Tanggapan terhadap tuduhan penyembahan Maria

[Berikut ini adalah komentar dari saudara/i kita yang dari Protestan tentang beberapa teks doa yang ditujukan kepada Bunda Maria, yang dianggap mereka sebagai ‘penyembahan’ kepada Bunda Maria. Ingrid akan menjawabnya dari sisi ajaran Gereja Katolik]

Pertanyaan:

PENYEMBAHAN BERBUNGKUS PENGHORMATAN TERHADAP MARIA

berikut fenomena yang dapat menunjukan bahwa penghormatan itu sudah menjelma kepada penyembahan;

sem•bah n 1 pernyataan hormat dan khidmat (dinyatakan dng cara menangkupkan kedua belah tangan atau menyusun jari sepuluh, lalu mengangkatnya hingga ke bawah dagu atau dng menyentuhkan ibu jari ke hidung) mengangkat — , menghormat dng sembah; 2 kl kata atau perkataan yg ditujukan kpd orang yg dimuliakan: demikianlah — Hang Tuah; berdatang — , datang seraya berkata dng hormatnya;

pe•nyem•bah•an n 1 proses, cara, perbuatan menyembah; 2 pemujaan

me•mu•ja v 1 menghormati dewa-dewa dsb dng membakar dupa, membaca mantra, dsb; 2 memuja-muja; 3 menjadikan sesuatu dng mantra: ia ~ anak yg tidak tahu budi itu hingga menjadi batu;
sedang

hor•mat 1 a menghargai (takzim, khidmat, sopan): sepatutnyalah kita — kpd orang tua kita; 2 n perbuatan yg menandakan rasa khidmat atau takzim (spt menyembah, menunduk): hadirin serentak berdiri memberi — kpd tamu yg datang;

peng•hor•mat•an n proses, cara, perbuatan menghormati; pemberian hormat: ~ yg berlebih-lebihan dapat berubah sifatnya menjadi pemujaan;

sederhananya begini, penghormatan tertinggi sebenarnya bisa diwujudkan kepada orang tua kita masing2 atau orang yang kita anggap berjasa dalam hidup kita

tentu kita tidak diajarkan berdoa kepada orang tua kita bukan? Kita diajari untuk mendoakan orang tua kita
penghormatan yang menjadi berlebih-lebihan dapat menjadi pemujaan yang sama dengan penyembahan

lalu mengapa berdoa kepada Maria?

http://www.ekaristi.org/doa/dokumen.php?subaction=showfull&id=1150465575&archive=&start_from=&ucat=1&

ini definisi doa ;

doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;

ber•doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;

dari definisi tersebut doa itu hanya ditujukan kepada Tuhan saja

apakah Bunda Maria adalah Tuhan atau sama dengan Tuhan?

apakah doa kepada Bunda Maria bukan suatu penghormatan yang berlebihan dan pemujaan?

Apakah dibenarkan untuk berdoa kepada yang bukan Tuhan?

Sedangkan Tuhan YESUS hanya mengajarakan Doa Bapa Kami, tidak pernah diajarkan-Nya Doa Maria Kami

Mat 6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

DIA mengajarkan juga Doa dalam Nama-Nya (TUHAN YESUS),

Joh 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

dan berdoa bersama Roh Kudus

Rom 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Kemudian apakah dibutuhkan perantara untuk berdoa kepada Bapa? Atau menerima janji KRISTUS?

———
Malaikat Tuhan
Puji syukur, 1992, No. 15
Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan,
bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria …
Aku ini hamba Tuhan,
terjadilah padaku menurut perkataanmu.

Salam Maria …

Sabda sudah menjadi daging,
dan tinggal di antara kita.

Salam Maria …

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah,
supaya kami dapat menikmati janji KRISTUS.

Doa:
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa YESUS KRISTUS Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin
———

Bukankah ketika KRISTUS mati tirai bait Allah terkoyak? Artinya apa? Dengan demikian tidak ada lagi perwakilan oleh siapapun juga

Heb 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu YESUS, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

Heb 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Heb 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Apakah dengan perwakilan tersebut, kembali “menjahit” tirai bait suci kembali? Lantas apakah sia-sia
kematian KRISTUS diatas salib?

Kemudian :
——-
Litani Jiwa Maria
Jiwa Maria, sucikanlah aku.
Hati Maria, nyalakanlah aku.
Tangan Maria, sanggahlah aku.
Kaki Maria, pimpinlah aku.
Bibir Maria, berkatalah padaku.
Duka cita Maria, kuatkanlah aku.
O Maria yang manis, dengarkanlah aku.
Janganlah mengizinkan aku terpisah darimu.
Terhadap musuh-musuhku, belalah aku.
Tuntunlah aku kepada YESUS yang manis. Semoga bersama dikau, aku dapat mencintai dan mengasihi sesamaku, dan memujimu untuk selama-lamanya. Amin
————–

Kembali Maria diposisikan sebagai “mediator agung”, sehingga jiwa Maria bisa menyucikan? Sehingga hati Maria, bisa menyalakan? Sehingga Tangan Maria bisa menopang? Sehingga kaki Maria bisa memimpin? Sehinga dukacita Maria bisa menguatkan? Dan begitu perlu untuk Maria mendengarkan kita manusia?

Lalu apa peran dan karya Roh Kudus? Bukankah semuanya itu fungsi dan karya Roh Kudus?

Jadi Maria yang mengantikan Roh Kudus?

Apa bisa sesama manusia menyucikan?

Heb 9:14 betapa lebihnya darah KRISTUS, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Hanya darah KRISTUS yang bisa menyucikan manusia

Inilah mengapa saya nyatakan penghormatan itu terlalu berlebihan, sehingga menjadi penyembahan

Dan apakah kepada Maria manusia menyerahkan dirinya?
——
Doa Penyerahan Kepada Maria
Madah Bakti, 1991, No. 52
Santa Maria, Bunda Tuhan kami YESUS KRISTUS, engkaulah Ratu dunia termulia. sudilah engkau menjadi ratu kami semua. Tunjukanlah kepada kami jalan menuju kesucian dan bimbinglah kami supaya jangan tersesat.
Kuasailah budi kami, supaya kami hanya mencari yang benar.
Kuasailah kehendak kami, supaya kami hanya menginginkan yang baik.
Kuasailah hati kami, supaya kami saling mengasihi sebagi saudara.
Kuasailah diri kami masing-masing dan segenap anggota keluarga.
Kuasailah segenap warga masyarakat, segala bangsa dan pembesar-pembesar dunia.
Sudilah engkau menjadi tali pengikat mereka semua dalam persatuan yang teguh.
Kuasailah seluruh umat manusia.
Bukakanlah jalan iman bagi mereka yang belum mengenal Putramu, YESUS.
Bantulah agar segala bangsa bersatu padu, hidup rukun dan damai.
Naungilah seluruh umat manusia, lebih-lebih yang dianiaya dan dikejar-kejar.
Tabahkanlah mereka di dalam penindasan dan terangilah mereka di dalam kegelapan, agar tetap setia kepada YESUS, Puteramu.
Hantarlah semua permohonan kami kepada Putramu, sang Maharaja kerajaan damai, tempat setiap doa permohonan dikabulkan, setiap beban hati diringankan dan segala kelemahan disembuhkan.
semoga orang yang mengenal kekuasaan-Nya dan menaruh harapan pada-Nya. sekali waktu melihat kemegahan kerajaan Putramu, yang bersama Bapa dan Roh Kudus hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin
——-

Tunjukanlah kepada kami jalan? Bukankah YESUS KRISTUS sendiri yang sudah menunjukan siapa IA?

Joh 14:6 Kata YESUS kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Jadi Maria adalah “penunjuk jalan” kepada “Akulah Jalan”? sedangkan yang ingin “ditunjukan” sudah menunjukan diri sebagai “Jalan”?

Apakah penghormatan kepada Maria sudah menjadi berlebihan? Sehingga menjadi pemujaan dan penyembahan?

Saya teringat “kejadian” Rasul Yohanes ketika Malaikat menghampirinya, namun Malaikatpun menolak untuk disembah, saya percaya bila Maria “masih” hidup ia akan bersedih melihat dirinya dijadikan figur penyembahan

Rev 22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: “Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!”

Semoga memberikan pencerahan

GBU, Shalom Lisa

Jawaban:

Shalom Lisa,

Pertama- tama saya mohon maaf atas keterlambatan jawaban saya.

1. Doa, menurut ajaran Gereja Katolik adalah:

KGK 2558     ….. “Bagiku doa adalah ayunan hati, satu pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di tengah percobaan dan di tengah kegembiraan” (Teresia dari Anak Yesus, ms. autob. 25r).

KGK 2559     “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik” (Yohanes dari Damaskus, f.o.3,24). …… Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis (Bdk.Agustinus,serm. 56,6,9.. 2613, 2736)

Maka di dalam doa kita mengangkat hati kepada Tuhan dengan sikap kerendahan hati. Dalam kerendahan hati inilah kita mengarahkan pandangan kita ke surga, untuk memandang Allah yang disertai dengan para malaikat dan para kudus-Nya. Melalui doa inilah, kita dipersatukan dengan Kristus oleh kuasa Roh Kudus, dan kuasa Roh Kudus ini pulalah yang mempersatukan kita dengan Allah dan para kudus-Nya, terutama Bunda Maria sebagai Bunda yang melahirkan/ membawa Kristus kepada kita. Maria adalah Bunda Gereja yang berdoa bagi kita dan bersama kita. Gereja Katolik mengajarkan demikian:

KGK 2673    Di dalam doa, Roh Kudus mempersatukan kita dengan pribadi Putera yang tunggal dalam kodrat manusia-Nya yang dimuliakan. Melalui Dia dan di dalam Dia doa kita, sebagai putera-puteri Allah di dalam Gereja, disatukan dengan Bunda Yesus.

KGK 2675    Bertitik tolak dari peran serta Maria yang unik dalam karya Roh Kudus, Gereja-gereja telah mengembangkan doa kepada Bunda Allah yang kudus. Mereka mengarahkan doa ini seluruhnya kepada Kristus, sebagaimana Ia menyatakan diri dalam misteri-misteri-Nya. Dalam himne dan antifon yang tidak terhitung jumlahnya, yang menyatakan doa ini, biasanya dua gerakan berganti-ganti: yang satu memuja Tuhan untuk “hal-hal besar” yang Ia lakukan kepada abdi-Nya yang rendah hati, dan melalui dia untuk semua manusia (Bdk. Luk 1:46-55); yang lain mempercayakan kepada Bunda Yesus, segala permohonan dan pujian anak-anak Allah, karena ia mengetahui kodrat manusia, yang dengannya Putera Allah telah bersatu di dalam dia.

KGK 2682    Berdasarkan peran serta yang unik dari Perawan Maria dalam karya Roh Kudus, Gereja suka berdoa dalam persatuan dengannya, supaya bersama dia memuji hal-hal besar yang telah dikerjakan Allah baginya, dan untuk mempercayakan kepada Maria permohonan dan pujian.

Dengan demikian memang doa bagi umat Katolik pertama-tama ditujukan kepada Allah Bapa; atau juga kepada Kristus Allah Putera (lih. KGK 2680), oleh kuasa Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus iniah, yang telah membangkitkan Yesus dari kematian (Rom 8:11), dan yang sekarang diam di dalam kita, yang menghidupkan kita, dan menghidupkan juga orang-orang kudus-Nya, termasuk Bunda Maria. Oleh karena itu di dalam doa, selain kita dipersatukan dengan Allah, kita dipersatukan dengan mereka juga.

2. Maka persekutuan para kudus di dalam Tuhan ini tidak mengacaukan permohonan dan pemujaan kita kepada Tuhan. Doa umat Katolik tetap ditujukan kepada Tuhan, namun jika diucapkan permohonan kepada Bunda Maria, itu selalu dalam konteks pemahaman sebagai berikut: 1) bahwa Maria selalu bekerjasama dengan Tuhan dalam rencana keselamatan Allah (sebagai Co- Redemptrix); dan 2) bahwa oleh ketaatannya ia dipilih untuk membawa Kristus ke dunia dan dengan demikian ia menjadi saluran  bagi rahmat Allah yang tercurah kepada manusia (sebagai Mediatrix).

Kitab Suci memang hanya mengajarkan doa Bapa kami (Mat 6:9-13), namun Kitab Suci juga mengajarkan tentang kuasa permohonan/ perantaraan Bunda Maria melalui kisah perkawinan di Kana (Yoh 2: 1-11). Gereja Katolik melestarikan keduanya, sesuai dengan pengajaran para rasul dan Bapa Gereja (yang disebut Tradisi Suci) dan karenanya mengajarkan bahwa doa memang pertama-tama ditujukan kepada Tuhan, namun Tuhan melibatkan Bunda Maria untuk berperan serta mendoakan dan membagikan rahmat-Nya kepada manusia. Ini selaras dengan kehendak Tuhan sendiri, yang walaupun dapat datang ke dunia langsung tanpa perantaraan manusia yang lain, namun kenyataannya Ia memilih manusia yang lain, yaitu Bunda Maria, sebagai ibu untuk melahirkan-Nya. Maka Maria digunakan Allah sebagai “sarana” untuk menyampaikan rahmat-Nya kepada manusia.

3. Tirai Bait Allah yang terkoyak pada saat Kristus wafat artinya adalah berakhirnya Perjanjian Lama dan penggenapannya dalam Perjanjian Baru, yang ditandai oleh darah Kristus. Kita mengetahui bahwa tirai itu adalah yang membatasi dua ruangan terkudus pada Bait Allah, yaitu ruang kudus dan ruang Maha Kudus (lih. 1 Raj 6:15-), yaitu tempat diletakkannya tabut perjanjian lama. Hanya satu kali dalam setahun imam agung memasuki tempat Maha Kudus ini untuk melakukan ritus penebusan dosa bagi bangsa Israel. Tirai inilah yang terkoyak pada saat Kristus wafat, yang berarti berakhirlah penyembahan seperti yang ditetapkan dalam PL. Di PB, penyembahan yang berkenan kepada Allah adalah yang dilakukan di dalam Roh dan kebenaran (Yoh 4:23), yang diberikan melalui Kristus yang adalah Sang Imam Agung dan Sang Kurban itu sendiri. Bagi umat Katolik, penyembahan dalam Roh dan kebenaran kepada Allah di dalam Kristus dan melalui Kristus ini dilakukan pada saat perayaan Ekaristi.

Maka tirai itu tidak untuk dihubungkan dengan Bunda Maria, apalagi mengatakan dengan adanya Bunda Maria artinya tirai itu “dijahit kembali”. Gereja Katolik mengakui bahwa Kristus adalah satu-satunya Pengantara kepada Allah Bapa (1 Tim 2:4), namun Pengantaraan satu-satunya ini melibatkan juga anggota-anggota Tubuh-Nya yang lain, yaitu secara khusus Bunda Maria, yang kerap kali dianalogikan sebagai ‘leher’ oleh para Bapa Gereja. Maka karena persatuannya dengan Kristus, Maria ini tidak menjadi “tirai” yang menghalangi, ataupun menjadi perantara “saingan” Kristus. Maria bekerja sama dan mendukung Kristus, sehingga keberadaannya tidak menjadikan kematian Kristus “sia- sia”. Perantaaan Bunda Maria selalu berada di bawah Pengantaraan Kristus, dan tergantung padanya, sehingga keberadaannya bukan mengurangi kemuliaan-Nya tetapi malahan menyatakan kemuliaan-Nya.

3. Mengenai teks doa tersebut, mari kita melihatnya satu persatu.

a. Doa Malaikat Tuhan (atau juga dikenal sebagai doa Angelus). Doa ini bertujuan untuk mengingatkan kita akan misteri Inkarnasi  yaitu penjelmaan Putera Allah menjadi manusia dalam diri Kristus. Maka isi doanya bersumber dari ayat- ayat Kitab Suci. Demikian teks-nya, dan ayat KS yang mendukungnya saya cetak warna ungu:

Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan,
bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. (lih. Luk 1:35)
Salam Maria …
Aku ini hamba Tuhan,
terjadilah padaku menurut perkataanmu. (lih. Luk 1:38)

Salam Maria …

Sabda sudah menjadi daging,
dan tinggal di antara kita.  (lih. Yoh 1:14)

Salam Maria …

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah,
supaya kami dapat menikmati janji KRISTUS (hidup dalam Kristus (2 Tim 1:1), sebagai ahli waris Kerajaan Allah, Ef 3:6; Yak 2:5).

Doa:
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa YESUS KRISTUS Putra-Mu menjadi manusia (lih. Luk 1:26-38); curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia (lih. Rom 6:5). Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.

b. Doa Litani Jiwa Maria

Jiwa Maria, sucikanlah aku.
Hati Maria, nyalakanlah aku.
Tangan Maria, sanggahlah aku.
Kaki Maria, pimpinlah aku.
Bibir Maria, berkatalah padaku.
Duka cita Maria, kuatkanlah aku.
O Maria yang manis, dengarkanlah aku.
Janganlah mengizinkan aku terpisah darimu.
Terhadap musuh-musuhku, belalah aku.
Tuntunlah aku kepada YESUS yang manis.

Semoga bersama dikau, aku dapat mencintai dan mengasihi sesamaku, dan memujimu untuk selama-lamanya. Amin

Dengan pengertian doa seperti yang disebutkan di atas, maka ketika kita berdoa agar Bunda Maria “menyucikan” kita, itu karena kita percaya bahwa rahmat Allah yang menyucikan diberikan kepada kita melalui Maria (karena perannya sebagai Mediatrix dan Co- Redemptrix). Namun, sebenarnya Allah Tritunggal-lah yang menyucikan kita. Maria hanya menyalurkan rahmat tersebut kepada kita karena kuasa doanya.

Saya pribadi memang memilih untuk tidak menggunakan kata- kata ini (Maria, sucikanlah aku) karena saya mengetahui bahwa rahmat pengudusan itu berasal dari Allah. Terus terang saya tidak mengetahui dari mana asalnya doa ini, sebab menurut tradisi para kudus yang saya ketahui adalah doa yang disusun oleh St. Ignatius Loyola, yaitu, “Jiwa Kristus, sucikanlah aku” (Soul of Christ, sanctify me)

Dengan pengertian ini, maka benar pernyataan anda bahwa yang menyucikan adalah Allah sendiri, melalui darah Kristus, oleh kuasa Roh Kudus. Namun jika sampai dikatakan Maria ‘menguduskan’ itu adalah karena perannya sebagai mediatrix yang menghantarkan kita kepada kekudusan, dengan beberapa cara: 1) dengan teladan hidupnya; 2) dengan doa syafaatnya dan dengan membagikan rahmat pengudusan yang berasal dari Allah; 3) dengan mendorong kita untuk lebih mengasihi Allah dan meningkatkan kehidupan doa kita, yang melaluinya jiwa kita dikuduskan. Dengan konteks yang sama, kita melihat bagaimana Maria dapat ‘menyalakan’ hati kita untuk mengasihi Allah, menyanggah kita, menguatkan, dst.

Maka jika kita menghormati Maria, adalah karena kita mau dengan rendah hati mengakui perannya yang istimewa dalam rencana Keselamatan Allah, dan karena teladan hidup-nya yang sungguh menjadi contoh kekudusan bagi semua umat beriman. Penghormatan ini tidak akan menjadi penyembahan, karena kita mengetahui dan menyadari sepenuhnya bahwa segala yang ada pada Maria adalah pemberian Allah.  Kita memuji Allah atas segala perbuatan-Nya yang ajaib yang dinyatakan dalam diri Maria, dan kita memuji Maria (tentu dengan derajat yang tidak sama dengan pujian kita kepada Allah) atas teladan iman dan ketaatannya kepada Allah. Jadi jika kita ‘memuji’ Maria itu tidak berarti kita menyembah Maria. Kita hanya mengatakan pujian kepadanya, seperti halnya kita memuji seseorang yang memang telah melakukan sesuatu dengan baik (seperti kepada seorang juara atau pahlawan), atau seorang yangdiberkati secara khusus oleh Allah (seperti kepada seseorang yang cakap atau pandai).

c. Doa Penyerahan Kepada Maria Madah Bakti, 1991, No. 52

Santa Maria, Bunda Tuhan kami YESUS KRISTUS, engkaulah Ratu dunia termulia. Sudilah engkau menjadi ratu kami semua. Tunjukanlah kepada kami jalan menuju kesucian dan bimbinglah kami supaya jangan tersesat.
Kuasailah budi kami, supaya kami hanya mencari yang benar.
Kuasailah kehendak kami, supaya kami hanya menginginkan yang baik.
Kuasailah hati kami, supaya kami saling mengasihi sebagi saudara.
Kuasailah diri kami masing-masing dan segenap anggota keluarga.
Kuasailah segenap warga masyarakat, segala bangsa dan pembesar-pembesar dunia.
Sudilah engkau menjadi tali pengikat mereka semua dalam persatuan yang teguh.
Kuasailah seluruh umat manusia.
Bukakanlah jalan iman bagi mereka yang belum mengenal Putramu, YESUS.
Bantulah agar segala bangsa bersatu padu, hidup rukun dan damai.
Naungilah seluruh umat manusia, lebih-lebih yang dianiaya dan dikejar-kejar.
Tabahkanlah mereka di dalam penindasan dan terangilah mereka di dalam kegelapan, agar tetap setia kepada YESUS, Puteramu.
Hantarlah semua permohonan kami kepada Putramu, sang Maharaja kerajaan damai, tempat setiap doa permohonan dikabulkan, setiap beban hati diringankan dan segala kelemahan disembuhkan.
Semoga orang yang mengenal kekuasaan-Nya dan menaruh harapan pada-Nya. Sekali waktu melihat kemegahan kerajaan Putramu, yang bersama Bapa dan Roh Kudus hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin

Dengan pengertian yang sudah dituliskan di atas, maka doa penyerahan di sini maksudnya adalah bahwa kita menyerahkan diri kepada pertolongan doa-doa Bunda Maria. Ini adalah bentuk penyerahan kita sebagai seorang yang kecil di hadapan Allah, seperti seorang anak kecil yang memohon bantuan ibunya untuk menuntunnya berjalan agar dapat sampai ke tujuan. Dalam hal ini, tujuannya adalah Yesus yang adalah “Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Yoh 14:6). Ibaratnya Yesus adalah jalan tol, maka Maria adalah jalan untuk menuju jalan tol tersebut. Sebab Kristus dalam ke-Allahannya memang telah menunjukkan jalan kekudusan kepada kita, tetapi dengan teladan-nya Maria telah menunjukkan bagaimana ia telah menerapkan jalan kekudusan Kristus dalam hidupnya sendiri, sehingga kita dapat belajar daripadanya.

Demikian pula perkataan ‘kuasailah’ di sini adalah untuk diartikan agar Maria sebagai Bunda Gereja membimbing/ membentuk hati umat beriman ke arah yang baik, seperti halnya orang tua ‘menguasai’ anak- anaknya, dalam artian mendidik/ berperan dalam pembentukan karakter anaknya. Sama seperti ibu di dunia dihormati oleh anak- anaknya, maka Bunda Maria di surga sebagai Bunda umat beriman juga layak dihormati. Ia tidak akan sedih dengan penghormatan ini, malah ia akan bersyukur kepada Tuhan seperti yang dikatakannya sendiri dalam kidung Magnificat,

“Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.” (Luk 1:46-49)

Dengan kerendahan hatinya, Maria sepenuhnya menyadari bahwa segala penghormatan ataupun pujian yang diberikan kepadanya semata- mata adalah milik Allah.

Saya percaya dengan caranya sendiri Bunda Maria akan membantu kita anak-anaknya yang menghormatinya untuk sampai kepada pengertian ini: bahwa hanya Allah-lah yang patut disembah dan dimuliakan; dan ia akan terus menyertai dan menghantar kita agarsampai kepada persatuan dengan Allah, seperti yang telah dialaminya, atas kemurahan kasih Allah.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan sebagai tanggapan saya atas pernyataan anda. Semoga tulisan ini dapat menjadi masukan yang berguna juga buat anda, dan anda dapat memahami bahwa umat Katolik tidak menyembah Maria dengan berbungkus penghormatan kepadanya.

5 1 vote
Article Rating
19/12/2018
24 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
rara
rara
10 years ago

Kasihan inggrid yg jauh” sekolah teologi tp tdk mengerti kebenaran kl doa kpd selain Tuhan itu jelas” bertentangan dg Firman dan itu menyebabkan penyembahan berhala. Para Kudus, Maria itu tdk maha tau, tdk maha mendengar. Segala pendpt yg sdh km ajukan, itu tdk lbh hanya doktrin yg sdh tertanam dan kamu membenarkan diri krnnya. Penyesatan dr dulu memang sdh ada, tp celakalah orang yg mengadakannya. Coba liat kamus KS dan cari pengertian dr Babel ( dlm kitab Wahyu babel adalah nama samaran untuk Roma)

Ingrid Listiati
Reply to  rara
10 years ago

Shalom Rara, Terima kasih atas keprihatinan Anda. Namun nampaknya Anda berpandangan demikian karena mempunyai pemahaman keliru, tentang ajaran Gereja Katolik tentang penghormatan kepada orang kudus, secara khusus Bunda Maria. Kami umat Katolik tidak menyembah para kudus itu. Kami di sini tidak sedang membenarkan diri, dan saya juga tidak berbicara di sini menyampaikan ajaran pribadi saya. Tetapi yang kami sampaikan di situs ini adalah apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, yang diterimanya dari para Rasul dan para penerus mereka. Mungkin Anda mempunyai pandangan berbeda, karena mendengar dari para pengajar Anda. Namun kalau Anda mau membaca dengan sikap obyektif sedikit saja, Anda… Read more »

nona
nona
10 years ago

Shalom semua saudaraku dlm Kristus Tuhan. Mengenal Yesus (Sang Juru Selamat) kita dg sebenar”nya sangat penting, hiduplah dlm Kebenaran (Firman Tuhan) dan dg pimpinan Roh KudusNya. Saudara”ku yg sdh mengerti apa yg benar, wajib berdoa buat saudara”ku yg belum mengerti akan kebenaran ini. Perdebatan tdk akan ada habisnya. Karna hanya anugerah Tuhan saja kl kita bisa mengerti Kebenaran. Kita menyembah hanya kepada Allah saja (Tritunggal), biarlah pikiran kita jg dibuka dan minta sungguh” kepada Tuhan agar kita ditunjukkan Jalan”NYA yg benar. Firman Tuhan tdk boleh ditambah/ dikurangi (Ulangan 4:2) dan baca Alkitab dr Kejadian sampai Wahyu, tidak sepotong” agar kita… Read more »

Endri
Endri
13 years ago

Saya beberapa saat lalu ditanyain seseorang…Dengan segala kerendahan hati saya ingin bertanya. bila memang Yesus adalah pengantara antara manusia dengan Bapa, perlukah kita berdoa sekali lagi dengan pengantaraan Maria? Apakah salah bila langsung by pass kepada Yesus? Ada orang berpendapat bahwa disaat kita berdoa Novena dan doa itu terkabul, sebenarnya itu dikarenakan iman kita yang sangat kuat bahwa Yesus akan mengabulkan doa kita, dan bukan (maaf) Bunda Maria yang berusaha keras untuk memohon doa itu sendiri terkabul. Saya percaya bahwa Maria merupakan wanita istimewa yang dipakai untuk melahirkan Yesus di Bumi. Tetapi saat dia sudah diangkat ke Surga, Tuhan sudah… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Endri
12 years ago

Shalom Endri, 1. Tentang apakah kita perlu berdoa melalui pengantaraan Bunda Maria, atau langsung saja kepada Tuhan, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. 2. Doa Novena terkabul bukan karena perantaraan doa Bunda Maria tetapi karena iman orang yang berdoa? Saya rasa jika doa dikabulkan, itu pertama- tama karena kemurahan hati dan belas kasih Allah kepada orang yang memohon doa. Tentang bagaimana itu terjadi, memang dapat saja melibatkan iman orang tersebut, tetapi dapat juga karena perantaraan doa Bunda Maria/ para kudus lainnya yang kepadanya pemohon memohon dukungan doa. Hal iman dan perantaraan doa para kudus ini bukan merupakan sesuatu yang… Read more »

yohanes s
yohanes s
13 years ago

Saya seorang Protestan. Menurut saya Bunda Maria memang berjasa, tapi itu bukan karena kehendak dirinya tetapi karena kehendak Tuhan yang memilih dia sebagai Bunda dari Tuhan kita Yesus Kristus. Bisakah Tuhan memilih perempuan lain selain Maria, bisa saja. Dalam konsep Protestan ada yang disebut Predestinasi artinya Tuhan memiilh. Tuhan memilih sebelum dunia ini diciptakan, artinya Tuhan memilih siapa yang dia kehendaki. Dalam Alkitab juga disebut bahwa Yesus ada sebelum Abraham dan sebelum dunia diciptakan. Itulah sebabnya di kitab Kejadian, Allah menyebut diriNya kata “Kita” (Kejadian 1:26). Ini menyimbolkan makna Tritunggal, artinya peran Ketuhanan Yesus sudah ada bahkan sebelum Bunda Maria… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  yohanes s
12 years ago

Shalom Yohanes, Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa Bunda Maria dipilih menjadi ibu Tuhan bukan karena jasanya, tetapi pertama- tama karena kehendak Tuhan, yang kemudian ditanggapi Maria dengan ketaatannya. Jadi memang benar jika dikatakan Tuhan yang memilih, hal itu juga diajarkan oleh Gereja Katolik. Maka Gereja Katolik juga mengajarkan prinsip Predestinasi sejak awal mula; hanya yang tidak diajarkannya adalah prinsip Predestinasi ganda/ Double Predestination, yang mengatakan bahwa Tuhan secara aktif menentukan/ memilih sebagian orang untuk masuk surga dan sebagian lagi masuk neraka. Sebab Sabda Tuhan mengatakan bahwa Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim 2:4).… Read more »

Mark
Mark
13 years ago

syalom sy mau komentar sedikit, protestan tidak alergi untuk menghormati maria, kita tetap meneladani maria, tetapi kita tidak memohon doa atau perantaraanya dikarenakan maria sudah tidak ada didunia, apalagi Roh kudus sudah tinggal di dalam kita, kalau menurut komntar diatas maria adalah jalan untuk menuju jalan tol (Yesus) menurut sy itu sangat memaksakan karena Yesus sendiri menjadi jalan tol yang sempurna sehingga kita anak-anakNya dapat langsung masuk ke jalan tol itu (Yesus) tanpa perlu bantuan maria(jalan kecil) apalagi dengan adanya kitab suci yang sudah sempurna. Jadi menurut saya menghargai maria tdk perlu dengan kita berdoa atau memuji muji dia, intinya… Read more »

Sonny Ng
Sonny Ng
13 years ago

Dari perbincangan diatas terlihat bahwa (maaf kata) umat Protestan cenderung mudah mengambil keputusan dan tidak menelaah (secara detail dan hati-hati) terlebih dahulu akan pendapatnya.
padahal kalau mereka mau lebih teliti lagi, Bunda Maria sangatlah patut dihormati karena melalui bunda Maria kita memperoleh Yesus.
Sungguh prihatin melupakan manusia mulia yg sangat berjasa seperti Maria.
GBU all.

nand
nand
13 years ago

Salam sebelumnya. Dari pembahasan diatas, saya merasa kasihan pada saudara” kita yg kristen non-katolik. Cobalah tengok pada zaman kerajaan tiongkok dan korea atau jepang. Rakyat amat menghormati dan mengasihi Ibu raja mereka. bahkan orang” atheis pun saya yakin juga menghormati ibunya. masa kita kalah dari orang” yg tak mengenal Allah? apalagi menghina Ibu Tuhan kita Yesus.
maaf jika saya kasar, tapi menurut saya, orang” seperti ini (yg menghina dan mencaci ibunya sendiri apalagi ibu Tuhan) yg tak dapat kamar di Kerajaan-Nya.

Ingrid Listiati
Reply to  nand
13 years ago

Shalom Nand,
Menurut hemat saya, tidak semua orang Kristen non- Katolik bersikap seperti yang anda katakan. Ada banyak juga di antara mereka yang menghormati Bunda Maria, walaupun tidak dengan cara yang sama dengan umat Katolik. Kita memang tidak selayaknya mencaci atau menghina ibu kita, apalagi menghina ibu Tuhan Yesus.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Emanuel
Emanuel
13 years ago

Sdr. Lisa, Banyak orang yang minta didoakan oleh pendeta atau pastur, entah untuk disembuhkan dari penyakit, minta jodoh atau minta usahanya behasil. Dan seringkali doa mereka melalui perantaraan pendeta atau pastur itu dikabulkan Tuhan. Mungkin Anda pernah juga minta didoakan oleh pendeta. Kalau minta didoakan oleh pendeta saja boleh, mengapa minta doa dari Bunda Yesus, Bunda Maria, dianggap sebagai sesuatu yang tidak pada tempatnya? Saya merasa bahwa di kalangan umat protestan Maria sudah dianggap sesuatu yang menimbulkan alergi. Segala sesuatu yang berbau Maria pasti ditolak. Mereka kelihatannya lebih menghargai wanita-wanita lain di perjanjian lama: Hana, Ruth, Naomi, Esther, dan sebagainya,… Read more »

mikael
mikael
13 years ago

“Satu-satu nya jalan menuju Bapa adalah Yesus,
tetapi banyak jalan menuju Yesus”

[Dari Katolisitas: komentar ini kami satukan karena masih satu topik]

Yesus lahir bukan langsung berkarya, Dia lahir sebagai bayi yang perlu menyusui, di suapin, di mandiin dll nya. semua itu di lakukan oleh siapa ??? Tak lain adalah “Bunda Maria”

Yopi S
Yopi S
14 years ago

Gampangnya, dengan menghormati Bunda Maria dengan sendirinya kita sudah menghormati Tuhan Yesus karena Bunda Maria dikenal, dihormati karena melahirkan Tuhan Yesus, yang secara otomatis secara duniawi menjadi Bunda Allah. Thanx

Regards,

Yopi S

Adri amanupunnjo
Adri amanupunnjo
Reply to  Yopi S
14 years ago

Salam kasih,
kalau jawabannya cuman begitu ngak ada bukti kebenaran Firman Tuhannya ” cape deh ” apa hubungannya bro menhormati Tuhan Yesus ama menghormati manusia jangan di samakan

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Adri amanupunnjo
13 years ago

Shalom Adri A,
Terima kasih atas tanggapannya. Silakan melihat juga jawaban-jawaban yang lain di artikel ini. Telah begitu banyak bukti-bukti dari Alkitab yang dipaparkan. Kalau anda mau melihat beberapa tulisan dari Martin Luther, John Calvin, Zwingli, maka terlihat bahwa mereka juga menghormati Bunda Maria. -silakan klik. Semoga dapat membantu.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

terang
terang
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Shalom, Sekalian baca dan renungkan Firman Tuhan itu siang dan malam, apa hikmatnya. Cari garis lurusnya, apa maksud Tuhan, dari PL sampai PB. Firman Tuhan gak perlu penafsiran manusia, Roh Kudus itulah yang membimbing dengan urapanNYA atas orang beriman dengan tulus. Baca: Mazmur 1:2, Kisah PR 17:11, Yohanes 16:13, 1 Yohanes 2:27. Siapa pun manusia itu, kalau perkataannya tidak didukung Firman Tuhan, jangan diterima. Yesaya 2:22, Kisah PR 5:29, Tuhan Yesus memberi teladan bahwa Dia berkata-kata, bukan kata-kataNYA sendiri, tetapi dari Bapa. Dan orang percaya pun harus demikian. Yohanes 7:17-18, 1 Petrus 4:11, Jadi saudara sekalian boleh merenungkan Firman siang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  terang
13 years ago

Shalom Terang, Saya setuju dengan pandangan anda yang mengatakan bahwa Firman Tuhan harus direnungkan siang dan malam dan harus ditafsirkan dengan bimbingan Roh Kudus, dan bukan atas dasar pengertian pribadi manusia. Justru sikap inilah yang dipegang teguh oleh Gereja Katolik, yang menginterpretasikan Kitab Suci dalam bimbingan terang Roh Kudus, yaitu Roh Kudus yang sama yang telah mendorong para rasul dan para murid mereka untuk menuliskan Kitab Suci. Maka Gereja Katolik melestarikan pengajaran para rasul dan para penerus mereka, karena percaya bahwa pengajaran itu diberikan atas bimbingan Roh Kudus yang sama, yang telah mereka terima. Sayangnya saudara- saudari kami yang Kristen… Read more »

marcel
marcel
Reply to  terang
12 years ago

syalommm… saya adlh salah satu umat katolik didunia..awalnya saya juga sempat belok dr ajaran katolik oleh karena sosok Bunda Maria yg sering diperbincangkan oleh saudara2 kristen non katolik..krn yg saudara2 non katolik mengatakan sesuai dgn KS yg tidak memiliki dasar Bunda Maria di KS…tp saya justru heran,krn awalnya saudara kami yg non katolik yg membuat saya berbelok tp justru saudara saya dr non katolik juga juga yg meluruskan saya..krn katanya: “raja iblis itu adalah awalnya malaikat kesayangan Tuhan,oleh krn dia juga ingin di sembah oleh manusia makanya ia berkhianat dan akhirnya dikutuk oleh Allah dan akhirnya menjadi iblis (penyesat manusia)..saudara… Read more »

leni
leni
14 years ago

Sdri Lisa yang tekasih , rasanya saya makin dikuatkan dalam berdevosi pada maria dengain membaca pernyataan pernyataaan diatas , maka tepatlah pernyataan ini “Bersama Maria menuju kepada Yesus. Kita tidak bakalan tersesat , pernah dengar cerita ini : Suatu hari St Pertrus sedang meronda ,didapatinya tembok surga berlubang, maka melaporlah beliau kepada Yesus , bersama mereka melihat dan dilihatlah Rosario panjang menjuntai kebawah , maka Yesuspun tersenyum, dan berkata dalam hatinya : : ini pasti perbuatan ibuku , yang berusaha menolong mereka yang berdosa untuk tinggal bersamaku . itulah cuplikan cerita yang pernah aku dengar ,saudariku, Maria akan berusaha dengan… Read more »

Aloysius Andri
Aloysius Andri
14 years ago

Terimakasih atas Informasinya. Sebagai umat Katolik, kita Wajib menghormati Bunda Maria, tapi harus dilakukan dengan pengertian dan kesadaran yang cukup, sehingga penghormatan itu tidak berubah menjadi penyembahan, karena hanya kepada Allah saja kita menyembah.

Zepe
14 years ago

Syalom … Saya hanya ingin menambah masukan saja… Saat malaikat Gabriel menyampaikan “Pesan dari Allah Bapa”, malaikat Gabriel menyampaikan dengan berkata,”Terpujilah Engkau dari antara semua wanita…” Dan sungguh pesan itu bukan berasal dari malaikat Gabriel, melainkan dari Allah Bapa… Itu berarti Allah Bapa sangat menghormati Bunda maria, karena memuji Bunda Maria… Injil Yohanes: 19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” 19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Dari ayat diatas, juga terbukti bahwa Yesus, sangat menghormati Bunda Maria… Read more »

LISA
LISA
14 years ago

PENYEMBAHAN BERBUNGKUS PENGHORMATAN TERHADAP MARIA

berikut fenomena yang dapat menunjukan bahwa penghormatan itu sudah menjelma kepada penyembahan
……..

[Dari Katolisitas: Pertanyaan selengkapnya dan jawaban kami sudah ditampilkan di atas, silakan klik]

Tere
Tere
Reply to  LISA
14 years ago

Ibu/Sdr Lisa, Tuhan Yesus sendiri pernah bersabda kepada muridNya “inilah Ibumu” dan kepada Bunda Maria “inilah anakMu”. dengan cara demikian Tuhan YEsus telah memberikan Bunda Maria menjadi ibu kita juga dan kita sebagai anak Bunda Maria sendiri. Adalah sesuatu hal yang wajar bagi seorang anak utk meminta pertolongan ibunya. Andapun tentu pernah berbuat demikian bukan? oleh karena itu, bukankan wajar jika kita sbg murid Kristus dan telah dianggap anak oleh IbuNya sendiri meminta pertolongan kpd BundaNya bahkan minta didoakan oleh Bunda Maria? (padahal Bunda Maria sendiri sebenarnya amat sangat dekat sekali dg putraNya dan sudah bersatu di Surga bersama dg… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
24
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x