Pada Jumat malam, Paus Fransiskus memimpin perayaan Jalan Salib di Colosseum, Roma. Renungan meditasi ditulis oleh sekelompok kaum muda Katolik di Libanon. Pada akhir perayaan, Paus Fransiskus memberikan pesan singkat kepada ribuan orang yang hadir. Berikut teks lengkap :
Saudara – saudari yang terkasih, terima kasih karena kalian telah mengambil bagian dalam momen doa khusuk ini. Saya juga berterima kasih kepada mereka yang telah menyertai kita melalui media massa, terutama yang sakit dan lanjut usia.
Saya tidak ingin berbicara banyak. Satu kata saja sudah cukup untuk malam ini, yaitu Salib. Salib adalah jawaban Allah terhadap kejahatan di dunia. Kadang – kadang Allah seperti tidak berbuat apa – apa terhadap kejahatan, sepertinya dia diam saja. Dan nyatanya, Allah telah berbicara, Ia telah menjawab, dan jawabnya adalah Salib Kristus: sebuah kata yang mengandung kasih, kemurahan hati, dan pengampunan. Kata ini juga menyingkapkan sebuah penghakiman, yakni Allah dalam menghakimi kita, Ia mengasihi kita. Ingat ini: Allah, dalam menghakimi kita, Ia mengasihi kita. Jika saya menerima kasih-Nya maka saya diselamatkan, jika saya menolakNya maka saya dilaknat, bukan olehNya melainkan oleh diri saya sendiri. Karena Allah tidak pernah melaknat, Ia hanya bisa mengasihi dan menyelamatkan. Saudara – saudari terkasih, Salib juga merupakan jawaban yang diberikan oleh seorang Kristen dalam menghadapi kejahatan, kejahatan yang terus bekerja di dalam dan sekeliling kita. Seorang Kristen harus membalas kejahatan dengan kebaikan, memikul salibnya seperti yang dilakukan Yesus. Malam ini kita telah mendengar kesaksian yang telah diberikan oleh saudara – saudari kita di Libanon: mereka mengarang doa – doa dan renungan meditasi yang begitu indah. Kita sampaikan rasa terima kasih kita yang mendalam kepada mereka untuk karyanya dan untuk kesaksian yang mereka berikan. Kita dapat melihat ini dulu saat Paus Benediktus XVI mengunjungi Libanon: kita melihat keindahan dan ikatan persatuan yang kuat yang mempersatukan orang – orang Kristen di tanah tersebut dan persahabatan dengan saudara – saudari kita yang Muslim dan masih banyak lagi. Peristiwa tersebut merupakan sebuah tanda bagi Timur Tengah dan seluruh dunia: sebuah tanda pengharapan.
Kita sekarang melanjutkan Jalan Salib ini dalam kehidupan kita. Marilah kita melangkah bersama mengikuti jejak Salib sambil membawa dalam hati kita kata – kata kasih dan pengampunan. Marilah kita melangkah maju sambil menantikan Kebangkitan Yesus yang begitu mencintai kita. Dia penuh dengan cinta.
Paus Fransiskus,
29 Maret 2013
Diterjemahkan secara bebas dari www.news.va
Dengan menerjemahkan khotbah Paus saya sendiri terbantu untuk berefleksi. Sambil menyelam minum air. Silahkan disebarluaskan pesan2 Paus ke teman2 dan saudara.
Salam,
Edwin ST
Makasih mas edwin sdh menerjemahkan kotbah2 Paus Fransiskus yg isinya sangat mendalam menyejukan penuh kasih rendah hati. Dalam sekejab aja aku sdh mengagumi Paus yg baru ini..terus bantu katolisitas beritakan ttg paus fransiskus n kotbah2 dimuat di web ini. GBU
Comments are closed.