Pertanyaan:

Shalom….

Saya ingin pencerahan mengenai firman TUHAN seperti berikut :

Lukas (12:49-53)

“Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan.”

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”

Saya kurang jelas mengenai firman ini…Pagi tadi saya membacanya di ruang “Renungan Pagi” di salah satu website yang sering saya kunjungi.
Thank’s….

Jawaban:

Shalom Monica,

Dalam Kitab Suci, ‘api’ sering digunakan untuk menggambarkan api kasih Allah terhadap manusia (lih. Ul 4:24; Kel 13:21-22, dll). Api kasih inilah yang dibicarakan di sini, sesuai juga dengan pernyataan kasih Allah ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16). Api kasih yang inilah yang menyebabkan Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya (Yoh 15:13).

Maka dalam Injil Lukas ini, Yesus menyatakan keinginan-Nya yang besar untuk menyerahkan nyawa-Nya karena kasih-Nya kepada kita. seperti juga yang pernah dikatakan-Nya dalam Mrk 10:38-39, Yesus menyebut kematian-Nya sebagai baptisan, sebab Ia mengetahui bahwa Ia akan bangkit dari kematian-Nya dengan mulia. Pembaptisan kita maknanya adalah kita ‘ditenggelamkan’ di dalam kematian Kristus, di mana kita ‘mati’ terhadap dosa dan dilahirkan kembali di dalam kehidupan ilahi bersama Yesus (lih. Rom 6:4). Di dalam kehidupan yang baru ini, kita sebagai murid Kristus harus juga hidup dalam api Roh Kudus, seperti para rasul Yesus. Api Roh Kudus inilah yang merupakan pemenuhan janji Kristus atas para rasul (lih. Luk 3:16; Rom 5:5), dan api Roh Kudus inilah yang harus mendorong kita sebagai murid Kristus untuk mengasihi seperti Kristus mengasihi kita.

Tuhan telah datang ke dunia dengan membawa pesan kedamaian (lih. Luk 2:14) dan perdamaian (lih. Rom 5:11). Jika seseorang menentang pesan ini Kristus ini, dengan hidup di dalam dosa, maka ia melawan Kristus. Maka dengan kedatangan Yesus terdapat pertentangan antara mereka yang menerima Yesus dan ajaran-Nya, dan mereka yang menentang Kristus dan ajaran-Nya. Maka sepanjang hidup-Nya di dunia, Kristus adalah tanda pertentangan “a sign of contradiction“, seperti yang telah dinubuatkan oleh Simeon (lih. Luk 2:34). Yesus memperingatkan kepada para murid-Nya akan adanya pertentangan/ pemisahan yang akan menyertai pengabaran Injil (lih. Luk 6:20-23; Mat 10:24). Pertentangan ini adalah akibat dari tanggapan yang berbeda-beda terhadap ajaran Kristus. Pertentangan ini juga kita alami sekarang ini, di mana terdapat nilai-nilai yang berbeda, yang diajarkan oleh dunia dan yang diajarkan oleh Kristus. Namun Tuhan Yesus sudah memperingatkannya kepada kita, agar kita teguh memegang ajaran-ajaran-Nya.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

3 COMMENTS

  1. Tepat sekali penjelasan admin.
    Tambahan dikit menurut pendapat saya, bahwa dlm hidup kita hendaklah kita membawa api cinta kasih Kristus ini didalam hubungan dengan anggota keluarga dan sesama.
    Yesus membawa pertentangan dan bukan damai ? Maknanya adalah bhw api cinta kasih yg dibawa oleh Kristus adalah sangat berlawanan dengan dosa yg sedang manusia alami karena dosa tidak mengenal cinta kasih ato api cinta kasih sudah pasti tidak ada damai dengan dosa.

    Semoga pendapat sy benar n bila salah tolong dikoreksi.

    Rgds

    [Dari Katolisitas: Interpretasi umum dari Yesus membawa pertentangan dengan kedatangan-Nya, adalah seperti telah disebut di atas, yaitu pertentangan dari mereka yang menerima pengajaran-Nya dan mereka yang menolak pengajaran-Nya. Tapi kalau mau dilihat dari nilai-nilainya, ya mungkin bisa saja, sebab Yesus mengajarkan nila-nilai surgawi, yaitu cinta kasih, dan ini bertentangan dengan nilai-nilai duniawi, yaitu dosa yang akarnya adalah kesombongan, keinginan daging dan keinginan mata (lih. 1 Yoh 2:16).]

  2. Apa maksudnya injil hari minggu kemarin (18 Agustus 2013) bahwa YESUS datang untuk maksud pemisahan bukan damai?

    [Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik]

  3. Shalom….
    Saya ingin pencerahan mengenai firman TUHAN seperti berikut :
    Lukas (12:49-53)
    “Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan.”
    Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”

    Saya kurang jelas mengenai firman ini…Pagi tadi saya membacanya di ruang “Renungan Pagi” di salah satu website yang sering saya kunjungi.
    Thank’s…. Monica

    [Dari Admin Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Comments are closed.