah benar, sambil pelan2 anda cari tau kenapa Paus dikatakan tdk dapat sesat soal moral dan ajaran. Tdk perlu tergesa2 mengetahui semua itu karna iman akan Yesus Kristus dan ikuti semua ajaran Gereja Katolik, anda tetap akan sampai ke tujuan akhir. Coba bandingkan, terlalu banyak mencari tau (ingat waktu umur kita di dunia terbatas) dan lambat mengimani, dibandingkan imani saja dulu, kebenaran akan terbuka setelah iman itu ada (tanpa tau seluruh kebenaran juga tdk apa2 karna yg diimani sudah benar, baik anda tau atau tidak, yg benar tetaplah benar).
Maaf Bpk. Stef dan team kalau saya sudah terlalu panjang lebar, saya bukan imam, saya cuma org biasa yg ingin tau, ingin berbagi dan mohon koreksi jika ada salah.
Tuhan memberkati
Glenn
(ikut nimbrung)
Sangat setuju dengan Glenn.
Kunci utama iman Katholik adalah rendah hati,dengan kerendahan hati kita bisa dengan mudahnya melaksanakan Kasih.
Bagaimana memulainya? just terapkan “aku ini hamba Tuhan,aku hanya melakukan apa yg harus aku lakukan,dan aku merasa diriku tdk lebih baik dari orang lain”.
Bukan berarti dg demikian kita merasa org yg sdh baik dan sempurna,justru tdk.
Karena tau kita hanyalah hamba yg tdk berguna di hadapan Tuhan,maka kita tdk akan punya kesempatan utk bermegah diri.
Menurut sy,hidup kudus versi manusia adalah hdp yg senantiasa penuh semangat utk bangkit dr kegagalan2.
Jika kita sering gagal dlm bersikap rendah hati,jgn menyerah tp tetaplah bersemangat/bangkit dr kegagalan itu dan terus mencoba lagi sampai akhir kehidupan kita :)
Jadi ikut2an sharing nie,hehehehe…
Berkah Dalem
Just utk Sherley ketahui, gereja dan para pendeta di Indonensia berlomba lomba mencari umat dengan mengiming-imingi hadiah mobil,uang dll. Gilanya lagi mereka berani beriklan di koran-koran dgn iming-iming hadiah. Saya sendiri sungguh sedih walaupun saya Katolik.
Sekarang ini pake modus iming-iming uang utk menarik umat gereja sesama protestan, sampe2 para pendeta yg tersedot umatnya marah2 (habis dah persepuluhan buat gue).
Ini gejala apa ya ? Apa para pendeta sdh dikuasai berhala (uang). Ingat pertumpahan darah gereja Protestan Horeka di Bandung krn masalah sepele.
Utk Sherley, ya saya rasa itu semua hak anda utk membenci,tidak suka,tidak sepaham dgn iman Katolik.
Ya itulah iman kami Katolik yg sdh banyak dibahas o/pak Stef.
Silahkan klo anda mau menghakimi kami. Namun kami hanya mo berdoa smoga anda tahu apa yg yg sdh menjadi kewajiban kami utk menjelaskan via pak Stef.
[Dari Katolisitas: Nampaknya kita harus dapat membedakan, antara perbuatan oknum dengan hal yang berlaku umum, sehingga kita tidak terlalu cepat menggeneralisasi suatu keadaan. Sebab hal yang tidak baik yang dilakukan sekelompok bukanlah suatu indikasi bahwa semua orang melakukan hal tersebut. Demikianlah sikap yang seharusnya kita miliki jika membaca berita- berita yang negatif yang dilakukan oleh seorang pendeta tertentu ataupun pastor tertentu. Mungkin langkah yang terbaik adalah kita mendoakan orang-orang yang bersangkutan, terutama karena posisi mereka sebagai pemimpin, agar mereka dapat memberi teladan iman yang baik kepada umat Tuhan]
Shalom,
Saya ingin bertanya jika kita umat Katolik ingin membuat persekutuan kecil (sel), apa saja yg harus dipersiapkan? seperti urutan doa, nyanyian, dsb. Apakah dlm persekutuan seperti ini harus didampingi oleh frater/bahkan romo? atau bisa dari org awam sendiri?
Saya diajak oleh anak2 UKM Kristen dan Katolik di kampus saya untuk mengikuti komunitas kecil yg sebagian besar mereka beragama Kristen. Rencananya mereka akan membuat suatu pengajaran ttg alkitab yg dipimpin oleh kakak rohani yg berasal dr gereja mereka (Non Katolik), bahkan mereka berniat utk membuat seperti diktat yg berisi pengajaran2 utk materi di persekutuan kecil ini.
Haruskah saya menyanggupi ajakan ini? Karena dgn mengikuti persekutuan kecil di kampus saya ini, maka saya hrs mendengarkan pengajaran2 yg berasal dr gereja mereka..
Mohon pencerahannya.
Terima Kasih, GBU all
Shalom Devi,
Kalau umat Katolik ingin membuat semacam sel grup kecil, maka silakan berkonsultasi dengan pastor terlebih dahulu. Dewasa ini, banyak keuskupan berkonsentrasi dalam pembinaan umat basis, dengan penekanan menghidupkan kegiatan lingkungan. Harapannya adalah lingkungan dapat lebih hidup, lebih menjangkau banyak orang di lingkungan tersebut. Dalam konteks ini, umat basis berdasarkan teritori. Namun, tidak tertutup juga untuk membuat umat basis dalam konteks kategorial, yaitu berdasarkan kategori tertentu, seperti yang ingin anda lakukan, yaitu kategori mahasiswa di universitas tertentu.
Kalau ada pastor yang bertugas untuk membantu di universitas tersebut anda dapat menghubungi beliau terlebih dahulu. Kalau tidak ada, coba menghubungi pastor di paroki terdekat, sehingga pastor dapat membantu, entah dia sendiri yang membantu atau dapat mengutus seseorang yang dia pandang baik untuk membantu kegiatan ini. Kalau tidak ada juga, anda dapat juga menghubungi dosen yang beragama Katolik dan mendalami ajaran Gereja Katolik dan meminta kesediaannya untuk mendampingi kelompok yang akan dibentuk.
Bentuk kegiatannya, dapat diisi dengan nyanyian atau pujian dan doa. Kalau dalam beberapa kesempatan tidak ada pembimbing, maka anda dapat menggunakan metode 7 langkah, yang juga dipakai dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam masa Prapaskah ini. Metode ini adalah seperti metode Lectio Divina, yang dapat anda baca di sini – silakan klik.
Menurut saya pribadi, anda tidak perlu bergabung dengan mereka, apalagi kalau yang memberikan pengajaran adalah bukan dari Gereja Katolik. Yang saya kuatirkan adalah lama-kelamaan anda dan teman-teman yang Katolik dapat terpengaruh pengajaran-pengajaran yang bertentangan dengan Gereja Katolik. Jadi, kumpulkan teman-teman yang Katolik dan ajaklah untuk bersama-sama memikirkan hal ini, menghadap pastor atau dosen, sehingga rencana untuk membentuk kelompok kecil ini dapat terwujud.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam,
Devi, kerinduan Devi untuk bersekutu untuk memuji dan mengenal Allah sungguh patut disyukuri. Terlebih lagi, kerinduan Devi diiringi dengan kerinduan mengenal Kristus dan GerejaNya yang benar.
Hingga hari ini, banyak sekali komunitas Katolik yang menyediakan grup sel yang dapat Devi. Salah satu komunitas besar di Indonesia adalah Komunitas Tritunggal Mahakudus. Selain itu, berbagai Persekutuan Doa Paroki juga sering mengadakan grup sel untuk anggotanya.
Tentunya, pengajaran dalam grup sel terbimbing ini lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada mengikuti grup sel dari pengajaran persekutuan lainnya. Semoga Devi dapat menemukan grup sel yang membangun kerinduan dan pengenalan akan Allah yang benar.
Pacem,
Ioannes
Saya ingin bertanya :)
saya seorang mahasiswa Katolik, di dlm pergaulan saya mayoritas dari kalangan Protestan..
yg ingin sy tanyakan :
1. saya pernah menanyakan ke tmn sy apakah di Protestan, pada waktu gladi bersih mau ibadah mereka bisa dengan bebas maju ke mimbar, dan bercanda disitu.. ini saya alami waktu jadi panitia Natal kampus sy,(kebetulan saya panitia pembantu saja krn memnang jumlah mahasiswa Kristen dan katolik sangat minim di kampus sy), yg diadakan di gereja Bethel, panitia lain yg bertugas di panggung bs dgn bebas berkeliaran di daerah punggung dan mimbar, duduk2, dsb.
Dan jawaban tmn sy adalah Gereja itu hanya bangunan, setiap diri kita adalah bait Allah.
Pak Stef, bgmana cara penjelasan dr sudut pandang Katolik dlm hal ini? krn terus terang saya lgsung bingung sm pernyataan demikian. :)
2. Dlm hal beribadah mereka bisa loncat2 saking semangatnya, lengkap dengan alat2 band ini itu.. no offense, saya merasa seperti melihat konser..tp saya tetap menghormati saat ibadah mereka berlangsung.. bagaimana pandangan soal ini menurut Pak Stef?
3. Pernah saya dibawa teman saya ke seseorang hamba Tuhan ( katanya) dan bisa bernubuat.. teman saya didoakan beberapa saat, lalu si hamba Tuhan ini mulai bernubuat ttg masa depannya, dia akan kuliah dimana, bertemu jodoh di kota apa, dsb. Saya pun iseng mencoba didoakan olehnya, dan mendapatkan nubuatan juga ttg masa dpn saya.. pada waktu itu saya positive thinking saja..
apakah dalam gereja Katolik kita diperbolehkan mendengar / ingin tau nubuatan ttg kita?
Apakah nubuatan yg dilontarkan si Hamba Tuhan adalah bnar janji Tuhan dan akan tergenapi? apakah nubuat itu bisa batal?
terima kasih, sekian pertanyaan saya dan mohon pencerahannya :)
Salam Damai
Shalom Devi,
1. Tidak ada Tabernakel dalam gedung gereja non-Katolik
Salah satu perbedaan yang terbesar antara gedung gereja Katolik dan gereja non- Katolik adalah bahwa di dalam gedung gereja Katolik terdapat Tabernakel -yang di dalamnya hadir Tuhan Yesus sendiri dalam sakramen Maha Kudus – sedangkan di gedung gereja non-Katolik tidak terdapat Tabernakel.
Maka, perbedaan ini mengakibatkan perbedaan yang besar, baik dalam tata ruang gereja Katolik dan gereja non-Katolik, dan mungkin juga dapat berpengaruh pada sikap seseorang di dalam gedung gereja. Tanpa Tabernakel, maka gedung gereja non- Katolik memang dapat dianggap oleh mereka sendiri sebagai tempat pertemuan biasa, jadi tidak ada yang sakral. Tetapi bagi umat Katolik tidak demikian. Gedung Gereja, walau hanya gedung, merupakan tempat di mana Yesus sungguh hadir, dan kehadiran-Nya ini kita rayakan dalam kesatuan di setiap perayaan Ekaristi. Maka gedung gereja bagi umat Katolik adalah sungguh rumah Tuhan. Namun demikian, tentu saja, umat Katolik tidak menyangkal bahwa setiap diri kita adalah bait Allah (1 Kor 3:16), karena melalui Baptisan kita menerima Roh Allah.
2. Beribadah sambil loncat- loncat dan lagu- lagu dengan band?
Tentang hal ini, sudah pernah dibahas di artikel ini:
Kenapa tidak ada Tari-tarian, Sorak sorai dan tepuk tangan di Misa?
Band sebagai alat musik di Misa, bolehkah?
Lagu pop Dinyanyikan di Misa?
3. Tentang Nubuat Hamba Tuhan
Harus diakui, bahwa hal ‘nubuatan’ ini beberapa kali pernah juga saya dengar. Beberapa yang saya dengar, akhirnya tidak terjadi, walaupun ada juga yang sepertinya terjadi. Maka, janganlah terlalu mengandalkan ‘nubuatan’ semacam itu. Silakan diperiksa, apakah nubuatan itu membangun iman atau tidak? Sebab hal kuliah dan bertemu jodoh nampaknya merupakan hal yang umum terjadi dan dapat terjadi, dan mari kita serahkan saja kepada Tuhan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Terima kasih Bu Inggrid atas jawabannya,
Apakah Martin Luther sendiri mengajarkan bahwa tidak ada ‘gedung’ yg dikhususkan sebagai rumah Tuhan?
Gereja manakah yang sebenarnya mengikuti ajaran Martin Luther, karena saya melihat ckup banyak perbedaan antara gereja Protestan yg masih konvensional, malah dr segi liturgi masih mirip dengan Katolik.
Teman saya ada yg berasal dari gereja GBI Rock, utk kaum muda mereka menamakan sbg Gereja Rocket. Mereka biasa beribadah di cafe Hugo’s. Siapakah sebenarnya pendiri dari gereja seperti ini?
Saya jg penasaran ttg gereja Advent, mereka (sepertinya) berpegang tguh pada kitab PL. tidak blh makan babi,udang,belut,kodok,minum teh, bahkan klo bisa vegetarian.. Apakah memang kita juga diharapkan tetap berpegang pada hukum Tuhan dari Perjanjian Lama dlm hal makanan? Mengapa mereka tidak menyadari akan ayat di PB seperti di Kolose 2:20-23, dan masih ada yg lain saya lupa ayatnya.
Pada akhirnya, saya bersyukur bahwa saya jadi satu dgn Gereja Katolik, bukan sperti saudara2 kita yg terpecah-pecah dan saling tidak mengenal gereja non-Katolik lain.. contohnya teman2 saya yang Pentakosta bingung dan tidak tau menahu ttg gereja Advent, bgitu juga sebaliknya tmn saya dr gereja Advent menganggap pujian2 ala Pantekosta terlalu berisik, dan masih banyak lg yg saya saksikan sendiri, dan membuat geli sendiri.
Sangat disayangkan kebanyakan muda/i Katolik kurang bs se’fanatik’ mereka… Mereka begitu fanatik dan ‘kuat iman’ dan berapi-api dlm pelayanan.
Demikian pertanyaan2 dari saya.. terima kasih sebelumnya. :)
Shalom Devi,
Kalau anda melihat link ini – silakan klik, maka anda akan melihat bahwa pada akhirnya Luther-pun harus mengkoordinasikan gereja-gereja yang bertumbuh. Sejarah membuktikan bahwa tanpa adanya otoritas dalam menentukan pengajaran dan administrasi – seperti yang terdapat dalam Gereja Katolik – maka akan timbul perpecahan. Perpecahan ini dapat anda lihat di grafik berikut ini:
Kalau kita melihat Lutheranisme, terutama yang tradisional, maka kita melihat adanya liturgi yang sangat mirip dengan Gereja Katolik, dan bahkan bangunan gereja juga sangat mirip dengan Gereja Katolik, termasuk adanya patung-patung di dalam bangunan gereja. Sejak perpecahan ini, maka sampai sekarang ada 28,000 denominasi, yang sering sulit untuk ditelusuri asal mulanya. Dan saya sendiri tidak tahu siapa pendiri dan seperti apakah gereja Rocket.
Tentang hukum dalam Perjanjian Lama, kita mengenal adanya tiga hukum, yang dapat dijabarkan sebagai: hukum moral, hukum seremonial dan hukum yudisial, dan penjabarannya dapat dilihat di sini – silakan klik. Dengan mengerti tiga hukum ini, maka kita dapat menganalisa beberapa situasi dengan tepat. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
suatu saat saya pernah kebetulan mengikuti ibadah Gereja Kristen Protestan di Maluku (GPM). ini murni kebetulan tanpa niatan. yang mengherankan adalah susunan “acara”-nya mirip betul dngan liturgi Gereja Katolik. Seingat saya: nyanyian pembukaan, doa pembukaan, pembacaan Kitab Suci (bacaan non-Injil disusul Injil), kotbah, pengakuan Iman Rasuli, doa umat, persembahan dan penutup.
Shalom Alexander Wang,
Silakan melihat liturgi dari Traditional Lutheran berikut ini:
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
untuk @sherly… yang mantan katolik..pertanyaan2 anda sebenarnya menggambarkan akan ketidaktahuan akan gereja katolik. beruntunglah di sini dijelaskan dengan gamblang dan ilmiah..anda orang katolik wewakili sebagian besar umat katolik yang memang banyak yang tidak mengerti tentang katolik. bedanya hanya anda keluar dan masuk protestan…dan menghujat. Sebagian besar seperti itu entah dari agama manapun kalau keluar pasti mencari sesuatu yang dulu tidak di pahaminya. tapi pertanyaan anda sangat membantu bagi orang katolik yang tidaktahu jadi tahu. Ya yang penting si sherli ini membaca atau tidak. karna kalau dilihat sih gak paham apa yang diterangkan semua. Dan saya minta buat redaksi saya menghargai dan menghormati semua jawaban yang penuh akan fakta ilmiah dan teologis ini..agar menggunakan bahasa yang mudah di pahami. [edit]
shalom all
dear sherly :
maaf sebelumnya,
saya baca dari diskusi ini dari awal sampai akhir pertanyaan anda hanya memojokkan dan tidak berfikir dingin tapi anda menggunakan ego dan emosi anda jadi saya merasa tuduhan anda ke orang Katholik hanya tuduhan semu di mana anda tidak menjawab pertanyaan dari Alexander di mana pertanyaanya :
apa beda Protestan/Lutheran dengan Pentekosta (atau Pantekosta?)?
pertanyaan sepele itu saja tidak dapat anda jawab. Maaf kalo comment saya kasar semoga dapat dimengerti dan pertanyaan itu dapat anda jawab.
Tuhan memberkati
andreas
Dear Pak Stef dan Ibu Inggrid,
Saya bersyukur kepada Tuhan atas dedikasi Anda berdua untuk menerangkan dasar-dasar iman katolik melalui web ini. Saya yakin Tuhan Yesus memberkati Anda berdua dan keluarga serta karya Anda ini. Banyak orang terbantu untuk mengenal ajaran katolik yang benar karena dengan tekun dan rendah hati Anda berdua menerangkannya seakurat mungkin dan dengan kesopanan yang terpuji.
Banyak orang katolik pindah ke gereja lain dengan alasan-alasan seperti yang dikemukakan saudari Sherly. Sebenarnya saudari Sherly menyampaikan apa yang sebenarnya dia tidak tahu tentang ajaran gereja katolik. Saya duga selama jadi katolik, dia tidak pernah serius dengan iman katolik. Saya juluki gejala macam itu dengan sebutan “katolik tidur”. Banyak orang katolik yang malas-malasan mempelajari dasar-dasar imannya sehingga mereka mudah dibingungkan oleh macam-macam argumen kitab suci dari gereja-gereja lain. Tapi anehnya, para pewarta dari gereja lain pada umumnya enggan utk berdiskusi argumentatif dengan orang katolik yang benar-benar mengetahui ajaran katolik, kecuali beberapa yang mampir ke web ini.
Selain karena bingung oleh macam-macam argumentasi kitab suci, meski bagi orang yang tahu tentang makna sesungguhnya teks kitab suci merasa argumen mereka “otak atik gathuk” ayat-ayat kitab suci, orang katolik tidur juga mudah tertarik dengan macam-macam tanda/mujizat (?) [Dari Katolisitas: kami edit] Nah, mungkin sebaiknya Pak Stef dan Ibu Inggrid berkenan menerangkan juga karunia-karunia otentik dan bukan otentik serta pembedaan roh. Saya mohon agar kedua tema ini diterangkan sepraktis mungkin agar umat katolik dapat memakainya sebagai pegangan dalam menilai setiap karunia secara benar.
Terima kasih atas kesediaan Pak Stef dan Ibu Inggrid. Tuhan memberkati Anda berdua.
[Dari Katolisitas: Terima kasih atas dukungan Anda. Tentang discernment, telah pernah dibahas sekilas di artikel ini dan tanya jawab di bawahnya, silakan klik; dan tentang karunia Roh Kudus dan manfaatnya, klik di sini, tujuh karunia Roh Kudus, klik di sini, dan Apakah gerakan karismatik Katolik sesat?, silakan klik]
Semoga Tuhan Yesus selalu menyertai kita, menerangi hati kita semua dengan Roh Kudus agar dengan iman yang mantap kita dapat menebarkan cinta-Nya kepada semua makhluk di muka bumi ini. Bagi saudara (i) yang ada di Katolisitas, saya dengan iman yang penuh pada Yesus mengagumi web ini. Untuk saudara (i) kita yang mungkin secara tidak sadar menyampaikan pendapat yang bertolak belakang, mari kita doakan, semoga Tuhan membuka hati dan pikirannya untuk mendengar dan menelaah isi Kitab Suci tentang ajaran Suci yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus bersabda : Ampunilah musuhmu 70 x 7 kali. Tuhan memberkati kita semua.
Saya sebelumnya udah niat pindah ke Protestan karena mau ikut agama pacar saya. Saya yang pada saat itu dengan keyakinan yang menggebu-gebu lebih mementingkan pacar daripada keyakinan yang saya yakin selama ini, salah satu penyebabnya adalah kekurangtahuan tentang ajaran gereja Katolik.
Namun timbul rasa khawatir yang sangat mendalam, sebab jika saya pindah ke Protestan maka saya akan kehilangan beberapa sakramen, terutama Sakramen Ekaristi, Pengampunan Dosa dan Perminyakan Orang Sakit. Saya sempat berpikir bahwa semua agama Kristen sama saja, tujuannya 1 yaitu Yesus Kristus, dan saya juga sempat pikir biarpun sudah Protestan pasti bisa sesekali menerima Sakramen Ekaristi dan pengampunan dosa di gereja Katolik.
Dan akhirnya saya dengan rasa haus akan kebenaran mencari pencerahan tentang apa yang menjadi pergumulan saya selama ini… maka apa yang saya peroleh… Saya sangat terkejut, ternyata saya tidak bisa menerima Sakramen Ekaristi walaupun saya masih mengimani iman Katolik…
Supaya lebih obyektif, saya mencoba mencari website Protestan yang kiranya dapat mencerahkan pemikiran saya, ternyata tidak ada satupun yang bisa, akhirnya kembali lagi ke katolisitas.org… menelusuri halaman demi halaman, tanya-jawab demi tanya jawab (walau tidak pernah bertanya tetapi sudah terwakili dengan pemaparan yang jelas dan mantab)… semakin ditelusuri semakin mendapat pencerahan, semakin menemukan jati diri ke-Katolik-an saya…
Puji Tuhan, akhirnya saya memutuskan untuk mempertahankan iman saya kepada iman Katolik, pacar saya jadi sedih, walau awalnya saya juga merasa kehilangan tetapi saya semakin dikuatkan dengan “harta karun” Gereja Katolik yang terpendam di katolisitas.org.
Sekarang saya mau mencoba mengajak dia untuk mengenal Gereja Katolik yang selama ini dikenalnya hanya lewat orang-orang segereja dengan dia, tetapi dia terkesan menutup diri untuk mengenal iman Katolik, dengan dalih “semua gereja sama saja” dan “saya sudah bersumpah di depan altar untuk mempertahankan iman saya terhadap Kristus”. Langsung timbul di benak saya, apakah dia merasa bahwa Katolik tidak mengimani Kristus dan kenapa harus pake sumpah-sumpah segala untuk mengimani Kristus? Atau ada “propaganda” untuk “memusuhi” Katolik.
Waktu ada kebaktian Pria/Kaum Bapa (kaum bapak kok ada penekanan pria… lucu) di rumahnya ada beberapa bapak yang dengan tidak hormat menggunakan tanda salib secara berulang-ulang di depan pacar saya sebagai tanda ejekan karena mereka tau saya Katolik, tetapi mereka tidak sadar kalau saya berada di situ dan memperhatikan tingkah laku mereka.
Oh ia, saya juga merasa berhutang budi sama dia, sebab sebelum mengenal dia, saya merupakan manusia yang tanpa pengharapan, tetapi setelah bertemu dengan dia, saya menjadi orang yang haus akan Yesus Kristus.
Walaupun sekarang di hati kecil saya ada rasa bersalah terhadap dia, tetapi saya tidak mau merasa bersalah terhadap Dia yang telah menebus dosa manusia. Karena cinta Ilahi lebih besar dari pada cinta manusiawi…
Mohon nasehat serta doa supaya dia bisa dengan penuh kesadaran, kerendahan hati, kemauan dan tanpa paksaan mau menerima ajaran gereja Katolik…
Terima kasih Tim Katolisitas yang telah membantu saya menemukan “harta karun” Yesus Kristus lewat Gerejanya yaitu gereja Katolik…
Tuhan Yesus memberkati….
Shalom Tri Handoyo,
Terima kasih atas sharingnya dan dukungannya untuk karya kerasulan ini. Memang menjadi kewajiban kita semua untuk menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi. Dalam sejarah gereja, banyak santa-santo yang mengasihi Kristus dan bersedia untuk mengorbankan kepentingan pribadinya agar tetap berada di dalam kesatuan dengan Tubuh Mistik Kristus. Bersyukurlah kepada Allah yang memberikan kekuatan kepada anda untuk dapat mempertahankan iman Katolik.
Dari cerita anda, sebenarnya pacar anda telah bersumpah untuk mengimani Kristus. Sumpah ini tidaklah salah, karena bagi kita semua yang telah dibaptis juga berjanji untuk mengikuti Kristus dan seluruh perintah-Nya. Jadi, kalau pacar Anda berfikir bahwa semua Gereja sama saja dan yang penting mengikuti Kristus, maka seharusnya tidak menjadi masalah kalau dia pindah ke Gereja Katolik, sejauh Anda dapat menunjukkan bahwa menjadi umat Katolik yang benar sesungguhnya mengikuti Kristus dengan sebenarnya. Kalau kita mengasihi Kristus dengan benar-benar, maka kita harus mengasihi Kepala Gereja, yaitu Kristus dan juga mengasihi Tubuh-Nya, yaitu Gereja Katolik. Silakan melihat artikel tentang mengapa kita memilih Gereja Katolik di sini – silakan klik. Anda dapat menunjukkan artikel tersebut jika waktu memungkinkan atau berdiskusi tentang hal ini dalam suasana kasih. Bawalah hal ini dalam doa pribadi, sehingga Roh Kudus sendiri yang akan memampukan anda untuk dapat dengan bijak menyampaikan kebenaran iman Katolik. Jangan memaksakan kehendak Anda, tapi lakukan tahap demi tahap. Yang terpenting adalah Anda menjalankan bagian yang harus Anda lakukan, seperti: berdoa, mempelajari iman Katolik dengan baik sehingga pada kesempatan yang tepat Anda dapat mempertanggungjawabkan iman Katolik dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1Pet 3:15), menyampaikan kebenaran iman Katolik dengan bijaksana dan penuh kasih tanpa mengaburkan kebenaran, menunjukkan bahwa dengan berpegang pada iman Katolik, maka Anda dapat lebih menghormati pacar Anda dengan lebih baik dan dapat mengasihi pacar Anda dengan lebih murni, tunjukan juga bahwa Anda dapat hidup sesuai dengan perintah Kristus. Kita manusia tidak dapat mengubah hati. Urusan mengubah hati hanya dapat dilakukan oleh Roh Kudus. Jadi, biarkan Roh Kudus menjalankan bagian-Nya secara sempurna, di dalam waktu yang Dia pandang tepat.
Dalam suasana perbedaan agama, mohon kepada Tuhan untuk diberikan kebijaksanaan, sehingga Anda dapat menyikapi perbedaan dengan bijaksana tanpa perlu mengorbankan kebenaran. Jadi, tidak perlu mempersoalkan teman-temannya yang mungkin terlihat mengejek. Kita harus berasumsi bahwa mereka mungkin mempunyai niat baik untuk membawa kita kepada Kristus. Hal ini telah dibuktikan oleh pacar Anda sendiri yang dapat membawa Anda kepada kehidupan yang lebih baik, sehingga Anda mempunyai niatan untuk lebih mengenal Kristus. Kalau pacar Anda yang Kristen non-Katolik menginginkan anda untuk mengenal Kristus dan Anda mempunyai ketetapan hati untuk menjadi umat Katolik, maka sesungguhnya secara tidak langsung, keinginan pacar Anda tercapai, karena dengan Anda tetap menjadi umat Katolik, maka sebenarnya Anda telah memutuskan untuk mengenal dan mengasihi Kristus dengan sebenarnya. Jadi, Anda tidak perlu merasa bersalah dalam situasi seperti ini. Semoga jawaban ini dapat membantu. Tanya jawab ini juga dapat membantu – silakan klik. Doa kami dan pembaca katolisitas.org menyertai Anda untuk dapat mewartakan Kristus dan Gereja-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sdri. Sherly yang bekerja di Kedubes Vatican di Australia yang dikasihi Kristus Yesus di dalam gereja Pentakosta,
Setelah membaca keseluruhan perkembangan diskusi dengan tim Katolisitas, d.h.i. Pak Stefanus dan Ibu Inggrid yang rendah hati, saya ingin menyampaikan komentar (walau mungkin sudah merupakan pengulangan dari komentar-komentar terdahulu) sebagai berikut:
a. Site Katolisitas jelas dibuat untuk menyebarluaskan doktrin dan dogma Agama Katolik kepada umat Katolik khususnya tentu dengan harapan agar pemahaman tentang doktrin dan dogma Agama Katolik semakin dipahami berdasarkan Alkitab, magisterium, dan tradisi Katolik dan juga kepada umat agama apa saja (non Katolik) yang ingin mengetahui doktrin dan dogma Agama Katolik.
Anda yang non Katolik masuk ke site ini dan memberikan opini dan persepsi agama Pentakosta anda tentu tidak ada masalah karena siapapun dapat mengakses site ini secara bebas dan gratis. Yang saya lihat menjadi masalah adalah bahwa anda dengan segala kecintaan kepada ajaran kepentakostaan sebagai gereja modern telah menginjak-injak harga diri anda dengan komentar-komentar yang tendensius, emosional, egois, ingin menang sendiri, tidak ilmiah, kasar, tidak memiliki etika, sudut pandang yang sangat sempit, penuh dengan rasa dendam, tidak jujur, asal ngomong karena omongan yang satu dengan yang lain saling bertentangan alias tidak konsisten, arogan, senang melecehkan orang (salah contohnya kepada Merlin), dan masih seabrek sifat-sifat buruk yang tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Yesus Kristus, Roh Kudus, dan bapa-bapa Gereja.
Saya tidak akan membahas secara rinci tentang persepsi saya tentang pribadi anda di atas, karena sesungguhnya sudah dibahas secara jelas dengan pengasuh site ini dalam rangkaian diskusi. Saya hanya mencoba menunjukkan kepada ada saja secara garis besar dengan harapan anda bisa berubah lebih dewasa dalam berdiskusi, dalam berpendapat, dalam menilai orang atau kelompok lain, dan dalam berbagai aspek kehidupan kita dalam peziarahan di dunia ini. Saya yakin anda ini orang yang tidak bahagia dalam hidup karena tidak mempunyai pendirian dan prinsip yang kuat berdasarkan akal sehat. Cobalah cerna sendiri mengapa saya mengatakan demikian. Saya yakin anda banyak membaca Alkitab tetapi kurang memiliki kemamampuan menggunakan akal sehat dalam memahami isi Alkitab itu. Anda cenderung mengarang makna dari ayat-ayat Alkitab. Contohnya, betapa berani anda mengatakan bahwa Yesus itu punya Saudara laki-laki dan perempuan. Yesus bukanlah anak tunggal dari Maria. Apakah hati nurani anda yang paling dalam meyakini ini? Kalau memang ini keyakinan dan kebenaran menurut anda dan menurut agama Pentakosta yang anda sanjung itu, yah silahkan saja. Nanti kita pertanggungjawabkan di pengadilan terakhir. Saya tidak akan mendebat anda soal ini. Silahkan kembangkan ajaran itu menurut agama anda. Tetapi sebaliknya, janganlah mengintervensi kebenaran yang diyakini oleh gereja lain, d.h.i. Gereja Katolik. Ini yang saya katakan anda berjiwa besar, tidak ilmiah, egois, dlsb.
b. Site ini benar-benar sangat bermanfaat bagi umat Katolik dimana saja berada, tidak terkecuali saya sendiri. Saya yakin bahwa site ini akan memperkokoh iman setiap warga Katolik, bahkan akan menarik simpati banyak orang untuk mengikuti Yesus Kristus melalui jalur Agama Katolik yang sungguh-sungguh dibangun oleh Yesus Kristus sendiri.
c. Kiranya Yesus Kristus mengampuni segala orang yang telah menghinaNya karena Dia datang untuk menyelamatkan manusia, bukan menghukum. Maka itu, perkuatlah imanmu di dalam gereja Pentakosta anda. Seperti yang anda katakan: “saya mau fokus sama Tuhan dan Roh Kudus”. Itu bangus sekali. Tetapi sekali lagi, orang yang fokus sama Tuhan dan Roh Kudus itu harus terefleksi dari tutur kata dan perilakunya. Minta ampunlah maka Yesus akan mengampunimu, karena Yesus tahu bahwa anda tiak mengetahui apa yang anda katakan dan perbuat.
Salam dari Jakarta.
Shalom Laurens,
Kita tidak perlu untuk mengira-ngira motivasi Sherly dalam memberikan tanggapan, karena kita tidak tahu secara persis. Bahwa ada yang dapat diperbaiki dari Sherly, tentu saja ada, yaitu bagaimana dia dapat menyampaikan pesan dan argumentasinya dengan lebih baik dan terstruktur. Namun, mungkin saja, dia memberikan pesan dengan tujuan baik, yaitu untuk menyadarkan umat Katolik yang dianggap sesat. Namun, yang saya ingin tekankan adalah ada banyak umat Kristen yang terlanjut salah paham dengan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Saya hanya berharap, melalui diskusi ini, minimal umat dari agama lain juga dapat melihat bahwa iman Katolik mempunyai dasar yang kuat. Mungkin saja mereka tetap tidak setuju, namun, mereka dapat melihat bahwa iman Katolik bukanlah tanpa dasar, namun sesungguhnya berakar kuat pada Kitab Suci dan Tradisi Suci, yang terus dijaga oleh Magisterium Gereja.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Pak Stefanus,
Terima kasih banyak atas komentar Pak Stef. Tentu kita doakan bahwa dengan kasus Sdri. Sherly ini, saudara-saudari kita seiman katolik yang memang banyak (tentu di agama lain juga banyak) berperilaku tidak sesuai dengan iman katolik, sungguh-sungguh dengan penuh kesadaran dapat mengubah perilaku dan tutur kata mereka dalam kehidupan sehari-hari dimana saja mereka berada.
Salam damai Kristus Yesus,
Laurens Samosir
Mari dengan segala kerendahan hati kita luangkan waktu sebentar, kita doakan saudara kita Sherli, supaya selalu dibimbing Roh Kudus, supaya menemukan kedamaian sejati hanya dari Kristus yang sudah sudah diserahkan bagi kita.
Shalom semuanya,
saya mengikuti diskusi ini dan sangat terkesan dengan jawaban/tanggapan dari Katolisitas.org yang bijak serta informatif. Rasanya jadi makin cinta sama agama Katolik hehehe…..bagi saya pribadi agama merupakan sarana terbaik dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Oleh karena itu orang sebaiknya konsisten pada agama yang dianut dan mendalaminya dengan baik.
Perkenankan saya sharing sedikit. Terus terang dulu saya sempat agak kecewa dengan Gereja Katolik yang bagi saya waktu itu terasa kurang enerjik juga kurang perhatian pada umat. Untungnya (puji Tuhan) saya tidak sampai berpindah agama atau mengingkari iman Katolik, hanya sempat menghilang dan terpeleset ikutan aliran NAM selama beberapa tahun. Sudah mengaku dosa dan kemudian kembali ke Gereja lalu menerima Sakramen Krisma. Setelah terima sakramen Krisma kemudian aktif berdoa Rosario dan Novena saya semakin memahami ajaran Gereja Katolik dan bagaimana Tuhan Yesus begitu mengasihi saya melalui agama yang saya anut.
Proses pertumbuhan rohani memang sesuatu yang tidak mudah. Tantangan paling besarnya adalah godaan untuk ‘belanja spiritual’ alias mencari2 bentuk kepercayaan yang lain. Ini merupakan hal yang wajar; suatu fasa dalam kehidupan manusia yang senantiasa tidak puas. Hal yang menyelamatkan saya adalah pemikiran bahwa, jika saya gagal dalam hubungan dengan Tuhan di Gereja, bagaimana saya bisa berhasil di lingkup yang lebih luas (dunia). Bagi saudara2ku yang sedang bergumul dengan keinginan mencari bentuk kepercayaan lain, pikirlah baik2. Berdoa mohon petunjuk Tuhan dan konseling atau meminta pendapat para ahli jika perlu.
Demikian masukan dari saya.
Tuhan Yesus memberkati :-)
[dari Katolisitas: Terima kasih atas sharing Anda, semoga menjadi berkat bagi pembaca dan semoga kepenuhan kebenaran dalam Gereja Katolik terus menuntun Anda menuju kepada Bapa, Tuhan memberkati]
Shalom Steff
Saya seorang Katolik yg mempunyai banyak sekali pertanyaan tetang iman Katolik dan iman Kristen atau lebih tepatnya iman kepada Yesus:
1. Kenapa Katolik selalu mengatakan bhw Gereja Katolik adl Gereja yg didirikan langsung oleh Rasul Yesus? Bukankah yg mengangkat Petrus menjadi bapa gereja adl pemerintahan Romawi? Hal itu sbg suatu tindakan politik dr pemerintah Romawi yg merasa terancam oleh pengikut2 Kristus yg semakin berkembang pesat, sehingga mereka mengangkat Petrus sbg Bapa gereja & sehingga perkembangan jemaat berada di bawah pemerintahan mereka. Dan bukankah kisah hidup Yesus sendiri tdk terikat di 1 Gereja, tdk tertulis 1 nama Gereja pun di Injil tempat Yesus memberikan dirinya di Gereja tsb. Jadi Mengapa Katolik & Non Katolik selalu menekankan harus setia pd Gereja ? Bukankah seharusnya setia kpd Allah Tritunggal (baik di gereja Katolik & non katolik sama2 mengakui Allah tritunggal)? Jadi knp kita mengkotak2 Tuhan dlm agama? Bukankah agama2 yg saat ini berkembang dan terus ada adl agam2 yg kuat secara politik juga. Contoh nyata adl gereja Katolik kita, karena kita berpusat pd pemerintahan Vatikan Roma.
2. Gereja Katolik sering membuat tradisi2 berdasarkan keputusan Paus, seumur hidup saya menjadi Katolik saya menjalani sesuatu yg tdk saya mengerti utk apa hrs dilakukan, krn itu tdk tertulis & tdk difirmankan Tuhan dlm Kitab Suci, dan bukankah Tuhan sendiri pernah mengatakan Iman & Tradisi adl 2 hal yg berbeda, apakah kita bisa beriman kpd Tuhan & kpd tradisi? Sedangkan tradisi2 tsb belum tentu sesuai dgn kehendak Allah.
3. Sering sekali baik di Gereja Katolik maupun Kristen mengatakan berulang2 kali kita umatnya adl anak2 Kerajaan Allah, lalu knp di Katolik hrs ada santo santa ? Karena menurut saya memang kehidupan mereka baik utk dijadikan teladan, tetapi sampai saat ini saya merasa tdk pd tempatnya doa2 devosi kepada mereka dan bukankah doa2 devosi tsb adl keputusan dr pimpinan katolik yakni Paus. Di Alkitab yg diyakini sbg Firman Tuhan tdk pernah Tuhan mengatakan kita dpt meminta bantuan org2 yg hidupnya kudus yg sudah meninggal utk membantu mendoakan kita. Lalu di mana otoritas kita yg juga anak Kerajaan Allah? Apakah doa devosi tsb berdasar atas perkataan Paus atau hasil keputusan pimpinan2 gereja? Bagaimana saya dpt mengetahui apa pendapat Tuhan mengenai ini?
4. Menurut jwbn tim katolisitas yg saya baca sblm mengenai patung2 yg digunakan https://katolisitas.org/2008/07/12/orang-katolik-tidak-menyembah-patung/
Dikatakan di situ bahwa Tuhan sendiri memerintahkan utk membuat patung dlm perjanjian lama, tetapi yg saya tangkap dr penjelasan tsb (maaf bila saya slh menafsirkan, krn pengetahuan saya sebatas awam) Tuhan memerintahkan hal tersebut spt design Rumah, sebuah rumah ibadat. Bukankah hal ini berbeda dgn patung2 yg kita gunakan? Orang katolik yg istilahnya fanatik dgn tradisi & adat Katolik sering kali merasa mereka berdoa kurang khidmat tanpa ada patung. Bukankah hal ini justru tdk semestinya krn yg terpenting saat doa adl merasakan hadirat Tuhan (hadirat Tuhan tdk memakai sarana patung kan, krn hati yg merasakan).
5. Umat Katolik fanatik selalu berkata bhwa Gereja Katolik adl gereja yg kaya ( budaya, tradisi, sakramen ) tetapi sering kali kekayaaan tradisi tsb membuat umat2 yg tdk mengupayakan perkembangan imannya terjebak dlm tradisi dan adat yg menurut saya jd membuat salah pengertian akan Tuhan. Contoh nyatanya salah seorang teman saya ngotot menitipkan rosario kpd saya utk diberkati romo, katanya klo rosario ga diberkati kurang afdol, krn neneknya selalu berpesan spt itu, walaupun saya dan beberapa teman lainnya mengatakan hal itu tdk perlu krn rosario hanya sarana doa, jika memang ada berkat maka dr doa rosario yg dipanjatkan, tetapi spt layaknya umat Katolik yg fanatik tmn saya itu tetap bilang ga afdol rasanya. Dan itu adl tradisi Katolik yg menurut saya tdk baik diteruskan.
6. Umat Katolik memandang romo, uskup, paus sbg org suci tanpa cela, dekat dgn Tuhan, jadi mereka akan lbh menurut begitu romo yg menyampaikan. Mengenai hal ini saya tidak tau lagi utk berkomentar apa, krn saya merasa lbh baik jika para uskup, romo, pimpinan gereja tsb tdk dilihat umat sbg sosok spt itu. Tapi di satu sisi saya jg merasa pentingnya hal tsb utk menjaga kesatuan umat. Spt yg diketahui bnyk alasan umat pindah dr Katolik ke Kristen karena mereka mengatakan mata mereka baru terbuka tentang Tuhan, slm ini mereka buta. Di situlah saya merasa hirarki Katolik spt pedang bermata 2. Bgmn umat bs tdk terlalu mengagungkan pimpinan gereja & mempunyai iman yg mandiri (percaya bhw dirinya berharga krn menerima Yesus bknkah berarti kita jg sdh jd anak2 Kerajaan Allah?). Umat memiliki iman yg mandiri tetapi tetap ada kesatuan sehingga tidak terpecah2 spt yg trjd pd non Katolik.
Mohon utk bisa dijawab pertanyaan saya tsb krn terus terang saat ini saya merasa umat Katolik merasa kaya akan tradisi, sakramen, kesatuan yg luar biasa tapi di hati masing2 jarang umat yg bnr2 merasakan kasih Tuhan, sentuhan Tuhan di dlm hati mereka masing2. Mungkin saat ini saya sedang menghadapi krisis iman yg luar biasa, saya merasa knp baik Kristen maupun Katolik jadi mengkotak2an Tuhan dlm agama.
Thanks
Selvi
Shalom Selvi,
Terima kasih atas beberapa pertanyaannya tentang iman Katolik. Sebenarnya kalau anda benar-benar mencari dengan fasilitas pencarian, maka anda akan mendapatkan begitu banyak pembahasan, termasuk diskusi yang sebelumnya pernah dilakukan. Kalau saat ini anda sedang mengalami krisis iman Katolik, maka yang perlu dilakukan adalah untuk membawanya dalam doa dan pada saat yang bersamaan anda dapat menggali iman Katolik yang anda pandang salah. Kalau anda mau, maka anda dapat menggali beberapa pertanyaan yang anda ajukan satu persatu secara lebih mendalam. Untuk tahap pertama ini, maka saya hanya akan memberikan jawaban secara umum dan kemudian silakan anda pilih dulu satu topik, dan kemudian kita dapat membahasnya secara panjang lebar. Untuk berpindah ke gereja lain dari Gereja Katolik diperlukan dasar yang kuat dan tidak cukup hanya berdasarkan komunitas, atau kehangatan atau emosi sesaat, melainkan harus didasarkan pada kebenaran. Kalau ini yang menjadi dasar anda, maka mari kita bersama-sama menggali kebenaran iman Katolik. Anda mempunyai kebebasan untuk mempertanyakan semua aspek dari iman Katolik dan kami akan mencoba untuk menjawabnya semampu kami. Semoga diskusi ini dapat berguna bagi kita semua. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:
1. Tentang Gereja Katolik didirikan oleh Yesus: Kalau Gereja Katolik mengatakan bahwa Gereja Katolik didirikan oleh Kristus sendiri, yang adalah sungguh Allah dan sungguh manusia (bukan rasul Yesus seperti yang anda sebutkan), maka hal ini didasarkan oleh apa yang disebutkan di dalam Kitab Suci, yang didukung oleh surat-surat dari jemaat perdana, yang kemudian pada akhirnya dikukuhkan oleh konsili-konsili. Saya tidak tahu apa yang membuat anda mengatakan rasul Petrus diangkat menjadi bapa gereja oleh pemerintahan Romawi. Pertama rasul Paulus bukanlah hanya sekedar Bapa Gereja, namun sebagai wakil Kristus di dunia ini yang telah diangkat oleh Kristus sendiri dan kedua rasul Petrus tidak diangkat oleh pemerintah Romawi. Kalau anda mau benar-benar serius menggali topik ini, silakan anda melihat apa yang terjadi pada jemaat perdana yang teraniaya sebelum terjadi Edict of Millan, yaitu tahun 313. Silakan anda mempelajari lebih jauh lagi tentang bukti-bukti dari Kitab Suci serta apa yang terjadi sebelum tahun 313. Kalau anda mau melihat sumber dari katolisitas, anda dapat melihat artikel tentang keutamaan Petrus sebagai berikut:
Keutamaan Petrus (5): Dalam Gereja di Lima Abad Pertama
Keutamaan Petrus (4): Menurut Dokumen paling awal Gereja
Keutamaan Petrus (3): Tanggapan terhadap mereka yang menentang keberadaan Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (2): Bukti sejarah tentang keberadaan Rasul Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (1): Menurut Kitab Suci
Dengan demikian, pertanyaan anda yang lain sebenarnya berfokus pada pertanyaan, apakah Yesus sebenarnya mendirikan satu Gereja dan Gereja itu adalah Gereja Katolik, atau sebenarnya Yesus tidak terlalu peduli ada berapa banyak gereja, sejauh mereka semua percaya akan Trinitas. Untuk itu, yang perlu dipikirkan adalah kalau Yesus mengajarkan monogami dan bahwa Kristus adalah mempelai pria dan Gereja adalah mempelai wanita (lih. Ef 5:25-33), maka sulit dimengerti bahwa ada banyak gereja, karena sama seperti Kristus mengajarkan poligami. Kalau Kristus mengajarkan tentang kesatuan umat beriman (lih. Yoh 17), maka sulit dibayangkan bahwa banyak gereja-gereja mengajarkan dogma dan doktrin yang berlainan dan sering bertentangan. Kalau anda tertarik dengan topik diskusi ini, silakan anda bergabung dalam diskusi ini – silakan klik dan juga artikel tentang mengapa memilih Gereja Katolik – silakan klik.
Coba pikirkan dari sisi yang lain. Kalau seseorang berpendapat bahwa kita tidak perlu mengkotak-kotakan gereja, karena yang penting adalah Kristus, maka sebenarnya secara tidak langsung orang tersebut juga telah membuat satu kotak, yaitu kotak yang berisi orang-orang yang tidak mementingkan dogma dan doktrin. Dan lebih parah adalah parameter dari apa yang disetujui dan tidak disetujui adalah pendapat pribadi. Kondisi seperti ini bukannya tidak mempunyai konsekuensi. Hal ini akan membawa kebingungan bagi banyak orang untuk menentukan mana yang sungguh benar dan mana yang salah, karena seolah-olah semua dapat benar atau semua juga mempunyai kesalahan. Akhirnya, kondisi dapat menyesatkan banyak orang.
2. Tentang tradisi: Anda mengatakan bahwa Gereja Katolik sering membuat tradisi-tradisi berdasarkan keputusan Paus yang sering tidak anda mengerti dan tidak tertulis di dalam Kitab Suci. Pertama, iman kita bukanlah hanya berdasarkan Kitab Suci saja, seperti yang telah dijelaskan di dalam artikel ini – silakan klik. Kedua, kalau ada pengajaran yang perkataannya atau istilahnya tidak disebutkan di dalam Kitab Suci, maka anda tidak dapat langsung mencap bahwa itu adalah salah, sama seperti anda juga percaya akan Trinitas walaupun tidak disebutkan dalam Kitab Suci. Kalau kita telusuri semua Tradisi Suci tidaklah bertentangan dengan Tradisi Suci. Kalau anda mau, silakan anda ambil satu tradisi yang anda pandang tidak sesuai dengan Kitab Suci dan kita dapat membahasnya secara lebih mendalam.
3. Tentang santa-santo: Walaupun setelah dibaptis, kita menjadi anak-anak Allah, karena misteri Paskah Kristus, namun kita semua yang telah dibaptis belum mencapai garis akhir. Pada waktu Gereja Katolik memberikan gelar santa-santo, maka Gereja ingin mengatakan bahwa santa-santo ini adalah sama seperti kita, namun telah berkumpul dengan Allah Tritunggal Maha Kudus di dalam Kerajaan Sorga. Mereka telah menyelesaikan tugas mereka di dunia ini dan telah mencapai garis akhir dengan cemerlang, karena rahmat yang diberikan oleh Allah dan juga teladan iman, pengharapan dan kasih yang ditunjukkan oleh mereka selama mereka hidup di dunia ini. Oleh karena itu, kita yang masih berada di dunia ini atau sedang berjalan menuju tanah terjanji dapat juga meniru kehidupan santa-santo, yang sebenarnya tidak terlepas dari kehidupan Kristus.
Anda dan saya tidak akan masuk neraka kalau tidak pernah mendoakan doa-doa devosi. Namun, doa-doa devosi bertujuan untuk membangkitkan devosi di dalam hati kita untuk semakin berdevosi kepada Kristus sendiri. Saya sendiri mengaku bahwa intelektualitas dan spiritualitas saya tidaklah ada apa-apanya dibandingkan dengan santa-santo. Dengan kerendahan hati, kita dapat belajar dari santa-santo, yang secara luar biasa telah mengasihi Kristus, dengan derajat kasih yang heroic. Kita dapat belajar bagaimana dari mereka bagaimana mengasihi Kristus, pengorbanan, spiritualitas, tulisan mereka, atau juga doa mereka. Coba anda bandingkan doa anda sendiri sebelum dan sesudah Komuni dengan doa dari St. Thomas Aquinas:
Doa sebelum Komuni
disusun oleh St. Thomas Aquinas, Pujangga Gereja (1225- 1274)
Tuhan yang Mahabesar dan kekal,
aku menghadap sakramen Putera Tunggal-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus.
Aku datang sebagai orang yang sakit kepada Sang Tabib Kehidupan,
sebagai orang yang berdosa ke hadapan mata air belas kasih,
sebagai orang buta ke hadapan Terang yang kekal,
sebagai orang miskin dan papa kepada Tuhan langit dan bumi.
Karena itu, aku memohon kelimpahan rahmat-Mu yang tak terbatas
agar Engkau berkenan memulihkan penyakitku, mencuci noda dosaku, menerangi kebutaanku, memperkaya kemiskinanku,
sehingga aku dapat menerima Roti para malaikat, Raja dari segala raja,
dengan segala penghormatan dan kerendahan hati, dengan kasih yang besar,
dengan kemurnian dan iman, dengan tujuan dan maksud
yang dapat berguna bagi keselamatan jiwaku.
Berikankah kepadaku, kumohon,
rahmat untuk menerima tidak saja sakramen Tubuh dan Darah Tuhan kami,
tetapi juga rahmat dan kuasa dari sakramen ini.
O, Tuhan yang Maha Pemurah, dengan menerima Tubuh Putera-Mu yang Tunggal,
Tuhan kami Yesus Kristus yang dilahirkan oleh Perawan Maria,
karuniakanlah kepadaku rahmat untuk boleh digabungkan dengan Tubuh Mistik-Nya dan terhitung sebagai anggota- anggota Tubuh-Nya.
O Tuhan yang Maha Pengasih, berikanlah kepadaku rahmat untuk memandang wajah sesungguhnya dari Putera-Mu terkasih selamanya di surga, yang kini akan kuterima dalam rupa yang terselubung.
Amin.
Doa sesudah Komuni
disusun oleh St. Thomas Aquinas, Pujangga Gereja (1225-1274)
Aku berterima kasih kepada-Mu, Bapa yang kekal,
karena oleh belas kasihan-Mu yang murni
Engkau telah berkenan memberi makan jiwaku dengan Tubuh dan Darah Putera Tunggal-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus.
Kumohon kepada-Mu agar Komuni kudus ini tidak menjadi kutukan bagiku,
tetapi menjadi penghapusan yang berdayaguna untuk semua dosaku.
Semoga Komuni ini menguatkan imanku, membangkitkan di dalamku semua yang baik, membebaskan aku dari kebiasaan- kebiasaan buruk, menghapuskan semua kecondongan terhadap dosa, menyempurnakan aku di dalam kasih, kesabaran, kerendahan hati, baik yang kelihatan dan tak kelihatan, menjadikankanku bersahaja dalam segala hal, mempersatukanku dengan-Mu dengan erat, Sang Kebaikan sejati, dan tempatkanlah aku dalam kebahagiaan yang tak dapat berubah.
Kini aku memohon dengan sungguh agar suatu hari nanti Engkau akan menerima aku, meskipun aku orang berdosa dan tidak layak, untuk menjadi seorang tamu pada Perjamuan Ilahi di mana Engkau, dengan Putera-Mu dan Roh Kudus, adalah Terang Ilahi, kesempurnaan kekal, sukacita yang tak berkesudahan dan kebahagiaan sempurna dari semua orang Kudus, melalui Kristus Tuhan kami.
Amin.
Kita dapat belajar banyak dari doa-doa di atas, yang memang begitu indah dan penuh makna. Tentu saja, kita juga dapat membuat doa spontan. Namun doa yang indah dan penuh makna ini dapat membangkitkan pikiran dan keinginan kita untuk tertuju kepada Tuhan.
Bagaimana dengan doa kepada atau melalui perantaraan para kudus? Kalau anda memang serius ingin menggali lebih dalam lagi tentang topik ini, silakan menyampaikannya di link-link tanya jawab ini – silakan klik, diskusi dengan Anton di sini – silakan klik, diskusi dengan Esther dapat dilihat di sini – silakan klik dan diskusi dengan Machmud dapat dilihat di sini – silakan klik.
4. Tentang patung: Silakan membaca artikel tentang orang Katolik tidak menyembah patung secara lengkap dan teliti, yang telah memberikan penjelasan panjang lebar beserta dengan dasarnya, seperti Tuhan yang menyuruh untuk membuat patung ular tedung, sehingga yang melihatnya akan sembuh, patung kerubim di Tabut Perjanjian, banyaknya ornamen di dalam bait Allah, dll. Kalau anda melihat secara lebih obyektif, maka anda dapat mengenali bahwa di dalam Gereja Katolik, bentuk penyembahan yang tertinggi adalah Misa Kudus. Tidak ada keharusan adanya patung untuk membuat Misa Kudus sah. Namun, patung-patung dan semua ornamen bertujuan untuk lebih menciptakan suasana agar umat Allah dapat mengarahkan hatinya kepada Tuhan. Tidak ada keharusan bagi umat Katolik kalau berdoa harus di depan patung. Kalau anda melihat di gereja-gereja Lutheran, maka anda juga akan melihat banyak patung-patung. Kalau anda tertarik dengan diskusi tentang topik ini, silakan untuk bergabung di sini – silakan klik dan ini – silakan klik.
5. Tentang kekayaan Gereja: Kalau kita lihat, memang kita dapat berbangga terhadap kekayaan Gereja Katolik. Kekayaan ini bukan pada harta, namun pada kekayaan dogma, doktrin, liturgi, tradisi, dll, yang memang mengalami perkembangan dan bertahan selama lebih dari 2000 tahun. Tentu saja ada kasus-kasus yang menunjukkan bahwa sebagian umat terjebak pada devosi atau tradisi, sehingga lupa akan harta kekayaan Gereja yang sebenarnya, yaitu Kristus yang adalah kepala Gereja dan Gereja sendiri yang adalah Tubuh Mistik Kristus. Namun, kalau ada orang yang salah, maka hal ini tidak menjadi alasan bagi kita untuk menyalahkan kekayaan Gereja Katolik. Yang perlu dibetulkan dan dikoreksi adalah orang-orang yang mempunyai pemahaman yang salah, sehingga mereka pada akhirnya dapat menyadari bahwa semua kekayaan Gereja akan tertuju pada satu hal, yaitu Kristus sendiri. Sebagai contoh, tentang pemberkatan rosario oleh pastor, maka kita harus melihat prinsip sakramentali. Katekismus Gereja Katolik menjelaskannya sebagai berikut:
KGK 1667 “Selain itu Bunda Gereja kudus telah mengadakan sakramentali, yakni tanda-tanda suci, yang memiliki kemiripan dengan Sakramen-sakramen. Sakramentali itu menandakan karunia-karunia, terutama yang bersifat rohani, dan yang diperoleh berkat doa permohonan Gereja. Melalui sakramentali hati manusia disiapkan untuk menerima buah utama Sakramen-sakramen, dan pelbagai situasi hidup disucikan.” (SC 60). Bdk. CIC, can. 1166; CCEO, can. 867.
Dengan berkat tersebut, sebenarnya umat Katolik diingatkan agar rosario yang telah diberkati telah menerima berkat doa Gereja, sehingga harus dipergunakan sebagaimana mestinya, yaitu agar digunakan dan didoakan. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah agar melalui meditasi rosario ini, maka umat Allah dapat dihantar lebih dekat kepada Yesus, karena rosario adalah permenungan keseluruhan kehidupan Kristus. Dengan demikian, kita dapat melihat kaitan antara sakramentali dengan Kristus. Secara prinsip, manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Jadi, manusia memuji Tuhan dengan jiwa dan juga dengan tubuhnya atau dengan sesuatu yang bersifat non-material dan juga menggunakan benda-benda material, seperti: air, dupa, dll. Material ini digunakan untuk membantu kita agar rahmat (non-material) dapat mengalir dalam kehidupan kita. Dan hal ini sering kita lihat di dalam Kitab Suci, seperti Yesus yang menyembuhkan orang yang buta dengan ludah dan tanah. (lih. Yoh 9:6).
6. Tentang romo, uskup dan paus: Adalah salah kalau kita menganggap bahwa romo, uskup dan paus sebagai pribadi yang tidak bercela. Bahwa mereka diharapkan dan sudah seharusnya bertindak dengan baik, kudus, dan tidak bercela memang benar, karena mereka adalah panutan umat. Namun, mereka adalah orang-orang berdosa, sama seperti kita, namun dipilih secara khusus untuk menduduki jawaban imam, uskup dan paus. Sama seperti, para rasul Kristus yang telah dipilih oleh Kristus layak mendapatkan penghormatan, maka sudah seharusnya kita menghormati mereka, bukan hanya karena pribadi mereka, namun lebih kepada Kristus sendiri yang memilih mereka untuk menduduki jabatan untuk menggembalakan umat. Hal ini tidak ada bedanya dengan pendeta atau tetua jemaat, yang juga mendapatkan satu kedudukan di dalam satu gereja. Yang berbeda adalah, Gereja Katolik percaya bahwa para imam, uskup dan paus mendapatkan Sakramen Imamat yang bersifat apostolik, karena mendapatkan penumpangan tangan, yang dapat ditelusuri sampai ke para rasul.
Jadi, kalau umat Katolik dapat mengerti dengan benar tentang peran imam, uskup dan paus dalam kehidupan menggereja, maka kita seharusnya bersyukur. Tanpa mereka, maka sungguh sulit untuk mendapatkan persatuan umat Allah dan sungguh sulit untuk mengerti dogma dan doktrin mana yang benar atau tidak. Tidak ada yang salah dengan imam, uskup dan paus, karena Kristus sendiri yang memberikan mereka kepada kita, sama seperti Kristus memberikan Petrus yang diteruskan oleh para paus, memberikan para rasul yang lain yang kemudian diteruskan oleh para uskup dengan dibantu oleh para imam. Dan keberadaan para imam, uskup dan Paus tidak bertentangan dengan perkembangan iman umat Allah, bahkan mendukungnya. Pernyataan anda tentang iman yang mandiri sebenarnya perlu didiskusikan dengan lebih mendalam, karena iman walaupun mempunyai dimensi personal namun juga mempunyai dimensi ekklesiologi, karena kita mempunyai iman yang diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui Gereja. Memang benar bahwa iman yang diteruskan oleh Gereja ini harus ditanggapi secara pribadi. Namun, tanpa iman yang diteruskan oleh Gereja, maka kita dapat saja mengimani sesuatu yang salah. Jadi, kalau ada orang yang dari Katolik berpindah ke Kristen mengatakan bahwa mereka baru terbuka tentang Tuhan, maka yang perlu dipertanyakan adalah apakah sebelum mereka pindah ke gereja lain, mereka telah benar-benar berusaha mempelajari dan mengenal iman Katolik dengan baik? Kalau memang belum, silakan untuk mendalami dan mempertanyakan iman Katolik, sehingga pada akhirnya diperoleh dasar iman yang kokoh.
Demikian jawaban yang dapat saya berikan. Ada baiknya anda juga melihat beberapa diskusi di artikel ini – silakan klik, beserta dengan link-linknya. Mari, bersama-sama kita menggali iman Katolik secara lebih mendalam.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Untuk Saudara-saudariku DALAM KRISTUS,
Saya dari gereja Prostestan (GKI), istri saya Katolik. Dan kami rukun-rukun saja hingga saat ini.
Saya tidak begitu paham mendalam secara teologia, tapi di negara Indonesia ini kita semua (Katolik & Protestan) adalah bagian dari kalangan minoritas.
Dalam berbagai aktifitas kerja/sekolah/pergaulan saja kadangkala kita sulit menemukan rekan seiman yang sama-sama percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Maka dari itu, apakah tidak sebaiknya kita lebih baik sehati sepikir walau kita berasal dari dasar pemahaman yang berbeda, demi menjunjung keagungan Tuhan Yesus Kristus kita mestinya kompak. Alkitab mencatat bahwa saat Kristus datang untuk kedua kalinya, Dia mencari adakah iman di hati kita.
Tentunya iman kepada Dia (Sang Kristus).
Maka dari itu marilah kita membina masing-masing iman kita agar tetap konsisten memegang teguh iman kepada Kristus dan Karya-Nya dalam konsep ke-Tritunggal-annya sehingga kita dapat menjadi Saluran Berkat bagi sesama baik yang seiman maupun yang belum seiman (kembali kita mengingat Karya Kristus di dalam dunia +/- 2000 tahun yll).
Saya yakin kita semua di sini yang berasal dari berbagai denominasi gereja (gereja yang basicly mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat) tentulah menjunjung Yesus yang sama, percaya kepada Firman Tuhan yang sama, dan meyakini penyertaan Roh Kudus yang sama juga.
Mari kita kembali mengingat pesan Tuhan Yesus dalam Matius 28:19 ,”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-KU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
Saya yakin walau di manapun orang tersebut bergereja (gereja yang basicly mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat), bila dia sungguh beriman dan dibaptiskan seperti pesan Tuhan Yesus dalam Injil Matius maka secara pribadi orang tersebut telah dimateraikan dalam Tuhan Yesus Kristus apapun denominasi/organisasi gerejanya (gereja fisik) karena kitalah masing-masing yang terlebih penting sebagai gereja (rohani) yang sesungguhnya.
Demikian sedikit masukan dari saya.
Salam Damai,
Tuhan Yesus Memberkati.
Ardhi
[dari katolisitas: kalau anda perhatikan, ada banyak diskusi tentang perbedaan Kristen Katolik dan Kristen non-Katolik dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang masuk, terutama oleh Kristen non-Katolik. Karena katolisitas.org adalah website dengan warna Katolik yang bertujuan untuk menerangkan iman Katolik, maka menjadi tugas kami untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan iman Katolik. Dan menurut saya, diskusi tentang perbedaan iman adalah sesuatu yang baik, selama dilakukan dengan terstruktur dan disampaikan dengan hormat dan lemah lembut.]
dear All
Saya pikir topik dari sherly itu biasa2 saja, alasan2 tsb sangat umum dan banyak juga sebaliknya yang dari Kristen ke Katolik, dari Muslim ke Kristen dsb. Biasanya motif utama perpindahan agama adalah :
1. Untuk memenuhi keinginan duniawinya; manusia modern menginginkan popularitas (agama manusia modern terbesar ); mengutamakan kesuksesan ; kekayaan. Nah kalau di sisi baru dia lebih didengarkan dan dipuji pastilah akan lari ke sana.
2. Manusia modern mengejar damai sejahtera dunia, dan karena itu akan memiliki banyak2 negative feeling ; kekuatiran, kekecewaan, ketakutan dsb. Nah Gereja yang laku keras biasanya yang penuh dengan sorak-sorai penghiburan. Mungkin kita boleh tanya kepada Sherly, setelah pulang ke rumah apakah masih ceria atau kembali lagi negative feelingnya .
3. Manusia modern akan mengejar soal benar dan salah, untung dan malang dan tidak mau menanggung resiko, mana mungkin bisa melakukan pekerjaan2 Tuhan (mereka yang percaya kepadaKu akan melakukan pekerjaan2-KU) ; mana mungkin mau menjadi roti yang dibagi2, menjadi anggur suka cita, memberikan hidupnya untuk orang lain, memanggul salibnya. Mungkin sdri Sherly perlu bertanya kepada pendeta2 top; berapa bayarannya sekali buka mulut, apakah dia menjual nama Tuhan.
Paulus
[dari katolisitas: Masalah memilih agama bukanlah karena popularitas, perasaan (feeling), untung rugi, atau hal-hal lain yang bersifat duniawi. Memilih agama haruslah berdasarkan kebenaran, yang berarti manusia siap menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi.]
Aku dibaptis dengan jiwa khatolik.. dengan semua itu aku bersyukur kepada Tuhan karna tiap aku melangkah dia ada slalu buat saya..mengasihi, menyayangi rasa rendah hati smua itu ada dalam jiwa KHATOLIK.
Saudariku Sherly di Sydney,
Salam damai Kristus Yesus! Setelah membaca comment anda tentang alasan perpindahan dari Gereja Katolik ke Gereja Kristen, saya kembali teringat omongan sesama anak di masa kanak-kanak saya. Saat itu celoteh anak-anak adalah mengejek kebiasaan dan simbol-simbol yang sangat kaya di Gereja Katolik. Membaca comment anda itu, kok saya menjadi merasa kasihan pada anda. Kok di era teknologi informasi secanggih saat ini, di mana anda bisa mendapat informasi dalam berbagai bidang kehidupan dengan mudah, pemahaman anda tentang Gereja Katolik begitu sempit. Mengapa anda mendasarkan kepindahan dari Gereja Katolik pada orang-orang yang tidak mau baca Alkitab dan orang-orang yang berperilaku jahat atau buruk? Sangat sempit.
Sherly, cobalah komtemplasi lagi seberapa jauh dan dalam iman kepercayaanmu kepada Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia serupa dengan kita. Untuk apa? Ya untuk penebusan kita dari dosa.
Salam damai Kristus Yesus! Saya mendoakan kiranya Tuhan memberkati kehidupan kristianimu sehingga tidak berpindah-pindah agama lagi.
Salam Saudara-saudari terkasih..
saya telah dibaptis sejak saya lahir. lingkungan tempat saya lahir,sangat mendukung saya untuk pindah agama, karena mayoritas anggota masyarakatnya adalah warga keturunan, sehingga saya menjadi salah satu diantara umat Katolik yang minoritas.
awalnya iman saya sempat goyah karena tuduhan-tuduhan yang dilancarkan kepada Katolik, sehingga saya sempat berkeinginan untuk pindah keyakinan. namun yang terjadi adalah sebaliknya, saya mulai diajarkan lebih dalam lagi tentang iman Katolik, sehingga sampai sekarang saya sangat bersyukur tidak jadi pindah.
satu hal yang diajarkan oleh seorang brother (yang juga menjadi mentor saya), mengasihi bukanlah dengan mengkritik, mencari kesalahan, ataupun membuat pernyataan yang bersifat menyerang, melainkan mengasihi adalah dengan cara “tidak marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.” (1KOR 13:5), dan tentunya di kitab suci tidak tertulis bahwa manusia tidak boleh berimajinasi, mengekspresikan Tuhan Yesus sesuai dengan ekspresi accidental dalam pikiran kita.
bagi saya pribadi yang adalah pecinta sepakbola, saya merasa sangat gembira ketika saya bermain sepakbola, dan saya merasa ada kepuasan setiap kali bermain bola bersama teman-teman saya. saat itu juga saya merasakan kalau Tuhan itu hadir, bermain sepakbola dengan saya melalui teman-teman saya. sehingga saya menggambarkan Tuhan memakai baju bola dan mengangkat piala bersama-sama sebagai satu tim.
saudari sherly yang terkasih dalam Kristus, dunia telah memberikan banyak tawaran yang membuat umat Tuhan terpecah belah, apakah kita masih harus membuat sebuah tindakan yang membuat kita semakin terpecah belah? jika demikian, Kristus yang kita imani sebagai pembawa damai harus kita posisikan di mana?
mari kita sama-sama merenung, sudah seberapa besar kasih kita akan Tuhan. sudahkan kita melaksanakan amanat kasih untuk terus membawa perdamaian?
Damai Tuhan besertamu..
Dear all
maaf sedikit curhat…
saya dibesarkan dari aneka ragam agama dan ayah saya Moslem ibu Katholik kakak ada yg Islam, Protestan, namun kami asyik2 aja, kalau lebaran ikut kalau natal memang hari rayaku.
Sebelum akhirnya saya berlabuh di Katholik saya sudah pindah 5x agama, silahkan anda pikirkan agama apa saja itu, namun hati saya tetap KATHOLIK meskipun saya tidak semahir membahas Alkitab seperti penganut Kristen yg lain (maaf) dalam diri saya harga mati untuk Katholik meskipun istri saya masih Protestan, namun anak saya sudah Katholik
Katholik itu hubungannya ke Tuhan iya ke masyarakat juga iya, coba perhatikan di kampung2 siapa yg sering dimusuhi orang Muslim…??? Kebetulan saja mereka bukan orang Katholik tetapi Kristen yg lain. Saya tdk ingin membakar emosi namun ini yg saya alami di komunitas Moslem sampai saat ini..
maaf capek ngetiknya
Txs & GBU all.
Syalom teman-teman,
Ijinkan saya sharing, pengalaman Shirly ini mengingatkan pada seorang kawan. Meski tidak mengalami peristiwa yang sama, namun pada intinya: meninggalkan iman Katolik karena belum mendalami iman kekatolikan secara utuh. Diperparah dengan adanya kejadian-kejadian yang tidak menggenakkan.
Kawan saya beragama Katolik. Ia telah dikecewakan oleh seorang yang beragama Katolik. Hal itu terbaca dari pernyataannya dia yang berkata, “Padahal dia dulu aktif sebagai putra altar, eksis pula sebagai ketua mudika- tapi kok perilakunya seperti itu”
Dari situlah dia bilang bahwa faham-faham kekatolikan tidak membuat keimanannya berkembang. Dia pun menjelajahi gereja-gereja lain. Entah gimana ceritanya, dia akhirnya menyerang keimanan Katolik yang buatnya ‘Ekaristi itu bukan berasal dari Allah. Bunda Maria itu tidak ada di Alkitab.’ Lebih gilanya lagi, dia sudah sampai pada tahap memaki-maki.
Kawan ini memang sahabat lama. Pertama kali saya menghadapinya, sedih setengah mati. Apalagi saat itu saya tidak bisa menjawab satu pun pertanyaannya mengenai Kekatolikan.
Dia marah dan mengatakan bahwa saya sesat, dan sudah sepantasnya dia membawa saya ke jalan yang benar. Sampai sekarang saya masih bersahabat. Awalnya saya pun marah. Setelah mengoreksi diri, dan juga membaca tulisan-tulisan di website ini, saya merasa tenang. Saya menahan diri setiap kali dia menyerang saya.
Saya mendoakan dia, agar dia merasakan damai Tuhan. Agar luka-lukanya terbasuh. Saya yakin Roh Kudus menjamah!
Semoga sharing ini menguatkan kita semua dalam menghadapi orang-orang seperti itu!
Shalom,
Saya kira kita sebagai umat Katolik tidak perlu penjelasan atau mendengarkan hal yang tidak sesuai dengan ajaran kita dari dunia di luar Gereja Katolik. Kita dapat berdiskusi, tetapi saya yakin seyakin-yakinnya Kristus sendiri menyerahkan kunci kerajaan surga pada Santo Petrus. Dan saya semakin hari sungguh merasakan wibawa Gereja Katolik. Pernyataan Maria Fatima, Santo-Santa, cara hidup para imam yang sungguh berkaul kemurnian, kemiskinan dan ketaatan adalah bukti buah-buah kekudusan Kristus. Jika mau hidp dengan Kristus, kita siap menigggalkan segalanya. Untuk mengerti ajaran Kristus, kita pun harus siap taat pada kedisiplinan Gereja Katolik. Otoritas Kekatolikan dan keutamaan Tahta Suci Vatikan adalah ciri dan pralambang pemerintahan Kristus di dunia, yang mengalahkan roh-roh dunia yang jahat, miskin dan lemah namun memperhambakan manusia. Maka bagi saya tidak ada toleransi apa pun terhadap Hukum Kanonik. Semua sudah ditetapkan dan memudahkan kita untuk mengikuti Kristus.
Kakak saya sendiri pindah ke Protestan. Jika memang seseorang pindah karena hati nuraninya, silakan. Tetapi jangan sampai meninggalkan cara hidup Kristus. Namun saya sendiri pun merasa, tidak ada “tempat lain yang lebih nyaman” selain Rumah Tuhan Kita di Gereja Katolik di mana Kristus sungguh nyata hadir dalam Sakramen Ekaristi yang dapat kita sambut setiap hari, setiap pagi.
Shalom,
Monica
Shallom……
Setelah aku baca penjelasan dari moderator, aku sangat senang dan bangga, kalau moderator forum Katholik sangat bijak dan lembut kata2nya, tidak menggunakan kata2 yang keras dalam menjawab. Aku berharap …kata2 lembut tetap bisa dipertahankan, dan menjadi ciri khas KATOLISITAS.ORG,
Kukira kata2 lembut dengan tidak meninggalkan prinsip PENGAJARAN sangatlah penting, karena aku pernah mengalami situasi buruk, ketika para moderatornya mengunakan kata2 yang keras .
Sedikit pengalamanku dulu…..
4-5 tahun yang lalu, ketika aku sedang krisis rohani, aku masuk ke salah satu forum Katholik, dengan maksud untuk mencari sesuatu untuk memperbaiki krisis rohani aku, di sana aku tidak menemukan apa yang aku cari, malah yang kudapat krisisku malah menjadi2. Pengajarannya sih bagus but penyampaian kata2 yang cenderung keras dan menjurus kasar yang sering membuat situasi jadi makin panas. Aku sih tidak menyalahkan moderatornya secara mutlak, karena mereka juga terlalu sering diserang ama [Dari Katolisitas: mungkin maksudnya adalah pihak- pihak non- Katolik] secara terus menerus.
Mudah2an Katolisitas bisa mempertahankan penggunaan kata2 yang lembut terus.
Karena kupikir, kata2 yang lembut akan sangat kuat pengaruhnya dibanding kata2 yang keras.
GBU
Nobert
Saya juga senang dan bangga pada moderator.
GBU….
Salam
Saya Donita
Jujur saja, saya pengikut Kristus yang jarang nih buka-buka alkitab, he he.
Tapi melalui diskusi ini, ada banyak hal yang menggelitik saya, dan membuat saya untuk mengoreksi diri.
Buat saya, topik ini berat sekali. Perlu waktu tuh untuk memahaminya, itu pun berkali-kali. Maklum, saya agak lemot nih, he he he.
Namun, ada satu hal yang menyentil saya. Dari diskusi ini, semua berpulang pada kita semua. Selama diskusi ini dijalankan dengan santun, dan saya yakin orang lain bisa menilai kearoganan seseorang. Dari hal kecil ini, yang mungkin kedengarannya sepele, kita sering lupa, he he
(Kasih tidak memegahkan diri)
Syalom Donita
Mengakui kerendahan hati kepada Tuhan dan sesama adalah baik…
Saya sendiri juga merasa jarang untuk membaca Alkitab bukan sama sekali tdk pernah, bacalah sesuai dengan keadaan hati kita inginkan apa yang Tuhan buat bagi kita….Alkitab dibaca dan direnungkan kalau bisa hapal syukur, tapi tdk juga tdk apa2, yang penting kita sdh merasa tersapa dengan bacaan yg kita baca.
Sampaikanlah kebenaraan itu meskipun pahit adanya..kadang mungkin orang mengatakan kita arogan atau tinggi hati, sebenarnya tdk juga begitu.. kita sampaikan apa adanya sesuai dengan keyakinan iman kita.. tdk perlu memaksa orang untuk setuju dgn kita cukuplah biar Tuhan yang bekerja, juga biarkan Roh Kudus yang menuntun supaya orang yg berdialog bisa mengerti atau memahami apa yg kita sampaikan…
tdk gampang memang…
Bagi saya pribadi tiem Katolisitas sudahlah bekerja maksimal dan juga sudah santun sekali dalam penyampaiannya.. justru terkadang tamu2 yang masuk yang terkadang tdk sopan atau malah ngeyel dalam menyampaikan argumennyaaaa
Bravoooo tiem Katolisitas God bless you all…….
Syalom Juga Mas Didik
Saya percaya ketika Sabda itu kita imani, Sabda sudah berwujud kepada sikap Cinta Kasih dalam kehidupan sehari-hari. Soalnya, dalam keseharian, saya sering tuh berbincang-bincang dengan teman-teman, yang menurut mereka, Kitab Suci adalah satu-satunya kebenaran. Bahkan secara ekstrim salah seorang kenalan ada yang mengatakan bahwa, “Dia tidak akan menerima hal-hal di luar Kitab Suci. Di luar itu dianggap sesat”
Pusing juga menghadapinya, apalagi orang yang diajak berdiskusi itu ‘keras’ atau bahkan tidak mau kalah. Yang terjadi bukanlah saling mengisi, malah debat terus. Kalau sudah begitu, kapan ‘jalan’nya, he he he he.
Saya senang skali website ini benar-benar membuat menemukan jawaban-jawaban yang selama ini saya cari. Inilah problem hampir setiap umat Katolik, yang dianggap tidak dekat dengan Kitab Suci!
Salut untuk Tim Katolisitas!
GBU
Syalom Donita
Kalau orang yang diajak diskusi itu susah mengerti ya kita bilang saja bahwa kita memang berbeda, lagi pula di dalam Alkitab pun tdk ada ayat yang mengatakan bahwa Alkitab adalah satu2nya kebenaran sejati, karena di luar itu masih ada Tradisi dan Magisterium Gereja.
Aneh memang teman anda itu seperti kuda yang ditarik dengan mata tertutup di samping kanan kiri jadi taunya jln yg di depan saja. Katakan saja bahwa kami Katholik tidak percaya pada ajaran2 yang datang sesudah kanon Alkitab dikeluarkan para Bapa gereja…
God bless.
Syalom Katolisitas.org
Kepada admin yang terkasih dalam Kristus,
Saya seorang Katolik yang masih terus belajar untuk dapat bertumbuh dalam iman Katolik. Pada kesempatan ini saya ingin bertanya mengenai bagaimanakah tanggapan iman Katolik terhadap pandangan ideologi dari saudara-saudari kita yang terpisah dan menyebut diri mereka sebagai Gereja Lokal.
Mereka menyebut bahwa sistem Gereja Katolik adalah salah dan dipenuhi dengan susupan iblis-iblis berdasarkan ajaran Witness Lee, pendiri Gereja Lokal, menurut interpretasinya akan Alkitab (yang bahkan sudah ‘diperbaharui’ dengan terbitan Alkitab versi Pemulihan milik Gereja Lokal ini).
Pada dasarnya, mereka menganggap kesesatan sistem Gereja Katolik berasal dari interpretasi Kitab Wahyu 2: 20 dan Wahyu 17. Untuk lebih lengkapnya, saya mengikutsertakan link yang sempat saya baca;
http://www.contendingforthefaith.org/responses/Geisler-Rhodes/defend-Roman-Catholicism.html
Mohon penjelasan dari admin sehingga saya pun bisa lebih tanggap akan hal ini, lebih kuat dan tangguh dalam iman Katolik, dikarenakan saya bersinggungan secara langsung dengan orang-orang yang menganut aliran Gereja Lokal ini dan kiranya ada masukan dari admin tentang bagaimana saya harus bersikap dalam menanggapi orang-orang tersebut sesuai dengan sikap seorang Katolik yang sejati.
Sekian, terima kasih, dan saya berharap akan tanggapannya.
Damai Kristus beserta anda,
Markus Chieko
Shalom Chieko,
Apa yang disampaikan dalam link tersebut sesungguhnya bukan merupakan hal baru, dan sesungguhnya sudah banyak dibahas di situs ini. Memprihatinkan memang bahwa ada orang- orang tertentu yang mengatakan bahwa Gereja Katolik itu sesat dan dengan demikian menjadi sangat anti terhadap Gereja Katolik.
Karena topik- topik yang disebut di sana sudah pernah dibahas di situs ini, silakan anda membacanya terlebih dahulu tulisan- tulisan di bawah ini, agar tidak terjadi pengulangan terhadap apa yang sudah pernah disampaikan:
Apakah Gereja Katolik adalah “the Whore of Babylon”?
Apakah binatang pertama dalam Why 13= Gereja Katolik?
Satanisme di Gereja Katolik?
Paus Benediktus XVI dan Sola fide
Tentang Obelisk dan air suci
Selanjutnya, silakan anda membaca terlebih dahulu beberapa topik serupa, yang sudah dibahas di situs ini, yang dapat anda temukan sendiri di rubrik ARSIP, silakan klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
di katolik kalau saya tdk salah ada doa maria yg antara lain..salam maria bunda Allah…dmn ada kalimat yg isinya supaya maria mendoakan kita (manusia/umat katolik) .dst….saya mau tahu tentang doa itu sbb yg saya tahu bahwa maria adalah manusia biasa dan sdh mati, bukankah kita itu berarti kita telah berdosa karena :
1. kita berdoa kepada manusia.
2. kita berdoa ke pada orang mati.
maaf sebelumnya dgn pertanyaan saya ini, saya hanya pingin tahu dan berbagi pengetahuan.
sbg informasi istri saya juga agama katolik tapi saya tdk mau memaksa istri saya itu utk masuk kepercayaan yg saya imani sekarang (kristen protestan ) … walaupun saya berkeinginan dalam 1 keluarga alangkah lebih bagus klu satu gereja ….. namun saya pikir bukan gereja lah yg menyelamatkn kita namun iman kita yg diterapkan ke dalam perbuatan kita
terima kasih.
salam GBU
albert
[Dari Katolisitas: Pertanyaan serupa sudah pernah dijawab di artikel berikut ini, silakan klik di judul- judul berikut:]
Mengapa umat Katolik mohon dukungan doa kepada orang- orang kudus yang sudah meninggal dunia?
Benarkah kita tak bisa mohon para kudus untuk mendoakan kita
Karena Bunda Maria adalah manusia biasa, bukankah kita tidak perlu menghormatinya secara istimewa?
Apakah umat Katolik harus berdoa melalui Bunda Maria?
Doa Rosario, doa yang sungguh Alkitabiah
Pengantaraan Yesus bersifat inklusif
Salam kasih saudara Albert,
Suatu suka cita bila istri anda bisa lanjut mengimani Katoliknya dan terus bertumbuh dengan dukungan anda. Terlebih anda telah membuka hati untuk dapat memahami apa yang menjadi umat Katolik imani dan perjuangkan dalam tindakan kasih nyata yang sesungguhnya.
Menurut hemat saya, salah satu perbedaan ajaran cinta kasih dalam Katolik yang selama ini saya terima adalah tidak terlalu menekankan tentang dosa atau bukan dosa, haram atau halal, neraka atau sorga, iblis atau malaikat. Sebaliknya ajaran cinta kasih dalam Katolik yang saya peroleh lebih jauh mengajak atau mengundang keterbukaan dan ketulusan hati dalam journey menuju Kerajaan Sorga untuk lebih mengasihi Allah Bapa dan juga sesama (termasuk penganut agama atau kepercayaan yang berbeda), seperti halnya Yesus sangat mengasihi kita semua.
Dengan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan makna cinta kasih yang sesungguhnya akan membuat hati menjadi lebih dewasa dan waspada dengan sendirinya. Dewasa dalam kerendahan hati dan waspada akan kesombongan diri yang kadang terselubung adanya.
Maaf bu Ingrid dan pak Stef bila saya suka ikut kasih komentar tanpa diminta oleh pembaca. Maksud hati hanya sekedar turut mengungkapkan rasa bahagia dalam wadah katolisitas.org yang sungguh hidup dan bermanfaat juga. Terima kasih ya :)
Shalom Anastasia Rafaela,
Terima kasih atas komentar anda. Memang ajaran iman Katolik intinya adalah cinta kasih karena Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8). Namun demikian, bukan berarti bahwa karena ajaran intinya Kasih, maka menjadi tidak penting tentang dosa atau tidak dosa, neraka atau surga, iblis atau malaikat. Justru, setelah kita tahu, inti ajarannya adalah kasih, yaitu kasih Allah yang mengundang kita untuk menanggapi kasih-Nya itu, maka kita akan menjauhi dosa, berusaha hidup kudus agar sesuai dengan panggilan surgawi kita sebagai anak- anak Allah. Selanjutnya, anda benar, bahwa kasih itu tidak pandang bulu, artinya tidak mengenal batas agama, suku dan kepercayaan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam kasih bu Ingrid,
Terima kasih atas koreksinya. Adapun saya mengungkapkan ‘tidak terlalu menekankan’ mempunyai maksud arti ‘tidak terlebih utama menggemakan’. Pengetahuan dan pemahaman akan hal dosa atau bukan dosa, sorga atau neraka, iblis atau malaikat adalah bagi saya semacam CLUE yaitu petunjuk-petunjuk yang justru perlu dan juga penting untuk dapat membantu mempermudah cara hidup menahan diri terhadap sikap dan tindakan yang tidak diharapkan.
Namun yang menjadi istimewa dalam katolik bagi saya lebih jauh adalah adanya 3 pondasi utama Gereja Katolik (Tradisi Suci, Kitab Suci, Magisterium) yang satu, kudus, katolik dan apostolik akan lebih membantu membawa kedekatan kepada kasih Allah yang sesungguhnya dengan lebih mudah. Yang menurut hemat saya, perbedaan pengajaran kasih dalam iman katolik yang juga bersumber dari ajaran lisan (Tradisi Suci) tanpa mengurangi rasa respect dan trust kepada Magisterium Gereja akan memberi ‘keseimbangan’ hidup cinta kasih dan perdamaian dunia terhadap aneka macam penemuan baru sejalan dengan perkembangan jaman.
Keistimewaan ini akan mendorong hati dan pikiran menjadi lebih luas dan terus terbuka agar tetap focus pada ‘proses’ tantangan atau perjuangan hidup dengan terlebih utama menggemakan saling kasih yang terbuka, tak terpaksa dan benar-benar tulus serta tidak berharap (keuntungan) balik apa-apa. Hal ini pula yang akan membawa perolehan makna hidup yang sesungguhnya dengan menikmati perjalanan hidup itu sendiri dalam damai sejahtera dan penuh suka cita seakan mengalami kerajaan sorga di dunia. Sebagaimana juga St Agustinus mengajak kita berdoa seolah semuanya tergantung pada Allah, dan bekerja seolah semuanya tergantung pada kita.
Akhir kata saya sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah yang menghadirkan orang-orang baik dalam kehidupan pribadi iman katolik saya, terutama alm. Pater Pohl (Berlin) dan alm. Pater Raymond (Jakarta), Pater Paul (Berlin), Romo Johan (Malang), Fr. Henry dan Fr. Luan (New South Wales), Bu Ingrid dan Pak Stef beserta tim katolisitasnya.
Peace and Best Wishes
Anastasia Rafaela
Shalom pak Albert
Saya mau ikut menanggapi pertanyaan pak Albert, yang sebenarnya sudah dijelaskan dengan begitu detil oleh pak Stef dan bu Ingrid.
1. Kita berdoa kepada manusia.
Kalau yg dimaksud adalah doa Salam Maria, maka kalimatnya adalah sbb : … Santa Maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini …. . saya rasa sangat jelas bahwa orang Katolik tidak berdoa kepada bunda Maria, tetapi mohon dukungan doa / didoakan oleh bunda Maria, sama sepeti kita minta teman, orang tua, pastur/pendeta, dll untuk mendoakan kita.
2. Kita berdoa kepada orang mati.
Saya tahu, komentar saya di no1, akan disanggah oleh pertanyaan no 2. Saya akan mengulang kata2 Yesus sbb : (Yoh 11:25) “jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,” Sangat sederhana, bagi kami orang Katolik, iman kepada Kristus (tentu harus didukung perbuatan yg sesuai /bukan cuma sola fide) membuat kami tetap hidup walaupun sudah mati. Bunda Maria adalah Gereja yang sudah berbahagia dan HIDUP (3 Gereja : Gereja yg masih mengembara : masih hidup di dunia, Gereja yg menderita : dalam api penyucian, dan Gereja yg sudah berbahagia : dalam surga. Semua adalah orang – orang hidup karena iman akan Yesus dan perbuatannya yg bersesuaian dengan yg diimani tersebut), sehingga berdoa bersama / minta didoakan bunda Maria itu sama seperti kita berdoa bersama teman, orang tua, pastor, pendeta, dll.
Maaf pak Stef, Bu Ingrid, kalau ikut komentar sebelumnya.
Tuhan memberkati
Dear Albert,
Sorry sebelumnya untuk tim moderator Katolisitas kalau saya memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Albert… karena kebetulan banget saya pernah ikut satu diskusi mengenai asal muasal doa Salam Maria.. dan saya ingin sekali berbagi..
Kalimat pertama :
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu — merupakan salam dari malaikat Gabriel saat memberitahu bahwa Maria akan mengandung dari Roh Kudus.
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu – Injil lukas 1 : 42
sedangkan untuk kalimat terakhir :
Santa Maria bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati – merupakan hasil keputusan dari gereja Katolik untuk mempersingkat doa ini. Karena pada jaman dahulu, kalimat terakhir dari doa Salam Maria ini merupakan doa spontan di mana setiap orang boleh mengucapkan semua permohonan kepada Bunda Maria.
Demikian sharing yang bisa saya bagikan melalui forum ini. Ini saya dapatkan ketika saya mengikuti rekoleksi tentang bulan Maria dan dibimbing oleh romo yang biasa bertugas di TNI AL.
Untuk bu Ingrid dan pak Stef, maaf kalau saya memberanikan diri untuk berbagi. jika ada kesalahan, saya mohon maaf.
Regards, Tia
[Dari Katolisitas: Terima kasih atas sharing anda. Sebenarnya apa yang anda sampaikan, kurang lebih sudah kami sampaikan juga dalam artikel: Doa Rosario, doa yang sungguh Alkitabiah, silakan klik]
Shallom,
beruntung saya dapat menemui laman web seperti ini, Lebih2 lagi langsung tiada masa untuk aktif dalam pelayanan di sebabkan kelalaian sendiri..komitmen dengan tugas, anak-anak..Saya menyokong penuh..semoga laman ini dapat di temui oleh semua warga umat Katolik..sebetulnya saya agak keliru juga di masa2 seperti ini.Bila teman saya tanyakan
1.Apa bezanya saya ke gereja non-katolik ,biarpun saya masih berpegang dengan Katolik…Bukankah kepercayaan itu sama?saya rasa malu dengan diri sendiri saya langsung tidak ada jawapan untuk soalan seperti itu….Bole tolong bagi jawapan untuk soalan kawan saya tu..?
2.Apa yang perlu saya perbuat untuk membantu saudara baru?
Terima Kasih Tuhan memberkati……
Shalom Veron,
1. Tentang bedanya sekilas tentang ajaran Gereja Katolik dan gereja Kristen non- Katolik, klik di sini.
Pergi ke kebaktian gereja non- Katolik berbeda maknanya dengan mengikuti Misa Kudus dalam Gereja Katolik; karena di dalam kebaktian gereja non-Katolik tidak ada sakramen Ekaristi, di mana Kristus sendiri hadir dalam rupa roti dan anggur. Sekalipun di kebaktian itu ada perjamuan kudus, perjamuan kudus tersebut juga berbeda makna rohaninya dengan perayaan Ekaristi dalam Gereja Katolik. Hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik.
2. Tentang membantu “saudara baru”.
Apakah yang anda maksud di sini adalah saudara yang baru dibaptis? Jika ya, maka pertama- tama adalah membantunya bergabung dalam komunitas gerejawi di paroki anda, dan memberi pendampingan dalam hal iman. Artinya jika ia mempunyai pertanyaan- pertanyaan tentang iman, silakan anda menanggapinya. Jika anda sendiri kesulitan untuk menjawabnya, anda dapat bertanya kepada pastor paroki, atau anda dapat membacanya di sumber- sumber informasi tentang iman Katolik baik melalui buku- buku ataupun internet, seperti di situs ini, maupun situs- situs Katolik lainnya.
Di atas semua itu, jadilah sahabat baginya dalam perjalanan imannya dan berdoalah baginya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
dear all,
Jika menurut pengalaman saya, ada beberapa alasan berikut yang menyebabkan seorang Katolik berpindah ke Protestan
1. Ikut pacar
Jangan ketawa….ini beneran nih…… banyak yang beginian :))
Kalau yang satu ini jelas karena iman dan mental yang belum dewasa.
2. Kecewa pada institusi atau oknum gereja Katolik.
Bisa jadi pengalaman tidak menyenangkan diremehkan, dihina, melihat contoh romo yang buruk, melihat perilaku orang Katolik yg buruk, cekcok dengan sesama anggota lingkungan, dsb.
Marilah kita umat Katolik, menjaga diri dan perilaku, serta saling mengingatkan dalam kasih.
3. Bosan dengan liturginya. Gak rame. Gak gaul. Jadul. Ngantuk. dsb…..
Well…..saya punya 2 kabar buruk kalo untuk alasan yang ini :
A. Ketaatan tidak mengenal mood.
Ketaatan dan kecintaan kita kepada Tuhan tidak boleh dipengaruhi mood. Yesus maupun para orang kudus, tidak ada satupun yang mood-moodan mengikuti Tuhan. Apapun bentuk liturginya tidak boleh mempengaruhi ketaatan atau kecintaan kita kepada Tuhan. Masak nunggu misa Karismatik baru mood ke gereja ?
B. Tuhan ditemui dalam keheningan dan ketenangan.
Ketika Yesus mengajar berdoa, Dia berkata “masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.” (Mat 6:6).
Dalam 1 Ptr 4:7 ditulis : “Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa”
Para orang kudus seperti St Theresia Avila, St Yohanes Salib, St Theresia Lisieux, dll juga menganjurkan keheningan dan ketenangan batin. Bahkan dalam catatan hariannya, Beata Faustina menuliskan bahwa jiwa-jiwa yang terlalu cerewet akan kesulitan untuk mendengarkan suara Tuhan. Mother Theresa juga menekankan pentingnya keheningan batin.
Jadi sudah sepatutnya kita berlatih mengheningkan diri, (yang faktanya lebih susah daripada jingkrak-jingkrak…..)
Gimana ? masih mau alasan liturgi yang tidak rame, tidak hingar bingar dan tidak gaul ?
4. Tiba-tiba merasa ajaran katolik sesat
Biasanya jenis yang sudah menerima “penginjilan”…. dan tidak mencari jawaban kebenaran.
Sayang sekali…………..Padahal, barangsiapa mencari, dia akan mendapat…. apalagi jika yang dicari kebenaran (bdk Mat 7:7-11)
Itu aja sharing saya. Terima kasih.
Salam kasih Vinsensius,
Tanggapan atas pengalaman saudara menjadikan pertanyaan di hati saya. Adapun jawaban mengapa saya tetap menjadi katolik, menuntut keberanian akan keterbukaan dan kejujuran hati saya sesungguhnya.
1.Tetap katolik walau suami kristen non katolik
Karena pada awal mula pacaran, kita masing-masing sudah berkomitmen untuk saling menghargai satu sama lain atas pilihan iman kita masing-masing. Sampai menuju ke jenjang pernikahan kita harus bersikap lebih terbuka yang menuntut ‘kesadaran dan kedewasaan’ masing-masing akan kebenaran. Bahwasanya, cinta yang tulus itu amat terbuka dan tidak terpaksa sifatnya.
Puji Tuhan, suami dan pihak keluarganya setuju dengan sakramen pernikahan dan saya pun harus tetap bertanggung jawab atas pembinaan iman anak kami dalam iman katolik, dengan dukungan suami tentunya.
2.Kecewa pada institusi atau oknum gereja Katolik menjadikan saya untuk lebih tulus lagi mengasihi Allah.
Pengalaman ini sangat banyak sekali buat saya, namun semuanya itu menjadikan saya lebih dewasa. Mulai dari kepala sekolah katolik SMP yang mempertanyakan ketegasan kekatolikan saya di depan teman-teman, suster kepala sekolah SMA yang menyindir keragu-raguan cita-cita saya di depan ayah (alm.) saya saat interview penerimaan murid baru, pastor di linkungan SMA yang mempertanyakan kepercayaan diri saya saat bertugas di sekolah, dsb. dsb. dsb.
Akan tetapi hal itu semua membuat saya sadar dan berusaha untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan saya dan menjadikan lebih baik dari sebelumnya. Saya percaya kepada Allah Bapa dengan segenap hati agar senantiasa dipenuhi rasa damai dan sukacita.
3.A. Ketaatan tidak mengenal mood menjadi tantangan iman yang membutuhkan usaha keras bagi saya.
Sungguh anugerah yang luar biasa bila saya bisa mengalahkan kemalasan atau keengganan menyambut Ekaristi.
B. Tuhan ditemui dalam keheningan dan ketenangan serta akan lebih akrab lagi bila saya jujur dan terbuka secara total mengasihiNya.
Karena bagi saya pribadi syarat untuk bisa akrab dengan Allah adalah saya harus hidup jujur dengan kasih yang tulus, karena ternyata memang”…dengan orang jujur Ia bergaul erat.” (Amsal 3:32). Artinya saya harus menjadi orang yang terbuka di hadapan Allah dan tidak ada sesuatu yang perlu saya tutup-tutupi atau sembunyikan.
Untuk perkara-perkara yang sulit, biasanya saya harus benar-benar sadar untuk mengakui diri atas kesalahan atau kelalaian saya, baik disengaja maupun tak disengaja dan memohon ampun kepadaNya (dengan sakramen tobat), juga kepada orang-orang yang saya sakiti hatinya. Walau pada kenyataannya mohon ampun (bukan sekedar minta maaf) sama sesama manusia itu sangat-sangat tidak mudah (manusia bisa marah dan memaki-maki). Sepertinya bagi saya itu perlu bantuan kasih Roh Kudus yang mulia untuk bisa memampukan saya melakukannya, dengan meletakkan harga diri saya serendah-rendahnya sehingga terbebaskan beban dosa nantinya.
4.Tiba-tiba merasa ajaran katolik sungguh sangat ‘sederhana’.
God is Love. The simple and profound truth at the heart of Trinity Sunday is that ‘God is Love’. God is three persons in a relationship of perfect unity. In our individualistic society, the Trinity calls us to ask not, ‘who am I?’ but rather ‘Whose am I? To whom do I belong?’ Through our relationships of love, we discover God. (Francine & Byron Pirola, My School Diary, p.72, 2011)
Demikian sekilas pengalaman iman katolik saya. Tuhan memberkati kita semua.
[Dari Katolisitas: Terima kasih atas sharing anda, dan keputusan anda untuk tetap setia dengan iman anda. Semoga pengalaman anda ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.]
MENANGGAPI Komentar Vinsensius:
Jika menurut pengalaman saya, ada beberapa alasan berikut yang menyebabkan seorang Katolik berpindah ke Protestan:
1. Ikut pacar
Jangan ketawa….ini beneran nih…… banyak yang beginian :))
Kalau yang satu ini jelas karena iman dan mental yang belum dewasa.
Komen Sy:
Bisa dijelaskan di bagian mana di kitab suci ditulis jika seseorang Katolik memacari seorang Protestan maka dia itu iman dan mental nya belum dewasa?
Apakah anda tahu bagaimana perjuangan seseorang dalam mencari jodoh seiman?
Sy sendiri punya pengalaman yg sangat tidak menyenangkan dengan mantan pacar Katolik sy, dia bukan orang Katolik yg baik walau selalu ikut aktif di kegiatan gereja. Sekian lama sy menunggu untuk kembali bertemu dengan seseorang yg Katolik dgn harapan membina keluarga seiman namun ternyata harapan itu sirna manakala ketemu lagi dengan seorang pria Katolik yg makin menyakiti hati sy dan memudarkan semua keinginan sy menikahi pria Katolik.
Saat ini sy mempunyai kekasih seorang Kristen dan dia sangat taat beribadah, dan dia tidak pernah berkeberatan atas keinginan sy untuk tetap berdoa pd Bunda Maria. so alangkah aneh nya jika kamu bilang bahwa seseorang iman nya tidak dewasa hanya karena memacari seorang Kristen, apa kamu yakin kamu sangat dewasa? pasti masuk surga?!
please deh!
Komentar Vinsensius:
2. Kecewa pada institusi atau oknum gereja Katolik.
Bisa jadi pengalaman tidak menyenangkan diremehkan, dihina, melihat contoh romo yang buruk, melihat perilaku orang Katolik yg buruk, cekcok dengan sesama anggota lingkungan, dsb.
Marilah kita umat Katolik, menjaga diri dan perilaku, serta saling mengingatkan dalam kasih.
Komen Sy:
Tidak bisa dipungkiri, beberapa hal bisa menyebabkan trauma psikis pada seseorang, sekali lagi kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Komentar Vinsensius:
3. Bosan dengan liturginya. Gak rame. Gak gaul. Jadul. Ngantuk. dsb…..
Well…..saya punya 2 kabar buruk kalo untuk alasan yang ini :
A. Ketaatan tidak mengenal mood.
Ketaatan dan kecintaan kita kepada Tuhan tidak boleh dipengaruhi mood. Yesus maupun para orang kudus, tidak ada satupun yang mood-moodan mengikuti Tuhan. Apapun bentuk liturginya tidak boleh mempengaruhi ketaatan atau kecintaan kita kepada Tuhan. Masak nunggu misa Karismatik baru mood ke gereja ?
B. Tuhan ditemui dalam keheningan dan ketenangan.
Ketika Yesus mengajar berdoa, Dia berkata “masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.” (Mat 6:6).
Dalam 1 Ptr 4:7 ditulis : “Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa”
Para orang kudus seperti St Theresia Avila, St Yohanes Salib, St Theresia Lisieux, dll juga menganjurkan keheningan dan ketenangan batin. Bahkan dalam catatan hariannya, Beata Faustina menuliskan bahwa jiwa-jiwa yang terlalu cerewet akan kesulitan untuk mendengarkan suara Tuhan. Mother Theresa juga menekankan pentingnya keheningan batin.
Jadi sudah sepatutnya kita berlatih mengheningkan diri, (yang faktanya lebih susah daripada jingkrak-jingkrak…..)
Komen Sy:
Buka 2 tawarikh 7: 6
Para imam telah siap berdiri pada tempat mereka. Begitu pula orang orang Lewi telah siap dengan alat alat musik untuk memuliakan Tuhan, yakni alat alat musik yang dibuat oleh Daud untuk mengiringi nyanyian syukur pada Tuhan.
Buka 1 tawarikh 15: 28-29
Seluruh orang Israel mengangkat tabut perjanjian Tuhan dengan diiringi sorak sorai da bunyi sangkakala, nafiri dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan kecapi. Ketika Mikhal menjenguk dari jendela lalu melihat raja Daud melompat-lompat dan menari-nari.
Disitu tertulis bahwa tidak ada alasan mengapa tarian dan iringan alat musik tidak dibolehkan untuk memuji Tuhan, dan jika anda mengklaim ayat yg menyatakan agar kita masuk ke pintu kamar untuk berdoa (Mat 6:6) maka kenapa banyak orang pergi ke gereja, kenapa enggak berdoa di kamar saja? kenapa harus ke gereja?
TUHAN ditemui dalam keheningan dan ketenangan???? Tuhan ada dimana mana lho!
Sy berdoa kapan saja dan dimana saja sy berada, saat sy di jalanan, saat sy di mall, saat sy sedang nonton tivi, krn sy tau Tuhan selalu ada buat saya…
Sy sudah membaca buku yg ditulis suster Faustina, maksud beliau bukan begitu, penjelasan lebih lengkap, nanti ya, lagi sibuk belum sempat nulis dan sy tidak ngoyo (seperti kata anda di surat yg lain: Sedangkan anda tidak bertujuan untuk mempengaruhi mereka masuk ke Katolik, jadi tidak perlu ngotot.) karena sy tidak ingin mempengaruhi anda untuk masuk gereja Protestan jd sy tidak ngotot tp saya tau pasti maksud suster Faustina bukan begitu semata.
Surat Vinsensius ke 2:
Biasanya sih mereka tidak akan dengan mudah menerima dan tetap menyalahkan anda, but that’s fine….. Ingat, mereka punya tujuan MENCARI JIWA BARU untuk gereja mereka…..sedangkan anda tidak bertujuan untuk mempengaruhi mereka masuk ke Katolik, jadi tidak perlu ngotot. ;)
Komen sy:
Mengenai anggapan bahwa orang Protestan itu suka menjebak anda dan mempengaruhi banyak orang semata untuk masuk gereja mereka.
Buka Lukas 5 mengenai PENJALA MANUSIA
Buka Matius 10: 5-7 mengenai perutusan 12 murid Yesus
Tuhan lho yang mengutus kita untuk menjadi penjala manusia, jadi ya sudah lah biarkan saja setiap orang menjalani jalan nya sendiri sendiri untuk memuliakan nama Tuhan. Banyak orang Katolik tidak peduli untuk menjadi penjala manusia (sangat disayangkan) dan banyak sekali orang non Katolik menjadi penjala manusia dan mewartakan injil, apakah itu pantas dicemooh?
Sy bukan seorang Protestan, sy seorang yg percaya pd Tuhan dan Bunda Maria namun sangat disayangkan sy harus meninggalkan ibadah di gereja Katolik karena beberapa faktor pribadi (trauma terhadap perlakuan orang katolik), mau mencemooh sy? silakan….sy tunggu komentar anda berikutnya.
Angela
Shalom Angela,
Ijinkan saya menengahi komentar anda kepada komentar Vinsensius. Menurut hemat saya, Vinsensius ini hanya mengutarakan apa yang menjadi hasil pengamatannya, mengapa ada orang Katolik yang meninggalkan Gereja Katolik.
1. Tentang pindah agama karena ikut pacar
Memang tidak ada dalam Kitab Suci tertulis bahwa seorang Katolik yang memacari seorang non- Katolik berarti imannya atau mentalnya tidak dewasa. Jika seorang Katolik dapat bertahan dengan imannya meskipun pacarnya tidak Katolik, maka walaupun kondisinya tidak ideal, ia tidak dapat dikatakan tidak dewasa dalam iman ataupun mental. Namun memang menjadi pertanyaan, jika ia yang Katolik dengan mudah mengganti imannya sesuai dengan agama pacarnya. Nampaknya inilah yang menjadi perhatian Vinsensius. Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh seorang Katolik yang memacari atau menikah dengan seorang yang non- Katolik, terutama jika hal iman tidak pernah dibicarakan sebelumnya. Apakah pacarnya (yang kelak menjadi suami/ istrinya) itu memperbolehkannya untuk tetap mengimani Kristus, dan menghormati Bunda Maria? Sebab ada banyak fakta yang menunjukkan pada kenyataannya, bahwa perbedaan- perbedaan ini kelak menimbulkan keretakan dalam rumah tangga.
Kenyataan bahwa anda sudah mencari jodoh seiman, namun nampaknya tidak/ belum ketemu, tidak dapat menjadi patokan bagi semua orang. Kenyataan bahwa sekarang anda sudah menemukan kekasih yang non- Katolik namun memperbolehkan anda untuk berdoa menghormati Bunda Maria, perlu anda syukuri. Selanjutnya, apakah dia memperbolehkan anda untuk tetap Katolik atau tidak?
2. Kecewa kepada oknum Gereja Katolik menjadikan trauma, maka kesempurnaan hanya milik Tuhan?
Adakalanya dalam kehidupan beragama (seperti halnya dalam kehidupan bermasyarakat) terdapat pengalaman- pengalaman yang kurang mengenakkan dengan sesama. Memang jika ini menyangkut tokoh agama, seperti romo atau suster, maka pengalaman ini menjadi semakin menyakitkan bagi yang mengalami. Namun jika Tuhan mengijinkan hal itu terjadi, pastilah Ia menginginkan agar yang terlibat belajar sesuatu daripadanya, misalnya untuk belajar mengampuni dan memurnikan motivasi kita untuk mengimani Kristus dan Gereja-Nya. Sebab memang Gereja terdiri dari orang- orang Kudus dan orang- orang berdosa (Saints and sinners), namun hal itu tidak mengubah kenyataan bahwa Gereja tetaplah kudus -seperti yang kita ucapkan dalam kalimat Credo/ syahadat Aku Percaya- karena Sang Kepala Gereja yaitu Kristus, adalah Kudus. Maka walaupun yang kudus/ sempurna adalah Tuhan (lih. Mat 5:48), namun kita percaya bahwa Tuhan Yesus juga menguduskan Gereja-Nya, seperti dikatakan dalam Ef 5: 25-27, “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” Nah, sekarang jemaat yang didirikan Kristus adalah jemaat di atas Rasul Petrus (lih. Mat 16:18), oleh karena itu kita percaya bahwa Kristus akan terus menguduskan jemaat-Nya ini sampai akhir jaman (lih. Mat 28:19-20) di dalam Gereja Katolik yang dipimpin oleh para penerus Rasul Petrus.
3. Tuhan ditemukan dalam keheningan atau dalam sorak sorai?
Memang Kitab Suci mencatat bahwa orang- orang Israel memuji- muji Tuhan dengan sorak sorai, dan ini dicatat tidak hanya di kitab Tawarikh seperti yang anda kutip, tetapi juga di banyak kitab Mazmur. Maka memang tidak salah memuji Tuhan dengan sorak sorai (lih. Mzm 95:1-2), jika itu keluar dari dalam hati yang terdalam. Dalam Gereja Katolik cara memuji Tuhan dengan cara semacam ini misalnya ditemukan dalam persekutuan doa Karismatik Katolik. Sebab Tuhan bersemayam di atas puji- pujian umat-Nya (lih. Mzm 22:4). Namun jangan dilupakan bahwa hal memuji dan menyembah Tuhan tidak hanya dapat dilakukan dengan sorak sorai, tetapi juga dalam keheningan batin. Kitab Suci mencatat juga bahwa Allah memilih untuk hadir dalam keheningan ini (lih. 1 Raj 19:11-13). “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ” (Zef 1:7); “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” (Mzm 46:10). Cara berdoa dalam keheningan inilah yang diajarkan Yesus (lih. Mat 6:6) dan dicontohkan oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya (lih. Mat 14:23; Luk 9:18,28).
Namun demikian, bukan berarti bahwa kita cukup berdoa sendiri saya di kamar, tanpa perlu bersekutu dengan saudara- saudari seiman. Sebab Sabda Tuhan mengajarkan demikian, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (lih. Ibr. 10:25). Kita mengetahui juga dari kitab Kisah Para Rasul, bahwa jemaat (Gereja) awal rajin bersekutu, “bertekun dalam pengajaran rasul- rasul dan dalam persekutuan,… memecahkan roti dan berdoa.” (Kis 2:42). Hal inilah yang dengan setia dilakukan oleh Gereja Katolik sampai sekarang dalam Misa Kudus setiap hari.
Maka anda benar, bahwa Allah ada di mana- mana, tetapi secara khusus, Ia hadir dalam Ekaristi dan menghendaki agar murid- murid-Nya mengenang-Nya dengan perayaan Ekaristi, yang merupakan perayaan syukur atas korban Tubuh dan Darah-Nya. Sebab di dalam perjamuan Ekaristi, oleh kuasa Roh Kudus hadirlah kembali peristiwa Yesus mengambil roti dan anggur dan mengatakan, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (lih. Luk 22:19-20; 1 Kor 11:24-25).
4. Apakah para orang kudus mengajarkan pentingnya doa hening?
Ya, para kudus (Santa/Santo) banyak yang mengajarkan pentingnya doa hening. Silakan anda membaca di link ini, silakan klik.
Jadi benar bahwa St. Faustina juga mengajarkan pentingnya keheningan batin agar seseorang dapat mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan, berikut ini kutipannya:
“A talkative soul lacks both the essential virtues and intimacy with God. A deeper interior life, one of gentle peace and of that silence where the Lord dwells, is quite out of the question. A soul that has never tasted the sweetness of inner silence is a restless spirit which disturbs the silence of others.“
–St. Faustina, Divine Mercy in My Soul
“The tongue is a small member, but it does big things. A religious who does not keep silence will never attain holiness; that is, she will never become a saint. Let her not delude herself – unless it is the Spirit of God who is speaking through her, for then she must not keep silent. But, in order to hear the voice of God, one has to have silence in one’s soul and to keep silence; not a gloomy silence but an interior silence; that is to say, recollection in God.” –St. Faustina (118)
5. Hal mencari jiwa baru
Ini sudah pernah ditanggapi di sini, silakan klik.
6. Tentang meninggalkan ibadah di Gereja Katolik.
Saya tidak dapat mengetahui dengan pasti luka- luka di batin anda (namun Tuhan Yesus pasti mengetahuinya), sampai anda meninggalkan ibadah Gereja Katolik. Namun dari beberapa komentar anda sendiri, nampaknya iman anda akan Kristus dan Bunda Maria tetap sama, dan semoga iman inilah yang nantinya membawa anda kembali ke ibadah Gereja Katolik. Jika anda sudah pernah dibaptis Katolik, maka sampai kapanpun sesungguhnya rahmat Baptisan itu tetap berlaku, asalkan anda tidak menolaknya sendiri. Jika saya boleh menyarankan, ikutilah retret penyembuhan luka- luka batin, seperti yang diadakan di Lembah Karmel, Cikanyere, di tanggal 27-30 Oktober, atau 15-18 Desember 2011 yang akan datang. Silakan anda klik di sini untuk informasi lebih lanjut, jika anda berminat mengikutinya. Jika anda belum pernah mengikuti retret, kemungkinan anda akan disyaratkan untuk mengikuti Retret Awal terlebih dahulu.
Akhirnya, Angela, jika anda ingin berdiskusi dan ingin agar komentar anda ditayangkan di situs ini, maka janganlah anda menuliskan komentar seperti, “mau mencemooh sy? silakan….” Komentar semacam ini tidak membangun diskusi. Dalam dialog ini, mari mendasarinya dengan semangat kasih. Tidak ada yang mau mencemooh anda. Perbedaan pandangan adalah hal biasa, namun hal yang dapat kami pegang sebagai kebenaran dalam situs ini adalah hal- hal yang sesuai dengan pengajaran Gereja Katolik. Semoga dapat dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam damai saudariku Angela,
Sering kali kita mudah menemui saudara-saudara kita sesama Katolik yang jadi batu sandungan bagi kita untuk dekat dengan Yesus. Tingkah laku mereka, perkataan mereka, cara pandang mereka, benar-benar kita rasakan bukan mencerminkan seorang saksi Kristus.
Saya bisa memahami dan merasakan apa yang Angela rasakan. Karena rasa sakit dan trauma itu juga terjadi pada saya. Namun kerinduan untuk dekat selalu dengan Yesus Kristus, Sang Jalan, Kebenaran, dan Hidup, ternyata sangat kuat, sangat nyata.
Tidak cukup bagi saya untuk hanya berdoa, hanya menatap kehadiran-Nya dalam rupa Hosti Suci. Saya ingin melihat, mencecap, merasakan kehadiran-Nya yang nyata ada. Saya ingin mengenang kisah cinta-Nya pada seluruh umat manusia dan saya. Saya ingin mengalami kasih-Nya yang seutuhnya. Saya merindukan-Nya.
Kerinduan itu membuat saya pulang, Angela. Kembali mengikuti Ibadah Ekaristi. Kembali melihat bahwa di balik kelemahan dan dosa-dosa yang ada pada umat Katolik, ada janji Kristus bahwa Dia akan hadir, melindungi dan memberikan Roh Penghiburan. Saya berdoa semoga kerinduan itu juga yang akan membantumu, kawan. Saya berdoa, semoga luka-luka batinmu, disembuhkan sendiri oleh Yesus Kristus dalam Sakramen Ekaristi Kudus.
Dan, saya juga berdoa semoga, kita, aku dan kamu tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain yang ingin dekat dengan Yesus Kristus.
-Adven-
dear all,
Saya cukup kagum membaca forum diskusi ini yang bermula dari satu pertanyaan, menjadi pembahasan 5 halaman yang kaya informasi iman.
Ijinkan saya mensharingkan pengalaman saya.
Saya termasuk orang Katolik yang beruntung, yang sering diajak bergabung ke gereja Protestan. Mulai dari cara diajak debat, di-injil-i paksa, sampe dijebak. :)) Jujur saja, pengalaman itu sangat menguntungkan, karena berkat sesi2 itu, saya jadi “dipaksa” belajar lebih dalam mengenai ajaran Katolik saya.
Tidak setiap keberatan yang diajukan mereka (yg menyebut dirinya evangelis) bisa saya jawab. Jika saya tidak tahu, dengan sopan dan jujur saya bilang saya tidak tahu (yg membuat mereka makin semangat tentu saja…). Tapi saya selalu catat dan saya cari jawabannya kemudian saat mereka sudah pergi (karena saya memang pingin tahu jawabannya…). Dan saat mereka datang lagi untuk sesi “penginjilan” berikutnya, biasanya mereka mengulangi lagi “kesalahan2 Katolik” yang sudah disebutkan di sesi sebelumnya dan saya sudah punya jawabannya, yang jelas berdasarkan alkitab dan tidak bisa mereka bantah (krn sola scriptura yg mereka percayai).
Saran saya, jika anda beruntung bisa berdiskusi dengan evangelis protestan, dan ada hal yang anda tidak tahu jawabannya, jgn ragu untuk bilang : “saya tidak tahu” dan kemudian carilah jawabannya. Bisa dengan bertanya kepada katekis, romo atau via forum seperti ini. Tujuannya bukan untuk menjawab mereka, tetapi memperkuat iman Katolik anda sendiri.
Selesai.
Biasanya sih mereka tidak akan dengan mudah menerima dan tetap menyalahkan anda, but that’s fine….. Ingat, mereka punya tujuan MENCARI JIWA BARU untuk gereja mereka…..sedangkan anda tidak bertujuan untuk mempengaruhi mereka masuk ke Katolik, jadi tidak perlu ngotot. ;)
Salam kasih Vinsensius,
Saya setuju dengan apa yang saudara utarakan di atas. Kita sebaiknya tak perlu berkecil hati apabila memang ‘tidak atau belum mengetahuinya atau pun memahaminya’.
Biarkan hati kita tetap terbuka dan menerima khabar suka cita yang saudara kristen sampaikan sebagai anugerah bagi kita untuk menjadi jujur pada diri sendiri akan kebenaran yang ada dengan kehidupan iman pribadi kita sendiri. Terima kasih selayaknya yang harus kita sampaikan kepada mereka yang telah mengingatkan kita untuk menjadi lebih baik lagi mengasihi Kristus.
Sebenarnya cinta yang tulus itu sangat terbuka dan tak memaksa sifatnya. Selain itu pula, Tuhan itu sangat sangat sabar sekali (sungguh tak terbatas) dalam menghadapi kita yang tak sempurna ini. Jadi kita seharusnya mempunyai ‘kesadaran’ yang baik dan positiv untuk lebih memahami dan mengimani katolik sebagai bentuk tanggung jawab atas pilihan kita yang benar sebagai katolik.
Menanggapi komen Vinsensius
Dear Vinsen, sy dari dulu sampai sekarang sedih mendengar adanya cemooh antar gereja Kristen dan Katolik, kadang sy heran, kapan dunia bisa damai kalo sesama pengikut Kristus selalu mencemooh satu sama lain. Sy yakin kamu juga ga suka kalo gereja Katolik dicela tp komen kamu itu mencela gereja Prostestan lho.
Sy selalu bermasalah dengan orang-orang Katolik (kebetulan ketemunya yang aneh-aneh) dan kini sy sampai pada keputusan untuk tidak peduli pada manusia nya suatu gereja, dan sy hanya percaya pada Tuhan dan Bunda Maria saja.
Tidak bisa menyalahkan Shirley atau orang lain yg mencela jemaat suatu agama, krn sy sendiri sudah sampai pada tahap trauma dengan jemaat Katolik sehingga sy pun ketakutan pd saat pergi misa dan memilih untuk berdiam diri berdoa di ruang adorasi saja (hal ini sudah sy lakukan sejak 4 bulan terakhir).
Sy sendiri melihat banyak sekali perlakuan buruk yg dilakukan oleh jemaat Katolik (bahkan suster atau Romo) pada beberapa umat yg kurang mampu, sy tidak menyebut semua suster atau Romo jahat namun sy mendengar sendiri bagaimana menyakitkan ucapan yg diperkatakan oleh seorang biarawati pd teman sy dan sy pun sempat mengalami kejadian kurang menyenangkan di masa lalu.
Tapi Tuhan tidak pernah jahat, Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dan hal buruk bagi umat Nya. Sy sendiri paling anti dengan orang yg memandang rendah orang lain atau agama lain.
Sy punya seorang kenalan Katolik yg sangat marah saat tidak sengaja dibandingkan dgn Bill Clinton (karena skandal seks beliau) dan dia sangat merasa marah krn dia mengira sy menganggap dia sebagai seorang Bill C. sy heran aja, bukankah tidak ada manusia yg sempurna di dunia? mengapa dia marah? apa merasa diri nya lebih mulia dari Bill C ? manusia selalu tidak sempurna, selalu ada kesalahan, mengapa kita memandang rendah seseorang?
Sy punya teman yang menolak untuk menghadiri pernikahan siapapun (baik teman atau kerabat) jika pernikahan tidak dilangsungkan di gereja Katolik.
[Dari Katolisitas: nampaknya bisa jadi anda salah paham tentang hal ini. Pertanyaan anda tentang hal ini sudah kami tanggapi di sini, silakan klik]
Sy punya mantan guru (waktu SD) yg hanya menyayangi murid-murid yang kaya.
Trauma psikis tertanam dalam diri sy berpuluh-puluh tahun lama nya namun sy tidak akan meninggalkan Tuhan dan Bunda Maria yg selalu ada dalam hati sy. Krn itu sy mohon kepada semua umat beragama, binalah toleransi, berbuatlah kebajikan dan hindari permusuhan.
[Dari Katolisitas: komen berikut ini digabungkan, karena ingin mengomentari surat yang sama]
Komen Vinsensius:
Biasanya sih mereka tidak akan dengan mudah menerima dan tetap menyalahkan anda, but that’s fine….. Ingat, mereka punya tujuan MENCARI JIWA BARU untuk gereja mereka…..sedangkan anda tidak bertujuan untuk mempengaruhi mereka masuk ke Katolik, jadi tidak perlu ngotot. ;)
Komen sy:
Tuh kan…itu kan menjelekkan orang agama lain! Kok gitu sih? ya biarin lah mereka mau cari jiwa baru, bukankah Tuhan bersabda: Jadilah penjala manusia …gimana sih kamu??? Malah kamu yg aneh, kok tidak berusaha menyebarkan kabar keselamatan kepada banyak umat yg belum kenal Kristus?
Jangan begitu, sy punya teman-teman Protestan dan mereka tidak pernah memaksa sy ke gereja mereka tuh, makanya sudahlah jangan saling merendahkan agama lain. Sy hanya percaya bahwa KEPENUHAN ada pd Tuhan Yesus sendiri. Ga suka banget deh sama orang-orang yg menjelekkan agama lain.
Tidak semua Katolik masuk surga dan tidak semua orang agama lain masuk neraka.
(semoga komen sy dimuat oleh Ibu Inggrid YTH)
Angela
Shalom Angela,
Sesungguhnya anda benar, bahwa memang sebagai sesama murid Kristus kita tidak seharusnya saling mencemooh. Mungkin yang disampaikan oleh Vinsen ini adalah pengalaman pribadinya, yang kebetulan tidak sama dengan pengalaman anda. Syukurlah, jika dalam pergaulan anda dengan umat Kristen non- Katolik, anda tidak mengalami pengalaman yang negatif. Namun sebaliknya, jika anda mengalami pengalaman buruk dengan sesama umat Katolik (jika anda tadinya juga seorang Katolik), sesungguhnya itu bukan alasan yang tepat untuk meninggalkan Gereja Katolik. Mengapa? Sebab anda melihat faktor manusianya, dan bukan faktor ajarannya. Anggaplah anda meninggalkan Gereja Katolik dan menjadi anggota jemaat di gereja lain, lalu suatu saat anda mengalami pengalaman negatif dengan sesama jemaat di sana, apakah kemudian anda juga akan meninggalkan gereja itu? Jika demikian terus, bukannya tidak mungkin, anda akan berpindah dari satu gereja ke gereja yang lain. Nampaknya di suatu titik anda perlu merenung dan bertanya kepada Tuhan, Gereja manakah yang dikehendaki-Nya, agar anda dan semua murid-Nya tergabung menjadi satu? Jika anda mau dengan jujur mencari, mempelajari dan memohon bimbingan Roh Kudus, dan mengesampingkan pendapat pribadi anda, maka anda akan sampai ke Gereja Katolik. Sebab Kristus hanya mendirikan satu Gereja, yaitu Gereja yang didirikan-Nya di atas Rasul Petrus (lih. Mat 16:18) dan di sanalah Ia menghendaki agar umatnya menjadi satu kawanan (lih. Yoh 17: 20-21).
Anda mengatakan, “Tidak bisa menyalahkan Shirley atau orang lain yg mencela jemaat suatu agama….” namun di bagian akhir komentar anda mengatakan, “Ga suka banget deh sama orang-orang yg menjelekkan agama lain ….” Sekilas nampaknya tidak konsisten. Kami di Katolisitas sesungguhnya telah berusaha memoderasi komentar yang masuk, dan terus terang ada beberapa komentar Shirley lainnya yang tidak dapat kami tayangkan karena sudah sangat kasar dan tidak menyertakan argumen. Namun pernyataan awal Shirley memang kami tayangkan di sini, karena komentar tersebut merupakan contoh nyata yang mungkin dialami oleh seorang Katolik yang kemudian memutuskan untuk meninggalkan Gereja Katolik. Mungkin anda mempunyai pengalaman serupa, sehingga anda bersimpati kepada Shirley. Sebaliknya jika anda membaca komentar lain yang bertolak belakang dengan pengalaman Shirley, (seperti komentar Vinsen ini) lalu anda mengatakan bahwa itu menjelekkan agama lain. Padahal mungkin Vinsen ini hanya bermaksud menyampaikan pengalamannya saja bahwa memang demikian kesan yang diperolehnya, yaitu bahwa gereja tersebut berusaha mencari jiwa baru agar bergabung dengan mereka (yang sesungguhnya tidak salah, sebab memang Kristus berpesan agar kita mewartakan Injil) tetapi masalahnya, yang diinjili adalah sesama pengikut Kristus, dalam hal ini Vinsen, yang sudah menjadi murid Kristus dalam Gereja Katolik.
Lalu soal anda membandingkan teman anda dengan Bill Clinton, sehingga teman anda marah. Sesungguhnya yang perlu anda renungkan adalah, seandainya ada tokoh yang perilakunya anda tidak suka karena melawan perintah Tuhan, lalu kalau anda dibandingkan dengan tokoh tersebut, apakah anda dapat menerimanya atau tidak?
Akhirnya, anda benar bahwa tidak semua orang Katolik masuk surga, dan ini sudah panjang lebar dituliskan di sini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Tanggapan komen Ibu Ingrid :
Anda mengatakan, “Tidak bisa menyalahkan Shirley atau orang lain yg mencela jemaat suatu agama….” namun di bagian akhir komentar anda mengatakan, “Ga suka banget deh sama orang-orang yg menjelekkan agama lain ….” Sekilas nampaknya tidak konsisten.
Ya itu maksudnya sy ga suka sama orang-orang yg selalu mempermasalahkan agama siapa yg jauh lebih baik, mana yg jauh lebih suci, mana yg jauh lebih benar dsb…ya Vinsen dan Sherly itulah..sy ga suka…gitu loh bukan sy tidak konsisten…
Masalah Bill Clinton, no comment deh…
Makanya saya lebih suka tidak menganut agama tertentu (paling hanya ditulis di KTP karena di Indonesia diwajibkan menganut suatu agama) dan lebih suka berdoa dan mencintai Yesus saja.
Shalom Angela,
Jika anda mau konsisten terhadap kasih anda kepada Tuhan, maka akan menganut suatu agama. Sebab sesungguhnya agama merupakan hal yang mempersatukan anda dengan Tuhan, melalui ajaran- ajarannya yang sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Allah dan sesuai juga dengan akal sehat. Mungkin saja anda memilih untuk tidak menganut agama tertentu (hanya berdoa sendiri kepada Yesus di rumah saja) namun akan ada suatu titik di mana anda akan merasa ‘ada yang kurang’. Contoh sederhana, jika anda mau menikah: dengan cara apakah/ oleh siapakah perkawinan itu akan diberkati? Jika anda mau hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan hidup bermasyarakat dengan baik, tentu anda akan merencanakan agar perkawinan anda sah secara agama dan secara sipil, dan ini akan melibatkan suatu ‘agama’ tertentu. Belum lagi untuk menyebutkan hal- hal lain, misalnya pada saat merayakan Natal, Paskah (karena anda masih percaya kepada Yesus dan menghormati Bunda Maria), di gereja manakah anda akan merayakannya?
Maka Angela, silakan anda merenungkan hal ini. Pada akhirnya keputusan ada di tangan anda. Mohon maaf, kami tidak dapat setuju dengan pandangan anda yang menganut agama hanya karena diharuskan di KTP, sebab agama tidak dapat dipisahkan dengan penyembahan, doa, penghormatan kepada Tuhan. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom,
Izinkan saya memberikan sedikit komentar terhadap apa yang menjadi pegangan Angela. Yang menjadi pegangan hidup Angela adalah iman yang bersifat indivualistic. Saya juga pernah berhadapan dengan teman yang punya pegangan seperti itu. Dia menyatakan bahawa dia tidak perlu untuk menganut agama Kristen untuk menjadi Kristen. Dia tidak perlu beribadah ke gereja sebab dia merasa bahawa urusan rohani adalah urusan antara dia dengan Tuhan. Dia juga bilang dia tidak perlukan pendeta, penginjil maupun imam untuk membimbing dia kerana bagi dia, dia bisa baca alkitab tanpa perlu diajar maupun ditafsir oleh orang lain. Kesimpulannya dia bilang, dia tidak perlukan sesiapa dalam urusan rohaninya kerana bagi dia sudah cukup dia percaya kepada Tuhan Yesus dan berdoa kepadaNya. Dalam lain kata, Beriman tanpa perlu Berjemaah.
Hal yang begini membuatkan saya tertawa namun juga sempat membuatkan saya berfikir. Apakah dia tidak terfikir bahawa dia hidup dalam sebuah kelompok manusia yang saling memerlukan? Tidak dapatkah dia berfikir seandainya dia mati nanti, siapakah yang akan menguruskan pemakamannya? Siapakah yang akan mengahwinkan dia jika dia mau berkawin? Jika dia mau dibaptis siapakah yang akan membaptis dia? Ini sudah benar benar keliru. Iman yang seperti ini benar benar keliru justeru kerana keangkuhannya menyatakan bahawa I dont need anyone in my relationship with God. Benar, iman kita bukan kepada sesama manusia tetapi hanya kepada Yesus, tetapi iman yang bersifat individualistic seperti itu bukanlah sesuatu yang diajarkan oleh Alkitab.
Saya melihat bahawa teman saya itu gagal untuk mengerti apa yang diartikan sebagai PERSONAL RELATIONSHIP WITH GOD dan ini disamaartikannya sebagai INDIVIDUALISTIC FAITH. If Jesus meant that His followers to be INDIVIDUALISTICS in their faith then there is no point of preaching the Gospel as He had commissioned His disciples before He raised to Heaven. Think about it. If Jesus meant that all His believers to be INDIVIDUALISTICS then He should have not speak of building His Church of which the gates of Hell shall not prevails against it.
Kekristenan adalah tentang hubungan kita dengan Tuhan dan juga hubungan kita dengan sesama. As this is symbolically portrayed by the cross. The vertical symbolizes our relationship with God and the horizontal symbolizes our relationship with our fellowmen. Thus, no Christians
( believers in Christ ) can boast himself or herself as being only focusing on relationship with God while ignoring their relationship with his or her fellowmen.
Sekian pandangan saya,
Salam Kasih
Linda Maria.
Shalom semua.
Saya ingin menanggapi pernyataan Angela. Saya rasa saya setuju dengan Ibu Ingrid
“Mohon maaf, kami tidak dapat setuju dengan pandangan anda yang menganut agama hanya karena diharuskan di KTP, sebab agama tidak dapat dipisahkan dengan penyembahan”
Saya rasa banyak org yg mempunyai pengalaman berbeda, Angela mgkn merasakan bahwa banyak org Katolik yg tidak baik, tapi betul yg Ibu Ingrid sebutkan, jangan lihat orangnya, tapi ajarannya. mengenai sharing dari saudara Vincensius saya rasa ga ada niat menjelekkan agama lain.
“Jangan begitu, sy punya teman-teman Protestan dan mereka tidak pernah memaksa sy ke gereja mereka tuh” —> memang betul, tapi ada juga yang biasanya memaksa dan menyindir2 Gereja Katolik, makanya saya bilang pengalaman tiap orang berbeda.
Saya berani bilang (mohon maaf kalau saya salah ya Ibu Ingrid, tolong nasehati saya apabila pernyataan saya salah):
“Sebaik2nya dan setaat2nya orang Protestan, mereka tetap beranggapan bahwa Gereja Katolik itu menyembah patung dan Gereja Katolik seperti “menuhankan Maria” ” dan mereka ada yg berani bilang terang2an, dan ada yang tidak. Saya pernah bertemu yg ke-2, orangnya sangat baikkkkk, ramahhhh…. ga pernah jelek2in GK, namun akhirnya keceplosan jg “kan nyembah patung” , “aku sangat2 keberatan dgn Maria”
Namun harap dimengerti pernyataan dan opini saya sama sekali ga ada niat menjelek2an Protestan atau agama lain. Ini hanya ungkapan saya mengenai iman Katolik saya.
Dan saya pribadi (harap jangan tersinggung) berpendapat, jikalau kita sungguh2 mengerti arti iman Katolik kita, “seharusnya” kita akan mencari pasangan hidup yg seiman , yaitu Katolik. Ada penjelasan yang sangat bagus dari seorang awam :
“Apabila seorang Katolik menikah dengan seorang Protestan, maka menurut saya pribadi ada dua hal yg menjadi kerugiannya:
1. Laki2 dan perempuan tersebut menjadi kurang bisa menghayati bahwa seksualitas diciptakan sebagai lambang Kristus (lelaki) dan Gereja (perempuan). Apabila pasangan berbeda Gereja ini menikah, maka hanya mendapat pemberkatan biasa, bukan Sakramen. Sementara yg kita tahu, HANYA DALAM SAKRAMEN PERNIKAHAN manusia dapat dikatakan SALING MENERIMAKAN SAKRAMEN. PELAYAN SAKRAMEN PERNIKAHAN adalah pasangan Katolik itu sendiri, imam menjadi saksi.
2. Sakramen adalah saluran rahmat yang pasti. Apakah pemberkatan tidak membawa rahmat? Bisa saja, TETAPI TIDAK PASTI. Semuanya tergantung pada kemurahan Allah. Apa itu rahmat? Segala bantuan ilahi adikodrati yang memungkinkan seseorang hidup berpadanan dengan Kristus. Rahmat tidak serta merta mengubah kodrat ( seorang manusia bisa saja memiliki sifat asli pemarah), namun rahmat MELAMPAUI kodrat. Maksudnya dengan adanya rahmat ia DIMAMPUKAN untuk hidup secara Kristen kendatipun ia manusia yang rapuh.
GBU all =)
Terima kasih atas semua penjelasannya…Saya sangat senang karena mungkin saya hampir saja berpindah..Terima kasih atas penguatan imannya…
Shalom pak,
Sy seorang Katolik, yang mau sy pertanyakan adalah mengapa terkadang orang Kristen Protestan yang sama2 percaya Kristus seringkali memojokkan orang Katolik, karena yang sy ketahui kristen protestan adalah saudara seiman dalam Kristus, keluarga saya pun memperbolehkan saya untuk beribadah di gereja Kristen tanpa meninggalkan agama Katolik sy. Yang saya mau pertanyakan adalah masalah Baptisan, karena beberapa orang Kristen menyatakan babtisan Katolik sy tidak sah, ymenurut mereka yang sah adalah baptisan selam…Mohon penjelasannya tentang hal itu.
Terima Kasih
Shalom Kevin,
Terima kasih atas pertanyaannya. Kalau dari sisi positifnya, orang-orang Kristen non-Katolik mencoba memojokkan iman Katolik karena didorong oleh semangat kasih – yakni ingin meyakinkan umat Katolik bahwa iman Katolik adalah salah dan mungkin sesat. Namun, sebagai umat Katolik kita harus percaya bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik. Oleh karena itu, menjadi tugas kita untuk senantiasa mempelajari secara lebih mendalam iman Katolik, sehingga kita dapat mempertanggungjawabkannya dengan baik. Tentang baptisan telah dibahas di beberapa tanya jawab ini – silakan klik dan ini – klik ini. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Terima kasih Pak, atas penjelasannya, cukup jelas untuk saya, sy tidak tau cukup banyak mengenai teologi pak. Tapi yg saya tau , umat Katolik tidak pernah mengajarkan untuk mendiskreditkan umat Nasrani lain, dan saya pun mau belajar isi Alkitab dari gereja lain, tanpa meninggalkan Misa Katolik dengan Liturgi nya…Semoga dengan forum ini, gereja2 tetap dipersatukan dalam Kristus ya pak, sesuai dengan apa yang kita doakan di gereja Katolik setiap minggunya….
Terima Kasih
Tuhan Yesus Memberkati
Saya mempunyai banyak teman yang secara diam2 berpindah ke gereja lain ( Protestan ), dari hampir semuanya beranggapan bahwa mereka mulai tidak betah di gereja katolik karena nyanyian dan homilinya tidak mengena/menyentuh hati mereka. Dan juga saya pernah membawa teman saya yg lain dari gereja protestan untuk misa di Cikanere ( tempat Rm. Yohanes ), setelah pulang dari sana dia bilang kepada saya bahwa kebaktiannya sangat menyentuh hati dan berbobot, sehingga setelah dari sana dia mulai mau untuk datang ke gereja katolik dan mulai mau terbuka terhadap ajaran gereja ( sebelumnya dia agak anti terhadap gereja katolik ), tapi sekarang dia mulai bimbang karena setelah ikut misa, dia kurang tersentuh dengan nyanyian dan homilinya. Jadi saya punya usul kalau dalam tiap minggunya ada satu kali misa yang khusus nyanyian karismatik atau dapat juga dalam misa lainnya sebagian nyanyian diambil dari kidung syukur tanpa keluar dari liturgi gereja katolik, sehingga dapat membantu umat yang seperti teman2 saya mulai betah lagi di gereja katolik karena mulai tersentuh hatinya oleh nyanyian2nya. Semoga ini dapat mencegah umat meninggalkan gereja katolik dan mulai membawa pulang umat tercerai-berai di gereja lain kepangkuan gereja katolik. Tuhan memberkati
Shalom Adrian,
Sesungguhnya adalah suatu kenyataan yang memprihatinkan bahwa banyak teman anda yang meninggalkan Gereja Katolik karena alasan lagu- lagu dan homili, yang dipandang kurang menyentuh. Walaupun fakta ini dapat menjadi masukan bagi pihak otoritas Gereja, namun sesungguhnya ini juga menunjukkan suatu kenyataan bahwa ada banyak umat Katolik yang tidak begitu memahami iman Katolik. Sebab di dalam perayaan Ekaristi, kita sesungguhnya sudah menerima kepenuhan karunia Allah yang paling sempurna, paling lengkap, paling agung dan tidak dapat dibandingkan dengan ibadah lainnya. Maka lagu- lagu sebenarnya hanya “pembungkus/ kemasan” saja; sedangkan “isi” yang terpenting, yaitu Kristus sendiri itulah yang kita rayakan dan kita sambut dalam Misa/ perayaan Ekaristi. Homili sebagai bagian dari liturgi Sabda memang penting, tetapi tidak menjadi segala- galanya di dalam perayaan Ekaristi. Kristus menginginkan agar dikenang di dalam Sabda-Nya dan dalam perjamuan Ekaristi seperti dinyatakan-Nya kepada kedua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus (lih Luk 24:13-35). Ajaran inilah yang dipertahankan oleh Gereja Katolik sampai sekarang dalam Misa Kudus, yang terdiri dari liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi.
Sebagai umat Katolik, jika kita meninggalkan Misa Kudus, karena memilih perayaan ibadah lainnya karena lagu- lagu atau khotbah nya, itu ibaratnya mengatakan, “Maaf ya Tuhan Yesus, aku lebih tertarik kepada lagu-lagu dan khotbah daripada kepada Engkau sendiri.” Walaupun lagu- lagu dan khotbah yang dimaksud tetap lah tentang Kristus, tetapi semua itu sesungguhnya tidak dapat menggantikan Kristus sendiri. Kristus menghendaki untuk dikenang dalam Ekaristi kudus, siapakah kita untuk mengubah kehendak-Nya ini?
Maka, mari kita berdoa bagi teman- teman anda itu, supaya mereka dapat terbuka hatinya untuk mencari kehendak Tuhan Yesus sendiri dan bukannya selera pribadi. Saya mengundang anda untuk membaca beberapa tulisan di situs ini tentang Gereja Katolik dan Ekaristi, semoga dapat memotivasi anda sebagai sahabat mereka, untuk mengajak mereka kembali pulang ke pangkuan Gereja Katolik.
Mengapa kita memilih Gereja Katolik
Mengapa berpindah dari Gereja katolik ke gereja lain?
Sudahkah kita pahami pengertian Ekaristi?
Ekaristi sumber dan puncak kehidupan Kristiani
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Terima kasih atas tanggapannya, tetapi untuk masalah Ekaristi saya sudah menerangkan pada mereka kalau Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan Kristiani dan mereka bilang mereka juga ada Perjamuan Kudus walaupun tidak setiap minggu, dan juga dengan nyanyian dan kotbah yang menyentuh dapat membawa mereka lebih dekat dengan Yesus. Dari pengalaman diskusi dengan mereka maka menurut saya perlu dipikirkan terobosan baru agar dapat mencegah kaum muda pindah ke gereja lain dan dapat membawa pulang domba yang tercerai-berai. ( karena semua teman saya yang pindah adalah kaum muda dan sebagian adalah aktifis gereja).
Jadi saran saya sebagai awam adalah :
1. Pilihlah lagu2 yang menyentuh hati ( kadang lagu yang dibawakan yang bisa nyanyi hanya koor saja ) karena lagu2 dapat membawa kita lebih dekat denganNya dan bukankah bernyanyi adalah 2 kali berdoa
2. Kotbah/homili dengan bahasa yang sederhana tetapi dapat cepat dimengerti & tepat sasaran, dan sisipkan pula ajaran2 pokok gereja dan katekismus, sehingga umat dapat lebih paham akan ajaran gereja, terutama yang hal-hal sering menjadi perdebatan ( serangan pihak luar terhadap ajaran gereja )
3. Dicoba kalo tiap minggu ada di salah satu jam misa umum diisi dengan gaya karismatik dan lihat tanggapan umat dan hasilnya ( maaf saya bukan orang PDKK loh )
4. Dicoba diadakan Kebangunan Rohani Katolik minimal 1 tahun sekali tiap gereja, dengan tema Paskah atau Natal, dengan mengundang Romo2 yang mungkin mempunyai talenta yang lebih baik dalam berkotbah.
Demikian saran saya sebagai seseorang awam yang cinta akan gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Shalom Adrian,
Terima kasih atas tanggapannya. Salah satu yang perlu didiskusikan tentang Ekaristi adalah apakah Yesus secara istimewa (tubuh, darah, jiwa dan ke-Allahan) hadir dalam rupa roti dan anggur. Mungkin ada yang merayakan Ekaristi, namun apakah itu hanya sekedar simbol? Kalau parameternya hanya “dapat menyentuh perasaan” maka sebenarnya ini bukan parameter yang baik, karena perasaan sering berubah-ubah. Yang menjadi parameter dalam penyembahan kepada Tuhan adalah Tuhan mau disembah dan dikenang dengan cara seperti apa. Dan Kristus telah menyatakan dengan jelas, bahwa Dia ingin dikenang dan disembah dalam Sakramen Ekaristi. (lih. Luk 22:19). Usulan-usulan tentang misa adalah baik sejauh tidak menyalahi dari liturgi yang telah digariskan dalam GIRM (General Instruction of the Roman Missal). Yang sering menjadi masalah adalah ada liturgi Ekaristi tidak dijalankan dengan benar-benar, sehingga umat tidak dapat benar-benar mengalami Kristus yang menderita, wafat, bangkit dan naik ke Sorga. Padahal kalau kita menggali benar-benar kekayaan Gereja Katolik, seperti musik Gregorian, maka akan semakin banyak orang yang benar-benar dapat merasakan keindahan liturgi. Kerinduan akan liturgi yang baik dapat kita lihat dari orang-orang muda yang justru mulai menghidupkan Tridentine Mass. Tentang musik liturgi, anda dapat melihat artikel ini – silakan klik.
Memang harus diakui, bahwa ada ruang untuk perbaikan dalam berhomili yang dilakukan oleh para pastor. Di satu sisi, para pastor memang dituntut untuk memaparkan kebenaran Alkitab secara sistematis sesuai dengan bacaan yang diberikan. Namun, di sisi yang lain, memang perlu ditingkatkan adalah bagaimana menyajikan kebenaran tersebut agar dapat menarik, sehingga umat dapat dibawa untuk lebih mengasihi Kristus. Dan saya juga setuju kalau dalam homili dapat disisipkan penjelasan iman Katolik, sehingga umat dapat lebih mengetahui iman Katolik.
Memang harus diakui ada yang terbantu dengan adanya gerakan karismatik. Namun, di satu sisi, kita juga harus mengakui perlu adanya pembinaan yang terus menerus untuk gerakan ini. Silakan melihat sisi positif dan negatif dari gerakan karismatik – silakan klik. Dengan demikian, misa Karismatikpun harus tetap memegang panduan liturgi Ekaristi yang telah diberikan. Mungkin memang acara KRK dapat membantu sebagian umat. Di satu sisi, perlu juga diperkenalkan pengenalan akan doktrin, pendalaman Alkitab, mengenalkan umat pada tradisi Gereja Katolik, dll. Pendek kata, saya percaya untuk membangun Gereja diperlukan satu pendekatan yang holistik, continuitas dan berdasarkan umat basis – seperti yang juga menjadi arahan dari Keuskupan Agung Jakarta. Semoga saja, dalam kapasitas kita masing-masing, kita dapat mengambil bagian dalam membangun Gereja Katolik yang kita kasihi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Syalom Pak Stef
Saya sangat setuju bahwa tiap kali Misa perlu disisipkan pengajaran akan Iman Katolik yang tidak didapatkan di katekese. Saya telah mencoba cara ini pada persekutuan Katolik Kharismatik Heman Salvation Ministry di Surabaya. Saya yang membawakan teologi Katolik dengan bantuan artikel – artikel dari katolisitas benar – benar SANGAT – SANGAT – SANGAT terbantu. Bahkan setelah membawakan teologi ini, banyak anak – anak sel yang ingin dan berantusias berdiskusi. Hal ini meyakinkan saya bahwa banyak orang katolik yang ‘haus’ akan kekayaan Iman Katolik. Terima kasih banyak katolisitas atas bantuannya.
Tuhan Yesus memberkati & Bunda Maria selalu menuntun anda pada putraNYA
Saya juga setuju dengan pendapat saudara..
Syalom Katolisitas
Menanggapi tulisan Inggrid :
Maka lagu- lagu penyembahan sebenarnya hanya “pembungkus/ kemasan” saja. Masak iya sih, nyatanya di dalam penyembahan dengan lagu-lagu itu kami merasakan hadirat Allah turun diantara kami. Hati menjadi sangat sejahtera, anda pasti belum pernah menikmatinya, sehingga menganggap lagu-lagu penyembahan itu sebagai “pembungkus / kemasan” . Cobalah sekali-kali datang di persekutuan doa Khrismatik atau yang lainnya, dan rasakan hadirat Allah.
Salam
mac
Shalom Machmud,
Mungkin istilah yang saya pergunakan kurang tepat, namun maksud saya adalah ini:
Lagu- lagu adalah ‘pembungkus/ kemasan’ suatu ‘isi’ yang hendak dicapai dalam perayaan Ekaristi. Artinya: bukannya lagu- lagu itu tidak penting ataupun kurang penting, tetapi bahwa lagu- lagu itu tidak dapat menggantikan maksud utama dari perayaan Ekaristi, yaitu persatuan yang erat dengan Tuhan Yesus dalam Komuni Kudus. Tentu saja lagu- lagu dan koor yang baik akan membantu umat mengarahkan hati untuk memuji dan menyembah Tuhan, namun lagu- lagu itu sendiri (lagu/ melodinya atau kata- katanya) bukan inti yang ingin dicapai dalam ibadah. Lagu- lagu itu membantu kita menyembah Tuhan, namun inti yang utama adalah persatuan antara kita dengan Tuhan itu sendiri.
Saya mengenal gerakan karismatik Katolik sejak saya duduk di bangku SMP dan saya pribadi menyukai lagu- lagu penyembahan karismatik sampai sekarang. Namun saya juga menyukai lagu- lagu klasik gerejawi dan gregorian yang sudah lama berakar dalam sejarah tradisi Gereja Katolik. Melalui lagu-lagu itu saya mengalami hadirat Tuhan yang indah, yang dapat menghantar kepada ke-eratan jiwa dengan Allah. Oleh karena itu, saya mengatakan bahwa lagu- lagu itu sebenarnya bukan ‘inti’, namun sebagai ‘sarana’ untuk mencapai hubungan yang erat menyatu dengan Tuhan. Ada banyak para orang kudus (Santa/o) yang hidupnya kudus dan akrab dengan Tuhan, namun mereka tidak mengenal lagu- lagu penyembahan karismatik. Toh Tuhan membuktikan kedekatan-Nya dengan mereka dan memberkati karya pelayanan mereka dengan banyak buah- buah Roh Kudus. Maka adalah juga suatu sikap kerendahan hati untuk menerima bahwa gaya penyembahan karismatik bukan satu- satunya cara untuk menyembah Tuhan dan untuk mengalami hadirat Tuhan. Di atas semua itu, bagi saya, dan saya pikir juga bagi semua umat Katolik lainnya, puncak dan sumber kehidupan kita adalah Ekaristi, di mana kita dapat menyambut Tuhan Yesus sendiri, dan inilah ‘inti’ dari semua penyembahan kepada Tuhan.
Merasakan hadirat Allah adalah satu hal yang patut disyukuri, namun yang tak kalah penting adalah hidup dalam pimpinan Allah yang Maha hadir itu. Semoga Roh Kudus memampukan kita untuk hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai murid- murid Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Mahmud
saya Katolik dan saya juga anggota PDKK
tapi walaupun demikian justru saya semakin memahami bahwa Yesus semakin dekat dengan saya. Dan betapa istimewanya Yesus dalam Ekaristi. Karena justru dalam perayaan sederhana tanpa musik heboh kayak di gereja Kristen lain itu saya memahami bahwa Karismatik justru membuat saya semakin memahami iman Katolik saya, bukannya malah menganggap Misa Ekaristi itu tidak penting,, trims
Saudara Machmud,
Hadirat Allah bukan terletak dalam lagu lagu penyembahan. Bahkan terkadang itu hanya emosi yang hanyut dan terbawa bawa dengan melodi dan lirik nya sahaja. Terus terang saja, kalau persekutuan doa karismatik terlalu meletakkan keutamaan dalam lagu lagu yg bernuansa menyembah tetapi ingin saya pertanyakan kepada anda, apakah bentuk penyembahan sebenar yang anda maksudkan? Apakah maksud menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran itu sama artinya menyembah Allah dengan lagu dan emosi?
Shalom
“Hadirat Allah bukan terletak dalam lagu lagu penyembahan. Bahkan terkadang itu hanya emosi yang hanyut dan terbawa bawa dengan melodi dan liriknya sahaja. Terus terang saja, kalau persekutuan doa karismatik terlalu meletakkan keutamaan dalam lagu-lagu yg bernuansa menyembah..”
Saya sangat tidak setuju dengan anda.. banyak umat yang tidak tahu lagu dan tidak menggunakan musik pun bisa melakukan penyembahan sungguh2 dan bahkan berbahasa roh.. anda salah jika menilai semua dari lagu… kalau hanya emosi saja. Berarti yang ikut karismatik pun HANYA terbawa emosi atau perasaan saja donk saat menerima Tubuh dan Darah Yesus yang sungguh2 ada di dalam hosti??? Jadi apa maksud anda karismatik hanya sekedar emosi terbawa lagu??? Anda salah, bahkan banyak orang yang karena “terbawa emosi” karismatik juga yang semakin mencintai Yesus di dalam Ekaristi. Mungkin ibu Ingrid yang sangat mendalami Katolik pun hanya terbawa emosi dari karismatik sehingga beliau mau melayani dengan sungguh2 di sini??? Tolong direnungkan bahwa Karismatik tidak semuanya berefek negatif… Terimakasih.
Shalom Linda, Stefanus dan Machmud,
Ijinkan saya menengahi di sini, ya? Saya percaya kita berdialog di sini dengan maksud yang baik, karena kita semua mengasihi Tuhan, yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita, sehingga kita saling berbagi pengalaman akan kasih Tuhan itu. Nah, memang harus kita akui ada banyak cara untuk menanggapi kasih Tuhan, dan mari kita saling menghormati pengalaman masing- masing. Sudah saya sampaikan kepada Machmud bahwa lagu- lagu dalam ibadah di Gereja Katolik tidak dapat menggantikan inti dari ibadah, yaitu persatuan dengan Kristus, yang mencapai puncaknya dalam perayaan Ekaristi Kudus. Namun saya juga tidak mengingkari bahwa lagu- lagu pujian dan penyembahan kepada Tuhan itu penting artinya dalam ibadah, entah dalam persekutuan doa maupun dalam perayaan Ekaristi. Semoga pernyataan ini dapat diterima.
Nah, dalam pernyataan Linda, “Hadirat Allah bukan terletak dalam lagu lagu penyembahan. Bahkan terkadang itu hanya emosi yang hanyut dan terbawa bawa dengan melodi dan liriknya sahaja. Terus terang saja, kalau persekutuan doa karismatik terlalu meletakkan keutamaan dalam lagu-lagu yg bernuansa menyembah..“, nampaknya kita harus menanggapinya dengan jujur sesuai dengan realita. Mungkin lebih tepat jika dikatakan, “Hadirat Allah tidak tergantung dari lagu-lagu penyembahan.” Sebab memang tanpa lagu- lagu penyembahan, seseorang tetap dapat menyembah Allah dan mengalami hadirat Allah. Nah selanjutnya, jika dikatakan ‘bahkan terkadang itu hanya emosi‘, mungkin kesan itulah yang diperoleh Linda dalam pengamatannya, namun ini tidak dapat dijadikan patokan kesimpulan umum yang berlaku bagi semua anggota komunitas Karismatik. Sejujurnya, saya sering mendengar komentar seperti ini terhadap gerakan Karismatik. Saya pikir, komentar diberikan pasti karena sesuatu telah terjadi, sehingga ada komen sedemikian. Mari kita juga menerima hal itu sebagai koreksi yang membangun, dan jangan serta merta malah tersinggung. Bagi para anggota Karismatik, silakan memeriksa diri, apakah benar mudah terbawa emosi karena lirik lagu saja; dan apakah sudah memberikan penghormatan yang tertinggi kepada Kristus yang hadir dalam Ekaristi, yang menjadi puncak ibadah kita sebagai umat Katolik? Sebab jangan sampai karena ‘lebih suka’ kepada lagu- lagu penyembahan, maka seorang Katolik lebih memilih mengikuti persekutuan doa saja, daripada mengikuti perayaan Ekaristi. Jika ini yang terjadi, maka terjadi kekeliruan di sini, sebab nampaknya di sini yang menjadi patokan bukan apa yang dikehendaki Tuhan Yesus (untuk mengenang Dia), melainkan apa yang dipilih sesuai dengan kehendak sendiri. Walaupun memang salah satu ciri khas komunitas karismatik adalah lagu- lagu pujian dan penyembahan, namun jangan sampai dinomorduakan hal pengajaran yang disampaikan, yang juga harus sesuai dengan ajaran iman Katolik.
Terus terang saya tidak beranggapan bahwa Linda menuduh bahwa gerakan karismatik secara keseluruhan hanya sekedar emosi terbawa lagu (mudah- mudahan anggapan saya benar). Dan karena itu, tidak relevan pula menganggap bahwa Linda menuduh semua anggota komunitas karismatik hanya terbawa emosi saat menerima Ekaristi.
Mari dalam diskusi janganlah kita mempunyai kecenderungan untuk berpikir negatif terhadap apa yang disampaikan oleh pihak lain. Secara obyektif memang terdapat hal- hal positif dan negatif dalam gerakan Karismatik, sebagaimana juga yang terdapat dalam diri setiap orang dan dalam semua komunitas gerejawi lainnya. Mari kita menerimanya dengan lapang, sambil terus memeriksa diri, akan apakah yang dapat kita lakukan untuk membuatnya menjadi lebih positif.
Semoga dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom Ibu Ingrid,
Terima kasih atas komentarnya.
Memang saya bukan anti karismatik bahkan saya sendiri punya latar belakang terlibat dalam persekutuan karismatik sewaktu saya masih Anglican dan beberapa gereja Pantekosta lainnya. Apa yang saya alami dulu adalah seperti yang dinyatakan oleh Ibu Ingrid, yaitu apabila saya menjadi sangat selective di dalam penyembahan. Dulu sewaktu saya Pantekosta, saya mengamati bahwa musik mempunyai pengaruh yang besar dalam pujian dan sembah sehingga kalau mau memuji lagunya meriah dan kalau mau menyembah lagunya harus perlahan dan menyentuh emosi..jadi apabila minggu demi minggu, tahun demi tahun mengikuti Pantekosta, saya akhirnya merasa bahawa ada satu yang kurang..kepenuhan rahmat Allah. Tidak saya nafikan bahawa saya juga sudah sering didoakan, rebah dalam roh bahkan tertawa dalam roh tetapi yang saya mahukan adalah sebuah kebenaran yang absolut. Benar, dalam penyembahan umat gereja Pantekosta, semuanya punya cara yang lebih kurang sama..dimulai dengan lagu perlahan sebagai pembuka sesi praise and worship, kemudian dilanjutkan dengan lagu yang rancak dan meriah..kemudian masuk ke sesi penyembahan dengan lagu lagu perlahan. Namun saya tertanya tanya, apakah ini yang dimaksudkan dengan Tuhan Yesus sebagai menyembah dalam Roh dan Kebenaran? Sudah menjadi jawaban umum dan fahaman umat Pantekosta bahawa menyembah dalam Roh dan Kebenaran itu adalah menyembah menggunakan emosi dan perasaan..lantas itu menjadi persoalannya di sini. Masakan kalau penyembahan saya kepada Allah tergantung kepada mood saya? Masakan kalau saya mau masuk hadirat Tuhan harus menyanyi lagu penyembahan baru saya “feel his Presence”? Itu ternyata keliru dan membuatkan saya semakin bertanya tanya..apakah penyembahan ini berkenaan kepada Allah? Selain itu, suasana lampu yang seperti disco ( maaf, bukan tujuan saya menyinggung org Pantekosta ) dan musik yang seperti konsert membuatkan saya menyatakan bahawa ini semuanya lebih kepada duniawi..Aduh Tuhan, saya berkata, jika inilah bentuk penyembahan dalam Kekristenan, saya tidak mau lagi menjadi orang Kristen..tetapi justeru gereja yang paling saya ragui dulu, yang saya sangat allergic terhadapnya telah menarik saya untuk masuk menjadi anggotanya..gereja itu adalah Gereja Katolik..tidak mudah bagi saya yg sudah terbiasa memilih apa yang saya mau dan tidak mau ( seperti yang saya alami di Pantekosta dulu ) untuk adjusting myself to this totally new environment.
Saat pertama kali saya masuk ke gereja Katolik dan menghadiri Misa Tridentine, saya jadi kagum kerana suasananya sungguh solemn, penuh khidmat dalam suasana yang sungguh rohani. Aduh Ibu Ingrid, saya katakan saya belum pernah merasa sedemikian kagum dan penuh reverence. Tanpa saya sedari airmata saya mengalir dan tubuh saya menggigil kerana saya sungguh merasa hadirat Tuhan saat itu..sesuatu yang belum saya pernah alami selama bertahun tahun di Anglican dan Pantekosta..pada saat itu saya katakan pada diri saya, inilah Dia yang kucari selama ini..dan syukur saya sudah menjadi Katolik. Setiap kalimat yang diucapkan dalam Misa Kudus ( baik Novus Ordo maupun Tridentine ) seperti menusuk ke dalam hati saya kerana semuanya terambil dari Kitab Suci..saya bahkan merasa sungguh kusyuk apabila imam membaca Prefasi Ekaristi kerana saat itu imam memadahkan pujian dan penyembahan kepada Allah dalam kata kata yang sungguh sederhana dan sesuai dengan Kitab Suci ( Biblical ) Sungguh tidak keterlaluan untuk saya katakan kini saya mengerti apa yang dikatakan oleh para santa dan santo tentang kebesaran dan kemuliaan Misa Kudus.
Kini saya bersyukur kerana saya akhirnya telah menemui apa yang saya cari selama ini dan iya, banyak rakan rakan Pantekosta saya yang malah semakin memburuk burukkan gereja Katolik tetapi itu semua sirna jika dibandingkan dengan apa yang telah saya temui kini. Saya juga mengerti mengapa rakan rakan saya dulu begitu anti kepada Katolik kerana suatu ketika dulu saya pun salah seorang daripada mereka. Namun doa saya semoga dalam kasihNya yang luar biasa Tuhan memanggil mereka kembali kepada Katolik.
Sekian, Tuhan memberkati
Linda M.
Shalom Linda,
Terima kasih atas sharing anda. Semoga sekarang para pembaca dapat lebih memahami mengapa anda memberikan komentar anda seperti yang anda tuliskan.
Tentang menyembah dalam Roh dan Kebenaran menurut ajaran Gereja Katolik, sudah pernah diulas di sini, silakan klik.
Ya, saya juga beberapa kali mengikuti Misa Tridentine, dan saya setuju dengan anda tentang ‘reverence’ dan hadirat Allah yang dapat dialami di sana. Demikian pula dengan hadirat Allah dalam setiap perayaan Ekaristi, terutama pada saat penerimaan Komuni kudus.
Selamat bergabung di dalam Gereja Katolik, Linda. Semoga Tuhan terus berkarya di dalam kehidupan anda dan menjadikan anda saksi Kebenaran-Nya yang sejati.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom
ijinkan saya beropini ya? Saya sangat setuju dengan Linda dan Ibu Ingrid. Kita tidak bisa memuji Tuhan hanya dengan perasaan atau mood. Dan yang diungkapkan Scott Hahn sangat bagus dan sangat jelas mengenai homili di dlm Gereja Katolik yang kadang2 terasa “membosankan” jika dibandingkan dengan Gereja2 Protestan (saya dulu jg merasa begitu)
“Homili tidak harus menghibur kita. Seperti Tuhan Yesus datang pada kita dalam kerendahan hati, dalam roti yg tak ada rasa, BEGITU PULA ROH KUDUS KADANG2 BEKERJA MELALUI PENGKOTBAH YANG MONOTON, TIDAK BERGAIRAH”
Saya ga menjelek2an karismatik, tapi yang jelas Misa Kudus tidak bisa digantikan oleh ibadah karena Misa Kudus bukanlah ibadah. Oh iya untuk Ibu Ingrid, saya yang dulu bertanya soal seseorang yang dekat dengan saya tapi dia Protestan, akhirnya saya jadi mengerti arti iman Katolik yg sesungguhnya, meski masih sering jatuh jg dalam dosa, saya berusaha bertahan. =)
Tuhan memberkati!
Salam Damai dalam Kristus Tuhan,
Mohon bimbingan dari tim katolistas, saya mempunyai seorang adik yang sebelumnya adalah agama Protestan, banyak hal yang membuat dia tidak damai kemudian dia ikut saya ke gereja katolik yang ada di domisili saya. Selang beberapa waktu diapun ikut katekumen di gereja domisinya, setelah itu dia cerita sama saya, sama saja semuanya munafik! karna Pastor sama guru katekis yang ngajar dia ucapannya bedah dengan perbuatannya. Katanya masa hanya karena tai anjing di depan rumah sang guru katekis sampai berantem sama tetangga karna adik saya rumahnya seberangan sama guru katekis, lalu suatu kali dia ikut Misa lingkungan setelah selesai dia pamit pulang sama pastor, dia lihat pastor merokok tidak pada tempatnya, lalu dia ceritakan sama saya, dia sangat sedih dan tidak melanjutkan katekumennya lagi. Pernah dia sharing sama saya dia percaya sama Yesus, tapi tidak percaya pada agama karna agama tujuan akhir pasti UUD.
Saya mohon bimbigan, dengan cara apa saya bisa bantu adik saya?
Terima kasih untuk tim katolistas, Tuhan Berkati.
Shalom Teguh,
Terima kasih atas pertanyaannya. Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, memang orang-orang yang seharusnya menjadi panutan, seperti katekis, pastor, prodiakon, dll, seharusnya memang sungguh-sungguh menjadi teladan – bukan hanya dalam pengetahuan, namun juga dalam perbuatan. Perbuatan mereka yang terus berjuang dalam kekudusan setiap hari akan memberikan kesaksian yang lebih kuat daripada sekedar kata-kata. Tentang guru katekis yang ribut dengan tetangganya hanya karena hal-hal sepele, kita tidak dapat langsung menarik kesimpulan apapun, karena kita tidak tahu persis kejadiannya. Namun, memang tidak seharusnya umat Katolik (termasuk katekis) ribut dengan tetangga hanya karena masalah-masalah yang sepele. Tentang merokok, saya pernah menjawabnya di sini – silakan klik. Kedua, adik anda perlu memeriksa batin kembali apakah sebenarnya yang membuat dia tertarik untuk mengikuti katekumen dan ingin menjadi Katolik? Kalau dia berharap dan menuntut semua orang Katolik tidak bercela, maka selamanya dia akan kecewa. Satu dari 12 rasul yang dipilih Yesus saja berkhianat. Dan memang Gereja terdiri dari pendosa dan orang-orang kudus. Orang-orang kudus membangun Gereja dan para pendosa menjadi batu sandungan. Oleh karena itu, bantulah adik anda untuk menemukan alasan yang lebih baik untuk memasuki satu agama, yaitu karena mencari kebenaran. Kalau fokusnya melihat orang-orangnya, maka dia akan mengalami kekecewaan. Memang hal ini dapat menjadi motifasi awal, namun tidak dapat menjadi motifasi utama. Ketiga, Kalau dia percaya pada Yesus namun tidak percaya pada agama, maka Yesus yang seperti apa yang dia percaya? Apakah Yesus yang menurut pendapat dia sendiri, atau Yesus yang sebenarnya? Kalau orang mau percaya kepada Yesus, maka dia akan memberikan dirinya kepada Yesus secara utuh. Ini berarti dia akan menjalankan semua perintah-Nya, termasuk perintah untuk masuk menjadi anggota Gereja yang didirikan-Nya, yaitu Gereja Katolik – lihat artikel ini – silakan klik. Cobalah untuk mendengar alasannya, bagaimana Gereja Katolik juga termasuk dalam tuduhan UUD? Apakah dia telah memberikan sumbangan finansial kepada Gereja Katolik? Sebagai umat Katolik, kita memang sudah seharusnya mendukung Gereja Katolik yang kita kasihi. Salah satu manifestasinya adalah dengan memberikan bantuan finansial. Namun, sumbangan ini harus dilakukan dengan sukacita dan kerelaan hati. Akhirnya, bawalah dia senantiasa dalam doa, sehingga Roh Kudus sendiri yang menjamah hatinya. Hanya Roh Kudus yang dapat melunakkan hatinya. Dan dalam beberapa kesempatan, cobalah untuk berdiskusi dengan dia atas dasar kasih. Kalau ada pertanyaan-pertanyaan tentang iman Katolik, dia dapat mengajukan pertanyaan ke katolisitas.org. Kami akan mencoba menjawabnya semampu kami. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
para Admin yg sabar dan baik hati, saya juga punya pengalaman bedebat dgn org seperti saudari Sherly bahkan penah hampir menjadi saudari Sherly, tpi Puji Tuhan, Roh Kudus tetap membimbing saya di jalan yg benar. Sepertinya ybs sedang menggebu2 terhadap iman barunya, dan baru menemukan so called “Cinta mula2” Semoga Para admin tetap bersabar mengahadapi saudari kita ini.
Untuk Saudari Sherly, apakah punya pengalaman traumatis terhadap Gereja Katolik atau umat2 Katolik? Atau mungkin Gereja Hillsong Australia pernah menginjili anda? Maaf, dr pengalaman dan cerita2 teman dan saudara2 sy, teman2 dr Kristen non Katolik sering mencoba mencari jemaat dg crn “mencuci otak” [dari Katolisitas: kami edit] para mahasiswa Katolik yg kurang paham akan Gerejanya.
Bapak stefanus,
Kami setuju sekali dan sependapat dengan apa yang Bapak sampaikan.
Komentar kami yang lalu, sebetulnya lebih ke suatu himbauan kepada mereka yang satu sama lain saling mendiskriditkan/menghujat/menyalahkan.
“pengajaran agama Katolik tdk benar2 berdasarkan alkitab, tetapi lebih berdasarkan hukum kanonisasi.
Karena itu saya melihat banyak org2 Katolik yg berperilaku kasar dan berhati jahat. Saya mengerti karena mereka tidak pernah membaca alkitab” (Sherly)
“saya mempunyai seorang teman dari keluarga protestan, mulut manis selalu memuji Tuhan, tetapi perbuatan tidak sesuai dengan kata-kata” (Harni)
Baiklah kita saling menghargai orang lain dengan segala perbedaannya, hiduplah penuh kasih satu dengan yang lainnya.
Shalom,
Stevanus At
[dari katolisitas: Kalau anda membaca lebih dalam lagi komentar-komentar dari katolisitas, maka anda akan menemukan bahwa kami tidak tertarik pada diskusi yang memaparkan kasus-kasus dari pribadi. Yang kami inginkan adalah diskusi tentang pengajaran iman Katolik. Terima kasih atas himbauannya.]
Salom saudara-saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus.
Berhentilah kalian saling mengujat satu sama lain. Tuhan tidak pernah mengajarkan sesuatu tentang agama tetapi tentang “kebenaran dan kasih.”
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
(1Kor 31:1-7)
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(Flp. 2:1-5)
Shalom, GBU All
Shalom Stevanus At,
Terima kasih atas komentarnya. Situs Katolisitas adalah situs yang mempunyai warna Katolik dan berusaha memaparkan apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik. Oleh karena itu, kalau ada yang bertanya, maka dalam keterbatasan kami, kami mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk. Ada kalanya memang pertanyaan yang masuk adalah bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Dan kami membuka diri untuk berdialog dengan mereka. Kami melihat bahwa dialog ini merupakan upaya untuk mencari kebenaran. Dan pencarian kebenaran ini adalah manifestasi dari kasih, karena kasih adalah berdasarkan pada kebenaran. Yang penting adalah kita melakukan dialog ini dengan dasar kasih (lih. 1Pet 3:15), tanpa harus menutupi kebenaran. Marilah dalam kapasitas kita masing-masing, kita mencari kebenaran, menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi, dan hidup menurut kebenaran itu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
shalom sherly.
saya adalah seorang katolik yang tak pernah berpikir untuk meninggalkan gereja katolik : berikut beberapa sharing yang mungkin bisa menjawab pernyataan saudari sherly :
1. saya mempunyai seorang teman dari keluarga protestan, mulut manis selalu memuji Tuhan, tetapi perbuatan tidak sesuai dengan kata-kata, contoh : mencari uang dengan cara yg tidak halal, selalu berbohong, dan yang paling tidak bisa diterima adalah, meminta orang lain menjadi wali pesta pekawinan padahal orang tua dan saudara kandung msih hidup, apakah perbuatan ini sesuai ajaran Kristus? menurut saya tidak. waktu orang tua meninggal, tidak mau hadir saat jasad hendak dimasukan dalam peti ( mungkin memang ajaran protestan memang demikian ), apakah perbuatan ini juga sesuai ajaran Kristus? sekali lagi menurut saya tidak. kalau ke gereja berpakaian super mewah karena menurut sharingnya bahwa digerejanya memang semua warga gerejanya juga demikian, seperti orang mau ke pesta ( maaf karena di Gereja Katolik selalu diajarkan keserdahaan tapi sopan ) karena Kristus sendiri mencontohkan keserdahanaan. jika memang diberi rejeki yang lebih, menurut saya lebih baik disumbangkan kepada yg membutuhkan daripada membeli pakaian super mewah hanya karena tuntutan warga gereja.
2. orang Katolik menyembah patung. menurut saya pendapat ini keliru karena orang Katolik tidak pernah menyembah patung. sebagai analoginya begini, apakah semua peserta upacara bendera menyembah tiang bendera dan kain bendera nya saat memberikan hormat/mengangkat tangan kearah bendera? menurut saya tidak, karena yang dihormati adalah perjuangan para pahlawan bangsa dalam membela negara yang tanda penghormatannya diapreasiasikan lewat tanda bendera, demikian juga Patung dalam gereja Katolik, yang disembah adalah Allah Bapa< putra dan Roh Kudus bukan Patungnya.
3. ajaran katolik tidak sesuai alkitab. coba tunjukan ajaran mana yang tidak sesuai. Misa Kudus, mulai dari ritus pembukaan sampai penutup merupakan seluruh rangkaian yang sarat dengan isi alkitab yg terdiri dari : salam pembukaan, pernyataan tobat, tuhan kasihanilah kami ( karena manusia pada dasarnya senantiasa jatuh dalam dosa sehingga butuh pengampunan dari Tuhan ), memuji keagungan Tuhan dalam Kemuliaan, bacaan kitab suci, pengakuan akan Iman kepada kristus dalam sahadat Para Rasul, persembahan sesuai kemampuan dan kerelaan, doa permohonan, semua rasa tobat dan persembahan serta doa-doa penyerahan diri disatukan dalam Kurban Ekaristi Kudus yaitu Yesus Kristus sendiri, terakhir adalah berkat penutup. dimana salahnya ?
4. hukum kanonisasi gereja katolik, adalah hukum dan aturan yang bersumber dari kitab suci, yang dibuat agar semua sisi kehidupan berjalan sesuai kitab suci, saya sarankan anda membaca dulu hukum kanonisasi sebelum berkomentar. menurut saya semua yang ada didunia ini perlu suatu aturan yang mengatur supaya berjalan baik. contoh dijalan raya perlu ada lampu LL, dalam geraja anda juga menurut saya juga pasti ada aturan dalam kebaktiannya, ( kalau memang tak perlu aturan, seharusnya tak perlu ada juga aturan dalam kebaktian anda ) biarkan saja berdoa dengan caranya masing-masing, pasti sembraut dan makna berdoa pasti tak tercapai.
5. semoga anda dapat kembali ke rumah Bapa yang senantiana menantikan dombanya yang tersesat untuk kembali lagi dalam Gereja Katolik.
Shalom, GBU
dear sdr harny,
senang skali saya membaca tanggapan sdr, luar biasa menurut pendapat saya.
memang sherly perlu di beri pengertian, agar dapat segera kembali pada jalan yang sesungguhnya. jangan pernah mengatakan sumber katolik tidak jelas, karena ” kristen2 yg lain itu muncul dari gereja katolik “. jangan sombong karna mungkin sherly baru bisa membaca alkitab, yang mungkin selama ini matanya buta dan tidak menemukan kebenaran dalam alkitab kita. tidak ada berhala dalam gereja katolik. patung hanyalah sebuah lambang, seperti sherly kalo melihat wajah pacarnya yg ada dalam foto tanpa melihat orgnya langsung. sama halnya dengan patung yg hanya sekedar mengingatkan kita akan adanya org2 yg senantiasa mendoakan kita. kita tidak pernah menyembah patung, kita tidak pernah mengamini bahwa roh para kudus ada dalam patung2, jadi sherly sebelum menghakimi, pahami dulu sejelas2nya baru berbicara, jangan asal kentut sembangan. kalo tidak mengerti, jangan berkomentar, bawalah dalam doa supaya sherly mengerti.
dan ingatlah sherly, jangan pernah menghakimi, supaya sherly tidak dihakimi. katolik memiliki imam yang mempunyai sakramen imamat, yang yang paling beruntung di dalam iman katolik. ( sebaiknya sherly baca dulu renungan dari st.bernandus ttg para imam, spy dia lebih mengerti ).
dan untuk kevin,
jangan pernah ragu akan babtisan kamu, karena sesungguhnya HANYA TANGAN YANG TERTABISLAH yang dapat membaptis. justru babtisan mereka yang perlu kamu pertanyakan. dan jangan lagi pergi berdoa di gereja mereka, karena mereka tidak memiliki ekaristi, dan HANYA IMAM KITALAH SAJA yang dapat menghadirkan Yesus dalam ekaristi.
akhir kata, terima kasih sdr harny, akan semua penjelasannya. kita doakan saja sherly dan teman2nya yg tanpa alasan yang jelas menjadi murtad.
Tuhan Yesus Memberkati dan Bunda Maria mendoakan senantiasa.
untuk SHERLY dr HILLSONG CHURCH .saya baca komentar anda tentang agama sungguh anda sangat paham sekali dan pintar.semua kamu tahu tentang sejarah kristen dan katolik sungguh sangat bagus dan mendetail.komen anda saya baca bawa anda paling the best.kamu adalah domba yg hilang.kamu harus banyak berdoa dan merenungkan kata kata kamu.bahwa kamu yg paling benar dan ajaran lain salah. ingatlah anak domba yg tersesat 1 ,tetapi gembala mencarinya .pulanglah kamu ,bapakmu menanti biarpun kamu pernah berjln di tempat yg salah. saya dahulu mengikuti ajaran protestan ,tp setelah saya mengikuti iman katolik saya berpendapat bahwa iman katolik paling lengkap tentang ajaran YESUS,yg penting tergantung orangnya mau ga menjalankan imannya dgn baik dan benar.pulanglah kamu SHERLY ,BAPAmu merindukan kamu .kembalilah dan pakailah kepintaran dan ilmu mu untuk membangun rumah BAPA mu,itulah asalmu .jgn jd anak yg hilang.semua akan memaafkan mu .pakai hati dan perasaan,jgn malu untuk kejln yg benar, GBU
Saya sudah lama mebuka web ini tapi baru kemarin saja membuka artikel in dan ingin memberikan komentar, walaupun Sdriku Sherly sudah lama tidak memberikan tangggapan lagi. Saya ingin memberikan tanggapan tentang beberapa hal, namun bukan berdasarkan Alkitabiah, HKG atau katekismus karena masih harus banyak belajar, tetapi dari sudut lain yaitu berdasarkan beberapa artikel kesaksian di situs lain, sbb :
– Saya meragukan saudara Sherly pernah bekerja di Kedutaan Besar Vatican di Autralia, kalaupun
pernah ia tidak mau bekerja sepenuh hati untuk kantor tersebut, dengan tidak banyak belajar
tentang Katolik ditempat tersebut..
– Saya meragukan sdri Sherly tinggal di Australia, karena dia bicara tentang flim “The Passion of the
Christ”, tapi dia tidak mengetahui bahwa sutradara flim tersebut adalah orang Australia penganut
Katolik yang taat bernama Mell Gibson, dan tahukah saudariku terkasih Sherly bahwa filim tersebut
paling banyak berdasarkan meditasi seorang suster katolik bernama B. Anna Katharina Emmerick.
Lebih lanjut bisa dilihat di http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id411.htm dan http://www.indocell.net/yesaya
/id700.htm
– Tentang Ekaristi , puji Tuhan saya berbahagia sekali sebagai orang Katolik, karena Tuhan Yesus
sudah berkenan hadir dalam diri saya melalui hosti yang kecil itu, paling tidak 15 menit setelah makan
hosti. Dan betapa banyak mukjizat yg terjadi dengan Ekaristi di dunia ini yag menunujukkan bahwa
memang Yesus ada tersamar dalam hosti yang kecil itu. Lihat di link http://www.indocell.net/yesaya
/pustaka2/id244.htm dan http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id228.htmi .
– Juga kesaksian tentang Misa Kudus, saudariku Sherly dan Indah bisa membuka link
http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id266.htm dan http://www.indocell.net/yesaya/pustaka3/id108.htm.
Disana terlihat nyata kehadiran Allah Tritunggal Maha Kudus, Bunda Maria, para kudus, malaikat,
malaikat pelindung kita serta para jiwa – jiwa di api pencucian yang menanti doa – doa kita. Dan paling
pokok Tuhan Yesus benar – benar hadir dalam ekaristi. Kesaksian tersebut juga bisa diketahui tentang
pengakuan dosa dan tanda salib.
Demikian tambahan dari saya dan saran saya, kembalilah saudariku berdua, karena satu anak kembali seluruh penghuni surga bernyanyi mengumandangkan kindung yang indah. Tuhan memberkati
[dari katolisitas: kita hanya dapat menilai dari apa yang ditulisnya. Jadi, memang sulit untuk mengetahui kebenaran bahwa apakah dia benar-benar bekerja di kantor Vatican Australia atau tidak. Namun, hal tersebut tidaklah penting, karena pada akhirnya fokus dari diskusi adalah doktrinal dan bukan membahas kasus-kasus.]
shalom,
rekan-rekan semuanya,
Ini pendapat pribadi saya yang bekas atheist, yang sangat menggunakan logika dalam memahami segala sesuatunya.
mungkin kita harus kembali kepada esensi dari “iman”… Iman datang dari pengalaman pribadi dengan “pribadi” yang diimani… jadi jika anda tidak nyaman dengan katolik, misalnya, dan nyaman dengan agama yang lainnya, yah monggo saja. saya sendiri eks atheist yang mengimani dan menjadi katolik karena kebaikan orang2 katolik di sekeliling saya. totally 100% kebalikan dari yang sdr sherly alami…
saya juga menjadi katolik karena saya merasa dapat berkonsentrasi lebih baik dengan memandangi patung yesus, maupun maria di gereja.
kedamaian saat pagi di gereja katolik, dengan lilin dan berdoa pagi di gua maria itu yg membuat saya nyaman.
jika saya nanti masuk neraka, karena tidak mau meninggalkan kenyamanan saya dengan tata cara katolik, so be it… :) i don’t really care about heaven or hell. tapi sekali lagi, ini adalah iman sebagai hasil dari rasa nyaman pribadi saya… makasih.
Shalom ex-atheist,
Terima kasih atas tanggapan anda. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
1. Anda mengatakan “Ini pendapat pribadi saya yang bekas atheist, yang sangat menggunakan logika dalam memahami segala sesuatunya. mungkin kita harus kembali kepada esensi dari “iman”… Iman datang dari pengalaman pribadi dengan “pribadi” yang diimani… jadi jika anda tidak nyaman dengan katolik, misalnya, dan nyaman dengan agama yang lainnya, yah monggo saja. saya sendiri eks atheist yang mengimani dan menjadi katolik karena kebaikan orang2 katolik di sekeliling saya. totally 100% kebalikan dari yang sdr sherly alami…“
a. Iman, berasal dari kata pistis (Yunani), fides (Latin) secara umum artinya adalah persetujuan pikiran kepada kebenaran akan sesuatu hal berdasarkan perkataan orang lain, entah dari Tuhan atau dari manusia. Persetujuan ini berbeda dengan persetujuan dalam hal ilmu pengetahuan, sebab dalam hal pengetahuan, maka persetujuan diberikan atas dasar bukti nyata, bahkan dapat diukur dan diraba, namun perihal iman, maka persetujuan diberikan atas dasar perkataan orang/ pihak lain. Namun meskipun dari pihak lain, kita dapat yakin akan kebenarannya, sebab ‘pihak’ lain tersebut adalah Allah sendiri. Maka iman yang ilahi (Divine Faith), adalah berpegang pada suatu kebenaran sebagai sesuatu yang pasti, sebab Allah, yang tidak mungkin berbohong dan tidak bisa dibohongi, telah mengatakannya. Dan jika seseorang telah menerima/ setuju akan kebenaran yang dinyatakan Allah ini, maka selayaknya ia menaatinya.
b. Dari definisi di atas, maka iman kita menjadi bersifat adi kodrati, kalau kita memberikan diri kita seluruhnya kepada seluruh kebenaran yang diwahyukan oleh Allah. Iman bukanlah masalah kenyamanan pribadi, namun adalah sampai sejauh mana kita memberikan diri (ketaatan iman) kita kepada kebenaran tersebut. Orang yang sungguh beriman adalah orang yang menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi, walaupun sulit untuk menjalankan kebenaran tersebut. Dengan dasar inilah, maka seseorang harus benar-benar dipacu untuk mencari kebenaran dan setelah menemukan kebenaran tersebut, maka orang tersebut harus menjalankan apa yang dipercayainya. Mungkin artikel ini dapat membantu untuk menjelaskan lebih jauh – silakan klik.
2. Anda mengatakan “jika saya nanti masuk neraka, karena tidak mau meninggalkan kenyamanan saya dengan tata cara katolik, so be it… :) i don’t really care about heaven or hell. tapi sekali lagi, ini adalah iman sebagai hasil dari rasa nyaman pribadi saya… makasih.“
Kalau kita percaya bahwa neraka itu ada dan neraka adalah keterpisahan dengan Allah untuk selamanya, maka sudah seharusnya kita menghindari neraka demi kasih kita kepada Allah dan kasih kita kepada diri sendiri. Dengan demikian, sudah seharusnya kita harus perduli dengan neraka dan Sorga. Kalau Sorga adalah tujuan akhir, maka sudah seharusnya kita mengetahui tujuan akhir kita dan bagaimana mencapainya. Kalau kita tidak perduli dengan tujuan akhir ini, maka kita dapat tersesat. Hal ini sama seperti seseorang yang bepergian dan tidak tahu hendak pergi ke mana, sehingga yang dilakukannya akhirnya hanya berputar-putar tanpa tujuan.
Seseorang masuk neraka atau tidak bukan terletak pada kenyamanan atau tidak, melainkan sampai seberapa jauh seseorang mencari kebenaran dan kemudian memberikan diri kepada kebenaran tersebut, yang pada akhirnya dimanifestasikan dalam kehidupan nyata setiap hari. Sudah seharusnya, sebagai umat beriman, kita harus tahu dan percaya bahwa apa yang kita imani adalah sungguh-sungguh benar.
Semoga tanggapan singkat ini dapat membantu. Dan kita harus bersyukur bahwa kita dipersatukan oleh Tuhan dalam kawanan-Nya, yaitu dalam Gereja Katolik, di mana kepenuhan kebenaran ada di dalamnya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam damai……
Sungguh Agung dan Maha Dasyat Engkau Tuhanku dan AllahKu…….
Engkau mengijinkan aku yang hina dina ini untuk mengetahui kebenaran Iman sejati…….
Engkau meninggikan orang yang rendah hati dan menjatuhkan orang yang tinggi hati……
Engkau membuka mata orang2 buta untuk melihat……..
Engkau membimbingku ke roti kehidupan yang telah Engkau sediakan bagiku…….
Engkau memberikan keteguhan dan kekuatan dari setiap orang yang menghendaki aku jauh dariMU…….
Engkau menyelamatkan keluargaku dari perpecahan……….
Engkau membuat musuh2 ku tidak berdaya……….
Engkau mau hadir ke dunia untuk menyelamatkan kami orang2 berdosa……..
tapi setelah Engkau hadir ke dunia
mereka menolakMU ……..
mereka menghinaMU…….
mereka menampar wajahMU……
mereka meludahiMU……
mereka mengolok2MU….
dan mereka membunuhMU !!
tapi Allah Bapa membangkitkanMU dari kematian dan menjadikan Engkau Tuhan kami !
dan Engkau naik ke Sorga dengan segala kemuliaanMU……
apakah kami KAU tinggalkan ?
Tidak ! Engkau tidak pernah sekali2 untuk meninggalkan kami……..
walaupun kami KAU izinkan untuk mengembara di dunia yang fana ini selama 2000 tahun
ROH MU yang Kudus selalu hadir……..
hadir dalam kehidupan kami……
hadir dalam kesedihan kami……..
hadir dalam kebahagiaan kami……
hadir dalam kesendirian kami……
Engkau Allah yang Maha Suci , mau menjadi manusia yang kotor dan hina……
Engkau Allah yang Maha Kaya , mau menunggang keledai sebagai kendaraanMU…….
Engkau Allah yang Maha Tinggi , mau membasuh kaki murid2 MU………
Engkau Allah yang menciptakan hidup , mau mati di kayu salib !!
dan…….
Engkau mau hadir menjadi ROTI dan ANGGUR dalam EKARISTI !!
sungguh Engkau memang Allahku……
berbahagialah orang yang diundang kedalam perjamuanNYA…….
Terima kasih atas penjelasan – yg dikeluarkan oleh komunitas gereja katolik atas pertanyaan dan pernyataan Sherly… dia mengaku pindah / eks katolik. Tapi sayang mungkin dia sudah puas dan menjadi tambah gelisah atas penjelasan dari otoritas gereja katolik. Banyak orang yg sudah pindah malu jika mengakui kebenaran gerejaa katolik karna tekanan kesaksian dihadapan jemaat/ gereja barunya itu. Sherly anda luar biasa. tapi semu. diseberang jauh baru bertanya. mengapa tidak dari dulu. Teman – teman saya yg protestan amat mengakui kami . cuma anda yang aneh… salam damai dalam Yesus Kristus.
Terima kasih atas jawabannya bu Inggrid..Saya sudah puas dengan jawaban ibu,bahwasannya Ekaristi adalah mujizat yg paling nyata dalam kehidupan kita.
Terus berkarya dalam kerasulan Bu,Doa dari kami: semoga Pengelola Katolisitas senantiasa di berikan kesehatan dan kekuatan dalam pelayanannya.Amin.
Salam
Kepada yth Ibu Inggrit dan pak Stef..
Saya mersa terberkati lewat Katolisitas ini..Baik dari penyampaian makalah lewat Firman ataupun kesaksian saudara2 kita.
Saya adalah orang awam dan boleh dikata masih kurang pemahaman dalam Keimanan Katholik walaupun Iman ini sudah turun temurun dalam keluarga kami,bahkan dari keluarga kami sudah byk yang jadi Pastor dan Suster Biara..
Sebelum ketemu laman ini,saya sering buka blog2 orang protestan seperti blogspot.com dll,dlm blog ini banyak saya temui kesaksian2 yang bagi saya banyak tidak masuk akal..Seperti kesaksian surga dan Neraka.
sebelumnya saya mohon maaf karena pertanyaan saya ini keluar dari konteks kita di halaman ini:
Saya mohon tanggapan ibu dan bapak soal kesaksian2 saudara2 kita yg Protestan soal Surga dan Neraka??..Soal Elizabeth,7 pemuda dan masih byk yg lain.
Pertanyaan saya:
1.Apakah kesaksian semacam ini bagi pandangan orang Katholik??
2.Apakah cuma orang2 protestan yg di urapi Tuhan untuk mujizat seperti ini?.
3.Apakah Tuhan pilih kasih untuk anak2 Nya di dunia ini?
4.Apakah Iman orang Protestan lebih daripada kita orang2 Katholik?
Demikian pertanyaan saya,mohon tanggapannya.Tuhan memberkati kita semua. Amin
John YP.
Shalom John,
1. Tentang kesaksian- kesaksian
Kesaksian iman orang beriman sebenarnya mempunyai maksud utama untuk memuliakan Tuhan. Sehingga kesaksian yang menunjukkan besarnya kuasa dan kasih Allah dalam hidup seseorang, adalah kesaksian yang membangun iman, termasuk iman orang- orang yang mendengarkannya. Umumnya kesaksian yang jujur (apa adanya, tanpa melebih- lebihkan) itu akan semakin memperkuat pesan yang ingin disampaikan, yaitu tentang kuasa Allah yang bekerja dalam keterbatasan manusia. Maka jika kita umat Katolik mendengarkan kesaksian iman yang semacam ini, kita dapat turut bersuka cita dan bersyukur atas besarnya kasih Allah yang dinyatakan atas orang itu.
Namun memang adakalanya, kesaksian dibuat tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, entah dilebih-lebihkan, entah direkayasa. Contohnya adalah seperti beberapa rekaman di U-tube, tentang bagaimana mukjizat- mukjizat dalam KKR oleh pembawa firman tertentu yang ternyata hanya rekayasa, terbukti dari rekaman itu sendiri. Hal ini memprihatinkan, karena dapat menjadi batu sandungan bagi mereka yang belum percaya kepada Kristus.
Walau kita tidak perlu menghakimi, namun patut kita sikapi dengan bijak. Yesus mengajarkan agar kita menilai baik atau tidaknya suatu pohon dari buahnya (Mat 12:33, Luk 6:44) maka kitapun dapat menggunakan prinsip ini. Selain itu, jika dalam kesaksian itu terselip semacam pengajaran, silakan kita periksa, apakah itu sesuai dengan ajaran Magisterium Gereja Katolik? Jika ya, kita dapat yakin itu dari Tuhan, namun jika tidak, maka hal itu bukan dari Tuhan.
2. Apakah hanya orang- orang Protestan yang diurapi untuk mukjizat?
Jawabnya tentu tidak. Silakan anda baca riwayat hidup para Santa dan Santo dalam Gereja Katolik. Anda bahkan dapat melihat bahwa ada banyak di antara mereka tetap diberkati oleh Tuhan sehingga kuasa doa mereka tetap sangat besar, meskipun mereka sudah meninggalkan dunia ini. Ada banyak di antara mereka jenazahnya masih utuh/ tidak membusuk. Gambarnya sekilas ada di sini, silakan klik.
Maka hal mukjizat di Gereja Katolik juga banyak terjadi, misalnya di Lourdes, maupun di acara perayaan Ekaristi dan kebangunan rohani Katolik yang diselenggarakan di seluruh dunia sampai sekarang. Gereja Katolik memang tidak menitikberatkan pewartaannya kepada mukjizat- mukjizat (misalnya mukjizat kesembuhan jasmani), walaupun memang tetap mengakui bahwa mukjizat- mukjizat semacam itu masih tetap dapat terjadi. Sebab, sebenarnya umat Katolik memiliki mukjizat yang lebih besar dan mengatasi segala mukjizat, yaitu mukjizat Ekaristi, di mana Tuhan Yesus hadir di dalam rupa sepotong hosti, agar dapat masuk dan bersatu dengan kita umat-Nya. Jika kita sungguh mengimani hal ini, kita tidak akan tergiur untuk mengalami mukjizat yang lain, karena kita sudah memperoleh mukjizat yang terbesar. Tak heran, dengan sikap batin semacam ini, malah seseorang dapat memperoleh mukjizat kesembuhan jasmani. Sebab Kerajaan Allah yang kita peroleh dalam Ekaristi melengkapi/ menambahkan apa yang kurang dalam hidup kita (Mat 6:33).
3. Tuhan pilih kasih?
Jawabnya tidak. Tuhan mengasihi semua orang, tidak ada orang yang tidak dikasihi oleh Tuhan. Oleh besarnya kasih-Nya kepada semua orang inilah, maka Allah mengutus Kristus Putera-Nya ke dunia (Yoh 3:16). Namun sesuai dengan kebijaksanaan-Nya memang Tuhan mengasihi setiap orang tidak dalam kadar yang sama. Tidak semua dari kita diberkati dengan berkat rahmat yang sama seperti yang diberikan kepada Bunda Maria atau kepada para rasul, misalnya. Dalam perumpamaan talenta kita mengetahui bahwa ada orang yang dipercaya dengan talenta yang lebih banyak, dan ada yang lebih sedikit, tetapi semua tergantung dari kemampuan orang yang menerima. Kita percaya bahwa Tuhan begitu mengenali dan mengasihi kita, sehingga tidak mungkin mempercayakan kepada kita talenta di luar batas kemampuan kita. Siapa yang dipercaya banyak, maka kepadanya banyak dituntut, demikian pula sebaliknya (Luk 12: 48).
4. Apakah iman orang Protestan lebih besar daripada orang Katolik?
Wah, untuk ini saya tidak dapat menjawabnya. Saya rasa pada akhirnya Tuhanlah yang dapat menjawabnya, bukan manusia. Sebab ukuran yang Tuhan pakai untuk menilai tidak sama dengan ukuran kita manusia. Manusia cenderung melihat apa yang terlihat dari luar, sedangkan Tuhan melihat kedalaman hati. Lagipula, iman yang hidup di sini adalah iman yang disertai dengan perbuatan (lih Yak 2:17), dan perbuatan yang dimaksud di sini adalah perbuatan kasih (Gal 5:6). Nah tentu yang dapat melihat sampai ke dalam hati, tentang apakah perbuatan yang kita lakukan adalah atas dasar kasih (yang tidak tertuju kepada diri sendiri), itu akhirnya hanya Tuhan saja.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Pak Stefanus Tay & Ibu Ingrid Listiati Tay, yang saya muliakan, anda berdua adalah pasangan yang tangguh, penyabar, pintar, saya angkat topi untuk kalian berdua, pasti Tuhan Yesus sayang pada kalian dua, dan pasti Tuhan Yesus memberkati kalian dua.
Kadang kadang saya tidak mampu mengerti, kenapa orang tidak suka pada ajaran Katolik, dan begitu banyak orang yang mengproklamirkan dirinya ” Dulu saya Katolik , sekarang saya menganut agama lain” dan disusul dengan ejekan dan penghinaan, seolah olah dia menganggap bahwa dengan keluar dari Katolik dia menjadi orang yang paling pintar dan paling benar.
Di Australia, memang banyak sekali para evangelis disana, target mereka adalah para Mahasiswa dan Mahasiswi yang kuliah disana, makanya mereka selaulu memperkenalkan diri sebagai Mahasiswa yang kuliah diluar negeri (mereka kira mereka lebih pintar) makanya mereka mengejek Mahasiswa, Mahasiswi yang ada di Indonesia, yang mereka anggap lebih bodoh dari mereka.
Sebenarnya ajaran Yesus tentang Gereja Nya, sangat sederhana dan sangat jelas, aku dapat pelajaran agama Katolik pada kelas 4 SD. dari Katekismus, dan berdasarkan itu aku hidup sebagai manusia yang yakin akan ajaran agama Katolik. jadi kita tidak perlu belajar di luar negeri untuk mengetahui ajaran Katolik.
Dikatekismus kelas 4 SD. kita diajarkan,
1. Bahwa Yesus itu sugguh Allah, Sungguh manusia.
2. Bahwa Yesus, punya dua belas orang murid.
3. Sebagai Tuhan, tentu Yesus tidak pernah berdusta.
4. Bahwa Yesus, pernah mengatakan ” Aku akan menyertai kamu sampai akhir Zaman.
5. Bahwa Yesus meminta agar Petrus menjadi gembala para Domba-domba Nya, Yesus tidak meminta murid atau orang yang lain, selain Petrus, Petrus menjadi Paus Pertama.
6. Kenapa lagi kita harus membongkar buku buku, kenapa kita tidak percaya pada Tuhan kita, Dia telah tunjuk Petrus, dan Dia telah berjanji bahwa, Ia akan menyertai kita. apakah ada kesalahan dalam kata kata Tuhan Yesus ?
7. Banyak yang mengatakan bahwa ajaran Katolik tidak sejalan dengan ajaran di Alkitab, ini lebih aneh lagi, 15 abad lamanya kita alkitab ada di Gereja Katolik, datang Martin Luther, dia buang beberapa isi alkitab, dan sekarang pengikutnya bilang ajaran Katolik “Tidak Alkitabiah”, mereka yang menyatakan dirinya Alkitabiah, tolong cari dalam Alkitab apakah ada nama orang yang disebut oleh Yesus untuk mengembalakan domba-dombanya, selain Petrus ?! itukah yang dimaksud Alkitabiah ?
8. Bila dalam posisi yang seperti ini, maka tanggapan mereka, ” Ya memang dahulu gereja Katolik adalah Gereja Yesus, tetapi sekarang, sudah banyak dirubah, bukn lagi ajaran Yesus, tetapi ajaran manusia.
9. Sekali lagi, Yesus bukan penipu, Dia Tuhan yang menepati janji Nya, apakah mungkin Yesus saat ini tidak menyertai agama Katolik ? (Yesus sudah lupa akan janjinya ” Aku akan menyertai kamu sampai akhir jaman?”) Yesus yang mana yang mereka sembah, apakah Yesus pemain bola dari Portugal yang bernama Yesus, atau Yesus yang ada di Timor Leste ?
9. Bila ingin membuktikan hal ini, kita tidak perlu buka buku buku tebal, dan menulis di koran atau apa saja, Lihat jasat Santa Barnadete, Lihan Jasat Santa Loisa, Lihat jasat Santa Caterina, dan lihat Jasat Santo Fransiskus yang wafat tahun 1528 tahun yang lalu, jasatnya masih utuh, atau cari saja di Google, disana kalian akan lihat kejadian aneh itu hanya ada di gereja Katolik.
10. Tetapi hal itu juga tidak dijamin bahwa mereka menyadari kekeliruan mereka, dengan bangga dan sombong mereka akan mengtakan “Itu perbuatan Setan!”, malah tanda heran yang lahir dari bunda Maria, dengan cepat mereka mengatakan itu perbuatan setan, saya tidak mampu berpikir bahwa Ibu Tuhanku, dikuasai setan dalam terjadinya mujizat.
11. Yah dahulu Yesuspun pernah dituduh sebagai Bossnya setan oleh orang Yahudi, yang keras hati itu.
12. Jadi begitu banyak kita membaca, betambah kosong isi otak kita, apa lagi, bila tujuan kita membaca sekian banyak kitab dan tulisan dengan maksud untuk mengjek ejek keyakinan orang lain.
Pada suatu ketika ada seorang yang mengatakan bahwa dalam tanggal sekian, bulan sekian, dunia akan kiamat, namun sampai tanggal dan waktunya, kiamat tidak terjadi, orang itu ditangkap dan dituduh meresahkan masarakat, di masuk penjara. Dan sudah menjadi hal yang biasa, bila ada yang seperti ini, tersiarlah semua berita mengenai hal ini baik TV. Majalah, Koran, dan dibuatlah acara di TV. antar umat beragama, yang hadir kala itu, Pemuka dari Muslim, Pemuka dari Protestan, pembawa acara bertanya pada Pemuka Protestan, tentang komentar dia atas kasus dunia kiamat itu, langsung dijawab oleh pak Pendeta, “Itu satu aliran sesat”, pernyataan ini langsung diambil alih oleh pemuka Muslim “Bapak jangan bilang mereka penganut aliran sesat, sebab nanti Kaum Katolik akan mengatakan kamu juga sesat”.
Diacara yang lain, terjadi pula dialog antara pemuka agama Islam dan Kristen, tentang isin pendirian gereja, yang Kristen mengatakan kesulitan mendapat isin pendirian Gereja, dan dijawab dari pemuka muslim ” Pak bagaimana mau diberikan ijin pembangunan Gereja, kalau saja setiap pembangunan Gereja di isinkan, maka dalam satu kecamatan, sudah tidak ada rumah penduduk lagi, bayangkan lebih dari 400 sekte Gereja dan kalau semua minta isin mendirikan Gereja, penduduk ditempatkan dimana ?
Ceritera diatas adalah ceritera konyol, namun sadarkah anda apa yang terjadi saat ini terhadap persatuan ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, Yesus itu Tuhan, Dia hanya satu, Dia telah menunjuk Petrus, dia telah mengajar yang satu. kok kita yang sok tahu ini, mau menyimpangkan ajaran Yesus ? Biarlah mereka bersatu, seperti Aku bersatu didalam Dikau. di Singapore, ada satu komplex pertokoan, berupa ruko tingkat tiga, diruko-ruko itu terdapat lebih dari 50 gereja Kristen, jadi satu ruko, bangunan dasar gereja A, bangunan tingkat 2 . Gereja B. dan ditingkat tiga gereja C. sadarkah anda betapa hancurnya kita, kapan kita bersatu kembali ? berhentilah semua dengan segala macam cemoohan, Yesus sayang pada kita, Yesus mencintai kita, mari kita kembali akan ajaranNya.
Ajutorium nostrum in nomine Domini.
Qui fecit caelum et ternam.
BravoLima.
Shalom BravoLima,
Terima kasih atas dukungannya untuk karya kerasulan ini. Kemuliaan dan pujian kita berikan kepada Tuhan, yang telah memberikan kepada kita semua talenta untuk berpartisipasi dalam menyebarkan kabar gembira Kristus dalam kapasitas kita masing-masing. Jadi, mari kita bersama-sama membangun Tubuh Mistik Kristus, sehingga semakin banyak orang yang mengasihi Kristus secara menyeluruh – yaitu jika seseorang juga mengasihi Tubuh-Nya – Gereja Katolik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
saya suka sedih kalau membaca/mendengar cemoohan ttg ajaran Gereja Katolik.yg saya bingung apakah mereka yg bukan Katolik benar2 memahami isi ALKITAB ???apalagi kalau dia itu seorang imam dlm Gereja.Tuhan aja mengatakan:jikalau ada seorang menganggapdirinya beribadah,tetapi tidak mengekang lidahnya,ia menipu dirinya sendiri,maka sia-sialah ibadahnya.ibadah yg murni dan yg tak bercacat di hadapan Allah,Bapa kita,ialah mengunjungi yatim piatu dan janda2 dlm kesusahan mereka,dan menjaga supaya dirinya sendiri tdk dicemarkan oleh dunia.(Yak1:26-27) seorang imam yg bijak itu mustinya mengajarkan kebaikan/kasih….kepada siapapun,ini kok malah kotbahnya mencari2 kesalahan ajaran org lain(yg menurutnya salah).Injil Luk 6:45 =org yg baik mengeluarkan barang yg baik dr perbendaharaan hatinya yg baik dan org yg jahat mengeluarkan barang yg jahat dr perbendaharaannya yg jahat.Karena yg diucapkan mulutnya,meluap dr hatinya.
Bagi para umat Katolik,kita harus ingat dengan pesan YESUS (Mat 7:15 =waspadalah terhadap nabi2 “palsu” yg datang kepadamu dgn menyamar seperti domba,tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yg buas. 22=pada hari terakhir byk org akan berseru kepadaKu:Tuhan…Tuhan…bukankah kami bernubuat demi namaMu dan mengusir setan demi namaMu dan mengadakan banyak mukjizat demi namaMu juga?). kalaulah mereka yg bukan Katolik yg merasa mereka paling benar dan paling memahami isi dr ALKITAB (Firman TUHAN) tapi kok suka TIDAK bijaksana ya ucapanya?!…..pesan saya hanya satu = sebelum anda menilai ajaran kami yg Katolik…berdoa dululahhhhh minta petunjuk Tuhan,
Salam Buat Serly
Dalam Gereja Katolik Tidak Ada Yang namanya menyembah Terhadap Patung atau Berhala,yang Kita sembah adalah Pribadi dari patung Itu sendiri. seperti sherly kalau menyimpan foto pacar serly,tentu serly akan berkata wah gantengnya pacar saya, jadi disini serly bukan menyembah gambar fotonya tetapi pribadi yang ada dalam foto tersebut. kiranya Kasih karunia TUHAN KITA YESUS KRISTUS Menerangi hati dan Pikiran serly. AMIN
Salam buat Bapak Stefanus Tay,
Saya bersyukur kepada Allah atas kebaikan dan kemurahanNya akhirnya saya menemukan laman web yang secara sihat dapat dijadikan sumber rujukan dalam mempelajari iman Katolik secara ilmiah dan juga secara seimbang tanpa mencampur adukkan unsur unsur emosional di dalam jawapan jawapan yang Bapak berikan dalam menjawab beberapa persoalan tentang iman Katolik.
Secara perbadinya, saya sangat menerima begitu banyak pelajaran dan juga iman Katolik saya juga bertambah dikuatkan lewat diskusi dan dialog yang Bapak lakukan dalam laman web ini. Sebagai mantan Protestant ( Anglican ) dan seorang ‘musafir’ yang pindah dari aliran Anglican, Injili sehingga Pantekosta, saya akui memang setiap aliran gereja gereja ini memberikan saya pengalaman pengalaman yang berbeda. Saya juga akui, saya bukan pindah pindah gereja bukan kerana ikut ikutan tetapi atas pilihan sendiri. Namun pengalaman pindah pindah gereja ini menemukan saya sebuah gereja yang dahulu pernah saya sangat benci dan anti iaitu gereja Katolik. Saya banyak merenung dan mempelajari akan keputusan saya untuk memilih Iman Katolik sebagai jalan hidup saya setelah begitu banyak ajaran ajaran yang sesungguhnya bersimpang siur kerana, di kalangan Protestant itu sendiri sudah berpecah belah, malah jadi saling bersaing dalam ajarannya..salah satu contoh keanehan para pengikut ajaran Protestant aliran Pantekosta, ialah tertawa dalam Roh, bahkan dalam perkara Toronto Blessings, aliran Pantekosta ada yang mendukung ada yang mengutuk. Salah satu perkara yang tidak dapat terima dalam keanehan ibadah Pantekosta ialah Praise and Worshipnya yang tidak ubah seperti konsert duniawi dengan muzik yang keras, dicampur lagi dengan luahan emosi ( yang kononnya menyembah dalam Roh dan Kebenaran ) walhal itu menyembah dalam emosi dengan lampu berwarna warni kayak discotheque membuatkan saya menanyakan diri saya. Apakah Yesus menginginkan umatNya menyembah dia persis seperti gaya orang berada di disco? Apakah ini sejajar dengan Alkitab padahal golongan Pantekosta adalah golongan yang kata nya memperjuangkan kebenaran Alkitab secara mutlak namun saya jadi keliru dengan apa yang saya temui bukan sahaja dalam ibadah Pantekosta tetapi juga dalam ajaran ajaran Pantekosta yang saling berbeda mengikut gereja. Contoh yang mudah, gereja Pantekosta aliran Holiness Pentecostal punya pengajaran yang berbeza dengan Oneness Pentecostal..bahkan kini sudah timbul gagasan Non Denominational yang acapkali lebih berbau New Age, pengajaran motivasi yang berlandaskan Alkitab bukan untuk mengenal Kristus tetapi lebih menerapkan bagaimana umat umat Pantekosta boleh menggunakan asas asas ‘Alkitab’ untuk menjalani hidup suskes dari segi duniawi nya sahaja. Kekeliruan inilah membuatkan saya akhirnya bosan dengan kekristenan aliran Protestant yang begitu bertentangan satu dengan lainnya sehingga hampir saja saya memutuskan utk menjadi FREETHINKER. Namun sykur kepada Allah, akhirnya saya menemui gereja Katolik yang tetap berdiri kukuh mengajarkan Sabda Allah, ( DEI VERBUM ) bukannya sekadar ALKITAB ( SCRIPTURA) . Dan kini saya sangat mensyukuri Iman Katolik yang bagaikan sebuah pelabuhan jiwa bagi seorang musafir seperti saya yang sebelum ini bergelumang dalam dunia rohani yang pennuh dengan kekeliruan dan ketidakjelasan.
Terima kasih buat Bapak Stefan Tay dan juga buat tim Katolisitas, anda semua banyak membantu umat Katolik dan bukan Katolik untuk mendapatkan pencerahan yang tepat dalam mendalami Iman Katolik. Moga TUHAN merahmati pekerjaan ini.
Sekian dari saya
Linda Miriam
Kuala Lumpur
@ Linda Miriam :
Saya juga mengalami apa yang anda alami. Yaitu di kalangan protestan sendiri sudah terjadi persaingan. Persaingan di kalangan protestan (menurut saya) seperti persaingan di dunia bisnis, teknologi, sains. Protestan seperti menganggap ajaran/agama itu sesuatu yang terus berkembang/berubah mengikuti zaman & teknologi.
Seperti yang saya curigai di cara berdoa mereka (protestan)
Bisa dilihat di https://katolisitas.org/2010/09/10/doa-dengan-istilah-semoga-salahkah/
Nah… ini juga yang saya temui di gereja Protestan… kotbah mereka lebih “menyentuh” keseharian kita, tapi kadang malah seperti menghadiri seminar motivasi dengan diselipi ayat-ayat alkitab sebagai dasar, sehingga… er… (menurut saya) pesan-pesannya lebih (bahasa surabaya-nya) “muancep ! cep ! cep ! nde bawah sadar seng ndengerno” (menggunakan ilmu psikologi)
(menurut saya) Sebenarnya bagus sih… jadi bagaimana kita menggunakan alkitab untuk kehidupan sehari-hari.
Saya juga pernah mengalami masa-masa seperti anda. Menjadi FREETHINKER. Untung saya diakhir tahun 2009 diserang oleh teman saya yang Protestan. Sehingga mau tidak mau saya harus belajar mengenai iman Katolik. Dan saya tidak menyesal mempelajarinya (meskipun skrg beban/kewajiban jadi bertambah)
Wes sak mene sek ae. Salam teko Suroboyo. (Sampai sini dahulu. Salam dari Surabaya)
Alexander Pontoh
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
@ Katolisitas :
kenapa kita di Gereja Katolik kotbah-kotbah-nya kurang berapi-api dan kurang menyentuh emosi serta kehidupan sehari-hari? Apakah kotbah seperti itu tidak boleh?
apakah “seminar motivasi” di gereja Protestan itu sesuatu yang benar-benar menambah / mengembangkan iman? (seperti yang orang-orang katakan kalo di gereja X, dia tidak merasa berkembang. Makanya pindah ke gereja Y)
Shalom Alexander,
Berikut ini adalah jawaban dari Romo Wanta dan saya:
Rm Wanta
Tentang khotbah di Gereja Katolik, sudah dijawab oleh Romo Wanta.
Berikut in sekedar tambahan dari saya:
Menurut saya, cara berkhotbah (yaitu yang disampaikan berapi- api atau tidak), itu hanya berupa ‘kemasan’ saja. Yang lebih penting adalah isinya, yaitu apakah yang disampaikan itu sesuai dengan ajaran iman Kristiani yang benar atau tidak. Jika ya, tentu boleh saja disampaikan berapi- api; kenapa tidak. Hanya saja, jangan sampai membuat sakit telinga yang mendengar, seperti kata Rm. Wanta.
Apakah seminar motivasi di Gereja Protestan itu benar- benar menambah iman? Saya rasa, hal ini perlu kita lihat dari buah- buahnya. Sebab Tuhan Yesus mengajarkan demikian (lih. Mat 7:16). Maka lihatlah apakah seminar itu menghasilkan orang- orang yang lebih beriman, dan menampakkan buah- buah Roh Kudus seperti yang tercantum dalam Gal 5:22-23, yaitu kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri? Apakah mereka yang mengikuti seminar itu hidupnya tambah kudus, atau malah sebaliknya? Apakah buahnya adalah persatuan (baik dalam keluarga, komunitas ataupun Gereja) atau malah perpecahan/ pemisahan diri?
Maka tolok ukur soal berkembang dalam iman harus dilihat dari buahnya, namun buah di sini bukan diukur dari berkat- berkat duniawi semata, tetapi lebih dari pada itu, perubahan positif secara rohani, ke arah kekudusan. Dengan tolok ukur inilah kita dapat melihat apakah iman seseorang itu sungguh hidup dan berkembang, atau tidak.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Halo semuanya.
(Di bawah ini yang saya sampaikan hanyalah sebuah opini dan ungkapan penggeneralisasian dari otak dan hati saya yang saya sinkronkan di dalam kemasan kata-kata. Sekali lagi ini hanyalah sebuah opini, dan bukankah opini itu memang hanya opini? :))
Saya seorang Katolik yang turut prihatin dengan perpecahan gereja yang terjadi beratus-ratus tahun silam dan semakin menjadi pecah hingga detik ini.
Jujur, sampai detik ini menurut saya, tidak ada satupun agama yang bisa kita yakini sebagai kebenaran seutuhnya, karena bagi saya, (dan saya rasa Anda semuanya juga sadar) bahwa kita sebagai manusia memiliki tak terhingga keterbatasan. Beragam pertanyaan tidak mampu untuk dijawab dan dikupas oleh kemampuan kita sebagai manusia biasa yang terbatas pada kedua belah otak, otak kiri dan otak kanan. Oleh sebab itu saya pun percaya, perasaan manusia akan tidak terjawabnya pertanyaan mereka yang tumbuh menjadi perasaan nyaman terhadap suatu agama/aliran kepercayaan karena di sana lah pertanyaan misteri (yang akan selalu menjadi misteri itu terjawab) itu nyata.
Akan tetapi, dari seluruh ungkapan kemanusiaan saya di atas tersebut, satu hal lagi yang saya sadari, manusia tidak hanya mempunya kedua belah otak yang memiliki keterbatasan. Ada satu hal yang bernama hati nurani yang dikaruniakan kepada manusia. Dan ketika kedua belah otak manusia dengan segala macam keterbatasannya tetap mempertanyakan hal-hal yang diragukan nyata, hati manusia yang murni apa adanya dapat menjawabnya dengan bisikan lembut (yang sedihnya, sering tak terdengar oleh manusia yang bersangkutan).
Saya percaya, dengan segala macam keterbatasan kita, kita tak mampu dan tak berkenan menghakimi manakah agama yang benar dan tepat, dan tidak ada cacatnya. Tetapi saya juga percaya, kalau di dalam hati nurani kita tersebut terdapat jawaban akan kerinduan jiwa kita masing-masing akan rangkulan Tuhan yang hangat. Oleh sebab itulah,
menurut saya, apapun agama/ aliran kepercayaan yang dianggap benar oleh setiap pribadi manusia, kita seharusnya menghormatinya. Tidakkah hati kita dapat merasakan kesedihan Tuhan akan setiap keretakan dan perpecahan yang disebabkan oleh pertentangan antar agama? Tidakkah kita dapat merasakan irisan di hati Tuhan mengetahui bahwa kepincangan itu sendiri diakibatkan oleh kefanatikan yang tidak dapat dengan tulus menghargai agama lain?
Saya seorang Katolik yang sangat bersyukur akan iman Katolik saya.
Dan saya sedang dan akan tetap berjuang untuk terus menghargai sesama saya yang beragama/ beraliran kepercayaan lain.
Dan, saya akan terus prihatin akan kenyataan bahwa agama saya sendii diajarkan untuk menghomati agama/ alian kepercayaan lain, namun agama/ aliran kepercayaan lain mengatakan hal-hal yang tidak layak untuk agama saya.
(sekali lagi, ini hanya sebuah opini yang bersedia menyambut opini lain:))
Shalom Orangepals,
Terima kasih atas tanggapannya. Memang perpecahan adalah sesuatu yang memprihatinkan dan melanggar perintah dari Yesus di Yoh 17. Gereja Katolik mengajarkan bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik. Katekismus Gereja Katolik (KGK, 816) menegaskan dekrit Konsili Vatican II tentang Ekumene mengatakan:
Kristus memberikan Gereja kepada manusia, karena memang manusia sangat terbatas. Melalui Gereja inilah, maka manusia dapat mengetahui kepenuhan kebenaran yang diberikan oleh Kristus. Dengan memberikan kepatuhan iman, maka iman kita akan semakin dewasa dan mempunyai sifat adi kodrati, karena kita beriman bukan berdasarkan perasaan, namun berdasarkan ketaatan kita kepada Kristus, yang telah mempercayakan pengembalaan umat Allah kepada Gereja. Untuk mengetahui konsep Gereja, anda dapat membaca artikel ini – silakan klik, dan juga rangkaian artikel tentang Gereja berikut ini:
Tulisan ini menjabarkan Gereja Katolik sebagai Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri, dan bahwa Gereja telah direncanakan oleh Allah sejak awal penciptaan dunia (Bagian 1). Gereja juga menjadi tujuan akhir manusia sekaligus sarana untuk mencapai tujuan itu (Bagian 2). Untuk itu Gereja menyampaikan keutuhan rencana Allah (Bagian 3), sebagai Tanda Kasih- Nya untuk semua manusia (Bagian 4). Kebenaran ini merupakan karunia, tetapi juga membawa tugas bagi kita sebagai orang Katolik (Bagian 5).
Semoga beberapa link di atas dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang kodrat dari Gereja. Dan sebagai umat Katolik, mari kita mensyukuri rahmat iman, sehingga kita dapat menjadi umat Katolik, di mana kepenuhan kebenaran ada di dalamnya.
Salam kasih dalam Kristus,
stef – katolisitas.org
Syalom saudaraku Orange Pals,
Kalau memang opini, ini juga adalah salah satu tanggapan saya ( sekali lagi ini juga opini saya ).
Ketika kita mengimani akan suatu agama ( misalnya Katolik ), tentunya kita harus TAAT pada TUHAN. dimana salah satu perintahnya adalah BABTISLAH SEMUA BANGSA di dalam NAMA BAPA, PUTERA dan ROH KUDUS. jadi kita harus mengenalkan YESUS pada semua orang dan agama apapun.
kalau sikap kita hanya biasa saja terhadap orang beragama lain ( tidak pernah mengenalkan yesus atau evangelisasi ) dengan status “menghargai”, maka sesungguhnya kita tidak melaksanakan perintah TUHAN itu sendiri.
TUHAN YESUS MEMBERKATI & BUNDA MARIA selalu menuntun anda pada putraNYA
Halo Budi Darmawan,
Terima kasih telah menyambut opini saya dengan sebuah opini :)
Menurut saya, kenyataan bahwa hal tersebut yang telah Anda nyatakan mengenai “babtislah semua bangsa dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus” memanglah tepat dan saya sama sekali tidak meragukan itu. Kita memang terpanggil untuk menyebarkan kabar gembira ke seluruh dunia sehingga seluruh bangsa menjadi mengenal Kristus. Saya pribadi memilih untuk menjadi saksi Kristus dan menjalankan panggilan saya dengan tidak memaksakkan kehendak saya secara paksa terhadap orang lain. Saya memilih untuk bersaksi lewat perbuatan saya yang nyata di dalam hari-hari saya dan apabila dengan kesaksian saya tersebut, saya bisa mengenalkan orang lain kepada Kristus, tentunya saya akan sangat bahagia sekali (dan saya pernah merasakan kebahagiaan itu ketika saya bisa mengenalkan Kristus kepada orang lain melalui perbuatan saya:))
Salah satu impian saya adalah mempersatukan kembali semua perpecahan di dalam dunia. Akan tetapi, kenyataan yang ada bahwa justru dengan memaksakan kehendak kita terhadap orang lain dapat membawa keretakan yang sudah ada semakin menjadi dalam tidak bisa kita pungkiri. Itu kenyataan. Yang pahit dan akan terus pahit.
Terima kasih untuk doa Anda. Saya selalu percaya akan keajaiban doa dan saya saat ini memang butuh doa di tengah lautan kehidupan yang selalu penuh ombak nan deras.
Tuhan memberkati Anda selalu juga:)
Sekali lagi terima kasih telah menyambut opini saya:)
Shalom Orangepals dan Budi,
Yang terpenting dalam mewartakan kasih Tuhan dan kebenaran Injil, kita tidak boleh memaksakan kehendak. Saya rasa hal ini disetujui oleh anda berdua. Idealnya, kita memberi kesaksian tentang Kristus dengan perbuatan dan juga dengan perkataan jika diperlukan. Nah, memang diperlukan kebijaksanaan, kapankah dan bagaimanakan kita mewartakan Injil dengan perkataan, namun yang pasti kita harus mewartakan Kristus melalui perbuatan kita. Walaupun perbuatan merupakan yang utama bagi kita untuk menyampaikan kesaksian akan Kristus, namun bukan berarti kita tidak perlu memberi kesaksian dengan perkataan. Memberi kesaksian dengan perkataan juga adalah sesuatu yang baik, jika motivasi utamanya adalah kasih kepada Tuhan (untuk memuliakan nama-Nya) dan kasih kepada sesama (agar semakin banyak orang mengetahui dan mengalami kasih Tuhan juga). Jangan dilupakan bahwa ada kalanya memberi kesaksian dengan perbuatan adalah lebih sulit; namun jika setia dilakukan dapat memberikan akibat yang lebih kuat daripada sekedar perkataan.
Maka mari kita saling mendoakan agar Tuhan memampukan kita untuk menjadikan kita saksi-Nya, baik dengan perbuatan maupun dengan perkataan, tanpa memaksakan kehendak kita kepada orang lain.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam untuk saudari sherly . Semoga Damai TUHAN selalu menyertaimu dan melingkupi hatimu.
Saya melihat semua tulisan dan koment dari mbak sangat emosional meskipun itu “kelihatan”nya baik. Tetapi cara mbak menyampaikan argument2 [terkesan] lebih didasari oleh perasaan benci bukan kasih!
Jika mbak mengatakan segala hal tentang gereja Katolik datangnya dari Manusia dan karenanya harus ditolak lantas datang darimanakah pengajaran tentang Yesus yang mbak terima? apakah dari Yesus secara langsung yang turun dari dunia dan mengajari anda, ataukah dari malaikat di surga sehingga anda merasa tidak perlu lagi pengajaran manusia?
Tetapi saya percaya Yesus yang anda kenal dan saya kenal sama2 kita ketahui dari Alkitab. Darimanakah kita bisa mengetahui bahwa apa yg ada dalam ALKITAB adalah BENAR BENAR Firman TUHAN? Bukankah datangnya dari MANUSIA juga yang meng-canonisasi kannya?
Karena itu kalau boleh saya saran, […….. kami edit] berdoalah terlebih dahulu kepada TUHAN dan memohon agar KASIH bisa hadir dalam diri anda. […… kami edit]
Salam
Dear team Katolisitas,
Pertama-tama saya ingin bersyukur kepada Allah karena adanya website katolisitas ini
yang sangat banyak menambah pengetahuan saya mengenai iman katolik.
Saya seorang katolik semenjak balita dengan baptisan bayi. Tapi perjalanan hidup katolik saya mulai dari SMP sampai sekarang sudah berkeluarga dengan dikaruniai 1 orang anak yang memang benar2 merasakan pengalaman dengan Tuhan.
Sekarang saya baru menjalani pernikahan ini selama 4 Tahun, selama ini pula saya istri dan anak saya didik dengan iman katolik. Nah baru 2 bulanan ini saya menghadapi ujian yang cukup berarti untuk saya, yaitu istri saya di kantornya mengikuti persekutuan doa yang kebetulan pemimpinnya adalah pendeta, istri bilang untuk memenuhi hausnya dia akan Tuhan. Ok saya setuju tapi harus tau batas2nya. karena memang kesalahan saya adalah tidak mengajarkan pengetahuan kepada alkitab yang mendalam. Kemudian merembet kepada seminar yang dia ikuti yang berjudul Kingdom Army Training. yaitu seminar tentang persiapan yang dilakukan agar kita siap menghadapi akhir jaman.
Disitu pengajarnya yang merupakan pendeta mengeluarkan istilah yang saya belum pernah mendengar yaitu profetik. Lansung saya cepat berpikir, kata profetik asalnya dari Prophet-ic yang artinya bersifat kenabian, definisi ini hanya spontan saja, saya sebenarnya belum tau apa itu artinya profetik. Di buku pelajaran trainingnya ada definisi yang ditulis oleh pengajarnya, profetik adalah istilah untuk orang2 yang mencari Tuhan.
Lalu waktupun berlalu dan yang saya dengar dari istri saya adalah tentang dasarnya si pengajar ini untuk membuat training semacam ini adalah bahwa Tuhan bernubuat ke si pengajar itu untuk mempersiapkan tentara Tuhan yang akan datang pada akhir jaman.
Nah cara2 yang mengatasnamakan nubuat ini yang saya kurang sreg, terbukti dengan statemen yang keluar dari istri saya sekarang yang sudah agak meninggalkan iman katoliknya meskipun tidak semuanya, dia bilang, para pemimpin gereja sepertinya menutup2i nubuat atau apapun istilahnya itu
yang intinya kehendak Allah yang ingin disampaikan itu ditutup2i, kemudian yang lainnya seperti yang sudah sering dibahas, seperti dominasi vatikan, kesalahan paus,dll.
Belum lagi dengan berubahnya pandangan terhadap Bunda maria yang seperti yang sudah sering menjadi perdebatan banyak orang.
yang menjadi pertanyaan saya kepada team katolisitas adalah :
Mengenai profetik ini apa ada yang lebih mengetahui lebih mendalam, karena yang saya tangkap kok mereka secara tidak langsung menganggap diri seperti nabi.
sehingga banyak orang yang lebih percaya kepada nubuat yang kalau saya sendiri tidak usah pusing terhadap nubuat, karena Tuhan Allah tidak hanya menyatakan kehendaknya dengan jalan nubuat.
Saya mohon bantuan doanya agar istri bisa kembali satu kemudi dengan saya di keluarga. Sebenarnya masih banyak juga perubahan yang terjadi tapi karena sudah sering dibahas disini, saya tidak akan
mensharenya.
Semoga berkat selalu memenuhi team katolisitas dan umat Allah semuanya.
Shalom Arie,
Terima kasih atas pertanyaannya dan dukungannya terhadap karya kerasulan ini. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:
1. Dalam keluarga, memang harus diciptakan suatu suasana sehingga masing-masing anggata dapat bertumbuh dalam kekudusan. Kehausan untuk mengenal Tuhan lebih dekat adalah suatu rahmat, namun harus ditanggapi dengan baik. Sebagai umat Katolik, kehausan akan Tuhan terpenuhi terutama dalam Ekaristi Kudus, karena kita menerima Kristus sendiri. Namun, ada sebagian orang yang masih merasakan kehausan Firman Allah. Untuk itu, mereka sebenarnya dapat bergabung dalam pendalaman Alkitab di dalam paroki masing-masing. Atau kalau mau, mereka juga dapat bergabung dalam persekutuan doa Katolik, yang telah ada di paroki-paroki.
2. Namun, saya sendiri tidak menganjurkan untuk mengikuti persekutuan doa bersama (ekumene). Bagi umat Katolik yang tidak mempunyai dasar iman yang kuat, dapat saja menjadi bingung dan kemudian mulai mempertanyakan imannya. Tidak ada yang salah dengan mempertanyakan iman, sejauh orang tersebut kemudian mencari dengan sungguh-sungguh, dan mencari pada sumber-sumber yang baik. Namun, sering terjadi, bahwa umat Katolik yang terseret kepada doktrin-doktrin yang berbeda dengan iman Katolik, kemudian tidak mau mempelajari iman Katolik dengan sungguh-sungguh, dan lama-kelamaan akan semakin menjauhi sakramen-sakramen, devosi, dll.
3. Secara prinsip hal-hal yang bersangkutan dengan kenabian (prophetic – Gr. prophetikos) harus dicermati dengan benar. Sebagai umat Katolik yang telah dibaptis, maka kita sebenarnya berpartisipasi dalam tiga misi Kristus, yaitu: raja, nabi, dan imam. Sebagai nabi, kita dituntut untuk mewartakan kebenaran dan menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi. Dengan demikian, sebagai umat Katolik, kita dituntut untuk mengetahui kebenaran yang diwartakan oleh Kristus lewat Magisterium Gereja dan menempatkan pengajaran Gereja di atas kepentingan pribadi.
Ada orang-orang yang mengartikan prophetic dalam pengertian sebagai salah satu karunia Roh Kudus (lih. 1 Kor 12:28). Namun, nubuat yang dikatakan oleh orang yang mempunyai karunia nabi harus diuji dengan Firman Allah. Dan karena Magisterium Gereja dijiwai oleh Roh Kudus sendiri dan tidak bertentangan dengan Alkitab, maka nubuat yang diberikan tidak boleh bertentangan dengan pengajaran dari Magisterium Gereja, apalagi sampai menimbulkan perpecahan. Dari jaman dulu sampai sekarang ada begitu banyak orang yang memberikan nubuat, dan sering tidak terjadi, karena nubuat dapat datang dari Tuhan, diri sendiri maupun dari setan. Kalau anda mau membaca lebih lanjut, silakan membaca diskusi panjang tentang hal ini di sini – silakan klik. Pertanyaan yang sama dapat diajukan, bagaimana orang-orang yang mengikuti “kingdom army training” dapat tahu bahwa nubuat-nubuat yang dikatakan adalah benar (kalau training tersebut berdasarkan nubuat-nubuat). Anda juga dapat membaca diskusi tentang akhir zaman di sini – silakan klik (silakan membaca sampai di bagian bawah artikel tersebut).
4. Jadi, cobalah untuk berdiskusi dengan istri anda tentang beberapa doktrin Gereja Katolik yang dirasa dan terlihat seolah-olah tidak benar. Kalau istri anda mau, dia dapat juga bertanya di katolisitas.org. Ajaklah juga istri anda untuk bergabung dengan kegiatan-kegiatan di dalam Gereja Katolik, seperti pendalaman Alkitab, persekutuan doa, dll. Ajaklah istri dan anak-anak untuk berdoa bersama sebagai satu keluarga. Dan silakan anda memimpin doa di dalam keluarga, karena suami adalah imam di dalam keluarga. Kami turut mendoakan agar keluarga anda dapat terus bertumbuh dalam kekudusan. Dan jangan lupa untuk mendoakan dan mengasihi istri anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Pax Christi,
Halo tim katolisitas, apakah site ini juga ada edisi bahasa belandanya? Memang betul kita bisa menterjemahkan dari bahasa indonesia ke bahasa lain, tapi terjemahannya kalo boleh saya jujur katakan, sangat tidak pas atau tidak sesuai dg tatabahasa yg diterjemahkan. Kapan kira2 ada site khusus bahasa belanda?
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih banyak.
Salam dan doa,
maria
Shalom Maria,
Mohon maaf karena kami belum dapat mengadakan Katolisitas dalam bahasa Belanda. Terus terang, saya memang tidak mengetahui situs Katolik dalam bahasa Belanda. Apakah ada dari pembaca yang mengetahuinya? Mohon masukan dari para pembaca.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid & Stef- katolisitas.org
Berikut adalah pengalaman pendeta Alex Jones yang bersama jemaatnya pindah dari Protestan dan akhirnya menemukan kebenaran di dalam gereja Katolik.
Semoga pengalaman dan perjalanan iman beliau semakin menguatkan iman Katolik kita.
======================================================
Pendeta Alex Jones: Pentakosta atau Katolik?
oleh Stan Williams
Pendeta Alex Jones telah mencapai puncak kesuksesan sebagai pendiri dan pastor senior dari sebuah fellowship Pentakosta yang terkenal di kota Detroit, yaitu Gereja Kristen Maranatha. Mayoritas kongregasi pimpinan pastor Jones adalah orang-orang kulit hitam, yang berakar pada aliran evangelikalisme Amerika yang biasanya banyak ditemukan di wilayah-wilayah perkotaan di Amerika Serikat – yaitu Gereja Allah dalam Kristus (Church of God in Christ). Yang tidak umum adalah bangunan gerejanya yang berarsitektur gaya Ortodoks Yunani . Kubah yang didominasi dengan ubin berwarna hijau, dikelilingi oleh menara, minaret dan salib-salib. Di sebelah dalamnya, altar dan langit-langitnya dihiasi dengan portal-portal berwarna putih yang membentuk busur, pilar-pilar yang berlekuk-lekuk, dan kandelir (tempat lilin) berdaun keemasan. Di tempat inilah kebaktian mereka berjalan dengan penuh sukacita dan studi Alkitab mereka berlangsung dengan serius. Dalam situasi seperti inilah pastor Alex Jones menjabat sebagai pimpinan dari suatu keluarga gereja yang tumbuh subur yang juga meliputi istri dan anak-anak dari ketiga putera mereka.
Suatu ketika, pada suatu Rabu malam pada tahun 1998, pendeta Jones mengajukan suatu usul yang sederhana dan polos kepada kelompok studi Alkitabnya. Pada awalnya, kelompok studi itu menganggap idenya sebagai suatu hal yang baru. Ujung-ujungnya, hasil dari saran tadi membawa gereja tersebut pada pergolakan, perpecahan dan akibatnya reputasi pendeta Jones dipertanyakan di seluruh penjuru kota. Banyak orang berpikir pendeta Jones cuma sedang melalui suatu “fase” dalam hidupnya. Tetapi bulan demi bulan berlalu, dan orang-orang menganggap pendeta Alex Jones sebagai kombinasi terburuk dari penganut ajaran sesat dan orang tidak waras. Putera-puteranya memberontak dan sang istri bahkan memikirkan untuk minta cerai. Tetapi bagi orang-orang lainnya, pendeta Alex Jones sehat lahir-batin dan semata-mata telah menemukan kebenaran yang sesungguhnya atas Gereja Kristen.
Apa yang telah pendeta Alex Jones lakukan adalah memberi saran supaya pada pertemuan malam Rabu berikutnya, kelompok studi Alkitab tersebut merekonstruksi tata ibadah gereja abad pertama. Menemukan kembali akar-akar kekristenan dalam para Bapa-bapa Gereja dari awal abad kedua adalah maksud tujuannya. Pendeta Jones sama sekali tidak bermimpi kemana hasil studinya itu akan membawanya. Seperti diceritakan oleh pendeta Jones, apa yang ditemukannya bukanlah Protestanisme, bukan pula Evangelikalisme, bukan pula Pentakostalisme, melainkan adalah Gereja Katolik! Padahal selama ini dia sendiri telah mengajarkan dari atas mimbar gereja bahwa Gereja Katolik dan Sri Paus tidak lain adalah sang “pelacur Babel” dan sang “Anti-Kristus” sendiri.
Dalam bulan-bulan berikutnya, dengan sengaja pendeta Alex Jones memimpin kongregasinya melalui sejumlah kritisisme dan kecurigaan. Mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mempelajari perbedaan antara gaya ibadah Pentakosta yang sangat mereka kenal, dengan ibadah Katolik yang tidak mereka ketahui. Pada tanggal 4 Juni 2000, mereka sebagai kongregasi mengambil keputusan untuk maju. Bangunan gereja dijual. Pada tanggal 10 September 2000 mereka memasuki Gereja katolik bersama-sama sebagai peserta program katekumen. Setelah lebih dari tujuh bulan mengikuti program RCIA (Rite of Christian Initiation for Adults, = program katekumen), mereka akan menerima sakramen penguatan sebagai Katolik selama Misa Malam Paskah tahun 2001 yang akan berlangsung selama 4 jam. Sementara itu, pendeta Alex Jones telah memasuki seminari Katolik. Dia memang telah menikah dan punya anak, tetapi dia telah mendapat informasi bahwa Sri Paus telah membuat berbagai pengecualian. Suatu hari Alex Jones berharap ia boleh menjadi imam Katolik bagi kongregasinya.
——————————————————————————–
Urut-urutan kronologis kisah perjalanan spiritual pendeta Alex Jones memiliki saat-saat yang mengesankan dan dramatis. Ditengah-tengah kisah ini adalah pendeta Alex Jones, seorang idealis, yang tanpa henti-hentinya berusaha untuk mencari kebenaran, dan memimpin kongregasinya untuk berhadapan dengan sejumlah konflik antara kultur, kelas sosial, rasial dan agama, empat bagian dari dokumentari ini. Gereja Kristen Maranatha berakar pada kultur yang inklusif dan sederhana. Sementara itu, banyak anggota kongregasi ini memiliki persepsi bahwa Katolikisme sebagai kultur yang ekskulif dan penuh ritual. Kebanyakan gereja-gereja perkotaan melayani kelas sosial yang lebih miskin; sedangkan Katolikisme dianggap hanya melayani mereka yang kaya. Pendeta Jones dan mayoritas kongregasinya adalah warga Amerika kulit hitam keturunan Afrika. Sementara itu tetangga-tetangga mereka yang Katolik, meskipun di wilayah dalam kota yang mayoritasnya kulit hitam, umumnya berkulit putih. Akan tetapi penghalang terbesar adalah iman kepercayaan. Pentakostalisme bukan sekedar Protestanisme, melainkan dua langkah lebih jauh melalui Evangelikalisme dan juga pengaruh gaya Karismatik atas iman Kristen. Kisah tentang terbukanya selubung kesalah-pahaman dan misrepresentasi antara Pentakostalisme dan Katolikisme yang memberikan motivasi kepada pendeta Alex Jones. Sementara dia menyelidiki kebenaran, kita berjalan disampingnya dan bersamanya menemukan interpretasi yang menarik terhadap Reformasi Protestan oleh kalangan Protestan di Amerika Serikat. Karena bukan hanya reformasi oleh Martin Luther dan John Calvin yang terjadi di Eropa yang memicu penyelidikan dan konflik yang ditemukan oleh pendeta Alex Jones, tetapi juga pola-pikir para pendiri-pendiri denominasi Protestan di Amerika Serikat yang tanpa dapat dihindarkan telah membawa iman Kristen kedalam kebebasan dan pilihan individualistis yang kuat.
Ini adalah kisah pendeta Alex Jones. Dia mengisahkan kepada kita dengan kata-katanya sendiri melalui wawancara mendetail di depan kamera. Kita mendengar semangat dan kerinduannya yang menggambarkan bagaimana perjalanan spiritualnya. Obsesinya terhadap kebenaran dengan mempertaruhkan kenyamanan finansial dan ketentraman jasmani-rohani istri dan keluarga besarnya. Dari posisi sebagai pemimpin gereja yang dihormati dan dicari-cari, dia sampai dianggap tersesat dan dipermalukan. Dari posisi finansial yang nyaman, dia sampai harus rela menjual harta-benda gerejanya demi untuk bertahan hidup. Sementara Alex adalah fokus dari kisah ini, kita juga tidak mengabaikan pendapat yang berseberangan sewaktu kami mewawancarai anggota-anggota keluarga, para teman-teman, dan pendeta-pendeta lainnya dan para pengecam-pengecam pendeta Alex Jones. Kita akan melalui kisah ini melalui liputan dokumentari atas peristiwa-peristiwa seperti antara lain, diskusi yang menghangat antara pendeta Alex Jones dan istrinya Donna. Kita mendengar perbedaan pendapat teologis antara sang ayah, Alex, dan ketiga anak-anaknya, Joseph, Benjamin, dan Mark. Kita menjadi saksi ketika pengambilan suara dilakukan di gerejanya untuk memutuskan apakah mereka akan meninggalkan Pentakostalisme dan melakukan perjalanan yang sulit menuju Katolikisme. Dan kita menyaksikan dalam dokumentari ini (lihat foto-foto diatas) ketika pendeta Alex Jones menggedor pintu gereja Katolik terdekat dan meminta suaka dengan sejumlah anggota kongregasi yang mengikuti dibelakangnya. Suatu poin yang dramatis dalam kisah ini terjadi ketika pendeta Alex Jones dibujuk oleh seorang pendeta setempat untuk hadir dalam acara televisi siaran langsung dimana pemirsa bisa menelpon masuk. Di dalam show tersebut, pendeta Alex dipertanyakan, dicemooh, dan dipermalukan oleh sesama pendeta. Wawancara kami dengan pemilik stasiun televisi, tuan rumah acara show tersebut, dan sejumlah orang yang mewakili dari pihak pendeta , memberikan gambaran atas pentingnya kisah perjalanan pendeta Alex Jones dan hubungannya dengan para pastor-pastor gereja-gereja Pentekosta di kota Detroit.
Kita juga memiliki foto-foto dari masa kanak-kanak pendeta Alex Jones, sebagai seorang anak laki-laki, seorang murid sekolah, dan tahun-tahunnya ketika menjabat sebagai guru seni di sebuah sekolah negeri di kota Detroit. Lalu juga ada surat-surat rahasia antara pendeta Alex dan pihak Gereja Katolik dan rintangan-rintangan dari Keuskupan Agung Detroit yang curiga, hati-hati dan birokratis. Diantara hal-hal yang diminta oleh pihak Keuskupan Agung adalah supaya pendeta Alex Jones berhenti memberikan wawancara kepada pihak media massa. Cerita-cerita di surat kabar dan majalah telah mempertinggi perhatian masyarakat dan memicu emosi yang begitu tinggi sehingga seorang pendeta melakukan perjalanan 500 mil (~800 kilometer) sekedar untuk mengunjungi pendeta Alex, suatu hari yang tidak terlupakan. Sepanjang semua ini, kami mengunjungi pendeta Alex dan keluarga-gerejanya sewaktu mereka melakukan kebaktian, bernyanyi, berdoa, makan bersama, memungut suara bagi masa depan mereka dan mulai mempelajari akar-akar Kristen yang lama dan terlupakan. Sepanjang perjalanan yang langka ini, pendeta Alex Jones tampak semakin dikuatkan. Dia sungguh terpesona oleh apa yang telah dipelajarinya. Tetapi sama sekali tidak ada kesombongan, melainkan hanya semata-mata kerendah-hatian yang penuh dengan keyakinan dan menyolok.
Apakah perjalanan pendeta Alex hasil dari pikiran yang gila-gilaan, atau ini adalah akhir dari Reformasi Protestan? Salah satu pendeta di Detroit mengatakan bahwa perjalanan pendeta Jones boleh jadi merupakan transisi penting dalam sejarah Protestanisme. Pendeta Alex Jones punya kesan emosi yang kuat terhadap masa lalu dan boleh jadi dia sedang menjalankan peran yang historis dalam sejarah Kristen. Fakta bahwa perbuatannya telah menimbulkan oposisi yang menggunung dan serupa dalam gaya tetapi dalam arah yang berbeda dengan yang diambil oleh para reformer abad ke-16 seperti Martin Luther, tidak dilewatkan oleh pendeta Alex Jones. Karena serupa seperti Martin Luther, pendeta Alex Jones adalah seorang yang penuh hati nurani, intelektual dan semangat yang meluap-luap. Dan meskipun harus kehilangan sejumlah besar sahabat-sahabat seumur hidup, pelayanan sebagai pendeta, dan kenyamanan finansialnya, pendeta Alex Jones, seperti Martin Luther, sampai pada suatu titik dimana dia harus berkata, “Disinilah aku berpegang. Aku tidak dapat melakukan yang lainnya. Tuhan tolonglah aku.”
——————————————————————————–
Disadur dari website Stans Williams.
Alihbahasa Jeffry Komala
© http://www.gerejakatolik.net
wah…hasil tanggapan katolisitas terhadap serly benar2 sangat berguna bagi saya. saya dari kecil seorang protestan mengikuti agama mama saya dan baru masuk katolik saat kuliah,walau banyak larangan dari mama sekeluarga dan teman2nya yg protestan. dari keluarga papa dan mama saya hanya saya saja satu2nya katolik dalam keluarga karena papa saya sekeluarganya adalah muslim.
sering kali saya tidak dapat menjawab pertanyaan2 yg dituduhkan mereka terhadap katolik melalui saya. saya suka merasa tidak adil perlakuan mereka terhadap saya. tapi saya tetap berpegang pada iman katolik sy.
beruntung sekali teman ku memberi tahu website ini. thanx katolisitas atas pengetahuannya yg sangat berguna sebagai bahan pelajaran dan referensi iman buat saya. :)
ave maria.
Shalom all,
Diskusi ini makin meneguhkan keimanan saya sebagai seorang katolik dan sangat bersyukur bisa mendapatkan pengetahuan ttg ini. Trims team katolisitas dan tentu saja, para partisipan dalam diskusi ini. Pertanyaan demi pertanyaan seiring dengan jawabannya, memperteguh keyakinan saya akan kasih Kristus.
cheers
Wahai umat Katolik sekalian,
Mengapa kita harus merasa sakit hati terhadap “mereka” yang “katanya” menyerang agama Katolik?
Justru kita harus merasa prihatin dan kasihan, sebab mereka tidak tahu dengan apa yang mereka lakukan.
Mungkin karena iman mereka begitu dangkal, sedemikian mudah bagi mereka untuk pindah agama dan keyakinan ke agama lain yang tidak rumit pemahamannya. Sedemikian mudah mereka beradaptasi dengan lingkungan yang mereka sukai, seperti layaknya orang berpindah restoran kalau perut mereka lapar.
Lagipula, mengapa kita mesti sakit hati terhadap komentar mereka?
Apakah kita tahu apakah “Sherly” itu memang “tokoh” nyata atau cuma fiktif, yang mungkin saja hanyalah nama samaran untuk menjelek-jelekkan agama Katolik di internet, seperti halnya orang iseng yang sengaja ingin memancing di air keruh?
Jadi, ada baiknya kalau forum di katolisitas.org ini digunakan untuk berolah pikiran, wawasan untuk memperdalam keyakinan kita dalam agama katolik, jangan digunakan untuk memperdebatkan sesuatu yang diada-adakan supaya tampaknya benar-benar terjadi.
Sekian saja tanggapan saya, semoga bermanfaat dan kita tidak terpecah-pecah dalam arena adu domba.
bu , tp sya g abis pikir..apakah benar “Ratu Surga” ada?..ayatnya ap?
Shalom Jovetic,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang Maria Ratu Sorga. Kalau anda tanya di ayat mana, maka anda dapat mencarinya di sebelah kiri kata Trinitas -:). Sama seperti kata Trinitas tidak ada di dalam Alkitab secara eksplisit, demikian juga gelar Ratu Sorga tidak dicantumkan secara eksplisit. Namun demikian, tidak berarti hal ini salah. Pembahasan tentang hal ini dapat anda lihat di sini – silakan klik. Anda dapat meneruskan diskusi di link tersebut. Semoga penjelasan di link tersebut dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Saudara2 seiman dalam Yesus Kristus:
Sekali lagi saya ingin mengatakan, setiap orang punya pandangan masing2 dari teologia yang sama dari Alkitab. Hanya penafsiran yang berbeda dan pe-labelan yang berbeda, kita mengkritik satu dengan yang lain. Jangan karena label kita yang berbeda, lalu kita bertengkar. Kita adalah saudara seiman…Katolik ada benarnya, Protestan ada benarnya, Marilah kita sama2 belajar menjadi satu didalam kasih Yesus. Mungkin juga perbedaan protestan dan katolik juga disebabkan oleh pekerjaan iblis. Alangkah senangnya iblis melihat kita saling bertengkar, seharusnya membuat sesuatu lebih baik utk pekerjaan Tuhan.
Shalom Hero Kao,
Terima kasih atas tanggapannya. Saya ingin mengklarifikasi, bahwa site katolisitas.org adalah website yang mencoba memaparkan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Adalah menjadi hak orang lain untuk tidak menyetujui pengajaran Gereja Katolik, namun di satu sisi, menjadi hak kami juga untuk mencoba menjelaskan iman Katolik. Tidak ada yang salah dalam perbedaan, sejauh diskusi didasarkan pada pencarian kebenaran dan menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi. Kemudian, komentar anda yang mengatakan bahwa setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda-beda dengan label yang berbeda-beda mungkin terlihat benar. Namun, permasalahannya kalau perbedaan tersebut saling bertentangan, maka tidak mungkin kedua-duanya benar. Untuk itulah, maka kita dapat mendiskusikan perbedaan ini, dengan harapan akan mengantar kita kepada kebenaran. Dan tidak perlu ada pertengkaran apapun, karena diskusi dapat dilakukan dengan kasih tanpa mengaburkan kebenaran. Semoga hal ini dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
hye………
sebenarnya,dulu saya merupakan seorang penganut agama katolik…namun kini saya telah berpindah ke gereja SDA…ini kerana,saya lihat banyak kepincangan atau yang tidak betul berlaku dalam gereja katolik setelah memahami isi alkitab….persoalannya disini,…bolehkah manusia sesama manusia mengampuni>?sedangkan,membuat sesuatu pengakuan adalah di antara Tuhan dengan kita….Dan..BOLEHKAH KITA MEMBUAT PATUNG DAN MELETAKKANYA DI DALAM GEREJA SEDANGKAN DALAM SEPULUH HUKUM TERDAPAT AYAT YANG MENYATAKAN..JANGAN MEMBINA PATUNG WALAUPUN MENYERUPAI AKU???SETERUSNYA,BUKANKAH HARI SABAT JATUH KEPADA HARI SABTU??KENAPA PULA JATUH PADA HARI PERTAMA???(HARI AHAD)…WALAUPUN ALASAN SUPAYA RAMAI ORANG PERGI SEMBAHYANG PADA CUTI AM…..NAMUN,IA TETAP MELANGGAR HUKUM KEEMPAT…..harap,boleh jelaskan perkara ini….Terima kasih……
Shalom Archie,
Terima kasih atas komentarnya. Kalau anda memang benar-benar ingin berdiskusi secara mendalam tentang beberapa topik yang anda sampaikan, silakan untuk membaca beberapa artikel atau tanya jawab untuk menjawab keberatan anda.
a. Anda mengatakan “sebenarnya,dulu saya merupakan seorang penganut agama katolik…namun kini saya telah berpindah ke gereja SDA…ini kerana,saya lihat banyak kepincangan atau yang tidak betul berlaku dalam gereja katolik setelah memahami isi alkitab….” Anda mengatakan bahwa ada yang tidak benar dalam pengajaran Gereja Katolik setelah anda memahami isi Alkitab. Silakan untuk menyebutkan satu persatu pengajaran iman Katolik yang bertentangan dengan isi Alkitab.
b. Anda mengatakan “….persoalannya disini,…bolehkah manusia sesama manusia mengampuni>?sedangkan,membuat sesuatu pengakuan adalah di antara Tuhan dengan kita…” Untuk itu, silakan anda membaca beberapa artikel tentang Sakramen Pengampunan Dosa di sini – silakan klik (bagian 1, 2, 3, 4).
c. Anda mengatakan “BOLEHKAH KITA MEMBUAT PATUNG DAN MELETAKKANYA DI DALAM GEREJA SEDANGKAN DALAM SEPULUH HUKUM TERDAPAT AYAT YANG MENYATAKAN..JANGAN MEMBINA PATUNG WALAUPUN MENYERUPAI AKU???” Untuk menjawab pertanyaan ini, silakan anda membaca beberapa link ini:
Orang Katolik menyembah patung?
Apakah berhala itu?
Diskusi tentang patung
d. Anda mengatakan “SETERUSNYA,BUKANKAH HARI SABAT JATUH KEPADA HARI SABTU??KENAPA PULA JATUH PADA HARI PERTAMA???(HARI AHAD)…WALAUPUN ALASAN SUPAYA RAMAI ORANG PERGI SEMBAHYANG PADA CUTI AM…..NAMUN,IA TETAP MELANGGAR HUKUM KEEMPAT…..” Dalam hal ini anda telah salah paham tentang alasan mengapa umat Katolik beribadah pada hari Minggu. Untuk itu, silakan untuk membaca diskusi “Katolik merubah hari Sabat ke hari Minggu” di sini – silakan klik.
Silakan membaca beberapa link yang saya berikan. Kemudian pilihlah salah satu topik di atas, dan kemudian kita dapat membahasnya secara lebih mendalam. Semoga dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
kalau saya pribadi, tidak akan menyerahkan jiwa sy pada kepercayaan dari tukang ramal (nabi palsu yg nubuatannya ngak pernah terjadi) yg mengatakan bahwa Tuhan akan datang yg kedua kalinya di tahun 1844 dan banyak tahun di ramalkan tapi ngak ada satu pun yg nyata.Dan mengajarkan saudaranya tentang “sunday law” dimana menanam rasa curiga dan permusuhan pada orang yg tidak se-iman.
Demiikianlah sabda Tuhan:Lukas10:29-37
10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”
10:30 Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
10:37 Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
demikianlah Tuhan sendiri mengajarkan utk mencintai sesama bukan memasukan ajaran yg membuat manusia mencurigai dan membenci sesamanya(sunday law)
thanks Dominic.K
web katolisitas sangat bermanfaat bagi umat beriman.
semoga umat yang sering mengunjungi web ini imannya semakin dikuatkan bagikan bangunan diatas batu karang.
wah….terimakasih katolisitas.org anda bisa jadi berkat bagi umat. sosialisasikan ke umat Indonesia, biar lebih banyak yang tahu. 13 juni 2010
Saya jengkel dan geregetan mendengar komentar Sherly yang sangat intimidatif dan menyerang umat Katolik. Tidak ada manfaat apapun bagi dia kecuali memuaskan nafsu sombong, memecah belah, tinggi hati, dan membuat batu sandungan bagi umat yang lain. [edit]. Tapi saya tidak kaget, karena bukan kali ini saja saya mendengar serangan seperti itu dari orang-orang protestan. Saya merasa bahwa kesalah-pahaman seperti ini memang sengaja ditanamkan dan digembar-gemborkan di kalangan protestan, bahkan oleh para gembalanya. Saya prihatin bahwa banyak oknum protestan cenderung membenci orang katolik, mencari-cari kesalahan dan dengan sombong menepuk dada seakan tidak ada dosa di diri mereka, persis orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang sering dikritik oleh Yesus. Oknum seperti Sherly tidak sedikit dan mereka mengaum-aum disekitar orang Katolik hendak menjatuhkan kita [edit]. Tidak ada kasih di hati mereka. Saya berdoa supaya sebelum mati Sherly bisa bertobat, menyadari kesalahan-kesalahannya dan kembali ke Gereja yang sejati. Masih ada waktu.
Shalom Emanuel,
Terima kasih atas komentarnya. Dalam menghadapi komentar-komentar yang mungkin terlihat menjengkelkan, kita tidak boleh untuk membalasnya dengan kata-kata yang menjengkelkan, karena hal tersebut tidak akan membangun diskusi yang sehat dan baik. Justru, kita harus menggunakan kesempatan ini untuk dapat menjelaskan iman Katolik dengan baik dan tidak boleh terpancing dengan komentar-komentar yang tidak substansial. Kita juga harus menganggap bahwa orang yang memberikan komentar – betapapun menjengkelkannya – mungkin mempunyai niat yang baik. Mungkin mereka ingin mewujudkan kasih mereka dengan memberikan kritikan akan pengajaran Gereja Katolik yang mereka anggap tidak Alkitabiah, walaupun kadang mereka tidak menyampaikannya dengan bijaksana. Namun, saya yakin tidak semua umat Kristen non-Katolik bersikap seperti itu, karena ada banyak umat Kristen non-Katolik yang dapat berdiskusi dengan baik dan menyampaikan argumentasi secara terstruktur. Jadi, kita harus menjawab argumentasi mereka dengan baik, tanpa menghilangkan kebenaran yang hendak disampaikan. Dan saya yakin banyak umat Kristen non-Katolik mempunyai pengertian yang salah tentang apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Kalau mereka mendapatkan informasi yang baik tentang iman Katolik yang sebenarnya, harapannya mereka dapat melihat Gereja Katolik dengan kacamata yang baru. Jadi, mari kita doakan saja dan mari kita bersama-sama membangun diskusi yang baik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Ya, saya minta maaf Pak Stef. Masalahnya saya sering mendengar kata-kata pedas seperti itu. Saya jadi sakit hati dan mudah tersinggung sehingga emosinya menjadi berlebihan. Contohnya, saya pernah ditanya oleh seorang pendeta “Bapak beribadah di mana?” saya jawab denga agak ketus: “Di Gereja Katolik A. Kenapa? Ada yang salah?”. Terima kasih atas nasehatnya Pak, saya akan mencoba lebih menahan diri.
Shalom Pak Stef dan team katolisitas.org
Saya benar2 salut kpd bapak dan team, sangat sabar menjawab pertanyaan2 yg bolak-balik ditanyakan. Setelah membaca link ini, saya sebagai umat Kristen Katolik menjadi sangat bangga akan kekayaan Gereja Katolik. Justru dgn adanya pertanyaan dari saudari Sherly, saya sebagai umat katolik jd bisa lebih paham dan juga lebih mengetahui kebenarannnya.
Maju terus katolisitas.org
Tuhan memberkati
Salam,
Yindri
Shalom Sdr. Emanuel,
Ada satu quote dari Uskup Agung New York, yang bernama Fulton Sheen (1951–1965) yang mengena sekali utk saya pribadi sewaktu tdk sengaja membacanya & menjadi motivasi saya sampai sekarang untuk menggali kekayaan Iman Katolik kita, yaitu:
“There are not over a 100 people in the U.S. that hate the Catholic Church, there are millions however, who hate what they wrongly believe to be the Catholic Church, which is, of course, quite a different thing.”
Yg diterjemahkan (maaf kalau kurang sempurna) menjadi :
“Tidak ada lebih dari 100 orang di Amerika Serikat yang membenci Gereja Katolik, namun ada jutaan orang, yang membenci apa yang mereka salah yakini sebagai Gereja Katolik, yang tentu saja, adalah hal yang berbeda.”
Pesannya yg saya dapat adalah, ndak usah pusing mengenai persepsi orang lain mengenai Gereja Katolik, tapi justru harus semakin memovitasi kita sebagai orang Katolik untuk terus ‘menggali kedalam’ kekayaan gereja kita.
Pace e Bene
Thomas
Sdr. Emanuel, salah satu cara bagaimana tidak mudah jengkel dan gregetan adalah mencoba memupuk iman kita. Banyak belajar dari katolisitas.org atau buku-buku rohani lainnya. Jangan terlalu berharap dari pihak Gereja, karena mereka sendiri barangkali tidak ada waktu untuk berbuat seperti ini. Sekarang waktunya awam tampil ke depan sebagai pelayan sabda. Kita harus membuktikan bahwa kita-kita ini mampu memberikan penjelasan kepada mereka. Orang Katolik selalu dianggap sebaga”domba yang sesat”, buktikan bahwa kita adalah dalam ranah yang benar.Mari bersama belajar dan belajar untuk menjadi apologetik-apologetik iman Katolik. Scott Hahn yang dahulu anti Katolik, sekarang menjadi pembela iman Katolik yang militan. “Berbahagialah mereka yang haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan”. Janganlahlah melihat rumput tetangga selalu hijau sementara ada “beauty” yang luar biasa di dalam diri kita, tapi tidak kita lihat. Saya dukung katolisitas.org, ini merupakan situs iman Katolik yang aduhai hebatnya. Selamat untuk pa Stefanus dan Ibu yang gigih berjuang untuk iman Katolik.. God bless you all.
Saya sependapat dgn Emanuel ttg sikap oknum protestan. tetapi saya berterimakasih dgn pertanyaan/komentar Sherly – walaupun jengkel juga – lebih-lebih jawaban dari tim katolisitas yang sempurna’ Terima kasih utk semuanya, karena saya belajar banyak dari dialog ini. Namun saya akan lebih banyak lagi belajar kalau sdr Sherly dapat menjawab pertanyaan tim katolisitas yg dicetak merah. Sampai saat ini saya bangga jadi warga katolik dan dgn sedih menyaksikan perpecahan umat pengikut Yesus. Saya berdoa semoga kesatuan gereja sbg Tubuh Kristus dapat terwujud didunia ini dgn ciri : kudus, katolik dan apostolik. Amin.
Yth Bpk Stefanus Tay & Ibu Ingrid L.
Sependapat dengan segera di wujudkannya diskusi ini dalam bentuk buku,
agar memperdalam iman katolik saya dan pengetahuan bagi umat katolik yang lain,
terima kasih.
Salam,
Stephanus Hamidi Soetopo
syalom,
saya setuju dg bpk Adri Amanupunnjo. saya pun seorang katolik dan saya merasa kurang damai sejahtera bila kita mulai membanding-bandingkan antara katolik dan protestan.apalagi kalau mengarah ke kecenderungan yang satu lebih benar dari yang lain. saya rasa bila kita meninggal nanti, dan menghadap Allah kita Yesus Kristus (saya rasa katolik dan protestan sama-sama percaya Yesus kristus sbg Tuhan dan Juru selamat), kita tidak akan ditanya kita agamanya apa. daripada berdebat seperti ini mungkin lebih baik kita memperkenalkan kristus pada orang-orang yg sama sekali belum mengenal kristus. dan jangan biarkan adanya pengalaman buruk atau kepahitan yg berhubungan dengan orang-orang dari agama lain menjadikan kita cenderung menjelekkan salah satu agama tersebut. saya yakin banyak yang tidak setuju dengan pandangan saya tp memang mnrt saya keselamatan adalah urusan pribadi dg Tuhan, bkn dari asal gereja kita…mungkin byk yang berpikir saya kurang beriman karena saya mengatakan hal ini dan saya kurang mendalami iman katolik. saya tidak keberatan dan saya merasa iman saya tidak diukur dengan hal itu. saya agak sedih….melihat kita sesama orang yang percaya dengan Tuhan kita Yesus Kristus harus menjelek2an satu dengan lainnya…semoga kita semua org katolik dan protestan bisa menghargai perbedaan yang ada dan terlebih lagi persamaan di antara kita…tanpa menganggap yang satu lebih benar dari yang lain dan percayalah..kita bersaudara dalam Yesus Kristus Tuhan dan Juru selamat kita
Shalom Becky Hendrawan,
Terima kasih atas tanggapannya. Saya ingin memberikan klarifikasi, bahwa website ini ditujukan untuk memaparkan pengajaran Gereja Katolik. Dan dalam prosesnya, ada begitu banyak pertanyaan yang masuk dari umat gereja-gereja lain bahkan dari agama lain. Untuk itulah, maka tim Katolitas berusaha untuk memaparkan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Justru, sebagai umat Katolik, kita harus menjalankan bagian kita, yaitu untuk mempertanggungjawabkan iman kita jika ada yang perpertanyakannya (lih. 1 Pet 3:15), yang tentu saja harus dilakukan dengan hormat dan lemah lembut. Jadi, tidaklah masalah kalau kita berdialog tentang perbedaan ajaran, dengan semangat untuk mencari kebenaran. Memang banyak argumentasi digunakan bahwa semua agama adalah sama saja, apalagi bagi yang telah mengenal Yesus. Namun, kalau saya mengatakan hal ini, maka saya tidak mengatakan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Gereja Katolik percaya bahwa ada unsur-unsur kebenaran di dalam agama lain maupun dalam gereja-gereja lain, namun kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik. Namun, kepercayaan ini tidak menjadikan kesombongan, namun justru sebaliknya menjadi suatu tugas untuk mewartakan Kristus secara penuh. (lih. Unitatis Redintegratio, 3)
Saya setuju, kalau dalam berdiskusi kita tidak membahas kasus-kasus yang cenderung untuk menjelek-jelekan satu sama lain. Dan inilah yang senantiasa kami usulkan, agar diskusi lebih berfokus pada dogma dan doktrin, yang menjadikan suatu diskusi lebih substansial dan membangun. Jadi, kita dapat berdialog secara jujur, hormat dan lemah-lembut tanpa menyembunyikan kebenaran maupun perbedaan demi sekedar toleransi yang semu. Semoga penjelasan ini dapat diterima. Mari kita bersama-sama membangun Gereja Katolik yang kita kasihi dalam kapasitas kita masing-masing, terutama dalam perjuangan untuk senantiasa hidup dalam kekudusan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Becky Hendrawan
Tidak menjadi masalah bagi kita membanding- bandingkan agama satu dengan yang lain. Didalam study agama ada yang dinamakan ilmu perbandingan agama. Dengan belajar seperti itu kita bisa mengerti ajaran agama lain. yang tidak boleh adalah menghina atau menjelek-jelekan agama lain. Masalah konsep yang ditawarkan agama agama terserah kita sendiri yang menilainya, apa kita setuju atau tidak tergantung kita sendiri. Bagi saya yang beregama Katholik kepenuhan kebenaran ada didalamnya itu sesuai dengan ajaran yang saya anut. trimakasih Tuhan memberkati.
@Becky:
Kebenaran akan tetap bersinar sampai ketidakbenaran menjadi redup dan akhirnya padam. Kecenderungan pendapat anda seperti diatas lebih kepada menutupi apa yang menjadi kebenaran dalam Gereja Katolik. Meskipun kebenaran itu ditutupi maka ia akan terus bersinar.
Aku percaya akan ALLAH, Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi
dan akan YESUS KRISTUS putraNya yang tunggal ,Tuhan kita,
Yang Dikandung dari Roh Kudus, Dilahirkan oleh Perawan Maria,
Yang Menderita Sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus.
Disalibkan, wafat dan dimakamkan.
Yang turun ke tempat penantian,pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.
Yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha Kuasa.
Dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan ROH KUDUS.
Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal . Amin
Inilah imanku, inilah iman Gereja dan inilah iman yang mengalahkan dunia.
Yang menambahkan dengan hal hal lain adalah bukan pengakuan iman rasuli yang benar.
Halo semuanya….
saya sangat menikmati membaca diskusi kalian semua. Kalian semua hebat.
saya punya pengalaman pribadi mengenai iman saya.
Saya seorang katolik, dari TK – SMA selalu sekolah di sekolah katolik. Memang, di sekolah guru2nya kurang begitu detail mengajarkan tentang iman katolik, sehingga pengetahuan saya tentang iman katolik itu sendiri suam suam kuku. Tapi yang pasti saat itu saya bangga menjadi seorang katolik, saya rajin ke gereja, mendengar sabda Tuhan, mengikuti ret2, sharing kitab suci. saya tau hal-hal mendasar tentang iman katolik, tapi suatu ketika saya sadar bahwa ternyata sedikit sekali yg saya tau tentang iman katolik. Apalagi ketika saya bertemu dengan teman-teman yang dulunya katolik dan sekarang sudah berpindah ke protestan, bethany,dll. Saya bingung kenapa begitu mudahnya mereka pindah??? dan saya tau mereka juga tidak begitu paham mengenai ajaran katolik. mereka adalah katolik suam2 kuku sama seperti saya. saya bertanya mengenai alasan kepindahan mereka, dan ternyata cukup mengejutkan, karena alasannya sangat sepeleh, “ditabrak motor saat Jumat Agung”, Gubraakk!!!! ada juga alasan lucu dan aneh dari teman2 yg lain, tapi saya menghormati alasan mereka. saya dikhotbahi mengenai ajaran mereka. jujur, saat itu iman saya terombang ambing. mereka begitu blak2an mengenai gereja katolik, mulai dari masalah bunda Maria, patung2, otoritas paus, santo santa, ekaristi,api penyucian, dll…saya tidak bisa memberi argumentasi yg bagus, dan malah saya menjadi tidak yakin dengan iman katolik itu sendiri. saya menjadi takut berdoa salam maria, saya jadi takut berdoa di dpn patung, bahkan menyebut nama santo santa amat mengerikan buat saya. tapi, lebih mengerikan lagi saat saya membayangkan meninggalkan iman katolik. saya sudah mengambil ancang2 untuk mempelajari mengenai ajaran protestan, tapi kemudian saya pikir, saya sendiri tidak begitu memahami tentang ajaran katolik dan tidak ada salahnya jika saya mempelajari dulu mengenai katolik sebelum saya meninggalkan gereja katolik. saya mulai berburu buku – buku katolik, diantarnya adalah buku2 karya Scott dan Kimberly Hahn, David Currie, Karl Keating, Doktrin2 gereja, Paus Yohanes Paulus II, DLL….
Demi Yesus, saya rela tidak memegang buku kuliah saya. saya bahkan rela tidur cm 4 jam demi mempelajari tentang ajaran katolik. semakin dipelajari, semakin menarik. tenyata ajaran katolik sangat alkitabiah. dan satu per satu argumen2 yg dulu dilontarkan teman2 protestan saya terjawab sudah. dan hasilnya adalah saya menangis. saya menangis karena saya tau saya berada di gereja yang benar. saya menangis karena saya bangga menjadi seorang katolik. saya lega karena dulu saya sudah mengambil keputusan yang bijaksana untuk tidak langsung meNinggalkan gereja katolik, tapi mempelajari dulu secara lebih mendalam mengenai ajaran katolik itu sendiri. saya sudah tidak takut lg untuk kembali menyebut doa salam maria, saya senang karena saya memiliki santa pelindung yang akan selalu mendoakan kita kepada Yesus dan yang pasti saya bersyukur kepada Yesus karena sudah membiarkan saya untuk selalu berada dalam gerejaNya. Yesus tidak membiarkan saya pergi.
oya, saya tidak menjawab argumen2 yg sudah dilontarkan teman2 protestan dulu, karena saya tau keadaan akan menjadi panas, dan saya sendiri tidak sehebat mereka saat berbicara mengenai alkitab..
Tuhan Memberkati..
@Mariane
Syukurlah km tdk prnh “menyebrang” ke greja yg lain. Kesaksian yg sgnt indah! Tuhan memberkati….
Dear Mariane, kesaksian yang sungguh hebat, ternyata memang benar, kalau kita mau mendalami iman katholik tidak ada yang dapat mengombangambingkan kita. Percaya kepada Yesus yang sudah mendirikan gerejanya yang kudus. Maka itu pesan saya kepada umat katholik pelajarilah secara mendalam tentang iman kita, biar tidak gamapng disesatkan.
Yang lebih menggagumkan lagi, para pendeta America yang convert ke katholik adalah pakar-pakar teologi yang sangat kampiun, anehnya sesudah memperdalam iman katholik secara bertahun-tahun akhirnya mereka pulang ke rumahnya. terima kasih Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan para Kudus. itu menjadi pelajaran bagi orang2 katholik yang malas atau acuh tak acuh pada pertumbuhan imannya. Tuhan memberkati.
Kpd Marianne,
saya juga jadi ingin share pengalaman saya sedikit nih. tentang salam maria.
pernah suatu saat sewaktu saya berdoa salam maria dengan pikiran penuh pertanyaan seperti “boleh tidak sih sebenarnya berdoa salam maria?”
kemudian saya tetap mendoakannya beberapa kali. entah di pengulangan yang keberapa, saya menyadari… bahwa setiap kali kita mendoakan salam maria, kita berdoa BERSAMA Bunda Maria, kepada Allah Bapa dan memuji Yesus.
(coba dibaca yang saya tebalkan saja)
Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus
sejak saat itu, saya tidak pernah ragu lagi dalam berdoa salam maria.
PS : Jika ada yang mau memberikan komentar, silakan saja. Saya terbuka untuk masukan. Pak Stef & Bu Inggrid mungkin?
Shalom Alexander Pontoh,
Terima kasih atas sharingnya. Seperti yang anda katakan, sebenarnya dengan doa Salam Maria, maka kita berdoa bersama dengan Maria. Dan seperti yang saya jabarkan dalam beberapa dialog, maka doa Salam Maria sebenarnya adalah doa yang sungguh Alkitabiah.
Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu: “Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” (Lk 1:28)
Dalam doa Maria bahasa Inggris: Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Bandingkan dengan RSV “And he came to her and said, “Hail full of Grace, the Lord is with you!“
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus: “lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” (Lk 1:42).
Santa Maria Bunda Allah: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Lk 1:43).
Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.: “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yak 5:16). “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Ef 4:16). Jadi, kalau semua umat Alllah adalah hidup, walaupun tidak berada di dunia ini dan kita harus saling mendoakan, maka adalah sudah seharusnya kita memohon agar Bunda Maria (yang telah dibenarkan oleh Allah dan pasti telah berada di Sorga) mendoakan kita semua yang masih mengembara di dunia ini.
Dengan demikian, tidak ada yang salah dalam doa Salam Maria, karena doa ini sangat Alkitabiah. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dengan adanya artikel ini, iman katolik saya semakin kokoh dan semakin sadar bahwa rata-rata orang katolik berpindah agama oleh karena kurang mendalami imannya sendiri. Bukanlah Gereja Katolik yang salah, melainkan dirinya sendiri, i suppose. Jikalau memang benar pernah menjadi seorang katolik, pastilah sadar bahwa kita tidak menyembah patung. Sama aja kan, kalo orang melihat foto pacar atau anggota keluarga dan berkata didepannya atau mencium fotonya . Apakah dia menyembah foto itu? Pastinya tidak. Lagipula yang dituju kan orang/pribadinya, bukan gambar atau patungnya – mereka hanyalah sebagai sarana untuk dapat memusatkan perhatian kita..etc etc. Hebatnya orang katolik, dapat membedakan perasaan hati menyembah kepada Tuhan dan yang tidak. Kadang saya bingung tentang orang-orang yang mengatakan ini itu tentang alkitab. Roh kudus bukanlah roh pemecah bukan? lalu mengapa orang-orang mengaku dibimbing roh kudus namun dengan interpretasi yang berbeda-beda? Sungguh sangat bertolak belakang dengan Tuhan Yesus yang ingin kita semua menjadi satu. Jikalau memang semua orang dapat mengintepretasikan, um hello.. beginilah interprestasi orang-orang katolik. Tidakkah anda percaya bahwa roh kudus membimbing kita semua? Apakah interpretasi yang benar, hanya yang interpresinya sama dengan anda? Saya bingung. Katanya “sola scriptura”.. @_@. Percaya bukan karena anda memahami. Tetapi, anda memahami karena percaya. Saya percaya bahwa Gereja adalah tiang penopang dan kebenaran. Dan Gereja ini adalah Gereja Katolik. Di dalam Ekaristi saya percaya akan kehadiran Kristus yang nyata meskipun saya tidak melihat dengan mata saya. Tetapi dengan iman. Thanks be to God. Berbahagialah saya yang tidak melihat tetapi percaya :D.
Untuk semua yang mempertentangkan ajaran Katolik atau maaf …[edit: keluar] dari Katolik atau mengaku ngaku mantan Katolik:
Kebenaran Katolik tidak ada yang tidak bisa dijabarkan. Buktinya di sini sdr Stef dan teamnya sudah menjabarkan dari benang kusut yang ada di pikiran anda semua tentang Gereja Katolik menjadi terurai. Sekarang tinggal dari anda semua. Adakah kalian tetap mengingkari apa yang sudah diuraikan? Semua ada dasarnya. Baik dari Alkitab, pengajaran Bapa Gereja dan jemaat awal.Kalau anda mengingkari berarti anda mengingkari Alkitab, pengajaran Bapa Gereja dan jemaat awal. Terus pertanyaannya adalah kebenaran menurut versi anda muncul dari mana. Kenapa tiba2 muncul tanpa dasar yang jelas?Apakah itu benar benar kebenaran yang datangnya terlambat kepada umat Tuhan atau kebenaran yang datang dari “yang lain”?
Yang tertinggal adalah kerendahan hati untuk mengakui kebenaran tersebut dan kalau perlu menyatakan penyesalan dan pertobatan karena selama ini tidak mengetahuinya, malah menghakiminya. Sebagai manusia memang kita memiliki sifat tegar tengkuk. Alkitab sendiri mengatakannya. Bangsa Israel contohnya. Kebenaran harus bersinar dan ketidakbenaran pelan pelan akan lenyap tak berdaya. Hanya waktu dan sejarah yang akan membuktikannya. dan tampaknya mulai kelihatan dengan mulainya bergabung gereja gereja non Katolik ke dalam Gereja Katolik, dimulai dari gereja-gereja Anglican dan semoga gereja gereja lainnya menyusul. Gereja Orthodoks menunjukkan signal yang sama. Puji Tuhan kalau semua umat Tuhan kembali kepada kebenaran mula mula.Semoga doa Tuhan Yesus segera terwujud dan saya percaya itu amin.
Syaloom,
Sdra Yohanes menulis “yg tertinggal adalah kerendahan hati …………” saya setuju banget !!! Kita perlu rendah hati dan berpartisipasi saja pada gereja yg didirikan Yesus, yg tekun dalam mengikuti ajaran para rasul, dan tentu saja berdasarkan pesan KS. Tetapi pesan KS bisa disalahartikan (salah tafsir) oleh pengikut Yesus, maka dari itu perlu adanya magisterium gereja. Semoga Roh Tuhan menyatukan semua orang percaya dan dengan demikian terwujud doa “datanglah KerajaanMU”…amin
KATOLIK HARUS DISALAHKAN!!!
Saya pribadi mendengar tuduhan2 “baik” dari pihak non-Katolik sudah mulai terbiasa, karena memang yang dituduh itu2 aja. Sangat susah untuk mempertahankan Kebenaran tapi sangat mudah untuk menuduh bahwa kebenaran tersebut adalah salah. Itulah posisi Katolik dari dulu hingga sekarang, sejak didirikan oleh Yesus Kristus diatas Simon Petrus hingga sekarang dipimpin oleh Paus Benediktus XVI. Disetiap jamannya akan selalu muncul tuduhan2 yang menyudutkan Katolik. Dan sekarang tuduhan itu semakin nyata. Alkitab yang dikanon oleh GEreja justru senjata yang ingin digunakan oleh pare penuduh alim ini untuk meruntuhkan kebenaran Katolik. saya tidak habis pikir sampai dimana logika berpikir para penuduh alim ini. Tapi setidaknya bagaimana mungkin pihak yang Menganon Kitab Suci justru disalahkan karena tidak sejalan dengan Kitab Suci. Seandainya pihak yang menganon Kitab Suci ini salah atau bisa mengeluarkan suatu ajaran yang salah (anggaplah karena bertentangan dengan KS), maka bagaimana kita MASIH BISA MENERIMA Kita Suci yang di Kanon tersebut sebagai Kitab Suci???????
Sudah banyak penjelasan yang diberikan dari dulu. tapi memang iblis tidak akan berhenti menentang sang Kebenaran. Untuk bisa melanjutkan kesesatan, sang Kebenaran memang harus jadi pihak tertuduh. Jadi para pengajar kesesatan memang harus menyalahkan sang Tiang Penopang Kebenaran. KATOLIK HARUS DISALAHKAN!! Agar kesesatan saya diterima, KATOLIK HARUS DISALAHKAN!!! Agar Kesesatan saya semakin menjalar, KATOLIK HARUS DISALAHKAN!!! Agar kesesatan saya terlindungi.
Jadinya KATOLIK HARUS DISALAHKAN!!! ADALAH TAMENG BUAT PARA MEREKA YANG TIDAK MEMILIKI KEBENARAN SEMPURNA……..
KRISTUS ADALAH Kepala Gereja (bukan gereja-gereja) adalah TubuhNya. Keduanya tak terpisahkan
Shalom Debees,
Terima kasih atas komentarnya. Memang adalah suatu kenyataan bahwa ada sebagian dari umat Protestan yang senantiasa menyalahkan pengajaran Gereja Katolik, dari pengajaran yang pokok sampai devosi-devosi. Namun, adalah suatu kenyataan juga bahwa ada sebagian dari mereka yang ingin mencari kebenaran dengan benar-benar. Dan dalam teologi, suatu kebenaran sering bersandar pada kebenaran yang lain, atau dengan kata lain saling berkaitan. Kalau mereka salah mengerti akan suatu kebenaran, maka kebenaran-kebenaran yang lain juga tidak dapat dipercaya. Jadi, kita harus melakukan dialog dengan dasar percaya, bahwa mereka memang ingin mencari kebenaran. Dengan demikian, diskusi dapat berjalan dengan hormat dan lemah-lembut.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sikap dasar yg harus dimiliki oleh setiap orang percaya kpd Yesus adalah bahwa Yesuslah yang mendirikan jemaatNYA/gerejaNYA 2000 tahun lalu. Jemaat Yesus itu diwariskan Yesus kpd para rasul turun temurun sampai hari ini. Bagi siapa yang percaya Yesus silahkan bergabung dgn gereja yg didirikan Yesus, dan yang diwariskan Yesus kpd para rasul turun temurunl sampai saat ini. Tidak benar ada anggota jemaat yg mau melepaskan diri dari gereja induk dan mendirikan jemaat baru/gereja baru atas kemamapuan/kekuatan/pengaruhnya sendiri atau dgn alasan apapun utk lepas dari gereja rasuli yg diwariskan Yesus. Sikap dasar sebagai pengikut Yesus adalah berpartisipasi pada gereje rasuli dan taat pada ajaran rasuli, Alkitab dan dokumen para Bapa-2 Gereja., bukan mendirikan lagi gereja di luar itu. Semoga semua orang percaya kpd Yesus dapat bersatu, tekun dalam ajaran para rasuli dalam gereja katolik,
orang pendetanya pantekosta aja pindah ke Katolik kok…lah yg satu ini malah menjauhi dan menjelek²an Katolik….piye tooo nak sherly ???
http://www.youtube.com/watch?v=8MvfAJ7ap8s&feature=related –> Rev. Alex Jones ( 5 klip )
saya baru tau ada situs ini, sy sungguh beruntung dapat mengikuti dan membaca artikel2 yg sungguh sangat bermanfaat buat pertumbuhan iman saya.
jika boleh sy bersaksi sedikt saja bahwa, saya semenjak dari kecil sudah suka sekali mampir kegereja tetangga, bahkan sejak remaja saya sdh punya persekutuan doa Ekumene, sejak remaja pula saya tidak pernah diundang oleh mudika yang katanya saya adalah anak yg kelewat nakal, tetapi itu tidak membuat saya sakit hati berkepanjangan dan tidak membuat saya terpengaruh dan pindah gereja, terlebih dari itu saya bersyukur sekali karena saya tidak menjadi orang nakal.
mengapa saya tidak pindah ke gereja lain padahal hubungan saya sangat akrab dengan mereka ?
ada banyak hal yang saya ambil dari mereka seperti keakraban diantara umat, semangat memuji Tuhan dan keberanian menyatakan iman, serta semangat mereka mencari jiwa2 sekalipun terkadang dengan cara2 yg kurang baik.
dibalik itu semua ada juga hal yg kurang baik, seperti misalnya bahasa roh, saya pernah diajari bahasa roh, tetapi saya tolak, karena saya berangapan Tuhan Jesus tidak mengajari bahasa roh tetapi memberi karunia bahasa roh, karena hal yang sangat mendasar yaitu berdoa dengan bahasa roh yang salah maka saya beranggapan mereka tidak mencari kerajaan Allah beserta Kebenarannya tetapi dengan kebenarannya sendiri.
didalam gereja Katolik saya menemukan pengajaran tentang Kerajaan Surga dan Kebenarannya, dengan tidak berlebihan dan kalau saya cermati, gereja Katolik sangat mewanti wanti umatnya dalam mengimplementasikan firman Tuhan dalam kehidupan nyata agar kita selalu menjadi terang dan berkat bagi orang lain.
dan kedekatan saya dengan Bunda Kudus Maria juga membuat saya tetap menjadi katolik.
sekali lagi terima kasih atas situs yang sangat berharga ini yang dapat menguatkan pertumbuhan iman katolik saya.
Shalom Paulus,
Terima kasih atas kesaksian anda. Mungkin maksud anda adalah bahwa bahasa Roh adalah suatu karunia dari Allah, bukan sesuatu yang bisa dipelajari sendiri. Ya, untuk ini saya setuju. Tetapi jangan mengatakan bahwa bahasa Roh itu kurang baik, sebab jika itu karunia dari Tuhan, maka tidak dapat dikatakan kurang baik.
Mengenai bahasa Roh sudah pernah dibahas di sini, silakan klik dan di sini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
salom Inggrid,
sy mau koreksi dikit,
jelas bahasa roh baik, yg sy maksudkan adalah ada hal2 yg kurang baik seperti pengajaran bahasa roh, jadi se kali2 bukan bahasa rohnya yg kurang baik.
terima kasih.
Dear all,
Yang aku percaya adalah Tuhan Yesus, aku tidak memetingkan apa itu kristen atau katolik, yang penting saya bisa menjadi garam dan terang bagi dunia dan menghasilkan buah roh, kasih, sukacita damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, dan penguasaan diri. Tuhan Yesus memberkati, amien!
Shalom Fajar,
Tuhan Yesus tidak pernah menghendaki para murid-Nya terpecah belah, oleh sebab itu, memang doa- Nya sebelum sengsara-Nya adalah agar semua murid-Nya bersatu (lihat Yoh 17). Kita mengetahui bahwa Kristus telah mendirikan Gereja-Nya di atas Rasul Petrus (lih. Mat 16:18), yang oleh imannya yang kokoh mengakui bahwa Kristus adalah Mesias, Anak Allah. Maka kalau kita memilih untuk menjadi anggota Gereja Katolik, itu adalah karena kita menaati kehendak Kristus, karena di Gereja Katolik terdapat jalur apostolik yang tidak terputus dari Petrus sampai kepada Paus Benediktus XVI. Dengan Kristus sebagai Kepala Tubuh, yang telah memberi kuasa kepemimpinan-Nya kepada Rasul Petrus dan para penerusnya, maka kita dapat mengatakan bahwa Gereja yang didirikan Kristus tersebut adalah Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Dan Gereja itu sekarang ada di dalam Gereja Katolik. Bahwa sekarang terdapat banyak gereja yang tidak berada dalam kesatuan yang sempurna dengan Gereja Katolik, itu memang merupakan sesuatu yang perlu kita doakan, tetapi itu bukanlah alasan untuk mengatakan bahwa semua gereja sama saja, atau mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak mementingkan apa itu Kristen atau Katolik. Katolik itu juga adalah Kristen, hanya saja memang dari sejak abad awal, disebut Katolik, justru untuk membedakannya dengan banyaknya aliran yang tetap mengaku Kristen namun tidak mengajarkan keseluruhan ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Oleh sebab itu, para Bapa Gereja menyebut Gereja sebagai Gereja Katolik, justru untuk menunjukkan bahwa pada Gereja Katolik (Katolik artinya universal, keseluruhan) diajarkan keseluruhan ajaran Kristus, dan menunjukkan bahwa keanggotaan Gereja tidak terbatas oleh daerah/ teritori tertentu, melainkan seluruh dunia.
Demikian Fajar, semoga sekilas keterangan di atas dapat menjadi masukan buat anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom saudaraku Fajar.
Sebenarnya faham yang dianjut oleh Fajar itu adalah Faham yang seringkali dunia dewasa ini yang anut. Yang penting berbuat baik dan percaya, ngga perlu agama – agama-an. Kalo Fajar mengikuti Faham ini, sebenarnya masih belum mengikuti 100% perintah YESUS. Padahal kalau kita ingin masuk ke dalam kerajaan TUHAN, kita harus 100% mengikuti perintah YESUS. perintah YESUS tidak hanya berbuat baik saja, tapi juga ada di dalam sakramen – sakramen.
Jadi saya harapkan suadaraku Fajar bisa mengikuti kepenuhan seluruh perintah YESUS.
TUHAN YESUS memberkati dan BUNDA MARIA selalu menuntun anda kepada putraNYA
Sebetulnya secara pribadi saya berterimakasih kepada Sherly dan Indah atas pertanyaan pertanyaan mereka. Justru oleh pertanyaan merekalah dan setelah dijawab oleh team katolisitas (terimakasih Stef dan Ingrid yang membahas topik ini) iman saya semakin dikuatkan dalam Gereja Katolik. Semakin diurai dan dijabarkan lebih dalam semakin saya melihat kebenaran utuh dalam Gereja Katolik dengan disandingkannya Kitab Suci dengan ajaran para Bapa Gereja pada awal kekristenan, semakin mencerminkan bahwa Gereja mula mula itu adalah Gereja Katolik sekarang ini. Banyak kebenaran yang tidak saya ketahui sebelum adanya bahasan topik ini menjadi semakin jelas dan terang buat iman saya. Selama ini kita lebih terfokus pada Alkitab tanpa menyesuaikan ajaran Alkitab itu dengan pengajaran Bapa Gereja.
Salah satu hal yang tidak dapat dijawab oleh alkitab menurut saya adalah mengenai silsilah Yesus Kristus yang berbeda beda antara para penulis Injil. Hal ini pernah dibahas di sini :https://katolisitas.org/2009/12/14/perbedaan-silsilah-tuhan-yesus/
Dari sini begitu jelas kalau menafsirkan berdasarkan alkitab saja maka kita berada dalam kebingungan karna alkitab tidak mencatat dengan lengkap, akan tetapi setelah ditafsirkan oleh tulisan Bapa Gereja semuanya menjadi sangat terang.
Tulisan tulisan Bapa Gereja menjadi hal yang sangat penting dalam menafsirkan Kitab Suci, karena mereka yang berhadapan langsung atau paling tidak mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan sejarah dibandingkan dengan kita pada jaman sekarang.
Saya berterimakasih kepada Bapa Gereja atas tulisan tulisan mereka yang mengawal kita dalam iman yang satu dan sama: satu, kudus, katolik dan apostolik.Yang terutama saya berterimakasih kepada Bapa yang telah memanggil saya lewat RohNya dalam persekutuan dengan kawanan domba PutraNya Tuhan kita Yesus Kristus dalam Gereja Katolik.
Saudara Johanes, saya sangat bangga sekali dengan tanggapan yang ditulis saudara, seandainya semua orang katholik seperti anda wah pasti tidak ada yang suka suka mampir ataupun pindah pindah ketempat tetangga, tapi saya bangga juga dengan saudara-saudara kita yang sempat mampir ketempat lain dan menyadari kekeliruannya mempunyai kerinduaan untuk pulang kembali ke pangkuan GEREJA YANG SATU, KUDUS, KATHOLIK, DAN APOSTOLIK semoga kita yang tetap setia selalu bisa menjadi garam didalam rumah sendiri dan juga diluar rumah kita. Tuhan Memberkati.
Dear Didik, Terimakasih atas komentarnya, saya sama seperti anda. Kita semua yang ada di sini masih dalam proses belajar. Biarlah RohNya yang mendewasakan iman kita.Semoga Tuhan memberkati saudara.
Terima kasih untuk tanggapannya.
Sampai kapanpun saya tidak akan berpindah dari katolik ke agama lain.Tapi harus diakui bahwa bagi umat yang bangkotan kayak saya ( waktu kecil saya putra altar dan sering pelayanan ). Perayaan Ekaristi perlu direvitalisasi agar beberapa hal yang menurut saya dibawah ini agak kurang pas jadi benar kembali :
1. Dalam membacakan bacaan 1 dan 2 terkesan sekarang para pembacanya berlomba2 merdu suaranya. Menurut saya ini salah. Apa yang dibacakan adalah sebuah kisah nyata,jadi perlu intonasi seperti ketika menjadi pelaku didalam bacaan tersebut. Menurut saya ini bisa membawa penyegaran kembali.
2. Homili : ini salah satu lagi yang bikin geregetan. Menurut saya,kalo umat sibuk BB atau sms an dan tidak mendengarkan homili, yang salah ya pasturnya. Kenapa tidak practice supaya apa yang disampaikan menarik dan mengena di hati. Tidak usah berapi2 kayak di pantekosta, karena kadang2 lebay juga .
3.Harus ada pihak yang mengajak agar membaca syahadat tidak berlomba cepet2an. Kasihan sekali bahwa orang yang pengen mengucapkannya dengan sungguh2 malah ketinggalan kereta.
Intinya harus ada revitalisasi dalam setiap tahapan Ekaristi,kalo tidak,saya pesimis bahwa banyak orang katolik yang stay. Karena saya pernah jadi putra altar saya tahu sekali bahwa bagi beberapa pastur, memimpin perayaan ekaristi udah kayak makan 3 kali sehari. biasa saja….
Shalom Danny,
Terima kasih atas masukan anda. Saya sudah meneruskannya kepada Romo Wanta agar dapat diperhatikan juga dalam proses pembentukan/ formasi para imam. Anda dan saya juga dapat berperan untuk membangun Gereja Katolik dari dalam, dari kalangan umat sendiri. Jika kita telah mengalami kasih Tuhan yang luar biasa melalui Ekaristi, maka, marilah kita membagikan pengalaman ini kepada saudara/i kita seiman. Jika anda terpanggil untuk berperan secara lebih lagi, silakan bergabung dalam seksi Liturgi di paroki anda. Semoga dengan masukan dari anda, seksi Liturgi ataupun katekisasi di paroki dapat turut mempersiapkan umat untuk semakin menghayati makna Perayaan Ekaristi. Mungkin anda dapat mengundang pembicara untuk menjelaskan makna perayaan Ekaristi kepada umat, dari awal hingga akhir, ya termasuk tentang bagaimana sikap batin yang baik dalam setiap bagian Misa Kudus tersebut (baik pada saat pembacaan Sabda Tuhan , Syahadat, maupun saat konsekrasi, dst)
Prinsipnya, jika kita mengasihi Kristus dan Gereja-Nya,maka mari bersama membangun Gereja-Nya dari dalam, dengan doa- doa dan tindakan nyata.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Dany, Yth
Saya sependapat dengan anda, memang kita harus ikut menertibkan dan mengamalkan aturan liturgi Gereja agar tidak menyeleweng. Karena itu ada dua arah yang perlu dilakukan:
pertama, dari sisi pembinaan umat,
kedua dari sisi petugas liturgi.
Saya baru saja memberi pembekalan iman dan liturgi Gereja kepada prodiakon di Blok B. Saya sampaikan hal-hal yang perlu anda usulkan dan mengingatkan kembali pentingnya peran petugas liturgi Gereja agar sungguh bermakna dan berdayaguna demi kemuliaan Allah.
salam
Rm Wanta
Kepada Romo Wanta Pr. ,terima kasih untuk tanggapannya yang baik sekali.
Rekan2 terkasih dalam Kristus…mohon maaf kalo saya ikut nimbrung…menurut saya,perdebatan yang ada tidaklah perlu…bagaimana kita merasakan,menyembah,mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus adalah dari hati.Keabsolutan akan suatu jalan tertentu adalah tidak ada. Istri saya menemukan kerinduannya kepada peribadatan gereja Kristen Pantekosta yang pernah kami hadiri,anehnya malah dari sebuah pertemuan senam Chikung( cat :kami legal formal adalah Katolik dan masih mengikuti Ekaristi ).Kami juga datang tiap minggu di kebaktian di gereja Kristen Pantekosta. Saya menolak jika dianggap tidak berpendirian. Buat orang yang pernah merasakan kehadiran Tuhan dalam kedua gereja ini,sulit untuk bilang yang ini salah yang itu salah. Dari semua wacana debat diatas,buat kami tidak berarti lagi. Buat kami yang berarti saat ini hanyalah Allah,Anak (Putra),dan Roh Kudus, kalau kami harus menemukannya dengan mengikuti dua jalan ini, tak apalah.Tuhan dan kita adalah urusan pribadi.Nothing else, and no one else matters.I love you Jesus.
Shalom Danny,
Diskusi ini sebenarnya ada dalam rangka mencari kepenuhan kebenaran yang Tuhan Yesus ajarkan. Jadi sebenarnya bukan bermaksud mencari pertentangan. Sebagai umat Katolik, kita juga mengakui bahwa gereja- gereja lain mengajarkan kebenaran, termasuk juga gereja Pentakosta. Namun memang kita mengimani bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik, yang didirikan oleh Kristus sendiri di atas Rasul Petrus.
Iman sesungguhnya bukan masalah “perasaan tentang kehadiran Tuhan”. Iman itu tidak tergantung dari perasaan, karena kalau demikian, akan menjadi berubah- ubah tergantung dari perasaan kita. Sedangkan iman menurut Kitab Suci adalah, “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr 11:1). Maka iman itu harus berdasarkan sesuatu yang kokoh, yang kita terima dari Tuhan sendiri (dan tidak tergantung dari perasaan kita). Demikian pula ibadah, seharusnya bukan untuk memenuhi keinginan perasaan kita, tetapi untuk memenuhi apa yang menjadi kehendak Allah.
Maka, sesungguhnya jika anda Katolik dan sungguh memahami ajaran iman Katolik, anda tidak akan mencari bentuk ibadah yang lain untuk menggantikan perayaan Ekaristi. Sebab Firman Tuhan dalam Kitab Suci sendiri mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan Yesus berkehendak agar kita murid- murid-Nya mengenang-Nya dengan cara merenungkan Sabda-Nya dan dalam Ekaristi/ perjamuan kudus di mana Ia sendiri hadir (lih. Luk 22:19-23; 24:13-35). Jika sekiranya kita merasa ‘kurang’ dari perayaan Ekaristi, maka selayaknya kitalah yang perlu berintrospeksi, mengapa demikian. Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut Ekaristi? Cara praktis untuk persiapan batin sebelum Ekaristi, silakan klik di sini.
Maka motivasi kita menghadiri perayaan Ekaristi/ Misa Kudus sesungguhnya adalah kasih dan ketaatan kita kepada Tuhan Yesus yang menghendaki kita untuk mengenang-Nya dengan cara sedemikian. Jika kita menghayatinya dan mempersiapkan batin kita dengan sungguh untuk menyambut-Nya, maka sungguh, mengikuti perayaan Ekaristi adalah menghadiri perjamuan surgawi di dunia (heaven on earth) sebab Tuhan Yesus sendiri hadir dan menyatukan Diri-Nya dengan kita.
Baru setelah kita menerima Yesus, (Tubuh, Darah, Jiwa dan ke- Allahan-Nya) ke dalam diri kita, nothing else matters. [Jadi bukan asal kita sudah memenuhi keinginan perasaan kita, nothing else matters]. Iman Katolik tidak mengajarkan bahwa iman adalah masalah antara “saya dan Tuhan” saja. Ia menghendaki agar kita mengenang Dia, dalam satu kesatuan dengan anggota- anggota Tubuh-Nya yang lain. Itulah sebabnya sejak jaman jemaat awal, para rasul berkumpul dan beribadah dengan cara demikian (lih Kis 2:42). Dan ibadah yang seperti inilah yang dilakukan oleh Gereja Katolik, yang setia melanjutkan Tradisi Suci para rasul, sampai akhir jaman nanti. Jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Yesus, selayaknya kita setia mengikuti apa yang menjadi kehendak-Nya, seperti yang dilakukan oleh para rasul-Nya.
Danny, situs ini adalah situs Katolik, dan kami menyampaikan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Tidak ada paksaan kepada siapapun untuk menerima ajaran Gereja Katolik, namun kami tidak dapat menyampaikan apa yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Semoga anda dapat memahaminya, dan mari bersama kita berjuang untuk semakin memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan di dalam hidup kita, dan bukan untuk mencari apa yang ‘pas’ dengan perasaan pribadi kita.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Setuju sekali dengan apa yang dikatakan oleh sdri Ingrid. Kalau kita sudah menemukan gelas yang penuh dengan “kebenaran” untuk menyejukkan dahaga kita mengapa kita mesti susah susah menemui gelas yang setengah2 dengan “kebenaran’?
Dulu saya sangat aktif dalam Persekutuan Doa. termasuk dalam Persekutuan doa Karismatik Katolik. Tapi lama lama kog saya merasa ini menjadi “batu sandungan” bagi umat Katolik sendiri(maaf buat anggota Karismatik Katolik). setelah saya mendalami Katolik dan ajarannya,(termasuk di web ini) saya tidak menemukan cara berdoa yang demikian. Cukuplah dengan Ibadah Tertinggi dan teragung kita yaitu MIsa Kudus (Pemecahan Roti versi alkitab-itu yang jemaat pertama lakukan dan jemaat sekarang lakukan juga-Ekaresti Kudus). Yesus hadir dengan segala keagungannya dalam perayaan ini. Tinggal apakah kita mengasah ketajaman hati kita untuk melihat Yesus secara jasmani (dalam Hosti Kudus) dan rohani (dalam kehadiranNya yang tidak terlihat mata).
Untuk mengenal Yesus dan firmanNya tidak musti kita cari dalam hingar bingar nyayian dan kothbah. Mencari Yesus dalam keheningan dan kejernihan hati kita pribadi bukan kolektif,Mencari Yesus bisa lewat membaca Alkitab dalam terang pengajaran Bapa Gereja awal dan sekarang(surat2 Paus dan Uskup). Itulah ajaran yang tetap menggaungkan suara Kristus yang sama, dulu dan sekarang dalam jaman yang berbeda tapi intinya masih sama. Jadi bukan terletak pada penafsiran pribadi yang “membahayakan” ,apalagi disampaikan dengan melibatkan Tuhan(saya bertemu Tuhan….,Tuhan menyuruh saya…., dll)Apalagi mencari hal hal yang supernatural (penampakan,bahasa roh, mukjizat, nubuat,ekstese,dll) baru orang terheran heran dan mengakui Tuhan. Itu semua buat orang yang tidak beriman. Buat orang yang tumbuh dalam iman sudah tidak membutuhkan tanda tanda tersebut.
Shalom Yohanes,
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan ‘aktif dalam Persekutuan Doa’. Itu adalah sesuatu yang baik, dan membangun iman juga. Berdoa dalam bahasa Roh adalah sesuatu yang baik, dan mengikuti persekutuan Karismatik juga baik, karena di sana kita dapat mendengarkan renungan tentang Sabda Tuhan, dan dapat memuji Tuhan bersama- sama dengan saudara/i kita seiman. Jadi tidak ada yang salah dengan Persekutuan Doa Karismatik. Ada banyak orang yang setelah mengikuti persekutuan doa, malah dapat semakin menghayati perayaan Ekaristi. Dan memang inilah yang seharusnya terjadi. Semua pertemuan doa/ ibadah kita harus menuju kepada puncaknya yaitu persekutuan dengan Kristus sendiri dalam Ekaristi [dan bukan malah sebaliknya, persekutuan doa menggantikan Ekaristi/ Misa].
Bahwa anda dapat menemukan Yesus dalam doa hening dan dalam merenungkan Sabda Tuhan, pengajaran Bapa Gereja dan surat- surat Bapa Paus, itu juga adalah sesuatu yang sangat baik. Kita harus melihat semua itu sebagai sarana untuk sampai pada hubungan yang pribadi dengan Allah yang sangat mengasihi kita. Pada akhirnya, jika kita ingin bertumbuh secara rohani, kita harus selalu mempunyai kerendahan hati. Artinya adalah kita tidak mudah berpuas diri; ataupun menganggap diri kita lebih kudus/ lebih beriman daripada orang- orang lain. Sabda Tuhan berkata demikian, untuk mengingatkan kita (termasuk anda dan saya), “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Kor 10:12)
Maka marilah dalam usaha kita untuk bertumbuh di dalam iman, kita memandang kepada Tuhan Yesus yang tersalib. Semoga Kristus memampukan kita untuk menyalibkan segala ke-aku- an kita; supaya bersama Dia yang bangkit, kitapun bisa bangkit untuk hidup di dalam Dia, sebagai manusia baru yang mempunyai Tuhan sebagai pusat hidupnya. Kehendak Tuhan yang utama, dan bukan kehendak diri kita sendiri. Totus tuus, (totally Yours) itulah semboyan Paus Yohanes Paulus II, yang mestinya juga menjadi semboyan kita. Ya, agar kita sepenuhnya menjadi milik Tuhan, dan layak disebut sebagai milik-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
thanks Ingrid atas masukannya. Mohon dukungan doanya bagi kedewasaan iman saya. “Totus Tuus” itu sungguh indah. Biarlah itu menjadi semboyan tiap orang beriman.
http://www.gerejakatolik.net/kesaksian/maranatha.htm
http://www.gerejakatolik.net/kesaksian/maranatha2.htm
http://www.gerejakatolik.net/kesaksian/maranatha3.htm
http://www.gerejakatolik.net/kesaksian/maranatha4.htm
Dear Sherly, mungkin kesaksian dari Pendeta Alex Jones ini akan membantu anda menemukan kembali kebenaran di Gereja Katolik. Bagaimana Tuhan membimbing satu gereja Pentakosta (yang satu aliran dengan aliran gereja anda-Karismatik -Pentacostal)lewat hambaNya Pendeta Alex Jones ini kembali ke pangkuan Gereja Katolik. Secara akal budi manusia sangat tidak mungkin, tapi bagi kehendak Roh Kudus segalanya menjadi mungkin. Bayangkan,suatu gereja yang berbeda 180 derajat dari Gereja Katolik dan biasa menyudutkan Gereja Katolik dengan doktrinnya, bisa berubah menjadi Gereja Katolik. Bukan satu pendeta saja yang berubah, tapi beserta dengan jemaatnya juga. Inilah yang saya maksudkan dengan: Orang yang melek alkitab dari A-Z sejak kecil setelah mempelajari alkitab dan tulisanawal bapa gereja menemukan kepenuhan kebenaran, sedangkan yang baru melek alkitab sedikit,justru dari orang yang salah dan ditambah tidak melek alkitab dari awal malah semakin jauh dari Gereja Katolik. Carilah dan terus mencari maka engkau akan menemukan kebenaran itu,
Salam Kasih,
Kebenaran yang bagai mana? Keluaran 20:3-4 di ayat itu ada di katakan “jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun” sudah jelas dikatakan “jangan” tp manusia atau gereja itu bandel kayak anak kecil kalo di bilang jangan ya tetep dilakukan, mertua saya dan istri saya mengatakan berdoa ama santo ( saya lupa namanya ) untuk bantu nyari barang yang ilang ( ?????? ) saya bingung emang ada santo santa yg punya tugas masing2 utk menolong manusia? kalau baca komentar balik dari GK soal patung GK menegaskan kami tidak menyembah patung hanya utk mempermudah menghayati dan bla bla.. hmmm mengingatkan saya di matius 4:1-11 cerita Tuhan Yesus di cobai di padang gurun di situ si iblis jelas2 menginginkan TY menuruti godaan si iblis tetapi Tuhan Yesus tidak tergoda malah dengan mengatakan ada tertulis si iblis tidak bisa berbuat apa2 nah tingkah si iblis ini mohon maaf ya.. sama seperti gereja katolik yang selalu mengatakan kepada jemaatnya atau kepada orang yg mempertanyakan soal patung menyatakan bahwa itu hanya media utk membantu umatnya berdoa kepada Tuhan (@,@) nah memang cara si iblis itu tepat dan mengena, ingat juga cerita adam dan hawa bagai mana cara membujuk agar adam dan hawa jatuh dalam dosa yang pada akhirnya mereka mengetahui bahwa mereka sudah telanjang dan berdosa . Saya masih penasaran dan pengen baca sendiri komentar dari bapak Yohanes soal ekaristi, ekaristi = perjamuan bukan? pertanyaannya apa sudah sesuai dengen apa yg Tuhan Yesus lakukan bersama2 muridNya mengingat gereja katolik mengklaim gereja yg benar dan sudah mengikuti apa yang sudah Tuhan Yesus ajarkan?
satu lagi bagaimana caranya supaya nama kita tertulis di buku kehidupan?
Mengapa GK tidak setuju kalo hanya alkitab sebagai hanya satu sumber ajaran? mengingat Tuhan Yesus menjawab si iblis dengan ” ada tertulis ” dan asal bapak Yohanes tau aja Iblis pun mengerti Firman Tuhan dari saya dan bapak yohanes
Shalom Adri A,
Terima kasih atas komentarnya. Untuk masalah apakah umat Katolik menyembah berhala atau tidak, anda dapat melihat diskusi ini di sini – silakan klik dan ini – silakan klik. Kalau anda mempunyai argumentasi yang baru selain yang didiskusikan, maka anda dapat menambahkannya. Untuk persekutuan para kudus, silakan melihat diskusi ini – silakan klik. Anda mengatakan “sama seperti gereja katolik yang selalu mengatakan kepada jemaatnya atau kepada orang yg mempertanyakan soal patung menyatakan bahwa itu hanya media utk membantu umatnya berdoa kepada Tuhan“. Silakan untuk membaca 3 link tersebut. Dan kalau setelah membaca anda masih mempunyai pertanyaan atau sanggahan yang disertai dengan argumentasi yang baik, silakan untuk menyampaikannya kembali. Anda juga dapat bergabung dalam diskusi tentang Ekaristi dengan Sherly dan Indah di sini (silakan klik). Dan cara agar nama kita tertulis dalam buku kehidupan adalah dengan beriman kepada Kristus dan mengasihi Kristus, yang tercermin dalam melaksanakan semua perintah-Nya dan hidup kudus sampai akhir hayat. Dan Gereja Katolik tidak setuju kalau Alkitab hanya satu-satunya sumber kebenaran, karena Alkitab tidak pernah menuliskan hal tersebut. Coba anda cari, dimanakah Alkitab pernah mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran. Silakan melihat artikel ini – silakan klik. Semoga link-link tersebut dapat membantu. Kalau anda mau berdiskusi secara mendalam, cobalah mulai dari satu topik. Semoga hal ini dapat diterima oleh Adri.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Pak Tay,
Perkenankan saya memberi jawaban kepada pertanyaan bapak yg tertulis sbb : (copas) Coba anda cari, dimanakah Alkitab pernah mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran.
Q : Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
ALKITAB =INJIL => FIRMAN TUHAN yang tertulis.
YAHSHUA (Yesus Kristus) => Firman TUHAN yang hidup dan menjadi manusia dan menggenapi Firman TUHAn yg tertulis dalam TAURAT/Kitab Para Nabi=ALKITAB Perjanjian Lama.
Apabila Firman TUHAN yang telah tertulis dimana itu kita sebut sbg INJIL=ALKITAB dan Digenapi dengan Firman TUHAN=INJIL yang Hidup dimana kita kenal sbg YAHSHUA HAMASIACH (Yesus Kristus) semuanya itu dianggap oleh Ajaran Gereja Katolik tdk cukup menjadi satu-satunya sumber Kebenaran yang Absolut. sehingga ajaran Gereja Katolik menambahkan pengajaran” lain yang disebut sbg Tradisi suci/Magisterium dsb. (yang mana sumber” tsb bisa dikategorikan sbg “Injil” yang lain yang tdk sesuai dengan yg telah disampaikan oleh para Rasul mula-mula).
Menurut pendapat saya, ajaran gereja katolik itu telah benar-benar melakukan Penyimpangan Firman TUHAN yang sangat serius, baik itu penyimpangan atas Firman TUHAN yang tertulis dlm ALKITAB maupun Firman Tuhan yang sungguh nyata dlm Pribadi Agung YAHSHUA HAMASIACH.
Ini Jawaban saya untuk pertanyaan balik dari @ bapak TAY yg ditujukan kpd saudara Adry A, sebagaimana juga pernah bapak tujukan kepada saya (indah) beberapa waktu lalu dan belum sempat saya jawab, maka disini saya menyampaikan jawaban saya diatas.
Tentang pemberhalaan pada orang” yang kudus yang gambar diri mereka diabadikan dlm rupa patung, bagi saya sangat jelas apa yg dituliskan dalam ALKITAB :
Roma 1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
Mazmur 115:1-7 Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: “Di mana Allah mereka?” Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
Mazmur 115:9 Hai Israel, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
saya terjemahkan sbg => Hai yg mengaku pengikut Tuhan YESUS KRISTUS, Percayalah kepada TUHAN YAHUVEH — Dialah Pertolongan kita dan perisai=pelindung kita satu”nya.
Mazmur 115:10 Hai kaum Harun, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
saya terjemahkan sbg => Hai kaum Imamat/Rohaniwan/Rohaniwati, percayalah kepada TUHAN YESUS KRISTUS — Dialah pertolongan bagi kalian dan perisai=pelindung kalian satu”nya. (tdk ada pelindung/perisai yang lain bahkan bukan dari Maria yg melahirkan YESUS KRISTUS, apalagi santa/santo/para kudus ingatlah hanya TUHAN YAHSHUA =YESUS KRISTUS saja)
Mazmur 115:11 Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
Saya terjemahkan sbg => Hai siapa saja kalian (orang islam/budha/hindu/ateis/dsb) yang takut akan TUHAN sang Pencipta, Percayalah hanya kepada-Nya (jgn percaya pd patung/pohon keramat/pusaka keramat/roh-roh dunia dsb) –Hanya TUHAN YESUS KRISTUS lah pertolongan dan perisai kalian satu”nya.
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Demikian pendapat saya, dan kalaupun ini dianggap terlalu kasar / tdk lemah lembut dalam penyampaiannya/bahasa yg saya gunakan, ya …saya hanya dapat mengatakan maaf kalau harus menyinggung perasaan saudara” katolik maupun Tim Katolisitas. dan sekali lagi terimakasih atas kesempatan yg diberikan utk menyampaikan pendapat.
Halleluyah… Segala hormat, pujian dan Kemuliaan hanya bagia Tuhan YAHSHUA.
Shalom Indah,
Terima kasih atas komentarnya. Sebenarnya komentar ini lebih merupakan duplikasi dari komentar anda sebelumnya. Dan saya telah menjawab semua pernyatan anda di sini – silakan klik. Silakan meneruskan diskusi di link tersebut, sehingga diskusi dapat dilanjutkan secara lebih mendalam dan terstruktur. Semoga dapat dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam Kasih,
Semenjak saya buka webb ini saya lupa mengucapkan trimakasih sudah banyak hal2 yg baru dan membantu saya utk lebih mengerti kehendak Tuhan apa yang Tuhan mau, apa lagi istri saya seorang katolik dan keluarganya menginginkan saya masuk katolik dan nanti kalau anak kami lahir utk membaptiskan anak kami secara katolik tetapi apa yang saya dapat dari alkitab yang saya baca membuat hati saya tidak nyaman dengan pengajaran katolik semua agama mengajarkan kebaikan tp kalau soal pengajaran dan kebenaran tunggu dulu.. saya tanya Tuhan selalu utk menunjukan mana yang dari Tuhan mana yang dari manusia
Pak tay menjawab “Dan Gereja Katolik tidak setuju kalau Alkitab hanya satu-satunya sumber kebenaran, karena Alkitab tidak pernah menuliskan hal tersebut. Coba anda cari, dimanakah Alkitab pernah mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran” Ada tertulis dalam Firman Tuhan di Roma 1:16-17 rasul paulus mengatakan Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena injil adalah kekuatan Allah yg menyelamatkan setiap orang percaya, pertama tama orang yahudi, tetapi juga orang yunani. 17 sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman seperti ada tertulis ” orang benar akan hidup oleh iman” rasul paulus mengakui dan menimani bahwa injil adalah kekuatan Allah lalu apa lagi yang rasul paulus katakan.. I korintus 15:3-4 Sebab yang sangat penting telah ku sampaikan kepadamu yaitu apa yang telah kuterima sendiri ialah bahwa kristus telah mati krn dosa2 kita sesuai dengan kitab suci 4. bahwa Ia telah di kubur dan bahwa ia telah di bangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan kitab suci. Ibrani 4:12 Sebab Firman Allah hidup dan kuat lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan Roh sendi2 dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. II Timotius 3:15-17 Ingatlah jg bahwa dari kecil engkau sudah mengenal kitab suci yang dapat membrii hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus 16 segala tulisan yg di ilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar untuk menyatakan kesalahan untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran 17 dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. dari ayat Firman Tuhan ini sudah menjelaskan bahwa Alkitab satu2nya sumber kebenaran mudah2an sudah memberikan jawaban kepada pak Tay, pernyataan pak tay mirip seperti teman saya yg selalu berdebat mengatakan emang merokok di larang di alkitab seperti pernyataan pak tay dimanakah alkitab pernah menyatakan bahwa alkitab satu2nya sumber kebenaran, kalau pak tay bertanya sama saya seperti itu sudah saya tulis sekarang saya mau tanya ama pak tay apakah doa rosario, novena doa kepada orang2 kudus, pengakuan dosa di hapan pastor dan pastor mengampuni dosa jemaat, ekaristi, doa arwah apakah alkitab mengatakan atau tertulis di alkitab klo manusia hrs melakukan hal2 seperti ini? atau ini perintah dari gereja katholik? ( tolong jangan suruh baca artikel2) kalau saya lihat bahwa seperti pa tay bilang sumber2 kebenaran di dapat juga dari tradisi2 dan magnistrum gereja maka sangat jelas apa yg tertulis di markus 7:13 Dengan demikian Firman Allah tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan. Ada satu pertanyaan yang ngak nyambung dengan diskusi kita ( tolong jangan suruh saya baca artikel juga) Boleh kah seorang Romo atau hamba Tuhan mengajarkan ilmu ( seperti ilmu gaib yang di gunakan utk penyembuhan) karena salah satu Romo di bogor mengajarkan ilmu magnet bumi kepada salah satu dari keluarganya istri saya menurut gereja katolik ini di perbolehkan atau tidak ?mengingat yg mengajari ilmu ini adalah seorang Romo.
Tuhan Yesus sayang semua
Shalom Adri A,
Terima kasih atas tanggapannya. Terima kasih juga telah berkunjung ke website ini. Sungguh sangat disayangkan bahwa anda tidak mau membaca link-link yang telah saya berikan, karena topik-topik yang anda tanyakan telah dibahas cukup panjang lebar. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
1. Anda mengatakan “tetapi apa yang saya dapat dari alkitab yang saya baca membuat hati saya tidak nyaman dengan pengajaran katolik semua agama mengajarkan kebaikan tp kalau soal pengajaran dan kebenaran tunggu dulu.. saya tanya Tuhan selalu utk menunjukan mana yang dari Tuhan mana yang dari manusia” Justru itu, kalau anda merasa tidak nyaman, silakan memilih satu topik doktrin Gereja Katolik yang anda pandang salah dan kita dapat membahasnya secara mendalam.
2. Tentang Sola Scriptura:
a. Anda memberikan bukti dari Rm 1:16-17, yang menyatakan bahwa rasul Paulus mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah. Anda juga meneruskan dengan ayat 1Kor 15:3-4; Ibr 4:12; 2Tim 3:15-17. Namun, kalau kita baca ayat-ayat tersebut, bukankah semuanya tidak menyatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran? Bahwa Alkitab adalah Sabda Allah, baik untuk pengajaran, dll, tentu saja saya percaya. Gereja Katolik percaya bahwa Alkitab adalah merupakan pilar kebenaran, namun bukan satu-satunya. Mengapa? Karena Alkitab tidak menyebutkannya demikian. Bahkan dikatakan bahwa “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” (2Tes 2:15) dan “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.” (1Tim 3:15). Saya mengatakan bahwa sola scriptura (hanya Alkitab saja) yang dipandang sebagai pilar kebenaran adalah salah bukan karena semata-mata memang tidak disebutkan di dalam Alkitab, namun Alkitab justru mengatakan hal yang berbeda.
b. Berikut ini adalah beberapa hal yang ingin saya tanyakan: Dalam ayat-ayat di atas, bagaimanakah anda menerangkan perbedaan ajaran lisan dan ajaran tertulis? Dan mengapa rasul Paulus menuliskan bahwa tiang penopang dan dasar kebenaran bukan Alkitab namun Gereja (ecclesia)? Kalau memang Alkitab benar-benar menjadi satu-satunya dasar kebenaran, bagaimana anda menerangkan perpecahan gereja, sehingga terjadi 28,000 denominasi yang mengklaim semuanya berlandaskan Alkitab, namun saling bertentangan dan perpecahan terjadi sehingga melanggar pesan Yesus di Yoh 17? Bagaimana anda menerangkan tentang kehidupan jemaat perdana sebelum seluruh Alkitab ditulis seluruhnya (sekitar tahun 100), yang berarti mereka hidup tanpa Alkitab? Bagaimana mereka menjalankan ajaran Kristus? Darimanakah anda mendapatkan Alkitab yang kita kenal saat ini? Bagaimanakah hubungan konsili-konsili dan Bapa Gereja dalam menentukan buku-buku mana yang masuk dalam Alkitab?
c. Saya mengatakan bahwa Alkitab tidak pernah mengatakan pengajaran sola scriptura, karena justru saya mengikuti apa yang sering ditanyakan oleh Kristen non-Katolik, yang senantiasa bertanya di ayat manakah yang mendukung pengajaran Gereja Katolik. Dan saya tidak hanya mengatakan bahwa tidak ada ayat yang mendukung tentang sola scriptura, namun saya memberikan ayat yang mengkontradiksi ajaran ini. Oleh karena itu, silakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas yang saya beri warna merah.
d. Anda mengatakan “doa rosario, novena doa kepada orang2 kudus, pengakuan dosa di hapan pastor dan pastor mengampuni dosa jemaat, ekaristi, doa arwah apakah alkitab mengatakan atau tertulis di alkitab klo manusia hrs melakukan hal2 seperti ini? atau ini perintah dari gereja katholik? ( tolong jangan suruh baca artikel2)” Silakan anda memilih salah satu topik dari yang anda sebutkan di atas. Rosario dan novena adalah doa devosi. Kalau anda mau membahas secara mendalam, anda dapat memilih salah satu topik di atas: orang kudus, pengakuan dosa, atau ekaristi. Setelah anda memilih satu topik dan bersedia berdiskusi secara mendalam, maka saya akan memberikan argumentasi. Sungguh sangat disayangkan bahwa anda tidak mau membaca topik yang telah didiskusikan, namun tetap bersikukuh mengatakan bahwa pengajaran Gereja Katolik tidak Alkitabiah.
e. Anda mengatakan “kalau saya lihat bahwa seperti pa tay bilang sumber2 kebenaran di dapat juga dari tradisi2 dan magnistrum gereja maka sangat jelas apa yg tertulis di markus 7:13 Dengan demikian Firman Allah tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan.“
Kalau anda hendak mengambil Mk 7:13 untuk menghardik tiga pilar kebenaran dari Gereja Katolik, maka saya rasa hal tersebut kurang mendasar. Pertama, konteks dari ayat tersebut adalah hendak mempertentangkan Firman, yang disebutkan di ayat 10 dikatakan “Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.” Ini adalah perintah ke-4 dari 10 perintah Allah. Dan kemudian Yesus mengatakan bahwa orang Farisi mempertentangkan Firman Allah ini dengan tradisi manusia, yaitu disebutkan di ayat 11 “Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban–yaitu persembahan kepada Allah–,” Dari pertentangan ini, maka terjadi di ayat 12 “maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya.” Dengan demikian, kalau anda hendak membandingkan bahwa Gereja Katolik seperti yang disebutkan di Mk 7:13, maka anda harus menunjukkan: Firman Allah mengatakan A dan Gereja Katolik mengajarakan B; A dan B adalah saling bertentangan, seperti yang Yesus paparkan di Mk 7.
Kedua, seperti yang saya berikan di argumentasi point 2a, terlihat bahwa Alkitab juga menyatakan bahwa kita harus mendengarkan ajaran yang tertulis (Alkitab) maupun yang lisan (Tradisi Suci) (lih. 2Tes 2:15), yang diatur atau dijaga kemurniaannya oleh Magisterium Gereja (lih 1Tim 3:15). Jadi, tiga pilar kebenaran yang dipercaya oleh Gereja Katolik – Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja – sebenarnya justru sangat Alkitabiah. Dan sebaliknya sola scriptura tidak alkitabiah dan malah menimbulkan begitu banyak perpecahan.
3. Pertanyaan anda yang lain: Selama teknik penyembuhan tersebut dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan, maka hal tersebut tidaklah salah. Yang salah adalah kalau sampai terjebak pada superstition atau tahyul. Hal ini karena ilmu pengetahuan tidak salah dan kalau dipergunakan dengan benar, maka dapat membantu manusia dalam hidup di dunia ini. Namun, kalau saya sarankan, silakan berfokus pada satu diskusi. Setelah selesai satu diskusi, kemudian mulai lagi diskusi dengan topik yang baru. Semoga hal ini dapat diterima. Karena anda telah mencoba membuktikan doktrin sola scripura, maka silakan membahas topik ini lebih dalam lagi dan silakan juga menjawab beberapa pertanyaan yang saya ajukan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
@ Adri : kenapa anda tidak mau membaca artikel-artikel?
Shalom pak Adri, anda ini mirip sekali dengan suaminya teman saya, dia juga beragama protestan, waktu menikah mereka memang mendapat dispensasi untuk menikah digereja Katholik. Sang isrti memang meminginkan suaminya untuk memjadi katholik, tapi dengan berbangai alasan selalu menolak, karena mengatakan Gereja Katholik itu tdk Alkitabiah, ajarannya buatan manusia, menyembah patung dan sebagainya. Tapi teman saya itu dengan sabar selalu mendoakannya. Memang anak anaknya semuanya ikut Katholik tinggal yang tersisia adalah suaminya. sang istri ini tidak cepat menyerah selalu dibawa dalam doa. Sehingga suatu hari sang istri menyarankan suaminya untuk ikut KURSUS EVANGELISASI PRIBADI. Puji Tuhan ternyata setelah mengikutinya suaminya mau minta peneguhan kembali dalam Gereja Katholik. bertepan dengan paskah kemarin suaminya diteguhkan untuk bergabung dengan GEREJA KATHOLIK di paroki Rasul Barnabas Pamulang.. penantian yang sangat lama selama 20 tahun. semoga syaring ini juga bisa membuka mata hati pak Adri. Tuhan memberkati.
@Sdr Adri, menurut saya kebenaran yang betul adalah kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan Yesus diteruskan oleh para rasul , Bapa Gereja awal dan diteruskan oleh Bapa Gereja sekarang (Paus dan Uskup2) dan dipelihara dalam kehidupan berjemaat. Bukan kebenaran yang disampaikan secara pribadi karena tafsiran pribadi atau kelompok kecil(gereja gereja yang terpisah pisah). Tapi diterima oleh semuanya secara universal.Itulah kebenaran. Kalau bicara kebenaran, berapa banyak gereja-gereja protestan mengklaim diri mereka yang memiliki kebenaran itu tapi berbeda prinsip. Bagaimana kebenaran bisa menghasilkan ketidakbenaran jika dipandang oleh orang yang memiliki prinsip yang berbeda oleh gereja yang lain?
Allah memerintahkan jangan membuat patung dalam 10 perintahNya. Tapi apakah anda juga lupa bahwa Allah memerintahkan juga untuk membuat patung kerub kerub untuk tabut perjanjian.Musa dan kaumnya disuruh membuat patung Ular Tembaga di padang gurung dan ditegakkan di antara kaum Israel supaya mereka yang melihat patung itu menjadi sembuh. Mengapa anda tidak bertanya kepada Allah mengapa Allah sungguh tidak konsisten?Melihat alkitab harus secara keseluruhan.Jangan sebagian sebagian. Dan HANYA Gereja Katolik yang mampu dan jeli melihat pada bagian ini.
Santo untuk membantu mencari barang hilang adalah Santo Antonius dari Padua. Maaf, anda belum paham betul dengan prinsip persekutuan para kudus. Kami tidak berdoa kepada Santo,tapi kami berdoa bersama Santo dan Santa dalam persekutuan doa yang indah seperti yang kalian lakukan dalam persekutuan2 doa. Dan doa doa kami berpuncak kepada ALLAH. Allah para santo santa dan Allah kami dalam PuteraNYa Yesus Kristus. kami percaya bahwa sesudah kematian masih ada kehidupan dan kehidupan kekal inilah yang dijanjikan Tuhan.Dan santo santa sudah mendapatkannya. Mereka terus berdoa bagi kami di dunia, sebagaimana Tuhan Yesus berdoa sampai sekarang untuk kita.kalau anda minta doa kepada pendeta , maka kami minta doa kepada para santa dan santo itu kerena mereka jauh lebih sempurna dari pendeta pendeta anda dan perlombaaan lari mereka sudah mencapai garis finis dan menerima mahkota kemenangan (menurut St Paulus), sementara pendeta2 masih berjuang menyelesaikan lomba lari mereka. Bukankah yang sudah berhasil “kualitasnya” lebih baik dibandingkan yang masih berjuang?Itulah penjelasan singkat secara awam tentang persekutuan para kudus.
Mengenai Alkitab sebagai satu satunya sumber kebenaran sudah panjang lebar di bahas di sini. Silahkan anda baca di web ini . Yang pasti alkitab mengatakan TIANG DAN DASAR KEBENARAN ADALAH JEMAAT ALLAH YANG HIDUP (bukan Alkitab itu sendiri-why?)dan ayat ini sudah terbukti dari sejarah bagaimana Jemaat Allah yang Hidup(Gereja) dengan kuasa Allah yang hidup menentukan mana buku yang termasuk Alkitab dan mana yang bukan(kanonisasi ALkitab) untuk menjadi pegangan dasar(bukan satu2nya). Jadi alkitab lahir dari jemaat. Bukan sebaliknya, jemaat lahir dari alkitab.Dewasa ini banyak aliran 2 baru lahir mengklaim dirinya alkitabiah karena menurut alkitab katanya,,,,,Sungguh ironis, seharusnya jemaat adalah tiang dan dasar kebenaran yang menghasilkan Alkitab, bukan alkitab menimbulkan perpecahan2 gereja baru karena penafsiran pribadi yang salah. Awas, setan juga bisa menggunakan alkitab untuk membuat doa Yesus terus tidak terjawab: “Supaya mereka menjadi satu…….”.dan setan akan terus menggunakan alkitab untuk memecah belah gereja, Bersyukurlah kita yang bergabung dalam Gereja Katolik yang tetap bersatu dalam persatuan iman.
Perjamuan Tuhan, apakah sesuai dengan perintah Tuhan? apakah anda lupa perintah Tuhan pada malam terakhir? “Lakukanlah ini untuk menjadi peringatan akan Aku” Siapa jemaat yang dengan rajin dan tekun menjalankan perintah Tuhan ini? Coba cek ke setiap gereja. Hanya GEREJA KATOLIK lah yang dengan tekun menjalankan perintah sederhana namun berat ini. Gereja Katolik melakukan perintah ini SETIAP HARI. Bahkan Gereja Katedral Jakarka melakukannya pagi jam 6 dan sore jam18. SETIAP HARI dan di seluruh dunia dilakukan SETIAP HARI. Jadi sekarang ini dan detik ini anda membaca komentar ini sedang ada perjamuan Tuhan SETIAP DETIK di tempat lain. Gereja Katolik benar benar menggenapi ” dari terbitnya matahari sampai terbenamnya dipersembahkan korban untuk memuliakan namaTuhan” yang tidak bisa digenapi oleh bangsa Israel lama. Kini Israel Baru yaitu Gereja Katolik yang Tuhan rencanakan telah menggenapi ayat ini. Sesuai dengan perintah Tuhan Yesus untuk melakukan ini mengingat Dia. Bagaimana gereja anda? Berapa sering kalian melakukan perintah Tuhan ini untuk mengingat dan mencintaiNYA? Setahun empat kali? Sebulan sekali? seminggu sekali? HANYA GEREJA KATOLIK YANG MELAKUKANNYA SETIAP HARI!
Shalom,
ini pertama kalinya saya urun komentar. Selama beberapa bulan ini saya mempelajari iman Katolik dari web ini dan bersyukur mendapat banyak pengetahuan baru tentang iman akan Yesus Kristus.
Kalau boleh saya katakan, diskusi ini sungguh melelahkan, berkesan tidak berimbang. Terus terang saya hanya geleng-geleng kepala (sedikit geregetan juga) menangkap emosi meledak-ledak seperti itu. Meski dibaptis katolik 8 thun lalu (berangkat dari pengajaran protestan sejak kecil),saya awam dan baru mendalami iman secara sungguh-sungguh baru enam bulan ini.
Dengan jawaban2 dan argumentasi yang baik dengan bukti yang dijabarkan tim Katolisitas, saya percaya bahwa tim ini ditutun oleh bimbingan Roh Kudus (krn sungguh sulit sbg awam spt saya untuk tidak dikuasai roh amarah dengan tuduhan2 yang jahat seperti diatas)
Sepengalaman saya, orang-orang dengan bimbingan Roh Kudus, kematangan rohani,apalagi yang mengaku mengalami kedekatan dengan Tuhan, SELALU menunjukkan perilaku LEMAH LEMBUT, karena TUHAN adalah KASIH. Marilah kita sama-sama berusaha mewartakan iman kita dengan perbuatan sesuai yang dilakukan Tuhan Yesus sendiri.
Berdiskusi dengan bijak dan menghindari hinaan dan tuduhan yang tidak didasari fakta yang relevan, karena barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan.
Salut buat tim Katolisitas.org yang dengan sabar meladeni perkataan dan tuduhan yang berulang-ulang tanpa argumentasi dan dasar yang jelas. Teruslah mewartakan iman kita dengan lemah lembut.
Tuhan menyertai anda semua..
Shalom,
Saya setuju dengan Saudara/i Ve. Jika roh kudus yg bekerja pada hati seseorang maka prilaku/cara berbicara pasti lemah lembut dan penuh kasih. Saya pikir website ini adalah website katolik jadi sudah tentu menjelaskan & mempertahankan iman katoilk. Jadi, bagi yg bukan ‘maaf” katolik hendaknya jika ingin berdiskusi harus dengan rendah hati dan dgn maksud persahabatan atau bertukar pengetahuan tentang iman masing-masing tanpa memaksakan pendapat. Sebab jika memaksakan pendapat yg tidak sesuai dgn iman katolik, ini bukan diskusi lagi melainkan “maaf’ penyerangan dengan maksud pembenaran dari sisi mereka sendiri sedangkan ini adalah website katolik, jadi dasar pemahaman kita pasti ada perbedaan. Jadi marilah kita sama2 dgn rendah hati berdiskusi seperti yg dilakukan oleh team katolisitas yg memaparkan/menjelaskan dgn lemah lembut dan penuh kasih . Terimakasih dan mohon maaf jika ada kata2 yg kurang berkenan
Salam damai, tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
Yang terkasih Ve
Saya hanya ingin mengajurkan saja kepada anda jangan pernah menelan begitu saja apa yang diterima dari siapa saja, berdoa dan tanya Tuhan apakah ini pengajaran dari Tuhan atau bukan? tidak ada tuduhan tapi diskusi ini membuka mata hati rohani setiap orang, yang terbuka akan selamat tetapi yang tertutup akan ketinggalan ( kebenaran harus di sampaikan walau pun itu sangat menyakitkan ) saran saya aja, Alkitab adalah sumber segala2nya ada tetulis di alkitab kalau ada yang memberikan pengajaran dan mengatas namakan kebenaran cek lagi alkitab supaya kita tidak mudah di bohongi ama si iblis, ingat tentang pencobaan di padang gurun Yesus di cobai tiga kali dan tiga kali pun Yesus menjawab si iblis dengan berkata ” ADA TERTULIS” tidak ada argument dari si iblis sama dengan pengajaran kalau bukan dari Alkitab akan banyak argument tp kalau sesuai dengan Firman Tuhan hanya ada persatuan dengan Tuhan.
Shalom Adri A,
Terima kasih atas komentarnya. Bagi umat Katolik, kita tidak perlu menelan perkataan dari orang lain, namun harus menerima apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Inilah sebabnya, kalau sampai ada tulisan maupun jawaban dari tim katolisitas.org yang tidak sesuai dengan pengajaran dari Magisterium Gereja Katolik, maka kami akan merubahnya, berdasarkan ketaatan kami pada pengajaran Gereja. Yang kami coba paparkan di site ini adalah bukan pendapat kami pribadi, namun apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik.
Di satu sisi, Adri dan sebagian dari pembaca katolisitas mungkin dapat mengatakan bahwa kita harus berdoa dan bertanya kepada Tuhan apakah pengajaran ini dari Tuhan atau bukan. Dan ini adalah hal yang kami juga senantiasa lakukan, untuk membawa tulisan dan tanya jawab dalam doa. Namun, pada akhirnya, seseorang harus membuat keputusan apakah suatu pengajaran sesuai dengan pengajaran Kristus atau tidak. Umat Katolik mempercayai bahwa Magisterium Gereja diberikan kuasa oleh Kristus untuk memberikan interpretasi yang benar akan Tradisi yang tertulis (Alkitab) dan lisan (Tradisi Suci). Namun, umat Kristen non-Katolik, sebenarnya sadar atau tidak, menempatkan diri sendiri atau pendeta seperti posisi Magisterium Gereja. Tidak ada yang salah dengan Alkitab dan Roh Kudus, namun yang dapat salah adalah diri kita, yang dapat salah dalam menafsirkan pesan yang tertulis di Alkitab. Jadi, pilihannya adalah ketaatan kepada pengertian sendiri (pendeta) atau Magisterium Gereja. Bagi umat Katolik, ketaatan diberikan kepada Yesus yang dinyatakan oleh Magisterium Gereja, yang tidak mungkin bertentangan dengan Alkitab. Namun, kalau Adri masih berpendapat bahwa pengajaran Gereja Katolik tidak sesuai dengan Alkitab, silakan menunjukkan satu saja pengajaran dari Gereja Katolik yang dipandang bertentangan dengan Alkitab dan kemudian kita dapat membahasnya secara mendalam. Semoga hal ini dapat diterima dengan baik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
syalom…………
setelah mengikuti tanya jawab yg sangat panjang ini saya yakin sdri sherly pasti bukan orang awam .Dari pertanyaan yg sangat meyerang dotrin katolik dapat di tinjau bahwa sdri sherly pastilah seorg pendeta besar dalam gerejanya.Dan saya berterima kasih atas pertanyaan sherly yg telah di jawab dengan sangat baik dan sesuai alkitab dari sdr stef,inggrid,romo,dan seluruh staff katolisitas yg membuat iman saya sangat bertumbuh dalam gereja katolik ,bagaikan bunga di padang gurun yg mendapatkan air kehidupan.
Kalau bisa usul buat team katolisitas bagaimana kalau penjelasan tentang dotrin katolik yg sangat akitabiah ini di bukukan supaya dapat di jangkau dengan mudah bagi kaum katolik yg masih susah mendapatkan internet.
Dari tanya-jawab ini saya juga sudah menfoward kepada teman lainnya dan mereka sangat berterima kasih atas kerja keras dari team katolisitas.
Maju terus dan Tuhan Yesus selalu menyertai kerasulan anda yg telah di sampaikan keseluruh penjuru dunia dengan penjelasan yg penuh pengertian dan cinta kasih.
salamRobert.K
Shalom Robert,
Terima kasih atas dukungannya untuk karya kerasulan ini. Dan kami juga sangat senang kalau website ini dapat membantu perkembangan iman dari sebagian umat Gereja Katolik. Saya tidak tahu latar latar belakang Sherly yang sebenarnya. Namun, hal itu tidaklah penting, karena yang penting adalah argumentasi yang diberikan dan bukan pada orangnya. Tentang membukukan artikel dan tanya jawab, memang sudah ada penerbit yang menghubungi, hanya memang diperlukan banyak editing untuk dapat dibukukan. Dan memang, kami masih kesulitan untuk mengatur waktu. Namun, menulis buku memang akan kami lakukan. Mohon doanya, agar kami dapat mengatur waktu dengan lebih baik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
tim katolisitas.org
Shalom,
Senada dengan sdr Robert, saya berharap tanya jawab di situs ini bisa dibukukan(kalo perlu diijadikan pegangan tambahan untuk pelajaran disekolah^.^). Karena pada kenyataannya, sejak saya SMP,SMA, yang saya dapat tentang iman katolik hanya sedikit sekali dan hampir tidak menjawab mengapa orang harus memilih gereja katolik.
Saya mulai mendapat pelajaran yang lebih banyak waktu mengikuti pelajaran agama untuk baptis. Sungguh sayang rasanya,jika kita bersekolah disekolah katolik,namun ternyata tidak mendapat manfaat pengetahuan tentang katolik sesungguhnya, terbukti banyaknya teman2 SMA saya yg protestan yang masih tidak juga paham dan memberi stigma negatif thd pengajaran katolik yang sebenarnya meski sejak SD bersekolah disekolah katolik.
Dengan demikian, semoga karya kerasulan ini berjalan makin efektif. Terima kasih untuk tim katolisitas, yang membuat saya semakin mengerti ajaran dan doktrin gereja. Maju terus, Tuhan memberkati.
Salam,
Ve
Shalom Ve dan Robert,
Terima kasih atas dukungannya untuk karya kerasulan ini. Semoga saja suatu saat keinginan kita bersama dapat terwujud. Memang menjadi suatu tantangan tersendiri, untuk dapat memberikan bekal yang baik bagi murid-murid yang belajar di sekolah-sekolah katolik maupun para katekumen, sehingga mereka benar-benar dapat mengetahui dan mengasihi iman katolik. Jadi, mari dalam kapasitas masing-masing, kita bersama-sama membangun Gereja Katolik yang kita kasihi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Pak Stef, tuh kan… banyak yang ingin artikel-artikel di katolisitas dibuat versi cetaknya. saya sendiri sudah tidak sabar ingin katolisitas versi cetak bisa diterbitkan. saya sudah siap nih, tinggal menunggu Pak Stef dan Bu Inggrid ke Indonesia :))
[dari katolistas: sabar…sabar]
Salam pak Stef,
Jika ada yg bisa saya lakukan untuk membantu apa saja (tenaga/pikiran,tapi finansial belum punyaa^^),saya akan sangat senang sekali. sesungguhnya,saya juga tidak tahu bisa membantu apa,krn memang tidak punya keahlian yg berkaitan dengan karya ini. Saya hanya mengajukan diri jika suatu ketika dibutuhkan.
Semoga,saya tidak terdengar menggelikan. :O
Ve.
Shalom Ve,
Terima kasih atas tawaran bantuannya. Semua orang sebenarnya dapat membantu karya kerasulan ini dengan doa-doa. Kalau mau, berdoalah setiap hari untuk karya kerasulan ini agar dapat terus ada dan agar tulisan dan tanya jawab di situs ini dapat membawa umat Katolik untuk semakin mengasihi Yesus dan Gereja-Nya, agar umat dari agama lain juga dapat melihat keindahan dari iman Katolik. Kemudian, kalau Ve mau, anda dapat melihat dokumen-dokumen Vatikan II (silakan klik), dan memeriksa kalau ada kesalahan ketik. Silakan copy dan paste di Microsoft Word, kemudian dibetulkan, dan setelah itu kirim ke katolisitas [at] gmail [dot]com . Bantuan lain yang diperlukan adalah mencari orang-orang yang benar-benar expert di bidang website, terutama dalam kaitannya dengan wordpress (PHP, CSS, search engine, dll). Karena ada banyak rencana untuk website ini, namun tidak mempunyai tenaga dan keahlian untuk mengerjakannya. Selanjutnya, kita dapat berhubungan lewat e-mail pribadi. Dan sekali lagi kami sangat menghargai bantuan yang ditawarkan oleh Ve.
Salam kasih dalam Kristus,
stef – katolisitas.org
yah saya sangat setuju dengan usulan saudara Robert Dominic. begitu luarbiasanya perkembangan iman dan pengetahuan saya tentang iman katholik yang saya peroleh dari penjelasan2 team katolisitas.org ini rasanya sangat layak untuk dibagikan kepada saudara2 yg lain yg mungkn agak kesulitan memperoleh pasilitas internet. semakin banyak pertanyaan dari saudara/i protestan, semakin terbuka pengetahuan dan suka cita saya dlm agama katholik. saya rasa umat kristen yg lain yg haus akan kebenaran gereja akan sangat berterima kasih atas kerja keras dari team katolisitas org. sugguh pengalaman dan pengetahuan serta bertambahnya iman yg saya peroleh dari tulisan2 team diatas jauh melebihi apa yg saya peroleh dsekolah bahkan digereja sekalipun. saya rasa seluruh umat layak mendapatkannya dan semoga secepatnya dapat dibukukan agar semakin banyak umat alah dapat kembali kepada gereja yg benar dan satu..
Shalom Nasius Logan,
Terima kasih atas dukungannya untuk karya kerasulan ini. Mohon doanya, agar suatu saat kami dapat membukukan artikel dan tanya jawab di site ini. Kami juga gembira, kalau artikel dan tanya jawab di site ini dapat membantu perkembangan iman Katolik. Mari dalam kapasitas masing-masing, kita membangun Gereja Katolik yang kita kasihi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
tim katolisitas.org
Shalom,
Setuju sekali dengan usul saudara Robert Dominic Kho.
Terimakasih yang setulusnya saya sampaikan untuk tim katolisitas, semoga Yesus memberkati.
mari semua yang terlibat dalam diskusi ini kita semua berdoa buat sdri Sherly agar Roh Kudus memelekkan mata beliau kepada semua kebenaran yang sudah dipaparkan di sini dan jiwanya kembali dimenangkan kepada pangkuan Gereja Katolik. Saya pribadi akan berdoa dalam doa pribadi saya agar Roh Kudus yang sama yang telah menuntun bayak orang orang terkemuka dari kalangan Protestan pulang ke Gereja Katolik membawa Sherly pulang juga. Diskusi ini akan panjang dan lebar. Tapi kalau Roh Kudus sudah mengambil alih, siapa yang sanggup menahan pekerjaanNya?
Ya marilah kita berdoa untuk Sherly semoga menyadri kekeliruaannya seperti yang dilakukan mantan2 katholik yang kemudian kembali pulang ke GEREJA KATHOLIK pulanglah hai anakKU ada ampun BAPA bagimu. GBU………………
Salam Kasih,
Saya hanya mau kasih ingat aja buat johanes klo saudara johanes meminta kepada Roh Kudus yang sama supaya orang terkemuka di kalangan protestan dan sdri sherly pulang ke gereja katolik rasanya Roh Kudus sedang mengetok hati johanes untuk kembali kepada kebenaran Firman Tuhan ingat gereja protestan atau gereja katolik tidak bisa menyelamatkan, keselamatan adalah urusan masing2 pribadi ama Tuhan dan seharusnya johanes bilang agar Roh kudus memimpin banyak orang terkemuka kalangan protestan kembali kepada sang juru selamat Kristus Yesus bukan kembali kepada Gereja Katolik sepertinya orang protestan keluar dari gereja katolik mengikuti Tuhan Yesus yang berbeda kalau saya yang sudah lahir baru akan bilang seperti ini buat johanes saya berdoa agar Roh kudus yang sama menuntun banyak orang2 tekemuka dikalangan katolik untuk kembali kepada kebenaran Firman Tuhan, hanya orang2 yang keras hatinya yang menolak teguran
Shalom Adri A,
Terima kasih atas komentarnya. Doa-doa tersebut mencerminkan apa yang dipercayai seseorang. Oleh karena Johanes percaya bahwa Gereja Katolik didirikan oleh Yesus Kristus, maka dia berdoa demikian. Oleh karena itu, diskusi yang lebih esensial adalah apakah Kristus mendirikan banyak gereja atau satu gereja dan apakah Kristus mendirikan Gereja Katolik atau tidak. Kalau Adri ingin membahas topik ini secara lebih mendalam, silakan bergabung dalam diskusi ini – silakan klik, yang telah dimulai oleh Sherly.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
@Saudara Adri;
Tolong baca kembali ajakan berdoa saya kepada yang mengikuti diskusi ini. Disana saya mengatakan:
Saya pribadi akan berdoa dalam doa pribadi saya agar Roh Kudus yang sama yang telah menuntun bayak orang orang terkemuka dari kalangan Protestan pulang ke Gereja Katolik membawa Sherly pulang juga
Saya rasa tidak ada yang salah dalam ajakan doa saya. saya mengajak berdoa berdasarkan fakta memang banyak orang orang terkemuka dari kalangan protestan menemukan kembali rumahnya di gereja Katolik.dan semoga Sherly juga dituntun oleh Roh yang sama itu.
Justru orang orang terkemuka inilah yang dituntun oleh Roh Kudus untuk menemukan hidup baru mereka dalam Yesus Kristus dalam Gereja Katolik. Orang-orang terkemuka itu misalnya:
1. CW Lewis. Semasa menjadi teolog Protestan, Ia adalah tokoh yang merupakan tokoh “rujukan”dan “panutan” bagi para evengelist2 Protestan di amerika. Penentang Katolik habis habisan . Tapi dia akhirnya menjadi seorang pembela iman Katolik dan pembela kuat pengajaran Katolik tentang Ekaresti dan api penyucian. Bandingkan dengan kisah pertobatan Saulus menjadi Paulus. Kalau bukan karena campur tangan Roh Kudus kedua kisah ini menjadi mustahil bin mustajab.Buku terbarunya adalah Mere Christianity
2.Warren H Carroll, menulis buku “The Founding of Christendom”. Ia juga teolog Protestan yg pindah ke Katolik.
3.Scott Hann dan Kimberly Hann, Pendeta di Gereja Presbiterian menulis banyak sekali buku yang menceritakan kesaksian mereka menemukan kebenaran utuh di Gereja Katolik dan pengajaran pengajaran iman Katolik dari sisi mantan pendeta Protestan.
4.Tom Howard, penulis buku “Evangelical is not enough” dan beberapa buku lain. Dari Gereja Evangelist ke Gereja katolik.
5. Pdt David B Currie dan keluarga: Seorang pendeta dari gereja Baptis yang pindah ke Katolik. Beliau menulis buku “Mengapa saya berpindah ke Katolik”(versi Indonesia)
6.Peter Kreef .Teolog protestan yang pindah ke Katolik
7.Patrick Madrid. Dia mengumpulkan kesaksian iman dari sebelas orang yng menemukan kembali kepenuhan kebenaran di Gereja Katolik dari gereja Evangelis yang dikumpulkan dalm buku “Surprised by Truth”
8 Pdt Alex Jones dan satu konggregrasinya menjadi Katolik dari Gereja Pantekosta.
9. Pdt Glen Allen adalah warga Amerika keturunan Afrika yang keluarganya terlibat dalam gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Sebagai seorang pendeta Baptis di Milwaukee, Glen tadinya percaya bahwa dia mengenal baik iman Kristen Baptis-nya maupun iman Katolik, sampai ketika dia mulai belajar studi perbandingan agama-agama di Marquette University. Glen sangat berbakat alami dan merupakan seorang pembicara yang sangat mengesankan. Dia adalah pelajar Alkitab, filsuf, pakar budaya kulit hitam dan kini seorang apologis Katolik yang pandai bicara dan penuh dedikasi menerangkan dan membela iman Katolik.
10.Pdt Dr.Douglas Lowry
Selama lebih dari 27 tahun adalah seorang pendeta Gereja Presbiterian di Kanada. Dari 1975 – 1992 dia melayani sebagai satu diantara tiga Pelayan Sidang Umum.Pada tanggal 7 Februari 1993, beliau dan istrinya Margaret mengambil langkah terakhir dari perjalanan ziarah 30 tahun menuju Roma. Melalui langkah ini mereka telah menemukan suatu sukacita yang terus menerus, lucu dan mengherankan, tetapi sungguh-sungguh suatu sukacita.
11.dll(masih banyak pendeta dan teolog2 yang sudah pulang ke rumah Gereja Katolik dan menemukan kebenaran yang utuh di dalamnya. Siapa mau yang menyusul?)nama-nama itu bisa di search di google untuk mengetahui mereka lebih lanjut.
Mereka semua bukan orang biasa. Tapi sebagian besar adalah pendeta yang terus mencari kebenaran. Mereka tidak berhenti mencari dengan alasan sudah lahir baru. Mereka justru lahir baru setelah menemukan keutuhan kebenaran. Saya yakin mereka jauh lebih pintar dan menguasai alkitab dari pada kita kita di sini yang belum tahu. (makanya rajin bertanya).
sdr Adri, Gereja memang tidak menjamin orang lantas masuk surga. Karena itu bukan ajaran gereja manapun. Tapi kalau Gereja yang tidak memiliki kepenuhan kebenaran, bagaimana dia mengajarkan umatnya tentang kebenaran yang lengkap?. Gereja dengan kepenuhan keberanan saja tidak menjamin umatnya masuk surga tapi menjamin umatnya bisa belajar semua modul yang disediakan oleh universitas kepenuhan kebenaran ini agar bisa lulus dengan cum laude.
Ya betul kita jangan berkeras hati dan menolak kebenaran kalau memang ternyata Tuhan juga memanggil dan membuka mata hati rohani para “penolak2 katolik” menjadi pembela iman Katolik seperti yang nama nama yang sebut di atas. sebagaimana Dia memanggil pemburu pengikut Yesus(Paulus) menjadi rasul dan pengabar Kabar Baik. Inilah Tuhan kita. Dia membuat segalanya sesuai dengan kehendakNya.Tidak ada seorang pun yang akan melarang kehendakNya termasuk memanggil para pendeta dan penginjil dan teolog untuk bergabung dalam Gereja Katolik dan memberitakan Kebenaran yang datang dariNYA.
semoga Roh Kudus berkarya di forum ini dan membukakan kebenaranNya yang makin terbuka meskipun sedikit demi sedikit.
Wah Pak yohanes anda ini sangat berbakat menjadi apologatis, saya mau juga belajar dari tulisan-tulisan anda, omong-omong bapak ini awam biasa atau pernah belajar teologi? Semoga dengan tulisan tulisan ini kesetiaan kita untuk berbagi di site ini tetap meneguhkan iman kita melalui Gereja katolik SATU KUDUS KATHOLIK dan APOSTOLIK. GOGD BLESS YOU ALL………………………..
Pak Tuah Talino, saya merasa tersanjung benar, saya umat biasa dan sangat awam dalam masalah masalah iman.Saya sama saja dengan bapak. sangat awam….. Makanya saya banyak belajar di sini dari tulisan sdr Stef dan Ingrid. Bahkan latar belakang pun bukan dari keluarga Katolik. Tapi saya membiarkan diri saya untuk dididik dalam kebenaran itu dan dengan pasti saya katakan kebenaran seutuhnya berada dalam Gereja Katolik. Saya tidak pernah belajar teologi apalagi filsafat.
Saya mencintai benar Gereja ini dengan ajaran imannya yang kaya. Setiap kali mengikuti misa kudus saya membiasakan diri berkonsentrasi penuh(mis:dengan menutup mata saat berdoa dan nyanyian lagu lagu yang saya hafal) sambil menghayati tiap tiap ucapan dan doa untuk tiap misteri imannya. Tidak ada perayaan dalam dunia ini yang lebih indah dari perayaan misa kudus.Dari misa kuduslah saya menimba kekayaan iman saya sambil saya belajar dari sumber lain seperti dari web ini. Semoga web ini menjadi berkat bagi banyak orang seluas dunia, khususnya bagi sdr sdr yang lemah iman dan tidak mengerti. Thanks buat team katolisitas
@ Sdr Johannes,
Saya tahu betul CS Lewis…
Saya juga sudah baca buku-bukunya… termasuk Mere Chrisitianity…
Pertanyaan saya, darimana anda menyimpulkan bahwa Lewis membela ajaran Katolik pada sesi Ekaristi dan Api Penyucian….
Tolong berikan saya referensinya…
Terimakasih.
Shalom Kevin M,
Silakan membaca buku dari CS Lewis – “Letters to Malcolm“, terutama letter 19-20.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
sekedar mengutarakan pendapat saya. kalau mau menyadarkan orang protestan dari kebenciannya. kita kadang harus sedikit menggunakan “kata-kata” dari pihak protestan.
tapi saya yakin Tim Katolisitas tidak bisa melakukan itu. jadi… biarkan saya dan pengunjung yang lain yang melakukannya.
Shalom Alexander,
Terima kasih atas komentarnya. Membalas kata-kata yang kasar dengan kata-kata yang kasar bukanlah ajaran Kristus. Oleh karena itu, kita harus menjawab kata-kata kasar dengan kata-kata yang masuk akal, hormat dan lemah-lembut. Membalas dengan kata-kata yang menyakitkan tidak akan menyadarkan seseorang, namun justru dapat memperparah keadaan dan dapat membuat luka yang baru atau membuat luka orang tersebut menjadi lebih parah. Kita harus menyadari bahwa kita tidak tahu secara persis keadaan orang tersebut, yang mungkin telah disakiti oleh oknum-oknum di dalam Gereja Katolik yang tidak menjalankan ajaran Gereja Katolik dengan benar. Dan mungkin dia telah disakiti bukan hanya sekali namun berkali-kali. Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi semua umat Katolik agar dapat menjadi saksi Kristus yang baik dan tidak menjadi batu sandungan. Dan hal ini dapat dicapai dengan senantiasa berjuang untuk hidup kudus, hidup menurut apa yang diajarkan oleh Kristus dan Gereja. Dengan demikian, kita semua harus belajar untuk menyampaikan kebenaran dengan hormat dan lemah lembut. Kita juga memakai waktu yang ada dengan mendoakan orang tersebut dan membiarkan Roh Kudus untuk berkarya. Kita harus senantiasa mengingat bahwa kita tidak dapat merubah hati seseorang. Perkara merubah hati adalah urusan Roh Kudus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Pak Stef,
maksud saya bukan membalas kata-kata kasar dengan kata-kata kasar.
contohnya begini… saya melihat diskusi dgn sherly. Sherly mnrt saya sangat, bahkan terlalu subyektif. Sewaktu saya mengutarakan pendapat dari pihak protestan sendiri, dia lebih “melunak.” Kemudian saya melihat Sherly mulai mau berdiskusi mengenai ajaran dari Gereja. Bukan lagi melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemuka agama (yang tidak berhubungan dengan ajaran dari agama)
pak stef bisa melihat dari semua postingan (baik yang disetujui maupun tidak, yang saya yakin pak stef tahu semua postingan saya karena pak stef sendiri pasti yang mensortirnya) saya. saya tidak mengunakan kata-kata kasar.
teman saya si B hanya melihat saya ini katolik. semua saran-saran yang saya berikan ke dia itu dimatanya salah semua. padahal teman saya si B tidak tahu dari siapakah saran yang saya berikan ke dia. saran-saran yang saya berikan ke si B adalah dari teman saya yang juga protestan. saya hanya terheran-heran. si B ini begitu dibutakan oleh kebencian, sehingga dia tidak melihat saran-saran yang saya berikan (padahal saran itu dari sesama protestan). sampai saya memberitahu bahwa saran yang saya berikan ke dia dari pihaknya sendiri. baru dia “melunak”
saya tidak bermaksud jelek. saya memberikan saran dari teman saya yang protestan karena saya melihat si B ini Protestan. tetapi… saya hanya melihat bahwa kebencian bisa sangat membutakan seseorang. saya akhirnya jadi melihat si B melawan pihaknya sendiri.
Shalom Alexander Pontoh,
Saya minta maaf kalau salah paham dalam menangkap pesan anda. Saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa anda mengatakan kata-kata kasar, namun secara umum, kita harus menghindari kata-kata kasar. Yang menjadi masalah ketika kita memakai argumentasi dari denominasi-denominasi Kristen yang lain, maka orang tersebut belum tentu menerimannya, karena tidak ada otoritas di antara mereka. Sebagai contoh, gereja Lutheran di Amerika terbagi menjadi tiga, yang masing-masing mempunyai otoritas sendiri-sendiri. Bahkan yang lebih parah adalah kalau seseorang telah menganggap “saya dan Alkitab atau saya dan Roh Kudus” menjadi otoritas utama, sehingga tidak lagi perduli akan bukti-bukti yang disodorkan. Metode yang anda gunakan juga saya coba gunakan dengan memakai tulisan-tulisan dari para pendiri Protestan. Kita bersama-sama harus minta Roh Kudus untuk memberikan rahmat kebijaksanaan kepada kita semua, sehingga kita dapat menyampaikan kebenaran dengan lebih efektif. Terima kasih atas partisipasinya dalam diskusi-diskusi di katolisitas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Bagus sekali Pak Stef. itulah yang saya pakai untuk berbicara dengan orang protestan. untuk menyadarkan mereka. kalau di pihak mereka sendiri saja masih saling serang. di dalam pihak mereka sendiri mereka tidak bisa 1 pendapat. kalau sudah begitu, kenapa mereka menyerang kita yang ada di luar mereka? menurut saya, sudah seharusnya mereka merefleksi diri dahulu. dengan cara apa? dengan cara memberikan pendapat dari sesama mereka (dari pihak protestan sendiri).
“Bahkan yang lebih parah adalah kalau seseorang telah menganggap “saya dan Alkitab atau saya dan Roh Kudus” menjadi otoritas utama, sehingga tidak lagi perduli akan bukti-bukti yang disodorkan.”
–> ini lah yang terjadi kepada teman saya si B. Kesombongan yang luar biasa. ini yang menurut saya menyebabkan begitu banyaknya perpecahan di protestan.
Maaf, saya lupa kalau Pak Stef ternyata sudah lebih dahulu menggunakan metode ini.
Terima Kasih.
shalom sobat semua,
saya heran hal-hal begini diperdebatkan. apalagi dibaca semua orang. kenapa sih sibuk hanya melihat perbedaannya saja. Khatolik dan Protestan sama-sama percaya gak sama Tuhan Yesus yang lahir di betlehem, mati di salib, bangkit pada hari yang ke 3, naik ke surga dan akan datang kembali? kalau percaya, apa yang diributkan. mb sherly! kalau engkau sudah menemukan kebenaran sejati, maka ukurannya adalah kasih yang anda miliki. cara anda menyampaikan argumen kelihatan karena sakit hati, dunia sekitar kita sudah bosan dengan perebatan tentang “kebenaran”. semua kita , bacalah kembali 1 Korintus 13:1-13. di sorga nanti tidak ditanya kamu katholik atau protestan. Yesus datang bukan mendirikan agama. tapi menyatakan kasih yang sejati melampaui batas bangsa,,suku, ras dan agama. sebab sesungguhnya kekristenan bukanlah sekedar agama. kekristenan harus menjadi lifestyle. jadi, jangan permalukan nama Tuhan lagi.mari kita saling mengasihi sebagai saudara dalam kirstus untuk menjadi contoh bagi orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus.
Shalom Harianja04,
Sebenarnya tidaklah aneh, kalau orang berdialog tentang iman. Mau mempertanyakan dan mencari jawaban akan iman kita sesungguhnya lebih baik daripada tidak mau tahu tentang iman kita. Yang penting adalah kita harus melakukan dialog dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1Pet 3:15). Menjadi tanggung jawab kita sebagai umat beriman untuk merusaha mengenal iman kita sehingga kita dapat lebih mengasihi iman kita, yang pada akhirnya kita dapat hidup sesuai dengan iman kita. Kalau kami berdialog dengan agama lain, bukan berarti kami tidak mengasihi sesama kami. Namun, dialog yang baik sebenarnya dapat menjadi salah satu wujud kasih. Jadi, mari kita mengasihi Allah dan sesama dalam kapasitas kita masing-masing.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom aleichem,
bwd semuanya…
Maaf sebelumnya….
Janganlah kita saling mencari-cari kesalahan, dan janganlah memegahkan diri, sehingga akhirnya tanpa kita sadari timbul kedengkian dan terlihat kesombongan beserta kesalahan kita sendiri.
Tetapi alangkah indah dan baik, jika kita berdebat dengan tanggapan yang sehat, disertai KASIH dan dengan mendahulukan hati nurani yang direnungkan kemudian pikiran yang mengabil keputusan.
Sehingga dapat menemukan kesimpulan yang positif.
Bukankah Tuhan Yesus Kristus sendiri telah mengkaruniakan KASIHNYA kepada kita semua?
Mengapa kita memberikan komentar yang kadang terlihat seakan-akan selalu mencari kesalahan…
dan jikalau ingin mencari kesalahan agar dapat tercapai suatu hasil yang baik, hendaklah dengan Halus dengan Kasih dan dengan hati nurani.
Kita semua percaya Tuhan Yesus Kristus… dan Semoga kasih yang diajarkan oleh Yesus beserta kita semua…
Tuhan memberkati kita semua….
Sudahlah….
Saudara kita Sherly ini mungkin secara usia udah dewasa..
namun secara Iman, [edit: kurang dewasa..]
Keliatan dari cara bicaranya,….
Yang penting saudara kita ini sudah punya “dunia”nya…untuk dia bisa bertumbuh dalam Kristus…
Kita doakan saja, semoga semakin dia merindukan kebenaran,
dia akan semakin menemukan sebuah kebenaran yang disertai dengan kerendahan hati….
Dan soal kerendahan hati, sudah terbukti kalau Katolik memang yang paling OK….
Terbukti banyak dari mereka terbentuk dari dan karena KERENDAHAN HATI…
Terima kasih para pembimbing dari KATOLISITAS yang selalu menjawab dengan penuh kerendahan hati…
Semakin kita rendah hati, kita akan semakin kaya. Bukan kaya untuk merendahkan orang lain atau kepercayaan lain, namun kaya yang tetap memandang sesama, siapa pun mereka, mau beda atau sama, mau pendosa atau orang taat, denga kasih….jadi bila kita melihat orang lain sebagai “sesat”, kita tetap memandangnya sebagai pribadi yang dikasihi, bukan dibenci…
JBU Sherly….
Dear Kak Sherly,
Sedih bacanya nih kak. Saya katolik, dan saya cinta di dalam katolik ini.
Ya kalau bener2an, kaya gini aja bisa ga kakak sekarang di pentakosta bilang jehovah benar? bisa ga bilang injili benar? Nyatanya, temen saya yang pentakosta juga bilang mereka salah.. hehehehe (ga tahu ya kalau kakak bilang benar). –>nyaris bikin berantem lho perkara seperti ini.
Ya benar banyak cerita seperti kakak, di pentakosta bisa mengalami lebih dan lebih lagi. Kalau di katolik datar. Jawaban saya engga kak. Saya malah melihat katolik kaya banget. Saya punya ekaristi yang saya percaya itu adalah tubuh dan darah Kristus, teman saya yang di pentakosta juga percaya itu tubuh Kristus di perjamuan mereka. (tapi saya tidak mengimani ini lho ya, kalau ini bentuk arogansi ya maaf). Jujur, saya selalu rindu ekaristi. Bagaikan beban terangkat dalam sekejap. Yesus tinggal dalam aku. banyak mujizat ekaristi yang terjadi lho kak. :)) Kalau dibilang tidak biblikal saya malah nemuin gereja katolik sungguh biblikal. (karena setiap saya penasaran biasa saya cari2 dulu, misal kaya kakak bilang gini, saya cari penjelasannya kenapa di katolik boleh gni, jadi saya tetep pegang katolik itu sangat biblikal). Soal ngerasain Tuhan ngomong, yahh di katolik juga banyak yang bisa ngalamin itu. Kadang2 Tuhan banyak banget ingetin kita, aku sendiri ngerasa kan tiap orang cara bicara Tuhan beda2 tapi paling banyak diingetin ayat kitab suci. Dari dulu di katolik juga kok saya merasakan ini. Romo kotbah sering jadi jawaban buat saya. :)) Atau dari doa yang sederhana saja, pas doa bisa kerasa banget kadang ini jawabannya aku harus apa. Tuhan ngomong dengan banyak cara kok :))
Wah kalau katolik dibilang ada korupsi segala ya ini dari orangnya, jangan benci gerejanya dong kak. Benci dosanya. Gerejanya ga pernah suruh kaya gini tuh. Ya balik lagi kalau mau jelek2in kaya gt banyak kak. Di agama mana aja banyak kak. Jadi jangan benci gerejanya apalagi Yesusnya..
Selain percaya sama Yesus ingat juga Yesus adalah kasih, bagaimana menjadi serupa dengan Yesus itulah pertanyaannya. Kalau kita sudah fasih berbicara soal alkitab bab sekian ayat sekian tapi kalau tidak bisa menjadikan iman itu nyata dalam diri kita toh tidak berguna. :)). Bagaimana orang bisa merasakan kalau dari apa yang kita lakuin itu ada Allah juga di dalamnya, tentu jauh lebih indah. :))
Gbu ^__^
dear Dee saya sangat berterimakasih atas komentar Dee yang sangat bijak dan sederhana, Saya jadi teringat MOTHER THERESA yang menunjukan kristus dalam hidupnya tidak melalui kepintarannya menghapal alkitab atau pandai berbahasa roh atau berkotbah dimana-mana tapi yang dilakukan beliau adalah hal-hal yang sangat sederhana tapi hasilnya luarbiasa dialah santa moderm saat ini. Tidak ada orang yang tidak mengenal dia dari kehidupannya terpancar Kristus yang hidup. dia tidak akan bisa melakukan hal hal seperti itu jika Kristus tidak tinggal didalamnya. ya santa Theresia doakanlah kami yang masih mengembara didunia ini. Amin………………..
St.Theresia dari Avila adalah seorang pendoa yg mendirikan ordo Karmel Tak berkasut. Beliau mengajarkan Doa yang yg benar adalah sedikit bicara tetapi mencintai banyak. Dan alat2 seperti patung, salib, rosario, gambar dll banyak berpengaruh utk para pemula. Ketika seorang sdh menyatu dgn Tuhan dalam doa maka segala benda menjadi tdk berguna. Tetapi mari kita uji roh ini dari buahnya, itulah yg alkitabiah. Saya punya pengalaman. Nenek saya seorang pendoa. Beliau hampir menjadi suster tapi keluar lalu tetap selibat sampai meninggal. Banyak yg minta doa melalui dia, dan terkabul. Digigit ular didoakan sembuh. Beliau berdoa bisanya dgn patung, gambar, serta lilin bernyala, malah kalau doanya berhari2 beliau menggunakan pelita supaya tetap bernyala. Bagi saya, beliau imanya sudah lebih dr biji sesawi. Makanya dgn kata2 St. Theresia di atas saya rasa belaiu seharusnya sdh tdk butuh patung dan gambar, karena sy saja yg kebetulan tinggal di biara waktu itu sdh tdk lagi bergantung pada alat2 itu. Maka saya menyingkirkan semua itu dr kamar beliau. Beliau tdk marah dan tetap berdoa. Tapi beberapa hari kemudian belaiu meletakan kembali semuanya untuk berdoa, dan doanya lebih berkenan pada Tuhan dan banyak membuat orang melihat keajaiban Tuhan lewat doa daripada ke dukun. Maka saya sadar, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa bisa menggunakan apa saja yg tidak berharga untuk menunjukan kuasanya. Dari buahnyalah kita melihat apa yang dilakukan itu dari Roh Tuhan atau Roh jahat. Para Bapak Gereja tentu sudah menguji semua hal baik ritual maupun gaya supaya itu semua mengasilkan buah Roh Kristus. Patung dan gambar tdk membuat saya dan semua orang katolik menyembah berhala karena buah yg dihasilkan adalah Roh Kebenaran dan Hidup, bukan kehancuran dan roh setan yg menyesatkan.Mohon maaf apabila keliru, namun keyakinan itulah yg membuat saya tetap menghargai umat yg berdoa dgn menggunakan patung dan lilin utk bisa berkonsentrasi, karena patung2 itu dapat rusak dan pecah dan diganti yg baru karena kita tidak pernah menyembah dan mentuhankan Kristus dalam gambar dan patung.
bu Sherley, Ajaran Pentakosta (C) lahir dari ajaran aliran Baptis (B). Sedangkan ajaran Baptis sendiri lahir dari ajaran Protestan (A) . Kalau C adalah bagian dari B sedangkan B sendiri adalah bagian dari A maka kesimpulannya C adalah bagian dari A juga. Silahkan ibu belajar matematika pelajaran SD. Jadi Pentakosta adalah bagian dari ajaran Protestan. Bagaimana mungkin ibu mengatakan Pentakosta bukan Protestan?
apa beda Protestan/Lutheran dengan Pentekosta (atau Pantekosta)?
Sama saja, sama-sama bukan Gereja yang didirikan Kristus. [Dari Katolisitas: mungkin ada baiknya jika kita melihat ke bagan yang ada di jawaban ini silakan klik]
Tuhan semasa hidup sudah banyak yang menentang. Sudah sewajarnya Geraja yang didirikan-Nya juga akan ditentang.
Sungguh indah rumah Mu ya Tuhan…..Di antara gunjang ganjing iman yang tidak jelas arahnya, diantara gelombang badai samudra menggelora…tapi bahtera yaitu rumahMu yang berisi jemaatMu terus setia pada bahtera induk ini. Kalau kami tinggalkan bahtera induk ini(Gereja) dan hanya naik sekoci-sekoci(gereja-gereja) maka kami pasti diamuk gelombang dunia dengan segala kehancurannya, Tapi kalau kami tetap terpaut pada bahtera yang Engkau siapkan yaitu GerejaMu , maka selamatlah kami dan seisi rumah kami. Bahtera inilah yang akan mengantar kami kepada Tanah Terjanji dan kami melihat kemuliaanMu. Terimakasih Tuhan atas BahteraMu yaitu Gereja Katolik yang telah Kau siapkan bagi kami, terima kasih juga kami tidak menumpang di sekoci sekoci yang akan membahayakan rohani kami. Dan sesudah ngerinya gelombang ini kami akan melihat busurMu terpampang di langit. Besar sungguh Engkau Tuhan Allah kami. Amin
Dear Johanes,
Anda seharusnya berdoa dengan sunguh2 begini:
Tuhan, berikanlah Roh KudusMu untuk membantuku melihat kebenaran. Tolong bimbing aku untuk menentukan mana Bahtera yg benar yang harus aku naiki untuk menuju tempat yang Engkau janjikan untuk GerejaMu. Benarkah pengertianku selama ini? Apakah aku berada di bahtera yang benar? Aku adalah manusia semata, Tuhan. Pikiranku terbatas oleh otak badaniahku. Aku tidak bisa melihat dengan benar tanpa bantuanMu, aku hanya manusia yang berdosa. Aku serahkan otakku, cara berpikirku kepadaMu. Tolong sekali lagi berikan pengertian melalui Roh KudusMu. Sekiranya hanya Engkaulah saja yang bisa membenarkan. Aku berdoa dalam nama Yesus Kristus, putraMu. Amin.
sherly
dear sherly,
bagus doanya. mgkn di penutupnya akan lebih bagus lagi kalo disebutkan begini:
‘Aku berdoa dalam nama Yesus Kristus, putraMu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin’
tks
Dear Sherly,
Menurut saya, doa anda tsb diatas sudah benar dan bagus, jangan mengeraskan hati melainkan mohon kerendahan hati yang memungkinkan bisikan lembut Tuhan membimbing anda dan kita semua kepada jalan yang Dia kehendaki untuk umatNya.
Buat saya pribadi, diskusi ini semakin menguatkan iman Katolik saya, terima kasih tim katolisitas.
God Bless.
Menurut saya saudari Sherly bukan mengeraskan hati seperti yg anda katakan, tetapi saudari Sherly mengatakan “hal yg benar sesuai dengan Alkitab”.
Thanks.
Submitted on 2011/07/24 at 11:42pm
Doa yg indah dan bijaksana…
Saran : Pegang teguh imanmu Sherly.
Submitted on 2011/07/24 at 11:31pm
Apa yang dikatakan Sdr Sherly saya rasa benar. Salah satu contoh dalam ajaran Alkitab diajarkan yaitu bahwa kita dilarang menyembah patung yg MENYERUPAI APAPUN, tetapi kenyataannya dalam Katolik patung itu disembah. Walaupun itu patung Yesus atau Maria itu tidak boleh disembah karena itu perintah Alkitab dalam 10 Firman Allah perintah ke 2.
Submitted on 2011/07/24 at 11:04pm
Anda mengatakan :….melalui Petrus dan dibuatlah gereja yaitu KATOLIK. Di ayat mana tertulis kalimat itu di Alkitab pak ? Yang ada di Alkitab tertulis yaitu : Matius 28:19
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
[dari katolisitas: silakan melihat ini – silakan klik]
Submitted on 2011/07/24 at 10:53pm
Mengapa gereja non-Katolik sering mengajak/menarik orang lain untuk bergabung, karena itu sesuai dengan ajaran Yesus yaitu Matius 28:19 karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Saya melihat ini bukan masalah “menghakimi” tapi terlebih kepada masalah “kebenaran.”
Submitted on 2011/07/24 at 10:53pm
Mengapa gereja non-Katolik sering mengajak/menarik orang lain untuk bergabung, karena itu sesuai dengan ajaran Yesus yaitu Matius 28:19 karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Saya melihat ini bukan masalah “menghakimi” tapi terlebih kepada masalah “kebenaran.”
Submitted on 2011/07/25 at 12:54am
Yth Sdr Marcel,
Saudari Sherly mengatakan : Apakah OTAK anda mengendalikan mata rohani anda ?
Anda mengatakan itu perkataan akibat luapan emosi ??? Saya rasa tidak, karena itu adalah perkataan yang benar karena bersumber dari alkitab ( Yer 17:5 ) : terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri ( mengandalkan kekuatan sendiri itu sama dengan mengandalkan otak/pikiran ).
Shalom Budi,
Terima kasih atas komentarnya yang cukup banyak. Tidak menjadi masalah bagi saya kalau anda menilai bahwa Sherly tidak kasar. Di sini, kita tidak mendiskusikan tentang pribadi orang lain, namun kita berfokus pada dialog tentang iman. Kita tidak perlu membuang pikiran kita untuk mendiskusikan pribadi seseorang. Biarlah kita serahkan semuanya kepada pembaca yang membaca dialog ini. Namun, kalau anda ingin bergabung dalam diskusi tentang iman Katolik, anda dapat langsung memberikan argumentasi. Anda bisa langsung bergabung dalam diskusi antara Sherly dan saya. Silakan memberikan argumentasi yang belum pernah diberikan oleh Sherly atau anda dapat memperdalam topik diskusi. Semoga usulan ini dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear Sherly
Jangan mempengaruhi orang lain dengan ide ide anda, sudah terbukti dan teruji bahwa Gereja Katholik bertahan sepanjang tahun 2000 lebih apakah anda masih menyangsikan itu? Kami Gereja Katholik tidak akan pernah terpengaruh dengan ide2 anda. [edit]. biarkan orang Katholik berdoa menurut apa yang mereka yakini [edit]. Trims GBU All
itu juga yang seharusnya sherly doakan.. :) jika ditinjau tanpa iman, semua agama cuma klaim dan propaganda manusia saja. namun satu saja kesimpulan saya: anda terlalu cepat memutuskan pindah ketika anda belum benar2 menjadi katolik. bagi nalar saya, anda mengalami sudah mengalami kerugian. carilah yang organisasi yang bonafid untuk mendidik anda.. dan belajarlah dengan baik! GBU
shalom pak steff & bu Inggrid
saya mau menyampaikan terimakasih atas kesempatan yg telah diberikan kpd saya utk menyampaikan/menuliskan pandangan saya ttg ajaran gereja katolik yg tdk lagi bisa saya ikuti (saya tinggalkan) meskipun akhirnya tulisan” saya akhirnya tdk ditampilkan lagi=dihapus=dibuang.
Saya mau menyampaikan, meskipun saya tidak kenal siapakah saudari sherly, dan juga saya tidak tahu latar belakang kehidupannya. tetapi sepertinya pertanyaan dan jawaban dari saudari sherly sebagian besar hampir sama dengan apa yg saya ingin tanyakan atau menjadi bagian dari jawaban saya.
saya juga sadar bahwa pemahaman saya sekaran ini sudah sangat jauh berbeda dengan pemahamaan iman katolik yg sdh mendarah daging bagi tim katolisitas ini. untuk itu saya tdk perlu lagi memperpanjang pertanyaan ataupun pernyataan saya. karena memang saya sadar forum ini yg berotoritas adalah tim katolisitas, jadi kalau ada penulisan yg tidak sesuai dg ajaran katolik akan dihapus/dihilangkan. (entah apa yg menjadi pertimbangannya).
Yang jelas saya merasa, bahwa ternyata ada banyak perbedaan yg mendasar antara pengajaran Katolik dengan Kristen (ada perbedaan spirit yg sangat jelas saya rasakan). Dan perbedaan ini pun akan terus berlanjut zampai pada kedatangan TUHAN YAHSHUA yg ke 2X ke dunia ini.
Saya juga merasakan bahwa tim Katolisitas @ Bp. Tay ada perasaan amarah dalam menjawab beberapa pernyataan saya, meskipun itu tdk dituangkan dgn tulisan kasar.
sedangkan @ Ibu Inggrid, saya rasa ada nada kebosanan dlm menanggapi tulisan saya, maka lebih cenderung menunjukkan link” yg dpt mengalihkan pertanyaan/pernyataan saya.
Tapi tdk mengapa bagaimanapun saya tetap menghargai pernyataan/tulisan mereka sebagai pribadi” yg berpegang pada keyakinan iman dari tim katolisitas ini. Dan saya percaya perbedaan itu diizinkan tetap ada sehingga menjadi suatu semangat baru utk kita bertanding dalam pertandingan Iman yang berkenan kpd TUHAN YAHUVEH.
Memang benar kata pepatah : Banyak jalan menuju Roma (gereja katolik) . tetapi yang jelas hanya satu jalan menuju Sorga yaitu didalan YAHSHUA HAMASIACH.
Tentang website : Amightypower yang menuliskan ttg nubuatan penggenapan akhir zaman yang pernah saya berikan, dan tim katolisitas tdk mengakui kebenaran nubuatannya itu tdk menjadi masalah bagi saya maupun mereka yg dipakai TUHAN utk menyampaikan nubuatan tersebut. karena semua pilihan bebas ditangan kita masing”.
Tetapi ingat bahwa TUHAN YAHUVEH bukan saja TUHAN yg hanya memiliki belas Kasih, tetapi juga IA adalah TUHAN yang sangat MURKA dengan hebatnya sehebat Kasih-Nya bagi kita manusia.
semoga kita semua menyadari dan mengakui bahwa hanya YAHSHUA satu”nya penyelamat dan Perantara kita yg berkenan kepada ABBA YAHUVEH. dan tdk perlu perantara yang lain selain DIA.
trimakasih.
Submitted on 2010/05/04 at 8:11am
YAHSHUA adalah BAHTERA yang menyelamatkan setiap orang yg hanya bersandar kepadaNya.
Bagi saiapa saja yang menduakan DIA, maka tdk ada tempat lagi dalam bahtera-Nya.
Shalom Indah Yulianti,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi kita tentang beberapa topik. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
1. Tentang Sola Scriptura: Ketika saya bertanya “dimanakah Alkitab pernah mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran.”, anda memberikan jawaban dengan memberikan ayat Yoh 17:17 yang mengatakan “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Dan anda memberikan penjelasan “ALKITAB =INJIL => FIRMAN TUHAN yang tertulis. YAHSHUA (Yesus Kristus) => Firman TUHAN yang hidup dan menjadi manusia dan menggenapi Firman TUHAn yg tertulis dalam TAURAT/Kitab Para Nabi=ALKITAB Perjanjian Lama.“
a. Alkitab tidaklah sama dengan Injil seperti yang anda katakan, karena Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama (46 buku, Protestan mengakui 39 buku) dan Perjanjian Baru (27 buku) sedangkan Injil merujuk kepada empat buku PB, yaitu: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Anda mengatakan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang tertulis. Namun, demikian, kita juga tahu bahwa rasul Paulus mengatakan “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” (2 Tes 2:15). Ayat ini menegaskan agar umat Allah bukan saja mengikuti pengajaran yang disampaikan secara tertulis, namun juga lisan. Bagaimana anda mengartikan “secara lisan” di ayat ini?
b. Anda melanjukan dengan mengatakan “Apabila Firman TUHAN yang telah tertulis dimana itu kita sebut sbg INJIL=ALKITAB dan Digenapi dengan Firman TUHAN=INJIL yang Hidup dimana kita kenal sbg YAHSHUA HAMASIACH (Yesus Kristus) semuanya itu dianggap oleh Ajaran Gereja Katolik tdk cukup menjadi satu-satunya sumber Kebenaran yang Absolut. sehingga ajaran Gereja Katolik menambahkan pengajaran” lain yang disebut sbg Tradisi suci/Magisterium dsb. (yang mana sumber” tsb bisa dikategorikan sbg “Injil” yang lain yang tdk sesuai dengan yg telah disampaikan oleh para Rasul mula-mula).“
Seperti yang saya jelaskan di atas, Injil tidaklah sama dengan Alkitab. Alkitab memang berfokus pada Yesus Kristus, di mana PL merupakan nubuat akan kedatangan Kristus, dan PB adalah merupakan pemenuhan dari PB yang dipenuhi dalam diri Kristus. Namun, tidak pernah dikatakan di dalam Alkitab bahwa hanya Alkitab sajalah (sola scriptura) menjadi pilar kebenaran. Alkitab menjadi pilar kebenaran seperti yang ditegaskan di 2Tim 3:16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Namun, hal ini bukanlah merupakan penegasan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran. Hal ini dipertegas dengan ayat 2Tes 2:15, yang menekankan apa yang tertulis (Kitab Suci) dan apa yang lisan (Tradisi Suci). Dan kita juga mengingat apa yang dikatakan di 1Tim 3:15, yang mengatakan “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat [gereja]dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.” Inilah yang menjadi dasar bagi Gereja Katolik, sehingga Magisterium Gereja Katolik juga menjadi salah satu pilar kebenaran, yang menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Dengan demikian, ketiganya – Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja – menjadi pilar kebenaran yang disebutkan di dalam Alkitab. Justru kalau kita berpegang pada Sola Scriptura (hanya Alkitab saja), maka menjadi tidak Alkitabiah.
c. Anda mengatakan “Menurut pendapat saya, ajaran gereja katolik itu telah benar-benar melakukan Penyimpangan Firman TUHAN yang sangat serius, baik itu penyimpangan atas Firman TUHAN yang tertulis dlm ALKITAB maupun Firman Tuhan yang sungguh nyata dlm Pribadi Agung YAHSHUA HAMASIACH.” Di bagian manakah dari dogma dan doktrin dari Gereja Katolik yang menyimpang dari Alkitab dan dari pesan Yesus? Dalam diskusi saya telah mencoba memberikan argumentasi bahwa semua pengajaran dari Gereja Katolik sungguh-sungguh dapat dipertanggungjawabkan dan setia terhadap pesan Alkitab (tertulis) dan Tradisi Suci (lisan), karena dijaga oleh Magisterium Gereja. Inilah yang membuat Gereja Katolik dapat terus bertahan sampai saat ini, dengan pengajaran yang sama dan struktur dan liturgi yang sama. Pertanyaan saya, kalau anda mengatakan bahwa gereja-gereja non-Katolik adalah benar-benar Alkitabiah dan menjalankan pesan Kristus secara murni, mengapa terjadi perpecahan sampai 28,000 denominasi? Bukankah ini menyalahi pesan Kristus sendiri di Yoh 17?
2. Tentang berhala: Anda memberikan argumentasi dengan memberikan ayat-ayat: Rm 1:25; Mzm 115:1-11. Anda telah memberikan argumentasi panjang lebar di sini (silakan klik) dan saya telah menjawabnya di sini (silakan klik). Silakan meneruskan diskusi topik di link tersebut, sehingga tidak terjadi duplikasi dan pengulangan argumentasi.
3. Kesimpulan: Anda mengatakan “Demikian pendapat saya, dan kalaupun ini dianggap terlalu kasar / tdk lemah lembut dalam penyampaiannya/bahasa yg saya gunakan, ya …saya hanya dapat mengatakan maaf kalau harus menyinggung perasaan saudara” katolik maupun Tim Katolisitas. dan sekali lagi terimakasih atas kesempatan yg diberikan utk menyampaikan pendapat. Halleluyah… Segala hormat, pujian dan Kemuliaan hanya bagia Tuhan YAHSHUA.“
Tidak ada yang menganggap tulisan anda kasar. Bahkan tulisan yang jelas-jelas kasar tetap kami tampilkan. Jadi, mari kita berfokus pada argumentasi yang telah diberikan. Anda telah memulai thread diskusi ini (silakan klik), yang memaparan 9 point diskusi. Dan saya telah menjawab semua point-point yang anda kemukakan. Silakan untuk melanjutkan argumentasi anda di thread tersebut, sehingga tidak terjadi pengulangan dan diskusi dapat terfokus point demi point. Semoga dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Kpd, Pak Stef
untuk pengajaran lisan. bisa kita lihat dulu dari TJ di link ini : https://katolisitas.org/2010/01/22/semua-ajaran-yesus-lisan-dan-tulisan-sudah-diselidiki-oleh-lukas/
[dari katolisitas: boleh saja. Namun, saya tidak tahu kenapa, mereka tidak mau membaca link-link yang diberikan.]
Shalom Indah Yulianti,
1. Terima kasih atas kesempatannya berdiskusi dengan anda. Saya ingin menjelaskan bahwa pada saat anda menuliskan pesan di atas (4 Mei 2010), pesan anda tidak ada yang dihapus, namun hanya belum ditampilkan. Pada saat saya menuliskan pesan ini (12 Mei 2010), hampir semua pesan-pesan yang lama beserta dengan jawaban dari saya telah ditampilkan di website. Anda dapat mengikuti maupun meneruskan diskusi panjang mulai dari sini (silakan klik) sampai seterusnya. Anda dapat juga menjawab argumentasi-argumentasi yang telah saya berikan di sana, sambil menunggu pesan anda yang belum ditampilkan (masih ada 2 pesan lagi dari anda yang belum ditampilkan per tanggal 12 Mei 2010). Mengenai pesan yang harus dimoderasi terlebih dahulu atau pesan yang ditampilkan bersamaan dengan jawaban dari tim katolisitas adalah merupakan kebijaksanaan dari site ini, sejak awal mula berdirinya site ini. Oleh karena itu, tidak ada pesan anda yang dibuang. Dan kalau anda masih bersedia berdiskusi, silakan untuk meneruskan diskusi panjang yang anda mulai.
2. Anda mengatakan “Saya mau menyampaikan, meskipun saya tidak kenal siapakah saudari sherly, dan juga saya tidak tahu latar belakang kehidupannya. tetapi sepertinya pertanyaan dan jawaban dari saudari sherly sebagian besar hampir sama dengan apa yg saya ingin tanyakan atau menjadi bagian dari jawaban saya.“
Saya dapat memaklumi bahwa walaupun anda tidak mengenal Sherly, namun anda mempunyai pemikiran yang sama, karena anda berdua mempunyai perjalanan iman yang sama. Oleh karena itulah, saya menyediakan diri untuk berdiskusi dengan anda berdua. Saya hanya menganggap bahwa baik Sherly maupun anda sendiri, benar-benar ingin berdiskusi untuk mencari kebenaran. Dan saya rasa diskusi kita telah cukup panjang lebar membahas berbagai topik. Silakan melanjutkan diskusi yang sedang kita jalankan.
3. Anda mengatakan “saya juga sadar bahwa pemahaman saya sekaran ini sudah sangat jauh berbeda dengan pemahamaan iman katolik yg sdh mendarah daging bagi tim katolisitas ini. untuk itu saya tdk perlu lagi memperpanjang pertanyaan ataupun pernyataan saya. karena memang saya sadar forum ini yg berotoritas adalah tim katolisitas, jadi kalau ada penulisan yg tidak sesuai dg ajaran katolik akan dihapus/dihilangkan. (entah apa yg menjadi pertimbangannya).“
Dari awal, kita sama-sama tahu, bahwa kita mempunyai pemahaman yang berbeda. Oleh karena itulah, kita dapat berdiskusi dengan baik di site ini. Dan memang, karena site ini bertujuan untuk memaparkan pengajaran Gereja Katolik, maka jawaban-jawaban yang diberikan akan senantiasa bernafaskan pengajaran Gereja Katolik. Anda tentu saja dapat terus bertanya maupun berdiskusi dengan kami, dengan semangat mencari kebenaran. Minimal, saya hanya berharap bahwa anda dapat melihat bahwa pengajaran Gereja Katolik bukanlah seperti yang anda tuduhkan, namun mempunyai dasar yang kuat, baik dari Alkitab, Tradisi Suci maupun Magisterium Gereja. Dengan demikian, pernyataan anda “karena memang saya sadar forum ini yg berotoritas adalah tim katolisitas, jadi kalau ada penulisan yg tidak sesuai dg ajaran katolik akan dihapus/dihilangkan. (entah apa yg menjadi pertimbangannya).” tidaklah benar. Kalau anda masih ingin berdiskusi, anda dapat meneruskannya. Hanya memang, saya minta kesabarannya, karena ada begitu banyak pertanyaan yang masuk, yang juga membutuhkan tanggapan. Dan saya rasa, anda juga dapat menggunakan waktu yang ada untuk menanggapi jawaban-jawaban saya yang belum sempat anda balas. Kembali saya ingin tegaskan, tidak ada pesan anda yang dihilangkan atau dihapus atau dibuang. Semoga hal ini dapat memperjelas dan tidak ada lagi kesalahpahaman. Dan mari kita berfokus pada diskusi tentang dogma dan doktrin.
4. Anda mengatakan “Yang jelas saya merasa, bahwa ternyata ada banyak perbedaan yg mendasar antara pengajaran Katolik dengan Kristen (ada perbedaan spirit yg sangat jelas saya rasakan). Dan perbedaan ini pun akan terus berlanjut zampai pada kedatangan TUHAN YAHSHUA yg ke 2X ke dunia ini.” Tidak menjadi masalah kalau kita mempunyai perbedaan. Hal ini terlihat jelas dalam diskusi-diskusi yang sedang kita jalankan. Masing-masing pihak mempunyai argumentasi akan iman yang dipercayainya. Menjadi tugas dari tim katolisitas.org untuk memaparkan di site ini tentang apa yang sebenarnya dipercayai oleh Gereja Katolik.
5. Anda mengatakan “Saya juga merasakan bahwa tim Katolisitas @ Bp. Tay ada perasaan amarah dalam menjawab beberapa pernyataan saya, meskipun itu tdk dituangkan dgn tulisan kasar. sedangkan @ Ibu Inggrid, saya rasa ada nada kebosanan dlm menanggapi tulisan saya, maka lebih cenderung menunjukkan link” yg dpt mengalihkan pertanyaan/pernyataan saya.” Saya minta maaf kalau anda merasa bahwa saya marah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan anda. Mungkin hal ini terjadi karena keterbatasan saya dalam mengekspresikan argumentasi. Saya ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada yang marah dan saya rasa hanya Tuhan saja yang tahu secara persis motif di balik jawaban saya. Kalau mau jujur, bukan kemarahan yang ada di dalam hati saya, namun kesedihan akan begitu banyak tuduhan kepada Gereja Katolik. Dalam diskusi, mari kita berfokus pada argumentasi yang diberikan dan tidak perlu menduga-duga motif di baliknya. Dan tentang link-link yang diberikan, baik oleh Ingrid maupun saya, bukan karena kebosanan, namun karena beberapa topik yang anda paparkan sebenarnya telah dibahas. Daripada memulai dari awal, alangkah lebih baik untuk memberikan argumentasi yang baru dari diskusi yang telah ada. Dengan demikian pembahasa topik tidak mengulang, namun memperdalam. Namun, kadang ini menjadi masalah, karena ada beberapa pembaca yang tidak mau membaca link-link yang diberikan.
5. Anda mengatakan “Tapi tdk mengapa bagaimanapun saya tetap menghargai pernyataan/tulisan mereka sebagai pribadi” yg berpegang pada keyakinan iman dari tim katolisitas ini. Dan saya percaya perbedaan itu diizinkan tetap ada sehingga menjadi suatu semangat baru utk kita bertanding dalam pertandingan Iman yang berkenan kpd TUHAN YAHUVEH.” Dalam suatu diskusi yang sehat, kita harus bersama-sama mempercayai bahwa masing-masing pihak berniat baik dan hendak mencari kebenaran. Oleh karena itu, fokus diskusi tentang dogma dan doktrin yang dipaparkan dengan terstruktur, hormat dan baik menjadi esensial dalam suatu dialog yang membangun. Dan kita biarkan pembaca yang lain menilai dan kita biarkan Roh Kudus bekerja.
6. Anda mengatakan “Memang benar kata pepatah : Banyak jalan menuju Roma (gereja katolik) . tetapi yang jelas hanya satu jalan menuju Sorga yaitu didalan YAHSHUA HAMASIACH.” Pepatah ini dapat menjadi suatu topik diskusi kalau anda mau. Banyak jalan menuju Gereja Katolik dan karena Gereja Katolik adalah Tubuh Mistik Kristus dengan Yesus sebagai Kepala-Nya, maka keselamatan ada di dalam kesatuan Kristus dan Gereja katolik. Hal ini disebabkan, Kepala dan tubuh tidak dapat terpisahkan. Kalau kita mau mengasihi Yesus – Kepala Gereja -, maka kita juga harus mengasihi Tubuh-Nya, yaitu Gereja Katolik. Ini telah saya jabarkan dalam artikel mengapa memilih Gereja Katolik di sini (silakan klik).
7. Anda mengatakan “Tentang website : Amightypower yang menuliskan ttg nubuatan penggenapan akhir zaman yang pernah saya berikan, dan tim katolisitas tdk mengakui kebenaran nubuatannya itu tdk menjadi masalah bagi saya maupun mereka yg dipakai TUHAN utk menyampaikan nubuatan tersebut. karena semua pilihan bebas ditangan kita masing”.” Permasalahannya di sini adalah apakah semua nubuat di site tersebut adalah benar? dan apakah parameter-parameter yang digunakan? Saya telah memberikan jawaban saya di sini (silakan klik), sebagai tanggapan akan beberapa nubuat di site tersebut. Dan saya mempertanyakan nubuat 49 dan nubuat 90. Kalau anda memang mempercayai semua nubuat tersebut, maka anda dapat memberikan tanggapan atas argumentasi-argumentasi yang saya berikan.
8. Anda mengatakan “Tetapi ingat bahwa TUHAN YAHUVEH bukan saja TUHAN yg hanya memiliki belas Kasih, tetapi juga IA adalah TUHAN yang sangat MURKA dengan hebatnya sehebat Kasih-Nya bagi kita manusia.” Perkataan ini bukan hanya berlaku bagi umat Gereja Katolik, namun juga berlaku untuk semua umat manusia, baik yang percaya Yesus maupun yang tidak percaya. Tuhan adalah kasih dan adil.
Anda memberikan kesimpulan “semoga kita semua menyadari dan mengakui bahwa hanya YAHSHUA satu”nya penyelamat dan Perantara kita yg berkenan kepada ABBA YAHUVEH. dan tdk perlu perantara yang lain selain DIA” Dalam diskusi kita, saya mencoba untuk menjelaskan bahwa semua pengajaran Gereja Katolik mempunyai dasar yang kuat, baik dari sisi Alkitab maupun Tradisi Suci. Dan umat Katolik mempercayai akan perantara yang satu, yaitu Yesus Kristus. Namun, perantara yang satu ini, tidak menutup partisipasi dari yang lain dalam misi keselamatan Kristus. Dan hal ini ditegaskan oleh rasul Paulus, yang mengatakan “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.” (Kol 1:24). Sebuah pertanyaan yang mungkin perlu direnungkan adalah: dengan pengertian anda tentang “Kristus dan saya” tanpa yang lain (Gereja, Sakramen, kesatuan pengajaran, dll), mengapa terjadi begitu banyak perpecahan, sampai 28,000 denominasi, yang bertentangan dengan pesan persatuan di Yoh 17?
Akhir kata, saya mengundang anda kembali untuk meneruskan diskusi yang telah anda mulai, sehingga pembahasan mengenai beberapa dogma dan doktrin dapat lebih tuntas. Semoga hal ini dapat diterima. Mari kita bersama-sama membawa semua diskusi kita dalam doa. Biarlah Roh Kudus sendiri yang memberikan terang kepada akal budi kita.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam,
Menanggapi pernyataan ibu Indah, saya rasa tim Katolisitas sudah menjawab sebaik mungkin segala keberatan yang anda berdua sampaikan. Terbukti saya justru mendapat pengetahuan-pengetahuan baru yang mereka sodorkan dalam diskusi ini,
Namun dipihak anda saya rasa tak akan mengalami perubahan berarti tentang pemahaman iman katolik, tampaknya anda berdua benar2 tidak mau berusaha untuk mencari kebenaran,melainkan hanya menjadi hakim atas iman kami. Sepertinya matahati anda benar2 tertutup menerima penjelasan yg diberikan.
Tampaknya, tujuan anda sendiri masuk web ini sudah bisa kami simpulkan. Jika:
1 Anda bermaksud membuat kami menjadi protestan(lagi,bagi saya), ternyata, argumen2 anda justru membuat kami makin meyakini kepenuhan kebenaran dalam iman katolik. Karena segala tuduhan anda,ternyata dapat dijabarkan dengan jelas oleh Tim Katolisitas dan ironisnya, melenceng dari maksud anda semula untuk berbalik dari iman kami.
2. Jika anda berkata untuk mencari kebenaran sungguh-sungguh(semoga saja benar), anda tidak akan sebuta itu dan terus mengatakan(berulang-ulang),bahwa Tuhan itu akan murka pada kami umat katolik yang sesat. Tentunya anda akan mengosongkan gelas prasangka anda dan menyerap apa yang dikatakan oleh Tim katolisitas. Tidak heran jika anda katakan Ibu Ingrid dan pak Stef jenuh.Yaa, itu-itu lagi2x….
3. Jika kedua poin yg saya katakan salah, lantas, apa tujuan anda sebenarnya?
suka suka kamu deh indah, hal beginian kalau mau diributkan ngak akan ada habisnya. balik ke iman masing2 aja sukanya gimana…kalau aku KATOLIK pastinya…3kali aku melihat Bunda MARIA dan Santo Yoseph menampakkan diri…dan itu sudah cukup bagiku untuk percaya…I Love You Mom and Dad
[Dari Katolisitas: Walaupun mungkin pengalaman rohani dapat memperkokoh keyakinan kita, tetapi perlu disadari bahwa iman Katolik tidak tergantung dari pengalaman rohani yang subyektif tetapi dari pewahyuan ilahi dari Allah sendiri, yang dinyatakannya kepada Gereja-Nya]
Saya Katholik 12 tahun.Nama penguatanku Fransisca .Saya berpindah ke Kirsten sudah 11 tahun.Sekarang saya sangat menikmati menbaca Firman Tuhan dan menikmati persekutuanku dengan Tuhan Yesus.Patokanku .Saya percayaq pada yesus 100%.Landasan hidupku Frman Tuhan dalam Alkitab.Simple keputusanku.Apa yang diajarkan manusia kalau berlawanan/tidak sama dengan Firman Tuhan berarti jangan diikuti.Karena saya pengikut Yesus bukan manusia.Titik.Jadi tidak perlu berbantah bantah.:)..Buang energi:)
Shalom Fransisca,
Terima kasih atas kunjungan Anda. Tentu saja menjadi hak Anda untuk berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain. Yang mungkin perlu direnungkan adalah, apakah sebelum berpindah Anda telah sungguh-sungguh mempelajari apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik, termasuk: melihat bahwa Yesus sungguh memberikan perintah kepada kita untuk melakukan Perjamuan Terakhir (Ekaristi) dan tidak hanya membaca Kitab Suci; mempelajari Gereja mana yang sebenarnya didirikan oleh Kristus, dll. Banyak orang mengatakan yang penting adalah sesuai dengan Firman Tuhan. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa memang ada banyak perkataan di Kitab Suci yang tidak mudah diinterpretasikan (lih. 2Pet 3:16; 2Pet 1:20). Kalau tidak hati-hati, maka dapat terjadi kesalahan interpretasi. Hal ini dibuktikan dari begitu banyak orang dan gereja yang mengajarkan pengajaran yang berbeda-beda walaupun Kitab Sucinya adalah sama.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Stef..Saya akan emnjawab sedikit pertanyaan anda OK.Saya akan jawab sejujurnya OK.Tidak ada tujuan untuk berargumentasi seperti anda dan Sherly.Karena dalam 2 Tim 2:14(Paulus berpesan :Jangan bersilat kata ,karena hal itu tak berguna,malah mengacaukan orang yang mendengarnya).Stef ..saya hampir total sependapat dengan Sherly.1.Dulu Saya sudah 12 tahun menjadi Katholik.Tentu saya sudah cukup memahami inti ajaran Katholik.Saya dulu aktivis Legio Maria,ikut persekutuan doa malam.Teman temanku Katholik,Pastor,calon anak sekolah pastor.Saya tidak punya satu teman kristenpun.Maaf sejujurnya saya dulu anti pendeta.Denagn jalan panjang.Tuhan malah membawa saya menjadi seorang Kristen hari ini.2.Stef tentu saya ikut Perjamuan Kudus tapi tentu di gereja Kristen.Tapi mebaca Firman sudah seperti makanan rohani setiap hari.Memang Firman Tuhan sukar diartikan.Tapi kitakan punya Roh Kudus yang menolong.Stef lagi kukira sedikit perbedaan dalam mengartikan Firman Tuhan.Kalau saya sebagai Kristen sekarang.Tentu ikut cara kristen.Saya membaca Firman Tuhan yang kupercayai.Semua ya dan Amin.Kulakukan trus terbukti kebenarannya dan banyak kesaksian nyata dengan Tuhan yang sukar ditulis semua disini.Jadi point percaya Firman Tuhan dulu,kulakukan .Hasil terbukti kebenarannya luar biasa.Tentu berlainan dengan kebanyakan orang.Membaca,dikaji dengan otaknya yang terbatas,trus dipikir pikir sesuai keinginnya(Roma 10:3).Satu hal yang kupegang teguh.Tidak bisa dibantah/diguncang oleh siapapun termasuk tulisan anda diatas.Landasan hidupku Firman Tuhan di Alkitab.*Yoh 8:31-32(
Submitted on 2014/02/13 at 10:42 pm | In reply to Fransisca.
Yoh 8;31-32 (intinya Yesus berkata:Jikalau kamu tetap dalam FirmanKU ,kamu benar benar adalah muridKu.dan kamu akan mengetahui kebenaran,kebenaran itu akan memerdekakan kamu.)*Yoh 5:24 (Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataanKU dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku,ia mempunya hidup yang kekal dan tidak dihukum,sebab ia sudah pindah dari maut kedalam hidup)*Yoh 7:38 (Barangsiapa percaya kepadaKU seperti yang dikatakan Kit
Submitted on 2014/02/13 at 11:00 pm | In reply to Fransisca.
*Yoh 7:38 (Barangsiapa yang percaya kepadaKU seperti yang dikatakan Kitab Suci :Dari dalam hatinya akan mengalir aliran aliran hidup) *Yoh 8:31-32 (Jikalau dalam FirmanKU, kamu benar benar adalah muridku. Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu)*12:47-48 (Dan jikalau seseorang mendengar perkataanKU dan tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barang siapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataanKU, ia sudah ada hakimnya, yaitu Firman yang telah kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.*1 Yoh 3;24 (Barangsiapa menuruti segala perintahNya, ia diam di dalam Allah dan Allah diam di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita,yaitu Roh yang telah Dia karuniakan kepada kita). Stef Itulah ayat ayatnya. Tidak bisa dibantah. Firman Tuhan harus menjadi pedoman hidup kita.
Submitted on 2014/02/14 at 12:26 am | In reply to Stefanus Tay.
Stef…saya rasa perkataan yesus sudah jelas.3.Saya pribadi tidak peduli gereja 1, gereja berikut. Asal gerejanya mengakui Yesus adalah kepala gereja serta mengajarkan sesuai Firman Tuhan yang di Alkitab. Kalau berlawanan/tidak sama tak kuikuti/kutolak. Karena Agama apa/gereja apa tidak membawa saya masuk surga. Tapi percaya pada Yesus dan melakukan FirmanNya itu yang akan membawa saya masuk surga. Perjamuan Kudus ya penting. Tapi harus disertai dengan menjadi pelaku Firman. Demikian Stef….jawaban saya atas balasan anda. Saya sudah 11 tahun beribadah di gereja Kristen. Sudah final tanpa keraguan. Tak mungkin saya berpindah lagi. Jadi Stef jangan bertanya lagi apakah saya sudah paham ajaran Katholik. Maaf itu sudah lewat Maaf kalau ada kata yang tidak berkenan. God Bless You :)
Submitted on 2014/02/14 at 12:58 am | In reply to Fransisca.
Stef…maaf kelupaan:). Saya cuma menjawab pertanyaan anda dan menceritakan kesaksian hidupku dari Katholik ke kristen. Saya sudah mengambil keputusan final menjadi jemaat gereja kristen. Setelah membaca diskusi anda dan Sherly:).:):).Sampai di sini saja perbincangan kita. Saya tidak ingin buang energi dan bersilat kata:). Nanti setan masuk mencari kesempatan. Tuhan memberkati kamu Stef.:).
Submitted on 2014/02/15 at 9:46 pm | In reply to Stefanus Tay.
*Hello…Stef…Kenapa kamu hapus balasan emailku:)jawaban untuk pertanyaanmu.Bahwa saya cukup memahami inti ajarab Katholik.Karena dulu saya dulu adalah aktivis Legio Maria,rajin ikut persekutuan doa Katholik dan Kharismatik .Serta temanku adalah orang Katholik,Pastor,calon pastor.Dan jawaban balasan yang berisi ayat 2x perkataan Yesus yang jelas, mudah dimengerti tanpa perlu takut salah interpretasikan.Bahwa kita harus menjadi pelaku Firman.Karena kamu memberi kritikan bahwa “Banyak orang yang mengatakan yang penting sesuai Firman tapi tidak menyadari banyak perkataan dalam Alkitab yang sukar diinterpretasikan”.Malah kamu menyerang gereja lain memberi pengajaran yang berbeda.anda.:).Dan sampai hari ini Saya juga mengikuti perjamuan Kudus di Gereja Kristen.Saya juga sudah berkeputusan pilihanku terachir beribadah di gereja Kristen. Saya juga tak bermasalah mau beragama Kristen/Katholik.Saya pribadi tidak begitu bermasalah gereja itu mau yang pertama atau yang berikut.Yang penting gereja tempat saya beribadah kepalanya Yesus .Landasan ajarannya sesuai Firman Tuhan serta memberi pertumbuhan imanku serta mengalami persekutuan yang erat dengan Tuhan.Karena agama atau gereja pertama/kedua ketiga…. tidak menjamin saya masuk surga.Tapi menjadi pengikut Yesus dan menjadi pelaku Firman yang akan membawa saya masuk surga.Stef semestinya kamu tidak menghapus tulisan saya kalau kamu mengakui kebenaran Firman Tuhan Apakah anda tak setuju?Bahwa menjadi pengikut Kristus dan menjadi pelaku Firman atas perkataan Yesus akan menyelamatkan.Stef:)saya mau bertanya 1.Apakah anda tak setuju?:)…dengan anda menghapus balasanku bearti anda sedang menghapus Kebenaran Firman Tuhan/perkataan Yesus dari Alkitab berisi ayat ayat perkataan Firman Tuhan.Stef…sorry ya Saya jadi binggung niat anda membuka ruang diskusi ini .Apakah Anda untuk
Submitted on 2014/02/15 at 10:02 pm | In reply to Fransisca.
Kemulian Tuhan atau yang lain sih?Soalnya kok Firman Tuhan/perkataan Yesus dalam Alkitab kok kamu berani menghapus.Nama Yesus yang kamu agungkan atau apa ya yang kamu bela dengan sekuat tenaga waktu kamu diskusi denagn Sherly.Hampir saya ngeri:).Kayak orang bersengketa,saling mencela:).*Achir kata Stef kalau boleh saran ya.Saya yang asli dulu dari orang yang menyembah berhala saja takut kurang ajar sama Tuhan.Stef …kamu juga ya Stef jangan menghapus FirmanNya.itu adalah perkataan Yesus jangan disingkirkan demi kepentingan apapun.Karena Yesus yang harus kita junjung tinggiya .Perkataannya menjadi tuntunan hidup orang yang percaya padaNya dengan segenap hati.God Bless You Stef:).
Shalom Fransisca,
Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda tidak dihapus, namun dijadikan satu, sehingga akan lebih mudah menanggapinya. Memang sejak awal berdirinya situs ini, kami selalu memoderasi semua komentar yang masuk. Kalau Anda memang sungguh-sungguh ingin berdiskusi, maka dengan senang hati, saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan maupun komentar-komentar sebatas kemampuan saya. Namun, kalau Anda tidak mau memperpanjang diskusi ini, maka ini juga menjadi hak Anda.
Memang, semua orang mempunyai latar belakang yang berbeda, sehingga seseorang kemudian membuat keputusan untuk berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain. Namun, ada juga yang kenyataan yang lain, yaitu banyak pendeta yang justru berpindah ke Gereja Katolik. Saya juga mempunyai beberapa teman yang aktif seperti Anda, namun kemudian berpindah gereja. Satu hal yang tidak dapat ditarik kesimpulan adalah “aktif di gereja menunjukkan seseorang tahu dan menghayati imannya”. Idealnya memang seorang yang aktif di Gereja harus berusaha untuk mendalami imannya dengan sungguh-sungguh. Saya tidak tahu sampai seberapa jauh Anda telah sungguh-sungguh mengerti iman Katolik sebelum meninggalkan Gereja Katolik.
Memang seseorang dapat mengutip Kitab Suci untuk mendukung pendapatnya. Sebagai contoh Anda memberikan ayat 2Tim 2:14, agar tidak bersilat lidah. Tentu saja, bersilat lidah tanpa ada argumentasi yang baik memang tidak ada gunanya sama sekali. Namun, dialog akan kebenaran iman, kalau dilakukan dengan baik, sesungguhnya juga hal yang baik. Rasul Petrus mengatakan “… Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,” (1Pet 3:15).
Anda mengutip ayat-ayat: Yoh 8:31-32; Yoh 5:24; Yoh 7:38; Yoh 12:47-48; 1Yoh 3:24. Tentu saja semua ayat-ayat di dalam Kitab Suci adalah ya dan amin. Rasul Paulus menegaskan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2Tim 3:16) Namun di satu sisi, ayat tersebut juga tidak mengatakan bahwa satu-satunya pilar kebenaran adalah HANYA Kitab Suci. Bahkan di dalam suratnya, Rasul Petrus menuliskan “Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain” (2Pet 3:16). Inilah sebabnya, Rasul Petrus juga mengatakan, “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri.” (2Pet 1:20).
Kitab Suci sendiri mencatat pentingnya Tradisi Suci, yaitu pengajaran Yesus yang disampaikan secara lisan. Dituliskan sebagai berikut “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” (2Tes 2:15). Dan Kitab Suci juga menuliskan pentingnya Gereja (ekklesia) sebagai pilar kebenaran. Rasul Paulus menuliskan “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (ekklesia atau Gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.” (1Tim 3:15).
Tanpa adanya Tradisi Suci dan Gereja, maka sulit untuk mendapatkan pengajaran yang konsisten. Kalau Anda mau melihat satu kasus saja tentang Ekaristi. Coba melihat secara mendalam apa yang dipercayai oleh Martin Luther dan silakan membandingkan dengan apa yang dipercayai oleh John Calvin. Dari Kitab Suci yang sama, terjadi interpretasi yang berbeda. Jadi, kalau Kitab Sucinya dan Roh Kudus-nya kita yakini adalah benar, mengapa dapat terjadi dua interpretasi yang saling bertentangan? Semoga penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran kepada Anda bahwa Kitab Suci saja sebagai satu-satunya pilar kebenaran tidak dapat menjadi dasar yang kuat, karena Kitab Suci tidak dapat menginterpretasikan sendiri. Banyaknya perpecahan gereja adalah bukti yang nyata akan akibat Sola Scriptura.
Semoga diskusi ini dapat berguna. Kita saling mendoakan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
sekedar tambahan : kalo pemikiran semua agama baik hanya karena tidak mengajarkan membunuh, maka PPKN juga sejajar dengan Agama, Matematika, Ajaran Komunis, dll juga tidak mengajarkan membunuh.
Pesan : Cari dahulu Kerajaan Allah di dunia yang didirikan oleh Yesus sendiri!!!!
Thx
Bagi saya pribadi, inti dari Gereja Katolik adalah kasih. Saya tidak terikat dengan segala macam upacara, patung atau pun gambar, semuanya itu hanyalah sarana. Sama seperti ketika kita rindu dengan ibu kita, kita menggunakan foto sebagai obat rindu, tapi bukan berarti bahwa foto itu adalah ibu kita bukan? Saya bekerja di daerah terpencil yang tidak ada gereja, yang berarti tidak/ jarang misa, tapi justru keimanan saya akan Gereja Katolik semakin kental. Saya sungguh meyakininya dalam seluruh kehidupan saya. Saya percaya Tuhan hadir di mana pun, tanpa harus dengan upacara misa tertentu, gambar tertentu, simbol, patung tertentu. Semua itu hanya sarana untuk lebih membuat kita fokus. Tanpa itu pun kita bisa fokus dalam berbincang dengan Tuhan. Jika kita sudah meyakini kasih di dalam Gereja Katolik, Tuhan hadir di mana pun, dalam tiap orang yang kita jumpai, di setiap tempat yang kita datangi.
Liturgi Katolik membosankan?
Liturgi Katolik bukanlah sebuah sinema yang diwarnai dengan dramatis moment menangis, menjerit, menyanyi, berjingkrak dll…Liturgi Katolik adalah sebuah ungkapan syukur Allah dan jika kita mengikuti dan menghayatinya maka hati kitapun akan bersorak, menangis, berjingrak, dan bertelut ( TAPI DALAM HATI) maka disitulah kita dapat merasakan kehadiran Tuhan….dan kita akan terus rindu akan liturgi Katolik yang selalu sama di seluruh dunia maka kitapun akan merasakan kesatuan umat di seluruh penjuru dunia.
Ketika saya kuliah saya sering mengikuti ibadah bahkan melayani di gereja 2 Protestan dan karismatik/pantekosta (sepertinya tata ibadahnya lebih tidak teratur banyak spontanitas khotbahnya? sama saja) semuanya tergantung dari hati kita….dan sekarang istri saya pun seorang protestan bahkan dia lebih tertarik kepada karismatik namun itu semua karena karakter dia yg memang selalu ingin suasana ramai penuh sukacita sayapun selalu ikut dalam ibadahnya…tapi hati saya tetap katolik dan sekali lagi saya tetap mengagumi liturgi katolik yang begitu indah dan membuat kita selalu rindu……….dan itulah Ekaristi dengan gambar dan patung rohani yang membuat kita kagum bahkan merinding bukan lalu dipancing dulu supaya haru, menangis, menjerit, menyanyi, menjerit……..GBU
Liturgi Ekaristi membosankan ? setiap kali saya menerima HOSTI saya selalu hampir menangis akan kebaikan TUHAN dalam hidup YESUS. Ekaristi akan menjadi nyata kalau kita mengikuti setiap TRADISI SUCI dengan penuh PENGHAYATAN, bukan sebagai ACARA saja
Bagi umat Katolik… mari kita sama-sama menguatkan Iman kita lewat DOA dan Harapan kita akan Dia…supaya kita tidak mudah jatuh kedalam kedosa, dan jangan sampai kita secara diam-diam ataupun sadar meninggalkan gereja kudus yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik… dan buat mereka yang telah meninggalkan gereja Katolik…..pesan saya : Pulanglah hai anak-KU, Ada ampun Bapa bagimu…. Rome Sweet home… akhirnya buat Pengasuh page ini kepada Bpk Stefanus Tay dan Ibu Ingrid Listiati terimakasih atas Penyegaran Imannya… maju terus..PRO EKLESIA ET PATRIA… GBU…
Saya tahu itu “cuma” hosti kecil (buatan tangan manusia) tetapi saya pribadi amat sangat percaya dan meng-iman-i bahwa Yesus sungguh hadir dalam rupa hosti itu pada sa’at Ekaristi Kudus… Saya juga percaya ketika DIA hadir maka DIA mendengar doa saya … Sudah 2 kali saya mengalami kesembuhan dalam Ekaristi Kudus pada misa hari Minggu … Terserah orang mau ngomong apa …
Sekedar koreksi saja untuk Maria,
Meskipun anda tidak mengimani hosti itu, kalau sudah dikonsekrasi itu tetap menjadi tubuh kristus ( baik ktia beriman atau tidak beriman ), malahan kalau kita “kurang ajar” terhadap hosti itu, bisa berubah menjadi darah dan daging yang sesungguhnya, plus kita menanggung dosa yang sangat berat. jadi mari kita melaksanakan Ekaristi sebagai pujian & penyembahan tertinggi
Shalom Budi Darmawan,
Saya kira anda salah paham di sini tentang pernyataan Maria. Menurut pemahaman saya, justru Maria mengimani bahwa Hosti itu yang dari luar tampak hanya seperti sepotong roti/ hosti buatan manusia, namun dalam perayaan Ekaristi diubah menjadi Tubuh Kristus sendiri sehingga Yesus hadir sungguh- sungguh dalam rupa Hosti tersebut. Dengan mengimani sedemikian Maria menerima berkat kesembuhan sebanyak dua kali melalui Ekaristi Kudus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Shalom saudara2 dalam Kristus,
Kalau boleh saya nimbrung di diskusi ini untuk sharing pengalaman saya. Saya dulu juga berpindah pindah agama dari protestan waktu kecil, terus katholik waktu smp -sma dan terus sekarang ke gereja Protestan lagi. sebenarnya menurut saya agama itu adalah suatu sarana saja yang dibuat sebagai institusi oleh manusia. Sebenarnya kita semua adalah GEREJA – Tubuh Kristus di dunia. Setelah perjalanan iman saya 35 tahun ini saya merasa yang perlu adalah hubungan pribadi kita dengan Yesus sebagai juruselamat kita. Roh kudus turun ke dalam saya pada saat retret di Romo Yohanes di tumpang malang pada saat saya di SMA dulu. pertumbuhan iman saya tidaklah mulus selalu, kadang jatuh bangun lagi. tetapi saya bersyukur kepada Tuhan yang selalu membangunkan saya lagi.
Memang melihat dari tukar pikiran di atas ada kelemahan di semua agama di dunia ini. seperti ritual ritual di agama Katholik yang mungkin kadang membuat banyak orang terutama anak2 muda merasa boring dan tidak bertumbuh. atau mungkin banyak kontroversi disekitar pastor yang tidak boleh menikah – dimana kemudian ada minoritas yang tidak tahan terus malah melakukan pelecehan (1 Korintus7:32-39 memang dikatakan orang yang tidak kawin bisa lebih konsent untuk pleasing Tuhan kalo bisa tahan, tapi kalo ngak kawain itu tidak ada salahnya – jadi Rasul paulus tidak mengatakan MUST Not Married, tapi lebih baik tidak kawin). atau di agama protestan evangelis garis keras ada” secret rapture” sebelum tribulasi seperti yang sudah diulas di website ini. menurut saya pribadi dari membaca alkitab memang Yesus hanya datang 1 kali bukan 2 kali (sekali rapture, sekali untuk akhir jaman – armageddon).
jadi semua ajaran menurut saya musti di test dalam spirit dan mohon petunjuk dari Tuhan. Kalau saudara2 mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus, dia akan memberikan petunjuk melalui Roh Kudus. Semua yang ada di dunia ini doktrin, ritual, etc mungkin ada yang melenceng.. seperti kita ketahui sebagai contoh Gereja katholik pernah dalam kegelapan di middle ages (15th century). Test .. test … test selalu sampai Tuhan kita datang kembali.. Halleluyah Amin.
Love
Brother Engxiong
Shalom Engxiong,
1. Liturgi Gereja Katolik = Boring?
Terus terang, memang mengikuti ritual di Gereja Katolik, jika tidak sepenuhnya mengerti artinya, seseorang dapat menjadi bosan. Tetapi jika dipahami dan dihayati, sungguh, tidak akan membuat bosan dan mengantuk, meski memang liturginya tidak diiringi oleh orkes ataupun band yang canggih. Sebab yang terpenting dan terluhur sudah ada di dalam liturgi tersebut, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Jika ada orang yang memilih musik dan lagu yang indah, atau khotbah yang berapi- api melebihi dari kehadiran Kristus sendiri, maka memang harus diakui bahwa orang itu belum sepenuhnya memahami makna liturgi dalam Gereja Katolik. Suatu permenungan adalah, apa alasan kita memilih Gereja, untuk memenuhi keinginan diri kita atau mengikuti kehendak Tuhan Yesus? Hal ini pernah dibahas dalam Mengapa kita memilih Gereja katolik, silakan klik
2. Soal pelecehan seksual oleh para imam Katolik
Soal pelecehan yang dilakukan oleh para klerus yang terjadi dewasa ini memang merupakan fakta yang sungguh memprihatinkan. Problem ini tidak hanya menyangkut para imam di Gereja Katolik, tetapi juga pada para pendeta dari gereja- gereja Kristen lainnya (contoh datanya klik di sini). Fakta ini sungguh membuka mata kita tentang betapa seriusnya dosa seksual ini mengguncang jemaat Tuhan secara keseluruhan. Walaupun penyimpangan seksual ini adalah dosa besar yang sangat serius, namun harus diakui bahwa pemberitaannya-pun sangat tidak seimbang.
a. Sumber: silakan klik : Associated Press report that the three major insurance companies for Protestant Churches in America say they typically receive 260 reports each year of minors being sexually abused by Protestant clergy, staff, or other church-related relationships.
In light of the sex abuse scandal that rocked the Catholic Church beginning five years ago, religious and victims’ rights organizations have been seeking this type of data for years. It has been hard to come by since Protestant Churches are more de-centralized than the Catholic Church.
Responding to heavy media scrutiny, the Catholic Church has reported that since 1950, 13,000 “credible accusations” have been brought against Catholic clerics (about 228 per year.) The fact that this number includes all credible accusations, not just those that have involved insurance companies, and still is less than the number of cases in Protestant churches reported by just three insurance companies, should be making front page of The New York Times and the network evening news. It’s not.
b. Sumber: silakan klik : According to studies by Jenkins, if one compares the Catholic Church in the United States to the major Protestant denominations, one discovers that the presence of paedophiles – depending on the denominations – is from two to ten times higher for the major Protestant denominations compared to Catholic priests.
c. Beberapa pendeta paedophile yang tidak dilaporkan ke polisi: silakan klik dan klik ini.
Melihat laporan obyektif ini, kita seharusnya melihat, bahwa ya benar, bahwa perbuatan clerical sexual abuse adalah suatu perbuatan dosa yang serius dan memprihatinkan, namun tidak benar bahwa Gereja Katolik adalah yang paling berperan dalam kasus pelecehan seksual, seperti yang dikesankan dalam laporan- laporan media massa. Sebab masih banyak imam yang hidup kudus dan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani umat. Sayangnya, keadaan ini tidak diekspos oleh media massa.
3. Pelecehan seksual ini dapat diatasi kalau imam boleh menikah?
Berdasarkan fakta yang ada, tidak dapat dikatakan bahwa kalau imam boleh menikah lalu tidak ada kasus pelecehan seksual ini. Sebab, kenyataannya kasus pelecehan seksual ini juga dilakukan oleh para pendeta, yang menikah. Kalau benar argumen anda, maka seharusnya tidak ada kasus pelecehan ini pada gereja- gereja Protestan. Tetapi nyatanya tidak demikian: cukup banyak juga penyimpangan ini terjadi di sana, hanya tidak dipublikasikan seperti yang dilakukan media terhadap Gereja Katolik.
Mengenai dasar- dasar Kitab Suci dan Tradisi suci tentang kehidupan selibat para imam (priestly celibacy) sudah pernah dibahas di sini, silakan klik
Walaupun memang dalam Kitab Suci tidak diharuskan agar imam tidak menikah pada jaman para rasul, namun Kristus sendiri dan Rasul Paulus memilih untuk tidak menikah. Tentunya ini merupakan teladan yang sempurna dalam mempersembahkan diri untuk melayani Tuhan. Maka memang tidak ada keharusan bagi semua orang untuk tidak menikah; namun kalau ada yang terpanggil untuk memberikan hidup-Nya secara total kepada Tuhan, mereka dapat memilih untuk mengikuti panggilan hidup ini. Bagi mereka yang terpanggil, tidak akan ada rasa terpaksa untuk hidup selibat bagi Kerajaan Allah. Mereka akan dengan suka cita melaksanakannya, karena mengetahui dengan cara ini mereka semakin sempurna mengikuti teladan Kristus, yang memberikan segala- galanya bagi Tuhan dan Gereja-Nya.
4. Anda mengatakan, "Gereja katholik pernah dalam kegelapan di middle ages (15th century)".
Jika kita membaca sejarah Gereja, kita akan mengetahui bahwa memang pada jaman sekitar abad ke 14-15 terdapat kondisi yang memprihatinkan dalam Gereja Katolik, yang dimulai dengan adanya ajaran Albigenses dan Cathar di abad 12. Ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Namun, meskipun ada keadaan yang kisruh sedemikian, tidak dapat dikatakan bahwa ada "doktrin Gereja Katolik yang melenceng", seperti perkataan anda. Kalaupun ada keadaan yang buruk terjadi di abad ke 14-15 karena adanya para imam yang tidak hidup sesuai dengan panggilan mereka, itu adalah karena pelanggaran terhadap ajaran Gereja Katolik yang sesungguhnya, namun bukan kesalahan ajaran/ doktrin Gereja Katolik. Silakan anda menyebutkan kiranya doktrin apa yang anda pandang melenceng, nanti dapat kita diskusikan bersama. Sebab bisa jadi, apa yang anda pandang ‘melenceng’ tersebut adalah karena adanya kesalahan persepsi akan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik.
Akhirnya, benar Engxiong, bahwa kita sebagai umat beriman akan terus diuji oleh Tuhan, sampai akhir hidup kita. Justru oleh karena itu kita harus mengusahakan agar dapat hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai murid- murid Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Sdr Stef,
Ketika saya bercerita ttg anda kepada rekan2 saya di Australia, mereka semua mentertawakan anda. Mengapa? Sebab org2 Katolik seperti anda sangatlah AROGAN, dengan beranggapan HANYA ajaran Katolik saja yg benar dan semua ajaran Kristen yg lain (bahkan saksi Jehovah) adalah salah.
Kita2 di luar negeri tidaklah berperang melawan gereja Katolik. Mengapa? Jika org2 Katolik bebal pikirannya dan tdk mau membuka otak mereka, biarkan saja. Kita2 punya tugas lain, yaitu menyelamatkan jiwa2 org2 yg belum percaya (UNBELIEVERS) kepada Tuhan.
Kita2 tdklah berperang melawan sesama umat Kristiani, melainkan berperang melawan kaum ATHEISTS (yg saya yakin tdk akan tertarik dgn hukum2 Kanon/ajaran2 suci anda).
Kenyataannya adalah:
1. Di Korea – Rev Paul Yong Gi Cho – berhasil meng-Kristenisasikan Korea. Gereja beliau adlh
gereja Kristen terbesar di Asia (bukan Katolik) – dgn umat hampir 800ribu – 1 juta org.
2. Di China – Evangelist2 Kristen berhasil menjelajahi kampung2 terpencil di Cina dan meng-
Kristenkan (bukan mengkatolikkan) org2 China yg tadinya Atheist.
3. Di Jepang – Agama Kristen (bukan Katolik) berkembang pesat mengalahkan Shintoism.
4. Di India – Agama Kristen berkembang pesat – bahkan ada gerakan Ricksaw for Jesus – yg
disponsori oleh umat Kristen, atau pendeta Biju Thampy yg menyelamatkan anak2 di slump
dan mengKristenisasikan mereka.
5. Di Singapore – 50% warganya sekarang menjadi Kristen.
6. Di Ukraine dan Eropa Utara – Kristiani berkembang pesat
7. Di Afrika – Rev Reighardt Bonke – menyelamatkan lebih dari 1 juta jiwa – dan melawan byk
dukun2 Afrika yg terus menerus menggunakan ilmu gelap utk melawan dia.
8. Salah satu anak dari pemimpin tertinggi Hamas menjadi Kristen (bkn Katolik)
9. Di Amerika – banyak umat Islam masuk Kristen (bkn Katolik).
10. Di Australia/Amerika – banyak umat Hindu (terutama dari India/Bangladesh/Nepal) pindah
ke agama Kristen.
Sekali apakah tujuan agama Katolik??? Untuk penyucian diri???.
John 15:1 Jesus said to his disciples: I am the true vine, and my Father is the gardener.
2 He cuts away every branch of mine that doesn’t produce fruit. But he trims clean every branch that does produce fruit, so that it will produce even more fruit.
3 You are already clean because of what I have said to you.
Yesus menginginkan kita untuk menjadi “FRUITFUL” – utk membuat banyak buah2 iman. Tujuan umat Kristen adalah menarik org2 yg belum percaya utk menjadi percaya.
Sangatlah sulit utk UNBELIEVERS menjadi Katolik, dikarenakan arogansi gereja Katolik yg mengutamakan katekisasi dan sakramen2 diatas hausnya jiwa2 akan Tuhan.
Sekali lagi Yesus berkata: “BapaKu akan memotong dahan2 yg tdk bisa menghasilkan buah2, dan dahan2 yg menghasilkan buah2 akan disuburkan supaya mereka bisa menghasilkan lebih banyak buah2.”
Mengertikah anda mengapa pengikut gereja Katolik berkurang? Berbuahkah gereja anda?
Haruskan bersikap arogan untuk memenangkan jiwa2? Semakin arogan anda, maka akan semakin banyak org Katolik pindah ke Kristen.
Sherly
Shalom Sherly,
1. Terima kasih atas tanggapannya. Bagi saya, tidak menjadi masalah kalau anda dan teman-teman anda di Australia mentertawakan saya. Saya juga minta maaf kalau sampai terkesan bahwa saya arogan. Namun, sebenarnya tidak ada yang dapat saya sombongkan dari diri saya, karena saya menyadari bahwa saya juga orang berdosa dan pengetahuan kekatolikan saya juga tidak seberapa. Semakin belajar iman Katolik, semakin saya menyadari bahwa apa yang saya tahu tidaklah banyak, karena iman Katolik begitu dalam dan kaya. Namun, kalau anda mengatakan bahwa saya arogan karena saya mengatakan bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik, maka itulah yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Di satu sisi, Gereja Katolik juga mengakui adanya kebenaran di dalam agama-agama lain. Menurut saya, daripada mentertawakan orang lain, akan lebih baik kalau teman-teman anda di Australia yang dulunya umat Katolik dan berpindah ke gereja non-Katolik dapat bergabung dalam diskusi ini. Dengan demikian, mereka dapat menunjukkan kesalahan yang saya lakukan. Saya telah membuat artikel tentang Saksi Yehuwa di sini – silakan klik dan klik ini. Kalau anda merasa bahwa Saksi Yehuwa tidak salah, maka apakah anda setuju dengan pandangan mereka yang percaya bahwa Yesus bukan Tuhan? Kalau anda mau berdiskusi tentang hal ini, silakan berdiskusi di link-link tersebut.
2. Anda mengatakan "Kita2 di luar negeri tidaklah berperang melawan gereja Katolik. Mengapa? Jika org2 Katolik bebal pikirannya dan tdk mau membuka otak mereka, biarkan saja. Kita2 punya tugas lain, yaitu menyelamatkan jiwa2 org2 yg belum percaya (UNBELIEVERS) kepada Tuhan.
Kita2 tdklah berperang melawan sesama umat Kristiani, melainkan berperang melawan kaum ATHEISTS (yg saya yakin tdk akan tertarik dgn hukum2 Kanon/ajaran2 suci anda)."
Tidak ada maksud kami berperang dengan agama-agama lain. Anda dan teman-teman non-Katolik yang masuk ke website katolisitas.org, website yang memaparkan pengajaran Gereja Katolik. Adalah hak anda untuk tidak menyetujui artikel di site ini. Namun, menjadi hak kami juga untuk menjawab dan memberikan argumentasi dari sisi pandang iman Katolik. Dan site ini juga terbuka untuk agama-agama lain maupun atheis. Anda dapat melihat beberapa diskusi tentang hal ini di sini:
Tuhan tidak ada karena banyak kejahatan – 24 Mar 09
Keberadaan Tuhan dan kehendak bebas – 23 Mar 09
Big bang dan manusia adalah percikan Allah? – 29 Oct 08
Silakan membaca link-link tersebut. Anda akan melihat bahwa dalam berdiskusi, kami mencoba mencari dasar yang sama. Diskusi dengan atheis tidak memerlukan dogma-dogma yang terlalu detail, karena pada tahap ini tidak diperlukan. Namun dogma Katolik juga menyatakan bahwa manusia mempunyai akal budi untuk mengetahui Tuhan yang satu. Dengan demikian diskusi juga menggunakan dasar-dasar filosifi serta bukti-bukti pendukung lain. Namun, kalau saya berdiskusi dengan anda, maka kita dapat berdiskusi dari Alkitab, karena kita berdua percaya akan otoritas dari Alkitab.
3. Tentang jumlah umat, saya tidak akan memberikan tanggapan lebih lanjut, karena saya yakin dengan google, setiap orang dapat menemukan data umat Katolik dibandingkan dengan umat non-Katolik. Silakan melihat data di bawah ini.
– North Korea: silakan klik, South Korea: silakan klik
– China: silakan klik
– Jepang: silakan klik
– India: silakan klik
– Singapura: silakan klik
– Ukraina: silakan klik
– Afrika: silakan klik dan klik ini
– Amerika: silakan klik
– Australia: silakan klik
4. Anda bertanya "Sekali apakah tujuan agama Katolik??? Untuk penyucian diri???" Tujuan dari Gereja Katolik adalah untuk mengantar anggotanya kepada keselamatan kekal dan mewartakan Kristus ke seluruh dunia, karena Tuhan menginginkan agar seluruh manusia memperoleh keselamatan. Kalau anda ingin berdiskusi tentang konsep keselamatan, maka kita dapat melakukannya secara terpisah. Ayat Yoh 15:1-3 tentu saja saya mengimani. Dan buah-buah limpah yang dihasilkan adalah bersumber pada Kristus. Dan kalau kita mengasihi Kristus, maka kita akan melaksanakan semua perintah-Nya (lih. 1 Yoh 2:3). Dengan demikian perintah-Nya juga termasuk perintah untuk bersatu dan menghindari perpecahan, seperti yang dinyatakan di Yoh 17.
5. Anda mengatakan "Sangatlah sulit utk UNBELIEVERS menjadi Katolik, dikarenakan arogansi gereja Katolik yg mengutamakan katekisasi dan sakramen2 diatas hausnya jiwa2 akan Tuhan." Saya pikir pernyataan seperti ini kurang disertai dengan bukti-bukti, apalagi kalau melihat bukti-bukti para misionaris Katolik yang pergi ke ujung dunia untuk mewartakan Kristus.
Anda mengatakan "Sekali lagi Yesus berkata: “BapaKu akan memotong dahan2 yg tdk bisa menghasilkan buah2, dan dahan2 yg menghasilkan buah2 akan disuburkan supaya mereka bisa menghasilkan lebih banyak buah2.”
Mengertikah anda mengapa pengikut gereja Katolik berkurang? Berbuahkah gereja anda? Haruskan bersikap arogan untuk memenangkan jiwa2? Semakin arogan anda, maka akan semakin banyak org Katolik pindah ke Kristen."
Pernyataan di atas hanya akan melemahkan argumentasi anda, karena tidak mempunyai bukti-bukti yang jelas. Akan menjadi jelas, kalau anda mempunyai bukti misalkan: Tahun 1900 umat Katolik di seluruh dunia 10, kemudian 50 tahun kemudian menjadi 8, 100 tahun kemudian menjadi 5, dan kemudian 110 tahun kemudian menjadi 1. Namun, kenyataannya – sumber – silakan klik.
Church membership in 2007 was 1.147 billion people,[211] increasing from the 1950 figure of 437 million[215] and the 1970 figure of 654 million.[216] In 2005, there was an 1.5% increase from 1.098 to 1.115 billion Catholics worldwide, including an increase of 3.1% in Africa and 1.18% in Asia,[1] where the Church comprises 3% of the population.[217]
Bahwa Gereja Katolik harus terus berjuang agar semakin banyak umat yang masuk ke dalam Gereja Katolik adalah sesuatu yang harus dilakukan. Dan ini juga menjadi tantangan bagi semua gereja non-Katolik.
6. Tidak ada yang arogan di sini, yang ada hanyalah memaparkan apa yang dipercaya oleh Gereja Katolik. Justru kalau saya mengatakan bahwa semua agama sama saja dan semua agama Kristen sama saja, maka tidak mengatakan kebenaran yang dipercaya oleh Gereja Katolik. Dengan demikian diskusi kita tidak berdasarkan kebenaran. Menjadi hak anda untuk bertanya, menyanggah, dll. Dan saya pikir adalah wajar, kalau saya juga berhak untuk menjawab argumentasi anda. Marilah kita kembali kepada diskusi tentang dogma dan doktrin di sini – silakan klik. Dan saya yakin bahwa anda berpindah dari Gereja Katolik bukan karena angka-angka statistik di atas, melainkan karena anda ingin benar-benar mencari kebenaran. Oleh karena itu, diskusi dogma dan doktrin menjadi lebih substansial dibandingkan dengan diskusi angka-angka. Semoga dapat diterima dengan baik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Halo Stef,
Ada beberapa koreksi berikut:
1. Data yg anda ambil adalah North Korea (yg Komunist basis) bukannya South Korea, mereka adalah berbeda. Pyongyang dan Seoul adalah berbeda.
2. Ttg peningkatan jumlah anggota Gereja Katolik menurut statistik: di reply yg lain sdh saya jelaskan bahwa pengumpulan data statistik ini TIDAK NYATA, karena yg meninggalkan gereja Katolik tidaklah BENAR2 dihitung.
Anda tetap bersembunyi di belakang argumen statistik anda.
3. Pertama kali saya membaca website ini, saya menemukan adanya surat yg anda kirimkan kepada seorg pendeta Kristen ttg pemujaan patung pada tahun 2000, dan saya membaca banyaknya komentar2 sinis/menyakitkan baik dari anda, ibu Indri, dan rekan2 anda terhadap pandangan gereja Kristen ttg pemujaan patung tsb. Hal inilah yg mendorong saya untuk ikut terjun di website ini dan memberikan banyak pandangan2 lain ttg agama Katolik.
Pernahkan anda membaca artikel2 atau buku2 dari para biarawati2 atau biarawan2 yg meninggalkan gereja Katolik dan pindah ke agama Kristen (various denomination)?
1. A Study of Catholic Practice and Doctrine – Mary Ann Collins (A Former Catholic Nun)
2. The Gospel According to Rome: Comparing Catholic Tradition and the Word of God, by James G. McCarthy
3. Catholicism: Crisis of Faith (Video)
4. Goddess Unmasked: The Rise of Neopagan Feminist Spirituality (Philip G. Davis)
5. Messages from Heaven (James Tetlow – former Catholics)
Masih banyak buku2 yg lain yg ditulis oleh ‘former Catholics’ ttg Catholic Belief – yg saya yakin “dilarang” dibaca oleh org2 Katolik karena takut iman Katolik mereka terganggu.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda berbesar hati untuk bisa membaca pendapat org2 diatas dan alasan mereka meninggalkan gereja Katolik? Apakah mereka semua salah? Hanya anda2 di Katolisitas yg benar?
sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas koreksinya tentang data statistik yang saya berikan. Saya telah menambahkan data South Korea. Tentang statistik tersebut, minimal dapat memberikan gambaran tentang jumlah dari masing-masing umat. Tentu saja saya tidak menyangkal ada yang berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain. Namun, sebaliknya anda juga tidak dapat menyangkal bahwa ada yang berpindah dari gereja lain ke Gereja Katolik. Dengan demikian sulit sekali kalau anda berpegang bahwa data statistik tersebut salah karena yang meninggalkan Gereja Katolik tidak dihitung. Bagaimana dengan yang meninggalkan gereja lain ke Gereja Katolik? Apakah anda mempunyai data statistik yang lain yang jumlahnya sungguh sangat berlainan dan menyajikan data yang lebih akurat?
Seperti yang saya kemukakan sebelumnya, anda bebas untuk mengekspresikan ketidaksetujuan anda akan pengajaran Gereja Katolik dan kita dapat membahasnya dengan hormat dan lemah lembut, sebagaimana layaknya murid Kristus. Saya minta maaf kalau ada komentar yang terkesan sinis bagi anda. Namun, memang situs ini adalah situs yang memaparkan ajaran Gereja Katolik, yang mungkin tidak anda setujui. Silakan memberikan masukan kepada kami akan komentar dari katolisitas yang berkesan sinis. Di satu sisi, perbedaan adalah hal yang wajar. Untuk mengatakan semua gereja sama justru malah mengaburkan kebenaran dan merupakan bentuk toleransi yang semu. Yang penting adalah kita dapat menyikapi perbedaan dengan bijaksana, dan menyampaikan argumentasi dengan baik.
Untuk buku-buku dan kesaksian dari orang yang meninggalkan Gereja Katolik, saya juga membacanya. Dan saya mempunyai beberapa buku yang bertentangan dengan iman Katolik, seperti beberapa yang anda sebutkan: Roman Catholicism (Loraine Boettner), The Gospel according to Rome (James G. McCarthy), beberapa buku dari James White, dll. Tentang Mary Anna Collins: sayang dalam kesaksiannya dia telah mendapatkan keterangan yang salah tentang iman Katolik. Kalau dia mau, sebenarnya ada banyak ajaran Gereja resmi (konsili dan dokumen Gereja) yang dapat dia baca. Namun, menurut kesaksiannya beberapa imam telah mengajarkan iman Katolik, yang menurut saya (kalau benar seperti yang dipaparkannya dalam kesaksiannya), imam tersebut tidak mengajarkan apa yang sebenarnya dipercaya oleh Gereja Katolik. Anda tidak perlu kuatir bahwa orang-orang tidak dapat membaca kesaksian mereka yang berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain, karena hampir semua kesaksian sebenarnya dapat dibaca di internet. Dan kembali saya ingin menegaskan bahwa saya tidak menyangkal bahwa ada yang berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain, dan ini sama nyatanya dengan yang berpindah dari gereja non-Katolik ke Gereja Katolik.
Dengan demikian, saya terbuka untuk berdiskusi, jika memang ada dari artikel atau tanya jawab di katolitas.org tidak sesuai dengan pendapat anda. Itulah sebabnya, saya ingin menekankan bahwa akan lebih baik diskusi berfokus pada dogma dan doktrin dan bukan pada kasus per kasus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
saran buat Sherly: Lebih baik fokus pada item2 penting dari suatu diskusi dari pada hanya mengambil sisi tidak pentingnya: tentang hitung2 yg tidak terlalu penting dan tidak mempengaruhi iman anda bukan?tentang anda merasa “tersinggung”.Mengapa anda perlu tersinggung?Mestinya semenjak anda masuk ke sini harusnya dari awal anda dalam KESADARAN PENUH bahwa ini adalah web untuk umat Katolik dan mereka yang mau mencari kebenaran.Menurut saya, web ini jauh lebih manusiawi dibandingkan dengan web web lain. …[dari Katolisitas: kami edit]
Orang2 yang pindah agama wajar saja…. Yang kemudian menjadi kurang wajar adalah: Orang yang tadinya hafal Alkitab luar kepala dari A-Z dari kecil tiba2 dan akhirnya mempelajari kembali semua tulisan Bapa Gereja dan memutuskan bergabung dengan Gereja Katolik. Bandingkan terbalik dengan umat Katolik yang kurang paham kurang melek Alkitab (meskipun mantan biarawati-belum tentu melek Alkitab seperti umat Protestan lho).Apalagi tulisan Bapa Gereja….Kesimpulan Inilah Karya Roh Kudus. Yang melek dari awal justru kembali ,sedang yang tidak melek semakin tersesat karena ketidaktahuan mereka dan ketidakmau tahuan mereka untuk mencari tahu atau lebih parah lagi hanya karena alasan pribadi yaitu sakit hati pada institusi Gerejawi.
@Sherly:
Saya pribadi sebagai jemaat Gereja, tidak pernah dilarang untuk membaca buku-buku seperti itu. Jadi darimana sdri. Sherly bisa beranggapan seperti itu? Saya sendiri membaca-baca buku seperti itu, bahkan sering berdiskusi dengan hamba Tuhan ‘gereja’ non-Gereja. Tujuannya hanya satu, saya mendapatkan jawaban yang tepat. Kita tidak mungkin kan, bertanya bagaimana keadaan Amerika pada orang Korea Utara? (kiasan saja).
Saya selalu ingat akan sabda Kristus di injil Mat5:6, dan bagi orang mengaku Kristen seperti kita, sepertinya itu memang harus dilakukan. Maka dari itu, cobalah kalau anda bertanya tentang sesuatu mengenai ajaran Gereja, tanyalah pada orang yang mengerti. Jangan langsung “memfonis” tentang sesuatu terlebih dahulu, sulitkah itu bagi anda? Maaf, karena semua yang anda tuduhkan, bagi orang awam seperti saya saja, sudah bisa mengambil kesimpulan tentang anda.
Mengenai umat Gereja yang pindah ke ‘gereja’ non-Gereja, ataupun sebaliknya, saya hanya teringat pada satu ayat “bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu…” Yoh15:16, dan karena saya ada dalam Gereja yang didirikan-Nya, bukan yang didirikan oleh orang tertentu, maka saya selalu bersukur mengetahui hal itu. Dan mengenai orang-orang ‘bebal’ yang tidak mau tahu (gaya bahasa st. Yakubus), saya teringat dengan sabda di injil Lukas “barangsiapa mendengar kamu, ia mendengar Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku” Luk10:16. Dan karena saya tahu saya dalam Gereja yang tidak pernah terputus dari jaman Kristus, saya hanya bisa tersenyum setiap kali membacanya.
Oy, mungkin sdri. Sherly bisa membaca dialog tentang Wahyu Allah dan Kebenaran di web ini, setelah sdri. Sherly menjawab dengan baik apa yang Kak. Stef tanyakan (pada putaran ke-2), mungkin diskusi bisa dilakukan lebih baik lagi (maaf bila sudah membacanya).
Bukannya kenapa, sebagai pembaca, saya juga kurang setuju dengan gaya bahasa yang sdri. Sherly katakan.
Terakhir, ini hiburan untuk anda
http://www.youtube.com/watch?v=ceWeNFNv4dI&NR=1
Terima kasih.
Damai Kristus selalu beserta domba’Nya.
Dear Lukas,
Kata: “barangsiapa mendengar kamu, ia mendengar Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku” Luk10:16.
– Ini ditujukan kepada NON-BELIEVERS/org yg tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Begitu arogannya anda jika mengatakan ini HANYA untuk umat Katolik semata. (inilah contoh2 arogansi yang saya maksudkan diatas). Sekali lagi, pada awalnya – Gereja dikenal sebagai Kristen (Anda baca Acts 11:26) bukan Katolik. Gereja katolik sendiri baru didirikan 300 tahun setelah Yesus.
Bagaimana anda bisa menafsirkan Lukas 10:16 sebagai ayat untuk orang Kristen yang BUKAN Katolik?
Saya rasa anda adalah korban kefanatikan anda terhadap gereja Katolik.
sherly.
Shalom Sherly,
Terima kasih atas komentarnya. Untuk menjawab pertanyaan siapakah kamu dalam perkataan “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.” (Lk 10:16), maka ini semua tergantung dari pertanyaan “Apakah Yesus mendirikan Gereja yang satu atau tidak“. Dengan demikian, anda harus membuktikan apakah dalam Mt 16:16-19, Yesus mendirikan Gereja di atas rasul Petrus atau bukan. Oleh karena itu, silakan meneruskan diskusi di sini – silakan klik. Kalau Yesus mendirikan Gereja di atas rasul Petrus dan penerusnya (Paus), maka mendengarkan “kamu” adalah sama saja dengan mendengarkan “Gereja Katolik”. Jadi, pada akhirnya semua kembali ke pertanyaan semula, Apakah Yesus mendirikan Gereja dan yang manakah Gereja-Nya? Semoga Sherly dapat melihat adanya dasar argumentasi ini, sehingga tidak mudah untuk menuduh orang dengan mengatakan “Saya rasa anda adalah korban kefanatikan anda terhadap gereja Katolik.” Sherly dapat memberikan argumentasi yang baik dengan dasar-dasar yang kuat, sehingga dapat membantu Sherly untuk menjelaskan mengapa anda berbeda pendapat, misalkan “Saya tidak setuju kalau Lk 10:16 ditujukan kepada Kristen non-Katolik, karena Yesus mengatakan di ….. dst-nya” Dan anda senantiasa mengatakan bahwa Gereja Katolik didirikan tahun 300 tanpa memberikan bukti-bukti. Kalau anda mau berdiskusi tentang topik ini, silakan melanjutkan diskusi di link tersebut – silakan klik, karena hal ini berhubungan dengan Mt 16:16-19.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Damai Kristus Sherly,
kalau analogi anda yang digunakan, saya mau bertanya..
apabila ada non-believers bertanya “jadi apa yang harus percayai sekarang kalau ingin “pindah”? yang meyakini Ekaristi Tubuh Tuhan, atau yang hanya di bilang simbolik? yang percaya Api Penyucian atau yang tidak? boleh memasang patung gak di rumah? trus, Kitab Suci apa yang harus saya pake? yang tebal (Deuterokanonika) atau yang tipis (non-D)? bukannya mereka semua katanya pengikut Kristus??”
apa yang akan anda jawab?
terima kasih,
Kristus memberkati selalu
Tanggapan untuk saudara Sherly :
1. Sekedar saran saja saudara Sherly, jika anda sudah membaca buku dari orang – orang yang berpindah ke kristen, maka alangkah baiknya jika anda juga membaca buku dari orang – orang yang berpindah ke katolik. Jadi paling tidak anda memiliki 2 gambaran yang berbeda dan bisa dimengerti satu sama lain. Selain itu saudara Sherly juga diusahakan untuk merubah pola pikir dari kristen menjadi katolik, sehingga bisa tahu sudut pandang dari gereja katolik, karena kalau dengan pola kristen tapi berusaha memahami katolik maka yang ada hanya penolakan – penolakan saja, begitu pula sebaliknya.
2. Masalah jumlah umat. Jumlah umat tidak menentukan kebenaran. mari kita lihat saudara kita yang Islam, jumlah umat mereka melebihi katolik dan kristen ( secara individual ), dan perkembangan mereka juga sangatlah pesat ( di koran Jawa Pos tertulis 4 tahun itu berhasil menyaring 500000 jiwa di England ). Kalau misalnya di agama X itu adalah 100% kebenaran YESUS ada di sana, walaupun jumlahnya cuman 1 orang, ya orang itu yang akan masuk ke surga daripada sisanya 6 milyar penduduk bumi yang akan ke neraka. Kalau hanya dilihat dari jumlah saja, jujur, agama Islam jauh lebih pesat daripada katolik dan kristen, berarti, agama mereka yang dikehendaki TUHAN ?
3. Masalah, “menertawakan”, bukankah itu juga salah satu sikap arogansi, coba mungkin saudara Sherly bisa melihat saudara Indah yang dari kristen berdialog dengan kasih dan saling memahami satu sama lain. Hal ini malah membuat pihak pembaca baik katolik dan kristen bisa saling mengerti dan memahami.
4. Tentang melawan “unbelievers”, saya sangat setuju dengan anda, daripada saya ribut – ribut berperang melawan “saudara” sendiri, saya lebih suka “berperang” melawan unbelievers. Tetap berjuang saudara Sherly !!!
5. Walaupun keluarga sherly semuanya katolik taat dan sherly adalah kristen yang taat pula, kemudian sherly berkata bahwa tidak akan ada yang bisa memindahkan sherly ke agama lain. maka itu juga menjadi hak & pertanggungjawaban dari masing – masing kita. Kalau anda ingat tentang orang kaya yang masuk neraka dan dia meminta untuk dihidupkan lagi agar bisa memperingatkan saudaranya agar bertobat, apa yang dikatakan ?, meskipun bangkit dari kuburpun kalau hati kita tidak percaya maka selamanya kita juga tidak akan percaya. Hal ini sama kalau YESUS datang kepada Sherly dan berkata bahwa agama Islamlah yang benar, maka kalo sherly tidak percaya ya tidak akan pindah. Hal ini juga berlaku bagi kita semua. Kalaupun nantinya orang – orang katolik [dari katolisitas: Katolik juga Kristen] masuk surga semua dan kristen [mungkin maksudnya: kristen non-Katolik] masuk neraka, maka hal itu menjadi tanggung jawab anda sendiri. Dan sebaliknya ternyata orang kristen masuk surga semua dan katolik masuk neraka, hal itu juga tanggung jawab dari kami sendiri. maka alangkah baiknya kalau kita berdiskusi tentang doktrin dan dogma, karena disinilah akan terlihat kebenaran YESUS yang sesungguhnya.
6. Untuk website ini mungkin saudara Sherly bisa memberikan kepada teman – teman anda (daripada bercerita), karena akan terpampang dari sudut pandang Sherly. Tapi kalau teman – teman anda yang berdiskusi sendiri dengan website ini, mungkin mereka mempunyai pandangan sendiri – sendiri.
7. Kalau tidak salah (kalau salah lewatkan saja tanggapan ini) anda pernah menuliskan bahwa jumlah total kristen di australia lebih banyak daripada katolik. kalo total, memang iya ( tapi individu, tidak sama sekali bahkan jauh ), tapi apakah yang disebut total ini ? karena kristen pantekosta dan lutheran berbeda dalam teologi dan pengajaran2nya, belum lagi kristen kharismatik dengan kristen calvin, dengan 33000 denominasi dan pengajaran yang berbeda2, maka itu bukan total, tapi individu. ( anda hanya melihat kata “kristen”, tapi tidak melihat “lutheran, calvin, babtist, pantecosta” dan sebagainya ). bagaimana disebut sebagai kesatuan. justru yang saya rindukan adalah bersatunya gereja – gereja kristen di seluruh dunia agar bisa membawa kasih kristus ke dunia ini. tapi betapa sedihnya saya ketika melihat teman saya kristen yang ada di bethany tiba – tiba membentuk gereja sendiri, bahkan malah rebutan jemaat.
Semoga saudari Sherly bisa belajar banyak tentang kepenuhan kebenaran YESUS dalam gereja Katolik. Saya akan selalu mendoakan anda dan juga melalui perantara Bunda Maria agar anda bisa berjuang selalu untuk YESUS KRISTUS. TUHAN YESUS Memberkati.
pak Stef,
maaf, saya ikutan nimbung ya. Saya Protestan, tepatnya REFORMED PROTESTAN. Saya tidak mentertawakan ataupun memandang bpk Arogan. Justru saya salut dan berterima kasih adanya website ini sehingga saya bisa ikut BELAJAR. Karena Anugerah Tuhan, Tuhan menaruh saya di gereja protestan dimana orang awam seperti saya ini boleh mendapat keluasan untuk belajar sebanyak mungkin baik itu Theology, filsafat, music gereja, dll secara bertanggung jawab dengan diadakannya kelas kelas theology seperti dokrin Allah Tritunggal, Dokrin Kristology, Dokrin manusia dan dosa, Dokrin gereja, kitab para nabi, perjanjian baru dan intertestamental, perjanjian baru, kitab kitab syair, filsafat (mulai dari pra sokrates sampai jaman modern)
Katolik memiliki Dokrin yang luar biasa, kita sama dalam hal dokrin yang MUTLAK seperti dokrin Allah, Dokrin Kristology, dll…. tentu kita beda dalam hal berdoa kepada para perantara, dll. Saya pernah menitikkan air mata waktu mendengarkan pendeta saya berkotbah mengenai keagungan Maria, pengorbanan Maria yang lua biasa, tidak mudah seorang wanita muda belia haus menghadapi masyarakat yang pasti melontarkan tuduhan tuduhan yang tidak benar. Saya sangat mengagumi Maria, tetapi, tetap saja ada kesulitan di hati saya untuk berdoa kepada “creature”
Mengenai berhala, patung hanya berhala tingkat rendah. Berhala yang tingkatnya lebih tinggi adalah pemberhalaan DIRI, ini yang justu sering tidak disadari oleh SETIAP KITA….dan justru berbahaya dan menipu begitu halus.
Saya mengerti sulit sekali ya menegakkan kebenaran di JAMAN POSTMODERN. Kalau kita berani mengatakan mana benar mana salah, langsung kena cap SOMBONG, TIDAK TOLERAN.
Maju terus pak!
Shalom Ester,
Terima kasih atas komentar dan dukungannya untuk situs ini. Sedari awal kami menyadari bahwa tidak mungkin kami dapat menyenangkan semua pihak. Kami ingin agar situs ini dapat benar-benar memberikan informasi tentang apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik, baik orang setuju maupun tidak setuju. Saya senang bahwa anda mempunyai kesempatan untuk belajar begitu banyak. Tentu saja, karena kita mempunyai dasar teologi yang berbeda, maka dalam beberapa hal kita mempunyai perbedaan pendapat. Pada akhirnya kita harus mengakui bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang relatif, karena kebenaran adalah sesuatu yang bersifat absolut. Kalau A dan B saling bertentangan, maka tidak mungkin A dan B adalah sama-sama benar. Dengan demikian, kita dapat berdiskusi tentang pandangan kita masing-masing dengan hormat dan lemah lembut.
Kalau Esther mau, kita juga dapat berdiskusi tentang berdoa dengan perantaraan para kudus. Mungkin anda dapat membaca diskusi panjang ini terlebih dahulu – silakan klik (lihat diskusi di bagian bawah dengan Machmud). Mungkin dari diskusi tersebut, anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas bahwa keselamatan adalah bukan hanya masalah personal, namun juga mempunyai dimensi sosial. Dan dimensi sosial ini bukan hanya terbatas pada orang yang masih hidup di dunia ini, namun juga bagi orang yang telah meninggalkan dunia ini – karena orang yang telah meninggal di dalam Kristus tetap hidup. Dengan demikian, akan sulit untuk membayangkan bahwa para kudus di Sorga hanya duduk diam, menikmati kebahagiaan di Sorga tanpa turut mendoakan orang-orang yang masih mengembara di dunia ini, sementara Yesus terus bekerja menjadi perantara. Gereja Katolik tidak berdoa kepada ciptaan/creature namun berdoa bersama Bunda Maria dan para santa-santo, karena tahu bahwa doa orang benar besar kuasanya (Yak 5:16).
Tentang berhala, telah dibahas panjang lebar dalam site ini, baik diskusi dengan Kristen non-Katolik maupun dengan saudara dari agama Islam. Seperti yang anda katakan, berhala bukan terbatas pada patung, namun secara prinsip adalah menggantikan Pencipta dengan ciptaan – baik dalam bentuk uang, kekuasaan, kedagingan, kesombongan diri. 1Yoh 2:16 mengatakan “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” Kita bersama-sama minta agar Roh Kudus dapat menyingkapkan kebenaran kepada kita.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
pak Stef,
thank you. saya akan kalau pas waktunya tepat. baca bacaan doktrin harus diwaktu yang tepat, nggak terburu buru. Saya tau masalah keselamatan ada dimensi sosial bukan hanya personal, Alkitab pun diberikan di dalam kerangka sosial….tidak bisa “ONLY ME AND MY BIBLE” atau “Jesus and me” – menjadi Romantic Jesus tetapi dalam Cosmological Christology. tetapi saya tidak tau urusan socialnya dengan yang sudah meninggal.
Wah, pak…mengerti yang di depan mata saja sulit dan masih banyak yang harus dibereskan, apalagi yang sudah meninggal. Mengerti diri ini saja deh, sudah rumit…. gimana mengerti dunia orang di surga sana…..
saya pernah bilang ke seorang teman saya gini “kadang saya merasa realitas Allah itu lebih real dari pada realitas diri saya sendiri dan betapa mengerikannya manusia tanpa Kristus karena Kristus adalah titik temu antara kesementaraan dan kekekalan”
memang benar, kalau A dan B saling bertentangan tidak mungkin sama sama benar, pasti salah satu benar. karena itu kita harus serius belajar dan terus mencari kebenaran. sayang kan hidup yang temporal cuma diisi dengan tipuan alias SIMULASI kebenaran BUKAN diisi dengan Realitas kebenaran.
Pendeta saya selalu memotivasi kami untuk terus belajar. Beliau selalu berkata di tengah2 kita ada banyak arus pemikiran teologi. Kita perlu belajar melihat semua teology, menguji dan membandingkan mana yang setia dan konsisten dengan kebenaran Alkitab. mengetahui apa yang dipercaya dan mengapa percaya.. credo ut intelligam. Kita tidak boleh menjadi orang Kristen yang sembarangan. dan di dalam pembelajaran kita harus jujur di hadapan Allah, berjiwa seorang murid, rajin dan tetap rendah hati. Untuk itu saya sangat berterima kasih atas kesempatan belajar yang dibuka seluas luasnya.
mengenai sola Fide, Sola Fide yang diajarkan gereja saya adalah Jadi Sola Fide dalam konteks iman SEJATI, yang menghasilkan perbuatan, bukan iman yang palsu yang asal percaya saja.
Iman yang berjalan bersama dengan tanggung jawab manusia, anugerah yang berjalan bersama dengan tanggung jawab.
Saya memang bersyukur, Tuhan menaruh saya di gereja yang memberi keluasan belajar. bahkan acara natal pun kita tidak pernah mengisinya dengan pesta tetapi dengan RETREAT untuk mengerti Kristus yang telah masuk ke dalam SEJARAH. Kesempatan belajar memang banyak tetapi otak saya terbatas juga. Demikian juga dengan keterbatasan waktu. saya kan karyawati biasa…tiap pagi berangkat kerja, tiba di rumah sudah malam. hari ini belajar besok lupa, usia tidak bisa bohong.
okey pak nanti kalau saya sudah baca tulisan mengenai para kudus, saya akan hubungi bapak lagi kalau ada yang ingin saya tanyakan.
Sherly Wrote :
Ketika saya bercerita ttg anda kepada rekan2 saya di Australia, mereka semua mentertawakan anda.
——————————————————————-
Ketika Yesus mewartakan kebenaran, bukan hanya ditertawakan, melainkan diludahi, dihina, dicaci maki bahkan sampai disalib hingga wafat. Saya rasa wajar jika kita ditertawakan ketika melakukan tugas dan tanggung jawab kita sebagai saksi Kristus, hal tersebut merupakan salib yang harus kita pikul.
=========================================
Sherly Wrote :
Sebab org2 Katolik seperti anda sangatlah AROGAN,…….
——————————————————————–
Secara obyektif saya tidak melihat adanya arogansi dari Pak Stef maupun dari moderator lain di forum ini (jika memang ada arogansi, saya sebagai umat Katolik akan ikut memprotesnya juga), yang saya lihat telah terjadi ketimpangan dari diskusi Sdri. Sherly dengan Pak Stef, Pak Stef berusaha menjawab ajaran-ajaran Katolik secara rinci, lengkap dan jelas berdasarkan Alkitab, akan tetapi tidak ada sanggahan-sanggahan dari Sdr. Shrely untuk mengulasnya secara Alkitabiah, sehingga saya pribadi yang mengikuti diskusi ini tidak mendapat feedback berdasarkan Alkitab dari Sdri. Sherly atas jawaban-jawaban Pak. Stef.
===========================================
Sherly Wrote :
………., dengan beranggapan HANYA ajaran Katolik saja yg benar dan semua ajaran Kristen yg lain (bahkan saksi Jehovah) adalah salah.
——————————————————————
Tentunya kita harus meyakini & percaya bahwa ajaran yang menjadi pegangan iman kita adalah yang paling benar, jika tidak, maka untuk apa kita masih mempertahankan ajaran tersebut?
Demikian pula dengan anda, jika anda merasa bahwa ajaran yang anda yakini sekarang bukan yang paling benar, tentunya anda tidak akan bersusah payah menuliskan ajaran-ajaran anda di forum ini.
Saya yakin bahwa anda meyakini ajaran-ajaran yang anda tuliskan di forum ini adalah yang paling benar bagi anda, jadi bukanlah sebuah AROGANSI ketika kita meyakini bahwa ajaran yang kita imani adalah yang paling benar.
=========================================
Sherly Wrote :
Kita2 di luar negeri tidaklah berperang melawan gereja Katolik. Mengapa? Jika org2 Katolik bebal pikirannya dan tdk mau membuka otak mereka, biarkan saja. Kita2 punya tugas lain, yaitu menyelamatkan jiwa2 org2 yg belum percaya (UNBELIEVERS) kepada Tuhan.
Kita2 tdklah berperang melawan sesama umat Kristiani, melainkan berperang melawan kaum ATHEISTS (yg saya yakin tdk akan tertarik dgn hukum2 Kanon/ajaran2 suci anda).
——————————————————————-
Maaf Sdri. Sherly, jika memang demikian adanya, lalu mengapa anda masih menuliskan ajaran yang anda yakini di forum Katolik ini hingga saat ini? Bukankah anda memiliki tugas lain?
==========================================
Sherly Wrote :
Sangatlah sulit utk UNBELIEVERS menjadi Katolik, dikarenakan arogansi gereja Katolik yg mengutamakan katekisasi dan sakramen2 diatas hausnya jiwa2 akan Tuhan.
Sekali lagi Yesus berkata: “BapaKu akan memotong dahan2 yg tdk bisa menghasilkan buah2, dan dahan2 yg menghasilkan buah2 akan disuburkan supaya mereka bisa menghasilkan lebih banyak buah2.”
Mengertikah anda mengapa pengikut gereja Katolik berkurang? Berbuahkah gereja anda?
Haruskan bersikap arogan untuk memenangkan jiwa2? Semakin arogan anda, maka akan semakin banyak org Katolik pindah ke Kristen.
——————————————————————
Sherly Wrote :
Gereja Katolik telah dan terus menerus menjaga kemurnian ajaran-ajaran Kristus sejak dahulu hingga saat ini, bagi Gereja Katolik adalah lebih baik dituduh arogan, sesat bahkan kehilangan umat daripada mentoleransi ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Kristus hanya demi mendapatkan umat.
Salam.
Sherly berbuahkah Gereja Katolik?
ini dia:
1.Buah2 Martir dan darah mereka, tapi sayang darah mereka mempertahankan Iman dan kesetiaan pada Gereja menjadi sia sia karena dengan mudahnya sekarang orang menjual kesetiaannya di Gereja Katolik dengan mengingkari janji iman dan janji baptisnya sewaktu dibaptis di Gereja Katolik.
2.Buah2 Santo dan Santa, tapi sayang mereka sering tidak lagi dihargai oleh orang orang yang menyebut diri mereka “Kristen Modern”. Cerita Santo Santa bagi mereka lebih tidak berharga dibandingkan dengan dongeng sebelum tidur.
3.Buah2 pelayanan pendidikan memelekkan mata banyak orang akan ilmu pengetahuan. INilah mukjizat besar yang banyak orang tidak sadar. Tapi sayang sesudah mereka di melekkan oleh pelayanan pendidikan Katolik, mereka malah menyerang Gereja Katolik dengan pengetahuan yang tidak untuh akan sejarah Gereja.
4.Buah2 pelayanan kesehatan (rumah2 sakit,rumah2 jompo), namun sayang banyak yang hanya menantikan mukjizat, sementara mereka tidak sadar bahwa Tuhan melakukan mukjizat dengan berbagai cara dan berbagai jalan menurut kehendakNya. Bukan hanya menunggu mukjizat lewat penumpangan tangan.
5. dlllllllll
Sherly wrote: “Mengertikah anda mengapa pengikut gereja Katolik berkurang? Berbuahkah gereja anda?
Haruskan bersikap arogan untuk memenangkan jiwa2? Semakin arogan anda, maka akan semakin banyak org Katolik pindah ke Kristen”
—————————–
Sherly, apa yang sebenarnya anda inginkan? Sy makin lama makin merasa whatever you said semuanya ditujukan untuk MENUTUP atau MEMBUBARKAN GEREJA KATOLIK DI SELURUH DUNIA…sekarang jika sy bertanya balik ke kamu ya: Berbuahkan gereja anda? dan jika anda jawab: YES of course…..then go ahead…..keep up the good works and please deh STOP COMPLAINING about others!
If you are not satisfied with your job there, pass me the job! Let me do the counting of the church’s wealth!
Angela!
Oh Sherly kami tidak arogan tapi kami hanya mempertahankan apa yang kami yakini. kalau anda tidak sepaham dengan kami itu hak anda. dan ini adalah web katholik jadi apa yang diulaskan disini adalah yang berhubungan dengan katholik. Menurut saya Katholik adalah agama yang paling banyak penganutnya belum ditambah dengan katholik lainnya. bukan saya sombong dan itu sesuai dengan data statistik agama dunia. anda bisa melihatnya di wikipedia. Jadi tidak beralasan kalau orang-orang katholik pindah keagama lain hilang satu tumbuh seribu. Coba anda pelajari dawah2 yang dikeluarkan gereja lain selalu saja mereka menyerang atau memojokan gereja katholik sementara sepanjang yang saya tau gereja kami pasti hanya mengurusi gereja kami sendiri. itulah yang dilakukan para pendawah katholik. Sekali lagi kami hanya mempertahankan apa yang kami yakini. GBU Sherly
Setuju dengan Pak Didik. Saya merasakan kalau di Katholik, jika ada penganutnya yang “radikal/militan” maka arahnya kedalam (agamanya) bukan keluar (dari agamanya).
[dari katolisitas: kita dapat melakukan evangelisasi ke luar. Bukan dengan menjelek-jelekan, namun dengan menunjukkan keindahan dari iman Gereja Katolik, sehingga orang lain dapat tertarik untuk masuk. Kita harus percaya akan kekuatan “kebenaran”. Kebenaran akan menarik orang-orang, karena kebenaran itu mempunyai nama, Kristus Tuhan, yang adalah jalan, kebenaran dan hidup (lih. Yoh 14:6)]
Shalom
Pembaca katolisitas yang terkasih dalam Tuhan..
Menanggapi “Mengapa berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain”
Benar sekali pendapat bahwa banyak saudara2 kita yang Katolik mau menyeberang ke kandang lain di sebabkan karena “ketidak tahuannya” tentang Dasar Pengajaran Gereja Katolik (kejadian demikian sering terjadi pada lingkungan kecil yang ada di sekitar kita dengan alasan yang berbeda-beda). Akan tetapi lebih banyak lagi umat di luar Agama Katolik (saudara non Katolik) terhanyut oleh ketidak tahuan tentang Pengajaran keKristenan Katolik yang merupakan hal lebih memprihatinkan lagi bagi kita bersama, sehingga mengakibatkan banyak munculnya pendapat saling tumpang tindih, menunjukkan sikap “pembenaran diri” tentang sebuah Kebenaran Ajaran Kristus,
Mereka terfokus pada pandangan sempit yang ada di depan mata, telah melenceng jauh dari ajaran awal Bapa Gereja. sebab mereka ini telah ‘Mengabaikan dan Melupakan‘ bahwa dimasa kehidupan para Bapa Gereja adalah merupakan masa dan zaman yang paling berdekatan dengan zaman Kristus yang Hidup berada di dunia… sebagai umat Katolik hal ini yang pertama-tama harus kita pegang dan sadari bersama..
Yang perlu kita refleksikan kepada mereka adalah beberapa point pemahaman demikian:
(A) Apakah definisi arti sebuah “Agama” bagi seseorang ?
Agama adalah pengakuan ketergantungan dalam bentuk hubungan batin terhadap Tuhan yang dilakukan dengan penuh hormat dan rasa terima kasih.
Hidup Beragama atau Berkeagamaan adalah, Menghayati dan mengamalkan keyakinan yang dianut. antara lain:
1. Menerima dan mengakui ketergantungan manusia kepada Tuhan.
2. Membalas cinta kasih Tuhan melalui karya-karya kasih yang nyata.
3. Menjalankan penghormatan kepada Tuhan dengan penuh ketaatan.
4. Mau bersyukur kepada Tuhan atas segala kemurahan-Nya.
Pengertian Agama mencakup sikap :
1.Mempercayai.
2. Menghayati ajaran-ajarannya.
3. Menyerah dan berserah pasrah.
4. Berbakti. Taat. Setia. Bertekun. Jujur. Adil dan Bertanggung jawab.
Adapun kita yang menyatakan diri sebagai orang-orang yang beragama, yang bertakwa kepada Tuhan akan merupakan batu sandungan bagi orang lain jika kita tidak bertindak sesuai dengan apa yang seharusnya kita ungkapkan…
Maka kalau kita membenci itu berarti kita merusak kodrat kita sendiri dengan (dan sekaligus juga) memutar balikkan realitas seolah-olah “Tuhan itu secitra dengan saya”
Oleh karena itu, tindakan menyeberang ke gereja lain bukanlah sebuah tindakan tanggung jawab iman seseorang… terlebih lagi harus mamahami bahwa seorang umat Katolik jika berbuat salah telah mencemarkan nama komunitasnya sendiri.. bersamaan telah mencemarkan nama Gereja Katolik… yang didirikan oleh Kristus sehingga secara otentik “Telah mencemarkan nama Kristus” yang indentik dengan sebuah perbuatan “Dosa”
(B) Apakah dosa itu ?
Dosa adalah :
1. Membenarkan (setuju) dengan perbuatan Adam dan Hawa.
2. Lebih suka menerima tawaran dunia (sifat duniawi), karena cenderug cinta diri, dan kurang suka mengalahkan dorongan2 hati yang rendah sifatnya.
3. Dengan Tahu dan Mau; serta secara sadar melanggar Hukum / Perintah Allah dan Ketetapan Gereja.
4. Tidak mencintai Allah, Tidak tahu berterima kasih atas kebaikan2 Allah kepada kita.
5. Menentang Allah dan memutuskan hubungan dengan Allah yang telah kita jalin dalam “Baptisan”.
Dengan berbuat “Dosa” kita telah menodai Gereja yang telah dibangun oleh Kristus.
Gereja di dalam arti bangunan fisik adalah Gereja Katolik.
Gereja di dalam arti Tubuh Mistik Kristus adalah Kesatuan dalam Pengakuan terhadap ajaran Kristus.
Kesimpulan akhir, bagi seseorang yang telah di baptis dan diakui sebagai anggota Gereja Katolik, tindakan penyeberangan ke gereja lain dengan alasan apapun adalah tidak dibenarkan, bahkan merupakan sebuah perbuatan “Dosa”.
Mudah-mudahan ulasan tanggapan saya makin meneguhkan Iman Katolik kita bersama, makin mengenal kekurangan-kekurangan dalam menanggapi Kasih Allah, membawa kita semua makin menghayati ajaran-Nya. akhirnya akan membawa kita semua makin dekat kepada Yesus.
Salam damai dalam Yesus Kristus
Felix Sugiharto
[dari katolisitas: Tubuh Mistik Kristus adalah Gereja Katolik]
kakak2 yang terkasih dalam Kristus.
saya sedih dengan diskusi ini walaupun memang banyak yang pelajaran yang bisa saya petik sebagai seorang katolik awam yang memang tidak pandai bicara dengan kitab suci. buat kakak2 yang menjelaskan tentang katolik dengan begitu detail saya sangat bangga dan berterima kasih dengan kalian. teringat pesan frater saat saya katekumen ” kalian jangan marah menanggapi kecaman2 terhadap katolik tetapi hendaknya kalian menjadi semakin percaya dan menjawab dengan kasih”
untuk kak sherly yang terkasih dalam Kristus,
kalau kakak merasa sudah menemuka apa yang kakak cari maka perdalamlah itu. jangan mengatakan hal – hal yang secara tidak langsung seolah mencari2 kesalahan. kalo memang kakak merasa gereja kakak adalah benar maka jalanilah. agama bukanlah mencari umat sebanyak2nya dengan menggunakan cara2 seperti sebuah persaingan dan pencapaian target marketing. kalau kakak hanya memandang segala sesuatu dari boroknya saja. maka yang ada di mata kakak hanya ada borok. pandanglah secara keseluruhan. toh dimana dulu kristen dan katolik adalah suatu tubuh yang kemudian karena perbedaan pendapat dan masa kehitaman gereja, gereja menjadi terpecah.
terlepas darimana yang salah dan mana yang benar, cela apa saja yang telah dilakukan, saya cuma ingin mengatakan seperti kata yang memang menurut saya layak kita ingat.
* Tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada agama yang sempurna, tapi hanya DIA YANG SEMPURNA*
kita semua menginginkan keselamatan dan surga, kenapa kita memperdebatkannya. bukankah lebih baik kita menciptakan surga di dunia dengan kasih sesuai dengan ajaran Bapa? daripada memperdebatkan mana yang benar mana yang salah, mana yang harus bertanggungjawab karena menyembah patung mana yang tidak? kalo maksud kakak menyembah patung itu berhala itu sudah keringgalan jaman kak. sekarang kita tidak bisa mencap saudara kita yang beragama lain yang menyebah patung adalah menyembah berhala karena itu merupakan sudut pandang agama kita semata. toh mereka juga mempunyai ajaran agama yang juga mengajarkan kebaikan. itu kepercayaan mereka masing2. bukankah berhala dunia modern yang sebenarnya adalah uang, nafsu dan kekuasaan?
diskusi ini tidak akan selesai, karena 1 pihak memberikan pengertian, sedangkan pihak lain tidak mau mendengar dan hanya mencari celah lain untuk menjatuhkan dan mematahkan pengertian yang diberikan.
kakak sherly, katanya kakak bekerja di kedutaan vatican. kalau memang kakak merasa yakin kalo keuangan dan sebagainya dalam vatikan itu kotor dan penuh borok, kenapa kakak masi bekerja di situ? kenapa tidak bekerja di tempat lain yang lebih baik daripada mengurusi rumah tangga agama orang lain. toh kalo kakak merasa keuangan dan sebagainya dalam vatikan itu kotor dan borok berarti nafkah yang kakak terima juga kotor. jangan memperdebatkan lagi kak. saya yakin Yesus tidak mengkhendaki umatnya saling mencari cela seperti ini.
sekali lagi untuk kakak sherly, terima kasih atas pendapat2nya. saya dulu bukanlah orang baik. saya pendosa berat. tapi hati saya nyaman di sini, dan pendapat2 kakak membuat saya semakin nyaman ada di katolik, karena katolik adalah satu dan tidak terpecah. dan pendapat2 kakak membuat saya makin belajar banyak tentang katolik. jalanilah imanmu kak. tujuan kita sama kepada Yesus. jangan mempermasalahkan bagaimana jalan kita masing2 menuju DIA. hanya dia yang menentukan.
dulu romo saya pernah berkata ketika saya inisiasi sebagai katekumen.
*jangan memandang agama yang kalian peluk sebelum pindah agama adalah neraka, atau agama yang tidak menyelamatkan, tetapi sebagai pengantar kalian kepada Tuhan, dan kalian memilih katolik karena kalian sadar dan ingin menerima tawaran keselamatan yang diberikan Kristus. dan itu hanya akan terjadi apabila kalian menjalani ajaran2 Kristus dan menjalani tanggung jawab sebagai seorang katolik*
jadi saya rasa ini sama halnya dengan kakak sherly. hanya saja seorang katoliknya diganti sebagai seorang kristen untuk kakak.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.
Untuk saudara Merlin iman tanpa perbuatan adalah mati jadi iman yang disertai dengan perbuatan2 benar yang akan menyelamatkan kita. dan ajaran itu ada didalam iman Katholik. tidak ada ditemnpat lain.
Dear Merlin,
Anda mengatakan itu dalam artikel anda diatas karena anda tidak tahu. Anda tidak pernah berkecimpung di dalam kepengurusan gereja Katolik seperti saya. Anda hanyalah seperti org2 yg menonton bioskop di layar lebar, tetapi anda tdk tahu apa yg terjadi di belakang layar.
Bagi saya, saya melihat dari kedua belah pihak, apa yg dilakukan org2 Katolik dan apa yg dilakukan org2 Kristen dalam beragama. Dan saya melihat bagaimana org2 Katolik – terutama yg di Indonesia seperti anda2 – berusaha membenarkan apa yg tdk benar. Mengapa? Karena kita sebagai manusia dikendalikan dengan otak kita, dan setan kerap kali menggunakan otak kita untuk menyaring informasi dan menolak sesuatu yg bakal membuat kita merasa “uncomfortable”.
Pandangan agama lain terhadap agama2 Katolik adalah menyakitkan/uncomfortable – karena itu anda memilih untuk menolaknya, tetapi tdk pernah bertanya2kah saudara, “mengapa Tuhan mengijinkan agama Kristen berkembang pesat, kalau menurut anda org2 Katolik agama Kristen adalah salah?” Saya tidak ber-referensi ke agama Anglican atau Lutheran, sebab mereka masih menganut tradisi2 kuno gereja seperti di Katolik. Tetapi saya lebih mengarah ke modern church – tanpa gambar2 atau patung2 sama sekali. Just believe. Jika anda ke Sydney, Australia, silakan datang ke Hillsong Church supaya dapat ide.
Bagi saya, semenjak saya menjadi Kristen, saya tidak perlu berpura2 lagi, seolah2 saya suci karena sakramen2 atau ke gereja tiap hari dan menerima ekaristi tiap hari (hal ini yg tdk disukai Yesus – ingat kaum Farisi). Saya mempunyai jiwa baru didalam Kristus – mempunyai JOY setiap saat, karena Roh Kudus hadir didalam hati saya.
Tidak ada argumen apapun yg akan bisa membuat saya pindah kembali ke agama Katolik. Tentang korupsi di dalam lembaga2 Vatican, jika anda tahu maka anda akan sangatlah terkejut. Mereka bahkan tega mengganti angka2 accounting dalam laporan keuangan mereka untuk menutupi korupsi2 mereka. Dan korupsi mereka menyampai angka 80juta Euro (ini hanya di Australia saja). Apakah mereka dikatakan hidup didalam Kristus? Masih banyak lagi hal2 lain seperti pastor2 yg memperkosa atau pastor2 yg paedhopilia (abuse children) – dan Vatican mengeluarkan jutaan dolar untuk menutupi hal2 ini – menyogok para victim spy tdk keluar ke media, tetapi tetap saja diberitakan.
Apakah ini hidup dalam Kristus?
Saya akan tetap bekerja di lembaga ini selama Tuhan masih menghendaki saya bekerja disini, saya yakin tdk semua org bisa mendapatkan kesempatan utk bekerja disana. Jika TUhan menghendaki saya keluar dari lembaga Vatican ini, maka saya akanlah keluar. Inilah iman saya.
Jika anda merasa nyaman beragama Katolik, silakan. Tetapi anda juga tidak bisa menghalangi org2 Katolik lain yg mau pindah ke Kristen, sebab kita sebagai manusia memiliki kehendak bebas, tidak diatur oleh hukum2 gereja buatan manusia semata. Kita hanyalah takut akan Tuhan.
Sherly
Submitted on 2010/04/21 at 1:03pm
Tambahan Merlin,
Ttg pekerjaan saya di kantor Vatican, terus terang semakin lama saya bekerja disana semakin kuatlah keinginan saya untuk meninggalkan gereja Katolik. Ttg alasan mengapa saya masih bekerja disana, tentu saja saya saat ini lagi mencari2 pekerjaan lain juga, tetapi tuntutan keluarga dll kadang2 menjadi pertimbangan. Anda tentunya masih muda ya? Jika saja anda hidup di Australia, belum tentu anda bisa mendapatkan pekerjaan di kantor, mungkin anda akan menjadi pekerja kasar belaka. Seharusnya anda malu kepada diri anda sendiri, kalau tidak bisa hidup di luar negeri kenapa menghakimi org yg bisa hidup di luar negeri? Itu yg diajarkan oleh agama Katolik kan?
Jadi janganlah sembarangan menuduh uang yg saya terima adalah kotor. Jika demikian anda MEMBENARKAN bahwa uang yg diterima oleh gereja katolik adalah kotor, dan anda mengikuti agama yg dihidupi oleh pendapatan yg kotor???
Perkataan anda ini bisa menjadi bumerang bagi anda sendiri.
sherly
Shalom Sherly,
Marilah kita berdiskusi dengan baik dan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Karena anda mengatakan bahwa Gereja Katolik penuh dengan korupsi dan terlihat begitu kotor, maka Merlin mengatakan bahwa kalau anda kerja di kantor Vatican di Australia, maka anda justru terlibat dalam kekotoran tersebut. Kalau dengan hati nurani yang jujur anda melihat bahwa kantor Vatican di Australia memang kotor, seharusnya memang anda mencoba untuk mencari pekerjaan yang lain, karena posisi anda di sana justru tidak membawa kedamaian di hati anda. Bawalah hal ini di dalam doa dan minta agar Tuhan memberikan pekerjaan lain buat anda.
Saya melihat bahwa komentar anda terlihat emosional dan justru tidak membantu anda dalam berargumentasi. Saya minta maaf, kalau anda memberikan komentar-komentar seperti ini di kemudian hari, maka saya tidak akan dapat memasukkannya ke dalam website ini. Namun, kalau anda hendak memberikan argumentasi tentang dogma dan doktrin Gereja Katolik, maka dengan senang hati saya bersedia untuk berdiskusi dengan anda.
Jadi, tidak menjadi masalah kalau anda menyatakan ketidaksetujuan anda tentang dogma dan doktrin Gereja Katolik, seperti yang anda berikan di sini – silakan klik. Dan kita dapat meneruskan diskusi kita. Pada jawaban yang saya berikan tentang abuse yang terjadi di Gereja Katolik, maka jelas sekali bahwa ini adalah dosa dan tidak dapat dibenarkan. Namun tidak berarti semua unsur di dalam Gereja Katolik salah. Abuse seperti ini bukan hanya terjadi di dalam Gereja Katolik, namun terjadi juga di gereja-gereja non-Katolik – silakan klik. Ini adalah kenyataan yang menyedihkan semua pihak dan masing-masing pihak harus melakukan introspeksi dan mengalami pemurnian. Sudah selayaknya kita justru mendoakan orang-orang yang mencemarkan gereja, baik dalam Gereja Katolik maupun dalam gereja non-Katolik.
Kalau anda tahu bahwa ada penyelewengan dalam angka-angka accounting di kantor Vatican Australia yang mencapai 80 juta Euro, maka saya menyarankan agar anda dapat melaporkannya ke pihak yang berwenang, sehingga keadilan dapat ditegakkan. Angka tersebut tidaklah sedikit, dan saya harap pemerintah Australia tahu akan hal ini. Dan kalau memang hal ini benar, maka tentu saja hal ini adalah dosa dan tidak sesuai dengan pengajaran dari Gereja Katolik. Sekali lagi, kalau anda ingin mengukur tentang Gereja Katolik, ukurlah dari orang-orang yang menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, bukan pada kasus-kasus yang salah. Ada begitu banyak kasus-kasus yang salah juga di gereja non-Katolik seperti yang anda akui sendiri.
Anda mengatakan “mengapa Tuhan mengijinkan agama Kristen berkembang pesat, kalau menurut anda org2 Katolik agama Kristen adalah salah?” Dengan cara yang sama, saya dapat bertanya kepada anda: apakah agama Islam menurut anda benar atau salah? Kalau demikian, mengapa Tuhan mengijinkan agama ini berkembang dengan pesat? Apakah atheis salah menurut anda? Kalau demikian, mengapa Tuhan mengijinkan atheis meraja lela pada zaman ini?
Anda melanjutkan “Saya tidak ber-referensi ke agama Anglican atau Lutheran, sebab mereka masih menganut tradisi2 kuno gereja seperti di Katolik.” Apakah dengan demikian anda ingin mengatakan bahwa Anglikan dan Lutheran bukanlah Kristen? Apakah parameternya? Bukankah Lutheran didirikan oleh Martin Luther, pendiri dari gerakan revolusi gereja?
Anda mengatakan “Bagi saya, semenjak saya menjadi Kristen, saya tidak perlu berpura2 lagi, seolah2 saya suci karena sakramen2 atau ke gereja tiap hari dan menerima ekaristi tiap hari (hal ini yg tdk disukai Yesus – ingat kaum Farisi). Saya mempunyai jiwa baru didalam Kristus – mempunyai JOY setiap saat, karena Roh Kudus hadir didalam hati saya” Umat Katolik tidak perlu berpura-pura dan seolah-olah suci karena sakramen-sakramen. Anda mempunyai gambaran dan konsep yang salah tentang Sakramen. Kalau anda ingin berdiskusi tentang Sakramen, silakan memberikan argumentasi dan saya akan mencoba untuk menanggapinya semampu saya. Namun, cobalah untuk menyelesaikan satu diskusi akan satu topik, dan setelah selesai, diskusikan topik yang lain. Dengan demikian, Sherly dapat menyusun argumentasi dengan baik. Kalau pengalaman spiritualitas anda seperti itu, maka tidak semua orang mempunyai pengalaman spiritualitas yang sama. Ada banyak juga orang yang berpindah dari gereja non-Katolik ke Gereja Katolik dan mengalami sukacita. Anda dapat melihat kesaksian dari orang-orang yang tadinya umat gereja non-Katolik (ada sebagian yang tadinya pendeta) berpindah ke Gereja Katolik di sini – silakan klik (ada 584 kesaksian).
Anda mengatakan “Tidak ada argumen apapun yg akan bisa membuat saya pindah kembali ke agama Katolik.” Tentu saja ini adalah hak Sherly. Namun, seperti yang yang anda sampaikan, anda berpindah dari Gereja Katolik bukan karena alasan emosional namun karena tidak menemukan kebenaran di dalam Gereja Katolik. Oleh karena itu, berfokuslah pada diskusi tentang dogma dan doktrin yang telah anda mulai di sini – silakan klik . Dan anda mengatakan “Tetapi anda juga tidak bisa menghalangi org2 Katolik lain yg mau pindah ke Kristen, sebab kita sebagai manusia memiliki kehendak bebas, tidak diatur oleh hukum2 gereja buatan manusia semata. Kita hanyalah takut akan Tuhan.” Tidak ada yang menghalangi anda untuk tetap di gereja non-Katolik. Namun, kalau anda hendak berdiskusi tentang dogma dan doktrin Gereja Katolik, dengan senang hati saya bersedia.
Komentar anda seperti “Anda tentunya masih muda ya? Jika saja anda hidup di Australia, belum tentu anda bisa mendapatkan pekerjaan di kantor, mungkin anda akan menjadi pekerja kasar belaka. Seharusnya anda malu kepada diri anda sendiri, kalau tidak bisa hidup di luar negeri kenapa menghakimi org yg bisa hidup di luar negeri? Itu yg diajarkan oleh agama Katolik kan?” tidak perlu dituliskan, karena justru malah merugikan anda sendiri. Justru anda yang telah berpindah ke gereja lain, dan mengklaim telah mendapatkan sukacita, damai dan Roh Kudus, harus dapat merefleksikannya juga dalam diskusi dan dalam mengungkapkan argumentasi anda, yang berarti tercermin dalam pemilihan kata-kata. Mari, kita semua yang mengaku murid Kristus, dapat berdiskusi dengan hormat dan lemah lembut. (1 Pet 3;15) Di kemudian hari, pesan-pesan anda yang mengandung perkataan seperti ini, tidak dapat saya masukkan ke dalam website ini, karena tidak membangun diskusi yang baik. Mohon pengertiannya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sdr Stef,
1. Seharusnya andalah yg bisa menahan rekan2 anda utk tidak mengata2i saya. Seorg pemimpin Katolik yg baik haruslah bisa menjadi moderator yg baik dan mampu menenangkan hati umatnya. Terutama jika anda adalah penganut agama Katolik yg benar, yg mencerminkan adanya iman Katolik anda melalui “buah-buah roh” – maka komentar saudara Merlin diatas adalah TIDAK mencerminkan adanya iman Katolik yg benar (=provokatif). Saudara Merlin diatas tidak bisa dijadikan contoh “org Katolik yg baik” karena perilakunya.
Spt anda tahu, alasan saya meninggalkan agama Katolik adalah dikarenakan org2 seperti saudara Merlin diatas yg kata2nya tajam dan kasar (Mother Teresa tidak begitu kan? Santo Santa yg anda banggakan tdk berperilaku begitu kan?)
2. Menurut argumen anda, mengapa Tuhan membiarkan semua agama lain masih ada di bumi?
Seharusnya anda tidaklah melihat agama Islam dll adalah salah, karena itu seharusnya dihapuskan.
Saya melihat banyak ajaran Islam yg baik, meskipun mereka sendiri mengalami krisis didalam (dgn adanya radikal muslimah), dan saya melihat Tuhan memberkati mereka juga karena mereka mengajarkan banyak kebaikan2 dan akan janji Tuhan kepada Ismail. Atheisme berkembang juga karena Tuhan mengijinkan (lihat ayat berikut)
(1 Corinthians 7:15) But if the unbeliever leaves, let him do so. A believing man or woman is not bound in such circumstances; God has called us to live in peace.)
Ingatlah, MATA TUHAN bukanlah mata manusia. Apa yg dipandang manusia benar belum tentu benar dimata Tuhan. Apa yg anda pikir benar belum tentu benar dimata Tuhan, demikian pula apa yg saya pikir benar belum tentu benar dimata Tuhan.
Jadi janganlah mengAGUNGkan ajaran gereja Katolik diatas semua hal lain.
Semoga bisa menjadi refleksi.
Sherly.
Shalom Sherly,
Terima kasih telah mengingatkan saya untuk dapat menjadi moderator yang baik. Saya juga dalam taraf belajar bagaimana mengatur komentar-komentar yang masuk. Asal anda tahu, ada beberapa komentar yang saya pandang “tidak perlu dimasukkan” telah masuk ke katolisitas.org, yang merupakan reaksi dari beberapa komentar anda. Namun, komentar-komentar ini tidak saya masukkan. Namun, komentar dari Merlin menurut saya masih dalam taraf yang wajar dan mempunyai dasar. Anda mungkin tidak setuju, namun itu adalah pertimbangan kami sebagai moderator site ini. Cobalah kita bersama-sama memperbaiki gaya bahasa kita, sehingga orang lain juga tidak salah paham akan maksud baik kita. Perkataan seperti ini “Jadi janganlah mengAGUNGkan ajaran gereja Katolik diatas semua hal lain.” tidak perlu dituliskan, namun buktikan dengan diskusi tentang dogma dan doktrin dari Gereja Katolik.
Dan argumentasi anda tentang berkembangnya Islam dan atheis dapat saya pakai untuk menjawab pertanyaan anda “mengapa Tuhan mengijinkan agama Kristen berkembang pesat, kalau menurut anda org2 Katolik agama Kristen adalah salah?”” Mari kita berfokus kembali pada diskusi kita tentang dogma dan doktrin. Dan kita lakukan diskusi dengan semangat kasih persaudaraan dan sukacita tanpa menghilangkan kebenaran yang kita percayai. Semoga dapat diterima oleh Sherly.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
maaf sherly….
komentar anda terlalu emosional……..
Pengalaman hidup anda bersama orang Katolik sungguh kurang baik. Apakah pengalaman anda dengan sesama orang Protestan selalu menyenangkan dan harmonis ?
Apakah anda tahu kondisi/ situasi Sinode GMIM ( Protestan Minahasa/ Sulawesi Utara) ? Korupsi, perkelahian antar pendeta, kebencian terhadap orang Katolik adalah hal yang biasa.. [dari Katolisitas: hal perselisihan ini memang terjadi di mana- mana, jadi lebih baik tidak usah dibicarakan di sini]
Saya pernah mengalami hal-hal yang kurang baik dengan orang Katolik, orang Protestan, orang Muslim, orang Hindu, orang tidak memiliki agama, dll, semua itu tidak mempengaruhi iman saya untuk pindah atau membenci mereka.
“Tuhan, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”
[Dari Katolisitas: Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda- beda. Mungkin saja pengalaman Sherly dengan umat Katolik sungguh sangat pahit, sehingga ia bersikap demikian. Mari kita mendoakannya dan juga semua orang yang mempunyai pengalaman serupa dengan dia]
dear kakak stefanus,
terima kasih atas tanggapannya. semoga lain kali saya tidak menyinggung perasaan orang lain. semoga saya bisa makin banyak belajar dari katolisitas.
Tuhan memberkati,
merlin.
[dari katolisitas: jangan kuatir. Mari kita bersama-sama belajar]
Sherly Wrote :
sebab mereka masih menganut tradisi2 kuno gereja seperti di Katolik. Tetapi saya lebih mengarah ke modern church….
—————————————————————
Dalam ajaran Kristus, tidak ada yang namanya kuno ataupun modern, ajaran Kristus sejak dahulu hingga sekarang tidaklah berubah, kita tidak mungkin membuat gereja yang namanya gereja modern dan menginggalkan Gereja yang disebut Gereja kuno, sebagaimana kita tidak mungkin membuat Alkitab modern dan meninggalkan Alkitab kuno, karena Alkitab yang kita imani sekarang pastinya akan masuk kategori Alkitab kuno, (jika mengkategorikan kuno & modern), karena sudah lahir sebelum jaman modern ini.
=======================================
Sherly Wrote :
Mereka bahkan tega mengganti angka2 accounting dalam laporan keuangan mereka untuk menutupi korupsi2 mereka. Dan korupsi mereka menyampai angka 80juta Euro (ini hanya di Australia saja).
————————————————————–
Tentunya kasus korupsi di tempat anda bekerja sekarang yang mencapai 80 juta Euro yang anda sampaikan di forum ini adalah hal yang sangat serius, dan apa yang anda sampaikan di sini bisa menjadi titik awal untuk dilakukan penyelidikan secara hukum, karena pada dasarnya apa yang anda sampaikan tersebut merupakan masalah hukum juga, telah banyak kasus-kasus hukum mengemuka berdasarkan sumber-sumber yang diperoleh melalui dunia maya .
Sebelum menyampaikan di forum ini apakah Sdri. Sherly telah memiliki bukti-bukti yang otentik untuk dapat dijadikan barang bukti terjadinya tindak pidana korupsi di tempat anda bekerja? apakah Sdri. Sherly berkekenan menjadi saksi & menyerahkan bukti-bukti otentik yang dimiliki Sdri. Sherly (jika ada) apabila kasus korupsi yang anda sampaikan disini akan ditindaklanjuti secara hukum?
Semoga anda memiliki bukti-bukti yang kuat, karena jika tidak, hal yang dikuatirkan adalah Sdri. Sherly sendiri yang malah akan terjerat masalah hukum ketika kasus tesebut diproses secara hukum.
Sebagai orang yang telah menemukan kebenaran tentunya anda tidak akan menyampaikan tuduhan tanpa disertai bukti-bukti, karena orang-orang yang telah menemukan kebenaran pastinya akan selalu betanggung jawab atas segala sesuatu yang disampaikannya.
Sebenarnya forum ini bukanlah tempat yang tepat untuk menyampaikan terjadinya sebuah tindak pidana korupsi di tempat anda bekerja, akan tetapi ada baiknya mungkin akan ada pihak-pihak yang akan menindaklanjuti secara hukum atas dasar apa yang Sdri. Sherly sampaikan, jika benar-benar ingin membela kebenaran, maka sebaiknya anda jangan membiarkan hal itu terjadi – harus diproses secara hukum dan dibenahi, segeralah anda melapokan kepada pihak yang berwajib atas tindak pidana korupsi yang anda ketahui dan serahkan segala bukti-bukti yang anda miliki, jika anda tidak melaporkan, maka sama saja anda membiarkan dan menutup-nutupi dosa yang terjadi di sekitar anda dan tentunya menjadi dosa juga buat anda.
========================================
Sherly Wrote :
Saya akan tetap bekerja di lembaga ini selama Tuhan masih menghendaki saya bekerja disini, saya yakin tdk semua org bisa mendapatkan kesempatan utk bekerja disana. Jika TUhan menghendaki saya keluar dari lembaga Vatican ini, maka saya akanlah keluar. Inilah iman saya.
Ttg pekerjaan saya di kantor Vatican, terus terang semakin lama saya bekerja disana semakin kuatlah keinginan saya untuk meninggalkan gereja Katolik. Ttg alasan mengapa saya masih bekerja disana, tentu saja saya saat ini lagi mencari2 pekerjaan lain juga, tetapi tuntutan keluarga dll kadang2 menjadi pertimbangan.
—————————————————————
Melihat apa yang anda tuliskan tentang kebokbrokan tempat anda bekerja sekarang, saya rasa itu merupakan peringatan Tuhan bahwa sudah saatnya anda meninggalkan pekerjaan anda sekarang juga, hal ini demi kebenaran iman yang anda yakini.
Jangan takut untuk meninggalkan pekerjaan anda sekarang sekalipun belum menemukan pekerjaan baru, iman terkadang membutuhkan pengorbanan, sebagai orang yang telah menemukan kebenaran, lebih baik menderita secara ekonomi daripada mendapat upah dari sebuah instusi yang kotor dan penuh dosa, mengingat bahwa anda telah menemukan kebenaran dan melihat kekuatan iman anda yang besar, bukankah anda percaya bahwa Tuhan akan memberi jalan keluar?
Anda bisa minta pertolongan kepada gereja anda yang sekarang untuk membantu perekonomian anda sementara anda belum mendapat pekerjaan baru, saya yakin gereja anda akan berusaha membantu umatnya daripada umatnya mendapat penghasilan dari sebuah institusi kotor dan penuh dosa.
============================================
Sherly Wrote :
Jika saja anda hidup di Australia, belum tentu anda bisa mendapatkan pekerjaan di kantor, mungkin anda akan menjadi pekerja kasar belaka.
————————————————————————–
Bukankah lebih baik menjadi pekerja kasar disebuah perusahaan yang bersih & tidak berdosa daripada menjadi karyawan kantoran dan mendapat upah dari sebuah perusahaan/instansi/organisasi yang “katanya” kotor dan penuh dosa?
Salam.
Kpd Sherly,
Dari pengalaman saya, tidak hanya Gereja Katolik saja yang menurut anda “kotor” tetapi di gereja Protestan pun juga ada ke “kotor”an.
Menurut saya tidak nyambung jika anda tiba-tiba mengangkat topik ke”kotor”an ini.
Pernah saya bertanya kepada teman Protestan saya yang pendeta di gerejanya melakukan tindakan “kotor”
Tanggapan teman saya adalah “kita tidak melihat pendetanya, kita melihat ajarannya”
Apa yang dikatakan teman Protestan saya benar. Yaitu melihat keajarannya.
Semoga dari saran teman Protestan saya, saudara Sherly bisa lebih berfokus kepada diskusi ajarannya Gereja.
Saya setuju dengan anda Alexander.
1. Kita lihat ajarannya
2. kita lihat buah2nya
Dikasus saya, buah2nya sangatlah busuk. Ajarannya 50% benar dan 50% salah.
Fokus saya sekarang adalah kepada Tuhan dan banyak membaca alkitab.
sherly
Shalom Sherly,
Mungkin sebaiknya anda tidak mengatakan demikian, Sherly. Karena ajaran yang anda katakan salah, itu adalah menurut pandangan pribadi anda. Dan melalui diskusi di forum ini saja, terlihat adanya kesalahpahaman persepsi yang membuktikan bahwa bukan ajarannya yang salah.
Soal buah- buahnya, jika apa yang dikatakan Sherly memang benar, maka memang itu bukan buah yang baik. Tetapi anda juga harus melihatnya secara obyektif, bahwa di agama manapun ada saja buah yang kurang baik dilakukan oleh para pengikutnya. Bahkan dari data- data yang disampaikan, kasus abuse yang ramai dibicarakan tersebut, juga terjadi dalam gereja- gereja non- Katolik, dan sesungguhnya pada masyarakat luas. Menyedihkan memang, tetapi itu bukanlah alasan untuk mengatakan bahwa Gereja-Nya yang salah. Gereja terdiri dari orang- orang kudus dan orang -orang berdosa. Itulah sebabnya kita semua musti saling mendoakan dan terus menerus bertobat di sepanjang hidup kita.
Bagus kalau fokus anda sekarang adalah terarah kepada Tuhan dan merenungkan Alkitab. Semoga dengan demikian Roh Kudus membimbing anda [dan juga kita semua] agar semakin menampakkan buah Roh Kudus: yaitu kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan pengendalian diri (Gal 5:22-23); dalam perkataan dan perbuatan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
saya setuju dengan BU Ingrid diatas.
komentar saya: Kereta dorong bayi yang kotor mesti kita bersihkan dari kotorannya tanpa harus membuang bayinya keluar, cukup mengganti kain2 kotornya saja. Pribadi2 yang kotor dalam Gereja perlu diganti, bukan “membuang” seluruh Kebenaran di dalamnya.
Sherly Wrote :
Saya setuju dengan anda Alexander.
1. Kita lihat ajarannya
2. kita lihat buah2nya
——————————————————————————
Jika demikian, maka tepatlah ajaran Katolik, karena orang-orang seperti Paus Yohanes Paulus II dan Mother Theresa telah membuktikan bahwa ajaran Katolik menghasilkan buah yang baik.
Kalau saudara Sherly memang “menemukan” ketidakbaikan dalam kantor disana, kenapa anda sebagai hamba kristus yang militan tidak membela kebenaran ? apakah takut akan kehilangan pekerjaan ? apakah anda tidak percaya bahwa YESUS menyertai anda dan akan memberikan pekerjaan yang lebih baik ? lakukan kebenaran agar nama TUHAN tetap bersinar
dear kak sherly,
saya minta maaf apabila memang kata2 saya membuat kakak emosi. hanya saja kakak, kenapa yang kakak angkat hanya gereja katolik? kenapa tidak dengan agama lain. saya berhubungan dengan banyak teman2 yang kristen kak. bahkan juga ada yang seperti kakak. dari katolik ke kristen. tapi saya masih bisa bersahabat dengan baik dengan mereka. tanpa mengungkit perbedaan antara kristen dan katolik.
saya mungkin masi muda, dan mungkin kakak punya pengalaman iman yang melebihi saya. dan mungkin juga saya belum pernah bekerja di luar negri. saya yakin itu idaman semua orang dan saya yakin kakak sangat bangga karenanya. yang ingin saya sampaikan kepada kakak, kenapa kita harus memperdebatkan perbedaan sebagai mana yang salah dan mana yang benar. biarkan perbedaan itu tumbuh menjadi sesuatu yang indah. segala sesuatu akan indah apabila memiliki warna yang berbeda beda dibandingkan hanya memiliki satu warna saja.
apapun pandangan tentang orang tentang katolik hati saya tetap nyaman di katolik. saya yakin karena pergumulan saya sangat panjang kak, banyak hinaan celaan dan sebagainya bahkan ditolak oleh lingkungan katolik saya sendiri.sudah saya dapatkan selama masa pergumulan, namun saya tetap yakin dengan katolik. karena yang saya cari adalah Tuhan.
saya tidak merasa suci karena sakramen kak. saya tidak pernah merasa suci didepan Bapa. tapi saya tahu Dia selalu mengasihi saya. kalo kakak memang merasa yakin di kristen ya sudah, jalanilah saja. namun jangan bersikap seperti ini kepada kami yang katolik. mungkin kakak berpikir gereja katolik itu kuno dan kakak lebih senang dengan gereja modern, namun toh Tuhan tetap sama kan.
apabila kakak mungkin berkenan, coba kakak ingat santa yang namanya menjadi nama baptisan dan krisma kakak sewaktu di gereja katolik. bacalah riwayat mereka. karena seperti itulah seorang katolik yang sesungguhnya, dan para umat katolik kontemporer berusaha meneladani mereka. jangan pandang hukum dan dogma – dogma saja. tetapi iman mereka mereka yang benar2 mengimani dan secara total berserah kepada Bapa.
semoga kakak tidak emosi dengan apa yang saya tulis.
semoga Tuhan memberkati,
merlin.
Shalom Shirley,
Secara tak sengaja saya menemukan ruang diskusi ini, (sekitar 3 atau 4 hari lalu) dan mulai membaca tanya jawab yang berlangsung. Mungkin sudah terlalu terlambat untuk menaggapi, walaupun demikian saya harap Sherley akan sempat membacanya. Saya kira Sherley masuk dalam ruang tanya jawab ini, (saya mencoba melihat dari dari sudut pandang Sherley), tentunya bermaksud baik, ingin “menyelamatkan” teman-teman katolik yang tersesat, dan ketika menemukan bahwa mereka begitu fanatik dalam kekatolikannya lalu membuat Sherley meradang, tidak fokus, lalu kalap dan menyerang pribadi mereka yang berargumentasi, dengan tulisan Sherley yang tidak fokus dan terkesan “flight of Idea” ,. Sayang sekali, karena Sherley datang ingin membawa kebenaran tetapi melalui contoh diri yang “tidak berbuah dalam kasih” yang seharusnya menjadi ciri-ciri pembawa berita ttg Kebenaran itu sendiri. Maaf jika saya salah menilai, tetapi dengan pengetahuan yang dangkal terhadap apa yang Sherley imani sendiri, tidak mungkin Sherley akan berhasil mengalih-tularkan kebenaran yang ingin Sherley bawakan. Sedih rasanya membaca komentar Sherley :”Itu yang diajari oleh agama katolik kan?” Jika keluarga Sherley katolik yang taat, tentu mengajarkan melalui perbuatan dan tingkah laku katolik, dan pendidikan itu dimulai dari rumah?. itukah yang diajarkan mama-papa Sherly ketika anda masih kecil? Saya kira tidak ada mama-papa beragama ataupun tak beragama akan mengajarkan “menghakimi yang lebih baik” (Maaf, tulisan Sherley diatas tentang hal ini menggambarkan bahwa Sherley merasa “better than Merlin” yang jelas merupakan suatu kesombongan yang putus asa).
Saran saya, baca dengan hati tenang, tanpa kemarahan, tanpa frustasi penjelasan tim katolisitas, dan temukan kebenaran itu didalamnya. Dengan kedangkalan pengetahuan tentang sejarah keselamatan dan kebenaran, (sejarah agama katolik dan kristen) yang Sherley miliki. ditambah dengan perilaku yang tidak menujukkan buah-buah kasih seperti yang tercermin dalam tulisan-tulisan Sherley : mana mungkin Sherley bisa memenangkan umat katolik si domba-domba sesat itu ? Bersyukurlah bisa membaca dan mengikuti website katolisitas ini, yang mengetengahkan sejarah kebenaran dan keselamatan yang disampaikan secara objektif, berdasarkan bukti dan referensi yang jelas, disampaikan dengan lemah lembut.. Mari kita belajar dari tulisan-tulisan tim katolisitas, hingga jadi memiliki pengetahuan, dan berbekalkan itu mari selamatkan mereka yang saat ini masih belum percaya Tuhan, tunjukkan mereka website ini sehingga mereka benar-benar menemukan kebenaran tersebut. Terlebih lagi bagi Sherley sendiri, mari pulang kerumah, Kebenaran mengulurkan tangan. Shalom. Oh ya utk Tim katolisitas, membaca postingan-postingan tim katolisitas ini saya merasa dikuatkan dalam iman katolik. TK n Shalom
saya kira sherly hanya mempermalukan dirinya sendiri, walaupun pengetahuan saya mepet dalam hal keagamaan tapi saya dapat melihat bagaimana karakter sherly dari tulisan tulisannya
[Dari Katolisitas: Mari, janganlah kita menghakimi. Karakter kita memang dapat terlihat dari tulisan-tulisan kita. Namun jangan lupa, selalu ada kesempatan bagi setiap orang untuk bertumbuh dan belajar dari kesalahan, juga melalui tulisan-tulisan yang sudah terlanjur ditulis.]
satu lagi quotations tentang mencari Tuhan
We need to find God, and he cannot be found in noise and restlessness. God is the friend of silence. See how nature – trees, flowers, grass- grows in silence; see the stars, the moon and the sun, how they move in silence… We need silence to be able to touch souls.
-Mother Teresa-
orang BIJAK mengeluarkan kata2 yg menyejukan hati….saya kalau membaca kata2 org BIJAK seperti Mother Teresa bisa meneteskan air mata…saya langsung ingat ama Tuhan…dihati saya yg paling dalam memuliakan Tuhan….karna kuasanya yg begitu besar.Dia memberi kita kelebihan yg berbeda2 untuk setiap pribadi masing2.
Sebaliknya….banyak diantara kita,yg merasa dekat/melaksanakan perintah Tuhan,tapi dari mulutnya sering keluar kata2 yg menyakitkan/caci maki/hujat……sayapun meneteskan air mata….saya bertanya kepada Tuhan…:= ya Bapa….apakah mereka benar2 mengenal Engkau?????
bunda teresa pernah berkata :
“here is only one God and He is God to all; therefore it is important that everyone is seen as equal before God. I’ve always said we should help a Hindu become a better Hindu, a Muslim become a better Muslim, a Catholic become a better Catholic. -Mother teresa- ”
saya juga bukan umat katolik yang banyak mengerti atau hebat iman saya.
dalam hidup kita memang tidak hanya cukup diam, acuh2 tak acuh tentang kebenaran. dengan diam dan berharap RohKudus mengarahkan kita, dan otomatis kita dalam kebenaran. saya rasa caranya tidaklah demikian.. bahwa sensitif terhadap bimbingan Roh Kudus iya, saya setuju.Tuhan Yesus turun dari surga kepada manusia adalah karena Allah ingin mengenalkan diriNya kepada Manusia. karena manusia banyak tidak tahu, hukum taurat itu memang sudah ada, tapi bukan tanpa alasan Tuhan Yesus lahir. Tuhan Yesus membawa penggenapan akan hukum2 taurat. Karena Tuhan juga mau mengajari kita, maka kita bisa belajar kalau kita perduli dan mau tau tentang kebenaran. dengan kerndahan hatiu dan niat yang tulus untuk mengenali Tuhan. Menurut pemahaman saya pengimanan kita yang benar akan Tuhan mempunyai ciri2 sebagai berikut. jika kita semakin dekat dengan Tuhan maka kedamaian, ketentraman, jauh dari rasa takut, pengharapan, rasa syukur, dan kasih akan sesama akan semakin mendominasi hidup kita. agama adalah peta, agama berpengaruh besar pada pada pemahaman kita. maka peran agama sungguh penting. kalo di protestan, memilih pendeta juga menjadi penting. mengingat penting nya agama dalam kehidupan kita, maka saya juga akan selektif memilih agama yang saya anut. cara termudah untuk melihat pengajaran itu baik atau tidak adalah dengan melihat buahnya. melihat bapa2 dan para orang kudus dari gereja katolik, baik lokal maupun dunia sudah memberi lebih dari cukup bukti untuk saya tetap berada dalam kerahiman katolik.
dan proses memilih adalah jika kita sudah tahu tentang masing2 pilihan. Tahu katolik, dan tahu pembandingnya dengan baik, setelah itu proses memilih baru bisa dilakukan. kalo hanya melihat satu pilihan saja, maka itu belum memilih.
nb: buat bapak /ibu pengelola web: sekiranya komentar saya ini tidak bersifat membangun mohon tidak usah ditayangkan saja. saya akan memakluminya, karena saya juga masih belajar. saya yakin web ini sangat berguna bagi umat2 katolik. dan umat non katolik. damai Tuhan selalu beserta kita.
Mas Endro,
Saya amat sependapt dengan Mas Endro dalam pemilihan suatu keyakinan.
Yang penting, adalah lihat saja BUAH-nya.. karya nyata-nya.. yang beyond the concept… top bgt deh..
Saya semingguan yg lalu telah menulis reply yg ada point serupa tentang topik ini tapi belum ditayangkan oleh pak/bu moderator.
Syalom Alaikhem.. may peace be upon us all..
Halo Stef.
Maaf, saya tidak punya waktu banyak untuk mencari bahan2 tulisan dan untuk flip-through alkitab indonesia, semoga pengertian bahasa inggris anda bagus adanya.
Berikut ini adalah beberapa argumentasi ttg ajaran2 Kanonikasi Katolik yg bertentangan dengan Alkitab:
1. CATHOLIC TRADITION – Forbidding the priesthood to marry (melarang pastor untuk menikah).
WHAT THE BIBLE SAYS –
Matthew 8:14 And when Jesus was come into Peter’s house, he saw his wife’s mother laid, and sick of a fever.
Mark 1:30 But Simon’s wife’s mother lay sick of a fever, and anon they tell him of her.
Luke 4:38 And he arose out of the synagogue, and entered into Simon’s house. And Simon’s wife’s mother was taken with a great fever; and they besought him for her.
Petrus menikah – dan Paus adalah penerus dari Petrus. Atas dasar apa Paus tidak boleh menikah?
2. CATHOLIC TRADITION – Mary never had other children after the Lord Jesus. A perpetual virgin. (Maria adalah tetap perawan setelah Yesus)
WHAT THE BIBLE SAYS –
Matthew 13:55 Is not this the carpenter’s son? is not his mother called Mary? and his brethren, James, and Joses, and Simon, and Judas?
13:56 And his sisters, are they not all with us? Whence then hath this man all these things?
Mark 6:3 Is not this the carpenter, the son of Mary, the brother of James, and Joses, and of Juda, and Simon? and are not his sisters here with us? And they were offended at him.
(Menurut ayat diatas, Maria dan Yosef memiliki anak2 lain. Menurut hukum kanon- Maria adalah perawan)
3. CATHOLIC TRADITION – Mary is the queen of heaven (Maria = Ratu Surga)
WHAT THE BIBLE SAYS –
Jeremiah
7:18 The children gather wood, and the fathers kindle the fire, and the women knead their dough, to make cakes to the queen of heaven, and to pour out drink offerings unto other gods, that they may provoke me to anger.
7:19 Do they provoke me to anger? saith the LORD: do they not provoke themselves to the confusion of their own faces?
(Memuja ratu surga adalah membuat murka Allah, hukum Kanon menganjurkan untuk menghormati Maria)
4. CATHOLIC TRADITION – Pope called Holy Father (Sri Paus disebut sebagai Bapa Suci)
WHAT THE BIBLE SAYS –
John 17:11 And now I am no more in the world, but these are in the world, and I come to thee. Holy Father, keep through thine own name those whom thou hast given me, that they may be one, as we are.
(Hanya Tuhan Allah yg dipanggil Yesus sebagai Bapa Suci – bukan manusia biasa yg lain, Sri Paus hanyalah manusia biasa).
5. CATHOLIC TRADITION – Purgatory (api penyucian)
WHAT THE BIBLE SAYS – None of these is mentioned in the Bible. It is a sin to add to the Bible.
Romans 8:1 There is therefore now no condemnation to them which are in Christ Jesus…. When a person dies their eternal home is sealed–heaven or hell–no in between.
(Pada saat seseorg meninggal – dia hanya akan masuk ke surga atau neraka belaka – tidak diantara/tidak ada api penyucian, terbukti dengan Alkitab – api penyucian tdk bisa dibuktikan dgn ayat alkitab)
6. CATHOLIC TRADITION – Venerating/worshipping images (memuja berhala/patung2)
WHAT THE BIBLE SAYS –
Exodus
20:4 Thou shalt not make unto thee any graven image, or any likeness of any thing that is in heaven above, or that is in the earth beneath, or that is in the water under the earth.
20:5 Thou shalt not bow down thyself to them, nor serve them: for I the LORD thy God am a jealous God…
(saya yakin yg ini anda sudah sangat paham)
7. CATHOLIC TRADITION – The Mass (Konsekrasi pada saat misa)
WHAT THE BIBLE SAYS –
1 Corinthians
11:24 And when he [Jesus] had given thanks, he brake it [bread], and said, Take, eat: this is my body, which is broken for you: this do in remembrance of me.
11:25 After the same manner also he took the cup, when he had supped, saying, This cup is the new testament in my blood: this do ye, as oft as ye drink it, in remembrance of me.
11:26 For as often as ye eat this bread, and drink this cup, ye do shew the Lord’s death till he come (not for the forgiveness of sins or to receive Jesus).
(Ini hanyalah untuk mengenang Yesus, bukan untuk menyucikan diri dengan menganggap bahwa hosti itu adalah tubuh Kristus. Alkitab tidak mengatakan bahwa hosti akanlah berubah menjadi tubuh Kristus yg asli pada saat konsekrasi).
8. CATHOLIC TRADITION – The church is founded on Peter (Gereja didirikan oleh Petrus).
WHAT THE BIBLE SAYS –
(Acts 10:26). When Cornelius tried to worship Peter, Peter responded, “Stand up; I myself also am a man.” (Acts 10:26).
(bahkan Petrus melarang orang2 untuk menyembah dia karena dia hanyalah seseorg manusia)
1 Corinthians 3:11 For other foundation can no man lay than that is laid, which is Jesus Christ. (Tidak ada org yg bisa mendirikan fondasi yg didirikan oleh Yesus Kristus – bukan Petrus yd mendirikan gereja)
9. CATHOLIC TRADITION – Confessing sins to a priest. Petitioning saints and Mary (Mengaku dosa kepada Pastor – mengampuni dosa melalui petisi)
WHAT THE BIBLE SAYS –
I John 1:9 If we confess our sins, he [God] is faithful and just to forgive us our sins, and to cleanse us from all unrighteousness. (hanya mengaku dosamu kepada Tuhan)
1 Timothy
2:5 For there is one God, and one mediator between God and men, the man Christ Jesus (hanya Yesus mediator kita, bukan Pastor/Santo Santa/Maria – ataupun hukuman penalti mengaku dosa)
Semoga hal2 ini bisa membuka mata saudara. Jika saya ada waktu, saya akan carikan banyak2 hal2 lain yg ada di gereja katolik tetapi bertentangan dengan alkitab.
Sekian,
sherly
Shalom Sherly,
V. TENTANG API PENYUCIAN / PURGATORY
1. DASAR KITAB SUCI:
a. “Tidak akan masuk ke dalamnya [surga] sesuatu yang najis” (Why 21:27) sebab Allah adalah kudus (Is 6:3). Maka kita semua dipanggil kepada kekudusan yang sama (Mat 5:48; 1 Pet 1:15-16), sebab tanpa kekudusan tak seorangpun dapat melihat Allah (Ibr 12:14). Melihat bahwa memang tidak mungkin orang yang ‘setengah kudus’ langsung masuk surga, maka sungguh patut kita syukuri jika Allah memberikan kesempatan pemurnian di dalam Api Penyucian.
b. Keberadaan Api Penyucian diungkapkan oleh Yesus secara tidak langsung pada saat Ia mengajarkan tentang dosa yang menentang Roh Kudus, “…tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.” (Mat 12:32) Di sini Yesus mengajarkan bahwa ada dosa yang dapat diampuni pada kehidupan yang akan datang. Padahal kita tahu bahwa di neraka, dosa tidak dapat diampuni, sedangkan di surga tidak ada dosa yang perlu diampuni. Maka pengampunan dosa yang ada setelah kematian terjadi di Api Penyucian, walaupun Yesus tidak menyebutkan secara eksplisit istilah ‘Api Penyucian’ ini.
c. Rasul Paulus mengajarkan bahwa pada akhirnya segala pekerjaan kita akan diuji oleh Tuhan. “Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.” (1 Kor 3:15) Api ini tidak mungkin merupakan api neraka, sebab dari api neraka tidak ada yang dapat diselamatkan. Api ini juga bukan surga, sebab di surga tidak ada yang ‘menderita kerugian’. Sehingga ‘api’ di sini menunjukkan adanya kondisi tengah-tengah, di mana jiwa-jiwa mengalami kerugian sementara untuk mencapai surga.
d. Rasul Petrus juga mengajarkan bahwa pada akhir hidup kita, iman kita akan diuji, “…untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan… pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya (1 Pet 1:7). Rasul Petrus juga mengajarkan,
“Kristus telah mati untuk kita … Ia, yang yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan oleh Roh, dan di dalam Roh itu pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang ada di dalam penjara, yaitu roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah…” (1 Pet 3: 18-20). Roh-roh yang ada di dalam penjara ini adalah jiwa-jiwa yang masih terbelenggu di dalam ‘tempat’ sementara, yang juga dikenal dengan nama ‘limbo of the fathers’ (‘limbo of the just‘). Selanjutnya Rasul Petrus juga mengatakan bahwa “Injil diberitakan juga kepada orang-orang mati supaya oleh roh, mereka dapat hidup menurut kehendak Allah” (1 Pet 4:6). Di sini Rasul Petrus mengajarkan adanya tempat ketiga selain surga dan neraka, yaitu yang kini disebut sebagai Api Penyucian.
e. Kitab 2 Makabe 12: 38-45 adalah yang paling jelas menceritakan dasar pengajaran mengenai Api Penyucian ini. Ketika Yudas Makabe dan anak buahnya hendak menguburkan jenazah pasukan yang gugur di pertempuran, mereka menemukan adanya jimat dan berhala kota Yamnia pada tiap jenazah itu. Maka Yudas mengumpulkan uang untuk dikirimkan ke Yerusalem, untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Perbuatan ini dipuji sebagai “perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan” (ay.43); sebab perbuatan ini didasari oleh pengharapan akan kebangkitan orang-orang mati. Korban penebus salah ini ditujukan agar mereka yang sudah mati itu dilepaskan dari dosa mereka (ay. 45).
Memang saudara-saudari kita yang Protestan tidak mengakui adanya Kitab Makabe ini, namun ini tidak mengubah tiga kenyataan penting: Pertama, bahwa penghapusan Kitab Makabe ini sejalan dengan doktrin Protestan yang mengatakan bahwa keselamatan hanya diperoleh dengan iman saja atau “Sola Fide, Salvation by faith alone”, walaupun Alkitab tidak menyatakan hal itu. Sebab kata ‘faith alone’/ ‘hanya iman’ yang ada di Alkitab malah menyebutkan sebaliknya, yaitu “…bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman”/ not by faith alone (Yak 2:24). Maka, berdoa bagi orang meninggal yang termasuk sebagai perbuatan kasih, menurut Luther tidak mempengaruhi keselamatan, sedangkan menurut Gereja Katolik itu merupakan hal yang mulia, yang jika dilakukan di dalam iman, akan membawa kita dan orang-orang yang kita doakan kepada keselamatan oleh karena kasih karunia Tuhan Yesus.
Kedua, tradisi berdoa bagi jiwa orang-orang yang sudah meninggal merupakan tradisi Yahudi, yang dimulai pada abad ke-1 sebelum Masehi, sampai sekarang. Maka, tradisi ini juga bukan tradisi yang asing bagi Yesus. Ketiga, Kitab Makabe ini bukan rekayasa Gereja Katolik, sebab menurut sejarah, kitab ini sudah selesai ditulis antara tahun 104-63 sebelum masehi. Karena itu kita dapat meyakini keaslian isi ajarannya. Lebih lanjut tentang hal ini, silakan klik di sini.
f. Rasul Paulus mendoakan sahabatnya Onesiforus yang rajin mengunjunginya sewaktu ia dipenjara, agar Tuhan menunjukkan belas kasihan-Nya kepada sahabatnya itu ‘pada hari penghakiman’ (lihat 2 Tim 1:16-18). Rasul Paulus berdoa agar Tuhan berbelas kasihan kepada jiwa sahabatnya itu pada saat kematiannya.[1] Hal ini tentu tidak masuk akal jika doa yang dipanjatkan untuk orang yang meninggal tidak ada gunanya. Sebaliknya, ini merupakan contoh bahwa doa-doa berguna bagi orang-orang yang hidup dan yang mati. Tradisi para rasul mengajarkan demikian.
2. DASAR TRADISI SUCI:
a. Tertullian (160-220), mengajarkan agar para istri mendoakan suaminya yang meninggal dan mendoakannya dengan Misa Kudus, setiap memperingati hari wafat suaminya.[3]
b. St. Cyril dari Yerusalem (315-386) mengajarkan agar kita mempersembahkan permohonan bagi orang-orang yang telah meninggal, dan mempersembahkan kurban Kristus [dalam Misa Kudus] yang menghapus dosa-dosa kita dan mohon belas kasihan Allah kepada mereka dan kita sendiri.[4]
c. St. Yohanes Krisostomus (347-407) mengajarkan agar kita rajin mendoakan jiwa sesama yang sudah meninggal.”Baiklah kita membantu mereka dan mengenangkan mereka. Kalau anak-anak Ayub saja telah disucikan oleh kurban yang dibawakan oleh Bapanya, bagaimana kita dapat meragukan bahwa persembahan kita membawa hiburan untuk orang-orang mati? Jangan kita bimbang untuk membantu orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka.[5]
d. St. Agustinus (354-430) mengajarkan, bahwa hukuman sementara sebagai konsekuensi dari dosa, telah dialami oleh sebagian orang selama masih hidup di dunia ini, namun bagi sebagian orang yang lain, dialami di masa hidup maupun di hidup yang akan datang; namun semua itu dialami sebelum Penghakiman Terakhir. Namun, yang mengalami hukuman sementara setelah kematian, tidak akan mengalami hukuman abadi setelah Penghakiman terakhir tersebut.[6]
e. St. Gregorius Agung (540-604),“Kita harus percaya bahwa sebelum Pengadilan [Terakhir] masih ada api penyucian untuk dosa-dosa ringan tertentu, karena kebenaran abadi mengatakan bahwa, kalau seorang menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, ‘di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak (Mat 12:32). Dari ungkapan ini nyatalah bahwa beberapa dosa dapat diampuni di dunia ini, [sedangkan dosa] yang lain di dunia lain.”[7]
f. Konsili Firenze (1439) dan Trente (1563), menjabarkan doktrin tentang Api Penyucian ini.[8] Konsili Firenze menyebutkan, “Dan jika mereka bertobat dan meninggal dalam kasih Tuhan sebelum melunasi penitensi dosa mereka…, jiwa mereka dimurnikan setelah kematian dalam Api Penyucian. Untuk membebaskan mereka, tindakan-tindakan silih (suffragia) dari para beriman yang masih hidup dapat membantu mereka, yaitu: Kurban Misa, doa-doa, derma, dan perbuatan kudus lainnya yang diberikan untuk umat beriman yang lain, sesuai dengan praktek Gereja. Hal demikian dinyatakan kembali dalam
Konsili Trente, yang menegaskan keberadaan Api Penyucian, perlunya tindakan-tindakan silih (suffragia) dari para beriman untuk mendoakan jiwa-jiwa yang ada di dalamnya, terutama dengan Misa Kudus.
3) KESIMPULAN DAN PERTANYAAN:
Anda mengatakan “WHAT THE BIBLE SAYS – None of these is mentioned in the Bible. It is a sin to add to the Bible.” Kalau anda mau konsisten dengan hal ini, maka anda juga tidak akan percaya dengan Trinitas, Sola Scriptura, Sola Fide. Mengapa anda percaya Trinitas walaupun tidak ada kata Trinitas di dalam Alkitab?
a. Anda mengatakan “Romans 8:1 There is therefore now no condemnation to them which are in Christ Jesus…. When a person dies their eternal home is sealed–heaven or hell–no in between.” Bagaimana dengan ayat ini “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Mt 7:21)
b. Anda mengatakan “(Pada saat seseorg meninggal – dia hanya akan masuk ke surga atau neraka belaka – tidak diantara/tidak ada api penyucian, terbukti dengan Alkitab – api penyucian tdk bisa dibuktikan dgn ayat alkitab)” Silakan melihat bukti-bukti dari Alkitab di point 1. Kalau anda tetap tidak percaya akan bukti-bukti tersebut karena tidak menyebut kata purgatory, maka dengan cara yang sama anda tidak dapat percaya Trinitas, karena tidak ada kata Trinitas di dalam Alkitab.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Stef,
Anda memberikan kutipan dari Wahyu dibawah ini:
Rev 21:27
… but nothing unclean will enter it (the City of God), nor any (one) who does abominable things or tells lies. Only those will enter whose names are written in the Lamb’s book of life.
– Jika anda membaca ayat diatas secara keseluruhan, maka anda bisa menemukan arti sebenarnya dari kata2 “nothing unclean will enter it nor anyone who does abominable things or tells lies”. Hanya mereka2 yg NAMANYA TERTULIS DIDALAM BOOK OF LIFE yg akan masuk ke kerajaan surga.
Ayat dibawah menunjukkan bagaimana Yesus menyucikan GerejaNya:
Eph 5:25-27
Christ loved the church and handed himself over for her (the Church) to sanctify her, cleansing her by the bath of water with the word, that he might present to himself the church in splendor, without spot or wrinkle or any such thing, that she might be holy and without blemish.
– Tuhan Yesus menyucikan GerejaNya: yaitu dengan membersihkan GerejaNya dengan perkataanNya/SABDA2Nya – supaya GerejaNya menjadi kudus dan tidak bernoda. Tidak dikatakan bahwa GerejaNya akan dibersihkan oleh api penyucian atau melalui sakramen2.
Anda memberikan kutipan 1 Korintius 3:15, tetapi baca keseluruhan kutipan berikut:
1 Cor 3:11-15
For no one can lay a foundation other than the one that is there, namely, Jesus Christ. If anyone builds on this foundation with gold, silver, precious stones, wood, hay, or straw, the work of each will come to light, for the Day will disclose it. It will be revealed with fire, and the fire (itself) will test the quality of each one’s work. If the work stands that someone built upon the foundation, that person will receive a wage. But if someone’s work is burned up, that one will suffer loss; the person will be saved, but only as through fire.
– Jika anda membaca ayat diatas secara keseluruhan, maka anda akan menemukan makna sebenarnya. Api yg dikatakan diatas adalah api murka Tuhan kepada apa yg dibangun OLEH MANUSIA dan menggunakan emas/perak/kayu/batu2an dll. Karena pada saat waktunya tiba (the Day = akhir zaman), akanlah datang api murka Tuhan. Kualitas sesuatu yg dibangun manusia akan dites oleh api. Apa saja yg bisa dihancurkan oleh api murka Tuhan berarti akan mengalami kekalahan. Tetapi pekerjaan “seseorang” yg tidak hangus oleh api mendapatkan kemenangan “Pekerjaan” ini lebih berarti ke evangelisasi – seseorang yg memberitakan sabda Tuhan – pekerjaannya tidak akan sia2 (tugas mereka hanya meneruskan Gereja yg didirikan oleh Yesus Kristus di bumi).
1 Pet 1:7
The genuineness of your faith, more precious than gold that is perishable even though tested by fire, may prove to be for praise, glory, and honor at the revelation of Jesus Christ.”
– Sekali lagi pada ayat diatas Yesus mengatakan bahwa “kesungguhan dari iman anda adalah lebih berharga dari emas yg akan hancur ketika dites oleh api” – api disini dimaksudkan ‘api murka Allah pada akhir zaman’ seperti yg dikatakan di Korintius, bukanlah api penyucian.
2 Maccabee 12:42-46
…The noble Judas warned the soldiers to keep themselves free from sin, for they had seen with their own eyes what had happened because of the sin of those who had fallen. He then took up a collection among all his soldiers, amounting to two thousand silver drachmas, which he sent to Jerusalem to provide for an expiatory sacrifice. In doing this he acted in a very excellent and noble way, inasmuch as he had the resurrection of the dead in view; for if he were not expecting the fallen to rise again, it would have been useless and foolish to pray for them in death. But if he did this with a view to the splendid reward that awaits those who had gone to rest in godliness, it was a holy and pious thought. Thus he made atonement for the dead that they might be freed from this sin.”
– Ketika anda membaca keseluruhan dari ayat diatas, Judas telah memperingatkan para tentara itu untuk menjauhkan diri dari dosa, karena dia telah melihat apa yg terjadi pada mereka2 yg terjatuh dari dosa (jiwa mereka masuk ke neraka). Karena itu Judas beritikad baik untuk membuat persembahan bagi yg meninggal atas dasar PANDANGAN dia SEMATA bahwa yg mati bisa dibebaskan dari dosa. Akhir katanya: ayat ini mengatakan apa yg ada dipikiran Judas semata, dan apa yg dia lakukan tsb sebagai sesuatu yg dipandang baik. Ini tidak menjelaskan adanya tempat “in between”. Ini tidak menjelaskan adanya perintah Tuhan untuk berdoa bagi yg mati.
1 Peter 3:18-19
18For Christ died for sins once for all, the righteous for the unrighteous, to bring you to God. He was put to death in the body but made alive by the Spirit, 19through whom[d] also he went and preached to the spirits in prison 20who disobeyed long ago when God waited patiently in the days of Noah while the ark was being built.
– Ayat diatas menjelaskan ttg “spirit in prison” atau roh2 yg memberontak kepada Tuhan sebelum Noah (Nuh) membuat perahu/arknya, mereka terpenjarakan di “Hades” (jika anda membuka alkitab berbahasa Greek/yunani – anda akan ketemukan kata ini). Hades berarti neraka tingkat pertama neraka (menurut alkitab yg asli yg berbahasa Greek/Yunani ada tiga tingkatan neraka: Hades, Sheol dan Tartarus). Jadi Petrus bukanlah bermaksud bahwa “spirits in prison” adalah jiwa org2 mati di api penyucian. “Spirits in prison” berarti demons/evil/satan – yg mengacaukan dunia sebelum banjir Nuh (mereka adalah keturunan dari “fallen angels” yg membuat hamil wanita2 di bumi dan melahirkan Nephilim2 (raksasa) – baca kitab Kejadian.
Akhir katanya, bacalah ayat2 berikut ini:
Lukas 16:23-26
23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. 16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
– Disini diperumpamakan oleh Yesus bahwa orang kaya tsb masuk ke neraka (bukan api penyucian) dan Lazarus masuk ke surga (duduk di pangkuan Abraham). Lihat ayat terakhir: “di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.” Disini jelas2 Yesus katakan bahwa setelah kematian jiwa manusia TIDAK BISA berpindah tempat, karena ada jurang besar yg memisahkan surga dan neraka (tdk dikatakan adanya api penyucian disini, kalau ada api penyucian berarti Tuhan haruslah mengatakan kalau orang kaya tsb bisa diselamatkan melalui doa2 dari yg masih hidup).
Tentang Trinitas, akan saya berikan reply terpisah.
sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi Api Penyucian. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan.
I. DASAR DARI ALKITAB:
1. Why 21:27 mengatakan “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” Seperti yang anda tuliskan bahwa yang masuk adalah mereka yang tertulis di dalam buku kehidupan. Namun, yang saya ingin tekankan di sini adalah, bagaimana seseorang dapat tertulis di dalam buku kehidupan. Dikatakan di ayat yang sama, bahwa tidak ada yang najis, melakukan kekejian dan dusta dapat masuk dalam Kerajaan Sorga. Di ayat-ayat yang lain, juga ditekankan perlunya baptisan untuk keselamatan, perlunya perbuatan kasih yang supernatural, dll. Namun, di satu sisi, adalah menjadi kenyataan bahwa ada orang yang telah dibaptis, yang berbuat kasih namun tidak supernatural (dengan alasan yang salah), beriman namun kurang mencerminkan saksi Kristus yang baik, mereka tidak dalam kondisi dosa berat, namun juga tidak sempurna di dalam kasih. Kalau pilihannya adalah hanya Sorga atau neraka, maka bagaimanakah nasib dari orang-orang ini? Bukankah Mat 7:21 mengatakan “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.“?
Anda mengutip Ef 5:25-27, tentang bagaimana Yesus menyucikan Gereja-Nya dengan air dan Firman. Namun hal ini tidak menghapus kenyataan akan adanya orang-orang yang telah dipermandikan dan mengenal Alkitab, namun kehidupannya kurang kudus. Di satu sisi, kita menyadari bahwa yang tidak kudus tidak dapat masuk dalam Kerajaan Sorga. Dengan demikian, bagaimanakah Tuhan menyucikan mereka?
2. Mat 12:32 “Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.“
a. Menurut Sherly apakah maksud dari ia akan diampuni? Apakah pengampunan ini mengacu kepada semasa hidup atau setelah mati? Kalau ada yang diampuni setelah kematian, maka apakah atau dimanakah tempat/kondisi itu? Kita tahu di neraka dosa tidak dapat diampuni dan di Sorga tidak perlu ada pengampunan dosa, karena tidak ada yang berdosa di dalam Sorga.
3. 1Kor 3:12-15 “12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, 13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.“
a. Anda mengatakan “– Jika anda membaca ayat diatas secara keseluruhan, maka anda akan menemukan makna sebenarnya. Api yg dikatakan diatas adalah api murka Tuhan kepada apa yg dibangun OLEH MANUSIA dan menggunakan emas/perak/kayu/batu2an dll.” Kita tahu bahwa ayat-ayat ini ditujukan bukan kepada orang yang jauh dari Allah, namun kepada orang-orang yang berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah, sehingga rasul Paulus mengatakan “8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. 9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. 10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. 11 Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” (1 Kor 3:9-11)
Ini berarti dalam konteks ini, semua orang yang bekerja di ladang Allah (ay.12 – Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami), juga akan mendapatkan suatu ujian di dalam pengadilan Allah.
Kalau anda mengatakan “Kualitas sesuatu yg dibangun manusia akan dites oleh api. Apa saja yg bisa dihancurkan oleh api murka Tuhan berarti akan mengalami kekalahan. Tetapi pekerjaan “seseorang” yg tidak hangus oleh api mendapatkan kemenangan“, maka pertanyaannya, setelah dihancurkan oleh api murka Tuhan, akan kemanakah orang-orang ini? Bukankah kalau dihancurkan oleh api murka Tuhan, seharusnya orang-orang ini akan pergi ke neraka sebagai konsekuensinya? Namun, mengapa di ayat 15 dikatakan “Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.“? Kalau seseorang telah masuk neraka, bukankah tidak mungkin dapat diselamatkan, karena neraka adalah keterpisahan abadi dengan Allah? Namun, mengapa ayat tersebut mengatakan ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperi dari dalam api? Diselamatkan dari apa dan api apakah ini?
4. 1Peter 3:18-19: “18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, 19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,” Roh-roh yang ada di dalam penjara ini adalah jiwa-jiwa yang masih terbelenggu di dalam ‘tempat’ sementara, yang juga dikenal dengan nama ‘limbo of the fathers’ (‘limbo of the just‘).
Saya tidak akan membahas tentang hades (Yunani) dan Sheol (Ibrani). Kalau anda mau melihat secara detail, silakan melihat link ini – silakan klik. Anda mengatakan ““Spirits in prison” berarti demons/evil/satan – yg mengacaukan dunia sebelum banjir Nuh (mereka adalah keturunan dari “fallen angels” yg membuat hamil wanita2 di bumi dan melahirkan Nephilim2 (raksasa) – baca kitab Kejadian.” Kalau roh-roh yang ada di perjara merujuk kepada setan, pertanyaannya: mengapa setan harus menerima pemberitaan Injil? Bukankah secara kodrat mereka adalah mahluk yang murni spiritual, yang memutuskan mengikuti atau menyangkal Allah secara langung dan tidak perlu lagi diberitakan Injil?
5. 1Pet 4:6 “Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.“
Menurut Sherly, siapakah yang dimaksud dengan orang-orang mati di sini? Apakah ini adalah orang-orang yang ada di dunia ini atau yang telah meninggal? Kalau ini adalah orang-orang yang telah meninggal dan kemungkinan setelah meninggal hanya neraka dan Sorga, maka mengapa Injil harus diberitakan kepada orang mati lagi? Bukankah orang yang dineraka tidak perlu diberitakan Injil karena mereka telah memilih menolak Allah dan orang yang di Sorga tidak lagi memerlukan pemberitaan Injil, karena mereka telah melihat Sang Firman muka dengan muka? Jadi, dimanakah atau apakah pemberitaan kepada orang-orang mati?
6. 2Makabe 12: 38-45: “38 Kemudian Yudas mengumpulkan bala tentaranya dan pergilah ia ke kota Adulam. Mereka tiba pada hari yang ketujuh. Maka mereka menyucikan diri menurut adat dan merayakan hari Sabat di situ. 39 Pada hari berikutnya waktu hal itu menjadi perlu pergilah anak buah Yudas untuk membawa pulang jenazah orang-orang yang gugur dengan maksud untuk bersama dengan kaum kerabat mereka mengebumikan jenazah-jenazah itu di pekuburan nenek moyang. 40 Astaga, pada tiap-tiap orang yang mati itu mereka temukan di bawah jubahnya sebuah jimat dari berhala-berhala kota Yamnia. Dan ini dilarang bagi orang-orang Yahudi oleh hukum Taurat. Maka menjadi jelaslah bagi semua orang mengapa orang-orang itu gugur. 41 Lalu semua memuliakan tindakan Tuhan, Hakim yang adil, yang menyatakan apa yang tersembunyi. 42 Merekapun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus semuanya. Tetapi Yudas yang berbudi luhur memperingatkan khalayak ramai, supaya memelihara diri tanpa dosa, justru oleh karena telah mereka saksikan dengan mata kepala sendiri apa yang sudah terjadi oleh sebab dosa orang-orang yang gugur itu. 43 Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan. 44 Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. 45 Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.“
Anda mengatakan “Karena itu Judas beritikad baik untuk membuat persembahan bagi yg meninggal atas dasar PANDANGAN dia SEMATA bahwa yg mati bisa dibebaskan dari dosa. Akhir katanya: ayat ini mengatakan apa yg ada dipikiran Judas semata, dan apa yg dia lakukan tsb sebagai sesuatu yg dipandang baik. Ini tidak menjelaskan adanya tempat “in between”. Ini tidak menjelaskan adanya perintah Tuhan untuk berdoa bagi yg mati.” Kita tahu bahwa para tentara yang gugur, di satu sisi melakukan perbuatan yang baik, karena mereka membela tanah air, namun di satu sisi mereka melakukan perbuatan yang tercela, karena mereka menyimpan jimat berhala. Pertanyaannya: Kalau hanya Sorga dan neraka, kemanakah perginya orang-orang ini? Kalau mereka (Yudas dkk) yakin bahwa mereka berdosa dan masuk neraka, mengapa mereka harus mendoakan mereka dan bahkan melakukan korban penebusan dosa bagi mereka agar mereka dilepaskan dari dosa mereka (ay. 45). Kita tahu bahwa di Sorga tidak memerlukan pengampunan dan neraka tidak ada pengampunan. Jadi, dimanakah orang-orang yang meninggal ini?
7. 2Tim 1:16-18 “16 Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. 17 Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku. 18 Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku.“
Kalau anda mengatakan bahwa tidak ada Api Penyucian, dan hanya ada Sorga dan neraka, mengapa rasul Paulus mengatakan “Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya“? Kalau Onesiforus di Sorga, dia tidak perlu doa dan kalau dia ada di neraka, maka doa-doa tidaklah berguna.
8. Lk 16:19-31: Tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin, yang terpisah jurang yang tak terseberangi.
a. Anda mengatakan “Disini diperumpamakan oleh Yesus bahwa orang kaya tsb masuk ke neraka (bukan api penyucian) dan Lazarus masuk ke surga (duduk di pangkuan Abraham).. Disini jelas2 Yesus katakan bahwa setelah kematian jiwa manusia TIDAK BISA berpindah tempat, karena ada jurang besar yg memisahkan surga dan neraka (tdk dikatakan adanya api penyucian disini, kalau ada api penyucian berarti Tuhan haruslah mengatakan kalau orang kaya tsb bisa diselamatkan melalui doa2 dari yg masih hidup).“
Di dalam ayat-ayat tersebut memang tidak dikatakan bahwa ada Api Penyucian. Namun, di ayat tersebut juga tidak dikatakan tidak ada Api Penyucian, karena konteksnya adalah menerangkan Sorga (lebih tepatnya Limbo of the just, karena pada waktu itu Sorga belum terbuka – karena Yesus belum naik ke Sorga) dan neraka. Gereja Katolik percaya bahwa pada saat seseorang meninggal, maka dia akan langsung diadili, yang mempunyai kemungkinan Sorga, Api Penyucian atau neraka. Kalau seseorang ke neraka, maka memang tidak dapat diselamatkan lagi. Dan orang kaya tersebut memang berada di neraka, sehingga tidak doa apapun tidak akan dapat menyelamatkan dia. Namun, Api Penyucian bukanlah neraka dan bukanlah Sorga, seperti yang telah dibuktikan di ayat-ayat di atas. Dengan demikian, ayat-ayat Lk 16:19-31 tidak menggugurkan argumentasi keberadaan Api Penyucian.
II. DASAR TRADISI SUCI
Saya telah memberikan beberapa tulisan dari Bapa Gereja, seperti: Tertullian (160-220), St. Cyril dari Yerusalem (315-386), St. Yohanes Krisostomus (347-407), St. Agustinus (354-430), St. Gregorius Agung (540-604). Dapatkan anda menyebutkan bahwa jemaat perdana pada tahun-tahun tersebut yang tidak percaya akan pentingnya mendoakan orang yang telah meninggal dan Api Penyucian? Dengan kutipan-kutipan tersebut, saya ingin menunjukkan bahwa doa kepada orang-orang yang telah meninggal bukanlah merupakan doktrin tanpa dasar, namun merupakan doktrin yang mempunyai dasar di Alkitab dan dipercayai sejak awal.
Demikian jawaban yang dapat saya berikan. Silakan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang saya beri warna merah. Semoga diskusi ini dapat berguna bagi semuanya dan semakin membawa kita kepada kebenaran.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Kalau memang hanya ada Sorga dan Neraka, lalu apa maksud dari penjara di Mat5: 23? Lalu Matius 5: 26 juga ditulis jelas “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas”. Pertanyaannya, tempat apakah ini? Bukannya kalau Neraka itu kekal, tapi kenapa ayat itu ditulis seakan-akan bila sudah ‘lunas’ kita akan bebas dari tempat itu? Dan, pasti tidak mungkin sorga kan? Karena dikatakan ini adalah Penjara.
Tambahan Bapa Gereja:
St. Epraem (306-373), Bapa Gereja terpenting dari Gereja Siria, menulis:
“Jika tiga puluh hari setelah kematianku sudah lewat, para saudara hendaknya mengadakan peringatan untukku. Sebab orang-orang meninggal ditolong dengan korban yang dipersembahkan oleh orang-orang yang masih hidup. Jika anak buah Mathatias (ayah Makabe), mempertahankan kebiasaan sacral untuk menebus kesalahan para anggota tentara yang gugur dalam peperangan dan tidak setia kepada lembaganya (2Mak12:32-46), lebih-lebih itulah para imam menebus kesalahan orang-orang yang sudah meninggal. Anak buah Mathatias menebus kesalahan dengan memberikan korban, seperti yang kita baca. Para imam memberikan korban dan memanjatkan doa.” (Testam 72:78. AG 2, 401)
Ini juga membuktikan bahwa Makabe memang sudah diakui sebagai Kitab Suci yang diwahyukan sejak abad ke-4.
St. Agustinus, dalam buku Pengakuan, dia mencatat kata-kata ibunya yang akan meninggal:
“Kuburkan badan ini di mana kau kehendaki; janganlah merepotkan kamu. Hanya inilah yang kuminta, agar kamu, dimana kau berada, mendoakan aku di altar Tuhan” (Conf. I. 9. C. II. 27. ML 32, 775).
Shalom Thomas Vernando,
Terima kasih atas masukkannya. Kalau kita melihat Haydock Commentary, maka disebutkan bahwa St. Cyprian, St. Ambrose dan Origen melihat ayat Mt 5:26 sebagai Purgatorium, namun St. Agustinus melihatnya sebagai neraka. St. Agustinus berargumentasi dengan menggunakan Mzm 110:1 “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” Perkataan sampai di sini bukanlah berarti literal bahwa duduk di sebelah kanan hanya terjadi kalau musuh-musuh telah ditaklukkan. Namun, apakah kemudian St. Agustinus tidak mempercayai Purgatorium? Justu sebaliknya, dari tulisan Bapa Gereja yang anda kutip, mereka termasuk St. Agustinus mempercayai adanya Purgatorium. Jadi, doktrin Purgatorium memang telah dipercayai oleh jemaat perdana.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
kak, kalo ada yang jawab tempat yang disebutkan di atas adalah tempat penghakiman..bagaimana?
Shalom Thomas,
Matius 5:26 mengatakan “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.” Kalau seseorang mengartikan “dari sana” adalah tempat penghakiman maka itu tidaklah tepat. Kalau kita melihat tempat penghakiman, maka itu adalah tempat di mana diputuskan apakah seseorang dinyatakan benar atau bersalah. Jadi, tempat untuk membayar hutang bukanlah tempat penghakiman namun tempat hukuman. Seseorang yang diadili di tempat penghakiman (pengadilan) dan menerima hukuman 20 tahun penjara, maka dia tidak menjalankan hukumannya di tempat penghakiman, namun di penjara (tempat hukuman). Dalam konteks pengadilan terakhir, maka tempat orang yang bersalah atau tidak dibenarkan adalah di neraka. Atau kalau kesalahannya tidaklah besar (tidak meninggal dalam keadaan dosa berat), maka tempat pemurniaannya adalah di Api Penyucian. Semoga dapat memperjelas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Thomas,
Matius 5:26 mengatakan “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.” Kalau seseorang mengartikan “dari sana” adalah tempat penghakiman maka itu tidaklah tepat. Kalau kita melihat tempat penghakiman, maka itu adalah tempat di mana diputuskan apakah seseorang dinyatakan benar atau bersalah. Jadi, tempat untuk membayar hutang bukanlah tempat penghakiman namun tempat hukuman. Seseorang yang diadili di tempat penghakiman (pengadilan) dan menerima hukuman 20 tahun penjara, maka dia tidak menjalankan hukumannya di tempat penghakiman, namun di penjara (tempat hukuman). Dalam konteks penghakiman khusus (sesaat setelah orang meninggal dunia), maka tempat orang yang bersalah atau tidak dibenarkan adalah di neraka. Atau kalau kesalahannya tidaklah besar (tidak meninggal dalam keadaan dosa berat), maka tempat pemurniaannya adalah di Api Penyucian. Semoga dapat memperjelas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Pak Stef,
Kalau misal sudah jatuh Hari penghakiman, sedangkan dunia ini sudah musnah, bagaimana dengan nasib jiwa di purgatory yang hanya kurang 10% lagi maka dia sudah masuk surga tapi karena sudah kiamat maka sisa 10% itu didoakan oleh siapa supaya dia tidak masuk neraka, apa Yesus sebagai Hakim Agung memberi dispensasi shg bisa masuk surga ?
Bagaimana kalau masih 95% lagi atau 50% lagi baru bisa masuk surga ?
Shalom Budi Yoga,
Terima kasih atas komentarnya. Kita harus mengerti dahulu tentang apa yang disebut dengan Api Penyucian, di mana sudah di bahas di sini – silakan klik. Secara prinsip, Api Penyucian adalah tempat di mana orang-orang yang masih belum sempurna dalam kasih dimurnikan. Semua orang yang masuk ke Api Penyucian hanya mempunyai satu jalan, yaitu Sorga. Doa-doa kita dapat membantu mereka, namun yang mengetahui secara persis kapan mereka masuk Sorga adalah Tuhan sendiri. Apa yang terjadi pada mereka pada saat akhir zaman? Mereka semua akan bergabung dalam pengadilan umum, dan mereka semua akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Bagaimana mereka dimurnikan? Proses pemurnian bukanlah berdasarkan waktu yang kita kenal, namun di luar waktu. Dengan demikian, Tuhan dapat memurnikan seseorang dalam waktu singkat (bukan waktu kita) dengan intensitas yang lebih tinggi. Semoga keterangan ini dapat memberikan kejelasan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Pak Stef,
Kalau Pak Stef bilang tidak tahu persis kapan mereka masuk sorga, itu adalah waktu Tuhan. Itu menjadi pertanyaan besar bagi saya, karena dari bacaan yang pernah saya baca juga menyimpulkan demikian.
Bila mendapat indulgensi penuh bisa langsung masuk surga kalau indulgensi setengah bila 2 kali didoakan masuk surga, apakah benar demikian ? Bila benar demikian apakah syarat-syaratnya ?
Pemurnian itu disiksa sampai dosanya lunas atau suatu keadaan jiwa di mana jiwanya saja yang disiksa atau bagaimana ?
Saya pernah baca bahwa ada seorang yang sungguh-sungguh hidup melayani Tuhan tapi sebenarnya hatinya dendam kepada papanya sehingga dia pernah bersumpah tidak akan mengampuni papanya sampai mati, jiwanya terhilang masuk neraka. Bagaimana tanggapan Bp. Stef padahal dia melayani Tuhan juga tp hanya krn dendam membuat ia terhilang
Shalom Budi Yoga,
Terima kasih atas tanggapan anda. Walaupun umat Katolik mempercayai indulgensi, namun yang tahu secara persis kapan seseorang diangkat dari Api Penyucian adalah Tuhan sendiri. Indulgensi dapat dibagi menjadi dua: Indulgensi sebagian dan indulgensi penuh. Untuk mendapatkan indulgensi penuh, secara umum seseorang harus melakukan 1) pengakuan dosa, 2) berpartisipasi dalam Ekaristi Kudus, 3) berdoa untuk intensi Paus, 4) melakukan apa yang ditentukan dalam ketentuan indulgensi dan melakukannya dengan hati yang menyesal, 5) bebas dari keterikatan akan dosa – bukan hanya dosa berat, namun juga dosa ringan. Kondisi terakhir inilah yang memang paling sulit untuk dilakukan. Jika hal ini tidak dipenuhi, maka seseorang akan mendapatkan indulgensi sebagian. Artikel lengkap tentang indulgensi dapat dibaca di sini – silakan klik.
Indulgensi sebagian tidak dapat diberikan pengertian matematis seperti yang anda katakan bahwa kalau 2 kali didoakan akan langsung masuk Sorga. Waktu seseorang dibebaskan dari Api Penyucian adalah terserah Tuhan.
Pemurnian adalah merupakan kondisi di mana seseorang dimurnikan. Karena pemurnian ini terjadi sebelum akhir zaman, maka yang dimurnikan adalah jiwanya saja.
Pertanyaan anda tentang seseorang yang membenci papanya, maka anda dapat membaca jawabannya dari perkataan Yesus:
Mrk 11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
Mat 18:22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Mat 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Luk 6:37 “Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Mat 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Silakan melihat juga perumpamaan tentang pengampunan (Mat 18:23-35). Pembahasan tentang hal ini ada di artikel ini – silakan klik.
Dari Sabda Kristus, maka kita dapat melihat bahwa syarat untuk mendapatkan pengampunan adalah kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita, apalagi jika orang tersebut adalah papa kita sendiri. Semoga jawaban di atas dapat menjawab pertanyaan anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
shalom pak..
saya waktu itu pernah ikut dalam acara paskah umat protestan di sebuah tempat,tentu saja isinya umat protestan semua.lalu pada saat sesi khotbah pendeta,ia membahas bacaan2 yang telah disampaikan dan mengajak para umat untuk membacanya juga.lalu ada ayat yang kebetulan membahas tentang : “terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.” setelah semua membaca ayat itu.kemudian pendeta itu berkata kira2 seperti ini yang saya dengar : “di sini jelas bahwa orang yang sudah mati, sudah tidak dapat didoakan lagi,karena terbentang jurang yang tak terseberangi. jadi percuma saja jika kita mendoakan orang yang sudah mati,karena doa kita tidak akan diterima oleh Allah dan membuat kita menjadi dosa.sebab orang yang sudah mati,maka segalanya telah “selesai”. seperti itu kira2 ia berbicara. apakah protestan hanya percaya pada adanya surga dan neraka saja?
mengapa kristen protestan(karismatik) begitu menyalahkan ajaran2 katolik??menganggap bahwa dalam ajaran katolik banyak ritual2 buatan manusia.dikarenakan dlm alkitab dikatakan jangan menambah ataupun mengurangi…
Shalom Marc,
Terima kasih atas pertanyaannya. Memang umat Protestan hanya percaya bahwa hanya ada Sorga dan neraka setelah kematian. Dan sering sekali mereka mengkonfrontasi ajaran dari Gereja Katolik karena kesalahpahaman mereka akan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Dan mungkin juga apa yang mereka lakukan adalah berdasarkan niat baik mereka untuk memberitahu umat Katolik tentang ajaran yang mereka pandang salah. Untuk itu, silakan membaca artikel tentang Api Penyucian di sini – silakan klik. Dan kemudian anda dapat membaca tentang diskusi persekutuan para kudus di sini – silakan klik, klik ini. Silakan membaca beberapa link tersebut. Kalau masih ada pertanyaan setelah membacanya, silakan bertanya lebih lanjut.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tulisannya tentang beberapa pengajaran Gereja Katolik yang anda lihat bertentangan dengan Alkitab. Kalau anda tidak mempunyai banyak waktu, saya mengusulkan untuk memulai dari satu topik dan dibahas secara mendalam. Setelah satu topik selesai, mulai lagi dengan topik lain. Jawaban saya akan terbagi menurut topik yang anda berikan. Kalau anda ingin menanggapi jawaban saya, silakan untuk klik “REPLY” di pesan yang bersangkutan. Saya juga mohon, agar anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, yang saya beri warna merah.
Tidak menjadi masalah kalau anda mengutip dalam bahasa Inggris. Saya akan mencoba untuk mengerti pesan yang anda sampaikan dengan baik semampu saya.
I. TENTANG LARANGAN PASTOR UNTUK MENIKAH
1. Dasar Kitab Suci:
Priestly celibacy mempunyai kelebihan, karena itulah yang dicontohkan oleh Yesus dan juga rasul Paulus. Karena Yesus tidak menikah, maka orang yang mempunyai posisi imam adalah baik untuk mengikuti Yesus dengan sempurna, termasuk dalam hal celibacy. Hal ini dikatakan oleh Yesus sendiri “Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.” (Mt 19:12). Kasus yang “lahir demikian” dan “dijadikan demikian” mengacu kepada sida-sida Kasus yang ke-dua adalah orang yang “membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri” oleh karena Kerajaan Sorga adalah orang-orang yang hidup selibat, termasuk adalah para pastor. Mereka melakukan selibat karena Kerajaan Sorga. Dan hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh rasul Paulus “Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.” (1 Kor 7:32).
2. Dasar Tradisi Suci:
Mari kita melihat beberapa konsili beserta dengan tulisan Bapa Gereja yang membahas tentang priestly celibacy:
a. Tertullian (160-220) menuliskan bahwa para bidat dapat mempunyai tanda-tanda luar dari orang-orang beriman, seperti celibacy. (Tertullian, The Demurrer Against the Heretics, ch. 40. no. 5, in The Faith of the Early Fathers, ed. William A. Jurgens (Collegeville, MN: The Liturgical Press, 1970) vol. 1, 123)
b. Clement of Alexandria (195) menuliskan “Peter and Philip fathered children, and Philip gave his daughters in marriage. Furthermore, Paul did not hesitate to mention his ‘companion’ in one of his epistles…He says in his epistle, ‘Do I not have the right to take along a sister-wife, as do the other apostles?’ [1Cor 9:5] However the other apostles, in harmony with their particular ministry, devoted themselves to preaching without any distraction. Their spouses went with them, not as wives, but as sisters, in order to minister to housewives” (Clement of Alexandria, Ante-Nicene Fathers 2:390-391 E)
c. Konsili Elvira (309), Canon 33 menyebutkan “Bishops, presbyters, and deacons, and all other clerics having a position in the ministry, are ordered to abstain completely from their wives and not have children. Whoever, in fact, does this shall be expelled from the dignity of the clerical state.“
d. St. Epiphanius, uskup dari Salamis di Cyprus (375) menuliskan “a call to the holy priesthood of God . . . is not approved for those who, after a first marriage, and their wife having died, enter upon a second marriage. . . . But even one who is husband of one wife, if she is still living and still bearing children, is not approved.” (St. Epiphanius of Salamis, Panacea Against All Heresies, ch. 59, no. 4, in Jurgens, vol. 2, 73.)
e. Konsili Niceae (325), Canon 3 menyebutkan “The great Synod has stringently forbidden any bishop, presbyter, deacon, or any one of the clergy whatever, to have a subintroducta dwelling with him, except only a mother, or sister, or aunt, or such persons only as are beyond all suspicion.” Memang tidak secara tegas disebutkan tentang priestly celibacy, namun dikatakan bahwa tidak ada perempuan yang tidak mempunyai hubungan darah, yang dapat tinggal dengan uskup, imam, diakon. Ini berarti bagi wanita yang menjadi istri imam tidak dapat hidup bersama dengan mereka. Kalau mereka masih boleh untuk tidak hidup selibat, mengapa para istri dari imam tidak diperkenankan untuk tinggal satu rumah? Konsili Niceae ini adalah konsili yang juga diterima oleh Gereja Timur, karena ini adalah konsili bersama.
f. Konsili Carthage (419), Canon 3 – of continence “Aurelius the bishop said: When at the past council the matter on continency and chastity was considered, those three grades, which by a sort of bond are joined to chastity by their consecration, to wit bishops, presbyters, and deacons, so it seemed that it was becoming that the sacred rulers and priests of God as well as the Levites, or those who served at the divine sacraments, should be continent altogether, by which they would be able with singleness of heart to ask what they sought from the Lord: so that what the apostles taught and antiquity kept, that we might also keep.“
Dari dokumen ini juga terlihat bagaimana uskup Aurelius melihat pentingnya celibacy / continent bagi uskup, iman, dan diakon (three grades). Dan pada akhir kalimatnya dia mengatakan bahwa “sehingga apa yang diajarkan oleh para rasul dan sedari awal dijalankan / dipegang, sehingga kita juga dapat menjalankannya.” Dari kalimat ini, uskup Aurelius telah menganggap bahwa continent bagi para uskup, imam, dan diakon telah menjadi apostolic tradition.
3. Dasar teologis:
Secara teologis, priestly celibacy mempunyai dasar yang kuat, sehingga kita melihat adanya praktek ini dari satu generasi ke generasi yang lain. Pertama, Imam bertindak sebagai Kristus (in persona Christi), yang menjadi pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan adalah Gereja. Oleh karena itu, adalah fitting kalau para imam tidak menikah dan hidup dalam celibacy. Kedua, para imam menerapkan apa yang akan terjadi di Sorga, yaitu tidak ada yang kawin dan dikawinkan. Dan hal ini juga ditegaskan oleh Yesus sendiri (Mt 19:12) dan juga rasul Paulus (1 Kor 7:33-34). Ketiga, para imam memberikan dirinya secara total dengan mengikuti Yesus sendiri, yang memang tidak menikah.
4. Pertanyaan: Apakah anda menyetujui bahwa apa yang dikatakan rasul Paulus “Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.” (1 Kor 7:32).? Dan kalau tidak setuju apakah alasannya? Bagaimana anda menafsirkan Mt 19:12? Bagaimana anda menafsirkan Clement of Alexandria (195) menuliskan “Peter and Philip fathered children, and Philip gave his daughters in marriage. Furthermore, Paul did not hesitate to mention his ‘companion’ in one of his epistles…He says in his epistle, ‘Do I not have the right to take along a sister-wife, as do the other apostles?’ [1Cor 9:5] However the other apostles, in harmony with their particular ministry, devoted themselves to preaching without any distraction. Their spouses went with them, not as wives, but as sisters, in order to minister to housewives” (Clement of Alexandria, Ante-Nicene Fathers 2:390-391 E)?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear Stef,
Matius 19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikandemikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga.
– Disini Yesus menjelaskan ttg “PILIHAN” seseorang untuk tidak menikah karena kemauannya sendiri melayani kerajaan Sorga, contohnya disini adalah Rasul Paulus (1 Kor 7: 33-34) yang MEMILIH untuk tidak menikah.
– Tetapi pada konteks Matius diatas, Yesus mengatakannya sebagai PILIHAN, bukan KEHARUSAN.
Baca ayat berikut:
1 Timotius 3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, SUAMI DARI SATU ISTRI, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, 3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, 3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya 3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
1 Timotius 4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di akhir zaman, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti ROH ROH PENYESAT dan AJARAN AJARAN SETAN 4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
4:3 Mereka itu MELARANG ORANG KAWIN, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah (makanan yg diciptakan Allah = sabda Tuhan) supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
Apakah gereja Katolik adalah organisasi yg dikatakan dalam 1 Timotius 4 diatas? Saya rasa tidak perlu membuat doktrinasi bahwa Pastor tidak boleh menikah. Lihat kenyataan berikut ini:
1. FACT: In 1079 AD celibacy was first enforced for priests and bishops by Pope Gregory VII. Before this time, they were permitted to marry.
– Berdasarkan fakta diatas, SEBELUM tahun 1079 AD, para pastor dan uskup Katolik DIIJINKAN untuk menikah. Adalah Paus Gregory VII yang membuat doktrin CELIBACY.
2. Fact: Nebraska Ordains First Married Catholic Priest, Father Sidney Bruggeman Has 4 Children, 10 Grandchildren (22 Jun 2009)
3. Fact: Catholic priests urge Church to reconsider celibacy rule (26 Jan 2005)
4. Fact: Married priest is first in Seattle Archdiocese (20 Jan, 2009)
Apakah ada perpecahan didalam gereja Katolik? Sekarang pastor boleh mempunyai istri? Dalam artikel online newspaper diatas ditemukan pastor2 di Amerika yg ternyata menikah. Dan ada sekelompok pastor yg menulis surat kepada paus untuk diijinkan menikah (kopi surat2nya diterbitkan online kalau anda ingin membaca)
Sekali lagi saya merasa hidup selibat sudah tidak tepat utk masa sekarang, spt kita tahu sebelum tahun 1079 – bahkan pada saat gereja Katolik baru didirikan, pastor boleh menikah.
Sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya tentang kehidupan selibat dari para imam di dalam Gereja Katolik.
I. DASAR KITAB SUCI
1. Mt 19:12; 1Kor 7:32: Anda mengatakan “– Disini Yesus menjelaskan ttg “PILIHAN” seseorang untuk tidak menikah karena kemauannya sendiri melayani kerajaan Sorga, contohnya disini adalah Rasul Paulus (1 Kor 7: 33-34) yang MEMILIH untuk tidak menikah. – Tetapi pada konteks Matius diatas, Yesus mengatakannya sebagai PILIHAN, bukan KEHARUSAN.“
a. Dari jawaban anda maka anda telah mengakui bahwa ada orang-orang yang karena pilihan mereka sendiri, maka mereka melakukan hidup selibat. Dan ini adalah sesuatu yang baik. Kalau kita menghubungkan dengan kehidupan para imam di dalam Gereja Katolik, maka mereka melakukan kehidupan selibat dengan sukarela. Tidak ada yang memaksa mereka untuk menjadi imam. Namun, mereka tahu, bahwa Gereja Barat mempunyai disiplin hidup selibat untuk para imam. Kalau para calon imam tidak menyukai hal ini, maka tidak ada yang memaksa mereka menjadi imam di Gereja Barat (Western Church). Dengan demikian, ini adalah suatu pilihan bebas. Semua umat Katolik dapat berkarya untuk membangun Gereja Katolik dengan cara yang berbeda-beda. Namun, ada sebagian umat Katolik, yang dengan keinginan bebas, memilih untuk membaktikan diri mereka menjadi imam dan hidup selibat, mengikuti Yesus yang tidak menikah dan rasul Paulus yang juga tidak menikah, serta rasul Petrus yang tidak menggunakan hak menikahnya setelah mengikuti Yesus.
b. Kita juga harus mengakui dari segi kepraktisan, kehidupan selibat ini mempunyai keuntungan bahwa mereka lebih berfokus pada pelayanan mereka, seperti yang juga ditekankan oleh rasul Paulus.
2. 1 Timotius 3:2-5: “2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, 3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, 4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. 5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?“
a. Di ayat 2 dikatakan seorang penilik jemaat adalah “suami dari satu istri”. Namun ini tidak berarti bahwa seorang penilik jemaat haruslah seorang yang menikah, seperti yang telah dibuktikan oleh rasul Paulus yang tidak menikah. Apakah dengan demikian rasul Paulus bukan penilik jemaat, karena dia tidak menikah? Hal ini dipertegas oleh St. Jerome dalam suratnya kepada Oceanus, yang mengatakan bahwa “suami dari satu istri” tidaklah menandakan bahwa seorang uskup atau imam haruslah seorang pria yang menikah; dan bukan pria yang mempunyai satu istri pada saat yang sama; tetapi bahwa dia haruslah seorang pria yang tidak pernah menikah tetapi satu kali, atau kepada satu istri: karena untuk menikah lebih dari satu kali, terlihat tanda adanya kecenderungan untuk mendapatkan kesenangan seksual. Adalah benar, pada waktu itu, dia tinggal bersama dengan istrinya seperti seorang saudara perempuannya.
b. Tentu saja, pada kondisi jemaat perdana, tidak semua orang yang dapat menjadi penilik jemaat adalah orang-orang yang belum menikah, karena banyak yang masuk ke dalam Gereja adalah orang-orang yang telah menikah. Dengan demikian, menjadi sesuatu yang umum dilakukan untuk mendapatkan kandidat dari orang-orang yang telah menikah. Namun, dari beberapa surat, maka terlihat bahwa setelah mereka menjadi uskup maupun imam, mereka juga tidak menggunakan hak pernikahan mereka (tidak berhubungan seks).
3. 1Tim 4:1-3: “1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan 2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. 3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.” Anda ingin mengatakan bahwa 1Tim 4:1-3 dapat diterapkan kepada Gereja Katolik, karena Gereja Katolik mempunyai disiplin kehidupan selibat untuk para imam.
a. Kalau anda mau membaca beberapa tulisan dari Bapa Gereja, maka akan terlihat dengan jelas siapa yang dimaksudkan dengan orang-orang yang melarang perkawinan. Kalau ini merujuk kepada Gereja Katolik, maka seharusnya Gereja Katolik juga melarang perkawinan untuk semua anggota Gereja Katolik, karena di ayat tersebut dikatakan “Mereka itu melarang orang kawin” dan bukan hanya terbatas pada melarang imam kawin. Namun, kenyataannya, Gereja Katolik melihat perkawinan sebagai sesuatu yang sakral, sehingga perkawinan yang sah tidak dapat diceraikan oleh siapapun. Dengan demikian, tidaklah tepat kalau ayat ini ditujukan kepada Gereja Katolik.
b. Ayat-ayat tersebut, menurut St. John Chrysostom ditujukan kepada bidah Encratites, the Marcioniotes, Manicheans, yang percaya bahwa perkawinan adalah evil. Kita dapat melihat ajaran-ajaran mereka seperti yang dituliskan oleh St. Irenaeus, Epiphanius, St. Agustine, dll. Ajaran sesat ini percaya akan dualisme, di mana terdapat tuhan yang menciptakan yang baik, yang spiritual dan tuhan yang lain adalah tuhan yang menciptakan kejahatan. Dan kejahatan ini adalah bersifat material, seperti perkawinan, daging, anggur, dll. Pengajaran-pengajaran sesat inilah yang dimaksudkan dalam 1Tim 4:1-3 dan bukan pengajaran kehidupan selibat dalam Gereja Katolik.
II. DASAR DARI TRADISI SUCI
a. Anda mengatakan “1. FACT: In 1079 AD celibacy was first enforced for priests and bishops by Pope Gregory VII. Before this time, they were permitted to marry.
– Berdasarkan fakta diatas, SEBELUM tahun 1079 AD, para pastor dan uskup Katolik DIIJINKAN untuk menikah. Adalah Paus Gregory VII yang membuat doktrin CELIBACY.“
Silakan anda melihat kembali beberapa pernyataan dari para Bapa Gereja dan konsili-konsili, dimana empat diantaranya mengatakan:
Clement of Alexandria (195) menuliskan “Peter and Philip fathered children, and Philip gave his daughters in marriage. Furthermore, Paul did not hesitate to mention his ‘companion’ in one of his epistles…He says in his epistle, ‘Do I not have the right to take along a sister-wife, as do the other apostles?’ [1Cor 9:5] However the other apostles, in harmony with their particular ministry, devoted themselves to preaching without any distraction. Their spouses went with them, not as wives, but as sisters, in order to minister to housewives” (Clement of Alexandria, Ante-Nicene Fathers 2:390-391 E)
Konsili Illiberi (300-306), Canon 27 dan 33 dalam titlenya “The Celibacy of the Clergy” menyebutkan “Can. 27. A bishop, or any priest at all, may have with him only a sister or a virgin daughter dedicated to God; it is decided that he by no means have a stranger.
Can. 33. It is decided that marriage be altogether prohibited to bishops, priests, and deacons, or to all clerics placed in the ministry, and that they keep away from their wives and not beget children; whoever does this, shall be deprived of the honor of the clerical office.“
Konsili Elvira (309), Canon 33 menyebutkan “Bishops, presbyters, and deacons, and all other clerics having a position in the ministry, are ordered to abstain completely from their wives and not have children. Whoever, in fact, does this shall be expelled from the dignity of the clerical state.“
Konsili Carthage (419), Canon 3 – of continence “Aurelius the bishop said: When at the past council the matter on continency and chastity was considered, those three grades, which by a sort of bond are joined to chastity by their consecration, to wit bishops, presbyters, and deacons, so it seemed that it was becoming that the sacred rulers and priests of God as well as the Levites, or those who served at the divine sacraments, should be continent altogether, by which they would be able with singleness of heart to ask what they sought from the Lord: so that what the apostles taught and antiquity kept, that we might also keep.“
Dari dokumen ini juga terlihat bagaimana uskup Aurelius melihat pentingnya celibacy / continent bagi uskup, iman, dan diakon (three grades). Dan pada akhir kalimatnya dia mengatakan bahwa “sehingga apa yang diajarkan oleh para rasul dan sedari awal dijalankan / dipegang, sehingga kita juga dapat menjalankannya.” Dari kalimat ini, uskup Aurelius telah menganggap bahwa continent bagi para uskup, imam, dan diakon telah menjadi apostolic tradition.
Dengan bukti-bukti di atas, maka akan sangat salah kalau anda mengatakan “SEBELUM tahun 1079 AD, para pastor dan uskup Katolik DIIJINKAN untuk menikah“. Dari bukti-bukti di atas justru terlihat jelas, bahwa Gereja Katolik melihat akan pentingnya hidup selibat untuk para imam, karena alasan teologis dan juga bersumber pada Tradisi yang diwariskan turun-temurun. Perlu digarisbawahi bahwa hidup selibat untuk para imam memang bukan merupakan “matter” dan “form” dari Sakramen Imamat, yang membuat Sakramen Imamat adalah sah. Namun demikian, disiplin hidup selibat ini, seperti yang terlihat dari dokumen-dokumen di atas tidak muncul secara mendadak, namun justru berakar kuat dalam Tradisi.
III. TENTANG BEBERAPA KASUS
Walaupun disiplin hidup selibat bukan merupakan “matter” dan “form” dari Sakramen Imamat, namun displin ini berakar kuat dalam Tradisi. Sebagai sebuah disiplin, Gereja Katolik berhak untuk memberikan perkecualian (extraordinary means) dalam kasus-kasus tertentu. Namun, perkecualian ini bukanlah berarti merubah tatanan umum (ordinary means) yang ada, karena disiplin hidup selibat ini tetap ada sampai saat ini. Dan perkecualian ini didapatkan dalam kasus-kasus tertentu dengan seijin vatikan. Mari kita melihat kasus-kasus yang anda tulis:
a. Nebraska Ordains First Married Catholic Priest, Father Sidney Bruggeman Has 4 Children, 10 Grandchildren (22 Jun 2009)
Sumber (silakan klik) Dia masuk seminari protestan tahun 1986. Dia tidak terlalu puas dengan apa yang dia dapat di seminari. 10 tahun kemudian, sebagai pendeta di “Disciple of Christ Church”, dia menemukan Katekismus Gereja Katolik. Dan dia membacanya serta membuat koneksi dengan kehidupannya. Setelah itu dia dan istrinya kemudian menjadi Katolik. Setelah 14 tahun mengalami pelatihan dan pertimbangan secara serius, dengan bantuan uskup Grand Island dan persetujuan Paus, maka Fr. Sidney Bruggeman menjadi imam pertama di Nebraska yang menikah, dari sekitar total 100 kasus imam yang menikah di seluruh Amerika.
b. Catholic priests urge Church to reconsider celibacy rule (26 Jan 2005)
Adalah kenyataan bahwa ada sebagian kecil dari imam yang protes akan disiplin hidup selibat. Namun, di satu sisi yang lain adalah suatu kenyataan bahwa tidak ada yang memaksa mereka untuk masuk menjadi imam dan menjadi suatu kenyataan bahwa pada waktu mereka masuk menjadi imam, mereka tahu bahwa mereka harus hidup selibat. Dan mereka secara bebas memutuskan untuk menjadi imam yang mereka tahu mempraktekkan hidup selibat. Kalau kemudian mereka protes, bukan berarti bahwa disiplin hidup selibat yang salah, namun orang-orang tersebut yang tidak setia dengan panggilannya.
c. Married priest is first in Seattle Archdiocese (20 Jan, 2009)
Sumber (silakan klik). Fr. Tom McMichael adalah imam menikah pertama di Keuskupan Agung Seattle. Pada November 2005, McMichael menginformasikan kepada kongregasi di gereja Lutheran Lynden’s Hope bahwa dia meletakkan jabatannya sebagai pendeta untuk menjadi umat Katolik. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Paus Yohanes Paulus II memberikan dispensasi kepada Fr. Tom McMichael untuk dapat menjadi imam.
Dari kasus a dan c di atas, kita melihat bahwa Paus dapat memberikan dispensasi kepada mereka, yang biasanya adalah pendeta-pendeta yang kemudian menjadi Katolik. Kita melihat di sini, bahwa ada sekitar 100 kasus seperti ini di Amerika, yang berarti ada sekitar 100 kasus dari yang tadinya pendeta di gereja-gereja non-Katolik dan kemudian memutuskan meninggalkan kongregasinya dan menjadi Katolik. Perlu menjadi catatan, bahwa biasanya mereka meninggalkan kongregasi mereka tanpa tahu nasib mereka di kemudian hari, yang penting mereka adalah menjadi umat dari Gereja Katolik. Dan sejalan dengan waktu, maka imam dan uskup setempat dapat memberikan rekomendasi kepada mereka, yang pada akhirnya Paus dapat memberikan dispensasi.
Namun, untuk kasus b, maka Paus tidak pernah mengeluarkan dokumen yang memperbolehkan calon-calon imam yang telah mempunyai istri. Ini adalah disiplin yang telah berlangsung dari generasi ke generasi, yang tidak mudah berubah di Western Church. Dan ini terbukti dari dokumen”APOSTOLIC CONSTITUTION ANGLICANORUM COETIBUS” (dokumen yang memberikan arahan untuk persatuan umat dan imam dari gereja Anglikan ke Gereja Katolik) artikel IV.
§2. The Ordinary, in full observance of the discipline of celibate clergy in the Latin Church, as a rule (pro regula) will admit only celibate men to the order of presbyter. He may also petition the Roman Pontiff, as a derogation from can. 277, §1, for the admission of married men to the order of presbyter on a case by case basis, according to objective criteria approved by the Holy See.
Anda mengatakan “Apakah ada perpecahan didalam gereja Katolik? Sekarang pastor boleh mempunyai istri? Dalam artikel online newspaper diatas ditemukan pastor2 di Amerika yg ternyata menikah. Dan ada sekelompok pastor yg menulis surat kepada paus untuk diijinkan menikah (kopi surat2nya diterbitkan online kalau anda ingin membaca)” Tidak ada perpecahan di dalam Gereja Katolik. Peraturan sangat jelas, bahwa “ordinary means” untuk menjadi imam adalah pria yang belum menikah. Dan “extraodinary means” diperlukan persetujuan dari Paus. Bahwa ada imam yang menuliskan surat kepada Paus untuk diperbolehkan menikah adalah wajar. Dan Paus Yohanes Paulus II telah menjawabnya dalam beberapa dokumen, seperti: Pastores Dabo Vobis, par. 29, 44, 49-50, 66, (silakan klik) dan beberapa dokumen lain yang secara langsung maupun tidak langung menegaskan pentingnya kehidupan selibat bagi para imam. Hidup selibat yang dilakukan secara sadar adalah pemberian yang begitu indah bagi Tuhan. Cobalah anda baca paragraf 29 dan 50 dari Pastores Dabo Vobis:
IV. KESIMPULAN
Anda menyimpulkan “Sekali lagi saya merasa hidup selibat sudah tidak tepat utk masa sekarang, spt kita tahu sebelum tahun 1079 – bahkan pada saat gereja Katolik baru didirikan, pastor boleh menikah.” Justru di tengah revolusi seks yang sedemikian bebas pada masa saat ini, hidup selibat membuka suatu kesadaran akan makna kasih yang sesungguhnya. Kasih yang pada jaman ini direduksi kepada kepuasan seks ditingkatkan menjadi kasih yang bersifat pemberian diri (self-giving) kepada Tuhan. Dan hal ini dapat membuka mata dunia akan hakekat dari kasih yang sesungguhnya, yang tidak mementingkan diri sendiri, namun memberikan diri.
Dengan demikian, terlihat jelas, bahwa disiplin hidup selibat mempunyai akar tradisi yang kuat sedari abad-abad awal – bukan seperti yang anda sebutkan baru mulai tahun 1079 – seperti bukti-bukti yang dipaparkan di atas. Kehidupan selibat ini memungkinkan para imam dapat berfokus pada pelayanannya serta dapat mencerminkan Kristus sebagai mempelai pria, dengan Gereja sebagai mempelai wanita. Hidup selibat adalah pemberian yang begitu indah, tindakan kasih kepada Allah dengan mengorbankan diri untuk semakin memuliakan nama Tuhan. Dan inilah inti dari kasih. Jadi, daripada kita mencela suatu tindakan kasih yang begitu mulia, mari kita mendoakan para imam agar setia dengan panggilan yang dibuat secara bebas.
Silakan juga menjawab pertanyaan yang saya ajukan sebelumnya:
Pertanyaan: Apakah anda menyetujui bahwa apa yang dikatakan rasul Paulus “Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.” (1 Kor 7:32).? Dan kalau tidak setuju apakah alasannya? Bagaimana anda menafsirkan Mt 19:12? Bagaimana anda menafsirkan Clement of Alexandria (195) menuliskan “Peter and Philip fathered children, and Philip gave his daughters in marriage. Furthermore, Paul did not hesitate to mention his ‘companion’ in one of his epistles…He says in his epistle, ‘Do I not have the right to take along a sister-wife, as do the other apostles?’ [1Cor 9:5] However the other apostles, in harmony with their particular ministry, devoted themselves to preaching without any distraction. Their spouses went with them, not as wives, but as sisters, in order to minister to housewives” (Clement of Alexandria, Ante-Nicene Fathers 2:390-391 E)?
Semoga diskusi ini dapat berguna bagi kita dan juga bagi semua pembaca katolisitas.org.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Sherly,
II. PERPETUAL VIRGINITY
1. Dasar Alkitab:
Matius 13:55, Mrk 6:3 “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?”
Di dalam Alkitab, istilah “saudara” dipakai untuk menjelaskan banyak arti. Kata “saudara” memang dapat berarti saudara kandung, namun dapat juga berarti saudara seiman (Kis 21:7), saudara sebangsa (Kis 22:1), ataupun kerabat, seperti pada kitab asli bahasa Ibrani yang mengatakan Lot sebagai saudara Abraham (Kej 14:14), padahal Lot adalah keponakan Abraham.
Jadi untuk memeriksa apakah Yakobus dan Yusuf itu adalah saudara Yesus, kita melihat kepada ayat-ayat yang lain, yaitu ayat Matius 27:56 dan Markus 15:40, yang menuliskan nama-nama perempuan yang ‘melihat dari jauh’ ketika Yesus disalibkan. Mereka adalah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yohanes, dan ibu anak-anak Zebedeus (Mat 27:56); atau Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda, Yoses dan Salome (Mar 15:40). Alkitab menunjukkan bahwa Maria ibu Yakobus ini tidak sama dengan Bunda Maria.[3]
Mungkin yang paling jelas adalah kutipan dari Injil Yohanes, yang menyebutkan bahwa yang hadir dekat salib Yesus adalah, Bunda Maria, saudara Bunda Maria yang juga bernama Maria, istri dari Klopas, dan Maria Magdalena (Yoh 19:25). Jadi di sini jelaslah bahwa Maria (saudara Bunda Maria) ini adalah istri Klopas/ Kleopas[4], yang adalah juga ibu dari Yakobus dan Yoses. Kesimpulannya, Yakobus dan Yoses ini bukanlah saudara kandung Yesus.
2. Dasar Tradisi Suci:
a. Ignatius dari Antiokhia (meninggal tahun 110), Origen (233), Hilarius dari Poiters (m. 367) dan Gregorius Nissa (m. 394).[6]
b. St. Athanasius (293-373) menyebutkan Maria sebagai Perawan selamanya (Ever Virgin)[7] dalam bukunya Discourses Against the Arians.
c. St. Jerome (347- 420) tidak hanya menyebutkan keperawanan Maria, tetapi juga keperawanan Yusuf. Ia menulis, “…You say that Mary did nor continue a virgin: I claim still more, that Joseph himself on account of Mary was (also) a virgin, so that from wedlock a virgin son was born.”[8]
d. St. Agustinus dan St. Ambrosius (akhir abad ke- 4), mengajarkan keperawanan Maria sebelum, pada saat dan sesudah melahirkan Yesus Kristus, sehingga Maria adalah perawan selamanya.[9] Dengan kuasa Roh Kudus yang sama, Yesus lahir tanpa merusak keperawanan Bunda Maria, seperti halnya setelah kebangkitan-Nya, Dia dapat datang ke dalam ruang tempat para murid-Nya berdoa, tanpa merusak semua pintu yang terkunci (Lih. Yoh 20:26).[10] Roh Kudus yang membangkitkan Yesus dari mati adalah Roh Kudus yang sama yang membentuk Yesus dalam rahim Bunda Maria. Maka kelahiran Yesus dan kebangkitan-Nya merupakan peristiwa yang ajaib: kelahirannya tidak merusak keperawanan Maria, seperti kebangkitan-Nya tidak merusak pintu yang terkunci.
St. Agustinus mengajarkan, “It is not right that He who came to heal corruption should by His advent violate integrity.” (Adalah tidak mungkin bahwa Ia yang datang untuk menyembuhkan korupsi/kerusakan, malah merusak keutuhan.”[11]
e. St. Petrus Kristologus (406- 450), St. Paus Leo Agung (440-461)dan St. Yohanes Damaskus (676- 749) juga mengatakan hal yang sama.[12]
f. Konsili Konstantinopel II (553) menyebutkan Bunda Maria sebagai, “kudus, mulia, dan tetap-Perawan Maria”.[13]
g. Apa yang dikatakan oleh pendiri Protestan:
1. Martin Luther (1483-1546): “Sudah menjadi iman kita bahwa Maria adalah Ibu Tuhan dan tetap perawan…. Kristus, kita percaya, lahir dari rahim yang tetap sempurna (‘a womb left perfectly intact’).”[15]
2. John Calvin (1509-1564): “Ada orang-orang yang ingin mengartikan dari perikop Mat 1:25 bahwa Perawan Maria mempunyai anak-anak selain dari Kristus, Putera Allah, dan bahwa Yusuf berhubungan dengannya kemudian, tetapi, betapa bodohnya pemikiran seperti ini! Sebab penulis Injil tidak bermaksud merekam apa yang terjadi sesudahnya; ia hanya mau menyampaikan dengan jelas hal ketaatan Yusuf dan untuk menyatakan bahwa Yusuf telah diyakinkan bahwa Tuhanlah yang mengirimkan malaikatNya kepada Maria. Yusuf tidak pernah berhubungan dengan Maria …(He had therefore never dwelt with her nor had he shared her company)… Dan selanjutnya Tuhan kita Yesus Kristus dikatakan sebagai yang sulung. Hal ini bukan berarti bahwa ada anak yang kedua dan ketiga, tetapi karena penulis Injil ingin menyampaikan hak-hak yang lebih tinggi (precedence). Alkitab menyebutkan hal ’sulung’ (firstborn), baik ada atau tidaknya anak yang kedua.”[16]
John Calvin bahkan mengecam Helvidius, yang mengatakan bahwa Maria mempunyai banyak anak.[17]
3. Ulrich Zwingli (1484-1531): “Saya yakin dan percaya bahwa Maria, sesuai dengan perkataan Injil, sebagai Perawan murni melahirkan Putera Allah dan pada saat melahirkan dan sesudahnya selalu tetap murni dan tetap perawan (‘forever remained a pure, intact Virgin’).”[18]
4. John Wesley (1703-1791)menulis: “Saya percaya bahwa Dia (Tuhan Yesus) telah menjadi manusia, menyatukan kemanusiaan dengan keilahian dalam satu Pribadi; dikandung oleh satu kuasa Roh-Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria yang terberkati, yang setelah melahirkan-Nya tetap murni dan tetap perawan tak bernoda.”[19]
3. Pertanyaan:
Kalau para pendiri gereja Protestan percaya bahwa Maria tetap perawan, mengapa setelah 500 tahun kemudian para pengikutnya menjadi tidak percaya? Apakah Alasannya? Mengapa Kitab Suci yang digunakan sama, namun kesimpulannya dapat berbeda?
Salam kasih dalam Kristus,
stef – katolisitas.org
Dear Stef,
Lihat berikut ini:
Matius 13:55, “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?” Anda tidak menulis kelanjutannya –
13:56 Dan bukankah saudara-saudara perempuan-Nya tinggal di sini juga? Dari mana Ia mendapat semuanya itu?”
Apakah “saudara2 perempuan” disini bisa juga berarti keponakan, sepupu dll. seperti yg anda katakan untuk menjelaskan arti kata “saudara” pada ayat 15? Jika begitu, semua kata “saudara” yg ada di alkitab tidak mempunyai arti yang pasti, contohnya: Kain bukanlah saudara Abel (bisa saja dia hanya sepupu/keponakan- jadi Kain tidaklah membunuh saudaranya sendiri dikarenakan makna saudara itu dipertanyakan) atau Yakub bukanlah saudara Esau (bisa saja dia cuma keponakan/sepupu), dsb.
Paus Pius IX pada tahun 1854 menyatakan “Dogma of the Immaculate Conception”:
“the most Blessed Virgin Mary, in the first instant of her conception, by a singular grace and privilege granted by Almighty God, in view of the merits of Jesus Christ, the Savior of the human race, was preserved free from all stain of Original Sin.”
Dari sinilah Maria pertama kali dinyatakan sebagai “Virgin Mary” – free of original sin – oleh Paus Pius IX (sekali lagi Paus hanyalah manusia belaka) dan hanya pada tahun 1854 (pada saat Gereja didirikan 2000 tahun lalu, tidak dikenal adanya kata2 “Virgin Mary”).
Tahun 431 AD pernah dikeluarkan pernyataan tentang Mary – tetapi hanya sebagai “Mother of God”, bukan sebagai “Virgin Mary”
“Since the holy Virgin brought forth corporally God made one with flesh according to nature, for this reason we also call her Mother of God, not as if the nature of the Word had the beginning of its existence from the flesh.”(Council of Ephesus, 431 A.D.)
Semua pernyataan ttg “Virgin Mary” pada thn2 antara 431 AD – 1854 tidak pernah dipakai sampai diresmikan penggunaannya pada thn 1954.
Karena itu, haruskah anda percaya dengan ajaran yg dikeluarkan oleh manusia semata? Paus Pius IX /Paus Constantinus hanyalah manusia dan anda tidak tahu seberapa sucinya mrk dimata Tuhan.
Dan anda kelihatannya tidak bisa memberikan “excuse/perkecualian” kepada pernyataan Paus diatas karena inilah hal yg anda INGIN percayai (kata2 Paus = absolute).
Tetapi anda BISA memberikan “excuse/perkecualian” terhadap kata2 “saudara” di ayat2 alkitab Matius, dikarenakan INILAH yg anda ingin percayai (saudara berarti sepupu/keponakan) – kata2 Tuhan bisa anda pertanyakan maknanya (general meaning). Paus Pius juga menyatakan Mary adalah “saviour of the human race” – apakah benar? Mary sudah menggantikan Yesus sebagai penyelamat??
Apakah OTAK anda mengendalikan mata rohani anda??
Sherly
Shalom Sherly,
1. Terima kasih atas tanggapannya tentang apakah Yesus mempunyai saudara yang lain atau tidak. Kita melihat ayat Mt 13:55-56, yang mengatakan “55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?“
55: ouc <3756> {NOT} outoV <3778> {THIS} estin <2076> (5748) {IS} o <3588> {THE} tou <3588> {OF THE} tektonoV <5045> {CARPENTER} uioV <5207> {SON?} ouci <3780> h <3588> {[IS] NOT} mhthr <3384> autou <846> {HIS MOTHER} legetai <3004> (5743) {CALLED} mariam <3137> {MARY,} kai <2532> oi <3588> {AND} adelfoi <80> autou <846> {HIS BRETHREN} iakwboV <2385> {JAMES} kai <2532> {AND} iwshV <2500> {JOSES} kai <2532> {AND} simwn <4613> {SIMON} kai <2532> {AND} ioudaV <2455> {JUDAS?}
56: kai <2532> ai <3588> {AND} adelfai <79> autou <846> {HIS SISTERS} ouci <3780> {NOT} pasai <3956> {ALL} proV <4314> {WITH} hmaV <2248> {US} eisin <1526> (5748) {ARE?} poqen <4159> {WHENCE} oun <3767> {THEN} toutw <5129> {TO THIS [MAN]} tauta <5023> {THESE THINGS} panta <3956> {ALL?}
Mari kita melihat perkataan adelphós (G80) dan adelphḗ (G79)
a. G80 = ἀδελφός
adelphós; gen. adelphoú, fem. adelphḗ (G79), masc. noun dari penggabungan a (G1), yang menunjukan kesatuan, dan delphús (n.f.), rahim. saudara. Adelphos umumnya menunjukkan sebuah persekutuan hidup berdasarkan identitas asal, misalnya, anggota keluarga yang sama (Mt 1: 2; Lk 3:1, Lk 3:19; Lk 6:14), anggota suku yang sama, senegara, dan sebagainya (Kis 3:22; Kis 7:23; Rm 9:3). Salah satu sifat yang sama, sesama manusia dianggap sebagai saudara (Mt 5:22-24, Mt 5:47). Adelphos juga datang untuk menunjuk persekutuan cinta atau setara dengan suatu komunitas hidup (Mt 12:50; Mk 3:35; Mk 10:29-30; Kis 12:17). Dengan cara ini Yesus berbicara tentang saudara-saudara-Nya (Mt 25:40; Mt 28:10; Yoh 20:17; Rm 8:29; Ibr 2:11, Ibr 2:17). Para anggota komunitas Kristen yang sama disebut saudara (Yoh 21:23; Kis 9:30; Rm 16:14; 1Kor 7:12).
b. G79 = ἀδελφή
adelphḗ; gen. adelphḗs, the fem. of adelphós (G80), brother. Seorang adik oleh ibu yang sama (Lk 10:39-40; Yoh 11:1, Yoh 11:3); seorang saudara perempuan pada umumnya (Mt 19:29; Mk 10:29-30); kerabat wanita dekat, sepupu (Mt 13:56; Mk 6:3 [lih. Mt 12:50; Mk 3:35]); seorang saudara perempuan dalam iman yang sama, seorang wanita Kristen (Rm 16:1; 1Kor 7:15; 1Kor 9:5; Yak 2:15). Bandingkan adelphos, seorang saudara dalam iman yang sama, seorang putra Allah melalui Kristus dan turut menjadi pewaris hidup kekal (1Yoh 2:9-11). Lihat Yoh 11:5, Yoh 11:28, Yoh 11:39; Yoh 19:25; Kis 23:16; Rm 16:15; 2Yoh 1:13.
c. Dari pemaparan di atas, maka terlihat bahwa tidak mungkin kita mengatakan secara pasti di Mt 13:55-56, perkataan saudara-saudara (laki-laki di ay. 55 dan perempuan di ay. 56) pasti mengacu kepada saudara kandung atau saudara misan, karena perkataan yang sama dapat dipakai untuk menyatakan saudara misan, bahkan dapat dipakai untuk menyatakan saudara di dalam iman. Jadi, untuk melihat kata saudara merujuk kepada saudara kandung atau tidak, maka kita harus melihat konteks dari Alkitab secara keseluruhan atau ayat-ayat yang berhubungan.
Anda benar dengan mengutip Kain dan Abel bahwa mereka saudara sekandung, seperti yang terlihat di Kej 4:8 yang mengatakan “Gen 4:8 CainH7014b toldH559 AbelH1893 his brotherH251. And it cameH1961 about when they were in the fieldH7704, that CainH7014b roseH6965 up againstH413 AbelH1893 his brotherH251 and killedH2026 him.“
Namun, di sisi yang lain, perkataan yang sama juga dipakai di Kej 14:16, yang menyatakan saudara, namun bukan saudara kandung “Gen 14:16 He broughtH7725 backH7725 allH3605 the goodsH7399, and alsoH1571 broughtH7725 backH7725 his relativeH251 LotH3876 with his possessionsH7399, and alsoH1571 the womenH802, and the peopleH5971a.“
Kita jangan hanya melihat “brother” dan “relative” dalam terjemahan bahasa Inggris, namun lihat kata yang dipakai dengan menggunakan H251= ’āḥ , yang berarti “brother” atau saudara. Dan kita tahu bahwa Abraham dan Lot bukanlah saudara kandung. Dengan demikian, kita harus melihat konteks dari ayat-ayat lain, kalau kita ingin tahu secara persis apakah perkataan adelphós dan adelphe merujuk kepada saudara kandung atau tidak. Dan dengan rendah hati, kita juga belajar dari para Bapa Gereja.
2. Berikut ini adalah argumentasi yang saya berikan untuk membuktikan bahwa Maria tidak mempunyai anak-anak lain selain Yesus atau Yesus tidak mempunyai saudara kandung yang dilihat dari konteks di dalam Alkitab dan juga dari tulisan para Bapa Gereja bahkan tulisan dari para pendiri gereja Protestan:
Dasar dari konteks di dalam Alkitab:
a. Lk 1:34 “Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (LAI)
Banyak para Bapa Gereja mengartikan bahwa “since I am a virgin” / “since I know not man” merujuk kepada kaul kemurnian. Bunda Maria tahu cara untuk mendapatkan anak secara normal, namun dia mengatakan bahwa “dia tidak tahu laki-laki”. Kalau memang tidak ada kaul kemurnian, maka kalimat tersebut menjadi janggal. Kalau tidak ada kaul kemurnian, maka Bunda Maria tahu bahwa dia akan mendapatkan anak juga dengan Yosef. Namun, ekpresi tersebut meyakinkan kita bahwa ada kaul kemurnian, yang tidak asing pada jaman tersebut.
Hal ini dipertegas oleh beberapa Bapa Gereja seperti yang dituliskan dalam Haydock commentary: “Listen to the words of this pure Virgin. The angel tells her she shall conceive; but she insists upon her virginity, holding her purity in higher estimation than the promised dignity.” (St. Gregory of Nyssa.); “She did not doubt the truth of what the angel said, (as Calvin impiously maintained) but she wished it might not happen to the prejudice of her vowed virginity.” (St. Ambrose, St. Augustine, Ven. Bede, Theophylactus)
b. Lk 2:41–51: Ketika Bunda Maria dan Santo Yusuf pergi ke Yerusalem dan kemudian mereka kehilangan Yesus, kita tidak melihat adanya saudara/i Yesus diceritakan dalam kisah ini.
c. Mar 6:3 “Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.” (LAI). “Is not this the carpenter, the son of Mary, the brother of James, and Joses, and of Juda, and Simon? and are not his sisters here with us? And they were offended at him.” (RSV, NASB, KJV). Kita melihat bahwa digunakan “the son of Mary” bukan “a son of Mary“. Dengan demikian, terlihat bahwa Yesus tidak mempunyai saudara kandung.
d. Yoh 19:26–27: Di bawah kayu Salib, Yesus memberikan Ibu-Nya kepada Yohanes. Kalau Yesus mempunyai saudara kandung, akan sangat aneh kalau Dia memberikan Ibu yang dikasihi-Nya kepada murid-Nya dan bukan kepada saudara kandung-Nya.
Dasar dari para Bapa Gereja:
Dasar dari pelopor revolusi (reformasi) gereja:
1. Martin Luther (1483-1546): “Sudah menjadi iman kita bahwa Maria adalah Ibu Tuhan dan tetap perawan…. Kristus, kita percaya, lahir dari rahim yang tetap sempurna (‘a womb left perfectly intact’).”[15]
2. John Calvin (1509-1564): “Ada orang-orang yang ingin mengartikan dari perikop Mat 1:25 bahwa Perawan Maria mempunyai anak-anak selain dari Kristus, Putera Allah, dan bahwa Yusuf berhubungan dengannya kemudian, tetapi, betapa bodohnya pemikiran seperti ini! Sebab penulis Injil tidak bermaksud merekam apa yang terjadi sesudahnya; ia hanya mau menyampaikan dengan jelas hal ketaatan Yusuf dan untuk menyatakan bahwa Yusuf telah diyakinkan bahwa Tuhanlah yang mengirimkan malaikatNya kepada Maria. Yusuf tidak pernah berhubungan dengan Maria …(He had therefore never dwelt with her nor had he shared her company)… Dan selanjutnya Tuhan kita Yesus Kristus dikatakan sebagai yang sulung. Hal ini bukan berarti bahwa ada anak yang kedua dan ketiga, tetapi karena penulis Injil ingin menyampaikan hak-hak yang lebih tinggi (precedence). Alkitab menyebutkan hal ’sulung’ (firstborn), baik ada atau tidaknya anak yang kedua.”[16]
John Calvin bahkan mengecam Helvidius, yang mengatakan bahwa Maria mempunyai banyak anak.[17]
3. Ulrich Zwingli (1484-1531): “Saya yakin dan percaya bahwa Maria, sesuai dengan perkataan Injil, sebagai Perawan murni melahirkan Putera Allah dan pada saat melahirkan dan sesudahnya selalu tetap murni dan tetap perawan (‘forever remained a pure, intact Virgin’).”[18]
4. John Wesley (1703-1791)menulis: “Saya percaya bahwa Dia (Tuhan Yesus) telah menjadi manusia, menyatukan kemanusiaan dengan keilahian dalam satu Pribadi; dikandung oleh satu kuasa Roh-Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria yang terberkati, yang setelah melahirkan-Nya tetap murni dan tetap perawan tak bernoda.”[19]
Dasar pemisahan antara yang kudus dan profan:
Saya ingin menambahkan, dogma Maria tetap perawan juga dapat dilihat dari konsep pemisahan antara yang kudus / sacred / consecrated dan sesuatu yang dipakai sehari-hari. Kita melihat bagaimana semua peralatan yang dipakai di bait Allah diperuntukkan untuk bait Allah dan tidak dipakai untuk pemakaian sehari-hari. Tidak dapat disangkal bahwa rahim Maria adalah yang paling kudus, karena disitulah Yesus dikandung melalui Roh Kudus. Jadi, adalah layak (fitting) kalau rahim yang sama, yang telah dikonsekrasikan tidaklah mengandung lagi dengan cara yang normal (seperti hubungan suami istri). Bukannya hubungan suami istri normal berdosa, namun, akan terjadi kebingungan antara yang kudus dan yang profane.
3. Menjawab beberapa pernyataan anda:
a. Anda mengatakan “Paus Pius IX pada tahun 1854 menyatakan “Dogma of the Immaculate Conception”:“the most Blessed Virgin Mary, in the first instant of her conception, by a singular grace and privilege granted by Almighty God, in view of the merits of Jesus Christ, the Savior of the human race, was preserved free from all stain of Original Sin.” Dari sinilah Maria pertama kali dinyatakan sebagai “Virgin Mary” – free of original sin – oleh Paus Pius IX (sekali lagi Paus hanyalah manusia belaka) dan hanya pada tahun 1854 (pada saat Gereja didirikan 2000 tahun lalu, tidak dikenal adanya kata2 “Virgin Mary”).“
Anda mengutip dogma Immaculate conception (Maria dikandung tanpa dosa asal) dan bukan dogma Maria perawan selamanya. Kalau anda mau melihat beberapa dokumen resmi tentang hal ini:
1. Paus St. Siricius (334-399) menuliskan kepada uskup Anysius dari Tesalonika:
We surely cannot deny that you were right in correcting the doctrine about children of Mary, and Your Holiness was right in rejecting the idea that any other offspring should come from the same virginal womb from which Christ was born according to the flesh. For the Lord Jesus would not have chosen to be born of a virgin if he had judged that she would be so incontinent as to taint the birthplace of the body of the lord, the home of the eternal king, with the seed of human intercourse. Anyone who proposes this is merely proposing the unbelief of the Jews saying that Christ could not be born of a virgin. For if they accept the doctrine on the authority of priests that Mary had a number of children, then they will strive with greater effort to destroy the truths of faith.
2. Fifth Ecumenical Council di Constantinople tahun 553:
..that nativity of these latter days when the Word of God came down from the heavens and was made flesh of holy and glorious Mary, mother of God and ever-virgin, and was born from her …
3. Lateran Council of 649 (Denz. 256):
If anyone does not confess, in accordance with the Holy Fathers, that Mary, ever virgin and immaculate, was properly and truly the holy Mother of God, because in this last age not with human seed but of the Holy Spirit she properly and truly conceived the divine Word, who was born of God the Father before all ages, and gave him birth without any detriment to her virginity, which remained inviolable even after his birth: let him be anathema.
4. Paus Paul IV – 1555 menuliskan “against the rationalistic errors of the Unitarians”:
With our apostolic authority we call to account and warn . . . all those who have asserted or who have believed: . . . . that [the Lord] was not conceived of the Holy Spirit according to the flesh in the womb of the most Blessed and ever-Virgin Mary, but that his conception in no way differed from the conception of other men, and that he was conceived of the seed of Joseph; . . . or that the same most Blessed Virgin Mary is not the true mother of God and that she did not remain a perfect virgin before, while, and forever after she gave birth.
b. Dari dasar kutipan di atas, maka anda akan melihat bahwa dogma Maria tetap perawan (sebelum, pada waktu, dan setelah kelahiran Yesus) mempunyai dasar-dasar Alkitab yang kuat, yang diperkuat dengan kesaksian para Bapa Gereja sejak abad ke-2 dan juga diperkuat dengan beberapa konsili yang menegaskan hal ini. Dengan demikian, perkataan anda “Dari sinilah Maria pertama kali dinyatakan sebagai “Virgin Mary” – free of original sin – oleh Paus Pius IX” tidaklah benar.
c. Anda mengatakan “Tahun 431 AD pernah dikeluarkan pernyataan tentang Mary – tetapi hanya sebagai “Mother of God”, bukan sebagai “Virgin Mary” “Since the holy Virgin brought forth corporally God made one with flesh according to nature, for this reason we also call her Mother of God, not as if the nature of the Word had the beginning of its existence from the flesh.”(Council of Ephesus, 431 A.D.) Semua pernyataan ttg “Virgin Mary” pada thn2 antara 431 AD – 1854 tidak pernah dipakai sampai diresmikan penggunaannya pada thn 1954.” Berdasarkan bukti-bukti di atas, maka pernyataan anda tidak benar.
d. Dengan demikian perkatan anda “Karena itu, haruskah anda percaya dengan ajaran yg dikeluarkan oleh manusia semata? Paus Pius IX /Paus Constantinus hanyalah manusia dan anda tidak tahu seberapa sucinya mrk dimata Tuhan.
Dan anda kelihatannya tidak bisa memberikan “excuse/perkecualian” kepada pernyataan Paus diatas karena inilah hal yg anda INGIN percayai (kata2 Paus = absolute)” juga tidak berdasar, karena Mary ever virgin, dipercayai oleh jemaat perdana. Konsili tidak pernah menetapkan dogma, kalau tidak mempunyai dasar kepercayaan yang telah berkembang sebelumnya. Dengan demikian, konsili justu menegaskan akan kepercayaan yang telah ada atau meluruskan ajaran sesat yang berkembang. Anda juga salah paham terhadap konsep Paus yang seolah-olah semua perkataan Paus adalah absolut. Paus tidak mungkin salah, hanya kalau Dia berbicara ex-cathedra, yang mempunyai kondisi: 1) pernyataan moral, 2) berlaku untuk seluruh dunia, 3) menyatakannya dari kursi Petrus, artinya bukan dalam kapasitas pribadi, namun dalam kapasitasnya sebagai paus. Namun, kita dapat berdiskusi tentang hal ini secara terpisah. Pembahasan tentang hal ini dapat dilihat di sini – silakan klik.
e. Anda mengatakan “Tetapi anda BISA memberikan “excuse/perkecualian” terhadap kata2 “saudara” di ayat2 alkitab Matius, dikarenakan INILAH yg anda ingin percayai (saudara berarti sepupu/keponakan) – kata2 Tuhan bisa anda pertanyakan maknanya (general meaning). Paus Pius juga menyatakan Mary adalah “saviour of the human race” – apakah benar? Mary sudah menggantikan Yesus sebagai penyelamat??” Mudah-mudahan penjelasan saya di atas menjawab keberatan anda, karena penjelasan di atas bukanlah berdasarkan dugaan semata, namun berdasarkan fakta. Kita harus melihat bahasa asli dari ayat tersebut, sehingga kita dapat menangkap makna yang sebenarnya. Kembali anda menyatakan sesuatu yang tidak diajarkan oleh Gereja Katolik. Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa Maria adalah penyelamat dunia. Gereja Katolik mempercayai bahwa Yesus adalah penyelamat dunia, sedangkan yang lain hanya turut berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah.
f. Anda mengatakan “Apakah OTAK anda mengendalikan mata rohani anda??” Mudah-mudahan penjelasan di atas dapat diterima dengan baik. Menurut saya, perkataan seperti ini tidak perlu dikeluarkan, karena akan merugikan diri anda sendiri. Perkataan seperti ini tidaklah menjadikan argumentasi anda menjadi kuat, bahkan sebaliknya memperlemah anda sendiri. Dalam berdiskusi, mari kita bersama-sama melakukannya dengan hormat dan lemah lembut, walaupun kita mempunyai perbedaan pendapat.
4. Pertanyaan:
a. Apakah anda mempercayai kesaksian dari para Bapa Gereja, yang dari generasi ke generasi telah menyatakan bahwa Maria tetap perawan? Kalau ya apakah alasannya dan kalau tidak apakah alasannya? Apakah anda dapat menyebutkan para jemaat perdana yang menyatakan bahwa Maria tidak perawan lagi setelah melahirkan Yesus?
b. Kalau para pendiri gereja Protestan percaya bahwa Maria tetap perawan, mengapa setelah 500 tahun kemudian sebagian pengikutnya menjadi tidak percaya? Apakah Alasannya? Mengapa Kitab Suci yang digunakan sama, namun kesimpulannya dapat berbeda?
Mari kita mohon rahmat Allah, sehingga dialog yang kita lakukan dapat bermanfaat. Saya juga berdoa, agar diskusi ini dapat berguna, bukan hanya untuk kita berdua, namun juga untuk para pembaca yang lain. Tuhan memberkati kita semua.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear Stef,
1. Saya melihat anda mencoba untuk bersembunyi dibalik penjelasan “linguistic” anda ttg ayat:
Matius 13:53-58,
– Mari kita baca bersama2 ayat ini secara keseluruhan:
13:53. Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.
13:54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”
13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Putra Manusia akan dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya, karena mereka tahu siapa Dia.”
13:58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Sekali lagi tekankan pada ayat: 13:57 – Yesus mengatakan “Putra Manusia akan dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Bahkan Yesus sendiri mengakui bahwa orang2 di Nazaret tidak bisa menerimanya sebagai Messiah karena mereka mengetahui siapa Dia – dia hanyalah orang biasa yang mempunyai saudara laki2 dan perempuan lain.
BAGAIMANA ANDA MENGARTIKAN AYAT TERSEBUT?
2. Sekarang kita lihat pandangan Martin Luther terhadap Maria:
• Throughout his life Luther believed that the person Jesus is God the Son, the second Person of the Trinity, who was incarnated in the womb of his mother Mary as a human being, and since, as a person, he was “born of the Virgin Mary,”[9] Luther always affirmed his belief that Mary is the Theotokos, the mother of God.
• [S]he became the Mother of God, in which work so many and such great good things are bestowed on her as pass man’s understanding. For on this there follows all honor, all blessedness, and her unique place in the whole of mankind, among which she has no equal, namely, that she had a child by the Father in heaven, and such a Child…. Hence men have crowded all her glory into a single word, calling her the Mother of God…. None can say of her nor announce to her greater things, even though he had as many tongues as the earth possesses flowers and blades of grass: the sky, stars; and the sea, grains of sand. It needs to be pondered in the heart what it means to be the Mother of God.”[10]
• Luther came to criticize Roman Catholics for blurring the distinction between high admiration of the grace of God wherever it is manifested in human beings and religious service offered to them and other mere creatures. In some instances he considered the Roman Catholic practice of making intercessory requests addressed especially to Mary and other departed saints to be IDOLATRY.[25]
• “Furthermore, how will you endure [the Romanists’] terrible idolatries? It was not enough that they venerated the saints and praised God in them, but they actually made them into gods. They put that noble child, the mother Mary, right into the place of Christ. They fashioned Christ into a judge and thus devised a tyrant for anguished consciences, so that all comfort and confidence was transferred from Christ to Mary, and then everyone turned from Christ to his particular saint. Can anyone deny this? Is it not true?”[26]
• Throughout Luther’s life, he called Mary by the title Theotokos, Mother of God,[28] but at the same time he rejected the active invocation of Mary as formulated in such prayers as the “Hail Mary.”[29] Protestantism usually follows the reformers in rejecting the practice of directly addressing Mary and other saints in prayers of admiration or petition, as part of their religious worship of God.[30]
– Disini dikatakan bahwa Martin Luther menganggap Maria = Ibu Tuhan. Luther bahkan mengkritik Katolik dengan sebutan Santo Santa mereka. Luther tidak mau menjadikan Maria sebagai dewa. Walaupun demikian, Luther tetap mengijinkan persepsi bahwa Maria adalah PERPETUAL VIRGIN tetap dipakai. Saya jelaskan sebelumnya bahwa saat reformasi diadakan, Luther tidak bisa menghapuskan semua doktrin2 gereja dengan extreme, supaya tidak mengejutkan pengikutnya. 500 tahun setelah reformasi, konsep perpetual virgin ini tidak lagi dipercaya karena tidak bisa dibuktikan oleh alkitab (baca ttg sejarah protestan secara keseluruhan).
3. Buku: Protoevangelium of James yang anda pakai sebagai dasar diatas termasuk dari salah satu buku yg DILARANG dari alkitab. Seperti kita ketahui, gereja Katoliklah yang pertama2 MENYUSUN (bukan menulis) alkitab.
Pertanyaan saya: Mengapa buku ini harus di-banned (dikeluarkan) dari alkitab oleh agama Katolik kalau keberadaannya bisa mendukung konsep PERPETUAL Virgin yg mereka buat?
4. Penjelasan yang anda gunakan “brother” bisa berarti “cousin” adalah salah.
Lihat ayat berikut ini.
Luke 1:36 “And, behold, thy COUSIN Elisabeth, she hath also conceived a son in her old age: and this is the sixth month with her, who was called barren.
Luke 1:58 And her neighbours and her COUSINS heard how the Lord had shewed great mercy upon her; and they rejoiced with her.”
– Anda bisa mencari tahu apa “kata asli” dari cousin di bahasa Greek/Yunani. Apakah sama dengan brother?
5. Yang paling jelas di alkitab dikatakan bahwa Maria tetap perawan sampai Yesus lahir saja:
Matthew 1:23-25
• 24 And Joseph arose from his sleep, and did as the angel of the Lord commanded him, and took her as his wife, 25 and kept her a virgin UNTIL she gave birth to a Son; and he called His name Jesus.
– Bagaimana anda menafsirkan ayat diatas?
Sherly
[link] Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi apakah Yesus mempunyai saudara/saudari lain atau tidak. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
I. DASAR KITAB SUCI
1. Mt 13:53-58. Anda mengatakan “Saya melihat anda mencoba untuk bersembunyi dibalik penjelasan “linguistic” anda ttg ayat:” Kita berdua tahu bahwa Alkitab Perjanjian Baru bukan ditulis dalam bahasa Indonesia. Maka untuk melihat hal-hal yang kontroversial, maka kita harus kembali kepada bahasa asli yang digunakan. Dengan demikian argumentasi anda “Sekali lagi tekankan pada ayat: 13:57 – Yesus mengatakan “Putra Manusia akan dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Bahkan Yesus sendiri mengakui bahwa orang2 di Nazaret tidak bisa menerimanya sebagai Messiah karena mereka mengetahui siapa Dia – dia hanyalah orang biasa yang mempunyai saudara laki2 dan perempuan lain.” tidak dapat membantu anda, karena di ayat-ayat tersebut, anda tidak dapat memastikan bahwa saudara laki-laki (adelphós) dan saudara perempuan (adelphe) mengacu kepada saudara kandung. Dengan demikian, ayat Mt 13:53-58 telah terbukti tidak dapat digunakan untuk menyatakan bahwa Yesus mempunyai saudara kandung yang lain.
Bahkan dikatakan di Mk 6:4 “Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya [G4773] dan di rumahnya.“
G4773 = συγγενής = suggenēs
soong-ghen-ace’
from G4862 and G1085; congenital, hence akin to, subst. a kinsman, relative: – kinsman (1), kinsmen (3), relative (1), relatives (6).
Jadi, perkataan “suggenes” yang dipakai di ayat tersebut juga tidak dapat memastikan bahwa itu adalah saudara kandung, karena juga dapat berarti saudara sebangsa, saudara jauh.
2. Silakan memberikan komentar atas ayat-ayat yang telah saya berikan di jawaban sebelumnya, yaitu: Lk 1:34; Lk 2:41-51; Mk 6:3; Yoh 19:26-27. Saya telah memberikan argumentasi bahwa ayat-ayat tersebut mengindikasikan bahwa Maria tetap perawan, walaupun setelah melahirkan Yesus.
3. Lk 1:36 “Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu [G4773] itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.” Jadi, pemakaian kata sanak di ayat tersebut juga menggunakan G4773 yang dapat mengacu kepada saudara misan, saudara sebangsa, dll. Kata yang sama juga dipakai di Lk 1:58. Jadi, hal ini juga tidak membuktikan apapun, selain bahwa dalam bahasa Yunani kita melihat satu kata dapat mempunyai beberapa arti.
4. Mt 1:23-25 “23 Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita. 24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 25
tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.“
Banyak saudara-saudari kita dari gereja lain mengartikan ayat ini bahwa Maria tidak lagi perawan setelah melahirkan Yesus. Kata kuncinya di sini adalah kata ’sampai’. Di dalam Alkitab, kata ‘sampai‘ ini tidak selalu berarti diikuti oleh perubahan kondisi. Kita dapat melihat di dalam 1 Kor 15:25 “Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.” Apakah dengan memakai kata “sampai”, maka setelah Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya, maka Yesus tidak lagi memerintah sebagai Raja? Tentu saja bukan seperti itu pengertiannya. Lihat juga Ibr 1:13 “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?” Kita juga melihat 2 Sam 6:23 “Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.” Ini bukan berarti Mikhal akan mendapatkan anak setelah hari kematiannya. Dan masih banyak ayat yang mengatakan hal ini. Dengan demikian ayat Mt 1:24 tidak dapat membuktikan bahwa Maria tidak lagi perawan setelah melahirkan Yesus.
II. DASAR DARI TRADISI SUCI
Anda mengatakan “3. Buku: Protoevangelium of James yang anda pakai sebagai dasar diatas termasuk dari salah satu buku yg DILARANG dari alkitab. Seperti kita ketahui, gereja Katoliklah yang pertama2 MENYUSUN (bukan menulis) alkitab. Pertanyaan saya: Mengapa buku ini harus di-banned (dikeluarkan) dari alkitab oleh agama Katolik kalau keberadaannya bisa mendukung konsep PERPETUAL Virgin yg mereka buat?“
a. Kalau anda tidak mempercayai Protoevangelium of James, anda tidak perlu melihat bukti dari buku itu. Lihatlah bukti-bukti dari tulisan Bapa Gereja yang lain, seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya:
1. St. Athanasius (293-373) menyebutkan Maria sebagai Perawan selamanya (Ever Virgin)[7] dalam bukunya Discourses Against the Arians.
2. St. Jerome (347- 420) tidak hanya menyebutkan keperawanan Maria, tetapi juga keperawanan Yusuf. Ia menulis, “…You say that Mary did nor continue a virgin: I claim still more, that Joseph himself on account of Mary was (also) a virgin, so that from wedlock a virgin son was born.”[8]
3. St. Agustinus dan St. Ambrosius (akhir abad ke- 4), mengajarkan keperawanan Maria sebelum, pada saat dan sesudah melahirkan Yesus Kristus, sehingga Maria adalah perawan selamanya.[9] Dengan kuasa Roh Kudus yang sama, Yesus lahir tanpa merusak keperawanan Bunda Maria, seperti halnya setelah kebangkitan-Nya, Dia dapat datang ke dalam ruang tempat para murid-Nya berdoa, tanpa merusak semua pintu yang terkunci (Lih. Yoh 20:26).[10] Roh Kudus yang membangkitkan Yesus dari mati adalah Roh Kudus yang sama yang membentuk Yesus dalam rahim Bunda Maria. Maka kelahiran Yesus dan kebangkitan-Nya merupakan peristiwa yang ajaib: kelahirannya tidak merusak keperawanan Maria, seperti kebangkitan-Nya tidak merusak pintu yang terkunci.
St. Agustinus mengajarkan, “It is not right that He who came to heal corruption should by His advent violate integrity.” (Adalah tidak mungkin bahwa Ia yang datang untuk menyembuhkan korupsi/kerusakan, malah merusak keutuhan.”[11]
4. St. Petrus Kristologus (406- 450), St. Paus Leo Agung (440-461)dan St. Yohanes Damaskus (676- 749) juga mengatakan hal yang sama.[12]
b. Anda mengatakan “Seperti kita ketahui, gereja Katoliklah yang pertama2 MENYUSUN (bukan menulis) alkitab” Dengan demikian, anda mengakui bahwa Gereja Katoliklah yang menyusun dan menentukan buku-buku mana yang menjadi bagian dari Alkitab, yang anda sendiri pegang sebagai satu-satunya pilar kebenaran. Kalau anda menerima Alkitab sebagai pilar kebenaran, maka anda juga harus menerima Magisterium Gereja Katolik sebagai pilar kebenaran. Kalau anda senantiasa mengatakan bahwa Magisterium Katolik salah, maka bagaimana mungkin sesuatu yang “dapat salah” dapat menghasilkan sesuatu yang “tidak dapat salah”? Apa yang membuat anda percaya bahwa keputusan Magisterium Gereja Katolik tentang buku-buku Alkitab adalah benar dan keputusan tentang Maria tetap perawan adalah salah? Apakah parameter yang digunakan?
Justru karena Magisterium Gereja senantiasa dilindungi oleh Roh Kudus, maka kita mempercayai bahwa keputusan yang dibuat (yang mempunyai dasar di Alkitab dan dipercayai oleh umat jemaat perdana) tentang Maria tetap perawan adalah benar. Dan hal ini tidak tergantung dari buku Protoevangelium of James. Walaupun buku ini tidak termasuk dalam kanon Alkitab, namun bukan berarti semua isinya adalah salah. Justru, dengan tidak dimasukkannya buku ini di dalam kanon, walaupun mendukung dogma Maria tetap perawan, menunjukkan bagaimana Magisterium Gereja mengikuti tuntunan Roh Kudus dan tidak berusaha untuk memaksakan kebenaran dogma Maria ini dari Protoevangelium of James, karena dogma ini juga didukung kanon Alkitab – seperti yang telah disebutkan di atas. Jadi, mengapa buku ini tidak masuk? Karena dengan kuasa Roh Kudus, Magisterium Gereja Katolik memandang bahwa dengan buku-buku yang lain, telah memberikan Wahyu Allah yang lengkap.
III. TENTANG MARTIN LUTHER DLL
Saya telah memberikan kutipan tentang Martin Luther yang mempercayai bahwa Maria adalah tetap perawan, sebelum, sedang, dan setelah kelahiran Yesus. Dan diskusi ini adalah tentang dogma apakah Maria tetap perawan. Jadi, saya tidak tahu alasan anda untuk mengutip tulisan dari Martin Luther tentang theotokos.
Anda mengatakan “– Disini dikatakan bahwa Martin Luther menganggap Maria = Ibu Tuhan. Luther bahkan mengkritik Katolik dengan sebutan Santo Santa mereka. “
a. Kalau anda mau berdiskusi tentang Theotokos maupun tentang santa-santo, anda dapat membuat thead tersendiri dan kita dapat membahasnya secara panjang lebar. Jadi, saya tidak akan menanggapi topik di luar apa yang sedang kita diskusikan.
b. Anda mengatakan “Luther tidak mau menjadikan Maria sebagai dewa. Walaupun demikian, Luther tetap mengijinkan persepsi bahwa Maria adalah PERPETUAL VIRGIN tetap dipakai. Saya jelaskan sebelumnya bahwa saat reformasi diadakan, Luther tidak bisa menghapuskan semua doktrin2 gereja dengan extreme, supaya tidak mengejutkan pengikutnya.” Luther tidak mau menjadikan Maria sebagai dewa dan demikian juga dengan Gereja Katolik yang tidak menjadikan Maria sebagai dewi. Anda mengatakan bahwa Luther mengijinkan persepsi bahwa Maria adalah tetap perawan. Untuk alasan apa? Kalau Luther telah keluar dari Gereja Katolik dan didukung oleh penguasa sekular, mengapa dia tidak mengatakan kebenaran dan harus berkompromi untuk sesuatu yang dia pandang tidak sesuai dengan Alkitab? Apakah dengan demikian dia mengkompromikan Alkitab hanya untuk sekedar tidak mengejutkan pengikutnya? Bagaimana dengan Calvin, yang dalam dogma Ekaristi mati-matian bertahan untuk berbeda dengan Luther, namun untuk pengajaran Maria tetap perawan, dia mengajarkan hal yang sama? Bagaiman dengan Zwingli?
c. Anda mengatakan “500 tahun setelah reformasi, konsep perpetual virgin ini tidak lagi dipercaya karena tidak bisa dibuktikan oleh alkitab (baca ttg sejarah protestan secara keseluruhan).” Apakah dengan demikian, anda ingin mengatakan bahwa Martin Luther, John Calvin dan Zwingli tidak mengerti Alkitab, karena mempercayai dogma Maria tetap Perawan yang anda katakan tidak bisa dibuktikan oleh Alkitab? Apakah anda ingin mengatakan bahwa pendiri gereja-gereja Protestan adalah salah?
IV. KESIMPULAN
Dari diskusi ini, kita melihat bahwa dogma Maria tetap perawan bukanlah karangan Gereja Katolik belaka, namun sungguh bersumber pada Alkitab, yang didukung dengan kesaksian dari tulisan-tulisan para Bapa Gereja, dan bahkan para pendiri Protestan juga mempercayainya. Sungguh sangat disayangkan bahwa pengikut Martin Luther, John Calvin dan Zwingli, justru tidak mempercayai doktrin ini dengan alasan karena tidak Alkitabiah. Pernyataan seperti ini sama saja dengan mengatakan para pendiri Protestan tidak mengerti Alkitab dan mereka semua salah dalam hal ini. Mungkin kita perlu merenungkan, kalau Gereja Katolik benar dalam hal ini, apakah mungkin Gereja Katolik juga benar untuk dogma dan doktrin yang lain? Mari kita bawa diskusi ini dalam doa. Semoga diskusi ini juga berguna bagi para pembaca katolisitas yang lain.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
@Sherly: apakah pernah menemukan ayat yang berisi bahwa Maria Bunda Kristus adalah ibu dari Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Mat 13:53-59 tidak berkata bahwa Maria adalah ibu yang lainnya, tapi hanya ibu Yesus. Sedangkan ‘saudara-saudara’ disitu dengan jelas kita lihat terpisahkan dari konteks ‘Anak Maria’, digunakan oleh mereka yang menolak Kristus untuk mempertegas bahwa Dia adalah orang yang mereka kenal.
Terima kasih,
Tuhan memberkati
Shalom Sherly,
III. MARIA RATU SORGA
1. Gelar ratu sorga ini mempunyai hubungan yang erat dengan Maria sebagai ibu dari Yesus, yang telah diberikan kepada umat Allah. Kalau Kol 1:18 dan Ef 4:15 mengatakan bahwa Yesus adalah kepala dari Tubuh, dan Gereja adalah Tubuh Kristus. Karena Maria melahirkan Sang Kepala dari Gereja, maka Maria juga menjadi ibu dari seluruh umat beriman. Martin Luther juga meyakini hal ini, sehingga dia mengatakan “Adalah sebuah penghiburan dan kebaikan Allah yang sangat berlimpah, bahwa manusia dapat bersuka ria dalam hal kekayaan [rohani] ini. Maria adalah ibunya, Kristus adalah Saudaranya, dan Tuhan adalah Bapanya. (Sermon, Natal, 1522) Maria adalah Bunda Kristus, dan Bunda semua dari kita, meskipun hanya Kristus sendiri yang beristirahat di lututnya…. Jika Ia [Kristus] adalah milik kita, maka kita harus berada di dalam keadaan-Nya’; di manapun Ia berada kitapun berada, dan semua yang menjadi milik-Nya adalah milik kita juga, dan ibu-Nya juga menjadi ibu kita.“(Sermon, Natal, 1529).
2. Bahwa Maria menjadi ibu kita adalah karena perintah dari Kristus sendiri yang mengatakan “26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” 27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” (Yoh 19:26-27). Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, bahwa Maria adalah ibunya. Oleh karena itu, mengikuti apa yang dikatakan oleh Yesus, kita harus menerima Maria sebagai ibu spiritual kita.
3. Dan kalau Maria sebagai ibu dari Yesus yang menjadi raja di dalam Kerajaan Sorga, maka secara otomatis Maria menjadi ratu Sorga, karena dalam konteks kerajaan pada waktu itu, seorang ratu adalah ibu dari raja. Hal ini sama seperti kalau Yesus menjadi kepada dari Gereja, maka Maria menjadi ibu Gereja.
4. Dengan menerima Maria sebagai ratu sorga, maka kita harus juga menerima Maria sebagai ibu spiritual umat beriman. Dengan menerima Maria sebagai ibu, maka kita dapat dengan kepercayaan meminta doa-doa dari ibu kita, yang pasti mengasihi anak-anak-nya. Dan hal ini dapat berpengaruh kepada keselamatan kita, karena doa orang yang benar adalah besar kuasanya (Yak 5:16).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Sherly,
IV. PAUS DISEBUT BAPA SUCI
1) Alasan mengapa kita sebagai umat Katolik memanggil “bapa” kepada Paus dan para imam, juga diambil dari Kitab Suci. Umat Protestan umumnya mengambil ayat Mat 23:9 untuk mengatakan bahwa kita dilarang menyebut siapapun di bumi dengan sebutan “bapa”. Namun pengertian ini adalah interpretasi yang melepaskan ayat ini dari konteks keseluruhan.
2) Fr. Ray Suriani pernah menjelaskan dengan begitu baiknya, di link ini, silakan klik, bagaimana seharusnya mengartikan ayat tersebut sesuai dengan konteks dan pesan keseluruhan Kitab Suci. Karena larangan Yesus untuk menyebut siapapun sebagai bapa di bumi ini (lih. Mat 23:9) adalah untuk memperingatkan kepada umat bahwa 1) hanya ada satu saja yang dapat kita anggap sebagai Allah Bapa; 2) janganlah seperti ahli Taurat dan orang Farisi yang senang dihormati dan dipanggil sebagai rabbi dan bapa oleh semua orang. Di sinilah pentingnya untuk mempelajari suatu ayat Kitab Suci dalam kaitannya dengan ayat-ayat yang lain di seluruh Alkitab (seperti prinsip yang dipegang oleh Gereja Katolik), karena perintah-perintah Tuhan tidak mungkin bertentangan satu dengan lainnya.
3) Sebab di perikop-perikop yang lain, Yesus juga menyebut orang tua sebagai bapa dan ibu (lih. Mat 10:35; 19:29). Jika Ia sungguh melarangnya, maka Ia tidak mungkin menyebutkan sendiri panggilan ini. Abraham disebut sebagai “bapa Abraham” bapa leluhur kita (Luk 16:24, Kis 7:2; Rom 4:1, Yak 2:21), dan Rasul Paulus menyebutkan dirinya sebagai bapa bagi umat di Korintus (1 Kor 4:15) dan bapa rohani bagiTimotius (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2), dan bagi Titus (Tit 1:4). Rasul Yohanes juga berkhotbah kepada para bapa (1 Yoh 2:14). Tentunya rasul Paulus, Yakobus dan Yohanes memiliki maksud pada saat menuliskan ayat-ayat itu. Yaitu bahwa di dalam hidup kita ini memang ada orang-orang tertentu yang diberi tugas sebagai bapa untuk berperan sebagai orang tua bagi anak-anak, mendidik dan membesarkan anak-anak mereka. Dan secara rohani, tugas kebapakan itu diberikan kepada para pemimpin umat, yaitu para pastor, seperti teladan Rasul Paulus.
4) Para pastor, uskup dan Paus itu berperan dalam kelahiran kita semua umat Katolik secara rohani. Mereka itu adalah yang membaptis kita umat beriman, mengajar kita, membimbing kita dan memberi teladan kepada kita bagaimana mengasihi, seperti Allah Bapa mengasihi kita. Oleh karena itu kita harus berdoa bagi para imam, uskup dan Paus, agar mereka senantiasa dapat melaksanakan tugasnya sebagai “bapa rohani” bagi kita. Kita memanggil mereka sebagai “bapa” untuk menunjukkan hormat kita kepada mereka. Sama seperti banyak pendeta Protestan yang dipanggil Rev./ Reverend oleh jemaatnya, padahal tentu hormat/ reverence juga paling layak diberikan kepada Tuhan.
Maka umat Katolik memanggil Paus sebagai “Holy Father” itu sebagai tanda hormat sebab kita mengakui bahwa ia telah dipanggil oleh Kristus untuk menjadi gambaran kekudusan dan kebapa-an dari Tuhan. Tentu pengertian ini diturunkan, tergantung dari, dan berada di bawah panggilan kita kepada Allah Bapa yang Mahakudus, dan memang tidak untuk menyaingi ataupun mengingkari keunikan kekudusan dan ke Bapa-an dari Allah Bapa.
5) Anda mengatakan “Hanya Tuhan Allah yg dipanggil Yesus sebagai Bapa Suci – bukan manusia biasa yg lain, Sri Paus hanyalah manusia biasa“. Kalau anda tidak dapat menerima penjelasan di atas, maka anda harus juga konsiten dengan ayat ini: “Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.” (Mt 23:9) Apakah anda memanggil bapa / bapak / papa / daddy kepada ayah anda? Bagaimana dengan ayat ini “Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.” (Mk 10:18) Apakah anda pernah mengatakan seseorang baik? Apakah anda pernah mengatakan orang tua anda baik, teman anda baik, pendeta anda baik, saudara anda baik? Kalau mau konsisten, seharusnya anda tidak boleh mengatakan bahwa orang lain baik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear Stef:
Fact 1: The New Catholic Encyclopedia (NCE, 2003, 2nd edition) article concludes:
In the Scriptures, Constantine found justification for his idea of the Church as a peace-bringing house of truth, the unifying element of the state as a kingdom of God (Vita 2:56,67). He respected the decisions of the bishops in synod, particularly the decrees of the Council of Nicaea, and considered all further theological dispute as nugatory. Hence his policy hardened toward pagans and Jews as time wore on. Although HE EMPLOYED PAGAN TERMS in speaking of the ‘divinity,’ ‘the highest god,’ and ‘divine providence,’ he had in mind the unique God of the Christians, the creator and judge of all who saved fallen man through His Son…. (NCE, volume 4, page 182)
– Dari sini kita ketahui, darimana asal berkembangnya perkataan2 seperti His Eminence, Holy Father dsb didalam ‘hierarchy’ gereja Katolik karena Kaisar Konstantinus sebelumnya adalah penganut paganisme yg menjadi Kristen.
Fact 2: “…We declare, state and define that it is absolutely necessary for the salvation of all human beings that they submit to the Roman Pontiff [pope].” – POPE BONIFACE VIII
– Dari kutipan diatas kita ketahui perintah dari Paus Boniface VIII bahwa keselamatan jiwa (salvation = redemption/delivering from sin) haruslah dipercayakan kepada seorang Paus, bukan kepada Yesus Kristus/Tuhan kita.
Fact 3: “The Pope, Bishop of Rome and Peter’s successor, ‘is the perpetual and visible source and foundation of the unity both of the bishops and of the whole company of the faithful.’” (Catechism of the Catholic Church, Second Edition)
– Dari kutipan diatas, kita ketahui bahwa sebutan Paus sebenarnya diberikan kepada ‘Bishop of Rome’. Anda bisa lihat dari sejarah, bahwa kata2 ‘Pope” yg berasal dari kata Yunani ‘Pappas (Father)’ baru ada sejak didirikannya gereja Katolik pada 300AD. Adalah gereja Katolik yang membuat definisi bahwa Paus adalah penerus Petrus yang kepada siapa kunci kerajaan Tuhan diberikan (dalam post saya yg lalu, saya jelaskan bagaimana salahnya konsep tersebut diinterpretasikan – kunci kerajaan surga sebenarnya diberikan kepada GerejaNya yg beriman sekokoh batu karang).
Fact 4: Roman Catholic Cardinal Newman admits in his book that; the “temples, incense, oil lamps, votive offerings, holy water, Holidays, and seasons of devotion, processions, blessings of the fields, sacerdotal vestments, the tonsure (of priests, munks and nuns), images, and statues… are all of PAGAN ORIGIN.” -The Development of the Christian Religion Cardinal Newman p.359
– Cardinal Newman adalah seorang Anglican Cardinal yg pindah menjadi Katolik (Saya pakai sebagai contoh karena di post2 anda yang lalu, anda sangatlah bangga karena banyak pendeta dari agama Kristen yg pindah ke Katolik). Baca apa pendapat dia diatas ttg adopsi ajaran paganisme kedalam gereja. Saya melihat Cardinal Newman adalah sosok yang sangat besar hatinya untuk bisa mengakui akan hal ini.
Acts 10:25-26
25 As Peter was coming in, Cornelius met him and fell down at his feet and worshiped him. 26 But Peter lifted him up, saying, “Stand up; I myself am also a man.”
– Jikalau Peter (yg disebut sebagai the first Pope) bisa mengatakan “berdirilah (jangan menyembahku) karena aku hanyalah manusia”, bagaimana gereja Katolik bisa mengharuskan umatnya untuk tunduk menyembah Paus, mencium tangan Paus, menyebut Paus sebagai Holy Father (Bapa Suci)?
Matthew 23:9
“And call no man your father upon the earth: for one is your Father, which is in heaven.”
– Disini Yesus berkata2 kepada JIWA manusia, bukan manusia sebagai badan jasmaniah. Kata ‘your father upon the earth’ bukanlah ayah jasmaniah kita (seperti ayah ibu kita) tetapi mengarti kepada “SPIRITUAL FATHER”.
– Adalah salah kalau anda mengatakan Yesus melarang kita memanggil ayah kandung kita dengan sebutan ‘bapak’.
MENGAPA PAUS DIKATAKAN SEBAGAI SUCI? Definisi SUCI berarti bersih dari dosa. Paus hanyalah manusia biasa yg juga berdosa. Mengapa SUCI? Hanya Tuhan Yesus satu2nya yang bersih dari dosa. Hanya Tuhan satu2nya yang bisa disebut SUCI.
Sherly
[link] Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi kita tentang mengapa umat Katolik memanggil Paus sebagai Bapa Suci atau Holy Father. Ada beberapa argumentasi anda yang tidak berhubungan dengan topik diskusi, namun tetap saya jawab, karena mungkin dapat berguna bagi pembaca katolisitas yang lain.
1. Anda mengatakan “Fact 1: The New Catholic Encyclopedia (NCE, 2003, 2nd edition) article concludes: In the Scriptures, Constantine found justification for his idea of the Church as a peace-bringing house of truth, the unifying element of the state as a kingdom of God (Vita 2:56,67). He respected the decisions of the bishops in synod, particularly the decrees of the Council of Nicaea, and considered all further theological dispute as nugatory. Hence his policy hardened toward pagans and Jews as time wore on. Although HE EMPLOYED PAGAN TERMS in speaking of the ‘divinity,’ ‘the highest god,’ and ‘divine providence,’ he had in mind the unique God of the Christians, the creator and judge of all who saved fallen man through His Son…. (NCE, volume 4, page 182)
– Dari sini kita ketahui, darimana asal berkembangnya perkataan2 seperti His Eminence, Holy Father dsb didalam ‘hierarchy’ gereja Katolik karena Kaisar Konstantinus sebelumnya adalah penganut paganisme yg menjadi Kristen.“
a. Kalau kita terjemahkan artikel tersebut “Dalam Alkitab, Konstantin menemukan justifikasi untuk idenya akan Gereja sebagai rumah kebenaran yang membawa damai, unsur pemersatu negara sebagai suatu kerajaan Allah (Vita 2:56,67). Dia menghormati keputusan para uskup dalam sinode, khususnya keputusan Konsili Nicea, dan menganggap semua perselisihan teologis lebih lanjut sebagai sesuatu yang sia-sia (tidak mengikat). Oleh karena itu, kebijakannya mengeras terhadap orang-orang kafir dan orang-orang Yahudi sejalan dengan bertumbuhnya waktu. Meskipun ia menggunakan terminologi pagan dalam berbicara tentang ‘keilahian’, ‘Tuhan yang maha tinggi,’ dan ‘pemeliharaan ilahi,’ dia [Konstantine] mempunyai pemahaman khusus tentang Allah dari orang-orang Kristen, Pencipta dan hakim dari semua, yang menyelamatkan manusia yang berdosa melalui Anak-Nya … ” Tanpa berbicara tentang isi dari kutipan ini, anda mengatakan “Dari sini kita ketahui, darimana asal berkembangnya perkataan2 seperti His Eminence, Holy Father dsb didalam ‘hierarchy’ gereja Katolik karena Kaisar Konstantinus sebelumnya adalah penganut paganisme yg menjadi Kristen.“
Menurut saya kesimpulan ini terlalu cepat dan mengada-ada. Apakah anda mempunyai bukti bahwa kaisar Konstantin pernah memanggil Paus dengan sebutan “Holy Father”? Dan apakah anda mempunyai bukti bahwa perkataan His Eminence dan Holy Father adalah merupakan tradisi pagan dan digunakan oleh kaisar Konstantin? Yang dikatakan dalam artikel di atas adalah “Meskipun ia menggunakan terminologi pagan dalam berbicara tentang ‘keilahian’, ‘Tuhan yang maha tinggi,’ dan ‘pemeliharaan ilahi,’ dia [Konstantine] mempunyai pemahaman khusus tentang Allah dari orang-orang Kristen…“. Tidak dikatakan bahwa dia memberikan terminologi pagan kepada Paus.
b. Kalau mau, anda dapat melihat etimologi kata di sini – silakan klik.
Pope O.E. papa, from M.L. papa “bishop, pope” (in classical L., “tutor”), from Gk. papas “patriarch, bishop,” originally “father.” Applied to bishops of Asia Minor and taken as a title by the Bishop of Alexandria c.250. In Western Church, applied especially to the Bishop of Rome since the time of Leo the Great (440-461) and claimed exclusively by them from 1073. Popemobile, his car, is from 1979. Papal, papacy, later acquisitions in English, preserve the original vowel.[catatan dari saya: Konstantin berkuasa dari 324 – 337. Walaupun kata “Pope” dipakai belakangan, namun fungsi Paus telah ada sejak jaman rasul Petrus.]
eminence 1620s, from Fr. eminence, from L. eminentia, from eminens “excellent, prominent” (see eminent). As a title of honor (now only of cardinals) it is attested from 1650s. The original Éminence grise (Fr., lit. “gray eminence”) was François Leclerc du Trembley (1577-1638), confidential agent of Richelieu.
2. Anda mengatakan “Fact 2: “…We declare, state and define that it is absolutely necessary for the salvation of all human beings that they submit to the Roman Pontiff [pope].” – POPE BONIFACE VIII
– Dari kutipan diatas kita ketahui perintah dari Paus Boniface VIII bahwa keselamatan jiwa (salvation = redemption/delivering from sin) haruslah dipercayakan kepada seorang Paus, bukan kepada Yesus Kristus/Tuhan kita.“
Kalau dalam diskusi tentang mengapa memanggil Paus dengan sebutan Bapa Suci, maka argumentasi anda di atas tidaklah berhubungan dengan topik diskusi kita. Kalau anda mau, kita dapat berdiskusi apakah ada keselamatan di luar Gereja Katolik secara terpisah. Kesimpulan yang anda berikan terlalu tergesa-gesa dan tidak pada konteks yang benar. Kalau anda mau mengerti konteks yang benar, maka anda dapat melihat dokumen Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, 14, yang mengatakan
“Maka terutama kepada umat beriman Katoliklah Konsili suci mengarahkan perhatiannya. Berdasarkan Kitab suci dan Tradisi, Konsili mengajarkan bahwa Gereja yang sedang mengembara ini perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir bagi kita dalam tubuh-Nya, yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan baptis (lih. Mrk 16:16; Yoh 3:5). Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang-orang melalui baptis bagaikan pintunya. Maka dari itu andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.“
Karena tidak berhubungan dengan topik diskusi, saya tidak menanggapi pernyataan tersebut lebih lanjut. Silakan membuat topik baru tentang hal ini.
3. Anda mengatakan “Fact 3: “The Pope, Bishop of Rome and Peter’s successor, ‘is the perpetual and visible source and foundation of the unity both of the bishops and of the whole company of the faithful.’” (Catechism of the Catholic Church, Second Edition)
– Dari kutipan diatas, kita ketahui bahwa sebutan Paus sebenarnya diberikan kepada ‘Bishop of Rome’. Anda bisa lihat dari sejarah, bahwa kata2 ‘Pope” yg berasal dari kata Yunani ‘Pappas (Father)’ baru ada sejak didirikannya gereja Katolik pada 300AD. Adalah gereja Katolik yang membuat definisi bahwa Paus adalah penerus Petrus yang kepada siapa kunci kerajaan Tuhan diberikan (dalam post saya yg lalu, saya jelaskan bagaimana salahnya konsep tersebut diinterpretasikan – kunci kerajaan surga sebenarnya diberikan kepada GerejaNya yg beriman sekokoh batu karang).“
a. Anda mengutip Katekismus Gereja Katolik 882, yang mengatakan “Paus, Uskup Roma dan pengganti Petrus, merupakan “asas dan dasar yang kekal dan kelihatan bagi kesatuan para Uskup maupun segenap kaum beriman” (LG 23). “Sebab Imam Agung di Roma berdasarkan tugasnya, yakni sebagai wakil Kristus dan gembala Gereja semesta, mempunyai kuasa penuh, tertinggi, dan universal terhadap Gereja; dan kuasa itu selalu dapat dijalankannya dengan bebas” (LG 22) Bdk. CD 2;9.. 834, 1369, 837“
Dari kutipan di atas, maka kalimat tersebut ingin mengatakan bahwa Paus adalah sama dengan Uskup Roma, yang adalah sama dengan pengganti Petrus. Tidak menjadi masalah kalau Paus baru mulai dipakai di abad 5 (lihat etimologi di atas). Namun, pertanyaan saya adalah: kapan mulai ada uskup Roma dan kapan mulai ada pengganti Petrus? Kalau anda tetap mengatakan pengganti Petrus (Paus) atau uskup Roma (Paus) mulai tahun 300, maka anda sesungguhnya telah menyangkal sejarah. Lihat diskusi di sini – silakan klik, yang memberikan bukti-bukti dari tulisan para Bapa Gereja:
1. St. Klemens dari Roma, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus (96):
2. St. Ignatius dari Antiokhia (35-107), Uskup Antiokhia, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan kemungkinan juga adalah murid rasul Petrus.
3. St. Papias (60-130) murid Rasul Yohanes yang menjadi Uskup Hieropolis, dan St. Klemens dalam bukunya Hypotyposes, seperti dikutip oleh Eusebius (325).
4. Phlegon (117-138 masa Kaisar Hadrian) seperti dikutip oleh Origen.
5. St. Dionisius (166-174) Uskup Korintus, menulis kepada Paus Soter di Roma, seperti yang dikutip oleh Eusebius:
6. Gaius (Caius, 198-217) seorang Imam Roma:
7. St. Irenaeus (130-200), murid Polikarpus yang adalah murid Rasul Yohanes, Uskup Gaul:
8. Tertullian (160-225).[11].
9. Origen dari Alexandria (185-254)
10. Eusebius, (260- 340) Uskup Caesarea dan Bapa Sejarah Gereja.
11. Petrus dari Alexandria (d. 311)
12. Lactantius dari Afrika (240-320)
13. St. Cyril dari Yerusalem (315- 386)
14. Paus St. Damasus I ( 304- 384)
15. Doktrin Addai (Dokumen gereja Siria 400).16. Liber Pontificalis (abad 4, disusun sekitar abad 6,7) memuat kisah Kepausan.
17. Catalogus Liberianus (ditulis 354)
18. Optatus dari Milevis (370)
19. St. Agustinus dari Hippo (400)
20. St. Jerome (342- 420) yang disebut sebagai Doctor of the Church, dan ahli Kitab Suci yang terbaik di masa Gereja awal.
4. Anda mengatakan “Fact 4: Roman Catholic Cardinal Newman admits in his book that; the “temples, incense, oil lamps, votive offerings, holy water, Holidays, and seasons of devotion, processions, blessings of the fields, sacerdotal vestments, the tonsure (of priests, munks and nuns), images, and statues… are all of PAGAN ORIGIN.” -The Development of the Christian Religion Cardinal Newman p.359
– Cardinal Newman adalah seorang Anglican Cardinal yg pindah menjadi Katolik (Saya pakai sebagai contoh karena di post2 anda yang lalu, anda sangatlah bangga karena banyak pendeta dari agama Kristen yg pindah ke Katolik). Baca apa pendapat dia diatas ttg adopsi ajaran paganisme kedalam gereja. Saya melihat Cardinal Newman adalah sosok yang sangat besar hatinya untuk bisa mengakui akan hal ini.“
a. Kalau anda mau membaca “An Essay on the Development of Christian Doctrine”, maka anda dapat membacanya di sini – silakan klik. Anda mengutip hal 359 (dalam sumber tersebut ada di halaman {373}), yang memang sering dipakai oleh begitu banyak Kristen non-Katolik. Namun, banyak yang lupa untuk membaca beberapa halaman sebelumnya dan halaman-halaman yang lain (bagian: 1. The assimilating power of dogmatic truth), yang mengatakan:
{357} 1 “That there is a truth then; that there is one truth; that religious error is in itself of an immoral nature; that its maintainers, unless involuntarily such, are guilty in maintaining it; that it is to be dreaded; that the search for truth is not the gratification of curiosity; that its attainment has nothing of the excitement of a discovery; that the mind is below truth, not above it, and is bound, not to descant upon it, but to venerate it; that truth and falsehood are set before us for the trial of our hearts; that our choice is an awful giving forth of lots on which salvation or rejection is inscribed; that “before all things it is necessary to hold the Catholic faith;” that “he that would be saved must thus think,” and not otherwise; that, “if thou criest after knowledge, and liftest up thy voice for understanding, if thou seekest her as silver, and searchest for her as for hid treasure, then shalt thou understand the fear of the Lord, and find the knowledge of God,”—this is the dogmatical principle, which has strength.“
{360} 4 “…A conviction that truth was one; that it was a gift from without, a sacred trust, an inestimable blessing; that it was to be reverenced, guarded, defended, transmitted; that its absence was a grievous want, and its loss an unutterable calamity; and again, the stern words and acts of St. John, of Polycarp, Ignatius, Irenæus, Clement, Tertullian, and Origen;—all this is quite consistent with perplexity or mistake as to what was truth in particular cases, in what way doubtful questions were to be decided, or what were the limits of the Revelation. Councils and Popes are the guardians and instruments of the dogmatic principle: they are not that principle themselves; they presuppose the principle; they are summoned into action at the call of the principle, and the principle might act even before they had their legitimate place, and exercised a recognized power, in the movements of the Christian body.”
2. The Assimilating Power of Sacramental Grace
{368} 1 “…This is the principle, above spoken of, which I have called the Sacramental. “We know that we are of God, and the whole world lieth in wickedness,” is an enunciation of the principle;—or, the declaration of the Apostle of the Gentiles, “If any man be in Christ, he is a new creature; old things are passed away, behold all things are become new.” Thus it is that outward rites, which are but worthless in themselves, lose their earthly character and become Sacraments under the Gospel; circumcision, as St. Paul says, is carnal and has come to an end, yet Baptism is a perpetual ordinance, as being grafted upon a system which is grace and truth….”
{369} 2. “…The grace given him was communicable, diffusive; an influence passing from him to others, and making what it touched spiritual, as enthusiasm may be or tastes or panics. Parallel instances occur of the operation of this principle in the history of the Church, from the time that the Apostles were taken from it. St. Paul denounces distinctions in meat and drink, the observance of Sabbaths and holydays, and of ordinances, and the worship of Angels; yet Christians, from the first, were rigid in their stated fastings, venerated, as St. Justin tells us, the Angelic intelligences [Note 9], and established the observance of the Lord’s day as soon as persecution ceased.”
{370} 3. “In like manner Celsus objects that Christians did not “endure the sight of temples, altars, and statues;” Porphyry, that “they blame the rites of worship, victims, and frankincense;” the heathen disputant in Minucius asks, “Why have Christians no altars, no temples, no conspicuous images?” and “no sacrifices;” and yet it is plain from Tertullian that Christians had altars of their own, and sacrifices and priests. And that they had churches is again and again proved by Eusebius who had seen “the houses of prayer levelled” in the Dioclesian persecution; from the history too of St. Gregory Thaumaturgus, nay from Clement [Note 10]….”
{371} 4. “…And St. Jerome asks Vigilantius, who made objections to lights and oil, “Because we once worshipped idols, is that a reason why we should not worship God, for fear of seeming to address him with an honour like that which was paid to idols and then was detestable, whereas this is paid to Martyrs and therefore to be received?” [Note 14]”
{372} 5. “.. and appendages of demon-worship to an evangelical use, and feeling also that these usages had originally come from primitive revelations and from the instinct of nature, though they had been corrupted; and that they must invent what they needed, if they did not use what they found; and that they were moreover possessed of the very archetypes, of which paganism attempted the shadows; the rulers of the Church from early times were prepared, should the occasion arise, to adopt, or imitate, or sanction the existing rites and customs of the populace, as well as the philosophy of the educated class.
St. Gregory Thaumaturgus supplies the first instance on record of this economy. He was the Apostle of Pontus, and one of his methods for governing an untoward population is thus related by St. Gregory of Nyssa. “On returning,” he says, “to the city, after revisiting the country round about, he increased the devotion of the people everywhere by instituting festive meetings in honour of those who had fought for the faith. The bodies of the Martyrs were distributed in different places, and the people assembled and made merry, as the year came round, holding festival in their honour. This indeed was a proof of his great wisdom … for, perceiving that the childish and untrained populace were retained in their idolatrous error by creature comforts, in order that what was of first importance should at any rate be secured to them, viz. that they should look to God in place of their vain rites, he allowed them to be merry, jovial, and gay at the monuments of the holy Martyrs, as if their behaviour would in time undergo a spontaneous change into greater seriousness and strictness, since faith would lead them to it; which has actually been the happy issue in that population, all carnal gratification having turned into a spiritual form of rejoicing.” [Note 15]”
{373} 6. “..The example set by St. Gregory in an age of persecution was impetuously followed when a time of peace succeeded. In the course of the fourth century two movements or developments spread over the face of Christendom, with a rapidity characteristic of the Church; the one ascetic, the other ritual or ceremonial. We are told in various ways by Eusebius [Note 16], that Constantine, in order to recommend the new religion to the heathen, transferred into it the outward ornaments to which they had been accustomed in their own. It is not necessary to go into a subject which the diligence of Protestant writers has made familiar to most of us. The use of temples, and these dedicated to particular saints, and ornamented on occasions with branches of trees; incense, lamps, and candles; votive offerings on recovery from illness; holy water; asylums; holydays and seasons, use of calendars, processions, blessings on the fields; sacerdotal vestments, the tonsure, the ring in marriage, turning to the East, images at a later date, perhaps the ecclesiastical chant, and the Kyrie Eleison [Note 17], are all of pagan origin, and sanctified by their adoption into the Church.“
Jadi, kalau seseorang hanya mau melihat paragraf terakhir ini, mungkin orang dapat menarik kesimpulan yang salah tentang tulisan tersebut. Seperti yang saya kutip dari halaman 357, maka terlihat bahwa Cardinal Newman menarik kesimpulan akan “dogmatic principle” yang mempunyai dasar yang kuat dan hanya terdapat di dalam Gereja Katolik. Kemudian di paragraf selanjutnya, Cardinal Newman mulai menerangkan tentang perkembangan sakramental (catatan: bukan sakramen), yang berarti menyangkut hal-hal external untuk membantu dalam devosi. Dan perkembangan ini begitu kuat ketika terjadi masa damai, sehingga terjadi perkembangan “ascetic” dan “ritual ceremonial“.
Untuk mengerti hal ini, kita harus menyadari bahwa ada yang namanya “natural religion“, yaitu agama yang berdasarkan natural dan bukan berdasarkan wahyu Allah. Tidak semua hal di dalam natural religion adalah salah, karena pada dasarnya manusia diciptakan menurut gambaran Allah, sehingga manusia mempunyai kemampuan untuk mengetahui dan mengasihi Penciptanya. Kita dapat melihat akan adanya unsur korban yang tidak sempurna pada natural religion, yang pada akhirnya diberikan makna yang lebih benar pada kurban dalam Perjanjian Lama, dan akhirnya disempurnakan oleh kurban Yesus Kristus sendiri.
Jadi, dalam konteks di atas, Cardinal Newman ingin memberikan gambaran bahwa unsur-unsur di dalam natural religion tidak semuanya jelek, apalagi kalau hal tersebut adalah sesuatu yang bersifat external, yang dapat diberikan nilai-nilai Kristiani. Hal ini juga ditegaskan dalam paragraf-paragraf sebelumnya, di mana pesta-pesta pagan diganti dengan perayaan santa-santo. Pesta yang bersifat duniawi menjadi suatu perayaan yang bersifat spiritual, yang mengarahkan umat Allah pada tujuan akhir, yaitu Sorga. Dan pada halaman {373}, Cardinal Newman mengatakan “It is not necessary to go into a subject.” Saya yakin, kalau dia menggali hal ini secara lebih mendalam, maka dia akan menemukan akan begitu banyak unsur, seperti: lampu, air, lilin, kalender, prosesi, dan lain-lain, bukanlah merupakan milik eksklusif dari pagan custom, namun juga disebutkan di dalam Perjanjian Lama.
Berikut ini adalah tanggapan dari Romo Boli Ujan SVD:
Menurut saya, Cardinal Newman tidak menyangkal asal usul simbol-simbol itu dari tradisi Perjanjian Lama, sekaligus menerima bahwa tradisi Perjanjian Lama pun muncul di antara penganut agama yang memuja para dewa-dewi (pantheis) dengan simbol-simbol serupa tetapi dengan interpretasi berbeda berdasarkan keyakinan yang berbeda (agama Yahudi yang monotheis). Contoh lain adalah ritus anak domba sebenarnya dilaksanakan oleh semua suku nomaden (pengembara-peternak di antaranya ada yang menyembah dewa-dewi), juga oleh suku-suku Israel sebagai bangsa pengembara sebelum mereka menetap di Mesir dan setelah keluar dari Mesir dalam pengembaraan ke Tanah Terjanji. Dan ritus roti tak beragi juga sebenarnya dilaksanakan oleh semua suku bangsa sedenter (para petani yang sudah menetap dan mengolah tanah, di antaranya ada yang menyembah dewa-dewi) termasuk bani Israel ketika berada di Mesir dan menetap di Tanah Terjanji. Tetapi orang-orang Israel melakukannya dengan interpretasi berbeda berdasarkan imannya kepada Yahwe, Allah yang maha esa. Orang-orang Kristen menggunakan simbol-simbol itu dengan interpretasi berbeda berdasarkan imannya kepada Allah Tritunggal maha kudus. Proses itu terjadi sepanjang masa.
b. Anda mengatakan “Saya melihat Cardinal Newman adalah sosok yang sangat besar hatinya untuk bisa mengakui akan hal ini.” Kalau anda membaca benar-benar bukunya, anda juga harus menerima bahwa Cardinal Newman adalah sosok yang sangat besar hatinya, dengan menerima bahwa di dalam Gereja Katoliklah kepenuhan kebenaran ada, sehingga dia memutuskan untuk berpindah dari gereja Anglikan ke Gereja Katolik.
5. Kis 10:25-26 “25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus. 26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: “Bangunlah, aku hanya manusia saja.” Anda kemudian mengatakan “Jikalau Peter (yg disebut sebagai the first Pope) bisa mengatakan “berdirilah (jangan menyembahku) karena aku hanyalah manusia”, bagaimana gereja Katolik bisa mengharuskan umatnya untuk tunduk menyembah Paus, mencium tangan Paus, menyebut Paus sebagai Holy Father (Bapa Suci)?“
a. Petrus menolak penyembahan yang dilakukan oleh Kornelius, mungkin karena dia tidak ingin Kornelius (yang waktu itu masih pagan) menganggap Petrus sebagai salah satu dewa. Kondisi yang sama dialami oleh Paulus dan Barnabas, yang dianggap sebagai Zeus dan Hermes (lih. Kis 14:12). Namun kalau anda mau membandingkan orang yang berlutut dan mencium tangan Paus dengan ayat-ayat tersebut, maka itu adalah kesimpulan yang tidaklah benar. Hal ini disebabkan orang Katolik tahu, bahwa Paus bukanlah dewa atau Tuhan. Dan tindakan berlutut atau mencium tangan merupakan penghormatan dan bukan penyembahan.
b. Kalau anda masih menolak argumentasi ini, maka dapatkah anda menjelaskan Kis 16:29-30 yang mengatakan “29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. 30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Mengapa Paulus dan Silas menerima penghormatan ini dan tidak menolaknya? Kalau mengikuti argumentasi anda, maka kepala penjara ini juga telah melakukan tindakan berhala dan Paulus dan Silas membiarkan kepala penjara ini melakukan tindakan berhala.
c. Namun, tidak semua tindakan berlutut, bahkan menelungkup merujuk kepada penyembahan kepada Tuhan, namun lebih kepada penghormatan atau disebut dulia. Sebagai contoh adalah penghormatan yang dilakukan oleh kepala penjara tersebut kepada Paulus dan Silas (Kis 16:29-30), Yusuf kepada ayahnya Yakub, di mana Yusuf sujud sampai ke tanah untuk menghormati ayahnya Yakub (Kej 48:12). Dan ini dilakukan oleh umat Katolik yang mencium tangan pastor, uskup, Paus, sebagai ungkapan hormat kepada mereka. Kita juga melihat yang sama terjadi di dalam tradisi Jawa, dengan istilah “sungkem”, di mana seorang anak berlutut kepada orang tua dalam acara-acara tertentu.
6. Anda mengatakan “MENGAPA PAUS DIKATAKAN SEBAGAI SUCI? Definisi SUCI berarti bersih dari dosa. Paus hanyalah manusia biasa yg juga berdosa. Mengapa SUCI? Hanya Tuhan Yesus satu2nya yang bersih dari dosa. Hanya Tuhan satu2nya yang bisa disebut SUCI.“
a. Saya telah menjawab pertanyaan anda di jawaban saya sebelumnya yang menerangkan mengapa umat Katolik menyebut Paus sebagai Bapa Suci. Namun, kalau anda ingin melihat dari sisi etimologi “suci/kudus/holy”, maka kita dapat membahasnya.
Kita ambil salah satu ayat “supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus [G40 = hagios] dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.” (2Pet 3:2)
G40 = ἅγιος
hágios; fem. hagía, neut. hágion (G39), adj. from hágos (n.f.), any matter of religious awe, expiation, sacrifice. Holy, set apart, sanctified, consecrated, saint. It has a common root, hág-, with hagnós (G53), chaste, pure. Its fundamental idea is separation, consecration, devotion to the service of Deity, sharing in God’s purity and abstaining from earth’s defilement.
(I) Pure, clean, ceremonially or morally clean, including the idea of deserved respect, reverence.
(A) It particularly means perfect, without blemish (Rom_12:1).
(B) Metaphorically it means morally pure, upright, blameless in heart and life, virtuous, holy. (1) Generally (Mar_6:20; Rom_7:12; 1Co_7:34; Eph_1:4; Eph_5:27; 1Pe_1:16; Sept.: Lev_11:44). (2) Spoken of those who are purified and sanctified by the influences of the Spirit. This is assumed of all who profess the Christian name, hence hágios, saint, hágioi, saints, Christians (Act_9:13-14, Act_9:32, Act_9:41; Act_26:10; Rom_1:7; Rom_8:27; 1Th_3:13). Spoken of those who are to be in any way included in the Christian community (1Co_7:14). Holy kiss means the sacred Christian kiss, the pledge of Christian affection (Rom_16:16; 1Co_16:20; 2Co_13:12).
(II) Consecrated, devoted, sacred, holy, meaning set apart from a common to a sacred use; spoken of places, temples, cities, the priesthood, men (Mat_4:5; Mat_7:6; Mat_24:15; Mat_27:53; Act_6:13; Act_7:33; Rom_11:16, of firstfruit); of a male opening the womb (Luk_2:23); of apostles (Eph_3:5); of prophets (Luk_1:70; Act_3:21; 2Pe_1:21); of angels (Mat_25:31).
(III) Holy, hallowed, worthy of reverence and veneration:
(A) Of God (Joh_17:11; Rev_4:8; Rev_6:10; Sept.: Isa_5:16; Isa_6:3).
(B) Of His Name (Luk_1:49; Sept.: Lev_22:2).
(C) Of the Holy Spirit (Mat_1:18).
(D) Of holy covenant (Luk_1:72).
(E) Of the Holy Scriptures (Rom_1:2; Sept.: Dan_11:28, Dan_11:30).
The hiereús (G2409), priest, although he may not always be hágios, holy, performs priestly duties or ordinances and is sacred or consecrated (hósios [G3741]).
Apakah dengan demikian nabi-nabi kudus di ayat tersebut menerangkan bahwa nabi-nabi tersebut adalah tanpa dosa? Tentu saja tidak. Kudus/suci secara prinsip lebih merujuk kepada “sesuatu yang dipisahkan” (being set apart) untuk Tuhan atau partisipasi dalam kekudusan Allah. Dengan demikian, suci artinya bukan seperti yang anda sebutkan, yaitu tanpa dosa. Coba lihat lagi contoh ayat ini “…Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus…” (1Kor 7:34). Apakah dengan demikian perempuan yang tidak bersuami dan gadis adalah tanpa dosa, karena memakai kata kudus? Tentu saja tidak. Prinsipnya adalah mereka memisahkan dirinya, dan memberikan diri mereka secara penuh kepada Tuhan.
Dengan demikian, terlihat bahwa bukan hanya Tuhan yang dapat disebut suci, karena terlihat bahwa ayat-ayat di atas menggunakan kata kudus/suci untuk nabi, para gadis, perempuan tidak bersuami, walaupun kita tahu mereka mempunyai dosa. Namun, kita juga tahu bahwa kekudusan mereka adalah merupakan partisipasi dalam kekudusan Tuhan. Dengan demikian, tidaklah aneh, kalau umat Katolik memanggil Paus dengan sebutan bapa suci, karena suci di sini merujuk kepada tugas yang diberikan oleh Kristus sendiri kepada Paus, yang dipisahkan secara khusus, yang ditunjuk secara khusus oleh Kristus (lih. Mt 16:16-19) untuk memimpin Gereja Kristus. Kalau gadis dan perempuan tak bersuami dapat disebut kudus, mengapa kita tidak dapat menggunakan kata yang sama untuk orang yang ditunjuk oleh Kristus sebagai pemimpin Gereja?
7. Kesimpulan: Dengan demikian, sebenarnya kalau kita dapat mengerti arti kata “bapa” dan kata “suci”, maka kita tidak perlu mempermasalahkan mengapa umat Katolik menyebut Paus dengan bapa suci. Semoga hal ini dapat memberikan kejelasan. Dan semoga diskusi ini dapat berguna bagi kita dan juga bagi semua pembaca katolisitas.org.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
shalomm sherly..
anda ini tak konsisten,dr pertanyaan yg satu anda pindah lagi dan terus berpindah sehingga beralih dr topik yg sebelumnya..
maaf para katolisitas kalo2 saya mengatakan saya capek ngebaca komentar sherly ini..dia mulai terus memutar-mutar utk membela diri.. [Edit] ,lihat saja kalimatnya yg mengatakan “Apakah OTAK anda mengendalikan mata rohani anda??”saya yakin bahwa dia emosi [edit] sebab : Allah adalah kasih..apakah perkataannya itu menunjukkan suatu kasih..??hmmm…kembali saya bertanya,apakah perkataan dan pertanyaanmu itu berasal dr Roh Kudus [edit] ..??
apakah anda sesungguhnya mencari kebenaran atau mencari pembelaan..??klw anda mencari kebenaran cobalah utk rendah hati dan lembut seperti ajaran kasih dr Allah dan biarkan Roh Kudus bekerja atas anda..
saya kagum dgn para pelayan di katolisitas,karena kalian bisa yah gk emosi?jujur aja saya aja emosi dan sempat dikuasai iblis,tp mendengar sapaan kalian saya sangat tergerak dan melihat kehadiran Roh Kudus dihati,krn kalian tetap ramah meski terus disudutkan dan dikatakan salah..org yg menyimakpun akan bisa tau yg mana sebenarnya yg benar,bkn dilihat dr argumennya tp dilihat dr caranya yg penuh dgn kasih,kasih dr Allah itu sendiri,saya percaya Roh Kudus bekerja atas kalian dan iblis tak mau dikatakan kalah sekalipun dia sudah kalah..berjuang terus para katolisitas utk mempertahan yg benar..
org yg sudah dibaptis secara katolik hrs mempertanggung jawabkan di penghakiman terakhir atas ketidak setiaannya terhadap baptisannya yg dimana dia keluar dan memandang katolik dr logika dia sendiri..pdhl kita tau kerohanian itu tidak bisa kita pikirkan secara logika semata..krn manusia itu terbatas sehingga tdk dpt menyelami karya Allah yg tak terbatas..
saya mendoakan agar pelayan2 dikatolisitas tetap teguh dan percaya akan kebenaran yg ada berdasarkan terang dr Roh Kudus dan tidak lupa juga saya mendoakan org2 termasuk sodara sherly (maaf bkn sodara kandung tapi sodara dlm Kristus)agar dia mendapat kebenaran yg sesungguhnya,krn kebenaran yg sesungguhnya bkn dr pemikiran diri sendri melainkan dr Roh Kudus yg bekerja utk mengerti mksd Allah…sekian..GBU
Shalom Sherly,
VI. TENTANG PENYEMBAHAN BERHALA
1. DASAR ALKITAB
1. Anda mengambil Kel 20:4-5, namun anda juga harus melihat ayat 3 "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."
3) You shall not have other gods besides me (NAB, CCB); no other gods before me (RSV, NIV, KJV);
4) You shall not carve idols (NAB); a graven image (RSV); any graven image (NIV, KJV); a carved image (CCB) for yourselves in the shape of anything in the sky above or on the earth below or in the waters beneath the earth;
5)you shall not bow down (NAB, RSV, NIV, KJV, CCB) before them or worship them: for I the LORD your God am a jealous God, visiting the iniquity of the fathers upon the children to the third and the fourth generation of those who hate me.
Catatan: NAB= New American Bible; RSV= Revised Standard Version; NIV= New International Version; CCB= Christian Community Bible.
Dari referensi di atas, maka terlihat bahwa istilah yang digunakan adalah:
Carved idol, yang artinya adalah “patung berhala” dan carved/graven image yang berarti “ukiran dari suatu gambaran”. Kalaupun hal ini masih bisa diperdebatkan, namun tetap tidak mengurangi esensi dari ayat tersebut, bahwa yang paling penting adalah kita tidak membuat image/patung/gambaran untuk disembah sebagai allah lain (dalam kaitannya dengan ayat yang ke 3).
Jadi, penyembahan “patung berhala” adalah dosa. Namun anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa orang-orang Katolik adalah “sebagian orang Kristen” yang menyembah “patung” karena memiliki patung Yesus, Maria, santo/santa adalah sungguh-sungguh keliru. Hal ini adalah karena kesalahpahaman atau pengabaian dari apa yang dikatakan oleh kitab suci tentang maksud dan penggunaan patung. (Karena orang Katolik tidak menghormati patung, tetapi menghormati pribadi yang digambarkan di dalamnya). [2]
2. Keluaran 25:1,18-20
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Dan haruslah kau buat dua kerub (English: cherubims/angels) dari emas, kau buatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini, dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya”. Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.”
3. Ketika raja Daud memberikan rencana pembuatan bait Allah kepada Salomo
1 Tawarikh 28:18-19
”..juga emas yang disucikan untuk mezbah pembakaran ukupan seberat yang diperlukan dan emas yang diperlukan untuk pembentukan kereta yang menjadi tumpangan kedua kerub yang mengembangkan sayapnya sambil menudungi tabut perjanjian Tuhan. Semuanya itu terdapat dalam t Allaulisan yang diilhamkan kepadaku oleh Tuhan yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.”
Lihatlah bahwa semua yang tertulis di atas diilhami oleh Tuhan sendiri.
Memang bukan raja Daud yang membangun bait Allah, melainkan raja Salomo pada tahun ke-empat setelah ia menjadi raja atas Israel. Dan dia melakukan yang diperintahkan oleh raja Daud, seperti yang tertulis dalam kitab 1 Raja-raja 6:23-35, “selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu minyak, masing-masing sepuluh hasta tingginya ……..” (Dua kerub yang terdapat pada bait Allah ini menunjuk kepada kehadiran Allah di dalam tabut perjanjian; dan Yesuslah yang kemudian menjadi pemenuhan dari perjanjian Allah ini).
Yehezkiel 41:17-18
… dan di seluruh dinding bagian dalam dan bagian luar, terukir gambar-gambar kerub dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan masing-masing kerub itu mempunyai dua muka.
Bilangan 21:8
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa:”Buatlah (sebuah patung) ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” (Ular ini yang ditinggikan Musa menjadi gambaran dari Yesus Putera Allah yang harus ditinggikan (Yoh 3:14)).
Berdasarkan dasar-dasar tersebut di atas, yang dilarang adalah image/ gambaran/ patung yang dijadikan “allah-allah yang lain” dan menyaingi Allah yang Satu. Yang dilarang oleh hukum Allah adalah pemujaan terhadap image /gambaran/patung itu sendiri. Dengan demikian, Keluaran 20:4-5 berkaitkan dengan Keluaran 20:3, yaitu jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.
4. Bagaimana kita menjelaskan kontradiksi ayat-ayat tersebut diatas butir 1-4 dengan kitab Keluaran 20:4-5?
Jawabannya sangat sederhana. Kerub/malaikat tidak dianggap sebagai allah dan tidak memerlukan pemujaan: Mereka adalah gambaran hamba Tuhan. Hal yang sama diterima oleh gereja Katolik saat ini, adalah penggunaan patung Yesus, Maria, santo/santa karena mereka bukan allah melainkan gambaran hamba Tuhan. (Jadi kita tidak menghormati patung itu apalagi menyembahnya, melainkan menghormati pribadi yang dilambangkannya, karena mereka membantu kita mengarahkan hati kepada Allah dan bukannya menjadi ’saingan’ Allah).
2. Lihat Gereja Lutheran: Saya mengajak anda untuk melihat gereja Lutheran ini:
"I am not of the opinion" said Luther, "that through the Gospel all the arts should be banished and driven away, as some zealots want to make us believe; but I wish to see them all, especially music, in the service of Him Who gave and created them." Again he says: "I have myself heard those who oppose pictures, read from my German Bible. … But this contains many pictures of God, of the angels, of men, and of animals, especially in the Revelation of St. John, in the books of Moses, and in the book of Joshua. We therefore kindly beg these fanatics to permit us also to paint these pictures on the wall that they may be remembered and better understood, inasmuch as they can harm as little on the walls as in books. Would to God that I could persuade those who can afford it to paint the whole Bible on their houses, inside and outside, so that all might see; this would indeed be a Christian work. For I am convinced that it is God’s will that we should hear and learn what He has done, especially what Christ suffered. But when I hear these things and meditate upon them, I find it impossible not to picture them in my heart. Whether I want to or not, when I hear, of Christ, a human form hanging upon a cross rises up in my heart: just as I see my natural face reflected when I look into water. Now if it is not sinful for me to have Christ’s picture in my heart, why should it be sinful to have it before my eyes?" (sumber: silakan klik)
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Sherly,
VII. TENTANG KEHADIRAN KRISTUS DALAM EKARISTI
1. BUKTI ALKITAB
1. Perjanjian Lama:
Imam Agung Melkisedek mempersembahkan roti dan anggur (Kej 14:18) yang menggambarkan Perjamuan Yesus pada Perjamuan Terakhir. Yesus sendiri dikatakan sebagai Imam Besar menurut peraturan Melkisedek (Ibr 6:20).
Kurban anak domba Paska yang menyelamatkan umat Israel merupakan kurban yang dimakan sebagai makanan untuk menguatkan mereka menempuh perjalanan ke Tanah Terjanji (Kej 12:1-20). Hal ini menggambarkan Ekaristi yang merupakan kurban Anak Domba Allah, yaitu Yesus, yang dimakan sebagai makanan untuk menjadi bekal perjalanan kita ke Tanah Terjanji, yaitu surga.
Roti Manna yang menjadi simbol Ekaristi pada Perjanjian Lama. Yesus sendiri mengatakan bahwa Ia adalah Roti manna yang turun dari surga (lih. Yoh 6:32-51). Seperti halnya bahwa manna menguatkan bangsa Israel sepanjang perjalanan di gurun dan berhenti dicurahkan setelah mereka sampai di Tanah Terjanji; Ekaristi juga diberikan untuk menguatkan kita di perjalanan hidup di dunia, dan berhenti setelah kita sampai di surga.
Pada Tabut Perjanjian Lama menggambarkan tabernakel pada gereja Katolik di manapun, yang merujuk pada Ekaristi. Dua loh batu (Kel 25:16) menggambarkan sabda kehidupan yang terkandung dalam Ekaristi. Manna (Kel 16:34) menggambarkan Ekaristi sebagai roti hidup yang turun dari surga (Yoh 6:51).
Tongkat Harun (Bil 17: 5) yang menandai imamatnya, menggambarkan peran Imamat kudus dalam Kristus, yaitu tubuhNya. Seperti tongkat Harun yang bertunas, tubuh Yesus yang ditembus oleh tombak mengeluarkan air dan darah yang melambangkan sakramen Pembaptisan dan Ekaristi.[2]
2. Perjanjian Baru:
Yesus sungguh-sungguh hadir di dalam Ekaristi, seperti dinyatakan:
Pada Perjamuan Terakhir Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk mengenangkan Dia dengan merayakan perjamuan tersebut. Yesus berkata, “Inilah Tubuh-Ku… (bukan ini melambangkan Tubuh-Ku)… (lih Mat 26-28; Mrk 14:22-24; Luk 22:15-20).”
Yesus mengatakan sendiri bahwa Ia adalah “Roti hidup yang turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, dia akan hidup selama-lamanya; dan roti yang Ku-berikan itu ialah daging-Ku yang Kuberikan untuk hidup dunia (Yoh 6:35, 51).
Pengajaran ini diberikan setelah Yesus mengadakan mukjizat pergandaan roti, yaitu mukjizat yang ditulis di dalam ke-empat Injil (Mat 14:13-21; Mrk 6:32-44; Luk 9:10-17; Yoh 6:1-15). Lima roti yang sama yang dibagikan oleh para rasul dapat memberi makan 5000 orang, dengan sisa 12 keranjang. Ini menggambarkan Yesus yang satu dan sama hadir dalam Ekaristi, dapat dibagikan kepada semua orang, tanpa Dia sendiri menjadi terbagi-bagi atau berkurang/ hilang.
Yesus berkata bahwa Ia lebih tinggi nilainya dari pada manna yang diberikan kepada orang Israel di gurun. Padahal mukjizat manna adalah suatu mukjizat yang besar, setiap harinya berjuta orang Israel menerima 1 omer (1.1 liter) roti manna per orang, sehingga tiap harinya ada beberapa ratus ton roti manna tercurah dari langit, selama 40 tahun.[3] Yesus mengatakan bahwa mukjizat-Nya lebih hebat daripada mukjizat manna ini, sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa di dalam Ekaristi, roti dapat sungguh-sungguh diubah Yesus menjadi diri-Nya sendiri, seperti yang dikatakan-Nya.
Orang-orang yang mendengarkan pengajaran ‘Roti Hidup’ ini memahami bahwa Yesus mengajarkan sesuatu yang literal (tidak figuratif/ simbolis), sehingga mereka meninggalkan Yesus sambil berkata, “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya untuk dimakan” (Yoh 6:52)
Yesus menggunakan gaya bahasa yang kuat untuk menjelaskan arti literal pengajaran ini dengan mengulangi pengajaran ini sampai 6 kali di dalam 6 ayat (ay. 53-58),… jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu (Yoh 6:53); Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman (Yoh 6:55). Ini adalah gaya bahasa yang bukan kiasan/ simbolis!
Banyak murid tidak dapat menerima pengajaran ini, dan meninggalkan Yesus (ay.66), tetapi Yesus tidak menarik kembali pengajaran-Nya tentang diri-Nya sebagai “Roti Hidup”. Dia tidak mengatakan bahwa Dia hanya berkata secara figuratif/simbolis. Pada beberapa kesempatan, jika Ia berbicara secara figuratif, Yesus menerangkan kembali maksud perkataan-Nya pada para murid-Nya yang mengartikannya secara literal. (Contohnya pada Yoh 4:31-34, Yesus menjelaskan bahwa ‘makanan-Nya yang tidak mereka kenal’ adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Atau pada Mat 16:5-12; tentang ragi orang-orang Farisi dan Saduki, maksudnya adalah bukan ragi secara literal, tetapi pengajaran mereka)[4]
Setelah banyak yang meninggalkan Dia karena pengajaran ini, Yesus bahkan bertanya kepada ke dua-belas rasulNya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”(Yoh 6:67). Namun Petrus menjawab, “Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal (Yoh 6:69). Pertanyaan yang sama ditujukan pada kita, apakah kita mau percaya akan pengajaran ini seperti Petrus, ataukah kita seperti murid-murid lain yang meninggalkan Dia?
Rasul Paulus mengingatkan jemaat agar tidak menerima Ekaristi secara tidak layak, supaya tidak berdosa terhadap Tubuh dan Darah Tuhan (1 Kor 11:27). Rasul Paulus juga menambahkan, jika seseorang makan dan minum tanpa mengakui Tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri (1 Kor 11:28-29). Pengajaran ini tidak masuk di akal, jika kehadiran Yesus dalam Ekaristi hanya simbolis belaka. Kesimpulannya, St. Paulus jelas mengajarkan bahwa Yesus sungguh-sungguh hadir di dalam Ekaristi.
2. BUKTI TRADISI SUCI:
Ignatius dari Antiokhia, murid dan pembantu Rasul Yohanes, uskup ke-3 di Antiokhia. Tahun 110 ia menulis 7 surat kepada gereja-gereja sebelum kematiannya sebagai martir di Roma. Pada suratnya ke gereja di Smyrna, St. Ignatius menyebutkan bahwa mereka yang tidak percaya kepada ‘Kehadiran Yesus di dalam Ekaristi’ adalah sesat (‘heretics‘).[5] Kepada gereja di Roma, St. Ignatius menuliskan imannya tentang Ekaristi yang sungguh-sungguh adalah Tubuh dan Darah Yesus.[6]
St. Yustinus Martir, pengikut Kristus pada tahun 130, yang mendapat pengajaran dari Rasul Yohanes, seorang Apologist yang terkenal di abad ke-2. Pada tulisannya kepada Emperor di Roma, yaitu “Apology” pada tahun 150, St. Yustinus juga menjelaskan kebenaran pengajaran tentang kehadiran Yesus di dalam Ekaristi.[7]
St. Irenaeus, uskup Lyons, hidup tahun 140-202. Ia murid St. Polycarpus yang adalah murid Rasul Yohanes. Dengan menuliskan bukunya yang terkenal, “Against Heresies” (195), ia menghancurkan pandangan sesat yang bertentangan dengan kepercayaan Gereja yang dipegang oleh para rasul.[8]
St. Cyril dari Yerusalem, pada tahun 350 mengajarkan agar kita sebagai pengikutKristus percaya sepenuhnya akan kehadiran Yesus di dalam Ekaristi, sebab Yesus sendiri yang mengatakannya[9]
St. Hilary, uskup Poitiers, Perancis, tahun 315-367. Dengan karyanya, “On the Trinity” (356), St. Hilary mengajarkan kehadiran Kristus dalam Ekaristi yang kita terima menjadikan kita tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita.[10]
Martin Luther:
Silakan anda melihat sumber ini – silakan klik tentang sacramental union, di mana dikatakan:
The sacramental union is distinguished from the other "unions" in theology like the "personal union" of the two natures in Jesus Christ, the "mystical union" of Christ and his Church, and the "natural union" in the human person of body and soul. It is seen as similar to the personal union in the analogue of the uniting of the two perfect natures in the person of Jesus Christ in which both natures remain distinct: the integrity of the bread and wine remain though united with the body and the blood of Christ.[2]
In the sacramental union the consecrated bread of the Eucharist is united with the body of Christ and the consecrated wine of the Eucharist is united with the blood of Christ by virtue of Christ’s original institution with the result that anyone eating and drinking these "elements"—the consecrated bread and wine—really eat and drink the physical body and blood of Christ as well. Lutherans maintain that what they believe to be the biblical doctrine of the manducatio indignorum ("eating of the unworthy") that even unbelievers eating and drinking in the Eucharist really eat and drink the body and blood of Christ[3] sustains this doctrine as well as any other doctrine affirming the Real Presence. This view was put forward by Martin Luther in his 1528 Confession Concerning Christ’s Supper:
Why then should we not much more say in the Supper, "This is my body," even though bread and body are two distinct substances, and the word "this" indicates the bread? Here, too, out of two kinds of objects a union has taken place, which I shall call a "sacramental union," because Christ’s body and the bread are given to us as a sacrament. This is not a natural or personal union, as is the case with God and Christ. It is also perhaps a different union from that which the dove has with the Holy Spirit, and the flame with the angel, but it is also assuredly a sacramental union.[1]
Why then should we not much more say in the Supper, "This is my body," even though bread and body are two distinct substances, and the word "this" indicates the bread? Here, too, out of two kinds of objects a union has taken place, which I shall call a "sacramental union," because Christ’s body and the bread are given to us as a sacrament. This is not a natural or personal union, as is the case with God and Christ. It is also perhaps a different union from that which the dove has with the Holy Spirit, and the flame with the angel, but it is also assuredly a sacramental union.
It is asserted in the Wittenberg Concord of 1536 and in the Formula of Concord.[4] The Formula of Concord couples the term with the circumlocution ("in, with, and under the forms of bread and wine") used among Lutherans to further define their view:
For the reason why, in addition to the expressions of Christ and St. Paul (the bread in the Supper is the body of Christ or the communion of the body of Christ), also the forms: under the bread, with the bread, in the bread [the body of Christ is present and offered], are employed, is that by means of them the papistical transubstantiation may be rejected and the sacramental union of the unchanged essence of the bread and of the body of Christ indicated.
Walaupun ajaran di atas bertentangan dengan iman Katolik, namun satu hal, Martin Luther percaya bahwa Yesus hadir (Tubuh, Jiwa dan ke-Allahan-Nya) dalam rupa roti dan anggur. Pertanyaan saya: kalau Martin Luther menginterpretasikan kehadiran Yesus dalam Ekaristi secara literal, mengapa para pengikutnya tidak percaya akan hal ini, dan hanya menganggap hanya sekedar simbolik? Apakah Sherly berpendapat bahwa pendiri Protestan salah dalam hal ini? Kalau demikian, apakah parameter yang anda gunakan bahwa pendapat anda yang benar? Silakan melihat salah satu liturgi yang dilakukan dalam gereja Lutheran di bawah ini:
Silakan juga memberikan argumentasi akan ayat-ayat di point 1. Di argumentasi yang lain, anda mengatakan ""WHAT THE BIBLE SAYS – None of these is mentioned in the Bible. It is a sin to add to the Bible." Sekarang Yesus berkata, “Inilah Tubuh-Ku… (bukan ini melambangkan Tubuh-Ku)… (lih Mat 26-28; Mrk 14:22-24; Luk 22:15-20).” Yesus mengatakan sendiri bahwa Ia adalah “Roti hidup yang turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, dia akan hidup selama-lamanya; dan roti yang Ku-berikan itu ialah daging-Ku yang Kuberikan untuk hidup dunia (Yoh 6:35, 51). Alkitab mengatakan ini secara jelas. Bagaimana anda kemudian mengatakan bahwa hal ini tidak literal disamping Martin Luther sendiri mengartikannya secara literal?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear Stef,
Pada dasarnya ayat2 yg anda berikan untuk men-support keberadaan sakramen Ekaristi didalam gereja Katolik adalah ayat2 yg benar. Tetapi sekali lagi Tuhan Yesus tidak mengajarkan bahwa “hosti” haruslah di-konsekrasikan dahulu sebelum bisa diterima oleh umatnya (ini adalah buatan hukum Kanon). Pada saat perjamuan terakhir, Yesus menganjurkan kepada umat2nya untuk mengadakan pertemuan dengan menerima roti dan anggur untuk mengenang/merayakan Dia – full stop. Perkataan Yesus ttg Dia adalah roti kehidupan dan barangsiapa makan dari roti itu akan hidup selama2nya mengandung makna LITERAL. Roti Kehidupan bukan berarti HOSTI !!! Tetapi ROTI KEHIDUPAN adalah Tuhan Yesus secara keseluruhan – ajarannya, hidupnya dll. Anda salah mengartikan bahwa HOSTI adalah roti kehidupan….. Hati2 dalam hal ini……
Juga didalam ajaran Katolik disisipkanlah PAGANISME pada saat Ekaristi – perjamuan kudus. Dibikinlah “monstrance” atau tempat hosti yg berbentuk matahari, kemudian diarak dan disembah (dengan pukulan gong kalau di Indonesia – di beberapa negara spt Brazil bahkan diarak keliling kota). Bahkan disarankan umat tunduk menyembah kepada monstrance tersebut.
Apakah ini yg diinginkan oleh Tuhan Yesus?? Tidak sadarkah anda bahwa anda terseret kedalam praktek2 paganisme?
Tidak sadarkah anda ketika anda ke gereja Katolik, persentasi kegiatan ritual/Ekaristi adalah lebih banyak dari pemberitaan injil? Bahkan khotbah2 pastornya sangatlah kering dan terbatas.
Tidak sadarkah anda bahwa Roh Kudus adalah sangat penting dalam kehidupan Kristiani? Bahkan didalam alkitab dikatakan, hanya ada satu dosa yang tidak bisa diampuni oleh Tuhan – adalah “MENYANGKAL ROH KUDUS”. (“…but anyone who speaks against the Holy Spirit will not be forgiven, either in this age or in the age to come.” – Matius 12:30-32)
Gereja Katolik tidak mendukung penerimaan roh kudus atas umatnya, dan tidak memperbolehkan bahasa roh dipergunakan oleh umatnya. Apakah ini tidak merupakan penyangkalan??
Saudara Stef, saya mengerti posisi anda sebab dulu saya pernah menjadi seperti anda. Dulu saya menantang beragumen dengan semua rekan2 Kristen saya dan saya mati2an membela agama Katolik yg saya setia ikuti selama 33 tahun hidup saya. Saya tahu persis ttg semua hukum Kanon yg anda tuliskan, mengingat saya sendiri bekerja di kantor perwakilan Vatican di Australia. Tetapi sejak saya menerima roh kudus di gereja Hillsong di Sydney, mendadak roh kudus membukakan mata saya. Saya sekarang bisa melihat kebenaran.
Saudara Stef, saat Tuhan Yesus datang kembali kedua kalinya sudah dekat – bencana alam datang bertubi2, dan sudah dekat pula saatnya Anti Christ menanamkan angka 666nya kepada setiap manusia melalui barcodes – KTP elektronik – dll – yg akhirnya ditanamkan sebagai “elektronik chip” di tangan kanan/dahi setiap manusia. Dan Vatican (bekerja sama dengan New World Order Organisation) mendukung proses barcode ini, dkl Vatican mendukung ide2 AntiChrist. Anda sebagai orang Katolik akanlah diwajibkan untuk menerima chip di tangan kanan/dahi anda – karena anda harus menuruti hukum gereja. Alkitab berkata bahwa barangsiapa menerima tanda ini tidak akan bisa kembali ke rumah Bapa. Semoga anda disadarkan oleh Roh Kudus, sama dengan cara Roh Kudus menyadarkan saya.
Sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi tentang Ekaristi. Dari argumentasi anda, maka anda mengartikan bahwa Yesus tidak hadir secara nyata dalam Ekaristi, namun hanya sekedar simbol. Mari kita berfokus pada topik diskusi ini.
1. Tentang hosti dan anggur: Kalau anda beranggapan bahwa Tubuh dan darah Kristus hanyalah sekedar lambang belaka, maka pertanyaan saya adalah:
a. Mengapa Yesus mengatakan “26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”
27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Mt 26:26-28) dengan perkataan “inilah tubuh-Ku” dan “inilah darah-ku”? Mengapa Yesus tidak mengatakan inilah simbol dari tubuh-Ku dan inilah simbol dari darah-Ku?
Kalau anda mengatakan “Perkataan Yesus ttg Dia adalah roti kehidupan dan barangsiapa makan dari roti itu akan hidup selama2nya mengandung makna LITERAL. Roti Kehidupan bukan berarti HOSTI !“, maka apakah anda dapat menerima Mt 26:26-28 secara literal, yang berarti anda seharusnya menerima bahwa roti tersebut adalah Tubuh Kristus dan anggur itu menjadi Darah Kristus? Kalau anda tidak menerima hal ini secara literal, maka apakah alasannya? Hosti mempunyai substansi yang sama dengan roti yang tidak beragi yang digunakan oleh Yesus.
b. Bandingkan juga dengaan Yoh 6, di mana Yesus mengatakan “54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. 55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 60. …”Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Mengapa Yesus tidak mengatakan semuanya itu hanya simbol? Dan ketika banyak murid meninggalkan Dia, mengapa Dia tidak mencoba untuk menjelaskan bahwa semuanya itu hanya simbol, bahkan Yesus menegaskan “Apakah kamu tidak mau pergi juga? (ay.67)“?
c.Kalau sekedar simbol, mengapa rasul Paulus mengingatkan “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1 Kor 11:27)? Kalau sekedar simbol, mengapa yang tidak layak dapat berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan?
d. Apakah ada jemaat perdana yang mengartikan bahwa Ekaristi hanyalah sebuah simbol? Saya telah memberikan begitu banyak tulisan jemaat perdana yang meyatakan bahwa Yesus hadir secara khusus (tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya) dalam setiap perayaan Ekaristi.
d. Kalau memang sekedar simbol, mengapa Martin Luther percaya akan kehadiran Yesus secara istimewa di dalam perayaan Ekaristi, walaupun dengan konsep yang berbeda? Mengapa umat Protestan tidak mempercayai apa yang dipercayai oleh pendirinya? Manakah yang benar, pendirinya atau pengikutnya? Apakah parameter untuk menentukan kebenaran ini? Bukankah Martin Luther juga mendasarkan pengajarannya dari Alkitab? Mengapa pengikutnya, yang juga berdasarkan Alkitab mempunyai pengertian yang berbeda?
2. Tentang perarakan Sakramen Maha Kudus: Hal ini dilakukan karena memang Yesus mengajarkan bahwa Dia hadir (tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya) dalam roti dan anggur seperti yang terlihat dari argumentasi di atas. Dengan demikian, hosti yang telah berubah menjadi Tubuh Kristus layak untuk menerima penghormatan apapun, baik diarak atau ditahtakan di dalam adorasi. Jadi, sebelum mengambil kesimpulan terlalu jauh, silakan memberikan argumentasi tentang kehadiran Kristus dalam Ekaristi apakah hanya simbol atau literal.
3. Hal-hal lain: Agar diskusi dapat terfokus, maka silakan memberikan argumentasi yang berhubungan dengan topik ini. Saya tidak akan memberikan tanggapan pada komentar anda yang tidak berhubungan dengan topik diskusi. Mohon dapat dimengerti. Kalau mau, anda dapat membuat topik yang baru dan kemudian saya akan menanggapinya.
Kalau anda telah berdiskusi dengan banyak orang tentang iman Katolik, maka di sini anda mempunyai kesempatan baik untuk berdiskusi dengan saya dan menunjukkan kesalahan dogma dan doktrin dari Gereja Katolik. Dan saya akan mencoba menjawabnya semampu saya. Dengan demikian, silakan mempergunakan kesempatan ini untuk berdiskusi secara baik dan Alkitabiah seperti keinginan anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Stef,
Saya melayani tantangan anda untuk diskusi yg terfokus, dan mohon reply2 saya yg lain yg terfokus juga utk point2 yg lain bisa di-post, bukan post tulisan yg hanya bisa dipakai utk meng-diskreditkan saya spt yg diatas.
26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”
27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Mt 26:26-28)
1. Setelah saya mencoba mendalami ayat diatas, kata2 Yesus diatas diartikan sangatlah minim oleh anda. “TubuhKu” dan “DarahKu” ini sebenarnya adalah tentang “MAKANAN dan MINUMAN JIWA”.
Akanlah sangat SALAH bagi seseorang untuk mengartikan bahwa roti diayat dibawah ini adalah hosti (roti = barang material). Ingat, Tuhan tidak menciptakan manusia sebagai badan manusia terlebih dahulu yg bisa haus dan lapar sekarang ini. Di kisah Kejadian, pada awalnya Adam dan Hawa diciptakan seturut citra Tuhan (Tuhan adalah jiwa terang = tidak berdosa). Setelah mereka makan buah dari pohon baik dan buruk, maka mereka baru tertutup dengan badan JASMANI. Jadi ketika Yesus berkata ttg “Tubuh dan DarahKu” sebagai makanan, INI adalah MAKANAN ROHANI – bukan makanan jasmani. Yesus berkata2 kepada JIWA manusia, bukannya kepada badan jasmani manusia.
Apakah makanan Rohani tersebut? Makanan Rohani tersebut adalah “IMAN” dan “SABDA TUHAN”.
Bukan Hosti yg di-adornasi terlebih dahulu (Hosti harus suci sebelum dimakan dll).
2. Baca Yohanes berikut:
54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. 55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 60. …”
Anda seharusnya membaca ayat ini sebagai:
Barangsiapa memakan makanan rohani = mempunyai iman yg kuat bahwa Yesus adalah Penyelamat, membaca serta meneladani dan menerapkan sabda2 Tuhan dalam hidupnya dll. – akanlah diselamatkan dari alam maut (hidup untuk selama2nya).
Jadi sekali lagi ini bukanlah “HOSTI”.
3. Tentang perjamuan suci Yesus mengatakan: “Lakukanlah ini untuk mengenang Aku” – Yesus mengatakan “UNTUK MENGENANG’, bukannya dgn sakramen Ekaristi yg diikuti dgn ADORASI dan perarakan2, monstrance dll.
4. Tentang hosti = manna/roti dari langit (karena itu bentuknya bulat):
Manna adalah berbentuk seperti BUBUK/GRAIN yang tidak berbentuk tetapi rasanya manis seperti madu. Untuk memakannya, maka org Israel mengepal2kan manna hingga bentuknya bulat dan dibuat menjadi roti (baca Kitab Keluaran 16).
Jadi persepsi manna = roti bulat = karena itu hosti adalah bulat – adalah salah.
5. “The dogma of Transubstantiation was decreed by Pope Innocent III, in the year 1215.
This doctrine the priest pretends to perform a daily miracle by changing a wafer into the body of Christ, and then he pretends to eat Him alive in the presence of his people during Mass.”
Transubstantiation diatas inilah yg dimaksudkan oleh gereja Katolik sebagai “miraculous” atau keajaiban yg terjadi pada saat adorasi – hosti menjadi tubuh dan darah Kristus yg asli.
Jadi secara tidak sadar, anda sekali lagi melakukan sesuatu yg ditemukan oleh manusia (Pope Innocent III) belaka.
6. Saya mengerti bahwa doktrin2 atau dogma2 gereja yg dibuat oleh Paus adalah ABSOLUT.
Kebenarannya tdk boleh dipertanyakan oleh org2 awam seperti anda atau anda akan di-excommunicate dari gereja Katolik. Jadi silakan anda mengikuti doktrin “Transubstantiation” diatas seturut dengan hati nurani anda karena anda adalah org Katolik yg baik dan harus mematuhi kata2 Paus. Tidak ada yg melarang anda.
sherly
[link] Shalom Sherly,
Terima kasih atas komentarnya dalam diskusi tentang apakah Yesus hadir secara nyata (tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya) dalam setiap perayaan Ekaristi atau tidak. Saya tidak menantang anda, namun saya mengajak anda berdiskusi secara terfokus. Tentang post-post yang lain, saya pikir hampir semuanya telah ditampilkan. Memang, semua post yang masuk ke katolisitas, harus disetujui terlebih oleh moderator, untuk menghindari komentar-komentar yang tidak membangun diskusi yang baik. Dan ini adalah peraturan yang diterapkan sejak website ini berdiri. Silakan anda membaca lagi semua komentar-komentar anda dan rekan-rekan yang lain. Mudah-mudahan hal ini dapat juga menjadi refleksi bagi kita semua. Mari kita masuk dalam diskusi kita.
I. DASAR KITAB SUCI:
1. Mt 26:26-28: “26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” 27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.“
a. Anda mengatakan “Setelah saya mencoba mendalami ayat diatas, kata2 Yesus diatas diartikan sangatlah minim oleh anda. “TubuhKu” dan “DarahKu” ini sebenarnya adalah tentang “MAKANAN dan MINUMAN JIWA”.” Di sinilah terlihat adanya sesuatu yang tidak konsisten. Di satu sisi, pada waktu Alkitab mengatakan “Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.” (Mt 23:9), maka umat Katolik dipandang salah, karena telah memanggil pastor dengan sebutan “Rama/ Romo/ Father”. Namun, pada ayat Mt 26:25-28, dapat dilihat dengan arti spiritual (spiritual sense). Jadi, dalam hal ini, pengertian pribadi menjadi parameter kebenaran, apalagi diperkuat dengan pernyataan anda “Setelah saya mencoba mendalami ayat diatas“. Pertanyaan saya, mengapa anda memilih untuk mengartikan ayat tersebut dengan spiritual sense dan bukan dengan literal sense dan apakah parameter dalam menentukan hal ini? Apakah ada indikasi sehingga ayat-ayat tersebut dapat diartikan dengan spiritual sense? Apakah anda mempunyai ayat-ayat pendukung sehingga anda dapat mengartikan ayat tersebut secara simbolik? Apakah anda dapat menunjukkan bukti-bukti dari jemaat perdana yang mengartikan ayat-ayat tersebut sebagai spiritual sense dan bukan literal sense? Di jawaban saya sebelumnya, saya telah memberikan kutipan dari para Bapa Gereja yang mengartikan ayat-ayat ini secara literal.
Kalau dicermati, apakah yang diambil, diberkati dan dipecah-pecah oleh Yesus di ayat 26? Bukankah itu adalah roti dan bukan makanan jiwa? Roti adalah sesuatu yang bersifat material. Namun, setelah Yesus mengambil, memberkati dan memecah roti itu, maka di ayat yang sama, Yesus berkata “Ambillah, makanlah, inilah Tubuh-Ku“. Jadi anda benar dengan mengatakan bahwa setelah diberkati, roti tersebut bukan lagi roti, namun merupakan makanan jiwa (dan anggur menjadi minuman jiwa). Dengan demikian, argumentasi anda justru hampir sama dengan pengertian Gereja Katolik. Gereja Katolik mempercayai bahwa setelah imam mengambil, memberkati dan memecah-mecah hosti, maka hosti tersebut bukan lagi hosti, karena substansinya telah berubah menjadi Tubuh Kristus, yang merupakan makanan jiwa (seperti yang anda katakan). Disinilah justru terlihat kebijaksanaan Kristus yang memakai sesuatu yang bersifat material untuk memperlihatkan realitas spiritual. Sama seperti kodrat manusia terdiri dari tubuh dan jiwa, maka Yesus telah merubah sesuatu yang bersifat material (roti dan anggur) menjadi sesuatu yang bersifat spiritual, yaitu Diri-Nya sendiri yang hadir secara nyata (tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya).
Pertanyaan saya adalah: Kalau mengikuti logika anda, sebelum Yesus menjadikan sesuatu menjadi makanan dan minuman rohani, maka apakah substansi dari sesuatu tersebut? Apakah roti dan anggur atau sesuatu yang lain? Apakah setelah Yesus mengambil, memberkati, dan memecah-mecah, roti dan anggur berubah menjadi makanan dan minuman rohani? Dengan demikian, apakah substansi dari sesuatu (roti dan anggur) berubah menjadi (makanan dan minuman rohani atau anda mengatakan iman dan sabda Tuhan)? apakah anda menyetujui ada sesuatu yang berubah dari roti dan anggur biasa menjadi makanan dan minuman rohani atau iman? Kalau anda menjawab ya, maka kita mempunyai persepsi yang sama akan adanya perubahan sebelum dan setelah Yesus memberkati roti tersebut. Yang menjadi masalah anda mengatakan roti dan anggur berubah menjadi makanan dan minuman rohani dan Gereja Katolik percaya bahwa roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Kalau sama-sama kita mengartikan adanya suatu perubahan, bukankah Gereja Katolik menjadi lebih konsisten dalam mengartikan bahwa perubahan tersebut adalah menjadi Tubuh dan Kristus sendiri karena di ayat tersebut memang mengatakan “Inilah Tubuh-Ku dan inilah Darah-Ku” dan ayat tersebut tidak mengatakan “inilah makanan rohani dan inilah minuman rohani atau inilah iman atau inilah sabda Tuhan”? Mari sekarang kita melihat Yoh 6, dimana kita dapat membuktikan bahwa makanan dan minuman yang dimaksud adalah Tubuh dan Darah Kristus sendiri.
2. Yoh 6: Anda memberikan pengertian sebagai berikut “Barangsiapa memakan makanan rohani = mempunyai iman yg kuat bahwa Yesus adalah Penyelamat, membaca serta meneladani dan menerapkan sabda2 Tuhan dalam hidupnya dll. – akanlah diselamatkan dari alam maut (hidup untuk selama2nya).” Kalau memang seperti ini pengertiannya, maka bagaimana anda menjelaskan beberapa hal ini:
a. Kalau memang Yesus tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa untuk mendapatkan keselamatan kekal, seseorang harus makan Tubuh Kristus dan minum darah Kristus, mengapa Yesus mengatakan “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” (ay 54). Dan kemudian, Yesus menegaskan sekali lagi “55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” Dan kalau memang hanya sekedar simbol, mengapa orang-orang Yahudi bertengkar dan berkata “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” (ay. 52) Di sini terbukti bahwa orang Yahudi mengetahui bahwa Yesus berbicara secara literal dan bukan secara simbolik, sehingga mereka bertengkar, karena minum darah adalah sesuatu yang dilarang. Dan apakah jawaban Yesus? Dia mengatakan “Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” (ay 53). Di sini Yesus justru menekankan kembali bahwa untuk mendapatkan kehidupan kekal, seseorang harus makan Tubuh dan Darah Kristus. Mengapa Yesus tidak mengkoreksi perkataan-Nya dan menerangkan bahwa itu semua hanyalah simbol, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman? Bahkan dikatakan “Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.” (ay. 66)? Kalau memang Yesus hanya berbicara bahwa tubuh dan darah-Nya hanya sekedar simbol, mengapa Yesus membiarkan kesalahpahaman ini terjadi dan tidak ada usaha untuk mengkoreksinya?
Bahkan para murid juga tahu bahwa ini bukanlah sekedar simbol, sehingga mereka berkata “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (ay. 60). Kalau ini sekedar simbol, mengapa para murid mengatakan bahwa pengajaran ini keras? Dan apakah jawaban Yesus? Yesus tidak menjelaskan bahwa perkataan-Nya hanyalah sekedar simbol belaka, namun Dia menegaskan “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?” (ay. 61). Dan ketika banyak orang meninggalkan Yesus karena tidak dapat menerima pengajaran ini, maka bukan mengkoreksi, namun Yesus malah mempertegas, dengan mengatakan “apakah kamu tidak mau pergi juga” (ay. 67) kepada keduabelas rasul. Kalau memang sekedar simbol, kenapa Yesus tidak menjelaskan hal ini kepada para rasul, bahkan sebaliknya tidak memberikan toleransi apapun terhadap kebenaran ini – yaitu kebenaran bahwa untuk mendapatkan kehidupan kekal, seseorang harus makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus secara literal?
b. Kalau memang hanya sekedar simbol, bagaimana kita menjelaskannya dari sisi etimologi berikut ini?: Yoh 5:56 mengatakan “Barangsiapa makan [trṓgō] daging [menggunakan sárx]-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” Makan di sini menggunakan kata trṓgō, yang berarti mengunyah, seperti kacang, makanan. Jadi tidak mungkin berarti berarti simbolis. Apalagi dikombinasi dengan kata sárx, yang berarti daging. Dan orang-orang Yahudi pada waktu itu mengerti konotasi dari ayat ini, sehingga “Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (Yoh 6:60) dan banyak yang meninggalkan Yesus (ay. 66).
3. 1Kor 11:26-27: Kalau masih ragu dengan hal ini, maka Rasul Paulus mengatakan “26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. 27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1 Kor 11:26-27) Kalau maksudnya makan dan minum hanya sekedar simbolik, mengapa rasul Paulus mengatakan bahwa barangsiapa yang tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam makan roti dan minum cawan Tuhan, dia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan?
II. DASAR DARI TRADISI SUCI
Saya telah memberikan bukti-bukti dari jemaat perdana, seperti: St. Ignatius dari Antiokhia (110), St. Yustinus Martir (sekitar tahun 150-160), St. Irenaeus (140-202), St. Cyril dari Yerusalem (315-386), St. Augustinus (354-430). Mereka semua percaya akan kehadiran Yesus secara nyata (tubuh, darah, dan ke-Allahan Yesus) dalam setiap perayaan Ekaristi dan bukan hanya sekedar simbol seperti yang anda mengerti. Apakah anda dapat memberikan bukti-bukti dari para jemaat perdana, yang mengartikan bahwa makan Tubuh dan minum Darah Yesus hanyalah sekedar simbol?
III. TENTANG MEMPERINGATI
Anda mengatakan “Tentang perjamuan suci Yesus mengatakan: “Lakukanlah ini untuk mengenang Aku” – Yesus mengatakan “UNTUK MENGENANG’, bukannya dgn sakramen Ekaristi yg diikuti dgn ADORASI dan perarakan2, monstrance dll.“
a. Dikatakan “Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” (Lk 22:19) Dalam hal ini memperingati adalah merupakan perintah dari Kristus sendiri untuk melakukan Perjamuan Suci. Namun hal ini tidak merubah kenyataan bahwa Kristus mengatakan “Inilah Tubuh-Ku”, yang diartikan sebagai sesuatu yang literal seperti penjelasan pada point I. Dan perintah Kristus inilah yang dilakukan oleh umat Katolik, yang setiap hari melakukan perayaan Ekaristi, dimana roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Yesus menginginkan untuk dikenang dengan cara seperti ini. Apakah gereja anda juga menjalankan perintah Yesus dan mengenang-Nya dengan cara seperti ini? Berapa kali gereja-gereja non-Katolik mengenang Yesus dalam perjamuan kudus? Apakah setiap hari? Kalau tidak setiap hari, apakah alasannya? Bukankah kita justru harus mengenang Kristus setiap hari, karena kita mengasihi Dia? Gereja Katolik melakukan perintah Kristus ini setiap hari dalam setiap perayaan Ekaristi. Ini adalah bentuk ketaatan Gereja akan perintah Kristus, yang memang ingin dikenang dengan cara seperti ini dan juga agar umat Allah mendapatkan kehidupan kekal, seperti yang dipertegas oleh Yesus di Yoh 6.
b. Dari sudut etimologi. Lk 22:19 dan 1 Kor 11:24-25 mengatakan “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Di dalam bahasa Yunani dikatakan “touto poieite tan eman anamnasin.” Atau dengan terjemahan literal “offer this as my memorial sacrifice.” Kata “poiéō=poeiein” atau perbuatlah (do) merujuk kepada peringatan akan Yesus. Dan kata peringatan (anamnesis / remembrance) digunakan bukan seperti kita mengingat pelajaran sekolah, mengingat ulang tahun seseorang, namun lebih daripada itu, kata peringatan ini mengacu kepada “peringatan yang berhubungan dengan korban”. Kita dapat melihat di Im 24:7, yang mengatakan “Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan [’azkārāh] roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.” Kata yang sama, ’azkārāh, juga dipakai di Im 2:2,9,16; 5:12; 6:5; Bil 5:26, yang merujuk pada korban yang saat ini sedang dipersembahkan. Dengan demikian, “peringatan” di Lk 22:19 dan 1 Kor 11:24-25 mengacu kepada menghadirkan kembali kurban Kristus. Dan inilah yang dilakukan oleh Gereja Katolik setiap merayakan Ekaristi.
IV. KESIMPULAN:
Tentang hal-hal lain tidak akan saya tanggapi, karena malah mengurangi substansi diskusi ini. Kita melihat bahwa Alkitab dan para Bapa Gereja mempercayai Yesus yang hadir secara istimewa (tubuh, jiwa dan keAllahan-Nya). Kalau anda ingin membahas tentang doktrin transubstantiation, silakan membuat pesan yang baru.
Kalau anda mengatakan “5. “The dogma of Transubstantiation was decreed by Pope Innocent III, in the year 1215… Transubstantiation diatas inilah yg dimaksudkan oleh gereja Katolik sebagai “miraculous” atau keajaiban yg terjadi pada saat adorasi – hosti menjadi tubuh dan darah Kristus yg asli. Jadi secara tidak sadar, anda sekali lagi melakukan sesuatu yg ditemukan oleh manusia (Pope Innocent III) belaka.“, maka bukan berarti bahwa Alkitab dan jemaat awal tidak mengajarkan kehadiran Kristus secara nyata dalam Ekaristi, seperti yang telah saya tunjukkan dengan dasar-dasar Alkitab dan Tradisi Suci. Transubstantiation adalah suatu definisi yang menyatakan perubahan substansi dari roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Apakah pengajaran ini telah ada dari awal? Tentu saja dan lihatlah penjelasan di atas. Apakah kata transubstantiation sudah ada di Alkitab dan ada pada jemaat awal? Tidak ada, sama seperti kata Trinitas tidak ada di Alkitab dan jemaat awal, dan kemudian didefinisikan oleh Gereja. Apakah konsep Trinitas tidak ada di dalam Alkitab? Tentu saja ada, namun tidak ada kata persis “Trinitas”. Dan hal yang sama terjadi dengan kata “transubstantiation”, yang pengajarannya bersumber pada Alkitab dan Tradisi Suci, hanya baru didefinisikan kemudian.
Anda mengatakan “Saya mengerti bahwa doktrin2 atau dogma2 gereja yg dibuat oleh Paus adalah ABSOLUT. Kebenarannya tdk boleh dipertanyakan oleh org2 awam seperti anda atau anda akan di-excommunicate dari gereja Katolik. Jadi silakan anda mengikuti doktrin “Transubstantiation” diatas seturut dengan hati nurani anda karena anda adalah org Katolik yg baik dan harus mematuhi kata2 Paus. Tidak ada yg melarang anda.“
Silakan membaca sekali lagi penjelasan di atas. Semoga Sherly juga dapat melihat bahwa dogma dan doktrin Gereja Katolik senantiasa mempunyai dasar yang kuat, baik dari Alkitab, maupun dari tulisan para Bapa Gereja, yang membuktikan bahwa dogma tersebut tidaklah muncul tiba-tiba, namun terus dipercayai oleh umat Allah dari generasi ke generasi. Sebagai umat Katolik, saya mempunyai kepercayaan, apa yang telah didefinisikan sebagai dogma, maka saya akan terima sebagai suatu kebenaran, karena setiap dogma dan doktrin Gereja Katolik senantiasa bersumber pada Alkitab dan Tradisi Suci. Kalau saya memilih-milih dogma yang menurut saya baik, maka parameter mengikuti kebenaran menjadi relatif dan tergantung saya sendiri. Dan dengan demikian, menjadi berlawan dengan kodrat kebenaran itu sendiri, yang absolut.
Oleh karena itu saya ingin bertanya: Kalau memang sekedar simbol, mengapa Martin Luther percaya akan kehadiran Yesus secara istimewa di dalam perayaan Ekaristi, walaupun dengan konsep yang berbeda (dikenal sebagai sacramental union)? Mengapa umat Protestan tidak mempercayai apa yang dipercayai oleh pendirinya? Manakah yang benar, pendirinya atau pengikutnya? Apakah parameter untuk menentukan kebenaran ini? Bukankah Martin Luther juga mendasarkan pengajarannya dari Alkitab? Mengapa pengikutnya, yang juga berdasarkan Alkitab mempunyai pengertian yang berbeda?
Demikian tanggapan yang saya berikan. Saya mohon agar Sherly dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya beri warna merah, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik. Kalau anda tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya beri warna merah, dengan sangat menyesal, saya tidak dapat memasukkannya ke dalam website. karena diskusi tidak akan berjalan dengan baik tanpa masing-masing pihak mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan pihak lain. Semoga hal ini dapat diterima dengan baik. Semoga diskusi ini dapat berguna bagi semua pembaca katolisitas.org.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Berkat Tuhan Yesus selalu menyertai bapak Stefanus dan keluarga.
Saya benar – benar kagum dengan semua jawaban bapak atas semua pertanyaan sherly, luar biasa, semua jawaban nya tepat dan sangat telak ibarat permainan catur sherly di skak-mat, sherly seperti berkelit dan berputar lidah, ibarat maju kena mundur pun kena, bilang bukan Tubuh dan Darah Kristus secara literal juga di kick habis secara telak, terus berkelit dengan berasumsi Tubuh dan Darah Kristus sebagai makanan jiwa, malah lebih nyungsep lagi, karena itulah yang sebenar nya yang di lakukan oleh Gereja Katolik dimana saat Imam meng-Konsekrasikan Hosti dan Anggur di ubah menjadi Tubuh dan Darah Yesus Kristus, malah di lengkapi dengan kepercayaan Martin Luther sebagai Bapak pendiri gereja reformis atas kehadiran Yesus pada Ekaristi.
Sherly seharusnya anda itu sadar akan kekurangan diri, karena jelas sekali anda kalah telak 2 – 0, dan jika saya jadi anda saat ini juga saya segera angkat kaki dari gereja yang anda anut dan pindah segera ke Gereja Katolik karena kebenaran hakiki hanya ada di Gereja Katolik, terbukti secara mutlak.
Semoga saudara/i dari gereja lain dapat pencerahan dari semua tanggapan diskusi dari katolisitas.org ini.
Berkat Tuhan Yesus selalu menyertai bpk Stefanus dan keluarga, Amin.
@sherly:
di Yohanes 6:51 ditulis “..dan roti yang akan Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia”.
pertanyaannya..
bagaimana anda bisa beranggapan ini sebuah simbolik? Dia berkata bahwa daging itu adalah yang akan dipersembahkan untuk dunia? kalo hanya simbolik, berarti anda juga beranggapan bahwa yang disalib juga simbolik? sedangkan kita tahu, bahwa Yesus memang benar2 disalibkan..
terima kasih..
GBU
@ Sherly :
beberapa kalimat anda ini :
“Gereja Katolik tidak mendukung penerimaan roh kudus atas umatnya, dan tidak memperbolehkan bahasa roh dipergunakan oleh umatnya.”
adalah sangat SALAH !!! di Katolik diperbolehkan menggunakan bahasa roh. silakan datang ke gedung WTC di Surabaya setiap hari Jumat jam 7 malam untuk membuktikannya.
tidak hanya di gedung WTC saja. di persekutuan-persekutan doa Katolik jg ada bahasa roh. apakah anda belum pernah mengikuti persekutuan doa katolik?
adanya bahasa roh di protestan maupun katolik inilah yang membuat saya tidak memusuhi protestan. karena Tuhan di Katolik pun berkenan kepada Protestan. Bahkan membuat saya penasaran dengan Protestan. Sehingga saya pun mendatangi gereja Protestan.
skrg saya sudah kembali ke Gereja Katolik. Tetapi kadang, saya juga masih pergi ke gereja Protestan, karena bagi saya Protestan masih “saudara”
Ya kita bisa bersaudara dengan siapapun termasuk musuh kita sekalipun, tapi didalam kepercayaan /iman kita tidak bisa kompromi dalam hal apapun. katholik yes others no but kita tetap saudara dengan siapapun.
Shalom dan Salam Kasih Tuhan kepada mu Sherly..
Saya sangat berminat dengan tulisan dan komentar serta penghinaan anda terhadap Doktrin Gereja Katolik…Dari semua yang anda tulis..saya hanya berminat dengan.. saat Tuhan Yesus datang kembali kedua kalinya sudah dekat – bencana alam datang bertubi2, dan sudah dekat pula saatnya Anti Christ menanamkan angka 666nya kepada setiap manusia melalui barcodes – KTP elektronik – dll – yg akhirnya ditanamkan sebagai “elektronik chip” di tangan kanan/dahi setiap manusia.Dan kami harus akur?
Pertanyaan saya sebagai umat katolik yang masih mentah..
1.Dari mana sumber anda mengenai BarCode ini?
2.Apa kah usaha Gereja Hillsong untuk menangani nya jika benar
Saya sangat setuju dengan saudara stefanus..semoga Roh Kudus menyebelahi kita semua dan semoga seorang lagi antikristus sedar akan kesilapan yang dia lakukan..
adrain
Shalom Sherly,
VIII. GEREJA DIDIRIKAN OLEH YESUS DI ATAS PETRUS
1. Yesus mendirikan GerejaNya di atas Rasul Petrus
a. (Kepha, Petros) -yang artinya batu karang- (Mat 16:18) dan memberikan kuasa yang khusus kepadanya di atas para rasul yang lain, untuk menggembalakan domba-domba-Nya (Yoh 21:5-7). Walaupun Kristus juga memberikan kuasa kepada rasul-rasul yang lain (Mat 18:18), hanya kepada Petruslah Ia memberikan kunci- kunci Kerajaan Surga (Mat 16:19) yang melambangkan kuasa untuk memimpin GerejaNya di dunia.
Dalam Mat 16:18 dikatakan
LAI: “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
NASB: “I also say to you that you are Peter, and upon this rock I will build My church; and the gates of Hades will not overpower it.
RSV: And I tell you, you are Peter, and on this rock I will build my church, and the powers of death shall not prevail against it.
Dari kalangan Protestan banyak yang mengartikan bahwa dalam bahasa Yunani, dikatakan bahwa Petrus adalah “Petros” dan batu karang adalah “petra“. Dan ini berarti bahwa Petros dan Petro tidak sama, sehingga tidak mungkin Yesus mendirikan Gereja-Nya di atas Petrus, melainkan di atas pengakuan Petrus.
Dari tata bahasa Yunani:
Penggunaan Petros dan Petra adalah karena tata bahasa Yunani, yang mengenal masculin dan feminim, yang diterapkan bukan hanya terhadap manusia, namun juga terhadap benda-benda. Jadi, dalam hal ini diterjemahkan “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petros dan di atas Petra ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Jadi kata Petra tidak dapat digunakan untuk menggantikan nama Petrus, karena kalau demikian sama saja dengan memakai nama Michelle untuk Michael atau Fransiska untuk Fransiskus.
Namun pada jaman Yesus, bahasa yang dipakai adalah bahasa Aram, sehingga menjadi “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Kefas dan di atas Kefas ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Yesus memberikan nama Kefas (Petrus) kepada Simon jauh sebelum pengakuan ini, yaitu pada waktu Yesus bertemu dengan Petrus, dimana Yesus berkata “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).” (Yoh 1:42).
Dari segi kelogisan kalimat:
Kalau kita menafsirkan bahwa Petros adalah Petrus dan kemudian Petra adalah pengakuan Petrus, maka akan terlihat tidak logis dan kira-kira seperti berikut ini:
Yesus berkata kepada Petrus: engkau adalah Petrus dan di atas pengakuanmu aku akan mendirikan Gereja-Ku…
Dua kalimat tersebut tidak berhubungan. Dan kalau kita melihat dari bahasa Greek, dikatakan “Engkau adalah Petrus, dan (memakai “kai“) di “taute” (this very) batu karang ini, Aku akan mendirikan Gereja-Ku”. Kai (dan) mengindikasikan bahwa kata benda yang dipakai harus merujuk kepada kata benda sebelumnya.
Dari Bapa Gereja:
Kita tahu bahwa Petrus menjadi pondasi dari Gereja, seperti yang dikatakan oleh:
St. Clement kepada Yakobus.
“Be it known to you, my lord, that Simon [Peter],
who, for the sake of the true faith, and the most sure foundation of his doctrine, was set apart to be the foundation of the Church, and for this end was by Jesus himself, with his truthful mouth, named Peter, the first fruits of our Lord, the first of the apostles; to whom first the Father revealed the Son; whom the Christ, with good reason, blessed; the called,
and elect” (Letter of Clement to James 2 [A.D. 221]).
St. Jerome mengatakan “‘But,’ you [Jovinian] will say, ‘it was on Peter that the Church was founded’ [Matt. 16:18]. Well . . . one among the twelve is chosen to be their head in order to remove any occasion for division“(Against Jovinian 1:26 [A.D. 393]).
Dan masih begitu banyak kutipan dari Bapa Gereja yang lain, yang mempertegas posisi ini.
b. Yesus sang Gembala yang Baik mempercayakan domba-dombaNya kepada Petrus dan mempercayakan tugas untuk meneguhkan iman para rasul yang lain, agar iman Gereja jangan sampai sesat (Luk 22:3-32). Petruslah yang kemudian menjadi pemimpin para rasul setelah hari Pentakosta, mengabarkan Injil, membuat keputusan dan pengarahan (Kis 2:1-41, 15:7-12). Para penerus Rasul Petrus ini dikenal sebagai uskup Roma, yang dipanggil sebagai ‘Paus’ yang artinya Papa/ Bapa.
Jelaslah bahwa secara struktural, Paus (penerus Rasul Petrus)
memegang kepemimpinan tertinggi, diikuti oleh para uskup (penerus para rasul lainnya) di dalam persekutuan dengan Paus. Para uskup ini dibantu oleh para imam dan diakon. Dalam hal ini, para Paus memegang kuasa Rasul Petrus, yang menerima perintah dari Yesus sendiri, dan karenanya tidak mungkin sesat. Perlu diketahui, bahwa kepemimpinan Paus -dan para uskup di dalam persekutuan dengannya- yang tidak mungkin sesat (‘infallible’) ini- hanya berlaku di dalam hal pengajaran iman dan moral.[7]
Hal ini sungguh membuktikan kemurnian pengajaran Gereja, karena ajarannya bukan merupakan hasil demokrasi manusia, melainkan diturunkan dari Yesus sendiri, dan Bapa Paus tidak punya kuasa untuk mengubahnya.
2. Anda mengatakan “The church is founded on Peter (Gereja didirikan oleh Petrus)…(Tidak ada org yg bisa mendirikan fondasi yg didirikan oleh Yesus Kristus – bukan Petrus yd mendirikan gereja) ” Dalam hal ini, anda telah salah mengartikan apa yang dipercaya oleh Gereja Katolik. Dalam bahasa Inggris yang anda tulis “The church is founded on Peter” adalah benar, namun ada yang salah dalam terjemahan atau interpretasi anda yang mengatakan “(Gereja didirikan oleh Petrus)“. Seharusnya diterjemahkan sebagai: Gereja didirikan di atas Petrus, yang berdasarkan ayat Mt 16:18 “And I tell you, you are Peter, and on this rock I will build my church, and the gates of hell shall not prevail against it.” Seperti yang telah dijelaskan di atas “on this rock” atau “di atas batu karang ini” adalah sama dengan “di atas Petrus”. Dengan demikian ayat-ayat yang anda berikan (Kis 10:26; 1 Kor 3:11) adalah tidak relevan. Kalau anda mau, silakan memberikan argumentasi yang lebih relevan atau mencoba membuktikan bahwa “on this rock” bukan merujuk ke Petrus. Saran saya, cobalah untuk mengerti apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik terlebih dahulu, sebelum memberikan sanggahan lebih lanjut.
3. Pertanyaan: Anda percaya akan Yesus dan tidak memerlukan Paus. Kalau ini benar, seharusnya dari jaman Martin Luther sampai sekarang gereja bersatu padu. Mengapa sekarang ada 28,000 denominasi yang semua mengatasnamakan Yesus dan Alkitab? Apakah yang menyebabkan perpecahan ini?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Di tempat lain, Bung Stef menyebut 34 000 denominasi. Mana yang benar? Apa ada angka yang terbaru?
Terima kasih.
Shalom Herman Jay,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang jumlah denominasi. Beberapa sumber menyebutkan jumlah yang berbeda-beda, yang berkisar dari 28,000 – 35,000. World Christian Encyclopedia karangan David B. Barrett. Richard N. Ostling menyebutkan jumlah sekitar 33,000. Namun, saya mengambil jumlah yang terendah, yaitu 28,000. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Marilah kita baca keseluruhan ayat2 dari Matius 16:13-20
13 When Jesus came to the region of Caesarea Philippi, He asked His disciples, “Who do people say the Son of Man is?” 14 They replied, “Some say John the Baptist; others say Elijah; and still others, Jeremiah or one of the prophets.” 15 “But what about you?” He asked. “Who do you say I am?” 16 Simon Peter answered, “You are the Christ, the Son of the living God.” 17Jesus replied, “Blessed are you, Simon son of Jonah, for this was not revealed to you by man, but by my Father in heaven. 18 And I tell you that you are Peter, and on this rock I will build my church, and the gates of Hades will not overcome it. 19 I will give you the keys of the kingdom of heaven; whatever you bind on earth will be bound in heaven, and whatever you loose on earth will be loosed in heaven.” 20 Then He warned His disciples not to tell anyone that He was the Christ.
1. Jika anda membaca keseluruhan cerita diatas, mereka sedang bercakap2 tentang apa pandangan mereka ttg Yesus. Dan kita lihat bahwa Petrus menjawab “Engkaulah Mesiah, Putra Allah”. Lalu Yesus menjawab … “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas Petrus/batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”Apakah Yesus bermaksud bahwa arti kata “you are Peter” berarti “Engkau adalah Petrus (penggunaan nama/Petrus sebagai seseorang – atau Petrus sebagai batu karang)”?
Jika kita lihat keseluruhan ceritanya, kita bisa mengerti bahwa setelah mendengarkan pernyataan Petrus ttg Yesus sebagai Messiah, Yesus LALU mengatakan bahwa “…dia (Petrus) adalah rock (petros) = fondasi spiritual yg sekuat batu karang, dan diatas fondasi yg kuat ini (petra)……” (petros atau petra adalah “grammar” bahasa Yunani – seperti pemakaian kata sifat dan kata benda yg berbeda tapi sama maknanya).
Jadi Yesus tidak mengarah kepada “NAMA/sebutan” belaka (seperti Michelle atau Michael yg anda contohkan), tetapi lebih mengarah kepada “FONDASI GEREJANYA YG SEKOKOH BATU KARANG” Kesimpulannya, fondasi Gereja (IMAN) yg kuat ini (iman yg kuat = pengakuan bahwa “Yesus adalah Messiah/Son of Man/Penyelamat/Saviour”) akan membuat alam maut/kematian tidak bisa menguasai kita. Dan kepada GerejaNya yg sekokoh batu karang ini diberikan kunci kerajaan surga (bukan kepada manusia bernama Petrus).
Jadi jika anda mengartikan bahwa Petrus (sbg manusia/sebutan nama) ditunjuk Yesus untuk mendirikan Gereja adalah tidak benar. Yesus selalu memberikan perumpamaan/makna lateral dalam sabda2Nya, dan dalam konteks ini dia memakai “batu karang/Petro/Petra” sebagai lambang (memiliki makna lateral) – dan sama sekali bukan berarti nama panggilan.
2. Hubungan antara pernyataan Yesus untuk mendirikan GerejaNya diatas “petra” atau landasan sekokoh batu karang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pernyataan gereja Katolik bahwa Petrus adalah Paus pertama yg ditunjuk Tuhan atau Petrus adalah pendiri gereja.
Ketika Yesus datang kedunia, Yesus tidak mendirikan gereja katolik – yg didirikan oleh Yesus adalah Gereja di daerah Israel (bukan di Roma). Bahkan di ayat diatas Yesus menyebut “Zion”, bukan Roma atau Vatican. Adalah rasul Paulus yg pertama2 membawa ajaran Kristiani ke Roma (baca Acts 22:25-29) dan bukannya rasul Petrus. Rasul Petrus datang belakangan setelah rasul Paulus. Gereja Katolik sendiri baru didirikan sekitar 300 thn setelah Yesus wafat.
3. Lihat ayat berikut ini: (Kisah Para Rasul 11:26) “Setelah bertemu dengan Saulus, ia membawa Saulus ke Antiokhia dan satu tahun penuh mereka berkumpul dengan jemaat di sana sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia itulah orang-orang yang percaya kepada Yesus untuk pertama kali disebut orang-orang KRISTEN.”
Didalam alkitab ditemukan kata “Kristen”. Jadi Gereja pertama yg didirikan Yesus didunia disebut sebagai Kristen (bukan Katolik!!!!!). Salahkan kita org Kristen untuk mengikuti apa yg diajarkan Yesus di Alkitab? Apa pertanggungjawaban anda mengatakan bahwa gereja Katolik adalah gereja yg langsung didirikan oleh Yesus Kristus sendiri?
4. Tentang pendapat anda bahwa gereja Kristen terpecah2. Jika anda membaca alkitab, apakah “early church” (sebelum dibentuknya Katolik) hanya ada satu? Di kitab Wahyu dikatakan ada 7 gereja: Ephesus, Smyrna, Pergamum, Thyatira, Sardis, Philadelphia, Laodicea. Dan kita tahu ada gereja2 Antioch, Etiopia dll. Semuanya ini berjalan sendiri2 diatas fondasi yg IMAN YG SAMA bahwa Yesus adalah Saviour/Penyelamat, tidak ada badan yg mengatur mereka. Tidakkah anda lihat bahwa sejarah terulang kembali? Saat ini banyak gereja kecil2 yg berlandaskan IMAN yg sama. Seperti kita ketahui gereja Katolik adalah organisasi yg mempunyai “LAW and ORDER” – sama seperti suatu negara. Karena itu ada keseragaman, barangsiapa mau mengubah tradisi gereja Katolik maka akanlah di”excomunicate”. Jadi keseragaman di gereja Katolik dikarenakan adanya “HUKUM MUTLAK” atau “ABSOLUTE LAW/POWER” semata.
Semoga ini bisa dijadikan bahan pertimbangan anda sebelum menuduh saya tidak memahami alkitab. Saya melihat bahwa andalah yg pemahaman alkitabnya kurang.
Sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tangapannya dalam diskusi apakah Yesus mendirikan Gereja di atas rasul Petrus atau tidak. Mari kita membahasnya bersama-sama.
I. DASAR KITAB SUCI
1. Mt 16:16-19 “16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” 17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.““
a. Anda mengatakan “”Apakah Yesus bermaksud bahwa arti kata “you are Peter” berarti “Engkau adalah Petrus (penggunaan nama/Petrus sebagai seseorang – atau Petrus sebagai batu karang)”? Jika kita lihat keseluruhan ceritanya, kita bisa mengerti bahwa setelah mendengarkan pernyataan Petrus ttg Yesus sebagai Messiah, Yesus LALU mengatakan bahwa “…dia (Petrus) adalah rock (petros) = fondasi spiritual yg sekuat batu karang, dan diatas fondasi yg kuat ini (petra)……” (petros atau petra adalah “grammar” bahasa Yunani – seperti pemakaian kata sifat dan kata benda yg berbeda tapi sama maknanya).” Di sini anda ingin mengatakan bahwa perkataan “Engkau adalah Petrus” (ay. 18) bukan ditujukan kepada Petrus namun mengacu kepada pondasi spiritual yang sekuat batu karang. Namun, kalau dicermati, maka argumentasi anda justru sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Apalagi anda juga mengakui bahwa Petros dan Petra adalah mempunyai arti yang sama. Saya tidak tahu apakah ini memang argumentasi yang anda maksudkan. Namun, saya hanya dapat menilai dari apa yang anda tuliskan. Kalau anda mau merevisi jawaban anda, maka anda dapat melakukannya. Dan terus terang, baru sekali ini saya mendengar adanya alasan yang dikemukakan pihak Kristen non-Katolik yang berargumentasi bahwa “Engkau adalah Petrus” bukan ditujukan pada Petrus namun kepada batu karang. Petrus adalah memang batu karang di mana di atasnya, Yesus mendirikan Gereja-Nya. Dengan demikian, berdasarkan argumentasi anda maka, yang saya ingin buktikan adalah Yesus berbicara kepada Petrus dan bukan kepada batu karang, sehingga terlihat batu karang ini merujuk kepada Petrus. Dalam hal ini, pertanyaan pokoknya adalah siapakah “engkau” dalam kalimat “Engkau adalah Petrus”? Mari kita melihatnya bersama-sama.
Setelah Petrus menjawab dengan benar, bahwa Yesus adalah Sang Mesias, Anak Allah yang hidup (ay. 16), maka di ayat 17, Yesus berkata kepada Petrus, yang dituliskan “ 17 Kata Yesus kepadanya [Petrus]: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. “. Kemudian di ayat 18, dikatakan “Dan Aku [Yesus] pun berkata kepadamu[Petrus] ” Dalam hal ini, tidak ada yang dapat menyangkal bahwa kepadamu adalah ditujukan kepada Petrus. Jadi, Yesus tidak berbicara kepada batu karang, namun berbicara kepada seseorang. Kemudian dilanjutkan dalam kalimat langsung dari Yesus kepada Petrus “Engkau adalah Petrus…” Kalau mengikuti penjelasan anda, maka ini malah melemahkan argumentasi anda karena kalimat “Engkau adalah Petrus (Petros)” dapat diganti menjadi “Engkau adalah pondasi spiritual yang sekuat batu karang (Petros)”. Kalau diterapkan pada perkataan anda sendiri ““…dia (Petrus) adalah rock (petros) = fondasi spiritual yg sekuat batu karang, dan diatas fondasi yg kuat ini (petra)……” “, maka “Engkau” adalah Petrus sendiri seperti yang anda katakan “…dia (Petrus)“. Jadi, apakah benar bahwa anda mengatakan bahwa Engkau di sini adalah Petrus dalam kalimat “Engkau adalah Petrus”? Jadi menurut anda apakah Petrus menjadi pondasi spiritual yang sekuat batu karang? Kalau demikian, pengertian anda sudah hampir sama dengan apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik.
b. Anda mengatakan “(petros atau petra adalah “grammar” bahasa Yunani – seperti pemakaian kata sifat dan kata benda yg berbeda tapi sama maknanya).” Petros dan Petra adalah kata benda, di mana Petros mengacu kepada kata benda maskulin dan Petra adalah kata benda, yang merupakan bentuk feminime dari Petros, dan memang keduanya mempunyai arti yang sama. Dengan pernyataan anda sendiri – yang menyatakan bahwa petros dan petra adalah mempunyai makna yang sama, maka apakah anda setuju bahwa ayat tersebut dapat dituliskan “Engkau [Petrus] adalah pondasi spiritual yang sekuat batu karang (Petros) dan di atas pondasi spiritual yang sekuat batu karang (Petra) ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.“? Kalau anda setuju, maka kita tidak mempunyai perbedaan pendapat, karena inilah yang dipercayai oleh Gereja Katolik. Dengan demikian anda telah menyetujui bahwa di atas Petruslah, yang menjadi batu karang, Gereja Kristus telah didirikan.
Hal ini juga diperkuat dari sisi tata bahasa Yunani. Seperti anda katakan “Engkau” di sini merujuk kepada Petrus. Kita perlu melihat bahwa kalimat tersebut terdiri dari dua bagian kalimat yang dihubungkan oleh kata “dan”. Matius memilih kata “kai” untuk menghubungkan kedua bagian kalimat itu, di mana kata “kai” itu mengacu kepada “pronoun”/ subyek yang sama yang sudah disebut sebelumnya. Selanjutnya, digunakan kata ‘taute‘ yang kalau dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “this very“, atau dalam bahasa Indonesianya adalah “dan inilah”. Maka sesungguhnya, yang ingin dikatakan oleh Yesus adalah, “Kamu adalah Petros (batu karang), dan di atas petra (batu karang) inilah, Aku akan mendirikan Gereja-Ku.”
Jika maksud Yesus adalah untuk membedakan keduanya, Matius seharusnya menggunakan kata “alla“ yaitu “tetapi” sehingga tidak mengacu kepada subyek yang sedang dibicarakan sebelumnya, atau dapat diartikan sebagai batu yang lain. Tetapi kita mengetahui tidak demikian halnya.
c. Anda mengatakan “Jadi Yesus tidak mengarah kepada “NAMA/sebutan” belaka (seperti Michelle atau Michael yg anda contohkan), tetapi lebih mengarah kepada “FONDASI GEREJANYA YG SEKOKOH BATU KARANG” Kesimpulannya, fondasi Gereja (IMAN) yg kuat ini (iman yg kuat = pengakuan bahwa “Yesus adalah Messiah/Son of Man/Penyelamat/Saviour”) akan membuat alam maut/kematian tidak bisa menguasai kita. Dan kepada GerejaNya yg sekokoh batu karang ini diberikan kunci kerajaan surga (bukan kepada manusia bernama Petrus).“
Silakan melihat analisa pada point 1a dan 1b di atas, dimana terlihat jelas bahwa Yesus berbicara kepada Petrus dan bukan berbicara kepada batu karang. Kalau Yesus tidak mengarah kepada nama/sebutan, maka Yesus berbicara kepada siapa? Michael dan Michelle hanyalah sebagai contoh saja untuk menjelaskan Petros (maskulin) dan Petra (feminim).
Kalau kesimpulan yang anda berikan bahwa “Dan kepada GerejaNya yg sekokoh batu karang ini diberikan kunci kerajaan surga (bukan kepada manusia bernama Petrus).“, maka kalimat di ayat 19 tidaklah logis, apalagi kalau dihubungkan dengan ayat 18.
Mt 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu [Petrus]: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Mt 16:19 Kepadamu [Petrus] akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
Bagaimana anda menjelaskan kata “mu” adalah gereja dan bukan Petrus? Dan bagaimana anda menjelaskan tentang mengikat dan melepaskan dalam prakteknya? Apakah maksud mengikat dan melepaskan? Bagaimana gereja-gereja yang mempunyai doktrin yang berlainan dapat menerapkan mengikat dan melepaskan? Siapakah yang berhak mengikat dan melepaskan dalam gereja-gereja tersebut?
d. Anda mengatakan “Jadi jika anda mengartikan bahwa Petrus (sbg manusia/sebutan nama) ditunjuk Yesus untuk mendirikan Gereja adalah tidak benar. Yesus selalu memberikan perumpamaan/makna lateral dalam sabda2Nya, dan dalam konteks ini dia memakai “batu karang/Petro/Petra” sebagai lambang (memiliki makna lateral) – dan sama sekali bukan berarti nama panggilan.” Justru di atas, dengan argumentasi anda sendiri, anda telah menyetujui bahwa Gereja Tuhan didirikan di atas batu karang, dan batu karang ini adalah Petrus. Kalau anda mengatakan “dan dalam konteks ini dia memakai “batu karang/Petro/Petra” sebagai lambang (memiliki makna lateral) “, pertanyaannya adalah: kepada siapakah batu karang ini ditujukan? Bukankah Yesus sedang berbicara kepada Petrus, seperti yang telah dibuktikan di atas? Sebagai catatan: mungkin maksud anda bukan makna lateral, namun spiritual (yang terdiri dari alegoris, anagogis, moral – silakan baca ini – silakan klik). Saya belum pernah mendengar istilah makna lateral, yang ada adalah literal (harafiah). Kalau anda mengatakan bahwa Yesus berbicara kepada Petrus, dan kemudian Petros dan Petra mengacu kepada batu karang yang sama, maka inilah yang dipercayai oleh Gereja Katolik, karena batu karang ini mengacu kepada Petrus. Apakah ini adalah interpretasi anda?
e. Banyak ahli Kitab Suci Protestan mengakui bahwa Petruslah “batu karang” yang dimaksud dalam pernyataan Yesus ini. Silakan klik di sini untuk membaca pengajaran mereka, antara lain Oscar Cullmann (Lutheran), Eduard Schweizer, Francis W. Beare dan Thomas G. Long (Reformed), D.A Carson, Herman Ridderbos, Caig Blomberg, Craig Keener (Evangelis Protestan), R. T France (Anglikan). Cullmann menuliskan, “Tapi apa yang dimaksudkan oleh Yesus ketika mengatakan: “Di atas Batu Karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku?” Ide para Reformer bahwa Ia [Yesus] mengacu kepada iman Petrus adalah sangat tidak terbayangkan (inconceivable)…. Sebab tidak ada referensi yang mengacu kepada iman Petrus. Yang ada, paralel/ perbandingan antara “Kamu adalah Batu Karang” dan “di atas Batu Karang ini Aku akan membangun” menunjukkan bahwa Batu Karang yang kedua adalah sama dengan Batu Karang yang pertama. Oleh karena itu, jelaslah bahwa Yesus mengacu kepada Petrus, yang kepadanya Ia telah memberi nama Batu Karang. Ia telah menunjuk Petrus… Dalam hal ini exegesis Gereja Katolik benar, dan semua usaha gereja Protestan untuk menghapuskan interpretasi ini harus ditolak. (lihat Oscar Cullmann, dalam artikel “Rock̶1; (petros, petra) trans. and ed. by Geoffrey W. Bromiley, Theological Dictionary of the New Testament (Eerdmans Publishing, 1968), volume 6, p. 108).
Kalau anda tetap bersikeras dengan pendapat anda, maka bagaimana anda menjelaskan keterangan dari ahli-ahli dari Protestan tersebut?
II. DASAR TRADISI SUCI
a. Bukti-bukti dari jemaat perdana, yaitu kesaksian dari Bapa Gereja yang mempunyai hubungan langsung atau tidak langsung dengan para rasul memberikan gambaran tentang kepausan yang lebih akurat dibandingkan dengan analisa kita. Kalau memang kepausan hanya dibuat oleh manusia semata, bagaimana anda memberikan argumentasi akan kenyataan bahwa kepausan telah dikenal pada masa awal? Bagaimana anda menyanggah bahwa rasul Petrus adalah Paus I. Bukti-bukti ini telah dituliskan di tulisan kepausan, bagian 2 – silakan klik.
1. St. Klemens dari Roma, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus (96):
2. St. Ignatius dari Antiokhia (35-107), Uskup Antiokhia, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan kemungkinan juga adalah murid rasul Petrus.
3. St. Papias (60-130) murid Rasul Yohanes yang menjadi Uskup Hieropolis, dan St. Klemens dalam bukunya Hypotyposes, seperti dikutip oleh Eusebius (325).
4. Phlegon (117-138 masa Kaisar Hadrian) seperti dikutip oleh Origen.
5. St. Dionisius (166-174) Uskup Korintus, menulis kepada Paus Soter di Roma, seperti yang dikutip oleh Eusebius:
6. Gaius (Caius, 198-217) seorang Imam Roma:
7. St. Irenaeus (130-200), murid Polikarpus yang adalah murid Rasul Yohanes, Uskup Gaul:
8. Tertullian (160-225).[11].
9. Origen dari Alexandria (185-254)
10. Eusebius, (260- 340) Uskup Caesarea dan Bapa Sejarah Gereja.
11. Petrus dari Alexandria (d. 311)
12. Lactantius dari Afrika (240-320)
13. St. Cyril dari Yerusalem (315- 386)
14. Paus St. Damasus I ( 304- 384)
15. Doktrin Addai (Dokumen gereja Siria 400).16. Liber Pontificalis (abad 4, disusun sekitar abad 6,7) memuat kisah Kepausan.
17. Catalogus Liberianus (ditulis 354)
18. Optatus dari Milevis (370)
19. St. Agustinus dari Hippo (400)
20. St. Jerome (342- 420) yang disebut sebagai Doctor of the Church, dan ahli Kitab Suci yang terbaik di masa Gereja awal.
b. Dapatkah anda memberikan bukti dari jemaat awal, sampai tahun sekitar 400 yang mengatakan tidak adanya supremasi dari Paus atau Uskup Roma?
III. KEUTAMAAN PETRUS
1. Anda mengatakan “2. Hubungan antara pernyataan Yesus untuk mendirikan GerejaNya diatas “petra” atau landasan sekokoh batu karang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pernyataan gereja Katolik bahwa Petrus adalah Paus pertama yg ditunjuk Tuhan atau Petrus adalah pendiri gereja.“
Dari analisa di atas, bukankah anda sendiri menyetujui bahwa Kristus mendirikan Gereja di atas batu karang, di mana batu karang ini adalah Petrus sendiri? Dan nama batu karang (=Petros = Kepha) ini juga diberikan oleh Yesus sendiri, dengan berkata “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).” (Yoh 1:42)? Kalau Gereja Katolik didirikan di atas Petrus, maka menjadi masuk akal bahwa Petruslah yang dipilih oleh Tuhan untuk menggembalakan umat Allah (lih. Yoh 21:15-17).
Keutamaan Petrus di dalam Alkitab terlihat jelas, seperti yang dipaparkan di bawah ini:
a. Yesus memilih kedua belas rasul, yang dimulai dengan Simon Petrus. Banyak ayat dalam Kitab Suci yang selalu menyebutkan Petrus sebagai yang pertama dari semua rasul yang lain, dan Yudas di urutan terakhir (lih. Mat 10:1-4; Mrk 3:16-19; Luk 6:14-16; Acts 1:13). Kadang-kadang para rasul disebut sebagai Petrus dan teman-temannya (Luk 9:32). Petrus sering berbicara atas nama semua rasul (Mt 18:21; Mrk 8:29; Luk 12:41; Jn 6:69). Nama Petrus ditulis di dalam Alkitab sebanyak 191 kali (162 kali sebagai Petrus atau Simon Petrus, 23 kali sebagai Simon, dan 6 kali sebagai Kephas). Sebagai perbandingan, Yohanes hanya disebut sebanyak 48 kali. Archbishop Fulton Sheen pernah menghitung bahwa semua nama rasul digabungkan hanya disebut 130 kali. Semua hal ini menunjukkan keutamaan Rasul Petrus jika dibandingkan dengan rasul-rasul yang lain.[1]
b. Rasul Petrus memegang peran sebagai yang “pertama” di banyak kesempatan. Di awal pemberitaan-Nya, Yesus memilih untuk mengajar orang banyak dari perahu Simon (Luk 5:3). Rasul Petruslah yang berinisiatif untuk berjalan di atas air (Mat 14: 28-31). Rasul Petruslah yang dipilih oleh Tuhan Yesus untuk mengambil koin dari mulut ikan untuk membayar pajak bagiNya dan bagi Petrus sendiri (Mat 17: 24-27). Petruslah yang menerima wahyu dari Allah Bapa sehingga dapat mengenali identitas Yesus sebagai Putera Allah (Mat 16:16)
c. Yesus mengubah nama Petrus, yang semula bernama Simon, menjadi Kepha/ Petrus yang artinya, “Batu Karang” untuk menunjukkan penugasan yang baru yang diberikan oleh Kristus kepadanya (Mat 16:13- 20)
2. Anda melanjutkan dengan mengatakan “Ketika Yesus datang kedunia, Yesus tidak mendirikan gereja katolik – yg didirikan oleh Yesus adalah Gereja di daerah Israel (bukan di Roma).
a. Memang Yesus mendirikan Gereja di atas batu karang – dimana batu karang ini adalah Petrus – dan pengangkatan ini memang terjadi di Israel. Namun, dari sejarah kita juga dapat melihat bahwa Petrus datang ke Roma dan menjadi uskup Roma (Paus) pertama.
b. Anda mengatakan “Bahkan di ayat diatas Yesus menyebut “Zion”, bukan Roma atau Vatican. Adalah rasul Paulus yg pertama2 membawa ajaran Kristiani ke Roma (baca Acts 22:25-29) dan bukannya rasul Petrus. Rasul Petrus datang belakangan setelah rasul Paulus. Gereja Katolik sendiri baru didirikan sekitar 300 thn setelah Yesus wafat.” Di ayat manakah Yesus menyebut “Zion”? Mari kita melihat bukti-bukti di bawah ini:
Bukti Alkitab:
“Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang…. Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu,… Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. (1 Pet 1:1, 5:12-13)
Babilon di sini merupakan istilah/ sebutan bagi kota Roma. Sebab Roma telah menganiaya Gereja, sebagaimana Babilon telah menganiaya umat Allah di jaman PL (2 Raj 24). Umat Yahudi saat itu menyebut kota Roma sebagai Babilon[3], karena melihat kesamaan ciri- ciri antara Babilon [kota dunia yang tak bermoral, sombong, tak ber-Tuhan] yang disebut oleh para nabi (Yes 13; 43:14; Yer 50:29; 51:1-58) dengan kota Roma pada saat itu.
Menjelang kematiannya, Rasul Petrus menulis demikian, “Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (2 Pet 1: 14)
Bukti Tradisi Suci:
1. St. Klemens dari Roma, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus (96):[4]
“…. Perhatikanlah teladan yang luhur dari generasi kita sendiri… Pilar yang terbaik [yaitu Gereja Roma] telah dianiaya…. Mari memusatkan mata hati kita kepada Rasul-rasul yang baik itu: Petrus, yang menderita… tidak hanya mengalami satu atau dua kali tetapi banyak kesulitan, dan karenanya pergi ke tempat kemuliaan yang sesuai…. Paulus menunjukkan jalan kepada penghargaan atas ketahanan [iman]… telah beralih dari dunia ini ke tempat yang suci… Terhadap kedua orang ini yang telah hidup dalam kekudusan harus ditambahkan banyak sekali orang yang menderita penganiayaan… yang menjadi contoh yang bersinar di tengah-tengah kita.”
Kesaksian St. Klemens ini penting, karena St. Klemens adalah Paus yang ketiga setelah Rasul Petrus. Urutan Paus: Petrus (sampai 67), Linus (67-79, lih. 2 Tim 4:21), Anacletus (79-85) dan Klemens (85-96).[5]
2. St. Ignatius dari Antiokhia (35-107), Uskup Antiokhia, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan kemungkinan juga adalah murid rasul Petrus, karena Petruspun pernah tinggal di Antiokhia. Sebelum wafatnya sebagai martir di Roma, ia menulis 7 surat yaitu kepada gereja- gereja di Ephesus, Magnesia, Tralles, Philadelphia, Smyrna, kepada Polycarpus, dan juga gereja Roma. Topik suratnya antara lain mengenai kelahiran Yesus, hirarki, Ekaristi, Kehadiran Yesus yang nyata dalam Ekaristi. St Ignatius adalah Bapa Gereja pertama yang menggunakan istilah “katolik” untuk menjelaskan Gereja universal untuk membedakannya dari gereja heretik yang bersifat lokal. Kepada semua gereja itu, ia memerintahkan kesatuan dan harmoni, kecuali kepada gereja di Roma, karena ia mengetahui bahwa gereja Roma telah mempunyai otoritas dari para Rasul:
“Ignatius, yang juga disebut Theoforus, kepada Gereja yang telah menerima belas kasihan di dalam Kemuliaan yang transenden… yang juga memimpin di tempat utama di daerah kekuasaan Roma… Tidak seperti Petrus dan Paulus, saya tidak mengeluarkan perintah kepadamu….”
3. St. Papias (60-130) murid Rasul Yohanes yang menjadi Uskup Hieropolis, dan St. Klemens dalam bukunya Hypotyposes, seperti dikutip oleh Eusebius (325), menyetujui bahwa Markus disebut dalam suart Rasul Petrus yang pertama, yang ditulis di Roma, yang disebut sebagai Babilon.[6]
4. Phlegon (117-138 masa Kaisar Hadrian) seperti dikutip oleh Origen.
“Phlegon, (Kaisar Hadrian diperkirakan menulis dengan nama budak yang dikasihinya ini) dikatakan oleh Origen sebagai “salah sangka/ mencampur adukkan” antara Yesus dengan Petrus di dalam tulisannya. Ini adalah sangat penting karena itu membuktikan bahwa Petrus pada saat itu telah dikenal luas di Roma, sampai kaisarpun menyangka bahwa Petrus adalah yang mendirikan iman Kristiani.[7].
5. St. Dionisius (166-174) Uskup Korintus, menulis kepada Paus Soter di Roma, seperti yang dikutip oleh Eusebius:
“Bahwa keduanya baik Petrus dan Paulus sama-sama wafat sebagai martir … ditegaskan kembali oleh Uskup Dionisius, kepada suratnya kepada gereja Roma, “Kamu juga telah, dengan teguranmu, menghasilkan tanaman yang telah ditaburkan oleh Petrus dan Paulus di Roma dan Korintus, sebab mereka berdua telah menanam di Korintus dan mengajar kami, dan keduanya juga mengajar di Italia, dan wafat sebagai martir pada saat yang sama.”[8]
6. Gaius (Caius, 198-217) seorang Imam Roma:
“…Ia (Nero) membantai para rasul. Oleh karena itu, tertulis bahwa Paulus dipenggal kepalanya di Roma dan demikian juga Petrus disalibkan di bawah kepemimpinan Nero. Tentang Petrus dan Paulus ini sesuai dengan fakta bahwa nama mereka tetap ada di kuburan sampai saat ini. Ini juga dikonfirmasikan oleh Caius, anggota gereja Roma, di bawah kepemimpinan Zephyrinus, Uskup Roma (198-217)…..Saya dapat menunjukkan kubur para rasul itu, sebab jika kamu ke Vatikan atau ke jalan Ostian, kamu akan menemukan kubur mereka yang meletakkan dasar Gereja ini.”[9]
Dari tulisan ini kita ketahui bahwa lokasi kuburan dua rasul tersebut telah dihormati dan dikenal cukup luas di Roma. Ia tidak mungkin mengatakan hal ini dengan begitu yakin jika fakta yang sesungguhnya tidak demikian.
7. St. Irenaeus (130-200), murid Polikarpus yang adalah murid Rasul Yohanes, Uskup Gaul:
“….Tradisi diperoleh dari para rasul, dari Gereja yang sangat besar, sangat ancient, sangat luas dikenal, yang didirikan dan diatur di Roma oleh kedua rasul yang sangat mulia, Petrus dan Paulus …. Para rasul ini, setelah mendirikan dan membangun Gereja, mempercayakannya ke tangan Linus jabatan episkopat….”[10]
8. Tertullian (160-225).[11].
“Bergabunglah dengan Gereja- gereja para rasul, di mana kursi (cathedrae) Rasul masih ada; di mana tulisan-tulisan mereka yang otentik dibacakan…. Jika kamu ada di dekat Italia, kamu mempunyai Roma, yang dari mana otoritas kami berasal. Betapa bahagianya Gereja itu, yang kepadanya para Rasul menumpahkan darah mereka, Petrus menjalani kisah sengsara seperti Tuhan kita [disalibkan] dan Paulus dimahkotai dengan mati dipenggal seperti Yohanes Pembaptis.”[12].
“Di Roma Nero adalah yang pertama untuk menodai iman yang berkembang dengan darah. Petrus diikat oleh orang lain (Yoh 21:18), ketika ia dipaku di kayu salib. Paulus memperoleh kelahiran yang sesuai dengan kewarganegaraan Roma, ketika di kota itu ia dilahirkan kembali dengan kemartiran yang luhur.”[13]
9. Origen dari Alexandria (185-254)
“Sementara itu para rasul yang kudus dan para murid Penyelamat kita tersebar ke seluruh dunia…. Parthia… ditentukan untuk Thomas, …Scythia untuk Andreas, Asia untuk Yohanes… Petrus…telah berkthotbah di Pontus, Galatia, Bitinia, Kapadosia, dan Asia kepada umat Yahudi yang tercerai berai. Dan akhirnya, setelah datang ke Roma, ia [Petrus] disalibkan terbalik, sebab ia memohon untuk disalibkan dengan cara demikian…. Paulus,[juga] menjadi martir di Roma, di bawah kekuasaan Nero. Fakta- fakta ini dikumpulkan oleh Origen…”[14].
10. Eusebius, (260- 340) Uskup Caesarea dan Bapa Sejarah Gereja.
“Tahun kedua dari duaratus lima olympiad: Rasul Petrus, setelah mendirikan Gereja di Antiokhia, dikirim ke Roma, di mana ia tinggal sebagai uskup di kota tersebut, berkhotbah selama dua puluh lima tahun… Tahun ketiga dari duaratus lima olympiad: Markus Penginjil, interpreter Rasul Petrus mengabarkan Kristus ke Mesir dan Alexandria…. Tahun keempat dari duaratus sebelas olympiad: Nero adalah yang pertama… mengadakan penganiayaan umat Kristen, yang karenanya Petrus dan Paulus wafat dengan mulia di Roma.”[15]
“Di jaman Claudius [Kaisar Roma, 41-54 AD], penyelenggaraan alam semesta…. membawa kepada Roma seorang rasul yang terkuat dan terbesar, yang dipilih untuk menjadi juru bicara dari rasul-rasul yang lain, yaitu Rasul Petrus… ”[16]
“Para pendengar Petrus di Roma yang yakin akan terang agama yang sejati, tidak puas dengan mendengarkan ajaran lisan tentang pesan ilahi, mereka memohon dengan secala cara untuk mempengaruhi Markus (yang Injilnya kita punyai sekarang), kerena ia adalah murid Petrus, untuk meninggalkan kepada mereka ringkasan tertulis tentang perintah-perintah yang telah mereka terima secara lisan,……dan oleh karena itu [ia] bertanggungjawab menuliskan apa yang kita kenal sebagai Injil Markus….. Klemens mengutip kisah ini dalam Outline buku VI, dan dikonfirmasi oleh Uskup Papias dari Hierapolis…, bahwa Markus disebut oleh Petrus di suratnya yang pertama, yang dikatakannya ditulis di Roma itu sendiri, seperti yang diindikasikan olehnya ketika ia menyebutkan kota itu secara figuratif sebagai Babilon.”[17]
11. Petrus dari Alexandria (d. 311)
“Petrus, Rasul yang dipilih pertama dari antara para rasul, setelah sering ditangkap dan dibuang di penjara, dan diperlakukan denga kejam, akhirnya disalibkan di Roma. Dan Paulus…, yang tahan dalam menghadapi berbagai kejahatan,…diserahkan kepada pedang dan dipenggal di kota yang sama.”[18]
12. Lactantius dari Afrika (240-320)
“Ketika Nero memerintah, Petrus datang ke Roma, melakukan banyak mukjizat yang dikerjakan oleh kuasa Tuhan yang diberikan kepadanya, mempertobatkan banyak orang kepada kebenaran dan mendirikan bait Allah yang kokoh dan teguh. Ketika hal ini dilaporkan kepada Nero, ia melihat bahwa tak hanya di Roma, tetapi dimana-mana sejumlah besar orang telah mencampakkan penyembahan berhala, dan… memeluk agama yang baru tersebut…. Ia [Nero] menugaskan untuk menghancurkan bait Allah dan kebenarannya. Ialah yang pertama-tama menganiaya para pelayan Tuhan. Petrus disalibkannya, dan Paulus dipancungnya.”[19].
13. St. Cyril dari Yerusalem (315- 386)
“[Simon Magus], setelah diusir oleh para rasul, datang ke Roma …. Ia menipu kota Roma sehingga Claudius mendirikan patungnya yang bertuliskan, “Simoni Deo Sancto” (kepada Simon Tuhan yang kudus). Ketika penipuan meluas, Petrus dan Paulus, pasangan yang luhur, pemimpin Gereja, tiba [di Roma] dan meluruskan kesalahan …. Sebab Petrus ada di sana, yang membawa kunci-kunci Kerajaan Surga.”[20]
14. Paus St. Damasus I ( 304- 384)
“Rasul Paulus yang terberkati… dimahkotai dengan kematian yang agung bersama dengan Petrus di kota Roma pada jaman Kaisar Nero… keduanya sama-sama mengkonsekrasikan Gereja Roma kepada Kristus Tuhan; dan dengan kehadiran mereka dan dengan kemenangan yang mereka capai di barisan terdepan mengatasi semua yang lain di semua kota di dunia. Oleh karena itu, keuskupan/ tahta suci yang utama adalah yang dipimpin Rasul Petrus di Gereja Roma, yang tidak mempunyai noda, atau cacat atau apapun yang sejenisnya.”[21]
15. Doktrin Addai (Dokumen gereja Siria 400).
“[…. Aggai yang mentahbiskan imam-imam di Siria, dibunuh sebagai martir pada saat mengajar di gereja oleh anak Abgar. Penerusnya, Palut, diharuskan ke Antiokhia untuk menerima konsekrasi episkopal, yang diterimanya dari Uskup Serapion, Uskup Antiokhia] yang juga menerima penumpangan tangan dari Zephyrinus, Uskup dari kota Roma dari penerusan penumpangan tangan dari imamat Simon Petrus (Kepha), yang diterimanya dari Tuhan kita, ia [Petrus] yang menjadi Uskup di Roma selama 25 tahun pada masa Kaisar Nero yang bertahta di sana selama 13 tahun lamanya.”[22]
Di sini terlihat bahwa sejak awal Gereja Siria mempunyai garis apostolik, dan pemimpinnya tidak saja menerima penumpangan tangan dari keuskupan Antiokhia, tetapi juga Roma.
16. Liber Pontificalis (abad 4, disusun sekitar abad 6,7) memuat kisah Kepausan
“Pada saat yang sama Kaisar Konstantin Agustus membangun, atas permohonan Uskup Silvester, sebuah basilika bagi Rasul Petrus yang terberkati…dibaringkan di sana jenazah Petrus… Peti mati ditutup di semua sisinya dengan tembaga…. Dan di atasnya ia membangun tiang-tiang porphyry… Ia membuat atap kubah di basilika, yang dilapis emas, dan di atas jenazah Petrus yang terberkati, di atas tembaga yang menutupinya, ia memasang sebuah salib dari emas murni, dengan berat 50 lbs…”
Adalah sangat tidak mungkin untuk meragukan bahwa pada abad ke- 4 Kaisar Konstantin memang telah membangun basilika bagi Rasul Petrus. Sebab pada saat abad 15-16, ketika basilika ini dirubuhkan untuk dibangun kembali menjadi basilika yang kita kenal sekarang, terlihat bahwa batu- batu bata yang digunakan memiliki cap Kaisar Konstantin abad ke-4. Pada tahun 1594, saat sedang menggali untuk pondasi untuk altar, para penggali menemukan lubang yang dalam, dan ketika disinari, terlihatlah sebuah salib emas [seperti deskripsi di atas] yang terletak di dasar lantai yang gelap. Paus Klemens VIII, yang dipanggil untuk menyaksikannya, memerintahkan agar lubang ditutup kembali …. Penemuan itu menunjukkan bahwa basilika tersebut memang telah dibangun di abad ke-4, untuk menghormati tempat Petrus dibunuh sebagai martir.[23].
17. Catalogus Liberianus (ditulis 354)
“….setelah kenaikan-Nya Petrus yang terberkati mendirikan episkopat…. Petrus, 25 tahun, 1 bulan, 9 hari, adalah Uskup dalam pemerintahan Kaisar Tiberius, dan Gaius, dan Tiberius Claudius dan Nero…. Ia [ Petrus] menderita bersama Paulus, 29 Juni, dalam pemerintahan Nero.”[24]
18. Optatus dari Milevis (370)
“Kita harus mengetahui siapa yang mendirikan tahta suci dan di mana. Kalau kamu tidak tahu, akuilah… Tetapi kamu tidak dapat memungkiri bahwa tahta suci keuskupan didirikan pertama kali di kota Roma oleh Petrus dan bahwa di sana duduklah Petrus, pemimpin dari semua rasul, yang mana ia disebut sebagai Kepha.”[25].
19. St. Agustinus dari Hippo (400)
“Jika urutan episkopal secara turun temurun adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan, adalah lebih lagi dalam hal kepastian, kebenaran dan keamanan, kita mengurutkannya dari Petrus sendiri, yang kepadanya, sebagai seorang yang mewakili seluruh Gereja, Tuhan Yesus berkata, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Klemens, Klemens oleh Anacletus, Anacletus oleh Evaristus, Evaristus oleh Sixtus, Sixtus oleh Telesforus, Telesforus oleh Hyginus, Hyginus oleh Anicetus, Anicetus oleh Pius, Pius oleh Soter. Soter oleh, Alexander, Alexander oleh Victor, Victor oleh Zephyrinus oleh Callistus, Callistus oleh Urban, Urban oleh Pontianus, Pontianus oleh Anterus, Anterus oleh Fabian, Fabian oleh Cornelius, Cornelius oleh Lucius, Lucius oleh Stephen, Stephen oleh Sixtus, Sixtus oleh Dionisius, Dionisius oleh Felix, Felix oleh Eutychian, Eutychian oleh Caius, Caius oleh Marcellus, Marcellus oleh Eusebius, Eusebius oleh Melchiades, Melchiades oleh Sylvester oleh Markus, Markus oleh Julius, Julius oleh Liberius, Liberius oleh Damasus, Damasus oleh Siricius, Siricius oleh Anastasius. Dalam urutan ini tidak ada satupun uskup Donatist ditemukan.”[26]
Fakta bahwa Rasul Petrus pernah ke Roma tidak pernah dipertanyakan oleh St. Agustinus. Ia malah menggunakan fakta ini untuk mendukung argumennya melawan bidaah Donatism. Suatu pertanyaan mengapa Luther dan Calvin yang sama- sama merupakan ‘murid’ St. Agustinus dan mempelajari tulisan-tulisannya, dapat mempunyai pandangan berbeda dengan St. Agustinus ini.
20. St. Jerome (342- 420) yang disebut sebagai Doctor of the Church, dan ahli Kitab Suci yang terbaik di masa Gereja awal.
“Simon Petrus,… saudara Andreas Rasul, dan ia sendiri adalah pemimpin para rasul, setelah menjadi uskup di Antiokhia dan pemberitaan kepada kaum Yahudi yang tersebar… di Pontus, Galatia, Kapadosia, Asia dan Bitinia, di tahun kedua pemerintahan Kaisar Claudius, pergi ke Roma untuk mengusir Simon Magus, dan mendirikan di sana tahta suci selama dua puluh lima tahun sampai tahun terakhir Nero, yaitu ke-empat belas. Oleh Nero ia dipaku di kayu salib dan dimahkotai dengan kemartiran, kepalanya di bawah terarah pada tanah, sedangkan kakinya terangkat tinggi, sebab ia berkeras bahwa ia tidak layak untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Tuhan-nya….Ia dikuburkan di Roma di Vatikan, dekat Via Triumphalis, dan dirayakan dengan penghormatan seluruh dunia.”[27]
Tidak ada seorangpun saat itu yang menantang/ menolak pernyataan historis St. Jerome. St. Jerome adalah seorang terpelajar yang sempurna (par excellence) yang belajar di Roma dan menjelajahi dunia Kristen. Ia mempunyai akses kepada dokumen-dokumen sejarah dan keterangan yang sekarang sudah punah. Maka masa 25 tahun masa kepemimpinan Petrus di Roma tidaklah dipermasalahkan oleh para ahli sejarah, yang dipersoalkan hanya kapan tepatnya masa tersebut dimulai, dan berkaitan dengan kejadian apa.[28] Nampaknya Rasul Petrus berada di Roma secara sporadis antara tahun 42 sampai 62; ia memimpin Gereja bahkan saat ia aktif melakukan perjalanan untuk menyebarkan Injil, dan melakukan tugasnya sebagai pengurus rumah tangga dari Kerajaan Allah.
Bukti dari beberapa ahli, termasuk dari Protestan
1. Bukti sejarah menunjukkan bahwa pada abad- abad awal Gereja awal menggunakan kata figuratif Babilon untuk menggambarkan kota Roma. Pengertian ini tidak pernah dipertanyakan sampai pada sekitar masa Reformasi.
Allan Stibbs seorang komentator Protestan, mengatakan, “Hanya pada dan sejak Reformasi, beberapa orang mulai condong untuk menganggap kata [Babilon di 1 Pet 5:13] secara literal mengacu kepada Babilon di Mesopotamia atau stasi militer yang bernama Babilon di Mesir.”[1]
2. Oscar Cullman, juga seorang Teolog Lutheran, mengatakan, “Pertanyaan [bahwa Rasul Petrus pernah tinggal di Roma] pertama kali diajukan di jaman abad pertengahan, [yaitu] kaum Waldensian yang memegang bahwa Alkitab hanya satu- satunya pegangan ….”[2]. Bagi kaum Waldensian (dipimpin oleh Peter Valdes dari Lyon, 1205-1218) dan mereka yang sepaham dengan mereka pada jaman Reformasi sekitar tiga abad setelahnya (1519- 1520), alasannya adalah: karena Kitab Suci tidak secara eksplisit mengatakan demikian.
3. Martin Luther (1483- 1546) menyimpulkan bahwa Babilon dalam (1 Pet 5: 13) mengacu kepada Roma. Namun ia selanjutnya mengatakan, “Tetapi saya ingin memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk menginterpretasikan ayat ini sesuai dengan apa yang dipilihnya, sebab ini tidak penting.”[3]
4. Encyclopedia Britannica memberi komentar terhadap ekskavasi/ penggalian di Roma, yang mengkonfirmasi keyakinan jemaat Kristen awal bahwa Rasul Petrus dibunuh sebagai martir di Roma dan dikuburkan di Roma di bawah basilika St. Petrus, yang dulunya adalah bukit Vatikan dekat dengan Nero’s Circus. John Evangelist Walsh, dalam bukunya The Bones of St. Peter, memberikan penjabaran lengkap tentang penggalian selama 30 tahun di bawah Vatikan dan penemuan serta otentifikasi dari tulang-tulang Rasul Petrus.[14]. Oscar Cullman, seorang Teolog Lutheran mengatakan, “Penggalian-penggalian tersebut menyatakan bukti yang mendukung laporan bahwa tempat pelaksanaan hukuman mati Rasul Petrus adalah di daerah Vatikan.” (Oscar Cullman, Peter: Disciple, Apostle, Martyr, trans. by Floyd V. Filson (Philadelphia: Westminster Press, 1953), 152))
5. Akhirnya, seorang ahli Kitab Suci Protestan yang bernama F.F. Bruce menyimpulkan dengan mengutip perkataan Hans Lietzmann, demikian, “…. Semua sumber awal sekitar tahun 100 menjadi jelas dan mudah dimengerti, dan sesuai dengan konteks sejarah dan satu dengan lainnya, jika kita menerima apa yang mereka sampaikan dengan sederhana kepada kita, -yaitu bahwa Petrus datang ke Roma dan wafat sebagai martir di sana. Dugaan apapun yang lain tentang kematian Petrus [selain dari yang disebutkan di atas] menumpukkan banyak kesulitan di atas kesulitan dan tidak dapat didukung oleh satu dokumenpun.”[16]
Dari begitu banyak bukti-bukti di atas, apakah anda masih meragukan bahwa Petrus datang ke Roma dan menjadi uskup Roma (Paus) pertama? Lihatlah daftar Paus yang diberikan oleh St. Agustinus dari Hippo “Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Klemens, Klemens oleh Anacletus, Anacletus oleh Evaristus, Evaristus oleh Sixtus, Sixtus oleh Telesforus, Telesforus oleh Hyginus, Hyginus oleh Anicetus, Anicetus oleh Pius, Pius oleh Soter. Soter oleh, Alexander, Alexander oleh Victor, Victor oleh Zephyrinus oleh Callistus, Callistus oleh Urban, Urban oleh Pontianus, Pontianus oleh Anterus, Anterus oleh Fabian, Fabian oleh Cornelius, Cornelius oleh Lucius, Lucius oleh Stephen, Stephen oleh Sixtus, Sixtus oleh Dionisius, Dionisius oleh Felix, Felix oleh Eutychian, Eutychian oleh Caius, Caius oleh Marcellus, Marcellus oleh Eusebius, Eusebius oleh Melchiades, Melchiades oleh Sylvester oleh Markus, Markus oleh Julius, Julius oleh Liberius, Liberius oleh Damasus, Damasus oleh Siricius, Siricius oleh Anastasius. Dalam urutan ini tidak ada satupun uskup Donatist ditemukan.”[26]”
3. Anda mengatakan “Didalam alkitab ditemukan kata “Kristen”. Jadi Gereja pertama yg didirikan Yesus didunia disebut sebagai Kristen (bukan Katolik!!!!!).“
Sesungguhnya kata ‘Katolik’ berasal dari bahasa Yunani, katholikos, yang artinya “keseluruhan/ universal– wholeness” atau “komplit/ lengkap– fullness“. Jadi dalam hal ini kata katholik mempunyai dua konotasi: bahwa Gereja yang didirikan Yesus ini bukan hanya milik suku tertentu atau kelompok eksklusif yang terbatas; melainkan mencakup ‘keseluruhan‘ keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia‘, yang merangkul semua, dari setiap suku, bangsa, kaum dan bahasa (Why 7:9). Kata ‘katolik’ juga berarti bahwa Gereja tidak dapat memilih-milih doktrin yang tertentu asal cocok sesuai dengan selera/ pendapat kita, tetapi harus doktrin yang setia kepada ‘seluruh‘ kebenaran. Rasul Paulus mengatakan bahwa hakekatnya seorang rasul adalah untuk menjadi pengajar yang ‘katolik’ artinya yang “meneruskan firman-Nya (Allah) dengan sepenuhnya…. tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kol 1:25, 28)
Kata Gereja Katolik yang ditulis dalam bahasa Yunani dalam Kitab Suci sebagai “Ekklesia Katha Holos” (asal mula kata katholikos) ada di Kis 9:31, yang bunyinya, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.” Di sini kata”Katha holos atau katholikos” dalam bahasa Indonesia adalah Jemaat/ umat Seluruh/ Universal atau Gereja Katolik, sehingga kalau ingin diterjemahkan secara konsisten, maka Kis 9:31, bunyinya adalah, “Selama beberapa waktu Gereja Katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”
Memang ada bukti lain disamping Kitab Suci, yaitu tulisan St. Ignatius dari Antiokia (murid St. Yohanes rasul) kepada jemaat di Smyrna 8 (106), yang dipakai untuk membedakan umat Kristen dari para heretik pada saat itu yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism. Dengan surat ini St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Demikian penggalan kalimatnya,
“…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.“
Di sinilah baru Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.
Anda mengatakan “Salahkan kita org Kristen untuk mengikuti apa yg diajarkan Yesus di Alkitab? Apa pertanggungjawaban anda mengatakan bahwa gereja Katolik adalah gereja yg langsung didirikan oleh Yesus Kristus sendiri?“
Kalau anda mau benar-benar mengikuti pengajaran Alkitab, maka sesuai dengan analisa di atas (Mt 16:16-19), maka anda harus percaya bahwa Yesus mendirikan Gereja di atas batu karang, di mana batu karang ini adalah Petrus sendiri, yang datang ke Roma, yang menjadi Paus pertama dan wafat di Roma. Dan bukti-bukti Alkitab dan tulisan para Bapa Gereja dan sejarah membuktikan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang langsung didirikan oleh Yesus Kristus sendiri.
IV.TENTANG PERPECAHAN GEREJA
1. Anda mengatakan “4. Tentang pendapat anda bahwa gereja Kristen terpecah2. Jika anda membaca alkitab, apakah “early church” (sebelum dibentuknya Katolik) hanya ada satu? Di kitab Wahyu dikatakan ada 7 gereja: Ephesus, Smyrna, Pergamum, Thyatira, Sardis, Philadelphia, Laodicea. Dan kita tahu ada gereja2 Antioch, Etiopia dll. Semuanya ini berjalan sendiri2 diatas fondasi yg IMAN YG SAMA bahwa Yesus adalah Saviour/Penyelamat, tidak ada badan yg mengatur mereka. Tidakkah anda lihat bahwa sejarah terulang kembali? Saat ini banyak gereja kecil2 yg berlandaskan IMAN yg sama. Seperti kita ketahui gereja Katolik adalah organisasi yg mempunyai “LAW and ORDER” – sama seperti suatu negara. Karena itu ada keseragaman, barangsiapa mau mengubah tradisi gereja Katolik maka akanlah di”excomunicate”. Jadi keseragaman di gereja Katolik dikarenakan adanya “HUKUM MUTLAK” atau “ABSOLUTE LAW/POWER” semata.“
a. Kalau kita melihat di Alkitab, maka memang terdapat banyak gereja-gereja lokal. Namun, mereka semua terikat oleh dogma dan doktrin yang sama. Ketika ada perbedaan, yang mereka lakukan adalah berunding dalam konsili Yerusalem I, sehingga terjadi keputusan untuk tidak memasukkan sunat sebagai syarat bagi golongan non-Yahudi yang ingin menjadi Kristen. Tentang tujuh gereja, anda dapat melihat pembahasannya di sini – silakan klik. Dengan demikian, tidaklah benar kalau anda mengatakan bahwa tidak ada badan yang mengatur mereka. Yang mengatur jemaat perdana adalah para rasul di bawah kepemimpinan rasul Petrus. Dan inilah yang terus dilakukan oleh Gereja Katolik, yang mengatur Gereja di bawah kepemimpinan Paus dan uskup yang mengatur gereja-gereja lokal.
b. Saya mengulangi pertanyaan saya yang belum anda jawab: Anda percaya akan Yesus dan tidak memerlukan Paus. Kalau ini benar, seharusnya dari jaman Martin Luther sampai sekarang gereja bersatu padu. Mengapa sekarang ada 28,000 denominasi yang semua mengatasnamakan Yesus dan Alkitab? Apakah yang menyebabkan perpecahan ini?
Kalau argumentasi anda adalah gereja-gereja kecil mempunyai iman yang sama, maka pertanyaannya adalah mengapa mereka mempunyai dogma yang berbeda? Apanya antara gereja Lutheran dan gereja-gereja kecil yang sekarang mempunyai perbedaan? Apakah semua gereja terikat dalam satu kesatuan yang terlihat seperti yang terjadi dalam konsili Yerusalem 1? Kalau gereja-gereja kecil ini sama, maka mengapa terpecah-pecah sampai ada 28,000 denominasi? Kalau sama, tidak perlu membuat demoninasi baru, namun seharusnya membuat cabang gereja saja.
V. KESIMPULAN
Anda mengatakan “Semoga ini bisa dijadikan bahan pertimbangan anda sebelum menuduh saya tidak memahami alkitab. Saya melihat bahwa andalah yg pemahaman alkitabnya kurang.” Di sini, anda salah mengambil kesimpulan. Dalam jawaban saya sebelumnya saya mengatakan “Dalam hal ini, anda telah salah mengartikan apa yang dipercaya oleh Gereja Katolik.” Saya tidak menuduh bahwa anda tidak memahami Alkitab, namun dari tulisan anda, maka anda telah salah memahami ajaran Gereja Katolik, karena sebelumnya anda mengatakan bahwa Gereja Katolik mengajarkan bahwa “Gereja didirikan oleh Petrus”, padahal Gereja Katolik percaya bahwa Gereja didirikan oleh Kristus di atas Petrus. Dan saya sendiri, memang tidak mengaku bahwa saya ahli Alkitab. Namun, saya mencoba untuk terus belajar. Jadi, pengetahuan Alkitab saya memang terbatas. Dan semakin saya belajar, semakin saya tahu bahwa apa yang saya tahu tidaklah banyak. Mari, kita bersama-sama belajar dan minta Roh Kudus untuk memberikan rahmat pengertian dan kebijaksanaan kepada kita. Mohon untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya beri warna merah, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Pak Stef dan Bu Ingrid
Dimana kita bisa melihat tulisan para bapa – bapa gereja itu? Apa ada web nya?
Nico
[dari katolisitas: silakan melihat link ini (dalam Bahasa Inggris) – silakan klik]
Kak, mengenai tulisan St. Agustinus di atas, saya melihat ada perbedaan dengan yang Kak Stef tulis. St. Agustinus menulis St. Klemens adalah paus ke 2 (Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Klemens), sedangkan Kak Stef tulis ke 3 (Urutan Paus: Petrus (sampai 67), Linus (67-79, lih. 2 Tim 4:21), Anacletus (79-85) dan Klemens (85-96)).
oy, satu lagi. Apa Kak Stef sering juga mengcopy tulisan dari tulisan Kakak sendiri di Katolisitas (mungkin untuk mempermudah)? Karena saya pernah sesekali menemukan tulisan Kak Stef yang salah, dan sudah dibetulkan tetapi saya temukan pada tulisan lain masih sama.
Terima kasih Kak..
Tuhan memberkati
Shalom Thomas Vernando,
Terima kasih atas kejelian anda. Di sini memang terdapat sedikit perbedaan, dan kelihatannya St. Agustinus yang membuat sedikit kesalahan dalam penulisan urutan tersebut: seharusnya Anacletus terlebih dahulu (79-85), baru kemudian Klemens (85-96); namun St. Agustinus menuliskan Klemens dahulu baru Anacletus. Walaupun demikian kesalahan tersebut tidaklah mempengaruhi pesan umum yang disampaikan oleh St. Agustinus, bahwa dari semua Paus, mulai dari St. Petrus sampai dengan Paus Anastasius pada jamannya, tidak ada satu orangpun uskup Donatist (suatu golongan yang mengajarkan ajaran sesat) yang termasuk di dalamnya. [Lihat Letters of St. Augustine 53, NPNF 1, 1;298.] Dengan demikian St. Agustinus mengatakan bahwa ajaran Donatism tersebut tidak berakar dari para rasul, dan karena itu, bukan ajaran yang otentik.
Ya, memang kami berdua sering meng-copy dan paste tulisan kami sendiri di situs ini, untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan, terutama untuk topik yang sudah pernah dibahas. Jadi, jika anda menemukan tulisan kami yang tidak cocok ataupun keliru, silakan memberitahu kami, supaya kami dapat meng-koreksinya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid dan Stef- katolisitas.org
Terima kasih banyak kepada Sdri Sherly yg kritis. Pertanyaan yang kritis dari sdri Sherly dan jawaban dari tim katolisitas yang sangat baik membuat saya merasa berterima kasih dan sekaligus merasa bangga sebagai anggota Gereja Katolik … saya belajar memahami banyak hal secara kritis pula dan tetap bangga sebagai seorang katolik. Namun saya akan lebih banyak belajar dari sdri Sherly kalau berkenan menjawab pertanyaan tim katolisitas yg dicetak merah. Saya merindukan satu Gereja Kristus sebagai TubuhNYA yang adalah SATU …terima kasih untuk Sherly dan tim katolisitas.
3. jawaban yg sangat gampang.
karena alkitab adalah SATU-SATUNYA FIRMAN TUHAN sehingga iblis sengaja mengacau gereja2 katolik dan kristen supaya menambah dan mengurangi firman Tuhan sehingga umat menjadi sesat.
UJILAH!
carilah gereja yg benar memegang teguh alkitab sebagai SATU-SATUNYA FIRMAN TUHAN dan menaati setiap detil firman Tuhan tanpa menambah2 dengan patung, bunda allah, ratu surga dsb…
[dari katolisitas: Silakan membaca diskusi di atas dengan baik, dan kemudian anda dapat memberikan argumentasi yang mempunyai dasar yang kuat. Komentar anda akan ditanggapi sampai anda memberikan dasar argumentasi yang baik dan tidak merupakan pengulangan.]
Shalom Sherly,
IX. SAKRAMEN PENGAMPUNAN DOSA
1. Dasar Alkitab:
Pada masa Perjanjian Lama, kalau seseorang melakukan kesalahan, maka dia harus membawa korban tebusan dan seorang imam harus mengadakan perdamaian bagi orang itu dengan Tuhan, sehingga pendosa tersebut dapat memperoleh pengampunan (Im 19:20-22). Musa menjadi perantara antara bangsa Israel yang telah berbuat dosa dengan Tuhan (Kel 32:20). Pertanyaannya, kenapa mereka tidak minta ampun saja kepada Tuhan, namun harus melalui imam dan juga nabi Musa? Bukankah mereka juga bisa minta ampun kepada Tuhan secara langsung? Hal ini disebabkan karena Tuhan seringkali memakai perantara, baik nabi maupun imam untuk menjembatani manusia dengan Tuhan. Yang penting adalah para perantara tersebut benar-benar membawa umat kepada Tuhan.
Namun mungkin ada yang mengatakan bahwa konsep perantara hanya terjadi di Perjanjian Lama, sedang di Perjanjian Baru tidak ada perantara lagi, karena Yesus adalah perantara satu-satunya antara manusia dengan Tuhan (Lih 1 Tim 2:5; Ibr 3:1; Ibr 7:22-27; Ibr 9:15; Ibr 12:24). Mari sekarang kita melihat bukti bahwa Tuhan juga memakai perantara di dalam Perjanjian Baru.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus tidak pernah melarang perantara sejauh perantara tersebut berpartisipasi dalam karya keselamatan Yesus. Pada saat Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, Yesus menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri mereka kepada para imam (Luk 17:12-14) agar para imam dapat menyatakan mereka tahir. Rasul Petrus juga mengajarkan tentang partisipasi dalam karya keselamatan Tuhan, yaitu setiap dari kita menjadi batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi imamat kudus (1 Pet 2:5). Lebih lanjut Rasul Petrus menegaskan bahwa semua umat Allah adalah bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri (1 Pet 2:9). Pemilihan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan untuk mendatangkan keselamatan pada bangsa-bangsa lain membuktikan bahwa Tuhan menggunakan ‘perantara’ untuk melaksanakan rencana-Nya.
Dalam konteks 1 Pet 2:9, kita melihat bahwa rasul Petrus merujuk kepada Kel 19:5-6, yang menyatakan bahwa Tuhan memerintahkan Musa untuk memberitahukan kepada seluruh umat Israel, bahwa kalau mereka berpegang pada perintah Tuhan, mereka akan menjadi umat kesayangan, kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Disamping mengangkat Israel sebagai kerajaan imam, Perjanjian Lama juga mengatakan bahwa suku Lewi dipersiapkan secara khusus sebagai imam (Bil 3:5-13). Apakah kedua ayat di atas bertentangan? Tidak, sebab secara umum memang bangsa Israel dipersiapkan Tuhan menjadi imam dan bangsa yang kudus, namun secara khusus, Tuhan juga menunjuk suku Lewi untuk menjadi imam dan menjalankan tugas yang berhubungan dengan korban dan persembahan. Suku Lewi yang ditunjuk secara khusus oleh Tuhan untuk menjadi imam (imamat jabatan) melayani umat yang lain atau imam secara umum (imamat bersama). Hal yang sama dapat diterapkan di dalam ajaran Gereja Katolik. Gereja Katolik mengenal adanya dua imamat: (1) Imamat jabatan dan (2) imamat bersama. Dimana imamat jabatan melayani imamat bersama.[1]
Kita juga melihat bahwa rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa dia adalah utusan Kristus, dan dengan mendengarkan Rasul Paulus, maka sama saja mereka mendengarkan Kristus, karena Allah menasihati mereka dengan perantaraan para rasul (2 Kor 5:17-21). Rasul Yakobus mengatakan bahwa kita harus saling mendoakan dan mengakukan dosa (Yak 5:16). Dengan ini, maka dapat disimpulkan bahwa mengaku dosa bukan hanya kepada Allah, namun juga melalui perantara yang ditunjuk oleh Allah, seperti Rasul Paulus, Rasul Yakobus, dll.
2. Dasar Tradisi Suci:
Didache (awal abad ke-2) mengatakan pentingnya pertobatan dan mengakuan dosa sebelum menerima Komuni Kudus. (Bab 14)
St. Clemens dari Roma (+ 96) mengatakan kepada jemaat di Korintus untuk taat kepada para penatua (presbyters) dan untuk menerima disiplin dan melakukan silih dosa dengan sepenuh hati (Cor. 57,1). Karena disebutkan “para penatua,” maka dapat disimpulkan sebagai disiplin dari Gereja.
St. Ignasius dari Antiokia (+ 107) mengatakan bahwa Tuhan mengampuni mereka yang melakukan penitensi ketika mereka kembali kepada persatuan dengan Tuhan dan kepada persatuan dengan para uskup. (Philad. 8, I; cf. 3,2)
St. Policarpus, murid rasul Yohanes, (+ 156) mengatakan kepada para penatua untuk lebih lemah lembut dan berbelaskasihan kepada semua, jangan terlalu keras dalam keputusan (catatan penulis: dalam pengakuan dosa), karena tahu bahwa kita semua adalah pendosa. (Phil 6,1)
St. Irenaeus (+ 202) melaporkan banyak kejadian tentang orang-orang yang melakukan pelanggaran dosa dan kemudian diterima kembali dalam komunitas Gereja setelah mengakukan dosanya secara terbuka, melakukan silih dosa (Adv. Haer. I 6,3; I 13,5,7; IV 40, I).
Tertullian (155-222) dalam tulisannya De Poenitentia, mengatakan bahwa ada dua penitensi, yang pertama adalah sebagai persiapan untuk Baptisan (C. I-6), dan yang kedua adalah penitensi setelah Baptisan (C. 7-12).
St. Klemens dari Aleksandria (150-211) mengatakan bahwa pintu-pintu terbuka untuk semua, di mana dalam kebenaran seluruh hatinya kembali kepada Tuhan, dan Tuhan menerima dengan hati yang penuh kegembiraan anak-anak yang benar-benar melakukan silih dosa (Quis dies salvetur 39, 2; cf. 42). … yang membutuhkan kerja keras adalah pengampunan dosa dengan melakukan silih dosa, dimana diperoleh dari pengakuan dosa di depan “imam dari Tuhan” dan mempraktekan silih dosa yang berat (In Lev. Hom 2, 4). Cf. C. Celsum III-51.
St. Cyprian (+ 258) mengemukakan bahwa Gereja Katolik mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa, termasuk dosa kemurtadan (Ep. 55, 27).
St. Ambrose (+ 338) mengatakan bahwa dosa diampuni melalui Roh Kudus. Namun manusia memakai para pelayan Tuhan untuk mengampuni dosa, mereka tidak menggunakan kekuatan mereka sendiri. Karena mereka mengampuni dosa bukan atas nama mereka, namun atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Mereka meminta, dan Tuhan memberikannya… (On The Holy Spirit, Bk.3, Chap. 18; ML 16, 808; NPNF X, 154).
St. Agustinus dari Hippo (+ 354-430) mengatakan bahwa jangan memperdulikan orang-orang yang menolak bahwa Gereja Tuhan mempunyai otoritas untuk mengampuni dosa … (The Christian Combat, Chap. 31:33; ML 40, 308; FC IV, 350).
Apa yang dikatakan oleh Martin Luther?
Dalam bukunya “Small Catechism” di bagian pengakuan dosa atau “Confession”, Luther mengatakan bahwa pengakuan dosa terdiri dari dua bagian: (1) kita mengakukan dosa kita, (2) kita menerima absolusi, atau pengampunan dosa, dari pemberi pengakuan dosa atau “confessor”, seperti menerimanya dari Tuhan sendiri.[6]
Luther juga mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan seseorang mengambil pengakuan dosa pribadi darinya, dan dia tidak akan menyerahkan harta yang tak ternilai, karena dia tahu akan kekuataan yang didapatkan dari pengakuan dosa. …. Biarlah setiap orang datang dan mengakukan dosanya kepada yang lain secara rahasia, dan menerima apa yang dia katakan seperti Tuhan sendiri yang berbicara melalui mulut orang tersebut. [7]
2. Pertanyaan: Kalau memang pengakuan dosa dilarang, mengapa jemaat perdana percaya dan mengajarkan Sakramen Pengakuan Dosa? Mengapa Martin Luther tidak menolak Pengakuan Dosa?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Halo Stef,
1. TTG SAKRAMEN PENGAKUAN DOSA – PENYELEWENGAN AJARAN KATOLIK dari ALKITAB
Ajaran Katolik membuat Sakramen Pengakuan Dosa berdasarkan ajaran alkitab untuk mengakukan dosa2 kita kepada Tuhan. TETAPI, Tuhan Yesus tidak pernah memberikan AUTHORITY/KUASA kepada pastor/imam2 agung pada saat itu bahwa mereka DAPAT mengampuni dosa2 manusia atas nama Tuhan dengan cara memberikan penalti2 spt 10x Bapa Kami, 10x Salam Maria dll. Penalti2 ini hanyalah dibuat oleh pastor2 itu sendiri berdasarkan pertimbangan pribadi mereka ttg besar kecilnya dosa manusia yg diakukan tsb. Kalo kira2 dosanya hanya kecil, cukup dengan 3x Bapa Kami saja, kalo dosa2nya besar – harus sampai dengan 20x Bapa Kami dll. DISINILAH LETAK PENYELEWENGANNYA. Siapakah yg memberikan kuasa kepada pastor2 untuk mengampuni dosa??? Apakah TUHAN YESUS memberikan kuasa kepada mereka??? JIKALAU PASTOR BENAR2 MEMPUNYAI KUASA UNTUK MENGAMPUNI DOSA, MAKA MEREKA JUGA MEMPUNYAI KUASA UNTUK TIDAK MENGAMPUNI DOSA – E.G. DOSANYA TERLALU BERAT – MAKA TIDAK BISA DIAMPUNI??? Pastor2 bahkan tidak mau menerima roh kudus karena tdk diijinkan oleh Vatican. Atas dasar apa mereka tahu dosa berat atau tidak? Seperti kita ketahui, Alkitab adalah ditulis oleh org2 yg diberikan autoritas/kuasa oleh Tuhan melalui roh kudus yg mereka terima.
Karena semua org pada dasarnya berdosa, ajaran Kristen memang mendukung pengakuan dosa, tetapi TIDAK PERLU harus melalui pastor2 – kita mengakukan dosa kita kepada Tuhan langsung, pada saat berdoa – kapan saja, dimana saja.
1 John 1:8-10 (NIV)
8. If we claim to be without sin, we deceive ourselves and the truth is not in us. 9 If we confess our sins, he is faithful and just and will forgive us our sins and purify us from all unrighteousness. 10 If we claim we have not sinned, we make him out to be a liar and his word has no place in our lives.
1 Timothy 2:5, “For there is one God and one mediator between God and men, the man Christ Jesus.”
Ajaran Katolik, yg anda claim sebagai ajaran tertua didunia -sama tuanya dengan Islam dan Judaism tentunya, hanyalah meneruskan adat istiadat dari org2 Jewish pada saat itu. Jika anda lihat, banyak similarity antara ritual2 Islam, Judaism dan Catholic. Mengapa? Karena mereka adalah satu keturunan dari bangsa Israel. Keberadaan “High Priest” atau Imam Agung – dipakai sebagai kebiasaan oleh ketiga agama ini sampai sekarang. Setelah Yesus datang kedunia – Imam Agung kita adalah Tuhan Yesus sendiri !!!
Hal lain, pada saat agama Katolik memasuki masa kegelapan pada abad 16, diadakanlah surat pengakuan dosa oleh Vatican yg kemudian diperjual belikan. Jika orgnya kaya, maka mereka bisa membeli surat pengakuan dosa tsb. MENGAPA hal ini bisa terjadi??? Karena manusia – terutama petinggi gereja Katolik menyamakan dirinya dengan Tuhan yg berkuasa untuk mengampuni dosa.
Anda bisa pertanyakan kepada Pastor2 – atas dasar apa mereka meng-claim bisa mengampuni dosa dgn penalti2 yg mereka berikan? Apakah mereka melihat diri mereka sebagai penjelmaan dari Tuhan?
Sakramen2 dibuat pada awalnya untuk menyeragamkan proses Kristianisasi – terutama pada saat Kaisar Konstantinus memerintah. Siapakah yg membuat tradisi2 suci yg anda jabarkan diatas??? Semata2 adalah manusia – para uskup dan cardinal – dengan konferensi di Vatican.
Bukan berarti mereka membuat hukum2 Kanon dan ajaran2 suci dengan kuasa yg diberikan Tuhan, tetapi lebih berdasarkan pemikiran mereka – manusia – sendiri.
Karena itu sekarang berkuranglah jumlah org2 yg mau mengaku dosa – sebab mereka tidak percaya pastor2 bisa mengampuni dosa.
INGAT:
Jeremiah 17:5, “Thus said the LORD; Cursed be the man that trusteth in man, and maketh flesh his arm, and whose heart departeth from the LORD.”
Jika anda percaya kepada Paus/pastor2/uskup2/cardinal2 – mereka hanyalah manusia dan mereka bisa disesatkan. Saya tdk bilang bahwa pendeta2 tdk sesat, sekali lagi mereka hanyalah manusia dan mereka bisa juga disesatkan.
Hanya Roh Kudus yg tidak pernah sesat.
Sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya tentang topik Sakramen Pengampunan Dosa. Mari kita berfokus pada topik ini, sehingga diskusi tidak melebar kemana-mana. Saya tidak akan menjawab penalti, dll. Kalau memang terbukti bahwa Yesus tidak pernah memberikan kuasa kepada uskup dan imam untuk mengampuni dosa lewat Sakramen Tobat, maka segala penalti dengan sendirinya tidak diperlukan. Oleh karena itu, kita berfokus pada diskusi tentang Sakramen Tobat.
1. Tentang otoritas kepada imam: Kalau anda mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak memberikan otoritas kepada imam untuk mengampuni dosa, maka silakan memberikan arti dari ayat-ayat berikut ini:
a. Bagaimana anda mengartikan ayat ini “21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Joh 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Joh 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh 20:21-23).? Bagaimana anda mengartikan “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Apakah kuasa ini dipunyai oleh setiap orang Kristen? Apakah kalau ada yang berbuat salah kepada seseorang kemudian tidak diampuni oleh umat Kristen, maka dosanya tetap ada, sehingga akhirnya orang tersebut akan masuk neraka?
b. Bagaimanakah anda mengartikan ayat Mt 16:19 “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.“ Kepada siapakah kunci ini diberikan? Dan apakah maksud dari kauikat dan kaulepaskan di sini? Apakah kunci ini diberikan kepada semua umat beriman, yang berarti semua umat beriman dapat mempunyai kuasa mengikat dan melepaskan? Apakah dengan demikian A dapat mengikat C dan kemudian B dapat melepaskan C, yang berarti C tidak mempunyai status yang jelas?
c. Kalau anda mengatakan “Siapakah yg memberikan kuasa kepada pastor2 untuk mengampuni dosa??? Apakah TUHAN YESUS memberikan kuasa kepada mereka??? JIKALAU PASTOR BENAR2 MEMPUNYAI KUASA UNTUK MENGAMPUNI DOSA, MAKA MEREKA JUGA MEMPUNYAI KUASA UNTUK TIDAK MENGAMPUNI DOSA – E.G. DOSANYA TERLALU BERAT – MAKA TIDAK BISA DIAMPUNI???” Silakan anda menjawab point a,b di atas. Bagaimana anda mengartikan perkataan Yesus tersebut.
Tentang komentar anda “Pastor2 bahkan tidak mau menerima roh kudus karena tdk diijinkan oleh Vatican” tidak saya jawab di sini, karena tidak berhubungan dengan topik diskusi ini. Kalau mau, kita dapat berdiskusi tentang topik kapankah seseorang menerima Roh Kudus.
d. Anda bertanya “Atas dasar apa mereka tahu dosa berat atau tidak?” Untuk seseorang melakukan dosa berat, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu: (1) Menyangkut kategori dosa yang tidak ringan, (2) tahu bahwa itu adalah sesuatu yang salah, dan (3) walaupun tahu itu salah, secara sadar memilih melakukan dosa tersebut. Dengan kata lain seseorang menempatkan dan memilih dengan sadar keinginan atau kesenangan pribadi di atas hukum Tuhan.
Pertanyaan saya: Apakah menurut anda semua dosa sama saja dan tidak mempunyai perbedaan? Kalau demikian apakah dosa mencubit tangan seseorang dan dosa membunuh mempunyai bobot yang sama?
e. Anda mengatakan “Alkitab adalah ditulis oleh org2 yg diberikan autoritas/kuasa oleh Tuhan melalui roh kudus yg mereka terima.” Darimanakah anda menerima Alkitab yang kita ketahui saat ini? Apakah gereja ada terlebih dahulu atau Alkitab ada terlebih dahulu? Kalau anda tidak menjawab pertanyaan ini tidak apa-apa, karena tidak dalam topik diskusi ini.
2. Tentang partisipasi dalam imamat Kristus:
a. Tidak menjadi masalah dengan dengan ayat 1 Yoh 1:8-10, karena di ayat-ayat tersebut menyatakan bahwa semua orang telah berdosa. Namun, di ayat tersebut juga tidak dikatakan bahwa seseorang dilarang mengaku dosa kepada imam.
b. Anda memberikan ayat 1Tim 2:5 yang mengatakan “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” Kalau anda mengatakan bahwa satu-satunya perantara antara Allah dan manusia (imam) adalah Yesus Kristus, maka mungkinkan umat Allah berpartisipasi dalam perantaraan Kristus? Kalau anda jawab mungkin, maka anda tidak berkeberatan dengan para imam dalam Gereja Katolik yang berpartisipasi dalam perantaraan Kristus. Kalau anda jawab tidak, maka bagaimana anda mengartikan ayat-ayat 1 Pet 2:5; 1 Pet 2:9; 2 Kor 5:17-21; Yak 5:16 di bawah ini?:
1. Lk 17:12-14: Pada saat Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, Yesus menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri mereka kepada para imam. Kalau memang Yesus melarang perantara dan imam, mengapa Yesus menyuruh mereka menghadap imam?
2. Rasul Petrus juga mengajarkan tentang partisipasi dalam karya keselamatan Tuhan, yaitu setiap dari kita menjadi batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi imamat kudus (1 Pet 2:5). Lebih lanjut Rasul Petrus menegaskan bahwa semua umat Allah adalah bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri (1 Pet 2:9). Pemilihan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan untuk mendatangkan keselamatan pada bangsa-bangsa lain membuktikan bahwa Tuhan menggunakan ‘perantara’ untuk melaksanakan rencana-Nya.
3. Kita juga melihat bahwa rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa dia adalah utusan Kristus, dan dengan mendengarkan Rasul Paulus, maka sama saja mereka mendengarkan Kristus, karena Allah menasihati mereka dengan perantaraan para rasul (2 Kor 5:17-21). Rasul Yakobus mengatakan bahwa kita harus saling mendoakan dan mengakukan dosa (Yak 5:16). Dengan ini, maka dapat disimpulkan bahwa mengaku dosa bukan hanya kepada Allah, namun juga melalui perantara yang ditunjuk oleh Allah, seperti Rasul Paulus, Rasul Yakobus, dll.
c. Anda mengatakan “Ajaran Katolik, yg anda claim sebagai ajaran tertua didunia -sama tuanya dengan Islam dan Judaism tentunya, hanyalah meneruskan adat istiadat dari org2 Jewish pada saat itu. Jika anda lihat, banyak similarity antara ritual2 Islam, Judaism dan Catholic. Mengapa? Karena mereka adalah satu keturunan dari bangsa Israel. Keberadaan “High Priest” atau Imam Agung – dipakai sebagai kebiasaan oleh ketiga agama ini sampai sekarang. Setelah Yesus datang kedunia – Imam Agung kita adalah Tuhan Yesus sendiri !!!” Silakan menjawab point 2b. Apakah dengan adanya Imam Agung maka menghapuskan imam yang berpartisipasi dalam Imam Agung?
d. Anda mengatakan “Hal lain, pada saat agama Katolik memasuki masa kegelapan pada abad 16, diadakanlah surat pengakuan dosa oleh Vatican yg kemudian diperjual belikan. Jika orgnya kaya, maka mereka bisa membeli surat pengakuan dosa tsb. MENGAPA hal ini bisa terjadi??? Karena manusia – terutama petinggi gereja Katolik menyamakan dirinya dengan Tuhan yg berkuasa untuk mengampuni dosa.” Saya tidak menjawab hal ini di sini, sehingga diskusi dapat berfokus pada topik. Kalau anda mau berdiskusi secara mendalam tentang hal ini, silakan melihat link ini – silakan klik.
e. Anda mengatakan “Anda bisa pertanyakan kepada Pastor2 – atas dasar apa mereka meng-claim bisa mengampuni dosa dgn penalti2 yg mereka berikan? Apakah mereka melihat diri mereka sebagai penjelmaan dari Tuhan?” Alasannya adalah karena Yesus telah memberikan kuasa kepada mereka. Tanpa kuasa yang diberikan, maka mereka tidak dapat memberikan pengampunan dosa. Dasarnya, silakan melihat kutipan ayat-ayat di atas.
Anda mengatakan “Sakramen2 dibuat pada awalnya untuk menyeragamkan proses Kristianisasi – terutama pada saat Kaisar Konstantinus memerintah. Siapakah yg membuat tradisi2 suci yg anda jabarkan diatas??? Semata2 adalah manusia – para uskup dan cardinal – dengan konferensi di Vatican.
Bukan berarti mereka membuat hukum2 Kanon dan ajaran2 suci dengan kuasa yg diberikan Tuhan, tetapi lebih berdasarkan pemikiran mereka – manusia – sendiri.” Saya telah memberikan bukti-bukti dari Alkitab. Anda mempunyai kesempatan untuk menyanggah argumentasi yang saya berikan di atas.
Anda mengatakan “Karena itu sekarang berkuranglah jumlah org2 yg mau mengaku dosa – sebab mereka tidak percaya pastor2 bisa mengampuni dosa.” Kebenaran bukanlah bergantung dari jumlah orang yang mau melakukan. Kalau banyak orang di Amerika mendukung aborsi, bukan berarti bahwa aborsi adalah benar.
Akhirnya anda memberikan ayat Yer 17:5 yang mengatakan “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” Hal ini menjadi benar benar kalau para imam tidak mendapatkan kuasa yang diberikan oleh Yesus sendiri. Kalau Yesus memberikan kuasa-Nya kepada para imam, maka imam tersebut justru melaksanakan kehendak Yesus. Kalau dia tidak melaksanakan perintah ini, maka justru para imam berdosa. Dan bukan berarti kalau para imam memberikan Sakramen Tobat, kemudian para imam tidak berdosa. Bahkan mereka sendiri harus mengakukan dosa mereka kepada imam yang lain.
f. Pertanyaan saya yang lain, yang belum anda jawab: Kalau memang pengakuan dosa dilarang, mengapa jemaat perdana percaya dan mengajarkan Sakramen Pengakuan Dosa? Mengapa Martin Luther tidak menolak Pengakuan Dosa? Apakah dengan demikian, Martin Luther mengajarkan doktrin yang salah, sehingga diubah oleh pengikutnya?
Demikian jawaban yang dapat saya berikan untuk topik ini. Mohon Sherly dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Semoga Roh Kudus menuntun kita semua dalam berdiskusi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Halo Stef,
Tentang hal ini:
1. “Kalau memang pengakuan dosa dilarang, mengapa jemaat perdana percaya dan mengajarkan Sakramen Pengakuan Dosa? Mengapa Martin Luther tidak menolak Pengakuan Dosa?”
Baca kutipan berikut dari “the Concordia Edition (The Lutheran Confession)”:
A Brief Exhortation to Confession:
1. Confession should be voluntary and free of papal tyranny.
2. The practice of confession ought to be free of the unreasonable and tortuous demand that the penitent be able to enumerate his sins.
3. People should be taught how to use confession evangelically.
Kalau anda membaca kutipan diatas, anda melihat betapa BIJAKSANAnya Martin Luther dalam teori pengakuan dosa dia:
1. Pengakuan dosa harus spontan dan tdk diatur oleh hukum gereja (papal law = sakramen pengakuan dosa – merupakan keharusan).
2. Pengakuan dosa harus tidak diikat oleh penitensi yg menjamin dosa diampuni.
3. Seseorang haruslah mengakukan dosa seturut dengan ajaran alkitab (kepada Tuhan langsung
Karena pada saat reformasi Luther tidak bisa membuat “extreme change” karena akan mengejutkan pengikutnya, maka Luther masih mengadopsi ajaran2 kuno gereja yg ada kedlm aliran Lutheran. Inilah alasannya pada kesan anda Martin Luther tidak menolak pengakuan dosa.
2. Tentang hal ini:
“21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Joh 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Joh 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh 20:21-23).? Bagaimana anda mengartikan “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
– Apakah perkataan ini ditujukan kepada Pastor2/Imam2 Katolik? Ataukah perkataan ini ditujukan kepada murid2nya yg saat itu baru menerima roh kudus – yg diberikan Yesus untuk memperlengkapi mereka dalam menginjil pada saat itu. INGAT, gereja Katolik belum dibentuk pada saat itu (Katolik baru dibentuk 300 thn setelah Yesus) dan Yesus tidak mengatakan ini sebagai dasar KUASA pengampunan dosa yg diberikan kepada pastor2 Katolik – hanya kepada para rasul yg sdh menerima roh kudus dan siap untuk menginjil pada saat itu saja.
3. Ttg hal ini:
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.“
– Jawaban terpisah sudah saya berikan seblmnya. Kunci kerajaan surga diberikan kepada GerejaNya yg mempunyai iman sekokoh batu karang (iman = pengakuan akan Yesus sebagai Messiah/Penyelamat, spt apa yg dikatakan Petrus). Kunci kerajaan surga bukan diberikan kepada Petrus sbg individual (nama seseorg).
– Apa yg kauikat di dunia – adalah apa yg Gereja ikat/bentuk/tujuan Gereja di bumi (IMAN, kehidupan spiritual Kristiani, pemberitaan injil/sabda Tuhan, hidup seturut sabda Tuhan dll bukan sakramen2/gedung2 gereja/doktrin). Apa yg kaulepaskan di dunia = kehidupan duniawi yg bisa diartikan sebagai buatan2 manusia yg bukan fondasi IMAN Gereja.
Baca keseluruhan dari ayat Matius 16: 13-20.
– Jadi ini bukannya OTORITAS yg diberikan kepada Pastor2 utk mengampuni dosa lewat sakramen pengampunan dosa. Sama sekali tidak ada hubungannya.
4. Ttg hal ini:
“Alkitab adalah ditulis oleh org2 yg diberikan autoritas/kuasa oleh Tuhan melalui roh kudus yg mereka terima.” Darimanakah anda menerima Alkitab yang kita ketahui saat ini? Apakah gereja ada terlebih dahulu atau Alkitab ada terlebih dahulu?
– Anda tentunya mengetahui bahwa Kitab Perjanjian Lama sebenarnya adalah JEWISH BIBLE yg berisikan hukum2 TAURAT. Kita ketahui bahwa kitab Kejadian, Keluaran, Imamat dan Bilangan (plus Deutorokanonika) diberikan oleh Tuhan kepada Musa diatas gunung Sinai (5 Books of Moses). Selebihnya adalah KUMPULAN cerita2 ttg Nabi2 dan Raja2 Israel. Jadi sekali lagi, KITAB PERJANJIAN LAMA = JEWISH BIBLE/JUDAISM BIBLE + JEWISH HISTORY/JUDAISM HISTORY. Kumpulan kitab2 perjanjian lama yg ASLI dalam bahasa Hebrew masih disimpan oleh bangsa Israel sampai sekarang.
– Kitab Perjanjian Baru sebenarnya adalah kumpulan dari tulisan para rasul atas kuasa dari roh kudus.
Baca referensi berikut:
2 Timothy 3:16 All Scripture is inspired by God and is useful to teach us what is true and to make us realize what is wrong in our lives. It corrects us when we are wrong and teaches us to do what is right.
Eph 1:13-14 In him [Christ] you also, who have heard the word of truth, the gospel of your salvation, and have believed in him, were sealed with the promised Holy Spirit, which is the guarantee of our inheritance until we acquire possession of it, to the praise of his glory.
– Tidak ada alkitab pada saat early Church, 350 AD (setelah Yesus) alkitab barulah DISUSUN dan BERISIKAN dua segment diatas. Spt kita tahu tidak semua surat2 para rasul dimasukkan kedalam Alkitab. Anda bisa men-Google kata ini buat sekedar pengetahuan: BANNED FROM THE BIBLE. Saya sdh membaca semua “Banned Books” tsb dan membukakan mata rohani saya lebih besar lagi.
5. Jawaban semua di point 2 + pertanyaan anda: Apakah dengan adanya Imam Agung maka menghapuskan imam yang berpartisipasi dalam Imam Agung?
– Baca Matius 27: 51-53 – Ketika Yesus wafat, tabir bait suci (tabernakel) terbelah dua. Terbelahnya tabir bait suci ini menggambarkan DISOBEKNYA/DIHILANGKANNYA pemisah antara Allah dan manusia (tabir tsb selama ITU memisahkan tempat Kudus Allah dan umatnya). Melalui kematian Yesus, tidak ada lagi PENGHALANG antara kita (GerejaNya) dan Tuhan. Tuhan DAHULU dipandang sebagai sesuatu yg jauh, yg sacral, yg terlalu tinggi posisinya – karena itu bangsa Israel memerlukan IMAM Agung (yg kemudian diadopsi oleh Katolik dan dijadikan imam/pastor) untuk mewakili mereka dating ke kerahiman Tuhan.
Dengan wafatnya Yesus, Tuhan menerima kita sebagai anak2Nya. Halleluya, betapa baiknya Tuhan, karena kita tidak perlu lagi perantara untuk datang bercakap2/berdoa kepada Tuhan. Tabir bait suci dirobek oleh Tuhan sendiri sebagai lambang DIHAPUSNYA HUKUM TAURAT yg Tuhan berikan kepada Musa dan kepada org Israel lewat para nabi, dan digantikan oleh Yesus Kristus, Juru Selamat kita.
WE ARE FREE from any laws – NOW WE ARE CHILDREN OF THE MOST HIGH GOD -because of Jesus – because Jesus Died for Our Sins…
Bagaimana anda bisa bersikeras anda masih membutuhkan Imam2/Pastor2 untuk memanjaatkan doa2 anda? Apa yg anda pikirkan ttg pengorbanan Yesus dikayu salib? Yesuslah Imam Agung kita. Karena itu Yesus berkata: Jikalau engkau berdoa didalam NamaKU, doamu akan didengarkan oleh Bapa (…so that whatever you ask of the Father in My name, He may give to you” (John 15:16). Doa tidak perlu di-sealed dgn tanda salib yg entah darimana asalnya. Yesus berkata : BERDOALAH DALAM NAMAKU.
Sadarlah Sdr Stef. Tuhan telah mengorbankan diriNya, disiksa lebih kejam dari siksaan apapun untuk menggantikan saya dan anda disiksa di neraka (tontonlah Passion of the Christ yg menggambarkan siksaan2 yg sesungguhnya (as per real) diterima oleh Yesus).
Apakah anda masih bergantung pada/membutuhkan Imam2/pastor2?
Apakah pendapat anda ttg kematian Yesus? Anda masih tidak layak dihadapan Tuhan? Anda masih takut datang langsung kekerahiman Tuhan tanpa diwakili oleh Pastor?
6. “Confession of sin to the priest at least once a year was instituted by Pope Innocent III., in the Lateran Council in the year 1215.”
(sekali lagi sakramen pengakuan dosa adalah doktrin buatan manusia – doktrin buatan Pope Innocent III).
Semoga anda bisa post reply saya ini. Mungkin masih belum bisa membukakan mata anda, tetapi mungkin bisa membukakan mata org2 Katolik lain yg berhati besar.
sherly
[link] Shalom Sherly,
Terima kasih atas jawabannya dalam diskusi tentang Sakramen Pengakuan Dosa. Mari kita Melanjutkan diskusi kita.
I. DASAR KITAB SUCI:
1. Yoh 20:21-23: “21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” 22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. 23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.““
a. Anda mengatakan “Apakah perkataan ini ditujukan kepada Pastor2/Imam2 Katolik? Ataukah perkataan ini ditujukan kepada murid2nya yg saat itu baru menerima roh kudus – yg diberikan Yesus untuk memperlengkapi mereka dalam menginjil pada saat itu. INGAT, gereja Katolik belum dibentuk pada saat itu (Katolik baru dibentuk 300 thn setelah Yesus) dan Yesus tidak mengatakan ini sebagai dasar KUASA pengampunan dosa yg diberikan kepada pastor2 Katolik – hanya kepada para rasul yg sdh menerima roh kudus dan siap untuk menginjil pada saat itu saja.“
Dari argumentasi yang anda berikan, maka anda ingin mengatakan bahwa kuasa untuk mengampuni dosa atau tidak mengampuni dosa hanya diberikan pada para rasul pada waktu itu. Namun, kalau kita menganalisa ayat di atas, maka kita melihat adanya tiga hal yang disampaikan oleh Yesus: 1) Yesus mengutus, 2) Yesus memberikan Roh Kudus, 3) Yesus memberikan kuasa untuk mengampuni atau tidak mengampuni dosa. Ketiga hal ini tidaklah terpisahkan, karena dikatakan pada waktu yang bersamaan dan berhubungan satu sama lain. Jadi, kalau anda mengatakan bahwa kuasa mengampuni atau tidak mengampuni dosa hanya diberikan pada para rasul waktu itu, maka anda juga harus konsisten dengan mengatakan bahwa tugas perutusan hanya diberikan pada para rasul dan Roh Kudus hanya diberikan pada para rasul waktu itu. Namun, kita tahu bahwa tugas perutusan juga diberikan kepada penerus para rasul dan Roh Kudus tentu saja tidak saja tercurah pada para rasul, namun juga pada umat Allah. Pertanyaan saya, apakah anda berpendapat bahwa Yesus mengutus dan memberikan Roh Kudus hanya kepada para rasul waktu itu, karena anda mengatakan bahwa tugas melepaskan dan mengikat dosa juga hanya diberikan pada para rasul waktu itu? Apakah anda mempunyai ayat pendukung yang lain untuk mendukung argumentasi anda bahwa mengikat dan melepaskan dosa hanya diberikan pada para rasul pada waktu itu sedangkan mengutus dan memberikan Roh Kudus berlaku bagi umat Allah sampai saat ini? Apakah hubungan ayat ini dengan kuasa Yesus yang diberikan untuk mengikat dan melepaskan dosa di ayat Mt 16:19? Apakah Mt 16:19 juga berlaku hanya pada waktu itu saja? Kalau anda menjawab Mt 16:19 berlaku juga sampai saat ini, mengapa Yoh 20:23 hanya berlaku pada waktu itu?
2. Mt 16:16-19 “16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” 17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.““
a. Anda mengatakan “– Jawaban terpisah sudah saya berikan seblmnya. Kunci kerajaan surga diberikan kepada GerejaNya yg mempunyai iman sekokoh batu karang (iman = pengakuan akan Yesus sebagai Messiah/Penyelamat, spt apa yg dikatakan Petrus). Kunci kerajaan surga bukan diberikan kepada Petrus sbg individual (nama seseorg).” Jawaban anda ada di link ini – silakan klik. Silakan melihat jawaban yang telah saya berikan di sini – silakan klik, di mana menunjukkan bahwa Yesus mendirikan Gereja-Nya di atas rasul Petrus.
b. Anda mengatakan “– Apa yg kauikat di dunia – adalah apa yg Gereja ikat/bentuk/tujuan Gereja di bumi (IMAN, kehidupan spiritual Kristiani, pemberitaan injil/sabda Tuhan, hidup seturut sabda Tuhan dll bukan sakramen2/gedung2 gereja/doktrin). Apa yg kaulepaskan di dunia = kehidupan duniawi yg bisa diartikan sebagai buatan2 manusia yg bukan fondasi IMAN Gereja. Baca keseluruhan dari ayat Matius 16: 13-20.“
Dengan argumentasi yang anda gunakan, maka anda menyatakan bahwa mengikat adalah sesuatu yang baik sedangkan “melepaskan” adalah sesuatu yang salah. Apakah anda mempunyai pendukung (ayat atau tulisan patristik) yang menyatakan bahwa mengikat di sini adalah apa yg Gereja ikat/bentuk/tujuan Gereja di bumi dan melepaskan di sini adalah kehidupan duniawi yg bisa diartikan sebagai buatan2 manusia yg bukan fondasi IMAN Gereja?
Namun, prinsip mengikat dan melepaskan mempunyai makna otoritas untuk mengatur komunitas yang bersangkutan. Kita perlu melihat apa yang disebut dengan mengikat dan melepaskan dalam konteks pengertian kuasa “mengikat dan melepaskan” pada jaman itu. Untuk itu, kita dapat melihat tulisan dari Flavius Josephus, seorang ahli sejarah di abad ke -1. Umat Yahudi pada saat itu memahami istilah “mengikat dan melepaskan” sebagai otoritas untuk mengatur, yang mengikat atau melepaskan masyarakat dari suatu kewajiban, untuk menghukum atau untuk mengampuni, dan untuk menentukan sesuatu sebagai sesuatu yang sah atau tidak sah, boleh atau tidak boleh dilakukan. Kuasa ‘mengikat dan melepaskan’ ini diberikan oleh Ratu Alexandra (76-67 BC) kepada kaum Farisi. Kuasa inilah yang sering menjadi pertentangan antara para Rabi golongan Shamma dan Hillel, pada jaman Yesus, karena yang diikat oleh golongan yang satu dilepaskan oleh yang lain, demikian sebaliknya. Di sini Josephus tidak meragukan bahwa maksud ungkapan ‘mengikat dan melepaskan’ itu berkaitan dengan otoritas (lihat Stanley L. Jaki, The Keys of the Kingdom (Chicago: Franciscan Herald Press, 1986), p.43). Maka Yesus mengakhiri kesimpangsiuran ini dengan memberikan otoritas yang benar kepada Petrus, yang dipercayakan untuk memimpin Gereja-Nya.
Anda menuliskan “– Jadi ini bukannya OTORITAS yg diberikan kepada Pastor2 utk mengampuni dosa lewat sakramen pengampunan dosa. Sama sekali tidak ada hubungannya.” Justru kalau kita mengerti akan konsep “mengikat dan melepaskan / binding and loosing“, maka kita akan melihat bahwa mengikat dan melepaskan yang disebutkan di Yoh 20:21-23 dan Mt 16:16-19 berhubungan dengan kuasa yang diterima dari Kristus kepada Petrus (Mt 16:16-19), yang diteruskan oleh para Paus dan kepada para rasul yang lain (Yoh 20:21-23), yang diteruskan oleh para uskup dan para imam. Bagaimana para imam dapat mengampuni dosa, kalau orang yang ingin diampuni dosanya tidak menyatakan dosanya? Bagaimana seseorang mendapatkan pengampunan kalau dia tidak menyatakan penyesalannya? Dan bagaimana seseorang benar-benar menyesal kalau dia tidak melakukan penitensi (satisfaction)? Ketiga hal inilah (menyatakan dosa, menyatakan penyesalan, dan melakukan penitensi) yang dilakukan oleh seseorang yang masuk ke ruang pengakuan dosa. Dan menjadi tugas iman, dengan kuasa Kristus yang dipercayakan kepada Gereja, maka para imam mengampuni dosa orang-orang yang mengaku dosa.
Diskusi tentang Wahyu Allah dan Kebenaran telah dibahas secara panjang lebar di sini – silakan klik. Di dalam diskusi tersebut, terlihat bahwa Gereja ada terlebih dahulu sebelum Perjanjian Baru ditulis semua (sekitar tahun 100). Bagaimana jemaat perdana hidup dari tahun 33 sampai tahun 100? Bukan berdasarkan Alkitab, namun berdasarkan pengajaran para rasul. Anda mengutip 2 Tim 3:16 dan Ef 1:13-14. Namun ayat-ayat tersebut atau ayat-ayat lain di Alkitab tidak ada yang mengatakan bahwa Alkitablah satu-satunya pilar kebenaran. Silakan anda memberikan argumentasi di link di atas yang telah membahas topik ini secara panjang lebar. Justru tidak semua buku-buku yang ada pada waktu itu dan tidak semuanya masuk dalam Alkitab yang kita kenal saat ini menjadi suatu bukti bahwa Gereja melalui konsilinya menetapkan mana yang menjadi salah satu pilar kebenaran. Jadi, kalau anda menganggap Gereja bisa salah, apa yang menjamin bahwa Alkitab yang kita kenal saat ini (PL dan PB) adalah benar dan tidak mungkin salah? Apakah dengan demikian sesuatu yang mungkin salah dapat menghasilkan sesuatu yang tidak mungkin salah?
3. TENTANG PERANTARA DAN PARTISIPASI DALAM PERANTARAAN KRISTUS
a. Memang benar Yesus telah mati untuk menyelamatkan manusia. Dan Anda telah mengutip Mt 27:51-53 tentang tabir bait suci yang terbelah dua. Namun, hal ini tidaklah menghapus akan kenyataan bahwa Yesus tidak menghapuskan iman jabatan. Silakan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan sebelumnya:
b. Sebelumnya, anda memberikan ayat 1Tim 2:5 yang mengatakan “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” Kalau anda mengatakan bahwa satu-satunya perantara antara Allah dan manusia (imam) adalah Yesus Kristus, maka mungkinkan umat Allah berpartisipasi dalam perantaraan Kristus? Kalau anda jawab mungkin, maka anda tidak berkeberatan dengan para imam dalam Gereja Katolik yang berpartisipasi dalam perantaraan Kristus. Kalau anda jawab tidak, maka bagaimana anda mengartikan ayat-ayat Lk 17:12-24; 1Pet 2:5; 1Pet 2:9; 2Kor 5:17-21; Yak 5:16 di bawah ini?:
1. Lk 17:12-14: Pada saat Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, Yesus menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri mereka kepada para imam. Kalau memang Yesus melarang perantara dan imam, mengapa Yesus menyuruh mereka menghadap imam?
2. Rasul Petrus juga mengajarkan tentang partisipasi dalam karya keselamatan Tuhan, yaitu setiap dari kita menjadi batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi imamat kudus (1 Pet 2:5). Lebih lanjut Rasul Petrus menegaskan bahwa semua umat Allah adalah bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri (1 Pet 2:9). Pemilihan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan untuk mendatangkan keselamatan pada bangsa-bangsa lain membuktikan bahwa Tuhan menggunakan ‘perantara’ untuk melaksanakan rencana-Nya.
3. Kita juga melihat bahwa rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa dia adalah utusan Kristus, dan dengan mendengarkan Rasul Paulus, maka sama saja mereka mendengarkan Kristus, karena Allah menasihati mereka dengan perantaraan para rasul (2 Kor 5:17-21). Rasul Yakobus mengatakan bahwa kita harus saling mendoakan dan mengakukan dosa (Yak 5:16). Dengan ini, maka dapat disimpulkan bahwa mengaku dosa bukan hanya kepada Allah, namun juga melalui perantara yang ditunjuk oleh Allah, seperti Rasul Paulus, Rasul Yakobus, dll.
c. Bagaimana anda mengartikan nubuat Yesaya 66:21 yang mengatakan “Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi, firman TUHAN.” Bukankah Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa Tuhan akan memilih sendiri imam-imam dari semua bangsa dan bukan terbatas pada suku Lewi? Bagaimanakah anda menafsirkan ayat ini? Apakah nubuat ini masih berlaku dan bagaimana pemenuhan dari nubuat ini?
d. Anda mengatakan “Bagaimana anda bisa bersikeras anda masih membutuhkan Imam2/Pastor2 untuk memanjaatkan doa2 anda? Apa yg anda pikirkan ttg pengorbanan Yesus dikayu salib? Yesuslah Imam Agung kita. Karena itu Yesus berkata: Jikalau engkau berdoa didalam NamaKU, doamu akan didengarkan oleh Bapa (…so that whatever you ask of the Father in My name, He may give to you” (John 15:16). Doa tidak perlu di-sealed dgn tanda salib yg entah darimana asalnya. Yesus berkata : BERDOALAH DALAM NAMAKU.“
Pengorbanan Yesus memang cukup dan berlimpah untuk menyelamatkan manusia. Namun, dalam kebijaksanaan Kristus, Dia menginginkan agar manusia juga berpartisipasi dalam karya keselamatan Kristus. Hal ini ditegaskan oleh rasul Paulus sendiri yang mengatakan “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat [Gereja].” (Kol 1:24). Dan hal ini dibuktikan juga dengan penjelasan di atas (3a, 3b, 3c). Konsep doa tidak saya bahas di sini. Anda dapat melihat artikel tentang doa di beberapa artikel ini:
Doa menjadi bagian yang terpisahkan dari kehidupan seorang Kristen. Namun ada tiga kesalahan persepsi tentang doa yang dinyatakan oleh St. Thomas Aquinas. Tiga kesalahan tersebut dapat dilihat pada tulisan berikut ini: 1) Tuhan tidak campur tangan, 2) Tuhan sudah menakdirkan segalanya sehingga doa tidak diperlukan, 3) Kita dapat merubah keputusan Tuhan dalam doa. Kemudian sebagai kesimpulan dijelaskan 4) konsep doa dengan mengambil definisi doa menurut St. Teresia kanak-kanak Yesus.
Tentang tanda salib, anda dapat membaca kedalaman makna tanda salib di sini – silakan klik. Anda dapat membaca tanya jawab tersebut, yang menyajikan dasar-dasar dari Alkitab dan apa yang dilakukan oleh jemaat perdana.
e. Anda mengatakan “Sadarlah Sdr Stef. Tuhan telah mengorbankan diriNya, disiksa lebih kejam dari siksaan apapun untuk menggantikan saya dan anda disiksa di neraka (tontonlah Passion of the Christ yg menggambarkan siksaan2 yg sesungguhnya (as per real) diterima oleh Yesus). Apakah anda masih bergantung pada/membutuhkan Imam2/pastor2? Apakah pendapat anda ttg kematian Yesus? Anda masih tidak layak dihadapan Tuhan? Anda masih takut datang langsung kekerahiman Tuhan tanpa diwakili oleh Pastor?“
Kristus memang telah mengasihi kita dengan sehabis-habisnya. Dan kalau kita ingin mengasih Kristus, maka kita harus menjalankan semua perintah-Nya (lih. 1 Yoh 5:3). Dan kalau kita melihat analisa di atas, maka kita melihat bahwa perintah untuk mengaku dosa kepada imam adalah termasuk perintah Kristus. Kristus telah memberikan kuasa kepada rasul Petrus (dan penerusnya) di dalam Mt 16:16-19 dan memberikan kuasa kepada para rasul (yang diteruskan oleh uskup dan iman) di dalam Yoh 20:21-23. Kalau ini adalah perintah Kristus sendiri seperti terlihat dari analisa di atas, maka kita sebagai umat harus mengikutinya, dan tidak melakukan sesuatu yang kita pandang baik saja. Baik kita setuju atau tidak, perintah ini adalah suatu kebenaran.
II. DASAR DARI TRADISI SUCI.
a. Anda mengatakan “(sekali lagi sakramen pengakuan dosa adalah doktrin buatan manusia – doktrin buatan Pope Innocent III).” Anda telah salah dalam menangkap apa sebenarnya inti dari sebuah keputusan konsili. Suatu dogma sebelum ditetapkan dalam suatu konsili, senantiasa mempunyai akar Tradisi Suci dan berlaku secara universal. Ini terbukti ada begitu banyak kutipan dari para Bapa Gereja di jemaat awal, yang menuliskan pentingnya Sakramen Pengakuan Dosa:
Didache (awal abad ke-2) mengatakan pentingnya pertobatan dan mengakuan dosa sebelum menerima Komuni Kudus. (Bab 14)
St. Clemens dari Roma (+ 96) mengatakan kepada jemaat di Korintus untuk taat kepada para penatua (presbyters) dan untuk menerima disiplin dan melakukan silih dosa dengan sepenuh hati (Cor. 57,1). Karena disebutkan “para penatua,” maka dapat disimpulkan sebagai disiplin dari Gereja.
St. Ignasius dari Antiokia (+ 107) mengatakan bahwa Tuhan mengampuni mereka yang melakukan penitensi ketika mereka kembali kepada persatuan dengan Tuhan dan kepada persatuan dengan para uskup. (Philad. 8, I; cf. 3,2)
St. Policarpus, murid rasul Yohanes, (+ 156) mengatakan kepada para penatua untuk lebih lemah lembut dan berbelaskasihan kepada semua, jangan terlalu keras dalam keputusan (catatan penulis: dalam pengakuan dosa), karena tahu bahwa kita semua adalah pendosa. (Phil 6,1)
St. Irenaeus (+ 202) melaporkan banyak kejadian tentang orang-orang yang melakukan pelanggaran dosa dan kemudian diterima kembali dalam komunitas Gereja setelah mengakukan dosanya secara terbuka, melakukan silih dosa (Adv. Haer. I 6,3; I 13,5,7; IV 40, I).
Tertullian (155-222) dalam tulisannya De Poenitentia, mengatakan bahwa ada dua penitensi, yang pertama adalah sebagai persiapan untuk Baptisan (C. I-6), dan yang kedua adalah penitensi setelah Baptisan (C. 7-12).
St. Klemens dari Aleksandria (150-211) mengatakan bahwa pintu-pintu terbuka untuk semua, di mana dalam kebenaran seluruh hatinya kembali kepada Tuhan, dan Tuhan menerima dengan hati yang penuh kegembiraan anak-anak yang benar-benar melakukan silih dosa (Quis dies salvetur 39, 2; cf. 42). … yang membutuhkan kerja keras adalah pengampunan dosa dengan melakukan silih dosa, dimana diperoleh dari pengakuan dosa di depan “imam dari Tuhan” dan mempraktekan silih dosa yang berat (In Lev. Hom 2, 4). Cf. C. Celsum III-51.
St. Cyprian (+ 258) mengemukakan bahwa Gereja Katolik mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa, termasuk dosa kemurtadan (Ep. 55, 27).
St. Ambrose (+ 338) mengatakan bahwa dosa diampuni melalui Roh Kudus. Namun manusia memakai para pelayan Tuhan untuk mengampuni dosa, mereka tidak menggunakan kekuatan mereka sendiri. Karena mereka mengampuni dosa bukan atas nama mereka, namun atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Mereka meminta, dan Tuhan memberikannya… (On The Holy Spirit, Bk.3, Chap. 18; ML 16, 808; NPNF X, 154).
St. Agustinus dari Hippo (+ 354-430) mengatakan bahwa jangan memperdulikan orang-orang yang menolak bahwa Gereja Tuhan mempunyai otoritas untuk mengampuni dosa … (The Christian Combat, Chap. 31:33; ML 40, 308; FC IV, 350).
b. Anda mengatakan “6. “Confession of sin to the priest at least once a year was instituted by Pope Innocent III., in the Lateran Council in the year 1215.” Dari kutipan para Bapa Gereja di atas, maka terlihat jelas bahwa Sakramen Pengakuan Dosa telah dipraktekkan sedari awal. Keputusan konsili adalah untuk mempertegas akan hal ini. Pertanyaan saya adalah: apakah anda mempunyai dasar dari jemaat perdana yang menolak Sakramen Pengakuan Dosa?
III. TENTANG MARTIN LUTHER DAN PENGAJARANNYA TENTANG SAKRAMEN TOBAT
a. Anda mengutip dari Lutheran Confession “Baca kutipan berikut dari “the Concordia Edition (The Lutheran Confession)”:
A Brief Exhortation to Confession:
1. Confession should be voluntary and free of papal tyranny.
2. The practice of confession ought to be free of the unreasonable and tortuous demand that the penitent be able to enumerate his sins.
3. People should be taught how to use confession evangelically.
Kalau anda membaca kutipan diatas, anda melihat betapa BIJAKSANAnya Martin Luther dalam teori pengakuan dosa dia:
1. Pengakuan dosa harus spontan dan tdk diatur oleh hukum gereja (papal law = sakramen pengakuan dosa – merupakan keharusan).
2. Pengakuan dosa harus tidak diikat oleh penitensi yg menjamin dosa diampuni.
3. Seseorang haruslah mengakukan dosa seturut dengan ajaran alkitab (kepada Tuhan langsung
Karena pada saat reformasi Luther tidak bisa membuat “extreme change” karena akan mengejutkan pengikutnya, maka Luther masih mengadopsi ajaran2 kuno gereja yg ada kedlm aliran Lutheran. Inilah alasannya pada kesan anda Martin Luther tidak menolak pengakuan dosa.“
1. Kalau anda mengatakan “Karena pada saat reformasi Luther tidak bisa membuat “extreme change” karena akan mengejutkan pengikutnya, maka Luther masih mengadopsi ajaran2 kuno gereja yg ada kedlm aliran Lutheran.“, maka apakah anda hendak mengatakan bahwa Luther mengajarkan setengah kebenaran dan bukan kebenaran yang penuh? Dan bagaimana anda menanggapi gereja-gereja Lutheran yang masih mempraktekkan pengakuan dosa sampai saat ini? Apakah mereka masih terikat oleh ajaran-ajaran kuno?
2. Walaupun Martin Luther memang mencoba untuk melepaskan diri dari segala kebiasaan yang dipraktekkan oleh Gereja Katolik, namun Dia tidak dapat melepaskan diri praktek Sakramen Tobat. Mari kita melihat apa yang diajarkan oleh Lutheran
V. Confession(sumber: silakan klik, lihat bagian confession)
How Christians should be taught to confess.
What is Confession?*
Confession embraces two parts: the one is, that we confess our sins; the other, that we receive absolution, or forgiveness, from the confessor, as from God Himself, and in no wise doubt, but firmly believe, that our sins are thereby forgiven before God in heaven.
What sins should we confess?
Before God we should plead guilty of all sins, even of those which we do not know, as we do in the Lord’s Prayer. But before the confessor we should confess those sins alone which we know and feel in our hearts.
Which are these?
Here consider your station according to the Ten Commandments, whether you are a father, mother, son, daughter, master, mistress, a man-servant or maid-servant; whether you have been disobedient, unfaithful, slothful; whether you have grieved any one by words or deeds; whether you have stolen, neglected, or wasted aught, or done other injury.
Pray, Propose to Me a Brief Form of Confession.
Answer.
You should speak to the confessor thus: Reverend and dear sir, I beseech you to hear my confession, and to pronounce forgiveness to me for God’s sake.
Proceed!
I, a poor sinner, confess myself before God guilty of all sins; especially I confess before you that I am a man-servant, a maidservant, etc. But, alas, I serve my master unfaithfully; for in this and in that I have not done what they commanded me; I have provoked them, and caused them to curse, have been negligent [in many things] and permitted damage to be done; have also been immodest in words and deeds, have quarreled with my equals, have grumbled and sworn at my mistress, etc. For all this I am sorry, and pray for grace; I want to do better.
A master or mistress may say thus:
In particular I confess before you that I have not faithfully trained my children, domestics, and wife [family] for God’s glory. I have cursed, set a bad example by rude words and deeds, have done my neighbor harm and spoken evil of him, have overcharged and given false ware and short measure.
And whatever else he has done against God’s command and his station, etc.
But if any one does not find himself burdened with such or greater sins, he should not trouble himself or search for or invent other sins, and thereby make confession a torture, but mention one or two that he knows. Thus: In particular I confess that I once cursed; again, I once used improper words, I have once neglected this or that, etc. Let this suffice.
But if you know of none at all (which, however is scarcely possible), then mention none in particular, but receive the forgiveness upon your general confession which you make before God to the confessor.
Then shall the confessor say:
God be merciful to thee and strengthen thy faith! Amen.
Furthermore:
Dost thou believe that my forgiveness is God’s forgiveness?
Answer.
Yes, dear sir.
Then let him say:
As thou believest, so be it done unto thee. And by the command of our Lord Jesus Christ I forgive thee thy sins, in the name of the Father and of the Son and of the Holy Ghost. Amen. Depart in peace.
But those who have great burdens upon their consciences, or are distressed and tempted, the confessor will know how to comfort and to encourage to faith with more passages of Scripture. This is to be merely a general form of confession for the unlearned.
* These questions may not have been composed by Luther himself but reflect his teachings and were included in editions of the Small Catechism during his lifetime.
3. Kita dapat melihat bahwa praktek yang dituliskan oleh Martin Luther adalah sama seperti apa yang terjadi dalam Sakramen Pengakuan Dosa. Martin Luther tetap melihat pengakuan dosa kepada “minister” atau “pastor/pendeta” adalah penting, karena memang Alkitab menyatakannya demikian. Untuk mengatakan bahwa Sakramen Tobat tidaklah Alkitabiah adalah sama saja dengan mengatakan Martin Luther tidak Alkitabiah. Apakah anda mempunyai pendapat bahwa Martin Luther tidak Alkitabiah?
IV. KESIMPULAN
Demikian jawaban yang dapat saya berikan untuk point ini. Kita melihat bahwa pengajaran tentang Sakramen Tobat adalah sungguh Alkitabiah, yang didukung oleh praktek pengakuan dosa dari abad-abad awal, yang terlihat dari tulisan para Bapa Gereja. Begitu kuatnya bukti ini, sehingga Martin Luther tidak menghapuskan Sakramen Pengakuan dosa, bahkan para pengikutnya juga terus mempraktekkan hal ini. Sungguh, menjadi suatu pertanyaan besar, mengapa aliran-aliran yang bersumber pada Lutheran justru menghapuskan Sakramen ini dengan alasan karena Sakramen Pengakuan Dosa tidaklah Alkitabiah. Pertanyaannya adalah mana yang tidak Alkitabiah, Martin Luther atau pengikutnya? Kalau keduanya saling bertentangan dan masing-masing mengklaim bahwa semuanya bersumberkan pada Alkitab, maka tidak mungkin kedua-duanya benar. Jadi, mana yang benar?
Anda mengatakan “Semoga anda bisa post reply saya ini. Mungkin masih belum bisa membukakan mata anda, tetapi mungkin bisa membukakan mata org2 Katolik lain yg berhati besar.” Mari kita bersama-sama melihat bukti-bukti yang telah dipaparkan. Dan biarlah para pembaca katolisitas.org yang menilai diskusi ini. Kita serahkan semuanya pada karya Roh Kudus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
a memberikan ayat 1Tim 2:5 yang mengatakan “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,”Kalau anda mengatakan bahwa satu-satunya perantara antara Allah dan manusia (imam) adalah Yesus Kristus, maka mungkinkan umat Allah berpartisipasi dalam perantaraan Kristus? Kalau anda jawab mungkin, maka anda tidak berkeberatan dengan para imam dalam Gereja Katolik yang berpartisipasi dalam perantaraan Kristus. Kalau anda jawab tidak, maka bagaimana anda mengartikan ayat-ayat 1 Pet 2:5; 1 Pet 2:9; 2 Kor 5:17-21; Yak 5:16 di bawah ini?:
1. Lk 17:12-14: Pada saat Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, Yesus menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri mereka kepada para imam. Kalau memang Yesus melarang perantara dan imam, mengapa Yesus menyuruh mereka menghadap imam?
2. Rasul Petrus juga mengajarkan tentang partisipasi dalam karya keselamatan Tuhan, yaitu setiap dari kita menjadi batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi imamat kudus (1 Pet 2:5). Lebih lanjut Rasul Petrus menegaskan bahwa semua umat Allah adalah bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri (1 Pet 2:9). Pemilihan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan untuk mendatangkan keselamatan pada bangsa-bangsa lain membuktikan bahwa Tuhan menggunakan ‘perantara’ untuk melaksanakan rencana-Nya.
3. Kita juga melihat bahwa rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa dia adalah utusan Kristus, dan dengan mendengarkan Rasul Paulus, maka sama saja mereka mendengarkan Kristus, karena Allah menasihati mereka dengan perantaraan para rasul (2 Kor 5:17-21). Rasul Yakobus mengatakan bahwa kita harus saling mendoakan dan mengakukan dosa (Yak 5:16). Dengan ini, maka dapat disimpulkan bahwa mengaku dosa bukan hanya kepada Allah, namun juga melalui perantara yang ditunjuk oleh Allah, seperti Rasul Paulus, Rasul Yakobus, dll.
Kpd Sherly,
paragraf terakhir anda ini :
“Semoga anda bisa post reply saya ini. Mungkin masih belum bisa membukakan mata anda, tetapi mungkin bisa membukakan mata org2 Katolik lain yg berhati besar.”
mungkin lebih baik di posting-postingan yang selanjutnya lebih baik tidak perlu dituliskan. karena tidak berhubungan dengan topik.
saya juga mohon, anda menjawab pertanyaan saya di bagian komentar dari topik Tanya Jawab ini (baik yang di halaman 1, 2, 3 dst)
Terima Kasih
salam sherly,
Berikut copas tulisan anda
,,,,,,,,,,,
Semoga anda bisa post reply saya ini. Mungkin masih belum bisa membukakan mata anda, tetapi mungkin bisa membukakan mata org2 Katolik lain yg berhati besar.
sherly
Sebenarnya anda tidak perlu menuliskan kalimat di atas karena argumen2 anda begitu lemah bahkan lebih lemah dr seorang bayi (infant)jadi argumen anda tidak akan sedikit pun mempengaruhi iman setiap pembaca situs ini, terlihat jelas dari setiap sesi diskusi anda dgn pak Stef, setiap argumen dr anda justru melemahkan apa yg ingin anda sampaikan dan kadang anda sendiri memberian sanggahan yg niatnya utk menetang argumen pak Stef tp tanpa anda sendiri sadari justru mendukung apa yg dikatan pak Stef, di sini nampak jelas bahwa argumen anda terlalu dipaksa atau dicari-cari, hanya untuk pembenaran diri, bukan utk mencari kebenaran,
Satu hal yg merupakan kesalahan fatal buat saudari sherly selama diskusi ini adalah pernyataan2 sherly yg sifatnya menuduh, menghakimi tanpa disertai bukti2, tuduhan meluluh, dari sini nampak jelas tidak adanya buah-buah kasih yg merupakan buah Roh Kudus dlm diri saudari sherly yg mengklaim bahwa seteleh pindah dr gereja katolik mendpt sukacita Roh Kudus namun sikap sherly dlm diskusi di site ini justru tidak menampakan buah2 Roh Kudus, bagaimana mungkin pembaca situs ini bisa tertarik dgn kebenaran yg anda sampaikan, jauh amat bedanya dgn pak Stef yg selalu memberikan argumen dgn lemah lembut sesuai pesan Kristus, tak pernah menuduh apalagi menghakimi, selalu konsisten dan percaya penuh pada kebenaran dan yg paling pantas disanjungi adalah sifat rendah hati dan tidak egois tp selalu setia pada kebenaran Kristus.
Saya sangat sependapat dengan saudara Salu, memang sangat nyata sekali postingan sherly dengan bapak Stefanus, ibarat sherly punya IQ 100 tetapi bapak Stefanus IQ 160, saya rasa orang normal yang baca diskusi ini bisa menilainya, sherly memberikan tanggapan yang selalu lemah dan selalu dapat di manfaatkan dengan sempurna oleh bapak Stefanus, sungguh sayang saudari sherly ini tidak dapat mengambil hikmah dari pengajaran dari bapak Stefanus dengan besar hati, tapi mungkin kita harus memaklumi saudari sherly kemungkinan dia lagi kebingungan dengan status nya saat ini sudah capek – capek pilih gereja lain, eh…tau – tau nya karena kurang mendalami ajaran Gereja Katolik jadinya sekarang kebingungan mendapatkan paparan kebenaran – kebenaran hakiki dari Gereja Katolik yang tidak dapat dibantah, mau bertahan di gereja lain bimbang banget, mau balik lagi ke Gereja Katolik malu….jadi sekarang ini dia berusaha mencari pembenaran diri.
Semoga saudari sherly mendapatkan bimbingan Roh Kudus dan menemukan kebenaran sejati, dan segera mengatasi rasa malu serta dengan bulat hati kembali ke pangkuan Gereja Katolik dan kembali mendapatkan kasih sayang keibuan dari Bunda Maria yang tercinta, Berkat Tuhan Yesus selalu menyertai saudari sherly, Amin.
[Dari Katolisitas: Mari, janganlah terlalu cepat menilai orang lain. Kita mendoakan mereka yang telah meninggalkan Gereja Katolik, namun tidak perlu menuding mereka dengan dugaan yang menyudutkan. Mari kita biarkan Roh Kudus memimpin kita semua kepada keseluruhan kebenaran, atas dasar kasih]
Dear Sherly dan salam kenal,
Kalau anda sudah membaca dan memahami alkitab, saya rasa semua pertanyaan anda dari a-z sudah ada jawabannya dan sudah diuraikan di web ini. Coba belajar lagi di sini lebih dalam. Pertanyaan 2 ini adalah pertanyaan (lebih ke tuduhan2) orang-orang Protestan kepada Katolik. namun sayang, semua tuduhan tersebut tidak beralasan karena kita percaya akan janji Tuhan Yesus akan melindungi JemaatNYa(GerejaNya-satu) bukan jemaat-jemaatNya(gereja-gerejaNya) dari kuasa alam maut. Sebagaimana Pengantin Pria(Tuhan Yesus Kristus) memiliki HANYA SATU pengantin wanita(JEMAATNYA=GerejaNya) maka dengan demikian Tuhan tidak memiliki banyak mempelai wanita(kecuali anda penganut poligami). Maka, tugas anda adalah menyelidiki manakah yang asli Pengantin Perempuan dari Tuhan Yesus dan manakah pengantin perempuan yang palsu. Sebenarnya caranya mudah: Carilah jemaat (gereja) mana yang pengajaran imannya berubah2 sesuai dengan maunya mood pembicara. Inilah gereja palsu itu! Gampang saja…anda mulai dari jaman Martin Luther dengan kawan2nya…….apakah ada pengajaran mereka yang tetap tidak berubah sampai sekarang? Silahkan anda cek satu per satu .
Dan, Gereja yang tetap tekun dan setia dalam pengajaran imanNya, inilah Pengantin Wanita yang satu itu.
Saudara Johanes,
Saya lihat anda masih tidak bisa membedakan antara “Gereja” (dgn huruf besar) dan “gereja” (dgn huruf kecil). Ini pelajaran yg saya dapat ketika di SD. “Gereja” dgn huruf besar adalah umat Tuhan semuanya – lebih mengarah kepada SPIRIT/JIWA KRISTIANI – termasuk UMAT Kristen, Katolik, Baptist, Adventist, Jehovah Witness etc. “gereja” dgn huruf kecil adalah organisasi.
Berhati2lah didalam mengidolakan “gereja” Katolik sebagai satu2nya mempelai wanita dari Tuhan – karena didalam kitab Wahyu dituliskan ttg mempelai wanita yg disesatkan.
Revelation (WAHYU) 17:4 And the bride was arrayed in purple and scarlet colour, and decked with gold and precious stones and pearls, having a golden cup in her hand full of abominations and filthiness of her fornication.
17:5 And upon her forehead [was] a name written, MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND ABOMINATIONS OF THE EARTH.
17:6 And I saw the woman drunken with the blood of the saints, and with the blood of the martyrs of Jesus: and when I saw her, I wondered with great admiration.
Disini (ayat 4) dikatakan bahwa wanita/mempelai wanita ini mengenakan pakaian merah dan ungu. Jubah2 para kardinal dlm gereja Katolik adalah merah, dan jubah2 para uskup adalah ungu. Pada ayat 6 dikatakan bahwa mempelai ini dimabukkan oleh darah2 para santo santa dan oleh darah para martir.
Jika anda mengaku agama Katolik adalah satu2nya mempelai dari Tuhan – maka mempelai/wanita yg berpakaian ungu dan merah di kitab Wahyu adalah agama Katolik. Agama mana lagi yg memakai warna merah dan ungu sebagai simbolnya, dan memakai emas/batu permata sebagai perhiasannya?
Revelation 17:9
This calls for a mind with understanding: The seven heads of the beast represent the seven hills where the woman rules. They also represent seven kings.
Kota Roma dikenal sebagai CITY OF THE SEVEN HILLS, dan dari saat Vatican resmi menjadi state (Kingdom inside a Kingdom – Vatican adalah state didalam negara Italy), sudah ada 7 Paus (pemimpin tertinggi kerajaan Vatican = Raja).
Apa pendapat anda? Ini hanya suatu kebetulan? Mempelai wanita berbaju merah dan ungu, memakai perhiasan emas, duduk diatas “city of the seven hills”
gereja Katolik adalah satu2nya mempelai wanita??? ataukah “GEREJA” dalam arti spiritual adalah mempelai wanita Tuhan.
Sherly
Shalom Sherly,
1. Agaknya pendangan anda memang tidak sama dengan pandangan Gereja Katolik tentang kata “Gereja”. “Gereja” dalam huruf besar memang artinya jemaat/ ekklesia, dan dalam hal ini Injil telah menyebutkan bahwa Kristus mendirikan Gereja/ jemaat-Nya di atas Petrus (Mat 16:18), dan kepemimpinan Rasul Petrus dan para penerusnya ini memang sampai sekarang ada di dalam Gereja Katolik. Lalu “gereja” dalam huruf kecil itu mengacu kepada bangunan gereja. Kalau kita mengatakan bahwa Gereja sebagai Mempelai Kristus itu hanya ada satu, disebabkan bukan mengidolakan Gereja Katolik. Tetapi, karena itu adalah pengajaran Yesus sendiri yang mengajarkan bahwa perkawinan hanya terdiri dari seorang laki- laki dan seorang perempuan (lih. Mat 19:5); maka sudah pasti, Ia akan memberikan teladan dalam hal ini. Yesus berkata, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (Gereja-Ku, dalam bentuk tunggal/ singular) dan alam maut tidak akan menguasainya. Maka, kasih Kristus kepada Gereja-Nya (bukan Gereja- gereja-Nya) itulah yang menjadi dasar dari kasih suami dan istri seperti yang disebutkan oleh Rasul Paulus dalam Ef 5:22-33.
2. Wahyu 17 memang menceritakan secara simbolis tentang seorang wanita (gunḗ, dalam bahasa Yunani) yang disesatkan, namun perikop ini sendiri menyatakan makna dari wanita tersebut, yaitu pada ayat ke 18, bahwa wanita itu adalah “kota besar yang memerintah atas raja- raja di bumi”, dan ini tidak mengacu kepada Gereja Katolik sebagai Mempelai Kristus, melainkan kepada kota Roma pada saat kitab Wahyu tersebut dituliskan di abad pertama. Kita ketahui bahwa kota Roma saat itu memang tempat diadakannya pembunuhan besar- besaran jemaat Kristen, terutama pada jaman pemerintahan Kaisar Nero.
Maka, memang benar bahwa binatang yang berkepala 7 dan bertanduk 10 itu adalah Kerajaan Roma. 1) 7 gunung di Roma 2) 7 raja-raja Romawi, mulai dari Kaisar Agustus, Tiberius, Gaius, Claudius dan Nero(n), dilanjutkan oleh Vespasian dan Titus. Domitian adalah yang ke-8, ialah yang hidup pada jaman Rasul Yohanes menuliskan kitab Wahyu, dan ialah yang dikenal sebagai “Kaisar Nero yang hidup kembali” karena kekejamannya yang menyerupai Nero. Kesepuluh tanduk di sini (seperti yang juga disebutkan dalam Dan 7:7) adalah kerajaan-kerajaan sekutu Roma. Binatang ini juga disebutkan dalam Wahyu 13:1.
Selanjutnya tentang topik, apakah Gereja Katolik adalah the Whore of Babylon, telah dibahas di sini, silakan klik; dan apakah binatang buas dalam Wahyu 13 adalah Gereja Katolik? sudah dibahas di sini, silakan klik.
3. Bahwa para kardinal ataupun para Uskup kadang memakai jubah berwarna merah dan ungu, itu tidak untuk dihubungkan dengan ayat ini. Karena warna merah kirmizi dan ungu dalam liturgi Gereja Katolik itu memiliki arti yang sebenarnya berkaitan dengan ayat- ayat yang lain dalam Kitab Suci. Kita ketahui warna merah kirmizi dan ungu juga menjadi warna- warna yang dipakai pada bait Allah/ kemah suci (lih. Kel 26:1); dan warna- warna yang dipakai oleh para imam suku Lewi (lih. Kel 28:5) pada saat mereka bertugas memimpin jemaat Allah. Warna- warna ini adalah pilihan Allah sendiri bagi imam-Nya dan bagi bait suci-Nya. Para kardinal dan uskup itu adalah para imam yang menjalankan tugasnya sebagai gembala umat Tuhan. Maka kalau Gereja Katolik memakai warna- warna tersebut, itu adalah karena Allah sendiri memilihnya.
Bahwa kemudian warna merah dan ungu tersebut dipilih untuk menjelaskan jubah pakaian wanita dalam Why 17, itu adalah untuk mengkontraskannya dengan jubah putih yang dipakai oleh para martir, yaitu “orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” (Why 7:13-14). Sebab memang oleh darah Kristus, dosa yang merah seperti kirmizi akan menjadi putih seperti salju (Yes 1:18).
4. Maka dalam menginterpretasikan ayat Kitab Suci memang kita perlu melihat konteksnya secara keseluruhan, agar tidak keliru. Dari konteksnya saja tidak mungkin Gereja Katolik (jika anda mengartikan perempuan itu sebagai Gereja Katolik) menjadi ‘mabuk’ oleh darah para martir. Gereja Katolik berduka atas penganiayaan dan pembunuhan putra-putrinya oleh pihak penguasa kota Roma, dan tidak mungkin menjadi mabuk/ berpesta pora karenanya.
5. Akhirnya, sebagai Mempelai Kristus, Gereja memang hanya ada satu, Gereja Katolik. Namun hubungan persekutuan seorang beriman dengan Gereja Katolik dapat terjadi secara penuh (jika ia menjadi anggota Gereja Katolik dan hidup sesuai dengan iman Katolik) dan tidak penuh (jika ia tidak menjadi anggota Gereja Katolik).
Konsili Vatikan II Unitatis Redintegratio 3 (Decree on Ecumenism) mengajarkan demikian,
Maka Sherly, benar bahwa Gereja Katolik menganggap bahwa hanya ada satu Gereja sebagai Mempelai Kristus, sebab memang itulah yang diajarkan Kristus dalam prinsip perkawinan. Namun demikian bukan berarti bahwa Gereja Katolik menganggap rendah gereja- gereja di luar Gereja Katolik, sebab semua umat yang sudah dibaptis dalam nama Allah Bapa Putera dan Roh Kudus dapat dikatakan sebagai saudara- saudari di dalam Kristus, dan berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik, walau persekutuan ini tidak sempurna.
Demikian yang dapat saya sampaikan kepada anda, semoga dapat juga menjadi masukan bagi anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Halo Ingrid,
1. Tulisan anda: “karena itu adalah pengajaran Yesus sendiri yang mengajarkan bahwa perkawinan hanya terdiri dari seorang laki- laki dan seorang perempuan (lih. Mat 19:5); maka sudah pasti, Ia akan memberikan teladan dalam hal ini. Yesus berkata, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (Gereja-Ku, dalam bentuk tunggal/ singular)”
– Anda bilang mempelai wanita hanya ada satu, lalu menjelaskan “diatas batu karang ini didirikan Gereja (huruf besar)”, dan karena gereja Katolik didirikan diatas Petrus maka dialah satu2nya mempelai tsb.
– Di penjelasan saya yg lain saya katakan: Petrus = batu karang = iman Kristiani (yg mengakui Yesus sebagai Juru Selamat/Messiah) yg sekokoh batu karang (kuat/tidak tergolakkan). Jadi yg dimaksud Gereja oleh Yesus disini adalah JEMAATNYA/UMATNYA YG MEMPUNYAI IMAN SEKOKOH BATU KARANG.
– Jadi, mempelai wanita yg hanya satu itu BUKANLAH gereja (organisasi) Katolik yg didirikan diatas Petrus, melainkan JEMAATNYA yg beriman kokoh.
– Mempelai wanita = SEMUA UMAT KRISTIANI (Katolik//Kristen/Baptist dll – dari 34000 denominasi yg anda sebutkan) YANG MEMILIKI IMAN SEKOKOH BATU KARANG, bukan hanya gereja Katolik (organisasi, gereja dgn huruf kecil) sebagai satu2nya. Semoga ini bisa mengganti persepsi anda.
2. Pada saat Wahyu diberikan kepada Yohanes di pulau Patmos, Wahyu (REVELATION) ini MENGARAH KE MASA DEPAN (setelah zaman Yohanes), dan Wahyu 17 (dimana ditemukan ttg wanita ini) adalah SETELAH TERJADINYA 7 MALAPETAKA BESAR.
Jadi jika anda mengatakan ini sudah terjadi pada zaman kaisar Nero, adalah tidak benar. 7 cawan murka Allah BELUM dibuka pada saat kaisar Nero berkuasa. Sehendaknya kita bijaksana dalam melihat pesan di Wahyu.
Revelation (WAHYU) 17:4 And the bride was arrayed in purple and scarlet colour, and decked with gold and precious stones and pearls, having a golden cup in her hand full of abominations and filthiness of her fornication.
17:5 And upon her forehead [was] a name written, MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND ABOMINATIONS OF THE EARTH.
17:6 And I saw the woman drunken with the blood of the saints, and with the blood of the martyrs of Jesus: and when I saw her, I wondered with great admiration.
17:9 This calls for a mind with understanding: The seven heads of the beast represent the seven hills where the woman rules. They also represent seven kings.
– Kata mabuk kepayang (drunken) kerap dihubungkan dengan kenikmatan/kesukaan/kebanggaan. Bayangkan pengertian kata ini: MABUK HARTA (yg artinya kesukaan/kesenangan/kebanggaan akan harta). Kata “MABUK oleh darah santo/santa/martir berarti KESENANGAN/KEBANGGAAN akan darah martirnya. Kita ketahui bahwa gereja katolik sangat mengagungkan santo/santa/para martirnya. Jadi wanita yg dilihat Yohanes ini BISA berarti gereja Katolik – Jika anda membaca ayat selanjutnya dikatakan bahwa Yohanes SURPRISED/terkejut/tidak percaya.
Jabaran saya diatas tsb tidak ada yg tahu kebenarannya (Asumsi diatas dikatakan oleh BIBLE SCHOLARS) tetapi SEBAIKNYA KITA SELALU MOHON BIMBINGAN ROH KUDUS, karena Paus adalah manusia – dan anda tahu kalau gereja Katolik pernah disesatkan di abad pertengahan. Kita tidak berkata bahwa setan tidak bisa merasuki Paus. Jika anda merasa ada yg salah akan doktrin gereja, terutama pada saat akhir zaman sudah dekat (skrg banyak tanda2nya), maka BERDOALAH mohon bimbingan Roh Kudus.
Anda bisa mendebat saya lagi – tetapi ini pesan pribadi saya terhadap anda. Ingat, Paus adalah manusia belaka.
– Karena kebanggaan anda akan Santo Santa, maka bacalah: Prophecy of St Malachy
“According to the prophecy, the current Pope (Benedict XVI may be the second last Pope – Gloria Olivæ (“Glory of the Olives”). The Last Pope is named Petrus Romanus”
(Paus Benedict XVI adalah paus KEDUA dari terakhir).
Dan kata terakhir dalam prophecy itu adalah:
“In the final persecution of the Holy Roman Church there will reign Peter the Roman, who will feed his flock amid many tribulations, after which the seven- hilled city will be destroyed and the dreadful Judge will judge the people. The End.”
SIAPKAH ANDA? Teruslah mohon bimbingan Roh Kudus dan hati2 terhadap doktrin2 gereja.
sherly
Shalom Sherly,
1. Mengenai satu Gereja sebagai mempelai Kristus (the Bride of Christ)
Kalau anda mempelajari sejarah, anda akan mengetahui bahwa polemik interpretasi Mat 16:18 hanya terjadi setelah jaman gereja Protestan yang memang tidak mengakui keutamaan Rasul Petrus (the primacy Peter) di antara para rasul yang lain. Hal ini sudah pernah saya ulas dalam artikel Keutamaan Petrus (bagian 1), silakan klik; dan juga tentang Petros dan Petra, silakan klik.
Maka saya juga mengetahui adanya interpretasi yang anda sampaikan tersebut, yang memang menjadi interpretasi umum gereja- gereja non- Katolik, sejak jaman reformasi Protestan. Interpretasi Gereja Katolik sangat jelas di sini, bahwa Tuhan Yesus mendirikan Gereja (jemaat)-Nya di atas Rasul Petrus, oleh karena pengakuan imannya yang kokoh bagaikan batu karang bahwa Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Interpretasi ini secara konsisten diajarkan oleh para Bapa Gereja, sejak abad awal, sehingga inilah yang diajarkan sampai sekarang oleh Gereja Katolik.
Sesungguhnya para ahli Kitab Suci dari gereja- gereja non Katolikpun sekarang ini mulai mengakui bahwa teks Mat 16:18 mengacu bahwa Gereja Katolik didirikan di atas Rasul Petrus (bukan hanya atas iman yang kokoh sebagai batu karang). Simaklah apa yang dikatakan oleh W.F. Albright, seorang ahli Kitab Suci (non- Katolik) yang dikenal secara internasional sebagai “the dean of biblical studies” :
Albright tidak sendirian dalam mengatakan hal ini, sebab beberapa ahli Kitab Suci Protestan yang lain, yang juga mempelajari teks aslinya, akhirnya juga sampai kepada kesimpulan ini. Silakan klik di link ini untuk membaca pengajaran mereka tentang topik Mat 16:18-19 ini.
Jadi, mempelai wanita yang dimaksudkan sebagai mempelai Kristus, tetaplah Gereja yang didirikan Kristus di atas Rasul Petrus, dan Gereja ini sekarang ada dalam Gereja Katolik; karena Gereja Katolik memiliki jalur apostolik yang terus berlangsung sejak kepemimpinan Rasul Petrus. Namun memang kesatuan dengan Gereja Katolik ini dapat terjadi secara sempurna (dengan menjadi anggotanya) ataupun tidak sempurna (jika tidak secara fisik menjadi anggotanya, namun secara rohani tergabung dengannya).
2. Tentang Kitab Wahyu
Kitab Wahyu 17 dituliskan berdasarkan penglihatan Rasul Yohanes di pulau Patmos, yang dituliskan dengan gaya penyampaiannya yang sarat dengan lambang- lambang. Sebagian memang dituliskan untuk menggambarkan kejadian pada saat itu (misalnya tulisan kepada tujuh gereja di Asia Kecil lih Why 2 dan 3); namun juga sebagai nubuat untuk masa mendatang. Sebagian dari nubuat itu sudah terjadi, walaupun masih juga dapat terjadi di waktu yang akan datang, dengan prinsip yang sama. Seperti misalnya adalah tentang Antikristus, karena kita mengetahui perwujudan Antikristus ini sudah berkali- kali terjadi di sepanjang sejarah manusia, yang akan mencapai puncaknya sebelum akhir dunia terjadi.
Dengan demikian, bahwa Antikristus sudah terjadi di jaman Kaisar Nero dan penerusnya yaitu Kaisar Domitian yang disebut sebagai Kaisar Nero yang hidup kembali, karena kekejamannya yang sangat menyerupai Nero, bukanlah interpretasi yang tidak benar. Rasul Yohanes sendiri mengatakan bahwa pada saat suratnya ditulis, telah bangkit banyak antikristus (1 Yoh 2:18). Maka hal ketujuh cawan murka Allah itu memang dapat dikatakan sebagai telah terjadi (pada masa kebakaran besar- besaran kota Roma pada tahun 64 yang memang telah menghancurkan hampir seluruh kota tersebut); namun masih juga dapat terjadi lagi, pada akhir dunia nanti, tentu dengan skala yang lebih luas.
Maka demikianlah pengertian tentang Antikristus menurut Gereja Katolik:
Ya, benar, kita harus bijaksana dalam mengartikan kitab Wahyu, justru karena saratnya kitab itu dengan simbol- simbol, sehingga kita perlu melihat kaitannya dengan ayat- ayat lain dalam Kitab Suci. Dengan melihat kaitannya dengan ayat- ayat yang lain, maka seseorang tidak akan secara tergesa- gesa menyangka bahwa Pelacur besar yang disebut dalam Why 17:5 adalah Gereja Katolik Roma; hanya karena melihat adanya penggunaan warna merang kirmizi dan ungu pada pakaian Paus dan imam- imam Katolik, ataupun menghubungkannya dengan perkataan mabuk oleh darah para martir.
Kata ‘mabuk’ (asal kata Yunaninya adalah methúō) yang dipakai di ayat Why 17:6 juga dipakai di ayat Why 17:2 yaitu, “Dengan dia (perempuan/ pelacur tersebut) raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.” Maka konteks kata mabuk di sini sebenarnya bukan mabuk ‘kebanggaan’, namun lebih kepada kondisi terpuruk dalam dosa percabulan, atau konotasi ‘haus darah’ yang disebutkan pada ayat Why 17:6. Namun memang di ayat- ayat lainnya dalam Kitab Suci kata ‘mabuk’ ini ada yang berarti mabuk cinta/ kepayang, namun kata asli yang dipakai tidak sama dengan kata ‘mabuk’ pada Why 17:2, 6 (seperti pada Kid 5:1, namun kata yang dipakai adalah šāṯāh, bukan methúō ataupun pada Yes 29:9, namun kata yang yang dipakai adalah sāḵar dan bukan methúō).
Seandainya-pun anda masih tetap ingin mengartikan kata ‘mabuk’ ini dengan mabuk kepayang/ kesenangan atau kebanggaan, saya ingin bertanya, apakah anda sendiri sebagai umat Kristen tidak bersyukur dan ‘berbangga’ atas adanya banyak orang Kristen terutama para rasul Kristus yang rela menyerahkan nyawa mereka demi iman mereka kepada Kristus? Ya, kita berkabung atas kematian mereka, namun kita sesungguhnya layak berbangga atas pengorbanan mereka, yang mereka lakukan demi kasih mereka kepada Tuhan. Sebab dengan kematian mereka yang sedemikian itu mereka menjadi semakin serupa dengan Kristus; dan memberi kesaksian akan kebenaran iman Kristiani. Maka ‘berbangga’ di sini konteksnya adalah ‘bermegah’ atas ketabahan iman Gereja menghadapi segala penganiayaan dan penindasan (lih. 2 Tes 1:4), karena mengatahui bahwa pengorbanan para orang kudus itu malah akan menguatkan iman para beriman yang masih hidup di dunia.
3. Maka memang benar bahwa Kitab Wahyu dapat menimbulkan banyak interpretasi, tetapi alangkah bijaksananya, seperti saran anda sendiri, agar kita mempelajarinya terlebih dahulu dan mohon bimbingan Roh Kudus, untuk memahaminya. Seandainya ini dilakukan, saya percaya anda tidak akan terlalu cepat mengatakan bahwa Pelacur Besar Babilon (the Whore of Babylon) itu adalah Gereja Katolik. Sebab dengan berkata demikian sesungguhnya anda secara tidak langsung menganggap semua umat Katolik tidak termasuk dalam bilangan Jemaat Kristus (yang beriman kokoh), dan anda mengkontradiksi sendiri interpretasi/ pemahaman anda akan ayat Mat 16:18, yang anda tuliskan di point 1: “Mempelai wanita = SEMUA UMAT KRISTIANI (Katolik/Kristen/Baptist dll – dari 34000 denominasi yg anda sebutkan) YANG MEMILIKI IMAN SEKOKOH BATU KARANG, bukan hanya gereja Katolik (organisasi, gereja dgn huruf kecil) sebagai satu2nya.” Padahal sejarah sendiri mencatat bahwa Gereja yang sudah ada sejak jaman Rasul Petrus dan bertahan sampai sekarang adalah Gereja Katolik.
4. Mengenai nubuat St. Malachy
Ya, saya juga mengetahui adanya nubuat tersebut. Kita tidak pernah mengetahui kapan saat persisnya Tuhan Yesus akan datang kembali di akhir dunia. Maka tugas kita adalah agar senantiasa berjaga- jaga, dan berjuang untuk hidup kudus dalam kasih kepada Allah dan sesama.
Terima kasih anda sudah mengingatkan saya. Ya, saya akan berhati- hati, tetapi bukan terhadap doktrin Gereja Katolik, namun justru kepada ajaran yang berdasarkan pemahaman pribadi yang tidak sesuai dengan doktrin Gereja Katolik. Karena saya percaya Gereja Katolik sudah diberi kuasa oleh Kristus sendiri untuk mengajarkan ajaran iman dan moral yang tidak mungkin sesat, dan saya percaya dengan teguh atas janji Kristus tersebut.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
maaf Sherly, bagi saya hanya ada satu Gereja, yaitu Gereja Katolik dan ada banyak gereja yaitu gereja gereja diluar Katolik yang tidak memiliki kepenuhan iman . Itulah alasan saya mengapa menulis Gereja dengan gereja. Terimakasih sudah mengingatkan saya kan pelajaran SD, tapi saya sendiri belum lupa akan pelajaran itu . Setelah iman saya bertumbuh saya bisa membedakan mana Gereja dan mana gereja. Penafsiran anda akan kitab wahyu sangat tekstual sekali. Coba belajar kitab Wahyu dengan tidak terlalu tekstual ya…karena kitab Wahyu termasuk dalam kitab dengan gaya bahasa prosa. Kalau anda mantan Katolik. silahkan beli buku katekismus Gereja Katolik dan silahkan belajar ulang dari sana. Jangan sampai anda salah jalan kalau belum mengerti ajaran Katolik tapi anda mencelanya justru dari ketidakmengertian anda. Semoga Roh Kudus membantu anda.
Setelah membaca argumen saudara Shirley dan penjelasan katolisitas kepadanya, semakin mencintai Agama Katolik dengan Gerejanya yang Kudus, Satu, dan Apostolik. Dan masih bersatu dalam pimpinan bapak Paus.
Ay
Dear all,
saya jd tertarik u/ ikut serta dlm diskusi ini! kebetulan sy tinggal di Sydney, dan sy melihat Gereja Katolik (GK) lokal ok, CIC (Catholic Indonesian Community) jg berkembang, thn 2008 World Youth Day (WYD) di Sydney jg sangat meriah, dimana Paus, para Pastor dan Suster dan seluruh kaum muda (umat) Katolik dari seluruh dunia berkumpul, yg melibatkan peranserta pemerintah setempat, dan konjen RI dan staf pun ikut merayakan misa bersama. Saat2 WYD tsb terasa keagungan GK.
bbrp wkt yg lalu, sy pernah ikut dlm acara2 non katolik (krn ajakan teman), awalnya sy senang mendengar kotbah pendeta2, ttp lama kelamaan bnyk keganjalan yg sy rasakan, misalnya pengertian “berkat” yg hny berorientasi kpd hal2 duniawi/ materi, dll msh bnyk yg tdk perlu sy bahas disini, membuat sy ingin melihat dr sisi ajaran GK (yg seblmnya sy pikir katolik dan kristen non katolik sama) ternyata stlh sy pelajari dan renungkan, sy sgt bersyukur bhw apa yg telah sy miliki adalah yg terbaik, bhw ajaran GK yg sgt mendalam, lengkap dan konsisten.
so buat teman2 kristen non katolik, seblm berkomentar yg sering malah mendiskreditkan agama lain (katolik), ada baiknya dgn rendah hati mencari tahu dan mengerti ajarannya dgn lengkap, tdk sepotong2 dan tdk dgn kebencian, emosi, yg justru sikap itu akan mengabaikan ajaran kasih Tuhan Yesus sendiri.
buat teman2 katolik, mari kita semakin mengimani iman Katolik kita, yg akan kita bagikan kpd sesama, sehingga mrk berada dlm kebenaran yg sesungguhnya. Kita jg boleh bangga, sb justru pemimpin2 kita mendidik agar kita menghormati dan mendoakan agama lain yg berbeda (tdk pernah sekalipun pastor2 menjelek2an ajaran agama lain, hal ini seharusnya dpt menggugah hati nurani kita semua/ umat, akan kebijaksanaan yg sejati.
buat tim katolisitas, sy sgt berterima kasih dan kagum atas kesabarannya untuk menjelaskan satu persatu dgn detail dan ilmiah setiap pertanyaan2 (wlpun kadang sgt menjengkelkan dan melelahkan).
God Bless!!!
Dear Veronica,
Saya yakin anda hanya ikut ke gereja lokal Kristen Indonesia saja, yg terus terang saya akui ajaran2nya tidak benar karena hanya mengagungkan materi/harta saja.
Pernahkah anda mengunjungi Hillsong Church?
Tahukah anda bahwa saya adalah tim pengurus World Youth Day, dan keterlibatan saya dalam kepengurusan World Youth Day tidak bisa menahan saya untuk pindah ke agama Kristen Pentekosta (saya tidak pindah sebagai Protestan/Lutheran).
sherly
Shalom Sherly dan rekan-rekan semua,
Terima kasih atas semua komentarnya. Mari, kita bersama-sama mencoba untuk memberikan komentar yang membangun diskusi yang sehat. Untuk itu, kita harus berfokus pada dogma dan doktrin dan tidak perlu untuk berdiskusi tentang pribadi. Dengan demikian diskusi dapat menjadi lebih obyektif dan tidak subyektif. Semoga dapat diterima oleh semua.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
@ Sherly :
kalau menurut anda, gereja lokal Kristen Indonesia ajaran2nya tidak benar. apakah yang diajarkan oleh gereja anda? sehingga anda anggap benar (karena kalau tidak benar, pasti anda tidak akan disana bukan?)
@sherly:
satu organisasi saja tidak sama.. jadi dibimbing oleh roh kudus hanya klaim saja kan? disinilah perbedaannya dengan gereja katolik yang satu- dengan gereja lainya. saya ga mengatakan paling benar, karena itu subyektif. [Dari Katolisitas: kita mengimani bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik yang didirikan oleh Kristus, di atas Rasul Petrus. Ini adalah fakta yang sebenarnya bersifat obyektif] tapi, secara nalar gereja mana yang lebih kompak, dan kredibel?
Shaloom Sherly,
Sy sangat berterimakasih kpd anda,karena berkat diskusi panjang anda(yg mewakili iman Kristen anda) dg pak Stef (yg mewakili iman Kristen Katholik) yang cukup panjang dan melelahkan menurut sy mampu membuka mata hati sy akan kebenaran iman Katholik yg sy imani skrg.
Jujur dulu sy merasa biasa2 sj mjd org Katholik,bhkn malah ‘kagum’ dg jemaat gereja Kristen non-Katholik yg sy anggap dulu lbh hebat imannya drpd jemaat Katholik. Jadi mgk istilah “rumput tetangga jauh lebih hijau” rasanya pas utk menggambarkan kekaguman sy tsb.
Sy memang agak telat membaca diskusi panjang ini,karena sy pendatang baru di situs ini.
Sebagai pembaca,sy membayangkan(berdasarkan cara penulisan,cara jwb dan cara berargumentasi anda berdua). Ada dua orang (Anda&pak Stef) yg saling berargumentasi sbg berikut:
Anda dtg ke rumah pak Stef,ketok2 sambil berkacak pinggang,sambil bicara dg gegabahnya,bla…bla…bla…
Pak Stef mempersilahkan anda masuk untuk duduk,berbicara baik2.
Anda mau duduk,tapi anda tdk bisa menahan emosi anda,mengatakan ana ini itu…
pak Stef menanggapinya dg sgt baik,cool dan tdk terpancing sekalipun.
Anda semakin ngotot(barangkali matanya sdkt melotot dan rambutnya ikut berdiri)saking marahnya…karena anda sering menggunakan kata seru dan huruf kapital.
Tapi pak Stef tdk pernah terpengaruh,tetap sabar,kalem,cool dan sangat terpelajar dlm berbicara.
(itu adalah imajinasi sy yg membaca diskusi kalian)
[Dari Katolisitas: Ini adalah imajinasi Anda, tetapi memang belum tentu betul, terutama jika Sherly tidak tahu bahwa dengan menggunakan huruf kapital dalam bahasa korespondensi internet, menandakan kemarahan]
Dari situlah,mulai tumbuh rasa simpati,bangga sy thd iman Katholik sy sendiri,betapa diserang apapun,dicari ‘cacat dan cela’nya sekalipun…semua mental.
Sy sgt berterimakasih kpd saudari Sherly karena justru Saudari lah yg membantu men-cemerlangkan,meng-kilaukan apa itu ajaran Katholik.
Betapa Saudari jg membantu para pembaca yg mgk hanya setengah2 mengimani katholik spt sy,menjadi lebih tau,lebih paham dan lebih mantap lagi utk tdk meninggalkan Gereja Katholik spt anda.
Anda juga yg meyakinkan sy,menyadarkan sy betapa “rumput” di halaman sy sendirilah yg paling hijau,yang paling indah.
Terimakasih juga kpd pak Stef(jg bu Ingrid),sy sangat salut dan bangga dg semua tanggapan2 anda yg sgt baik,lemah lembut,penuh kasih dan santun(buah Roh Kudus) thd komentar2 yg mendiskreditkan ajaran Katholik di semua artikel di situs ini.Sy yakin,dlm menjawab Roh Kuduslah yg membimbing kalian.
[Dari Katolisitas: Terima kasih atas apresiasi Anda, dan kami mohon doa Anda untuk kelangsungan karya kerasulan ini]
Semoga kalian senantiasa memancarkan sinar Kasih, krn Kristus adalah Kasih itu sendiri.Amin
Berkah Dalem
Hallo teman2 sesama home sweet rome mari kita semakin kuat berjuang mempertahankan kerajaan katholik roma didunia jangan sampai kita terkecoh oleh ajaran2 yang mengatakan dirinya alkitabiah tapi justru sangat tidak alkitabiah. maju terus para pengurus web ini. Amin……………….
menyambung tanggapan dari saudara/i kita yang protestan, terutama yang awalnya katolik lalu berpindah ke kristen, saya mau sharing…dulu saya adalah katolik predikat, yang cuma dateng kegereja saat paskah dan natal saja, namun roh kudus yang tercurah dalam saya terus mencari Tuhan, bukan dalam gereja lain yang amat sangat berbeda, saya mengubah sudut pandang iman saya bukan terfokus akan apa yang saya dapat, tapi berfokus pada apa yang saya berikan pada Tuhan dalam kasih saya yang secuil ini. jujur saya iri pada saudara/i yang protestan atas keteguhan imannya, saya merasa iman saya saja belum 10% dari mereka yang protestan. tapi yang mau saya terangkan bukan kelebihan masing2 gereja, tapi kekuatan iman kita yang kita anut sejak semula…jika semula kristen, bagaimana menjaga agar terus kristen, jujur saat saya melihat debat antara kristen dan katolik saya sedih, mengapa sejarah membuat banyak orang pandai dari berbagai masa mau menyentuh keilahian Tuhan. tidak cukupkah kita mengasihi Tuhan dengan sederhana? cukupkanlah kita dengan apa yang kita punya, bukan berarti kita tidak perlu tahu tentang kebenaran Tuhan, tapi saat kita sudah merasa akal kita tidak bisa menjangkau keilahian, ya sudah, minta bimbingan roh kudus dan minta maaf atas kekurangan kita sebagai manusia yang tidak bisa menjangkaunya. saya tidak mengerti mengapa sampai ada pemikiran gereja yang datangnya dari manusia bisa melebihi kebenaran yang datangnya dari Yesus sendiri?? juga belum lagi dari berbagia agama non kristiani, saya merasa minder atas kurangnya pengetahuan saya akan misteri iman, namun saya terus berusaha mencari kebenaran tanpa mencari kesalahan, jika saya mencari kebenaran dari kesalahan saya pasti sudah membuat agama sendiri yang saya yakini bahwa saya adalah tuhan, tapi kasih setiaNya besar bagi yang percaya kepadaNya… jujur siapa sih yang tidak mau kalau seluruh dunia mempunyai satu agama saja? tapi biarlah iman kita yang menunjukkan seberapa pantasnya kita dihadapanNya sebenarnya katolik dan kristen yang diperdebatkan sih? apakah Tuhan yang kita sembah itu berubah? apakah Tuhan itu majemuk? marilah kita berdoa pada apa yang kita yakini maka Tuhan sendirilah yang akan menunjukkan jalannya. Tuhan melihat yang didalam hati.
bagi yang katolik dan merasa lapar akan firman mengapa tidak ikut komunitas?adorasi?
hukum awal kan taurat musa, kalau kita memang mengimani Tuhan yang menurunkan taurat, ya ikuti hukum taurat, karena taurat adalah akar hukum dari yahudi,kristiani,juga islam…
saya sih tidak masalah banyak teman yang seiman, yang penting toleransinya bahkan saya tidak merasa heboh saat teman saya pindah gereja, karena itu yang dia imani, saya cuma bisa mendoakan supaya Tuhan memberikan yang terbaik, seperti perintah Tuhan pada paulus untuk makan daging yang haram dimatanya, apakah itu masuk akal? karena Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita.
mari kita menjadi anak-anak Allah seperti tertulis dalam Mat. 5:9;anak2 yang membawa damai.
mohon maaf atas comment yang tak berhubungan ini, tapi jujur saya sedih saat orang terlalu mengagungkan agamanya dan menyalahkan agama yang lain. apakah ada yang tahu agama apa yang benar2 baik? hanya Tuhan yang tahu dan merencanakan semua yang terbaik pada anak-anakNya. jadi berbangga dalam hatilah saat mengetahui ajaranmu benar dan jangan mencari-cari kesalahan.
sebab semua agama baik, mana ada agama yang menyuruh membunuh sesamamu? imanilah agamamu dengan kasih dari dirimu dan berusahalah sekuat tenaga pada iman akan agamamu dan percayalah pada Tuhan pencipta alam
janganlah kamu menganggap dirimu bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan(Ams. 3:7)
Tuhan memberkati semoga bisa mengubah persepsi kita, ingat ini forum katolik, dan semua yang ada disini benar menurut katolik, dan kita tidak bisa berbantah padahal ada bukti. shalom.
Shalom Gunawan Wijaya,
Terima kasih atas tanggapannya. Tidak menjadi masalah kalau setiap orang mempunyai perbedaan pendapat, apalagi kalau mempunyai latar belakang agama yang berbeda. Yang penting adalah setiap orang harus belajar untuk menyampaikan kebenaran dengan baik. Dan bagi kita umat Katolik, kita harus siap sedia, jika ada orang yang ingin mengetahui iman Katolik (lih. 1 Pet 3:15). Jadi, bersama-sama, mari kita sikap perbedaan dengan baik, percaya bahwa Yesus yang adalah Kebenaran (lih. Yoh 14:6) akan membimbing masing-masing pribadi yang menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadinya. Kita harus menganggap bahwa yang masuk ke site ini adalah orang-orang yang tulus mencari kebenaran, hanya cara menyampaikannya berbeda-beda. Setelah kita mencoba mempertanggungjawabkan iman kita, maka kita serahkan Roh Kudus untuk berkarya. Dan diskusi seperti ini, justru membuat kita semakin mendalami iman Katolik kita. Kita tidak perlu takut akan adanya perbedaan dan pertanyaan dari umat agama lain, karena kita percaya bahwa kebenaran penuh ada di dalam Gereja Katolik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
salam dalam kasih Tuhan. Selama saya menganut agama katholik saya banyak bergaul dengan teman2 yang berbeda agama. saya juga mempelajari agama2 tersebut apalagi dengan saudara kita yang terdekat, kalau saya membaca tulisan tulisan yang ada didalam buku2 mereka sangat2 sekali menyerang iman kita apalagi ada sekte2 tertentu. tapi kalau kita sendiri kita sangat menghormati agama diluar katholik. jadi yang kita lakukan disini hanyalah mempertahankan apa yang kita imani. tidak ada salahnya kita hanya mempertahankan apa yang kita imani.semoga pak Gunawan Wijaya paham akan hal ini Gbu………
Shalom, tarsisius didik.
Maaf saya cuma mau bertanya sedikit :
Tolong jelaskan perbedaan memperingatkan dengan menyerang ? terimakasih.
Setelah dirimu diselamatkan, Jadilah saksi Kristus.
menyerang berarti sangat tidak mau tahu atau toleran terhadap orang yang tidak seiman, kami orang katholik ajarannya tidak perlu diingatkan, karna sudah terbukti 2000th lebih…. [diedit]. orangnya boleh diingatkan tapi ajarannya jangan bro………… sudah mantap……………..Amin Gbu.
Shalom Pak Gunawan Wijaya, salam kenal dari saya.
Terimakasih atas perhatian dan keprihatinan bapak terhadap perbedaan pendapat didalam kita mengisi hidup saat ini sebagai para pengikut Tuhan Yesus Kristus.
tentang saudara” kita termasuk saya pribadi yg tadinya beragama Katolik dan akhirnya berpindah “gereja” Kristen, bukan bermaksud utk menarik saudara/i yg masih beragama katolik utk mengikuti jejak kami, melainkan baiklah ini menjadi satu masukan yg positif dalam perbaikan Instansi Gereja Katolik supaya mereka jug melihat kenyataan dan menyadari serta mencari solusi yang terbaik atas peristiwa ini. (mengapa banyak kaum muda yg berpindah gereja dari katolik ke gereja kristen). apakah masukan ini dianggap negatif oleh tim katolisitas, bagi kami gak masalah karena itulah fakta yg hendak kami sampaikan.
Benar bapak bahwa kita semua yg mengaku sbg Pengikut Tuhan Yesus Kristus harusnya berfokus kepada : Apa yang bisa saya persembahkan utk TUHAN YAHUVEH dalam nama Putera-Nya yang terkasih YAHSHUA HaMASIACH.
pak gunawan : apakah Tuhan yang kita sembah itu berubah?
indah : Tidak. bahwa TUHAN YAHUVEH tidak pernah berubah dari permulaan zaman, saat ini sampai selama-lamanya, tetapi manusilah yang berusaha merubah siapakah TUHAN yang sesungguhnya dengan berdasarkan pemikiran manusia yg haus akan kekuasaan.
pak gunawan : apakah Tuhan itu majemuk?
Indah : Tidak. bahwa TUHAN itu ESA. (meskipun DIA memiliki banyak sebutan akan nama-Nya).
Pak Gunawan : jujur siapa sih yang tidak mau kalau seluruh dunia mempunyai satu agama saja?
Indah : Maaf pak, dari mulanya TUHAN tidak pernah menurunkan yg namanya agama. (kalau iya berarti TUHAN itu hanya mengakui 1 golongan agama saja dari-Nya, tetapi agama apakah itu ?).
kalau katolik mengaku bahwa Tuhan menyatakan kepenuhan-Nya ada dlm gereja Katolik, sedangkan Islam juga mengklaim kebenaran TUHAN Allah ada didalam agama Islam maka ada 2 agama yg resmi diakui berasal/diturunkan oleh TUHAN utk dianut oleh umat manusia di bumi ini).
pak gunawan : jadi berbangga dalam hatilah saat mengetahui ajaranmu benar dan jangan mencari-cari kesalahan.
Indah : maaf pak bukan mencari” kesalahan, kalau cuma berbangga dalam hati maka dimanakah itu tugas n tanggungjawab kita sebagai murid Tuhan Yesus Kristus yg sudah dibenarkan oleh darah-Nya yg tercurah dikalvari utk memberitakan kebenaran INJIL-NYA yang suci kepada setiap orang yg belum mengerti akan kebenaran FIRMAN-NYA, bahkan INJIL itu tetap harus diwartakan kepada saudara/i kita yg mengaku sdh mengenal Tuhan Yesus Kristus, tetapi mereka masih bersandar/berpegang dengan ajaran yg tdk pernah diperintahkan oleh Tuhan Yesus sendiri utk mereka lakukan.
Pak Gunawan : sebab semua agama baik, mana ada agama yang menyuruh membunuh sesamamu?
Indah : Benar pak semua agama itu baik, tetapi belum tentu yang baik itu benar dan berkenan kepada TUHAN YAHUVEH pencipta alam semesta dan kita manusia.
Kalau sekedar baik saja maka itu tdk cukup utk kita manusia dapat masuk ke dalam Kerajaan-Nya yang kekal mulia di sorga nanti, dimana tempat itu disediakan bagi setiap orang (agama apapun) yang percaya dan menerima/mengakui bahwa YESUS KRISTUS lah HAMASIACH (Juru Selamat) kita satu-satunya dan tidak ada yg lainnya yang sejajar dg Pengorbanan tubuh dan darah Kristus sbg korban tebusan seluruh dosa manusia yg berkenan kepada ALLAH BAPA (TUHAN YAHUVEH).
Pak Gunawan : Tuhan memberkati semoga bisa mengubah persepsi kita, ingat ini forum katolik, dan semua yang ada disini benar menurut katolik, dan kita tidak bisa berbantah padahal ada bukti.
Indah : ya pak, saya juga sadar bahwa ini forum milik Katolik dan semua yg diajarkan disini sudah dianggap benar menurut katolik, dan kita tidka bisa berbantah meskipun ada bukti yang bisa disampaikan utk mengkoreksi hal-hal / ajaran yg tdk sesuai dengan Ajaran sehat sebagaimana telah diajarkan oleh Tuhan YESUS KRISTUS sendiri.
kalau demikian betapa egoisnya ajaran ini, lalu dimanakah kerendahan hati sbg pengikut Kristus ?
Bukankah ada lagu yang sangat indah utk slalu mengingatkan siapa n apa tugas kita yaitu : Setelah dirimu dislamatkan, Jadilah Saksi Kristus. (Jadi saksi Kristus yang bangkit dan Hidup dari kematian, dan bukan jadi saksi para kudus yg meninggal meskipun mereka saat ini sudah mengalami kebangkitan oleh karena Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus)
Sekian tanggapan saya dan terimakasih. Tuhan Yesus Kristus segera datang, mari berjaga-jaga dalam pengajaran yang benar hanya didalam nama-Nya yang agung dan Kudus serta berkuasa. shalom…
Shalom Indah,
Terima kasih atas masukannya yang dibuat untuk kemajuan Gereja Katolik. Memang kami menyadari ada yang berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain. Namun, juga harus disadari fakta yang sama, bahwa ada yang berpindah dari gereja lain ke Gereja Katolik. Sebenarnya, salah satu tujuan dari website katolisitas adalah untuk memaparkan kebenaran iman Katolik, sehingga umat Katolik dapat lebih mengerti iman Katolik dengan baik dan tidak mudah untuk terombang-ambing. Dan kami juga terbuka untuk berdiskusi dengan umat dari agama lain, seperti contohnya dengan Indah. Jadi, kami dari tim katolisitas tidak berpandangan negatif terhadap anda. Kita dapat terus berdiskusi tentang berbagai topik seputar iman Katolik.
Diskusi tentang apakah Yesus mendirikan agama atau tidak dapat dilanjutkan di sini – silakan klik, karena saya telah memberikan jawaban yang cukup panjang di sana. Dan karena setiap agama mengakui kebenaran yang dipercayainya, maka setiap penganut agama masing-masing dapat melakukan analisa terhadap agamanya masing-masing, apakah sesuai dengan akal budi yang benar dan Wahyu Allah yang diterimanya dapat dipertanggungjawabkan.
Dan memang kita harus mewartakan kebenaran yang dipercaya, sesuai dengan amanat agung Mt 28:19-20. Bahwa terjadi perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, dan harus dicermati dengan bijaksana. Dalam diskusi, semoga kita dapat menemukan kebenaran dan kita juga mohon Roh Kudus untuk membuka hati kita masing-masing sehingga kita dapat memberikan diri kepada kebenaran tersebut.
Jadi, walaupun katolisitas.org memang website Katolik, namun Indah juga bebas untuk mengutarakan pendapat. Anda mengatakan “dan kita tidka bisa berbantah meskipun ada bukti yang bisa disampaikan utk mengkoreksi hal-hal / ajaran yg tdk sesuai dengan Ajaran sehat sebagaimana telah diajarkan oleh Tuhan YESUS KRISTUS sendiri.” Anda telah mempertanyakan beberapa pokok iman Katolik di diskusi ini – silakan klik, yang anda pandang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus. Dan saya telah memberikan jawaban mengapa ajaran Gereja Katolik sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Kristus. Dengan demikian, anda mempunyai kesempatan untuk memberikan argumentasi dan memberikan bukti-bukti dari Alkitab atau bukti-bukti lain. Jadi, kesempatan terbuka bagi anda untuk berdiskusi. Dengan demikian, perkataan anda “kalau demikian betapa egoisnya ajaran ini, lalu dimanakah kerendahan hati sbg pengikut Kristus ?” perlu dibuktikan lebih jauh dalam diskusi. Semoga Roh Kudus menuntun kita semua dalam berdiskusi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom indah
wah…maaf mungkin saya waktu itu kurang mengkoreksi argumen saya karena mengantuk mohon maklum… saya mengasihi Tuhan dengan cara saya sendiri, tidak dengan memaksakan Injil karena kehendak bebas mereka namun kita mengubah diri, menyangkal diri dan semakin serupa dengan Kristus agar kita bisa menjadi contoh bagi sesama dan memang saya akui kalau umat katolik kurang mewartakan injil dari sikap mereka, tapi coba lihat komunitas2 katolik yang besar karena pelayanan terhadap sesama manusia, mereka semakin serupa dengan Kristus karena Yesus sendiri yang memilih mereka dan patut dicamkan, Abba memilih kita, bukan kita yang memilih Allah kita dan “seharusnya” kita menjaga Allah kita agar selalu ada di hati kita bukan mencari pembenaran diri dengan “escape” ke gereja lain karena merasa “aman” dalam gembalaan gereja itu, karena kita harus menderita dan memikul salib kita sendiri dan menyangkal diri kita. tidak ada dalam alkitab berkata “ikutlah Kristus maka hidupmu akan damai sejahtera”, semua harus melewati kesengsaraan dan saat keterbatasan kita membuat kita membisu akan jawaban yang harus kita katakan itulah menderita demi Kristus dan itulah yang Tuhan harapkan dari KASIH dalam hati kita..
Sekedar saran saja untuk saudara Gunawan. Saya sebenarnya ingin menganggapi masalah ‘iri’ akan keteguhan iman dari saudara – saudari kita yang di Protestan.
Mungkin saudara Gunawan bisa mengikuti persekutuan doa katolik, sekolah evangelisasi katolik, atau dengan taat melakukan bacaan renungan harian katolik (RUAH). saya jamin iman anda akan jauh lebih teguh dari yang anda bayangkan. Sebenarnya masalah ketangguhan iman itu juga bergantung dari kita sendiri, apakah kita ingin mencari hal – hal yang bisa menangguhkan iman kita, atau hanya menjadi katolik KTP ( suam – suam kuku ). Semoga bisa membantu. TUHAN Memberkati
Setuju. Iman sangat bergantung dari diri kita sendiri, tidak peduli di agama pun jika kita tidak mencari sendiri, jelas saja kita hanya akan menjadi agama KTP. Tidak bisa kita menyalahkan agama. Saya rasa tidak pantas mengatakan bahwa saya pindah dari agama A ke agama B karena di agama B saya merasa iman saya bertumbuh.
Banyak dari saudara2 kita yang katholik mau menyeberang ke kandang lain adalah karena ketidaktahuaannya, Agama baginya hanya seperti baju kalau senang ya dipakai kalau bosan ya dilepas. atau mungkin hanya agama ktp dan tidak pernah bertumbuh. Saya tidak menghakimi siapapun tapi please bangunlah saudara2ku yang katholik carilah kedalaman iman kita yang sangat kaya akan kebenaran yang tidak akan bisa ditemukan ditempat lain. Pulanglah ke Rumah.Gbu
shalom budi
terima kasih atas sarannya, dan benar, kasih Tuhan melimpah pada setiap kita anak-anakNya, AMIN
saya lumayan sering ikut PDKK dan saya selalu merasakan Roh Kudus yang ada pada diri saya bergembira dan bersorak atas lawatanNya, ohya, saya berterima kasih atas ajaran saudara-saudari non-katolik yang menularkan cara penyembahan yang baru dan beda dengan Misa, terima kasih sekali atas ilmu penyembahan yang baru!! kami juga mencintai sesama kami yang masih tidak percaya akan keselamatan yang saya imani…kita adalah makhlukNya yang paling mulia dan paling menyerupaiNya dan dosa memisahkan kita daripadaNya…ups malah curhat…hehe… maaf… Tuhan memberkati…AMIN!!
Shalom sdr Gunawan Wijaya
Mengenai kita berdoa yang terutama adalah “disposisi hati” kita saat mau berdoa, apabila kita sudah dalam keadaan “siap” melakukan pekerjaan “berdoa” dengan sendirinya seluruh jiwa kita akan tertuju yang difokuskan kepada Tuhan, maka urapan-urapan itu akan terjadi… sebaliknya jika kita melakukan “berdoa” daam disposisi hati yang biasa-biasa saja, maka semuanya hanya berjalan sambil lalu.
Anda ceritakan “saya lumayan sering ikut PDKK dan saya selalu merasakan Roh Kudus yang ada pada diri saya bergembira dan bersorak atas lawatanNya”… ini merupakan gaya berdoa Karismatik, saya sebut sebagai “gaya” sebab melalui puji dan penyembahan jiwa anda terangkat oleh urapan Roh Kudus kemudian mengalami persekutuan dengan Tuhan (pengalaman demikian di sebabkan karena diri anda dalam keadaan terfokus kepada Yesus) maka lawatan Roh Kudus dirasakan begitu nyata..
Saya bersyukur bahwa anda telah merasakan lawatan-lawatan Roh Kudus, tapi jangan dianggap bahwa dengan dmikian “tingkatan iman” anda telah naik setingkat atau lebih maju… sebab lawatan-lawatan yang anda rasakan hanya merupakan “sebua proses konsentrasi” dalam ibadah Karismatik.
Selain itu, perkuat iman anda dan selalu minta kepada Tuhan untuk menambahkan Iman Katolik bagi anda (ini saya lakukan setiap kali ada persekutuan PDKK dan tak henti-hentinya memohon dan meminta kepada-Nya). dengan pemahaman-pemahaman baru tentang Firman Tuhan yang di ajarkan dalam pertemuan-pertemuan PDKK (Pengajaran & Pendalaman Iman Katolik), nanti anda akan mendapatkan sesuatu yang “baru” seperti hikmah-hikmah baru..semangat baru.. dan sukacita demi sukacita yang baru pula. (Pesan: mintalah kepadaNya sesuatu yang baru bagi anda)
Jangan lupa pula mengikuti retret-retret Pembangunan Rohani Katolik yang diadakan oleh Gereja Katolik agar jiwa rohani anda menjadi subur, tumbuh dan berkembang (tidak kering atau suam-suam kuku)…setelah anda lakukan semua ini, anda akan mendapatan “rasa kedekatan” dengan Tuhan seturut pertumbuhan iman saudara (baik pada Misa Kudus maupun Persekutuan-persekutuan doa), anda akan mengalami urapan-urapan baru yang luar biasa… (saya berpesan: sekali lagi, bahwa keadaan yang anda alami bukan merupakan sebuah kesuksesan beribadah pada Tuhan, dan hanya merupakan sebuah “awal”) dan yang saya harapkan adalah kedekatan anda dengan Tuhan yang anda dapatkan itu dibawa pula di dadalam mengikuti Misa Ekaristi….sehingga anda akan peroleh suatu kepenuhan beribadah sebab puncak ibadah umat Katolik terletak pada makna Sakramen Ekaristi dalam ibadah Misa Ekaristi.
Menyikapi semua yang sudah kita alami didalam mengikuti PDKK.. jangan sampai menyebabkan kita terbawa oleh sebuah suasana sikap “kesombongan rohani” sebab sikap kerendahan hati datang dihadapan Tuhan itu yang akan membuahkan berkat-berkat rohani yang sejati… yaitu buah-buah Roh.
Demikian yang bisa saya tambahkan bagi anda sesuai dengan apa yang telah saya alami, mudah-mudahan andapun mendapat sesuatu yang baru, selalu bertumbuh dalam Iman dan Kebenaran yang lebih memberikan kesan tersendiri bagi anda.
Tuhan memberkati
Felix Sugiharto
Koreksi Gunawan,
Rekan2 yg meninggalkan agama Katolik sama sekali tidak pindah ke gereja Protestan!!! Adalah salah kalau menyerang balik kita dengan memakai ajaran2 Protestan/Lutheran, karena kami pindah ke arah Pentekosta. Sekali lagi, bukan Protestan!!
Harap dimengerti bedanya.
Sherly
@ Sherly : apa beda Protestan/Lutheran dengan Pentekosta (atau Pantekosta?)?
Mereka itu berbeda tidak tahu saya siapa yang benar diantara mereka yang pasti adalah Gereja katholik Roma sebagai yang benar menurut saya.
Shalom Ibu Sherly
Maaf sebelumnya. Sebenarnya saya hanya mengikuti diskusi ini karena menarik untuk dibaca dan menambah pengetahuan. Tapi membaca peryataan ibu ini saya jadi tergelitik untuk bertanya. Bukankah dari protestan itu timbul berbagai macam denominasi dan diantaranya adalah pentekosta? Terimakasih atas jawabannya.
Nico
Benar Nico saya sangat setuju dengan anda dari protestanlah pertamanya lalu menjadi berbagai denominasi, bagaimana Ibu Sherly berkata bahwa dia tidak mengakui induknya. [… dari Katolisitas: kami edit]
Shalom semuanya,
Silakan melihat bagan ini, yang dapat menjelaskan demominasi-denominasi Kristen non-Katolik. Sumber – silakan klik. Silakan klik pada gambar untuk memperbesar gambar.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sesudah membaca semua penjelasan diatas saya memberi kesimpulan bahwa apa yang diutarakan oleh saudara Sherly dan Indah adalah hal yang sangat tidak mendasar, mengapa saya katakan seperti itu? karena setiap penjelasan yang diutarakan tidak didukung oleh data dan fakta yang lengkap hanya berdasarkan tuduhan2 semata jadi kurang ilmiah [edit]. Kalau berargumen sebaiknya didukung dengan tulisan2 yang memberi rujukan pada argumen@ yang diberikan bukang dengan tuduhan2 yang tidak mendasar [edit]. Maju terus para pengurus web ini iman saya semakin diperkuat dengan membaca web ini. Tuhan memberkati.
Apa tanggapan anda tentang artikel berikut ini:
(Tidak sadarkah anda2 ini bahwa diluar negeri gereja Katolik sudah tidak diminati lagi? Tidak sadarkah anda bahwa gereja Katolik hanya bertahan di ‘developed countries’ semata2 karena umatnya kurang berpendidikan – karena itu gampang dibohongi?)
Online masturbating priest jailed
February 24, 2010.
A Sydney priest who used a webcam to broadcast himself masturbating to a person he believed was a 13-year-old girl will be behind bars for at least six months.
Robert MacGregor Fuller, 54, has been sentenced to a maximum of 18 months in jail for grooming and procuring a child under the age of 16.
However Fuller was given a six-month parole period and six months off his sentence for an early guilty plea.
During online chat sessions, the priest who served for some six years at All Saints church in the Sydney suburb of Liverpool, used a webcam to show himself masturbating to a police officer posing as a 13-year-old girl.
Judge Allan Hughes told Parramatta District Court that Fuller knew what he was doing was wrong and expressed that in his conversation with the assumed 13-year-old girl.
“Adults might not like us to meet because I’m too old for you … I have not dated someone so young … girls I have dated have been over 16,” Fuller said in a conversation.
Judge Hughes also told the court that Fuller’s vow of celibacy might have had a role in his sexual urges.
“It is suppressing a human instinct,” he said.
“I don’t know why they don’t change the rules. It is archaic, it is cruel, it is cruel.”
Fuller told the court the chat rooms were part of a fantasy world and he did not truly believe the person watching was a pubescent girl.
“There’s not necessarily any truth in what they say; it’s a fantasy in the sense,” Fuller told the court.
“It’s a game, it’s a fantasy.
“Unless you see them or meet them you don’t know. It’s the image they presented and I went on with it.”
For three weeks between July and August last year, Fuller had 13 online conversations with the police officer, five of which captured the priest’s face.
Fuller was arrested on August 13 in the car park at Parramatta where he allegedly planned to meet the teenage girl for sex.
He was immediately suspended by the Archdiocese of Sydney.
AAP
Shalom Sherly
Terima kasih atas pesannya. Anda mengatakan "(Tidak sadarkah anda2 ini bahwa diluar negeri gereja Katolik sudah tidak diminati lagi? Tidak sadarkah anda bahwa gereja Katolik hanya bertahan di ‘developed countries’ semata2 karena umatnya kurang berpendidikan – karena itu gampang dibohongi?)" Kalau anda melihat data statistik, maka umat dari Gereja Katolik adalah sekitar 1,2 milyar, atau lebih besar dari seluruh denominasi Kristen yang berjumlah sekitar 1 milyar. Kalau memang Gereja Katolik tidak diminati lagi, bagaimana anda menjelaskan tentang beberapa pendeta di Amerika yang akhirnya menjadi Katolik, seperti Scott Hahn, Kimberly Hahn, Markus Grodi, James Akin, Tim Staples? Scott Hahn sendiri adalah seorang pendeta yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan akhirnya berpindah dari Presbyterian ke Gereja Katolik. Dia kehilangan karirnya, karena berpindah ke Gereja Katolik, namun dia tetap menjadi Katolik, karena menemukan kepenuhan kebenaran di dalam Gereja Katolik. Kalau anda ingin data statistik, silakan melihat data berikut ini: jumlah umat Kristen di dunia, jumlah umat Gereja Katolik adalah yang terbesar dibandingkan dengan semua umat dari seluruh denominasi– silakan klik. Untuk data di Amerika, jumlah umat seluruh denominasi lebih besar dari umat Katolik. Namun, jumlah umat Katolik lebih besar dibandingkan dengan jumlah umat dari masing-masing denominasi. (sumber: silakan klik).
Tambahan (April 13, 2010): Kalau Sherly mau melihat data umat Kristen di Australia, maka terlihat bahwa umat Katolik adalah yang terbesar dibandingkan dengan masing-masing umat dari berbagai denominasi Kristen. Sumber data dapat dilihat di sini – silakan klik, dimana dituliskan datanya sebagai berikut:
Top Christian Church Affiliation in Australia for 2006
Dengan demikian, pernyataan bahwa Gereja Katolik tidak diminati dan hanya bertahan di developing country (mungkin maksudnya "developing country" dan bukan "developed county", karena developed county merujuk kepada negara-negara maju) tidaklah mempunyai dasar. Bagaimana anda menjelaskan exodus umat dan imam dari gereja Anglikan ke Gereja Katolik? Apakah karena mereka kurang terpelajar? mengapa mereka memilih Gereja Katolik?
Dan tentang "abuse" yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam Gereja Katolik tentu saja tidak dapat dibenarkan, karena oknum-oknum tersebut justru tidak menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Namun, kasus yang menyedihkan seperti ini bukanlah milik Gereja Katolik. Anda dapat google dengan kata kunci "protestant ministry abuse" dan silakan untuk membaca berita-berita yang menyedihkan tersebut. Saya yakin bahwa abuse seperti itu juga tidak diajarkan oleh gereja-gereja Protestan. Dan hal ini terjadi juga di kantor-kantor pemerintah, dalam masyarakat, dll. Yang harus disadari bahwa kasus ini adalah salah dan sungguh berdosa, namun peristiwa-peristiwa menyedihkan seperti ini bukan hanya terjadi di dalam Gereja Katolik, namun juga terjadi di gereja-gereja lain, bahkan dengan jumlah yang lebih besar. Silakan anda melihat site ini – silakan klik , satu dari begitu banyak site yang lain, yang tidak ingin saya sebutkan di sini.
Kenyataan menyedihkan seperti ini memang dapat menutupi kebenaran. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kita semua untuk dapat menjadi saksi Kristus yang baik. Jadi, peristiwa abuse yang terjadi adalah sama seperti Yudas yang menghianati Yesus. Sama seperti penghianatan Yudas tidak menghilangkan kebenaran yang diwartakan Kristus, maka abuse yang terjadi di dalam Gereja Katolik (yang juga terjadi di gereja-gereja lain), tidak menghilangkan kebenaran bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Terima kasih atas datanya,
Ini mempermudah saya untuk melihat FIGUR/JUMLAH YG SEBENARNYA untuk umat NON-Katolik atau NON-ORTODOX church. Jika anda tambahkan jumlah umat di list tersebut mulai dari Anglican sampai kepada other Protestan, maka anda akan dapatkan figur = 6,973,882 – Yg jelas2 lebih banyak dari pengikut Katolik.
Kristen non Katolik yg saya katakan berkembang pesat bukan hanya Protestan saja atau Baptist saja, tetapi Kristen secara keseluruhan.
Sekali lagi, data statistik anda semakin meyakinkan saya bahwa JUMLAH NYATA dari penganut agama Kristen adalah lebih banyak dari JUMLAH MAYA pengikut agama Katolik (spt saya katakan sebelumnya, data statistik umat Katolik dihitung berdasarkan akte permandian – termasuk bayi2 yg baru lahir).
Tentang kebejatan pastor2/pendeta2, tentu saja saya tahu banyak pendeta2 yg juga bejat. TETAPI, gereja Katolik rela mengeluarkan jutaan dolar (saya saksi matanya, saya yg membayarkan) untuk MEMBUNGKAM mulut para korban. Mereka (korban) haruslah menjalani terapi psikologis dan menderita batin, keluarganya menderita batin, sementara para pastornya BEBAS berjalan2 – karena ajaran Katolik adalah absolut.
Anda tentunya akan sangat mendukung acara “pembungkaman dengan uang” ini karena sangatlah penting bagi anda untuk MENUTUPI kebusukan gereja/pastor2 gereja.
sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya. Tentu saya semua orang tahu bahwa dalam data jumlah umat Kristen di Australia, jumlah seluruh umat non-Katolik lebih besar dibandingkan dengan umat Gereja Katolik. Namun, perlu diakui juga bahwa jumlah umat Gereja Katolik lebih besar dibandingkan dengan masing-masing denominasi. Dan kalau dilihat dari 6,9 juta non-Katolik, 50% adalah umat gereja Anglikan, yang anda sendiri belum tentu setuju dengan pengajaran dari gereja Mereka. Dan pembicaraan akan bersatunya sebagian dari uskup dan umat dari gereja Anglikan ke Gereja Katolik sedang dalam proses. Hal ini adalah hal yang nyata dan tidak dapat dipungkiri kebenarannya.
Dalam melihat data statistik, anda mempunyai standar ganda dengan mengatakan "Sekali lagi, data statistik anda semakin meyakinkan saya bahwa JUMLAH NYATA dari penganut agama Kristen adalah lebih banyak dari JUMLAH MAYA pengikut agama Katolik (spt saya katakan sebelumnya, data statistik umat Katolik dihitung berdasarkan akte permandian – termasuk bayi2 yg baru lahir)." Anda menyimpulkan, bahwa data umat Katolik dikatakan maya, sedangkan data umat Kristen non-Katolik dikatakan nyata. Apakah anda mempunyai data yang lebih akurat dari pada yang saya sajikan? Darimanakah kesimpulan yang anda dapatkan? Apakah parameternya? Saya tidak akan melayani perdebatan tentang hal ini, karena tidak mempunyai topik yang substansial.
Anda juga memakai standar ganda dalam melihat permasalahan dosa yang dilakukan oleh sebagian imam Katolik dan sebagian pendeta-pendeta. Apakah anda tahu persis bagaimana para pendeta yang bersalah menyelesaikan permasalahannya? Silakan melihat data-data di bawah ini:
1. Sumber: silakan klik : Associated Press report that the three major insurance companies for Protestant Churches in America say they typically receive 260 reports each year of minors being sexually abused by Protestant clergy, staff, or other church-related relationships.
In light of the sex abuse scandal that rocked the Catholic Church beginning five years ago, religious and victims’ rights organizations have been seeking this type of data for years. It has been hard to come by since Protestant Churches are more de-centralized than the Catholic Church.
Responding to heavy media scrutiny, the Catholic Church has reported that since 1950, 13,000 “credible accusations” have been brought against Catholic clerics (about 228 per year.) The fact that this number includes all credible accusations, not just those that have involved insurance companies, and still is less than the number of cases in Protestant churches reported by just three insurance companies, should be making front page of The New York Times and the network evening news. It’s not.
2. Sumber: silakan klik : According to studies by Jenkins, if one compares the Catholic Church in the United States to the major Protestant denominations, one discovers that the presence of paedophiles – depending on the denominations – is from two to ten times higher for the major Protestant denominations compared to Catholic priests.
3. Beberapa pendeta paedophile yang tidak dilaporkan ke polisi: silakan klik dan klik ini.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh sebagian imam Katolik. Dan ini adalah kenyataan yang sangat menyedihkan. Telah begitu banyak air mata dan doa yang kami panjatkan, agar Tuhan mengampuni kesalahan-kesalahan anggota-anggota Gereja yang bersalah. Namun, di satu sisi, adalah menjadi kenyataan bahwa ini juga terjadi juga di gereja non-Katolik, juga di institusi-institusi yang lain. Oleh karena itu, daripada saling menuduh, maka lebih baik kita bersama-sama merefleksikan hal ini dan saling mendoakan. Tulisan anda seperti ini "Anda tentunya akan sangat mendukung acara “pembungkaman dengan uang” ini karena sangatlah penting bagi anda untuk MENUTUPI kebusukan gereja/pastor2 gereja." tidak perlu dituliskan, karena akan merugikan anda sendiri. Apa yang salah biarlah memperoleh pengadilan yang sepantasnya. Dan yang pasti yang bersalah tidak akan pernah terlepas dari pengadilan Kristus. Semua orang yang tahu internet, dengan gampangnya akan mendapatkan data dari kesalahan-kesalahan tersebut. Dan dalam kasih persaudaraan di dalam Kristus, kalau anda merasa tidak damai lagi bekerja di kantor tersebut, mohonlah rahmat Tuhan agar anda dapat keluar dan mendapatkan pekerjaan yang baru. Marilah kita kembali pada diskusi kita tentang dogma dan doktrin dari Gereja Katolik yang anda pandang tidak Alkitabiah.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shaloom Saudara Sherly,
Memang untuk melihat kebenaran suatu agama itu tidak bisa dilihat hanya dari perbuatan – perbuatan dosa pemeluk agama tersebut, karena bagaimanapun kita semua manusia. Mungkin di kalangan umat beragama Hindhu, Budha dan sebagainya juga banyak yang melakukan abuse atau tindak kejahatan yang lain meskipun mereka semua sudah memiliki posisi yang tinggi didalam agama mereka.
Bayangkan saja, yang sekelas YUDAS ( rasul YESUS yang tiap hari ketemu, tidur 1 kelompok, melihat mukjizat YESUS ) saja bisa mengkhianati YESUS, apalagi kita – kita yang hidup jauh dari jaman YESUS. Jadi janganlah heran betapa banyaknya Pendeta – pendeta ( KRISTEN ) atau Romo ( KATOLIK ) yang melakukan tidak sesuai kehendak YESUS.
Justru yang harus dilihat adalah doktrin dan dogma yang diajarkan YESUS dengan kepenuhan 100% itu ada di gereja mana ? itulah yang harus dilihat, bukan manusianya.
Masalah diminati, maaf sebelumnya saya masih belum bisa memberikan data statistik, karena saya cuman mendengar saja. Saya mendengar teman saya yang notabene seorang KRISTEN RADICAL guru BISNIS yang kuliah di luar negeri, marah besar ketika melihat bahwa lebih banyak orang KATOLIK di AMERIKA daripada KRISTEN karena perkembangannya yang begitu pesat ( padahal awalnya saya berpikir mungkin benua Amerika itu sarangnya KRISTEN, sedangkan benua EROPA itu sarangnya KATOLIK ). Saya juga tidak bisa mengandalkan hal ini untuk pegangan saya, karena alangkah baiknya kalau saya bisa memberikan BUKTI. jadi saudara sherly jika anda berkata “tidak diminati”, maka alangkah baiknya pula jika bisa memberikan data statistik pula yang lebih jelas agar bisa didiskusikan bersama.
Semoga TUHAN YESUS memberkati dan BUNDA MARIA membimbing anda kepada putraNYA
Shalom Budi,
Terima kasih atas tanggapannya. Untuk statistik, Gereja Katolik mempunyai jumlah umat terbesar baik di dunia maupun di USA, jika dibandingkan dengan denominasi-denominasi Kristen. Di dunia jumlah umat Gereja Katolik lebih besar dibandingkan dengan jumlah umat dari seluruh umat gabungan seluruh denominasi. Silakan melihat sumber ini – silakan klik.
Untuk data di Amerika, jumlah umat seluruh denominasi lebih besar dari umat Katolik. Namun, jumlah umat Katolik lebih besar dibandingkan dengan jumlah umat dari masing-masing denominasi. (sumber: silakan klik). Dikatakan:
By the 2010 Yearbook of American and Canadian Churches of the National Council of Churches, the five largest denominations are:
The Catholic Church, 68,115,001 members
Southern Baptist Convention, 16,228,438 members
The United Methodist Church, 7,853,987 members
The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints, 5,974,041 members
The Church of God in Christ, 5,499,875 members
Semoga data ini dapat bermanfaat.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
sdr Budi dan saudara saudara lain yang ada di diskusi ini:
Mari kita luruskan pengertian KRISTEN dan KATOLIK.
Menurut saya TIDAK TEPAT kalau mereka disebut KRISTEN, mestinya PROTESTAN. Mengapa? Jangan lupa bahwa kita juga( KATOLIK) adalah KRISTEN(Pengikut Kristus) Jadi, biasakan menggunakan istilah PROTESTAN dan KATOLIK untuk membedakan DUA KRISTEN yang amat berbeda itu. Semoga tidak menjadi batu sandungan buat diri kita sendiri.
Saya mencoba ikut menanggapi artikel yang diposting oleh Sdri. Sherly.
Sdri. Sherly menulis :
Apa tanggapan anda tentang artikel berikut ini:
(Tidak sadarkah anda2 ini bahwa diluar negeri gereja Katolik sudah tidak diminati lagi? Tidak sadarkah anda bahwa gereja Katolik hanya bertahan di ‘developed countries’ semata2 karena umatnya kurang berpendidikan – karena itu gampang dibohongi?)
Menurut saya untuk mengukur sebuah kebenaran tidak dapat diukur dari seberapa banyak orang meyakini akan kebenaran tersebut.
Buah mangga tetaplah buah mangga sekalipun hanya 1 anak kecil yang mengatakan bahwa itu adalah buah mangga sementara 10 orang dewasa lainnya mengatakan buah manggis.
Jadi, bagaimanapun Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Yesus sekalipun di akhir jaman nanti hanya ada 5 orang yang mengakui.
Menurut saya, misi Gereja Katolik bukanlah menarik umat sebanyak-banyaknya, melainkan menjadi tulang punggung dunia untuk meneruskan misi Kristus, yaitu mendamaikan (merekonsiliasi) hubungan antara umat manusia dengan Allah, ini adalah suatu beban yang sangat berat yang harus diemban Gereja Katolik dan umat Katolik di seluruh dunia.
Dalam menjalankan misinya Gereja Katolik harus banyak mengalami cobaan-cobaan yang sangat berat, baik yang datang dari luar, seperti dituduh sesat, Paus adalah kaki tangan iblis, membohongi orang-orang bodoh, beberapa penampakan Bunda Maria adalah penampakan iblis, maupun yang datang dari dalam seperti pelecehan sexual oleh pastor-pastor Katolik di berapa negara yang saat ini sedang ramai dan segudang tuduhan & fitnahan-fitnahan lainnya, akan tetapi cobaan-cobaan tersebut adalah salib yang harus dipikul & saya berharap kita semua (umat Katolik) mau bertahan dalam segala bentuk cobaan dengan tetap sabar & tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kasih.
Sebagai umat Katolik awam & minim pelayanan, saya berterima kasih kepada para moderator di Katolisitas yang mau tetap menjawab & melayani “serangan-serangan” dari saudara-saudara non-Katolik di forum ini dengan sabar & bijaksana, mengingat siapapun & apapun motvasi mereka yang masuk ke forum ini adalah saudara-saudara yang selayaknya kita kasihi.
Saya sering menemukan saudara-saudara Katolik yang berpindah ke Prostestan cenderung menjadi antipati dan “menyerang” Gereja Katolik.
Perlu kita renungkan kembali, apa faktor penyebab ketika kita memutuskan untuk berpindah menjadi Protestan dan meninggalkan Katolik?
– Apakah orang-orang dalam komunitas Protestan yang akrab & baik?
– Doktrin-doktrin apa yang pernah didengarkan dari para pemuka-pemuka Protestan?
– Pernahkah ada kothbah yang mendiskreditkan ajaran Katolik, misalnya dengan membanding-bandingkan antara ajaran Katolik dengan ajaran Protestan?
Mulai dari cara-cara kasar sampai cara halus seringkali digunakan sebagian (tidak semua) gereja-gereja Protestan untuk menarik umat Katolik masuk menjadi jemaatnya.
Seringkali jemaat didoktrin dengan cara mendiskreditkan ajaran Katolik berdasarkan doktrin Protestan guna menumbuhkan sikap antipati terhadap Katolik dan cara-cara seperti ini cukup efektif dan ini sudah belangsung sejak lama.
Doktrin-doktrin yang biasanya “diserang” adalah : Bunda Maria, penggunaan patung-patung, berdoa kepada para kudus, penggunaan tanda salib.
Dalam mencari kebenaran & pertumbuhan iman tidak selamanya kita mengalami kepuasan sebagaimana yang kita harapkan, ada kalanya kita harus mengalami kepahitan, goyah, kecewa bahkan menderita, bahkan cenderung mengalami lebih banyak ketidaksesuaian dan harapan kita sebagai manusia, dan hal inilah yang merupakan ujian bagi kita, apakah kita mau tetap bertahan atau kita akan menyerah lalu mulai mencari kebenaran dengan cara-cara yang lebih menyenangkan hati kita.
Banyak orang (yang mencari kebenaran & ingin bertumbuh dalam iman) seringkali mengukur bahwa ia “telah menemukan kebenaran” berdasarkan pada adanya kepuasan hati dari :
– tata cara ibadah,
– khotbah-khotbah yang menarik & menyentuh dan ;
– lingkungan komunitas gereja yang mendukung & men-support ;
padahal jika diteliti, hal-hal tersebut diatas adalah kecendrungan bahwa kita terlampau egois, yaitu bahwa kita hanya mau segala sesuatu yang sesuai dengan kehendak & kepuasan kita, kita hanya mau menerima yang baik dari Gereja, sementara jika ada hal yang “tidak baik” kita segera menolaknya dan angkat kaki.
Ketika menemukan khotbah atau tata cara ibadah yang menyentuh dan mendapat kelegaan, maka dengan cepat kita merasa telah dijamah Roh Kudus, padahal kebanyakan hanyalah murni emosi kita sebagai manusia.
Dulu saya sering mendengar lagu-lagu rohani sampai menangis dan setelahnya merasakan kelegaan, akan tetapi saya juga bisa menangis disaat saya mendengar sebuah lagu tentang cinta yang melankolis dan setelah itu merasakan kelegaan yang sama.
Jika khotbah romonya tidak menyentuh, jika tata cara ibadahnya membosankan, jika komunitas umatnya jutek-jutek/acuh tak acuh, maka dengan mudah kita mencari gereja lain yang bisa memuaskan hati kita, tanpa kita mau bertahan atau bahkan (jika merasa ada yang “salah”) bukannya kita berusaha ikut andil untuk memperbaiki Gereja Katolik dari dalam, malah sebaliknya meninggalkannya dan mendiskrediktan & mencercanya dari luar, tindakkan-tindakkan seperti Itu bukanlah cara yang benar dalam mencari kebenaran.
Dalam pertumbuhan iman, kita diajar Gereja untuk tidak hanya bergantung pada Romo, lingkungan, bahkan tata cara ibadah, melainkan kita dituntut juga untuk mandiri & bertanggung jawab atas pertumbuhan iman kita sendiri dan juga pertumbuhan Gereja secara keseluruhan, sehingga jika kita merasa kering & tidak bertumbuh, selayaknya kita tidak mencari kambing hitam.
Saya sebenarnya tidak terlalu percaya kepada mereka2 yang mengaku dari Katolik dan kemudian berpindah ke protestant itu adalah benar2 demikian (umat Katolik pindah ke protestant). Banyak sekali modus2 operandi yang biasa digunakan kalangan protestant di dunia maya yang pura-pura mengatakan bahwa dahulu mereka Katolik dan sekarang berpindah ke protestant, padahal sebenarnya mereka adalah orang2 protestant sendiri (ada yang penginjil, evangelis, pewarta bahkan ada yang pendeta). Jadi sebenanya tidak ada cerita bahwa mereka dulunya orang Katolik yang berpindah ke protestant.
Tujuannya jelas; hanya untuk menyerang Gereja Katolik dan mau menunjukkan seolah-olah Gereja Katolik sekarang banyak ditinggalkan oleh umatnya sendiri karena banyak orang Katolik yang telah sadar bahwa ternyata Gereja Katolik adalah Gereja dg ajaran2/dogma2 yang tidak benar dan “gereja” protestant lah “gereja” yang benar.
Maka kiranya pembaca Katolisitas & team Katolisitas juga tidak perlu terlalu menanggapi soal “kepindahan dari Katolik ke protestant- nya”, menurut saya cukup sudah diberikan jawaban2 & pengertian2 tentang iman Katolik dan Gereja Katolik itu saja, dan jawabab2 dari Stef & Inggrid sebenarnya malah sangat berguna bagi kita orang Katolik. Jadi jawaban2 Stef & Inggrid untuk semuanya, anggap saja spt belajar tentang iman sendiri (Katolik) dan menambah pengetahuan & pengertian kita umat Katolik, tidak penting kita mengurusi masalah latar belakang si penanya, karena toh tidak tahu apakah benar apa yang diceritakan tsb. Yang penting faktanya adalah pertanyaan2 tsb dan pertanyaan2 tsb bisa dibuktikan dalam postingan2nya, tetapi fakta mengenai cerita transformasinya dari Katolik ke protestant jelas tidak dapat dibuktikan di dunia maya, karena nama/identitas saja bisa disamarkan. Jenis kelamin laki2 mengaku perempuan juga who knows???
Salam damai,
Pieter
Shalom Pieter,
Terima kasih atas pesannya. Kita tidak dapat memungkiri bahwa memang ada yang berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain, sama nyatanya dengan ada yang berpindah dari gereja-gereja non-Katolik ke Gereja Katolik. Untuk itu, diskusi harus berfokus pada dogma dan doktrin, sehingga ditemukan kebenaran yang sejati. Kalau diskusi berfokus pada orang-orang dan alasan mereka, maka diskusi menjadi bersifat subyektif. Jadi, bagi yang telah berpindah dari Gereja Katolik, saya tidak mempertanyakan intensi mereka. Intensi ini harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan oleh masing-masing pribadi. Yang saya pertanyakan adalah dogma atau doktrin manakah dari Gereja Katolik yang salah, yang membuat mereka keluar dari Gereja Katolik. Dengan demikian, semoga diskusi dapat menjadi lebih obyektif.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
saya salut pada pak stef dan bu inggrid…paling tidak anda pernah mengenyam filsafat teologi yang sudah mumpuni…dan saya percaya anda juga dikelilingi oleh pejabat gereja ( imam dll )…saya dukung katolisitas.org ini. hanya awam lebih tidak mengerti bahasa2 spt itu. alangkah baiknya membikin bahasa yang mudah untuk pertanyaan2 yang mudah…sekalian pembelajaran umat..
Shalom Mr. Katro terimakasih atas tanggapan saudara.
utk 3 contoh renungan yg anda sampaikan, yg urutan pertama itu memang menjadi alasan saya tetapi yang nomor sekian dari beberapa alasan kuat yg lainnya.
utk alasan no.2 dan no. 3 tsb tidak pernah menjadi dasar atas keputusan saya karena memang tidak pernah saya dengar dari beberapa pendeta yg saya ikuti ibadahnya. meskipun itu Gereja Kristen yg berbeda denominasi.
Ttg cara” orang gereja Kristen menarik jemaat dg cara yg kurang simpatik, tidak bisa dipungkiri memang ada terjadi demikian, tetapi juga anda menyadari bahwa Tidak semua melakukan hal tersebut yg anda tuliskan. dan saya tertarik menjadi seorang kristen Bukan karena penginjilan orang” dari Gereja Kristen melainkan ada dorongan dari Hati Nurani saya utk mencari Ibadah yang sejati yang mana bukanlah pada ritual-ritual agamawi yang hanya buatan manusia dan dibawah kendali kekuasaan seorang manusia yang katanya “terpilih” dan “dipilih” secara langsung oleh TUHAN ELOHIM.
Doktrin Penggunaan patung yg disanjung/diarak/bahkan dijadikan tempat pengaduan doa/permohonan. bukankah itu sangat jelas dilarang oleh TUHAN ELOHIM dalam Hukum I Taurat-Nya.
Mencari Kebenaran Sejati itulah kebutuhan mendesak manusia pada akhir zaman ini, dan dalam usaha pencarian itu memang memerlukan banyak Ujian bahkan tantangan sbg proses pertumbuhan Iman yang benar sesuai dengan yg telah diajarkan oleh TUHAN Yesus Kristus ketika IA berkarya di dalam dunia ini. Bertahan dalam Iman itu sangat penting dan memang harus demikian tetapi dengan catatan dengan iman yang Murni dan Benar dihadapan TUHAN ELOHIM. (bukan benar dihadapan manusia) jika iman yg tidak benar yang dipertahankan maka tentulah hanya ibadah yang sia-sia dan akhirnya menuai maut.
Kotbah/Penyampaian Firman ELOHIM yang baik dan benar seperti yang ditulis dlm : 2Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
(=Segala tulisan yg diilhamkan Allah => ALKITAB=INJIL)
* tatacara ibadah => lihat sharing iman ibu Ina (tatacara ibadah agama yg ia tinggalkan).
* Kotbah => Adalah untuk menyampaikan Kebenaran FIRMAN TUHAN yang berupa : Perintah, Tegoran, Didikan, juga janji-Nya bagi umat yang mengasihi TUHAN ELOHIM.
Kotbah bukanlah ajang menyampaikan : Pemikiran pribadi imam, atau ajang pentas dagelan biar umat gak ngantuk, atau juga cerita” pengalaman oranglain yang akhirnya menjauhkan dari pengejaran kepada umat agar mengerti apa yang manjadi maksud ELOHIM yang dituliskan dlm ALKITAB.
* Lingkungan Komunitas Gereja yg mendukung tentu dibutuhkan sebagai satu Kesatuan umat ALLAH yang adalah menjadi satu Tubuh dalam nama Tuhan YESUS KRISTUS.
Kecendurangan menolak hal yg tidak baik itu sangat penting dilakukan oleh orang yang dewasa inilah yg membedakan kita dg anak-anak. (yg belum mengerti hal baik atau tdk baik sehingga menerima begitu saja tanpa memikirkan akibatnya)
Angkat kaki dilakukan ketika apa yang kita sampaikan sebagai kritikan yang berusaha mengingatkan kemabali akan kesalahan yg dilakukan pengurus gereja dipandang sebagai suatu hal yang tdk penting. (karena mereka/imam apalagi imam kepala merasa lebih menguasai bidang pekerjaannya).
Emosi manusia yg bekerja sesuai dengan situasi yang dihadapi itulah yg namanya manusia masih normal, apabila emosi tdk lagi dpt bekerja dg baik seturut situasi yg dihadapai maka manusia itu tdk normal.(ada sesuatu yg bermasalah berhubung dg emosinya)
Ingat bahwa ROH KUDUS dapat berkarya menyentuh baik hati, jiwa dan emosi kita melalui lagu-lagu yang memang ditujukan untuk kemulian bagi TUHAN ELOHIM. (apa yang anda alami berhubungan dg lagu, saya juga mengalaminya).
copas : Jika khotbah romonya tidak menyentuh, jika tata cara ibadahnya membosankan, jika komunitas umatnya jutek-jutek/acuh tak acuh,
Q : ini bukan “jika” lagi melainkan sudah sering saya jumpai terjadi di banyak gereja katolik yg pernah saya ikuti ibadah misanya.
inilah yg seharusnya menjadi refleksi baik bagi sang romo/imam maupun umat katolik, apakah benar” sudah mengikuti apa yang telah diteladankan oleh gereja perdana (pengajaran INJIL sejati yg diwartakan para rasul maupun komunitas orang percaya mula-mula yang saling memperhatian satu dg yg lain sebagai satu tubuh Kristus)
saya salut dengan romo yang sebelum atau setelah memimpin misa meluangkan waktunya untuk memberi salam kepada umat yang datang, bahkan dengan senyuman yg ramah. (sayang figur Imam spt ini saat ini sangat jarang dpt dijumpai di gereja katolik).
Jujur saja, berapa banyak orang-orang yang berani menegor imam yg telah melakukan tindakan yg kurang pantas dlm jabatan ke imam annya itu ?, bahkan sesama biarawan/wati berani menegor kesalahan yg dilakukan rekan seprofesinya sbg pelayan Tuhan ?.
Mereka bahkan berusaha untuk tidak mau tahu, bahkan kalau perlu menutupi kekurangan tersebut sehingga tidak terjadi perbaikan dalam Gereja Katolik.
(banyak Romo / biarawan/wati yang menduduki jabatan penting lebih menempatkan diri sebagai bos besar, dan bukan sbg Gembala yang menuntun umat menjadi lebih baik dengan keteladanan hidup mereka).
Bila umat yg menegor imam/romo/biarawan/wati yg sikap hidupnya tdk pantas dilakukan, maka umat tsb akan dianggap “pengganggu” bagi kenyamanan pekerjaan mereka akhirnya “dikucilkan”.
Bukan mencari kambing hitam pak, tetapi kembali mengingatkan tentang Tugas Pelayanan dan tanggungjawab para Imam/rohaniwan/wati adalah : Menjadi Perpanjangan tangan TUHAN untuk menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Kebenaran Firman-Nya seperti tertulis dalam ALKITAB.
Menjadi gembala umat yang haus dan lapar akan Kebenaran Firman TUHAN sebagai Pelita bagi perjalanan peziarahan hidup di dunia ini agar di layakkan menerima Berkat Kehidupan dalam Tuhan Yesus Kristus.
Yehezkile 22:26 Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.
Matius 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
1 Timotius 6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat–yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus–dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Yehezkiel 22:26 jelas menulis tentang pelanggaran hukum Taurat I oleh imam gereja katolik yaitu : pemujaan patung yang dianggap sbg santo/santa. (pemberhalaan)
Matius 5:19 juga mengingatkan ttg pelanggaran hukum Taurat.
(gereja katolik mengajarkan bahwa tidak apa-apa berdoa didepan patung yg dianggap santa/o karena sudah disahkan oleh hukum gereja katolik)
1 Timotius 6:3 khususnya dilanggar dengan jelas yaitu dengan ditetapkannya aturan-aturan baru oleh manusia biasa yg disebut pemimpin tertinggi gereja katolik (ke- Paus- an).
bahwa dogma/doktrin yang disampaikan oleh penampakan Bunda Maria di goa-goa peziarahan dianggap sebagai yang “Pasti” benar datang langsung dari TUHAN ALLAH.
mereka tidak sadar bahwa bisa saja yg mengambil rupa/wujud penampakan sbg bunda maria adalah Tipuan iblis yang seolah benar-benar diperintahkan TUHAN utk disampaikan kpd manusia. (tanpa diuji dulu berdasarkan pedoman Tulisan yang diilhamkan oleh ELOHIM dalam INJIL-NYA seperti tertulis dalam => 1Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
demikian pendapat saya, terimakasih.
.
Shalom Indah,
1. Dalam komentar anda atas tulisan Mr. Katro, saya menangkap kesalahpahaman anda, sebab anda menyangka bahwa orang Katolik menyembah patung. Ini sungguh pandangan yang sangat keliru. Umat Katolik tidak menyembah patung, seperti yang telah dituliskan di sini, silakan klik.
Anda keliru kalau menganggap bahwa Allah melarang kita untuk membuat patung. Yang dilarang Allah adalah jika manusia membuat patung, dan patung itu kemudian disembah sebagai allah lain. Hal ini kita baca hampir di sepanjang Kitab Perjanjian Lama. Namun jika patung itu dibuat untuk menjadi lambang/ tanda kehadiran-Nya di tengah umat-Nya, malah Tuhan menyuruhnya!
Allah menyuruh Musa untuk membuat patung kerub/ malaikat di atas tabut perjanjian. Allah sendiri yang menentukan bentuknya, materialnya (dari emas, lih. Kel 25:18-20), dan bahkan nama artis/ pemahatnya (lihat Kel. 31:1-6). Allah itu Maha hadir di manapun, dan kehadiran-Nya tidak ditentukan oleh patung kerub ini, [dan juga oleh dua loh batu dan roti manna dalam tabut perjanjian itu], tetapi toh Allah memerintahkan bangsa Israel untuk membuat patung tersebut. Allah tentu tidak dibatasi oleh benda- benda/ patung itu, tetapi benda- benda itu dipakai-Nya sebagai tanda penyertaan-Nya atas bangsa Israel (lih. Kel 25:21-22).
Jika kita melihat, tabut perjanjian inilah yang diarak oleh umat Israel, dan bahkan Raja Daud menari- nari di hadapannya untuk mengungkapkan puji dan syukurnya kepada Tuhan (lih. 2 Sam 6). Tentu Raja Daud tidak menyembah tabut itu atau patung kerub yang ada di atasnya, tetapi pujian dan penyembahannya itu hanya ditujukan kepada Allah. Dan inilah yang terjadi juga dalam ibadah dalam Gereja Katolik. Patung Yesus itu hanya alat semata- mata, dan penyembahan umat Katolik hanya ditujukan kepada Tuhan. Demikian juga patung orang kudus, juga hanya alat saja untuk mengingatkan kita akan teladan kekudusan hidup mereka. Namun penghormatan terutama ditujukan kepada Allah yang telah menciptakan mereka, dan yang telah memberikan rahmat-Nya yang memungkinkan mereka untuk hidup kudus.
2. Adalah sesuatu yang baik bahwa anda tergerak untuk mendalami firman Tuhan. Memang Kitab Suci adalah firman Tuhan yang dituliskan untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik dalam kebenaran (2 Tim 3:16). Namun bukan berarti ibadah hanya menitik beratkan pada khotbah tentang firman Tuhan saja. Tuhan Yesus sendiri melalui kisah penampakanNya di Emaus mengajarkan bahwa Ia ingin dikenang tidak saja melalui firman-Nya dalam Kitab Suci tetapi juga melalui perjamuan Ekaristi (lih. Luk 24: 13-35). Ibadat Sabda dan Ekaristi inilah yang diterapkan sejak jemaat perdana (lih. Kis 2:42); dan tata cara ibadah seperti inilah yang dilaksanakan oleh Gereja Katolik setiap hari di seluruh dunia. Maka tata perayaan Ekaristi bukan ibadah buatan manusia, tetapi berasal dari pengajaran Tuhan Yesus sendiri. Silakan membaca artikel- artikel tentang Ekaristi di situs ini.
Bahwa ada imam yang khotbahnya kurang menarik, mungkin ada benarnya. Dan ini menjadi tantangan bagi para imam. Sebab memang imam dipanggil untuk berakar dalam doa dan firman Tuhan, dan jika ini dilakukan, besar kemungkinan khotbahnya tidak membuat orang mengantuk. Selanjutnya, adalah suatu yang disayangkan jika anda mengalami pengalaman dengan imam yang tidak mau menerima kritik/ masukan. Namun mungkin ada baiknya juga anda introspeksi, bagaimana cara anda menyampaikan kritikan anda itu? Sebab memang ada kecenderungan manusia sulit untuk menerima kritikan (tak terkecuali para imam, anda dan saya), terutama jika disampaikan dengan cara yang kurang mencerminkan kasih. Kita semua harus berjuang untuk menjadi lebih rendah hati.
3. Anda menginterpretasikan teks Yeh 22:26, Mat 5:19, 1 Tim 6:3 dengan konteks yang berbeda dengan yang disampaikan di Alkitab itu.
Yeh 22:26 ada dalam perikop yang mengisahkan dosa- dosa Yerusalem yang disebabkan karena imam- imam bangsa Israel mencampuradukkan penyembahan Israel dengan berhala- berhala bangsa- bangsa sekeliling mereka. Mereka memimpin bangsa Israel untuk menduakan Tuhan, menelantarkan hari Sabat dan mengajarkan sesuatu yang tidak berasal dari Tuhan. Sedangkan para imam di Gereja Katolik tidak mengajarkan umatnya untuk menyembah berhala ataupun menduakan Tuhan. Silakan anda membaca arti berhala dalam diskusi ini, silakan klik. Sekali lagi, patung bagi umat Katolik hanya simbol saja, tidak disembah sebagai allah lain yang menjadi ‘saingan’ Allah. Orang- orang kudus (santo- santa) juga bukan saingan Allah. Mereka adalah teladan bagi kita untuk bekerja sama dengan rahmat Allah, agar sampai kepada kehidupan kekal yang Allah janjikan.
Mat 5:19 Maka adanya patung dalam gereja Katolik bukan merupakan ‘peniadaan salah satu perintah hukum Taurat’. Karena Allah sendiri tidak melarang pembuatan patung jika itu tidak untuk disembah sebagai allah. Yang dilarang oleh Allah adalah pembuatan patung untuk dijadikan allah lain di hadapan-Nya. Patung dalam gereja Katolik tidak pernah menjadi allah lain (seperti halnya ada banyak patung dalam gereja Lutheran), karena itu hanya alat saja untuk mengarahkan hati kepada Allah.
1 Tim 6:3: Anda menghubungkan ajaran Bapa Paus dan penampakan Bunda Maria untuk menginterpretasikan ayat ini. Sungguh, jika anda membaca kembali ajaran Bapa Paus dan pesan- pesan penampakan Bunda Maria yang sudah diakui oleh Gereja Katolik, anda akan menemukan bahwa pesan atau ajaran- ajaran tersebut sesuai dengan ajaran Kristus dalam Kitab Suci, maupun ajaran para jemaat awal (para Bapa Gereja). Bunda Maria yang sudah bersatu dengan Allah di surga dan Bapa Paus yang melaksanakan wewenangnya atas nama Rasul Petrus, tidak akan mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Kristus.
Adalah suatu yang memprihatinkan jika anda menyangka bahwa penampakan Bunda Maria itu anda katakan sebagai “tipuan Iblis”. Silakan anda membaca kembali kisah penampakan di Lourdes dan mukjizat- mukjizat yang terjadi di sana, dan semoga Roh Kudus memampukan anda melihat adanya buah- buah pertobatan yang tidak mungkin merupakan hasil tipuan Iblis. Memang tidak semua penampakan/ wahyu pribadi di seluruh dunia itu diakui oleh Gereja Katolik. Gereja Katolik sangat berhati- hati dalam menyatakan hal ini, dan proses pengakuan itu memakan waktu bertahun- tahun bahkan sampai berabad- abad. Ada banyak hal yang harus diuji, pesan- pesannya harus sesuai dengan Kitab Suci dan pengajaran para rasul dan Bapa Gereja; dan mukjizat- mukjizatnya harus dibuktikan keotentikannya, terjadi instan dan tidak ada kasus relapse, harus bertahan/ permanen; dan juga membawa pertobatan rohani. Jadi tidak benar yang anda katakan itu, bahwa penampakan Maria di goa- goa peziarahan dianggap pasti datang dari Allah. Sejauh ini walau ada banyak sekali laporan tentang penampakan Bunda Maria di seluruh dunia, namun yang diakui Roma hanya Lourdes (Perancis), Guadalupe (Mexico), Laus, Rue du Bac, La Salette, Pontmain (Perancis), Fatima (Portugal), Beauraing, Banneux (Belgium), Akita (Jepang). Pihak kepausan menjalankan peran mereka untuk menguji roh- roh itu (1 Yoh 4:1) sebelum mengakui suatu penampakan/ wahyu pribadi.
Perlu anda ketahui bahwa wahyu- wahyu pribadi ini, walaupun sudah diakui oleh Roma sekalipun, tidak mengikat umat Katolik. Artinya seseorang tetap dapat disebut Katolik tanpa perlu mempercayai penampakan- penampakan tersebut. Sebab yang menjadi ‘deposit of faith‘ dalam adalah Wahyu Publik yang disampaikan oleh Allah melalui Kitab Suci dan Tradisi Suci para rasul.
Demikian yang dapat saya tuliskan untuk komentar anda, semoga menjadi masukan bagi anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
1. Berdoa di depan Patung santa/santo (=Penyembahan Patung).
bu Inggrid : Umat Katolik tidak menyembah patung.
Indah : jawaban klasik. tdk berbeda dg jawaban yg akan diberikan oleh saudara kita yg beragama Budha/Hindu/Dinamism yg juga berdoa didepan patung tertentu hanya sbg sarana menyembah kdp Sang Hyang Widi (TUHAN YANG MAHA ESA).
bu Inggrid : Anda keliru kalau menganggap bahwa Allah melarang kita untuk membuat patung.
Indah : Alkitab mencatat => Imamat 26:1 “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
Ulangan 4:16 supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
Patung santo/santa termasuk disini bu, karena sdh dipakai sbg sarana perantara doa manusia kpd TUHAN (meskipun itu slalu disangkal bahwa mereka tdk menyembah patung tetapi hanya sbg perantara doa saja tetap itu adalah suatu Pemberhalaan).
Dimanakah letak perbedaan antara patung : bunda Maria yg memberkati dg Patung Dewi KWam Im. Atau Patung Maria yg menggendong kanak” Yesus dg Patung Dewi Isis/Asyera sembahan orang Mesir, atau patung Maria yg berselubung matahari dg mahkota bintang dg patung dewa Wisnu yg juga berselubung matahari pd kepalanya jg mahkota emas bintang” spt yg ada di india. Bukankah jelas itu adalah patung yg sama” Tdk bisa mendengar, tdk menjawab dan tdk bisa melakukan apapun karena semua itu adalah benda mati buatan tangan manusia. hanya penyebutan nama, perlakuan/tatacara ibadah & atribut aksesoris patungnyanya saja yg membedakan).
Habakuk 2:18 Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya.
bu Inggrid : Allah menyuruh Musa untuk membuat patung kerubim / malaikat di atas tabut perjanjian.
Indah : Benar dan Alkitab memang menuliskan demikian. bahwa pada saat Tabut Perjanjian yg dibuat pada zaman Musa bahwa TUHAN YAHWE memang sungguh” hadir atas tempat dimana Tabut itu diletakkan maka seluruh umat Israel berdoa langsung kpd TUHAN YAHWE dimana dlm Kemah Doa terdapat Tabut Perjanjian tsb jadi Israel tdk menyembah Tabut Perjanjian itu melainkan TUHAN YAHWE yg sungguh turun ke dunia dan Hadirat-Nya melingkupi Tabut Perjanjian itu.
Dan Raja Daud yg menari” didepan Tabut Perjanjian tsb karena memang TUHAN YAHWE masih menyatakan Hadirat-Nya pada Tabut Perjanjian itu.
Jangan lupa bu Inggrid, bahwa ketika setelah kematian Raja Daud maka Hadirat TUHAN YAHWE meninggalkan Tabut Perjanjian itu karena dosa bangsa Israel yang menyembah patung” yang ada diantara mereka bahkan dibuat/diletakkan di Bait Allah, maka TUHAN YAHWE izinkan Bangsa Israel jatuh ke tangan penindasan bangsa Asing yaitu dibuang ke tanah Babylon dibawah pemerintahan Raja Nebukadnezar karena Perzinahan mereka terhadap penyembahan berhala (berdoa didepan patung yg tdk diperintahkan TUHAN YAHWE utk dibuat bangsa Israel).
Pertanyaan saya : Apakah TUHAN YAHWE dan Juga YAHSHUA HAMASIACH memerintahkan bangsa Israel atau orang Katolik untuk membuat patung gambaran diri YAHSHUA (Yesus Kristus) ?
Apakah juga para rasul memerintahkan pembuatan patung gambar diri mereka apabila mereka wafat dan dapat digunakan sbg sarana pengatara doa umat katolik ke hadirat TUHAN YAHWE=YAHSHUA HAMASIACH (Tuhan YESUS KRISTUS) ?
NB : kalau jawabannya Ya tolong dilampirkan ayat dari ALKITAB-NYA
kalau jawabannya Tidak, mengapa tetap dibuat juga.
Pertanyaan saya : Apakah saat ini didalam setiap gereja katolik ada Tabut Perjanjian yg dibuat Musa dimana itu menyatakan Hadirat TUHAN YAHWE ?.
bu Inggrid : Allah tentu tidak dibatasi oleh benda- benda/ patung itu, tetapi benda- benda itu dipakai-Nya sebagai tanda penyertaan-Nya atas bangsa Israel (lih. Kel 25:21-22).
Indah : Benar itu bahwa TUHAN tdk dapat dibatasi oleh benda” mati, sebaliknya Manusialah yang berusaha Membatasi TUHAN dengan penyimpangan” dalam hal berdoa didepan patung/benda mati.
Ulangan 4:23 Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat.
Yesaya 42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
bu Inggrid, Umat katolik sampai saat ini masih melalukan ritual mengarak patung yg dianggap sbg gambaran orang” kudus tertentu pada waktu yg telah ditetapkan oleh ke Paus an.
Padahal jelas” ALKITAB mencatat Firman TUHAN dlm : Yesaya 45:20 “Berhimpunlah dan datanglah, tampillah bersama-sama, hai kamu sekalian yang terluput di antara bangsa-bangsa! Tiada berpengetahuan orang-orang yang mengarak patung dari kayu dan yang berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan.
2). Tentang penyambutan roti+anggur yg disebut Ekaristi sbg sarana mengenangkan Tuhan Yesus, sebelumnya sdh disampaikan pada saat Perjamuan malam terakhir n semua murid juga tahu bu.
tetapi lihatlah apa yg dituliskan dalam ALKITAB bagaimana tentang tatacara dalam beribadah :
1Korintus 14:26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.
Kolose 3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Tentang kritikan yg disampaikan tentusaja kita harus memegang prinsip menghormati orang yg kita kritik, apalagi itu adalah seorang yg memiliki jabatan Imam (pelayan Tuhan).
Kritik halus disampaikan kepada orang” yang masih iman kanak-kanak. (sekedar mendengar dan langsung percaya tanpa mempertimbangkan/menguji pengajaran yg mereka terima)
sedangkan kritik agak keras atau bahkan keras ditujukan kpd orang yg sdh dewasa dlm iman. dan dalam hal ini para Imam/rohaniwan/wati adalah orang” yg sdh masuk kategori dewasa dalam Iman, dan mereka mengetahui ttg aturan” atas jabatan pelayanan yg mereka pilih sbg panggilan hidupnya.
Kalau kritikan itu bersifat menegor atas kesalahan yg ada pd hierarki gereja katolik dan kritikan yg disampaikan tsb nyata” terjadi dan sdh diketahui publik umum, lihat jawaban para pemimpin Gereja Katolik bahwa mereka menggangap kritikan itu sbg : Menyerang Gereja KAtolik atau memojokkan gereja katolik dsb. (lihat kasus yg baru diungkapkan akhir” ini dimana terjadi terhadap umat katolik atas skandal pelecehan seksual oleh para pastor/romo dimana telah diketahui oleh pengurus ke Paus an sbg Induk gereja katolik).
Inggrid : Sebab memang ada kecenderungan manusia sulit untuk menerima kritikan (tak terkecuali para imam, anda dan saya)
Indah : benar karena kita adalah manusia yg masih dlm batas kemampuan dlm pengendalian emosi terhadap kritikan yg kurang menyenangkan hati kita.
Tetapi bukankah Para Imam atau rohaniwan/wati seharusnya lebih dewasa dlm pengendalian emosi atas kritik yg ditujukan kpd mereka. krn itulah salah satu perbedaan antara jabatan Imam (pelayan Tuhan) dg orang biasa= umum.
3. Sayangnya dlm setiap penampakan Bunda MAria, saat itu org yg mendapat penampakan tidak berani bertanya langsung kpd yg menampakkan diri tsb apakah ia benar datang atas Perintah TUHAN YAHWE ataukah datang atas namanya sendiri. (inilah yg disebut pengujian).
Demikian tanggapa saya dan terimakasih. maaf baru bisa balas soalnya komputer saya ngadat. (lola)
Shalom Indah,
1. Tentang Patung
Saya sudah pernah berdiskusi panjang sekali tentang patung dan berhala ini kepada beberapa pembaca situs ini. Situs ini adalah situs Katolik, dan tentu maksudnya adalah menyampaikan dasar ajaran Gereja Katolik. Anda berhak mempunyai kesan apapun, tetapi tidak mengubah kenyataan yang dipegang oleh Gereja Katolik, bahwa umat Katolik tidak menyembah patung. Patung yang ada di gereja Katolik sama fungsinya dengan patung yang ada di gereja Lutheran, yang dapat anda lihat gambarnya pada jawaban Stef di sini, silakan klik. Kami di sini tidak dalam posisi untuk menyatakan pandangan kami terhadap umat Hindu, sebab yang menjadi fokus kami adalah menyampaikan ajaran Gereja Katolik.
Anda mengutip Im 26:1, Ul 4:16, di mana Allah melarang pembuatan patung berhala. Ya, kami juga mengimani ayat itu. Allah memang melarang umat Israel untuk membuat patung berhala, yang artinya patung itu disembah sebagai allah lain di hadapan-Nya (Kel 20:3, 34:14; Ul 8:19, 11:16, 17:3, 29:26, 30:17; Yos 23:16; Hak 2:12,17,19; 1Raj 9:6,9; 2 Raj 17:7,35; 2Taw 7:19,22, Mzm 81:9; Yer 1:16, 13:10, 16:11, 22:9, 25:6). Namun Allah tidak melarang untuk membuat patung, jika itu tidak untuk disembah, melainkan hanya merupakan tanda saja akan penyertaan-Nya. Contohnya patung kerub pada tabut Perjanjian (lih. Kel 25:18-22), dan patung ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa untuk menyembuhkan bangsa Israel (lih. Ul 21:9). Allah- lah yang menyuruh agar patung- patung itu dibuat. Maka Allah hanya memperbolehkan adanya patung- patung, asal jangan disembah sebagai allah lain. Buktinya, pada saat patung ular itu dibuat, misalnya, malah patung itu dijadikan alat untuk menyembuhkan, namun begitu orang Israel menyembah patung ular itu sebagai allah lain (lih. 2 Raj 18:4), maka Allah tidak berkenan.
Silakan jika anda mau membaca lebih lanjut tentang patung berhala ini, silakan klik di sini. Jika ada patung- patung Santo/a di gereja Katolik, itu hanya alat saja, dan tidak disembah sebagai allah lain. Mereka semua menghantar umat kepada Tuhan, dan bukan saingan Tuhan. Mereka itu adalah orang- orang kudus yang adalah kawan sekerja Allah (1 Kor 3:9). Mereka adalah anggota Tubuh Kristus sedangkan Kristus adalah Kepalanya. Ini lain dengan patung Baal, patung dewa-dewi lainnya yang tidak ada kaitannya dengan Kristus. Maka penyembahan atas mereka merupakan penyembahan terhadap allah lain, sedangkan penghormatan kepada para Santa Santo merupakan:1) penghormatan kepada Allah yang menciptakan mereka dan memampukan mereka untuk hidup kudus dan menjadi teladan bagi umat Tuhan; 2) penghormatan kepada mereka seperti layaknya kita menghormati pahlawan/ juara, dalam hal teladan hidup beriman.
Kenyataannya dalam Alkitab dituliskan bahwa patung kerub pada tabut perjanjian itu dibuat atas perintah Tuhan, sebagai tanda kehadiran-Nya atas bangsa Israel. Raja Daudpun menari di hadapan tabut itu, untuk memuji dan menyembah Tuhan (dan bukan menyembah patung itu). Kitab Suci tidak mengatakan bahwa Allah marah, karena Raja Daud memuji Allah di depan patung itu. Bahwa kemudian setelah Raja Daud wafat dan umat Israel menyimpang dengan membawa patung- patung berhala yang tidak ada sangkut pautnya dengan Allah Israel, itulah yang membuat Allah marah; sehingga membiarkan bangsa Israel jatuh ke tangan penindas dan dibuang ke Babilon.
Maka, kalaupun tidak ada ayat dalam Kitab Suci yang eksplisit menyuruh membuat patung Yesus, namun juga di Kitab Suci juga tidak ada ayat yang melarangnya. Sebab yang dilarang adalah patung berhala, yaitu patung yang disembah sebagai allah lain (lih Kel 20:3) yang berulang- ulang disebut disepanjang Kitab Perjanjian Lama. Tetapi jika patung itu hanya digunakan untuk menjadi simbol kehadiran Allah atas umat-Nya, itu tidak dilarang oleh Tuhan, dan ini juga fakta yang tertulis dalam Kitab Suci. Maka prinsip ini yang dipegang oleh Gereja Katolik, dan saya percaya juga dipegang oleh gereja Lutheran seperti yang dibuktikan dengan adanya banyak patung dalam bangunan gereja Lutheran pada link yang saya sertakan di atas.
Anda bertanya: “Apakah saat ini didalam setiap gereja katolik ada Tabut Perjanjian yg dibuat Musa dimana itu menyatakan Hadirat TUHAN YAHWE ?“
Jawaban saya adalah: YA! Dalam setiap bangunan gereja Katolik, terdapat tabernakel, yang di dalamnya ada Ekaristi. Dalam rupa hosti inilah Tuhan Yesus sungguh- sungguh hadir di tengah umat-Nya, seperti halnya pada jaman Perjanjian Lama, Allah hadir dalam tabut perjanjian yang berisi kedua loh batu, manna, dan tongkat Harun. Silakan jika anda tertarik untuk membaca artikel tentang makna Ekaristi, silakan klik, dan sejarah yang mendasari ajaran tentang ekaristi, silakan klik, dan Ekaristi menurut ajaran Gereja Katolik, silakan klik.
Anda berkata mengomentari tulisan saya, “Benar itu bahwa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh benda” mati, namun anda berkata, “sebaliknya manusialah yang berusaha membatasi Tuhan dengan penyimpangan” dalam hal berdoa didepan patung/benda mati.”
Saya tidak setuju dengan pernyataan anda ini, sebab di sini anda sudah terlebih dahulu mengatakan ‘penyimpangan’ jika ada orang berdoa di depan patung ataupun benda mati. Pernyataan ini sesungguhnya menjadi tidak konsisten, karena berlaku juga bagi jemaat gereja anda sendiri. Sebab setahu saya, hampir semua gereja Protestan mempunyai salib yang adalah benda mati, yang di hadapannya jemaat juga berdoa dan menyembah Tuhan. Tetapi tentu ini bukan merupakan ‘penyimpangan’, karena yang kita sembah adalah Tuhan dan bukannya patung ataupun salib/ benda mati tersebut.
2) Tentang Yesus satu- satunya Pengantara kepada Allah Bapa
Umat Katolik juga mengakui bahwa Pengantaraan Tuhan Yesus adalah Pengantaraan satu- satunya kepada Allah Bapa. Maka kami juga mengamini Yoh 14:1-14 dan 1 Tim 2:4. Tetapi Pengantaraan satu- satunya ini melibatkan juga anggota Kristus yang lain, sebab seperti dalam 1 Kor 12:1 dikatakan bahwa dalam satu Tubuh Kristus itu ada banyak anggota. Maka Pengantaraan Kristus juga melibatkan anggota- anggota Tubuh-Nya, termasuk anda dan saya, walaupun pengantaraan kita sungguh hanya tergantung pada Pengantaraan Yesus, dan hanya mendukung Pengantaraan Yesus. Demikian juga kita melihat peran para kudus itu. Mereka hanya mendukung Yesus, dan tidak terpisah dari Yesus. Dan sesungguhnya jika umat Katolik memohon dukungan para kudus, doa itu tidak pernah diucapkan dalam nama orang kudus itu, melainkan hanya di dalam Yesus saja. [sebab tidak ada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kis 4:12)]. Kepada orang kudus itu umat Katolik hanya mohon didoakan.
3) Tentang berdoa memohon dukungan doa kepada Bunda Maria.
a. Tepatnya “tidak ada keharusan” untuk berdoa memohon dukungan doa Bunda Maria, tetapi “sangat dianjurkan”. Ini tetap berbeda dengan kata ‘diwajibkan’.
b. Tentang dasar ajaran tentang Maria dikandung tanpa noda, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Gereja Katolik memang tidak saja mengambil sumber dari Kitab Suci dalam hal ini, namun juga dari Tradisi Suci yang bersumber pada pengajaran lisan Yesus dan para rasul. Tradisi Suci ini dapat diketahui dari tulisan para Bapa Gereja. Kitab Suci sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Sabda Tuhan hanya diperoleh melalui Kitab Suci (Sola Scriptura), melainkan juga dari pengajaran lisan dari para rasul (2 Tes 2:15). Prinsip inilah yang dipegang oleh Gereja Katolik.
c. Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada ancaman terhadap mereka yang tidak melakukan devosi- devosi tertentu. Yang ada hanyalah janji- janji kepada mereka yang melakukan devosi tersebut. Sayangnya anda tidak menyebutkan buku yang anda maksud, dan juga perkataan yang ada di dalamnya.
4. Tentang kisah di Injil tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin.
a. Memang di sana Bapa Abraham tidak dapt menjadi perantara bagi orang kaya itu. Sebab orang kaya itu sudah berada di neraka, maka tentu jiwanya tak bisa beralih ke surga. Jadi masalahnya bukan pada Bapa Abrahamnya yang tidak dapat menjadi perantara doa, tetapi pada orang kaya itu yang memang sudah terpisah dari Allah, atas kemauannya sendiri semasa hidupnya, yang sudah tak bisa lagi diubah setelah ia wafat. Demikian juga, Gereja Katolik juga tidak mengajarkan bahwa doa orang kudus dapat membawa seseorang yang sudah berada di neraka untuk beralih ke surga.
Namun bagi orang- orang yang masih hidup, para nabi dan orang kudus dapat mendoakan, seperti yang tercantum dalam Yer 15:1 dan 2 Mak 15: 11-16.
b. Tentang kasus imam yang tidak melakukan tugasnya dengan baik, dan hidupnya tidak sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Sejujurnya, ini adalah fakta yang memprihatinkan. Namun, tetap saja hal ini tidak dapat dipakai untuk menggeneralisasi bahwa semua imam itu jahat atau hidup dengan cara demikian. Jika kita berpandangan demikian, itu namanya kita menghakimi orang lain, dan ini sungguh tak berkenan di hadapan Tuhan. Sebab kenyataannya, masih banyak imam yang hidupnya kudus, dan yang melaksanakan tugas panggilannya dengan baik. Kalau kita melihat hanya sisi negatifnya saja, maka kita bisa kecewa. Karena kasus abuse itu bukan hanya terjadi di Gereja Katolik tetapi juga di gereja Protestan. Silakan anda ketik sendiri di google, dengan kata kunci ‘protestant ministry abuse’, atau contohnya, klik di sini, dan anda akan melihat bahwa kasus abuse juga banyak terjadi di gereja Protestan. Meskipun begitu, selayaknya kita tidak mencap semua pendeta berlaku demikian.
Kasus abuse oleh para imam ataupun pendeta belakangan ini memang sangat mencengangkan, dan tak dapat dipungkiri, itu adalah perbuatan dosa. Ini adalah masalah yang harus membuat Gereja Katolik (dan juga gereja Protestan) untuk sama- sama membenahi diri. Paus Benediktus XVI telah mengeluarkan surat pastoral kepada umat Katolik di Irlandia, sehubungan dengan kasus abuse yang terjadi di sana, silakan klik di sini untuk membacanya.
Saya mengajak anda untuk melihat fakta dalam kehidupan beriman dengan lebih seimbang, karena tidak dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita buruk adanya. Anda mungkin mempunyai pengalaman kurang baik dengan para imam yang anda kenal, tetapi saya tidak mempunyai pengalaman seperti anda. Saya mengenal banyak imam yang sungguh hidupnya sangat tulus, kudus, dan rendah hati.
Maka kita sebagai umat, jika mau memberi masukan kepada imam, selayaknya juga menunjukkan sikap hormat, seperti jika anda mau memberikan masukan kepada pendeta, atau orang tua kita, juga tentu harus hormat, bukan? Sebab mereka adalah para pemimpin kita. Kita tetap boleh menyatakan salah jika perbuatan mereka salah, namun kita harus juga memiliki ‘prudence‘/ kebijaksanaan tentang bagaimana kita menyatakannya, sebab mereka tetaplah figur otoritas/ ‘orang tua’ yang harus dihormati, sesuai dengan perintah Tuhan (lih. Kel 20:12, Ef 6:1).
3. Anda berkata, “Sayangnya dlm setiap penampakan Bunda MAria, saat itu org yg mendapat penampakan tidak berani bertanya langsung kpd yg menampakkan diri tsb apakah ia benar datang atas Perintah TUHAN YAHWE ataukah datang atas namanya sendiri.” (inilah yg disebut pengujian).
Jika anda pernah ke Lourdes, atau anda pernah dengan sungguh membaca kisah- kisah pertobatan dan mukjizat yang terjadi di sana, anda akan mengetahui bahwa penampakan itu benar- benar terjadi atas kehendak Tuhan, silakan untuk membaca sekilas tentang mukjizat- mukjizat Lourdes (list of approved miracles) di sini, silakan klik. Penampakan di Fatima misalnya, juga disertai tanda dari Allah yang dikenal dengan mukjizat matahari (miracle of the sun) yang disaksikan oleh sekitar 100.000 orang pada tanggal 13 Oktober 1917.
Perihal klaim datang dari Allah itu bisa saja dibuat, meskipun sesungguhnya yang menampakkan diri bukan datang dari Allah. Jadi klaim seperti itu bukan jaminan bahwa wahyu pribadi itu otentik, tetapi yang terpenting adalah buah- buahnya terutama buah pertobatan yang dihasilkan dari wahyu pribadi tersebut. ‘Pertobatan’ artinya menolak setan dan segala perbuatan dosa, untuk kembali ke jalan Tuhan. Pertobatan yang tulus dan terus menerus, merupakan buah yang menjadi salah satu tolok ukur penting; yang menunjukkan bahwa wahyu pribadi tersebut berasal dari Tuhan. Pertobatan ini dilihat dari si penerima wahyu pribadi, maupun mereka yang turut menyaksikan kejadian- kejadian sehubungan dengan wahyu pribadi tersebut. Selanjutnya yang dapat dilihat adalah adanya buah roh, seperti yang tercantum dalam Gal 5:22-23; “kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”
Maka siapapun yang mengklaim sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, silakan kembali memeriksa diri, sejauh mana sudah mempunyai dan menampakkan buah Roh Kudus ini. Ya, hal ini termasuk juga pada saat kita ingin mengajukan kritik orang lain, terutama mereka yang menjadi pemimpin kita. Kita tidak dapat berkata kasar kepada siapapun, apalagi jika sampai kehilangan penguasaan diri. Sebab ini malah menunjukkan bahwa tindakan itu tidak dijiwai oleh Roh Kudus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Terima kasih juga Sdri. Indah atas tanggapan anda.
Berikut adalah tanggapan saya, sebelumnya saya mohon maaf jika kurang menanggapi berdasarkan Alkitab & doktrin ajaran Gereja karena saya masih awam. Untuk itu lebih baik anda membaca dari para moderator/Romo di forum ini agar mendapat jawaban yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sdri. Indah menulis :
(……..dan saya tertarik menjadi seorang kristen Bukan karena penginjilan orang” dari Gereja Kristen melainkan ada dorongan dari Hati Nurani saya utk mencari Ibadah yang sejati yang mana bukanlah pada ritual-ritual agamawi yang hanya buatan manusia dan dibawah kendali kekuasaan seorang manusia yang katanya “terpilih” dan “dipilih” secara langsung oleh TUHAN ELOHIM.)
——————————————
Sebagaimana Yesus mengingatkan kita dalam Matius 5:20 : Maka Aku berkata kepadamu : Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Bagi saya secara pribadi, ayat diatas sudah cukup jelas bahwa Yesus menekankan pentingnya kehidupan beragama, bahkan harus lebih benar daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Dalam sebuah agama tentunya ada ritual-ritual, doktrin-doktrin, aturan-aturan, dll yang bertujuan menuntun kita kepada proses pembentukkan untuk menjadi pribadi yang lebih berkenan bagi Allah, sehingga bagi saya tidak ada alasan untuk mengabaikan ritual-ritual agama.
Bukankah Alkitab yang merupakan pegangan kita dibuat dan dikanon oleh manusia? akan tetapi hingga kini kita menggunakan Alkitab buatan manusia tersebut sebagai dasar iman kita, lalu mengapa kita harus mengabaikan ritual-ritual buatan manusia?
[dari katolisitas:
KGK, 105.Allah adalah penyebab [auctor] Kitab Suci. “Yang diwahyukan oleh Allah dan yang termuat serta tersedia dalam Kitab Suci telah ditulis dengan ilham Roh Kudus”.”Bunda Gereja yang kudus, berdasarkan iman para Rasul, memandang kitab-kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru secara keseluruhan, beserta semua bagian-bagiannya, sebagai buku-buku yang suci dan kanonik, karena ditulis dengan ilham Roh Kudus (lih. Yoh 20:31; 2 Tim 3:16; 2 Ptr 1:19-21; 3:15-16), dan dengan Allah sebagai pengarangnya, serta dalam keadaannya demikian itu diserahkan kepada Gereja” (DV 11).]
Tentang Paus, silakan melihat artikel tentang keutamaan Petrus, yang juga bersumber pada Alkitab.
=======================
Sdri. Indah menulis:
(Angkat kaki dilakukan ketika apa yang kita sampaikan sebagai kritikan yang berusaha mengingatkan kemabali akan kesalahan yg dilakukan pengurus gereja dipandang sebagai suatu hal yang tdk penting. (karena mereka/imam apalagi imam kepala merasa lebih menguasai bidang pekerjaannya).)
——————————————
Bahwa dengan tidak dipandang pentingnya suatu kritikan & adanya “arogansi” imam atau pengurus Gereja, bukan berarti ajaran Gereja menjadi salah & tidak benar.
Sekalipun seluruh umat Kristiani yang percaya kepada Yesus di dunia ini berprilaku jahat, tentunya kita tidak akan memilih untuk “angkat kaki” meninggalkan Yesus.
=======================
Sdri. Indah menulis :
(Emosi manusia yg bekerja sesuai dengan situasi yang dihadapi itulah yg namanya manusia masih normal, apabila emosi tdk lagi dpt bekerja dg baik seturut situasi yg dihadapai maka manusia itu tdk normal.(ada sesuatu yg bermasalah berhubung dg emosinya)
Ingat bahwa ROH KUDUS dapat berkarya menyentuh baik hati, jiwa dan emosi kita melalui lagu-lagu yang memang ditujukan untuk kemulian bagi TUHAN ELOHIM. (apa yang anda alami berhubungan dg lagu, saya juga mengalaminya).)
——————————————
Saya setuju dengan anda bahwa Roh Kudus dapat bekarya dengan cara menyentuh hati, jiwa dan emosi manusia, akan tetapi bagaimana kita membedakan bahwa emosi yang kita alami merupakan karya Roh Kudus?
Sebagai perbandingan : saudara-saudara kita yang non-Kristiani ketika mereka berdoa/mendengar lagu-lagu rohaninya, mengalami hal yang sama juga dengan kita, sampai menangis dan merasakan kelegaan juga merasakan semangat baru, apakah emosi yang mereka alami merupakan karya Roh Kudus juga? Para teroris sebelum meledakkan bom, berdoa dengan khusuk hingga menangis & penuh semangat, apakah emosi itu merupakan karya Roh Kudus juga?
=======================
Sdri. Indah menulis :
((Yehezkiel 22:26 jelas menulis tentang pelanggaran hukum Taurat I oleh imam gereja katolik yaitu : pemujaan patung yang dianggap sbg santo/santa. (pemberhalaan)
Matius 5:19 juga mengingatkan ttg pelanggaran hukum Taurat.
(gereja katolik mengajarkan bahwa tidak apa-apa berdoa didepan patung yg dianggap santa/o karena sudah disahkan oleh hukum gereja katolik)……..)
——————————————
Akan halnya “pemujaan” terhadap patung-patung, saya rasa di forum ini sudah sangat jelas dan terprinci ditegaskan bahwa Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan untuk menyembah patung, bahkan jawaban & penjelasan mendetil dari Sdri. Inggrid sudah sangat-sangat lebih dari cukup.
Pertanyaannya adalah, apakah Sdri. Indah berkenan menerima & percaya penjelasan umat Katolik bahwa Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan penyembahan terhadap patung?
Apabila tidak percaya, berikanlah kami masukan, bahwa harus dengan cara apalagi kami menjelaskan kepada anda dan semua saudara-saudara non-Katolik (yang menuduh Gereja Katolik menyembah patung) agar anda dan (mereka) mempercayai bahwa Gereja Katolik tidak mengajarkan penyembahan terhadap patung? Apakah harus dengan cara kami (umat Katolik) membuang & menghancurkan patung-patung dan berhenti menggunakan patung-patung tersebut sebagai alat bantu bagi kami untuk beribadah kepada Tuhan Yesus?
Ketika saya berdoa dihadapan patung Yesus, saya bukan berdoa kepada sang patung, melainkan kepada Tuhan Yesus, hati saya tertuju kepada Yesus bukan kepada patung Yesus.
Apabila anda tetap tidak mempercayai kami, apakah atas dasar ketidakpercayaan & keyakinan anda, lalu anda akan terus menyebarkan “tuduhan” bahwa Gereja Katolik menyembah patung? Saya secara pribadi percaya bahwa anda sebagai pengikut Kristus yang penuh kasih, tentunya tidak akan melakukan hal demikian.
=======================
Sdri. Indah menulis:
(bahwa dogma/doktrin yang disampaikan oleh penampakan Bunda Maria di goa-goa peziarahan dianggap sebagai yang “Pasti” benar datang langsung dari TUHAN ALLAH.
mereka tidak sadar bahwa bisa saja yg mengambil rupa/wujud penampakan sbg bunda maria adalah Tipuan iblis yang seolah benar-benar diperintahkan TUHAN utk disampaikan kpd manusia. (tanpa diuji dulu berdasarkan pedoman Tulisan yang diilhamkan oleh ELOHIM dalam INJIL-NYA seperti tertulis dalam => 1Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.)
——————————————
Terima kasih bahwa Sdri. Indah telah mengingatkan umat Katolik untuk menguji setiap penampakan Bunda Maria dan memang demikian seharusnya yang dilakukan umat Katolik.
Sebagaimana yang Sdri. Inggrid sudah jelaskan, tidak semua kesaksian atas penampakan Bunda Maria diakui oleh Gereja. Ketika terjadi kesaksian akan penampakan Bunda Maria, maka Gereja akan menguji dengan mengumpulkan bukti-bukti bahkan dengan melibatkan berbagai kalangan yang bukan hanya dari Gereja Katolik.
Pernahkan Sdri. Indah menguji akan “kepastian” (setidaknya salah satu saja) bahwa penampakkan Bunda Maria yang telah diakui Gereja Katolik hanya merupakan Tipuan Iblis?
Jika pernah dan disertai bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan mohon untuk dapat disampaikan kepada Gereja Katolik, itu akan sangat berarti bagi Gereja Katolik.
Jika belum pernah, apakah Sdri. Indah menyadari bahwa mungkin saja Sdri. Indah sendiri salah, bukankah lebih baik Sdri. Indah menguji terlebih dahulu (sebagaimana yang Sdri. Indah sarankan kepada umat Katolik) sehingga tidak menimbulkan kesan memfitnah, walaupun saya yakin bahwa anda tidak bemaksud seperti itu.
Jika anda belum menguji dan membuktikan, apakah Sdri. Indah akan terus menyebarkan isu dengan menyertai ayat Alkitab bahwa “mungkin penampakan Bunda Maria yang diakui Gereja Katolik adalah Tipuan Iblis”? saya yakin walaupun penghormatan anda terhadap Bunda Maria tidak sama dengan umat Katolik, akan tetapi anda pasti memiliki kasih kepada Bunda Maria, Gereja Katolik dan kami sebagai umat Katolik, sehingga tidak akan menyebarkan “perkiraan-perkiraan/kemunginan-kemungkinan” yang tidak membangun bagi Gereja Katolik & umatnya.
=======================
Sdri. Indah Menulis:
(Jujur saja, berapa banyak orang-orang yang berani menegor imam yg telah melakukan tindakan yg kurang pantas dlm jabatan ke imam annya itu ?, bahkan sesama biarawan/wati berani menegor kesalahan yg dilakukan rekan seprofesinya sbg pelayan Tuhan ?.
Mereka bahkan berusaha untuk tidak mau tahu, bahkan kalau perlu menutupi kekurangan tersebut sehingga tidak terjadi perbaikan dalam Gereja Katolik.
(banyak Romo / biarawan/wati yang menduduki jabatan penting lebih menempatkan diri sebagai bos besar, dan bukan sbg Gembala yang menuntun umat menjadi lebih baik dengan keteladanan hidup mereka).
Bila umat yg menegor imam/romo/biarawan/wati yg sikap hidupnya tdk pantas dilakukan, maka umat tsb akan dianggap “pengganggu” bagi kenyamanan pekerjaan mereka akhirnya “dikucilkan”.
Bukan mencari kambing hitam pak, tetapi kembali mengingatkan tentang Tugas Pelayanan dan tanggungjawab para Imam/rohaniwan/wati adalah : Menjadi Perpanjangan tangan TUHAN untuk menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Kebenaran Firman-Nya seperti tertulis dalam ALKITAB.
Menjadi gembala umat yang haus dan lapar akan Kebenaran Firman TUHAN sebagai Pelita bagi perjalanan peziarahan hidup di dunia ini agar di layakkan menerima Berkat Kehidupan dalam Tuhan Yesus Kristus.)
——————————————
Tentunya dimanapun kita berada di dunia ini, tidak akan pernah ada satu pun lingkungan yang sempurna sebagaimana yang kita harapkan, kita akan selalu menemukan kekurangan-kekurangan, kesalahan-kesalahan bahkan kenyataan-kenyataan pahit.
Dulu saya sering mengeluh kepada Tuhan karena saya selalu menemukan lingkungan (baik lingkungan Gereja, sekolah/kampus, kantor, keluarga) yang tidak berjalan sebagaimana yang seharusnya (menurut saya), akan tetapi ketika saya mendapat “teguran” dari seorang Romo & teman rohani bahwa seharusnya kita menjadi “terang di dalam gelap”, bukan menjadi “terang di dalam terang”, karena Yesus pun datang ke dunia bukan untuk orang-orang benar, melainkan untuk orang-orang berdosa, saya mulai merenung : ketika saya menuntut orang lain untuk menjadi terang bagi saya, apakah saya juga sudah menjadi terang seperti yang mereka harapkan terhadap saya?
Terima kasih atas peringatan anda, semoga apa yang Sdri.Indah sampaikan melalui forum ini, berkenan di dengar dan menjadi perhatian serius serta koreksi bagi para Imam, Biarawan/wati, para pelayan-pelayan Gereja pada khusunya dan bagi seluruh umat Katolik pada umumnya.
Salam kasih.
patung dalam agama katolik hanya sebagai simbol keberadaan Tuhan diantara kita. TIDAK DISEMBAH.
analogi sederhananya adalah apakah anda memiliki foto sanak saudara atau teman yang anda pajang di kamar atau rumah ataupun di dalam dompet anda? kenapa anda membuat foto itu?
kalau anda menjawab hanya untuk mengabadikan momen dan bisa mengingatkan bahwa hal itu pernah terjadi, sama lah dengan fungsi patung tersebut.
fungsi patung tersebut BUKAN DISEMBAH, hanya sebagai pengingat. andai dalam masa Yesus dulu sudah ada yang namanya kamera, pasti sudah ada fotonya skrg.
salam
Sdr Katro,
Saya ingin bertanya, bagaimana caranya anda bisa memperbaiki citra gereja Katolik, jika dogma2 gereja dan hukum2 Kanon adalah absolut (tidak bisa dipertanyakan kebenarannya)?
Apakah anda pernah berhubungan langsung dengan Vatican? Atau menulis surat kepada Paus untuk mengusulkan perubahan2 yg dirasanya perlu? Atau anda bisa menganjurkan kepada Sdr Stef untuk menulis surat resmi kepada Vatican dan mengusulkan perubahan2.
Apakah tanggapan Paus? Akankan Paus mendengarkan anda?
Keberadaan gereja Katolik di Indonesia adalah dibawa oleh Belanda pada saat penjajahan. Pengajaran agama Katolikpun kemudian menjadi tradisi turun temurun. Anak2 dipermandikan, dimasukkan sekolah Katolik, menjadi Katolik KTP sampai kira2 remaja, mulai mendalami ajaran Katolik kira2 setelah usianya 30an, dst dst dst. Anak2 tidak mempunyai pilihan bebas untuk menentukan agama mana yg mereka mau, kecuali menuruti tradisi ayah ibunya menjadi Katolik. Bagi non Katolik yg masuk ke sekolah Katolik, akhirnya menjadi Katolik juga dikarenakan pergaulan sekitar.
Org2 Katolik Indonesia tidak pernah mempertanyakan “Mengapa harus Katolik?” karena ini hanyalah diberikan turun temurun – sama seperti di Filipina semenjak penjajahan Spanyol, atau di Brasil. Tetapi dibandingkan jumlah yg besar tadi, yg benar2 mengimani mungkin hanya 20% saja. Sisanya Katolik KTP yg dicap dengan akte permandian, atau tidak ke gereja sama sekali (tdk ada yg tahu).
Kalo bangsa Inggris yg masuk ke Indonesia sebelum Belanda, maka anda2 sekarang adalah pengikut Church of England/Anglican.
Mengapa anda2 org Katolik sangatlah “alergi” dengan tantangan kebenaran dari agama2 lain?
Jikalau ada ajaran Katolik yg salah, mengapa tidak BERBESAR HATI dan mengakuinya?
Apakah ajaran Katolik 100% benar?
Saya sendiri di beberapa post saya berani mengakui bahwa ajaran2 Kristen sendiri, terutama gereja2 Kristen di Indonesia spt Bethany atau The Rock, banyak kesalahannya karena terlalu materialistis. Saya juga tidak bilang ajaran2 Kristen juga absolut kebenarannya, seperti saya sendiri juga masih mempertanyakan kebenaran “secret rapture” sendiri.
Kepindahan saya ke gereja Hillsong di Sydney adalah semata2 didorong oleh keinginan saya untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Semenjak ke gereja Hillsong, iman saya bertumbuh luar biasa besarnya, dan saya merasakan kedekatan dengan Tuhan yg luar biasa (padahal saya tidak lagi menerima sakramen2).
Karena itu saya mulai mempertanyakan ajaran Katolik. Apakah dengan menjalankan dogma2/hukum Kanon gereja maka kedekatan dengan TUhan bisa dicapai? Karena itu saya mempertanyakan banyak hal2 kepada anda2, dan sekali lagi jawaban anda2 selalu memakai dogma/hukum Kanon.
Saya sudah temukan jawabannya sekarang yaitu sabda Tuhan dalam alkitab saja yg benar, dan saya tidak akan menengok ke belakang untuk kembali ke jalan saya yg lama.
Saya menikmati JOY yg diberikan Tuhan saat ini kepada saya, dan keberadaan roh kudus didalam hati saya sangatlah luar biasa efeknya (sesuatu yg saya tidak pernah dapatkan selama di gereja Katolik).
sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya. Saya akan mencoba membantu menjawab pertanyaan yang anda ajukan kepada Katro, karena hal ini berhubungan juga dengan saya.
1. Anda mengatakan “Saya ingin bertanya, bagaimana caranya anda bisa memperbaiki citra gereja Katolik, jika dogma2 gereja dan hukum2 Kanon adalah absolut (tidak bisa dipertanyakan kebenarannya)?” Pertama, semua umat Gereja Katolik dapat menjadikan Gereja Katolik menjadi terang dunia, dengan berdoa, berakar pada Sakramen dan Alkitab, perpegang teguh pada pengajaran Gereja Katolik, sehingga dengan bantuan rahmat Allah, umat Katolik dapat bertumbuh dalam kekudusan dan menjadi saksi Kristus yang baik. Kedua, dogma dari Gereja bersifat absolut, karena memang kodrat dari kebenaran adalah absolut. Kita dapat mendiskusikan hal ini, namun pada akhirnya, setiap orang harus memutuskan apakah kebenaran absolutnya didefinisikan dari Gereja Katolik (yang tidak mungkin bertentangan dengan Alkitab) atau kebenaran absolutnya adalah pengertian dari diri sendiri (gereja tertentu), yang menyatakan bahwa interpretasi Alkitabnya adalah yang benar. Kedua pilihan ini, pada akhirnya harus dibuat oleh seseorang, karena setiap orang harus yakin akan kebenaran yang dipercayainya. Tanpa keyakinan ini, maka iman seseorang dipertanyakan, karena iman adalah “firm assent of intellect and will to the truth“
2. Anda mengatakan “Apakah anda pernah berhubungan langsung dengan Vatican? Atau menulis surat kepada Paus untuk mengusulkan perubahan2 yg dirasanya perlu? Atau anda bisa menganjurkan kepada Sdr Stef untuk menulis surat resmi kepada Vatican dan mengusulkan perubahan2. Apakah tanggapan Paus? Akankan Paus mendengarkan anda?” Gereja Katolik mempunyai struktur di tingkat Gereja Semesta (universal Church) dan Gereja Lokal (particular Church) – yang berpartisipasi dalam Gereja Semesta. Atau lebih jelasnya di tingkat dunia – dengan pusatnya di Vatikan, dan di tingkat masing-masing keuskupan – di mana masing-masing uskup adalah pengajar dan mempunyai otoritas untuk mengembalakan imam dan umat di keuskupan tersebut. Namun, masing-masing keuskupan tidak dapat mengajarkan pengajaran yang bertentangan dengan dogma yang telah ditetapkan. Dengan demikian, Gereja Katolik mempunyai pengajaran yang sama di seluruh dunia. Kalau ada yang yang ingin memperjelas, maka setiap orang dapat menuliskan surat kepada “Sacred Congregation for the Doctrine of the Faith” dengan format pertanyaan yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”. Dokumen-dokumen tersebut dapat dilihat di sini – silakan klik. Sebagai contoh, salah satu pertanyaan adalah sebagai berikut – sumber: silakan klik
Dengan demikian terlihat jelas, bahwa semua orang dapat bertanya kepada congregation for the doctrine of the faith. Tentu saja, karena tidak semua orang mempunyai latar belakang teologi dan telah membaca pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab baik melalui beberapa dokumen gereja resmi atau diklarifikasi oleh kongregasi ini, maka alangkah baiknya jika pertanyaan tersebut dapat didiskusikan pada tingkat paroki dan keuskupan. Dengan demikian, tidak terjadi duplikasi. Dengan demikian, setiap keuskupan tidak mengajarkan dogma, doktrin, maupun implementasi dari dogma tersebut secara berbeda-beda, melainkan mengajarkan hal yang sama. Ini adalah sesuatu yang baik.
3. Anda mengatakan “Keberadaan gereja Katolik di Indonesia adalah dibawa oleh Belanda pada saat penjajahan. Pengajaran agama Katolikpun kemudian menjadi tradisi turun temurun. Anak2 dipermandikan, dimasukkan sekolah Katolik, menjadi Katolik KTP sampai kira2 remaja, mulai mendalami ajaran Katolik kira2 setelah usianya 30an, dst dst dst. Anak2 tidak mempunyai pilihan bebas untuk menentukan agama mana yg mereka mau, kecuali menuruti tradisi ayah ibunya menjadi Katolik. Bagi non Katolik yg masuk ke sekolah Katolik, akhirnya menjadi Katolik juga dikarenakan pergaulan sekitar.
Org2 Katolik Indonesia tidak pernah mempertanyakan “Mengapa harus Katolik?” karena ini hanyalah diberikan turun temurun – sama seperti di Filipina semenjak penjajahan Spanyol, atau di Brasil. Tetapi dibandingkan jumlah yg besar tadi, yg benar2 mengimani mungkin hanya 20% saja. Sisanya Katolik KTP yg dicap dengan akte permandian, atau tidak ke gereja sama sekali (tdk ada yg tahu).
Kalo bangsa Inggris yg masuk ke Indonesia sebelum Belanda, maka anda2 sekarang adalah pengikut Church of England/Anglican.“
a. Memang latar belakang keluarga dan masyarakat menentukan seseorang untuk memeluk agama tertentu. Namun, di satu sisi, setiap orang pada akhirnya akan mempertanyakan apa yang dipercayainya, karena manusia mempunyai kemampuan untuk mengetahui dan mengasihi kebenaran, walaupun keputusan yang diambilnya dapat salah atau benar. Hanya Tuhan saja yang tahu apakah seseorang benar-benar mencari kebenaran dan menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadinya atau tidak. Sama seperti anda yang berpindah dari gereja Katolik ke gereja lain dan kenyataan yang sama juga dijumpai bahwa ada yang berpindah dari gereja lain ke Gereja Katolik.
b. Karena anda tinggal di Australia, anda dapat melihat data statistik ini (sumber: Australian Bureau Statistics – silakan klik). Di sini anda dapat melihat perkembangan pada tahun 1901 Anglikan adalah 39% dan Katolik 22,7%. Namun 100 tahun kemudian, Anglikan menjadi 20.7% dan Katolik menjadi 26.6%. Sedangkan gereja-gereja lain adalah 33.7% pada tahun 1901 dan menjadi 20.7% 100 tahun kemudian. Namun, sayang sekali bahwa perkembangan yang paling besar justru terjadi pada orang-orang yang tidak mempunyai agama. Dan inilah yang harus kita cermati dan sebagai umat beriman, kita harus berjuang untuk menyebarkan Injil.
4. Anda mengatakan “Mengapa anda2 org Katolik sangatlah “alergi” dengan tantangan kebenaran dari agama2 lain?” Gereja Katolik tidak alergi dengan tantangan kebenaran dari agama-agama lain. Anda telah membuktikannya bahwa anda bebas untuk tidak setuju dengan ajaran Gereja Katolik dan telah berdiskusi panjang lebar di sini – silakan klik. Anda melanjutkan “Jikalau ada ajaran Katolik yg salah, mengapa tidak BERBESAR HATI dan mengakuinya? Apakah ajaran Katolik 100% benar?” Ini adalah kesimpulan dan asumsi yang diberikan tanpa bukti. Dan saya dapat mengatakan Gereja Katolik mempunyai kepenuhan kebenaran. Anda tentu saja bebas untuk tidak setuju. Dan kita dapat berdiskusi tentang hal ini.
a. Kalau anda mengatakan “Saya sendiri di beberapa post saya berani mengakui bahwa ajaran2 Kristen sendiri, terutama gereja2 Kristen di Indonesia spt Bethany atau The Rock, banyak kesalahannya karena terlalu materialistis. Saya juga tidak bilang ajaran2 Kristen juga absolut kebenarannya, seperti saya sendiri juga masih mempertanyakan kebenaran “secret rapture” sendiri.” maka pertanyaan saya ajaran mana yang benar? Apakah ajaran gereja yang anda ikuti adalah pasti benar? apakah ada yang doktrin dari gereja yang anda ikuti yang anda tidak setujui? Kalau ada, doktrin apakah dan apakah alasannya?
b. Anda mengatakan “Kepindahan saya ke gereja Hillsong di Sydney adalah semata2 didorong oleh keinginan saya untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Semenjak ke gereja Hillsong, iman saya bertumbuh luar biasa besarnya, dan saya merasakan kedekatan dengan Tuhan yg luar biasa (padahal saya tidak lagi menerima sakramen2).” Dalam pertumbuhan iman, fokusnya bukan saya, namun Tuhan. Ini berarti, kita juga harus mempertanyakan, apakah sebenarnya yang Tuhan inginkan dari manusia untuk menyembah-Nya? Dan dalam kasus Sherly dan masing-masing pribadi yang lain, hanya Tuhan sajalah yang tahu karena hanya Dialah yang dapat menyelidiki setiap hati.
Anda melanjutkan “Karena itu saya mulai mempertanyakan ajaran Katolik. Apakah dengan menjalankan dogma2/hukum Kanon gereja maka kedekatan dengan TUhan bisa dicapai? Karena itu saya mempertanyakan banyak hal2 kepada anda2, dan sekali lagi jawaban anda2 selalu memakai dogma/hukum Kanon.” Kedekatan dengan Tuhan dapat dicapai dengan doa, sakramen-sakramen, Alkitab, menghayati pengajaran Gereja Katolik. Namun, untuk mengesampingkan pengajaran akan mempunyai resiko, yaitu iman dapat menjadi subyektif dan tidak lagi obyektif, seolah-olah hanya Roh Kudus dan saya, hanya Alkitab dan saya. Anda senantiasa mengatakan bahwa pengajaran dari Gereja Katolik berdasarkan hukum kanon, yang belum anda definisikan apa sebenarnya hukum kanon yang anda maksudkan. Apakah definisi hukum kanon? Dan anda telah mempertanyakan 9 ajaran Gereja Katolik di sini – silakan klik dan saya telah mencoba menjawab dari dasar-dasar Alkitab. Apakah jawaban saya anda pandang kurang Alkitabiah dan hanya berdasarkan hukum kanon?
5. Anda mengatakan “Saya sudah temukan jawabannya sekarang yaitu sabda Tuhan dalam alkitab saja yg benar, dan saya tidak akan menengok ke belakang untuk kembali ke jalan saya yg lama. Saya menikmati JOY yg diberikan Tuhan saat ini kepada saya, dan keberadaan roh kudus didalam hati saya sangatlah luar biasa efeknya (sesuatu yg saya tidak pernah dapatkan selama di gereja Katolik).” Kalau anda berniat untuk berdiskusi dengan dasar-dasar Alkitab, kita sedang melakukannya. Mari kita berfokus pada diskusi tersebut. Dan sama seperti anda merasakan sukacita di gereja lain, maka anda tidak dapat juga menutup mata akan sukacita dari umat Gereja Katolik, yang berakar pada doa, Firman Tuhan dan Sakramen. Kita tidak dapat mengeneralisasi bahwa pengalaman anda adalah sama untuk semua orang. Kita juga dapat melihat begitu banyak umat dari agama Kristen non-Katolik yang juga berpindah ke Gereja Katolik serta merasakan sukacita. Anda dapat mendengar kesaksian mereka (sebagian adalah pendeta) di sini – silakan klik (ada 584 kesaksian). Mari kita berdiskusi dengan dasar kasih dan sukacita yang telah kita terima dari Roh Kudus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sherly Wrote :
Keberadaan gereja Katolik di Indonesia adalah dibawa oleh Belanda pada saat penjajahan.
————————————————————————————————————
SEJARAH GEREJA KATOLIK DI INDONESIA berawal dari kedatangan bangsa Portugis ke kepulauan Maluku. Orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku, Kolano (kepala kampung) Mamuya (sekarang di Maluku Utara) yang dibaptis bersama seluruh warga kampungnya pada tahun 1534 setelah menerima pemberitaan Injil dari Gonzalo Veloso, seorang saudagar Portugis. Ketika itu para pelaut Portugis baru saja menemukan kepulauan rempah-rempah itu dan bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para imam Katolik juga datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah Santo Fransiskus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai 1547 datang mengunjungi pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat.
ERA VOC
Sejak kedatangan dan kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Indonesia tahun 1619 – 1799, akhirnya mengambil alih kekuasaan politik di Indonesia, Gereja Katolik dilarang secara mutlak dan hanya bertahan di beberapa wilayah yang tidak termasuk VOC yaitu Flores dan Timor.
Para penguasa VOC beragama Protestan, maka mereka mengusir imam-imam Katolik yang berkebangsaan Portugis dan menggantikan mereka dengan pendeta-pendeta Protestan dari Belanda. Banyak umat Katolik yang kemudian diprotestankan saat itu, seperti yang terjadi dengan komunitas-komunitas Katolik di Amboina.
Imam-imam Katolik diancam hukuman mati, kalau ketahuan berkarya di wilayah kekuasaan VOC. Pada 1624, Pastor Egidius d’Abreu SJ dibunuh di Kastel Batavia pada zaman pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, karena mengajar agama dan merayakan Misa Kudus di penjara.
Pastor A. de Rhodes, seorang Yesuit Perancis, pencipta huruf abjad Vietnam, dijatuhi hukuman berupa menyaksikan pembakaran salibnya dan alat-alat ibadat Katolik lainnya di bawah tiang gantungan, tempat dua orang pencuri baru saja digantung, lalu Pastor A. de Rhodes diusir (1646).
Yoanes Kaspas Kratx, seorang Austria, terpaksa meninggalkan Batavia karena usahanya dipersulit oleh pejabat-pejabat VOC, akibat bantuan yang ia berikan kepada beberapa imam Katolik yang singgah di pelabuhan Batavia. Ia pindah ke Makau, masuk Serikat Jesus dan meninggal sebagai seorang martir di Vietnam pada 1737.
Pada akhir abad ke-18 Eropa Barat diliputi perang dahsyat antara Perancis dan Britania Raya bersama sekutunya masing-masing. Simpati orang Belanda terbagi, ada yang memihak Perancis dan sebagian lagi memihak Britania, sampai negeri Belanda kehilangan kedaulatannya. Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Lodewijk atau Louis Napoleon, seorang Katolik, menjadi raja Belanda. Pada tahun 1799 VOC bangkrut dan dinyatakan bubar.
ERA – HINDIA BELANDA
Perubahan politik di Belanda, khususnya kenaikan tahta Raja Lodewijk, seorang Katolik, membawa pengaruh yang cukup positif. Kebebasan umat beragama mulai diakui pemerintah. Pada tanggal 8 Mei 1807 pimpinan Gereja Katolik di Roma mendapat persetujuan Raja Louis Napoleon untuk mendirikan Prefektur Apostolik Hindia Belanda di Batavia (lihat: Sejarah Gereja Katedral Jakarta)
Pada tanggal 4 April 1808, dua orang Imam dari Negeri Belanda tiba di Jakarta, yaitu Pastor Jacobus Nelissen, Pr dan Pastor Lambertus Prisen, Pr. Yang diangkat menjadi Prefek Apostolik pertama adalah Pastor J. Nelissen, Pr.
Gubernur Jendral Daendels (1808-1811) berkuasa menggantikan VOC dengan pemerintah Hindia Belanda. Kebebasan beragama kemudian diberlakukan, walaupun agama Katolik saat itu agak dipersukar. Imam saat itu hanya 5 orang untuk memelihara umat sebanyak 9.000 orang yang hidup berjauhan satu sama lainnya. Akan tetapi pada tahun 1889, kondisi ini membaik, di mana ada 50 orang imam di Indonesia. Di daerah Yogyakarta, misi Katolik dilarang sampai tahun 1891.
VAN LITH
Misi Katolik di daerah ini diawali oleh Pastor F. van Lith, SJ yang datang ke Muntilan pada tahun 1896. Pada awalnya usahanya tidak membuahkan hasil yang memuaskan, akan tetapi pada tahun 1904 tiba-tiba 4 orang kepala desa dari daerah Kalibawang datang ke rumah Romo dan mereka minta untuk diberi pelajaran agama. Sehingga pada tanggal 15 Desember 1904, rombongan pertama orang Jawa berjumlah 178 orang dibaptis di sebuah mata air Semagung yang terletak di antara dua batang pohon Sono. Tempat bersejarah ini sekarang menjadi tempat ziarah Sendangsono.
Romo van Lith juga mendirikan sekolah guru di Muntilan yaitu Normaalschool di tahun 1900 dan Kweekschool (Sekolah Pendidikan Guru) di tahun 1904. Pada tahun 1918 sekolah-sekolah Katolik dikumpulkan dalam satu yayasan, yaitu Yayasan Kanisius. Para imam dan Uskup pertama di Indonesia adalah bekas siswa Muntilan. Pada permulaan abad ke-20 gereja Katolik berkembang pesat.
Pada 1911 Van Lith mendirikan Seminari Menengah. Tiga dari enam calon generasi pertama dari tahun 1911-1914 ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1926 dan 1928, yaitu Romo F.X.Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan Alb. Soegijapranata, SJ.
ERA PERJUANGAN KEMERDEKAAN
Albertus Soegijapranata menjadi Uskup Indonesia yang pertama ditahbiskan pada tahun 1940.
Tanggal 20 Desember 1948 Romo Sandjaja terbunuh bersama Frater Hermanus Bouwens, SJ di dusun Kembaran dekat Muntilan, ketika penyerangan pasukan Belanda ke Semarang yang berlanjut ke Yogyakarta dalam Agresi Militer Belanda II. Romo Sandjaja dikenal sebagai martir pribumi dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia.
Mgr. Soegijapranata bersama Uskup Willekens SJ menghadapi penguasa pendudukan pemerintah Jepang dan berhasil mengusahakan agar Rumah Sakit St. Carolus dapat berjalan terus.
Banyak di antara pahlawan-pahlawan nasional yang beragama Katolik, seperti Adisucipto, Agustinus (1947), Ignatius Slamet Riyadi (1945) dan Yos Sudarso (1961).
ERA KEMERDEKAAN
Kardinal pertama di Indonesia adalah Justinus Kardinal Darmojuwono diangkat pada tanggal 29 Juni 1967. Gereja Katolik Indonesia aktif dalam kehidupan Gereja Katolik dunia. Uskup
Indonesia mengambil bagian dalam Konsili Vatikan II (1962-1965).
Paus Paulus VI berkunjung ke Indonesia pada 1970. Kemudian tahun 1989 Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia. Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatra Utara), Yogyakarta (Jawa Tengah dan DIY), Maumere (Flores) dan Dili (Timor Timur).
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Katolik_di_Indonesia
salam sherly…..
Saya bangga kpd ingrid ,stef,romo dan team katolisitas atas semua pertanyaan yg dilontarkan telah dijawab dengan sangat baik dan jelas berdasarkan kitab suci. Tetapi hanya satu dari pertanyaan yg diajukan balik kepada sherly maupun para non katolik mengenai ” dibagian manakah dalam kitab suci menunjuukan sola scriptura dan sola fide adalah ajaran yg harus dipegang”. kalian tidak pernah menjawab bahkan memutar balik pertanyaan mengenai dotrin lainnya dan berusaha utk tidak dijawab(mungkin krn jawabannya belum muncul di kitab suci yach). [edit]
Buat ingrid,stef,romo dan team yg telah berusaha menambah pengetahuan kami dan melayani segala pertanyaan dari non katolik sangat salut dan bangga atas kerja keras ini .maju terus dalam mempertanggung jawabkan iman kita kepada Yesus juruselamat dan gerejaNya yg kudus dan terberkati.
Tuhan Yesus memberkati situs ini dan tak lupa kami bawakan dalam doa harian kami.
thanks Robert.K
Shalom Robert,
Terima kasih atas dukungan anda kepada kami, terutama juga atas dukungan doa- doa anda untuk karya kerasulan ini.
Kami di Katolisitas sungguh berusaha untuk menyampaikan ajaran Gereja Katolik kepada para pembaca situs ini, dengan harapan agar semakin banyak orang mengenal Kristus dan Gereja yang didirikan-Nya.
Kita semua dipanggil oleh Allah untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan-Nya. Ya, semoga kita saling bahu membahu melaksanakan tugas panggilan kita sebagai murid Kristus.
Salam hangat kami untuk anda sekeluarga.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Romo Wanta- Romo Boli- Stef- Ingrid- katolisitas.org
Kami bersyukur Indah dapat mengalami pertumbuhan iman sehingga dapat lebih mengenal dan menyatu dengan Yesus. Harapan kami semua pengikut Kristus dari gereja mana pun dapat semakin menyatu dengan Dia sebagaimana Dia tinggal di dalam diri kita.
Hanya kami ingin menanyakan hal berikut ini:
1.Apakah semua orang yang masih berada dalam gereja Katolik sekarang ini tidak mengalami pertumbuhan iman? Apakah pertumbuhan iman hanya dimungkinkan di dalam gereja Protestan?Bagaimana gerangan pertumbuhan iman seorang Bunda Teresa yang mungkin selama hidupnya tidak begitu menguasai dan menghafal isi Kitab Suci ? Apakah kita dapat mengatakan Bunda Teresa tidak mengalami pertumbuhan iman? Lantas apa yang mendorong dia melakukan perbuatan cinta kasih di India? Apakah karena dorongan roh lain yang bukan Roh Kudus?
2.Bagaimana menjelaskan kaitan penataan liturgis yang apik dengan pencurian kemuliaan Tuhan?Kiranya nak Indah dapat membantu menjelaskannya.
Terima kasih.
shalom sdri Indah Yulianti
Membaca semua komentar Indah saya berkesimpulan ada kekecewaan di dalam lubuk hati yang paling dalam, menanggapi anda mengatakan sdr Alba dimana saat ini sdg mengalami yg namanya cinta mula-mula kpd ajaran gereja katolik – menurut saya ini kurang tepat, sebab setiap oarang pempunyai perjalanan dan pengalaman rohani yang berbeda, hal demikian harus diakui oleh setiap oarang sebagai pengikut Yesus, oleh karena itu saya mau sharing pengalaman demikian….
Mungkin kekecewaan Sdri Indah disebabkan oleh hati yang tak perpuaskan dalam beribadah di gereja Katolik (atau disebut tidak mendapatkan sesuatu). sebuah ayat berbunyi: Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap oarng yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok , baginya pintu dibukakan (Mat 7 : 7-8). Ayat-ayat ini sangat indah dan dalam maksudnya dan saya sangat yakin ayat2 tersebut tidak asing bagi anda.
Mari kita renungkan bersama; bahwa jikalau arti dari ayat2 tersebut bertitik tolak pada Indah… maka keputusan meninggalkan gereja Katolik seolah-olah menjadi sebuah tindakan yang benar, dengan dasar alasan karena Indah ingin mencari sebuah “Kebenaran” (pandanngan demikian yang sering di kotbahkan oleh pendeta2 di gereja Protestan).
Kemudian jika ayat2 tersebut di artikan dari sisi Pengajaran Kristus (sebab centre fokus kita adalah sang Kristus sendiri). Kristus ingin kita mencari Dia, Mengetuk pintu-Nya dan janji-Nya kepada kita adalah akan memperoleh semuanya… yaitu “Keselamatan”. Lalu ada dimana semuanya itu? yaitu hanya di Gereja yang di dirikan oleh Kristus sendiri… Gereja Katolik dengan segala kepenuhan juga hanya terdapat di dalam Gereja Katolik.
Saya adalah sorang yang di gedor untuk ikut gereja Protestan, sebuah gereja tak jauh dari rumah tinggal saya (50 Meter), setiap minggu ada yang datang memberikan khotbah Keselamatan dan Kasih, waktu itu saya bukan seorang yang mempunyai dasar pengenalan keKristenan, namun saya menangkap sesuatu yang kurang pas di hati, sehingga mengakibatkan saya touring ke beberapa gereja-gereja (dalam 1 tahun lebih) yang akhinya saya nempel di gereja Katolik. setelah inipun masih terdapat peroses-proses lain seperti yang Indah alami (yaitu selama 3 tahun saya pagi hari ke gereja Protestan dan sore ke Gereja Katolik – sungguh ironis sekali dan kacau kehidupan rohani saya)… toh akhirnya saya matap untuk tetap beribadah di Gereja Katolik.
Demikian sekilas apa yang saya alami, sharing saya bertujuan agar di waktu kita labil tedapat seseorang yang menguatkan iman kita kepada Tuhan, memang Tuhan memberikan kebebaskan pada tiap orang (pengikut-Nya), dan jelas-jelas terdapat “Segala Konsekwensinya”. namun jangan-jangan perbuatan kita malahan mendatangkan perbuatan ‘dosa’. Menurut hemat saya… saat-saat demikian tindakan kita sebaiknya lebih mendekatkan diri pada Tuhan dengan doa-doa.
Bersyukuralah Indah, saat ini mendapatkan katolisitas.org yang bisa menjawab dan melayani semua pertanyaan anda, mudah-mudahan apa yang tadinya remang2 (abu-abu) akan menjadi titik terang bagi kehidupan sdri Indah.
Tuhan Yesus memberkati
Felix Sugiharto
shalom saudara Felix.S terimakasih atas tanggapan saudara terhadap tulisan saya.
benar kata anda, bahwa didalam gereja katolik saya pribadi tidak mendapatkan kepuasan spt yg saya harapkan yaitu : dikenyangkan dan dilegakan Rohani saya oleh karena lapar dan haus akan kebenaran Firman TUHAN yg disampaikan didalam gereja katolik terlalu banyak ditambahkan oleh kotbah yg tdk ada hubungannya dg Firman Tuhan yg dibacakan saat itu (bercerita berdasarkan pemikiran dan kehendak imam itu sendiri).
bukankah sdh menjadi tugas wajib para imam utk menyampaikan kebenaran Firman TUHAN bagi para jemaat yg menjadi tanggungan penggembalaannya.
(Maleakhi 2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam).
Utk Matius 7:7-8 bukankah itu sangat jelas bahwa segala pencarian & permohonan kita diarahkan langsung kepada TUHAN Allah disorga. (jd tdk perlu pengantara doa pencarian sesuatu yg hilang melalui santo tertentu, atau disembuhkan penyakitnya dg memohon perantaraan kpd santa/o tertentu atau bahkan permintaan pengabulan doa melalui santa/santo yg lainnya). disini sangat jelas bahwa pengajaran tentang hal pengabulan doa tdk lagi berpadanan dg apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri spt tertulis dlm :
Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Yohanes 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
jadi untuk yang masih berdoa meminta perantaraan orang mati, bukankah sangat jelas Firman Tuhan yang menegor manusia spt tertulis dalam :
Yesaya 8:19 Dan apabila orang berkata kepada kamu: “Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit,” maka jawablah: “Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?”
jadi bagaimana menurut anda ? apakah roh orang mati masih dpt menolong orang hidup ? meskipipun itu adalah yg dianggap santo/a. bukankah yang berkuasa menolong itu adalah TUHAN yang hidup. dan didalam nama Yesus Kristus yang bangkit dan hidup kita dapat datang mendekat kepada Allah karena Yesus sendiri berani memberikan jaminan spt ditulis dlm Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku..
Jadi bisakah kita datang kepada Allah Bapa di sorga melalui Maria (yg melahirkan Yesus), juga para Nabi besar yg lainnya, juga orang yg disebut sbg santo/a apakah mereka memberikan jaminan kpd manusia sbg perantara utk datang kepada Allah Bapa di sorga. jawabnya jelas : Tidak.
Justru karena lapar dan haus akan kebenaran Firman TUHAN maka saya berusaha mencari dan terus mencari-Nya selama IA masih berkenan utk ditemui, dan dalam pengajaran ALKITAB itu saya merasa dipuaskan baik lapar maupun haus saya akan kebenaran FIRMAN TUHAN yang tertulis disana.
Mazmur 63:1 Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. (63-2) Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Matius 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
tentang keselamatan apabila hanya dikatakan hanya berpusat didalan gereja katolik, sungguh sangat ironis, karena anda sendiri jg menyadari bahwa keselamatan kekal hanya ada didalam Tuhan Yesus lalu kenapa jg masih berdoa dengan perantaraan orang yg sudah meninggal ?. Bukankah itu anda sudah Men 2 kan Tuhan Yesus sendiri. (ingat ini adalah dosa yang mendukakan Anak Allah)
Mazmur 34:5 Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Kalau rumah anda pernah dikunjungi utk di injili oleh pengurus gereja Kristen Protestan dan anda tidak suka karenanya, saya dapat maklumi karena memang terkadang ada beberapa pengerja gereja yg terlalu antusias/bersemangat dalam mewartakan INJIL sehingga terkesan agak memaksakan.
Untuk pengalaman saya pribadi sebelum beribadah di gereja Kristen, bahwa saya tdk pernah dikunjungi oleh orang yg Menginjili saya. tetapi bermula dari kesenangan saya membaca Kisah heroik pahlawan Israel pilihan Tuhan yg tercatat dlm Raja”, Hakim” dan kisah Nabi pilihan Allah yg tercatat di Alkitab. dari taraf membaca yg lompat” itu kemudian saya menemukan banyak keindahan dan Keajaiban TUHAN yg dituliskan dlm Mazmur, kemudian ada pelajaran yg berguna didalam Amsal, lalu ada keindahan cinta didalam Kidung Agung dsb yg mana semua itu sudah sangat lengkap dan sangat membantu saya dalam usaha pencarian tentang Siapakah TUHAN Allah yang saya sembah selama ini. dan akhirnya kerinduan saya itu terjawab semua dengan peristiwa yang sederhana.
Kalau anda dalam pencarian sebuah gereja adalah sebuah “Tour” ing dapat dimaklumi kekacauan anda karena anda masuk kedalam 2 gereja yg berbeda dalam tata cara liturgis maupun pengajaran Firman TUHAN pada waktu hari yg bersamaan dan itu berlangsung tdk sebentar. (maklum kalau anda akhirnya menjadi Labil).
sharing : saya berangkat Misa di beberapa gereja katolik saat itu karena : 1. memang rindu berjumpa dengan TUHAN serta kebenaran Firman-Nya yang saya butuhkan untuk proses pertumbuhan rohani saya menjadi pengikut Tuhan Yesus yang dewasa Iman, dan bukan iman yg tdk bertumbuh. (bantat)
2.ada beberapa Gereja katolik dalam wilayah kecamatan yg berbeda tetapi sangat mudah dijangkau dari tempat saya tinggal sehingga saya dpt merasakan suasana berbeda pula dari masing” gereja ini.
3. saya sangat senang ada banyak Pastor yang dapat menyampaikan Firman Tuhan (kotbah) sesuai dengan apa yang menjadi Bacaan pada Misa itu, Meskipun masih jauh lebih banyak pastor yg kotbahnya tidak ada hubungannya dg bacaan misa saat itu. saya tetap berusaha mengarahkan hati dan pikiran saya fokus kepada Tuhan Yesus sang Penebus (yg dilambangkan dalam Ekaristi) dan bukan pada pribadi pastornya. karena saya menyadari bahwa para Pastor juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sebagai manusia.
Namun jangan lupa bahwa mereka yg sudah mengambil keputusan utk menjadi Hamba/Pelayan Tuhan/Imam tetap harus mempertanggungjawabkan pilihan mereka kpd Tuhan tentang jemaat yg menjadi tanggung jawab penggembalaan mereka.
Pada akhirnya saya harus menentukan pilihan dimana saya dpt mengalami pertumbuhan scr rohani, dan saya memutuskan utk belajar scr Iman Kristen (bkn iman katolik), karena dimana saya berjemaat saat ini bhw disana saya menemukan secara nyata :
1. Pribadi Tuhan Allah yg hidup didalam Pujian dan Penyembahan.
2. Maleakhi 2:7
3. Matius 5:6, Matius 7:8 masih banyak lagi
4. Ada ikatan yang erat didalam jemaat yaitu : Saling menopang dalam doa, saling berbagi dlm tugas pemuridan, saling menegor bila ada yang salah, saling menguatkan bila ada yg mengalami pergumulan
5. Gembala mengenal dan mengetahui keadaan setiap jemaatnya
6. Secara khusus gembala jg berdoa utk jemaatnya yg membutuhkan dukungan baik dlm doa, bimbingan, dan penguatan berdasarkan Firman TUHAN spt yg telah dicatat dlm ALKITAB.
7. Gembala jg menyadari betul tentang konsekuensi pilihan dan panggilan hidupnya yaitu sbg Pelayan Tuhan sehingga beliau tdk pernah menempatkan dirinya sebagai yg harus dilayani oleh jemaatnya.
Benar pendapat saudara Felix, bhwa ketika kita mengalami keadaan Labil secara rohani yang pertama kita lakukan adalah Datang dan berlutut kepada TUHAN Allah, kemudian menemui seseorang yang sungguh berkualitas utk membantu kita lebih lagi dapat mendekat kepada Tuhan Yesus, meminta bantuan sesama jemaat untuk medoakan kita agar mengalami pemulihan dari Tuhan Allah.
Tetapi menurut saya, pengalaman panggilan setiap orang adalah berbeda dan saya percaya bahwa TUHAN mempunyai maksud/rencana yang jg berbeda kepada setiap orang yang dipanggil-Nya berdasarkan perjalanan hidup masing”.
Untuk itulah Rasul Paulus mengajak kita berlomba
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita..
Shalom Indah Yulianti,
Terima kasih atas komentarnya. Saya tidak akan menanggapi keberatan-keberatan anda tentang iman Katolik di thread ini, karena saya telah menanggapi keberatan yang sama di sini – silakan klik. Seperti yang saya kemukakan sebelumnya, kita dapat melangsungkan diskusi topik demi topik dan saya telah memberikan beberapa link untuk menjawab keberatan-keberatan yang diajukan. Cobalah untuk membaca beberapa link tersebut sebelum memberikan tanggapan lebih lanjut. Dan mari kita berfokus pada diskusi doktrinal dan bukan pada motif dan alasan pribadi – seperti yang Indah sendiri kemukakan, bahwa alasan anda untuk berpindah gereja adalah karena alasan kebenaran. Oleh karena itu, diskusi tentang kebenaran doktrinal inilah yang harus menjadi fokus diskusi kita. Kita bersama-sama mohon agar Roh Kudus membimbing kita dalam diskusi ini..
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear All
kalo membaca buku “ROME SWEET HOME” Scott Hann dalam perjalanan menuju ke Gereja Katolik di dasarkan pada fakta atas penelitian beliau tetang ajaran Gereja Katolik, tetapi saudari Sherly dalam perjalanan menuju ke gereja non Katolik hanya berdasarkan emosi dan bukan berdasarkan pembelajaran yang panjang.
Salam Kasih Tuhan Yessu Kristus
Shalom Sherly dan Indah Yulianti,
Soal perjalanan spiritual, saya kebalikan dari Anda berdua. Saya penganut iman Katolik sejak 1 tahun lalu. Sebelumnya saya seorang Protestan, dari denominasi Pantekosta. Saya memutuskan berpindah ke Gereja Katolik bukan karena saya senang suasana ibadahnya, atau karena saya senang dengan kothbah pasturnya, atau karena saya punya banyak teman-teman yang beragama katolik, atau karena saya melihat banyak orang Katolik yang baik perilakunya. Tetapi karena didorong oleh sebuah keinginan untuk mencari kebenaran.
Lebih dari 10 buah buku tentang iman Katolik saya pelajari dalam waktu sekitar 4 bulan. Dua buku dari buku-buku tersebut adalah “Mengapa Saya Berpindah ke Katolik” yang ditulis oleh David B. Currie, seorang Fundamentalis dan Evangelis yang berpindah ke iman Katolik, serta “Rome Sweet Home” yang ditulis oleh Scott dan Kimberly Hahn, sepasang suami istri yang berpindah dari gereja Prebysterian ke Katolik. Dari dua buku itulah, timbul minat saya untuk mengetahui lebih jauh tentang ajaran dan doktrin gereja Katolik, yang waktu itu saya anggap “bermasalah” dari sudut pandang iman Protestan, seperti doa kepada Maria dan para kudus, api penyucian, dan doktrin-doktrin lain yang “kurang Alkitabiah”. Dengan penuh kerendahan hati dan sikap terbuka, saya pelajari buku-buku Katolik yang menjelaskan hal-hal di atas. Dan, akhirnya, hanya dari membaca buku, tanpa bimbingan atau diskusi dengan orang Katolik sama sekali, pertanyaan-pertanyaan saya mengenai doktrin-doktrin Katolik itu akhirnya terjawab semuana. Dan akhirnya saya juga menyadari bahwa :
– Doktrin Katolik itu ternyata justru lebih Alkitabiah dibanding doktrin Protestan. Contoh : Kehadiran nyata Yesus dalam ekaristi (perjamuan kudus) itu lebih akurat dari doktrin Protestan yang mengabaikan Yoh 6 sehingga perjamuan Kudus hanya dianggap sebagai perlambang saja; pilar kebenaran yang tidak hanya berdasarkan Alkitab, tetapi juga tradisi (2 Tes 2:15) dan magisterium Gereja. (Saya jadi sadar bahwa justru Gereja Protestan banyak melakukan kekeliruan dalam menafsirkan Alkitab.)
– Gereja Katolik, yang sudah berusia 2000 tahun lebih, adalah Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus Sendiri. Gereja yang Satu, Kudus, Apostolik, dan Universal. Gereja yang benar-benar dijaga dan dipelihara sepanjang zaman oleh Tuhan sendiri sesuai janji-Nya dalam Mat 28:20.
– Gereja Katolik merangkul “seluruh kebenaran”, sedangkan gereja lainnya hanya “sebagian kebenaran”.
– Gereja Katolik mempunyai standard moral yang tinggi, sangat menentang aborsi, KB, dan perceraian, sesuatu yang nampak “tampak kurang populer” tapi dijalankan dengan teguh oleh Gereja Katolik, karena itu yang sesuai dengan Firman Tuhan. Coba, mana ada gereja yang seketat itu untuk urusan di atas?
– Doktrin Sola Scriptura (Hanya Alkitab), yang dianut oleh Protestan, justru membuat terjadinya perpecahan gereja karena Alkitab ditafsirkan secara pribadi, tanpa melihat / mempertimbangakan referensi ajaran Bapa Gereja yang lebih dekat dengan zaman Yesus waktu hidup.
Dengan pemahaman baru di atas, saya memutuskan untuk menemui seorang romo di paroki saya untuk diberi pelajaran Katekisasi pada bulan Januari 2009. Bulan April, saya diteguhkan menjadi anggota Gereja Katolik, dan mengikuti Komuni pertama. Kemudian, bulan November 2009 saya ikut sakramen Krisma.
Saya sangat menikmati misa Gereja Katolik. Bukan karena kothbah Romonya (yang terus terang, secara rata-rata sejauh yang saya ikuti, masih kalah bagus dan menarik cara penyampaiannya dibanding para pendeta Pantekosta), juga bukan karena lagu-lagunya (yang tentunya tidak menggunakan lagu-lagu kontemporer seperti di Pantekosta), tetapi karena ibadah-nya adalah ibadah yang terstruktur, (dan ternyata sangat Alkitabiah!), benar-benar berpusat pada Kristus dan Salibnya, yang berpuncak pada persatuan umat dengan Kristus dalam ekaristi. (Perjamuan kudus untuk istilah protestan).
Jadi, saya setuju dengan pendapat Bp. Stef, bahwa keputusan pindah gereja sebaiknya bukan karena fokusnya pada “Saya”, (Saya suka kothbah pendetanya, saya suka lagu-lagunya), tetapi karena dorongan untuk mencari kebenaran. Kalau Tuhan sudah menetapkan cara penyembah Dia adalah cara seperti yang ditetapkan dalam misa Katolik, ya itu yang harus kita ikuti.
Dan kebenaran itu, yang secara penuh ada dalam Gereja Katolik, semakin diteguhkan dalam hati saya setelah saya dipinjami teman saya sebuah buku berjudul Hidup Sejati Dalam Allah, yang berisi pesan-pesan Tuhan Yesus kepada Vassula Ryden, seorang Kristen Ortodoks Yunani. Banyak pesan-pesan Yesus yang sesuai dengan ajaran / doktrin Katolik, misalnya permintaan Yesus kepada kita, yang dimata-Nya hanyalah sebutir debu, untuk menghormati dan memberi salam kepada Bunda-Nya, untuk mentaati Paus, dan mendoakan jiwa-jiwa di api penyucian. Semua ajaran di atas tidak sesuai dengan ajaran Protestan dan 2 yang terakhir tidak sesuai dengan ajaran Ortodoks. Tetapi Vassula, walaupun seorang Orthodox, taat pada Tuhan Yesus untuk menuliskan apa saja yang diminta-Nya, yaitu ajaran-ajaran yang sesuai dengan ajaran Gereja Katolik!
God Bless You!
saudari Alba, terimakasih atas tanggapan anda. saya memaklumi bahwa anda saat ini sdg mengalami yg namanya cinta mula-mula kpd ajaran gereja katolik.
tetapi kalau anda mengatakan semua terfokus kepd diri saya pribadi (ttg kotbah romo ataupun lagu”nya) itu hanyalah faktor kesekian yang menjadi alasan saya berpindah dari gereja katolik. karena memang alasan utama saya adalah mencari dan mengenal siapa dan bagaimanakah Pribadi Tuhan Yesus itu yang sebenarnya karena itulah kerinduan saya bagaimana saya mengenal TUHAN dalam Roh dan Kebenaran dan bukan percaya karena ikut kata orang saja.
Keputusan saya berpindah gereja karena saya tidak mengalami pertumbuhan secara rohani didalam ritual gereja katolik meskipun itu tersusun secara apik dan teratur rapi.
perlu saudara jg sadar bahwa tdk setiap lagu gerejawi itu ada urapan dari TUHAN, jd meski dibuat/dinyanyikan seindah-indahnya lagu yg ditetapkan sbg tatacara liturgis gereja katolik tetapi bila hanya utk mencuri kemuliaan TUHAN maka lagu itu tidak lagi menjadi berhaga lagi. (lagu kosong)
perlu saudara tahu, bahwa saya dibabtis usia 12 th dengan sebelumnya mengikuti katekisasi selama 1 th, dan saya menerima krisma usia 13 th, rajin ke gereja katolik tiap sabtu sore, dan jika berhalangan hari sabtunya maka saya berangkat yg hari minggu pagi misa pkl.06.00. saya SMPdi sekolah katolik, keluarga dr ibu yg katolik (kel bapak islam). saya jg pernah bekerja di lembaga katolik selama 6 th.dan tidak pernah punya teman kristen scr khusus bahkan mengerti sebelumnya apa itu Kristen dan bagaimana tata cara ibadahnya jg tdk pernah tahu.
Proses saya memilih jalan ini tidak dalam waktu singkat, tetapi perlu waktu hampir 5 tahun untuk kembali merefleksi perjalanan hidup saya menjadi seorang pengikut Yesus Kristus yang lebih baik lagi.
dan keputusan ini sudah saya pertimbangan dengan segala konsekuensinya.
Tetapi kembali lagi, saya juga menyadari bahwa kita masing-masing diberi kehendak bebas untuk menentukan pilihan dalam rangka bagaimana kita hendak menjadi Pengikut=murid Yesus Kristus yang sejati. tetapi setiap pilihan itu pasti ada konsekuensinya kelak, dan setiap pilihan Iman kita masing-masing akan diuji oleh TUHAN untuk mendapatkan manakah yang murni, manakah yang imitasi.
Semoga kita semua kelak didapati TUHAN Yesus dalam keadaan Iman yang murni dan berkenan kepada-Nya sehingga kita dilayakkan menerima mahkota kehidupan dari TUHAN di sorga. GBU all.
Shalom Indah Yulianti,
Terima kasih atas tanggapannya. Saya percaya bahwa anda ingin mengasihi Yesus dengan benar-benar. Oleh karena itu, saya menyediakan diri untuk berdiskusi dengan anda tentang segala topik yang berhubungan dengan iman Katolik. Kita dapat berdiskusi satu persatu tentang pokok-pokok iman Katolik. Semoga permohonan saya untuk berdiskusi dengan anda dapat diterima oleh Indah. Saya akan menjawab satu-persatu beberapa keberatan yang telah dituliskan oleh Indah dalam komentar yang lain.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
PS: MOHON UNTUK MENEKAN “REPLY” KALAU INGIN MEMBALAS PESAN SESEORANG
Berkah Dalem,
Sudah beberapa hari ini saya terus mengikuti beberapa topik tanya jawab di web ini.
Dan salut untuk pengurus web (Pak Stef & Ibu Ingrid) juga para romo, tetap bersabar dan bertekun dalam mencari setiap jawaban yang ada tanpa harus menghakimi dan berat sebelah..
Terus terang saya, kalau saya sendiri sudah tidak sabar dan mungkin tahap tertentu juga emosi.
Namun dengan membaca semua jawaban yang ada, hati saya langsung teredam.
Hanya ingin sharing saja.
Saya katolik dari kecil (Baptis bayi), dari bayi hingga SMP orang tua saya rajin membawa kami ke Gereja, dan duduk selalu di paling depan. Orang tua kami terus terang tegas dan tekun dalam beragama. Dan mereka selalu memberikan pengajaran dan contoh yang baik dalam hal beragama dan kehidupan dengan sesama.
Lepas SMP saya ditipkan di rumah saudara karena orang tua merantau di seberang pulau. dan terus terang itu masa yang labil bagi saya karena masih memerlukan mereka secara fisik maupun mental.
Namun entah apa, ternyata semua berjalan baik apa adanya. Saya pun malah mulai merasakan kehidupan rohani saya malah mulai tumbuh tanpa ada orang tua disamping saya secara langsung.
Saya ikut Putra Altar, dan setelah berapa lama dipilih teman2 menjadi ketuanya. berlanjut hingga SMA dan kuliah. Dan selama itu pula saya hanya dengan selalu mengikuti misa dan setiap hari besar lainnya, yang tidak lupa dengan doa2 pribadi saat di rumah. Singkatnya berjalan seperti dalam jalurNya, walau tetap saja aral selalu menghadang hidup kita. Tetapi selama kita berpegang padaNya dan Yesus kita pasti diselamatkan. IMAN
Saat kuliah, karena memang yang Katolik sedikit maka kegiatan kerohanian kami disatukan. Saya terus terang senang saja denagan hal ini, namun dalam hal persekutua doanya, saya meminta ijin untuk tidak mengikuti jika secara Kristen Protestan. Agak kurang sreg saja kalau mengikuti ibadatnya. Selain, saya tetap aktif dalam setiap acara diluar ibadat yang ada. Di saat Natal, selalu ada acara Natal besar dan selalu secara Kristen Protestan. Saya usul waktu itu, bagaimana kalau Kristen Protestan dan Katolik, juga setelah tanggal 25, karena kita kan masih dalam masa adven. ternyata mereka setuju dan mulai dari saat itu selalu acara Natal bersama Kriten Protestan dan katolik diadakan. Itu terjadi karena sempat saya berbicara, kalau acara Natalnya sebelum tgl 25 Desember, saya tidak ikut, hanya dalam persiapannya saya siap membantu. Dan itu saya buktikan, sehingga mereka pun mengerti ada beberapa perbedaan yang bisa diterima dan tidak. TOLERANSI.
Saat dunia kerja, saya tetap berteman dengan teman2 yang muslim dan non-Katolik. Dalam setiap perbincangan yang terjadi kalau sudah menyinggung masalah agama, saya selalu bertukar pikiran dan pandangan, namun tetap menjaga prinsip masing agar tidak tersinggung. Dari pola pertemanan seperti ini lah malahan saya banyak bersyukur, saya leih dalam lagi menggali tentang Katolik dan teman2 juga mengalami hal yang sama dengan agama mereka sendiri2. MENGHORMATI.
Namun ada satu saat saya bertemu dengan teman yang beragama Kristen Protestan. Selama ini dia juga bertekun dalam agamanya dan malahan saya rasa dia lebh dari saya apapun dalam hal agama. Tetapi tetap saja ada keraguan, karena secara manusiawi kita tidak akan terlepas dari itu. Saya hanya berpesan kepada dia, doa saja BAPA KAMI tiap malam, nanti kamu akan ketemu jawabannya. Dan benar saja, esoknya dia memberitahu saya kalau jawaban atas keraguannya terjawab. Saya bilang, itulah KASIH Tuhan kita YESUS dan juga BAPA.
Dan saya tidak pernah untuk berusaha mempengaruhi apapun tentang agama saya dengan teman2 saya. Hanya hal2 yang saya beri huruf kapital saja yang saya beritahu untuk mereka. Dengan begitu malah mereka semakin mengimani agama yang mereka anut. Dan saya bersyukur untuk itu.
Saya hanya bisa berbagi pengalaman saja dalam hal ini. Semoga bisa bermanfaat.
Peace & Love.
DEAR SHERLY,
MENDENGAR URAIAN DARI SHERLY, SAYA MENANGKAP KESAN SUBYEKTIF DALAM MENILAI AGAMA KATOLIK.
MENURUT SAYA AGAMA KATOLIK ADALAH AGAMA YANG BAIK, BAHKAN BERABAD ABAD SEBELUM AGAMA KRISTEN LAHIR., AGAMA KATOLIK SUDAH ADA. SEBAGIAN AJARAN AGAMA KRISTEN ADALAH BERSUMBER DARI AGAMA KATOLIK..
[dari katolisitas: Mohon untuk tidak menuliskan pesan dengan huruf besar, karena dalam internet, itu seperti berteriak. Terima kasih]
Membaca bebarapa tanggapan diatas, saya rasa inilah yang dinamakan sharing Iman yaitu saling mengkoreksi dan saling mengingatkan sebagai orang percaya yang mengaku pengikut Yesus Kristus.
Namun kalau boleh saya memberi masukan, bahwa saya juga mengalami apa yg dialami oleh saudari sherly mengapa banyak yang meninggalkan gereja katolik (termasuk saya pribadi), yaitu karena merasa :Tidak terpuaskan akan makanan dan minuman rohani yaitu : FIRMAN ELOHIM yang sudah dituliskan dalam INJIL-NYA.
karena dalam Liturgi Misa katolik adalah pada saat (homili) kotbah imam (pastor) kebanyakan yang disampaikan bukan Firman TUHAN yang berupa : Tegoran atas dosa dan akibatnya, tetapi yang dibahas justru yang gak ada hubungannya dg Firman yg dibacakan saat itu.
Saya jg sdh tdk bisa mengikuti dogma/doktrin agama katolik karena sudah bertentangan dengan hati nurani saya, karena bagi saya ketetapan yg tertulis dalam ALKITAB sudah sempurna, meski saya masih mempertahankan baptisan katolik saya dan saya ke gereja katolik karena menghormati suami saya, meskipun saya sudah merasa sangat asing dalam mengikuti tatacara ibadat scr katolik.
Opa @Herman Jay,
Saya percaya opa sangat mencintai FIRMAN TUHAN, oleh karena itu saya cuma mau megingatkan dengan kasih bahwa TUHAN sendiri (dalam Pribadi Yesus Kristus) telah mengajarkan kepada kita tentang DOA yang sangat sederhana dan langsung kepada Pusat-Nya yaitu : Doa BAPA KAMI.
juga tentang Janji TUHAN YESUS sendiri tentang DOA : Mintalah dalam nama-Ku (Yesus Kristus) kepada Allah Bapa di sorga.
saya sedih bila penganut agama Katolik mengatakan : “Gereja KATOLIK yang kudus” padahal banyak ditemukan ketidak kudusan didalamnya.
Apakah ke kudusan itu hanya milik gereja katolik ? sedangkan di gereja Kristen tidak ada kekudusan ?.
kalau demikian apakah Roh kudus hanya khusus untuk katolik saja ? (betapa menyedihkan)
btw ..buat semua mari kita belajar MENGASIHI TUHAN ELOHIM lebih daripada segala sesuatu yang ada karena itulah perintah yang I dan terutama dan marilah kita belajar mengasihi sesama manusia dengan saling mengingatkan/menegor akan kekurangan dan kesalahan.
Buat Pengelola Website khususnya, apakah sudah pernah membuka website ini : http://www.amightywind.com/
Semoga Kasih karunia dan kemurahan TUHAN Yesus Kristus melindungi kita semua dari penyesatan yang bernama : Agama.
Shalom Indah Yulianti,
Terima kasih atas tanggapannya tentang mengapa berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
1) Indah memberikan masukan bahwa sebagian orang meninggalkan Gereja Katolik karena tidak terpuaskan akan makanan dan minuman rohani, yaitu Firman Allah. Lebih lanjut anda juga mengungkapkan bahwa kotbah pastor justru kurang membahas Firman Tuhan. Harus diakui, bahwa ada sebagian dari pastor yang memang kurang dapat memberikan kotbah dengan baik. Hal ini adalah sesuatu yang dapat terus ditingkatkan. Namun di satu sisi kita juga melihat bahwa Gereja mempunyai kalendar liturgi A,B,C dan juga tahun 1 dan tahun 2. Ini membuat umat yang membaca Alkitab dengan mengikuti kalendar tersebut, telah membaca hampir seluruh Alkitab dalam waktu 3 tahun. Dan dalam setiap perayaan Misa ada dua bagian besar, yaitu liturgi Ekaristi dan liturgi Sabda. Di dalam liturgi sabda, maka kita mendengar bacaan dari Perjanjian Lama (PL), Mazmur, surat dari rasul Paulus/Petrus, dan Injil. Seharusnya pastor harus menjabarkan bacaan tersebut, menerangkannya dalam konteks iman dan menjabarkan bagaimana untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Dan saya sendiri mengalami, bahwa ada pastor yang kurang dapat menjabarkan dengan baik, dan banyak yang menjabarkannya dengan luar biasa. Namun keadaan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk berpindah ke gereja lain. Karena kalau alasannya adalah: saya ingin kotbah yang baik, saya ingin diterangkan Firman Allah dengan baik, saya ingin mendapatkan komunitas yang baik, dll, maka fokus dari alasan tersebut adalah "SAYA" dan bukan Tuhan. Seharusnya pertanyaannya adalah "Tuhan menginginkan saya menyembah-Nya seperti apa? Apakah yang sebenarnya di ajarkan oleh Tuhan? Apakah benar bahwa Gereja Katolik adalah Gereja didirikan oleh Tuhan? Apakah semua gereja sama saja? dan pertanyaan-pertanyaan lain yang berfokus pada kebenaran dan bukan pada diri sendiri"
Memang idealnya, dalam setiap perayaan Ekaristi, kita mendapatkan siraman Firman Allah dari kotbah pastor. Namun, kalaupun kita tidak mendapatkannya secara baik, kita sebenarnya telah mendapatkan bagian yang lebih baik daripada kotbah, yaitu Tubuh Kristus sendiri. Yesus telah memberikan Diri-Nya dalam setiap perayaan Ekaristi agar Dia dapat bersatu dengan setiap umat-Nya. Inilah sebabnya dalam setiap perayaan Ekaristi, kita bukan hanya mendapatkan siraman Firman dalam kotbah, namun, justru kita mendapatkan yang terbaik, karena Firman itu sendiri bersatu dengan tubuh dan jiwa kita setiap kali kita menyantap Tubuh dan Darah Kristus. Dengan demikian, pertanyaan yang mendasar adalah "Apakah anda percaya bahwa Kristus benar-benar hadir – tubuh, jiwa dan ke-Alllahan-Nya" dalam setiap perayaan Ekaristi? Karena kalau itu adalah yang diajarkan oleh Kristus dan kita tidak mau berpartisipasi di dalam-Nya, maka bukankah kita justru seolah-olah tidak mau menerima Kristus dan tanda kasih-Nya? Untuk itu, silakan anda membaca artikel tentang Ekaristi (1, 2, 3, 4).
2) Indah mengatakan "Saya jg sdh tdk bisa mengikuti dogma/doktrin agama katolik karena sudah bertentangan dengan hati nurani saya, karena bagi saya ketetapan yg tertulis dalam ALKITAB sudah sempurna, meski saya masih mempertahankan baptisan katolik saya dan saya ke gereja katolik karena menghormati suami saya, meskipun saya sudah merasa sangat asing dalam mengikuti tatacara ibadat scr katolik."
Saya mencoba mengerti situasi anda. Namun kalau memang ada dogma dan doktrin dari Gereja Katolik yang tidak sesuai dengan hati nurani anda karena terlihat bertentangan dengan Alkitab, maka kita dapat berdiskusi tentang dogma tersebut. Kita dapat membahasnya satu-persatu. Untuk itu, silakan memaparkan salah satu doktrin Gereja Katolik yang menjadi ganjalan anda. Dengan demikian, pertanyaan apakah doktrin Gereja Katolik benar-benar bertentangan dengan Alkitab atau tidak, justru dapat terjawab. Saya pikir, situasi yang anda hadapi memang tidak baik untuk perkembangan kehidupan rohani anda, karena di satu sisi anda seolah-olah terpaksa mengikuti suami di Gereja Katolik, namun di satu sisi anda tidak lagi yakin akan dogma dan doktrin dari Gereja Katolik.
3) Tentang doa Bapa Kami adalah doa yang sempurna dapat dilihat di artikel ini – silakan klik.
a) Tentang konsep doa, dapat dilihat di beberapa artikel berikut ini: Doa menjadi bagian yang terpisahkan dari kehidupan seorang Kristen. Namun ada tiga kesalahan persepsi tentang doa yang dinyatakan oleh St. Thomas Aquinas. Tiga kesalahan tersebut dapat dilihat pada tulisan berikut ini: 1) Tuhan tidak campur tangan, 2) Tuhan sudah menakdirkan segalanya sehingga doa tidak diperlukan, 3) Kita dapat merubah keputusan Tuhan dalam doa. Kemudian sebagai kesimpulan dijelaskan 4) konsep doa dengan mengambil definisi doa menurut St. Teresia kanak-kanak Yesus.
b) Memang benar bahwa Tuhan mengatakan bahwa dalam doa, kita dapat minta secara langsung kepada Tuhan. Ini adalah doa pribadi, di mana Yesus mengatakan "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Mt 6:6). Namun, kita juga tidak dapat mengingkari adanya dimensi sosial di dalam suatu agama – bahkan agama apapun atau komunitas apapun. Dimensi sosial ini nyata, seperti yang dilakukan oleh jemaat perdana, sehingga dikatakan "Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa." (Kis 2:42) Dan inilah yang kemudian berkembang menjadi perayaan Ekaristi. Silakan melihat sejarah perkembangan Ekaristi – silakan klik.
4) Anda mengatakan "saya sedih bila penganut agama Katolik mengatakan : “Gereja KATOLIK yang kudus” padahal banyak ditemukan ketidak kudusan didalamnya.
Apakah ke kudusan itu hanya milik gereja katolik ? sedangkan di gereja Kristen tidak ada kekudusan ?. kalau demikian apakah Roh kudus hanya khusus untuk katolik saja ? (betapa menyedihkan)"
a) Sebenarnya untuk mengerti bahwa Gereja Katolik mempunyai empat tanda, maka kita harus berdiskusi tentang konsep Gereja. Untuk itu, saya mengundang anda untuk membaca artikel tentang Gereja Katolik – silakan klik. Silakan juga melihat artikel tonggak Gereja di sini – silakan klik, di mana di artikel tersebut dituliskan tentang tanda kudus dari Gereja:
Gereja yang kudus
(Ef 5:25-27, Why 19:7-8, KGK 823-829, LG 8, 39, 41,42)
Kekudusan Gereja disebabkan oleh kekudusan Kristus yang mendirikannya. Hal ini tidak berarti bahwa setiap anggota Gereja-Nya adalah kudus, sebab Yesus sendiri mengakui bahwa para anggotaNya terdiri dari yang baik dan yang jahat (lih. Yoh 6:70), dan karenaNya tak semua dari anggotaNya masuk ke surga (Mat 7:21-23). Tetapi Gereja-Nya menjadi kudus karena ia adalah mempelai Kristus dan Tubuh-Nya sendiri, sehingga Gereja menjadi sumber kekudusan dan sebagai penjaga alat yang istimewa untuk menyampaikan rahmat Tuhan melalui sakramen- sakramen (lih. Ef 5:26).
Jadi kekudusan Gereja dapat dilihat dari para anggotanya yang hidup di dalam rahmat pengudusan, terutama mereka yang sungguh-sungguh menerapkan kekudusan itu di dalam kaul religius seperti para rohaniwan, rohaniwati dan terutama terlihat nyata pada para martir dan Orang Kudus (lih. LG 42). Kekudusan Gereja juga terlihat dari banyaknya mukjizat yang dilakukan oleh Para Kudus sepanjang sejarah. Dalam hal kekudusan inilah, maka Gereja menggarisbawahi pentingnya pertobatan (lih. LG 8), agar para anggotanya dibawa kepada rahmat pengudusan Allah.
b) Dengan demikian, adalah jelas bahwa kekudusan Gereja Katolik terutama disebabkan oleh persatuan dengan Yesus sendiri, yang kudus, yang menjadi Kepala dan mempelai pria dari Gereja. Kalau demikian apakah kemudian di dalam gereja-gereja lain tidak ada kekudusan dan Roh Kudus? Gereja Katolik melihat saudara-saudari dari gereja lain sebagai saudara di dalam Kristus yang terpisah dari kesatuan penuh dari Gereja Katolik. Gereja Katolik mengakui bahwa ada elemen-elemen kebenaran di dalam gereja-gereja lain – seperti: iman kepada Yesus, Firman Tuhan, kasih, dll. Namun, di satu sisi, Gereja Katolik mengajarkan bahwa kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik. Hal ini dapat dilihat dari sakramen-sakramen, persatuan dengan Tubuh Mistik Kristus, dogma dan doktrin yang benar. Saya rasa diskusi point ini terlalu cepat. Mungkin akan lebih baik kalau diskusinya adalah apakah Yesus mendirikan Gereja Katolik atau tidak? Apakah Yesus mendirikan satu Gereja atau banyak gereja?
5) Anda mengatakan "btw ..buat semua mari kita belajar MENGASIHI TUHAN ELOHIM lebih daripada segala sesuatu yang ada karena itulah perintah yang I dan terutama dan marilah kita belajar mengasihi sesama manusia dengan saling mengingatkan/menegor akan kekurangan dan kesalahan."
Mungkin perlu saya tegaskan bahwa katolisitas.org adalah website yang mencoba memberikan informasi tentang apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Oleh karena itu, kami juga terbuka untuk berdiskusi tentang iman Katolik. Tentu saja, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan adalah perintah utama bagi seluruh umat Kristen. Dan kasih kita kepada Tuhan justru membuat kita untuk senantiasa mempelajari kebenaran dan pada akhirnya mengikuti kebenaran tersebut.
6) Akhirnya Indah mengatakan "Buat Pengelola Website khususnya, apakah sudah pernah membuka website ini : http://www.amightywind.com/ .Semoga Kasih karunia dan kemurahan TUHAN Yesus Kristus melindungi kita semua dari penyesatan yang bernama : Agama." Terima kasih untuk memberikan link tersebut, walaupun saya tidak tahu maksud anda memberikan link tersebut. Saya telah mengunjungi link tersebut, dan memang ajaran-ajaran di link tersebut bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Anda dapat juga melihat konsep akhir zaman dari Gereja Katolik di beberapa artikel berikut ini:
Kehancuran Yerusalem dan akhir dunia
Rapture menurut sudut pandang ajaran Gereja Katolik
Akhir Jaman menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian ke-2)
Akhir Jaman menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian ke-1)
Dialog panjang tentang apakah kita perlu mengetahui hari akhir zaman dapat dilihat di sini – silakan klik.
Dan tentang penyesatan yang bernama agama, maka sebenarnya kita harus mendefinisikan kata agama terlebih dahulu. Sebenarnya diterima atau tidak, semua orang justru membutuhkan agama, karena kebajikan agama (religion) adalah merupakan tindakan keadilan kepada Allah, yang memang sudah seharusnya dipermuliakan dan disembah. Penyembahan ini bukan hanya dilakukan secara pribadi, namun juga mempunyai dimensi sosial. Jadi, sebenarnya kalau suatu komunitas berkumpul bersama, mempunyai pengajaran tertentu dan menyembah Tuhan dengan cara tertentu, maka suka atau tidak suka, sebenarnya komunitas tersebut telah menjadi agama – baik menjadi bagian dari komunitas atau agama lain atau berdiri sendiri. Tentu saja, menjadi kewajiban bagi semua penganut agama untuk mempelajari apakah agama yang dianutnya adalah benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Tuhan. Silakan membaca topik tentang agama berikut ini: silakan klik.
Akhirnya, saya ingin membuka diri kepada Indah dan juga saudara/i yang tadinya beragama Katolik dan kemudian berpindah ke gereja lain untuk berdiskusi. Dengan demikian, minimal anda dapat melihat dan mempertimbangkan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik dan bukan menolak apa yang sebenarnya tidak diajarkan oleh Gereja Katolik. Mari, kita bersama-sama mengasihi Yesus dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom saudara saudariku,
Apapun cercaaan yang dilontarkan dari kalangan apapun, Gereja Katholik sampai hari ini merupakan gereja yang Satu, Kudus, Katholik dan Apostolik dan saya rasa penganut agama Katholik adalah majoritas dari semua pengikut Kristus, Jesus membuktikan janjiNYA akan menyertai GerejaNYA sampai akhir zaman. Semua karena KASIHNYA.
Mari kita menerima perbedaan sebagai anugerah dan mensyukurinya dan memahami dengan terang iman bahwa kita yang diciptakan berbeda satu sama lain harus saling mengasihi, melayani, menghormati, menghargai, menjaga hati, mengampuni, memaafkan, melengkapi satu sama lain.
Biarlah masing-masing kita menjalani dan melaksanakan apa yang kita imani dengan baik, jangan menghakimi orang lain, tapi mengutamakam KASIH di atas segala perbedaan dan kepentingan, demi kemuliaan namaNYA, kebaikan dan kepentingan sesama, serta keselamatan jiwa-jiwa.
Salam dalam Kasih Kristus, Tuhan, Juru Selamat dan Sahabat Sejati kita.
Lourdes
Sumber http://www.katolikindonesia.org
The Catholic Church, also known as the Roman Catholic Church, [note 1] is the world’s largest Christian church and claims over a billion members, representing approximately half of all Christians[note 2] and around one-seventh of the world’s population.
shalom pak Stefanus Tay, terimakasih atas penjelasan bapak terhadap tanggapan saya utk pesan sebelumnya. sekali lagi izinkan saya menyampaikan bahwa saya masih dan tetap menghargai para imam (pastor) yang sungguh-sungguh menyampaikan Firman TUHAN yang tertulis dalam Injil-Nya. tetapi saya jg tdk dpt menipu hati saya bahwa saya sdh tdk dpt mengikuti liturgi gereja katolik.
saya percaya bhw bkn hanya sy yg ingin mendengarkan tentang : Kotbah Firman TUHAN yg baik dan tentusaja Benar adanya, tetapi bahwa semua umat katolik sesungguhnya ingin mendapat/mendengarkan pengertian yang baik dan benar tentang Firman TUHAN. (jd maaf kalau saya mengatakan bpk kurang tepat menganggap semua terfokus pada kata “saya”)..
utk pertanyaan :
a) Tuhan menginginkan saya menyembah-Nya seperti apa ? Alkitab menuliskan : Menyembah Tuhan dalam Roh dan kebenaran. (jd bukan hanya sbts di mulut sj tetapi melibatkan seluruh kehidupan kita yaitu : Roh, Jiwa, hati, akal=pikiran dan jg kelemahan kita).
b) Apakah sebenarnya yg diajarkan oleh Tuhan ? sangat jelas yaitu tertulis dlm : Matius22:37-40 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
c) Apakah Gereja Katolik didirikan Tuhan ? => Setahu saya, bahwa Tuhan tidak pernah mendirikan yg namanya “Agama” apalagi Katolik.
d) Apakah semua gereja sama saja ? => Tidak. (karena ada yg disebut Gereja Sejati namun jg ada yg namanya Gereja Palsu)
e) “Apakah anda percaya bahwa Kristus benar-benar hadir – tubuh, jiwa dan ke-Alllahan-Nya” dalam setiap perayaan Ekaristi?
=> Ya apabila memang itu dilakukan sebagai suatu kepatuhan akan perintah Tuhan Yesus sendiri yaitu : Mengenangkan akan perjamuan kudus sbg Lambang Korban dan Penebusan yang dilaksanakannya.
=> Tidak.. apabila hal itu dilakukan hanya semata sebagai Ritual upacara yang harus dilakukan tanpa ada perobatan yg sungguh dari dalam hati baik itu umat maupun sang pemimpin ibadah (imam).
bukankah sudah diperingatkan bahwa yang menyambut tubuh dan darah Yesus Kristus dlm keadaan yg tidak layak dan tidak pantas maka bukan berkat Tuhan yang disambutnya melainkan murka Tuhan yang akan diterimanya.
tentang dogma/doktrin gereja katolik yang tdk sesuai dg hati nurani saya :
1) Berdoa didepan patung entah itu yg disebut santo/santa (sama saja dg yg dilakukan umat Hindu, Budha cuma yg bedakan nama patungnya saja tetapi intinya sama yaitu : Doa kpd Patung mati buatan tgn manusia)
hal ini jelas melanggar perintah Allah yg I dlm hukum Taurat-Nya
Imamat 26:1 “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
utk akibat berdoa didepan patung, saya temukan dlm Yehezkiel 14:1-20
2) Berdoa yg diulang dg kata” yg sama (doa rosario)
apa bedanya dg doa tasbih umat islam/budha ? kalau rosario (salam maria) diulang” sedangkan tasbih islam (shubanalloh) diulang”, demikian jg doa tasbih yg diucapkan rahib budha.
3) Berdoa dg perantaraan orang mati.(entah itu santo/santa/martir)
sedangkan Tuhan Yesus sendiri mengajarkan secara jelas bahwa Berdoa itu yang benar adalah kepada Tuhan Allah yang hidup, dan juga Yesus sendiri memberikan Jaminan tentang berdoa dalam nama-Nya karena Yesus Kristus dan Bapa adalah satu (Esa).
Tuhan Allah yang menyatakan diri-Nya dalam Pribadi Yesus Kristus tidak pernah sekalipun mengajarkan para murid-Nya untuk berdoa kepada orang-orang mati meskipun itu kepd orang yg dianggap suci spt : Nabi-nabi Tuhan apalagi kepada manusia biasa yg juga mati.
4) pengajaran para rasul dalam gereja perdana, saya yakin tidak ada yang namanya pengajaran untuk berdoa kepada orang meninggal (sekalipun dg perantaraan para nabi).
5)konsep gereja menurut pengertian saya :
Bukan melulu berbicara tentang gedungnya, atau susunan strukturnya saja tetapi bahwa yang disebut sebagai Gereja adalah Tubuh kita ini atau jemaat atau manusianya itu sendiri adalah Gereja (Bait Allah yang hidup).
6) kekudusan gereja bila diukur hanya dari jumlah rohaniwan/wati/orang kudus/martir maka tidak bisa dikatakan kudus total. sedangkan kenyataannya bahwa mereka yg mengaku terpanggil/terpilih sbg rohaniwan/wati lebih banyak yang ingin slalu dilayani daripada melayani. (lebih bersikap sbg boss daripada pelayan=hamba). jg tentang bagaimana mereka menyalahgunakan keistimewaan panggilan tersebut sehingga melanggar kekudusan Tuhan sendiri. (Para Imam yg merokok, ataupun melihat tayangan BF, bahkan lebih parah pernyimpangan seksulitas oleh para imam gereja katolik).
jg kita tidak dpt melupakan bagaimana Surat Penebus dosa pernah diperjual belikan oleh pemimpin gereja katolik sehingga terjadilah protes yg diprakarsai oleh Martin Luther atas penyimpangan yg terjadi tersebut.
7) tentang yg dianggap sbg mukjizat melalui santa/santo. apakah sdh diuji dg apa yg ditetapkan TUHAN seperti yang tertulis dalam Alkitab=Injil-NYA.
ingat tentang rasul paulus yg marah ketika ada orang” yg memberhalakan saputangan
Jangan lupa bahwa iblis=setan juga dapat melakukan mukzijat melalui benda-benda mati.
bahkan iblis juga dpt menyamar menjadi malaikat terang/orang yg dianggap suci spt santo atau santa.
Iblis jg punya kuasa melakukan mukjizat tetapi ingat semua itu adalah kepalsuan utk menipu manusia.
8) saya memberikan link : http://www.amightywind.com/ kepada pengelola website ini bukan dengan maksud untuk membandingkan melainkan baiklah kita juga melihat dan menyadari serta menerima kenyataan betapa TUHAN masih terus berkarya melalui orang-orang diluar Gereja Katolik sebagai perpanjangan-NYA dalam upaya penyelamatan umat manusia dari berbagai upaya tipu muslihat iblis yang selalu berusaha menyesatkan manusia yang mengaku beragama.
Kalau pengelola merasa bahwa link diatas tidak ada hubungannya dengan iman Katolik, itu dikembalikan kpd pribadi masing-masing dan tidak ada paksaan utk menerimanya. hanya saling mengingatkan saja bahwa disana juga sudah berulangkali diperingatkan bahwa : Penghakiman dimulai dari rumah=bait Tuhan yaitu : yg mengaku sbg umat-Nya/gereja-Nya.
tentang konsep akhir zaman, meskipun berasal dari 1 sumber tulisan tetapi apabila ditafsirkan menurut pengertian sendiri maka akan banyak muncul penafsiran yang berbeda, namun apabila Penafsiran itu dipimpin oleh ROH KUDUS maka apa yang dimaksud oleh narasumber=penulis pertama bisa dimengerti oleh orang/pembaca yg diterangi oleh Roh Kudus dalam menyingkap misteri yg terkandung dlm Alkitab meskipun waktu penulisannya sendiri bertaut ribuan tahun.
9) kalau dikatakan semua orang membutuhkan agama, sangatlah menyedihkan karena kita tahu bahwa yg namanya agama adalah buatan manusia, sedangkan saya percaya bahwa TUHAN tidak pernah menurunkan yang namanya agama 1 pun di dunia ini. dan bahwa TUHAN tidak pernah bertanya : Apakah agama saya/anda/kita, melainkan apa yang sudah saya/anda/kita perbuat atas hidup kita bagi TUHAN.
Kalau ukurannya adalah kebajikan melakukan ritual agama sbg tindakan keadilan manusia kepada TUHAN, maka tidak akan ada pertanyaan seorang pemuda kaya kpd Tuhan Yesus tentang bagaimana caranya agar ia dapat berjumpa dengan TUHAN karena pemuda itu telah melakukan semua perintah agama yahudi. Karena ternyata melakukan hukum agama secara detail tdk begitu istimewa bg TUHAN.
Apabila setiap perkumpulan umat = komunitas tertentu yang berkumpul bersama, berdoa bersama, menyembah Tuhan bersama-sama kemudian suka atau tdk suka sdh dpt dikategorikan agama, maka akan banyak agama baru yang bermunculan karena begitu mudahnya menyematkan kata “agama”.
Akhir kata, mohon maaf apabila pandangan saya ini sangat tidak menyenangkan bagi saudara/i sekalian. namun bagaimapun jg saya masih menaruh hormat kpd para imam/rohaniwan/wati yang sungguh” dlm melaksanakan cinta mula-mula mereka dalam pelayanan dan panggilan hidup sebagai hamba yang diutus Tuhan untuk menjangkau jiwa yang belum mengenal Injil-Nya.
Semoga kasih karunia TUHAN dalam Yesus Kristus melindungi kita dari segala hal yang jahat. shalom
Shalom Indah
Terima kasih atas tanggapannya. Mari kita melanjutan dialog kita. Saya minta maaf kalau saya salah mengartikan maksud anda. Mari sekarang kita mempunyai pijakan yang sama dalam berdiskusi, yaitu masing-masing pihak ingin menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi dan ingin mengasihi Yesus dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan. Oleh karena itu, mari kita berdiskusi untuk mencari kebenaran. Indah dapat mengemukakan semua pokok-pokok iman Katolik yang menjadi ganjalan bagi anda satu persatu dan saya akan mencoba untuk menjawabnya semampu saya. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:
I. TENTANG DISKUSI UMUM
1) Tentang penyembahan kepada Tuhan: Seperti yang anda katakan, memang Tuhan menginginkan umat-Nya untuk menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (lih. Yoh 4:23-24), karena Allah sendiri adalah Roh dan Kebenaran. Namun bagaimana kita mengaplikasikan hal ini? Kita memang dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi kita. Namun, secara komunitas, menyembah dalam Roh dan Kebenaran mencapai puncaknya dalam setiap perayaan Ekaristi, karena Sang Roh dan Sang Kebenaran (Yesus) mempersembahkan dan dipersembahkan kepada Bapa, sehingga Allah berkenan terhadap korban ini. Dalam point ini saya menanggapi juga point e) yang anda berikan.
a) Ketika saya bertanya "Apakah anda percaya bahwa Kristus benar-benar hadir – tubuh, jiwa dan ke-Alllahan-Nya” dalam setiap perayaan Ekaristi?," Indah menjawab dengan "ya" dan "tidak". Ya kalau dilakukan sesuai dengan kepatuhan akan Tuhan dan tidak kalau hanya semata upacara ritual. Namun, kalau kita cermati, jawaban ini bersifat subyektif, dalam artian berfokus pada orang yang melakukan. Sebuah kebenaran adalah tetap benar, entah ada yang melakukan atau ada yang mengingkari kebenaran tersebut. Dengan demikian, entah Misa dilakukan dengan sungguh-sungguh ataupun hanya sebagai formalitas tidak merubah kebenaran bahwa Misa adalah cara penyembahan yang benar. Yang perlu didiskusikan bukanlah tentang orang yang mengikutinya, namun pada apakah Misa adalah benar-benar cara penyembahan yang diinginkan oleh Yesus, dimana Dia hadir – tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya.
b) Kalau Indah ingin berdiskusi tentang hal Sakramen Ekaristi, maka anda dapat membaca beberapa artikel tentang Ekaristi berikut ini:
Sejarah yang Mendasari Pengajaran tentang Ekaristi
Cara Mempersiapkan Diri Menyambut Ekaristi
Apa yang harus kuketahui tentang Liturgi
Sudahkah Kita Pahami Pengertian Ekaristi?
Ekaristi sebagai sakramen pemersatu
Beda Baptis Protestan dengan Katolik, dan hal Perjamuan Kudus
Silakan membaca beberapa artikel tersebut, dan kemudian kita dapat berdiskusi tentang Sakramen Ekaristi. Beberapa hal yang perlu dipertanyakan adalah: (a) bagaimana kita mengartikan Yoh 6:26-68 dan 1 Kor 11:25-29? (b) Apakah ada jemaat perdana yang pernah mengartikan bahwa Ekaristi hanyalah sebuah simbol dan bukan tubuh dan darah Yesus? Dan sejak kapankah pengertian bahwa Ekaristi hanya sekedar simbol dimulai? (c) Dari beberapa interpretasi tentang hal tersebut, bagaimana kita harus memilih mana yang benar dan mana yang tidak, walaupun semua berpegang pada Alkitab?
b) Tentang hukum yang utama: Tentu saja kita setuju bahwa hukum yang utama adalah mengasihi Tuhan dan sesama atas dasar kasih kita kepada Tuhan. (Mt 22:37-40; Mk 12:29-31; Lk 10:27). Dan bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah kalau kita melakukan segala perintah-Nya (lih. 1 Yoh 5:2). Dan kalau Yesus memerintahkan untuk makan tubuh dan minum darah-Nya untuk mendapatkan keselamatan kekal (lih. Yoh 6:26-68), maka kalau kita melalaikan hal ini, berarti kita tidak menjalankan perintah-Nya. Dengan demikian, diskusi tentang apakah benar Yesus hadir secara nyata dalam setiap perayaan Ekaristi menjadi begitu esensial, karena menyangkut apakah kita mau mengikuti semua perintah Kristus atau tidak.
c) Tentang Gereja Katolik yang didirikan oleh Yesus Kristus: Mungkin ada baiknya Indah membaca artikel tentang Gereja Katolik – silakan klik. Tentang nama Katolik, anda dapat melihatnya di sini – silakan klik. Dan kemudian, Indah mengatakan "ada gereja yang sejati dan ada gereja yang palsu." Pertanyaan saya adalah bagaimana umat pada saat ini membedakan antara gereja yang sejati dan gereja yang palsu? Apakah ciri-ciri dari keduanya? Dan bagaimana mungkin ada 28,000 denominasi, yang semuanya mengklaim ajarannya berdasarkan pada Alkitab?
II. TENTANG PENJARAN GEREJA KATOLIK
1) Tentang penyembahan berhala: Topik ini memang senantiasa menjadi bahan diskusi antara Katolik dan non-Katolik, bahkan termasuk dengan umat Islam. Kami telah menuliskan artikel tersendiri tentang hal ini di sini – silakan klik dan diskusi panjang silakan melihat di sini – silakan klik. Cobalah lihat beberapa link berikut ini, yang menggambarkan gereja-gereja Lutheran (bukan Gereja Katolik): klik ini, klik juga ini, dan juga ini, serta klik ini. Jadi, dari sini kita melihat bahwa pengikut Luther atau gereja-gereja Lutheran tidak mempermasalahkan adanya patung atau gambar sejauh gambar dan patung tersebut hanyalah merupakan seni dan alat bantu agar umat Allah dapat lebih berfokus pada Yesus sendiri. Kita melihat di dalam Perjanjian Lama, Musa disuruh oleh Tuhan untuk membuat patung ular tedung; Salomon diminta oleh Allah untuk membuat bait Allah dengan begitu banyak ukiran; lihat juga apa yang diminta Allah dalam membuat tabut perjanjian, yang mempunyai dua patung kerup. Kalau kita memperhatikan, pada jaman katakombe, maka terlihat juga adanya gambar-gambar Yesus (silakan klik). Gambar-gambar ini juga berguna untuk memberikan ilustrasi kepada begitu banyak orang yang masih tidak dapat membaca dan menulis sebelum abad 15.
Indah dapat melihat video berikut ini, yang memperlihatkan salah satu gereja Lutheran (bukan Gereja Katolik), yang terlihat mempunyai begitu banyak patung dan benda-benda seni lainnya.
2) Berdoa yang diulang: Berdoa Rosario mungkin dianggap berdoa yang berulang. Saya ingin mengundang Indah untuk membaca tanya jawab tentang doa berulang di sini – silakan klik dan tanya jawab bahwa doa Rosario adalah doa yang Alkitabiah – silakan klik. Perbedaan antara doa rosario dengan apa yang diucapkan rahib budha adalah sungguh berbeda, karena berdoa rosario fokusnya adalah pada misteri Kristus. Kalau mau dilihat, santa-santo mempunyai latar belakang dan misi berbeda-beda, namun mereka senantiasa berdoa rosario. Lihatlah, yang terberkati Ibu Teresa dari Kalkuta, yang senantiasa menerima Ekaristi, adorasi, berdoa rosario setiap hari. Letak kesalahannya bukanlah pada doa berulangnya, namun pada pengulangan yang sia-sia (lih. 1 Raj 18:26; Kis 19:34). Yesus sendiri mengulang-ulang doa, seperti yang ditunjukkannya di taman Getsemani, di kayu salib. Lihat juga contoh doa pemungut pajak yang senantiasa berdoa "ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa".
3) Berdoa dg perantaraan orang mati: Pembahasan tentang hal ini telah begitu panjang di sini – silakan klik – dalam hubungannya dengan Api Penyucian. Tanya jawab ini – silakan klik dan klik ini dan klik ini. Diskusi yang panjang sekali dapat dilihat di sini – silakan klik. Saya pikir link-link tersebut telah menjawab keberatan-keberatan yang diajukan oleh Indah. Secara prinsip, Gereja Katolik mengikuti Alkitab bahwa orang yang telah mati di dalam Kristus tetap hidup dan terikat dalam kasih Kristus (karena tidak ada yang dapat memisahkan kita dengan kasih Kristus). Dan keterikatan kasih inilah yang membuat para kudus tidak melupakan umat Allah yang masih mengembara di dunia ini. Kalau Kristus tetap menjadi perantara di Sorga, maka para kudus – yang menjadi "sama" seperti Kristus – juga berpartisipasi dalam tugas perantaraan Kristus. Jadi berdoa dengan perantaraan orang kudus bukanlah berdoa dengan perantaraan orang mati, bahkan berdoa dengan perantaraan orang benar, karena doa orang yang benar adalah besar kuasanya (lih. Yak 5:16).
4) Tentang jemaat perdana yang percaya peran para kudus: Silakan melihat kutipan dari diskusi saya dengan salah satu pengunjung katolisitas tentang apa yang dikatakan oleh jemaat perdana tentang hal ini:
a) Clement of Alexandria [150-215 AD] The Stromata (Book VII)
“In this way is he [the true Christian] always pure for prayer. He also prays in the society of angels, as being already of angelic rank, and he is never out of their holy keeping; and though he pray alone, he has the choir of the saints standing with him [in prayer]” (Miscellanies 7:12 [A.D. 208]).
b) Origen [185-254 AD] De Principiis (Book IV)
“But not the high priest [Christ] alone prays for those who pray sincerely, but also the angels . . . as also the souls of the saints who have already fallen asleep” (Prayer 11 [A.D. 233]).
c) Cyprian of Carthage [200-270 AD] Epistle 7
“Let us remember one another in concord and unanimity. Let us on both sides [of death] always pray for one another. Let us relieve burdens and afflictions by mutual love, that if one of us, by the swiftness of divine condescension, shall go hence first, our love may continue in the presence of the Lord, and our prayers for our brethren and sisters not cease in the presence of the Father’s mercy” (Letters 56[60]:5 [A.D. 253]).
d) Ephraim the Syrian, St [306-373 AD] The Nisibene Hymns
“You victorious martyrs who endured torments gladly for the sake of the God and Savior, you who have boldness of speech toward the Lord himself, you saints, intercede for us who are timid and sinful men, full of sloth, that the grace of Christ may come upon us, and enlighten the hearts of all of us so that we may love him” (Commentary on Mark [A.D. 370]).
e) Basil the Great, St [329-379 AD] Letter 243
“By the command of your only-begotten Son we communicate with the memory of your saints … by whose prayers and supplications have mercy upon us all, and deliver us for the sake of your holy name” (Liturgy of St. Basil [A.D. 373]).
f) Gregory of Nyssa [325-386 AD] On the Baptism of Christ (Sermon for the Day of Lights)
“[Ephraim], you who are standing at the divine altar [in heaven] . . . bear us all in remembrance, petitioning for us the remission of sins, and the fruition of an everlasting kingdom” (Sermon on Ephraim the Syrian [A.D. 380]).
g) Gregory Nazianzen, St [325-389 AD] Oration 18
“Yes, I am well assured that [my father’s] intercession is of more avail now than was his instruction in former days, since he is closer to God, now that he has shaken off his bodily fetters, and freed his mind from the clay that obscured it, and holds conversation naked with the nakedness of the prime and purest mind …” (ibid., 18:4).
h) Gregory Nazianzen, St [325-389 AD] Oration 41
“May you [Cyprian] look down from above propitiously upon us, and guide our word and life; and shepherd this sacred flock … gladden the Holy Trinity, before which you stand” (Orations 17 [24] [A.D. 380]).
i) John Chrysostom, St [347-407 AD] Homily 8 on Romans
“When you perceive that God is chastening you, fly not to his enemies . . . but to his friends, the martyrs, the saints, and those who were pleasing to him, and who have great power [in God]” (Orations 8:6 [A.D. 396]).
j) John Chrysostom, St [347-407 AD] Homily 26 on Second Corinthians
“He that wears the purple [i.e., a royal man] . . . stands begging of the saints to be his patrons with God, and he that wears a diadem begs the tentmaker [Paul] and the fisherman [Peter] as patrons, even though they be dead” (Homilies on Second Corinthians 26 [A.D. 392]).
k) Jerome, St [347-420 AD] To Pammachius Against John of Jerusalem
“You say in your book that while we live we are able to pray for each other, but afterwards when we have died, the prayer of no person for another can be heard. . . . But if the apostles and martyrs while still in the body can pray for others, at a time when they ought still be solicitous about themselves, how much more will they do so after their crowns, victories, and triumphs?” (Against Vigilantius 6 [A.D. 406]).
l) Augustine of Hippo, St [354-430 AD] The City of God (Book VIII)
“A Christian people celebrates together in religious solemnity the memorials of the martyrs, both to encourage their being imitated and so that it can share in their merits and be aided by their prayers” (Against Faustus the Manichean [A.D. 400]).
m) Augustine of Hippo, St [354-430 AD] The City of God (Book XX)
“Neither are the souls of the pious dead separated from the Church which even now is the kingdom of Christ. Otherwise there would be no remembrance of them at the altar of God in the communication of the Body of Christ” (The City of God 20:9:2 [A.D. 419]).
n) Augustine of Hippo, St [354-430 AD] The City of God (Book XXII)
“There is an ecclesiastical discipline, as the faithful know, when the names of the martyrs are read aloud in that place at the altar of God, where prayer is not offered for them. Prayer, however, is offered for the dead who are remembered.” (Sermons 159:1 [A.D. 411]).
o) Augustine of Hippo, St [354-430 AD] Tractate 84 (John 15:13)
“At the Lord’s table we do not commemorate martyrs in the same way that we do others who rest in peace so as to pray for them, but rather that they may pray for us that we may follow in their footsteps” (Homilies on John 84 [A.D. 416]).
5) Tentang konsep gereja: Indah mengatakan "Bukan melulu berbicara tentang gedungnya, atau susunan strukturnya saja tetapi bahwa yang disebut sebagai Gereja adalah Tubuh kita ini atau jemaat atau manusianya itu sendiri adalah Gereja (Bait Allah yang hidup)." Saya setuju dengan konsep bahwa gereja bukan gedung, namun adalah jemaat Allah yang didirikan oleh Kristus sendiri. Namun, jemaat yang seperti apa? Apakah yang terikat dalam satu kesatuan dogma, liturgi, dan kebenaran ataukah komunitas gereja yang mempunyai dogma dan doktrin yang berbeda-beda? Bagaimana seseorang yang non-Kristen dapat menunjukkan mana gereja yang benar, kalau dogma dan doktrinnya berbeda-beda, liturginya berbeda-beda, hirarkinya berbeda-beda? Untuk melihat konsep Gereja Katolik, silakan melihat beberapa link berikut ini:
Keutamaan Petrus (4): Menurut Dokumen paling awal Gereja
Keutamaan Petrus (3): Tanggapan terhadap mereka yang menentang keberadaan Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (2): Bukti sejarah tentang keberadaan Rasul Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (1): Menurut Kitab Suci
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 5 – Selesai)
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 4)
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 3)
Mengapa Kita Memilih Gereja Katolik
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 2)
Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan (Bagian 1)
6) Tentang salah satu tanda Gereja, yaitu kudus:
a) Anda mengatakan "kekudusan gereja bila diukur hanya dari jumlah rohaniwan/wati/orang kudus/martir maka tidak bisa dikatakan kudus total." Kekudusan diukur dari: 1) Kepala Gereja, yaitu Kristus sendiri yang mendirikan Gereja Katolik (lih. Mt 16:16-19), 2) dari pengikut Kristus yang menjalankan apa yang diperintahkan oleh Kristus, yang tercermin dari kehidupan para kudus. Walaupun Gereja mempunyai dimensi Ilahi, namun Gereja juga mempunyai dimensi manusia (sama seperti manusia mempunyai jiwa dan badan), sehingga anggota Gereja juga terdiri dari para kudus dan para pendosa. Kita juga melihat hal yang sama dengan salah satu dari duabelas rasul (8%) dari murid yang dipilih Yesus sendiri menghianati Yesus. Jadi, dalam mengukur kekudusan Gereja, kita harus melihat Pendiri-Nya dan juga orang-orang yang menerapkan apa yang diajarkan oleh Gereja. Orang-orang yang tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan tidak dapat dijadikan contoh. Di satu sisi, walaupun Gereja Katolik diterpa oleh begitu banyak percobaan dari luar (politik, bidat, penganiayaan, dll) dan dari dalam (umat dan klerus yang berdosa, dll), namun tetap tegak dari awal, sejak masa Paus pertama – rasul Petrus – sampai Paus Benediktus XVI (paus ke 265). Inilah sebagai bukti bahwa Yesus memenuhi janji-Nya untuk melindungi Gereja-Nya sampai akhir zaman (lih. Mt 16:16-19)
b) Pembahasan tentang indulgensi dapat dilihat di artikel ini – silakan klik. Tentang surat pengampunan dosa, Indah dapat membacanya di sini – silakan klik. Secara prinsip, tidak ada yang salah dalam doktrin tentang indulgensi. Bahwa ada oknum-oknum yang bersalah, yang tidak melakukan yang seharusnya, maka itu juga terjadi dalam setiap institusi.
7) Tentang mukjijat yang dilakukan oleh santa-santo: Iman dari Gereja Katolik tidaklah tergantung dari mukjijat, karena ada mukjijat maupun tidak ada, kebenaran yang dipegang tidaklah tergoyahkan. Namun, mukjijat-mukjijat yang terjadi dapat memberikan kekuatan bagi umat Allah bahwa apa yang diimaninya adalah benar. Hal ini sama seperti Yesus yang melakukan mukjijat bukan hanya dengan maksud melakukan mukjijat, namun terutama agar orang-orang percaya bahwa Dia adalah Allah. Kalau Indah mau, silakan anda browsing tentang mukjijat yang diakui di Lourdes. Berikut ini adalah keterangan yang pernah dituliskan di website ini tentang Lourdes:
Jika anda pergi ke Lourdes, di sana antara lain anda dapat melihat 67 laporan yang membuktikan mukjizat- mukjizat di sana, yang juga dapat anda baca di sini, silakan klik. Kenapa ‘hanya’ 67? Karena untuk dinyatakan sebagai mukjizat otentik itu persyaratannya:1) sebelum ziarah pasien harus diperiksa oleh rumah sakit di sana (di dekat lokasi ziarah) dan dokter harus membuat laporannya, 2) sesudah ziarahpun harus diperiksa lagi oleh para dokter di rumah sakit itu, dan kesembuhannya harus dinyatakan sebagai tidak bisa dijelaskan secara kedokteran; 3) selanjutnya setiap tahun selama 10 tahun si pasien harus kembali ke rumah sakit itu untuk membuktikan bahwa mukjizat kesembuhannya itu tetap (tidak ada kasus relapse). Itulah sebabnya kebanyakan pasien yang terdaftar di list itu adalah pasien dalam negeri, atau di negara Eropa, karena untuk kembali memeriksakan diri selama 10 tahun berikutnya ke Lourdes itu adalah tanggungan pasien. Kenyataannya sudah banyak sekali orang yang mengalami mukjizat kesembuhan di Lourdes, tetapi tidak terdaftar dalam list tersebut, karena tidak melakukan ketiga persyaratan ini.
Terlepas dari kesembuhan jasmani tersebut, yang terpenting adalah kesembuhan rohani. Jika orang berziarah dengan sikap batin yang benar, maka seharusnya sepulang dari ziarah, ia akan mengalami pembaharuan iman, yang akan membawanya semakin dekat kepada Kristus.
8) Tentang link yang diberikan http://www.amightywind.com/: Tidak menjadi masalah bahwa anda memberikan link tersebut. Kalau yang ingin anda sampaikan adalah bahwa Tuhan masih berkarya di luar Gereja Katolik, maka justru itu juga dipercayai oleh Gereja Katolik. Namun, hal ini tidak mengubah kenyataan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri, di mana kepenuhan kebenaran ada di dalam-Nya. Kalau anda percaya akan isi link tersebut, mengapa anda tidak juga memakai standar yang sama seperti yang anda katakan sebagai berikut "tentang yg dianggap sbg mukjizat melalui santa/santo. apakah sdh diuji dg apa yg ditetapkan TUHAN seperti yang tertulis dalam Alkitab=Injil-NYA. ingat tentang rasul paulus yg marah ketika ada orang” yg memberhalakan saputangan. Jangan lupa bahwa iblis=setan juga dapat melakukan mukzijat melalui benda-benda mati. bahkan iblis juga dpt menyamar menjadi malaikat terang/orang yg dianggap suci spt santo atau santa. Iblis jg punya kuasa melakukan mukjizat tetapi ingat semua itu adalah kepalsuan utk menipu manusia."? Kalau mukjizat yang dialami seperti di Lourdes, dengan pengujian yang begitu ketat masih anda ragukan, maka nubuat di site tersebut seharusnya juga diragukan. Kalau kita melihat ada begitu banyak nubuat yang dibuat dengan mengatasnamakan Kristus. Bagaimana seseorang tahu bahwa nubuat tersebut berasal dari Kristus? Anda dapat melihat begitu banyak nubuat tentang akhir zaman dari generasi ke generasi, namun semuanya tidak terbukti. Silakan melihat link ini – silakan klik.
Anda mengatakan "tentang konsep akhir zaman, meskipun berasal dari 1 sumber tulisan tetapi apabila ditafsirkan menurut pengertian sendiri maka akan banyak muncul penafsiran yang berbeda, namun apabila Penafsiran itu dipimpin oleh ROH KUDUS maka apa yang dimaksud oleh narasumber=penulis pertama bisa dimengerti oleh orang/pembaca yg diterangi oleh Roh Kudus dalam menyingkap misteri yg terkandung dlm Alkitab meskipun waktu penulisannya sendiri bertaut ribuan tahun." Pertanyaan saya satu: Apakah parameter yang digunakan untuk menentukan bahwa nubuat dan penafsiran tersebut dituntun Roh Kudus? Lihatlah, begitu banyak nubuat akhir zaman dari begitu banyak generasi, yang memperhitungkan dengan cara yang berbeda-beda. Bagaimana umat yang hidup pada waktu itu tahu bahwa nubuat tersebut adalah benar? Bagaimana kita tahu bahwa nubuat yang dibuat saat ini – seperti yang mengatakan bahwa Penghakiman dimulai dari rumah=bait Tuhan yaitu : yg mengaku sbg umat-Nya/gereja-Nya – adalah benar?
9) Tentang agama: Apakah anda telah membaca link yang saya berikan di sini – silakan klik? Kalau anda mengatakan "kalau dikatakan semua orang membutuhkan agama, sangatlah menyedihkan karena kita tahu bahwa yg namanya agama adalah buatan manusia", maka pertanyaan saya adalah apakah definisi agama menurut anda? Apakah ada pembagian atau pengelompokan dalam agama? Dan bagaimana kita memilih suatu agama, karena kita tahu bahwa tidak semua agama adalah sama? Apakah agama yang anda anut, dan mengapa anda memilih agama tersebut? Kalau memang semua agama sama dan hanya buatan manusia, mengapa anda memilih agama (atau komunitas, kalau anda tidak mau dikatakan menganut agama) yang anda anut?
a) Kalau Yesus tidak pernah mendirikan agama apapun, maka pertanyaannya adalah apakah yang didirikan oleh Kristus? Apakah hanya orang-orang percaya kepada Kristus, yang tidak terikat akan aturan apapun? Bagaimana jemaat perdana mengkoordinasikan diri mereka? Apakah peran konsili Yerusalem 1? Dan bagaimanakah peran dari konsili-konsili setelah itu, termasuk konsili Carthage (397) yang mengkanonkan Kitab Suci?
b) Tuhan memang tidak bertanya apakah agama yang dianut oleh seseorang, namun Tuhan akan mengadili berdasarkan perbuatan baik dengan takaran yang Dia tentukan. Namun, di satu sisi, seperti yang saya jelaskan, keanggotaan seseorang di dalam agama atau komunitas keagamaan, menentukkan apa yang dipercayai oleh anggotanya. Dan apa yang dipercayai atau diimani seseorang akan dimanifestasikan dalam perbuatan. Dengan demikian, untuk memilih agama atau komunitas tertentu adalah suatu keputusan yang sangat penting, karena dapat menentukan keselamatan kekal seseorang. Dengan demikian, seseorang harus menentukan komunitas atau agama mana yang dia harus ikuti dengan hati-hati.
c) Parameter yang digunakan untuk menentukan suatu agama yang kita pilih bukanlah berdasarkan ritual dari agama tersebut, namun pemilihan berdasarkan apa yang Tuhan kehendaki, dan apa yang Kristus dirikan. Dan kalau Kristus telah mendirikan Gereja-Nya, maka adalah suatu tindakan yang adil, kalau manusia masuk ke dalamnya. Mungkin kalau Indah dapat memberikan definisi agama, maka diskusi ini akan dapat berjalan lebih baik. Secara umum, agama memang merupakan suatu bentuk kebajikan keadilan kepada Tuhan yang telah begitu baik dan begitu mengasihi manusia. Dan oleh karena itu, orang dapat beribadah dan menyembah-Nya dalam agama yang Dia anut. Tentu saja, apakah agama itu yang benar, kita perlu mendiskusikannya lagi lebih jauh.
d) Dan inilah yang mendorong pemuda yang kaya untuk bertanya kepada Yesus "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Mt 19:16). Pertanyaan ini sebenarnya mewakili setiap manusia, karena setiap manusia mempunyai keinginan untuk memperoleh kebahagiaan abadi. Dia, yang beragama Yahudi masih mencari sesuatu, karena wahyu yang diberikan belumlah lengkap di dalam agama Yahudi dan pada saat yang bersamaan dia dapat melihat Kristus yang membawa hukum yang baru, yaitu Diri-Nya sendiri. Namun, agama Kristen bukanlah agama buku, bukan agama hukum, namun agama yang berdasarkan pribadi Yesus. Jadi Gereja yang didirikan oleh Kristus bukanlah berdasarkan hukum agama yang lama, namun berdasarkan Kristus sendiri. Dan melaksanakan perintah dan hukum yang diberikan Kristus bukanlah sesuatu yang negatif, justu merupakan bukti kasih kita kepada Allah (lih. 1 Yoh 5:2). Melaksanakan perintah Kristus adalah konsekuensi logis dari mengikuti Kristus.
e) Anda mengatakan "Apabila setiap perkumpulan umat = komunitas tertentu yang berkumpul bersama, berdoa bersama, menyembah Tuhan bersama-sama kemudian suka atau tdk suka sdh dpt dikategorikan agama, maka akan banyak agama baru yang bermunculan karena begitu mudahnya menyematkan kata “agama”." Pada sadarnya, manusia secara sadar atau tidak, dia membutuhkan dimensi sosial, termasuk dalam hal bersekutu dengan Tuhan. Apakah komunitas atau agama yang terbentuk (natural religion dan revealed religion), adalah agama yang dikehendaki Allah tentu saja kita harus mengkajinya dengan hati-hati. Bukankah kondisi seperti ini justru terjadi di gereja-gereja Kristen non-Katolik, yang dengan mudah membuat gereja yang baru, sehingga terjadi 28.000 denominasi di seluruh dunia? Dan hal ini justru bertentangan dengan pesan Kristus yang menginginkan persatuan Gereja (lih. Yoh 17).
Demikian jawaban yang dapat saya berikan atas tanggapan Indah. Anda tidak perlu minta maaf, karena perbedaan adalah hal yang wajar. Yang penting adalah kita dapat berdialog dengan hormat, lemah lembut, dan memberikan argumentasi yang terbuka dan baik. Saya mengusulkan agar Indah memilih satu topik saja, sehingga kita dapat mendiskusikannya secara mendalam. Terlalu banyak topik tidak membuat diskusi terfokus dan dapat melenceng ke mana-mana. Semoga usulan saya dapat diterima dengan baik. Dan saya juga minta maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan, karena keterbatasan saya dalam mengungkapkan argumentasi. Semoga kasih-Nya senantiasa menyertai kita semua.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
PS: Untuk membalas pesan ini, KLIK tombol REPLY.
Salom pak Tay maaf baru sempat membalas tanggapan bapak hari ini.
Langsung saja ke diskusi
I. Tentang Diskusi Umum
a) ya, Hosti & anggur yg melambangkan Tubuh dan Darah Kristus kita santap sebagai peringatan akan Perjamuan dan Korban penebusan-Nya diatas kayu salib di Kalvari dan bila kita menyantapnya dengan hati/pikiran dan iman yg murni dan pertobatan dg sungguh” sebelum menyantapnya maka ekaristi itu menjadi berkat keselamatan & kekuatan baru bagi kita.
Tidak menjadi berkat malah akan menjadi kutuk apabila kita menerima hosti+anggur dg tdk pantas dg tdk disertai pertobatan sungguh didalam hati/jiwa,akal budi. (bukan hanya pengakuan pertobatan dimulut saja seperti rutinitas yg wajib diucapkan dengan doa hafalan yg itu” saja)
kita sedang menyantap dari cawan murka TUHAN yg akan dicurahkan pada hari penghakiman.
b) topik diskusi yg anda tawarkan akan menjauhkan dari fokus saya rasakan ttg pengajaran dlm gereja katolik.
II. Tentang Pengajaran Gereja Katolik
1. Tentang patung dlm gereja lutheran sdh anda jawab sendiri berikut : copas =>Jadi, dari sini kita melihat bahwa pengikut Luther atau gereja-gereja Lutheran tidak mempermasalahkan adanya patung atau gambar sejauh gambar dan patung tersebut hanyalah merupakan seni.
Tugu ular tedung zaman Musa bukan utk disembah, melainkan hanya utk dilihat saja sbg 1 persayaratan bahwa TUHAN akan melalukan tulah ular tedung yg menyerang umat israel di padang gurun. (yg menyembuhkan bukan ular tedungnya melainkan “Ketaatan” orang israel atas perintah TUHAN yaitu : mereka yg terpagut hanya diperintahkan melihat tugu itu dan bukan berdoa didepan tugu itu). saya rasa Pak Tay lebih mengetahui kisah tersebut.
Ketika Kerub yg menandakan kehadirat TUHAN turun atas Bait Allah yg dibuat oleh Salomo, maka umat Israel sujud menyembah karena TUHAN sendiri yang menyatakan bahwa DIA bertahta diatas kerubim dan juga HADIR didalam Bait tersebut. (jadi bukan menyembah tabut/kerub yang dibuat oleh tangan manusia tetapi langsung menyembah Hadirat TUHAN) sangat jelas dituliskan dalam ALKITAB.
tetapi apabila Hadirat TUHAN meninggalkan Bait Allah tersebut, maka meskipun tabut perjanjian-Nya tertinggal maka penyembahan umat Israel hanyalah penyembahan terhadap Tabut yg kosong yang tidak lagi menyatakan kehadirat TUHAN ketika israel jatuh dalam dosa mereka.
2) Mother Theresa dikenal dan dihormati serta dicintai orang banyak bukan karena : doa rosarionya, atau adorasi, ataupun ekaristi yg dilakukan tiap hari tetapi oleh KASIH nya yg diwujudkan scr nyata dalam melayani dan menjangkau orang” yg disisihkan masyarakat umum yg memandang mereka sbg orang” hina. (sampah masyarakat).
Doa Yesus yg diulang sampai 3X dilakukan tdk scr serta merta (spt 3x salam maria) melainkan ada waktu yg Tuhan Yesus gunakan utk dapat menguatkan kembali peran-Nya sbg Mesias.
Doa si pemungut cukai yg berulang itu ditujukan langsung kepada TUHAN tanpa melalui perantaraan roh Nabi yg suci dan sdh duduk di sorga, pengulangan itu terjadi oleh karena penyesalannya yg sungguh” sehingga dia tdk lagi mampu mengucapkan kata doa yg lainnya sehingga hanya ucapan : Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa. (bukan karena hafalan tetapi itu yg keluar dari hatinya yg paling dlm sbg tanda penyesalan akan dosanya.
3) Alkitab mencatat bahwa orang” yg diangkat ke sorga secara Hidup baik jasmani&rohaninya secara nyata adalah : Henokh, Elia dan Yesus Kristus sendiri. sedangkan para Nabi dan para rasul dan orang yg dianggap kudus mereka semua mengalami kematian. bahkan para rasul sendiripun tidak pernah berdoa dengan perantaraan Henokh atau Elia melainkan Berdoa hanya Di dalam nama Yesus Kristus orang Nazareth itulah yg mereka wartakan dalam penginjilannya. (sangat jelas tidak ada pengajaran oleh para rasul ttg berdoa dg perantaraan orang suci yg sdh mati meskipun roh orang suci itu masuk ke sorga)
4) Yang berbicara scr langsung bukan orang” yang dianggap kudus itu sendiri, melainkan orang” yang menuliskan kekaguman mereka atas perbuatan orang” yg dikategorikan kudus oleh gereja katolik.
(sedangkan para Rasul Perdana tidak pernah menyatakan bahwa diri mereka layak bagi Kristus melainkan Kristus sendirilah yg melayakkan mereka menjadi orang” yg dibenarkan oleh TUHAN karena korban Tubuh & Darah-Nya)
5) copas : Bagaimana seseorang yang non-Kristen dapat menunjukkan mana gereja yang benar, kalau dogma dan doktrinnya berbeda-beda, liturginya berbeda-beda, hirarkinya berbeda-beda?
Q : Roh Kudus yang masih bekerja didalam kasih karunia TUHAN dalam Kristus yang memanggil orang non Kristen sebelumnya, sehingga ada banyak domba diluar kandang-Nya (orang” diluar Kristen) ditarik menjadi bagian/kawanan domba Tuhan Yesus Kristus. (Yohanes 10: 16, 29)
Lihat kembali kesaksian dari Ibu Ina (dari seorang muslim menjadi Kristen, meski suaminya adalah seorang Katolik). masih banyak kesaksian lain dari orang latar belakang agama : Budha, Hindu. Penyembah berhala bahkan Atheis yg akhirnya bertobat dan menjadi seorang Kristen (pengikut Kristus).
Yang I membangun komunitas orang percaya Kristus di Roma adalah Rasul Paulus sedangkan Rasul Petrus meneruskan apa yg dirintis oleh Rasul Paulus.
6) a. apakah masih bisa dibilang kudus bila ternyata sang pastor yang membawakan Misa adalah para pelanggar kekudusan TUHAN dengan dosa pribadi mereka yg sengaja disembunyikan meskipun itu sdh diketahui sejak lama oleh isntansi gereja katolik itu sendiri.
b. Indulgensi hanya bisa diberikan oleh orang yang benar” bersih dari dosa apapun juga, sedangkan Pastor bahkan Paus sekalipun tidak ada yg tdk berdosa oleh pikiran, perkataan atau perbuatan mereka sendiri yg belum dimintakan pengampunan dan pertobatan atas jabatan Imam mereka.
contoh : dimana Yesus Kristus tdk menjatuhkan hukuman (Denda dg berdoa tertentu) kepada Maria Magdalena yg kedapatan berzina dan hampir dirajam oleh orang yahudi saat itu dimana kasusnya digunakan pemuka agama yahudi utk mencobai Yesus. melainkan Pertobatan Maria M dan tdk kembali pd kejahatan/dosa apapun juga. (hasilnya luar biasa Pertobatan dan Pertumbuhan Iman Maria Magdalena patut dijadikan teladan bagi kita semua).
Paus juga belum lama ini mengutuk Israel atas serangan balik mereka ke wilayah Palestina.
Tidakkah Paus mengingat apa yg tertulis dalam ALKITAB bahwa : Yang memberkati Israel akan diberkati TUHAN, sedangkan yg mengutuk Israel maka kutuk itu akan berbalik menyerang mereka sendiri para pengutuk Israel
7) Tanpa pergi ke Lourdes dan berdoa didepan Patung MAria, bahwa banyak umat Kristen yang mengalami kesembuhan total dan Pemulihan baik jasmani maupun rohaninya ketika mereka berdoa dan mengimani doa mereka hanya didalam nama Tuhan Yesus Kristus. (saya juga mengalaminya sendiri)
8) copas : Apakah parameter yang digunakan untuk menentukan bahwa nubuat dan penafsiran tersebut dituntun Roh Kudus?
Q : 2Ptrus 1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
1Korintus 14:6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
disana link http://www.amightywind.com/: ada peringatan, pengajaran, tegoran bahkan Janji yang mana telah dinyatakan oleh TUHAN sendiri baik pada Hukum Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan masih terus dinyatakan bagi seluruh umat manusia.
copas : Bagaimana umat yang hidup pada waktu itu tahu bahwa nubuat tersebut adalah benar?
Q : Yeremia 28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN.
bila nubuat tdk terjadi maka itu adalah nubuat palsu=ramalan manusia yg bukan dari TUHAN.
copas : Bagaimana kita tahu bahwa nubuat yang dibuat saat ini – seperti yang mengatakan bahwa Penghakiman dimulai dari rumah=bait Tuhan yaitu : yg mengaku sbg umat-Nya/gereja-Nya – adalah benar?
Q : Nubuat itu sedang digenapi meski jarak datangnya nubuat sangat jauh dengan waktu kejadian yg akan terlaksana. (lihat kasus yg telah terungkap scr besar”an saat ini dimana banyak dari para Pastor Katolik telah melakukan kejahatan Seksualitas terhadap umatnya) dan bahwa kasusnya saat ini sedang dalam proses penyelidikan dan mengarah ke jalur Pengadilan.
ayatnya => 1 Petrus 4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
9). apakah definisi agama menurut anda? => Q: Agama adalah suatu bentuk komunitas orang-orang dg tatacara/aturan tertentu yg dibuat untuk penyembahan kepada yang disebut sbg Allah (sang pencipta alam semesta), atau dewa/dewi,atau sesembahan lainnya yg dianggap punya kuasa atas manusia.
Apakah ada pembagian atau pengelompokan dalam agama? => Q: Ada bahkan banyak. Dalam setiap agama terjadi yang namanya pengelompokkan tertentu. (saya yakin anda tahu banyak contoh ttg hal ini spt : Gereja katolik Roma, KAtolik Ortodoxs, atau katolik Anglikan, atau Kristen dg banyak denominasinya, atau islam dg syiah & syunni, Budha dg Taize dll.)
Dan bagaimana kita memilih suatu agama, karena kita tahu bahwa tidak semua agama adalah sama? => Q : itulah kita perlukan yg namanya Iman. didalam Iman jg dipergunakan akal budi dan hati yang bersih utk memilih kemudian menguji ajaran agama tertentu baik dari Panduan-Nya berupa Kitab “Suci” tertulis dimana seluruh isi tulisan itu terbukti secara nyata terjadi sesuai yg dituliskan didalamnya + disertai kesaksian orang” yg mengalami secara langsung ttg isi tulisan Kitab tsb, serta menyaksikan/mengalami secara langsung bagaiman orang-orang yg mengajarkan sesuatu yg disebut sbg Agama apakah sikap hidupnya sehari-hari mencerminkan ajaran yg mereka sampaikan. karena akal budi yg sehat serta hati nurani yg bersih berguna menjadi rambu” bg manusia utk dapat membedakan mana ajaran yang baik dan benar, mana yang baik tetapi tdk benar, dan mana yang tdk baik jg tdk benar.
pertanyaan saya : Apakah Nuh beragama ? apakah Abraham memilih ber agama ? apakah Musa memeluk yg disebut sbg agama ? apakah Yesus Kristus mendirikan agama ?
Apakah agama yang anda anut, dan mengapa anda memilih agama tersebut? => Saya lebih senang disebut Kristen (pengikut Kristus) & bukan penganut agama Kristen.
mengapa saya memilih Kristen ? tentusaja bapak Tay pernah mendengar pujian yang berkata : bukan engkau yang memilih AKU (TUHAN), melainkan AKU lah yang memilihmu (indah & orang percaya Yesus Kristus adalah satu”nya Juru selamat kita dan bukan yg para Nabi atau orang kudus yg lain). ayatnya :
Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Ulangan 7:6 Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.
1Ptrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Kalau memang semua agama sama dan hanya buatan manusia, mengapa anda memilih agama (atau komunitas, kalau anda tidak mau dikatakan menganut agama) yang anda anut? => Q : itu adalah 1 syarat sbg warganegara yg harus tunduk pada aturan pemerintahan dimana kita tinggal bahwa dalam identitas kita harus menuliskan ttg salah satu Aliran Kepercayaan yg kita anut. dan di indonesia ini pilihan utk menyematkan status kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus dituliskan 2 pilihan yaitu : Katolik atau Kristen. (kalau saja boleh menulis yg lain maka saya akan lebih senang menuliskan : YAHSHUA Penyelamatku)
a) yang didirikan Kristus Yesus adalah Pengajaran pemberitaan Firman ALLAH yang tertuang dalam hukum Perjanjian Lama (yg saat itu pada zaman YAHSHUA telah ada agama yg bernama : Agama Yahudi) dimana PL akan & telah digenapi oleh karya-Nya di dalam Perjanjian Baru yg puncaknya adalah pengorbanan seluruh hidup-Nya dengan tubuh yg tersalib & oleh Darah-Nya yang dicurahkan diatas kalvari.
Pertanyaan pak Tay : Apakah hanya orang-orang percaya kepada Kristus, yang tidak terikat akan aturan apapun? (saya yakin anda mempunyai jawaban berdasarkan iman katolik)
=> Quote : orang yg percaya kepada Yesus Kristus tetap terikat terhadap aturan=hukum yang telah diteladankan oleh Yesus Kristus sendiri. (menjadi Pendengar dan Pelaku Firman TUHAN).
Galatia 2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.
Roma 10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. (tentusaja percaya bhw YAHSHUA adalah penyelamat kita satu”Nya yg berkenan kepada TUHAN YAHUVEH).
copas : Bagaimana jemaat perdana mengkoordinasikan diri mereka?
Q : pendapat saya, Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, maka para rasul yg telah menjadi 1 keluarga besar didalam persekutuan dg Tuhan Yesus Kristus tentusaja ada saling keterbukaan yg jujur, jadi setelah selesai berkumpul dan berdoa bersama kemudian langsung disampaikan/diumumkan siapa yg telah menyediakan rumahnya utk mereka bertemu dan berkumpul kembali esok harinya utk berdoa bersama dan melakukan perjamuan kudus didalam nama Tuhan Yesus Kristus.
copas : Apakah peran konsili Yerusalem 1?
Q : 51 M Konsili Yerusalem, dimana semua Rasul hadir dibawah pimpinan Santo Petrus, menyatakan bahwa sunat, aturan makanan, dan berbagai peraturan hukum Musa tidak diharuskan bagi kaum non-Yahudi yang menjadi Kristen. Dekrit yang penting ini dikeluarkan sebagai reaksi atas kaum Yahudi-Kristen yang memaksa bahwa umat Kristen harus mengikuti aturan hukum Musa untuk diselamatkan.
Konsili I di Yerusalem ada dikarenakan timbulnya perselisihan antara para pengikut Tuhan Yesus Kristus yg berasal dari keturunan Yahudi asli (orang Israel) dibawah penggembalaan rasul Peturs dengan orang percaya Tuhan Yesus Kristus yg berasal dari luar keturunan bangsa Asing dibawah penggembalaan rasul Paulus. (bukan orang Israel/yahudi asli). dan konsili itu memutuskan bahwa didalam Kasih Karunia Tuhan Yesus bahwa keselamatan itu berlaku juga bagi kaum/bangsa diluar yahudi atau Israel.
copas : Dan bagaimanakah peran dari konsili-konsili setelah itu, termasuk konsili Carthage (397) yang mengkanonkan Kitab Suci? => Q : Anda lebih mengetahuinya daripada saya. pendapat saya
Peran Konsili Carthage memang sangat membantu umat katolik & Kristen dalam mempelajari ALKITAB secara lebih teratur berdasarkan urutan waktu penulisan isi Alkitab itu sendiri yang mana tulisan yg diilhamkan oleh TUHAN telah diketemukan pada tempat yang berbeda dan jangka waktu yg juga tdk berdekatan (selang puluhan tahun).
b)contoh pemuda kaya yg telah melakukan seluruh ketentuan hukum agamanya (Taurat Yahudi) tetapi ia tidak mau menjadi Pengikut Yesus Kristus. (meski ia melakukan sempurna hukum agamanya Yahudi, tetapi bahwa ia tidak mau menerima tawaran keselamatan kekal didalam Tuhan Yesus Kristus) jadi jelas bahwa keselamatan kekal bukan hasil usaha manusia saja dalam kesempurnaan menjalankan hukum agamanya, melainkan oleh pemberian TUHAN YAHUVEH didalam nama YAHSHUA ha MASIACH spt dituliskan dlm : Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
1Korintus 15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu–kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
oleh Injil = YAHSHUA adalah INJIL=Firman ELOHIM yang hidup dan nyata dalam wujud manusia.
asal kamu teguh berpegang padanya = > tidak berpegang pada doktrin/tambahan-tambahan pengajaran manusia/roh yang mengaku sbg orang kudus/suci yangmana pengajarannya diluar dari pemberitaan Injil=ALKITAB..
Utk memilih komunitas/agama tertentu terutama menjadi Pengikut Kristus sangat jelas peringatan tentang pengajaran INJIL=ALKITAB yang teguh yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran seperti dituliskan dalam ALKITAB=>
2Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
c) Lihat tulisan saya pada poitn a&b.
berbicara tentang parameter atau tolok ukur tentang kebenaran berdasarkan Firman TUHAN semuanya tercantum dlm ketentuan hukum Taurat TUHAN dimana dlm agama Yahudi secara sempurna telah dilakukan oleh pemuda kaya yg bertanya kepada YAHSHUA, tetapi bahwa melakukan kewajiban agama yg dianutnya itu ternyata tdk cukup membantu masuk kdlm kerajaam sorga kekal. apakah saat itu YAHSHUA mengatakan supaya pemuda itu masuk kedalam gereja-Nya? (sudah adakah gereja pd waktu itu baik scr gedung atau secara saat itu bahwa Tuhan Yesus berbicara ttg diri-Nya adalah Gereja yg hidup?).
d) copas : Jadi Gereja yang didirikan oleh Kristus bukanlah berdasarkan hukum agama yang lama, namun berdasarkan Kristus sendiri
Q : Jangan lupa pak Tay, bahwa Yesus Kristus itu Menggenapi semua hukum(perjanjian) lama yang tertuang dalam Taurat Musa dan Kitab para Nabi. jika tdk demikian maka korban penebusan-Nya menjadi tdk pernah ada bagi umat manusia.
Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
copas : Melaksanakan perintah Kristus adalah konsekuensi logis dari mengikuti Kristus.
Q : Kalau demikian mengapakah ajaran gereja katolik melanggar perintah Kristus sendiri dengan lebih mempercayai dan menjalankan ajaran tambahan manusia yg tdk sesuai dengan perintah Kristus.
contoh pelanggaran berat :
1. Berdoa kpd orang yg sdh mati sbg perantara doa kepada TUHAN. (Yesus Kristus tdk pernah mengajarkan ini, bhkn para Nabi terdahulu juga tdk).
lihat cerita perumpamaan Tuhan Yesus tentang permohonan doa dimana Abraham sendiri meskipun di sorga tdk juga dapat memenuhi permintaan orang kaya yg mati tersbut sbg perantara nya. (kisah lengkapnya di Lukas 16:19-31)
2. Berdoa didepan patung orang yg dianggap suci sbg perantara doa mereka.
3. menganggap semua yg duduk sebagai Paus yg memimpin gereja Katolik seluruh dunia adalah orang yang pasti “suci” sehingga diberi gelar sbg “bapa suci” + kebal dari jerat hukum yg berlaku bila mereka terbukti melakukan pelanggaran/penyimpangan dalam jabatan mereka.
e) bersatu dalam Kasih dan Kepenuhan didalam YESUS KRISTUS bukan berarti harus bersatu dalam satu instansi/lembaga tertentu. (kalau katolik dipusatkan di Roma).
Tetapi lihatlah bahwa meskipun terdiri dari ribuan denominasi sehingga kelihatannya terpecah, sebenarnya mereka tetap memiliki 1 kesatuan dimana pusat seluruhnya Doa,pujian, penyembahan ditujukan hanya dalam nama Yesus Kristus (YAHSHUA) didalam persatuan dengan Roh Kudus. (Tanah suci adalah Yerusalem dan bukan tempat yg lainnya termasuk Roma).
Maaf kalau saya akhirnya melebar ke beberapa topik dikarenakan jawaban bapak Tay scr jelas juga mengimbas ke topik yg lainnya, dan maaf pula kalau saya belum sempat membuka email lain yg masuk ke box saya. sekian terimakasih.
Tuhan YAHSHUA ha MASIACH mengasihi kita semua. Halleluyah bagi sang Raja atas segala Raja
Shalom Indah Yulianti,
Terima kasih atas tanggapannya. Mari kita melanjutkan diskusi kita. Untuk mempermudah pembahasan, maka saya akan bagi jawaban saya menurut topik diskusi. Kalau Indah ingin menjawab, silakan menekan reply pada jawaban yang bersangkutan. Mari kita berdiskusi dengan lemah lembut dan hormat tanpa menutupi kebenaran.
I. TENTANG DISKUSI UMUM
1. Tentang hosti dan anggur: Kalau anda beranggapan bahwa Tubuh dan darah Kristus hanyalah sekedar lambang belaka, maka pertanyaan saya adalah:
a. Mengapa Yesus mengatakan “26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”
27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Mt 26:26-28) dengan perkataan “inilah tubuh-Ku” dan “inilah darah-ku”? Mengapa Yesus tidak mengatakan inilah simbol dari tubuh-Ku dan inilah simbol dari darah-Ku?
b. Bandingkan juga dengaan Yoh 6, di mana Yesus mengatakan “54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. 55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 60. …”Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Mengapa Yesus tidak mengatakan semuanya itu hanya simbol? Dan ketika banyak murid meninggalkan Dia, mengapa Dia tidak mencoba untuk menjelaskan bahwa semuanya itu hanya simbol, bahkan Yesus menegaskan “Apakah kamu tidak mau pergi juga? (ay.67)“?
c.Kalau sekedar simbol, mengapa rasul Paulus mengingatkan “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1 Kor 11:27)? Kalau sekedar simbol, mengapa yang tidak layak dapat berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan?
d. Apakah ada jemaat perdana yang mengartikan bahwa Ekaristi hanyalah sebuah simbol? Saya telah memberikan begitu banyak tulisan jemaat perdana yang meyatakan bahwa Yesus hadir secara khusus (tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya) dalam setiap perayaan Ekaristi.
d. Kalau memang sekedar simbol, mengapa Martin Luther percaya akan kehadiran Yesus secara istimewa di dalam perayaan Ekaristi, walaupun dengan konsep yang berbeda? Mengapa umat Protestan tidak mempercayai apa yang dipercayai oleh pendirinya? Manakah yang benar, pendirinya atau pengikutnya? Apakah parameter untuk menentukan kebenaran ini? Bukankah Martin Luther juga mendasarkan pengajarannya dari Alkitab? Mengapa pengikutnya, yang juga berdasarkan Alkitab mempunyai pengertian yang berbeda?
2. Kalau anda lebih senang dengan diskusi cara seperti ini, maka saya akan mencoba untuk mengikutinya, sehingga anda dapat mengekspresikan dogma dan doktrin dari Gereja Katolik yang berlihat bertentangan dengan Alkitab.
3. Tentang Gereja: Silakan menjawab pertanyaan yang saya ajukan sebelumnya. Mungkin ada baiknya Indah membaca artikel tentang Gereja Katolik – silakan klik. Tentang nama Katolik, anda dapat melihatnya di sini – silakan klik. Dan kemudian, Indah mengatakan “ada gereja yang sejati dan ada gereja yang palsu.” Pertanyaan saya adalah bagaimana umat pada saat ini membedakan antara gereja yang sejati dan gereja yang palsu? Apakah ciri-ciri dari keduanya? Dan bagaimana mungkin ada 28,000 denominasi, yang semuanya mengklaim ajarannya berdasarkan pada Alkitab? Apakah semuanya gereja sejati? Kalau semuanya sejati, mengapa pengajarannya berbeda-beda dan saling memberikan kontradiksi?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom pak Tay, terimakasih atas kesempatan yg diberikan utk indah menyampaikan pendapat yg mana menjadi dasar kepindahan indah dari pengajaran iman Gereja Katolik ke Pengajaran Iman Kristen.
1.Hosti + Anggur
a. dengan perkataan “inilah tubuh-Ku” dan “inilah darah-ku”? Mengapa Yesus tidak mengatakan inilah simbol dari tubuh-Ku dan inilah simbol dari darah-Ku?
Q : Kenapa YAHSHUA tdk berkata ttg simbol ? karena para murid saat itu bersama-sama tubuh manusia YAHSHUA scr utuh, jadi IA tdk perlu mengatakan bahwa roti+anggur itu sbg simbol pun tentu para murid yg hadir sudah mengerti maksud Perkataan YAHSHUA tersebut. karena para murid sdh belajar banyak dari pengajaran Tuhan YAHSHUA yg mana seringkali mengajarkan para murid-Nya dengan bahasa simbolis (Perumpamaan). dan ketika para murid merasa tdk mengeti bahasa perumpamaan (simbolis) yg diajarkan oleh Tuhan YAHSHUA, maka barulah para murid itu akan bertanya maksud perumpamaan tsb.
Markus. 4:10 Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.
Pada saat perjamuan itu, Tubuh & Darah dari manusia YAHSHUA (Yesus Kristu) Belum dikorbankan scr nyata”. Jadi dikatakan bahwa Roti tdk beragi tersebut “diumpamakan” sbg tubuh-NYA yg akan dikorbankan, dan juga anggur “diumpamakan” sebagai tetesan darah-Nya dan Perjamuan itu dilakukan untuk memperingatkan para murid tsb bagaimana nantinya tubuh kemanusiaan YAHSHUA akan dicabik-cabik oleh dera/pukulan/tendangan/seretan/dll penyiksaan kejam menuju Kalvari.
b1. Mengapa Yesus tidak mengatakan semuanya itu hanya simbol?
Q: lihat jawaban saya poin a.
b2. Dan ketika banyak murid meninggalkan Dia, mengapa Dia tidak mencoba untuk menjelaskan bahwa semuanya itu hanya simbol,
Qb2: Karena memang tidak semua yg mengaku diri sbg murid YAHSHUA adalah benar” murid yang dari mulanya ditentukan utk menerima YAHSHUA HAMASIACH.
Yohanes 6:64-65 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”
Matius 13:13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
Markus. 4:11 Jawab-Nya: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
b3, bahkan Yesus menegaskan “Apakah kamu tidak mau pergi juga? (ay.67)“?
Qb3 : karena para murid pilihan itu tahu kepada siapa mereka berharap. yaitu bahwa YAHSHUA adalah MASIACH yg dijanjikan TUHAN YAHUVEH sejak zaman purbakala sbgmana dituliskan dalam Kitab Taurat dan Kitab para Nabi.
Yohanes 6:68-69 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Menyantap tubuh dan darah bukan hanya berarti jasmaniah = “kemanusiaan” YAHSHUA tetapi juga berbicara tentang : INJIL=ALKITAB=FIRMAN TUHAN.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Yohanes 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Jadi manusia bukan hidup & dipersatukan/mengalami kepenuhan dalam Kristus hanya dari Hosti dan anggur Ekaristi saja, melainkan juga dari FIRMAN TUHAN dalam ALKITAB=INJIL-NYA yg setiap saat setiap waktu dinikmati sbg suatu hubungan kasih yg Intim dengan TUHAN dimana biasa kita sebut sbg Saat Teduh bersama TUHAN.
Sebagaimana roti+anggur jasmani memberi kekuatan baru dlm jasmaniah manusia, demikian juga manusia rohaniah bisa hidup, bertumbuh dalam kebenaran FIRMAN TUHAN dalam INJIL-NYA ketika kita menyembah DIA didalam Roh kita dg seluruh akal budi dan hati kita.
c.Tidak layak disini berbicara tentang : tdk adanya pertobatan yg keluar hati dan roh kita yg terdalam kepada TUHAN YAHUVEH dimana kita berarti telah menyalibkan kembali Tuhan YAHSHUA dengan segala dosa kita yg tdk kita sesali dengan sungguh” dari Hati kita yg paling dalam. (penyesalan yg hanya diucapkan di sebatas ucapan/mulut saja sebagaimana “doa tobat” yg dilakukan scr “Hafalan” luar kepala, tetapi tdk diresapi dg sungguh” sampai dikedalaman hati dan jiwa ketika mengaku dosa kita dihadapan TUHAN YAHUVEH)
d. Apakah ada jemaat perdana yang mengartikan bahwa Ekaristi hanyalah sebuah simbol?
Q : bahasa Simbol (simbolis) = bahasa Perumpamaan.
Ucapan YAHSHUA sendiri yang menyatakan : “Perbuatlah ini menjadi Peringatan akan Aku!”
dalam => Lukas 22:19 dan 1 Korintus 11:24-25 dan ayat 26 : Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
lihat pada ayat 26 di 1 korintus 11 dimana disana dituliskan oleh rasul Paulus : “setiap kali kamu makan roti dan minum cawan ini”. sbg suatu Peringatan akan Tubuh dan Darah Kristus yg dikorbankan. kata “Peringatan” disini bermakna “Mengenangkan”. jadi bukan berarti daging dan darah yg sesungguhnya sebagaimana daging dan darah kita secara jasmani saat ini.
Pengertian jemaat Perdana kita berbeda.
menurut saya yg disebut jemaat perdana (mula-mula/yang pertama sekali di deklarasikan) adalah 12 rasul pilihan-Nya. jadi kalau yg ini mereka tdk perlu mengartikan bahwa itu sbg simbol karena mereka semeja sehidangan bersama” dg tubuh ke manusia an YAHSHUA saat perjamuan terakhir tsb dan mereka mengarti bahwa saat itu YAHSHUA berbicara dalam bahasa simboli=Perumpamaan .
sedangkan generasi setelah 12 rasul itu bukanlagi disebut perdana melainkan penerus generasi 1,2 dst… (tetapi anda menganggap bahwa muridnya dari 12 rasul itu digolongkan sbg jemaat perdana jg bukan penerus generasi 1,2 dst)
e1. Kalau memang sekedar simbol, mengapa Martin Luther percaya akan kehadiran Yesus secara istimewa di dalam perayaan Ekaristi, walaupun dengan konsep yang berbeda?
Q : Marthin Luther berlatar belakang pengajaran Gereja katolik, maka saya memaklumi kalau beliau masih belum 100% meninggalkan apa yg dipelajarinya dalam sekolah Imamat beliau.
e2.Mengapa umat Protestan tidak mempercayai apa yang dipercayai oleh pendirinya?
Q : Umat Kristen Protestan masih memepercayai apa yg diajarakan oleh Marthin Luther tentang Ekaristis seperti saat ini namun seperti tulisan bapak tay diatas yaitu : copas => dengan konsep yg berbeda.
e3. Manakah yang benar, pendirinya atau pengikutnya?
Q : Kebenaran datangnya hanya dari TUHAN YAHUVEH, dan tidak ada seorangpun manusia di dunia ini yang sempurna karena hanya satu yang sempurna yaitu YAHSHUA HAMASIACH kita. jadi bisa saja apa yg pernah dirintis oleh Marthin Luther ada kekurangan maka dengan seiring berkembangnya pengetahuan dan hikmat TUHAN yg dicurahkan kepada generasi berikut dari Marthin Luther akan mengisi kekurangan yg pernah diajarkan oleh sang Perintis Kristen Protestan dengan berpedoman pada ALKITAB=INJIL Tuhan YAHSHUA.
e4. Apakah parameter untuk menentukan kebenaran ini?
Q : Dari buahnyalah kita mengetahui kebenaran yg sejati.
1Yohanes 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia (YAHSHUA), tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
e5.Bukankah Martin Luther juga mendasarkan pengajarannya dari Alkitab? Mengapa pengikutnya, yang juga berdasarkan Alkitab mempunyai pengertian yang berbeda?
Q : Ingat bahwa Roh Kudus yang satu dan sama memberikan bebagai karunia yg berbeda kpd stiap orang yg dikehendaki oleh TUHAN YAHUVEH, namun meskipun karunia yg diterima orang percaya berlainan tetapi akan saling meneguhkan karena berasal dari Roh yang sama yaitu : Roh Kudus yg mana semuanya bertujuan satu yaitu : Memuliakan ABBA YAHUVEH dalam nama YAHSHUA HAMASIACH dalam persekutuan dg Roh Kudus.
1Korintus 12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Markus 4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,
Dalam belajar dan mengerti ttg azas kebenaran Firman TUHAN dalam ALKITAB=INJIL-Nya tdk berpatok pada usia scr jasmani namun dibedakan menjadi 2 yaitu “bayi/kanak-kanak” scr rohani, tetapi ada yg sdh mencapai taraf “dewasa” rohani.
utk yg berpengertian masih dalam taraf “bayi” rohani maka pengetahuan & pengertian ttg Firman TUHAN jg terbatas.
Ibrani 5:11-14
Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat
1Kor. 3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
Sedangkan bagi Umat-Nya yg sdh masuk dlm taraf “dewasa” rohani maka pengetahuan & pengertian Iman juga sdh lebih maju lagi.
Ibrani 5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Markus 4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka.
Jadi entah bayi rohani atau dewasa rohani, apabila semua berlandaskan pada ALKITAB=INJIL Pengajaran YAHSHUA yg disampaikan para rasul maka semuanya akan menerima pengetahuan & pengertian sesuai tingkatan masing”.
(Bukan INJIL yg lain dimana sdh ditambahkan dg tradisi” yg dikatakan sbg tradisi suci namun menjalin/berhubungan dengan dunia roh orang” yg sdh mati)
1Yohanes 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal
2. Terimakasih atas perhatian bapak Tay, dengan demikian harapan saya diskusi kita tdk akan melebar ke topik yg lain.
3. Maaf pak pertanyaan yg manakah ? , kalau pengertian tentang gereja bukankah sudah saya jawab sebelumnya.
tentang nama Gereja “Katolik” kelihatan terlalu memaksakan nama / label katolik dimana bahasa latin/yunani dipaksakan utk mengganti kata “Jemaat” dari bahasa asli Ibraninya . yang jelas nama Katolik sendiri baru muncul pada sekitar th 106 masehi oleh seorang yg bukan murid YAHSHUA scr langsung yg mana senantiasa menemani/mengikuti perkataan YAHSHUA scr langsnung. jadi tdk bisa dikatakan bahwa gereja perdana adalah gereja katolik.
Kita semua tahu bahwa latar belakang 12 rasul adalah dari kalangan agama Yahudi, termasuk rasul paulus dan YAHSHUA sendiri di didik oleh orangtuanya berdasarkan hukum Taurat dan Kitab para Nabi yg dipegang oleh orang” Yahudi.
Kisah rasul 11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
a. Pertanyaan saya adalah bagaimana umat pada saat ini membedakan antara gereja yang sejati dan gereja yang palsu?
q : 1Timotius 6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat–yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus–dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
b.Apakah ciri-ciri dari keduanya?
ciri Gereja sejati : 1Timotius 4:6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.
ciri gereja palsu : 2Timotius 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
c. Dan bagaimana mungkin ada 28,000 denominasi, yang semuanya mengklaim ajarannya berdasarkan pada Alkitab?
Q : Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Filipi. 1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
d. Apakah semuanya gereja sejati?
Q : Matius 12:33 Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.
Lukas 6:44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
Pak Tay tentu lebih memahami apakah buah-buah Roh Kudus itu.
e. Kalau semuanya sejati, mengapa pengajarannya berbeda-beda dan saling memberikan kontradiksi?
Q : dari buahnyalah bapak bisa membedakan manakah gereja sejati dan manakah gereja gadungan.
Maleakhi 3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Bagaimana dengan pengajaran Gereja katolik Roma dengan Gereja Katolik Ortodoxs, atau anglikan. bukankah disana juga terdapat perbedaan pendapat dalam menafsirkan Alkitab dan tradisi sucinya. apakah salah satunya sejati dan satunya palsu ?
tentusaja kita harus kembali lagi pd : lihat jawaban saya poin 3d.
demikian menurut pendapat saya, dan terimakasih atas kesempatan berdiskusi dengan bapak.
Halleluyah pujilah ELOHIM YAHUVEH dalam nama YAHSHUA HAMASIACH kita.
[link] Shalom Indah,
Terima kasih atas jawabannya dalam diskusi ini. Saya minta maaf, kalau jawaban yang saya berikan agak terlambat, karena memang pertanyaan yang masuk banyak sekali. Mari kita melanjutkan diskusi kita tentang kehadiran Kristus dalam Perayaan Ekaristi. Diskusi tentang gereja/ekklesiologi dapat dilanjutkan di thread ini – silakan klik, yang telah membahasnya secara panjang lebar.
I. DASAR DARI KITAB SUCI:
1. Mt 26:26-28: Anda mengatakan “Kenapa YAHSHUA tdk berkata ttg simbol ? karena para murid saat itu bersama-sama tubuh manusia YAHSHUA scr utuh, jadi IA tdk perlu mengatakan bahwa roti+anggur itu sbg simbol pun tentu para murid yg hadir sudah mengerti maksud Perkataan YAHSHUA tersebut. karena para murid sdh belajar banyak dari pengajaran Tuhan YAHSHUA yg mana seringkali mengajarkan para murid-Nya dengan bahasa simbolis (Perumpamaan). dan ketika para murid merasa tdk mengeti bahasa perumpamaan (simbolis) yg diajarkan oleh Tuhan YAHSHUA, maka barulah para murid itu akan bertanya maksud perumpamaan tsb.“
a. Disinilah permasalahannya, bahwa anda dapat memberikan makna literal dan simbolik sesuai dengan apa yang anda yakini. Pertanyaan saya adalah: apakah dasar dalam mengartikan ayat-ayat ini (Mt 26:26-28)sebagai sesuatu yang simbolik? Apakah anda mempunyai ayat-ayat pendukung dalam kaitan dengan Ekaristi, bahwa perkataan ini hanyalah sekedar simbolik? Apakah anda mempunyai tulisan-tulisan dari jemaat awal yang mengatakan bahwa ini semua hanyalah sekedar simbolik? Siapakah yang menentukan keputusan akhir bahwa ayat ini adalah simbolik atau literal? Kalau anda mengartikan secara simbolik, bagaimana anda mengharmonisasikannya dengan pengertian dari Martin Luther, yang mengartikan ayat-ayat ini tidak secara simbolik? Bukankah dengan mengartikan perkataan “inilah Tubuhku” menjadi simbol justru tidak setia terhadap text yang bersangkutan, karena text tersebut tidak mengatakan “inilah simbol tubuh-Ku”?
b. Anda mengutip Mt 4:10 “Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.” untuk mendukung bahwa ayat Mt 26:26-28 adalah hanya sekedar simbolik. Namun, hal ini bukanlah argumentasi yang kuat, kecuali setelah Perjamuan Suci, para murid menanyakan tentang perumpamaan tersebut. Namun, tidak ada yang bertanya tentang hal ini sebagai suatu perumpamaan, bahkan di ayat-ayat yang lain (Yoh 6 dan 1Kor 11:26-27), mendukung akan pengertian yang literal dan bukan sesuatu yang bersifat simbolik.
2. Yoh 6: Anda mengatakan “Menyantap tubuh dan darah bukan hanya berarti jasmaniah = “kemanusiaan” YAHSHUA tetapi juga berbicara tentang : INJIL=ALKITAB=FIRMAN TUHAN.” Secara prinsip, anda ingin mengatakan bahwa perkataan Yesus di Yoh 6 juga merupakan perkataan yang bersifat simbolik. Mari kita menganalisa ayat-ayat dari Yoh 6 dan melihat dari sisi etimologinya, seperti yang saya telah uraikan dalam jawaban saya kepada Sherly di sini – silakan klik.
a. Kalau memang Yesus tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa untuk mendapatkan keselamatan kekal, seseorang harus makan Tubuh Kristus dan minum darah Kristus, mengapa Yesus mengatakan “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” (ay 54). Dan kemudian, Yesus menegaskan sekali lagi “55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” Dan kalau memang hanya sekedar simbol, mengapa orang-orang Yahudi bertengkar dan berkata “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” (ay. 52) Di sini terbukti bahwa orang Yahudi mengetahui bahwa Yesus berbicara secara literal dan bukan secara simbolik, sehingga mereka bertengkar, karena minum darah adalah sesuatu yang dilarang. Dan apakah jawaban Yesus? Dia mengatakan “Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” (ay 53). Di sini Yesus justru menekankan kembali bahwa untuk mendapatkan kehidupan kekal, seseorang harus makan Tubuh dan Darah Kristus. Mengapa Yesus tidak mengkoreksi perkataan-Nya dan menerangkan bahwa itu semua hanyalah simbol, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman? Bahkan dikatakan “Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.” (ay. 66)? Kalau memang Yesus hanya berbicara bahwa tubuh dan darah-Nya hanya sekedar simbol, mengapa Yesus membiarkan kesalahpahaman ini terjadi dan tidak ada usaha untuk mengkoreksinya?
Bahkan para murid juga tahu bahwa ini bukanlah sekedar simbol, sehingga mereka berkata “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (ay. 60). Kalau ini sekedar simbol, mengapa para murid mengatakan bahwa pengajaran ini keras? Dan apakah jawaban Yesus? Yesus tidak menjelaskan bahwa perkataan-Nya hanyalah sekedar simbol belaka, namun Dia menegaskan “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?” (ay. 61). Dan ketika banyak orang meninggalkan Yesus karena tidak dapat menerima pengajaran ini, maka bukan mengkoreksi, namun Yesus malah mempertegas, dengan mengatakan “apakah kamu tidak mau pergi juga” (ay. 67) kepada keduabelas rasul. Kalau memang sekedar simbol, kenapa Yesus tidak menjelaskan hal ini kepada para rasul, bahkan sebaliknya tidak memberikan toleransi apapun terhadap kebenaran ini – yaitu kebenaran bahwa untuk mendapatkan kehidupan kekal, seseorang harus makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus secara literal?
b. Kalau memang hanya sekedar simbol, bagaimana kita menjelaskannya dari sisi etimologi berikut ini?: Yoh 5:56 mengatakan “Barangsiapa makan [trṓgō] daging [menggunakan sárx]-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” Makan di sini menggunakan kata trṓgō, yang berarti mengunyah, seperti kacang, makanan. Jadi tidak mungkin berarti berarti simbolis. Apalagi dikombinasi dengan kata sárx, yang berarti daging. Dan orang-orang Yahudi pada waktu itu mengerti konotasi dari ayat ini, sehingga “Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (Yoh 6:60) dan banyak yang meninggalkan Yesus (ay. 66).
c. Dan anda menyimpulkan “Jadi manusia bukan hidup & dipersatukan/mengalami kepenuhan dalam Kristus hanya dari Hosti dan anggur Ekaristi saja, melainkan juga dari FIRMAN TUHAN dalam ALKITAB=INJIL-NYA yg setiap saat setiap waktu dinikmati sbg suatu hubungan kasih yg Intim dengan TUHAN dimana biasa kita sebut sbg Saat Teduh bersama TUHAN.
Sebagaimana roti+anggur jasmani memberi kekuatan baru dlm jasmaniah manusia, demikian juga manusia rohaniah bisa hidup, bertumbuh dalam kebenaran FIRMAN TUHAN dalam INJIL-NYA ketika kita menyembah DIA didalam Roh kita dg seluruh akal budi dan hati kita.“
Kalau kita melihat ayat-ayat di atas, yang sebenarnya sangat sulit untuk diartikan secara simbolik, maka umat Katolik justru lebih konsisten dalam menangkap arti dari ayat-ayat tersebut di atas, yang mengacu pada pengertian literal. Apalagi hal ini diperkuat dengan ayat-ayat yang lain dari Rasul Paulus di 1 Kor 11:26-27:
3. 1Kor 11:26-27: Rasul Paulus mengatakan “26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. 27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1 Kor 11:26-27) Kalau maksudnya makan dan minum hanya sekedar simbolik, mengapa rasul Paulus mengatakan bahwa barangsiapa yang tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam makan roti dan minum cawan Tuhan, dia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan?
a. Anda mengatakan “Tidak layak disini berbicara tentang : tdk adanya pertobatan yg keluar hati dan roh kita yg terdalam kepada TUHAN YAHUVEH dimana kita berarti telah menyalibkan kembali Tuhan YAHSHUA dengan segala dosa kita yg tdk kita sesali dengan sungguh” dari Hati kita yg paling dalam. (penyesalan yg hanya diucapkan di sebatas ucapan/mulut saja sebagaimana “doa tobat” yg dilakukan scr “Hafalan” luar kepala, tetapi tdk diresapi dg sungguh” sampai dikedalaman hati dan jiwa ketika mengaku dosa kita dihadapan TUHAN YAHUVEH)” Dengan pengertian anda, maka kalau ayat tersebut diganti menjadi:
“26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. 27 Jadi barangsiapa dengan [tdk adanya pertobatan yg keluar hati dan roh kita yg terdalam kepada TUHAN YAHUVEH dimana kita berarti telah menyalibkan kembali Tuhan YAHSHUA dengan segala dosa kita yg tdk kita sesali dengan sungguh” dari Hati kita yg paling dalam.] makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1 Kor 11:26-27)
Namun, pertanyaan selanjutnya adalah mengapa berdosa terhadap Tubuh dan Darah Kristus? Bagaimana orang yang tidak sungguh-sungguh bertobat dan makan roti dan minum cawan Tuhan dapat berdosa terhadap Tubuh dan Darah Kristus, kalau hanya roti dan cawan tersebut hanya sekedar simbolik? Kalau hanya simbolik, mengapa rasul Paulus mengatakan “Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.” (1Kor 11:29)?
II. DASAR DARI TRADISI SUCI
Saya telah memberikan bukti-bukti dari jemaat perdana, seperti: St. Ignatius dari Antiokhia (110), St. Yustinus Martir (sekitar tahun 150-160), St. Irenaeus (140-202), St. Cyril dari Yerusalem (315-386), St. Augustinus (354-430). Mereka semua percaya akan kehadiran Yesus secara nyata (tubuh, darah, dan ke-Allahan Yesus) dalam setiap perayaan Ekaristi dan bukan hanya sekedar simbol seperti yang anda mengerti. Apakah anda dapat memberikan bukti-bukti dari para jemaat perdana, yang mengartikan bahwa makan Tubuh dan minum Darah Yesus hanyalah sekedar simbol?
a. Ketika saya bertanya tentang hal ini, anda mengatakan “Perbuatlah ini menjadi Peringatan akan Aku!”dalam => Lukas 22:19 dan 1 Korintus 11:24-25 dan ayat 26 :” Di point III, saya telah menjelasan apa yang dimaksud dengna kata “memperingati”, yang mengacu kepada korban dan bukan hanya sekedar mengingat sesuatu.
b. Anda mengatakan “Pengertian jemaat Perdana kita berbeda. menurut saya yg disebut jemaat perdana (mula-mula/yang pertama sekali di deklarasikan) adalah 12 rasul pilihan-Nya. jadi kalau yg ini mereka tdk perlu mengartikan bahwa itu sbg simbol karena mereka semeja sehidangan bersama” dg tubuh ke manusia an YAHSHUA saat perjamuan terakhir tsb dan mereka mengarti bahwa saat itu YAHSHUA berbicara dalam bahasa simboli=Perumpamaan . sedangkan generasi setelah 12 rasul itu bukanlagi disebut perdana melainkan penerus generasi 1,2 dst… (tetapi anda menganggap bahwa muridnya dari 12 rasul itu digolongkan sbg jemaat perdana jg bukan penerus generasi 1,2 dst)“
Kita melihat dari pembahasan di atas, bahwa pengertian kita akan ayat-ayat yang ditulis oleh para rasul adalah berbeda, seperti: apa yang saya artikan harafiah, anda mengartikannya sebagai simbolik. Oleh karena itu, kita juga harus dapat melihat apa yang dipercayai oleh jemaat perdana, seperti murid dari rasul Yohanes, dll (yang anda sebut generasi 1,2 dst). Dengan melihat tulisan-tulisan mereka, maka kita akan lebih mengerti apa yang sebenarnya dipercayai oleh jemaat perdana. Ini berarti, kita berusaha agar pengertian kita bukan hanya menurut pengertian kita sendiri, namun mempertimbangkan pengertian dari para Bapa Gereja yang membentuk sejarah Kekristenan. Oleh karena itu, saya telah membuktikan bahwa banyak Bapa Gereja mengartikan bahwa ayat-ayat tersebut bukan sekedar simbol, namun percaya bahwa Kristus sendiri hadir secara istimewa (tubuh, jiwa dan keAllahan) dalam setiap perayaan Ekaristi. Pertanyaan saya adalah: Apakah anda dapat memberikan bukti-bukti dari para jemaat perdana (setelah jaman para rasul), yang mengartikan bahwa makan Tubuh dan minum Darah Yesus hanyalah sekedar simbol?
III. TENTANG MEMPERINGATI
Anda mengatakan “Perbuatlah ini menjadi Peringatan akan Aku!”dalam => Lukas 22:19 dan 1 Korintus 11:24-25 dan ayat 26 :“
a. Dikatakan “Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” (Lk 22:19) Dalam hal ini memperingati adalah merupakan perintah dari Kristus sendiri untuk melakukan Perjamuan Suci. Namun hal ini tidak merubah kenyataan bahwa Kristus mengatakan “Inilah Tubuh-Ku”, yang diartikan sebagai sesuatu yang literal seperti penjelasan pada point I. Dan perintah Kristus inilah yang dilakukan oleh umat Katolik, yang setiap hari melakukan perayaan Ekaristi, dimana roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Yesus menginginkan untuk dikenang dengan cara seperti ini. Apakah gereja anda juga menjalankan perintah Yesus dan mengenang-Nya dengan cara seperti ini? Berapa kali gereja-gereja non-Katolik mengenang Yesus dalam perjamuan kudus? Apakah setiap hari? Kalau tidak setiap hari, apakah alasannya? Bukankah kita justru harus mengenang Kristus setiap hari, karena kita mengasihi Dia? Gereja Katolik melakukan perintah Kristus ini setiap hari dalam setiap perayaan Ekaristi. Ini adalah bentuk ketaatan Gereja akan perintah Kristus, yang memang ingin dikenang dengan cara seperti ini dan juga agar umat Allah mendapatkan kehidupan kekal, seperti yang dipertegas oleh Yesus di Yoh 6.
b. Dari sudut etimologi. Lk 22:19 dan 1 Kor 11:24-25 mengatakan “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Di dalam bahasa Yunani dikatakan “touto poieite tan eman anamnasin.” Atau dengan terjemahan literal “offer this as my memorial sacrifice.” Kata “poiéō=poeiein” atau perbuatlah (do) merujuk kepada peringatan akan Yesus. Dan kata peringatan (anamnesis / remembrance) digunakan bukan seperti kita mengingat pelajaran sekolah, mengingat ulang tahun seseorang, namun lebih daripada itu, kata peringatan ini mengacu kepada “peringatan yang berhubungan dengan korban”. Kita dapat melihat di Im 24:7, yang mengatakan “Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan [’azkārāh] roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.” Kata yang sama, ’azkārāh, juga dipakai di Im 2:2,9,16; 5:12; 6:5; Bil 5:26, yang merujuk pada korban yang saat ini sedang dipersembahkan. Dengan demikian, “peringatan” di Lk 22:19 dan 1 Kor 11:24-25 mengacu kepada menghadirkan kembali kurban Kristus. Dan inilah yang dilakukan oleh Gereja Katolik setiap merayakan Ekaristi.
IV. TENTANG MARTIN LUTHER:
a. Ketika saya bertanya mengapa Martin Luther mempercayai kehadiran Kristus dalam Ekaristi, maka anda mengatakan “Marthin Luther berlatar belakang pengajaran Gereja katolik, maka saya memaklumi kalau beliau masih belum 100% meninggalkan apa yg dipelajarinya dalam sekolah Imamat beliau.” Pada waktu itu, Martin Luther bebas dari Gereja Katolik dan didukung oleh penguasa-penguasa sekuler. Jadi, tidak ada keterikatan antara Martin Luther dan Gereja Katolik. Dengan demikian, kalau Martin Luther mau mengajarkan bahwa dalam Ekaristi, Kristus hadir hanya secara simbolik, maka tidak ada yang melarang. Namun, kenyataannya, Dia justru mempertahankan hal ini, sehingga mengakibatkan pertentangan dengan John Calvin.
b. Anda mengatakan “Q : Umat Kristen Protestan masih memepercayai apa yg diajarakan oleh Marthin Luther tentang Ekaristis seperti saat ini namun seperti tulisan bapak tay diatas yaitu : copas => dengan konsep yg berbeda.” Kalau anda membaca secara persis apa yang dipercayai oleh Martin Luther, maka anda tidak akan menuliskan hal tersebut, karena Martin Luther justru mempercayai bahwa Kristus hadir secara nyata (Tubuh, Jiwa dan keAllahan-Nya) bersama dengan roti dan anggur. Martin Luther mengatakan:
“Who, but the devil, hath granted such a license of wresting the words of the holy Scripture? who ever read in the Scriptures, that my body is the same as the sign of my body? or, that is is the same as it signifies? what language in the world ever spoke so? It is only then the devil, that imposeth upon us by these fanatical men…. Not one of the Fathers, though so numerous, ever spoke as the Sacramentarians: not one of them ever said, It is only bread and wine; or, the body and blood of Christ is not there present. Surely it is not credible, nor possible, since they often speak, and repeat their sentiments, that they should never (if they thought so) not so much as once, say, or let slip these words: It is bread only; or the body of Christ is not there, especially it being of great importance, that men should not be deceived. Certainly in so many Fathers, and in so many writings, the negative might at least be found in one of them, had they thought the body and blood of Christ were not really present: but they are all of them unanimous.” (LUTHER’S COLLECTED WORKS, Wittenburg Edition, no. 7, p. 391).
Dari kutipan di atas, Martin Luther justru mengambil ayat-ayat di atas (inilah Tubuhku) secara literal dan menghardik dengan keras, orang-orang yang mengambil ayat-ayat tersebut secara simbolik. Dengan demikian, pertanyaan saya adalah tetap sama: Apakah dengan demikian, anda menganggap pendiri revolusi gereja telah salah menafsirkan ayat-ayat ini?
c. Anda mengatakan “Q : Kebenaran datangnya hanya dari TUHAN YAHUVEH, dan tidak ada seorangpun manusia di dunia ini yang sempurna karena hanya satu yang sempurna yaitu YAHSHUA HAMASIACH kita. jadi bisa saja apa yg pernah dirintis oleh Marthin Luther ada kekurangan maka dengan seiring berkembangnya pengetahuan dan hikmat TUHAN yg dicurahkan kepada generasi berikut dari Marthin Luther akan mengisi kekurangan yg pernah diajarkan oleh sang Perintis Kristen Protestan dengan berpedoman pada ALKITAB=INJIL Tuhan YAHSHUA.” ketika saya bertanya manakah yang benar pendiri Protestan (Martin Luther) atau para pengikutnya? Inilah yang menjadi masalah bagi anda dan umat Kristen non-Katolik. Dengan alasan yang sama, maka anda tidak akan pernah mengetahui kebenaran yang mutlak, karena apa yang anda percayai sekarang mungkin tidak lagi dipercayai oleh generasi mendatang, sama seperti kepercayaan Martin Luther tentang kehadiran Kristus dalam Ekaristi tidak lagi dipercayai oleh para pengikutnya. Yang menjadi masalah di sini bukanlah mengisi kekurangan, namun dua hal yang bertentangan satu sama lain, yang satu (Martin Luther) percaya akan kehadiran Kristus dalam Ekaristi dan yang lain (banyak gereja-gereja non-Katolik) percaya bahwa semuanya itu hanyalah sebuah simbol. Kalau dua hal saling bertentangan, maka tidak mungkin kedua-duanya benar. Hanya ada salah satu yang benar: 1) Kehadiran Yesus secara nyata dalam Ekaristi atau 2) hanya secara simbolik.
Dan ketika saya tanya, parameter untuk menentukan kebenaran ini, anda menjawab “Dari buahnyalah kita mengetahui kebenaran yg sejati.
1Yohanes 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia (YAHSHUA), tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.” Berdasarkan parameter yang anda buat, dapatkah anda menilai buah yang dihasilkan oleh Martin Luther dan buah yang dihasilkan oleh para pengikutnya? Dan dari penilaian tersebut, manakah yang benar?
Kalau semuanya mendasarkan pengajaran dari Alkitab, mengapa timbul dua kesimpulan yang bertentangan? Anda mejawab “Q : Ingat bahwa Roh Kudus yang satu dan sama memberikan bebagai karunia yg berbeda kpd stiap orang yg dikehendaki oleh TUHAN YAHUVEH, namun meskipun karunia yg diterima orang percaya berlainan tetapi akan saling meneguhkan karena berasal dari Roh yang sama yaitu : Roh Kudus yg mana semuanya bertujuan satu yaitu : Memuliakan ABBA YAHUVEH dalam nama YAHSHUA HAMASIACH dalam persekutuan dg Roh Kudus.” Dengan jawaban anda, maka seolah-olah anda ingin mengatakan bahwa dalam Roh Kudus dapat saja terjadi kontradiksi. Namun, di dalam Tuhan tidak mungkin terjadi terjadi kontradiksi, karena tidak ada kontradiksi di dalam kebenaran dan Tuhan adalah kebenaran. Jadi, antara yang satu “nyata” dan yang lain “simbol” tidak mungkin kedua-duanya benar, karena keduanya saling mengkontradiksi. Ayat-ayat yang anda kutip (1Kor 12:8; Mk 4:33; Ib 5:11-14; 1Kor 3:1; Ibr 5:14; Mk 4:33; 1 Yoh 5:20) tidaklah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya berikan. Apalagi dengan kesimpulan “(Bukan INJIL yg lain dimana sdh ditambahkan dg tradisi” yg dikatakan sbg tradisi suci namun menjalin/berhubungan dengan dunia roh orang” yg sdh mati)” Kita dapat mendiskusikan hal ini secara terpisah. Kalau anda mau melihat diskusi yang telah cukup panjang tentang hal ini, anda dapat membacanya di sini – silakan klik.
V. DISKUSI TENTANG GEREJA
Saya rasa diskusi tentang Gereja ini telah dibahas secara panjang lebar di sini – silakan klik. Kalau anda mempunyai argumentasi yang baru, anda dapat menuliskannya. Namun, dari argumentasi yang anda berikan, sebenarnya telah dibahas secara mendetail di link tersebut. Oleh karena itu, mari kita berfokus saja pada diskusi tentang kehadiran Kristus secara nyata dalam Ekaristi pada thread ini.
Semoga diskusi ini dapat berguna bagi kita berdua dan juga bagi para membaca katolitas pada umumnya. Mari kita bersama-sama minta agar Roh Kudus memberikan penerangan kepada seluruh akal budi kita.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Yth. ibu Indah Yulianti dan ibu Sherly
juga Bapak Stef dan saudara/ri yang dikasih Tuhan
Shalom, semoga kita mau dibimbing oleh Tuhan kita.
Izinkan saya yang masih hina ini ikut sharing.
Menurut saya, apa yang dijelaskan oleh Bapak Stef adalah ajaran yang sama yang diajarkan oleh para Bapa Gereja dari awal Kristen sampai sekarang.
Jika ibu Indah dan ibu Sherly masih menganggap bahwa apa yang dijelaskan oleh Bapak Stef adalah tidak sesuai dengan ajaran Yesus, maka ibu Indah dan ibu Sherly bisa berdoa untuk meminta penjelasan dan pertanggung-jawaban Yesus “ karena telah melanggar janji Nya sendiri “
Janji Yesus sebelum terangkat kesurga adalah
” ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Kira2 ibu Indah dan bu Sherly bisa berdoa demikian :
” O Tuhan Yesus, kenapa sejak Tuhan naik kesurga, Tuhan tidak memenuhi janji Tuhan sendiri sehingga Tuhan membiarkan gereja dari awal mengajarkan segala sesuatu yang bukan ajaran dari Mu ?
Mengapa Tuhan tidak memberhentikan ajaran tentang api pencucian, berdoa kepada orang kudus, berdoa kepada Maria, di gereja ada patung2, ada pengakuan dosa, tentang Ekaristi, dll yang telah diajarkan dari abab awal sampai sekarang ?
Mana janji Mu bahwa Tuhan menyertai ajaran gereja dari awal sampai sekarang ? ”
Yang terkasih ibu Indah dan ibu Sherly,
Mari lihat sejarah.
Apakah benar bahwa janji Yesus ini adalah janji penyertaan Yesus kepada ajaran Yesus sendiri yang telah diajarkan oleh Gereja Katolik sejak abab awal sampai sekarang ?
Apakah benar bahwa janji Yesus ini bukan kepada ajaran gereja2 yang baru diajarkan setelah abab 15 ?
Kalau janji Yesus ini adalah kepada ajaran dari gereja2 setelah 1500 tahun kemudian ………… bukan kah Tuhan Yesus telah berbohong kepada begitu banyak murid2 yang mendengarkan Dia ” Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ”
Mari bu Sherly dan bu Indah merenungkan janji Yesus ini.
Terima kasih atas perhatian dan tanggapan nya
Salam dari aku yang masih hina
Dharma
Shalom Indah Yulianti,
6. Tentang salah satu tanda Gereja, yaitu kudus:
a. Anda mengatakan “a. apakah masih bisa dibilang kudus bila ternyata sang pastor yang membawakan Misa adalah para pelanggar kekudusan TUHAN dengan dosa pribadi mereka yg sengaja disembunyikan meskipun itu sdh diketahui sejak lama oleh isntansi gereja katolik itu sendiri.“
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa Gereja kudus karena Gereja didirikan oleh Kristus sebagai Kepala Gereja. Oleh sebab itu, Gereja menjadi Tubuh Mistik Kristus. Bukankah rasul Paulus sendiri mengatakan “25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Ef 5:25-27) Kita tahu juga bahwa tidak semua jemaat Allah adalah kudus, namun kekudusan dari Tubuh Kristus adalah karena Yesus sendiri yang menyucikannya.
Gereja mempunyai dimensi Ilahi (end) dan juga manusia (means), sama seperti kodrat Kristus yang sungguh manusia dan sungguh Tuhan atau seperti kodrat manusia yang terdiri dari tubuh dan jiwa. Oleh karena itu, walaupun Gereja adalah kudus, namun terdiri dari para kudus dan para pendosa. Melalui kesaksian para kudus, Gereja semakin bersinar dan melalui kesaksian yang tidak baik dari para pendosa, maka Gereja juga dinodai, walaupun Kristus juga berjanji untuk melindungi Gereja-Nya (lih. Mt 16:18)
Jadi dalam kasus yang anda kemukakan, maka kalau pastor berdosa dan mempersembahkan misa, maka Misa tersebut tetap sah (valid). Kalau mau dicermati, siapa yang layak untuk dapat merubah hosti menjadi tubuh Kristus sendiri? Tidak ada yang layak. Namun, Kristus sendiri yang melayakkan mereka. Dan bagi para pendosa, termasuk pastor dan juga masing-masing dari kita, akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka masing-masing di hadapan Tuhan. Para pastor yang terbukti berdosa dapat terkena hukuman dari Gereja. Saya ingin menegaskan sekali lagi, bahwa para pendosa bukan hanya ada di dalam Gereja Katolik, namun juga ada di dalam gereja-gereja dari denominasi-denominasi Kristen. Anda dapat cari di google dengan kunci “protestant minister abuse” atau silakan melihat site ini – silakan klik. Tentu saja adanya dosa yang diperbuat juga oleh para gembala dari gereja-gereja non-Katolik tidak menjadikan kenyataan ini sebagai alasan, namun Gereja Katolik menyadari bahwa Gereja (sisi means/cara/manusia/institusi) senantiasa harus memperbaiki diri dan memurnikan diri secara terus menerus.
b. Anda mengatakan “b. Indulgensi hanya bisa diberikan oleh orang yang benar” bersih dari dosa apapun juga, sedangkan Pastor bahkan Paus sekalipun tidak ada yg tdk berdosa oleh pikiran, perkataan atau perbuatan mereka sendiri yg belum dimintakan pengampunan dan pertobatan atas jabatan Imam mereka.“
1. Dari pernyataan anda di atas, maka anda belum menangkap konsep indulgensi dengan benar. Untuk itu, silakan anda membaca artikel ini – silakan klik. Kalau anda mau kita dapat berdiskusi tentang topik ini secara terpisah. Minimal, definisi yang benar dari indulgensi dapat anda lihat sebagai berikut “KGK, 1471: “Indulgensi adalah (1) penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk (2) dosa-dosa yang sudah diampuni. (3) Warga beriman Kristen (4) yang benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan (5) bantuan Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara otoritatif”. “Ada indulgensi (6) sebagian atau seluruhnya, bergantung dari apakah ia membebaskan dari siksa dosa temporal itu untuk sebagian atau seluruhnya.” Indulgensi dapat diperuntukkan (7) bagi orang hidup dan orang mati (Paulus VI, Konst. Ap. “Indulgentiarum doctrina” normae 1-3).”
2. Untuk mengerti hal ini, maka saya ingin bertanya: Apakah anda percaya akan dosa ringan dan dosa berat atau apakah semua dosa sama? Kalau tidak sama apa perbedaannya? Apakah dosa mencubit dan dosa membunuh mempunyai bobot yang sama? Kemudian, kita juga harus berdiskusi tentang Api Penyucian, yang artikelnya dapat anda baca di sini – silakan klik. Setelah itu, kita dapat melihat bahwa Kristus memberikan kuasa-Nya kepada Petrus dan penerusnya, dengan mengatakan “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.“(Mt 16:19). Dan kepada para murid-Nya yang diteruskan oleh para imam, Kristus mengatakan “22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. 23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.“”(Yoh 20:22-23). Semua kuasa-kuasa ini diberikan oleh Kristus kepada Gereja-Nya, sebagai Tubuh Mistik Kristus, sehingga Gereja dapat mengantar seluruh anggota Gereja pada persatuan abadi. Oleh karena itu, Gereja juga diberikan kuasa untuk mengatur seluruh kuasa yang diberikan oleh Kristus. Kekuasaan yuridiksi ini diberikan oleh Gereja untuk mengatur harta kekayaan rohani.
3. Lebih lanjut anda mengatakan “contoh : dimana Yesus Kristus tdk menjatuhkan hukuman (Denda dg berdoa tertentu) kepada Maria Magdalena yg kedapatan berzina dan hampir dirajam oleh orang yahudi saat itu dimana kasusnya digunakan pemuka agama yahudi utk mencobai Yesus. melainkan Pertobatan Maria M dan tdk kembali pd kejahatan/dosa apapun juga. (hasilnya luar biasa Pertobatan dan Pertumbuhan Iman Maria Magdalena patut dijadikan teladan bagi kita semua).“
a. Kepada perempuan berdosa, Kristus berkata “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yoh 8:11). Dan inilah yang menjadi inti dari Sakramen Tobat yang menjadi persyaratan untuk menerima indulgensi. Dalam Sakramen Tobat, para imam diberikan kuasa oleh Kristus (lih. Mt 16:19; Yoh 20:22-23), untuk mengampuni dosa. Kalau anda tidak percaya hal ini, bagaimana anda mengartikan ayat-ayat Mt 16:19; Yoh 20:22-23? Apakah semua orang dapat mengampuni maupun tidak mengampuni dosa?
b. Kalau anda mau melihat hasil yang luar biasa dari Sakramen Tobat, maka lihatlah yang terberkati Bunda Teresa, yang mengaku dosa setiap hari atau setiap minggu. Pada saat Sakramen diberikan dan dibarengi dengan disposisi hati yang baik, maka rahmat Tuhan dapat mengalir secara luar biasa kepada orang yang menerimanya.
c. Kalau anda mau bandingkan, lihatlah bagaimana jemaat perdana mengatur Gereja, seperti yang ditunjukkan dengan konsili Yerusalem 1. Apakah ketika ada perbedaan, kemudian mereka mengatakan “yang penting percaya kepada Kristus dan semuanya beres”? Bukankah mereka juga memberikan keputusan-keputusan, sehingga umat Allah dapat mengasihi Kristus dan Gereja-Nya? Lihat juga konsili-konsili yang terjadi setelah itu, di mana Gereja melawan begitu banyak ajaran sesat.
c. Anda mengatakan “Paus juga belum lama ini mengutuk Israel atas serangan balik mereka ke wilayah Palestina. Tidakkah Paus mengingat apa yg tertulis dalam ALKITAB bahwa : Yang memberkati Israel akan diberkati TUHAN, sedangkan yg mengutuk Israel maka kutuk itu akan berbalik menyerang mereka sendiri para pengutuk Israel“
Dikatakan “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kej 12:3; lih. Kej 27:29). Kalau anda mau konsisten dengan ayat-ayat tersebut, bagaimana anda menyikapi ayat-ayat Mt 23:13-33, ketika Yesus mengatakan “celakalah” kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Bagaimana dengan Petrus perkataan Petrus kepada Ananias dan Safira, yang mengatakan “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” (Kis 5:9)?
Mari kita melihat apa yang dikatakan oleh Paus: – sumber – silakan klik.
VATICAN CITY, Jan 8 (Reuters) – Pope Benedict on Thursday condemned the use of violence by Israel and Hamas Islamists in Gaza a day after one of his senior aides angered Jews by calling the strip “a big concentration camp”.
“Once again I would repeat that military options are no solution and that violence, wherever it comes from and whatever form it takes, must be firmly condemned,” he said in a speech to diplomats from some 170 countries accredited to the Vatican….
Silakan memberikan analisa apa yang salah dengan pernyataan tersebut? Apakah mengutuk penggunaan senjata yang menewaskan banyak orang (660 orang Palestina meninggal) salah? Menurut saya, pernyataan dari Paus yang anda dikaitkan dengan Kej 12:3 dan Kej 27:29 sungguh sulit diterima. Apakah semua yang dilakukan oleh Paus – termasuk untuk membuat initiatif damai – adalah salah dimata anda? Apakah dengan demikian, kalau bangsa Israel salah tidak boleh dibilang salah?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Indah Yulianti,
8. Tentang nubuat:
a. Ketika saya bertanya “Apakah parameter yang digunakan untuk menentukan bahwa nubuat dan penafsiran tersebut dituntun Roh Kudus?”, anda memberikan ayat-ayat 2Pet 1:21 dan 1Kor 14:6. Pertanyaannya adalah bagaimana menentukan bahwa nubuat tersebut adalah dari Roh Kudus? Saya ambilkan contoh dari site tersebut:
We expose the Wolves in Sheeps clothing out to devour the Sheep of YAHUVEH with lies and false doctine. Wolves such as Angie Ray (deceased), Benny Hinn , Robert Schuller , Juanita Bynum . Read what YAHUSHUA has to say to the Evangelical Prosperity Pimps such as John Hagee, Joel Osteen, Paul and Jan Crouch, Paula White, Marilyn Hickey, Creflo Dollar, Joyce Meyers, Oral Roberts and Carman just to name a few. Also those who claim to be Christian but are hard-core and extremely evil, reprobate satanists or false prophets… Sherry Shriner, Choo Thomas , Linda Newkirk , Zeph Daniel, Frank Kime, Jr. , Jack Barr and the Rev. Moon.
Kalau anda mendiskusikan nubuat ini dengan umat Kristen yang lain, maka mereka pasti tidak akan terima. Orang-orang yang disebutkan di atas juga mengklaim bahwa pengajarannya adalah bersumber pada Alkitab dan Roh Kudus. Bagaimana mungkin Roh Kudus memberikan pengajaran yang berbeda-beda? Pertanyaannya, bagaimana umat tahu mana yang benar, apakah nubuat dari amightywind.com atau pengajaran orang-orang di atas?
Dikatakan di link tersebut – silakan klik,
Di nubuat 49 dikatakan “Woe be unto you when the next Pope comes. For this next Pope will not be a man of peace, and will be controlled by satan. Remember the Roman Empire and what it did.” Pertanyaan saya, apakah kesalahan dari Paus Benediktus XVI, sehingga dikatakan bahwa dia bukan “a man of peace” dan dikontrol oleh Setan?
Di nubuat 90 dikatakan “There is only one genuine HOLY MOTHER, and I AM also called The HOLY SPIRIT. Do not believe the lies the Catholic Church is teaching as they take Miryam (Mary) YAHUSHUA’s earthly mother and join her together as part of the Holy Trinity. She was HIS earthly mother but I am HIS Heavenly Mother.” Pertanyaan saya apakah anda percaya dengan ayat-ayat ini “41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, 42 lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. 43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Lk 1:41-43)? Siapakah yang dimaksud dengan ibu Tuhanku? Apakah Roh Kudus atau Bunda Maria?
b. Ketika saya bertanya “Bagaimana umat yang hidup pada waktu itu tahu bahwa nubuat tersebut adalah benar?” anda menjawab dengan ayat Yer 28:9. Kalau tahu benar dan salahnya setelah terjadi, maka hal tersebut tidak menjawab pertanyaan saya. Jadi saya ulangi lagi pertanyaan saya “Bagaimana kita yang hidup saat ini tahu bahwa yang dinubuatkan di site tersebut adalah benar atau salah?” Kalau orang-orang percaya nubuat tersebut, maka orang-orang tersebut harus meninggalkan orang-orang yang disebutkan di atas sebagai serigala berbulu domba dan tentu saja harus meninggalkan Gereja Katolik. Namun, darimana kita tahu bahwa semua nubuat tersebut adalah benar? Apakah anda percaya bahwa semua nubuat di site tersebut benar atau anda hanya percaya sebagian dari nubuat tersebut? Kalau demikian bagaimana anda memilah-milah mana yang benar dan mana yang salah? Jawaban anda dari 2Pet 1:21 dan 1Kor 14:6 tidaklah menjawab pertanyaan saya.
c. Ketika saya bertanya “Bagaimana kita tahu bahwa nubuat yang dibuat saat ini – seperti yang mengatakan bahwa Penghakiman dimulai dari rumah=bait Tuhan yaitu : yg mengaku sbg umat-Nya/gereja-Nya – adalah benar?” anda menjawab “Nubuat itu sedang digenapi meski jarak datangnya nubuat sangat jauh dengan waktu kejadian yg akan terlaksana. (lihat kasus yg telah terungkap scr besar”an saat ini dimana banyak dari para Pastor Katolik telah melakukan kejahatan Seksualitas terhadap umatnya) dan bahwa kasusnya saat ini sedang dalam proses penyelidikan dan mengarah ke jalur Pengadilan.“
Pertanyaan saya adalah bagaimana dengan seksual abuse dari gereja-gereja lain seperti yang terlihat di sini – silakan klik? Apakah mereka termasuk dalam nubuat tersebut sebagai “yg mengaku sbg umat-Nya/gereja-Nya – adalah benar” seperti yang anda sebutkan? Kalau tidak, apakah alasannya?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Indah Yulianti,
9. Tentang Agama
a. Definisi agama menurut anda “Agama adalah suatu bentuk komunitas orang-orang dg tatacara/aturan tertentu yg dibuat untuk penyembahan kepada yang disebut sbg Allah (sang pencipta alam semesta), atau dewa/dewi,atau sesembahan lainnya yg dianggap punya kuasa atas manusia.” Di satu sisi, agama juga dapat didefinisikan sebagai berikut menurut Catholic Encyclopedia 1909:
“In its widest sense the union of man with God. Objectively, it consists in doctrines and precepts by which man seeks to bring about this union. Religion is true when its doctrines and precepts are either dictated by right reason or revealed by God; if the former, it is called natural religion, if the latter, supernatural religion. Religion is false if, when claiming to be revealed, it is unable to show a divine guarantee, or when its dogmas and practises sin against right reason and conscience. Subjectively, religion is the attitude of the man who rules his thoughts, words, and actions according to right reason and revelation. In this latter sense religion is a special virtue allied to justice, because it prompts man to render to God what is due Him by strict right from His rational creatures. As such, religion is a strict obligation incumbent on every man. It is also the means by which man is to work out his final destiny.”
Dengan demikian kita melihat agama secara obyektif (terdiri dari doktrin dan pengajaran) dan subyektif (yang mengikat pikiran, perkataan, dam perbuatan), baik menurut akal budi yang benar (disebut natural religion) atau menurut wahyu Allah (disebut supernatural religion), dengan tujuan untuk mendapatkan persatuan antara manusia dengan Tuhan. Dengan dasar inilah, maka agama yang berdasarkan wahyu Allah dan tidak bertentangan dengan akal budi yang benar adalah baik, karena akan membuat manusia dapat bersatu dengan Tuhan. Mari kita batasi diskusi kita pada agama Kristen (Katolik dan non-Katolik).
b. Untuk memilih suatu agama, anda menjawab “itulah kita perlukan yg namanya Iman. didalam Iman jg dipergunakan akal budi dan hati yang bersih utk memilih kemudian menguji ajaran agama tertentu baik dari Panduan-Nya berupa Kitab “Suci” tertulis dimana seluruh isi tulisan itu terbukti secara nyata terjadi sesuai yg dituliskan didalamnya + disertai kesaksian orang” yg mengalami secara langsung ttg isi tulisan Kitab tsb, serta menyaksikan/mengalami secara langsung bagaiman orang-orang yg mengajarkan sesuatu yg disebut sbg Agama apakah sikap hidupnya sehari-hari mencerminkan ajaran yg mereka sampaikan. karena akal budi yg sehat serta hati nurani yg bersih berguna menjadi rambu” bg manusia utk dapat membedakan mana ajaran yang baik dan benar, mana yang baik tetapi tdk benar, dan mana yang tdk baik jg tdk benar.“
1. Dalam hal ini anda memberikan dua hal penting, yaitu Alkitab sebagai dasar dari wahyu Allah dan akal budi yang benar. Dan ini telah sesuai dengan definisi yang saya berikan di atas. Pertanyaan saya adalah bagaimana anda menjelaskan 28,000 denominasi yang terpecah-belah yang mempunyai pernyataan iman yang berbeda-beda, yang mengklaim pengajarannya bersumber pada Alkitab?
2. Anda bertanya “pertanyaan saya : Apakah Nuh beragama ? apakah Abraham memilih ber agama ? apakah Musa memeluk yg disebut sbg agama ? apakah Yesus Kristus mendirikan agama ?” Dari definisi yang diberikan di atas, maka mereka (Nuh, Abraham, Musa) mempunyai agama, yang berkembang menjadi agama Yahudi. Bahwa tidak ada perkataan agama tidak menjadikan esensi dari agama tidak ada. Apakah ada wahyu Allah; ada doktrin dan pengajaran; apakah mereka mengikuti apa yang diwahyukan Tuhan? Kalau kita lihat tentu saja ada elemen-elemen ini. Dan Tuhan Yesus memang mendirikan agama dengan pengertian agama di atas: Yesus memberikan wahyu Allah, orang yang mengikuti-Nya dituntut untuk melakukan segala perintah-Nya, dengan tujuan akhir persatuan abadi di Sorga.
3. Ketika saya bertanya mengapa anda memilih agama Kristen, maka anda menjawab Tuhan yang memilih dan memberikan ayat-ayat Ul 7:6; 1Pet 1:2 ; Mt 22:14. Pertanyaan saya adalah mengapa anda memilih Kristen yang anda anut sekarang dan bukan Kristen yang lain, seperti GKI, Pentakosta, GBI, atau Kristen yang lain? Kalau Tuhan telah memilih seseorang, bagaimana anda menjelaskan perpindahan anda dari agama Katolik ke agama Kristen non-Katolik? Bagaimana anda menjelaskan akan begitu banyak kesaksian dari banyak pendeta yang berpindah ke Gereja Katolik – silakan klik? Saya tidak mempertanyakan anda memilih agama yang anda anut karena terpaksa memilih dari pilihan yang ada di negara Indonesia. Kalau dianalisa, maka sadar atau tidak, anda sendiri telah memasuki suatu agama, baik agama yang diakui atau agama yang tidak diakui.
a. Anda mengatakan “yang didirikan Kristus Yesus adalah Pengajaran pemberitaan Firman ALLAH yang tertuang dalam hukum Perjanjian Lama (yg saat itu pada zaman YAHSHUA telah ada agama yg bernama : Agama Yahudi) dimana PL akan & telah digenapi oleh karya-Nya di dalam Perjanjian Baru yg puncaknya adalah pengorbanan seluruh hidup-Nya dengan tubuh yg tersalib & oleh Darah-Nya yang dicurahkan diatas kalvari.” Ini berarti kita mengakui adanya suatu tatanan dalam iman yang kita ikuti. Karena iman kita berdasarkan Kristus, yang diberitakan sebelumnya di PL dan dipenuhi dalam PB, maka kita mengakui kebenaran di dalam PL sebagai persiapan untuk kedatangan Kristus. Dan demikian juga dengan PB, di mana kita melihat di Kisah Para Rasul, bagaimana jemaat perdana mengatur umat Allah dalam suatu “lembaga”, yang terlihat dari peran Konsili Yerusalem I.
1. Anda mengatakan “orang yg percaya kepada Yesus Kristus tetap terikat terhadap aturan=hukum yang telah diteladankan oleh Yesus Kristus sendiri. (menjadi Pendengar dan Pelaku Firman TUHAN).” Baik sadar maupun tidak, anda mengakui bahwa ada suatu peraturan sebagai suatu konsekuensi logis dari mengikuti Kristus. Peraturan ini tentu saja tidak dapat disamakan dengan hukum taurat, karena hukum yang baru adalah hukum rahmat (the law of grace), yang tercurah dari misteri Paskah. Namun, hal ini tidak menghilangkan dimensi sosial dari Gereja, yang harus mengkoordinasikan dirinya, sehingga dapat menuntun umat Allah ke Sorga. Konsili Yerusalem I mengatakan “27. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. 28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: 29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.” (Kis 15:27-29) Bukankah mereka juga membuat peraturan yang harus ditaati oleh orang percaya? Bukankah jemaat perdana juga harus taat akan keputusan yang mengikat ini, yang membuat orang-orang non-Yahudi tidak perlu disunat untuk menjadi pengikuti Kristus? Kutipan yang anda berikan (Gal 2:16; Rm 10:4) adalah untuk membedakan “letter / law” dan “grace“. Namun, point yang saya ingin kemukakan adalah peraturan-peraturan yang dibuat adalah untuk membuat grace / rahmat dapat tercurah secara penuh dan berlimpah. Dan itulah yang dilakukan oleh jemaat perdana dan juga Gereja Katolik.
2. Untuk pertanyaan saya bagaimana jemaaat perdana mengkoordinasikan diri mereka, anda mengatakan “pendapat saya, Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, maka para rasul yg telah menjadi 1 keluarga besar didalam persekutuan dg Tuhan Yesus Kristus tentusaja ada saling keterbukaan yg jujur, jadi setelah selesai berkumpul dan berdoa bersama kemudian langsung disampaikan/diumumkan siapa yg telah menyediakan rumahnya utk mereka bertemu dan berkumpul kembali esok harinya utk berdoa bersama dan melakukan perjamuan kudus didalam nama Tuhan Yesus Kristus.” Kita lihat bahwa jemaat perdana senantiasa “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kis 2:42) Dari sini, kita melihat bahwa mereka sehati dalam dogma dan doktrin (pengajaran para rasul / kerygma), dalam komunitas (koinonia) dan kesatuan dalam doa dan liturgi, yang pada akhirnya memberikan pelayanan (diakonia) yang baik. Namun, tidak berarti bahwa jemaat awal tidak mempunyai peraturan yang mengikat, karena mereka juga terikat oleh pengajaran rasul-rasul, dalam persekutuan, dan dalam liturgi, yang semuanya bersumber pada Kristus. Mengapa anda tidak menyebutkan Alkitab sebagai pengangan hidup mereka? Karena Alkitab pada waktu itu belum ada. Gereja ada terlebih dahulu sebelum Alkitab.
3. Pada waktu ada perbedaan pendapat di antara jemaat perdana, maka mereka merundingkannya di dalam konsili, seperti yang terlihat dalam konsili Yerusalem 1, di mana anda mengatakan “51 M Konsili Yerusalem, dimana semua Rasul hadir dibawah pimpinan Santo Petrus, menyatakan bahwa sunat, aturan makanan, dan berbagai peraturan hukum Musa tidak diharuskan bagi kaum non-Yahudi yang menjadi Kristen. Dekrit yang penting ini dikeluarkan sebagai reaksi atas kaum Yahudi-Kristen yang memaksa bahwa umat Kristen harus mengikuti aturan hukum Musa untuk diselamatkan.” Seperti yang anda kemukakan, Rasul Petrus memimpin Konsili Yerusalem I dan kemudian setelah dirundingkan, maka memberikan keputusan yang harus diataati oleh seluruh umat beriman. Inilah yang terjadi dengan konsili-konsili dalam sejarah perkembangan Gereja Katolik, seperti konsili Carthage (397), di mana anda mengatakan “Peran Konsili Carthage memang sangat membantu umat katolik & Kristen dalam mempelajari ALKITAB secara lebih teratur berdasarkan urutan waktu penulisan isi Alkitab itu sendiri yang mana tulisan yg diilhamkan oleh TUHAN telah diketemukan pada tempat yang berbeda dan jangka waktu yg juga tdk berdekatan (selang puluhan tahun).” Konsili-konsili ini menetapkan kebenaran yang mana menjadi bagian Kitab Suci dan mana yang tidak, karena pada waktu itu, begitu banyak buku-buku yang beredar. Untuk itulah, kita melihat bahwa Gereja ada sebelum Alkitab ada. Gereja telah mengkoordinasikan dirinya sebelum Alkitab ditulis. Dan mereka hidup dari pengajaran para rasul atau Tradisi Suci yang tidak tertulis.
b. Contoh tentang pemuda kaya mungkin tidak terlalu berhubungan dengan diskusi kita, karena Gereja Katolik juga mengakui bahwa manusia diselamatkan bukan karena peraturan-peraturan, namun karena rahmat Allah semata. Namun, kasih kepada Kristus sebaliknya membuat seseorang menjalankan semua perintah-Nya (lih. 1 Yoh 2:3).
1. Anda memberikan ayat “1Korintus 15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu–kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Bukankah 2 Tes 2:15 mengatakan “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” Dengan demikian, kita harus berpegang tidak hanya pada Alkitab namun juga Tradisi Suci, yang diturunkan turun-temurun.
Dan kalau anda mengatakan “oleh Injil = YAHSHUA adalah INJIL=Firman ELOHIM yang hidup dan nyata dalam wujud manusia.
asal kamu teguh berpegang padanya = > tidak berpegang pada doktrin/tambahan-tambahan pengajaran manusia/roh yang mengaku sbg orang kudus/suci yangmana pengajarannya diluar dari pemberitaan Injil=ALKITAB..” maka anda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: apakah pegangan jemaat perdana sebelum tahun 100 (ketika semua kitab telah dituliskan)? mereka mengikuti Kristus tanpa Alkitab. Di manakah di Alkitab ditulis bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran? Bukankah 2Tes 2:15 secara nyata menyatakan pentingnya ajaran lisan dan tertulis? Bukankah 1Tim 3:15 mengatakan “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat [gereja] dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.” Mengapa tidak tertulis Alkitab sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran?
2. Anda mengatakan “Utk memilih komunitas/agama tertentu terutama menjadi Pengikut Kristus sangat jelas peringatan tentang pengajaran INJIL=ALKITAB yang teguh yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran seperti dituliskan dalam ALKITAB=>
2Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Pertanyaan saya adalah: apakah parameter anda dalam menentukan bahwa satu gereja berdasarkan Alkitab dan yang lain tidak? Bagaimana seseorang menentukan mana dari 28,000 denominasi yang berdasarkan Alkitab dan tidak? Dan apakah 2 Tim 3:16 mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya pilar kebenaran? Bagaimana dengan 2Tes 2:15 dan 1 Tim 3:15?
c. Anda mengatakan “berbicara tentang parameter atau tolok ukur tentang kebenaran berdasarkan Firman TUHAN semuanya tercantum dlm ketentuan hukum Taurat TUHAN dimana dlm agama Yahudi secara sempurna telah dilakukan oleh pemuda kaya yg bertanya kepada YAHSHUA, tetapi bahwa melakukan kewajiban agama yg dianutnya itu ternyata tdk cukup membantu masuk kdlm kerajaam sorga kekal. apakah saat itu YAHSHUA mengatakan supaya pemuda itu masuk kedalam gereja-Nya? (sudah adakah gereja pd waktu itu baik scr gedung atau secara saat itu bahwa Tuhan Yesus berbicara ttg diri-Nya adalah Gereja yg hidup?).“
Kepada pemuda kaya, Yesus menawarkan bukan peraturan-peraturan PL, namun Yesus menawarkan Diri-Nya, karena agama Kristen adalah agama yang mengikuti Kristus. Gereja sebenarnya telah dimulai dari PL, yang disebut umat Allah, yang kemudian diperbaharui di dalam Kristus dengan mendirikan Gereja-Nya di atas Rasul Petrus (lih. Mt 16:16-19), yang dikandung pada saat kematian Yesus di kayu salib, ketika air dan darah mengalir dari luka Yesus, dan dinyatakan atau dimanifestasikan secara penuh pada hari Pentakosta. Dan pada saat Gereja dimanifestasikan secara penuh, maka jumlah mereka terus bertambah, dan umat Allah terikat pada pengajaran para rasul, pada komunitas, pada liturgi seperti yang terlihat di dalam Kis 2.
d. Anda mengatakan “d) copas : Jadi Gereja yang didirikan oleh Kristus bukanlah berdasarkan hukum agama yang lama, namun berdasarkan Kristus sendiri
Q : Jangan lupa pak Tay, bahwa Yesus Kristus itu Menggenapi semua hukum(perjanjian) lama yang tertuang dalam Taurat Musa dan Kitab para Nabi. jika tdk demikian maka korban penebusan-Nya menjadi tdk pernah ada bagi umat manusia.
Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.“
Kita setuju bahwa Kristus adalah pemenuhan dari semua yang dituliskan dalam PL. Dan Gereja lahir dari misteri Paskah Kristus. Kemudian bagaimana Kristus memperbaharui dan menggenapi PL? Anda mengutip Mt 5:18. Bagaimana anda menyikapi tentang larangan tentang makanan dan peraturan-peraturan lain di PL (lih. peraturan di kitab Keluaran, Ulangan, Imamat)? Untuk itu, kita harus membedakan tiga macam hukum dalam PL dan kaitannya dengan Kristus yang memperbaharuinya.
a) Moral Law: Moral Law atau hukum moral adalah menjadi bagian dari hukum kodrati, hukum yang menjadi bagian dari kodrat manusia, sehingga Rasul Paulus mengatakan “Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela” (Rom 2:15). Contoh dari hukum ini adalah yang tertulis di 10 perintah Allah, dimana terdiri dari dua loh batu, yang mencerminkan kasih kepada Allah (perintah 1-3) dan juga kasih kepada sesama (perintah 4-10). Hukum kodrati ini adalah hukum yang tetap mengikat (bahkan sampai sekarang) dan dipenuhi dengan kedatangan Kristus, karena hukum kodrati ini adalah merupakan partisipasi di dalam hukum Tuhan.
b) Ceremonial law atau hukum seremonial: sebagai suatu ekpresi untuk memisahkan sesuatu yang sakral dari yang duniawi yang juga berdasarkan prinsip hukum kodrat, seperti: hukum persembahan, tentang kesakralan, proses penyucian untuk persembahan, tentang makanan, pakaian, sikap, dll. Hukum ini tidak lagi berlaku dengan kedatangan Kristus, karena Kristus sendiri adalah persembahan yang sempurna; sebab Kristus menjadi Anak Domba Allah yang dikurbankan demi menebus dosa-dosa dunia. Maka kurban sembelihan seperti yang disyaratkan di dalam Perjanjian Lama tidak lagi diperlukan, karena telah disempurnakan di dalam kurban Kristus di dalam Perjanjian Baru. Itulah sebabnya di Gereja Katolik sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus dan juga para rasul (Petrus dan Paulus) tidak mempermasalahkan makanan-makanan persembahan, karena bukan yang masuk yang najis, namun yang keluar. Ulasan ini dapat melihat di jawaban ini (silakan klik ini).
c) Judicial law: Ini adalah merupakan suatu ketentuan yang menetapkan hukuman (sangsi) sehingga peraturan dapat dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, maka peraturan ini sangat rinci, terutama untuk mengatur hubungan dengan sesama, seperti: peraturan untuk penguasa, bagaimana memperlakukan orang asing, dll. Dalam Perjanjian Lama, Judicial law ini ditetapkan sesuai dengan tradisi bangsa Yahudi. Contoh dari judicial law: kalau mencuri domba harus dikembalikan empat kali lipat (Kel 22:1), hukum cambuk tidak boleh lebih dari empat puluh kali (Ul 25:3), memberikan persembahan persepuluhan (Mal 3:6-12). Setelah kedatangan Kristus di Perjanjian Baru, maka judicial law ini tidak berlaku lagi; sebab Kristus membuka pintu keselamatan bagi bangsa-bangsa lain, sehingga ketentuan hukuman (sangsi) diserahkan kepada pemerintahan bangsa-bangsa lain tersebut, dan di dalam konteks umat Kristiani, maka judicial law ditetapkan oleh Gereja Katolik yang memiliki anggota dari seluruh bangsa.
Jadi tradisi dan law yang bersifat ceremonial law dan judicial law harus dilakukan dalam terang Perjanjian Baru, seperti yang saya tulis di atas.
Anda mengatakan “copas : Melaksanakan perintah Kristus adalah konsekuensi logis dari mengikuti Kristus. Q : Kalau demikian mengapakah ajaran gereja katolik melanggar perintah Kristus sendiri dengan lebih mempercayai dan menjalankan ajaran tambahan manusia yg tdk sesuai dengan perintah Kristus.” Nah, inilah yang harus kita diskusikan, apakah benar bahwa Gereja Katolik telah melanggar perintah Kristus atau sebenarnya anda telah salah paham terhadap apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Sampai saat ini, anda belum membuktikan bahwa ajaran Gereja Katolik telah melanggar perintah Kristus. Untuk itu, kita dapat berdiskusi tentang dogma dan doktrin tertentu. Kalau anda mau, Sherly juga sedang berdiskusi dengan saya tentang beberapa doktrin Gereja Katolik di sini – silakan klik. Anda dapat bergabung di situ, sehingga tidak terjadi duplikasi diskusi. Anda memberikan beberapa daftar berikut ini:
1. Berdoa kpd orang yg sdh mati sbg perantara doa kepada TUHAN. (Yesus Kristus tdk pernah mengajarkan ini, bhkn para Nabi terdahulu juga tdk). lihat cerita perumpamaan Tuhan Yesus tentang permohonan doa dimana Abraham sendiri meskipun di sorga tdk juga dapat memenuhi permintaan orang kaya yg mati tersbut sbg perantara nya. (kisah lengkapnya di Lukas 16:19-31)
2. Berdoa didepan patung orang yg dianggap suci sbg perantara doa mereka.
Silakan melihat diskusi ini – silakan klik. Dan Ingrid dan anda telah melakukan diskusi tentang hal ini. Dan pada point sebelumnya juga didiskusikan tentang topik ini.
3. menganggap semua yg duduk sebagai Paus yg memimpin gereja Katolik seluruh dunia adalah orang yang pasti “suci” sehingga diberi gelar sbg “bapa suci” + kebal dari jerat hukum yg berlaku bila mereka terbukti melakukan pelanggaran/penyimpangan dalam jabatan mereka. Silakan melihat jawaban di sini – silakan klik. Apakah anda mengatakan bahwa Paus telah terbukti bersalah? Dapatkah anda memberikan bukti? Silakan anda membaca terlebih dahulu argumentasi yang diberikan dan kemudian anda dapat menyanggahnya. Anda telah salah mengerti tentang apa yang dimaksud dengan “bapa suci”.
e. Anda mengatakan “e) bersatu dalam Kasih dan Kepenuhan didalam YESUS KRISTUS bukan berarti harus bersatu dalam satu instansi/lembaga tertentu. (kalau katolik dipusatkan di Roma). Tetapi lihatlah bahwa meskipun terdiri dari ribuan denominasi sehingga kelihatannya terpecah, sebenarnya mereka tetap memiliki 1 kesatuan dimana pusat seluruhnya Doa,pujian, penyembahan ditujukan hanya dalam nama Yesus Kristus (YAHSHUA) didalam persatuan dengan Roh Kudus. (Tanah suci adalah Yerusalem dan bukan tempat yg lainnya termasuk Roma).”
Anda mengatakan bahwa semua denominasi walaupun berbeda mempunyai kesatuan doa, pujian, penyembahan yang ditujukan hanya dalam nama Yesus Kristus. Bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh jemaat perdana “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kis 2:42). Pertanyaan saya: Dapatkan anda menunjukkan kesatuan dogma dan doktrin dari semua denominasi – bandingkan doktrin Ekaristi antara gereja Lutheran dan gereja-gereja lain? Bagaimana dengan persekutuan? Apakah setiap denominasi mempunyai hirarki yang jelas, sehingga terlihat hubungan antara satu denominasi dengan denominasi yang lain? Bagaimana dengan persatuan liturgi? Apakah cara berdoa gereja Lutheran sama dengan Pentakostal? Dimanakah letak persamaannya? Kalau semuanya berbeda, pertanyaan saya sekali lagi, dimanakah letak persatuannya? Kalau memang Yesus dan Alkitabnya sama, mengapa tidak terjadi persatuan selama 500 tahun revolusi gereja? Dimanakah letak kesalahannya?
Mari dalam keterbatasan kita masing-masing, kita mohon rahmat Allah sehingga kita dituntun oleh Roh Kudus untuk menemukan kebenaran. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan, karena keterbatasan saya dalam memberikan argumentasi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Indah Yulianti,
1. Tentang patung:
Pertanyaan saya adalah: apakah anda menyetujui adanya patung-patung dan gambar-gambar di dalam gereja Lutheran, atau apakah anda mengatakan bahwa gereja Lutheran juga berhala seperti Gereja Katolik? Kalau anda menyatakan gereja Lutheran berhala, mengapa anda berbeda pendapat dengan pendiri aliran Protestan, Martin Luther? Kalau anda tidak menyatakan berhala, mengapa anda mempermasalahkan adanya patung dan gambar-gambar di dalam Gereja Katolik? Kalau anda mengatakan bahwa patung-patung di gereja Lutheran hanya merupakan seni dan tidak untuk disembah, bukankah ini seperti alasan yang diberikan oleh Gereja Katolik, di mana anda telah menolaknya? Menurut anda, apakah video dari Lutheran Church ini termasuk bentuk penyembahan berhala atau bukan?
a. Dari argumentasi anda, maka anda mengatakan bahwa tidak masalah membuat patung dan meletakkannya di gereja, asal tidak menyembahnya. Hal ini dicontohkan dengan patung ular tedung. Ini berarti bahwa Kel 20:4 "Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi." tidaklah anda permasalahkan asalkan tidak melakukan Kel 20:5 "Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu…" Dan inilah yang dipercaya oleh Gereja Katolik.
b. Sekarang mari kita melihat, yang anda permasalahkan, yaitu "menyembah", walaupun kalau melihat video dari gereja Lutheran tersebut, maka itu juga seperti yang dilakukan oleh Gereja Katolik. Kalau memang sujud menyembah kepadanya [patung (graven image) yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi – ini berarti termasuk manusia, burung, ikan, dll], mengapa Yusuf bersembah sujud sampai ke tanah untuk menghormati ayahnya, Yakub? (Kej 48:12)? Mengapa saudara-saudara Yusuf bersembah sujud kepada Yusuf? (lih. Kej 43:28)? Apakah yang dilakukan oleh Yusuf dan saudara-saudaranya telah melanggar Kel 20:5 dan apakah alasannya?
c. Anda mengatakan "Ketika Kerub yg menandakan kehadirat TUHAN turun atas Bait Allah yg dibuat oleh Salomo, maka umat Israel sujud menyembah karena TUHAN sendiri yang menyatakan bahwa DIA bertahta diatas kerubim dan juga HADIR didalam Bait tersebut" Pertanyaan saya bagaimana pada masa sebelum terjadinya bait Allah, pada masa raja Daud, di mana raja Daud mempersembahkan kurban (lih. 2Sam 6:17; 1Taw 16:1)? Apakah di ayat-ayat tersebut dikatakan bahwa kehadirat Tuhan turun? Boleh tahu ayat pendukung dari pernyataan anda "tetapi apabila Hadirat TUHAN meninggalkan Bait Allah tersebut, maka meskipun tabut perjanjian-Nya tertinggal maka penyembahan umat Israel hanyalah penyembahan terhadap Tabut yg kosong yang tidak lagi menyatakan kehadirat TUHAN ketika israel jatuh dalam dosa mereka."?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Tentang Patung.
1. apakah anda menyetujui adanya patung-patung dan gambar-gambar di dalam gereja Lutheran,
Q : Mungkin ya, bila itu tak lebih dari sekedar simbol yg menandakan bahwa itu adalah sebuah bangunan gereja.
2. atau apakah anda mengatakan bahwa gereja Lutheran juga berhala seperti Gereja Katolik?
Q : Maaf pak, saya tidak berhak menghakimi gereja. karena Penghakiman sepenuhnya adalah milik YAHSHUA HAMASIACH kita.
3.Kalau anda menyatakan gereja Lutheran berhala, mengapa anda berbeda pendapat dengan pendiri aliran Protestan, Martin Luther?
Q : maaf, itu pernyataan bapak Tay. (lihat saya tdk memberikan statement spt yg bapak tuliskan)
Perbedaan pendapat itu hal biasa, sebagaimana Rasul Paulus sendiri pernah berbeda pendapat dengan Rasul Petrus. tetapi perbedaan pendapat itu dapat diselesaikan dengan kembali pada Firman TUHAN dalam Alkitab sbg penuntun kita satu-satunya kepada ajaran yg sehat dalam INJIL YAHSHUA HAMASIACH.
4. Kalau anda tidak menyatakan berhala, mengapa anda mempermasalahkan adanya patung dan gambar-gambar di dalam Gereja Katolik?
Q : “Pemberhalaan” adalah ketika manusia menganggap bahwa yang Illahi itu sama dengan gambaran manusia fana apalagi menyamakan dgn patung” mati yg dianggap mempunyai Roh yg hidup didalamnya dan dianggap bisa mendengarkan sgl keluh kesah/permohonan doa manusia utk dihantarkan kepada ABBA YAHUVEH.
saya melihat scr langsung, dimana umat/jemaat katolik yg berbicara berhadapan kpd/dengan patung santa/santo tertentu dalam doa permohonan mereka. (baik di dalam gereja : yaitu yg dianggan sbg Patung YAHSHUA, maupun patung bunda Maria) sedangkan utk patung santa/santo tergantung gereja masing-masing yg memakai nama santa/santo sbg pelindung/nama gereja katolik tsb.
5.Kalau anda mengatakan bahwa patung-patung di gereja Lutheran hanya merupakan seni dan tidak untuk disembah, bukankah ini seperti alasan yang diberikan oleh Gereja Katolik, di mana anda telah menolaknya?
Q : Maaf pak Tay, jawaban saya tentang gereja lutheran berdasarkan pernyataan bapak terdahulu tgl 9 april 2010. ini saya copas pernyataan bapak Tay => ( Jadi, dari sini kita melihat bahwa pengikut Luther atau gereja-gereja Lutheran tidak mempermasalahkan adanya patung atau gambar sejauh gambar dan patung tersebut hanyalah merupakan seni dan alat bantu agar umat Allah dapat lebih berfokus pada Yesus sendiri).
6. Menurut anda, apakah video dari Lutheran Church ini termasuk bentuk penyembahan berhala atau bukan?
Q : Maaf pak, saya tdk bisa membuka videonya, jadi saya tdk bisa memberikan jawaban saya.
A. Dari argumentasi anda, maka anda mengatakan bahwa tidak masalah membuat patung dan meletakkannya di gereja, asal tidak menyembahnya
Q : benar. dan patung itu tak lebih dari sekedar hiasan/karya seni manusia yg dikarunia talenta khusus utk memuliakan ELOHIM sang Pencipta dari si tukang seni tsb. (bagi gereja” yg sdh terlanjur membuat/mendirikan patung” tersebut). tetapi alangkah baiknya apabila gereja yang hendak/sedang dibangun tdk pelu membuat patung apapun sebagai suatu hiasan didalam ataupun dilingkungan sekitar gereja baru tsb.
Apakah saat ini ada patung ular tedung didalam gereja-gereja baik katolik/kristen ? saya rasa tidak kecuali dipakai oleh Gereja setan yg mana ular adalah melambangkan Lucifer si ular tua.
B. Saya tdk belum tahu bagaimana tatacara ibadah gereja Lutheran yg masih menggunakan patung” tertentu jadi saya tdk bisa memberikan komentar/jawaban disini.
b1. mengapa Yusuf bersembah sujud sampai ke tanah untuk menghormati ayahnya, Yakub? (Kej 48:12)?
Q : dalam tatacara ibrani utk penghormatan kepada orangtua memang dilakukan dg cara yg demikian yaitu : membungkukkan badan sujud sampai ketanah. (penghormatan yg dilakukan oleh Yusuf bukan berarti Mengagungkan Yakub, ayahnya).
b2. Mengapa saudara-saudara Yusuf bersembah sujud kepada Yusuf? (lih. Kej 43:28)?
Q : saudara” Yusuf melakukan sujud kepada Yusuf sbg bentuk Penghormatan kepada orang yg mempunyai jabatan tinggi. (dan bukan Pengagungan/Pemujaan/Penyembahan) dan memang begitulah cara bangsa Israel dalam cara memberikan hormat kepada yg lebih tinggi dari orang yg dihormatinya.
b3. Apakah yang dilakukan oleh Yusuf dan saudara-saudaranya telah melanggar Kel 20:5 dan apakah alasannya?
Q : Bapak memutuskan Kel.20:5 dari keluaran 20:1-4.
Yusuf maupun saudara-saudaranya tdk melanggar keluaran tsb, karena mereka melakukan penghormatan dan bukan Pemujaan/penyembahan/Pengagungan kepada pribadi baik Yakub ataupun Yusuf. dan mereka tdk menganggap Yakub/yusuf sbg ELOHIM itu sangat jelas.
c1. Pertanyaan saya bagaimana pada masa sebelum terjadinya bait Allah, pada masa raja Daud, di mana raja Daud mempersembahkan kurban (lih. 2Sam 6:17; 1Taw 16:1)? Apakah di ayat-ayat tersebut dikatakan bahwa kehadirat Tuhan turun?
Q : bukankah jelas bahwa disana ada Tabut Perjanjian yg dibuat pd zaman Nabi Musa dan bahwa Hadirat TUHAN YAHUVEH masih melingkupi tabut perjanjian Tersebut dimana Israel belum jatuh dalam dosa. Kemah yg dibentangkan oleh Daud adalah ‘Bait Allah” sementara Tabut Perjanjian menandakan HAdirat ELOHIM didalam Bait/kemah Daud tersebut shingga Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan didalam Kemah tersebut dihadapan Tabut Perjanjian.
Hadirat ELOHIM bukan saja turun, tetapi juga melingkupi Tabut Tersebut sehingga hanya orang” yg ditentukan oleh ELOHIM saja yg dapat mengangkat Tabut tersebut, sedangkan bagi yg tdk layak maka Hadirat ELOHIM akan menyambar orang dengan api yg menghanguskan bagi setiap orang yg dengan lancang memegang Tabut Perjanjian tersebut tanpa seizin ELOHIM. (contohnya : Uza yg mati tersambar oleh Api ELOHIM yg menandakan hadirat-Nya).
saat itu yg disebut bait Allah adalah Kemah yg dibentangkan Daud utk meletakkan Tabut Perjanjian karena memang Bait Allah yg ditentukan baru akan dibangun oleh Raja Salomo anak Raja Daud dikemudian hari.
c2. Boleh tahu ayat pendukung dari pernyataan anda “tetapi apabila Hadirat TUHAN meninggalkan Bait Allah tersebut, maka meskipun tabut perjanjian-Nya tertinggal maka penyembahan umat Israel hanyalah penyembahan terhadap Tabut yg kosong yang tidak lagi menyatakan kehadirat TUHAN ketika israel jatuh dalam dosa mereka.”?
1 Raja-raja 9:7-8 maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa. Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?
Ketika Salomo jatuh dalam dosa penyembahan berhala karena istri”nya, maka TUHAN tdk lagi menyatakan hadirat-Nya didalam Bait Suci-Nya dimana kepada salomo lagi secara langsung, tetapi dengan prantaraan Nabi yg diutus-Nya utk menyampaikan Nubuta terhadap salomo dan keturunannya.
2Tawarikh 12:5 Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Akupun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak.”
2Tawarikh 24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!”
Ketika Bait Allah yg dibangun oleh Raja Salomo itu diruntuhkan oleh Jendral Titus, pada Zaman YAHSHUA di dunia ini, tdk diceritakan apakah masih ada Tabut Perjanjian TUHAN didalam Bait Allah dimana Yahshua Mengajar, juga tdk diketahui ada dimana Tabut Perjanjian tersebut ketika tentara Romawi dibawah pimpinan Jendral Titus menghancurkan Bait Allah yg dibangun oleh Raja Salomo tersebut.
Demikian, jawaban saya dan terimakasih atas waktunya. Halleluyah Puji nama YAHSHUA.
[link] Shalom Indah,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi apakah Gereja Katolik menyembah berhala dengan adanya patung-patung yang ada di dalam gereja atau tidak. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
1. Ketika saya bertanya “apakah anda menyetujui adanya patung-patung dan gambar-gambar di dalam gereja Lutheran?” anda menjawab “Mungkin ya, bila itu tak lebih dari sekedar simbol yg menandakan bahwa itu adalah sebuah bangunan gereja.” Dan ketika saya bertanya apakah gereja Lutheran berhala atau tidak, maka anda menjawab “Maaf pak, saya tidak berhak menghakimi gereja. karena Penghakiman sepenuhnya adalah milik YAHSHUA HAMASIACH kita.“
Dari beberapa pernyataan anda di atas, sebenarnya anda memakai standar ganda dalam menilai gereja. Terhadap Gereja Katolik anda dapat langsung menghakimi bahwa Gereja Katolik menyembah berhala karena adanya patung-patung yang ada di dalam gereja Katolik dan terhadap gereja Lutheran, anda mengatakan bahwa anda tidak mau menghakimi gereja, karena penghakiman sepenuhnya adalah milik Tuhan. Dengan pemikiran yang sama, maka seharusnya anda juga tidak berhak untuk menghakimi Gereja Katolik dan jangan mengatakan bahwa Gereja Katolik menyembah berhala, karena penghakiman sepenuhnya adalah milik Tuhan.
2. Dari pernyataan anda, maka sebenarnya anda tidak berkeberatan kalau patung atau gambar di dalam gereja, asal tidak menyembah patung atau gambar tersebut. Hal ini tercermin dari jawaban anda “benar. dan patung itu tak lebih dari sekedar hiasan/karya seni manusia yg dikarunia talenta khusus utk memuliakan ELOHIM sang Pencipta dari si tukang seni tsb. (bagi gereja” yg sdh terlanjur membuat/mendirikan patung” tersebut). tetapi alangkah baiknya apabila gereja yang hendak/sedang dibangun tdk pelu membuat patung apapun sebagai suatu hiasan didalam ataupun dilingkungan sekitar gereja baru tsb.“
Dengan demikian, anda tidak mempermasalahkan keluaran 20:4, yang mengatakan “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.” Jadi, sampai tahap ini, kita mempunyai pendapat yang sama, karena Gereja Katolik juga menginterpretasikan bahwa tidak menjadi masalah untuk membuat patung atau gambar yang dapat membantu umat dalam beribadah. Yang anda permasalahkan sekarang adalah masalah menyembah.
3. Anda mengatakan “Saya tdk belum tahu bagaimana tatacara ibadah gereja Lutheran yg masih menggunakan patung” tertentu jadi saya tdk bisa memberikan komentar/jawaban disini.” Di Amerika sendiri, cara ibadah gereja Lutheran berbeda-beda. Semakin konservatif, maka cara ibadahnya menjadi mirip sekali dengan cara beribadah umat Katolik. Coba anda melihat lagi video yang saya berikan. Kalau anda tidak dapat, silakan melihatnya di Youtube (silakan klik). Ini adalah suatu fakta, bahwa mereka juga mempunyai ibadah yang hampir sama dengan Gereja Katolik, yang bahkan mempunyai bacaan mingguan yang sama. Mereka mengarak salib Kristus yang mempunyai Tubuh Kristus (korpus) ke Altar, mendupai altar yang ada salib dengan korpus, menerima Tubuh Kristus dalam bentuk hosti, dll. Dengan gambaran ini, dapatkah anda memberikan penilaian, apakah yang terjadi dalam gereja Lutheran adalah penyembahan berhala? Apakah yang terjadi di dalam Gereja Katolik adalah berhala? Kalau penilaian anda terhadap apa yang terjadi di dalam gereja Lutheran dan Gereja Katolik berbeda, dapatkah anda menerangkan letak perbedaannya dan parameter dari penilaian anda?
4. Mari sekarang kita membahas tentang “menyembah”. Anda mengatakan “b2. Mengapa saudara-saudara Yusuf bersembah sujud kepada Yusuf? (lih. Kej 43:28)?
Q : saudara” Yusuf melakukan sujud kepada Yusuf sbg bentuk Penghormatan kepada orang yg mempunyai jabatan tinggi. (dan bukan Pengagungan/Pemujaan/Penyembahan) dan memang begitulah cara bangsa Israel dalam cara memberikan hormat kepada yg lebih tinggi dari orang yg dihormatinya.“
a. Keluaran 20:4 telah dibahas di point 2, di mana anda sendiri menyetujui bahwa pembuatan patung dan gambar tidak menjadi masalah, sejauh tidak disembah. Dan point 4 ini adalah membahas apakah tindakan menunduk, berlutut adalah merupakan penyembahan atau dapat juga menjadi tindakan penghormatan. Dari jawaban anda sendiri, sebenarnya anda menyetujui bahwa sujud yang dilakukan oleh Yusuf kepada Yakub (Kej 48:12) dan sujud saudara-saudara Yusuf kepada Yusuf (Kej 43:28) dapat anda terima dan tidak melanggar Kel 20:5. Hal ini anda tuliskan sebagai berikut “Q : Bapak memutuskan Kel.20:5 dari keluaran 20:1-4.
Yusuf maupun saudara-saudaranya tdk melanggar keluaran tsb, karena mereka melakukan penghormatan dan bukan Pemujaan/penyembahan/Pengagungan kepada pribadi baik Yakub ataupun Yusuf. dan mereka tdk menganggap Yakub/yusuf sbg ELOHIM itu sangat jelas.“
Dari sini, kita dapat melihat, bahwa tidak semua tindakan menunduk, bersujud, adalah merupakan tindakan penyembahan, namun merupakan tindakan penghormatan. Ini dilakukan oleh Yusuf kepada Yakub dan saudara-saudara Yusuf kepada Yusuf, dan hal ini dilakukan juga dalam tradisi Jawa maupun tradisi yang lain, yang melakukan “sungkeman“. Di dalam teologi, kita mengenal istilah “dulia“, yaitu penghormatan, yang ditujukan bukan kepada Tuhan. Sedangkan penghormatan kepada Tuhan adalah “latria” atau worship / penyembahan.
b. Jadi, kalau diterapkan dengan apa yang terjadi di dalam Gereja Katolik, maka kita melihat adanya penghormatan (dulia) kepada para santa-santo dan Maria, dan penyembahan (Latria) kepada Yesus yang adalah Tuhan. Penghormatan (dulia) ini dapat dimanifestasikan dengan berdoa bersama dengan orang-orang kudus. Sedangkan penyembahan yang dilakukan oleh umat Katolik terjadi terutama pada setiap perayaan Ekaristi. Dan fokus pada perayaan Ekaristi bukanlah pada santa-santo maupun bunda Maria, namun hanya kepada Yesus. Kita dapat melihat doa-doa yang dipanjatkan dalam doa selama perayaan Ekaristi.
5. Kalau anda masih tidak menerima konsep di atas, maka mengikuti argumentasi anda, mungkin perlu direnungkan bahwa di dalam gereja-gereja non-Katolik juga terjadi penyembahan kepada salib (tanpa tubuh Kristus), karena umat bernyanyi (yang merupakan bentuk doa) menghadap ke depan, di mana terdapat salib. Atau, kita juga melihat adanya gambar-gambar Yesus diproyeksikan dengan komputer proyektor bersama-sama dengan text nyanyian. Bukankah, dengan argumentasi yang anda pakai, maka umat gereja non-Katolik juga menyembah berhala, karena bernyanyi menghadap slide yang diproyeksikan dengan gambar-gambar Yesus, lilin, dll? Dapatkah anda menjelaskan perbedaan antara apa yang terjadi dengan praise and woship di depan kayu salib atau slide bergambar Yesus, lilin, dll, dengan apa yang terjadi di dalam Gereja Katolik?
Demikian apa yang dapat saya sampaikan untuk topik diskusi ini. Semoga dapat berguna bagi kita berdua dan juga berguna bagi pembaca katolisitas.org.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom saudaraku Indah, mungkin saya akan sedikit saja memberi komentar tentang hal ini.
Indah :
1 Raja-raja 9:7-8 maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa. Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?
Ketika Salomo jatuh dalam dosa penyembahan berhala karena istri”nya, maka TUHAN tdk lagi menyatakan hadirat-Nya didalam Bait Suci-Nya dimana kepada salomo lagi secara langsung, tetapi dengan prantaraan Nabi yg diutus-Nya utk menyampaikan Nubuta terhadap salomo dan keturunannya.
2Tawarikh 12:5 Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Akupun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak.”
2Tawarikh 24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!”
Ketika Bait Allah yg dibangun oleh Raja Salomo itu diruntuhkan oleh Jendral Titus, pada Zaman YAHSHUA di dunia ini, tdk diceritakan apakah masih ada Tabut Perjanjian TUHAN didalam Bait Allah dimana Yahshua Mengajar, juga tdk diketahui ada dimana Tabut Perjanjian tersebut ketika tentara Romawi dibawah pimpinan Jendral Titus menghancurkan Bait Allah yg dibangun oleh Raja Salomo tersebut.
Demikian, jawaban saya dan terimakasih atas waktunya. Halleluyah Puji nama YAHSHUA.
Budi :
inti dari pernyataan diatas itu adalah tentang ‘ALLAH’ meninggalkan bangsaNYA. menurut pemahaman saya yang terbatas ini, saya melihat adanya ketidakcocokan antara praktek berdoa yang dilakukan GEREJA KATOLIK di depan patung dengan ayat – ayat di atas.
karena kita umat KATOLIK tidak pernah menganggap bahwa patung itu ada roh ALLAHnya dan ketika ALLAH tidak berkenan kemudian ALLAH meninggalkan patung tersebut. karena patung itu sendiri adalah alat untuk membuat kita lebih fokus. sama seperti kita memiliki foto saudara di dompet kita. Ketika kita rindu, kita melihat foto itu dan mengingat – ingat masa – masa bersama dengan saudara kita di foto itu. Jadi yang dikenang adalah saudara kita, bukan fotonya. sama seperti orang KATOLIK berdoa, berdoa kepada TUHAN, bukan kepada patung.
Demikianlah komentar yang bisa saya berikan. tapi sekali lagi saya SALUT dengan cara diskusi anda yang penuh kasih dibandingkan dengan saudara SHERLY yang cenderung menjelek-jelekkan. dengan argumentasi anda, membuat saya jauh lebih mengenal kekayaan GEREJA KATOLIK.
TUHAN YESUS memberkati dan BUNDA MARIA selalu senantiasa membawa anda ke putraNYA.
Shalom Indah Yulianti,
2. Tentang berdoa yang diulang:
a. Ketika saya memberikan pernyataan “Lihatlah, yang terberkati Ibu Teresa dari Kalkuta, yang senantiasa menerima Ekaristi, adorasi, berdoa rosario setiap hari.” maka anda menjawab “Mother Theresa dikenal dan dihormati serta dicintai orang banyak bukan karena : doa rosarionya, atau adorasi, ataupun ekaristi yg dilakukan tiap hari tetapi oleh KASIH nya yg diwujudkan scr nyata dalam melayani dan menjangkau orang” yg disisihkan masyarakat umum yg memandang mereka sbg orang” hina. (sampah masyarakat).” Justu saya ingin memberikan hubungan antara pelayanan kasih dari Ibu Teresa dengan spiritualitasnya. Apa yang ada di dalam akan dimanifestasikan keluar, atau apa yang menjadi spiritualitas seseorang akan dimanifestasikan keluar. Mungkin beberapa cuplikan dari kata-kata yang terberkati Bunda Teresa dapat menyingkapkan spiritualitasnya yang menguatkan dia dalam karya kerasulannya.
“Perpetual adoration with exposition needs a great push.”
“Jesus has made Himself the Bread of Life to give us life. Night and day, He is there. If you really want to grow in love, come back to the Eucharist, come back to that Adoration.”
“Our lives must be woven around the Eucharist…fix your eyes on Him Who is the light; bring your hearts close to His Divine Heart; ask Him to grant you the grace of knowing Him, the love of loving Him, the courage to serve Him. Seek Him fervently.”
“Through Mary the cause of our joy you discover that no where on earth are you more welcomed, no where on earth are you more loved, than by Jesus, living and truly present in the Most Blessed Sacrament… He is really there in Person waiting just for you.”
“We cannot separate our lives from the Eucharist; the moment we do, something breaks. People ask, ‘Where do the sisters get the joy and energy to do what they are doing?’ The Eucharist involves more than just receiving; it also involves satisfying the hunger of Christ. He says, ‘ Come to Me.’ He is hungry for souls.”
“It was not until 1973, when we began our daily Holy Hour that our community started to grow and blossom… In our congregation, we used to have adoration once a week for one hour, and then in 1973, we decided to have adoration one hour every day. We have much work to do. Our homes for the sick and dying destitute are full everywhere. And from the time we started having adoration every day, our love for Jesus became more intimate, our love for each other more understanding, our love for the poor more compassionate, and we have double the number of vocations. God has blessed us with many wonderful vocations. The time we spend in having our daily audience with God is the most precious part of the whole day.”
“Our hours of adoration will be special hours of reparation for sins, and intercession for the needs of the whole world, exposing the sin-sick and suffering humanity to the healing, sustaining and transforming rays of Jesus, radiating from the Eucharist.”
“Our holy hour is our daily family prayer where we get together and pray the Rosary before the exposed Blessed Sacrament, the first half hour, and the second half hour we pray in silence.”
“When you look at the crucifix, you understand how much Jesus loved you. When you look at the Sacred Host you understand how much Jesus loves you now. This is why you should ask your parish priest to have Perpetual Adoration in your parish. I beg the Blessed Mother to touch the hearts of all parish priests that they may have Perpetual Eucharistic Adoration in their parishes, and that it may spread throughout the entire world.”
“The time you spend with Jesus in the Blessed Sacrament is the best time you will spend on earth. Each moment that you spend with Jesus will deepen your union with Him and make your soul everlastingly more glorious and beautiful in Heaven, and will help bring about everlasting peace on earth.”
Inilah sebabnya, ketika dia diundang untuk membuka rumah ordo cinta kasih di suatu negara dengan persyaratan tidak boleh membawa pastor, maka dengan tegas dia menolak, karena sumber kekuatan dari pelayanannya adalah Sakramen Ekaristi. Karena tanpa pastor berarti tidak ada Sakramen Ekaristi, maka dia dan suster-susternya tidak mempunyai kekuatan untuk melayani orang-orang miskin dengan sukacita. Kita melihat hubungan yang jelas antara spiritualitas seseorang dengan apa yang dilakukannya. Dan Mother Teresa juga berdoa rosario setiap hari serta menuliskan buku meditasi rosario dengan judul: “Loving Jesus with the Heart of Mary. Eucharistic Meditations on the Fifteen Mysteries of the Rosary“.
b. Anda mengatakan “Doa Yesus yg diulang sampai 3X dilakukan tdk scr serta merta (spt 3x salam maria) melainkan ada waktu yg Tuhan Yesus gunakan utk dapat menguatkan kembali peran-Nya sbg Mesias.” Apakah ada batasan waktu pengulangan doa, sehingga tidak disebut doa yang sia-sia? Apakah harus ada jeda 1 jam, 30 menit atau berapa menit sehingga suatu doa tidak dikatakan doa berulang? Dan argumentasi anda tentang jeda waktu tidaklah sesuai dengan doa pemungut pajak, yang mengatakan “ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa”, yang didoakan tanpa jeda waktu. Untuk itu anda memberikan penjelasan “Doa si pemungut cukai yg berulang itu ditujukan langsung kepada TUHAN tanpa melalui perantaraan roh Nabi yg suci dan sdh duduk di sorga, pengulangan itu terjadi oleh karena penyesalannya yg sungguh” sehingga dia tdk lagi mampu mengucapkan kata doa yg lainnya sehingga hanya ucapan : Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa. (bukan karena hafalan tetapi itu yg keluar dari hatinya yg paling dlm sbg tanda penyesalan akan dosanya.“
Doa rosario adalah doa yang sungguh Alkitabiah, yang tertulis di Alkitab. Dalam doa rosario, umat Katolik berdoa: Doa Aku Percaya, Doa Bapa Kami, dan Doa Salam Maria. Dan yang terpenting adalah merenungkan kehidupan Yesus dalam peristiwa mulia, sedih, terang, dan mulia. Berikut ini adalah pemaparan akan doa Salam Maria yang sangat Alkitabiah.
Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu: “Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” (Lk 1:28)
Dalam doa Maria bahasa Inggris: Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Bandingkan dengan RSV “And he came to her and said, “Hail full of Grace, the Lord is with you!“
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus: “lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” (Lk 1:42).
Santa Maria Bunda Allah: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Lk 1:43).
Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.: “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yak 5:16). “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Ef 4:16). Jadi, kalau semua umat Alllah adalah hidup, walaupun tidak berada di dunia ini dan kita harus saling mendoakan, maka adalah sudah seharusnya kita memohon agar Bunda Maria (yang telah dibenarkan oleh Allah dan pasti telah berada di Sorga) mendoakan kita semua yang masih mengembara di dunia ini.
Silakan menunjukkan kesalahan dari doa-doa tersebut. Apakah berdoa berulang-ulang dari ayat-ayat di Alkitab tidak diperbolehkan? Apakah dengan demikian seseorang yang menghafalkan ayat-ayat Alkitab juga salah, karena dalam prosesnya dia juga mengulang-ulang ayat yang ingin dihafal? Apakah mengucapkan doa hafalan adalah salah dan apakah ada ayatnya? Bagaimana dengan doa yang diajarkan Yesus sendiri, yaitu doa Bapa Kami? Apakah mengulang-ulang doa Bapa Kami salah? Apakah dengan demikian bernyanyi lagu pujian juga salah, karena menyanyikan lagu (yang sering diambil dari Mazmur) telah dihafalkan sebelumnya? Bukankah umat Kristen sering bernyanyi lagu-lagu penyembahan yang sama? Apakah bedanya dengan doa rosario? Bukankah doa rosario malah lebih Alkitabiah, karena mengulang doa yang tertulis di Alkitab?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom pak Tay, terimakasih utk kesempatan yg diberikan buat saya menyampaikan pendapat saya di sini.
2.a copas => ” Justu saya ingin memberikan hubungan antara pelayanan kasih dari Ibu Teresa dengan spiritualitasnya. Apa yang ada di dalam akan dimanifestasikan keluar, atau apa yang menjadi spiritualitas seseorang akan dimanifestasikan keluar.
Q : Kalau demikian kenapa begitu sedikitnya dari jumlah umat katolik yg begitu besar jumlahnya dalam setiap paroki/stasi/kring ygmana mereka mau dan rela untuk meneladan pelayanan kasih Mother Theresa terhadap orang” yg dikatakan tersisih. jangankan menjangkau yg tersisih tersebut sedangkan ketika/seringkali berpapasan dg orang” yg berangkat/pulang dengan berjalan kaki dari gereja katolik yg sama banyak sekali mereka yg termasuk mampu dlm memberi tumpangan ternyata Tidak melakukan hal yg sederhana tsb. (ini contoh kongkret yg sering saya jumpai ketika saya masih beribadah di gereja katolik).
copas => Apa yang ada di dalam akan dimanifestasikan keluar, atau apa yang menjadi spiritualitas seseorang akan dimanifestasikan keluar.
Q : Untuk mother Theresa, memang tidak dipungkiri bahwa Iman beliau nampak dan ditampilkan dengan mewujudkan dalam perbuatan yaitu pelayanan kasih sebagaimana masih diteruskan oleh para suster biarawati dalam kongregasi beliau.
Sedangkan untuk sebagian besar orang-orang katolik dimana mereka dg rajin melakukan : ekaristi/adorasi/doa rosario yg dilakukan dg rutin belum tentu mau/rela melakukan hal yg sama spt mother theresa. biasanya dipilih-pilih apakah itu sesama orang gereja katolik atau bukan.
(disini hanya dibutuhkan ke “Rela” an dan kerendahan hati utk membantu orang lain yg membutuhkan dan ingat jangan memandang muka/agama/latar belakangnya ketika melakukan tindakan Kasih tsb).
Mother theresa memang memberikan penekanan/mengingatkan kepada kita akan arti penting dari : Penyembahan (Adorasi),Penerimaan Ekaristi Suci (Perjamuan kudus) dan sbg Peringatan akan Korban tubuh & darah YAHSHUA di atas kayu salib sebagai kekuatan rohani kita dalam menghadapi segala situasi yg berusaha mendesak iman/keyakinan/pengharapan kita yg ditujukan hanya kepada ABBA YAHUVEH. tetapi tdk ada penekanan untuk oranglain melakukan rosario scr khusus spt yg dilakukan beliau.
Sedangkan doa rosario yg dilakukan beliau adalah karena itu yg beliau terima dari pengajaran iman gereja katolik dimana beliau belajar, dan beliau menuliskan buku itu sbg bentuk penghormatan & kekaguman beliau akan ketabahan hati seorang ibu yg bernama Maria yg melahirkan sang MESIACH juru selamat dunia.
b1.Apakah ada batasan waktu pengulangan doa, sehingga tidak disebut doa yang sia-sia?
Q : Tidak ada yang dapat membatasi waktu doa kita, kecuali kita sendiri yg membatasinya.
Dan tdk ada doa yg sia-sia apabila doa itu dilakukan dg melibatkan seluruh kehidupan kita : Panca indera kita, hati kita, jiwa kita dan roh kita dalam memuji dan memuliakan TUHAN YAHUVEH sbg ucapan syukur kita kepada-Nya dan bukan memuliakan yg lain selain ABBA YAHUVEH didalam nama putera terkasih-Nya YAHSHUA HAMASIACH. (jadi bukan doa yg ditujukan kepada pribadi lain yg tdk punya kuasa di sorga maupun di bumi ini, dan doa yg dilakukan dg kata” doa yg berulang” hanya sbg hafalan di mulut saja tanpa melibatkan seluruh hidup kita dihadapan-Nya).
b2. Apakah harus ada jeda 1 jam, 30 menit atau berapa menit sehingga suatu doa tidak dikatakan doa berulang?
Q : Tdk ada keharusan jeda waktu utk melakukan satu doa ke doa yg lain, tetapi kadangkala terjadi bahwa ketika kita sungguh masuk dlm hadirat TUHAN dalam doa pribadi yg sungguh” melibatkan seluruh hidup kita, tanpa kita sadari ada jeda waktu yg terbilang agak lama dimana kita tdk mampu mengucapkan kata” doa lagi oleh karena suatu hal yang melibatkan seluruh panca indera kita sehingga tdk dapat mengungkapkan betapa : Bersyukurnya atau sedihnya / Gembiranya pd saat itu yg tdk dpt kita ungkapkan dlm kata” doa.
Doa yang dilakukan oleh Tuhan YAHSHUA di taman Getsemani sangat” berbeda dengan doa rosario yg dilakukan oleh umat katolik.
(Saya rasa anda mengetahui akan hal ini, tetapi bila anda pura” tdk mengerti maka anda telah menipu diri sendiri tentang bagaimana berdoa yg berkenan kepada ABBA YAHUVEH).
b3. copas : Silakan menunjukkan kesalahan dari doa-doa tersebut.
Q : saya tdk berhak menghakimi kesalahan orang lain karena penghakiman sepenuhnya adalah milik YAHSHUA HAMASIACH.
Yakobus 5:16 “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Baiklah disini saya berfokus dari kata : “Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati”. (apakah di Alkitab=INJIL-NYA ada tertulis demikian ?) Yakobus 5:16 itu berlaku bagi kita yg masih hidup di dunia ini.
contoh : saling mengakui dosa/pelanggaran kita kepada siapa kita berbuat salah, mendoakan orang yg telah berbuat salah/jahat pd kita. didalam Doa “Bapa Kami” ini sudah masuk dalam kata : “Ampunilah kesalahan (dosa) kami, seperti kami pun mengampuni yg bersalah kpd kami”.
supaya kamu sembuh => disembuhkan dari akar kepahitan/hati yg terluka oleh karena perbuatan oranglain yg tdk menyenangkan/merugikan kita.
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
siapakah orang yg benar yg dimaksud dalam ayat ini ? menurut saya : bukan berbicara tentang Bunda MAria atau para santo/santa yg sdh berada di sorga.
orang benar = Orang yg dibenarkan oleh kasih karunia TUHAN dalam darah YAHSHUA bagi kita yg percaya akan pengorbanan-Nya. (setiap orang, bisa saya dan juga bapak Tay bila mau menerima dg sepenuhnya Darah YAHSHUA sbg satu”nya Penebus dan pengantara kita kepada ABBA YAHUVEH maka kita termasuk orang” yg dibenarkan oleh kasih karunia-Nya).
Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
(Iman bahwa keselamatan hanya ada didalam nama YAHSHUA HAMASIACH, dan bukan dg perantaraan Bunda Maria / para santa/santo).
Roma 5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
(Dibenarkan oleh Darah YAHSHUA dan bukan darah bunda Maria/santa/santo/para kudus lain)
b4. copas : “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Ef 4:16)
Indah : Efesus 4 1-16 => berbicara tentang kesatuan jemaat TUHAN yang masih sama-sama hidup didunia ini, dan meskipun tiap jemaat diberikan karunia yg berbeda-beda tetapi mereka adalah para pekerja/pelayan pemberita INJIL bagi kemuliaan ABBA YAHUVEH dalam nama putera terkasih-Nya yaitu YAHSHUA HAMASIACH.
(untuk macam” karunia roh dari TUHAN ada di 1 korintus 12 :1-31)
b5. pak Tay : Apakah berdoa berulang-ulang dari ayat-ayat di Alkitab tidak diperbolehkan?
indah : Tergantung apa tujuan/motivasinya bapak dalam pengulangan ayat” Alkitab tersebut. boleh dan tidak boleh bukankah kita diberi akal sehat membedakan mana yg baik dan benar dengan yg tdk baik dan tdk benar. (bukankah ada Hati Nurani kita yg diberikan TUHAN sbg rambu” bagi hidup kita).
b6. pak Tay : Apakah dengan demikian seseorang yang menghafalkan ayat-ayat Alkitab juga salah, karena dalam prosesnya dia juga mengulang-ulang ayat yang ingin dihafal?
indah : menghafalkan ayat-ayat Alkitab tdk salah bahkan itu perlu karena akan datang waktunya bahwa ALKITAB=INJIL akan dibatasi/dimusnahkan supaya manusia tdk lagi mengenal kebenaran FIRMAN TUHAN. (nah disitulah nanti kita berperan sbg suratan Firman TUHAN yg sungguh nyata dan terbuka menjadi para pelaku Firman TUHAN agar menjadi kesaksian nyata bagi manusia yg belum mengenal YAHSHUA sang MASIACH satu-satunya)
pak Tay : Apakah mengucapkan doa hafalan adalah salah dan apakah ada ayatnya?
indah : lihat jawaban saya di b5.
pak Tay : Bagaimana dengan doa yang diajarkan Yesus sendiri, yaitu doa Bapa Kami?
indah : Doa yg sempurna, karena TUHAN sendiri yang mengajarkan kepada kita tentang bagaimana kita berdoa yang baik dan berkenan kepada-Nya.
Pak Tay : Apakah mengulang-ulang doa Bapa Kami salah?
indah : kembali kepada motivasi/tujuan pribadi bapak, untuk apa bapak mengulang” doa “Bapa Kami” tersebut.
pak Tay : Apakah dengan demikian bernyanyi lagu pujian juga salah, karena menyanyikan lagu (yang sering diambil dari Mazmur) telah dihafalkan sebelumnya?
indah : tentang bernyanyi lagu pujian, andalah yg menyatakan demikian.
pak Tay : Bukankah umat Kristen sering bernyanyi lagu-lagu penyembahan yang sama?
indah : ya iyalah, kalau dalam ibadah kita nyanyinya beda dg orang lain yg hadir pada saat itu apa gak aneh ?
misal : lagu yg dinyanyikan adalah : kumasuk ruang mahakudus, eh.. bapak nyanyi sendiri lagu : Yesus yg termanis. kan gak konek pak.
pak Tay : Apakah bedanya dengan doa rosario?
indah : jelas beda. karena nyanyian pujian itu ditujukan hanya kepada TUHAN YAHUVEH dalam nama YAHSHUA, sedangkan doa rosario berfokus pada bunda Maria meskipun disana disisipkan doa Bapa Kami, pengakuan Iman Rasuli, dan kemuliaan.
pak Tay : Bukankah doa rosario malah lebih Alkitabiah, karena mengulang doa yang tertulis di Alkitab?
indah : Alkitabiah ? Apakah bunda Maria mengajarkan doa ini ketika beliau masih hidup di dunia?, apakah 12 rasul yg dipilih YAHSHUA juga diajarkan doa ini oleh bunda MAria ?
Kalau memang selama hidupnya bunda Maria tidak mengajarkan doa ini, lalu kenapa umat katolik melakukannya bahkan sangat” mencintai doa roasario ini daripada doa Bapa Kami yg diajarkan oleh YAHSHUA sendiri ketika IA masih ada dalam keadaan sbg manusia jasmaniah. Bukankah dengan demikian tanpa disadari semua umat katolik bahwa doa rosario mau menandingi doa “Bapa Kami” yang diajarkan oleh YAHSHUA sendiri.
Kecintaan umat katolik kepada bunda Maria dengan doa rosarionya melebihi rasa cinta mereka kepada Tuhan YAHSHUA sendiri.(inilah yg tdk pernah disadari oleh umat katolik).
Demikian pendapat saya. dan terimakasih atas kesempatannya.
pujilah TUHAN hai segala mahkluk ciptaan-Nya. Halleluya
[link] Shalom Indah,
Terima kasih atas tanggapannya dalam diskusi apakah doa berulang salah. Mari kita melanjutkan diskusi kita.
1. Tentang Bunda Teresa dari Kalkuta. Saya memberikan argumentasi bahwa Bunda Teresa mempunyai spiritualitas Ekaristi, melakukan adorasi dan rosario setiap hari. Kedalaman spiritualitas ini menghasilkan buah-buah yang limpah, seperti yang telah diakui oleh semua orang. Kemudian anda memberikan tanggapan “Kalau demikian kenapa begitu sedikitnya dari jumlah umat katolik yg begitu besar jumlahnya dalam setiap paroki/stasi/kring ygmana mereka mau dan rela untuk meneladan pelayanan kasih Mother Theresa terhadap orang” yg dikatakan tersisih. jangankan menjangkau yg tersisih tersebut sedangkan ketika/seringkali berpapasan dg orang” yg berangkat/pulang dengan berjalan kaki dari gereja katolik yg sama banyak sekali mereka yg termasuk mampu dlm memberi tumpangan ternyata Tidak melakukan hal yg sederhana tsb. (ini contoh kongkret yg sering saya jumpai ketika saya masih beribadah di gereja katolik).“
a. Setiap orang mempunyai porsi masing-masing dalam meneladani Yesus dan mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mewujudkan kasihnya kepada Yesus. Tidak semua orang dapat menjadi Ibu Teresa dari Kalkuta. Namun, setiap orang dipanggil untuk menjadi kudus, seperti yang telah dicontohkan oleh para santa-santo, termasuk Ibu Teresa. Kalau anda ingin mengatakan bahwa umat Katolik tidak menjangkau orang-orang tersisih, maka dapatkan anda memberikan datanya? Organisasi Katolik banyak sekali memberikan sumbangan kepada orang-orang yang tersisih dan yang membutuhkan, belum terhitung pelayan di bidang pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, panti jompo, dll.
Di dalam skala paroki, tentu saja pengalaman yang anda ceritakan memang dapat saja terjadi, bahwa ada sebagian umat dari Gereja Katolik mungkin tidak memberikan tumpangan kepada umat yang membutuhkan. Ini adalah sesuatu yang perlu diperbaiki. Ini adalah kecenderungan yang sering muncul ketika kita berada di dalam komunitas yang besar. Dan hal ini dapat terjadi di gereja mana saja, entah dalam bentuk kurang memperhatikan anggota gereja maupun kurang dapat hidup kudus, sehingga menjadi batu sandungan bagi sesama.
b. Anda mengatakan “Untuk mother Theresa, memang tidak dipungkiri bahwa Iman beliau nampak dan ditampilkan dengan mewujudkan dalam perbuatan yaitu pelayanan kasih sebagaimana masih diteruskan oleh para suster biarawati dalam kongregasi beliau. Sedangkan untuk sebagian besar orang-orang katolik dimana mereka dg rajin melakukan : ekaristi/adorasi/doa rosario yg dilakukan dg rutin belum tentu mau/rela melakukan hal yg sama spt mother theresa. biasanya dipilih-pilih apakah itu sesama orang gereja katolik atau bukan.
(disini hanya dibutuhkan ke “Rela” an dan kerendahan hati utk membantu orang lain yg membutuhkan dan ingat jangan memandang muka/agama/latar belakangnya ketika melakukan tindakan Kasih tsb).“
Di sini, kita melihat bahwa orang yang melakukan spiritualitasnya dengan sungguh-sungguh (termasuk Ekaristi setiap hari, Pengakuan Dosa setiap minggu/setiap hari, Adorasi setiap hari, rosario setiap hari) menampakkan buah-buah yang baik. Nilailah ajaran Gereja Katolik dari orang-orang yang menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik dan bukan pada orang-orang yang tidak menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Kalau ada orang-orang yang melakukan Ekaristi, adorasi dan doa rosario, namun tidak menampakkan buah-buah pelayanan yang baik, maka tidak berarti bahwa bahwa Ekaristi, adorasi, dan rosarionya yang salah, namun kesalahan ada pada orang tersebut. Bukanlah kesalahan dokter kalau seorang pasien sakit lagi karena tidak mematuhi larangan yang diberikan oleh dokter. Dan kenyataan yang sama tidak dapat dipungkiri, juga terjadi pada umat gereja-gereja non-Katolik, yang sebagian tidak menampakkan buah-buah kasih, walaupun setiap hari membaca Alkitab dan setiap minggu pergi ke gereja.
c. Anda mengatakan “Mother theresa memang memberikan penekanan/mengingatkan kepada kita akan arti penting dari : Penyembahan (Adorasi),Penerimaan Ekaristi Suci (Perjamuan kudus) dan sbg Peringatan akan Korban tubuh & darah YAHSHUA di atas kayu salib sebagai kekuatan rohani kita dalam menghadapi segala situasi yg berusaha mendesak iman/keyakinan/pengharapan kita yg ditujukan hanya kepada ABBA YAHUVEH. tetapi tdk ada penekanan untuk oranglain melakukan rosario scr khusus spt yg dilakukan beliau.” Silakan melihat diskusi ini (silakan klik) yang membuktikan bahwa perayaan Ekaristi bukan sekedar simbol, namun Yesus hadir secara istimewa (Tubuh, Jiwa, dan ke-Allahan-Nya). Dan tentu saja, kita tidak perlu memperdebatkan bahwa Ibu Teresa percaya akan Yesus yang hadir secara nyata dalam setiap perayaan Ekaristi. Saya telah memberikan informasi, bahwa beliau membuat buku tentang “meditasi rosario” (silakan klik). Kalau dia tidak menekankan pentingnya berdoa rosario, mengapa dia mengarang buku tersebut? Dia mengatakan “Dengan berdoa rosario secara sungguh-sungguh, maka kita mengalami lagi kehidupan Kristus” (sumber – silakan klik).
Bunda Teresa juga yang melakukan dan menyarankan untuk berdoa rosario setiap hari. Ini dilakukannya dapat setiap perjalanan dan pelayanannya. Di rumah ordo cinta kasih, setiap hari orang akan mendengar para suster dengan mengerjakan tugas, seperti memasak, mencuci, melayani, sambil berdoa rosario. Ibu Teresa mengatakan bahwa Rosario adalah doa meditasi yang menjadi sumber cahaya dan inspirasi baginya dan menjadi doanya setiap hari. Meditasi yang dibuatnya dapat dibaca dalam bukunya “Rosary Meditations from Mother Teresa of Calcuta” – Loving Jesus with the heart of Mary. Dengan berdoa rosario, berdoa bersama Bunda Maria, akan membawa seseorang lebih dekat kepada Yesus.
d. Anda mengatakan “Sedangkan doa rosario yg dilakukan beliau adalah karena itu yg beliau terima dari pengajaran iman gereja katolik dimana beliau belajar, dan beliau menuliskan buku itu sbg bentuk penghormatan & kekaguman beliau akan ketabahan hati seorang ibu yg bernama Maria yg melahirkan sang MESIACH juru selamat dunia.“
Jadi, menurut anda, berdoa rosario, seperti yang dilakukan oleh Ibu Teresa dan suster-susternya, serta didoakan oleh umat Katolik, apakah doa yang salah atau benar? Pusat doa rosario adalah Kristus sendiri, yang menjadi fokus meditasi dari doa rosario. Kalau anda mau, silakan anda membeli buku karangan Ibu Teresa tersebut dan membacanya secara lengkap. Menurut anda, buku karangan Ibu Teresa tentang meditasi rosario adalah hanya sebagai bentuk penghormatan dan kekaguman beliau akan Maria dan namun Ibu Teresa tidak mempunyai keinginan agar semua orang dapat berdoa rosario dengan baik? Jadi, untuk apakah meditasi misteri-misteri yang dijabarkan di dalam buku tersebut?
Saya memberikan contoh Ibu Teresa yang setiap hari berdoa rosario untuk menjawab anda yang mengatakan bahwa berdoa berulang, termasuk rosario adalah salah. Saya rasa, dengan bukti-bukti di atas, telah jelas sekali bahwa Ibu Teresa juga mengajarkan agar umat Katolik dapat berdoa rosario secara sungguh-sungguh.
2. Tentang Doa berulang:
Dari beberapa pertanyaan yang saya ajukan dan jawaban anda, maka saya dapat menyimpulkan bahwa:
a. Tidak ada batasan jeda waktu dalam doa yang diulang, kalau doa tersebut didoakan dengan sungguh-sungguh. Hal ini telah dicontohkan oleh Yesus yang berdoa di Taman Getsemani. Anda juga tidak mempermasalahkan doa berulang, karena pemungut cukai juga melakukan doa pengulangan “Tuhan, kasihanilah kami…” Dan anda kemudian membuat kesimpulan “Tergantung apa tujuan/motivasinya bapak dalam pengulangan ayat” Alkitab tersebut.“, ketika saya bertanya bagaimana dengan orang yang berdoa dari ayat-ayat Alkitab.
b. Dari jawaban-jawaban tersebut, maka seharusnya anda tidak mengatakan bahwa umat Katolik salah karena melakukan doa berulang (termasuk doa rosario), karena anda sendiri tidak berkeberatan dengan doa yang berulang sejauh doa tersebut dilakukan dengan hati yang sungguh-sungguh. Dengan demikian, yang anda permasalahkan adalah disposisi hati dan bukan pada doa yang berulang. Dan ini terlihat dari jawaban anda bahwa berdoa dengan mengambil ayat-ayat di Alkitab, yang dilakukan berulang-ulang, dihafal sejauh dilakukan dengan disposisi hati yang baik, adalah sesuatu yang baik. Dan ini diperkuat dengan banyak nyanyian dalam praise and worship (yang merupakan doa) juga dinyanyikan berulang-ulang; seperti menyanyi “Kumasuk ruang maha kudus”, yang diulang berkali-kali; perkataan “kudus, kudus,…” diulang berkali-kali.
3. Tentang doa rosario.
a. Ketika saya bertanya apa perbedaan nyayian yang berulang-ulang di atas dengan doa rosario, anda mengatakan “jelas beda. karena nyanyian pujian itu ditujukan hanya kepada TUHAN YAHUVEH dalam nama YAHSHUA, sedangkan doa rosario berfokus pada bunda Maria meskipun disana disisipkan doa Bapa Kami, pengakuan Iman Rasuli, dan kemuliaan.” Inilah yang menjadi kesalahpahaman dalam memahami doa rosario. Doa rosario adalah berdoa bersama dengan Bunda Maria, dengan pusatnya pada misteri Kristus. Hal ini terlihat dari permenungan peristiwa sedih, gembira, mulia dan terang. Justru dengan merenungkan peristiwa tersebut satu-persatu, kita dibawa pada misteri kehidupan Kristus secara menyeluruh. Doa “Aku Percaya” menyatakan apa yang dipercayai oleh seorang Kristen, doa “Bapa Kami” diajarkan sendiri oleh Kristus, doa “Salam Maria” adalah doa yang Alkitabiah, sedangkan peristiwa-peristiwa permenungan berfokus pada Kristus. Kalau anda mau mencoba membandingkan doa rosario dengan banyak nyanyian di dalam gereja-gereja non-Katolik, maka kita akan melihat sebenarnya doa Rosario adalah lebih Alkitabiah dan lebih dapat merenungkan kehidupan Kristus secara keseluruhan.
Coba kita lihat peristiwa-peristiwa yang direnungkan: Mulai dari peristiwa gembira: Malaikat Gabriel memberikan kabar gembira, kemudian Maria mengunjungi Elizabet, Yesus dilahirkan, Yesus dipersembahkan di bait Allah, Yesus ditemukan di bait Allah. Kemudian disusul dengan peristiwa terang: Yesus dibaptis, Yesus membuat mukjijat pertama di Kana, Yesus berkeliling mengabarkan Kerajaan Allah, Tranfigurasi, Perjamuan Suci. Kemudian dilanjutkan dengan peristiwa sedih: Yesus berdoa di taman Getsemani, Yesus disiksa, Yesus dimahkotai duri, Yesus memikul salib, Yesus mati di kayu salib. Dan peristiwa sedih ini disusul dengan peristiwa mulia: kebangkitan Kristus, Yesus naik ke Sorga, Pentakosta, Maria diangkat ke Sorga, Maria menerima mahkota di Sorga.
Cobalah anda bandingkan peristiwa-peristiwa ini dengan pernyataan anda yang mengatakan “doa rosario berfokus pada bunda Maria“. Doa rosario berfokus pada misteri Kristus, dari Yesus dikandung, karya Kristus, penderitaan Kristus, sampai Yesus dimuliakan. Kalau orang berdoa rosario setiap hari, maka orang tersebut merenungkan setiap peristiwa tersebut, sehingga orang tersebut dapat masuk ke dalam misteri kehidupan Kristus secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat merubah kehidupan orang tersebut menjadi lebih baik. Apakah yang lebih baik daripada meditasi kehidupan Kristus? Bukankah doa tersebut sangat Alkitabiah?
Mungkin ada yang berkeberatan dengan dengan dua peristiwa mulia terakhir. Bunda Maria diangkat ke Sorga adalah menggambarkan bahwa kita semua yang setia sampai pada akhirnya (seperti Bunda Maria) juga akan diangkat ke Sorga dan kemudian menerima mahkota abadi di Sorga, yaitu kebahagiaan kekal di dalam Kerajaan Sorga. Jadi ini adalah suatu pengharapan akan kehidupan kekal. Rasul Paulus mengatakan “Dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Fil 3:14).
b. Ketika saya bertanya apa kesalahan doa rosario, terutama bagian Salam Maria, anda menjawab “saya tdk berhak menghakimi kesalahan orang lain karena penghakiman sepenuhnya adalah milik YAHSHUA HAMASIACH.” Kalau demikian, anda juga tidak perlu menghakimi bahwa apa yang dilakukan oleh Gereja Katolik adalah salah, dan biarkan Tuhan yang menghakimi. Di satu sisi, anda mengatakan tidak mau menghakimi, namun di satu sisi anda senantiasa mengatakan bahwa begitu banyak doktrin dari Gereja Katolik yang sesat, yang salah satunya adalah doa rosario. Mari sekarang kita melihat kalimat terakhir dari doa Salam Maria “Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati, Amin.“
Anda mengatakan “Baiklah disini saya berfokus dari kata : “Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati”. (apakah di Alkitab=INJIL-NYA ada tertulis demikian ?) Yakobus 5:16 itu berlaku bagi kita yg masih hidup di dunia ini.” Yak 5:16 mengatakan “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Darimana anda tahu bahwa orang benar di sini mengacu hanya kepada orang yang masih hidup? Gereja Katolik berpandangan bahwa orang yang dibenarkan Allah adalah umat Allah yang masih hidup dan juga yang sudah mati. Anda mengatakan “Orang yg dibenarkan oleh kasih karunia TUHAN dalam darah YAHSHUA bagi kita yg percaya akan pengorbanan-Nya” Siapakah yang lebih benar, kita yang masih mengembara di dunia ini – yang masih berbuat dosa – , atau para kudus di Sorga yang tidak berbuat dosa lagi? Bukankah para kudus di Sorga telah menerima mahkota kehidupan di Sorga? (lih. Yak 1:12) Diskusi tentang hal ini, silakan dilanjutkan di persekutuan para kudus, di mana saya telah menjawabnya di sini (silakan klik). Lihat ayat-ayat pendukung akan persekutuan para kudus di link tersebut, seperti: Rm 8:38-39; Mt 22:32; Why 5:8; Why 8:3-4.
d. Keterangan di atas yang saya coba jabarkan membuat doa rosario menjadi sangat Alkitabiah. Anda merespon “Alkitabiah ? Apakah bunda Maria mengajarkan doa ini ketika beliau masih hidup di dunia?, apakah 12 rasul yg dipilih YAHSHUA juga diajarkan doa ini oleh bunda MAria ?” Inilah masalahnya, kalau saya mengatakan Alkitabiah bukan berarti diajarkan oleh dua belas rasul, maupun terdapat di ayat berapa. Namun, isi dari doa tersebut membuat saya dapat mengatakan doa rosario adalah doa yang paling Alkitabiah, karena merenungkan misteri Kristus secara keseluruhan.
e. Anda mengatakan “Kalau memang selama hidupnya bunda Maria tidak mengajarkan doa ini, lalu kenapa umat katolik melakukannya bahkan sangat” mencintai doa roasario ini daripada doa Bapa Kami yg diajarkan oleh YAHSHUA sendiri ketika IA masih ada dalam keadaan sbg manusia jasmaniah. Bukankah dengan demikian tanpa disadari semua umat katolik bahwa doa rosario mau menandingi doa “Bapa Kami” yang diajarkan oleh YAHSHUA sendiri.” Kalau anda mendoakan rosario secara benar, maka anda tidak akan mengeluarkan pernyataan di atas. Saya ingin bertanya: berapa kali umat non-Katolik mendoakan iman Kristen (doa Aku Percaya)? Minimal, umat Katolik yang berdoa rosario setiap hari, mendoakannya sehari sekali. Berapa kali dalam sehari umat non-Katolik berdoa “doa Bapa Kami”? Minimal umat Katolik yang berdoa rosario setiap hari mendoakan doa Bapa Kami, doa yang paling sempurna, yang diajarkan oleh Yesus sendiri, sebanyak 6x (+ 2x doa pagi dan doa malam) . Berapa kali umat non-Katolik merenungkan peristiwa dari lahirnya Kristus, karya Kristus, sengsara Kristus, kemuliaan Kristus dan janji kehidupan kekal secara terstruktur dan menyeluruh dalam seminggu? Umat Katolik yang berdosa rosario setiap hari merenungkan semua peristiwa tersebut minimal seminggu sekali.
Semoga dari sini, anda dapat melihat bahwa umat Katolik sangat menyukai doa ini, karena doa ini begitu Alkitabiah, sederhana, dapat dilakukan di mana saja, dan mempunyai kedalaman makna, berdoa bersama dengan Bunda Maria dan berfokus pada Kristus. Anda tidak dapat memisahkan doa Bapa Kami dari doa rosario. Dan sungguh sangat disayangkan anda melihat doa rosario sebagai doa tandingan dari doa Bapa Kami. Silakan menjawab pertanyaan saya di atas, berapa kali umat non-Katolik berdoa “doa Bapa Kami” dalam sehari? Bukankah dengan argumentasi yang anda pakai, saya juga dapat mengatakan, umat Kristen non-Katolik tanpa disadari, membuat doa tandingan “doa Bapa Kami” dengan doa-doa spontannya; apalagi karena belum tentu dalam sehari mereka mendoakan “doa Bapa Kami”?
f. Dan anda mengatakan “Kecintaan umat katolik kepada bunda Maria dengan doa rosarionya melebihi rasa cinta mereka kepada Tuhan YAHSHUA sendiri.(inilah yg tdk pernah disadari oleh umat katolik).” Inilah yang tidak disadari oleh sebagian umat non-Katolik, bahwa kesimpulan seperti ini adalah salah. Darimanakah anda dapat menyimpulkan bahwa umat Katolik lebih mengasihi Maria daripada Yesus? Di dalam Gereja Katolik, Ekaristi adalah bentuk penyembahan yang tertinggi. Dan fokus dari Ekaristi tidak lain adalah misteri Paskah Kristus dan bukan Maria. Dengan demikian, umat Katolik tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Maria adalah mahkluk ciptaan. Lalu, mengapa umat Katolik mengasihi Maria? Kalau kita mengasihi pasangan kita, maka kita juga akan mencoba mengasihi seluruh hal yang berhubungan dengan pasangan kita, termasuk orang tuanya, saudara-saudaranya, dll. Kalau kita mau mengasihi Yesus, maka kita harus mengasihi orang tuanya, termasuk ibu-Nya – Bunda Maria, serta saudara-saudara di dalam Kristus, yaitu para kudus. Dan orang yang mengasihi Maria, tidak akan berhenti kepada Maria, karena Maria senantiasa akan membawa orang tersebut kepada Yesus, sama seperti ketika dia mengatakan “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yoh 2:5). Dan hal ini telah dicontohkan oleh para kudus dalam sejarah Gereja Katolik.
4. Kesimpulan: Dari diskusi ini, kita dapat melihat bahwa doa berulang (seperti rosario) yang sering dipermasalahkan oleh umat Kristen non-Katolik. Dan hal ini diakui sendiri oleh anda yang mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan doa yang berulang, sejauh itu dilakukan dengan disposisi hati yang baik. Dengan demikian, doa apapun (baik rosario, doa spontan, nyanyian pujian, dll) juga berlaku hal yang sama, yaitu memerlukan disposisi hati yang baik. Dan terlihat juga bahwa doa rosario dengan semua permenungan empat peristiwa, membawa seseorang lebih dekat kepada Yesus, karena dapat merenungkan seluruh kehidupan Yesus. Dengan demikian, doa rosario adalah doa yang sangat Alkitabiah.
Demikian jawaban yang dapat saya berikan. Semoga dapat berguna bagi kita dan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca katolisitas.org.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Kpd Pak Stef,
apakah dengan anda membuat kesimpulan, berarti anda mengakhiri diskusi dari topik ini? (tentang doa yg berulang)
sedangkan anda masih memberikan pertanyaan kepada saudari indah.
Shalom Alexander Pontoh,
Terima kasih atas pertanyaannya. Kesimpulan saya adalah berdasarkan diskusi selama ini. Kalau Indah maupun yang lain masih mau menanggapi jawaban saya, dengan senang hati saya akan mencoba menjawabnya. Semoga diskusi ini dapat berguna. Hanya memang ada keterbatasan sistem pesan/komentar, di mana hanya dapat melakukan 10 tingkat komentar dalam bentuk reply. Sebagai contoh, pesan ini tidak dapat di-REPLY lagi, karena telah 10x reply. Oleh karena itu saya lebih senang dengan diskusi yang mempunyai batasan, yaitu 3x putaran. Dengan batasan tersebut, argumentasi yang diberikan menjadi lebih baik dan terstruktur, karena menyadari bahwa masing-masing pihak harus menuangkan pemikirannya secara padat dan baik. Namun, orang-orang yang berpindah dari Gereja Katolik ke gereja lain, mungkin mempunyai begitu banyak pertanyaan, sehingga saya mencoba untuk membuka kesempatan bagi mereka untuk bertanya atau menyanggah dengan lebih bebas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Ingat, keterbatasannya karena website kagak muat menampung pertanyaan – pertanyaan. kalau mau lebih lanjut bisa langsung lewat email. itu baru tidak terbatas
[dari katolisitas: tim katolisitas tidak melakukan diskusi secara pribadi, kecuali kalau benar-benar kasusnya bersifat pribadi sekali. Harapannya, diskusi terbuka di website ini dapat juga berguna bagi pembaca katolisitas yang lain.]
saya juga ingin bertanya. bukankah doa spontan itu seperti doa yg berulang-ulang? karena biasanya kita berkali mengatakan “ya Tuhan…”
karena doa itu spontan, apa yang dikatakan juga mengalir begitu saja. bukankah itu berarti bertele-tele? karena kadang doa spontan itu panjang/lama.
halo indah terkasih…
sepertinya anda mengetahui sekali ajaran Katolik…yg sebenarnya kurang anda pahami,malah tidak tau sama sekali,anda hanya mendengar dari apa yg imam kamu katakan.jadi ikut2an mencela..!!!setiap Misa Kudus,yg ada hanya doa Bapa Kami,tidak ada doa Salam Maria.
[dari Katolisitas: kami edit]
Dimuliakanlah Tuhan,Halleluya…..amen.
Mbak Indah,
Bunda Maria itu call centre-nya umat Katholik, sm spt umat non-Katholik yg menyediakan layanan call centre (tetap ditarik biaya pulsa) yg didoakan hamba2 Tuhan yg pasti mereka juga masih punya pergumulan hidup juga.
Justru kalo mau jujur mengakui jauh lebih hebat Bundanya Yesus to? Bunda Maria udah pasti di Sorga,dan P.A.S.T.I sdh tdk punya pergumulan hidup. That’s the point!
:)
Kami umat Katholik samasekali tdk rugi, andalah yg rugi gk mau berdoa bersama Bunda.
Berkah Dalem
I like it
Shalom Indah
Sy membaca koq pertanyaan anda bolak-balik ya? Padahal disini pak Stef dan team sdh sangat jelas sekali penjelasannya, setiap anda tdk bisa menjawab, anda akan bilang tidak mau menghakimi, tapi saya baca kalau jawaban anda menunjukkan berkali-kali anda sdh menghakimi.
Jawaban yg paling baik utk anda sptnya adalah anda berdoa lebih rajin lagi, agar pikiran anda menjadi terang
Saya disini juga akan membantu anda dlm doa.
Salam Kasih Kristus,
Yindri
Shalom Indah Yulianti,
3. Doa dengan perantaraan orang mati.
Anda mengatakan “Alkitab mencatat bahwa orang” yg diangkat ke sorga secara Hidup baik jasmani & rohaninya secara nyata adalah : Henokh, Elia dan Yesus Kristus sendiri. sedangkan para Nabi dan para rasul dan orang yg dianggap kudus mereka semua mengalami kematian. bahkan para rasul sendiripun tidak pernah berdoa dengan perantaraan Henokh atau Elia melainkan Berdoa hanya Di dalam nama Yesus Kristus orang Nazareth itulah yg mereka wartakan dalam penginjilannya. (sangat jelas tidak ada pengajaran oleh para rasul ttg berdoa dg perantaraan orang suci yg sdh mati meskipun roh orang suci itu masuk ke sorga)“
a. Gereja Katolik percaya bahwa mereka yang telah meninggal dunia, tetap hidup, karena mereka tetap hidup di dalam Kristus. Surat kepada jemaat di Roma menegaskan “38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm 8:38-39). Bukankah ayat di atas mengatakan bahwa maut maupun hidup tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah? Oleh karena itu, Gereja Katolik percaya bahwa ikatan kasih ini – para kudus di Sorga dan manusia di bumi dan di Api Penyucian – adalah kekal, karena diikat oleh kasih Kristus. Di bagian mana dari ayat tersebut yang membatasi bahwa ayat tersebut hanya diaplikasikan untuk orang-orang yang hidup di dunia ini?
Mt 22:32 mengatakan “Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” Dari sini kita tahu bahwa Allah kita adalah Allah orang hidup bukan orang mati. Oleh karena itu, walaupun mereka telah tidak berada di dunia ini, orang-orang yang dibenarkan oleh Kristus adalah orang-orang yang hidup, bahkan lebih hidup dari kita yang masih berada di dunia ini, karena kasih mereka lebih sempurna dibandingkan dengan kasih umat Allah di dunia ini.
b. Bagaimanakah Indah menafsirkan ayat-ayat ini?
“Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.” (Why 5:8)
“3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. 4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.” (Why 8:3-4)
Siapakah kedua puluh empat tua-tua itu? Apakah yang dimaksud doa orang-orang kudus di ayat tersebut?
c. Menurut Indah, apakah yang dilakukan oleh Yesus di Sorga dan apakah yang dilakukan oleh orang-orang kudus di Sorga? Apakah Yesus dan orang-orang kudus di Sorga dalam cara tertentu dapat tetap berhubungan dengan umat Allah di dunia? Apakah orang-orang kudus di Sorga dapat mengingat penderitaan manusia yang masih mengembara di dunia dan apakah alasannya?
4. Tentang jemaat perdana yang percaya peran para kudus
Anda mengatakan “Yang berbicara scr langsung bukan orang” yang dianggap kudus itu sendiri, melainkan orang” yang menuliskan kekaguman mereka atas perbuatan orang” yg dikategorikan kudus oleh gereja katolik.
(sedangkan para Rasul Perdana tidak pernah menyatakan bahwa diri mereka layak bagi Kristus melainkan Kristus sendirilah yg melayakkan mereka menjadi orang” yg dibenarkan oleh TUHAN karena korban Tubuh & Darah-Nya)“
Pertanyaan saya: apakah anda menyetujui apa yang ditulis oleh para jemaat perdana tentang persatuan para kudus? Kalau anda tidak percaya apakah alasannya? Dapatkah anda memberikan kutipan dari jemaat perdana yang mengajarkan untuk tidak boleh memohon bantuan doa dari para kudus?
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Indah Yulianti,
5. Tentang konsep Gereja
Anda mengatakan “Roh Kudus yang masih bekerja didalam kasih karunia TUHAN dalam Kristus yang memanggil orang non Kristen sebelumnya, sehingga ada banyak domba diluar kandang-Nya (orang” diluar Kristen) ditarik menjadi bagian/kawanan domba Tuhan Yesus Kristus. (Yohanes 10: 16, 29) Lihat kembali kesaksian dari Ibu Ina (dari seorang muslim menjadi Kristen, meski suaminya adalah seorang Katolik). masih banyak kesaksian lain dari orang latar belakang agama : Budha, Hindu. Penyembah berhala bahkan Atheis yg akhirnya bertobat dan menjadi seorang Kristen (pengikut Kristus).Yang I membangun komunitas orang percaya Kristus di Roma adalah Rasul Paulus sedangkan Rasul Petrus meneruskan apa yg dirintis oleh Rasul Paulus.“
a. Anda tidak dapat mendasarkan argumentasi anda pada kasus orang yang berpindah dari satu agama ke agama Kristen. Saya juga dapat memberikan begitu banyak kesaksian dari umat Kristen (banyak diantaranya adalah pendeta) yang berpindah ke Gereja Katolik di sini – silakan klik. Ada sekitar 584 kesaksian yang dimuat di situs tersebut.
b. Silakan menjawab pertanyaan saya sebelumnya: Namun, jemaat yang seperti apa? Apakah yang terikat dalam satu kesatuan dogma, liturgi, dan kebenaran ataukah komunitas gereja yang mempunyai dogma dan doktrin yang berbeda-beda? Bagaimana seseorang yang non-Kristen dapat menunjukkan mana gereja yang benar, kalau dogma dan doktrinnya berbeda-beda, liturginya berbeda-beda, hirarkinya berbeda-beda? Kalau anda menjawab Roh Kudus, bukankah Roh Kudus adalah Roh Pemersatu dan bukan roh pemecah, seperti yang ditekankan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus? Bukankah perpecahan melanggar perintah Yesus di Yoh 17?
c. Dapatkan anda memberikan bukti dari pernyataan anda “Yang I membangun komunitas orang percaya Kristus di Roma adalah Rasul Paulus sedangkan Rasul Petrus meneruskan apa yg dirintis oleh Rasul Paulus“
Bagaimana dengan tulisan St. Klemens “…. Perhatikanlah teladan yang luhur dari generasi kita sendiri… Pilar yang terbaik [yaitu Gereja Roma] telah dianiaya…. Mari memusatkan mata hati kita kepada Rasul-rasul yang baik itu: Petrus, yang menderita… tidak hanya mengalami satu atau dua kali tetapi banyak kesulitan, dan karenanya pergi ke tempat kemuliaan yang sesuai…. Paulus menunjukkan jalan kepada penghargaan atas ketahanan [iman]… telah beralih dari dunia ini ke tempat yang suci… Terhadap kedua orang ini yang telah hidup dalam kekudusan harus ditambahkan banyak sekali orang yang menderita penganiayaan… yang menjadi contoh yang bersinar di tengah-tengah kita.“
Bagaimana dengan tulisan dari St. Irenaeus, dalam Against Heresies, 3,3,3, ANF, 1:416, menyebutkan urutan Paus sebagai berikut: Petrus (sampai 67), Linus (67-79, lih. 2 Tim 4:21), Anacletus (79-85) dan Klemens (85-96). Paus adalah uskup Roma. Jadi, terlihat bahwa Uskup pertama Roma adalah Petrus dan bukan Paulus.
Bagaimana dengan pernyataan seorang ahli Kitab Suci Protestan yang bernama F.F. Bruce, yang menyimpulkan dengan mengutip perkataan Hans Lietzmann, demikian, “…. Semua sumber awal sekitar tahun 100 menjadi jelas dan mudah dimengerti, dan sesuai dengan konteks sejarah dan satu dengan lainnya, jika kita menerima apa yang mereka sampaikan dengan sederhana kepada kita, -yaitu bahwa Petrus datang ke Roma dan wafat sebagai martir di sana. Dugaan apapun yang lain tentang kematian Petrus [selain dari yang disebutkan di atas] menumpukkan banyak kesulitan di atas kesulitan dan tidak dapat didukung oleh satu dokumenpun.”[16]
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Indah Yulianti,
7. Tentang mukjijat yang dilakukan oleh santa-santo:
Jawaban saya sebelumnya tentang Lourdes adalah untuk menjawab pertanyaan anda sebelumnya “7) tentang yg dianggap sbg mukjizat melalui santa/santo. apakah sdh diuji dg apa yg ditetapkan TUHAN seperti yang tertulis dalam Alkitab=Injil-NYA.
ingat tentang rasul paulus yg marah ketika ada orang” yg memberhalakan saputangan
Jangan lupa bahwa iblis=setan juga dapat melakukan mukzijat melalui benda-benda mati.
bahkan iblis juga dpt menyamar menjadi malaikat terang/orang yg dianggap suci spt santo atau santa. Iblis jg punya kuasa melakukan mukjizat tetapi ingat semua itu adalah kepalsuan utk menipu manusia.” Setelah saya menjawabnya, kemudian anda mengatakan “7) Tanpa pergi ke Lourdes dan berdoa didepan Patung MAria, bahwa banyak umat Kristen yang mengalami kesembuhan total dan Pemulihan baik jasmani maupun rohaninya ketika mereka berdoa dan mengimani doa mereka hanya didalam nama Tuhan Yesus Kristus. (saya juga mengalaminya sendiri)“
Saya tidak mempermasalahkan bahwa ada kesembuhan yang terjadi pada umat Kristen. Dan sudah seharusnya, anda juga tidak mempermasalahkan fakta kesembuhan yang terjadi karena perantaraan doa-doa santa-santo, seperti yang terjadi di Lourdes – yang telah memberikan prosedur yang begitu rumit untuk menyatakan suatu kesembuhan adalah benar-benar suatu mukjijat. Dan banyak umat Katolik juga yang disembuhkan melalui Ekaristi, didoakan tanpa pergi ke Lourdes. Tuhan bebas berkarya dengan cara yang Dia pandang paling tepat dan baik. Namun, kalau anda mempertanyakan bagaimana menguji kesembuhan, maka saya telah menjabarkan tentang bagaimana tim di Lourdes mendefinisikan kesembuhan jasmani. Tentu saja yang mengalami kesembuhan rohani juga banyak, hanya tidak dapat diukur secara kuantitatif.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Senang sekali berdiskusi dengan Indah.
Bagian Kredo yang berbunyi: “gereja Katolik yang kudus” merupakan rumusan para Bapa gereja perdana ( untuk data historis yang tepat, silakan tanya kepada Bung Stef). Kalau tidak salah di dalam gereja Protestan yang “asli”, rumusan itu tetap dipertahankan (tolong di cross check, mudah2an saya tidak salah). Hanya dirobah sedikit agar istilah katolik tidak kelihatan sehingga menjadi ” gereja am yang kudus”. Tapi kata katolik dan am pada dasarnya punya arti yang sama yaitu umum.Dengan demikian istilah kudus merupakan warisan 2000 tahun lalu, bukan mau2nya gereja katolik masa kini.
Oleh karena itu , secara hakiki gereja “Katolik” dan “Protestan” pada dasarnya kudus. Hanya dalam kenyataan hidup , para umat gereja tidaklah kudus, masih punya banyak dosa, bahkan banyak yang menjadi penjahat dan koruptor. Paus pun juga masih orang berdosa, karena ia tetap manusia biasa.Ia juga masih mengaku dosa.
Oleh karena itu Yesus mengajarkan kita berdoa Bapa Kami, sebagaimana yang nak Indah anjurkan:” janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat”.
Bapa di surga menganugerahkan Roh KudusNya kepada semua umat manusia tanpa memandang agama apa pun juga. Itulah keadilan dari Allah.
Nak Indah, saya selalu ingat kata-kata Yesus berikut ini : Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya.
Saya menerjemahkan kata-kata Yesus tersebut menjadi : Bapa ampunilah saudaraku atau musuhku karena mereka tidak tahu apa yang dipikirkannya atau dikatakannya.Ya sering kita berdiskusi dan menggunakan kutipan-kutipan alkitab, namun kita sendiri belum memahami secara mendalam makna kutipan tersebut. Hal itu terjadi karena keterbatasan pemikiran,pengalaman ataupun karena terlalu dipengaruhi oleh perasaan.
Shalom Herman Jay,
Terima kasih atas tanggapannya. Secara hakiki (in the proper sense of the word), Gereja dapat diterapkan pada Gereja Katolik dan gereja Ortodoks, karena walaupun gereja Orthodoks tidak dalam kesatuan penuh dengan Gereja Katolik, namun mereka juga mempunyai kesinambungan jalur apostolik (apostolic successor). Gereja Katolik mengatakan bahwa gereja-gereja Protestan adalah merupakan komunitas ekklesial (ecclesial community) dan bukan Gereja dalam arti yang sesungguhnya (in the proper sense of the word). Dokumen dalam bahasa Inggris dapat dibaca di sini – silakan klik. Namun, komunitas ekklesial ini adalah saudara/i di dalam Kristus, karena terikat oleh Sakramen Baptis. Jadi kita tidak dapat mengatakan bahwa Protestan adalah Gereja yang kudus, karena tidak memenuhi kriteria “Gereja” yang sebenarnya. Semoga pengertian ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Mbak/Ibu sherly yg terkasih,
Mbak/Ibu mengatakan bekerja sebagai kasir dikantor perwakilan vatican di Australia.
Puji Tuhan karena anda punya pekerjaan sementara banyak sesama/ Saudara/i sesama manusia yg tidak memiliki perkerjaan. Saya pikir, anda adalah seorang protestan(maaf saya tidak tahu anda denominasi apa) yg beruntung bekerja di kantor yg dimiliki agama katolik. Sebab, agama katolik tidak membeda2kan agama karyawan/i yg bekerja di instansinya. Menurut saya(maaf kalau salah), itu menunjukan salah satu kebaikan kasih dari agama katolik yg tidak membedakan sesama manusia sebab Tuhan (menurut iman katolik yg saya yakini)mengasihi semua manusia tanpa membeda2kan apapun(agama, suku, ras, dll) Apalagi Anda sampai diberi kepercayaan sampai2 mengetahui persis keuangan gereja katolik saat ini. Itu berarti, tidak ada yg ditutup-tutupi dari gereja katolik sampai2 orang yg tidak menganut agama katolik bisa mengetahui keuangan gereja saat ini (maaf itu kata anda bahwa anda mengetahuinya dan saya tidak tahu benar atau tidak dan tidak ingin berasumsi apapun karena tdk mau menuduh).
Apalagi sampai ada tuduhan gereja katolik menutupi dan mengganti(membuat sendiri) ajaran2 yg tak berdasarkan ALKITAB. Saya sangat sedih mendengarkan pendapat2/tuduhan yg dilontarkan kepada agama katolik. Semoga kita semua diberkati dan diberi terang roh kudus dalam hati kita semua. Amin
Salam dalam kasih Kristus,
Sonya Natalia
Sdr Sonya,
Anda kelihatannya tidak tahu banyak ttg hierarkhi gereja. Didalam kantor gereja Katolik diluar negeri, 50% adalah NON-KATOLIK. Untuk informasi anda, 6 accountant di kantor Vatican – SEMUANYA adalah non Catholic (4 dari mereka adalah kaum Atheist yg benar2 menolak Tuhan/1 org dari gereja Baptist/1 org bekas org Katolik yg tdk mau ke gereja lagi sama sekali ditambahkan saya yg bekas Katolik).
Pada saat World Youth Day diadakan, ketua penyelenggaranya adalah seorg Jewish (bukan Katolik).
Jika anda tahu berapa banyak kebusukan2 yg dilakukan oleh org2 Katolik didalam instansi Vatican, maka anda hendaknya berintropeksi. Org Katolik seharusnya bisa menjadi CONTOH akan cinta kasih Tuhan, CONTOH akan kebenaran, CONTOH akan Human Right dan Justice. Tapi yg terjadi sebaliknya.
Hal ini tdk saja menyebabkan kepindahan org2 spt saya ke Kristen, tetapi juga membuat mereka2 yg atheist tidak mau untuk menjadi Katolik dikarenakan mereka melihat perlakuan keji org2 ini dari hari ke hari.
Sebelumnya, saya bekerja di kantor Salvation Army di bagian keuangan mereka juga. Salvation Army adalah charity organisation didasari agama Kristen. Perilaku mereka sangatlah berbeda, penuh dgn cinta kasih – menolong sesama – menhormati sesama – penuh kejujuran, jika ada yg tidak benar maka tidak perlu disembunyikan, dll. Semua uang disalurkan dgn benar utk membantu sesama, berupa food vouchers buat org miskin, bantuan utk bencana dll. Selama di gereja Katolik, tidak satu senpun saya lihat disalurkan kepada para miskin (meskipun mereka mengakunya uang tsb disalurkan).
Sebagai informasi, gaji bos tertinggi saya lebih besar dari gaji perdana menteri Australia. Dan uang ini adalah uang gereja. Bos saya seorg Katolik yg taat, hampir setiap hari ke gereja, ttp tdk pernah bekerja – tega hanya terima gaji buta saja (yg seharusnya utk org miskin).
Bagi saya perilaku seseorang mencerminkan apa yg ada didalam hatinya.
Apa yg ada didalam hati org2 Katolik yg membuat mereka tega melakukan banyak kekejian2?
Di Indonesia sendiri saya melihat banyak org2 Katolik yg tega terhadap pembantu2 mereka/sopir/pegawai mereka. Beberapa Katolik malah omong kotor/teriak2, dan terkesan lebih kejam dari setan. Di Sydney, saya melihat ada seseorg tante Katolik yg TEGA mengusir seseorg keluarga (yg katolik juga) yg mempunyai bayi masih 9 bln dari apartemen milik tante tsb, hanya karena ada pertengkaran kecil. Teladan katolikkah ini? Mengapa org Katolik seolah2 tidak mempunyai Tuhan didlm hatinya? Jawabnya hanya satu – kurangnya dibacakan/pemahaman alkitab dlm kehidupan rohani mereka, hanya hukum Kanon yg diunggulkan.
Bagi saya, menyaksikan kesamaan perilaku org2 Katolik kepada sesamanya, baik di Indonesia maupun di luar negeri adalah cukup untuk membuat saya tidak mau menjadi org Katolik lagi. Buat apa menjadi Katolik jikalau kejahatan dihalalkan? Kalau saja semua org Katolik bisa meniru teladan ibu Teresa yg mereka banggakan. Kenyataannya tdk bisa.
Saya ingin hidup meneladani Kristus, bukan memakai nama Kristus untuk bisa sewenang2 terhadap yg lain, bukan memakai nama Kristus untuk membenarkan apa yg salah (seperti yg dilakukan oleh anda2 ttg pemujaan berhala, paganisme, ritual2, hukum kanon dll).
Jadi seharusnya anda menghormati keputusan saya.
Sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas komentarnya. Cobalah untuk melihat dari sisi berimbang. Saya sangat menyesalkan bahwa ada sebagian umat Katolik yang tidak mencerminkan ajaran Kristus. Dan saya mengakui bahwa kesaksian yang salah dari sebagian anggota Gereja Katolik dapat menjadi batu sandungan. Namun, di satu sisi, anda tidak dapat mengeneralisasikan bahwa semua umat Katolik adalah demikian adanya. Kita juga tidak dapat menutup mata akan perlakuan dari sebagian umat Kristen-non Katolik yang juga tidak menjadi saksi Kristus yang baik. Anda menceritakan begitu banyak akan perlakuan umat Katolik yang tidak baik. Namun, di satu sisi, anda juga tidak dapat menutup mata akan banyak juga umat Katolik yang baik, sama seperti saya tidak dapat menutup mata akan kenyataan bahwa ada banyak umat dari gereja non-Katolik yang juga baik. Kalau kita dapat berfokus pada hal-hal yang buruk, maka diskusi akan menjadi litani keburukan dari oknum-oknum yang tidak menjalankan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik atau Kristen non-Katolik. Cara kedua adalah, kita dapat mendiskusikan tentang dogma dan doktrin iman Katolik yang berfokus pada kebenaran. Kalau anda berpindah dari Gereja Katolik karena perlakuan sebagian umat Katolik yang tidak baik, maka saya tidak dapat membantu apapun, kecuali dengan doa, karena semuanya itu di luar jangkauan saya. Namun, kalau anda berpindah dari Gereja Katolik karena anda merasa bahwa ada doktrin dari Gereja Katolik yang tidak Alkitabiah, maka kita dapat mendiskusikannya dengan semangat kasih.
Anda mengatakan “Saya ingin hidup meneladani Kristus, bukan memakai nama Kristus untuk bisa sewenang2 terhadap yg lain, bukan memakai nama Kristus untuk membenarkan apa yg salah (seperti yg dilakukan oleh anda2 ttg pemujaan berhala, paganisme, ritual2, hukum kanon dll).” Menurut saya, simpanlah dahulu kesimpulan ini, sampai kita menyelesaikan diskusi kita tentang dogma dan doktrin iman Katolik. Semuanya ini adalah kesimpulan anda yang harus dibuktikan dalam diskusi.
Dengan ini, maka saya akan menghentikan semua pesan yang masuk, yang membahas tentang kasus-kasus, karena tidak akan membangun diskusi yang sehat. Oleh karena itu, pesan-pesan yang masuk, yang memunculkan kasus-kasus yang tidak berhubungan dengan dogma dan doktrin, dengan sangat menyesal tidak dapat saya tampilkan. Semoga keputusan ini dapat dimengerti baik oleh Sherly maupun rekan-rekan yang lain.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Untuk Saudariku Sherly….
Perlu anda pahami..
Yesus….punya murid bernama Petrus…Petrus adalah Paus (dalam gereja Katolik) yang pertama. Dia dan para bapa-bapa gereja perdana adalah pembuat doktrin2 (dan interpretasi Alkitab) yang ada di dalam tubuh gereja Katolik, yang masih berlaku hingga saat ini.
Jadi bila anda mengira bila Gereja Katolik adalah gereja yang sesat, secara tidak langsung anda juga mengatakan bila rasul Petrus adalah sesat…
Yesus memang tidak pernah mengatakan “Katolik” adalah Gereja yang paling benar [dari katolisitas: Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus dan mempunyai kepenuhan kebenaran]. Nama Katolik memang buatan manusia [dari katolisitas: lihat keterangan nama katolik di sini – silakan klik]. Namun nama katolik tidak pernah lepas dari rasul Petrus dan para bapa gereja dan ajaran2 mereka. Nama “katolik”adalah sebuah identitas atau ciri khas orang2 yang mengakui “doktrin-doktrin Katolik” (yang berasal dari gereja perdana).
Walaupun gereja katolik mengalami jatuh bangun, namun ajaran-ajaran dalam gereja Katolik tidak pernah berubah, dari awal hingga saat ini, dan saya yakin..selama-lamanya…. .
Dan itulah keindahan iman katolik…
meskipun memiliki banyak devosi dan pelayanan, mereka tetap satu tubuh dan satu pemahaman dalam alkitab.
Tidak seperti gereja non-katolik…
Mereka beda pelayanan saja, bisa beda gereja, dan tiap gereja punya pemahaman yang beda-beda.
Misalnya..gereja Bethel, Gereja Evangelis, Gereja Tiberian, Gereja yang kesukuan (Batak, Jawa, dll).
Makanya kalau ada saudara yang protestan pindah dari satu gereja ke gereja yang lain, dia bisa bingung sendiri, karena pemahaman pendeta satu dan pendeta lain bisa berbeda-beda.
Kalau anda di gereja Katolik, walaupun anda penggemar Khasirmatik, pemggemar penginjilan, penggemar kuasa Roh Kudus, dan dari suku yang beda-beda, anda tetap menemukan ajaran yang sama dalam gereja Katolik..
Jadi meskipun ada orang Katolik yang menyebut diri mereka Katolik Karismatik, Katolik Kejawen, Katolik Evangelis atau Katolik apa pun…..
Mereka tetap memiliki pandangan dan doktrin yang sama….dan duduk satu meja dalam misa kudus….
Gereja Katolik memnag bukan gereja yang ekstrim dalam mengadakan suatu pembaharuan, apalgi revolusi….
Namun gereja Katolik selalu menekankan pada kasih yang sabar, lemah lembut, murah hati, dll….
sehingga pembaharuan2 yang ada di dalam gereja katolik seakan-akan tidak terlihat. Namun buah-buah dari pembaharuan sebenarnya bisa dilihat akan semakin banyaknya komunitas2 yang ada di dalam gereja Katolik (misalnya Komunitas Tritunggal Mahakudus, PD Kharismatk Katolik, Doa Krahiman Olahi, Legio Maria), Semua komunitas tersebut menampung banyak umat sesuai dengan kebutuhan dan kerinduan mereka. dan banyak diantara komunitas2 tersebut yang beranggotakan mantan-mantan protestan.
Dan saya yakin……
dari komunitas-komunitas yang semakin banyak itulah…
nantinya yang akan membawa kesatuan jemaat dalam tubuh Kristus….yang benar-benar utuh (tidak bingung gara2 pindah gereja dengan pemahaman yang beda2)….
JBU
Yg terkasih Sherly…
Apakah dl kamu bnr2 mengerti ajaran gereja Katolik? Dari tulisan kamu aq dpt merasakan bgtu kerasnya kau menghakimi ajaran Katolik. Salah apakah gereja Katolik terhadapmu?
Aq yakin gereja Katolik tdk membutuhkan quantitas tp qualitasnya umatnya. Terbukti gereja Katolik tdk pernah (sampai saat ini) mengajak/menarik umat non Katolik utk bergabung di gereja Katolik.
Gereja Katolik menyerahkan total hidupnya kepada Penyelenggaraan Ilahi, maaf, berbeda dg gereja2 non Katolik.
Selamat menyambut Paskah! Tuhan memberkati!
Syalom,
Mohon diterangkan sejak kapan Tradisi merenungkan misteri Paskah mulai Kamis putih hingga minggu Paskah dimulai dalam Gereja Katolik? Di KGK 635 ada homili tua tentang sabtu sunyi. Homili tersebut ditulis kapankah?
“Hari ini suasana sunyi mendalam meliputi dunia, suasana sunyi mendalam dan lengang. Suasana sunyi mendalam, karena raja mengasoh. Rasa takut menguasai dunia dan ia menjadi bisu, karena Allah – dalam daging – tertidur dan membangunkan manusia yang tidur sejak zaman baheula…. Ia pergi mencari Adam, leluhur kita, mencari domba yang hilang. Ia hendak mengunjungi mereka yang hidup dalam kegelapan dan dalam bayangan maut. Ia datang supaya membebaskan Adam yang tertangkap dan Hawa yang turut tertangkap itu dari penderitaannya. Ia, yang sekaligus Allah dan anak mereka… demi engkau Aku menjadi anakmu, Aku, Allahmu… Bangunlah, hai orang yang sedang tidur… Aku tidak menciptakan kamu, supaya kamu ditahan dalam penjara dunia orang mati. Bangunlah dari orang-orang mati. Akulah kehidupan orang-orang mati” (Homili tua pada hari Sabtu Agung).
Syukur kepada Tuhan saya diberi anugerah iman dan kepercayaan pada Gereja yang paling benar karena bersumber dari ajaran para rasul dan ajarannya berkesinambungan hingga sekarang. Dan diajak Gereja mengikuti ajaran Salib yang merupakan hikmat dan kekuatan Allah sebagai teologi Gereja Katolik, Teologi salib. Teologi yang telah menghantar banyak orang Katolik menjadi kudus yaitu para santo santa juga santo santa yang hidupnya tersembunyi. Teologi ini yang mengajar saya menyangkal diri utk mengasihi orang lain tak peduli apapun agamanya. Meskipun saya masih selalu berdosa namun Teologi salib selalu menegur saya untuk merekflesikan diri dengan cinta kasih Yesus yang sehabis-habisnya dalam penyalibanNya. Teologi salib=Teologi cinta kasih yang selalu mengajak kita untuk berusaha semakin serupa dengan Yesus. Saya merenungkan Firman tiap hari, namun pemahaman diri saya bisa keliru. Syukur Gereja Katolik menjabarkan isi kitab suci berdasarkan bagaimana rasul2x yang suci hampir 2000 th lalu menjabarkan. Jadi pemahaman saya terhadap kitab suci sesuai dengan yang diajarkan Yesus sendiri kepada murid-muridNya.
Terimakasih
GBU
willy
Shalom Willy,
Tradisi merenungkan hari Triduum Paska mulai dari Kamis Putih telah berasal dari abad- abad awal. Dokumen Gereja yang menuliskan tentang perayaan Kamis Putih berasal dari Konsili Hippo (393); demikian pula peringatan Jumat Agung yang telah dikenal setidaknya sejak abad ke-4. Sedangkan peringatan Malam Paska (pada hari Sabtu malam sebelum Minggu Paska), sudah terlebih dulu dirayakan, yaitu sekitar abad ke-2. Sehingga kemungkinan besar homili tua tentang Sabtu sunyi tersebut bersumber dari tulisan Bapa Gereja di abad awal, walau saya sendiri tidak mengetahui persis kapan tahunnya.
Ya, sebagai umat Katolik kita bersyukur, karena dapat menerima dan mengimani apa yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Ingatlah sdri Sherly bahwa hari ini Kekristenan bisa berlanjut dimulai dengan pengkanonan alkitab sebagai kitab suci. Sampai detik ini km bisa membaca alkitab karena kanonisasi yang dilakukan oleh Bapa Bapa Gereja. kalau tidak ada mereka , bagaimana kita bisa punya alkitab seperti sekarang ini. Berterimakasilah atas segalanya. Semoga anda tidak lupa akan hal ini dan memandang dengan lirih Hukum Kanonik Gereja Katolik.
Buat sdri Sherly:
Kebencian membutakan mata hati kebenaran, kasih memelekkan mata hati kepada seluruh kebenaran.
Kebencian membuat setan terbahak bahak dan Roh Kudus malu tersipu, kasih membuat Roh Kudus bersuka cita dan setan bertekuk lutut…….
oleh karena itu:
1. Mari berdialog dengan kasih….
2. Janganlah menghakimi sebab penghakiman itu milik Allah.
3. Umat Katolik juga sudah rajin membaca alkitab, mereka lebih senang mempraktekkan apa yang Alkitab ajarkan mengenai kasih dan pengampunan dari pada hanya sekedar membaca dari huruf2.
4. Praktekkan kasih dengan perkataan baik secara kata kata maupun tulisan sebab dengan itu kamu memuliakan Bapa di surga dengan kasih yang ditampilkan . Yang paling penting lagi adalah perbuatan.
5. Jangan men-generalkan satu dua penganut Katolik dengan seluruh Gereja Katolik karena itu tidak adil. Bagaimana pendapat kamu ttg pribadi Bunda Teresa dari Calcuta? Romo Mangun dari Yogya?. Saya rasa mereka adalah orang Katolik yang baik dan layak diteladani. Bukankah Yesus mengatakan bahwa gandum juga akan tumbuh bersama dengan ilalang? Dalam Gereja pasti ada umat yang baik dan umat yang jahat, Bukan hak kita untuk memisahkan yang kambing dengan domba dari hidup kita, karena itu hak Tuhan. St Petrus saja jatuh menyangkal Guru 3 x .
6. Gereja Katolik tidak pernah khawatir tentang jumlah umat karena kehidupan Gereja dipercayakan kepada Penyelenggaraan Ilahi yang akan mendapingi GerejaNya. 25 tahun saya memutuskan bergabung dengan Gereja Katolik, belum pernah satu kalipun saya dengar dari pastor untuk membawa orang orang baru ke gereja. Saya rasa Gereja Katolik menyerahkan total hidupnya kepada Penyelenggaraan Ilahi.Berbeda sekali dengan gereja lain yang saya temui.
7. Seberapa dalam kamu mengetahui ajaran Katolik waktu masih di Gereja katolik? Jangan jangan kamu tahu Katolik dari sumber lain yang bukan bersumber dari Gereja katolik sendiri. Apalagi sumber lain tersebut didasarkan pada “kebencian” yang akan membuat Roh Kudus malu tersipu dan setan tertawa terbahak2. Semoga smua artikel di web site ini membantu sdri dalam mencari seluruh kebenaran itu. Ikutilah pencarian dari Pdt. Scott Hahn dan istrinya yang menulis buku Rome sweet Home yang menemukan akhir pencariannya di Gereja katolik.
8. semoga Tuhan Yesus sendiri yang akan menuntun kamu mencari kebenaran dan membawamu pulang ke rumahmu sendiri yang sudah disediakanNya buatmu. Tuhan mengasihi anda.
9. selamat hari Raya Paskah
Salam kenal.
Saya tertarik untuk berbincang2 dengan anda karena saya merasa anda benar2 tergerak untuk membela agama Katolik.
Semoga anda tidak subjektif dalam menentukan artikel mana yang anda publikasikan dalam website anda untuk melindungi pandangan2 anda yg mungkin salah.
Jika agama Katolik adalah menganut ajaran yg benar seturut kehendak Tuhan dan seturut ajaran alkitab, tolong carikan ayat2 di alkitab yg bisa dijadikan referensi untuk dogma2 Katolik berikut ini:
1. Tentang Bunda Maria diangkat ke surga.
2. Tentang kewajiban berdoa rosario,
3. Tentang berdoa harus diawali dengan tanda salib.
4. Tentang Santo dan Santa adalah perantara doa.
5. Tentang Konsenkrasi – bahwa pada saat Konsenkrasi hosti dirubah menjadi tubuh dan darah Kristus.
6. Tentang Sakramen2.
Anda janganlah marah dengan tumbuh pesatnya ajaran Kristen yg berdasarkan alkitab, sebab itulah yg Tuhan Yesus mau. Karena itu orang2 Kristen hanya mau mengadopsi ajaran2 yg bisa dibuktikan keberadaannya di alkitab. Sebenarnya setan tidak takut dengan agama Katolik karena agama Katolik sudah tidak murni lagi ajarannya. Tetapi setan sangatlah takut dengan agaman Kristen yg saat ini berkembang pesat, terutama diluar negeri. Karena agama Kristen mengajarkan kebenaran sesuai dgn alkitab. Karena itu setan perlu menghalangi perkembangan pesat ini supaya mudah utk menyesatkan umat manusia.
Memang digenapilah apa yang dikatakan Tuhan:
“Pada saat akhir zaman, manusia akanlah lebih mencintai ciptaan manusia sendiri daripada ciptaan Tuhan.”
Dan inilah anda – orang2 Katolik yg sangat mencintai hukum Kanon buatan manusia lebih dari ajaran alkitab. Mencintai bunda Maria lebih dari Tuhan sendiri. Mencintai Santo-Santa lebih dari Tuhan, dll.
Anda pastilah tahu bahwa hukum Kanon dan dogma2 Katolik adalah buatan Vatican semata. Para rasul tidak menciptakan dogma2 diatas. Jika anda membaca sejarah, hukum2 Kanon ini bahkan disalah gunakan untuk kekuasaan dan pengumpulan harta, contohnya pada saat “Spanish Inquisition” – dimana bangsa Spanyol (dengan dukungan Vatican tentunya) menjarah harta suku Inca di Amerika Tengah dan membunuh ribuan org atas nama gereja Katolik. Karena itu gereja Katolik kaya raya. Jika anda bertanya2 darimana kekayaan mereka – itu dari hasil menjarah bangsa Inca dan Aztek kuno – bukanlah dari donation/sumbangan umatnya.
Saya sendiri bekerja sebagai kasir di kantor perwakilan Vatican untuk Australia.
Saya tahu persis ttg keuangan gereja Katolik saat ini. Hati2lah jika berkata gereja Katolik adalah gereja yg kaya raya, sebab kalian tidak tahu kenyataannya.
Semoga ini bisa jadi bahan renungan untuk team anda.
Shalom Sherly,
1) Terima kasih atas tanggapanya dan keinginannya untuk berdialog dengan kami. Saya yakin bahwa keinginan Sherly adalah untuk mengasihi Yesus. Untuk melihat salah atau benarnya suatu pandangan, maka kita dapat mendiskusikannya satu persatu. Berikut ini adalah beberapa link yang telah ditulis sebelumnya:
1. Tentang Bunda Maria diangkat ke surga. Klik ini dan klik ini.
2. Tentang kewajiban berdoa rosario: tidak ada yang mewajibkan berdoa rosario untuk mendapatkan keselamatan. Namun, yang ada adalah dengan berdoa rosario, maka kita akan semakin memasuki misteri kehidupan Yesus. Anda dapat membaca jawaban tentang doa rosario yang sungguh Alkitabiah- silakan klik.
3. Tentang berdoa harus diawali dengan tanda salib. Silakan melihat artikel tentang dalamnya makna tanda salib – silakan klik.
4. Tentang Santo dan Santa adalah perantara doa. Silakan untuk melihat diskusi panjang ini – silakan klik (jangan lupa untuk melihat di bagian bawah dari link tersebut, yang mendiskusikan topik ini secara panjang lebar).
5. Tentang Konsenkrasi – bahwa pada saat Konsenkrasi hosti dirubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Silakan melihat link ini – silakan klik dan sejarahnya anda dapat melihatnya di sini – silakan klik.
6. Tentang Sakramen2. Silakan melihat link-link di bawah ini.
Liturgi tak perpisahkan dengan sakramen. Ada 7 sakramen dalam Gereja Katolik. Dari tujuh sakramen Gereja, 3 yang pertama – Baptis, Ekaristi (1, 2, 3), Penguatan – adalah sakramen inisiasi yang menjadi sakramen-sakramen dasar bagi kehidupan orang Kristen. Sakramen Urapan Orang Sakit dan Sakramen Tobat (bagian 1, 2, 3, 4), diberikan untuk kesembuhan baik fisik maupun rohani. Dan akhirnya, Sakramen Perkawinan (bagian 1, 2) dan Imamat diberikan untuk menguatkan kita dalam menjalankan misi di dunia ini dalam mencapai tujuan akhir, yaitu Kristus.
2) Anda mengatakan “Anda janganlah marah dengan tumbuh pesatnya ajaran Kristen yg berdasarkan alkitab, sebab itulah yg Tuhan Yesus mau” Silakan anda melihat jawaban-jawaban dari katolisitas.org. Apakah terkesan bahwa jawaban dari kami seperti orang yang marah? Kalau untuk melihat pertumbuhan pesat gereja-gereja, maka dari data statistik akan terlihat bahwa umat Gereja Katolik adalah lebih besar dibandingkan dengan umat dari seluruh kristen non-Katolik. Silakan melihat link ini – silakan klik. Namun, saya pikir diskusi tentang jumlah umat bukanlah suatu diskusi yang substansial dalam hal ini.
a) Lebih lanjut anda mengatakan “Karena itu orang2 Kristen hanya mau mengadopsi ajaran2 yg bisa dibuktikan keberadaannya di alkitab.” Silakan anda meneliti tentang doktrin sola fide, sola scriptura. Kita mulai dari dua hal tersebut. Dimanakah di dalam Akitab diajarkan dua doktrin tersebut?
Saya pikir komentar seperti ini “Sebenarnya setan tidak takut dengan agama Katolik karena agama Katolik sudah tidak murni lagi ajarannya.” harus disertai dengan bukti-bukti. Saya akan memberikan tanggapan lebih lanjut kalau anda dapat menyertakan bukti-bukti. Saya juga tidak akan memberikan tanggapan akan komentar anda yang ini “Tetapi setan sangatlah takut dengan agaman Kristen yg saat ini berkembang pesat, terutama diluar negeri.“
3) Anda mengatakan “Memang digenapilah apa yang dikatakan Tuhan:
“Pada saat akhir zaman, manusia akanlah lebih mencintai ciptaan manusia sendiri daripada ciptaan Tuhan.” Dan inilah anda – orang2 Katolik yg sangat mencintai hukum Kanon buatan manusia lebih dari ajaran alkitab. Mencintai bunda Maria lebih dari Tuhan sendiri. Mencintai Santo-Santa lebih dari Tuhan, dll.“
Sebenarnya saya cukup sedih dengan sikap anda, yang sebelumnya adalah umat dari Gereja Katolik, namun mempunyai kesalahpahaman yang begitu besar akan apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Semua hal-hal yang anda sebutkan bukanlah merupakan pengajaran Gereja Katolik. Kembali anda salah menduga tentang prinsip hukum kanonik yang seolah-olah hanya merupakan buatan manusia tanpa ada dasar kebenaran dari Alkitab. Silakan anda membaca Kitab Hukum Kanonik (KHK), dan kemudian tunjukkan di bagian mana dari KHK yang bertentangan dengan Alkitab. Supaya saya tidak salah paham, silakan memberikan definisi apa yang dimaksud oleh anda dengan “hukum kanon“. Gereja Katolik tentu saja mengasihi Yesus lebih daripada apapun, termasuk Bunda Maria dan Santa-Santo. Ini dapat terlihat dari Sakramen Ekaristi, yang fokus korban dan yang mempersembahkan korban adalah Kristus sendiri.
Anda kembali mengatakan “Anda pastilah tahu bahwa hukum Kanon dan dogma2 Katolik adalah buatan Vatican semata. Para rasul tidak menciptakan dogma2 diatas.” Silakan untuk menyebutkan nomor berapa dari KHK dan dogma-dogma dari Gereja Katolik yang bertentangan dengan Alkitab dan Tradisi para rasul.
Untuk menjawab komentar ini “Jika anda membaca sejarah, hukum2 Kanon ini bahkan disalah gunakan untuk kekuasaan dan pengumpulan harta, contohnya pada saat “Spanish Inquisition”, silakan anda membaca jawaban ini – silakan klik. Tentang suku Inca, darimanakah anda mendapatkan informasi seperti yang anda katakan? Silakan memberikan informasi tentang hal ini, sehingga tuduhan anda “Karena itu gereja Katolik kaya raya secara finansial. Jika anda bertanya2 darimana kekayaan mereka – itu dari hasil menjarah bangsa Inca dan Aztek kuno – bukanlah dari donation/sumbangan umatnya” dapat dibuktikan kebenarannya.
4) Anda mengatakan “Saya sendiri bekerja sebagai kasir di kantor perwakilan Vatican untuk Australia. Saya tahu persis ttg keuangan gereja Katolik saat ini. Hati2lah jika berkata gereja Katolik adalah gereja yg kaya raya, sebab kalian tidak tahu kenyataannya.“
Saya terus terang tidak tahu apa relevansi dari pernyataan anda di atas dengan diskusi tentang Gereja Katolik. Apakah anda tahu persis akan keuangan Gereja Katolik di Australia atau di seluruh dunia? Kemudian apakah fakta ini kemudian menjadikan Gereja Katolik sebagai institusi yang tidak benar? Justru, saya sendiri tidak pernah mengatakan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang kaya raya. Dan saya pikir, kalau anda telah dipercaya dengan pekerjaan di kantor perwakilan Vatican untuk Australia, anda tidak perlu untuk menceritakan kondisi keuangan tempat anda bekerja.
5) Akhirnya, saya melihat bahwa anda telah membuat begitu banyak tuduhan yang belum dapat dibuktikan kebenaran dan tidak terfokus apakah yang ingin anda diskusikan. Anda membuat pernyataan dari Maria, doa dan rosario, sakramen, santa-santo, sakramen, perkembangan umat, tuduhan bahwa Gereja Katolik adalah buatan manusia yang menjadi penggenapan “manusia akanlah lebih mencintai ciptaan manusia sendiri daripada ciptaan Tuhan“, inquisition, inca, kanon, kasir, keuangan vatikan, dll. Diskusi seperti ini tidak akan dapat menjadi diskusi yang membangun. Saya mengusulkan agar Sherly dapat memilih satu topik diskusi, misalkan tentang santa-santo atau topik apa saja mengenai dogma dan dokrin Gereja Katolik. Ungkapkan hal tersebut dalam bentuk argumentasi yang baik, seperti misalkan: Gereja Katolik mengajarkan A, dan ini tidak sesuai dengan Alkitab, karena Alkitab mengatakan B, dstnya. Dengan demikian ada argumentasi yang diberikan dan bukan hanya tuduhan. Semoga dapat dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Begitu banyak anak muda Katolik mengalami nasib yang sama dengan ananda Sherly. Justru mispersepsi dianggap sebagai benar. Mispersepsi dilontarkan oleh kelompok non Katolik demi propaganda yang tidak tulus dan menyesatkan. Memang diakui pengetahuan agama banyak anak muda Katolik kurang mendalam, sehingga usaha penyesatan dengan mudah dianggap dan ditelan sebagai kebenaran.
Inilah tantangan dari bung Stefanus dan mbak Inggrid beserta para Romo dan teman-teman agar dapat memberdayakan website ini semaksimal mungkin untuk memberikan informasi katolisitas yang benar.
Hai Sherly dan Semua nya yg ada disini
Sedikit berkomentar, sy letih mendengar perdebatan mengenai agama-agama, ini tidak baik, itu tidak benar, ini benar, itu benar. Sy hanya menyarankan, daripada meributkan hal-hal yang ga penting banget, please look at ourselves aja, berusaha meyakini iman kristiani kita sehingga kita tidak sibuk mengkoreksi orang lain dan melalaikan diri kita sendiri.
Kata siapa semua orang katolik jahat? Mother Teresa, Inggrid-Stef Tay baik pisan alias baiiiik bangeeeet dan juga Romo Carbonell yg sy kenal…yg jahat dan menusuk hati sy juga banyak tp ga perlu lah disebut…..lalu dibilang orang kristen jahat, banyak teman sy yg kristen juga baik sama sy tapi ada juga yg menusuk sy di lingkungan kerja. Nobody is Perfect! Kesempurnaan hanya milik Tuhan!
Kalo sy sih, sesadar-sadarnya diri sy, sy ini hanyalah manusia yg penuh dosa, sebab ada tertulis: di dunia ini tidak ada orang saleh, yg seumur hidupnya tak pernah berbuat dosa. Mau tau dimana ? Pengkhotbah 7 ayat 20. So, kalo anda bilang bahwa orang katolik ga pernah baca alkitab, alkitab sy penuh dengan markers, yg berarti sy cukup sering baca alkitab, tp disitu lah kelemahan manusia, terutama sy, kadang rajin sih rajin buat baca alkitab, tp pengamalan nya ZERO!
Oleh sebab itu, please from now on….kita berusaha untuk menjadi sosok kristiani yg baik, tanpa menghakimi orang lain, ketika 1 jari tangan teracung pada orang lain, 4 jari teracung pada diri kita! AMSAL 20 ayat 6- 9.
I stayed in Perth before walau cuma sebentar, I joined the OIKOS there for weeks, dan mereka tidak memperdebatkan agama lain tuh, karena pada prinsipnya, nobody is perfect! ( please don’t say: I am Nobody so I am Perfect)…..????
Soal patung, sy mengkoleksi banyak patung Maria dan Yesus, tapi sy tidak memujanya, sy hanya taruh di lemari tuh. Dengan memajang patung tersebut, setiap kali sy melihat nya, sy seolah disadarkan The Lord is Watching Over Me….be a good girl!
Sometime I feel that God has left me….dan ketika sy melihat patung di lemari kaca sy, sy seolah kembali diingatkan that God is staying in my heart….bukan di gereja, bukan di dalam patung, tapi ada di hati sy…the question is…Will we open our hearts for the Lord???
Jangan menjadi batu sandungan untuk orang lain, jadilah sosok kristiani yg bercahaya di tengan gelapnya dunia….Kalo kita ngeliat banyak orang katolik jahat dan kasar, ya kita jadilah orang katolik yang mulia dan baik…….itu aja yg sy ingin perbuat dalam hidup sy…
Salam damai sejahtera
Dear Sheirly
Mungkin akan menjadi lebih baik jika anda tidak “membeberkan” apa yang menurut anda tidak sesuai tentang ajaran agama Katolik.
Jika anda sudah keluar dari Gereja Katolik dan menjadi pengikut Kristus dalam komunitas Kristen yang lain, sebaiknya anda lebih mendalami apa yang diajarkan oleh Gembala sidang dimana anda digembalakan.
Dengan demikian anda tidak “jatuh” dalam tipu daya setan dengan cara menuduh ajaran gereja lain tidak sesuai dengan ajaran Alkitab
Mungkin kelihatannya se-akan2 anda memberikan peringatan kepada pembaca situs ini , tetapi kenyataannya anda telah diperdaya oleh iblis .
Apabila anda sudah merasakan kepuasan rohani dan sejahtera dalam komunitas Kristen dimana sekarang anda di gembalakan, usahakanlah supaya anda bisa masuk dalam rencana Allah dalam kehidupan anda.
Sebab setiap orang yang sudah lahir baru, Allah mempunyai rencana yang indah baginya.
Jangan terpaku pada ajaran yang mula-mula, tetapi langsungkanlah pada ajaran kesempurnaan.
Salam
Mac
Shalom Machmud dan Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya. Saya sendiri tidak berkeberatan dengan diskusi tentang dogma dan doktrin dari Gereja Katolik yang seolah-olah dilihat tidak sesuai dengan Alkitab. Saya justru berharap bahwa dengan diskusi ini, maka umat dari gereja non-Katolik dapat melihat apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik dan bukan meneruskan kesalahpahaman terhadap apa yang tidak diajarkan oleh Gereja Katolik.
Saya juga yakin bahwa Sherly sendiri mempunyai maksud baik untuk memperingatkan umat Katolik, karena Sherly salah paham terhadap apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja Katolik. Jadi, saya justru berharap bahwa diskusi ini dapat terus berlangsung, sehingga kesalahpahaman dapat diluruskan. Dan tentu saja, sebagai murid Kristus, kita dapat berdiskusi dengan hormat dan lemah lembut. Dan semoga diskusi kita bukanlah mengarah kepada ajaran mula-mula atau ajaran kesempurnaan, namun mengarah kepada apa yang sebenarnya diajarkan oleh Kristus. Karena kita mengasihi Kristus, maka kita ingin untuk mengikuti seluruh perintah dan pengajaran dari Kristus dan bukan hanya mengikuti sebagian perintah Kristus. Semoga Roh Kudus memenuhi hati kita semua, sehingga Dia dapat menyingkapkan Kebenaran kepada kita semua.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shalom Mac
Kata-kata yang saudara pakai sungguh indah sekali pada permulaan kalimat nya dimana anda menasehati supaya saling menghormati tapi dibelakangnya menusuk banget. (ini kalimat mac: Sebab setiap orang yang sudah lahir baru, Allah mempunyai rencana yang indah baginya. Jangan terpaku pada ajaran yang mula-mula, tetapi langsungkanlah pada ajaran kesempurnaan). Menurut Mac, memeluk agama katolik belum lahir baru dan ajaran katolik tidak sempurna.
salam kasih
Martha
Saya kasihan kepadamu Sunjoyo.
Andaikan kamu mau belajar sejarah……
Tidakkah kamu tahu Paus itu adalah buatan manusia…???
Hukum Kanon adalah buatan manusia, hirarkhi agama Katolik adalah buatan manusia, ritual2 agama Katolik adalah buatan manusia???
Jika anda bisa membuktikan bahwa mengikut ritual2 agama Katolik bisa menyelamatkan – jika anda bisa memberikan ayat alkitabnya – silakan cari…
Semoga Tuhan masih berkenan untuk menyelamatkan jiwa anda.
[dari katolisitas: saya pindahkan pesan ini yang menanggapi pesan dari Sunjoyo di sini – silakan klik]
Shalom Sherly,
Terima kasih atas komentarnya. Saya akan memberikan beberapa link untuk menjawab tanggapan anda.
Sherly dapat melihat sejarah tentang keutamaan Paus di beberapa tulisan berikut ini.
Keutamaan Petrus (4): Menurut Dokumen paling awal Gereja
Keutamaan Petrus (3): Tanggapan terhadap mereka yang menentang keberadaan Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (2): Bukti sejarah tentang keberadaan Rasul Petrus di Roma
Keutamaan Petrus (1): Menurut Kitab Suci
Tentang Kitab Hukum Kanonik di sini – silakan klik.
Tentang Magisterium Gereja dapat melihatnya di sini – silakan klik.
Tentang liturgi Gereja Katolik dapat melihatnya di sini – silakan klik.
Untuk menjawab bahwa agama Katolik hanya merupakan buatan manusia, silakan melihat artikel ini – silakan klik.
Apakah menjadi pengikut agama Katolik dapat menyelamatkan, silakan melihat tanya jawab ini: silakan klik. Kalau anda ingin melihat tentang konsep keselamatan, silakan melihat beberapa tanya jawab ini:
Invincible ignorance dalam jaman ini
Keselamatan dan hubungannya dengan Baptisan
Apakah keselamatan yang sudah diperoleh melalui Pembaptisan dapat hilang?
Apakah yang diselamatkan hanya orang Katolik dan yang lainnya pasti masuk neraka?
Keselamatan: theosentris, kristosentris, eklesiosentris?
Apakah orang Katolik dijamin pasti selamat?
Baptisan rindu menurut St. Thomas
Tidak ada keselamatan kecuali melalui Yesus
Tidak cukup menerima Yesus di hati saja
Sekali selamat tetap selamat – tidak Alkitabiah
Siapa saja yang dapat diselamatkan?
Apakah agama membuat orang masuk Sorga?
Apakah orang yang tidak dibaptis masuk neraka?
Adakah Keselamatan di luar Tuhan Yesus/ Gereja Katolik?
Silakan untuk membaca beberapa artikel tersebut di atas. Setelah anda membaca beberapa link tersebut, silakan untuk menunjukkan di bagian mana dari pengajaran Gereja Katolik yang hanya merupakan buatan manusia semata. Dengan demikian, maka kita akan dapat mendiskusikan hal tersebut secara mendalam. Semoga kasih dan rahmat Tuhan menyertai kita semua, sehingga kita dapat menempatkan kebenaran di atas semua kepentingan pribadi kita, karena kebenaran akan membawa kita kepada Yesus sendiri – yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup (lih. Yoh 14:6).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Terima kasih Stef atas penjelasannya.
Tetapi yg anda berikan sekali lagi lebih banyak berdasarkan ajaran hukum Kanon.
Tuhan Yesus tidak datang kedunia untuk menghakimi manusia dan tidak untuk membuat peraturan2 atau hukum2 kanon untuk mengatur manusia.
Sebenarnya organisasi kepausan dibuat oleh manusia2 yg haus posisi dan harta, dan hukum2 tersebut dibuat supaya gampang mengatur umat katolik.
Sekali lagi, anda tidak bisa memberikan ayat2 dalam alkitab yg bisa menjamin bahwa ritual2 agama katolik bisa menyelamatkan. Yang anda berikan hanyalah ulasan2 yg ditulis oleh manusia belaka. Sedangkan ayat2 alkitab adalah kata2 Tuhan sendiri.
Saya tidak puas dengan jawaban anda. Tetapi saya mengerti, sebab agama katolik adalah agama yg didirikan berdasarkan hukum Kanon, bukanlah berdasarkan alkitab.
Saya sudah memutuskan untuk meninggalkan agama katolik dan mengikuti ajaran yg benar, sesuai dengan alkitab.
Terserah dengan anda, silakan percaya dengan buatan2 manusia. Semoga suatu saat anda menyadari mana yg sebenarnya harus anda ikut.
Jika saja anda tahu berapa banyak hal2 busuk yg ditutupi oleh agama Katolik. Saya sendiri bekerja di kantor perwakilan vatican di luar negeri. Saya tahu persis apa yg dilakukan organisasi Katolik untuk menutupi kebusukan2 pastor2nya, dan untuk mempertahankan hukum Kanon mereka yg jelas2 salah. Saya tahu persis berapa banyak korupsi dan kejahatan2 yg dilakukan oleh agama Katolik. Dan sekali lagi saya kasihan pada anda. Anda telah membela sesuatu agama yg penuh dengan tipuan.
Semoga roh kudus bisa membukakan mata anda suatu saat.
Sherly
Shalom Sherly,
Terima kasih atas tanggapannya. Sekali lagi, anda mengatakan hal yang sama berulang-ulang tanpa memberikan argumentasi, bahwa ajaran Katolik berdasarkan hukum Kanon. Sekali lagi pertanyaan saya adalah: Apakah definisi hukum kanon? Bagian manakah dari hukum kanon yang tertentangan dengan Alkitab? Tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan terus-menerus mengatakan bahwa ajaran Gereja Katolik berdasarkan hukum kanon dan hanya buatan manusia semata, maka pertanyataan tersebut tidaklah mempunyai argumentasi dan hanya merupakan suatu tuduhan yang tidak mendasar. Saya tidak tahu apakah anda telah membaca beberapa link yang saya berikan.
1) Anda mengatakan "Sebenarnya organisasi kepausan dibuat oleh manusia2 yg haus posisi dan harta, dan hukum2 tersebut dibuat supaya gampang mengatur umat katolik."
a) Menurut saya, pernyataan anda di atas akan melemahkan posisi anda sendiri, karena anda tidak memberikan argumentasi apapun. Pertanyaan saya kepada anda adalah: Apakah definisi dari organisasi kepausan? Sejak kapankah fungsi ini mulai ada? Bagaimanakah gereja anda mengatur umat? Apakah fungsi pendeta dalam organisasi gereja anda? Apakah umat gereja anda menuruti ajaran dari pendeta anda? Kalau ya, apakah alasannya dan kalau tidak apakah alasannya?
b) Kalau kepausan hanya dibuat oleh manusia saja, maka bagaimana anda menanggapai beberapa bukti berikut ini:
1) Bukti dari Alkitab: Bagaimana anda mengartikan beberapa ayat-ayat Kitab Suci berikut ini, yang menunjukkan keutamaan Petrus, seperti yang telah dipaparkan secara lengkap di sini – silakan klik.
a. Yesus memilih kedua belas rasul, yang dimulai dengan Simon Petrus. Banyak ayat dalam Kitab Suci yang selalu menyebutkan Petrus sebagai yang pertama dari semua rasul yang lain, dan Yudas di urutan terakhir (lih. Mat 10:1-4; Mrk 3:16-19; Luk 6:14-16; Acts 1:13). Kadang-kadang para rasul disebut sebagai Petrus dan teman-temannya (Luk 9:32). Petrus sering berbicara atas nama semua rasul (Mt 18:21; Mrk 8:29; Luk 12:41; Jn 6:69). Nama Petrus ditulis di dalam Alkitab sebanyak 191 kali (162 kali sebagai Petrus atau Simon Petrus, 23 kali sebagai Simon, dan 6 kali sebagai Kephas). Sebagai perbandingan, Yohanes hanya disebut sebanyak 48 kali. Archbishop Fulton Sheen pernah menghitung bahwa semua nama rasul digabungkan hanya disebut 130 kali. Semua hal ini menunjukkan keutamaan Rasul Petrus jika dibandingkan dengan rasul-rasul yang lain.[1]
b. Rasul Petrus memegang peran sebagai yang “pertama” di banyak kesempatan. Di awal pemberitaan-Nya, Yesus memilih untuk mengajar orang banyak dari perahu Simon (Luk 5:3). Rasul Petruslah yang berinisiatif untuk berjalan di atas air (Mat 14: 28-31). Rasul Petruslah yang dipilih oleh Tuhan Yesus untuk mengambil koin dari mulut ikan untuk membayar pajak bagiNya dan bagi Petrus sendiri (Mat 17: 24-27). Petruslah yang menerima wahyu dari Allah Bapa sehingga dapat mengenali identitas Yesus sebagai Putera Allah (Mat 16:16).
Yesus mengubah nama Petrus, yang semula bernama Simon, menjadi Kepha/ Petrus yang artinya, “Batu Karang” untuk menunjukkan penugasan yang baru yang diberikan oleh Kristus kepadanya (Mat 16:13- 20)
Walaupun demikian, Petrus juga ditegur oleh Yesus atas pengertiannya yang keliru tentang Mesias (Mat 16:23). Maka kita mengenal sifat dasar Petrus yang pemberani namun sering terlalu cepat bertindak, tanpa berpikir terlalu jauh, seperti terlalu cepat menjanjikan kesetiaan sebagai seorang martir namun kemudian malah menyangkal Yesus tiga kali; walaupun ia akhirnya bertobat (Mat 26:35; Luk 22:57-62). Di lain kesempatan ia terlalu cepat menggunakan pedang untuk memotong telinga Malkus (Yoh 18:10). Namun demikian, sesungguhnya Petrus mempunyai hati yang lembut, dan peka terhadap dosa dan kelemahannya (Luk 5:8; 22:61-62).
Kelemahan Petrus ini tidak mengubah kenyataan bahwa ia tetaplah terhitung sebagai “yang pertama” di antara para rasul. Petrus selalu disebut pertama kali di antara para rasul yang dipilih Yesus, untuk melihat-Nya dimuliakan di atas gunung Tabor (Mrk 9:2-9, 2 Pet 1:18); untuk mempersiapkan Perjamuan Terakhir (Luk 22:8); dan untuk melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya (Luk 24:34; 1 Kor 15:5). Petruslah yang secara khusus didoakan oleh Yesus dan diberi tugas untuk menguatkan saudara-saudaranya yang lain (lih. Luk 22:32; Yoh 21:15-17). Segera setelah Yesus naik ke surga, Petrus mengambil alih kepemimpinan para rasul dengan mengambil inisiatif untuk memilih pengganti Yudas yang mengkhianati Yesus (Kis 1:15-26). Setelah Pentakosta, Petrus tampil mewakili para rasul mengkhotbahkan pesan Injil (Kis 1:14-40) yang mengkibatkan 3000 orang untuk dibaptis pada hari itu.
c. Setelah Pentakosta, peran kepemimpinan Petrus-pun jelas terlihat: Petrus mengubah kebiasaan Gereja yang hanya membaptis umat Yahudi, dengan membaptis Kornelius, umat non- Yahudi, beserta seisi rumahnya (Kis 10 dan 11). Paulus pun menemui Petrus (Kepha) dan tinggal bersamanya selama 15 hari (Gal 1:18), selanjutnya Paulus mendatangi Petrus lagi di Yerusalem dengan menjabarkan Injil yang diberitakannya (Gal 2:2) agar usahanya tidak percuma. Rasul Petrus juga membuat keputusan otoritatif di Konsili Yerusalem mengenai sunat (Kis 15). Sesudah Konsili Yerusalem, Rasul Petrus mengadakan perjalanan ke banyak daerah untuk mendirikan gereja-gereja pada daerah kekuasaan Kaisar Roma, untuk menyebarkan Injil ke ujung bumi, sesuai dengan pesan Kristus (lih. Kis 1:8). Akhirnya, ia menuju Roma (yang disebut Babilon 1 Pet 5:12-13) yang dianggap sebagai pusat dunia pada saat itu, untuk juga mendirikan gereja di sana, dan akhirnya wafat sebagai martir, bersama dengan Rasul Paulus.
b) Bukti dari jemaat perdana: Bukti-bukti dari jemaat perdana, yaitu kesaksian dari Bapa Gereja yang mempunyai hubungan langsung atau tidak langsung dengan para rasul memberikan gambaran tentang kepausan yang lebih akurat dibandingkan dengan analisa kita. Kalau memang kepausan hanya dibuat oleh manusia semata, bagaimana anda memberikan argumentasi akan kenyataan bahwa kepausan telah dikenal pada masa awal? Bagaimana anda menyanggah bahwa rasul Petrus adalah Paus I. Bukti-bukti ini telah dituliskan di tulisan kepausan, bagian 2 – silakan klik.
1. St. Klemens dari Roma, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus (96):
2. St. Ignatius dari Antiokhia (35-107), Uskup Antiokhia, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan kemungkinan juga adalah murid rasul Petrus.
3. St. Papias (60-130) murid Rasul Yohanes yang menjadi Uskup Hieropolis, dan St. Klemens dalam bukunya Hypotyposes, seperti dikutip oleh Eusebius (325).
4. Phlegon (117-138 masa Kaisar Hadrian) seperti dikutip oleh Origen.
5. St. Dionisius (166-174) Uskup Korintus, menulis kepada Paus Soter di Roma, seperti yang dikutip oleh Eusebius:
6. Gaius (Caius, 198-217) seorang Imam Roma:
7. St. Irenaeus (130-200), murid Polikarpus yang adalah murid Rasul Yohanes, Uskup Gaul:
8. Tertullian (160-225).[11].
9. Origen dari Alexandria (185-254)
10. Eusebius, (260- 340) Uskup Caesarea dan Bapa Sejarah Gereja.
11. Petrus dari Alexandria (d. 311)
12. Lactantius dari Afrika (240-320)
13. St. Cyril dari Yerusalem (315- 386)
14. Paus St. Damasus I ( 304- 384)
15. Doktrin Addai (Dokumen gereja Siria 400).16. Liber Pontificalis (abad 4, disusun sekitar abad 6,7) memuat kisah Kepausan.
17. Catalogus Liberianus (ditulis 354)
18. Optatus dari Milevis (370)
19. St. Agustinus dari Hippo (400)
20. St. Jerome (342- 420) yang disebut sebagai Doctor of the Church, dan ahli Kitab Suci yang terbaik di masa Gereja awal.
2) Anda mengatakan "Sekali lagi, anda tidak bisa memberikan ayat2 dalam alkitab yg bisa menjamin bahwa ritual2 agama katolik bisa menyelamatkan. Yang anda berikan hanyalah ulasan2 yg ditulis oleh manusia belaka. Sedangkan ayat2 alkitab adalah kata2 Tuhan sendiri."
Pertanyaan saya adalah apakah telah membaca beberapa link yang saya berikan? Silakan anda check lagi di link-link tersebut. Di situ, kami mencoba memaparkan semua dogma dan doktrin dari Gereja Katolik menurut dasar Alkitab, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Kalau anda tidak percaya akan Tradisi Suci dan Magisterium Gereja, maka kita dapat berdiskusi hanya berdasarkan Alkitab. Untuk mengatakan bahwa saya tidak dapat memberikan ayat-ayat dalam Alkitab yang bisa menjamin bahwa ritual-ritual agama Katolik bisa menyelamatkan, tanpa disertakan bukti justru tidak baik untuk anda. Kita dapat berdialog tentang satu topik, misalkan tentang Sakramen Baptis, atau Sola Scriptura atau Sola Fide secara mendalam. Saya mengusulkan, agar anda memberikan argumentasi yang lebih to the point, misalkan: ajaran Katolik mengenai dogma A adalah tidak Alkitabiah, karena Alkitab mengatakan: 1,2,3, dst-nya, yang bertentangan dengan dogma A. Dengan demikian, terjadi dialog yang substansial dan tidak hanya merupakan tuduhan semata.
Anda mengatakan "Saya tidak puas dengan jawaban anda. Tetapi saya mengerti, sebab agama katolik adalah agama yg didirikan berdasarkan hukum Kanon, bukanlah berdasarkan alkitab." Saya minta maaf, kalau anda tidak puas dengan jawaban-jawaban yang diberikan. Namun, apakah anda telah membaca link-link yang saya berikan? Mulailah dari satu topik sehingga diskusi dapat terfokus. Kembali anda mengatakan Gereja Katolik adalah agama yang didirikan berdasarkan hukum Kanon, tanpa ada argumentasi apapun. Justru kalau anda mengerti bahwa Gereja Katolik didirikan berdarkan hukum kanon, maka anda harus memaparkannya kepada kami dan mencoba memeberikan argumentasi, sehingga terlihat jelas mana yang salah dan mana yang benar.
3) Anda menyimpulkan: "Saya sudah memutuskan untuk meninggalkan agama katolik dan mengikuti ajaran yg benar, sesuai dengan alkitab."
a) Tentu saja anda berhak untuk memutuskan pilihan anda. Namun, seperti yang anda kemukakan bahwa keputusan anda untuk meninggalkan Gereja Katolik disebabkan anda memandang bahwa pengajaran dari Gereja Katolik banyak yang bertentangan dengan Alkitab. Oleh karena itu, saya menyediakan diri saya untuk berdiskusi dengan anda. Dengan diskusi ini, maka anda mempunyai kesempatan untuk memaparkan dogma atau doktrin dari Gereja Katolik yang anda pandang tidak sesuai dengan Alkitab.
Dan anda mengatakan "Terserah dengan anda, silakan percaya dengan buatan2 manusia. Semoga suatu saat anda menyadari mana yg sebenarnya harus anda ikut." Justru kalau anda melihat bahwa Gereja Katolik adalah salah, maka anda dapat memberikan bukti-bukti yang mendukung argumentasi anda. Silakan memilih satu topik diskusi dan kita dapat berdialog secara lebih mendalam.
b) Akhirnya anda memberikan kesimpulan "Jika saja anda tahu berapa banyak hal2 busuk yg ditutupi oleh agama Katolik. Saya sendiri bekerja di kantor perwakilan vatican di luar negeri. Saya tahu persis apa yg dilakukan organisasi Katolik untuk menutupi kebusukan2 pastor2nya, dan untuk mempertahankan hukum Kanon mereka yg jelas2 salah. Saya tahu persis berapa banyak korupsi dan kejahatan2 yg dilakukan oleh agama Katolik. Dan sekali lagi saya kasihan pada anda. Anda telah membela sesuatu agama yg penuh dengan tipuan."
Saya tahu ada perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh oknum-oknum – baik dari klerus maupun umat Katolik – yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Namun, saya tidak pernah tahu ada dogma dan doktrin dari Gereja Katolik yang tidak mempunyai dasar Alkitab. Namun, perbuatan oknum-oknum yang kurang baik di dalam Gereja Katolik tidak menjadikan Gereja Katolik tidak mempunyai kebenaran penuh, sama seperti ajaran Yesus tetaplah benar, walaupun 1 dari 12 (8%) murid-Nya menghianati Yesus.
Tentu saja ada yang perlu diperbaiki dalam Gereja Katolik dengan adanya beberapa skandal. Dan perbaikan ini adalah pada pembinaan imam, namun bukan pada dogma dan doktrin, yang senantiasa anda katakan tidak sesuai dengan Alkitab, padahal kami telah memberikan bukti-bukti dari Alkitab untuk mendukung dogma dan dokrin dari Gereja Katolik.
Dan kesalahan-kesalahan oknum-oknum bukanlah terbatas pada Gereja Katolik, namun juga dilakukan oleh oknum-oknum dari gereja-gereja non-Katolik. Saya tidak akan membeberkan kesalahan-kesalahan dari oknum-oknum (termasuk para pendeta) yang berasal dari gereja-gereja non-Katolik di sini, karena memang site ini bukanlah membahas oknum-oknum, namun untuk membahas dogma dan dokrin. Oleh karena itu, mari kita berfokus pada diskusi yang bersifat doktrinal dan Alkitabiah. Kalau anda mau menilai benar atau tidaknya suatu ajaran, maka jangan melihat orang-orang yang tidak melakukan ajaran tersebut, namun lihatlah orang-orang yang mempraktekkan pengajaran tersebut.
Mari, kita saling mendoakan, agar Roh Kudus sendiri membimbing kita untuk senantias menempatkan kebenaran di atas segalanya. Sekali lagi, saya ingin menghimbau agar diskusi justru berfokus pada doktrinal, sehingga keinginan anda untuk berdiskusi dengan dasar-dasar Alkitab dapat terpenuhi. Semoga dapat dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Nanda Sherly yang kucintai,
Luar biasa besarnya cinta Tuhan sehingga mau merendahkan diriNya menjadi manusia. Kita sendiri sebagai manusia sama sekali tidak mau merendahkan diri menjadi binatang, entah binatang apalah : anjing ? atau lainnya. Malah kita marah dan merasa dihina jika di-anjing-anjingkan oleh orang lain.
Manusia adalah ciptaan Tuhan, manusia adalah citra Allah. Manusia dianugerahi kreativitas oleh Allah. Kreasi-kreasi manusia mencerminkan keagungan Allah.
Mengapa kita alergi terhadap hasil ciptaan manusia? Apa yang jahat dari ciptaan manusia? Apakah semua ciptaan manusia otomatis jahat sehingga tidak boleh diikuti oleh pengikut Kristus?Apakah ada larangan dalam Alkitab untuk mengikuti aturan manusia?Tolong tunjukkan ayatnya.Kalau ciptaan manusia otomatis jahat, yah kita tidak usah hidup lagi di dunia fana ini.Yah , janganlah kita menganggap diri kita manusia lagi.
Kalau Yesus sendiri mau menjadi manusia, apakah ini juga suatu kebodohan Tuhan? Kok mau menjadi manusia? Kok mau menjadi yang jahat?
Apakah Alkitab murni turun dari surga? Bukankah Alkitab yang sekarang dimiliki umat Kristen juga ditulis oleh manusia? Apakah anda yakin Tuhan turun ke dunia lantas menulis tangan sendiri seluruh Alkitab? Bukankah urutan final Alkitab mulai dari Kitab Kejadian sampai dengan Wahyu disusun oleh manusia ( para Bapa Gereja ) pada sekitar tahun 300 masehi?Mengapa kita masih mau menerima Alkitab padahal itupun hasil karya manusia (yang diilhami oleh Roh Kudus)?
Nanda Sherly, biarlah logika kita konsisten. Kita perlu berani terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dalam melihat kemampuan logika kita sendiri.Kita jangan hidup dalam pola pikir yang kontradiktif. Sangat berbahaya karena lama kelamaan kita menipu diri sendiri. Atau pun kalau kita mempertahankan pendapat kita sebagai yang satu-satunya benar, hanyalah untuk gengsi (yang justru tidak dikehendaki oleh Yesus bagi muridNya). Toh orang lain yang melihat atau membaca pikiran kita, akhirnya menganggap Nanda Sherly sebagai orang yang ngeyel.
Perkembangan diri kita ditentukan juga oleh kedewasaan dan keterbukaan berpikir kita. Saya sudah berusia 60 tahun, namun tetap menimba ilmu dan sharing iman dengan semua pengikut Yesus ( katolik dan non katolik) agar bisa saling memperkaya diri.
Pada tahun 60-an ,ketika saya mulai belajar bahasa Inggeris di Makassar, ada cerita “The six blind men”.Semua orang buta itu ngotot mempertahankan pendapatnya mengenai apakah seekor gajah itu? Yang pertama menganggap gajah sebagai kipas karena memegang telinga gajah, yang kedua menganggap gajah sebagai tembok karena meraba badan gajah yang besar dan seterusnya.
Intinya, apakah kita mau menjadi salah seorang dari enam Si Buta itu yang hanya melihat atau meraba salah satu sisi dari seekor gajah?
Saya merasa Tuhan Yesus tidak menghendaki kita menjadi orang yang berkeras hati dan menganggap diri paling benar. Janganlah terjerumus pada arogansi spiritual atau arogansi alkitabiah.
Sdr Herman,
Disini saya melihat andalah si org buta tersebut.
Tidakkah anda merasa anda dibutakan? Anda hanya bisa melihat gereja katolik yg terbaik – yg lain salah semua, jadi yg lain harus menjadi katolik. Melalui website ini, dibuktikanlah bahwa anda2 yg Katolik inilah yg menganggap diri anda paling benar.
Berbesar hatilah mengakui bahwa ada ajaran2 katolik yg salah, tidak semuanya benar.
Sherly
Shalom Sherly,
Sesuai dengan permintaan anda, maka kita dapat berdiskusi tentang dogma dan doktrin dari Gereja Katolik. Mari kita berfokus pada diskusi tersebut di sini – silakan klik. Dan mari kita bersama-sama berbesar hati dalam berdiskusi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sherly Wrote :
Tidakkah anda merasa anda dibutakan? Anda hanya bisa melihat gereja katolik yg terbaik – yg lain salah semua, jadi yg lain harus menjadi katolik.
——————————————————————————————
Adalah wajar jika seseorang melihat apa yang diimaninya adalah yang terbaik dan paling benar, jika tidak tentunya bodoh jika masih meyakini sesuatu yang menurutnya bukan yang terbaik dan bukan yang paling benar.
Apakah anda tidak merasa bahwa gereja hillsong church adalah yang paling benar dan paling baik bagi anda?
Adakah ajaran hillsong church yang salah menurut anda?
===================================================
Sherly Wrote :
……yg lain salah semua, jadi yg lain harus menjadi katolik.
———————————————————————————————
Apakah menurut anda ajaran-ajaran lain selain hillsong church adalah salah?
Bukankah anda masuk di forum ini adalah untuk mengatakan bahwa ajaran Katolik adalah salah dan hanya ajaran hillsong church yang paling benar dan berharap semua umat Katolik masuk hillsong church?
[edit]
ROLLY Says:
Salam dalam kasih kita TUHAN Yesus…
Nona Sherly:
Setelah Saya mengikuti perbincangan ini…..menurut saya dengan secara pemikiran Nona Sherly
Mungkin tidak akan di temukan titik terangnya….Karena pemikiran Nona Sherly Terlalu memberat 2x kan Agama katolik……!! sebenarnya Nona Sherly dulunya berasal dari Agama Katolik dan sempat berkerja di sekertariat katolik di australia sebenarnya justru di syukuri….dan kenapa tiba2x Nona Sherly Memburukkan ajaran Katolik…..??????? mungkin ada kesalahpahaman internal dgn pengurus katolik atau Nona Sherly mungkin di pecat ….dari tempat kerja tersebut karena Nona Sherly mungkin berbuat salah di tempat itu….atau pengurusan sekertariat tersebut yg salah……..???????? Setau saya Agama kristen katolik adalah agama yg di akui TUHAN dan memang itu yang merupakan gereja yg di buat TUHAN…. [edit] maupun tujuan qt satu tapi di mata TUHAN AGAMA ITU HANYA KATOLIK itu sudah terbukti dari para rasul dan murid TUHAN….melalui petrus dan di buatlah gereja yaitu KATOLIK… [edit]
Damai Sejahtera…..
Dear,
Salam dari Sydney, Australia.
Saya adalah bekas pengikut agama Katolik yg sekarang pindah ke Kristen.
Penyebabnya adalah dikarenakan krn pengajaran agama Katolik tdk benar2 berdasarkan alkitab, tetapi lebih berdasarkan hukum kanonisasi.
Karena itu saya melihat banyak org2 Katolik yg berperilaku kasar dan berhati jahat. Saya mengerti karena mereka tidak pernah membaca alkitab, sebagaimana di agama Kristen, karena itu mereka tdk tahu bagaimana cara hidup Kristiani yg benar.
Banyak sekali rekan2 Katolik di Sydney Australia yg pindah agama karena alasan yg sama.
……
Sherly.
[dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]
ada baiknya sbagai org yg ber AGAMA dan yg merasa BENAR2 ber AGAMA tidak saling mencaci maki .
ada hal yg membingungkan buat sy ? td ditulis alkitab dari TUHAN ? benarkah ? bukankah hampir 1/2 isi perjanjian lama adlh sejarah bangsa yahudi ? confuse tolong pencerahan ?!!!
Shalom y2,
Terima kasih atas pertanyaan dan tanggapannya. Saya yakin bahwa pernyataan dari Sherly adalah sebagai bentuk semangatnya untuk mengasihi Kristus, sehingga dia menuliskan beberapa komentar di katolisitas. Cara penyampaiannya mungkin dapat diperbaiki namun intensinya saya yakin baik. Untuk menjawab pertanyaan anda tentang Perjanjian Lama (PL), maka anda harus melihat PL dan dalam terang Perjanjian Baru (PB). Untuk itu, silakan membaca beberapa artikel ini:
Empat Prinsip untuk Menginterpretasikan Alkitab
Perkenalan dengan Kitab Suci (bagian ke-2)
Perkenalan dengan Kitab Suci (bagian 1)
Secara prinsip, kaitan antara PL dan PB dijabarkan di dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK):
Setelah anda membaca beberapa link tersebut dan masih kurang jelas, silakan bertanya kembali. Lihat juga dua link berikut ini: silakan klik dan klik ini.
Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam Damai dan Sejahtera Sherly ku yang terkasih dalam Yesus Kristus
Sebagai seorang pengikut Kristus …….
kita tentu meneladani seluruh sifat dan ajaranNYA dalam kehidupan kita sehari-hari.
Yesus datang kedunia bukan untuk orang yang baik-baik saja, namun juga untuk orang yang berdosa.
Nah demikian juga kita sebagai ranting-rantingNYA, perlu menghasilkan buah-buah yang manis
untuk semua orang … baik terhadap orang yang berprilaku kasar maupun jahat.
Apalah artinya kalau Anda hanya mengasihi orang yang baik saja … karena semua orang bisa melakukannya
Namun sebagai orang Kristen … anda harus lebih daripada itu, yakni mengasihi pula orang yang jahat.
Shierly-ku yang terkasih,
bila saja Shierly melihat dengan mata hati … pasti Shierly setuju bahwa umat Katolik benar-benar sudah banyak membaca dan mendalami Kitab Suci, karena mereka secara rutin setiap tahunnya mengikuti program
-selain mendengarkan 3 bacaan Kitab Suci setiap Misa Mingguan, Perkawinan, Kematian,
-4x pertemuan APP,4xDoa Rosario Mei, 4xBulan Kitab Suci Nasional, 4xDoa Oktober-Maria, 4xmasa Advent
sudah sejak tahun 1985 (berarti sudah 25 tahun), dengan bimbigan para Pemandu
-Bulan Suci, Minggu Suci, Tri Hari Suci (selama masa Prapaskah)
-Ziarah Rohani ke Goa Maria baik lokal maupun ke Lourders
Shierly-ku, kami didalam setiap misa … selalu mendoakan kepada teman-teman yang telah meninggalkan gereja Katolik untuk kembali bersatu dalam iman Katolik, demikian pula bagi mereka yang belum menerima Kristus secara utuh agar dapat terpanggil menerima berkat Tuhan Allah.
Warm regards : Jonas Dj
–
Shierly, pernahkah Shierly mengikuti Seminar Hidup Baru ….kalau belum… cobalah ikut, pasti setelah mengikuti SHB iman kita akan bertumbuh lebih semangat dalam melayani sesama.
Shierly juga bisa ikut kegiatan di WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) atau persekutuan Doa Krismatik, pelayanan Doa, seksi Kerasulan Keluarga, Seksi Sosial,
Kalau Shierly telah menikah, bisa ikut dalam anggota ME (Merried Encounter) sehingga anda berdua dengan suami bisa hidup lebih mesra dan sakinah.
Masih banyak lagi kegiatan di gereja yang bisa Shierly dan umat lainnya yang bisa dipilih dan sesuai kemampuan masing-masing dalam semangat pelayanan.
Tuhan memberkati Shierly.
regards : Jonas Dj
Maaf sdr Jonas,
Saya sudah melihat dgn mata hati, bahkan sebelum meninggalkan gereja katolik, saya mohon bimbingan Tuhan untuk menunjukkan apa yg benar yg harus saya lakukan utk mendekatkan diri kepadaNYa. Dan saya dibawa ke Hillsong Church, dan saya merasakan kedekatan dengan Tuhan lebih dari sebelumnya.
Tidak perlu berdoa utk mereka2 yg meninggalkan Katolik untuk bisa kembali, sebab manusia mempunyai kehendak bebas untuk memilih.
Jika Tuhan tdk merestui, maka Kristen pentekosta dll pastilah sudah ditiadakan dimuka bumi.
Sherly
Shalom Sherly,
Saya hanya ingin menanggapi kalimat terakhir anda yang mengatakan “Jika Tuhan tdk merestui, maka Kristen pentekosta dll pastilah sudah ditiadakan dimuka bumi.” Apakah dengan demikian, kita juga dapat mengatakan bahwa “jika Tuhan tidak merestui, maka atheis pastilah sudah ditiadakan di muka bumi”? Permasalahannya lebih kompleks dari jawaban tersebut.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Kami dapat memahami pendapat dan mungkin kekesalan ananda Sherly, sebagai anak muda.
Kami doakan semoga Sherly mau lebih jujur dan terbuka untuk menggali lebih dalam ajaran gereja Katolik agar mendapatkan wawasan yang lebih luas. Sherly silakan belajar dan belajar terus agar semakin lama dapat lebih memahami kedalaman dan keluasan iman Katolik.
Walaupun sudah berumur 60 tahun , saya masih terus belajar untuk mendapatkan lagi pengetahuan dan pengalaman iman Katolik yang lebih kaya. Saya bersikap tidak fair terhadap kekatolikanku jika saya sendiri belum memahami apa isi iman Katolik, lantas begitu mudah mencerca Katolik.
Pengalaman temporer yang tidak nyaman kiranya jangan dijadikan alasan emosional untuk buru-buru pindah ke gereja lain.
Bacalah buku-buku karangan Scott Hahn , antara lain : Rome Sweet Home, The Lamb Supper, Catholic for a Reason . Scott Hahn adalah seorang mantan pendeta Presbyterian yang dulunya sangat anti Katolik, namun akhirnya kembali ke pangkuan Bunda Gereja. Dia seorang yang sangat ahli dalam kitab suci dan mau rendah hati bertobat dan bersatu kembali dengan gereja Katolik.
Pengetahuan saya di bidang agama jauh di bawah dari seorang Scott Hahn. Oleh karena itu saya merasa diri saya terlalu cetek untuk cepat-cepat menarik kesimpulan yang negatif tentang Katolik.
Ananda Sherly biarlah hati nuranimu semakin digerakkan oleh Roh Kudus agar mau dengan tulus menggeluti ajaran iman Katolik.
Shalom,
Sangat bangga bisa membaca tulisan Pak Stef, ibu Ingrid dan tim katolisitas dalam menjelaskan Iman Katolik.
Rasanya sangat sulit untuk mejawab pertanyaan2 yang masuk dengan penuh kesabaran, bahkan saya liat banyak pertanyaan2 yang pada intinya sudah pernah dijawab.
Terima kasih juga atas pertanyaan dari semuanya, karena ini makin meneguhkan akan apa yang saya imani.
Saya akan bawakan doa untuk seluruh tim katolisitas dalam Adorasi besok.
Salam kasih
Adihanapi
Sdr Herman,
Saya adalah satu2nya di keluarga saya yg pindah ke Kristen Pentekosta. Ibu saya adalah sangat2 dalam keKatolikannya, uncle dan aunty2 saya sangatlah taat kepada gereja Katolik. Kalau mereka, keluarga terdekat saya, tidak bisa mencegah kepindahan saya ke Kristen, bagaimana lagi dengan anda?
Saya tidak perlu kembali ke Katolik untuk mendalami iman. Saya menemukan tempat lain dimana iman saya bisa lebih bertumbuh, dan sebagai tambahan – adalah Roh Kudus yg saya miliki yg menggerakkan saya untuk pindah gereja.
sherly.
Shalom Sherly,
Pada akhirnya, keputusan memang ada di tangan Sherly dan tidak ada yang dapat merubahnya kecuali Roh Kudus sendiri. Namun, kembali ke perkataan Sherly sendiri “Saya adalah bekas pengikut agama Katolik yg sekarang pindah ke Kristen. Penyebabnya adalah dikarenakan krn pengajaran agama Katolik tdk benar2 berdasarkan alkitab, tetapi lebih berdasarkan hukum kanonisasi.“, maka kita dapat berdiskusi tentang apakah benar iman Gereja Katolik tidak benar-benar berdasarkan Alkitab atau malah sebenarnya justru Alkitabiah. Semoga diskusi panjang lebar yang kita lakukan dapat berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
SHALOM
Saudari sherly, saya melihat ada luka batin yang sangat dalam di diri anda. cobalah anda bersikap tenang,
mohon karunia dari Roh kudus, sehingga hati , pikiran dan jiwa anda bisa harmonisasi.. semua
manusia di dunia tidak ada yang sempurna, semua berdosa, karena itu BAPA mengutus putra NYA yang
sangat di kasihi Nya turun ke dunia, disalib….. begitu hebat penderitaan lahir dan batin yang dialami Yesus
marilah kita bersatu padu membangun iman kristiani kita,.. Yesus mengajarkan tentang KASIH.
Bukan kebencian dan dendam kesumat… saran saya anda sebaik nya ikut retret romo Halim svd ” wanita yang diurapi”. atau retret luka batin di romo yohanes., jadi mata hati anda lebih terbuka dan terang benderang..
oh, ya saya jadi geli sendiri dengan komentar anda, bahwa orang katolik tidak pernah memaca kitab suci.
Misa kudus orang katolik dari awal sampai dengan akhir misa semua nya berdasarkan alkitab. dari ritus pembuka, bacaan pertama, kedua, nyanyian mazmur, liturgi ekaristi, doa syukur agung, doa bapa kami,sampai ritus penutup semua nya berdasarkan dari alkitab.
dan alkitab yang anda baca sekarang pun itu dari kitab kejadian sampai dengan kitab wahyu, itu karena buah karya hasil kerja para pendahulu kita dari agama katolik.
semoga ada pencearahan di hati saudari sherly.
selalu dalam segala tingkah laku, tindak tanduk kita
Comments are closed.