Shalom Remigio,

Berikut ini adalah penjelasan ayat Mat 10:34-36, yang saya peroleh dari A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard:

Mat 10:34, “Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai….”

Maksudnya di sini adalah, ketidaksetujuan/perlawanan dan perang, agar kedamaian semu dari para pendosa dapat dikalahkan, dan mereka yang mengikuti Dia, akan menjadi berbeda dalam hal moral dan kesukaan dari para pengikut dunia. Pedang ini adalah Injil, yang memisahkan orang tua yang tetap tidak percaya- dari anaknya (Menochius) — Harus diamati bahwa Injil tidak dengan sendirinya menghasilkan pertikaian di antara umat manusia, tetapi yang dinubuatkan oleh Kristus adalah, karena penyimpangan di dalam hati manusia, maka pertikaian- pertikaian akan terjadi yang mengikuti pewartaan Injil. Namun demikian, yang dapat dipersalahkan bukannya Injil itu sendiri, sebab mereka yang menerimanya, setelah pertobatannya akan berusaha sedapat mungkin untuk menjaga perdamaian dengan semua orang, bahkan dengan para penganiaya mereka; sedangkan mereka yang menolak Injil, akan melupakan ikatan persaudaraan, dan menganiaya bahkan sampai mati, para pengikut Kristus (Haydock).

Memang sebelum Kristus datang ke dunia pertikaian ‘pedang’ semacam ini belum ada; yaitu roh tidak harus berperang dengan keras melawan daging; tetapi ketika Yesus menjadi manusia, Ia menunjukkan kepada kita apakah yang merupakan keinginan daging, dan apakah yang merupakan buah- buah roh, dan Ia mengajarkan untuk menempatkan kedua hal ini dalam pertentangan, yaitu agar kita selalu membuang keinginan daging yang selalu berusaha menguasai kita, dan agar kita mengikuti keinginan roh. (Origen)

Mat 10:35, “Aku datang untuk memisahkan….”

Kedatangan Kristus dan pengajarannya dapat mengakibatkan hal ini, dengan alasan bahwa akan ada banyak orang yang berkeras tidak ingin menerimanya dan kemudian menganiaya mereka yang memilih untuk mengikuti Dia. Maka, tidak berarti bahwa Kristus datang untuk tujuan ini yaitu untuk memisahkan ayah dengan anak dan seterusnya. (Challoner) Sebaliknya, Kitab Suci mengajarkan kita agar kita mengasihi setiap orang tanpa kecuali, terutama kerabat kita sendiri, tetapi perkataan di atas adalah untuk menunjukkan apa yang terjadi di dalam keluarga yang sama, ketika beberapa di antara mereka menjadi Kristen. Kita menjumpai hal- hal ini benar- benar terjadi dalam kehidupan- kehidupan orang- orang kudus. (Witham)— Mereka yang ingin menikmati damai surgawi, harus tidak menyatukan dirinya dengan pencinta keinginan dunia. (Baradius)

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Previous articleTentang Luk 7:11- 27
Next articleApakah dengan hidup baik saja, kita dapat masuk Sorga?
Ingrid Listiati
Ingrid Listiati telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat.

2 COMMENTS

  1. agak sulit dipahami :(

    [Dari Katolisitas: silakan anda sebutkan, bagian mana/ apa yang sulit dipahami. Terima kasih]

  2. Yth. Bapak Stefanus dan Ibu Ingrid
    Salam dalam Kasih Kristus!

    Mohon penjelasan Sabda Tuhan Yesus dalam Injil Mateus 10:34-36. Apa yang dimaksud Tuhan dengan kedatanganNya bukan untuk membawa damai, melainkan pedang?
    Terima kasih sebelumnya.

    [Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Comments are closed.