Yesus Kristus, Allah yang menyatakan diri-Nya kepada manusia.
Setelah kita melihat pembuktian tentang keberadaan Tuhan yang Satu, maka sekarang kita akan meneliti tentang Tuhan, seperti yang diimani oleh agama-agama yang percaya akan satu Tuhan, yaitu: Kristen, Islam, dan agama Yahudi adalah tiga agama yang percaya akan satu Tuhan. Yang paling membedakan antara kedua agama monotheism yang lain dengan Kristen adalah figur “Yesus”. Dapat dikatakan, bahwa agama Kristen bukanlah agama yang berdasarkan buku, namun berdasarkan sosok Pribadi, yaitu Yesus Kristus.
Untuk menjawab mengapa orang Kristen percaya kepada Yesus Tuhan, kita tidak bisa hanya mendasarkan argumen pada filosofi yang berdasarkan atas pemikiran manusia, sebab pikiran manusia itu terbatas sifatnya. Yesus, Tuhan yang dilahirkan sebagai manusia, tidak dapat diterangkan dengan pemikiran manusia semata, namun harus digabungkan dengan iman. ((Trinitas, inkarnasi, surga, dll., adalah sesuatu di luar kemampuan dan jangkauan manusia. Manusia dapat mengetahui semua ini, karena Tuhan sendiri yang memberikan pengetahuan kepada manusia. Tanpa pemberitahuan Tuhan, tidak mungkin manusia menjangkau hal-hal ini.)) Filosofi dapat membantu untuk menerangkan bahwa iman itu adalah “hal yang sudah selayaknya”. Di sini kita dapat menggunakan “argument of fittingness“, maksudnya adalah untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang dinyatakan oleh Tuhan adalah memang sudah seharusnya atau selayaknya terjadi.
Membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan:
Argumen dari prinsip kesempurnaan mahluk berakal budi.
Yesus Kristus hanya dapat dijelaskan dalam hubungan-Nya dengan Allah, yaitu Allah yang mempunyai tiga Pribadi. Allah adalah Pribadi yang Maha sempurna, sedangkan manusia disebut sempurna karena turut mengambil bagian di dalam kesempurnaan Allah. Kesempurnaan manusia disebabkan karena manusia adalah juga mahluk pribadi atau “personal being,” yang mempunyai kemampuan untuk mengasihi, memberikan dirinya kepada orang lain, dan juga mempunyai kemampuan untuk berkumpul dengan sesama. Kalau hal ini benar untuk manusia di tingkat kodrati, maka di tingkat adikodrati, juga ada kebenaran yang sama di dalam tingkatan yang paling sempurna. Dengan demikian, Tuhan tidak mungkin adalah Tuhan yang sendirian, namun “keluarga Tuhan”, di mana keberadaan-Nya, kasih-Nya, dan kemampuan-Nya untuk bersekutu dapat terwujud dengan sempurna.
Argumen dari definisi kasih
Kasih tidak mungkin berdiri sendiri, sebab kasih selalu melibatkan dua pihak, yaitu pihak yang mengasihi dan pihak yang dikasihi. Sebagai contoh, kasih suami istri barulah lengkap jika suami-istri “saling” mengasihi. Karena Tuhan adalah kasih yang paling sempurna, maka tidak mungkin Ia tidak mempunyai seseorang yang dapat menjadi saluran kasih-Nya dan juga dapat membalas kasih-Nya dengan derajat yang sama. Jadi Tuhan itu harus satu, namun Ia bukan Tuhan yang terisolasi sendirian.
Orang mungkin berargumentasi, bahwa Tuhan bisa saja satu dan Ia dapat menyalurkan kasih-Nya dan menerima balasan kasih dari manusia. Namun, hal ini tidaklah mungkin; karena Tuhan tidak mungkin tergantung dari manusia yang kasihnya tidaklah berarti dibandingkan dengan kasih Tuhan. Dengan demikian, sangatlah logis, kalau Tuhan mempunyai “kehidupan di dalam diri-Nya/ interior life,” di mana Ia dapat memberikan cinta-Nya yang sempurna. Di dalam kehidupan di dalam Diri-Nya inilah ada Yesus Kristus, Allah Putera, yang mempunyai derajat kasih yang sama dengan Allah Bapa. Kegiatan dari Allah Bapa dan Allah Putera adalah mengasihi secara kekal, sempurna, dan tak terbatas, dan buah dari kasih timbal balik ini adalah Roh Kudus. ((Roh Kudus adalah buah dari pertukaran kasih antara Allah Bapa dan Allah Putera. Inilah sebabnya, Pentakosta (diutusnya Roh Kudus) terjadi setelah Yesus wafat, bangkit dan naik ke surga. Allah Bapa mengasihi Putera-Nya, dan Putera-Nya menunjukkan kasih-Nya dengan sempurna di kayu salib. Buah dari pertukaran dan kasih yang mengorbankan diri inilah yang menghasilkan Roh Kudus. Dalam syahadat iman yang panjang (Nicene Creed), kita melihat pernyataan “….Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putera….“)) Dan dengan kematian Yesus di kayu salib, Allah menunjukkan akan adanya bukti kasih yang sempurna, yaitu pemberian diri kepada orang lain. ((John Paul II, Encyclical Letter on The Redeemer Of Man: Redemptor Hominis (Pauline Books & Media, 1979), no. 10 – Paus Yohanes Paulus II menekankan bahwa kasih yang sempurna adalah kasih yang dapat memberikan diri sendiri kepada orang lain. Dengan demikian, adalah “sesuai atau fitting” bahwa Tuhan, melalui Putera-Nya menjadi contoh yang sempurna tentang bagaimana menerapkan kasih. Hal ini juga membuktikan bahwa Tuhan bukanlah Allah yang sendirian.))
Yesus adalah Tuhan – dibuktikan melalui empat pilihan
Salah satu cara untuk membuktikan ke-Allahan Yesus adalah dengan meninjau empat pilihan pandangan sehingga akhirnya kita dapat menentukan pilihan secara logis. Ketiga pilihan pandangan ini disarikan dari pembuktian menurut C.S. Lewis dalam bukunya “Mere Christianity“, ((C. S. Lewis, Mere Christianity (Harper One: 2001, p.52: C.S. Lewis mengatakan bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang untuk menjadi Kristen dan menerima semua ajaran moral dari Yesus, tanpa mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, sebab dasar kekristenan adalah pengakuan iman akan Yesus Tuhan)). Maksud pembuktian ini adalah untuk memberikan penjelasan kepada orang-orang – termasuk yang bukan Kristen – yang mungkin berkata, “Saya percaya kepada Yesus hanya sebagai nabi, atau orang yang yang baik, atau sebagai guru moral yang besar, namun saya tidak mau mempercayai Yesus sebagai Tuhan.” Padahal, percaya kepada Yesus tidak bisa setengah-setengah. Mari kita lihat penjabaran CS Lewis berikut ini, yang mungkin terjemahannya dalam bahasa Indonesia terdengar kasar, namun penjabaran ini dibuat agar kita dapat memilih pilihan pandangan yang paling logis: bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Tuhan.
Pilihan 1 – Yesus adalah sungguh Tuhan Allah yang menjelma menjadi manusia
Di dalam sejarah manusia, tidak ada manusia yang pernah mengaku dirinya sebagai Tuhan dan juga mempunyai kemampuan dan kuasa Tuhan. Para nabi dari berbagai agama tidak pernah mengaku bahwa mereka adalah satu (hypostatic union) dengan Tuhan seperti yang dikatakan dan ditunjukkan oleh Yesus sendiri.
Juga dapat dibuktikan bahwa di masa hidupnya, Yesus melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan, sebagai contoh: 1) Yesus mengampuni dosa manusia, seperti yang ditunjukkan dalam cerita penyembuhan orang yang lumpuh (Mat 9:2-8), 2) Yesus menempatkan diri sebagai Pemberi dan Penentu hukum moral, seperti yang ditunjukkan dalam khotbah di bukit (Mat 5:27-28), 3) Yesus juga memberikan peneguhan bahwa Ia dan Allah adalah satu (Yoh 10:30), 4) Yesus juga mengatakan bahwa segala kuasa di bumi dan di surga diberikan kepada-Nya (Mat 28:18); 5) Yesus melakukan banyak mukjizat, dan mukjizat yang terbesar adalah Ia dapat bangkit dari mati (Kis 10:41; 2 Tim 2:8).
Pilihan 2 – Yesus adalah seorang yang tidak dapat menggunakan akal sehat (dalam bukunya, C.S Lewis mengatakan “madman“)
Pilihan ini terdengar ngawur, tetapi C.S Lewis menggunakan istilah demikian untuk menggambarkan keadaan yang bertolak belakang dengan pilihan yang pertama. Kalau yang dikatakan Yesus tidak benar, maka pilihannya adalah Ia tidak waras. Namun di dalam Kitab Suci tidak pernah ada yang mengindikasikan bahwa Yesus adalah seseorang yang tidak dapat menggunakan akal sehat. Adalah sangat tidak mungkin, kalau para rasul, para santa dan santo mau mengorbankan nyawa mereka untuk seseorang yang tidak waras. Jadi pilihan ini sebetulnya sangatlah tidak mungkin.
Pilihan 3 – Yesus adalah seorang yang lebih buruk dari itu (dalam bukunya, C.S Lewis mengatakan “something worse”)
Kalau Dia mengaku bahwa diri-Nya adalah Tuhan – padahal bukan – maka dapat disimpulkan bahwa Dia adalah seseorang yang jahat. Namun untuk mengambil kesimpulan bahwa Yesus adalah seorang yang jahat juga adalah tidak mungkin, karena semua yang dilakukan Kristus adalah hal- hal yang baik, dan ajaran moral yang disampaikan kepada manusia adalah begitu sempurna dan tidak ada duanya dibandingkan dengan ajaran agama manapun. Mahatma Gandhi-pun begitu mengagumi Yesus, terutama ajaran-Nya tentang khotbah di bukit. Jadi pilihan ini juga tidak mungkin.
Pilihan 4 – Cerita tentang Yesus adalah kebohongan belaka
Ada beberapa pandangan dari agama lain yang mengatakan bahwa Yesus dijadikan Tuhan oleh manusia – yaitu oleh para murid dan pengikut-Nya dan juga pada zaman Konstantinopel, di Konsili Niceae (325). Pandangan ini sesungguhnya merupakan pandangan di abad- abad ini, yang bermaksud memisahkan antara Yesus menurut sejarah (Jesus of History) dan Kristus menurut iman (Christ of faith), seolah keduanya tidak sama. Namun pernyataan ini sangatlah tidak mendasar, sebab tidak sesuai dengan pernyataan para murid Kristus yang menjadi para saksi langsung akan kehidupan Kristus, penderitaan, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Padahal adalah lebih logis jika kita mempercayai kesaksian mereka yang hidup pada zaman Kristus; daripada perkiraan mereka yang hidup berabad- abad sesudah zaman Yesus. Pernyataan para murid, termasuk St. Paulus, dibuat sekitar beberapa tahun setelah Yesus wafat, sehingga dapatlah diyakini kebenarannya. [Bayangkan kalau misalkan ada banyak tulisan bahwa di Jakarta tidak pernah terjadi banjir. Dan berita ini terus diberitakan di dalam koran, televisi, dll. Tentu saja ini berita yang tidak benar, dan orang-orang yang mengalami kebanjiran akan protes dan membuat surat pernyataan, demo, yang menyatakan bahwa pemberitaan itu tidak benar]. Nyatanya, pernyataan bahwa Yesus adalah Tuhan, yang disaksikan oleh banyak orang – yang mengalami kehidupan Yesus – tidak mengundang protes atau tulisan yang menyanggahnya pada masa itu. Sejarah tidak menemukan tulisan asli abad awal yang menyanggah tentang kebangkitan Kristus. Jadi, kesimpulannya: Yesus sungguh bangkit; dan kebangkitan-Nya adalah sesuatu yang nyata dan bukan karangan para murid-Nya. Jadi kemungkinan bahwa Yesus adalah kebohongan belaka, juga sangatlah tidak mungkin.
Kalau pilihan yang ke- 2,3, dan 4 adalah tidak mungkin, maka hanya pilihan yang pertama saja yang mungkin, yaitu “Yesus adalah sungguh Tuhan Allah yang menjelma menjadi manusia.”
Pembuktian indah dari seorang kepala Rabi Yahudi yang menjadi Katolik
Pembuktian yang indah tentang ke-Tuhan-an Yesus ditulis juga di dalam buku autobiografi Eugenio Zolli, kepala rabi Yahudi pada masa Perang Dunia ke-2. Zolli kemudian menjadi Katolik pada tahun 1945. Di Polandia, dia sering mengunjungi rumah teman sekolahnya yang bernama Stanislaus, yang beragama Katolik. Di dinding rumah itu tergantung salib kayu yang sederhana. Eugenio mengatakan dalam bukunya:
“Sering – aku tidak tahu kenapa – aku akan menatap salib itu dan memandang cukup lama pada “seseorang” yang tergantung di salib itu. Sejujurnya, permenungan ini selalu diikuti oleh gejolak di dalam jiwaku.
Mengapa orang ini disalibkan? Aku bertanya kepada diriku sendiri. Apakah dia orang jahat? …. Mengapa banyak orang mengikuti dia, kalau dia jahat dan mengapa temanku dan ibunya yang juga mengikuti dia adalah orang-orang yang baik? Bagaimana bahwa Stanislaus dan ibunya begitu baik dan mereka menyembah dia yang disalibkan ini? Dia tidak mengeluh, dia tidak melawan. Di wajah-nya tidak ada ekspresi kebencian ataupun kemarahan….Tidak. Dia, Yesus, orang itu – sekarang menjadi “Dia” untukku dengan huruf besar “D.” Dia tidak jahat. Dia tidak mungkin jahat…. Satu hal yang kutahu dengan pasti: “Dia sungguh baik“. ((Eugenio Zolli, Before the Dawn (New York: Sheed and Ward, 1954) p.24-25))
Pembuktian Gamaliel, dari Kisah Para Rasul.
Di Kisah Para Rasul (Kis 5:26-42), Gamaliel, seorang ahli taurat yang sangat dihormati, menasehati orang banyak agar mempertimbangkan perbuatan terhadap pengikut Yesus (Petrus dan rasul-rasul lainnya). Sebab, di waktu yang lalu, setelah kematian Teudas yang mengaku sebagai orang yang istimewa, 400 pengikutnya tercerai berai dan kemudian lenyap. Jadi jika perbuatan para murid Kristus hanya berasal dari manusia, mereka pasti akan lenyap dengan sendirinya. Namun jika dari Allah, semua itu tidak dapat dilawan.
Kenyataan bahwa sampai sekarang, setelah 2000 tahun dari kejadian itu, para pengikut Kristus masih bertahan di dalam Gereja Katolik, membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, dan ajaran-Nya adalah dari Allah.
Yesus adalah Tuhan – melalui “Motif yang meyakinkan / Motive of credibility”
Motif 1: Nubuat
Motif pertama adalah nubuat. Artinya kedatangan Kristus telah diberitakan sebelumnya yaitu beribu-ribu tahun sebelum kedatangan-Nya, melalui masa persiapan yang panjang. ((Kita bisa melihat bahwa Tuhan mempersiapkan perjanjian yang mengarah kepada Inkarnasi Yesus Kristus. Perjanjian Allah dengan manusia dimulai dari: 1) Adam dan Hawa (tingkatan pribadi), 2) Nabi Nuh (tingkatan keluarga), 3) Abraham (pada tingkatan suku), 4) Israel (pada tingkatan bangsa); 5) dan kemudian mencapai puncaknya dengan kedatangan Yesus yang mengikat perjanjian Allah dengan seluruh bangsa manusia. Jadi, bangsa Yahudi adalah menjadi bukti persiapan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini.)) Adalah sangat logis, kalau kedatangan Yesus untuk misi keselamatan seluruh umat manusia dipersiapkan dengan matang, dan dengan tanda-tanda, sehingga orang tidak sampai salah mengerti. Kita bisa mengambil contoh: Kalau beberapa orang di tingkat direktur pabrik mobil Toyota mengatakan bahwa 20 tahun lagi – semua produk mobil Toyota tidak akan menggunakan bensin, namun menggunakan tenaga surya, dapat bergerak dengan kecepatan 200 km/jam, dan ditambah dengan kemampuan yang lain – maka kita akan percaya, karena yang mengatakan adalah para pembuat mobil tersebut.
Kita dapat menerapkan prinsip ini kepada hal persiapan Yesus datang ke dunia ini, yang sudah diberitakan beribu-ribu tahun sebelumnya. Bahkan kitab Yesaya yang ditulis sekitar 700 tahun sebelum kedatangan Yesus Kristus, dapat secara persis menggambarkan tentang Kristus yang menderita (lih. Yes 53). Nabi Yesaya dapat menggambarkan secara persis apa yang akan dialami oleh Kristus, karena dia mendapatkan pengetahuan dari Tuhan sendiri. Bahwa di dalam sejarah, semua nubuat itu terpenuhi di dalam diri Yesus, menjadi bukti akan kebenaran bahwa yang dinubuatkan adalah benar, yaitu: Yesus sungguh- sungguh datang dari Allah dan Yesus adalah Allah.
Juga, Tuhan ingin memberitahukan kepada manusia tentang Mesias jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga pada saat penggenapannya, manusia dapat mengenali Mesias yang dijanjikan. Inilah yang membedakan antara Yesus dengan tokoh-tokoh dalam agama yang lain. Tokoh-tokoh dalam agama lain tidak pernah dinubuatkan sebelumnya, namun Yesus telah dinubuatkan secara konsisten oleh para nabi dalam kurun waktu lebih dari 1500 tahun.
Motif 2 – Mukjizat
Motif ke-2 adalah mukjizat. Kita dapat melihat di dalam Alkitab, bahwa Yesus melakukan banyak sekali mukjizat, yang membuktikan bahwa Dia adalah sungguh Putera Allah, sekaligus juga yang memberikan konfirmasi akan kebenaran semua ajaran-Nya. Yesus menyembuhkan orang buta (Mat 9:27-31), orang bisu (Mat 9:32-35), orang tuli (Mk 7:31-37), orang lumpuh (Mat 9:1-8), bahkan membangkitkan orang mati (Yoh 11:1-46).
Yesus juga mengatakan, “ …. tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yoh 10:37-38).
Di atas semua itu, mukjizat terpenting adalah kebangkitan Kristus (Mat 28:1-10; Mar 16:1-20; Luk 24:1-53; Yoh 20:1-29, 21:1-19; Kis 1:3; 1 Kor 15:17; 1 Kor 15:5-8). Mungkin ada banyak orang yang dapat melakukan mukjizat dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Namun orang tersebut pada akhirnya wafat dan tidak dapat bangkit dengan kekuatan sendiri. Namun Yesus menunjukkan bahwa Ia mempunyai kuasa di atas segalanya, termasuk kematian. Hanya Tuhanlah yang dapat melakukan hal ini.
Motif 3 – Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus
Keberadaan Gereja Katolik, Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri, menjadi bukti akan janji-Nya sebagai Allah untuk melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman (lih. Mat 16:18) di bawah kepemimpinan Rasul Petrus dan juga para penerusnya, yaitu para paus. Sudah begitu banyak percobaan yang dialami oleh Gereja Katolik, baik dari dalam maupun dari luar Gereja. Namun sesuai dengan janji Kristus, Gereja Katolik tetap bertahan dalam mengajarkan kebenaran yang penuh, dan ditandai dengan ciri-ciri: satu, kudus, katolik, dan apostolik. (lihat artikel: Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan – Bagian 1 – silakan klik).
Kesimpulan
Dari semua pembuktian tersebut di atas, secara filosofis – yaitu dengan “argument of fittingness,” kita dapat menyimpulkan bahwa adalah sudah sepantasnya bahwa Yesus menjelma menjadi manusia untuk keselamatan seluruh umat manusia. Pembuktian “empat pilihan” membuat kita melihat bahwa kemungkinan yang paling logis adalah Yesus adalah sungguh Putera Allah. Kisah Eugenio Zolli membuktikan bahwa seseorang yang tadinya tidak mengenal Kristus, akan dapat mengenal dan menjadi pengikut Kristus, kalau ia melihat kesaksian hidup dari para pengikut Kristus, dalam hal ini adalah Stanislaus dan ibunya. Gamaliel semakin memperkuat argumen “motive of credibility“, karena fakta menunjukkan bahwa pengikut Kristus ada dan berkembang terus sampai saat ini, sehingga tidak mungkin Kristus dan ajaran-Nya hanya semata dari manusia. Pembuktian dari “motive of credibility” semakin meyakinkan kita bahwa Yesus adalah Putera Allah yang sudah dijanjikan, yang mampu melakukan mukjizat-mukjizat, dan keberadaan Gereja Katolik selama 2000 tahun menjadi tanda mukjizat yang terbesar setelah mukjizat kebangkitan Tuhan Yesus.
Semoga Tuhan sendiri menuntun mereka, yang belum mengenal dan percaya kepada Kristus dan yang sedang mencari kebenaran, agar dapat menemukan kebenaran itu sendiri, yaitu Kristus Yesus (lih. Yoh 14:6). Bagi yang sudah mengenal Kristus, mari kita mencontoh kehidupan para kudus, dan juga Stanislaus dan ibunya. Kekudusan akan membuat kita menjadi saksi Kristus yang hidup dan membawa orang untuk mengenal dan mengasihi Kristus.
Dan di dalam proses pencarian kebenaran untuk mengikuti Kristus, silakan membaca artikel: Mengapa kita memilih Gereja Katolik.
Saya akan menjawab pertanyaan dari manusia manusia yang tidak percaya bahwa Yesus adalah sungguh sungguh Allah dan sungguh sungguh manusia, tanpa menggunakan dasar Alkitab, tetapi dari realita dan juga terkait teknologi yang begitu maju dan pesat….
Ada satu kesamaan antara Allah dengan manusia,….., dan munusia dengan robot…. yaitu
Jika robot dapat memahami manusia secara utuh dan sempurna maka dia bukanlah manusia,
Santo Agustinus mengatakan bahwa jika manusia bisa memahami Allah secara utuh maka dia bukanlah Allah….
katakanlah 50 – 100 tahun kemudian robot bisa melakukan pekerjaan yang di lakukan oleh manusia dan kemampuan otak robot yang begitu canggih…..
kemudian robot di kirimkan ke planet lain untuk melakukan penelitian dan membetuk koloni dalam jangka sangat panjang…. katakanlah jumlah robot di planet tersebut 5000 robot….. kemudian manusia menerbitkan buku mengenai siapa itu manusia?….
kemudian buku tersebut mengatakan bhw manusia memiliki 3 hal yaitu tubuh, jiwa, dan roh….
kemudian robot itu bertanya karena dengan teknologi yang canggih robot tersebut sudah bisa berpikir sendiri…. pertanyaan robot tersebut adalah
1. jika manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh mengapa yang saya lihat hanyalah tubuhnya saja, sangat mustahil yang karena itu tidak mungkin karena saya hanya melihat tubuh manusia saja,,,,, sangat mustahil….
kemudian dikatakan di buku tersebut bahwa tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan dan tidak mungkin bisa di pisahkan… jika manusia meninggal maka rohnya akan di angkat ke surga, sedangkan tubuhnya hancur di dalam tanah….
robotnya semakin bingung,….. bagaimana mungkin itu bisa terjadi….. robot bertanya kembali…
1. jika tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan mengapa yang tubuh manusia bisa hancur sedangkan rohnya adalah kekal? ini sangat mustahil….
2. manusia pergi ke surga? tempat apakah itu? apakah dunia baru? bagaimana bisa manusia bisa berpindah ke dunia lain? sangat mustahil… lagi pula surga hanya cerita dogeng… dan manusia tidak berhasil menemukan surga, jadi sangat mustahil…
3. ketika kami membedah manusia yang sakit, kami tidak menemukan roh dan jiwa, bukankah roh dan jiwa ada di dalam manusia, tetapi yang kami lihat hanyalah tubuhnya saja…. jika roh dan jiwa ada di dalam diri manusia, mengapa kami tidak bisa melihatnya?
4. jika tubuh, roh dan jiwa adalah satu kesatuan, mengapa ketika manusia terluka yang sakit hanyalah tubuhnya saja, sedangkan jiwa dan rohnya tidak merasakan sakit, sangat mustahil karena kalau tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan mengapa mereka tidak saling terikat?
tetapi yang perlu di pahami bahwa apa yang dikatakan di buku adalah benar, tetapi mengapa isi yang dalam buku tersebut sulit di pahami oleh robot, karena kemampuan robot yang sangat terbatas….
Kemudian robot tersebut tidak mempercayai apa yang dikatakan dalam buku bukan karena robotnya tidak mau mempercayainya tetapi karena keterbatasan otak robotlah dalam memahami manusia, itu juga terjadi dengan manusia…. kedengarannya apa yang diceritakan di dalam Alkitab sangat tidak masuk akal bukan karena isi Alkitab yang terlalu bombastis dan seperti cerita dongeng, tetapi karena akal budi manusia tidak bisa memahami rencana Allah yang tertulis di dalam Alkitab, sama seperti robot yang tidak bisa memahami isi buku mengenai manusia….
yang saya ingin sampaikan bhw Allah Tritunggal adalah misteri, dan manusia tidak bisa memahami Allah, sama dengan tidak mungkin robot bisa memahami manusia seutuhnya…..
[dari katolisitas: diskusi tentang apakah manusia terdiri dari tubuh dan jiwa atau tubuh, jiwa dan roh dapat dilihat di sini- silakan klik]
@hamba Allah,
Saya hanya ingin Anda konsisten dengan keyakinan Anda. Anda dan umat Islam selalu bilang bahwa Allah itu maha besar (Allahhu akbar). Kemahabesaran Allah itu tidak terhingga, juga tidak dibatasi oleh pola pikir manusia (manusia berpikir dangkal bahwa Allah tidak mungkin jadi manusia). Karenanya sangat masuk akal dengan tabik Allah maha besar, kalau Allah yang maha besar dan maha kasih itu mau menjadi manusia, agar bisa menebus dosa manusia. Karena yang bisa menebus dosa manusia hanyalah Allah yang sekaligus manusia karena Ia dapat mewakili manusia dan sekaligus mewakili Allah. Dosa manusia melawan Allah yang tidak terbatas itu menjadikan dosa manusia menjadi tidak terbatas. Karenanya dibutuhkan seorang Pribadi yang mewakili Allah dan manusia agar dosa yang tidak terbatas itu bisa dihapuskan. Seorang manusia saja tidak mungkin menghapus dosa manusia yang tidak terbatas itu.
terserah kalian “agamamu unukmu dan agamaku untuku” tapi janganlah mencomot ayat AL-QUR’AN sana sini dan dicocokan dengan agamamu..disaat kalian bilang “jesus adalah ALLAH” maka kalian suduh keluar dari agama TAUHID (ALLAH itu ESA) “katakanlah: dia lah ALLAH,Yang Maha Esa,ALLAH Tuhan Bergantung Segala Sesuatu,DIA tiada beranak dan tidak pula diperanakan,dan tiada zatpun yang setara dengan DIA” inilah dalil dari KITABku “jesus/isa.As hanya manusia utusanNYA” sedangkan dalil kitabmu sudah tidak bisa diabsah kan lagi (82% bukan dari ISA.AS)
Submitted on 2014/11/17 at 4:21 am
pakar kriten/kristolog berkumpul untuk mengkaji injil dan hasilnya 82% isi injil bukan dari jesus/isa.as tapi kenapa kalian masih memakai dalil yang jelas2 lebih dari 3/4 nya adalah karangan yang bukan dari jesusmu..apa yang akan kalian pakai sebagai pedoman(kitab) dalam hidupmu didunia ini,apakah kitab injil yang jelas2 dibuat2 oleh kaummu.?? yang dibuktikan juga ketidak absahannya oleh kaummu..berpikirlah.??tidakkah kalian berpikir
[dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik]
Ini kesaksian saya :
Saya dilahirkan dari keluarga Muslim yang taat.
Ayah & Ibu saya keduanya telah menunaikan Ibadah Haji ditanah suci.
Saudara-saudara saya semuanya Muslim.
Sampai usia 52 tahun, saya seorang Muslim yang telah mengamalkan 4 dari 5 Rukun Islam (1 Rukun Islam yang belum sempat saya laksanakan : saya belum menunaikan ibadah haji).
Dulu saya seorang yang sangat “Antrikrist” yang menganggap agama saya yang paling baik dan paling benar, disamping itu saya sering menghalangi orang untuk pergi beribadah ke gereja, bahkan saya pernah menyobek-nyobek Al Kitab dihadapan pemeluk Kristen. .. Itu dulu !!!
Saya heran, pada 2 tahun lalu tiba-tiba saya punya keinginan kuat untuk pergi mengikuti kebaktian di gereja, membaca Al Kitab dan minta dibaptis dalam nama Tuhan Allah Bapa, Putera & Roh Kudus … dan saat ini saya beserta isteri dan anak semua telah percaya kepada Allah Bapa dan Tuhan Yesus sebagai juru slamat kami sekeluarga … sungguh ajaib !!!
Tuhan Yesus telah menjamahku …
Kini usiaku 54 tahun dan isteriku 51 tahun … kami telah bertobat dan menjadi murid Kristus.
Ada perbedaan saat sebelum bertobat dan setelahnya.
Kini hatiku lebih damai,
penuh kasih dan
lebih pasrah kepada Tuhan.
‘lakum diinukum wa liya diin’ …
bagimu agamamu, bagiku agamaku …
Kita percaya pada iman kita masing-masing … jangan saling menghujat, apalagi memusuhi !!!
Tuhanku memang ajaib !!!
islam ada 4 kitab: zabur,taurat,injil,dan terakhir al-quran. setiap kitab baru datang kitab yg lama sedah tidak dipakai lagi karna yg bru sudah menyempurnakannya.nah jadi al-quran adalah penyempurna dari kitab2 sebelumnya. dan injil(al-kitab) yang asli itu udaha ga ada yang sekarang hanya karangan manusia buktinya dari semua injil(al-kitab) di seluruh dunia isinya berbeda beda dan ada bermacam versi itukan g masuk akal, yesus meninggal disalib, kenapa tuhan bisa meninggal tuhan kan abadi dan kenapa tuhan tidak bisa menyelamatkan dirinya saat disalib, dan jika alasanya karna ingin menebus dosa buat apa sampai harus disalib klo yesus bisa ya tinggal ditebus,tapi lagian dosa itu ga bisa ditebus. orang nasrani yang sudah masuk islam pun menyadarinya. klo tujuan yesus menebus dosa semuat umat agar semuanya bisa masuk surga berarti orng2 yg pergaulan bebas bisa masuk surga tanpa bertaubat sekalipun? lagian sebenarnya yg disalib itu yudas bukan nabi Isa A.S,knpa demikian? karna Allah tlah menyerupakn wajah yudas mirip.dengan nabi Isal A.S krna berhianat dan nabi Isa A.S diangkat kelangit oleh Allah . di injil babi diharam kan tapi kenapa orng nasrani makan babi bahkan minuman keras pun sama tpi orng nasrani malah minum, dari ilmu pengetahuan yang ada di zaman sekarang yg sudah terungkap oleh ilmuwan, di al-quran sudah dijelaskan lebih dari seribu tahun sebelumnya.. mohon maaf klo tdk suka dgn komen saya :)
[dari katolisitas: Pertanyaan-pertanyaan ini sudah sering diajukan. ]
sejuta mana pun alasan umat kisten berikan namun tdk cukup mmbuktikan yg yesus itu adalah tuhan,anak tuhan atau apa2 saja yg brkait tuhan.
penulis2 injil bisa menulis”yesus brkata..aku lah tuhan semesta alam yg mmberi rezeki kpada manusia dan mnhidup dan mematikan…bla..blaa..”tp tidak bisa nulis begitu..ngapa ya?satu soalan yg xbakal dijawap.
dlm injil juga kebanyakan ayat2 kesaksian dri taurah dan kesaksia paulus.
kesaksian2 dri taurah dikatakan untuk yesus dan kebanyakan nubuat2 ini telah di tokok tambah supaya terarah kpda ketuhan yesus.
dlm taurah ad mngatakan seorang putra bernama emanuel tetapi org2 kisten prcaya itulah yesus..pelik,kerna nma pun langsung tak sama.
nubuat2 yg lain2 juga dikatakan untuk yesus..sedangkan telah jelas dinubuatkan itu ialah seorang manusia bukan tuhan atau setengah tuhan atau awalnya manusia..akhirnya tuhan..
kemana yesus pergi selama 19tahun?ini tak prnah dijawap..akhir sekali..konsep penebusan dosa juga kelihatan tidak adil..kerna sorang anak yg dibesarkan penuh kasih oleh ibunya yg terpaksa memencilkan diri serta dipitnah dan serba kekurangan telah diputuskan mnjadikan korban penebusan manusia?tiada prjanjian atau wahyu yg disampaikan kpda mariam ttg konsep penebusan dosa semasa jibril brdialog dgnnya..dan jibril tak pernah brkata”inilah nubuat2 yg telah tertulis dlm taurah..dan anak mu akan dikorbankan”
Shalom Wayassirli,
1. Yesus tidak pernah mengatakan “Akulah Tuhan?”
Mungkin saja apa yang kami sampaikan tentang ke-Tuhanan Yesus tidak cukup bagi Anda, sebab Anda mempunyai persyaratan tersendiri menurut pikiran Anda bagaimana seharusnya yang Yesus katakan agar meyakinkan Anda. Namun Kitab Suci tidak ditulis atas kehendak manusia, namun atas kehendak Allah. Maka untuk memahaminya, sejujurnya, kita yang harus melepaskan segala keterbatasan kerangka pikir kita manusia, agar dapat memahami apa yang hendak Allah sampaikan kepada kita. Nampaknya di sinilah letak perbedaan kita. Kami umat Kristiani membaca Kitab Suci tidak dengan “seharusnya Yesus bisa berkata…. Akulah Tuhan semesta alam yang memberi rezeki kepada manusia…”. dst, seperti keinginan Anda, baru kami percaya. Kami menerima, ketika Yesus memilih untuk mengatakan dengan lebih agung, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Yoh 13:13). Selain itu, dengan berbagai cara Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan, yang tidak dapat dilakukan oleh para nabi, bahkan nabi yang terbesar sekalipun, yaitu bahwa Ia dapat mengampuni dosa, dan Ia dapat bangkit dari kematian.
Sekilas rangkuman tentang pertanyaan yang sering ditujukan kepada kami tentang Kristus, ada dalam serba serbi Kristologi, klik di sini.
2. Injil adalah kesaksiah taurat dan Paulus?
Anda keliru jika mengatakan bahwa “dlm injil juga kebanyakan ayat2 kesaksian dri taurah dan kesaksia paulus.”
Keempat Injil itu tidak ditulis oleh Paulus. Injil pertama ditulis oleh Rasul Matius di sekitar tahun 50, salah seorang dari keduabelas Rasul Yesus. Injil terakhir ditulis oleh Rasul Yohanes, juga salah seorang dari keduabelas Rasul itu. Sedangkan kedua Injil lainnya, yaitu Markus dan Lukas, keduanya adalah murid para Rasul.
Injil tidak semuanya merupakan pengutipan taurat. Sebagian besar Injil adalah mengajarkan kehidupan Yesus dan ajaran-ajaran-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya, termasuk segala mukjizat-Nya. Taurat (Perjanjian Lama) memang dikutip, sebab Kitab Taurat itu ditulis untuk menubuatkan Kristus dalam Perjanjian Baru. Nubuat itu merupakan suatu gambaran, dan baru digambarkan secara jelas dalam Kristus. Kristus itu bukan setengah manusia dan setengah Tuhan. Melainkan, Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh manusia, walaupun Ia juga sungguh-sungguh Tuhan. Demikianlah maka ada ayat-ayat dalam Kitab Suci yang mengacu kepada kodrat kemanusiaan Yesus, dan juga ada ayat-ayat yang lain, yang mengacu kepada ke-Allahan Yesus. Penjelasan tentang ajaran ini, antara lain disampaikan oleh Paus Leo Agung, klik di sini.
Sedangkan tentang di mana Yesus dari antara umur 12-30 tahun, sudah pernah diulas di sini, silakan klik.
3. Konsep Penebusan tidak adil?
Allah adalah Maha adil, maka tidak mungkin konsep penebusan-Nya itu tidak adil. Justru kurban di salib itu menunjukkan keadilan Allah, yaitu bahwa dosa manusia membawa konsekuensi, dan karena umat manusia tidak dapat menebus dosanya sendiri, maka Allah melakukannya bagi manusia, yaitu dengan Ia mengutus Yesus Putera-Nya sendiri agar menjadi tebusan bagi dosa umat manusia. Yesus sendiri dengan rela melakukan kehendak Bapa, sehingga Ia mau menjadi manusia, walau tidak berhenti menjadi Allah Putera. Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa manusia (lih. Mat 20:28; Mrk 10:45), dan Ia telah mengetahui bahwa Ia akan wafat dan dikurbankan untuk menebus dosa manusia. Sebelum wafat-Nya ia sudah memperingatkan sebanyak tiga kali, kepada para murid-Nya bahwa Ia akan menderita, wafat dan bangkit pada hari ketiga (Mat 16: 21-28; 17:22-23, 20: 17-19; Mrk 8:31-9:1; 9:30-32; 10:32-34; Luk 9:22-27; 9:43-45; 18:31-34). Yesus sudah menyatakannya juga dalam perumpamaan gembala yang menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya (lih. Yoh 10:11), dan bahwa Ia menyerahkan nyawa-Nya ini atas kehendak-Nya sendiri (lih. 10:18), demi kasih-Nya kepada manusia.
Selanjutnya tentang Kesempurnaan Rancangan Keselamatan Allah, klik di sini.
4. Tidak adil, jika Bunda Maria tidak diberitahu oleh malaikat Gabriel bahwa anaknya kelak akan dikorbankan?
Adilkah Tuhan bahwa Ia tidak memberitahukan kepada kita kapan persisnya kita akan wafat? Tentu adil. Adalah hak Tuhan untuk menyatakan segala sesuatunya menurut kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Dengan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa datang, maka kita akan bertumbuh di dalam iman, mengembangkan sikap pasrah dan berjuang melakukan kehendak Tuhan sepanjang hidup. Demikianlah, tentu Tuhan memiliki maksudnya tersendiri, bahwa dalam Kabar Gembira yang dibawa oleh malaikat Gabriel, Allah tidak mengatakan kepada Bunda Maria bahwa Anak-nya kelak akan wafat disalibkan. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa karena Bunda Maria adalah seorang yang taat mendengarkan kitab taurat dan para nabi, ia dapat saja telah memperoleh gambaran samar-samar bahwa Penyelamat yang dijanjikan Tuhan adalah Seorang Mesias yang disebut sebagai Hamba yang menderita (lih. Yes 42, 49,50,53), dan bahwa oleh bilur-bilur-Nya, kita menjadi sembuh (Yes 53:5), bahwa Mesias itu akan ditolak oleh orang-orang (Mzm 118:22); juga, penganiayaan dan kematian-Nya digambarkan dalam kitab Mazmur (Mzm 22) dan Kebijaksanaan (Keb 2:12-20). Namun Bunda Maria termasuk dalam sisa bangsa Israel yang menanti-nantikan Sang Penyelamat itu. Walaupun ia belum sepenuhnya mengerti akan rancangan Allah, ia taat kepada kehendak Allah (lih. Luk 1:38) dan menyimpan segala sesuatu di dalam hatinya dan merenungkannya (Luk 2:19). Demikianlah maka Bunda Maria dapat menjadi teladan bagi umat Kristiani untuk menjalani hidup ini, yang, umumnya tidak menawarkan kepastian di masa mendatang. Namun ada suatu janji Tuhan yang pasti digenapi, yaitu jika kita taat dan setia beriman kepada-Nya, yang menyatakan kasih-Nya secara sempurna di dalam Yesus Kristus, maka kita akan dapat memahami makna hidup ini, dan kelak akan dikumpulkan bersama-sama dengan Dia di Surga, bersama-sama dengan semua orang kudus-Nya.
Akhirnya, Wayassirli, memang mungkin apa yang kami sampaikan ini jauh berbeda dengan apa yang Anda ketahui ataupun pahami selama ini. Setidaknya Anda dapat melihat dasar yang menjadi patokan iman Kristiani, yaitu bahwa Allah mewahyukan Diri-Nya di dalam Kristus Putera-Nya. Anda memanggapnya ini tidak mungkin, sebab Anda sudah mempunyai pra-konsepsi tersendiri tentang Allah. Kami umat Kristiani menganggap bahwa Allah mampu melakukan apa saja, sepanjang tak bertentangan dengan kodrat-Nya sendiri, maka kami kami percaya bahwa Allah dapat -dalam suatu kurun waktu dalam sejarah manusia- menjelma menjadi manusia, tanpa meninggalkan kodrat ke-Allahan-Nya. Semua dilakukan-Nya agar Ia dapat menebus dosa manusia, dan agar dengan wafat-Nya, Ia dapat memberikan kehidupan-Nya kepada kita manusia, supaya kita dapat bersatu dengan-Nya dalam kehidupan kekal di Surga. Ini adalah suatu tawaran kasih Allah, walaupun Tuhan sendiri tidak memaksakannya kepada kita. Maka kami di Katolisitas-pun tidak memaksa Anda. Silakan Anda merenungkannya dan semoga Allah membimbing Anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org.
Numpang Lapak Broo;
Untuk Kesaksian-ku, Sunaryo:
Aku menjadi Kristen, karena sempatkan diri 3 tahun sembunyi-sembunyi membaca Injil / Alkitab…!
Dulu…
Ku-pikir Injil itu adalah ajaran orang-orang Bule disana!
Tapi, setelah dewasa, Aku penasaran kenapa banyak suku bangsa menyembah Yesus sebagai Tuhan!
Dan,
Ketika baca Injil, ternyata Yesus Benar adalah Allah itu sendiri!
Allah mau semua bangsa manusia di dunia ini, selamat masuk Surga-Nya!!!
Sebab Dia adalah Allah yang sungguh-sungguh mencintai ciptaannya, manusia!
Aku,terharu ketika membaca Injil….!
Yesus bilang; “Kasihilah musuh-mu!” ” Kasihilah sesama-mu manusia”!
Merinding Aku membaca Injil!
“Bila lawan-mu menampar pipi kiri-mu berikan juga pipi-mu yang kanan”!
Berbeda banget2 dengan ajaran-ku semula!!!
Yesus, Dia-lah Allah yang sungguh!
Yang mencintai manusia ciptaan-Nya, tanpa pandang bulu!
Memberikan Roh-Nya yang Kudus untuk membimbing-ku masuk Surga-Nya!
Sekarang, kepada siapakah Aku harus benci/jahat! Tidak!
Padahal, manusia diciptakan sama seperti Dia!
Aku bertobat!
Tobat, karena Aku diajarkan dari sejak kecil untuk…!
Tak tahu apa-apa waktu itu!
Aku mau mengasihi sesama manusia, karena aku-pun manusia yang diciptakan-Nya! Aku mengasihi manusia ciptaan-Nya!
Terimakasih Broo,
Salam hormat,
Sunaryo
[Dari Katolisitas: Terima kasih atas kesaksian Anda. Semoga Tuhan memberkati Anda sekeluarga.]
semua agama mnyeru kepada kebaikan dan kasih bukan dlm injil saja..jika anda seorang muslim dahulunya maka eloklah anda kmbali.
sifat kasih itu sepatutnya ada tp kita hanya manusia bukan malaikat..kerna itu terkadang kita lupa.Kamu mungkin kurang mndalami hadis2 nabi s.a.w dan alquran.Manusia tetap manusia dan masuk kesyurga juga kita tetap manusia sejati..jg lupa kita punya nafsu yg dikirim tuhan kepada semua manusia..patung saja xpunya.
bacalah kisah2 nabi s.a.w terutama kisah baginda semasa berada di Taif.
yesus juga brkata”mngapa kamu kata aku baik kerna yg baik hanya Allah”
segala hukum2 yg kelihatan baik dimata kita adalh dri Allah dan yg tidak baik dimata kita juga dri Allah.
Allah itu maha besar tp manusia itu maha lemah..jd jika mnjelma jd manusia maka Allah mnjadi maha lemah dan selalu alpa..dan dunia jd gawat..Tuhan mati ditiang salib?manusia2 diluar jerusalem masih sihat2 saja dong..saat itu.Allah juga tidak akan mnjadi manusia semata-mata mahu mnyelamatkan makluk ciptaannya,Kerna kasihnya diutuskan nabi2..bukan sedikit tp beratus ribu diutuskan.inilah hubungan Allah maha pencipta dgn manusia citaannya..bukan mnjelma mnjadi ciptaannya kerna jika mnjelma mnjadi manusia maka manusia akan sembah manusia dan hukum tauhid akan pupus.
Shalom Wayassirli,
Mari kita menghormati keputusan Sdr. Sunaryo, yang telah memutuskan berdasarkan tuntunan hati nuraninya, untuk menjadi murid Kristus.
Memang benar ajaran tentang kasih tidak hanya ada dalam Injil. Agama lain juga mengajarkan kasih. Hanya saja, apa yang diajarkan dalam Injil adalah bentuk kasih yang sempurna, yaitu kasih yang ditunjukkan oleh Kristus, sebagaimana tertulis, “Tiada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Kasih ini terus ada walaupun sahabat-sahabat-Nya berubah setia, Kasih yang selalu mau mengampuni, bahkan para musuhnya (Luk 23:24). Teladan kasih Yesus inilah yang menjadi pendorong bagi umat Kristiani untuk melakukan hal serupa, contohnya yang dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II ketika ia mengunjungi Mehmet Ali Agca, seorang yang pernah berusaha membunuhnya. Sekilas kisahnya ada di sini, silakan klik.
Tidak ada bukti kasih yang lebih besar dalam sejarah, daripada yang pernah ditunjukkan oleh Yesus Kristus. Dan setiap orang yang mengimani Kristus dipanggil untuk melakukan hal yang sama. Yaitu, untuk mengasihi dan mengampuni sesama, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengasihi dan mengampuni kita. Memang kita bukan malaikat, namun Allah dapat memberikan rahmat-Nya untuk membantu kita manusia, untuk dapat mengasihi dengan tulus seturut kehendak-Nya itu. Nafsu atau keinginan daging itu adalah akibat dosa asal manusia, bukan pemberian Tuhan. Sebab manusia pada mulanya diciptakan Tuhan baik adanya. Hanya setelah manusia pertama jatuh dalam dosa, maka kemudian manusia mempunyai kecenderungan untuk berdosa, yang dipengaruhi oleh keinginan daging, keinginan mata, maupun keangkuhan hidup. Dikatakan demikian, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1Yoh 2:16). Maka karena nafsu kedagingan tidak berasal dari Allah Bapa, keinginan daging ini tidak akan ada di Surga, sebab tak ada sesuatupun yang tidak sempurna dapat ada di Surga.
Allah itu Mahabaik dan Maha sempurna. Karena itu, tidak mungkin Allah memberikan hukum-hukum yang baik dan sekaligus juga adalah hukum- hukum yang tidak baik. Jadi argumen Anda yang mengatakan, “segala hukum2 yg kelihatan baik di mata kita adalah dari Allah dan yg tidak baik di mata kita juga dari Allah.” Allah tidak mungkin baik sekaligus tidak baik. Allah tidak mungkin mempertentangkan diri-Nya sendiri, dan tidak mungkin ada pertentangan dalam diri Allah. Akal sehat kita saja dapat memahami hal ini. Namun ini juga sesuai juga dengan sabda-Nya (lih. 2 Tim 2:13).
Anda benar, bahwa “Allah itu maha besar tp manusia itu maha lemah“. Namun Anda keliru jika menganggap bahwa Inkarnasi Putera Allah menjadi manusia itu tidak mungkin. Sebab pada saat penjelmaan-Nya sebagai manusia dalam diri Kristus, Allah tidak berhenti menjadi Allah. Allah tetap saja Allah yang tak terbatas, hanya saja, Ia memutuskan untuk dalam jangka waktu tertentu, memasuki sejarah manusia dengan mengambil tubuh manusia. Dalam kapasitasnya sebagai manusia inilah Kristus dapat merasa lapar dan haus, sebagaimana layaknya manusia; Ia menjadi sama dengan kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa (lih. Ibr 4:15). Maka tidak ada yang gawat dalam hal ini. Karena Allah tetap Allah sewaktu penjelmaan Yesus, demikian juga bahwa selama menjadi manusia, Yesus adalah manusia yang sempurna sehingga tidak ada pengaruh dosa, maka Ia-pun tidak alpa seperti kecenderungan manusia lainnya.
Anda mengatakan, “Allah juga tidak akan mnjadi manusia semata-mata mahu mnyelamatkan makluk ciptaannya, Kerna kasihnya diutuskan nabi2..bukan sedikit tp beratus ribu diutuskan.inilah hubungan Allah maha pencipta dgn manusia citaannya..bukan mnjelma mnjadi ciptaannya kerna jika mnjelma mnjadi manusia maka manusia akan sembah manusia dan hukum tauhid akan pupus.”
Ini adalah pandangan Anda. Tetapi apa yang ditulis dalam Kitab Suci tidaklah demikian. Allah telah memutuskan untuk mengutus Yesus Putera-Nya untuk menyelamatkan manusia. Rasul Yohanes menulis, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16). Demikian pula Rasul Petrus, “Ia [Yesus Kristus] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran…. ” (1 Ptr 2: 24).
Memang telah ada banyak para nabi diutus sebelum Yesus Kristus, namun semuanya itu tidak sanggup mengembalikan umat Allah untuk bertobat dan mengasihi-Nya. Oleh karena itu Allah mengutus Putera- Nya sendiri. Ini adalah apa yang disampaikan oleh Allah kepada kita; sesuatu yang mungkin terdengar ‘terlalu baik’ (too good to be true), sehingga ada sejumlah besar orang tidak dapat menerimanya, dan karena itu, menolak untuk percaya. Namun hal itu tidaklah mengubah kebenaran ini, yaitu bahwa Allah mengasihi semua manusia, dan ingin agar semua orang diselamatkan, dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim 2:4), maka Ia telah mengutus Putera-Nya sendiri, yang adalah Sang Kebenaran (Yoh 14:6) itu untuk menjelma menjadi manusia, agar kita dapat percaya kepada-Nya, sebab Ia tidak mungkin berdusta.
Kristus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Seandainya Yesus hanya manusia saja, dan bukan Allah, lalu umat Kristiani menyembah-Nya, maka benar itu adalah berhala. Namun kenyataan-Nya, Yesus itu juga adalah sungguh Allah walaupun Ia mengambil rupa manusia. Maka menyembah Yesus itu bukan suatu kesalahan, tetapi itu adalah sesuatu yang layak dan sepantasnya. Sebab dikatakan, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp 2:9-11).
Selanjutnya, jika Anda ingin membaca tentang Inkarnasi, dan bagaimana Inkarnasi ini membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, silakan klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Syaloom katolisitas
Syaloom Romo/ Admin katolisitas..
Saya yosep seorang awam katolik mau bertanya bagaimana tanggapan Romo/ admin katolisitas,
Saya tadi iseng-iseng browsing di youtube dan saya menemukan video ini:http://m.youtube.com/watch?v=KAm6pXwZj_w
Saya ingin bertanya tanggapan Romo/ Admin katolisitas tentang video ini, mungkin Romo/ Admin katolisitas sudah pernah melihat video ini.. Bagaimana tanggapannya.. (Yusuf Estes dari pendeta Kristen yang beralih ke Islam)
Salam Kasih Kristus
Pax Christi!
Shalom Yosep Sihotang,
Sebenarnya orang yang memberikan kesaksian tidak terlalu mengerti kekristen secara mendalam. Kalau saya dengarkan dia secara sekilas, dia mengatakan bahwa Katolik ada 300 tahun sebelum Yesus lahir. Mungkin maksud argumentasinya adalah 300 tahun setelah Yesus lahir, yaitu setelah edict of Milan. Dia mengatakan bahwa Katolik hanya ada setelah tahun 300 adalah satu kenyataan dan itu ada di website. Website yang mana?
St. Ignatius dari Antiokia (murid St. Yohanes Rasul) pernah menuliskan surat kepada jemaat di Smyrna 8 (106 AD). Dia menyebutkan nama Katolik, yang dipakai untuk membedakan umat Kristen dari para heretik (Docetism dan Gnasticism) pada saat itu yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia. Dengan surat ini St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Demikian penggalan kalimatnya,”…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.” Di sinilah, Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.
Saya tidak mempunyai waktu untuk melihat video itu secara menyeluruh. Namun, semoga argumentasi ini dapat menunjukkan bahwa argumentasi yang dipakai oleh orang tersebut sesungguhnya sangat lemah.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,stef – katolisitas.org
gua ga peduli kalau kalian semua tidak percaya kepada Tuhan Yesus..
Gua juga ga peduli bagaimana kalian mencaci namaNya dengan hujatan kalian sendiri..
Gua ga pernah peduli jika kalian menganggap Tuhan kami bukanlah Tuhan sesungguhnya..
Bagi gua sendiri, Tuhan Yesus adalah Tuhan yang selalu gua percaya selama ini sebagai sang juruslamat.. Dia lah Bokap asli gua, Boss gua, pemimpin gua.. Dia disana yang selalu sayang sama gua..
Gua dulu ancur, narkoba, free sex, berkelahi dan berbagai macam perbuatan bajingan yang gua perbuat.. tetapi gua akhirnya sadar karena Dia..
Gua ga pernah ngajak lo semua untuk mengikuti Tuhan Yesus, tapi gua cuman ngasih tau.. Klo lo kenal sama yg nama Nya Tuhan Yesus, hidup lo semua akan menjadi sangat sangat sempurna !!
Glory Glory Jesus Christ, the Glory is Yours !!
[dari katolisitas: Pada akhirnya memang kita dituntut untuk berubah setelah mengenal Yesus. Namun, kita juga dituntut untuk semakin mengerti apa yang diajarkan oleh Kristus, sehingga kita juga dapat belajar untuk mempertanggungjawabkan iman kita.]
Di dunia ini ada 2, putih dan hitam, baik dan jahat.. Setan dan Tuhan di Surga..
Aku percaya kepada Allah Bapa dan Tuhan Yesus juruslamat kita yang berada di Surga, seperti aku juga percaya akan adanya setan di sekeliling kita..
Keberadaan Tuhan sulit untuk dideteksi oleh indra tubuh, seperti penglihatan, pendengaran hingga logika atau kejeniusan otak manusia.. Keberadaan Tuhan melebihi itu semua..
Percuma untuk berdebat tentang Tuhan Yesus yang selalu diragukan sebagai Tuhan, karena jawaban nya hanya satu.. Rasakan lah di dalam hatimu..
Keraguan seseorang kepadaNya, tidak akan dapat dirasakan didalam hati.. Untuk menguji keberadaan Tuhan, resapilah didalam hati.. Kehadiran Yesus akan membawa damai dalam hatimu senantiasa, dan membawa damai dalam kehidupan.. Itu yang selalu saya rasa selama ini..
Keberadaan Tuhan sama halnya seperti kalian merasakan adanya setan yg membuat bulu kuduk merinding.. Kehadiran Tuhan Yesus disaat berbincang kepadaNya disaat berdoa, akan terasa hangat, menakjubkan dan mendamaikan..
Saya bukan orang suci, bukan seorang nabi, saya bajingan yang berusaha menjadi orang baik :)
Syallom
jutaan planet adalah hasil ciptaan Tuhan dan semua itu dalam kendaliNya… akalku gak pernah bisa menerima seorang manusia yg bisa mati bila tak makan dan terbukti bisa mati dibunuh oleh manusia lain bisa dikatakan menyatu dengan Tuhan bahkan disebut Tuhan pencipta dan pengendali alam semesta dengan jutaan bahkan milyaran benda sebesar bumi yg tersebar tak terbatas ini… sungguh sebuah kebenaran yg dipaksakan yg harus diterima oleh akal2 yang selalu berontak karena tak pernah terjawab… jangan pernah bermain main dengan kebenaran..atau akan membawa penyesalan sepanjang hidup dan kematianmu…sadarlah..dan dengarlah seruan kebenaran dari akal sehat yg terdalam yang selalu membela dan menyertai kita dimanapun dan kemanapun kita berada kin dan nantinya setelah tak seorangpun mampu memaksakan kebenaran yang tak pernah bisa tempat bergantung..
[dari katolisitas: Apakah Anda telah membaca artikel di atas? Itulah dasar kebenaran mengapa umat Kristen percaya bahwa Kristus adalah Tuhan. Silakan memberikan tanggapan terhadap artikel di atas]
Percaya pada Yesus Kristus harus dari hati, jangan pakai pikiran….. sebab Yesus Kristus katakan bahwa surga bukan disana atau disini…melainkan ada dihati mu….jika hati mu mengenal Yesus…maka pasti dan yakin Yesus adalah Tuhan.
Saya Percaya atas namaku sendiri Tomas yg adalah nama salah satu murid Yesus…. bahwa Yesus adalah Tuhan….sebab kebangkitanNya membuat mata Tomas Terbuka bahwa Yesus Adalah Tuhan.
bagi yang tidak percaya Yesus Tuhan…saya harap janganlah jadi Tomas yang tidak percaya karena tidak melihat…melainkan berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Salam dari orang timur jauh garis katulistiwa….timur jauh awal Taman Eden ditempatkan oleh Allah( bukti peninggalan Taman Eden adalah Burung Cenderawasih / Bird of Paradise)dan Timur jauh pula pintu kedatangan Tuhan Yesus…
Tuhan Yesus Kristus memberkati Kita.
[dari katolisitas: Mari kita mempercayai dan mengasihi Kristus dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita – lih. Mat 22:37]
pertama allah itu esa,,
2.allah itu sang pencipta yg menciptakan seluruh semesta dan isinya begitu pula surga dan neraka..
3.apakah yesus yang kalian percaya bahwa dia adalah tuhan mengapa dia tidak bisa menciptakan sesuatu apapun..??
4.dan kenapa yesus mati padahal dia adalah tuhan??
[dari katolisitas: Allah Bapa mencipta bersama-sama dengan Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Tentang Yesus mati, silakan melihat ini- silakan klik.]
Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan jelas didalam ayat injil berikut gunakanlah logika dan saya tidak berbicara tentang misi 1 dan 2 mohon dijelaskan ayat berikut :
yang mengganjal dihati saya terutama no. 5-8
1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan (Yohanes 10:29).
2. Tuhan lebih besar dari pada Yesus (Yohanes 14:28).
3. Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan (Markus 16:19, Roma 8:4).
4. Yesus berdiri di sebelah kanan Tuhan (Kisah Para Rasul 7:56).
5. Allah tahu kapan datangnya kiamat, sedang Yesus tidak tahu (Matius 24:36).
6. Yesus bersyukur kepada Tuhan (Matius ll:25, Lukas 10:21).
7. Yesus berteriak memanggil Tuhan (Matius 27:46, Markus 15:34).
8. Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan (Lukas 23:44-46, Yohanes 19:30).
9. Yesus disetir oleh Tuhan (Yohanes 5:30).
[dari katolisitas: Ada banyak ayat-ayat dalam Kitab Suci – termasuk yang Anda kutip – menyatakan kodrat Yesus yang sungguh manusia. Namun, ada banyak ayat yang juga menyatakan bahwa Yesus mempuyai kodrat Allah. Dua kodrat yang ada dalam satu pribadi Yesus inilah yang diimani oleh umat Katolik. Silakan membaca tanya jawab ini – silakan klik]
Kita memilih agama supaya pikiran, batin dan arah hidup kita dibantu oleh ritus-ritus serta ajaran-ajarannya. Namun, sayangnya banyak orang beragama merasa diri yg paling benar dan agama lain keliru. Ajaran-ajaran agama saling dipertentangkan. akibatnya agama dipolitisir oleh orang-orang tertentu. permusuhan dan pertikaian sengaja dibangkitkan dan korban berjatuhan.
[Dari Katolisitas: Hal ini memang patut disayangkan. Gereja Katolik tidak menolak apapun yang baik yang ada dalam agama lain, sebab Gereja mengakui adanya sinar kebenaran dalam agama-agama lain. Namun demikian, Gereja Katolik mengajarkan bahwa kepenuhan kebenaran ada dalam Gereja Katolik (lih. Konsili Vatikan II, Nostra Aetate 2, Unitatis Redintegratio 3)]
hidup beragama hanya sekedar kulit belaka, sekedar menjalankan ritus-ritu. Tak mengherankan, jika kita masih menyaksikan rumah-rumah ibadah penuh sesak namun setelah itu mereka mengangkat parang dan pedang. Kita saksikan orang-orang datang berdesak-desakan menuju pintu rumah Allah, namun hati mereka penuh rampasan untuk korupsi. Kita menonton deraian air mata di rumah-rumah ibadat, sekeluarnya dari sana mereka mencekik saudaranya sendiri.
Bertobatlah dan hiduplah dalam damai, AMIN.
[Dari Katolisitas: Ajakan untuk bertobat, adalah ajakan yang selalu relevan bagi semua orang, sebab sebagai manusia kita kerap terjatuh dalam kelemahan dan dosa. Terutama kepada kita yang percaya kepada Kristus, pertobatan ini selayaknya menjadi bagian dari kehidupan kita, agar kita dapat terus bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih.]
Shaloom Pak Stef…..
Saya menemukan suatu kesaksian yang luar biasa dan menguatkan dari seorang moslem yang menerima dan mengimani YESUS sebagai TUHAN dan pembawa Damai. Namun yang saya tidak mengerti meskipun mereka dengan Iman telah mengakui TUHAN YESUS sebagai juruselamat namun mereka tidak tertarik untuk masuk ke dalam agama tertentu.
Apakah Iman seperti itu dibenarkan?
Dibawah ini saya sertakan link Video nya:
http://www.youtube.com/watch?v=CSO-3x2Vp9I
http://www.youtube.com/watch?v=yxDe09zjf9M
[Dari Katolisitas: Rahmat Tuhan bekerja dalam berbagai cara, namun umumnya, secara bertahap dalam hidup seseorang. Memang pada saat video itu dibuat, bisa saja orang-orang tersebut belum memutuskan bagaimana mereka akan mengikuti Yesus Kristus atau yang mereka kenal sebagai Isa Almasih. Namun jika mereka terus menerus mempelajari Kitab Suci dan terus merenungkan Sabda Tuhan dalam Injil, bukannya tidak mungkin bahwa mereka akan sampai mengikuti Kristus dalam Gereja-Nya, jika mereka mengetahui bahwa Gereja yang didirikan Kristus itu masih ada sampai sekarang. Biarlah Allah pada waktu-Nya, menyatakan sendiri kepada mereka melalui suara hati mereka, akan kehendak-Nya. Mereka telah menangkap kehendak Allah untuk percaya kepada Kristus (lih. Yoh 6:29, 40; 1 Yoh 5:1,5), dan jika Allah berkenan, maka suatu saat merekapun akan diarahkan untuk bergabung dengan Gereja yang didirikan-Nya di atas Rasul Petrus, dan yang disertai-Nya senantiasa sampai akhir zaman (lih. Mat 16:18; 28:19-20)]
Tentang Yesus itu Tuhan atau bukan, saya memepunyai argumentasni sbb:
1. Kita percaya bahwa Sabda Yesus sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci
adalah kebenaran.
2. Dalam Yohanes 13:13 disebutkan:” Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan dan
dan katamu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Demikianlah sedikit komentar saya.
sdr Jus sukejo yth, dalam ayat tersebut yang menyatakan yesus tuhan adalah orang indonedsia karena dari text bhs inggris berbunyi Lord sedangkan kita tahu tuhan adalah God, dan yesus di dlm injil tdk pernah menyebut dan disebut dirinya sebagai god, jadi sdh sangat jelas yang mengaku2, yesus tuhan adalah hal yang dibuat2 dan mengada2, tdk ada dasar yg menyatakan demikian, salam hormat,
Kang Iwan
[dari katolisitas: Bagaimana dengan Yoh 21:28 “… ya Tuhanku dan Allahku”. Lihat juga ini – silakan klik]
Sdr Adong shalom.
Saya sangat memahami pikiran dan perasaan anda yang belum dapat menghayati pokok-pokok ajaran Gereja Katolik. Tapi saya yakin bahwa anda telah membaca beberapa artikel dalam site ini dan saya percaya bahwa pengetahuan tersebut tidak akan pernah hilang dari memory system anda. Saya berdoa untuk anda, Allah sendiri yang akan membimbing anda untuk memahami karya keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita melalui penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Amin Tuhan memberkati.
Trimakasih sdr frans telah menanggapi komentar saya,,
memang sy juga yakin bahwa Allah tuhan sy yg akan membimbing sy
Mohon maaf sblmnya mksh.
Trimakasih mas kris,
Sesuai dgn tulisan sy d atas ”sy berusaha mencari titik temu namun,,,inilah yg di katakan keimanan,,,tetap kembali kepada pribadi masing2” sy anggap dialog sy sdh selesai,,karna menurut pribadi sy, sy bertanya mendapat jwban untuk buka link,,namun dgn membuka link timbul pertanyaan yg sama,,,jd tdk ada selesainya,akhirnya sy kmbalikan ke pribadi masing2,, dlm blog ini sy menanyakan dan dr rekan katolisitas memberikan jwban yg tim tahu sehingga input dan outputnya jls.mohon maaf untuk pertanyaan mas kris silahkan buka blog yg kompeten di bidangnya dlm hal ini sy muslim.sy kira cukup sekian trimakasih
Ytk Adong.
Sebetulnya apa yg diminta oleh katolisitas sama sekali tidak keliru, karena memang pertanyaan seperti yang anda sampaikan itu sudah sangat sering terulang. Tentu saja bisa dimaklumi kalau anda belum tahu karena anda baru masuk. Namun permintaan untuk melihat link yang ditunjuk justru sudah membuktikan bahwa pertanyaan anda tetap dilayani dan bahkan dengan memberikan link itu anda malah diberi peluang untuk langsung dapat berargumentasi kalau anda mau, karena pertanyaan anda sudah terjawab di sana, karena dari diskusi-diskusi di bawah link-link tersebut sudah banyak sekali pengembangan pertanyaan dan jawaban-jawabannya.
Saya tak yakin bahwa setelah membaca link-link tsb pertanyaan anda masih sama, sebab akan menjadi sesuatu yg aneh kalau ada pertanyaan yang sama sudah dijawab di sana, tapi anda masih mempertanyakannya lagi. Lebih tepatnya adalah bahwa anda tidak mau membacanya, atau sudah membacanya dan menemukan bahwa iman kita sungguh berbeda. Namun walau pun berbeda, sebetulnya juga bukannya tidak dapat didiskusikan untuk menemukan kebenarannya, toh yang namanya iman, tetap musti bisa dipertanggungjawabkan secara rasional sampai pada tingkat tertentu.
Seperti halnya pertanyaan-pertanyaan anda itu bukan sesuatu yang tidak bisa dijawab, dan nyatanya sudah dijawab di link² tsb. Dan inti dari jawaban atas pertanyaan anda itu tetap tidak akan lari dari inti iman kristiani akan Allah Tritunggal dan iman akan Yesus yang sungguh Allah dan sungguh manusia.Dan akan masuk pula dalam pembahasan tentang hakikat/kodrat dan pribadi Allah Tritunggal itu yang berkaitan dengan pertanyaan anda tentang dzat itu. Dan itu juga sudah dijawab dalam link yang ditunjukkan.
Namun bila sudah sampai pada pilihan beriman, tak ada seorangpun yang akan memaksa. Itu adalah hak privat setiap orang. Saya kira titik temu kalau sudah soal pilihan iman memang di sana tempatnya. Kita hanya bisa saling menghormati. Dan tentu perbedaan iman tak boleh menghalangi kerjasama dalam hidup bermasyarakat. Karena tak mungkin orang yg bisa saling menghormati dalam hal iman, tidak bisa bekerjasama dalam hidup bermasyarakat. Hidup dalam damai sampai akhir hayat seperti yang anda harapkan.
Ini tambahan komentar dan tanggapan saya.
Semoga berkenan. Salam.
Makasih pak setiawan,,masih memberi tanggapan untuk sy,,
Memang sy dpt jawaban tp jawaban itu tdk sy yakini jd lebih baik dialog sy akhiri.
Mohon maaf sebelumnya,mksh
Yang membuat sy kurang paham kalau memang yesus tuhan kenapa ada kata2 eli,eli lamma sabakhtani,,, yg jd pertanyaan
1.jika yesus tuhan,,tuhan mana yg di panggil
2.kenapa untuk menunjukan kasihnya di kayu salib mesti mengeluh,,harusnya tdk ush teriak memanggil2 seolah2 di tinggalkan
3.siapa yg mencabut nyawa yesus
4.siapa yg menerima nyawa yesus
5.klo yesus itu tuhan dan manusia,,,tuhan apa yg dimaksud dan manusia apa yg di maksud
6.ada yg mengatakan yesus tuhan ada yg mengatakan di utus bapa,,sebenarnya mana yg benar,,,klo dua2nya benar tlg bedanya apa eksistensi utusan dengan eksistensi tuhan,,
7.apa nurani dan apa hawa nafsu itu
8.kenapa ada nabi,,kenapa tdk sekaligus yesus turun di awal dunia klo cm mengajarkan eksistensi dirinya
9.siapa yg bicara dgn musa smpai musa mndptkn 10 perintah tuhan
10.sy yakin 100% ajaran yesus benar tp sy kurang yakin yg meriwayatkan yesus benar,,,ini masalah keimanan bukan masalah banjir,,,iman hanya di rasa klo banjir di rasa dan d lihat,,,iman ini mau benar atau salah klo kita rasa benar maka rasanya benar
[dari katolisitas: Silakan membaca beberapa artikel ini: silakan klik. Dan juga beberapa link di artikel kristologi ini – silakan klik. Setelah Anda membaca beberapa link tersebut, silakan mengambil satu pertanyaan dan silakan memberikan argumentasi, sehingga kita dapat berdialog dengan baik.]
Sesuatu yg mempunyai sifat yg sama apakah dia memiliki dzat yg sama,,yesus mempunyai sifat yg sama dgn Allah,,apakah yesus bisa dikatakan mempunyai dzat yg sama dgn Allah,,,batu adalah dzat yg mempunyai sifat padat dan besipun adalah dzat yg mempunyai sifat padat,,,apakah batu dan besi bisa dikatakan sama,,,klo jawabanya iya,,,berarti sdh selesai dialog ini.
[dari katolisitas: Sayang sekali, dari beberapa dialog yang telah dilakukan Anda tidak mau membaca beberapa artikel yang terkait, yang telah membahas “hakekat/substansi” dan “pribadi”, melainkan terus berfokus pada “sifat”, “rasa”, dan sesuatu yang tidak dipercayai oleh umat Katolik. Mohon untuk membaca terlebih dahulu link yang saya berikan. Kalau Anda belum membacanya, mohon maaf kami tidak dapat memasukkan komentar Anda lebih lanjut.]
Terima kasih atas jawabannya
Sy berusaha mencari titik temu namun,,,inilah yg di katakan keimanan,,,tetap kembali kepada pribadi masing2,,,semoga kita tetap hidup damai smpai akhir hayat,,karna setiap agama pasti mengajarkan kebajikan,,tinggal kita manusia mau melaksanakan atau tidak
Mohon maaf sebelumnya,,terima kasih.
[dari katolisitas: Terima kasih juga atas kunjungannya dan waktunya dalam memberikan argumentasi. Kami terbuka dengan dialog, namun minimal Anda dapat membaca terlebih dahulu link-link yang kami berikan, sehingga Anda dapat mengerti apa yang SEBENARNYA kami percaya. Dengan demikian, diskusi dapat berjalan dengan baik.]
Mas Adong,
Mungkin sebelumnya bisa didefinisikan dulu dengan lebih mendetail?? apa yang Anda maksud dengan dzat? apakah sama dengan istilah zat pada bahasa Indonesia? Apakah segala sesuatu terbentuk dari dzat? Karena istilah itu tidak umum dipakai dikalangan Kristiani. Mungkin bisa kita samakan dulu terminologi yang dipakai untuk memiminimalkan derau.
Karena Anda sedang merespon artikel di site ini, ada baiknya juga Anda membaca link2 yang diberikan oleh pengasuh site ini. Dengan demikian Anda mengerti semua yang kami maksudkan. Bukankah tidak pada tempatnya menyanggah sesuatu yang tidak Anda mengerti?
Salam
Shalom Adong,
Benar pendapat anda bahwa “semua kembali ke pribadi masing-masing”.
Menurut saya,seseorang/pribadi memutuskan untuk mempercayai atau tidak mempercayai sesuatu bergantung pada “niat hati” seseorang tersebut.
Jika niat hatinya ingin percaya pada sesuatu,informasi atau fakta secuil apapun akan membuatnya percaya/memperkuat kepercayaannya.
Tapi,jika emang udah nggak ada niat untuk percaya,ya fakta/bukti/informasi segudang juga penjelasan yang berbuih-buih sekalipun nggak bakal mempan,karena hati sudah menolak.
Dan itu memang udah menjadi ‘job desk’ nya Tuhan Yesus untuk merubah hati :)
Berkah Dalem
ini bukti bahwa yesus ajarannya sama dengan syech siti jenar yg mengaku tuhan. ajarannya berlandaskan wihdatul wujud yg dikenal dengan manunggaling kawula gusti
[dari katolisitas: Silakan memberikan argumentasi untuk menyanggah artikel di atas.]
Dear Katolisitas,
Izinkan saya menanggapi pak Tukimin.
Yesus Kristus Tuhan kami, tidak sama dan sangat jauh berbeda dan tidak bisa dibandingkan dengan siapapun di dunia ini, apalagi syech siti jenar…
Yesus Kristus pun tidak perlu mengaku-aku sebagai Tuhan untuk mendapat pengikut, untuk populer, atau untuk alasan apapun juga, seperti halnya tokoh-tokoh pendiri sekte sesat yang butuh pengakuan orang lain. Namun kalau memang Yesus mengaku sebagai Anak Allah dan Tuhan yang berkuasa,seperti yang tercatat dalam kitab suci kami dan juga semata-mata Yesus hanya bersaksi tentang kebenaran mengenai pribadiNya sendiri karena Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri dan Dia tidak mungkin menyangkal diriNya sendiri apalagi berbohong.
Mudah-mudahan pak Tukimin mendapat secercah pencerahan melalui tanggapan saya yang singkat ini.
Terima kasih Tim Katolisitas. Tuhan Yesus memberkati.
Salam dalam kasih-Nya,
Stefan Purnama
Kepada yth, pengasuh katolisitas, dari pemaparan diatas ada beberapa hal yang saya tanyakan :
1. Tentang pernyataan keluarga tuhan yang bersekutu saya minta dalil injilnya walau pun bagai mana tentu iman harus betdasar pada firman tuhan.
2. Bukti kasih yesus yang rela mengorbankan dirinya bukan karena kemauan sendiri hal ini terbukti bahwa yesus menghindar dan minta dijaga oleh para muridnya, kalau memang itu atas kemauan yeusu tentu yesus yang menyerahkan diri secara suka reala untuk disalib, dan penyaliban tersebut karena sebab akibat yaitu yesus dianggap melanggar aturan raja yaitu menyebarkan ajaran baru dari sini jelaslah misi yesus bukan untuk mati menebus dosa melainkan menyampaikan injil atau firman tuhan. Dan terjadinya penyaliban bukan karena kemaun yesus.
3. Pernyataan sdr bahwa yesus mengaku sebagai tuhan boleh diberikan dalil injil yang menyatakan demikian
4. Tentang yesus yang bisa mengampuni orang, hal ini tentu bertentangan dengan penyaliban yg katanya satu satunya jalan untuk pengampunan toh yesus sebelum disalib saja sudah bisa mengampuni dosa
5. Yesus penentu hukum moral, tentunya semua nabi juga menyampaikan hukum hukum moral tapi tdk disebut tuhan.
6. Yoh 10.30: Aku dan Bapa satu itu berarti yesus sama dengan Allah bagai mana dengan firman tuhan yoh. 17:22,23 kalau demikian dimaknainya maka semua manusia adalah satu dan sama dengan Allah,
7.Mukjizat bangkit dari kubur bukti sebagai tuhan ?, bagai mana dengan kisah matius 27:52, banyak orang yang telah meninggal bangkit , jadi yang bisa bangkit dari kematian bukan hanya yesus.
8. Yesus dianggap tdk waras dengan mau mengorbankan dirinya yang kenyataanya bukan atas kemauan tapi karena ditangkap dan karena haukum sebab akibat dari perbuatanya yang melawan penguasa, tapi ada yang alebih mau lagi menjadi korban dengan tanpa dipaksa yaitu ishak ansk abrahamuang dengan suka rela untuk disembelih oleh ayahnya walau memang tidak jadi dan diganti oleh Allah namun secara batiniah ishak lebih berhak intuk menjadi tuhan karena dia tanpa paksaan .
9. Yesus tdk pernah menyatakan diri sebagai Allah , malah sebaliknya yesus menerangkan bahwa dia tidak kuasa tanpa Bapa yg disorga, kalau pun adan berikan bukti dalil injilnya.
10. Segala kisah dan cerita penyaliban, kebangkitan yang disampaikan oleh para muridnya sungguh meragukan karena pada saat kejadian semua murid nya kabur dan tdk berani mendekat, fan adh terbukti penghianatan yudas dan kemunafikan yaitu petrus, dann saat disuruh jaga pun merek malah tidur sehingga kesetiaan dan kebenarannya kejujurannya sangat diragukan.
Dari kesimpulan diatas jelaslah konsep dan teori yesus sebagai tuhan sangat tidak berdasar dan tidak ada dalil injil yang secara eksplisit menyebutkan yeusus adalah tuhan,kalau pun ada yang menyanggah silahkan saua tunggu disini.
Salam hormat
Kang iwan
Shalom Kang Iwan,
Terima kasih atas tanggapan Anda. Berikut ini adalah tanggapan yang dapat saya berikan:
1. Tentang Trinitas: Artikel tentang Trinitas dapat dilihat di sini – silakan klik dan ini – silakan klik. Kalau Anda mau mencari di arsip katolisitas, maka Anda dapat mengetik kata trinitas di pokok kanan atas, sehingga terlihat hasil pencarian ini – silakan klik.
2 & 8. Tentang kerelaan Kristus untuk menderita dan wafat di kayu salib: Secara sekilas, mungkin kita melihat bahwa kaum Yahudi dan penguasa Romawi memaksa Yesus untuk mati di kayu salib. Namun, kalau kita menelusuri Perjanjian Baru, maka kita akan melihat bahwa ada banyak ayat yang membuktikan bahwa Yesus secara sukarela memberikan Diri-Nya sebagai penebus dosa. Ditegaskan bahwa Tujuan Yesus datang ke dunia adalah untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (lih. Mat 20:28; Mrk 10:45; bdk. 1Tim 2:6; Yes 53:10). Bagaimana Dia memberikan diri-Nya? Sebagai gembala yang baik, maka Dia rela memberikan nyawa bagi domba-domba-nya (lih. Yoh 10:11) dan hal ini dipenuhi-Nya dalam kematian-Nya di kayu salib. Yesus sendiri menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengambil dari Yesus, namun Dia sendiri berkuasa memberikan menurut kehendak-Nya sendiri (lih. Yoh 10:18). Justru, karena Kristus yang adalah Allah, rela menderita dan mati, yang didasari oleh kasih-Nya kepada manusia dan Allah Bapa, maka penderitaan dan kematian-Nya mempunyai efek yang sungguh luar biasa, yaitu dapat menebus umat manusia.
Kalau kita hubungkan dengan Ishak, maka memang Ishak menjadi gambaran samar-samar dari Kristus. Dan menjadi satu kenyataan bahwa Ishak tidak dikorbankan, namun digantikan dengan domba jantan (lih. Kej 22:13), yang menjadi gambaran akan Kristus. Yohanes Pembaptis ketika melihat Yesus memberikan kesaksian “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yoh 1:29, 36)
3. Tentang Misi Kristus: Ada banyak orang mengatakan bahwa misi Yesus datang ke dunia ini hanya sebagai utusan Bapa (lih Yoh 20:21), melakukan kehendak Allah Bapa (lih. Yoh 6:38) dan menggenapi hukum (lih. Mat 5:17) serta mewartakan Injil (lih. Mrk 1:38). Namun, kalau kita membaca Kitab Suci secara keseluruhan, maka kita melihat bahwa misi yang diemban oleh Yesus adalah lebih daripada itu. Di dalam kehidupan-Nya, Kristus – yang adalah jalan, kebenaran dan hidup (lih. Yoh 14:6) – senantiasa memberitakan kebenaran (lih. Yoh 18:37), karena kebenaran akan memerdekakan manusia (lih. Yoh 8:32). Dia juga menjadi terang dunia sehingga siapa yang percaya kepada-Nya tidak berada dalam kegelapan (lih. Yoh 8:12; Yoh 9:39) melainkan mendapatkan hidup yang kekal (lih. Yoh 3:16-18; Yoh 10:10). Dia datang bukan untuk dilayani, namun untuk melayani, dan memanggil orang berdosa dan yang hilang, agar mereka bertobat (lih. Mat 9:13; Mrk 2:17; Luk 5:32; Luk 19:10) serta memperoleh keselamatan (lih. 1Tim 1:15). Keselamatan ini diperoleh dengan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat 20:28; 1Yoh 4:10; Gal 4:4-5; 1Yoh 4:10) atau dengan kata lain, Dia rela untuk mati dan menghasilkan keselamatan bagi umat manusia (lih. Yoh 12:27; Yoh 12:47). Dengan penebusan-Nya, maka Kristus memberi kekuatan dan rahmat agar umat Allah dapat hidup dalam kekudusan (lih. Rm 8:3-4).
4 & 9. Klaim Yesus akan ke-Allahan-Nya: Tidak ada yang menyangkal bahwa Kitab Suci membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, sehingga Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus adalah sungguh manusia. Namun, Kitab Suci yang sama juga membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, sehingga Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa Kristus mempunyai kodrat Allah. Ke-Allahan-Nya dapat dibuktikan dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi dari generasi ke generasi: Kelahiran-Nya (lih. Mik 5:2), kehidupan-Nya yang membuat banyak mukjizat (lih. Yes 29:18, 35:5-6, 61:1; bdk. Mat 11:5; Luk 4:18; Mat 15:30), penderitaan dan kematian-Nya (lih. Yes 42, 49, 50, 53). Yesus memberikan hukum dalam namanya sendiri, dengan berkata “Aku berkata kepadamu…” (lih. Mat 5-6), sehingga Dia dapat mengatakan kalau seseorang mau sempurna, maka dia harus mengikuti Yesus yang adalah Tuhan (lih. Mat 19:21). Hal ini juga ditunjang dengan begitu banyak mukjizat yang dilakukannya seperti: Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41), menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16, 9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19). Beberapa hal yang tidak dapat disangkal bahwa Yesus sungguh Allah karena Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa (lih. Mat 9:2-8; Mrk 2:3-12; Luk 5:24, Luk 7:48). Dia juga mengatakan bahwa Dia mampu memberikan hidup yang kekal (lih. Yoh 10:28) dan Yesus dan Bapa adalah satu (lih. Yoh 10:30). Karena klaim ke-Allahan inilah, maka Yesus hendak dibunuh dan dilempari batu oleh orang-orang Yahudi (lih. Yoh 10:33). Lebih lanjut, Yesus sendiri tidak menolak ketika Rasul Tomas mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28) dan tidak menolak ketika Dia disembah oleh para murid (lih. Mat 28:16-17). Dan akhirnya dalam Kitab Wahyu digambarkan bahwa Yesus bertahta dalam kemuliaan dan seluruh ciptaan menyembah-Nya (lih. Why 5:13-14). Akhirnya rasul Paulus menegaskan ke-Allahan Yesus dengan mengatakan “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan…” (Flp 2:10-11).
4. Tentang Yesus yang mengampuni dosa: Sebelum kita membahas apakah pengampunan Yesus yang dilakukan sebelum Dia disalibkan bertentangan atau tidak dengan pengampunan yang mengalir dari Salib, kita harus menerima terlebih dahulu, bahwa Yesus mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa, yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun, kecuali Tuhan. Kita tidak melihat nabi-nabi atau siapapun mengampuni dosa dalam namanya sendiri. Karena Yesus adalah Tuhan, maka tentu saja Dia dapat mengampuni dosa siapapun, baik sebelum, pada waktu, maupun setelah kematian-Nya di kayu salib. Kita melihat bahwa Yesus dapat menjanjikan keselamatan pada orang yang disalib di samping kanan-Nya dan mengatakan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luk 23:43). Dan setelah kematian-Nya di kayu salib, maka rahmat pengampunan terus mengalir kepada umat-Nya, walaupun Yesus tidak lagi berada di dunia ini.
5. Yesus sebagai penentu hukum moral: Semua nabi memang menyampaikan hukum moral, namun mereka tidak mengatakan seperti yang dikatakan Yesus dengan penuh kuasa “Aku berkata kepadamu….” (lih Mat 5), yang menjadi manifestasi bahwa Kristus sendiri adalah pemberi hukum. Itulah sebabnya, sebagai pemberi hukum, Yesus juga mempunyai kuasa untuk mengadili manusia sesuai dengan perbuatannya (Mat 16:27), bahkan sampai perkataan yang sia- sia (Mat 12:36). Keputusan-Nya final dan akan dilaksanakan segera (Mat 25:46). Penghakiman ini mensyaratkan Hakim atas dunia yang mengatasi kodrat semua makhluk ciptaan Allah.
6. Tentang Aku dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30): Persatuan antara Allah Bapa dan Allah Putera tidak dapat dibandingkan dengan Yoh 17:22-23, yang menuliskan “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Dalam Yoh 17:22-23 ini kita melihat keinginan Yesus, agar para muridnya sempurna dalam persatuan. Persatuan di antara para murid tentu saja sungguh berbeda dengan pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu.
7. Yesus yang bangkit dari kubur: Kalau kita bandingkan dengan orang-orang yang telah meninggal bangkit di Mat 27:52, maka kita bisa merenungkan, mengapa mereka bangkit setelah kematian Kristus? (lih. ayat 53) Karena mereka tidak dapat bangkit dengan kekuatan sendiri, namun dibangkitkan oleh Kristus.
10. Kristus yang disalibkan: Sebenarnya menjadi argumentasi yang lemah, kalau kita meragukan kebenaran Kristus yang tersalib dengan argumentasi bahwa para murid kabur dan tidak berani mendekat, karena kita jangan melupakan bahwa Yohanes – yang disebut murid yang dikasihi-Nya dan salah satu penulis Injil berdiri di kaki salib bersama dengan Ibu Yesus. (lih. Yoh 19:25-26). Argumentasi yang mencoba menolak kebenaran Kitab Suci, karena Petrus, Yohanes dan Yakobus tertidur ketika diminta berjaga-jaga, menurut saya juga kurang mendasar, dan saya pikir tidak perlu ditanggapi lebih lanjut.
Semoga jawaban-jawaban tersebut dapat menjawab keberatan-keberatan yang Anda ajukan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Mas Muji,
Selain karena penjelasan artikel diatas, alasan mendasar mengapa saya percaya Yesus itu Tuhan adalah karena Dia mengajarkan cinta kasih dengan nyata :).
Saya melihat semua tindakan yang Yesus lakukan itu, dasarnya Dia mau mengajarkan cinta kasih kepada semua umat manusia.
Contoh (sedikit aja):
~ saat Dia memberi makan 5 rb org dengan cuma 5 roti dan 2 ikan, Dia mau mengajarkan indahnya berbagi, dengan berbagi dengan orang lain, yang tidak mungkinpun jd mungkin, berkat kecilpun ga akan habis.
~ saat Dia membasuh kaki para rasul, Dia mau mengajarkan tentang ajaran kasih yaitu melayani orang lain.
~ saat Dia berdoa menjelang wafatnya, Dia mengajarkan indahnya memaafkan, bahkan sangat ekstrim memaafkan dan mengasihi orang2 yang sudah menyakitiNya, menyalibNya sampai wafat.
itu baru sedikit banget contohnya, ada buanyak banget contoh lainnya.
itu semua yang membuat saya semakin terpesona dan yakin akan Yesus, dan jelas iman dalam diri saya menyakini Yesus adalah Tuhan, Putra Allah yang hidup.
Ajaran cinta kasih yang dibawaNya sungguh dasyat. Ada yang bisa menyangkal bahwa ajaran cinta kasih itu tidak baik?
@Hilda,percaya bahwa Yesus adalah Tuhan,Putera Allah yang hidup hanya dengan melihat Cinta Kasih saja yang sempurna itu belum cukup.Alasan anda belum cukup kuat.Banyak nabi2 yg berbuat kasih,orang2 kudus salah satunya Ibu Teresa juga mempunyai kasih yang sempurna tetapi hal tsb tidak membuat mereka disebut Tuhan.
Anda harus melihat aspek2 lain dari ke Allahan Yesus misalnya kebangkitan Yesus,pernyataan dari Allah Bapa pada saat pembaptisan Yesus,mukjizat Yesus membangkitkan orang mati,dll.
Bila anda ditanya orang non Kristen mengenai KeAllahan Yesus lalu anda menjawab buktinya adalah Cinta Kasih,maka kemungkinan besar mereka masih akan ragu dan kurang percaya terhadap jawaban anda.
Demikian tanggapan dari saya.
dear Mas Tarsisius.
Sip. Makanya di awalnya saya tuliskan “Selain karena penjelasan artikel di atas …..” penjelasan artikel di atas kan sudah mencakup semua yang mas-nya tulis itu dan itu membuat saya makin percaya.
(artikel itu kan panjang buanget, ada orang yang dijelaskan panjang lebar, bukannya tambah paham, malah tambah bingung..hehehe.. makanya saya sharingkan alasan sederhana saya koq bisa saya percaya Yesus itu Tuhan)
orang lain boleh ragu, tapi untuk saya, alasan itu saja sudah sangat cukup :).
Syukur jk dengan tulisan saya saja orang lain bisa mengerti, klo toh belum percaya juga, tidak mengerti ataupun merasa itu tidak cukup, yah gpp.. biarkan setiap individu menikmati proses nya menemukan, mengenal dan mencintai Tuhan (bisa lewat saya, anda ataupun orang lain)
Tuhan berkati.
apa yang menyebabkan anda menganggap yesus adalah Tuhan??
apa karena dia anak tuhan???
[Dari Katolisitas: Silakan membaca beberapa artikel berikut ini:
Mengapa Orang Kristen Percaya bahwa Yesus itu Tuhan
Yesus Tuhan yang dinubuatkan oleh para Nabi
Kristus yang kita imani = Yesus menurut Sejarah
Yesus Sungguh Allah Sungguh Manusia
Aku Percaya akan Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal]
@Muji,
kami tidak menganggap Yesus sebagai Tuhan tetapi mempercayai/mengakui bahwa Yesus sungguh Tuhan/Allah.
Tentu Anda tidak senang jika saya berkata pada Anda begini: “saya menganggap Anda manusia” (itu artinya saya tidak yakin bahwa Anda manusia).
Tentu Anda setuju jika saya katakan, “Saya yakin/mengakui bahwa Anda manusia”.
Mengapa kami yakin bahwa Yesus adalah Tuhan? silahkan dibaca link yang sudah ditunjukkan katolisitas.
salam perdamaian
ijinkan saya bertanya sedikit tentang iman Katolik. berkaitan dgn menyembah Allah DENGAN nama Yesus Kristus.
1. apakah Yesus hanya perantara untuk menyembah Allah?
2. apakah umat Katolik hanya menyembah kpd esensi ketuhanan Yesus dan tidak menyembah hakikat kemanusiaanya?
pertanyaan terakhir: bolehkah saya bertanya kembali setelah team katolisitas menjawab pertanyaan saya jika dibutuhkan pendalaman kajian tsb?
trims..
Shalom Pecinta Ibadah,
Terima kasih atas kunjungan Anda ke situs ini. Sebelum kita masuk ke diskusi yang lebih dalam, saya ingin menyarankan agar Anda dapat membaca terlebih dahulu artikel-artikel, tanya jawab dan juga diskusi panjang yang ada di situs ini, sehingga Anda mendapatkan gambaran apa yang sesungguhnya dipercaya oleh umat Katolik.
Menjawab pertanyaan anda, maka umat Kristen menyembah Allah Tritunggal Maha Kudus, yaitu satu Allah dalam tiga Pribadi. Penjelasannya silakan melihat artikel tentang Trinitas ini – silakan klik. Jadi, Yesus bukan hanya Pengantara antara manusia dan Tuhan, namun Dia juga adalah Tuhan, yaitu Pribadi ke-dua dari Trinitas. Dalam konteks Pribadi ke-2, yang disembah oleh umat Katolik bukanlah esensi keTuhanan Yesus atau hakikat kemanusian-Nya, namun adalah Pribadi. Kodrat Allah dan kodrat manusia dari Kristus tidaklah terpisahkan, karena terikat dalam satu Pribadi. Silakan melihat definisi Pribadi dan kodrat. Jadi, silakan membaca terlebih dahulu link-link yang saya berikan sebelum berdiskusi lebih lanjut. Semoga dapat dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putera & Roh Kudus, berkatilah anak-anak Mu yang tergerak hatinya untuk mengenal Pribadi Mu & karena cinta kasih Mu yang sangat besar buat seluruh umat manusia, mereka lebih merindukan Mu. Naungilah mereka dengan Roh Kebijaksanaan & Kecekalan Hati untuk selalu mencari kebenaran bahawa Putera Tunggal Allah, Yesus Kristus itu sungguh-sungguh Mesias, Juruselamat Dunia. Berkatilah juga umat Gereja Mu yang mempertahankan iman & kepercayaan Katolik. Semoga situs Katolisitas, admin-admin & umat Katolik yang membantu untuk mempertahankan iman Katolik di situs ini menjadi inspirasi bagi semua orang untuk kembali ke Gereja Mu yang PutraMu dirikan di atas batu karang yang teguh sehingga alam maut pun tidak dapat menguasainya. Semua ini saya mohon melalui pengantaraan Yesus Putera Mu, yang hidup & bertakhta dengan Dikau & Roh Kudus, Satu Allah untuk Selama-Lamanya. Amen.
secara tdk sadar atau ada yg sadar bahwa umat kristiani tdk ada yg mengikuti ajaran yesus, salah satunya peringatan natal. Menurut sejarah natal adalah peringatan utk raja NIMROD di mesir.. Bukan peringatan utk yesus.. Sadarlah hai umat kristiani, kembalilah anda k ajaran Tuhan yg sebenarnya, saya yakin yesus skrg sangat sedih melihat kaumnya tdk mengikuti ajarannya..
[dari katolisitas: Silakan membaca beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh saudara/i dari umat Islam di sini – silakan klik dan ini – silakan klik]
untuk JOno
saya juga sedih bila anda hanya memberikan komentar seperti itu.
Ibarat saya sedang berjalan, tiba-tiba anda mengatakan bahwa saya tersesat tetapi anda sendiri juga tidak tahu/tidak mau untuk menunjukan jalan mana yang benar, yang seharusnya saya lewati (padahal saya yakin kalau ini jalan yang benar).
Sepertinya lebih adil kalau anda juga menunjukan mana ajaran Yesus yang harus diikuti oleh umat kristen karena menurut anda “umat kristiani tdk ada yg mengikuti ajaran yesus”.
Anda juga “yakin yesus skrg sangat sedih melihat kaumnya tdk mengikuti ajarannya.”
Pak Stef sudah berusaha menunjukan bukti dari jawaban yang ia berikan, rasanya cukup adil jika anda juga melakukan hal yang sama.
membingungkan konsep tuhan yg dijelaskan stefanus tay, anda bilan tuhan anda tdk berawal, apakah yesus yg dilahirkan maria bukan sebuah awalan dr kehidupan tuhan anda, apakah tuhan anda masuk sendiri ke rahim maria kemudian lahir, setelah berumur 8 hari tuhan anda disunat tp anda sendiri tdk disunat.. Apakah itu tuhan? Tuhan tidak beranak dan diperanakan, tdk satupun zat yg menyerupaiNya.. Apakah seorang tuhan tdk punya kuasa akan tubuhnya sehingga disalib oleh org yahudi.. Apakah disalib itu hanya utk menebus dosa umatnya.. Apakah org2 yg menyalib tuhan anda akan masuk surga krn mereka menjalankan takdir tuhan anda.. Sementara salib kayu adalah simbol paling hina dan terkutuk di zaman itu.. Kenapa skrg salib (berhala) itu yg disembah dan dipuja puja.. Tdk ada yg bisa menjamin keaslian dari injil skrg, itulah yg menyebabkan anda2 lari dari ajaran yesus yg sebenarnya, begitu banyak ayat2 yg tdk jelas sumbernya, begitu kuat pengaruh eropa sehingga natal yg anda rayakan pun asalnya dr eropa..
Submitted on 2012/10/09 at 9:18 am
krn yesus tahu persis dia lahir dari seorng manusia yg diberi mukjizat oleh Allah, Tuhan tdk beranak dan diperanakkan.. Hanya pengikutnya aja yg salah menganggap dia anak tuhan…
Shalom Jono,
Terima kasih atas komentarnya. Prinsip yang harus kita pegang adalah kalau kita bingung, maka bukan berarti itu adalah sesuatu yang salah. Dengan demikian, kita harus menganalisa hal tersebut secara lebih mendalam, sebelum mengambil kesimpulan apapun. Di artikel ini – silakan klik Anda akan menemukan argumentasi yang lebih menyeluruh. Dalam salah satu point kesaksian dari Injil Yohanes, dituliskan sebagai berikut:
Jadi, Yesus memang telah ada sebelumnya, karena sebelum Dia mengambil kodrat manusia, maka sebenarnya Dia telah Ada. Injil Yohanes mengatakan bahwa sebelum Abraham, Dia telah ada (lih. Yoh 5:58) dan Dia yang adalah Firman telah ada bersama-sama dengan Allah, dan Dia adalah Firman (lih. Yoh 1:1). Dan penjelasannya sebenarnya dapat dilihat dalam artikel Trinitas ini – silakan klik. Sebelum menjawab beberapa pertanyaan Anda yang lain, maka silakan membaca terlebih dahulu artikel kesempurnaan rancangan keselamatan Allah ini – silakan klik. Pertanyaan lain, seperti Natal, silakan mencarinya dengan fasilitas pencarian. Saran saya, cobalah untuk berdiskusi hanya satu topik, sehingga topik dapat dibahas secara lebih mendalam. Semoga dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Sdr. Jono, Anda tidak perlu menghina Katolik di sini, karena saya yakin harapan Anda untuk membuat kisruh di situs ini tidak akan tercapai… Buat tim katolisitas, salut atas kesabaran dan jawabannya yg cespleng.. GBU
Peristiwa Nyata yg pernah dialami ayah saya, ketika di tahanan,dan saya masih usia 1 th.sedang sakit panas th 1963.Ayah saya merasa ingin menjerit kepada Tuhan Yesus “Tuhan mana KasihMu?” Tak lama kemudian datanglah “Sinar Terang” yg melenyapkan terali tahanan dari pandangan dan suara yg nyaring “Di mana saja Tanahku, Walaupun di Luar, Perang” Setelah itu “Sinar Terang” lenyap. Dan Ayah saya merasa terhibur “Jiwanya” Setelah beberapa bulan Ayah saya masih bertanya dlm hati ttg sabdaNya. Ternyata th.1965 ada gerakan yg. hebat dan Ayah saya Terselamatkan, krn dgn peristiwa dlm tahanan Ayah saya tak ikut banyak gerakan saat itu, sehingga “Terselamatkan dari Maut” Dari Kisah Nyata ini kita bisa mengerti bahwa
“Jesus Tuhan Kita Ada”
[Dari Katolisitas: Setiap orang dapat mempunyai pengalaman pribadi tentang bagaimana ia mengetahui bahwa Allah sungguh ada. Namun sebagaimana dikatakan dalam Kitab Suci, sesungguhnya keberadaan Allah dapat kita tangkap dengan pikiran kita, dari karya-karya-Nya sejak dunia diciptakan, dan karena itu manusia sebenarnya tidak bisa berdalih (lih. Rom 1:20)]
salam katolisitas,
bagaimana tanggapan umat katolik mengenai info semacam ini :
Uskup Agung Prof. Jenkins, Pemimpin Gereja tertinggi keempat di Inggris, yang tidak takut kehilangan jabatan dengan menyatakan bahwa Kebangkitan Yesus dari kubur sesungguhnya tidak pernah terjadi; John Allegro, anggota tim penerjemah Naskah Laut Mati, yang dipecat karena mengumumkan naskah yang dianggap rawan dan dapat menggoncangkan keimanan umat Kristen; Rev. Dr. Charles Francis Potter, yang membuktikan dari Naskah Laut Mati bahwa Roh Kudus sebagai oknum yang disembah, tidak dikenal di zaman Yesus; Dr. Robert W. Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru dari Universitas Harvard bersama 74 pakar Alkitab lainnya yang dihujat umat Kristen Amerika dan dunia karena membuktikan bahwa hanya 18 persen ucapan Yesus dalam Alkitab yang diangap asli; Dr. Barbara Thierings Guru Besar Universitas Sydney Australia yang dihujat umat Kristen Australia karena dari hasil penelitiannya selama 20 tahun terhadap Naskah Laut Mati, menemukan bahwa Yesus tidak mati di tiang salib; Prof. David Friedrich Strauss, yang dipecat seumur hidup sebagai guru besar agama Kristen, karena mengatakan bahwa Injil dalam Alkitab adalah campuran antara fakta, dongeng dan khayalan,
mohon jawabannya
Shalom Xells,
Sebenarnya masalahnya di sini bukanlah takut atau tidak takut kehilangan jabatan, tetapi masalahnya adalah menyatakan kebenaran. Inilah yang dilakukan oleh para rasul, para martir, para bapa Gereja yang terus memberitakan kebenaran Yesus yang tersalib dan bangkit, walaupun dengan resiko untuk dianiaya, dimasukkan ke kandang Singa – seperti Ignatius Antioch – dirajam, dipenjara, dll. Jadi, kalau memang kebangkitan Kristus adalah isapan jempol belaka, untuk motif apakah para rasul berbohong? Kita dapat berfikir mereka dapat berbohong kalau mereka mendapatkan keuntungan pribadi – uang, kekuasaan, kenikmatan, dll. Namun, mereka justru rela kehilangan segalanya untuk mewartakan Kristus yang tersalib dan bangkit. Kita lebih percaya mana, kesaksian dari ahli-ahli liberal zaman modern atau kesaksian dari para rasul, yang hidup bersama dengan Yesus, yang menderita demi kasih mereka kepada Yesus?
Kalau seorang pengajar di dalam Gereja Katolik tidak mengajarkan iman Katolik, maka apa salahnya untuk menonaktifkan pengajar tersebut? Seorang pengajar teologi di universitas Katolik telah disumpah untuk setia terhadap pengajaran iman Katolik. Kalau dia telah melanggar sumpah yang dibuatnya, maka menurut saya lebih baik kalau dia sendiri mengundurkan diri sebelum dinonaktifkan. Organisasi sekularpun juga mempunyai aturan yang berlainan dan menjadi kewajiban dari seluruh anggota organisasi yang bersangkutan untuk melaksanakan visi dan misi dari organisasi tersebut.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam dalam Kasih Yesus Kristus,
Salam damai bagi semuanya.
Kepada Bapak Stef, ijinkan saya menanggapi tulisan Sdr. Xellz.
Sebenarnya, sudah bukan hal yang aneh kalau ada banyak orang yang merasa sudah menjadi orang yang pintar, kemudian berusaha mencari bukti-bukti mengenai ke-Allah-an Yesus dan ujungnya selalu berakhir dengan kesimpulan bahwa Yesus bukan Tuhan atau Allah. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh Para profesor,dan ilmuwan, tetapi juga dilakukan oleh beberapa mantan Biarawati Katolik dan para Atheis.
Dari satu segi, sebenarnya hal ini sangat menyedihkan, melihat betapa manusia begitu tidak tahu diri. Allah telah memberikan Karunia yang luar biasa kepada manusia, berupa Otak, yang bahkan bisa bekerja jauh lebih cepat dari Komputer. Tetapi ternyata manusia hanya menggunakan otaknya, untuk menggugat penciptanya, hanya berdasarkan argumentasi, yang diawali oleh Keraguan maupun sikap dasar yang memang sudah skeptis sejak semula.
Saya yakin, baik para orang pintar itu maupun mantan biarawati telah mengetahui dasar-dasar dogma Katolik terutama mengenai Ke-Allah-an Yesus.
Persoalannya, mereka tidak menerimanya sebagai kebenaran, tetapi hanya sebagai argumentasi pendukung dogma. Bagi orang-orang seperti ini, bahkan ayat Kitab Suci-pun tidak cukup. Mereka lebih sering meminta Bukti yang lebih Aktual, yang bisa mereka rasakan sekarang.
Bagi orang seperti mereka yang tidak bisa menerima alasan apapun yang menjadi dasar tentang kebenaran Yesus sebagai inkarnasi Allah, maka biarpun anda telah melihat Yesus dan menceritakannya kepada mereka, tetap saja itu tidak cukup. Jadi lebih baik bagi kita, membiarkan saja mereka seperti itu. Karena menurut saya, bahwa Allah membiarkan orang-orang itu terus berusaha melemahkan Iman kepada Yesus sebagai jelmaan Allah, tentu karena Allah masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyadari kesalahan mereka sendiri.
Jadi, biarkan saja…..
Terima kasih,
Salam.
[Dari Katolisitas: Mungkin lebih tepatnya adalah, kita dapat berusaha sesuai dengan kapasitas kita untuk mempelajari iman kita, sehingga jika kesempatan datang untuk menyampaikan pertanggungan jawab akan iman kita, kita dapat melakukannya, atas dasar kasih (lih. 1 Pet 3:15). Namun soal hasilnya, apakah orang yang mendengar akan menerima atau tidak, itu bukan menjadi bagian kita lagi. Sebab hal mengubah hati itu adalah urusan Tuhan. Prinsip ini akan membantu kita untuk bertumbuh dalam kerendahan hati dalam melakukan evangelisasi, dan menyerahkan hasilnya hanya kepada kemurahan dan kebijaksanaan Allah.]
kalau memang yesus itu tuhan? lantas kenapa yesus tidak tau kapan hari kiamat?
[dari katolisitas: silakan melihat jawaban ini – silakan klik. Gunakan juga fasilitas pencarian di katolisitas, ada di menu bagian kanan.]
bagaimana pandangan anda tentang kuis ini
http://…mustahil_kristen_bisa_menjawab.zip
[dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik dan ini – silakan klik]
salam dalam nama Yesus,
Tentang ketuhanan Yesus, termasuk trinitas,menurut saya memang susah dipahami logika manusia secara 100%.Latar belakang keluarga saya adalah agama Islam.Konsep allah/tuhan dalam Islam memang berbeda dengan konsep allah/tuhan dalam Kristen.Allah/ Tuhan dalam Islam tidak hadir /terlibat langsung dalam sejarah manusia dan tidak terjembatani ,tetapi dalam Kristen, Allah/ Tuhan terlibat langsung dan hadir dalam sejarah manusia yaitu (terjembatani) lewat Yesus/ nabi Isa ,As ,ini dapat terlihat melalui pekerjaan2 Yesus(mis ;mengampuni dosa dan mengidupkan orang mati).Tidak ada perantaraan antara Tuhan dan manusia dalam Islam.Hanya saja , sepanjang pengetahuan saya, dalam kehidupan sehari2, saudara2 saya, kakak sy, tetangga2 saya (menurut ktp beragama Islam dan saya lihat beberapa dari mereka juga rajin Sholat), mereka pergi ke “orangtua”/”orang pintar” /dukun, untuk minta bantuan doa ,sebagai jembatan kepada Tuhan /Allah.supaya Tuhan campurtangan mengatasi beberapa permasalahan hidup yg mereka hadpi.
Dari hal2 tersebut, sy menyimpulkan bahwa manusia tetap membutuhkan perantaraan dan jalan untuk sampai ke tahta illahi.Di dalam Kristen , Yesus ,menurut saya adalah perantara yang agung menuju Illahi,tabib yg agung yang di sahkan oleh Allah/Ilahi.
Beberapa orang menemukan kebenaran tuhan melalui logika, tapi untuk saya pribadi ,melalui sosok dan karya Yesus itulah saya memahami kalau si pencipta/Allah/Tuhan benar “Ada”.Saya tidak begitu mengerti Trinitas, tapi saya bukan berarti terus menutup pintu bagi Yesus dan ajaranNya
Untuk mengatakan percaya kepada Allah memang relatif mudah,(baik bagi orang Muslim, Kristen) apalagi orang dalam keadaan adem, ayem,tentrem, mapan ,ketika merasa nyaman.Tapi saya pribadi ,(saya mengalaminya pada 1997)ketika sakit (bersifat non medis) (saya hidup di Jawa yg menurut saya “Land of Magic, Sorcery, Mistic…).Saya di teluh oleh kuasa gelap/Iblis.Saya terpaksa berjuang selama 3 minggu untuk mengalahkan kuasa gelap.selama tiga pekan saya tidak tidur, terus menerus berdoa/ tirakat(menurut kejawen) “mencari sosok Tuhan dan kesembuhan dariNya”,tanpa bantuan orang lain/”orang pintar”, Setelah berjuang, yang ” menurut saya sangat berat” ,saya bisa sembuh dari sakit saya.Sosok Tuhan/ Roh tuhan/Allah dan penyembuh itu “menurut pengalaman saya pribadi” adalah Yesus/ nabi Isa.As (dalam Islam).Dari pengalaman sakit dan perjuangan saya mencari kesembuhan itulah, saya tidak begitu saja percaya konsep “Tuhan tidak mencobai manusia di luar batas kemampuan manusia itu sendiri “Non sense,omong kosong, Konsep demikian hanya membuat lemah manusia.Ada situasi “yang Tuhan ijinkan”yang memaksa manusia bersinggungan dengan ” kematian”,supaya lebih dekat padaNya.Saya sekarang bekerja di Taman nas Way kambas.Sebagai koordinator wisata alam liar,pengalaman2 pribadi saya sangat berguna membantu dalam tugas ,karena dalam bekerja ,saya harus masuk dalam lingkungan gajah2 liar, harimau, ular & satwa2 liar lain juga pemburu gelap,yang benar2 “tak dapat diprediksi “tingkah lakunya sehubungan dengan keselamatan wisatawan yang saya antar masuk hutan.
Intinya adalah, bahwa kebenaran tentang Tuhan/Allah dan keberadaanNya
“Harus !!!” kita cari secara pribadi ,melewati batas normal kemampuan kemanusiaan ataupun jurang kematian kalau perlu.bukan diwariskan dari orang tua atau keluarga dan juga bukan dari omongan tokoh2 agama.bukan “jarene”(
“katanya”-bahasa Jawa).Kita tidak boleh takut akan menderita untuk menguji benar/tidaknya suatu ajaran,Bukan hanya logika, tetapi juga Hati nurani termasuk “guru yang ampuh” dalam menilai kebenaran suatu ajaran. .Eksistensi / peristiwa2 yang terjadi di dunia /Alam semesta di kendalikan bukan hanya oleh dunia materi/logika , tetapi juga dikendalikan oleh dunia non fisik.
Bagi saya pribadi ,saya terus terang ,(maaf ya romo2/suster2)pemahaman saya terhadap trinitas “NOL” Tetapi melalui pengalaman,maka sosok Yesus/nabi Isa As itulah yang saya temukan,sebagai tuhan juru slamat.
[dari Katolisitas: Terima kasih atas sharing Anda. Allah Trinitas itu tidak terpisah dari sosok Yesus yang Anda temukan. Sebab dalam segala karya-Nya, Yesus melakukan-Nya dalam kesatuan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Hidup kita di dunia adalah peziarahan iman yang menghantar kita untuk semakin mengenali Tuhan dan kebenaran-Nya. Maka tak perlu kecewa jika merasa belum paham atau belum sepenuhnya paham, yang terpenting adalah keterbukaan hati dan kerendahan hati untuk terus mencari dan menerima apa yang Tuhan nyatakan kepada kita]
saya muslim, tp saya ingin bertanya kenapa anda menyalip tuhan anda? Apakah anda tidak kasihan sehingga tuhan yg anda percayai menjadi mati di salip????
Shalom Elky,
Perlu Anda ketahui, bahwa yang menyalibkan Yesus dahulu itu bukan orang- orang yang percaya kepada-Nya, tetapi justru orang- orang Yahudi yang tidak percaya yang dipimpin oleh para ahli-ahli Taurat, karena mereka tidak mengenali Dia sebagai Mesias, Putera Allah (lih. 1 Kor 2:8).
Selanjutnya, silakan Anda membaca artikel “Kematian Yesus di Salib adalah Kemenangan”, silakan klik. Saya kutip sebuah kalimat penting di dalamnya, “Yesus memang dengan kehendak bebas-Nya menyerahkan nyawa-Nya kepada orang- orang Yahudi; agar dengan demikian Ia dapat menjadi korban penebusan dosa umat manusia untuk memenangkan dari kuasa dosa dan maut, jiwa orang-orang yang percaya.”
Semoga kini menjadi jelas bagi Anda mengenai makna kurban salib Kristus dan rencana agung Allah bagi keselamatan umat manusia melalui kurban salib-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan
Ingrid Listiati – http://www.katolisitas.org
maaf saya tidak percaya dengan agama kristen karena agame kristen itu adalah salah satu bentuk salah paham yang sebenarnya disalib bukan isa bin maryam tetapi adalah penghianat dari pengikut isa ..
jadi agama kristen itu adalah omong kosong …
[dari katolisitas: Tidak menjadi masalah kalau anda menganggap bahwa agama Kristen adalah omong kosong, karena tidak ada yang dapat memaksakan satu agama kepada orang lain. Namun, kalau anda benar-benar ingin mengetahui apa dasar agama Kristen, maka anda dapat membaca beberapa link berikut ini dan mudah-mudahan anda dapat melihat agama Kristen dalam perspektif yang berbeda.
Kristologi
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.]
saudara akmal fadillah
anda mengatakan bahwa agama Kristen adalah sebuah omong kosong, ini tidak mengherankan bagi saya jika kita melihat latar belakang saudara. Agama Kristen mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang datang ke dunia, menjadi manusia, sama dengan manusia dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa, disalibkan, wafat, dan bangkit. Sementara anda mengatakan bahwa Yesus tidak mati.
Mari kita berimajinasi. kenapa ada beberapa pihak bersikukuh bahwa Yesus tidak wafat di salib? Untuk membuktikan bahwa Yesus tidak bangkit pada hari ketiga setelah penyaliban. Wong gak mati di salib, bagaimana mungkin bisa dikatakan bangkit pada hari ketiga setelah penyaliban? Karena Yesus tidak bangkit, berarti perkataanNya adalah bohong. Yesus pernah menubuatkan penyaliban, wafat dan kebangkitanNya. Bagaimana mungkin Yesus yang berbohong adalah Tuhan?
Semua perbincangan agama Kristen dengan dunia cepat lambat akan berpusat pada siapa Yesus sebenarnya? Apakah seorang nabi? Rabbi liberal reformator Yahudi? Makhluk ciptaan tertinggi? Seorang pembohong? Orang gila? Atau Tuhan?
Apa pun pilihan Anda, saya ingin Anda mengetahui bahwa tidak ada satu orang pun yang sepercaya diri Yesus. Yesus berkata “Akulah Jalan, Kehidupan dan Kebenaran”, “Akulah Terang Dunia”, “Akulah Roti Kehidupan”. tidak ada orang di dunia berani mengatakan hal ini. Tidak ada seorang pendiri agama pun yang berani mengatakan bahwa dirinya adalah jalan yang dibutuhkan dunia, bahwa dirinya adalah kebenaran yang mutlak, bahwa dirinya adalah kehidupan itu sendiri, bahwa dirinya adalah roti yang memuaskan rasa lapar dunia, dan dirinya adalah terang yang melingkupi semua manusia. Yesus memang tidak mengatakan dengan eksplisit bahwa DiriNya adalah Tuhan. Tapi IA menjabarkan siapa Tuhan itu. Tuhan itu adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Tuhan itu Roti Kehidupan. Tuhan itu Terang. dan Yesus-lah semuanya itu. Tuhan bukan lagi sosok tak berbentuk, nun jauh di sana. Tuhan bukan lagi orang tua renta yang duduk di singgasana emas di surga lapis ke 17. Tuhan adalah Jalan yang kita tempuh untuk mendapatkan kebahagiaan. Tuhan adalah Terang yang memungkinkan kita melihat siapa diri kita, siapa Tuhan dan siapa sesama kita. Tuhan memuaskan rasa lapar kita. Tuhan hadir bersama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjadi Teman. Bahkan Ia kini bisa disentuh.
Apa dampak dari perkataan Yesus ini? Cuma ada dua: mengikuti atau tidak mengikuti, dengan segala konsekuensinya. Tidak ada jalan tengah. Berada dalam Terang itu atau dalam kegelapan di luar Terang? Memilih kenyang oleh Roti atau kelaparan? Memilih untuk menapaki Jalan Kebenaran atau berada di semak belukar di luar jalan. Hidup atau tidak hidup. Tidak ada jalan tengah.
Saya tidak tahu apa definisi Tuhan bagi Anda. Tapi saya telah menemukan Yesus. Ia lah Tuhan bagiku. Ia lah yang kini saya tawarkan pada Anda. Apa pilihan Anda?
Mas Akmal dan Mas Alexander,
Bagi kita yang percaya adanya Tuhan (dgn berbagai macam sebutanNya), maka mari kita bersyukur bahwa Sang Maha telah menciptakan Berbagai-bagai & ber-Aneka Ragam bentuk, cara, metode, dogma, dan lain-lain bagi kita manusia yang banyak kekurangan & penuh dosa ini.
Sang Maha tentu lebih tahu daripada kita, bahwa TIDAKLAH MUNGKIN manusia yang sedemikian banyaknya ini bisa UNIFORM dan SERAGAM semua (memangnya Robot?), sehingga beraneka ragam aliran & kepercayaan & -isme & ideologi itu tercipta (atau diciptakan?) untuk mengakomodasi variance tersebut.
Jadi implikasinya, menjadi hak setiap manusia untuk mem-PERCAYA-i dan me-TIDAKPERCAYA-i suatu -isme / keyakinan tertentu.
Karena, bentuk-bentuk itu kan suatu SARANA untuk mencapai TUJUAN yang lebih ESENSIAL.
Yaitu: Never-ending improvement dari Kualitas Hidup Manusia & Lingkungannya.
Maka, sejauh KEPERCAYAAN atau KETIDAK-PERCAYAAN tersebut mampu menjadi Guideline & Value-system yang bermanfaat bagi human life quality improvement diatas, dalam pengertian sederhana saya, sedikit-banyak tujuan dari terciptanya (diciptakannya?) aliran2 tsb sudah tercapai secara makro.
Nah, detil-detil mikro & atributif pada masing-masing aliran YA JELAS TIDAK SAMA, wong aliran nya aja beda, kalau sama ya merger & acquisition aja toh? hehe..
Gitu aja deh..
Shalom Alaikhem
May peace be upon us all
Sugeng Riyadi
[dari katolistas: Tidak ada yang dapat memaksakan agama seseorang kepada orang lain. Namun, tidak ada yang melarang seseorang untuk mewartakan apa yang dia percaya – dan tentu saja harus dilakukan dengan bijaksana.]
Sdr Akmal yakinlah apa yang saudara imani, PD dengan yang sudah anda yakini kebenarannya. dan Kami tetap dengan kebenaran yang kami imani Dalam Kritus Yesus (Nabi Isa)
Kami tidak akan pernah memaksa anda untuk percaya dengan keyakinan kami. Kalau anda terus membanta, membandingkan dengan keyakinan anda…lalu yang menjadi pertanyaan saya. “percaya ngga anda dengan Keyakinan anda sendiri?
Hanya orang yang kurang PD sajalah yang selalu menyibukan diri dengan urusan orang lain/kepercayaan orang lain.
TRINITAS ~ dicontohkan dalam diri manusia secara mudah untuk dimengerti
manusia terdiri dari 3 hal yang harus menjadi satu
Raga ~ Tubuh / badan/
Jiwa ~ menguasai pikiran, pengetahuan …(tahu kan)..
Roh ~ yang membuat hidup
Ketiganya itu HARUS menjadi satu untuk bisa disebut manusia utuh
Contoh :
tanpa Raga …..tidak ada manusia
ada raga tanpa roh, tanpa jiwa ……adalah mayat
ada raga , ada roh , tanpa jiwa …………….adalah orang yang gila karena tidak mengenal satu apapun
jadi harus lengkap : ada Raga, ada Jiwa, ada Roh, itulah contoh TRINITAS dalam manusia.
jadi sahabatku semua, agama apapun harus mengakui secara mutlak .. bahwa manusia adalah contoh TRINITAS yang paling simple ada di depan mata kita, bahkan di diri kita.
Kalau masih belum juga mengerti, yang nyata…..bagaimana cara mengerti yang tidak nyata.
Shalom Yain,
Gereja Katolik mengajarkan bahwa manusia terdiri dari tubuh dan jiwa yang rohani, namun tidak memisahkan antara jiwa dan roh. Tentang topik ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik; dan secara khusus mengapa Gereja Katolik mengajarkan dikotomi: tubuh dan jiwa (dan bukan trikotomi: tubuh, jiwa dan roh) silakan baca di jawaban ini, silakan klik
Maka tentang analogi Trinitas dengan mengambil contoh manusia, kita mengacu kepada pengajaran St. Agustinus. Dalam bukunya, On the Trinity (Book XV, ch. 3), St. Agustinus menjabarkan ringkasan tentang konsep Trinitas. Secara khusus ia memberi contoh beberapa trilogi untuk menggambarkan Trinitas, yaitu:
1) seorang pribadi yang mengasihi, pribadi yang dikasihi dan kasih itu sendiri.
2) trilogi pikiran manusia, yang terdiri dari pikiran (mind), pengetahuan (knowledge) yang olehnya pikiran mengetahui dirinya sendiri, dan kasih (love) yang olehnya pikiran dapat mengasihi dirinya dan pengetahuan akan dirinya.
3) ingatan (memory), pengertian (understanding) dan keinginan (will). Seperti pada saat kita mengamati sesuatu, maka terdapat tiga hal yang mempunyai satu esensi, yaitu gambaran benda itu dalam ingatan/ memori kita, bentuk yang ada di pikiran pada saat kita melihat benda itu dan keinginan kita untuk menghubungkan keduanya.
Selanjutnya tentang topik Trinitas, sudah pernah dibahas di artikel ini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
YAIN….,
itu contoh unsur manusia tapi trinitas berbeda bagaimana anda menyatukan ALLAH BAPA ALLAH ANAK DAN ROH saya mengutip kata tokoh katolik anda sendiri “John Paul II, Encyclical Letter on The Redeemer Of Man: Redemptor Hominis (Pauline Books & Media, 1979), no. 10 – Paus Yohanes Paulus II menekankan bahwa kasih yang sempurna adalah kasih yang dapat memberikan diri sendiri kepada orang lain. Dengan demikian, adalah “sesuai atau fitting” bahwa Tuhan, melalui Putera-Nya menjadi contoh yang sempurna tentang bagaimana menerapkan kasih. Hal ini juga membuktikan bahwa Tuhan bukanlah Allah yang sendirian.” TUHAN BUKANLAH ALLAH YANG SENDIRIAN apa itu arti trinitas??
[dari katolisitas: Silakan melihat artikel ini – silakan klik]
Salam,
saya tidak tahu bagaimana caranya daftar dan berdiskusi di sini jadi saya ambil jalan tengah melalui buku tamu saja.
Saya mantan Khatolik di Mataram, Lombok NTB, saya masih penasaran dgn iman Khatolik terutama tentang ketuhanan Yesus, yang membuat saya keluar dari Katolik setelah membaca beberapa artikel di situs Karinavirusan.wordpress.com dan masih banyak situs2 lainnya dan sampai sekarang masih membekas dalam hati saya.
Saya hanya ingin bagaimana caranya kita membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan?
Logikanya seperti ini menurut ajaran Kristen (baik itu Katolik maupun Protestan) bahwa kata Anak pada anak Tuhan yang diperankan oleh Jesus alias Yahshua alias YAOHÚSHUA hol-MEHUSHKHÁY alias ‘Isa al-Masih putra Maryam bukan hanya sebagai kiasan, namun dalam arti yang sebenarnya.
Oleh karena perkataan anak Tuhan di sini digunakan dalam arti yang sebenarnya, maka perkataan “Bapa” di sini harus juga digunakan pula dalam arti Bapa yang sesungguhnya, bukan begitu Romo?.
Dengan demikian terjadilah suatu hal yang mustahil !
Karena anak yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu individual dengan Bapa yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga.
Sebab pada ketika individu yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga individu yang satu ini disebut sebagai Bapa.
Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika individu yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut individu yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.
Ketika kita individu yang satu ini kita sebut Bapa, maka di manakah anak ?
mohon dibalas dan setelah dibalas mohon diinfokan di email saya [edit: alamat email dihapus]
Shalom Desi,
Terima kasih atas sharing dan pertanyaannya. Memang ke-Allahan Kristus menjadi topik yang sering dipertanyakan oleh saudara dari kaum Muslim. Dan ini adalah hal yang wajar. Untuk membuktikan hal ini, maka kami telah membuat beberapa artikel kristologi, yang dapat dibaca di sini:
Kalau anda benar-benar ingin berdiskusi tentang ke-Allahan Yesus, maka silakan untuk membaca beberapa link di atas. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam ayat-ayat di dalam Kitab Suci ada yang menunjukkan sisi kemanusian Yesus dan adalah hal yang benar juga bahwa ada ayat-ayat yang menyatakan ke-Allahan Yesus. Itulah sebabnya, umat Kristen mempercayai bahwa Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Kemudian pertanyaan anda tentang pribadi Yesus dan pribadi Bapa, anda dapat membacanya di artikel Trinitas di link yang pertama. Saya menyarankan bahwa diskusi berfokus pada ke-Allahan Kristus dan bukan pada yang lain, sehingga diskusi dapat terarah dan mendalam. Semoga usulan ini dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
“Saya mantan Khatolik di Mataram, Lombok NTB, saya masih penasaran dgn iman Khatolik terutama tentang ketuhanan Yesus, yang membuat saya keluar dari Katolik ….”
Salam Desi;
Walaupun kamu menganggap dirimu mantan Katolik, tetapi setelah di-Baptis maka Baptisan itu melekat terus pada jiwamu, selamanya..!
Walaupun kamu sekarang sudah tidak mempraktekkan atau keluar dari komunitas Gereja, tetapi tetap saja kamu adalah orang yang SUDAH di-Baptis.
Lewat Baptis kamu telah diangkat menjadi anak-anak Allah, artinya kamu telah mempunyai masa depan cerah yang diberikan oleh Allah, demi Yesus Kristus. Juga, Allah akan memberi kamu segala rahmat yang kamu perlukan untuk melewati hidup di dunia, demi Yesus Kristus.
Efek / manfaat luar biasa dari Baptis ini dapat kamu peroleh bila kamu tidak menolak atau mengabaikannya. Jadi, sebelum kamu benar-benar memilih untuk mengabaikan rahmat Baptisan, kenalilah dulu dengan sebaik-baiknya agar kamu tidak menyesal di kemudian hari. Apalagi bila kamu mengabaikannya hanya demi kepentingan duniawi yang fana / sementara.
Tuhan tidak memanggil kamu untuk sendirian, Dia menjadikan kamu bagian dari komunitas anak-anak Allah. Tumbuhlan dalam komunitas Gereja ini; tanyakanlah apa yg ingin kamu ketahui, sharingkan masalah yg kamu hadapi, dan carilah peneguhan bila kamu bimbang dari dalam Gereja. Ada sesama warga lingkungan, ada sesama warga paroki, ada para biarawan, pastor, teolog, ada website Katolisitas, dan lain-lain. Gereja sudah berumur 21 abad, ada begitu banyak kisah orang-orang kudus sepanjang zaman yang bisa memberi kita inspirasi.
Janganlah menyia-nyiakan harta berharga yg sudah kamu terima. Mohon, pikirkan kembali apakah memang lebih baik menjadi “mantan Katolik”…? Apa yang lebih baik…?
Semoga Tuhan memberkati kita.
Salam damai…
Mohon saya dibantu untuk dapat menjelaskan secara mudah kepada agama non Katolik..
ada salah satu teman saya yang berkata…” bagaimana Yesus disebut ALLAH..padahal Dia sendiri pada saat disalib berkata ” Allahku ya Allahku mengapa Engkau meninggalkan daku….”…berarti jelas toh bahwa Yesus itu bukan Allah…
Berkah dalem bapak Stef.
[dari katolisitas: silakan melihat jawaban ini – silakan klik]
Shalom,
Kita terus selalu ingin menjawab tanpa mau bertanya kembali.
Seringkali datang kepada saya pelbagai pertanyaan yang melibatkan Keillahian Yesus dan Kemanusiaannya dari orang orang yang bertujuan untuk menjelek jelekan Kekristenan. Saya sering dengan senang sahaja menyoal kembali,” Bagaimana batu hitam bisa di sujud seraya dilaungkan takbir Allah maha besar? Jadi itu bukan menyembah berhala?”
Maka disitu mula keluar segala macam penjelasan yang menurut saya tidak masuk akal namun wajar bagi mereka. Nah begitu jugalah usaha kita menjelaskan kepada mereka ini tentang ketuhanan dan keillahian Yesus. Yang bertanya itu ramai tetapi niat dan penilaian mereka tidak akan sama seperti kita yang telah menerima Hidayah/Panggilan Allah untuk beriman dalam agama Katolik. Jadi bersyukurlah, kerana bukan kita yang memilih untuk percaya kepada Yesus, tetapi Yesus yang telah memilih kita, makanya kita adalah umat pilihan.
For the Glory of God
Linda M
Sungguh diberkati sekali sya dengan web anda ini, saya telah mendapatkan pencerahan yg baik sekali…terimaksih Bpk. Stefanus…terus berkarya..Tuhan Yesus memberkati.
saya merasa diberkati, dari apa yang saya baca. tetapi saya ingin menambahkan bahwa Tuhan itu Esa (satu). Pribadinya tetap satu yaitu Tuhan Yesus, tetapi Dia mempunyai peranan sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, atau Trinitas. tapi bagaimanapun kita harus berani mengatakan bahwa Tuhan nya orang kristen adalah Esa atau satu (Tauhid). yang tiga adalah peranannya BUKAN pribadinya. mohon maaf kalau ikut menambahi.
Shalom Yayuk,
Nampaknya ada perbedaan antara pemahaman anda dengan ajaran Gereja Katolik. Gereja Katolik mengajarkan bahwa Allah adalah satu (esa) dalam Tiga Pribadi, itulah sebabnya disebut Allah Tritunggal Maha Kudus (Allah Trinitas). Jika anda tertarik untuk memahami dasar ajaran tentang Allah Trinitas ini, silakan anda klik di sini. Untuk menerima pengajaran ini memang dibutuhkan iman, namun ada banyak yang dapat dijelaskan di dalam pengajaran iman tersebut.
Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa Allah adalah Satu Pribadi dengan tiga peran/ fungsi seperti yang anda sebutkan. Pemahaman ini serupa dengan ajaran Sabelian, yang dikenal sebagai Modalisme, di abad ke-3, dan ajaran ini dikecam oleh Bapa Gereja. Mengapa dikecam? Karena logika ini dapat sampai pada kesimpulan bahwa yang disalibkan itu adalah Allah Bapa juga. Padahal bukan ini yang diajarkan oleh Kitab Suci. Silakan, jika anda tertarik, juga membaca artikel ini: Yesus sungguh Allah sungguh manusia.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Hormat,
Memang sudah seharusnya semua umat beragama mempertahankan kebenaranya masing-masing.
Perbedaan itu indah dan lagian kalau di dunia ini sama semua tidah fitrah dan tidak enak diliatnya..
Seperti ada siang ada malam, ada suka ada duka dan banyak lagi perbedaan..
Masalah kebenaran itu sesuatu yang hakiki.. Dan agama tidak bisa di paksakan. Malah di Jaman Nabipun keluarga dekatnya anak dan istrinya juga ada yang tidak mau mengikuti ajarannya. seperti Nabi Nuh anaknya juga Ingkar..
Saya ada pertanyaan al :
1. Kalau di Alquran Nabi terdahulu dan Kitab2 nabi sebelumnya Zabur, Taurat, Injil wajib diImani dan dipercayai termasuk Yesus juga wajib di Imani lalu apakah di Injil yang sekarang ada Nubuat tentang sosok Nabi Muhammad seperti cerita Nubuat Yesus oleh Kitab sebelumnya.
2. Kalau Memang tidak ada / dan Ajaran Islam tidak benar kenapa Islam begitu pesat perkembanganya..? bahkan dipeluk mayoritas oleh penduduk Dunia.
3.Injil menggantikan Kitab sebelumnya yaitu Taurat berarti secara hukum saat itu yg wajib di imani dan di jalankan adalah Injil dan ajaran Yesus. Jika ajaran yg di bawa Muhammad itu benar maka seharusnya Injil & juga umatnya juga wajib mengikuti ( itu kalau ajaran Muhammad benar lho ? )
4. Apakah sudah di cari kebenaran tentang Islam itu sebagai agama samawi penutup menggantikan agama terdahulu sebelumnya..? dan kenapa kalau Alquran tidak benar terdapat ajaran yg wajib mengimani atau mengakui kitab injil, Taurat dan Zabur..? bahkan ada surat alquran yg spesifik tentang Yesus : yaitu Surat Al Mariam..? apakah bapak sudah mengkajinya utk perbandiingan ..?
5. Kalau masalah Mukjizat semua Rosul yg di utus Tuhan di bekali oleh Mukjizat..? Musa, Isa, Ibrahim, termasuk Muhammad..Kenapa Isa yg mempunyai Mukjizat di anggap Tuhan sedangkan yang lainnya tidak..?
Demikian sharing kita, mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.. Jika itu benar datangnya dari Tuhan jika salah itu kealpaan saya yang miskin ilmu..
Terimakasih
Salam
Setiawan
Shalom Setiawan,
Terima kasih atas pertanyaannya. Dalam menjawab, saya bertitik tolak dari iman saya sebagai seorang Katolik dan bukan dari pemikiran agama lain. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan.
1. Umat Katolik mempercayai bahwa tidak ada lagi wahyu umum setelah para rasul wafat – yang terakhir adalah rasul Yohanes. Dan kita percaya bahwa dengan kedatangan-Nya, Kristus telah menyampaikan kepenuhan rencana Allah. Dengan demikian tidak ada yang perlu ditambahkan atau dikurangi. Semua deduksi kebenaran harus bersumber pada wahyu umum yang telah lengkap ini. Alkitab tidak pernah memberikan nubuat tentang Nabi Muhammad.
2. Memang Islam mengalami pertumbuhan yang pesat. Namun, janganlah kita lupa, yang paling pesat mengalami pertumbuhan pesat adalah sekularisme, modernisme, materialisme. Pertumbuhan pesat dari suatu agama bukanlah ukuran dari kebenaran suatu agama. Secara prinsip, kalau kita menjumlahkan umat Kristen Katolik ditambah dengan umat Kristen non-Katolik, maka totalnya adalah lebih besar dari umat Islam. Perkembangan Gereja Katolik yang kurang meluas bukanlah masalah kebenaran, namun ada banyak dari anggotanya kurang melakukan karya-karya evangelisasi, yaitu menyebarkan kabar sukacita Kristus ke segala bangsa. Lebih daripada itu, ada sebagian umat Katolik yang hidup seperti layaknya orang yang tidak mengenal Kristus, sehingga tidak menjadi saksi Kristus yang baik dan akhirnya dapat menjadi batu sandungan.
3. Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa Perjanjian Baru menggantikan Perjanjian Lama, namun mempercayai bahwa Perjanjian Baru merupakan penggenapan dari Perjanjian Lama. Umat Islam tidak mengakui bahwa Injil dan seluruh Kitab dari Perjanjian Baru adalah Sabda Allah. Dengan demikian, tidak ada ikatan bagi mereka untuk mempercayai apa yang tertulis di dalam Perjanjian Baru.
4. Saya sendiri tidak mendalami tentang agama Islam, sehingga saya tidak dapat membuat perbandingan dengan surat-surat di Alquran. Dan memang hal ini bukanlah tujuan dari keberadaan website ini.
5. Mukjizat adalah satu elemen untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Pembuktian bahwa Yesus adalah Tuhan adalah seperti yang telah saya jelaskan di atas, yaitu telah dinubuatkan sebelumnya, mukjizat, Dia juga membuat hukum dalam nama-Nya sendiri, mengampuni dosa atas nama-Nya sendiri, dll. Adakah nabi-nabi yang pernah mengampuni dosa seseorang atas namanya sendiri? Adakah nabi-nabi yang bangkit dari antara orang mati? Dan adalah nabi-nabi yang melakukan semua hal tersebut? Silakan membaca juga beberapa artikel tentang Kristologi sebagai berikut:
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
Semoga jawaban-jawaban singkat ini dapat berguna.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Salam pak Stefanus,
Terimaksaih atas jawaban dan responya,
Dari uraian dan penjelasan Bapak, justru saya malah makin ragu tentang Kristian tapi saya percaya bahwa agam Kristen itu adalah agama yang datangnya dari Tuhan bukan bikinan manusia..
Kalau di kitab Injil tidak ada Nubuat tentang Muhammad dan tapi maaf hanya Yesus yang di Nubuatkan oleh Taurat maka yang jadi pertanyaan :
1. Alquran itu bikinan siapa sampai ada penjelasan tentang seluruh nabi baik Ibrahim, Musa, Isa dan kisah nabi2 terdahulu.
2. Bahasa Alquran bukan bahasa Arab biasa dan bukan hasil karya Manusia.. Bahkan tidak ada satu orangpun yang bisa bikin sat ayat saja..masa ini bikinan Muhammad ..?
3. Kenapa ada istilah Reinkarnasi, padahal jelas bahwa Yesus adalah Manusia biasa hanya punya kelebihan seperti Nabi / Rosul sebelumnya.
– Misal Nabi Ibrahim Mukjizat di bakar tidak mati
– Nabi Musa malah bisa langsung berbicara dengan Tuhan
– Yesus / nabi Isa bisa menghidupkan orang mati ( dalam al quran juga ada ) tapi kenapa kenapa dia sendiri bisa dianiaya / atau di salib..kalau kasarnya tinggal sekali ucap musnah musuhKu maka pasti musnah karena Tuhan kalau sudah menginginkan pasti bisa.
4. Konsep Trinitas lemah pak.. justru makin di kaji makin banyak kelemahanya karena itu bukan sifat Tuhan penguasa alam Semesta yang menguasai seluruh makhluk hidup baik golongan Jin dan Manusia..
Tuhan itu bersifat Kekal = tidak mati dan tidak binasa ..gimana dunia ini jika Tuhan Mati atau reinkarnasi..??
Cobalah ditelaah lagi konsep Trinitas ini ajaranya dari Yesus atau kesimpulan manusia..
5. Kalau di perhatikan justru ajaran Kristen ini lebih mendekati ke Islam yang juga mengajarkan sifat kasih sayang.. ( maaf bukan Islam yang garis lho..? ) dan banyak ajaran yang sama, buktinya penyebutan Tuhan aja mirip yaitu : Allah masa ini kebetulan..?
6. Maaf pak stefanus utk mencari kebenaran tidak ada salahnya kita sama- sama mencari kebenaran itu karena kebenaran saya yakin bisa di perjuangkan baik dengan hati maupun perbuatan. Tapi satu hal agama tetap tidak bisa di paksa. sayapun sangat menghormati teman2 di kristen..
7. Silsilah Muhammad dan Yesus itu kalau di urut ketemu di Nabi Ibrahim pak. sebagai bapaknya para Nabi/ Rosul.. maaf bapak coba cari kebenaran silsilahnya antar Muhammad dan Yesus.. jadi gak mungkin itu juga kebetulan..yaitu :
– Muhammad dari anaknya Ibrahim – Ismail… dst
– Yesus dari anaknya Ibrahim – Harun …dst. [dari katolisitas: mungkin maksudnya Ishak]
8. Saya percaya dan mengimani Yesus sebagai Nabi dan Rosul Allah dengan Injilnya begitu pula Musa. dan Tauratnya.
Mudah2an ada manfaatnya, dan sebagai renungan…Amien..!!
Shalom Setiawan,
Terima kasih atas tanggapannya. Pertanyaan 1 dan 2 silakan anda menjawab sendiri, karena website ini bukan untuk mengkritisi agama Islam, namun website yang ingin memaparkan ajaran Gereja Katolik. Sebagai umat beriman, kita masing-masing mempunyai tugas untuk semakin mendalami tentang kebenaran yang kita pegang.
1. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah merupakan satu kesatuan yang menjadi wahyu Allah yang dibuat dalam rentang 2000 tahun, saling kait-mengait, sehingga menjadi satu kesatuan, di mana Perjanjian Lama mendapatkan pemenuhannya di dalam Perjanjian Baru. Justru, nubuat yang dibuat beratus-ratus tahun dan mendapatkan pemenuhannya di dalam Perjanjian Baru menjadikan Alkitab menjadi Kitab Suci yang dapat dipercaya. Sebagai contoh Kitab Yesaya yang ditulis sekitar 500-700 SM telah menubuatkan Sang Mesias, yang menyembuhkan banyak orang, yang menderita, dll. dan terpenuhi dalam diri Yesus. Silakan melihat nubuat tentang Yesus dalam Perjanjian Lama di artikel ini – silakan klik.
2. Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan reinkarnasi, namun mengajarkan Inkarnasi. Bukti bahwa Yesus adalah Tuhan bukan hanya dengan mukjizat-mukjizat yang dilakukannya, walaupun mukjizat bahwa Dia bangkit dengan kekuatan-Nya sendiri juga membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Beberapa hal berikut ini juga menjadi pendukung mengapa umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, seperti: Dia membuat hukum dalam nama-Nya sendiri, mengampuni dosa dalam nama-Nya sendiri.
1) Pertama-tama, ketika berusia 12 tahun dan Ia diketemukan di Bait Allah, Yesus mengatakan bahwa bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya (lih. Luk 2:49). Dengan demikian, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Putera Allah.
2) Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Allah Bapa pada saat Pembaptisan Yesus, saat terdengar suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”(Luk 3:22).
3) Yesus adalah Tuhan yang mengatasi para malaikat. Setelah Dia mengatasi cobaan Iblis di padang gurun, para malaikat- pun datang melayani Dia (lih. Mat 3:11).
4) Pada saat Yesus memulai pengajaranNya, terutama dalam Khotbah di Bukit (Delapan Sabda Bahagia), Ia berbicara di dalam nama-Nya sendiri, untuk menyatakan otoritas yang dimiliki-Nya (Mat 5:1-dst). Ini membuktikan bahwa Ia lebih tinggi dari Musa dan para nabi[6], sebab Musa berbicara dalam nama Tuhan (lih. Kel 19:7) ketika Ia memberikan hukum Sepuluh Perintah Allah; tetapi Yesus memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri, “Aku berkata kepadamu….” Hal ini tertera sedikitnya 12 kali di dalam pengajaran Yesus di Mat 5 dan 6, dan dengan demikian Ia menegaskan DiriNya sebagai Pemberi Hukum Ilahi (the Divine Legislator) itu sendiri, yaitu Allah. Demikian pula dengan perkataan “Amen, amen…”, pada awal ajaranNya, Yesus menegaskan segala yang akan diucapkan-Nya sebagai perintah; bukan seperti orang biasa yang mengatakan ‘amen’ diakhir doanya sebagai tanda ‘setuju’.
5) Jadi dengan demikian Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Taurat Allah yang hidup, suatu peran yang sangat tinggi dan ilahi, sehingga menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi untuk mempercayai Yesus sebagai Sang Mesias. Hal ini dipegang oleh banyak orang Yahudi yang diceriterakan dengan begitu indah dalam buku Jesus of Nazareth, yaitu dalam percakapan imajiner seorang Rabi Yahudi dengan Rabi Neusner,[7] mengenai bagaimana mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan inilah yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Ia berbicara dengan orang muda yang kaya, “Jika engkau mau sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan bagikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Mat 19:21). “Aku” di sini hanya mungkin berarti Tuhan sendiri.
6) Yesus menyatakan DiriNya sebagai Seorang yang dinantikan oleh para Nabi sepanjang abad (lih. Mat 13:17). Ia juga berkata,“…supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, … sampai Zakharia… semuanya ini akan ditanggungkan pada angkatan ini!” (Mat 23:34-36). Secara tidak langsung Ia mengatakan bahwa darah-Nya yang akan tertumpah dalam beberapa hari berikutnya merupakan rangkuman dari penumpahan darah orang yang tidak bersalah sepanjang segala abad.
7) Yesus sebagai Tuhan juga terlihat dengan jelas dari segala mukjizat yang dilakukan dalam nama-Nya sendiri, yang menunjukkan bahwa kebesaran-Nya mengatasi segala sesuatu. Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41) menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16, 9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), mengampuni dosa (Luk5:24; 7:48), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19).
8) Pada saat Ia menyembuhkan orang yang lumpuh, Yesus menyatakan bahwa Ia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Mat 9:2-8; Luk5:24), sehingga dengan demikian Ia menyatakan DiriNya sebagai Tuhan sebab hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.
9) Pada beberapa kesempatan, Yesus menyembuhkan para orang sakit pada hari Sabat, yang menimbulkan kedengkian orang-orang Yahudi. Namun dengan demikian, Yesus bermaksud untuk menyatakan bahwa Ia adalah lebih tinggi daripada hari Sabat (lih. Mat 12:8; Mrk 3:1-6).
10) Yesus juga menyatakan Diri-Nya lebih tinggi dari nabi Yunus, Raja Salomo dan Bait Allah (lih. Mt 12:41-42; 12:6). Ini hanya dapat berarti bahwa Yesus adalah Allah, kepada siapa hari Sabat diadakan, dan untuk siapa Bait Allah dibangun.
11) Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan, dengan berkata “Aku adalah… (I am)” yang mengacu pada perkataan Allah kepada nabi Musa pada semak yang berapi, “Aku adalah Aku, I am who I am” (lih. Kel 3:14):
a) Pada Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku adalah….” sebanyak tujuh kali: Yesus menyatakan Dirinya sebagai Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6:35), Terang Dunia (Yoh 8:12), Pintu yang melaluinya orang diselamatkan (Yoh 10:9), Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:10), Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25), Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6), Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).
b) Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air hidup yang akan menjadi mata air di dalam diri manusia, yang terus memancar sampai ke hidup yang kekal (Yoh 4:14). Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber rahmat; hal ini tidak mungkin jika Yesus bukan Tuhan, sebab manusia biasa tidak mungkin dapat menyatakan diri sebagai sumber rahmat bagi semua orang.
c) Yesus menyatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6); dan dengan demikian Ia menempatkan diri sebagai Pengantara yang mutlak bagi seseorang untuk sampai kepada Allah Bapa.
d) Ia menyatakan bahwa “… kamu akan mati dalam dosamu… jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:24) yang datang dari Bapa di surga (lih. Yoh 21-29).
e) Yesus mengatakan, “Aku ini (It is I)…”, pada saat Ia berjalan di atas air (Yoh 6:20) dan meredakan badai.
f) Ketika Yesus diadili di hadapan orang Farisi, dan mereka mempertanyakan apakah Ia adalah Mesias Putera Allah, Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”[8] h) Mungkin yang paling jelas adalah pada saat Yesus menyatakan keberadaan DiriNya sebelum Abraham, “…sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yoh 8:58)
12) Dengan demikian, Yesus menyatakan DiriNya sudah ada sebelum segala sesuatunya dijadikan. Dan ini hanya mungkin jika Yesus sungguh-sungguh Tuhan. Mengenai keberadaan Yesus sejak awal mula dunia dinyatakan oleh Yesus sendiri di dalam doa-Nya sebelum sengsara-Nya, “Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5)
13) Dengan keberadaan Yesus yang mengatasi segala sesuatu, dan atas semua manusia, maka Ia mensyaratkan kesetiaan agar diberikan kepadaNya dari semua orang. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:37). Ia kemudian berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap saudara kita yang paling hina, itu kita lakukan terhadap Dia (lih. 25:40). Ini hanya dapat terjadi kalau Yesus adalah Tuhan yang mengatasi semua orang, sehingga Dia dapat hadir di dalam diri setiap orang, dan Ia layak dihormati di atas semua orang, bahkan di atas orang tua kita sendiri.
14) Yesus menghendaki kita percaya kepada-Nya seperti kita percaya kepada Allah (lih. Yoh 14:1), dan Ia menjanjikan tempat di surga bagi kita yang percaya. Dengan demikian Ia menyatakan diriNya sebagai yang setara dengan Allah Bapa, “Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa, (Yoh 14:9), Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh 10:38). Tidak ada seorangpun yang mengenal Anak selain Bapa, dan mengenal Bapa selain Anak (lih. Mat 11:27). Yesus juga menyatakan DiriNya di dalam kesatuan dengan Allah Bapa saat mendoakan para muridNya dan semua orang percaya, ”… agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Ini hanya mungkin jika Ia sungguh-sungguh Tuhan. Pernyataan Yesus ini berbeda dengan para pemimpin agama lain, seperti Muhammad dan Buddha, sebab mereka tidak pernah menyatakan diri mereka sendiri sebagai Tuhan.
15) Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).
16) Yesus menyatakan Diri sebagai Tuhan, dengan menyatakan diriNya sebagai Anak Manusia, yang akan menghakimi semua manusia pada akhir jaman (lih. Mat 24:30-31), sebab segala kuasa di Surga dan di dunia telah diberikan kepada-Nya, seperti yang dikatakanNya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus…” (Mat 28:18). Dengan demikian, Yesus menyatakan diriNya sebagai Pribadi Kedua di dalam Allah Tritunggal Maha Kudus, dan dengan kuasaNya sebagai Allah ini maka ia akan menghakimi semua manusia di akhir dunia nanti, seperti yang dinubuatkan oleh nabi Daniel (Dan 7:13-14). Yesus tidak mungkin membuat pernyataan sedemikian, jika Ia bukan sungguh-sungguh Tuhan.
3. Dalam Kitab Suci agama Kristen, Nabi Ibrahim tidak diceritakan bahwa dia dibakar namun tidak mati. Dan tentang nabi Musa yang berbicara dengan Tuhan secara langsung, apakah nabi Musa pernah mengatakan bahwa Tuhan adalah Bapa? atau pernah mengatakan bahwa dia dapat mengampuni dosa dalam namanya sendiri? Dan mengapa Yesus dapat dianiaya dan disalibkan? Karena demi kasih-Nya kepada manusia, Tuhan masuk dalam sejarah manusia dan mengambil kodrat manusia. Dengan demikian Allah bukan lagi maha besar, namun juga maha kasih, dan Dia adalah Immanuel, Allah yang beserta kita. Silakan membaca artikel kesempurnaan rancangan keselamatan Allah di sini – silakan klik. Dengan mudahnya Yesus dapat memusnahkan musuh-musuh-Nya, namun dia justru rela menderita demi menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa. Inilah kasih yang sejati, yang rela mati untuk orang-orang yang dikasihinya. Oleh karena itu, maka umat Kristen dituntut untuk mengikuti Kristus, yaitu untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama.
Tentang Trinitas, saya menganjurkan agar anda dapat membaca artikel tentang Trinitas terlebih dahulu di sini – silakan klik. Trinitas bukanlah bikinan manusia, karena manusia dengan akal budinya tidak dapat mencapai konsep bahwa Allah yang satu (hakekat) dan mempunyai tiga pribadi. Umat Kristen percaya akan Trinitas karena Tuhan sendiri yang mewahyukannnya kepada umat-Nya, terutama pewahyuan ini mencapai kesempurnaan-Nya dalam diri Yesus, karena Yesus sendiri adalah Firman yang menjadi manusia.
Itulah jawaban yang dapat saya paparkan. Kalau kita benar-benar membaca Alkitab, maka tidak ada jalan tengah, karena kita harus memutuskan bahwa Yesus adalah pembohong atau kita harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Dan karena Yesus yang begitu penuh kasih dan ajaran-Nya adalah benar, maka tidak mungkin Dia menjadi pembohong. Oleh karena itu, Dia adalah Tuhan. Memang kita tahu bahwa ada perbedaan di antara kita dan dalam perbedaan ini kita dapat saling menghormati. Mari kita bersama-sama mencari kebenaran. Dan bagi umat Kristen kebenaran ditemukan dalam diri Kristus, karena Dia mengatakan bahwa Dia adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup (lih. Yoh 14:6).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Puji TUHAN pak Steff, saya merasakan energi yang luar biasa pada jawaban yang anda tuliskan diatas. Bisa saya simpulkan bahwa dalam tulisan anda terkandung semangat anda yang luar biasa dan menyala-nyala sehingga tulisan tersebut tidak hanya tulisan jawaban tetapi sebenarnya adalah kesaksian anda akan KRISTUS TUHAN kita.
Semoga TUHAN terus mendampingi anda dan seluruh team Katolisitas dalam mewartakan berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal (Markus 16:8).
Didalam nama YESUS KRISTUS, saya berdoa bagi anda….
Salam Damai Kristus,
Bernardus Aan
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa ALLAH, tidak menganggap kesetaraan dengan ALLAH itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNYa dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Itulah sebabnya ALLAH sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku;” YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN,” bagi kemuliaan ALLAH , BAPA! (Filipi 2:5-11)
Ya AMIN, biarlah segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan ALLAH! Dialah tanda terbesar sepanjang sejarah manusia.
Hi mas Setiawan,
Sorry sy nimbrung lagi, untuk no. 4 saja…
i) Sebelum anda berkomentar, anda seharusnya membaca dulu ayat2 Alkitab, dibagian/kata2 Yesus yg mana saja yg menjelaskan Trinitas-Nya. [edit]
ii) Setelah mengetahui ayat2 tsb, apakah kita masih bisa menyangkal bahwa Trinitas itu lemah di mata TUHAN YANG MAHA PENUH dan SANGAT BERKUASA, ataukah otak dan hati kita yg terlalu lemah utk menerima dan mengakuinya (Trinitas tsb). Ingat di jaman itu, jika Trinitas itu salah Tuhan Yesus sendiri masih bisa menampakkan diri-Nya kpd murid2Nya (sperti halnya kpd Paulus) dan mengkoreksi Trinitas tsb.
Duc in altum, +
Antonius
setelah saya mengikuti apa yg dibicarakandan di ulas dg dalil apapun saya tetap tak percaya soal trinitas ,banyak penafsiran2yg di fukoskan ke faham trinitas itu sendiri banyak firman2 Yesus yg salah di tafsirkan bahwa Yesus itu Allah sendiri. jadi faham ini sangat mmembingungkan , Allah itu jadi 3 jadi kesimpulan Allah yg disalip, karena Allah menyerupai Yesus bingung2 aku.
Shalom Supraptotoerseno,
Terima kasih atas tanggapannya tentang Trinitas. Saya mengundang anda untuk membaca artikel tentang Trinitas – silakan klik. Setelah itu, cobalah anda memberikan argumentasi di bagian mana dari artikel tersebut yang tidak dapat anda terima. Anda mengatakan “banyak penafsiran2yg di fukoskan ke faham trinitas itu sendiri banyak firman2 Yesus yg salah di tafsirkan bahwa Yesus itu Allah sendiri.” Cobalah anda membaca artikel di atas – silakan klik, kemudian, silakan memberikan argumentasi di bagian mana dari artikel tersebut yang salah menafsirkan ayat-ayat di dalam Alkitab. Semoga dapat diterima.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Jadi Tuhan tidak mungkin Tuhan yang sendirian, namun “keluarga Tuhan”, dimana keberadaan-Nya, kasih-Nya, dan kemampuan-Nya untuk bersekutu dapat terwujud.
maksud yang saya tebali itu bagaimana ya? kalau Tuhan tidak mungkin sendirian, berarti ada banyak Tuhan?
Shalom Alexander Pontoh,
Terima kasih atas pertanyannya. Memang sulit untuk menggambarkan kehidupan interior Allah. Pada saat kita mengatakan bahwa “Tuhan tidak mungkin sendirian”, ini berarti kita melihat kehidupan interior Allah. Dalam istilah teologis, kita mengenal istilah operasi yang “immanent” dan “transitive“. Immanent operation menghasilkan sesuatu di dalam sedangkan yang lain menghasilkan sesuatu di luar. Contoh dari transitive operation adalah kalau kita memalu suatu paku dengan palu. Hasil pakuannya adalah di luar dari palu tersebut. Ketika kita membicarakan Trinitas, maka kita melihatnya sebagai immanent operation, dimana hasil dari operasi tersebut tetap ada di dalam kehidupan interior Allah. Dengan demikian apa yang dihasilkan dari immanent operation adalah tinggal di dalam Allah, dan karena Allah adalah simple, maka hasilnya adalah Allah juga.
Kalau kita menganalisa, pengetahuan kita akan sesuatu menghasilkan sesuatu yaitu: kata atau konsep. Kita tahu kalau kita mempunyai konsep “rumah”, maka kita mempunyai pengetahuan di dalam diri kita bagaimana rumah sebenarnya. Kalau kita mempunyai konsep yang tinggal di dalam diri kita, maka Tuhan yang juga mempunyai akal budi, menghasilkan sesuatu di dalam pengetahuan-Nya, yaitu “Word” atau “Firman” – pribadi ke dua dari Trinitas. Karena Tuhan adalah “simple”, maka Firman bukan menjadi bagian dari Tuhan, namun Tuhan itu sendiri. Tidak ada bagian di dalam Tuhan atau tidak ada accidental di dalam Tuhan, karena Tuhan adalah simple. Catatan: di dalam kehidupan spiritual, semakin simple semakin tinggi tingkat spiritualnya. Dan dengan pemikiran yang sama, maka operasi kasih di dalam Tuhan juga membuahkan sesuatu, yaitu pemberian diri atau “the gift of self“, di mana ini juga merupakan Tuhan – yaitu pribadi ke-tiga dari Trinitas. Dan “generation” dan “procession” ini berlangsung dalam kekekalan, karena Tuhan adalah kekal. Dengan demikian, ketiga Pribadi ini adalah satu Tuhan.
Argumentasi di atas adalah argumentasi yang disebut “argument of fittingness“, yang diberikan oleh St. Agustinus dan St. Thomas. Namun, hal ini mensyaratkan bahwa kita mempercayai Trinitas, yang telah diungkapkan dalam Wahyu Allah. Argument of fittingness hanyalah membantu kita bahwa apa yang kita percayai sebenarnya mempunyai alasan yang kuat. Semoga keterangan ini dapat membantu, walaupun sulit untuk dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
dari contoh yang Pak Stef berikan. saya menangkapnya seperti ini dan apakah benar jika :
pikiran atau akal budi = Allah Bapa
kata atau konsep = Allah Putera
kemudian…
??? = Allah Roh Kudus
tolong dibantu, apa pengganti dari “???”
—————————————————————————————————————————-
Dengan demikian apa yang dihasilkan dari immanent operation adalah tinggal di dalam Allah, dan karena Allah adalah simple, maka hasilnya adalah Allah juga.
Allah adalah simple = Allah adalah sederhana. maksudnya?
—————————————————————————————————————————-
Dan dengan pemikiran yang sama, maka operasi kasih di dalam Tuhan juga membuahkan sesuatu, yaitu pemberian diri atau “the gift of self“, di mana ini juga merupakan Tuhan – yaitu pribadi ke-tiga dari Trinitas.
operasi kasih yang terjadi itu seperti apa? memang ngapain sih kok bisa berbuah? apakah seperti operasi kasih antara suami dan istri? sehingga menghasilkan buah kasih? :p Tuhan… ampuni saya… Xp
Shalom Alexander Pontoh,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang Trinitas. Kita harus melihat bahwa Tuhan adalah pure spiritual, yang tidak berawal dan tidak berakhir. Dengan demikian semua hal yang dianalogikan bersifat kekal, karena memang Tuhan adalah kekal. Dalam Trinitas, perbedaan antara ketiganya adalah dari asal / origin. Namun, origin ini adalah bersifat kekal, tidak berawal dan tidak berakhir. Jadi Allah Bapa tidak mempunyai asal, Allah Putera berasal dari Bapa dan Allah Roh Kudus merupakan hasil dari pertukaran kasih antara Allah Bapa dan Allah Putera. Allah Putera adalah generation dan Allah Roh Kudus adalah procession. Argument of fittingness yang diberikan oleh St. Agustinus dan St. Thomas adalah ingin memberikan analogi terhadap Trinitas dengan menceritakan manusia yang berakal budi. Tentu saja dalam setiap analogi yang dibuat oleh manusia tidak akan dapat menggambarkan secara persis tentang Tuhan. Jadi, kembali pada St. Agustinus dan St. Thomas, mereka mencoba membandingkan bahwa Allah Putera adalah seperti operasi dari akal (intellect) dan Roh Kudus seperti operasi dari kehendak (will).
Dalam bukunya, On the Trinity (Book XV, ch. 3), St. Agustinus menjabarkan ringkasan tentang konsep Trinitas. Secara khusus ia memberi contoh beberapa trilogi untuk menggambarkan Trinitas, yaitu:
1) seorang pribadi yang mengasihi, pribadi yang dikasihi dan kasih itu sendiri.
2) trilogi pikiran manusia, yang terdiri dari pikiran (mind), pengetahuan (knowledge) yang olehnya pikiran mengetahui dirinya sendiri, dan kasih (love) yang olehnya pikiran dapat mengasihi dirinya dan pengetahuan akan dirinya.
3) ingatan (memory), pengertian (understanding) dan keinginan (will). Seperti pada saat kita mengamati sesuatu, maka terdapat tiga hal yang mempunyai satu esensi, yaitu gambaran benda itu dalam ingatan/ memori kita, bentuk yang ada di pikiran pada saat kita melihat benda itu dan keinginan kita untuk menghubungkan keduanya.
God is simple atau Allah adalah sederhana diajarkan oleh St. Thomas Aquinas dalam Summa Theology. Tuhan adalah simple, karena tidak mempunyai accidental, sehingga apapun yang diattibutkan kepada Tuhan adalah Tuhan sendiri, seperti: God is His intellect and will, God is love, God is good, dll. Jadi, kita tidak mengatakan di dalam Tuhan ada kasih, namun Tuhan adalah kasih. Mungkin hal ini sulit dimengerti, namun hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut suatu saat dengan penjelasan essense, being, accidental, substance, dll.
Operasi kasih di dalam manusia, dalam konteks suami istri adalah menghasilkan keturunan. Oleh karena itulah hubungan suami istri menjadi sesuatu yang sakral, karena mereka berpartisipasi dalam Allah dalam proses penciptaan manusia yang baru. Namun, kita tidak dapat menyamakannya dengan manusia, karena di dalam Allah tidak ada materi namun hanya spiritual. Oleh karena itu, buah dari operasi akal dan budi juga bersifat spiritual dan kekal – karena Tuhan adalah kekal. Sebagai contoh buah dari operasi akal adalah konsep, yaitu kata (word / Firman). Dan buah dari operasi budi adalah kasih – dalam pengertian the gift of self. Semoga keterangan tambahan ini dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Syalom saudaraku Alexander Pontoh,
Dari beberapa kalimat diatas sebenarnya anda sudah menjawab pertanyaan anda sendiri :
“Jadi Tuhan tidak mungkin Tuhan yang sendirian”
Tanggapan :
Benar, TUHAN tidak sendirian, karena ada keberadaan-NYA, kasih-NYA, dan kemampuan-NYA ( internal dari Allah )
Selain itu TUHAN JUGA sendirian, karena dari kata – kata Alex sendiri yaitu keberadaan-”NYA”, kasih-”NYA” ( perhatikan kata “NYA”. kata “NYA” adalah untuk kata ganti orang yang berjumlah satu. Kalau banyak seharusnya kata – katanya seperti ini, “keberadaan MEREKA, kasih MEREKA & kemampuan MEREKA” )
Khayalan saja :
ANDAIKAN Tuhan itu lebih dari satu, coba baca mazmur 136 : 1 – 3. Dari ayat ini anda akan dapat menemukan posisi YESUS di antara Allah – allah. ( walaupun masih BANYAK ayat lain yang mengatakan sama dengan Mazmur 136 : 1 – 3 mulai dari perjanjian lama sampai dengan perjanjian baru ). Mazmur berkata bahwa YESUS adalah Allah di atas SEGALA Allah ( TUHAN atas SEGALA YHWH ) ~ ( definisi SEGALA = SEMUA = SELURUH = LENGKAP 100% ) . jadi bukan lagi RAJA atas segala ALLAH, tapi memang ALLAH SEGALA RAJA ALLAH. jadi bayangkan saja kalau ada banyak TUHAN / ALLAH / PENCIPTA sampai TAK TERHITUNG JUMLAHnya ( BERTRILLIUN – BERTRILLIUN-TAK TERBATAS ALLAH ), posisi YESUS kita benar – benar No 1 & ONLY.
KESIMPULAN :
kita harus berhati – hati dalam memahami misteri TRINITAS, karena umat muslimpun juga masih belum bisa menerima konsep ini.
TUHAN YESUS MEMBERKATI & BUNDA MARIA selalu menuntun anda pada putraNYA
“Pembuktian indah dari seorang kepala Rabi Yahudi yang menjadi Katolik”
“Sering – aku tidak tahu kenapa – aku akan menatap salib itu dan memandang cukup lama pada “seseorang” yang tergantung di salib. Sejujurnya, permenungan ini selalu diikuti gejolak di dalam jiwaku.
Mengapa orang ini disalibkan? Aku bertanya kepada diriku sendiri. Apakah dia orang jahat? …. Mengapa banyak orang mengikuti dia, kalau dia jahat dan mengapa temanku dan ibunya yang juga mengikuti dia adalah orang-orang yang baik? Bagaimana bahwa Stanislaus dan ibunya begitu baik dan mereka menyembah dia yang disalibkan ini? Dia tidak mengeluh, dia tidak melawan. Di wajah-nya tidak ada ekspresi kebencian ataupun kemarahan….Tidak. dia, Yesus, orang itu – sekarang menjadi “Dia” untukku dengan huruf besar “D.” Dia tidak jahat. Dia tidak mungkin jahat…. Satu hal yang kutahu dengan pasti “Dia sungguh baik“.
COMMENT :
Judul tulisan “Pembuktian Indah Rabi Yahudi yang menjadi Katolik” tidka bisa dijadikan sebagai BUKTI YAANG INDAH karena tulisan itu bukan dikategorikan sebagai PEMBUKTIAN tetapi sebagai KESAKSIAN PRIBADI. Dimana kesaksian pribadi ini merupakan PENGALAMAN PERSONAL yang dialami, direnungi dan dihayati oleh individu ybs. Bagi Rabi tsb, mungkin pengalaman itu meyakinkan sesuatu akan Orang yang tergantung di salib itu. Tetapi bagi orang lain yang memandang Orang yang teralib itu….mungkin tidak akan mengalami pengalam yang sama seperti yang dialami oleh Rabi tersebut.
Tulisan Rabi tersebut mirip dengan tulisan yang orang Muslim yang bersaksi bahwa Neil Amstrong (salah satu astronot USA yang mendarat di bulan) mendengar suara Ad’zan di bulan saat dikumandangkan dari bumi. Ini juga merukan kesaksian pribadi. Tentu saja bagi ornag Muslim, sangat gampang untuk percaya kesaksian-2 seperti itu. Tetapi bagaimana dng orang-2 Non-Muslim? Tentu tidak segampang itu mereka percaya, termasuk saya sendiri.
Kenapa saya tidak percaya kesaksian2 seperti diatas? Karena suatu kesaksian yang tidak dikuatkan oleh PIKAH KE-3 yang CREDIBLE…maka kesaksian itu lemah. Sebagai contoh kesaksian yang dikuatkan pihak ke-3 yaitu:
A. Kelahiran Yesus sudah diramalkan dan ditulis dalam Kitab para Nabi berabad-abda jauh sebelum Yesua lahir. Mereka dengan sangat detail menjelaskan tentang profil dari bayi tersebut seperti :
– Akan disebut putra Daud karena merupakan keturuna Daud secara daging
– Berasal dari keturunan Yehuda
– Bayi itu akan lahir di Betlehem
– Akan disebut sebagia Bintang Timur (kalo gak salah) karena bintang yang terbit di bagian timur itu, tepat berada di atas gubuk tempat kelahiran Yesus
– Kesaksian Kitab Suci dikuatkan oleh dialog antara 3 orang Majus dng Herodes dimana 3 orang Majus tersebut berdasarkan iformasi dari Kitab Suci, mereka bergegas ke Betlehem untuk menyembah Yesus
– dan masih banyak lagi tulisan-2 Para Nabi yang MERAMALKAN tentang KELAHIRAN, KEHIDUPAN dan KEMATIAN Yesus. Dan semua terjadi SEPERTI YANG DITULUIS dalam Kitab Suci.
B. Nubuat atau Ramalah Para Nabi terdahulu yang tertulis dalam Kitab Suci, itu semua TERLAKSANA, TERJADI, tanpa kurang satu pun. Adalah suatu KEBOHONGAN BESAR jika suatu ramalan itu TIDAK TERBUKTI. Tetapi lain halnya dng Yesus. TIDAK ADA SATU RAMALANPUN tentang YESUS YG TIDAK TERBUKTI dan TERJADI
C. Ada BANYAK ORANG yang bertindak sebagai SAKSI yang menyaksikan terpenuhinya nubuat para nabi dalam diri Yesus. Jadi tidak hanya Neil Amstrong seorang yang ngomong “Dengar suara Ad’zan dari bumi” Jika benar demikian, bukan hanya Neil Amstorong seorang yang mengatakan demikian, tetapi banyak orang astronot lain lagi yang akan menyatkan hal yang sama saat mereka pergi ke bulan dimana mereka dapat mendengat suara Adzan dari bumi. Sangat besar kemungkinan semua ini bualan Neil Amstrong semata…..sangat memungkinkan orang berpikiran demikian bukan??? Apalagi dikemudian hari kita mendengar ternyata Neil Amstrong masuk Islam….jelas-2 ini merupakan bualan bukan?!!! Toh Neil Amstrong tidak masuk Islam…..sudah pasti orang-2 Non-Muslim cenderung akan berpikir bahwa ini DONGENG yang diciptakan oleh orang-2 Muslim untuk menciptakan suatu FAKTA SUPRANATURAL supaya eksistensi agama Islam lebih diakui di dunia….bisa saja orang-2 berpikir demikian bukan????
KESIMPULAN:
Saran saya….janganlah orang Katolik menggunakan tulisan Rabi tersebut sebagi PEMBUKTIAN yg INDAH….karena tulisan itu sangat tidak memenuhi syarat2 sebagai suatu PEMBUKTIAN apalagi disebut sebagai PEMBUKTIAN YANG INDAH……
Shalom Michael Angelo,
Terima kasih atas tanggapannya. Kalau anda membaca artikel yang saya tuliskan, maka ada beberapa pembuktian yang saya coba paparkan (pembuktian dari Alkitab, motives of credibility, dll) dan tidak hanya kesaksian dari kepala Rabi Yahudi. Kesaksian ini penting, karena semua kebenaran juga harus terlihat dalam kehidupan nyata. Kesaksian rahib Yahudi ini disebut “argument of the heart“. Kesaksian ini dapat diganti dengan kesaksian dari orang-orang kudus, dan juga kesaksian kehidupan kita yang berubah setelah kita mengenal Kristus. Intinya adalah kebenaran doktrin dapat diperkuat dengan kesaksian hidup. Namun, kesaksian hidup saja tanpa kebenaran doktrin tidaklah cukup. Oleh karena itu, kita harus melihat argumentasi secara keseluruhan. Semoga keterangan tambahan ini dapat diterima dengan baik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Shaloom Pak Stef…..
Dapat diterima dengan baik Pak! Dan semakin jelas…
Trimakasih…..
Terima kasih atas semua argumennya dan semua penjelasanya, kiranya smua penjelasan ini akan memudahkan setiap orang yang ingin mengerti tentang Trinitas atau tritunggal(protestan)…saya sangat tertarik, walaupun saya tdk mengerti filsafat dan bukan katholik tapi kita adalah …anak-anak Allah juga, yang penting bagi saudara yg mengaku Jesus adalah Tuhan : ” Apapun yang dikatakan dalam Injil/Bible tentang Pernyataan Tuhan Yesus tetntang diriNya adalah OTORITAS TUHAN SENDIRI, kita yg percaya wajib mengimani dalam hati dan hidup kita, karena kita hanya manusia-ciptanNya bukan Tuhan, jadi pikiran kita tidak bisa menjangkau Keberadaan Fisik Allah yg adalah Tuhan Maha Tinggi dan Maha Kuasa, bagaimana kita bisa pikiran kita menjangkau Tuhan-sebatas pernyatanNya dalam Injil, ” kalau dapat berarti kita tuhan juga???” ini penting dalam batasan iman yg Tuhan inginkan kita imani dan pelajari tentangNya, sekarang yang penting mari hidup melakukan kehendakNya, banyak yg Tuhan mau kita kerjakan ” jadikan smua bangsa muridku” kalau kita intim denganNya-Yesus Kristus, maka kita dapat merasakan hadirNya dan perbuatanNya yg ajaib dlm hidup kita setiap hari….Amin, JBU all.
[dari katolisitas: silakan melihat hubungan antara iman dan akal budi di sini – silakan klik]
TUHANKU HERMAPRODIT
KEMBALILAH KEPADA YAHWEH
Aku seorang nasrani yang taat, namun belakangan aku ragu akan siapa TUHAN’ku.
Sering aku di berikan pemahaman yang menurutku sebagai nasrani adalah tidak beriman, dan patut aku mencari kebenaran, dimana kau YESUS.
TRINITAS; Tuhan adalah SATU, namun terdiri dari TIGA pribadi: 1) Allah Bapa (Pribadi pertama), 2) Allah Putera (Pribadi kedua), dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga).
Sekarang ini aku menjadi semakin ragu, bagaimana ada satu tapi ada tiga. Dimana-mana orang paling tidak bisa berhitungpun tau kalau 1+1+1=3 bukan 1+1+1=1
Dia BAPAK (seorang laki-laki), dia sekaligus PUTERA (seorang laki-laki) dan dia sekaligus ROH. Dia tuhan yang menyetubuhi BUNDA (seorang wanita) yang mana diakui juga dia adalah TUHAN.
Seorang laki-laki pasti jika menyetubuhi wanita akan melahirkan seorang anak, tapi bagai mana caranya dia menyetubuhi seorang wanita, jika wanita itu adalah dia sendiri yang satu pribadi, apakah dia TUHAN HERMAPRODIT (mahluk yang alat reproduksinya ada 2; dan juga melahirkan dari dirinya sendiri).
Aku heran, jika dia TUHAN adalah PRIA dan dia TUHAN adalah WANITA yang melahirkan TUHAN kembali sebagai anak PRIA, lalu apa bedanya dengan kita ?, apakah aku juga TUHAN, karena aku seorang PRIA ? aku bukan dia, karena aku tidak mau menyetubuhi diriku sendiri.
Apakah TUHANku sehina itu, kenapa aku harus menyembah sesuatu yang sama dengan diriku, aku seorang PRIA dan dia PRIA. TUHAN yang sama dengan ciptaannya, apakah dia pantas disebut tuhan.
Menurutku tuhan itu tidak diketahui bentuknya, dia haruslah tunggal (YAHWEH) dia haruslah sesuatu yang bisa aku mengerti, karena jika tidak untuk apa aku takut akan dia, toh aku tidak tahu siapa dia, apa untungnya aku menyembah sesuatu yang aku tidak ketahui dan tidak aku kenal keagungannya. Semuapun tahu “Jika tak kenal maka tak sayang”
IBRAHIM diakui adalah seorang nasrani, dia adalah pembawa nasrani pertama, lalu kenapa kita jadi penyembah tuhan yang sama dengan orang-orang BADUI ?, sedangkan IBRAHIM hanya menyembah YAHWEH.
Sudah seharusnya aku memiliki identitas pribadi yang hak sebagai penyembah YAHWEH, sodaraku mari kembalilah kita kejalan yang sudah seharusnya IBRAHIM bawa.
Apakah TUHANku bisa disiksa oleh mahluknya sendiri, dia dicambuk dan disalib sampai mati. Apakah TUHANku bisa mati ?, YAHWEH tidak bisa mati, YAHWEH tidak bisa melahirkan karena dia tunggal. Dan dia tidak menyetubuhinya dirinya sendiri (sakitlah mereka yang menyetubuhi dirinya sendiri)
Jika TUHANku memang dicintai, kenapa dagingnya selalu kita makan dan darahnya selalu kita minum ? apakah kita sebiadab BADUI, memakan daging dan meminum darah seseorang dan bahkan TUHAN yang kita cintai. SADARLAH SODARAKU, TUHAN apa yang bisa dimakan daginya dan diminum darahnya. Apa bedanya kita dengan mereka yang telah menyalib TUHAN dimasa lalu, kita sama biadabnya dengan mereka bahkan lebih parah; sampai-sampai memakan daging dan darah tuhan kita sendiri.
YAHWEH tidak bisa kita makan, YAHWEH tidak bisa kita minum, YAHWEH tidak bisa mati, dia TUHAN yang satu, kita memiliki TUHAN (YAHWEH) yang agung.
Jangan kita pernah mau untuk memiliki tuhan yang sama dengan mereka BADUI.
Sudah jelas hanya dia YAHWEH yang agung.
Turunkan SALIB (lambang bahwa kitapun mengakui bahwa TUHAN bisa disiksa dan kita tetap menggantungnya sampai sekarang, seharusnya salib ditiadakan, karena aku tidak mau memiliki TUHAN yang bisa disiksa bahkan didepan mataku sendiri, dan aku tidak bisa menolongnya), YESUS dan MARIA, mereka bukan TUHAN, mereka hanya mahluk yang sama dengan kita. Mereka hanya menambah ajaran IBRAHIM, bukan membawa agama yang baru. IBRAHIM sudah nasrani, maka dialah yang harus kita ikuti, dan hanya TUHAN yang IBRAHIM sembahlah yang pantas kita SEMBAH (YAHWEH).
PERJANJIAN LAMA adalah awal NASRANI, sedangkan PERJANJIAN BARU hanyalah penambah kesempurnaan dari PERJANJIAN LAMA. Jangan kita bikin yang baru lagi kalau sudah ada yang lama dan yang baru.
Kembalikan soradara-sodaraku yang sesat oh YAHWEH.
Shalom Gabriel Haque,
Terima kasih atas tulisannya tentang Trinitas. Untuk menanggapi tentang Trinitas, yaitu Tuhan yang Satu dalam tiga Pribadi, maka anda harus mengerti apa sebenarnya yang diajarkan oleh Gereja Katolik, sehingga anda tidak memberikan tanggapan atau pernyataan tentang sesuatu yang tidak dipecayai oleh umat Katolik, seperti Bunda Maria adalah Tuhan. Berikut ini adalah jawaban singkat yang dapat saya berikan:
1) Silakan anda membaca artikel Trinitas di sini (silakan klik) dan juga artikel tentang Kristologi:
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
2) Anda membuat perumpamaan 1+1+1=3 untuk membuktikan bahwa Trinitas adalah tidak benar. Namun, satu hal yang perlu dipikirkan adalah: 1 pisang + 1 jeruk + 1 apel tidak sama dengan 3 apel, karena 1 dan 3 dalam hal ini berbeda bukan hanya dalam jumlah, namun juga berbeda dalam tipe. Agama Katolik mengimani Trinitas sebagai satu hakekat dalam tiga pribadi. Jadi, dalam hal ini, hakekat tidaklah sama dengan pribadi – yang berarti anda tidak dapat menggunakan logika penjumlahan tersebut. Oleh karena itu, kita harus mengerti tentang definisi hakekat dan pribadi, yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
Mari kita lihat pada diri kita sendiri. ‘Substansi’ (kadang diterjemahkan sebagai hakekat/ kodrat) dari diri kita adalah ‘manusia’. Kodrat sebagai manusia ini adalah sama untuk semua orang. Tetapi jika kita menyebut ‘pribadi’ maka kita tidak dapat menyamakan orang yang satu dengan yang lain, karena setiap pribadi itu adalah unik. Dalam bahasa sehari-hari, pribadi kita masing-masing diwakili oleh kata ‘aku’ (atau ‘I’ dalam bahasa Inggris), di mana ‘aku’ yang satu berbeda dengan ‘aku’ yang lain. Sedangkan, substansi/ hakekat kita diwakili dengan kata ‘manusia’ (atau ‘human’). Analogi yang paling mirip (walaupun tentu tak sepenuhnya menjelaskan misteri Allah ini) adalah kesatuan antara jiwa dan tubuh dalam diri kita. Tanpa jiwa, kita bukan manusia, tanpa tubuh, kita juga bukan manusia. Kesatuan antara jiwa dan tubuh kita membentuk hakekat kita sebagai manusia, dan dengan sifat-sifat tertentu membentuk kita sebagai pribadi.
Dengan prinsip yang sama, maka di dalam Trinitas, substansi/hakekat yang ada adalah satu, yaitu Tuhan, sedangkan di dalam kesatuan tersebut terdapat tiga Pribadi: ada tiga ‘Aku’, yaitu Bapa. Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi manusia tidak dapat menyamai makna Trinitas, karena di dalam tiga orang manusia, terdapat tiga “kejadian”/ ‘instances‘ kodrat manusia; sedangkan di dalam tiga Pribadi ilahi, terdapat hanya satu kodrat Allah, yang identik dengan ketiga Pribadi tersebut. Dengan demikian, ketiga Pribadi Allah mempunyai kesamaan hakekat Allah yang sempurna, sehingga ketiganya membentuk kesatuan yang sempurna. Yang membedakan Pribadi yang satu dengan yang lainnya hanyalah terletak dalam hal hubungan timbal balik antara ketiganya.[14]
Anda mengatakan “Dia BAPAK (seorang laki-laki), dia sekaligus PUTERA (seorang laki-laki) dan dia sekaligus ROH. Dia tuhan yang menyetubuhi BUNDA (seorang wanita) yang mana diakui juga dia adalah TUHAN.” Seseorang dapat saja menjadi seorang bapak, seorang laki-laki, seorang suami, seorang pegawai bank, namun semua atribut ini ada dalam diri Pak Sutrisno. Kemudian anda telah salah mengasumsikan bahwa 1) Tuhan menyetubuhi Bunda Maria, 2) Bunda Maria adalah Tuhan. Asumsi pertama tidaklah diajarkan oleh Gereja Katolik dan saya percaya tidak diajarkan juga dalam Kitab Suci anda, karena Al-Quran sendiri mengakui bahwa Bunda Maria adalah perawan. Gereja Katolik juga tidak percaya bahwa Bunda Maria adalah Tuhan. Saya tidak tahu dari mana anda mendapat kesimpulan ini. Oleh karena itu, saya tidak akan memberikan tanggapan sehubungan dengan hal ini, karena memang Gereja Katolik tidak percaya bahwa Bunda Maria adalah Tuhan.
3) Anda mengatakan “Apakah TUHANku sehina itu, kenapa aku harus menyembah sesuatu yang sama dengan diriku, aku seorang PRIA dan dia PRIA. TUHAN yang sama dengan ciptaannya, apakah dia pantas disebut tuhan.” Untuk itu, silakan membaca tentang artikel-artikel Kristologi di atas. Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Jadi, dia sama seperti kita dalam kemanusiaan (kecuali dalam hal dosa), namun juga Dia mempunyai kodrat Allah, yang kita semua tidak punya. Dengan Tuhan mengambil kodrat manusia, maka kodrat manusia diangkat oleh Tuhan, sehingga manusia dapat menjadi anak-anak Allah di dalam Kristus.
4) Anda mengatakan “Menurutku tuhan itu tidak diketahui bentuknya, dia haruslah tunggal (YAHWEH) dia haruslah sesuatu yang bisa aku mengerti, karena jika tidak untuk apa aku takut akan dia, toh aku tidak tahu siapa dia, apa untungnya aku menyembah sesuatu yang aku tidak ketahui dan tidak aku kenal keagungannya. Semuapun tahu “Jika tak kenal maka tak sayang”“
Tentang Tuhan yang satu, kita semua percaya akan hal ini, seperti yang saya tuliskan di sini – silakan klik. Bukankah dengan Tuhan menjadi manusia, maka kita justru akan lebih dapat mengenal Dia, sehingga memungkinkan kita untuk lebih dapat mengasihi Dia? Dengan pengertian anda, di mana Tuhan adalah sesuatu yang besar, suatu zat, maka anda juga mempunyai dilema, Tuhan seperti apakah Dia? Apakah dia sebuah pribadi atau bukan? Justru karena Tuhan menjadi manusia dalam diri Yesus, maka Tuhan telah menyatakan kasih-Nya kepada umat manusia secara nyata. Hal ini dinyatakan secara jelas, karena Dia rela mati untuk menebus dosa umat manusia. Justru dengan Inkarnasi, maka manusia semakin mengerti jalan dan perintah yang dikehendaki oleh Tuhan; mengerti bagaimana untuk dapat mengasihi Tuhan dan sesama; bertumbuh dalam iman, pengharapan, dan kasih; yang semuanya terangkum dalam diri Yesus. Dengan melihat dan mengikuti Yesus, maka manusia dapat memperoleh keselamatan. Menggunakan kata-kata anda sendiri, maka dengan Inkarnasi sebenarnya manusia dapat semakin mengenal Tuhan, yang akhirnya dapat semakin mengasihi Tuhan.
5) Tentang Ibrahim/Abraham. Umat Kristen menghormati Ibrahim sebagai Bapa umat beriman. Namun, Yesus sendiri mengatakan “sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yoh 8:58). Jadi, Yesus ada sebelum Abraham. Dan ini hanya mungkin kalau Yesus adalah Tuhan, karena Tuhan ada sebelum segala abad. Di dalam Perjanjian Lama, memang Tuhan belum menyatakan secara penuh akan rencana keselamatan-Nya. Namun, akhirnya rencana keselamatan-Nya dipenuhi dalam diri Yesus. Dan kalau kita melihat maka begitu banyak nubuat tentang kedatangan anak manusia, seperti kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, kematian-Nya, yang dapat dibaca di sini – silakan klik. Kalau Dia bukan Tuhan, mengapa para nabi dalam kurun waktu 2000 tahun, dengan cara yang berbeda-beda menubuatkan kedatangan Mesias, yang ciri-cirinya adalah persis seperti yang ada dan terjadi dalam diri Yesus?
6) Anda mengatakan “Apakah TUHANku bisa disiksa oleh mahluknya sendiri, dia dicambuk dan disalib sampai mati. Apakah TUHANku bisa mati” Untuk menjawab pernyataan ini, maka silakan membaca artikel ini – silakan klik. Secara prinsip, sebelum kita berdiskusi tentang hal ini, maka kita harus menerima bahwa Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia atau satu pribadi (person) dalam dua kodrat (nature). Yang sering membuat orang bingung adalah karena Yesus adalah satu Pribadi yang mempunyai dua kodrat (Allah dan manusia) dan kedua kodrat ini adalah tak terpisahkan dalam persatuan hypostatic (tak terpisahkan). Pada saat seseorang lahir, meninggal, maka yang dibicarakan adalah sebuah pribadi. Kalau mau spesifik, kita tidak dapat mengatakan bahwa yang meninggal adalah seorang laki-laki, karena laki-laki tersebut dapat juga seorang ayah, atau seorang suami, dll. Namun, kita dapat mengatakan bahwa yang meninggal adalah Pak Petrus, yang mempunyai atribut: laki-laki, seorang suami, seorang ayah dari 6 anak, dll. Oleh karena itu, pada waktu Yesus meninggal, yang meninggal bukanlah kodrat-Nya sebagai manusia dan Tuhan, namun pribadi Yesus sendiri.
Di sisi yang lain, siksaan yang dialami oleh Tuhan adalah bukti kasih dari Allah kepada umat-Nya. Kita jangan juga melupakan bahwa kita dapat “menyiksa” (dalam tanda kutip) Tuhan dengan perbuatan dosa kita. Dengan menyadari bahwa setiap kali kita berbuat dosa, maka kita juga menyiksa Yesus, maka kesadaran ini dapat memacu kita untuk menghindari dosa, karena kita ingin mengasihi Tuhan kita.
Pertanyaan anda “Dan dia tidak menyetubuhinya dirinya sendiri (sakitlah mereka yang menyetubuhi dirinya sendiri)” tidak perlu saya tanggapi, karena hal ini tidak diajarkan oleh iman Katolik. Mungkin ada baiknya sebelum memberikan tuduhan, anda dapat bertanya dahulu atau minimal memeriksa apakah pernyataan tersebut adalah merupakan pengajaran dari agama Katolik.
7) Anda mengatakan “Jika TUHANku memang dicintai, kenapa dagingnya selalu kita makan dan darahnya selalu kita minum ?” Jawaban singkatnya adalah karena Yesus sendiri yang memerintahkannya, seperti yang terlihat di Mat 26-28; Mrk 14:22-24; Luk 22:15-20, Yoh 6:35, 51. Untuk lengkapnya, silakan membaca artikel tentang Sakramen Ekaristi (1, 2, 3). Alasan yang lain adalah karena Tuhan begitu mengasihi manusia, sehingga Dia ingin bersatu dengan umat-Nya, bukan hanya secara spiritual namun juga secara tubuh. Hal ini dicapai dengan cara Yesus hadir secara istimewa (tubuh, jiwa dan ke-Allahan-Nya), sehingga umat-Nya dapat menyantap-Nya dan mendapatkan kehidupan yang kekal.
Jadi, dengan demikian, umat Allah tidak dapat makan daging dan darah Yesus, kalau Yesus sendiri – yang adalah Tuhan – tidak memberikan Diri-Nya sendiri dalam setiap perayaan Ekaristi. Kalau cara ini adalah cara yang dipilih Tuhan untuk memberikan kekuatan iman kepada umat Allah, siapakah kita, maka kita dapat menolaknya?
8) Tentang salib, silakan anda membaca renungan ini – silakan klik. Intinya, salib dengan korpus (tubuh Kristus) adalah untuk mengingatkan umat Allah akan besarnya kasih Allah kepada umat manusia dan mengingatkan akan kejelekan dosa yang menyebabkan Yesus mati di kayu salib. Dengan demikian, makna tanda salib begitu dalam.
9) Anda mengatakan “PERJANJIAN LAMA adalah awal NASRANI, sedangkan PERJANJIAN BARU hanyalah penambah kesempurnaan dari PERJANJIAN LAMA. Jangan kita bikin yang baru lagi kalau sudah ada yang lama dan yang baru” Untuk menjawab hal ini, kita harus melihat hubungan antara Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Salah satu dokumen Gereja Katolik (KGK, 129) mengatakan “Jadi umat Kristen membaca Perjanjian Lama dalam terang Kristus yang telah wafat dan bangkit. Pembacaan tipologis ini menyingkapkan kekayaan Perjanjian Lama yang tidak terbatas. Tetapi tidak boleh dilupakan, bahwa Perjanjian Lama memiliki nilai wahyu tersendiri yang Tuhan kita sendiri telah nyatakan tentangnya (Bdk. Mrk 12:29-31). Selain itu Perjanjian Baru juga perlu dibaca dalam cahaya Perjanjian Lama. Katekese perdana Kristen selalu menggunakan Perjanjian Lama (Bdk. 1 Kor 5:6- 8; 10:1-11.) Sesuai dengan sebuah semboyan lama Perjanjian Baru terselubung dalam Perjanjian Lama, sedangkan Perjanjian Lama tersingkap dalam Perjanjian Baru: “Novum in Vetere latet et in Novo Vetus patet” (Agustinus, Hept. 2,73, Bdk. Dei Verbum 16).”
Dan kalau anda telah membaca Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka anda akan melihat benang merahnya. Justru yang baru dalam Perjanjian Baru adalah Allah yang menjadi manusia, yaitu dalam diri Kristus. Perjanjian Lama memberikan nubuat tentang Kristus, dan Perjanjian Baru menceritakan tentang kelahiran, kehidupan, sengsara, kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke Sorga, serta bagaimana Roh Kristus senantiasa menyertai umat Allah sampai pada kesudahannya.
Akhirnya, mungkin lebih baik kalau diskusi berfokus pada satu hal saja, sehingga diskusi dapat dilakukan secara lebih mendalam. Semoga dapat dimengerti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Dear Saudaraku Gabriel Haque’,
Saya rasa saudara harus lebih memberikan waktu utk membaca semua artikel yg berkaitan dgn Kristologi di forum ini.
Anda mengatakan bahwa anda tidak menerima sosok Tuhan yg bisa tersiksa.
Sblmnya, saya yakin dgn mengenal sosok Bapa Abraham, anda telah mengetahui awal dari PL.
Mengapa Tuhan pd pribadi keduaNya harus mati tersiksa ?
Lgsg saja, bagi saya Tuhan ingin mengembalikan jalur/kondisi yg telah terjadi ke rencana/tujuan penciptaan manusia semula. Sehingga Dia ingin memberikan contoh kepada kita dgn cara mjd manusia agar kita pun mau berkorban sampai mati demi Allah (sesuai keinginanNya semula yaitu semua tunduk padaNya), walaupun telah dianiaya dan itu semua dilakukan dgn Kasih (bukan dgn perang/pedang/dendam).
[Dari Katolisitas: Ya, alasan utama mengapa Allah mengutus Putera-Nya ke dunia adalah karena kasih-Nya kepada semua umat manusia yang diciptakan-Nya agar dapat diselamatkan dan memperoleh kehidupan kekal (lih. Yoh 3:16)]
Sehingga dgn mengamalkan kasih kpd Tuhan & sesama seumur hidup, kita akan mendapatkan “Tiket” ke kerajaanNya. IMHO
Bisa dibilang, Tuhan menjelma menjadi manusia untuk mengubah kondisi yg tidak berjalan sesuai rencana awalNya menciptakan manusia. Tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah agar supaya kita dapat hidup bersama dgn Dia untuk memuja Dia, namun karena begitu baiknya Tuhan sehingga Dia memberikan kehendak bebas kpd Adam & Hawa yg akhirnya mengubah rencana awalNya. DatangNya Dia ke dunia adalah agar setiap manusia yg terpilih (yg hidup seperti perintah/permintaanNya) bisa dapat berkumpul kembali dgn Dia di kehidupan kekal selanjutnya. (hanya sedikit yg akan terpilih – itu karena kehendak bebas yg disalahgunakan sblmnya) Sehingga bisa dikatakan Dia lebih memilih meneruskan karya penciptaanNya, menunjukkan LAGI apa keinginanNya dgn cara mjd manusia (kalau Tuhan yg berbicara lgsg dari langit, apalah gunanya ama juga boong/ pasti semua orang akan lgsg menyembah Dia), daripada Dia menghentikannya pd saat itu. PermintaanNya mjd bukan lagi menyembah saja, tapi sebagai kudus Dia menegaskan LAGI bahwa semua hal/tindakan yg terjadi di dunia ciptaanNya haruslah dilakukan dgn KASIH.
Jadi kembali…lah [dari Katolisitas: kami edit] Saudaraku, stlh itu kita tetap SETIA berjaga2 bersama (artinya: terus BERUSAHA utk hidup kudus) s.d pertemuan kita berikut di kerajaanNya ^_^
May God bless us sampai pd waktu kedatanganNya – Pro Ecclesia et Patria !!!,
Antonius Wowor
aku menghormati Isa SA sebagai nabi Allah yang di utus di bumi sama seperti nabi Muhammad SAW.
setiap orang berhak tuk berargumen tasi, tentang Isa, apakah dia Tuhan, Anak Tuhan atau siapa saja, yang menurut orang nasrani itu satu…
tapi apakah terpkir oleh saudara2 ku yang nasrani bahwa 2, 3, 4, atau 5 bukan 1,.
jika engakau yakin 2 itu 2, 3 itu 3, atau 4 itu 4,
tapi kenapa km percaya kalau 1 itu 3.
saya juga yakin dan percaya kalau Isa di lahirkan tampa perantara hubunagn suami istri.
saya juga yakin kalau isa waktu masih bayi sudah bisa berbicara,
saya juga percaya kalau isa bisa menghidupkan orang mati, menyembuh kan orang buta,.
bagi km orang nasri pasti juga percaya tentang iblis, adam, bumi yang di ciptakan, matahari, planet2, proses terjadinya siang dan malam, penciptaan manusia, penciptaanx malaikat2.
tu semau terjadi atas kehendak Allah, Tuhan semesta alam. Jadi apa sulitnya bagi Allah tuk memberikan muhzizat itu semua kepada Isa, karna Isa menjadi orang2 terpilih untuk menyebarkan Agama Allah. Karna Isa memang Nabi Allah.
di kitab perjajian terdahulu juga ada 2 kalimat sahat, Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Nabi Allah.
tetapi kenapa kalian ingakari.
Allah itu sangat baik, walau pun kalain tidak menyembahnya, kalian masi di beri kesehatan, umur panjang, harta yang melimpah, apakah kalian tidak malu??? mengangkap Tuhan sebagai Isa atau Isa sebagai Tuhan.
sudah banayak hal2 yang di tunjukan kepada ita agar kita percaya bahwa Allah itu tuhan semesta alam, seperti nil amstrong yang pergi kebulan dan disana beliau mendengarkan suara azan, dan menceritakan pada halayak ramai, tepat saja oleh ego manusia nil amstrong dianggap sebagai pembohog/pendusta.
yang lebih simple saja, Islam menganjurkan/mewajibkan wanita untuk menutup auratnya menggunakan jilbab atau busana muslim.
jika anda umat non muslim memikirkan dengan hati nurani hal mana yang dapat menimbulkan nafsu, orang yang menggnakan jilbab atau menggunakan pakaian minim???
mengapa kalian malah bilang kalau hal itu munafik, kita tidak munafik itu hal yang diwajibkan oleh Tuhan kita yaitu Allah. karana Dia yang menciptakan kita dan Dia juga tau apa yang pantas bag mahluk ciptaanNya.
seperti mesin2 yang di ciptakan manusia, orang yang menciptakan mesin itu tau apa yang engga dan yang pantas bagi mesin ciptaannya tu.
jadi kenapa kalian selalu mengingkari itu semua???
tuk berbagi pengalaman dengan semua agar kalian bisa berpikir dengan jernh lagi ada salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang membuat aku makin yakin dengan agama ku ini:
yaini:
“Jika ada lalat masuk dalam minuman mu, jangan engkau buang minuman itu, celupkan saja kedalam minman mu lalu buang lalat itu dan minumlah minuman mu itu, karna disayap kiri lalat terdapat virus yang berbahya namun di sayap kanannya menggandung penawar dari virus itu”
dan telah dibuktikan kebenarannya oleh ilmuan asal amerika…
nah kalau kau termasuk dalam orang yang berfikir pasti tau maksut ku,
mana mungkin Muhammad yang buta huruf dan bukan lmuan itu tau tentang itu semua kalau bukan Allah pencipta Alam yang memberikan hidayah pada Nya Tuhan pencipta alam semesta.
belum ada kata terlambat untuk saudara-saudaraku yang non muslim untuk mempelajari Islam dan Al-Quran.
selama nafas ini masih dikandung badan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang d ridhoi Allah.
Amin
Shalom Dani,
Terima kasih atas komentarnya. Saya menghormati pendapat anda yang mengatakan bahwa Yesus Kristus hanyalah nabi, karena itulah yang diajarkan oleh agama Islam, seperti yang disebutkan di dalam Kitab Suci agama anda. Di satu sisi, kami telah menuliskan beberapa artikel Kristologi untuk membuktikan bahwa Yesus Kristus bukan hanya sekedar nabi, namun sungguh Allah dan sungguh manusia. Kalau anda belum membaca artikel tersebut, saya mengundang anda untuk membacanya:
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
1) Dani menuliskan "tapi apakah terpkir oleh saudara2 ku yang nasrani bahwa 2, 3, 4, atau 5 bukan 1,. jika engakau yakin 2 itu 2, 3 itu 3, atau 4 itu 4, tapi kenapa km percaya kalau 1 itu 3."
a) Tentu saja saya mengerti dasar dari argumentasi ini, dimana kita mencoba merasionalisasikan segala konsep Tuhan menurut pemikiran manusia. Kalau ditanya mengapa orang Kristen percaya akan Trinitas, satu Tuhan dalam tiga pribadi, maka jawaban paling utama adalah karena Tuhan sendiri yang mewahyukannya kepada manusia, yang dapat dilihat secara jelas dalam Alkitab. Kebenaran Ilahi ini melebihi segala pemikiran manusia, namun tidak bertentangan dengan pemikiran manusia., karena baik wahyu ilahi maupun akal budi manusia bersumber pada sumber yang sama, yaitu Tuhan. Kepastian akan kebenaran wahyu Ilahi yang tidak bertentangan dengan pemikiran manusia ini membuat umat Kristen dapat menangkap kebenaran akan kehidupan pribadi Allah, yang bukan hanya maha besar, namun juga maha kasih. Allah yang maha kasih, bukan hanya bersabda dan memberikan perintah-perintah, namun Dia menjadi manusia dalam diri Kristus dan rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia.
b) Setelah kita menerima bahwa Trinitas adalah kehidupan pribadi Tuhan sendiri, maka kita dapat melihat bahwa hal ini adalah dapat diterima oleh akal sehat (fitting). Untuk itu, kami telah menulis artikel tentang Trinitas, yang dapat dibaca di sini (silakan klik). Kalau anda membaca artikel tersebut, maka Trinitas mempunyai dasar yang kuat, baik dari Wahyu Ilahi, pengajaran Bapa Gereja, dan juga dari filosofi. Trinitas bukanlah suatu konsep yang muncul tiba-tiba. Kita melihat bahwa St. Paus Clement dari Roma (menjadi Paus tahun 88-99) mengatakan "Bukankah kita mempunyai satu Tuhan, dan satu Kristus, dan satu Roh Kudus yang melimpahkan rahmat-Nya kepada kita?[2] Dan beberapa bapa Gereja yang lain: St. Polycarpus (69-155), dalam doanya sebelum ia dibunuh sebagai martir, “… Aku memuji Engkau (Allah Bapa), …aku memuliakan Engkau, melalui Imam Agung yang ilahi dan surgawi, Yesus Kristus, Putera-Mu yang terkasih, melalui Dia dan bersama Dia, dan Roh Kudus, kemuliaan bagi-Mu sekarang dan sepanjang segala abad. Amin.”[4] , St. Athenagoras (133-190), “Sebab, … kita mengakui satu Tuhan, dan PuteraNya yang adalah Sabda-Nya, dan Roh Kudus yang bersatu dalam satu kesatuan, -Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.”[5]
c) Kalau anda membaca artikel tentang Trinitas, maka kami telah mencoba menjabarkan perbedaan antara substansi (hakekat) dan pribadi. Nah, pada waktu anda mengatakan 3=3 dan 1 =/= 3, maka anda tidak membedakan antara hakekat dan pribadi. Dan dalam artikel tersebut dituliskan:
Mari kita lihat pada diri kita sendiri. ‘Substansi’ (kadang diterjemahkan sebagai hakekat/ kodrat) dari diri kita adalah ‘manusia’. Kodrat sebagai manusia ini adalah sama untuk semua orang. Tetapi jika kita menyebut ‘pribadi’ maka kita tidak dapat menyamakan orang yang satu dengan yang lain, karena setiap pribadi itu adalah unik. Dalam bahasa sehari-hari, pribadi kita masing-masing diwakili oleh kata ‘aku’ (atau ‘I’ dalam bahasa Inggris), di mana ‘aku’ yang satu berbeda dengan ‘aku’ yang lain. Sedangkan, substansi/ hakekat kita diwakili dengan kata ‘manusia’ (atau ‘human’). Analogi yang paling mirip (walaupun tentu tak sepenuhnya menjelaskan misteri Allah ini) adalah kesatuan antara jiwa dan tubuh dalam diri kita. Tanpa jiwa, kita bukan manusia, tanpa tubuh, kita juga bukan manusia. Kesatuan antara jiwa dan tubuh kita membentuk hakekat kita sebagai manusia, dan dengan sifat-sifat tertentu membentuk kita sebagai pribadi.
Dengan prinsip yang sama, maka di dalam Trinitas, substansi/hakekat yang ada adalah satu, yaitu Tuhan, sedangkan di dalam kesatuan tersebut terdapat tiga Pribadi: ada tiga ‘Aku’, yaitu Bapa. Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi manusia tidak dapat menyamai makna Trinitas, karena di dalam tiga orang manusia, terdapat tiga “kejadian”/ ‘instances‘ kodrat manusia; sedangkan di dalam tiga Pribadi ilahi, terdapat hanya satu kodrat Allah, yang identik dengan ketiga Pribadi tersebut. Dengan demikian, ketiga Pribadi Allah mempunyai kesamaan hakekat Allah yang sempurna, sehingga ketiganya membentuk kesatuan yang sempurna. Yang membedakan Pribadi yang satu dengan yang lainnya hanyalah terletak dalam hal hubungan timbal balik antara ketiganya.[14]
2) Anda mengatakan "saya juga yakin dan percaya kalau Isa di lahirkan tampa perantara hubunagn suami istri. saya juga yakin kalau isa waktu masih bayi sudah bisa berbicara, saya juga percaya kalau isa bisa menghidupkan orang mati, menyembuh kan orang buta,."
a) Yang anda sebutkan adalah mukjijat-mukjijat yang dilakukan oleh Kristus, walaupun ada beberapa yang tidak sesuai dengan Alkitab. Namun, apakah anda percaya bahwa Yesus Kristus mengampuni dosa? Mungkin anda tidak percaya, karena memang anda mendasarkan kepercayaan anda akan Yesus berdasarkan Kitab Suci anda. Namun dalam Alkitab disebutkan bahwa Yesus mengampuni dosa, yang hanya dapat dilakukan oleh Allah sendiri, dan tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Kalau dosa adalah melawan perintah Allah, maka siapakah Yesus kalau Dia mengatakan "Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" –berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" (Lk 5:24) dan "Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." (Lk 7:48).? Kalau dosa adalah melawan perintah Allah, maka kata-kata bahwa Yesus mengampuni dosa hanyalah mungkin kalau Dia sendiri adalah Tuhan. Untuk keterangan lebih lanjut tentang hal ini, silakan membaca beberapa artikel Kristologi.
b) Benar apa yang anda katakan bahwa "tu semau terjadi atas kehendak Allah, Tuhan semesta alam. Jadi apa sulitnya bagi Allah tuk memberikan muhzizat itu semua kepada Isa, karna Isa menjadi orang2 terpilih untuk menyebarkan Agama Allah. Karna Isa memang Nabi Allah." Namun, tidak pernah Allah memberikan kuasa untuk mengampuni dosa kepada nabi-nabi. Mengampuni dosa adalah hak Allah. Oleh karena itu, kalau Yesus mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa, maka kemungkinannya adalah: 1) Dia pembohong, atau 2) Dia sungguh Allah. Kalau Dia bukan Allah, namun mengampuni dosa orang lain, maka Dia telah berbohong dan dapat dikatakan menghujat Allah. Namun, bukankah dari pengajaran yang diberikan Kristus di Alkitab maupun yang disebutkan di dalam Kitab Suci anda, Yesus bukanlah seorang pembohong? Oleh karena itu, kita hanya dapat menerima bahwa Yesus adalah Tuhan.
Kalau Yesus bukan Allah, bagaimana Dia dapat menyatakan Diri-Nya:
Pada Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku adalah….” sebanyak tujuh kali: Yesus menyatakan Dirinya sebagai Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6:35), Terang Dunia (Yoh 8:12), Pintu yang melaluinya orang diselamatkan (Yoh 10:9), Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:10), Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25), Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6), Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).
Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air hidup yang akan menjadi mata air di dalam diri manusia, yang terus memancar sampai ke hidup yang kekal (Yoh 4:14). Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber rahmat; hal ini tidak mungkin jika Yesus bukan Tuhan, sebab manusia biasa tidak mungkin dapat menyatakan diri sebagai sumber rahmat bagi semua orang.
Yesus menyatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6); dan dengan demikian Ia menempatkan diri sebagai Pengantara yang mutlak bagi seseorang untuk sampai kepada Allah Bapa.
Ia menyatakan bahwa “… kamu akan mati dalam dosamu… jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:24) yang datang dari Bapa di surga (lih. Yoh 21-29).
Ketika Yesus diadili di hadapan orang Farisi, dan mereka mempertanyakan apakah Ia adalah Mesias Putera Allah, Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”[8]
Mungkin yang paling jelas adalah pada saat Yesus menyatakan keberadaan DiriNya sebelum Abraham, “…sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yoh 8:58)
3) Dani menuliskan "di kitab perjajian terdahulu juga ada 2 kalimat sahat, Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Nabi Allah." Di Perjanjian Lama dikatakan "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku." (Ul 5:7). Namun tidak pernah dikatakan bahwa Isa adalah Nabi Allah. Rancangan keselamatan Allah dilakukan secara bertahap, seperti yang dapat dibaca di dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, Perjanjian Lama belum menceritakan rancangan keselamatan Allah secara menyeluruh. Dan rancangan keselamatan Allah mencapai puncaknya dengan kedatangan Yesus Kristus – sungguh Allah dan sungguh manusia – ke dunia. Kalau Yesus adalah Allah (seperti yang coba kami tuliskan di beberapa artikel Kristologi di atas), maka umat Kristen tidaklah menyalahi hukum Tuhan dengan menyembah Tuhan, bahkan umat Kristen menjalankan perintah Tuhan secara menyeluruh. Oleh karena itu tuduhan Dani bahwa umat Kristen mengingkari hukum di Perjanjian Lama tidaklah tepat, karena Yesus adalah Tuhan. Tuduhan ini menjadi nyata kalau Yesus bukan Tuhan.
4) Dani mengatakan "Allah itu sangat baik, walau pun kalain tidak menyembahnya, kalian masi di beri kesehatan, umur panjang, harta yang melimpah, apakah kalian tidak malu??? mengangkap Tuhan sebagai Isa atau Isa sebagai Tuhan." Dalam kalimat ini terdapat banyak sekali tuduhan yang kurang berdasar. Semua tuduhan ini akan benar, kalau anda dapat membuktikan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Sebagai umat Kristen, kami justru percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, seperti yang diwahyukan-Nya di dalam Alkitab. Dan justru kebaikan Allah menjadi sungguh nyata dengan Yesus mengorbankan Diri-Nya di kayu salib. Oleh karena itu, umat Kristen justru senantiasa mensyukuri semua rahmat Allah, dan lebih dari semua hal-hal yang bersifat materi, umat Kristen mensyukuri rahmat Allah yang terbesar, yaitu Yesus Kristus. Karena melalui Yesus Kristus, keselamatan terbuka bagi seluruh umat manusia, termasuk anda.
5) Dani mengatakan "sudah banayak hal2 yang di tunjukan kepada ita agar kita percaya bahwa Allah itu tuhan semesta alam, seperti nil amstrong yang pergi kebulan dan disana beliau mendengarkan suara azan, dan menceritakan pada halayak ramai, tepat saja oleh ego manusia nil amstrong dianggap sebagai pembohog/pendusta."
Menurut saya, ada baiknya Dani mencoba menggali kebenaran tentang klaim Neil Amstrong yang mendengar suara azan di bulan. Silakan melihat berita dari the star, koran Malaysia yang bertanya tentang kebenaran berita ini (silakan klik). Di situs tersebut dikatakan: "Armstrong, 75, also denied he had heard the Muslim call to prayer on the moon and had converted to Islam."
6) Dani mengatakan "yang lebih simple saja, Islam menganjurkan/mewajibkan wanita untuk menutup auratnya menggunakan jilbab atau busana muslim. jika anda umat non muslim memikirkan dengan hati nurani hal mana yang dapat menimbulkan nafsu, orang yang menggnakan jilbab atau menggunakan pakaian minim??? mengapa kalian malah bilang kalau hal itu munafik, kita tidak munafik itu hal yang diwajibkan oleh Tuhan kita yaitu Allah. karana Dia yang menciptakan kita dan Dia juga tau apa yang pantas bag mahluk ciptaanNya."
a) Kalau dalam agama anda diharuskan untuk memakai pakaian muslim bagi kaum wanita, maka hal ini adalah sesuatu yang baik. Dan semoga saja akan semakin banyak yang memakainya. Cobalah anda cari di site katolisitas.org, apakah ada yang mengatakan bahwa memakai pakaian muslim adalah sesuatu yang munafik?
b) Argumentasi yang anda berikan di atas, mempunyai asumsi bahwa umat Kristen seolah-olah menganjurkan umatnya untuk berpakaian minim. Sebaliknya, Alkitab mengajarkan "9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, 10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah." (1 Tim 2:9-10).
Oleh karena itu, wanita Kristen justru harus berdandan dengan pantas, sopan dan sederhana.
7) Dani mengatakan "tuk berbagi pengalaman dengan semua agar kalian bisa berpikir dengan jernh lagi ada salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang membuat aku makin yakin dengan agama ku ini: yaini: “Jika ada lalat masuk dalam minuman mu, jangan engkau buang minuman itu, celupkan saja kedalam minman mu lalu buang lalat itu dan minumlah minuman mu itu, karna disayap kiri lalat terdapat virus yang berbahya namun di sayap kanannya menggandung penawar dari virus itu” dan telah dibuktikan kebenarannya oleh ilmuan asal amerika…nah kalau kau termasuk dalam orang yang berfikir pasti tau maksut ku,"
Setahu saya, lalat menyebarkan penyakit terutama dari kakinya dan air ludahnya yang membawa begitu banyak kuman dan bukan dari sayapnya. Silakan lihat site ini (silakan klik). Saya tidak akan berkomentar lebih jauh tentang hal ini. Kalau karena hal ini yang membuat anda semakin yakin dengan agama anda, mungkin ada baiknya anda benar-benar mempelajari hal ini secara lebih mendalam. Terus terang, saya tidak tahu, apakah ada yang benar-benar menjalankan hal ini, dimana seseorang mencelupkan lalat ke dalam minumannya dengan harapan bahwa salah satu sayap dari lalat tersebut dapat memunahkan bakteri-bakteri.
8) Dani mengatakan "belum ada kata terlambat untuk saudara-saudaraku yang non muslim untuk mempelajari Islam dan Al-Quran. selama nafas ini masih dikandung badan. Semoga kita termasuk orang-orang yang d ridhoi Allah."
Terima kasih atas maksud baik dan undangan Dani bagi kami semua untuk mempelajari Islam. Adalah tugas dari kita semua untuk benar-benar mencari kebenaran dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan kita. Dan bagi umat Kristen, kebenaran ini adalah Yesus Kristus sendiri yang mengatakan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). Dan Yesus yang sama yang akan mengadili seluruh umat manusia pada akhir zaman. Oleh karena itu, iman akan Yesuslah yang menyelamatkan.
Saya juga mengundang Dani untuk membaca beberapa artikel tentang Kristologi dan juga Trinitas. Semoga artikel-artikel tersebut dapat membantu anda untuk dapat melihat agama Kristen dari sisi yang lain. Kalau masih ada pertanyaan atau keberatan yang lain, silakan menyampaikannya lagi kepada kami.
Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai kita semua.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Percaya atau Tidak. itu tidak akan merubah kebenaran sesungguh-NYa bahwa Yesus adalah Tuhan yang ditunukkan melalui Perbuatan-NYa.
[dari katolisitas: 2 kalimat telah diedit]
syalomm, soli deo gracia , saya mau bertanya:
1. tentang api pencucian , tidak sedikitpun dibahas dalam alkitab namum mengapa gereja katolik mengajarkannya???
2. saya pernah membaca buku MUKENDI dimana menjelaskan tentang malaikat ROSA MISTIKA sebagai malaikat kegelapan pemegang kunci langit dan memiliki kaitan dalam doa rosario????????????? ini sangat membingungkan saya !! bagaimana kebenarannya menurut anda?????
3. tentang penggunaan patung dimana dalam alkitab sangat melarang adanya patung namun dalam tradisi gereja katolik sangat tidak terpisahkan dari PATUNG ????????????
4. bagaimana dengan injil-injil apokris yang sangat bertengtangan dengan k4 injil yang diakui gereja ????????//
Shalom Boni,
Terima kasih atas beberapa pertanyaan yang diajukan. Memang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Boni sering menjadi pertanyaan dari saudara/i Kristen non-Katolik. Untuk itu, saya akan memberikan beberapa artikel yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, yaitu:
1) Tentang Api Penyucian – silakan klik.
2) Tentang Rosario – silakan klik. Kalau dikatakan bahwa doa rosario berhubungan dengan malaikat rosa – malaikat kegelapan, saya pikir alasannya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Mungkin Mukendi belum mempunyai kesempatan untuk mengadakan kontak dengan umat Katolik yang benar-benar mempunyai iman Katolik yang benar. Kalau memang benar bahwa doa rosario adalah berhubungan dengan malaikat rosa, bagaimana dengan orang-orang kudus sepanjang jaman yang berdoa rosario setiap hari, seperti yang juga dilakukkan oleh Bunda Teresa dari Kalkuta? Apakah menurut Boni, Bunda Teresa yang berdoa kepada malaikat rosa (kalau benar bahwa rosario berhubungan dengan malaikat rosa), dapat menampakkan buah-buah yang berlimpah seperti: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (lih. Gal 5;22-23)? Bagaimana kita dapat begitu yakin akan kebenaran dari kesaksian Mukendi? Apakah kita dapat lebih percaya akan kesaksian Mukendi dibandingkan dengan kesaksian begitu banyak santa-santo yang senantiasa berdoa rosario dan menampakkan buah-buah roh, termasuk bersedia mati demi nama Kristus?
3) Tentang penggunaan patung – silakan klik.
4) Tentang deuterokanonika – silakan klik dan juga ini – silakan klik.
Silakan Boni membaca artikel-artikel tersebut. Kalau masih ada keberatan setelah membacanya, maka silakan menuliskan pesan lagi sehubungan dengan topik tersebut. Semoga setelah membaca artikel-artikel tersebut, Boni dapat melihat bahwa pengajaran yang diberikan oleh Gereja Katolik adalah Alkitabiah.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
sylomm, pak stef
makasih buat penjelasanya, saya ingin bertanya lagi dalam sebuah buku dengan judul perjalan 7 anak kolumbia ke neraka dsitu mereka dengan Yesus bersama-sama melihat neraka dan mereka samapai pada sebuah penjara dan di bukutersebut dikatakan bahwa ada seorang wanita cantik yang bernama “MARIA” ia menangis dan badannya serta mengatakan bahwa “mengapa engkau menyembahku orang-orang dibumi karna yang saharusnya disembah adalah Yesus bukan aku!!!!” dan buku-buku ini beredar dikalangan persekutuan mahasiswa!!!! bagaimana menurut anda????
Shalom Boni Asa,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang Maria. Mari kita berdiskusi tentang iman Katolik bukan berdasarkan pada kesaksian pribadi, yang sungguh sangat sulit dibuktikan kebenarannya. Kita dapat berdiskusi tentang Maria, rosario, atau pokok-pokok iman Katolik yang lain berdasarkan Alkitab maupun Bapa Gereja, namun bukan berdasarkan kesaksian pribadi. Kalau mau saya juga dapat memberikan begitu banyak kesaksian pribadi yang mengalami pengalaman rohani untuk melihat neraka dan Sorga, yang mendukung ajaran tentang Maria, namun hal ini tidak saya lakukan, karena hal ini tidak akan dapat meyakinkan orang-orang lain dari agama yang berbeda.
a) Umat Katolik memang menghormati Bunda Maria, sebagai Ibu umat beriman, karena Yesus sendiri telah memberikan Maria untuk menjadi ibu bagi murid yang dikasihi-Nya, yaitu kita semua (Yoh 19: 25-27). Umat Katolik menghormati Maria, karena pertama-tama Allah-lah yang menghormatinya dan memilih-Nya sebagai Ibu Putera-Nya sendiri. Allah tidak begitu saja hanya ‘meminjam’ rahim Bunda Maria. Bunda Maria telah dipilih oleh Tuhan dari sejak awal mula untuk menjadi Ibu Yesus, dan dikuduskan untuk maksud Allah itu. Jika Tuhan sedemikian spesifik dalam menentukan dan menguduskan tabut perjanjian yang berisi dua loh batu 10 Sabda perintah Allah dan roti manna di PL, maka Allah akan lebih lagi secara khusus menguduskan rahim Bunda Maria yang akan menjadi tabut Perjanjian Baru yang menjadi tempat kediaman Putera-Nya sendiri, yang adalah Sabda yang menjelma menjadi daging (Yoh 1:14) dan Sang Roti Hidup (Yoh 6:35)! Bagi saya, apapun yang dikatakan dalam wahyu pribadi harus kembali kita periksa, apakah itu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Alkitab dan ajaran Gereja Katolik. Hanya dengan cara demikianlah kita mengetahui ke-otentikan nubuat/ penglihatan.
b) Silakan Boni melihat beberapa artikel dan tanya jawab yang berhubungan dengan Bunda Maria:
Bunda Maria, Co- Redemptrix
Maria, Bunda Allah
Bunda Maria, tetap Perawan, mungkinkah?
Maria Dikandung Tanpa Noda: Apa Maksudnya?
Pandangan Vatikan tentang pesan Bunda Maria di Fatima 1917 – Oct 30, 2009
KKR, Luk 15:11-32, Wahyu pribadi – Sep 16, 2009
Tentang Maria diangkat ke Sorga dan Maria adalah Ratu Sorga – Sep 16, 2009
Di manakah sekarang Tabut Perjanjian? – Aug 24, 2009
Sejak kapan Protestan percaya bahwa Bunda Maria adalah orang kudus? – Aug 19, 2009
Tentang Bunda Maria dan St. Yusuf – Jul 30, 2009
Pertanyaan sdr/i Protestan tentang ajaran Katolik mengenai Bunda Maria – Jun 17, 2009
Apa dasar ajaran Gereja Katolik: Bunda Maria diangkat ke surga? – Jun 9, 2009
Apakah ajaran Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda Gereja ada dalam Alkitab? – Jun 5, 2009
Bunda Maria sama saja dengan tokoh Alkitab yang lain? – May 30, 2009
Maria adalah perempuan yang disebutkan di dalam Kitab Kejadian – Dec 27, 2008
Bagaimana mungkin Maria dikandung tanpa noda? – Dec 27, 2008
Penghormatan terhadap Maria, Santa dan Santo – Dec 23, 2008
Oleh karena itu, silakan Boni Asa memberikan beberapa keberatan tentang pengajaran Katolik, dan tim katolisitas.org akan mencoba menjawabnya semampu kami. Dari sisi yang lain, saya juga ingin memberikan penekanan bahwa dalam sejarah Gereja, begitu banyak santa-santo, termasuk juga ibu Teresa dari Kalkuta, yang mempunyai hubungan khusus dengan Bunda Maria, yang berdoa setiap hari bersama dengan Bunda Maria, sehingga pada akhirnya mereka dapat mencapai kekudusan. Bunda Maria tidak akan mengambil keagungan Yesus, karena Bunda Maria senantiasa akan membawa segala kemuliaan dan hormat bagi Puteranya, dan akan membawa orang-orang yang berdoa bersamanya untuk dapat mengasihi Puteranya. Kalau Yesus saja menghormati ibu-Nya, mengapa kita, yang adalah murid-murid Yesus tidak menghormatinya ibu-Nya? Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
makasih Pak Stef buat penjelasan serta artikel dan penjelasan mengenai Bunda Maria, saya ingin bertanya lagi mengenai perayaan Maria Diangkat Kesurga. atas dasar apakah sampai perayaan tersebut diadakan oleh gereja katolik dan Maria diangkat ke surga tak tertulis dalam alkitab! mohon penjelasannya!!!
Shalom Boni Asa,
Terima kasih atas pertanyaannya. Mengenai pengajaran Bunda Maria diangkat ke Sorga, silakan melihat tanya jawab ini (silakan klik). Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
terima kasih,,,,,,, Pak Stef atas penjelasanya,,,,,,,,,, saya ingin menceritakn sesuatu pak beberapa mingu lalu ddi depan rumah saya tepatnya dapen SMA NEGERI 1 KEFAMENANU,,,, terjadi kerasukan terhadap 5 corang siswi dan saya juga membantu untuk melepaskan beberapa anak yang terikat roh jahat,,,,,, salah satu roh,,,,, sat ditanya bernama MARIANA SILFIANA yang masuk pada seorang sisiwi yang bernama NOVI,,,,,,, sebelum dilepaskan kami masih bertanya dan dari keterangan Roh tersebut ia mati 5 november 1994 karena gantung diri dan kubranya di pekuburan umum kilo 5 paling ujung kuburan protestan dan yang dia merasuk beberapa anak untuk meminta supaya dibuatkan misa kudus,,,,,,,,,, dan saya terus bertanya ,,,, ternyata waktu marasuki anak tersebut ia sudah dibuatkan misa yang ketiga dan roh nya telah dibawa dari neraka ke api pencucian dan lagi 9 kali misa ia akan selamat dan setarusnya saya bertanya lagi bahwa yang biasanya mengangkat roh yang telah habis waktunya di api pencucian diangkat oleh bunda maria ke surga. makasih
Shalom Boni Asa,
Terima kasih atas sharingnya. Kalau kita membaca sejarah santa-santo, memang diceritakan bagaimana sebagian dari mereka didatangi oleh jiwa-jiwa yang masih berada di Api Penyucian. Dan biasanya jiwa-jiwa tersebut minta didoakan terutama minta didoakan di dalam Misa Kudus. Namun, tidak pernah jiwa-jiwa tersebut datang dari neraka, karena neraka adalah keterpisahan abadi dengan Allah. Dengan demikian, semua doa atau apapun tidak akan dapat merubah kondisi seseorang dari neraka kemudian menjadi tidak berada di neraka, misalnya berpindah ke Api Penyucian atau Sorga. Oleh karena itu, saya pikir perkataan dari orang yang kerasukan, yang mengatakan sebelumnya dia ada di neraka dan setelah didoakan di dalam Misa sebanyak tiga kali jadi berpindah ke Api Penyucian tidaklah mungkin. Akan mungkin kalau yang dimaksudkan adalah dari Api Penyucian ke Sorga, karena orang-orang yang berada di Api Penyucian hanya mempunyai satu jalan, yaitu Sorga. Dan dalam beberapa kesaksian santa-santo, memang dikatakan bahwa Bunda Maria sering mengangkat jiwa-jiwa yang berada di Api Penyucian ke Sorga. Untuk melihat pembahasan lengkap tentang Api Penyucian, silakan melihat artikel ini (silakan klik). Semoga dapat memperjelas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
ternyata pertanyaan saya tidak hilang…maaf kan saya klo saya jg tadi mempost pertanyaan yg sama…
terkait dgn pertanyaan teman saya itu, mengenai masih ada Yesus bukanlah nabi terakhir dgn merujuk pada ayat Kis 15:32 ..
siapakah Yudas dan Silas yg nabi itu ?? apakah mereka ada sebelum Yesus, saat jama Yesus or setelah Yesus ??
saya jg ada dengar, ada nabi kecil, ada nabi besar, apa ini ada hubungannya dgn tahbisan imamat itu ?? or saya yg awam ini jg bisa dikatakan sbg nabi kecil ???
terima kasih atas jawabannya….
salam damai
Shalom Antonius,
Terima kasih atas pertanyaannya. Saya minta maaf karena begitu banyak pertanyaan yang masuk sehingga cukup lama menjawabnya. Mari kita melihat tentang Yudas dan Silas. Kisah Para Rasul Acts 15:32 mengatakan "32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka." Mereka tentu saja ada setelah kematian Yesus. Kisah mereka diceritakan di dalam Kisah Para Rasul, yang menceritakan bagaimana Roh Kudus, Roh Kristus sendiri yang menuntun jemaat perdana untuk menyebarkan kabar gembira. Mari sekarang kita melihat tokoh ini satu persatu.
Yudas:
Yudas Barsabas bersama dengan Silas merupakan delegasi dari para penatua di Yerusalem untuk membawa keputusan Konsili kepada jemaat di Antiok, Siria, Kilikia (Kis 15:30-41). Dia juga menemani Paulus dan Barnabas ke Antiokhia dan karena dia juga seorang nabi, dia juga mengajar dan menguatkan jemaat di Antiokhia. Dia kemudian kembali ke Yerusalem tanpa Silas, yang tetap tinggal di Antiokhia dan menemani Paulus (Kis 15:34). Yudas Barsabas dan Silas adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara di Yerusalem (Kis 15:22).
Silas:
Adalah seorang anggota gereja di Yerusalem yang membantu rasul Paulus. Silas, Silwanus (Sylvanus / Silvanus) disebutkan di dalam pembukaan dari surat kepada umat di Tesalonika (1 Tes 1:1), dan juga pembawa surat pertama rasul Petrus (1 Pet 5:12) merujuk kepada Silas, menurut St. Jerome. Dia dipilih oleh para penatua di Yerusalem untuk membawa surat tentang keputusan konsili di Yerusalem kepada jemaat di Antiokhia. Paul, Barnabas, dan Yudas Barsabas bersama dengannya (Kis 15:22-29). DI Antiok, Silas memberikan kekuatan kepada jemaat Kristen karena dia juga seorang nabi. Rasul Paulus memilih dia sebagai teman seperjalanan menuju ke Siria dan Kilikia untuk menggantikan Barnabas dan Yohanes/Markus (Kis 15:30-41). Dia kemudian membantu Paulus di Korintus (Kis 18:5; 2 Kor 1:19).
Pertanyaan yang lain tentang nabi besar dan nabi kecil adalah merujuk kepada pembagian kitab nabi di Perjanjian Lama. Dan pembagian nabi besar dan nabi kecil ini bukan berarti bahwa nabi besar lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan nabi kecil, namun dibagi berdasarkan banyaknya tulisan. Jadi tulisan empat kitab yang tergolong nabi besar lebih banyak dibandingkan dengan kitab-kitab yang tergolong dalam nabi kecil. Berikut ini adalah pengolompokannya.
1) Nabi besar: Yesaya, Yeremiah, Yehezkiel, Daniel.
2) Nabi kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.
Oleh karena itu, kita tidak dapat menghubungkan antara nabi kecil dan nabi besar dengan Sakramen Imamat atau Sakramen Baptis. Tentu saja, dalam kapasitas kenabian (yang merujuk kepada mengajar), maka Paus dan juga para uskup dalam kesatuan dengan Paus mempunyai kewenangan mengajar yang diberikan oleh Kristus.
Semoga uraian ini dapat membantu dan menjawab pertanyaan Antonius.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Sedikit bertanya :
1. Apakah semasa hidup Yesus pernah mengatakan bahwa “Aku adalah Tuhanmu dan sembahlah aku”
2. Apakah tatacara ibadah saat itu sama dengan yg sekarang
3. Apakah Yesus melakukan ibadah seperti sekarang “berarti ada yg disembah”
4.Adakah kesamaan Trimurti pada Hindu dan Trinitas pada Kristen? bukankan sama2 Tuhan menjelma menjadi Tuhan atau Reinkarnasi
5.Bagaimana bisa membuktikan bahwa injil sekarang sama dengan Injil semasa Yesus adakah Penghafal Injil pada umat Katolik? sehingga terjaga keasliannya
terima kasih atas pencerahannya
Shalom Yanto,
Terima kasih atas beberapa pertanyaan tentang kekristenan. Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:
1) Tentang ke-Allahan Yesus Kristus, dan pertanyaan yang persis sama sering diajukan oleh umat Islam. Mungkin pertanyaan ini berasal dari Ahmet Deedat. Untuk itu, silakan melihat diskusi tentang topik ini di sini (silakan klik).
2 & 3) Tentang tata cara ibadah pada waktu Yesus hidup dan mengapa Yesus berdoa: Silakan untuk melihat diskusi ini yang menjelaskan alasan mengapa Yesus berdoa (silakan klik).
4) Untuk konsep Trinitas, silakan membaca artikel ini: (silakan klik), dan tanya jawab ini (silakan klik).
5) Tentang kredibilitas Alkitab: silakan melihat tanya jawab ini (silakan klik).
6) Untuk mengenal konsep tentang kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia, silakan Yanto untuk membaca beberapa artikel tentang Kristologi:
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
Yanto juga dapat membaca beberapa tanya-jawab di bagian apologetik-non-Kristen. Kalau setelah membaca beberapa link tersebut dan Yanto masih mempunyai pertanyaan atau keberatan, silakan menulis pesan lagi.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Sungguh menarik perbincangan ini dan tidak sedikitpun terbersit untuk merendahkan keyakinan siapapun, saya hanya ingin mengetahui sedikit “Kebenaran” terhadap keyakinan saudara2 kita yg beragama lain.
Karena untuk mencari kebenaran perlu dicarikan pembanding sebagai bahan pertimbangan
Sebagai ilustrasi saya contoh kan cerita berikut :
Suatu ketika 2 orang istri dari 2 keluarga yg pada saat yang sama melakukan persalinan anak2 mereka di tempat yg sama kebetulan 2 keluarga ini berbeda agama yg satu islam dan yg satu katolik atau agama apalah, diluar dugaan anak2 mereka tertukar, setelah beranjak dewasa baru diketahui kalau terjadi kekeliruan terhadap anak2 mereka dan sianak mengetahui kejadian yg memilukan ini, dan masing2 anak mengetahui keberadaan orang tua mereka serta agama yg dipeluk. yg jadi pertanyaan apakah setelah mereka mengetahui bahwa agama yg dianut ortunya berbeda dengan dirinya mereka dengan serta merta mengikuti agama ortu masing2, padahal mereka masing2 di didik dengan fanatik pada agama mereka.
Dari sekelumit cerita diatas kalo kita cermati kita akan melihat bagaimana seseorang untuk membuktikan suatu “Kebenaran”, karena menurut saya kebenaran itu timbul bukan dari keyakinan yg di berikan ortu dari kecil kepada kita tapi bagaimana kita berpikir untuk membuktikan secara logika,sejarah dan bukti2 yg kita hadapi tanpa harus lebih menekankan pada keyakinan kita saat ini.
Orang Hindu mengatakan dia benar
Orang Budha mengatakan dia benar
Orang Katolik mengatakan dia benar
Orang Islam mengatakan dia benar
lalu apa yg bisa dibuktikan dengan Kebenaran mereka?
kita tidak tau akan dilahirkan dimana?
orang tuanya siapa?
dinegara mana? dan beragama apa?
kita sadari atau tidak bahwa apa yg di ajarkan ortu dan lingkungan telah menjadi bagian dari keyakinan dan kebenaran menurut kita
kira2 kebenaran itu adalah :
saat ajaran/agama itu muncul sampai sekarang isi kitab sucinya adalah sama
tatacara ibadah saat ajaran/agama itu muncul sampai sekarang adalah sama
dimanapun kita beribadah baik di negara,kota manapun adalah sama
benar=sama=satu
menurut anda sendiri kebenaran itu apa?
terima kasih, semoga kita semua mendapat pencerahan dari Tuhan Yang Maha Esa
Shalom Yanto,
Terima kasih atas pesannya. Saya juga tidak mempunyai anggapan bahwa Yanto ingin merendahkan keyakinan agama Katolik. Adalah wajar, karena kita mempunyai perbedaan agama, maka pandangan dan kepercayaan yang kita anut juga berbeda. Mari kita masuk dalam diskusi kita tentang kebenaran dan mari kita mendiskusikannya dengan hormat dan lemah lembut (lih. 1 Pet 3:15).
1) Contoh di atas adalah contoh yang bagus. Menjadi kewajiban orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, baik kebutuhan jasmani, dan juga termasuk kebutuhan rohani – dalam hal ini adalah agama. Sudah sewajarnya kalau anak-anak mengikuti agama orang tuanya, apalagi kalau orang tuanya memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Namun, pada waktu anak berangkat dewasa, mulai merasakan kehidupan, mulai berfikir kritis, mulai mempertanyakan keberadaannya, maka menjadi kewajiban anak tersebut untuk terus mencari kebenaran, termasuk kebenaran akan agama yang dianutnya. Silakan membaca pemaparan yang saya berikan dalam tanya jawab di sini (silakan klik).
2) Dari contoh yang Yanto kemukakan, maka anak yang bertumbuh dewasa harus terus menyingkapkan jati dirinya, dari mana dia berasal, tujuan hidup, bagaimana untuk sampai ke tujuan abadi, siapakah Penciptanya, dll. Dan pertanyaan-pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat wajar diajukan oleh manusia, karena manusia diciptakan menurut gambaran Allah, yang dianugrahi akal budi, yang memungkinkan manusia untuk mengenal dan mengasihi Penciptanya. Oleh karena itu, kalau dia dididik dalam agama yang percaya akan banyak tuhan, maka dia harus benar-benar mencari apakah benar bahwa Tuhan itu satu atau banyak. Untuk itu, saya pernah menulis artikel tentang "Bagaimana membuktikan bahwa Tuhan itu ada" – silakan klik. Kalau dia telah menemukan bahwa Tuhan itu satu dan Tuhan itu adalah baik, maha kasih, dan maha besar, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana untuk mencari kebenaran: Tuhan yang seperti apakah? Jawaban ini akan mempengaruhi agama yang dianutnya, apakah agama Islam, agama Yahudi, atau agama Kristen? Di dalam artikel Kristologi saya mencoba untuk membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Artikel-artikel tersebut adalah sebagai berikut:
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
3) Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan Yanto, maka seseorang harus menjawabnya satu-persatu seperti yang saya uraikan di atas. Sama seperti yang coba saya paparkan dalam artikel-artikel di atas. Masing-masing umat dari agama yang berbeda, keluarga yang berbeda, kebudayaan dan negara yang berbeda, yang mempunyai kapasitas untuk mempelajari secara lebih dalam tentang imannya, mempunyai kewajiban untuk mempelajari ajaran masing-masing. Dan saya percaya bahwa kalau pencarian kebenaran ditempatkan lebih tinggi daripada kepentingan pribadi, maka Tuhan sendiri yang akan membimbing orang tersebut dalam proses pencarian ini. Dan berikut ini adalah beberapa tanggapan saya akan pertanyaan Yanto:
a) Tentang Kitab Suci yang sama: Kita perlu melihat bahwa Kitab Suci agama Katolik adalah di tulis dalam rentang waktu 2,000 tahun atau lebih dari 20 generasi. Kitab Suci merupakan kumpulan buku yang ditulis dengan inspirasi Roh Allah oleh manusia, yang mempunyai kebudayaan dan waktu yang berbeda. Walaupun ditulis dalam waktu yang berbeda, namun buku-buku tersebut saling melengkapi satu sama lain. Dan inilah yang menjadi salah satu alasan kebenaran dari Alkitab. Kedatangan Kristus telah dituliskan secara jelas 700 tahun sebelumnya oleh beberapa nabi Yesaya dan nabi-nabi yang lain dalam waktu yang berbeda-beda, sehingga membuat Alkitab dapat dipercaya. Dan konsep terjadinya kitab suci di dalam agama Islam adalah berbeda, karena diberikan kepada orang yang sama, dalam satu generasi, sehingga memungkinkan terjadinya keseragaman.
b) Ajaran yang sama: Memang, kita harus mengkritisi akan apa yang diajarkan oleh Kitab Suci masing-masing. Kalau kita melihat ajaran-ajaran yang dituliskan di dalam Alkitab, terutama dalam terang Kristus, kita akan melihat bagaimana ajaran tersebut begitu agung. Saya contohkan misalkan tentang kotbah di bukit (Mt 5:3-10)
3. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
4. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
6. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
7. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
9. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
10. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Gereja Katolik juga mempercayai akan kewenangan mengajar Gereja sampai saat ini, sehingga pengajaran yang diberikan oleh Gereja Katolik di seluruh dunia adalah sama.Saya yakin Yanto juga telah mempelajari apa yang diberikan di dalam agama yang Yanto yakini. Dan menjadi tugas dari Yanto untuk benar-benar yakin akan isi pengajaran yang diajarkan oleh agama yang Yanto anut, baik dalam hal fundamental pengajaran maupun dalam hal pengajaran moral.
c) Tata cara ibadah yang sama: Di dalam Gereja Katolik, tata cara ibadah yang bersifat accidental, seperti: kata-kata, gerak tubuh, dll, mengalami perkembangan, sejak dari para rasul, sampai mengalami bentuk baku yang dikenal saat ini, yaitu Misa Kudus / Ekaristi Kudus. Namun, yang lebih penting dari hal-hal accidental tersebut adalah esensi dari ibadah, yang mempercayai bahwa Yesus sendiri yang hadir dalam rupa roti dan anggur. Kita dapat melihat konsistensi pengajaran ini dalam sejarah perkembangan Sakramen Ekaristi, baik dari Alkitab, tulisan dari Bapa Gereja, sampai konsili-konsili. Oleh karena itu, kalau kita melihat dari sisi esensi, maka tata cara ibadah di dalam Gereja Katolik adalah sama dari awal sampai sekarang, namun hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu yang bersifat accidental mengalami perkembangan sampai mendapatkan bentuk yang baku. Dan tata cara yang baku ini dilakukan di semua negara.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan untuk menjawab pertanyaan dari Yanto untuk tahap awal ini. Semoga dapat memperjelas tentang apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik. Dan kembali ke topik kebenaran, maka dibalik beberapa pertanyaan yang Yanto ajukan, maka sebenarnya pertanyaan seperti ke-Allahan Yesus adalah menjadi topik yang lebih sentral dan utama.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Saya hanya ingin menambahkan sedikit referensi dari islam tentang:
1. Kitab suci yg sama
Sejak awal kemunculan Alquran sudah dihafal oleh banyak orang hingga sekarang sehingga
tidak se-kata-pun yg dapat di “palsu” kan karena setiap saat terpantau, dan ini merupakan salah
satu mu’jizat atas kebenaranNYA sehingga Alquran bisa dihafal dan rasanya hanya Kitab Suci
Alquran lah yg dapat dihafal
2. Ajaran yg sama
Pada dasarnya manusia di bumi hanya membuat kerusakan, sehingga Tuhan memberikan
aturan2 dan hukum yg jelas agar manusia dapat hidup teratur apabila mengikuti perintahnya,
salah satunya lewat Kitab Suci yg diturunkanNYA dan Rasul sebagai penerjemah atas isi Kitab
Suci tersebut agar dapat di mengerti oleh manusia. Jadi apabila aturan2 yg telah ditetapkan
Tuhan diubah2 maka seakan2 manusia lebih tahu dari Tuhan. Jadi segala aturan,hukum dan
tata cara harus merujuk kedalam kitab suci dan sunah Rasul dan apabila seseorang atau
kelompok sengaja membuat aturan sendiri diluar kitab dan sunah Rasul maka akan ditolak.
3. Tata cara ibadah yang sama
ibadah merupakan cara pengabdian manusia kepada Tuhannya yg nyata, salah satu contoh
ritual ibadah haji, pada waktu dan tempat yg telah ditentukan berbondong2 umat islam
dari penjuru dunia melakukan ibadah ini dengan tatacara yg sama.
Dapat saya simpulkan bahwa islam memiliki kitab suci yg jelas asal usulnya dan dapat dipertanggung jawabkan keaslian dan kebenarannya.
Tuhan membuat aturan dan Rasul yg menjalankan kemudian disampaikan kepada umat.
seperti hukum islam dibawah ini
Haram=segala sesuatu yg bila dilakukan akan berdosa dan bila ditinggalkan berpahala
Wajib=segala sesuatu yg bila dilakukan berpahala dan bila ditinggalkan berdosa
Sunah=segala sesuatu yg bila dilakukan berpahala dan bila ditinggalkan tdk apa2
Makruh=segala sesuatu yg bila ditinggalkan berpahala dan bila dilakukan tdk apa2
Mubah=segala sesuatu yg bila dilakukan dan ditinggalkan tdk apa2
dan semua ini jelas tercantum dalam Alquran dan dijelaskan dalam sunah Rasul
termasuk antara sholat/sembahyang dan Doa merupakan 2 ritual yg berbeda, Sholat=merupakan
tanda tunduknya seorang hamba kepada tuhannya atas segala aturan yg telah ditetapkanNYA dan Doa=merupakan permohonan seorang hamba kepada Tuhannya
Terima kasih semoga kita semua diberikan petunjukNYA amin..
Shalom Yanto,
Terima kasih atas tanggapannya. Mari kita melanjutkan diskusi kita tentang Kitab Suci, ajaran, dll. Saya ingin menegaskan, bahwa saya tidak menganggap diri saya ahli di bidang agama Islam.
1) Kitab Suci yang sama: Kalau Yanto melihat dalam sejarah terbentuknya Kitab Suci agama Islam, maka Yanto pasti tahu bahwa pada masa Utsman Bin Affan ada standarisasi dari Al-Quran. Dalam jawaban saya sebelumnya, saya menekankan bahwa hal ini mungkin terjadi, karena dari pertama kali Muhammad menerima wahyu (pada waktu umurnya 40 tahun, atau sekitar tahun 610), pengumpulan koleksi Quran (tahun 633), standarisasi dari Quran (tahun 653). Standarisasi ini dimaksud karena ada beberapa perbedaan, namun saya tidak tahu sampai seberapa jauh perbedaaannya. Oleh karena itu dari permulaan wahyu – standarisasi terjadi dalam waktu 43 tahun. Silakan memberikan koreksi kalau data yang saya sebutkan salah. Saya mengambilnya dari wikipedia (silakan klik). Dan kalau sampai sekarang Al-Quran mempunyai standarisasi, maka hal ini bukanlah menjadi parameter kebenaran, namun menunjukkan adanya proses standarisasi. Saya tidak akan mengkritisi Al-Quran di forum ini, namun saya hanya ingin menunjukkan fakta ini sebagai perbandingan dengan Alkitab.
Transmisi lewat hafalan adalah hal yang memang jamak dilakukan pada masa-masa awal. Dan Alkitab ditulis dalam rentang waktu 2,000 tahun. Menurut saya, justru karena rentang waktu yang begitu lama, namun menunjukkan keterkaitan antara yang satu dengan yang lain (sebagai contoh adalah nubuat), menjadikan Alkitab dapat dipercaya kebenarannya. Oleh karena itu, di jawaban saya sebelumnya, saya menuliskan:
Kitab Suci merupakan kumpulan buku yang ditulis dengan inspirasi Roh Allah oleh manusia, yang mempunyai kebudayaan dan waktu yang berbeda. Walaupun ditulis dalam waktu yang berbeda, namun buku-buku tersebut saling melengkapi satu sama lain. Dan inilah yang menjadi salah satu alasan kebenaran dari Alkitab. Kedatangan Kristus telah dituliskan secara jelas 700 tahun sebelumnya oleh beberapa nabi Yesaya dan nabi-nabi yang lain dalam waktu yang berbeda-beda, sehingga membuat Alkitab dapat dipercaya. Dan konsep terjadinya kitab suci di dalam agama Islam adalah berbeda, karena diberikan kepada orang yang sama, dalam satu generasi, sehingga memungkinkan terjadinya keseragaman.
Nubuat seperti inilah yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia, karena untuk menubuatkan sesuatu berabad-abad sebelumnya, diperlukan wahyu Allah sendiri. Dan inilah yang mendasari motif of credibility dari Alkitab.
2) Ajaran yang sama: Menurut saya, bahwa ajaran yang sama untuk menjadi parameter kebenaran dapat dijawab "ya" maupun "tidak". "Ya", kalau hukum tersebut adalah merupakan hukum moral / moral law, "tidak" kalau hukum tersebut adalah ceremonial maupun judicial. Di dalam agama Kristen, Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dimana Perjanjian Baru senantiasa diartikan dalam terang Perjanjian Baru, yaitu dalam sosok Yesus. Berikut ini adalah penjabaran tentang beberapa jenis hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama dan kaitannya dengan Perjanjian Baru:
a) Moral Law: Moral Law atau hukum moral adalah menjadi bagian dari hukum kodrati, hukum yang menjadi bagian dari kodrat manusia, sehingga Rasul Paulus mengatakan “Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela” (Rom 2:15). Contoh dari hukum ini adalah yang tertulis di 10 perintah Allah, dimana terdiri dari dua loh batu, yang mencerminkan kasih kepada Allah (perintah 1-3) dan juga kasih kepada sesama (perintah 4-10). Hukum kodrati ini adalah hukum yang tetap mengikat (bahkan sampai sekarang) dan dipenuhi dengan kedatangan Kristus, karena hukum kodrati ini adalah merupakan partisipasi di dalam hukum Tuhan.
b) Ceremonial law atau hukum seremonial: sebagai suatu ekpresi untuk memisahkan sesuatu yang sakral dari yang duniawi yang juga berdasarkan prinsip hukum kodrat, seperti: hukum persembahan, tentang kesakralan, proses penyucian untuk persembahan, tentang makanan, pakaian, sikap, dll. Hukum ini tidak lagi berlaku dengan kedatangan Kristus, karena Kristus sendiri adalah persembahan yang sempurna; sebab Kristus menjadi Anak Domba Allah yang dikurbankan demi menebus dosa-dosa dunia. Maka kurban sembelihan seperti yang disyaratkan di dalam Perjanjian Lama tidak lagi diperlukan, karena telah disempurnakan di dalam kurban Kristus di dalam Perjanjian Baru. Itulah sebabnya di Gereja Katolik sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus dan juga para rasul (Petrus dan Paulus) tidak mempermasalahkan makanan-makanan persembahan, karena bukan yang masuk yang najis, namun yang keluar. Ulasan ini dapat melihat di jawaban ini (silakan klik ini).
c) Judicial law: Ini adalah merupakan suatu ketentuan yang menetapkan hukuman (sangsi) sehingga peraturan dapat dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, maka peraturan ini sangat rinci, terutama untuk mengatur hubungan dengan sesama, seperti: peraturan untuk penguasa, bagaimana memperlakukan orang asing, dll. Dalam Perjanjian Lama, Judicial law ini ditetapkan sesuai dengan tradisi bangsa Yahudi. Contoh dari judicial law: kalau mencuri domba harus dikembalikan empat kali lipat (Kel 22:1), hukum cambuk tidak boleh lebih dari empat puluh kali (Ul 25:3), memberikan persembahan persepuluhan (Mal 3:6-12). Setelah kedatangan Kristus di Perjanjian Baru, maka judicial law ini tidak berlaku lagi; sebab Kristus membuka pintu keselamatan bagi bangsa-bangsa lain, sehingga ketentuan hukuman (sangsi) diserahkan kepada pemerintahan bangsa-bangsa lain tersebut, dan di dalam konteks umat Kristiani, maka judicial law ditetapkan oleh Gereja Katolik yang memiliki anggota dari seluruh bangsa.
Ajaran yang sama mungkin terjadi di dalam Gereja Katolik, karena kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada Gereja untuk mengembalakan umat-Nya. Dengan demikian umat Katolik mempunyai ajaran yang sama seluruh dunia, karena mempunyai otoritas yang sama, yaitu di bawah Paus.
3) Tentang Ibadah: Dalam agama Kristen Katolik, maka ibadah yang dinamakan Ekaristi bersumber pada Paskah Misteri – penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke Sorga. Namun, Yesus sendiri memberikan institusi dari korban Ekaristi, yaitu pada hari Kamis Putih sebelum Dia menderita sengsara. Dan perayaan ini adalah merupakan antisipasi dari Korban Kristus sendiri. Dan perayaan Ekaristi ini, dimana Yesus sendiri yang menjadi Korban, terus dilaksanakan mulai dari jemaat perdana sampai saat ini. Kalau Yanto mau mengerti lebih jauh tentang ibadah Katolik, silakan melihat beberapa artikel tentang Ekaristi (silakan klik).
Saya tentu saja menghargai Yanto yang beragama Islam dan percaya akan kebenaran Islam. Namun, karena saya beragama Katolik, tentu saja saya mempunyai perbedaan iman dengan apa yang dipercayai oleh Yanto. Saya tidak akan membahas tentang keaslian Kitab Suci, ritual, dan ajaran dari agama Islam di katolisitas.org, karena website ini adalah website Katolik, dimana fokusnya adalah mempertanggungjawabkan iman Katolik. Kalau Yanto ingin bertanya tentang iman Katolik, saya akan mencoba menjawabnya. Di bawah ini adalah salah satu alasan, mengapa saya percaya bahwa Gereja Katolik mempunyai kebenaran penuh, yaitu melalui motive of credibility:
Motif 1 – Nubuat
Motif pertama adalah nubuat atau diberitakan sebelumnya. Kedatangan Tuhan sudah dinubuatkan beribu-ribu tahun sebelum Yesus datang, dengan melalui persiapan yang panjang.[6] Adalah sangat logis, kalau kedatangan Yesus untuk misi keselamatan seluruh umat manusia dipersiapkan dengan matang, dengan tanda-tanda, sehingga orang tidak sampai salah mengerti. Kita bisa mengambil contoh: Kalau beberapa orang dalam tingkatan direktur pabrik mobil Toyota mengatakan bahwa 20 tahun lagi – semua produk mobil Toyota tidak akan menggunakan bensin, namun menggunakan tenaga surya, juga dapat bergerak dengan kecepatan 200 km/jam, ditambah dengan kemampuan yang lain – maka kita akan percaya, karena yang mengatakan adalah para pembuat mobil tersebut.
Kita dapat menerapkan prinsip ini pada hal persiapan Yesus datang ke dunia ini, yang sudah diberitakan beribu-ribu tahun sebelumnya. Bahkan Nabi Yesaya yang menulis kitab Yesaya sekitar 700 tahun sebelum kedatangan Yesus Kristus, dapat secara persis menggambarkan tentang Kristus yang menderita (Lih. Yes 53). Yesaya dapat menggambarkan secara persis apa yang akan dialami oleh Kristus, karena dia mendapatkan pengetahuan dari Tuhan sendiri. Dan bahwa di dalam sejarah, semua itu terpenuhi dalam diri Yesus, maka ini menjadi bukti akan kebenaran bahwa yang dinubuatkan adalah benar, yaitu Yesus sungguh- sungguh datang dari Tuhan dan Yesus adalah Tuhan.
Hal yang lain adalah Tuhan ingin memberitahu manusia tentang Mesias jauh hari sebelumnya, sehingga pada saatnya tiba, manusia akan dapat mengenali Mesias yang dijanjikan. Dan inilah yang membedakan antara Yesus dengan tokoh-tokoh dalam agama yang lain. Tokoh-tokoh dalam agama lain tidak pernah diberitakan sebelumnya, sebaliknya Yesus diberitakan secara konsisten dalam rangkaian waktu lebih dari 1500 tahun.
Motif 2 – Mukjizat
Motif ke-2 adalah mukjizat. Kita bisa melihat di dalam Alkitab, bahwa Yesus melakukan banyak sekali mukjizat, yang membuktikan bahwa Dia adalah Putera Allah, yang juga menjadi konfirmasi akan kebenaran semua pengajaran-Nya. Kita bisa menemukan bahwa Yesus menyembuhkan orang buta (Mat 9:27-31), orang bisu (Mat 9:32-35), orang tuli (Mk 7:31-37), orang lumpuh (Mat 9:1-8), bahkan membangkitkan orang mati (Yoh 11:1-46).
Yesus juga mengatakan bahwa “ …. tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yoh 10:37-38).
Di atas semua itu, mukjizat terpenting adalah kebangkitan Kristus (Mat 28:1-10; Mar 16:1-20; Luk 24:1-53; Yoh 20:1-29, 21:1-19; Kis 1:3; 1 Kor 15:17; 1 Kor 15:5-8). Mungkin ada banyak orang yang dapat melakukan mukjizat dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Namun orang tersebut pada akhirnya meninggal dan tidak dapat bangkit dengan kekuatan sendiri. Namun Yesus menunjukkan bahwa Ia mempunyai kuasa di atas segalanya, termasuk kematian. Hanya Tuhan yang dapat melakukan hal ini.
Motif 3 – Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus
Keberadaan Gereja Katolik, Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri menjadi bukti akan janji-Nya sebagai Allah untuk melidungi Gereja-Nya sampai akhir jaman (lih. Mat 16:18) di bawah kepemimpinan rasul Petrus dan juga penerusnya, yaitu para paus. Sudah begitu banyak percobaan yang dialami oleh Gereja Katolik, baik dari dalam Gereja maupun dari luar Gereja. Namun sesuai dengan janji Kristus, Gereja Katolik tetap bertahan dengan mengajarkan kebenaran yang penuh, ditandai dengan sifat: satu, kudus, katolik, dan apostolik. (lihat artikel: Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda Kasih Tuhan – Bagian 1 – silakan klik).
Semoga informasi di atas dapat menjadi masukan bagi Yanto. Agama Kristen bukanlah agama yang menjalankan peraturan semata, namun lebih daripada itu, agama Kristen adalah agama yang bergantung pada rahmat Allah untuk dapat hidup kudus, yaitu dengan cara mengikuti sosok Yesus Kristus (yang dipercaya sebagai Tuhan), dengan terus hidup dalam terang Roh Kudus, yang mensyaratkan agar setiap umat Kristen terus bekerjasama dengan rahmat Allah setiap hari. Semoga Tuhan senantiasa menerangi hati kita, sehingga kita dapat sampai kepada kebenaran.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
dear katolisitas…
saya ada pertanyaan tentang nabi…
dulu guru agama saya pernah bilang, tidak ada nabi lagi setelah Yesus…
tapi, beberapa teman protestan saya mengatakan ada, dgn merujuk kebeberapa ayat alkitab, antara lain :
Kis 15:32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka.
bagaimana menurut pandangan GK ???
salam damai
Shalom Antonius,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang apakah nabi masih berlangsung sampai saat ini. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita harus mengerti bahwa tiga "messianic office" dari Kristus adalah sebagai: 1) imam, 2) nabi, 3) raja.
Melalui Sakramen Imamat, maka seorang (uskup, imam, diakon) berpartisipasi secara khusus dalam triple mission of Christ. KGK, 1581 mengatakan "Oleh rahmat khusus dari Roh Kudus Sakramen ini membuat penerima serupa dengan Kristus, supaya ia sebagai alat Kristus melayani Gereja-Nya. Tahbisan memberi kuasa kepadanya, agar bertindak sebagai wakil Kristus, Kepala, dalam ketiga fungsi-Nya sebagai Imam, Nabi, dan Raja."
Dan melalui Sakramen Baptis, maka semua orang yang dibaptis berpartisipasi dalam "triple mission of Christ" secara umum. KGK, 1268 mengatakan "Orang yang sudah dibaptis menjadi "batu hidup" yang dipergunakan untuk membangun "rumah rohani" dan "imamat kudus" (1 Ptr 2:5). Oleh Pembaptisan mereka mengambil bagian dalam imamat Kristus, dalam perutusan-Nya sebagai nabi dan raja. Mereka adalah "bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya [mereka] memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil [mereka] keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (1 Ptr 2:9). Pembaptisan memberi bagian dalam imamat bersama umat beriman."
Dari keterangan di atas, maka kita tahu bahwa imam, nabi, dan raja agung adalah Yesus Kristus. Namun melalui Sakramen Imamat, maka uskup, imam, berpartisipasi secara istimewa, karena mereka mereka bertindak "in persona Christi" (dalam diri Kristus). Dan melalui Sakramen Baptis, semua orang yang dibaptis berpartisipasi dalam tiga misi Kristus. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kalau maksudnya berpartisipasi, maka semua yang menerima Sakramen Imamat dan Baptis dipanggil juga menjadi nabi.
Mungkin yang dimaksud oleh guru agama Antonius adalah tidak ada wahyu umum lagi setelah kematian rasul Yohanes. KGK, 66 menyatakan "Tata penyelamatan Kristen sebagai suatu perjanjian yang baru dan definitif, tidak pernah akan lenyap, dan tidak perlu diharapkan suatu wahyu umum baru, sebelum kedatangan yang jaya Tuhan kita Yesus Kristus" (DV 4). Walaupun wahyu itu sudah selesai, namun isinya sama sekali belum digali seluruhnya; masih merupakan tugas kepercayaan umat Kristen, supaya dalam peredaran zaman lama kelamaan dapat mengerti seluruh artinya." Gereja Katolik percaya bahwa wahyu umum telah selesai dan tidak mungkin ada lagi sampai kedatangan Kristus yang kedua. Dan wahyu umum ini selesai pada waktu rasul Yohanes meninggal, karena Wahyu Ilahi terakhir yang ditulis adalah kitab Wahyu. Oleh karena itu, Gereja Katolik melalui Paus atau uskup tidak mempunyai wewenang untuk menambahkan wahyu umum. Semua doktrin yang diberikan oleh Gereja adalah untuk memperjelas dan menggali dari wahyu umum yang telah ada dan bukan membuat sesuatu yang baru.
Semoga keterangan di atas dapat menjawab pertanyaan Antonius,
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Shalom Bu Ingrid
Saya mau bertanya tentang ajaran pengikut Nikolaus (Why 2:6,15)
sekian trimakasih,
Salam Damai Kristus
Shalom Ario,
Menurut A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard, (Thomas Nelson and Sons, NY,1953), p. 1197: Pengikut ajaran Nikolaus yang disebut dalam Why 2:6, 15, adalah mereka yang mengkompromikan ajaran Kristiani dengan orang-orang pagan/ kafir. Ada pula yang menghubungkan Nikolaus ini dengan yang disebutkan dalam Kis 6:5. Nikolaus disejajarkan dengan figur Bileam (Bil 25:1-3, 31:16) yang melambangkan tokoh Israel yang ‘mengkompromikan’ ajaran Tuhan dengan kebiasaan pagan, dengan mengizinkan orang-orang Israel menikah dengan perempuan-perempuan yang tak berTuhan, dan ikut melaksanakan kebiasaan makan makanan sembahyangan berhala mereka. Maka, dengan demikian, mereka menyalahgunakan ajaran Rasul Paulus yang mengajarkan kebebasan umat Kristen, yang disebutkan dalam 1 Kor 9:19-23. Lebih lanjut mengenai makanan sembahyangan, silakan klik di sini.
Untuk lebih lanjut silakan membaca interpretasi perikop Wahyu 2 ini pada link ini (silakan klik).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolitas.org
Hii ms Ing,
kali ini saya mau memberi kesaksian kepada semua pembaca https://katolisitas.org. Ceritanya yach, mama saya mendapat sakit 3minggu yang lalu,tiba2 perutnya kembung dan tidak bisa apa,setelah di x-ray and scan,dr memberitahukan kepada kami bahwa ada sesuatu barang di usus mama saya,tetapi sesuatu itu masih tidak jelas dan dr menyarankan harus dioperasi baru akan bisa tahu apa yg ada di usus mama saya tsb,otomatis kita semua sebagai anak2nya kaget bukan main,kog bisa ya,belum tahu dg jelas trus harus dioperasi.
Setelah saya mendapat kabar yg tidak bagus itu,saya benar2 bingung,apa yg harus saya perbuat,karena saya tidak tinggal di ind,dan pada saat itu saya ingat dengan teman gereja saya,dan saya minta saran dari mereka dan mereka menyarankan agar mama saya dibawa ke hongkong,dan saya pun berunding dg kakak2 saya yg ada di ind,setelah runding merunding kami udah sepakat untuk membawa mama saya ke hongkong tetapi pada saat kakak saya memberitahukan kepada dr tentang rencana kita,tp dr bilang kalo mama saya tidak boleh naik pesawat,karena ada selang infus,selang ditenggorokan dan selang untuk saluran buang air kecil,kita semua kebingungan lagi,akhirnya satu2nya jalan yg saya ambil hanyalah berdoa dan berdoa terus kepada Yesus-Tuhan kita,saya berdoa setiap waktu,tidak pagi tidak siang,dan jg saya sangat berterimakasih kepada romo dan suster dan semua teman2 gereja yg ikut mendoakan mama saya,sehingga pada hari H nya dr bilang harus dioperasi tiba2 mama saya bisa buang air besar dan perutnya mengecil(setelah satu mingguan perut kembung),setelah beberapa hari kemudian mama saya diperbolehkan untuk pulang kerumah(berobat jalan),setelah dr periksa lagi kondisi mama saya sudah benar2 baik untuk sekarang ini.benar2 puji Tuhan,walaupun kami sempat dibikin bingung,ttp rencana-Nya indah pada waktunya.Saya mau memberi saran kepada teman2 yg lain agar jangan putus asa untuk berdoa,berdoalah dg iman maka Tuhan akan memenuhi permintaan kita.cobaan akan datang dg tiba2 ttp pasti ada jalan keluarnya.Tuhan memberkati kita semua.Amin.
Tuhan itu adil dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Peganglah Firman Tuhan, maka hidup kita tetap dituntun dan dibimbing hingga akhir hidup.
Pikul salib, menyangkal diri, dan ikut Tuhan Yesus setiap saat.
Jangan kalah terhadap kejahatan, tapi balaslah kejahatan dengan kebaikan.
Semoga hidup kita diberkati dan dilindungi Tuhan Yesus Kristus. Amin
1. apakah anak – anak yang dilahirkan di luar nikah dan korban perkosaan atau hasil incest adalah juga dari Tuhan?
kalo iya…jadi?? dan kalo tidak..jadi??
2.mengapa masturbasi itu tergolong dosa berat? padahal tak ada pengaruhnya pada orang lain…juga dari pada berbuat dosa mending cukup dengan melakukan itu.
3. saya melihat saat ini ada begitu banyak para iman yang berjenis kelamin membingungkan alias gay…apakah saat mereka memimpin misa itu juga valid?
terimakasih.
Shalom Chmel,
1. Anak yang lahir dari hubungan di luar nikah atau hasil perkosaan ataupun incest tidak dipandang rendah oleh Gereja. Mereka juga dikasihi oleh Allah sebab Allah sendiri yang menciptakan jiwa mereka. Kenyataan bahwa mereka dapat lahir dan hidup, adalah suatu bukti nyata bahwa Allah yang menginginkan keberadaan mereka, terpisah dari bagaimana sampai mereka dapat terbentuk sebagai janin.
(Berikut ini adalah masukan dari Romo Wanta): Tentang anak dan perwaliannya, Gereja mengacu pada hukum sipil. Artinya kekuatan yuridis hubungan anak dengan Orang tua/wali dilandaskan pada hukum sipil. Gereja tidak membuat aturan sendiri. Untuk hukum sipil bisa dibaca dalam II no. 23/2000 ttg perlindungan anak misalnya bila hendak mengangkan anak. KItab Hukum Kanonik Kan 22 menegaskan kalau hukum Gereja merujuk kepada UU sipil maka UU sipil itu harus ditepati dengan efek-efek yang sama dalam hukum kanonik. Beberapa kanon tentang status perwalian anak adalah:
Kan. 98 – § 2. Persona yang belum dewasa dalam melaksanakan haknya tetap di bawah kuasa orangtua atau wali, kecuali dalam hal-hal persona yang belum dewasa menurut hukum ilahi atau hukum kanonik bebas dari kuasa mereka; mengenai pengangkatan para wali dan kewenangan mereka hendaknya ditepati ketentuan hukum sipil, kecuali dalam hukum kanonik ditentukan lain, atau Uskup diosesan dalam kasus-kasus tertentu atas alasan yang wajar berpendapat bahwa harus ditunjuk seorang wali lain.
Kan. 105 – § 1. Persona yang belum dewasa dengan sendirinya mempunyai domisili dan kuasi-domisili orang yang berkuasa atas dirinya. Kalau sudah melewati usia kanak-kanak, ia dapat juga memperoleh kuasi-domisili sendiri; malahan domisili, kalau ia secara legitim telah berdiri sendiri menurut norma hukum sipil.
Kan. 110 – Anak yang diadopsi menurut norma hukum sipil, dianggap sebagai anak dari orang atau orang-orang yang meng-adopsinya.
2. Masturbasi adalah dosa melanggar perintah ke-6 dari kesepuluh perintah Allah. Masturbasi tergolong sebagai dosa berat, karena pada saat orang melakukan dosa tersebut, ia berdosa terhadap Tuhan dan dirinya sendiri. Tuhan memberikan seksualitas untuk tujuan yang mulia, sebagai tanda kasih antara suami istri tanpa syarat yang dapat terbuka terhadap penciptaan kehidupan baru. Masturbasi adalah penyalahgunaan karunia seksualitas yang diberikan oleh Allah. Mereka yang melakukannya, apalagi yang sampai ‘ketagihan’, sebenarnya telah menempatkan ‘kenikmatan seksual’ sebagai tuhan mereka, karena mereka tidak lagi mau mengikuti apa yang menjadi kehendak Allah dalam menyalurkan dorongan seksual tersebut. Selain itu yang melakukan masturbasi juga melakukan perbuatan yang melanggar kesucian jiwanya sendiri, yang diciptakan Allah sesuai dengan gambaran-Nya.
Katekismus mengatakan:
KGK 2352 Masturbasi adalah rangsangan alat-alat kelamin yang disengaja dengan tujuan membangkitkan kenikmatan seksual. "Kenyataan ialah bahwa, baik Wewenang Mengajar Gereja dalam tradisinya yang panjang dan tetap sama maupun perasaan susila umat beriman tidak pernah meragukan, untuk mencap masturbasi sebagai satu tindakan yang sangat bertentangan dengan ketertiban", karena penggunaan kekuatan seksual dengan sengaja, dengan motif apa pun itu dilakukan, di luar hubungan suami isteri yang normal, bertentangan dengan hakikat tujuannya". Kenikmatan seksual yang dicari karena dirinya sendiri tidak mempunyai "tujuan susila yang dituntut oleh hubungan seksual, yaitu yang melaksanakan arti sepenuhnya dari penyerahan diri secara timbal balik dan juga satu pembuahan manusiawi yang sebenarnya di dalam cinta yang sebenarnya" (CDF, Perny. "Persona humana" 9).
3. Saya belum pernah bertemu dengan pastor yang sepertinya ‘gay’. Tetapi jika-pun ada, mari kita melihatnya dari 2 sisi. Pertama dari pengertian imamat-nya, dan kedua dari segi ‘gay’-nya.
Pertama, seorang yang menerima sakramen imamat adalah seorang yang sungguh dipilih oleh Kristus sendiri. Allah memanggilnya, walaupun juga melibatkan kesediaan dari orang itu untuk menanggapi panggilan itu. Melalui tahbisan itu, Kristus mengangkatnya menjadi seorang imam-Nya, sebagai anggota dari persekutuan penerus para rasul-Nya yang terus berkarya sampai akhir jaman (lihat KGK 1577). Selanjutnya, Katekismus dengan jelas mengatakan,
KGK 1584 Pada dasarnya Kristus sendiri yang mendatangkan keselamatan dengan perantaraan pelayan yang ditahbis dan bekerja melalui dia. Ketidak-layakannya tidak dapat menghalang-halangi Kristus untuk bertindak (Bdk. Konsili Trente: DS 1612; 1154). Santo Agustinus mengatakan ini dengan kata-kata yang sangat tegas: "….. Kekuatan rohani Sakramen adalah serupa dengan terang; siapa yang harus disinari, menerimanya dalam kejernihannya, dan apabila ia harus melewati yang kotor, ia sendiri tidak menjadi kotor" (ev. Jo 5,15).
Kedua, mari kita lihat dari arti ‘gay‘. ‘Gay‘ adalah merupakan suatu kecenderungan, sama seperti ada orang yang punya kecenderungan untuk menjadi pemarah, pembohong, sombong, dst. Kecenderungan ini baru akan berbuah menjadi dosa, jika terus dituruti keinginannya, dalam hal ini, adalah jika mereka yang ‘gay’ terus bergaul dalam lingkungan ‘gay’ dan mempraktekkan kehidupan seksual gaya gay ini. Namun, jika tidak, maka kecenderungan tersebut tidak berbuah dosa. Hal ini dapat kita ketahui dari kesaksian para ‘gay‘ tersebut, saat mereka sungguh-sungguh bertobat dan meninggalkan gaya hidup mereka yang lama untuk kemudian sepenuhnya mengikuti perintah Kristus.
Maka kesimpulannya, dalam hal ini saya ingin menyampaikan, jikapun ada pastor yang sepertinya ‘gay‘, maka itu tidak menjadikan Misa yang dipimpinnya tidak sah/ tidak valid. Sebab yang bertindak melalui dia adalah Kristus, dan kuasa Kristus yang tercurah lewat sakramen itu lebih besar daripada kelemahan pastor itu sebagai manusia. Namun demikian, pastor itu harus tetap hidup dalam kemurniannya, dan jika tidak, dia secara pribadi berdosa di hadapan Tuhan. Jika sampai ia melakukan dosa yang melibatkan orang lain dan menimbulkan skandal, maka pemimpin Gereja berhak untuk melakukan tindakan suspensi, jika itu terbukti dan pastor itu tidak bertobat (lihat Kann. 1311, 1312, 1326). KHK secara jelas mensyaratkan para imam untuk memelihara kaul/ tarak untuk hidup selibat dalam kemurnian, dan ketentuannya adalah sebagai berikut:
Kan. 277 – § 1. Para klerikus terikat kewajiban untuk memelihara tarak sempurna dan selamanya demi Kerajaan surga, dan karena itu terikat selibat yang merupakan anugerah istimewa Allah; dengan itu para pelayan suci dapat lebih mudah bersatu dengan Kristus dengan hati tak terbagi dan membaktikan diri lebih bebas untuk pelayanan kepada Allah dan kepada manusia.
§ 2. Para klerikus hendaknya dengan cukup hati-hati bergaul dengan orang-orang tertentu, jika pergaulan dengan mereka dapat membahayakan kewajibannya untuk memelihara tarak atau dapat menimbulkan batu sandungan bagi kaum beriman.
§ 3. Uskup diosesan berwenang menetapkan norma-norma yang lebih rinci dalam hal itu dan untuk mengambil keputusan mengenai ditaatinya kewajiban itu dalam kasus-kasus khusus.
Salam kasih dari http://www.katolisitas.org
Ingrid Listiati
terima kasih atas jawabanya..tapi maaf kalo sedikit berargument tentang anak2 yang dilahirkan tanpa melalui pernikahan sah…saya berpikir bahwa dengan begitu orang akan berpikir untuk berbuat dosa terus, anyway khan anak anak yang lahir toh juga dari Tuhan,,,,???
saya pernah tinggal di filipina dan saya alami sendiri ada anak2 yang lahir diluar nikah di baptis seperti biasanya,,dan saya melihat dengan mata kepala sendiri karena kebetulan tetngga dan juga saya kenal pastornya…bisa kah itu?
Shalom Chmel,
Sebenarnya, persyaratan pembaptisan bayi/ anak-anak adalah iman orang tua dari anak tersebut, dan janji dari orang tua bahwa akan mendidik anak tersebut secara Katolik. Jika hal ini dapat dipenuhi oleh minimal satu pihak dari orang tua atau walinya, dan juga oleh bapa/ ibu baptis dari anak itu, maka sang anak dapat dibaptis. Karena anak itu sendiri tidak bersalah, jadi tidak ada halangan baginya untuk dibaptis (yang bersalah adalah orang tuanya).
Mengenai Baptisan bayi/ anak, ditetapkan dalam Kitab Hukum Kanonik, yaitu:
Kan. 868 – § 1. Agar bayi dibaptis secara licit, haruslah:
1* orangtuanya, sekurang-kurangnya satu dari mereka atau yang secara legitim menggantikan orangtuanya, menyetujuinya;
2* ada harapan cukup beralasan bahwa anak itu akan dididik dalam agama Katolik; bila harapan itu tidak ada, baptis hendaknya ditunda menurut ketentuan hukum partikular, dengan memperingatkan orangtuanya mengenai alasan itu.
Sebenarnya sikap Gereja terhadap anak di luar nikah merupakan konsekuensi dari hukum Kasih dan bagaimana Gereja selalu menjunjung tinggi kehidupan. Allah yang menciptakan jiwa manusia, maka Allah pula yang mempunyai kuasa atas jiwa seseorang. Oleh karena itu, Gereja menentang aborsi, apapun alasannya (misal karena janin terbentuk dari hubungan di luar nikah). Konsekuensinya, Gereja menerima semua kelahiran anak-anak, sebab mereka sendiri tidak berdosa. Mereka tidak dapat memilih kondisi bagaimana mereka dapat dilahirkan dan memilih sendiri orang tua mereka. Bayangkan saja jika kita yang menjadi anak-anak itu. Tentu akan menjadi tidak adil jika kita tidak dapat dibaptis untuk memperoleh karunia keselamatan, karena dosa orang tua kita.
Perihal apakah dengan demikian, maka orang tuanya akan terus berbuat dosa, karena menganggap ‘toh Tuhan tetap menerima anak-anaknya dan anak-anak tetap dari Tuhan’, maka saya rasa ini asumsi yang belum tentu benar. Seseorang yang mempunyai hati nurani akan tahu bahwa ia telah berdosa, dan jika ia diberi kesempatan lagi, tentu ia berisaha untuk tidak melakukannya kembali. Namun, seandainya ia terus memilih untuk hidup dalam dosa,maka sesungguhnya ia mempertaruhkan keselamatan jiwanya sendiri.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga menjawab pertanyaan Chmel.
Salam kasih dari http://www.katolisitas.org
Ingrid Listiati
Terpujilah Yesus Kristus, Allah Tritunggal, Allah dan Bapa orang Katolik, Bapa Orang Kristen di luar Katolik, Bapa bagi orang di luar Kristen, dan Bapa orang yang tidak mengenalNya.
Amin
1.Artikel/Sharing iman Katolik yang sangat menarik,saya sangat terharu dengan artikel ini beserta dengan jawapan2 yang anda beri untuk menjawap segala pertanyaan2 yang para pembaca/pengunjung ajukan.
2.Untuk pengetahuan saudara ada sebahagian2 daripada artikel2 serta soal jawap dalam web ini telah saya cetak/print(termasuk artikel ini)sebagai panduan dan pelajaran peribadi buat saya sebagai seorang umat Katolik.
Tahniah! dan Terima kasih.
Mengapa yesus d anggap sbg tuhan? apa alasan kalian tuk menjamin dia tuhan? Pahal kt tau ciri tuhan itu apa.. Maha esa,tidak beranak n d peranakkan,maha mengetahui n banyak lg. Yesus pun manusia sm seperti kita n bs mati jg. Klu dosa kt d tanggung oleh yesus kenapa kalian g’ b’buat kerusakan n kehancuran d bumi ini kan dah dah da yg nanggung dosa kalian.. Biar dunia cepat kiamat.. Yg aq tau dosa itu d tanggung cendiri. Klu g’ percaya baca al-qur’an n pahami artinya insya allah kalian akat tobat.. Amiin…
Salam damai Bapak G (maaf saya tidak mau memanggil nama anda seperti yang diberikan, karena saya pikir akan menjadi tidak sopan). Mari kita bersama-sama berdiskusi dengan hormat dan lemah lembut tanpa menghilangkan kebenaran, sebagai tanda bahwa kita adalah umat beriman.
Argumentasi Bapak G:
1) Pertama Bapak G mempertanyakan kepada umat Kristen, mengapa umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Apakah dasar dari kepercayaan ini? Bukankah mempercayai Yesus Tuhan bertentangan dengan hakikat Allah yang tidak diperanakkan, Maha tahu, dll
2) Kalau Yesus Kristus adalah Tuhan, mengapa Yesus mati di kayu salib? Kalau memang alasannya adalah karena Tuhan Yesus menebus dosa dunia, bukankah umat Kristen dapat berbuat sesukanya di dunia ini, karena dosanya telah ditebus? Saya berpendapat bahwa setiap manusia harus menanggung dosa masing-masing.
3) Oleh karena itu, silakan membaca Al-Qur’an, sehingga dapat mengalami pertobatan.
Berikut ini adalah jawaban yang dapat saya sampaikan.
I. Mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
1) Untuk membahas topik ini lebih lanjut, silakan untuk membaca beberapa artikel Kristologi yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan:
Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
2) Jadi secara prinsip, mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Tuhan adalah melalui "motives of credibility":
a) Kedatangan Yesus telah dinubuatkan oleh para nabi. Bukan hanya sekali, namun berkali-kali dalam kurun waktu 20 generasi. Hal ini membuktikan bahwa Allah mempersiapkan kedatangan-Nya sehingga kalau Dia datang, maka manusia akan mengenalinya. Untuk lengkapnya, silakan membaca artikel: Mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Tuhan, dan juga Yesus yang dinubuatkan oleh para nabi.
b) Yesus melakukan banyak sekali Mukjijat, yang hanya Tuhan sendiri yang mampu melakukannya.
Semasa hidup Kristus di dunia, kuasa Allah ditunjukkan di dalamNya dengan Ia melakukan banyak mukjizat-mukjizat, dari meredakan angin ribut, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit, sampai membangkitkan orang mati, termasuk juga kebangkitanNya sendiri dari kematian-Nya (Silakan membaca: Kristus yang kita imani= Yesus yang menurut sejarah).
c) Yesus mempercayakan umat-Nya kepada Gereja-Nya, yaitu Gereja Katolik.
Selanjutnya, kami meyakini bahwa Kristus datang untuk mendirikan Gereja yang dibentukNya sendiri untuk terus bertahan sampai akhir jaman, dan itu berada di dalam Gereja Katolik. Paus pemimpin Gereja ini dapat ditelusuri asalnya sampai kepada Petrus, Rasul Yesus Kristus. Hal ini juga merupakan sesuatu mukjizat tersendiri, sebab jika Gereja hanya ‘organisasi’ manusia, maka sudah sejak lama ia bubar/ tak bertahan. Untuk lengkapnya, silakan membaca: mengapa kita memilih Gereja Katolik.
3) Apakah dengan Tuhan menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus, tidak bertentangan dengan hakikat Allah?
a) Sesuatu dikatakan bertentangan kalau melanggar prinsip "non-contradiction", yaitu: "sesuatu tidak dapat menjadi dan tidak menjadi dengan cara yang sama dan dalam waktu yang sama". Maka dengan Tuhan menjadi manusia, dalam diri Yesus, tidaklah bertentangan dengan Tuhan yang bersifat kekal. Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa dengan menjadi manusia, Tuhan berhenti menjadi Tuhan. Kalau Tuhan berhenti menjadi Tuhan, barulah itu bertentangan dengan Tuhan yang mempunyai sifat kekal.
b) Bahkan Tuhan menjadi manusia sungguh-sungguh menjadi suatu manifestasi sempurna dari hakekat Tuhan, yaitu kasih. Keterangan tentang ini dapat dilihat di artikel ini (silakan klik), dimana pada awal artikel saya mengatakan:
1) Argumen dari prinsip kesempurnaan mahluk berakal budi.
Yesus Kristus hanya dapat dijelaskan dalam relasinya dengan Allah, yaitu Allah yang mempunyai tiga kepribadian. Sesuatu yang dapat disetujui bersama tentang Tuhan, yaitu Tuhan adalah Maha sempurna. Kesempurnaan manusia dikarenakan oleh keberadaan manusia sebagai mahluk personal atau “personal being,” yang mempunyai kemampuan untuk mengasihi, memberikan dirinya kepada orang lain, dan juga mempunyai kemampuan untuk berkumpul dengan sesama. Kalau ini benar untuk manusia (tingkat natural), maka di tingkat supernatural ada kebenaran yang sama dalam tingkatan yang paling sempurna. Jadi Tuhan tidak mungkin Tuhan yang sendirian, namun “keluarga Tuhan”, dimana keberadaan-Nya, kasih-Nya, dan kemampuan-Nya untuk bersekutu dapat terwujud.
2) Argumen dari definisi kasih.
Kasih tidak mungkin dapat berdiri sendiri. Kasih senantiasa melibatkan dua pihak. Sebagai contoh, kasih suami istri, masing-masing dapat mengasihi secara lengkap, karena suami-istri “saling” mengasihi. Kalau Tuhan adalah kasih, kasih yang paling sempurna, maka tidak mungkin Tuhan tidak mempunyai seseorang yang dapat menjadi saluran kasih-Nya dan juga dapat membalas kasih-Nya dengan derajat yang sama. Jadi Tuhan itu harus satu, namun bukan Tuhan yang terisolasi sendirian. Jika tidak demikian, maka Tuhan tidak mungkin untuk menyalurkan kasih-Nya yang sejati.
Orang mungkin berargumentasi bahwa Tuhan bisa saja satu dan Dia dapat menyalurkan kasih-Nya dan menerima balasan kasih dari manusia. Namun, kalau kita pikir secara logis, hal ini tidaklah mungkin karena Tuhan tidak mungkin tergantung dari manusia yang kasihnya tidaklah berarti dibandingkan dengan kasih Tuhan. Dengan demikin, sangatlah logis, kalau Tuhan mempunyai “kehidupan interior/ interior life,” di dalam Diri-Nya sehingga Dia dapat memberikan cinta sempurna yang rela berkorban. Dan dalam kehidupan interior inilah ada Yesus Kristus, Allah Putera, yang mempunyai derajat kasih yang sama dengan Allah Bapa. Operasi dari Allah Bapa dan Allah Putera adalah mengasihi secara kekal, sempurna, dan tak terbatas. Dan buah dari kasih ini adalah Roh Kudus.[2] Dan dengan kematian Yesus di kayu salib, Tuhan menunjukkan akan bukti adanya kasih yang sempurna, yaitu dengan memberikan diri sendiri kepada orang lain.[3] Untuk pembahasan lebih lanjut tentang Trinitas, silakan klik di sini.
II. Dosa asal dan penebusan dosa.
1) Memang Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, dan sebagai perwujudan kasih Tuhan yang sempurna kepada umat manusia. Kalau kita mengatakan bahwa Tuhan maha kasih, maka buktinya adalah kematian Yesus di kayu salib.
2) Pembuktian dosa asal pernah saya jawab di sini (silakan klik).
3) Setelah umat Katolik tahu bahwa dirinya telah ditebus dosanya oleh Kristus, umat Katolik tidak boleh hanya berpangku tangan atau malah berbuat dosa, sebaliknya justru harus melihat pengorbanan Kristus yang didasari kasih sebagai teladan, dan menjalankan hukum kasih (kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama) dengan segenap hati, segenap pikiran dan segenap kekuatan.
Kalau Bapak G pernah mendengar tentang Ibu Teresa dari Kalkuta, maka kita dapat melihat bahwa kesadaran bahwa Yesus mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan umat manusia, menimbulkan suatu kekuatan untuk berkorban bagi sesama sebagai manifestasi dari kasih kepada Tuhan.
4) Bahkan di dalam dokumen resmi Gereja Katolik dan menurut Alkitab, umat Katolik yang tidak mengamalkan kasih tidak dapat diselamatkan. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan melihat jawaban ini (silakan klik).
Dari keterangan dan jawaban di atas, saya berharap bahwa Bapak G dapat melihat adanya alasan yang kuat dari agama Katolik untuk mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan. Mari kita bersama-sama berjuang untuk menuju kepada kebenaran. Umat Katolik percaya bahwa kebenaran ada di dalam Yesus Kristus. Dialah Yesus yang sama yang akan mengadili seluruh umat manusia pada Pengadilan Terakhir.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Dear Saudaraku G’,
Banyak orang yg mengatakan “Tuhan menebus dosa kita”, apakah orang2 itu mengetahui dgn jelas apa latar belakang sblm dan tindakan selanjutnya setelah peristiwa itu ?
Mengapa sy berkata seperti itu bukan maksud saya meng-under estimate mereka, tetapi rata2 setiap pernyataan yg sy dapati tsb tidak menjelaskan lebih mendetail lagi alasan2nya. (sehingga muncullah komentar2 sperti yg saudara katakan).
Untuk saya, istilah ‘Penebusan” dalam konteks kematian Yesus sy rasa kurang tepat (karena ada yg mengatakan mengapa Tuhan menebus dosa yg tidak dibuatNya), yg tepat adalah “Rekonsiliasi”, IMHO.
Tuhan ingin mengembalikan jalur/kondisi yg terjadi saat itu ke rencana/tujuan penciptaan manusia semula. Sehingga Dia ingin memberikan contoh kepada kita dgn cara mjd manusia agar kita pun mau berkorban sampai mati demi Allah (sesuai keinginanNya semula yaitu semua tunduk padaNya), walaupun telah dianiaya dan itu semua dilakukan dgn Kasih (bukan dgn perang/pedang/dendam).
Sehingga dgn mengamalkan kasih kpd Tuhan & sesama seumur hidup, kita akan mendapatkan “Tiket” ke kerajaan surga.
Bisa dibilang, Tuhan menjelma menjadi manusia untuk mengubah kondisi yg tidak berjalan sesuai rencana awalNya menciptakan manusia. Tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah agar supaya kita dapat hidup bersama dgn Dia untuk memuja Dia, namun karena begitu baiknya Tuhan sehingga Dia memberikan kehendak bebas kpd Adam & Hawa yg akhirnya mengubah rencana awalNya. DatangNya Dia ke dunia adalah agar setiap manusia yg terpilih (yg hidup seperti perintah/permintaanNya) bisa dapat berkumpul kembali dgn Dia di kehidupan kekal selanjutnya. (hanya sedikit yg akan terpilih – itu karena kehendak bebas yg disalahgunakan sblmnya) Sehingga bisa dikatakan Dia lebih memilih meneruskan karya penciptaanNya, menunjukkan LAGI apa keinginanNya dgn cara mjd manusia (kalau Tuhan yg berbicara lgsg dari langit, apalah gunanya ama juga boong/ pasti semua orang akan lgsg menyembah Dia), daripada Dia menghentikannya pd saat itu. PermintaanNya mjd bukan lagi menyembah saja, tapi sebagai kudus Dia menegaskan LAGI bahwa semua hal di dunia ciptaanNya haruslah dilakukan dgn KASIH.
Sekaligus sy ingin berpendapat disini sbg tanggapn beberapa artikel terkait (Kristologi).
Jawaban dari : Kenapa Tuhan tidak lgsg membuat manusia yg suci ? Karena Tuhan menciptakan manusia sesuai gambaranNya; bukan hanya secara fisik ttpi juga sifat. Karena Tuhan [dari Katolisitas: kami edit], ga mau maksa2 ^_^
N’ knpa ga lgsg disurga ? Ya karena sbnrnya bumi inilah yg direncanakan sbg Surga “kedua”, ttpi karena kehendak bebas itu akhirnya bumi hanya mjd tempat pencobaan/ujian sblm ke Surga yg sbnrnya. Gitu lho ; ) kasarnya sprti itu hehehehe CMIIW
Jadi berSEGERAlah, stlh itu tetap SETIA berjaga2 (artinya: terus BERUSAHA utk hidup kudus) s.d kedatanganNya.
Tim Katolisitas.org emang top markotop ; )
May God bless us sampai pd waktu kedatanganNya – Pro Ecclesia et Patria !!!,
Antonius Wowor
Shalom Antonius Wowor,
Jika kita berpegang kepada Kitab Suci, maka kita akan mengetahui bahwa pengorbanan Kristus dan darah-Nya yang tertumpah di kayu salib memang ditujukan untuk menebus dosa kita, dan untuk mendamaikan kita dengan Allah dan dengan segala sesuatu:
“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” (Gal 3:13)
“dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.” (Kol 1:20)
“Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.” (Rm 3:25)
Jadi memang Kristus tidak berdosa, namun Ia menanggung dosa umat manusia, agar dapat mendamaikan kembali Allah dan manusia. Sebab keadilan Tuhan mensyaratkan adanya kurban bagi pengampunan/ pemulihan dari dosa, dan dengan demikian Kristus menyerahkan Diri-Nya sendiri menjadi Kurban itu, agar dapat menebus dosa manusia.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Syaloom,
Apa yang dipikirkan Antonius Wowor mirip dengan yang saya pikirkan,
karena konteks menanggung dosa kita sering disalahartikan dosa2 kita udah diambil ama dia trus ditaruh di Kayu Salib. Tp saya rasa arti menanggung di sini adalah bukan seperti itu jadi bukan kita ngasi semua utang dosa yg di masa lalu, masa kini dan depan ke tubuh Di, jadi Dia yang nanggung tp kita dibayarin utang karena kita terbelenggu dosa tp setelah kita dibayarin utang kita kan kita masi bisa utang lagi. Tp itulah sebabnya Dia mao mati menderita untuk kita dan memberikan daging-Nya supaya kita tidak utang lagi dan hidup dalam Kerajaan Allah di dunia ini
Dan ada Api penyucian yang lahir dari misteri Paskah untuk mereka yang tidak sempurna dalam perjuangannya di dunia ini.
Mohon tanggapannya kalau ada yang salah dalam pengertian saya.
Terima Kasih
Shalom Leo,
Terima kasih atas tanggapannya. Kalau kita memakai perumpamaan hutang, maka dengan penebusan Kristus hutang kita memang telah dibayar semuanya, sehingga kita tidak terbelenggu lagi dengan hutang kita dan kita mempunyai harapan. Lebih lanjut, kita juga dikasih modal, yaitu modal yang mengalir dalam Sakramen Permandian: rahmat pengudusan, tujuh karunia Roh Kudus, diampuni dari dosa asal dan dosa pribadi sampai pada saat dibaptis, tiga kebajikan ilahi, disatukan dengan Gereja dan menjadi anak- anak Allah di dalam Kristus. Namun, modal ini harus dikembangkan, karena kalau tidak dikembangkan kita akan rugi dan dapat mengakibatkan kehilangan keselamatan kekal, seperti yang ditunjukkan dalam perumpamaan tentang talenta. Setiap kali kita rugi (kalau jatuh dalam dosa), kita dapat kembali kepada Tuhan, melalui Sakramen Tobat. Dan kalau kita butuh modal tambahan, kita diberikan modal tambahan (rahmat) dalam Sakramen Ekaristi, perbuatan kasih, doa dan Firman. Dengan modal tambahan dan kalau rugi kita dapat meminta modal lagi kepada Tuhan dan kalau kita setia menjalankan talenta kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak dapat mengembangkan talenta yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Namun, kita jangan melupakan, bahwa modal awal, modal untuk menjalankan, dan modal tambahan berasal dari Tuhan. Dengan demikian, kalau kita dapat menjalankan, kita tidak dapat mengklaim bahwa kita yang berhasil, karena semua modal diberikan oleh Kristus. Dalam konteks ini, maka rahmat Allah memegang peranan utama. Namun, Allah menginginkan agar kita dapat turut bekerjasama secara bebas dengan rahmat-Nya, sehingga talenta yang telah diberikan oleh Allah dapat berkembang. Semoga ilustrasi ini dapat memberikan kejelasan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Syaloom Pak Stef
Terima kasih pak Stef, saya sudah mengerti sedikit, tp saya akan menanggapi lagi setelah apa yang saya paparkan di artikel “sekali selamat pasti selamat?”
Sehingga bisa sekalian tidak usah bertanya bolak balik hehehe
Terima Kasih
Tuhan Berkati
Shalom Ibu Ingrid/ Pak Stef,
We thank you for ur concise conception so clearly defined as what God want it should be.
Best,
Antonius Wowor
Oh iya, sejujurnya saya sangat menghargai keberadaan Web ini, karena jujur saja, saya baru pertama kali menemukan Web punya orang katolik, yg memaparkan agamanya secara bijak, serta berpendidikan dalam menyampaikan gagasannya, dan tidak memakai bahasa2 kotor, kasar, dan tidak mencacimaki dan menghina agama lain,, saya juga sangat menghargai keterbukaan Pak Stef dalam menerima komentar orang lain, orang seperti anda sangat jarang Pak, saya menghargai keyakinan anda,, walaupun saya seorang muslim,,,
Salam damai HambaAllah,
Terima kasih atas komentar HambaAllah terhadap website ini. Kami hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh umat beriman, yang mengakui adanya perbedaan-perbedaan, namun juga harus menyampaikannya dengan hormat dan lemah lembut tanpa menghilangkan kebenaran.
Kami juga berterima kasih atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Hamba Tuhan dan kami akan menjawabnya satu persatu. Dan kami sebagai umat Katolik juga menghargai kaum Muslim, terutama akan kepercayaan umat Muslim akan satu Tuhan, juga ketekunan umat Muslim untuk berdoa lima waktu, serta mengamalkan perbuatan baik.
Semoga semangat kita untuk mencari kebenaran akan semakin menuntun kita kepada Tuhan.
Salam kasih dari http://www.katolisitas.org
stef & ingrid
Ya. Saya juga sangat bersyukur bisa bertemu dengan situs katolisitas ini. Melihat hasil googling diinternet yang begitu menyeramkan dan ” berdarah-darah” sungguh membuat situs katolisitas ini begitu berbeda.
seingat saya, saya pernah menemukan 1 orang lagi yang bisa memaparkan agamanya dengan cukup baik.
dia ada di situs ini
http://www.sarapanpagi.org/
lebih tepatnya mungkin disini
http://www.sarapanpagi.org/gereja-katolik-vf66.html
dia menggunakan nama Valkyrie
Iman tidak bisa diperdebatkan atau dipertentangkan. Biarlah setiap orang memegang imannya masing-masing tanpa memaksakannya kepada orang lain yang berbeda iman. Sebagai contoh, orang Katolik beriman bahwa Yesus merupakan pribadi Allah yang menebus dosa manusia melalui penyaliban, kematian dan kebangkitan-Nya tetapi sebaliknya orang non-Kristen mungkin tidak percaya dan hanya menganggap Yesus sebagai nabi. Kedua iman yang berbeda ini tidak dapat dipertentangkan dan tidak ada gunanya untuk dipertentangkan.
Akan tetapi, berbeda dengan iman, akal budi dapat disharingkan. Orang yang berbeda iman tetapi mampu berpikir sehat dan menggunakan perasaannya dengan benar mampu mensharingkan akal budinya. Sebagai contoh, orang-orang yang imannya berbeda tetapi memiliki akal budi tentunya memiliki pendapat yang sama bahwa penyerangan Israel yang sangat berlebihan di jalur Gaza sehingga menimbulkan kematian begitu banyak anak dan manusia yang tidak bersalah sungguh merupakan tindakan di luar perikemanusiaan.
Pak Stef/ Bu Ingrid, bagaimanakah hubungan agama (Gereja) dan negara menurut ajaran Gereja Katolik? Saya pernah mendengar ceramah dari seorang pastor begini: Menurut Islam, agama dan negara menjadi satu (united); menurut kaum Protestan, agama dipisahkan sepenuhnya dari negara (totally separated), dan menurut Katolik, agama (Gereja) dan negara berdiri sendiri namun harus bekerja sama (distingtif-correlative). Sayangnya saya tak sempat mengejar pastor tersebut untuk menjelaskan lebih lanjut karena konteksnya pendidikan politik menjelang pemilu dan ia segera kembali ke tempat tugasnya. Terima kasih atas penjelasan Pak Stef.
Shalom
Isa Inigo
Shalom Isa,
Terima kasih atas masukkannya tentang hubungan antara negara dan Gereja. Saya terus terang belum terlalu mendalami hal ini lebih jauh, karena hal ini baru akan diajarkan semester ini. Nanti kalau saya telah mendalami hal ini, saya akan dapat membagikannya dengan lebih detil.
Namun ada beberapa hal prinsip yang dapat kita lihat:
1) Yesus berkata "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Mt 22:21; Mk 12:17; Lk 20:25).
Dari sini kita melihat bahwa dua hal, yaitu negara dan Gereja dapat berjalan bersama-sama.
2) Masing-masing pihak, baik Gereja maupun negara harus mengakui hak masing-masing. Negara mempunyai tugas untuk membawa warganya kepada kepentingan bersama dan tujuan bersama yang merupakan kebahagiaan di dunia ini (temporal happiness), sedangkan Gereja bertujuan untuk mengantar umat-Nya kepada kebahagiaan abadi di Surga (eternal happiness).
Karena eternal happiness tingkatannya lebih tinggi daripada temporal happiness, maka negara tidak dapat membuat peraturan yang menghalangi Gereja untuk mengantar umat-Nya kepada Tuhan.
3) Negara juga harus melindungi Gereja, karena salah satu tugas dari negara adalah untuk melindungi warganya.
Untuk sementara, itu adalah jawaban yang dapat saya berikan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
[Dari admin: tanpa merubah isi, tanggal penulisan saya ubah, sehingga masih dapat terlihat di kolom kanan – “pesan atau komentar terbaru”, dan 3 pesan saya jadikan satu]
salah satu kelemahan setiap pemeluk agama manapun didunia adalah takut untuk melakukan perbandingan agama secara mendalam, tidak berani membaca kitab-kitab semua agama, tidak berani bertanya kepada ahli agama yang bersangkutan, tidak berani berdiri diluar untuk melihat kedalam semua agama ( termasuk agama yang dianutnya ) untuk kemudian melakukan pencarian dengan hati, fikiran, PERASAAN DAN PENALARAN YANG MERDEKA. KALAU MAU JUJUR DALAM BERAGAMA, MAKA SIKAP INI HARUS DIAMBIL DAN DITERAPKAN, BARULAH KITA DAPT MEMPEROLEH IMAN YANG SEBENARNYA
10 TAHUN MELANGLANG BUANA, MENCARI KEBENARAN HAKIKI, DARI PAPUA SAMPAI SUMATRA, PULUHAN PENDETA, PASTOR, GURU AGAMA, KIYAI, USTADZ, DAN ROHANIAWAN DARI AGAMA HINDU, BUDHA DAN KONGHUCU YANG SAYA TEMUI,
RATUSAN BUKU, KITAB, MAJALAH, BULETIN, SERTA BEBERAPA VERSI KITAB SUCI YANG SAYA BACA, MENGANTARKAN SAYA PADA KEYAKINAN BAHWA SESUNGGUHNYA TIDAK ADA TUHAN YANG BERHAK DISEMBAH KECUALI ALLAH, YESUS ADALAH UTUSANNYA, MUHAMMAD ADALAH UTUSANNYA, AL-QOR’AN ADALAH KEBENARAN MUTLAK DAN ABADI. TIDAK PERCAYA??? BERANILAH BACA AL-QUR’AN.
SESUNGGUHNYA YESUS TIDAK SEKALIPUN DIA BERKATA BAHWA DIRINYA ADALAH TUHAN’ KARENA MEMANG DIA BUKAN TUHAN. APAKAH DIA PERNAH BERKATA BAHWA DIRINYALAH YANG MENCIPTAKAN SELURUH ALAM??? MENCIPTAKAN MANUSIA??? MENURUNKAN HUJAN, MEMBERI REZEKI, MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN??? MENGETAHUI SEGALA YANG TAMPAK DAN TERSEMBUNYI???
TAPI ALLAH, TUHANKU BERBUAT ITU SEMUA. TIDAK PERCAYA??? BERANILAH BACA AL-QUR’AN.
Salam damai Roman,
Terima kasih atas tanggapannya tentang artikel "Mengapa Orang Kristen Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan." Dengan hormat, saya ingin menyarankan, bahwa sebaiknya dalam memberikan pesan jangan memakai huruf besar semua, karena di dalam internet, itu berarti seseorang menyampaikan pendapat sambil berteriak. Dan saya yakin tidak mungkin Roman yang ingin berdiskusi tapi melakukannya sambil berteriak. Hal tersebut mungkin karena salah pencet keyboard. Mari kita bersama-sama berdiskusi dengan hormat dan lemah-lembut.
Mari sekarang kita melihat beberapa keberatan Roman.
I. Tentang perbandingan agama
1) Saya ingin berterus terang, bahwa saya belum pernah membaca "secara langsung" beberapa Kitab Suci dari agama lain, seperti kitab suci dari agama Islam, Hindu, Budha, Konghucu, dll. Saya hanya membaca sedikit tentang perbandingan agama-agama tersebut. Karena Roman berkata bahwa Roman telah sepuluh tahun belajar begitu banyak dari buku, dari para cendikiawan, dan orang-orang terpelajar yang lain dalam pencarian kebenaran, dan pada akhirnya menemukan bahwa Al-Quran adalah yang terbaik, maka saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan berikut ini:
a) Karena dalam pencarian kebenaran, keselamatan kekal adalah begitu penting, maka saya ingin menanyakan kepada Roman tentang konsep keselamatan dari beberapa agama, seperti: Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Islam, sehingga Roman pada akhirnya menyimpulkan bahwa Al-Quran mempunyai kebenaran mutlak. Dari pemaparan Roman, maka nanti kita dapat mendiskusikan tentang satu topik ini.
b) Menurut Roman setelah mengadakan perbandingan agama, siapakah yang dapat masuk surga? Apakah penganut agama-agama lain dapat masuk surga? Jadi apakah penganut agama Kristen dapat masuk surga? Mungkinkah orang-orang seperti Mahatma Gandhi, Ibu Teresa dari Kalkuta dapat masuk surga?
c) Menurut Roman, apakah orang-orang baik yang telah meninggal, misalnya di Irian Jaya atau di pedalaman Kalimantan, namun mereka tidak sempat mengenal agama Islam, dapat masuk surga? dan apakah alasannya?
2) Mungkin Roman dapat menerangkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas dari pandangan beberapa agama, yang pada akhirnya Roman mengambil kesimpulan bahwa Al-Quran adalah yang mempunyai kebenaran mutlak. Saya berharap dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka kita dapat berdiskusi tentang konsep keselamatan ditinjau dari beberapa agama.
3) Namun saya menghargai akan saran dari Roman untuk membaca Al-Qur’an dan saya akan mencoba melakukannya di kemudian hari. Terimakasih atas sarannya.
II. Apakah Yesus adalah Tuhan?
Saya juga sedang berdiskusi dengan saudara J1lan tentang hal yang sama. Kalau mau silakan Roman memberikan tanggapan di sini (silakan klik). Namun sebelum memberikan tanggapan, silakan untuk membaca beberapa artikel tentang Kristologi:
"Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia."
Di dalam beberapa artikel tersebut, kami mencoba menjelaskan mengapa kami percaya akan Yesus sebagai Tuhan.
Mari kita bersama-sama berdialog dengan penuh hormat dan lemah lembut untuk bersama-sama mencari kebenaran. Mungkin pada akhirnya kita tetap pada pendirian kita masing-masing. Namun masing-masing pihak tahu, bahwa agama yang lain juga mempunyai alasan tentang kepercayaan masing-masing.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Setuju dengan pak Stef. Sdr Roman, saya pernah mempelajari Al Qur’an. Tidak hanya teks bukunya, namun juga sejarah terbentuknya. Saya pun masih menyimpannya baik-baik Al Qur’an saya. Namun saya menjadi Katolik karena menemukan kebenaran dan damai dalam ajarannya tentang Allah yang peduli pada manusia melalui Isa Al Masih dalam Rohul Kudus. Saya bernama Isa karena memang Isa Al Masih adalah kekuatan saya, dan Inigo (Ignatius Loyola) karena ia pendiri Ordo yang dinamai “Jesus”. Namun, saya tetap menghormati kaum muslimin dan menghargai Al Qur’an. Gereja Katolik pun mengakui bahwa ada percikan-percikan kebenaran dalam agama-agama lain termasuk Islam dan kitab sucinya Al Qur’an. Nah, pertanyaan saya, apakah Islam dan agama-agama lain pernah merumuskan seperti Konsili Vatikan II, mengenai pahamnya tentang agama-agama lain di era modern ini? Jika pernah, saya pun ingin tahu agar bisa menemukan kebenaran dengan lebih kaafah (menyeluruh). Saya menjadi Katolik justeru karena hanya Gereja Katolik-lah yang dengan rendah hati mengakui bahwa ada kebenaran di dalam agama-agama lain pula. Saya tidak menemukan dokumen dari agama-agama non Katolik, bahkan dari aliran-aliran Protestan tentang pandangan agama-agama itu terhadap agama lain. Terima kasih.
Salam
Isa Inigo
oh iya klo boleh saya berkomentar,, justru pernyataan sodara Isa Inigo, tentang pengakuan Gereja bahwa ada kebenaran dalam islam malah menguatkan keyakinan saya pada islam, saya heran sodara kenapa malah menjadikan itu alasan untuk masuk agama Katolik,,, maaf klo ada kesalahan, saya sangat senang hati klo anda juga ikut meluruskan,,,
Shalom Hamba Allah,
Gereja Katolik mengakui kebaikan dan kebenaran yang diajarkan oleh agama-agama lain, sebagai persiapan Injil. Selengkapnya, ajaran Gereja Katolik tentang keselamatan yang berkenaan dengan agama non-Kristen, tercantum dalam:
1) Lumen Gentium 16 (Konstitusi Dogmatik tentang Gereja- Vatikan II), sebagai berikut: "Akhirnya mereka yang belum menerima Injil dengan berbagai alasan diarahkan kepada Umat Allah[32]. Terutama bangsa yang telah dianugerahi perjanjian dan janji-janji, serta merupakan asal kelahiran Kristus menurut daging (lih. Rom 9:4-5), bangsa terpilih yang amat disayangi karena para leluhur; sebab Allah tidak menyesali kurnia-kurnia serta panggilan-Nya (lih. Rom 11:28-29). Namun rencana keselamatan juga merangkum mereka, yang mengakui Sang Pencipta; diantara mereka terdapat terutama kaum muslimin, yang menyatakan bahwa mereka berpegang pada iman Abraham, dan bersama kita bersujud menyembah Allah yang tunggal dan maharahim, yang akan menghakimi manusia pada hari kiamat. Pun dari umat lain, yang mencari Allah yang tak mereka kenal dalam bayangan dan gambaran, tidak jauhlah Allah, karena Ia memberi semua kehidupan dan nafas dan segalanya (lih. Kis 17:25-28), dan sebagai Penyelamat menhendaki keselamatan semua orang (lih. 1Tim 2:4). Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal[33]. Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan yang diperlukan untuk keselamatan kepada mereka, yang tanpa bersalah belum sampai kepada pengetahuan yang jelas tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi berusaha menempuh hidup yang benar. Sebab apapun yang baik dan benar, yang terdapat pada mereka, dipandang Gereja sebagai persiapan Injil[34], dan sebagai karunia Dia, yang menerangi setiap orang, supaya akhirnya memperoleh kehidupan. Tetapi sering orang-orang, karena ditipu oleh si Jahat, jatuh ke dalam pikiran-pikiran yang sesat, yang mengubah kebenaran Allah menjadi dusta, dengan lebih mengabdi kepada ciptaan daripada Sang Pencipta (lih. Rom 1:21 dan 25). Atau mereka hidup dan mati tanpa Allah di dunia ini dan menghadapi bahaya putus asa yang amat berat. Maka dari itu, dengan mengingat perintah Tuhan: “Wartakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:15), Gereja dengan sungguh-sungguh berusaha mendukung misi-misi, untuk memajukan kemuliaan Allah dan keselamatan semua orang itu."
2) Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) 842: Hubungan Gereja dengan agama-agama bukan Kristen, terletak pertama kali dalam asal dan tujuan bersama umat manusia: "Semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah menghendaki segenap umat manusia mendiami seluruh muka bumi. Semua juga mempunyai satu tujuan terakhir, yakni Allah, yang penyelenggaraan-Nya, bukti-bukti kebaikan-Nya dan rencana penyelamatan-Nya meliputi semua orang, sampai para terpilih dipersatukan dalam Kota suci" (Nostra Aetate, 1/ Deklarasi tentang Hubungan Gereja dengan Agama-agama Non- Kristen).
3) KGK 843: Gereja mengakui bahwa agama-agama lainpun mencari Allah, walaupun baru "dalam bayang-bayang dan gambaran". Ia memang belum dikenal oleh mereka, namun toh sudah dekat, karena Ia memberi kepada semua orang kehidupan, napas, dan segala sesuatu, dan Ia menghendaki agar semua manusia diselamatkan.
Maka, Gereja Katolik mengakui adanya kebenaran dalam agama lain, namun tidak mengaburkan ajaran Gereja bahwa kebenaran dalam agama lain itu dipandang sebagai ‘bayang-bayang atau gambaran’, sedangkan dalam agama Kristiani, kebenaran itu lebih jelas dan lengkap, dengan adanya iman kepercayaan kepada Sang "Kebenaran" yang menjelma menjadi manusia, yaitu Kristus Yesus. Karena di dalam Yesus Kristus, Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia (Yoh 1: 14), kita dapat melihat gambaran nyata dari Allah yang tak kelihatan (lih. Kol 1:15), dengan seluruh kepenuhan-Nya (Kol 1:19), dan segala ajaran-Nya yang diterapkan sempurna di dalam kehidupan-Nya. Umat Kristiani percaya bahwa di dalam Kristuslah rencana keselamatan Allah digenapi, dan kita dapat memperoleh rahmat tersebut dengan Pembaptisan yang mempersatukan kita dengan Dia, dan dengan kesetiaan melaksanakan segala perintah-Nya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang ajaran Gereja Katolik tentang hubungannya dengan agama-agama bukan Kristiani.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati – http://www.katolisitas.org
Salam Saudaraku Hamba Allah. Saya bersyukur jika Anda mantap menjadi Islam yang baik. Namun saya menjadi Katolik karena di sini saya menemukan kepenuhan kebenaran. Gereja Katolik mengakui ada kebenaran pada agama-agama lain, namun Gereja Katolik mengakui imannya, bahwa kepenuhan kebenaran itu ada dalam iman Katolik. Sebenarnya, jika Islam mau mengakui hal yang sama seperti itu, akan sangat baik bagi dialog antar-agama dan usaha saling memahami demi perdamaian dunia. Namun, swampai saat ini hanya Gereja Katolik yang saya tahu melakukan itu. Saya akui bahwa memang dalam pengakuan iman Gereja Katolik-lah saya merasa paling tenteram. Jika Firman Allah menurut Islam, turun berupa kitab Al Quran, maka menurut iman Katolik, Firman itu turun menjadi manusia (Yoh 1) seperti saya dalam segala hal, selain dalam hal dosa. Seorang pastor pernah mengatakan Allahu Akbar , Ar Rahman Ar Rahim, Ia mau tinggal dalam rahim perempuan Siti Maryam. Saya jadi makin fokus menemukan jalan menuju Allah dengan berpola pada manusia Yesus itu. Praktek doa berkala, puasa, ziarah, korban dalam Islam sudah dibuat oleh Gereja sejak 6 abad sebelum Islam, sampai kini dan seterusnya. Maka Gereja mengakui hal yang baik dan kudus ada pula dalam agama Islam dan agama-agama lain (tak hanya Islam), namun Katolik memiliki semua praktek itu karena iman akan Kristus dalam Gereja yang didirikan dan dijaga oleh Kristus pula sang Kalimah Ilahi. Saudaraku Hamba Allah, dengan demikian saya mantap menjadi Katolik dengan tetap menghormati ajaran Islam. Wassalamu’alaikum: Isa Inigo
Kalo wujud pisiknya manusia yah manusia bukan TUHAN seperti yang dipersepsi oleh cerita Yohanes itu ? dan siapa yang bisa menjamin bahwa YESUS itu betul-2 TUHAN yang asli, karena YESUS tidak pernah menyatakan dan mengatakan bahwa dirinya itu TUHAN satu-2-nya, coba renungkan kembali hal ini ?
trims saudara saya
Salam damai saudari Ridhawati,
Terima kasih atas pesannya. Saya juga menerima pesan yang lain, namun tidak saya tampilkan, karena dulu pernah saya tampilkan disini (silakan klik) dan saya telah menjawabnya disini (silakan klik).
Dengan segala kerendahan hati, saya ingin menyarankan Ridhawati untuk membaca artikel-artikel tentang Kristologi disini: "Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia."
Setelah membaca artikel tersebut, maka kita dapat melanjutkan dialog kita.
Untuk pertanyaan yang baru ini, maka saya ingin menjawabnya:
I. Tuhan menjadi manusia adalah mungkin dan tidak bertentangan dengan sifat Tuhan yang Esa dan Kekal.
1) Ridhawati mengatakan "Kalo wujud pisiknya manusia yah manusia bukan TUHAN". Pertama, yang harus kita terima adalah Tuhan mampu untuk melakukan apa saja. Kalau Dia mampu untuk menciptakan alam semesta dan segala isinya, maka Dia juga mampu untuk menjadi manusia, kalau Dia menginginkannya.
Namun Tuhan tidak dapat mempertentangkan Diri-Nya sendiri, sebagai contoh, Dia tidak mungkin berdosa, karena Tuhan adalah kudus. Nah, sesuai dengan prinsip non-contradiction yang mengatakan "sesuatu tidak dapat ‘menjadi’ dan ‘tidak menjadi’ pada waktu yang sama dan dengan cara yang sama", maka dengan Tuhan menjadi manusia, dalam diri Yesus, tidaklah bertentangan dengan Tuhan yang bersifat kekal. Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa dengan menjadi manusia, Tuhan berhenti menjadi Tuhan. Kalau Tuhan berhenti menjadi Tuhan, barulah itu bertentangan dengan Tuhan yang mempunyai sifat kekal.
2) Jadi sampai tahap ini, saya berharap minimal Ridhawati dapat menerima bahwa Tuhan mempunyai kuasa untuk menjadi manusia, kalau Dia mau, dan dengan menjadi manusia, maka Tuhan tidak mempertentangkan Diri-Nya sendiri. Pertanyaannya adalah mengapa Tuhan mau menjadi manusia?
II. Kenapa Tuhan mau menjadi manusia?
Saya telah menjawabnya dalam pertanyaan Ridhawati sebelumnya (silakan klik), dimana saya mengatakan:
Untuk menjawab keberatan Azwardini yang mengatakan bahwa Tuhan, Sang Pencipta tidak mungkin menjadi manusia, maka kami telah menulis dua artikel. Disinilah, dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya dengan menggunakan akal budi, kami tidak dapat mengetahui bahwa Tuhan menjadi manusia kalau Tuhan sendiri tidak menyatakannya. Seperti yang Azwardini katakan, bahwa kita tidak dapat hanya menggunakan logika saja dalam menemukan Tuhan yang benar. Dalam hal ini, kami juga berpendapat sama. Jadi Sabda Allah atau "revelation"/wahyu memegang peranan yang begitu penting dalam pembuktiaan ini. Namun filosofi juga digunakan untuk membantu bahwa apa yang dilakukan Allah memang sungguh-sungguh ajaib dan membuka mata kami, bahwa Inkarnasi adalah perbuatan Tuhan yang begitu agung, besar, dan penuh kasih kepada umat manusia. Dengan inkarnasi ini, kami malah mengasihi Tuhan dengan lebih lagi, karena Dia yang terlebih dahulu menunjukkan kasih-Nya kepada kami dengan tak terbatas. Artikel tersebut dapat dibaca di:
Mengapa orang Kristen percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Yesus, Tuhan yang dinubuatkan para nabi.
III. Yesus tidak pernah menyatakan bahwa dirinya Tuhan?
Saya telah menjawab pertanyaan ini disini (silakan klik), dimana intinya adalah sebagai berikut:
1) Yang menjadi permasalah di sini adalah pertanyaan yang diajukan mencoba memaksakan suatu bukti dengan cara yang kriteria yang dibuat sendiri, tanpa melihat bukti-bukti lain yang mendukung suatu pernyataan. Ini dapat digambarkan seperti seseorang berkata:
a) "Tunjukkan kepada saya, bahwa Bill Gates adalah orang kaya. Kalau dia tidak pernah mengatakan bahwa dia orang kaya, saya tidak akan percaya bahwa dia orang kaya." Pernyataan seperti ini tidak mendasar, karena kita dapat melihat buktinya bahwa Bill Gates mempunyai uang 58 milyar US$, yang kurang lebih sekitar 60% dari budget negara Indonesia tahun 2008. Organisasi amalnya mempunyai uang sekitar 32% dari total budget negara indonesia selama satu tahun. Kalau kita tetap bersikeras bahwa Bill Gates tidak kaya, karena Bill Gates tidak pernah mengatakan bahwa dia kaya walaupun bukti-bukti di atas sudah menunjukkan bahwa Bill Gates orang yang sangat kaya, rasanya keberatan seperti itu kurang dapat dipertanggungjawabkan.
b) Atau contoh yang lain, seorang anak mengatakan "saya tidak percaya bahwa orang tua saya mencintai saya, karena mereka tidak pernah mengatakan bahwa mereka mencintai saya." Namun orang tua dari anak itu, sebenarnya begitu memperhatikan, berlaku lemah lembut, selalu ada di samping anak itu kalau anak itu mengalami kesulitan, mencukupi semua kebutuhan anak itu, meluangkan waktu untuk bercanda, bercerita, dll.
c) Contoh yang mungkin lebih gamblang adalah seseorang yang bertanya kepada seorang suami dan mengatakan "Saya tidak akan percaya bahwa istri kamu adalah seorang wanita, karena dia tidak pernah mengatakan bahwa dia seorang wanita." Tentu saja sang suami tidak terpengaruh, karena sang suami tahu persis bahwa istrinya adalah seorang wanita, karena istrinya telah melahirkan beberapa anak, dll.
d) Begitu mudah orang untuk mengatakan bahwa "saya kaya, saya mengasihi engkau", namun belum tentu terbukti. Nah dalam hal ini, Tuhan kita yang menjelma menjadi manusia, telah menunjukkannya dalam segala perkataan dan juga dalam perbuatan, bahwa dia adalah Allah yang benar-benar mengasihi umat-Nya. Mana yang lebih besar tanda kasihnya "perkataan saya mengasihi engkau" atau "mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia"?
2) Namun Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan?
a) Ini adalah contoh bagaimana seseorang ingin memaksakan bahwa Bill Gates kaya hanya kalau dia pernah mengatakan bahwa dia kaya. Ini merupakan suatu argumen yang menurut saya kurang masuk diakal. Dengan mudah sekali orang berkata, bahwa saya adalah yang paling pintar di kelas, namun belum tentu dia benar-benar paling pintar di kelas. Namun kalau dia dapat membuktikan bahwa dia benar-benar mendapatkan nilai A dalam setiap ujian, dan nilainya paling tinggi di kelas itu, maka tanpa dia pernah mengucapkan bahwa dia paling pintar, orang akan mengakui bahwa dia paling pintar di kelas.
b) Inilah yang dilakukan Yesus, tanpa Dia berkata "Akulah Tuhanmu, dan sembahlah Aku saja," orang percaya kepada-Nya bahwa Dia Tuhan. Kenapa? Karena para nabi di Perjanjian Lama telah memberitakannya melalui ratusan nubuat. Kalau memang Tuhan tidak datang ke dunia ini, kenapa para nabi memberikan ratusan nubuat? Dan nubuat ini dipenuhi secara persis dalam diri Yesus. Tentang hal ini dapat dibaca di artikel ini. Tidak ada tokoh-tokoh agama lain yang kedatangannya diberitakan sebelumnya dengan ratusan nubuat.
c) Dan, di dalam kehidupannya, Yesus dalam beberapa kesempatan menyatakan ke-Allahan-Nya, baik dengan perkataan maupun dari mukjijat yang Dia lakukan. Tentang hal ini, dapat dibaca di artikel ini.
d) Jadi dapat disimpulkan bahwa Yesus tidak mengatakan bahwa "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja," namun dia menyatakannya dalam kesempatan yang berbeda-beda dan dalam perbuatan nyata. Orang mengatakan "Action speaks lauder than words."
Semoga keterangan di atas dapat menjawab pertanyaan Ridhawati. Mari kita bersama-sama mencari kebenaran, sehingga kita dapat sampai kepada kebenaran itu sendiri. Bagi orang Katolik, kebenaran ditemukan di dalam diri Yesus, yang mengatakan "Akulah Jalan, dan Kebenaran, dan Hidup." (Yoh 14:6).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Saudaraku Ridhawati, assalamualaikum. Menurut saya, pada Allah tak ada yang mustahil. Jika Islam mengakui Al Quran sebagai abda ALlah (Kalam Ilahi) Sabdanya jadi kitab Al Quran, maka bagi kami, Ia jadi manusia (Yohanes 1). Maka Ia adalah sungguh Tuhan (dalam bahasa Jawa “Gusti” atau “Pangeran”). Namun tidak seperti “Gusti” atau “Pangeran” seperti gelar kebangsawanan di kraton Yogya dan Solo, Kristus adalah bersifat insani dan ilahi sekaligus. Ia tetap Tuhan, Gusti, Pangeran dalam arti ilahi karena kebangkitanNya dari alam maut. Bahkan maaf kalau salah minta diluruskan, Al Quran mengakui bahwa Ia tidak mati disalibkan (walaupun ini tidak sama dengan iman Katolik, dan akan datang lagi menghakimi bumi. Kelahirannya yg istimewa dicatat pula dlm Quran. Wassalam: Isa Inigo
Shalom Stef & Ingrid.
Terima kasih atas responnya.
Tadi pagi sebelum berangkat kerja saya baca Alkitab, khususnya Kisah Para Rasul.
Dari bacaan Kis. 2: 36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”
Pertanyaan saya : Kenapa Allah membuat Yesus menjadi Tuhan, padahal kita mengimani bahwa Yesus adalah Tuhan. Mohon pencerahannya.
Saya juga akan berdoa agar website ini dapat membawa kemuliaan bagi nama Tuhan’. GBU
[Dari katolisitas.org – kami memindahkan pertanyaan ini dari “Bunda Maria, tetap Perawan, mungkinkah?” ke artikel “Mengapa Orang Kristen Percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan?, sehingga diskusi dapat terkoordinasi sesuai dengan tema]
Shalom Singodimejo,
Kis 2:14-36 merupakan kotbah Petrus yang pertama dan menjadi suatu kesaksian yang begitu indah dan sekaligus mempunyai kekuatan yang begitu besar, yang mampu untuk membaptis tiga ribu orang pada saat itu juga. Dan hal ini disebabkan karena Roh Kudus, yang berkarya setelah kematian Tuhan Yesus di Salib. Dan Yesus merupakan kepenuhan dari janji Allah, seperti yang telah diberitakan di dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, dalam perikop ini, kita melihat dimensi Tritunggal Maha Kudus atau Trinitas.
Jadi pada waktu Kis 2:36 mengatakan bahwa "Allah membuat Yesus menjadi Tuhan", ada dua hal penting yang dapat kita simpulkan:
1) Petrus mengingat perkataan Yesus sendiri di Matius 28:18, yang mengatakan "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." Dan dengan Petrus mengatakan "Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus," ini berarti segala kekuasaan berada pada Yesus, atau Yesus sendiri adalah Tuhan. Jadi dalam pengertian ini, menjadikan bukan merujuk kepada hakekat dari Yesus, namun ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan yang mempunyai segala kuasa di surga dan di bumi (Lih Yoh 3:35). Ini juga ditegaskan oleh rasul Paulus yang mengatakan bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan dan diletakkan di bawah kaki-Nya (Lih 1 Kor 15:27; Ef 1:22; Ibr 2:28).
2) Kalau kita mau melihat perikop ini secara keseluruhan, yaitu dari Kis 2:14-36, maka kita dapat mendiskusikannya dalam konteks Trinitas. Kepercayaan akan Trinitas ini, secara jelas dikatakan dalam syahadat panjang atau syahadat Nicea, "…Dan akan Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal, Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad. Allah dari Allah, terang dari terang. Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa." (Lihat KGK, 242). Dalam perikop ini dijelaskan, bagaimana Petrus mengatakan bahwa Allah sendiri yang telah berbicara dengan perantaraan para nabi di Perjanjian Lama akan adanya Mesias, yang terpenuhi dalam diri Yesus. Setelah Yesus menjalankan misi-Nya di dunia ini dengan menebus dosa manusia dengan kematian-Nya di kayu salib, maka Dia mencurahkan Roh Kudusnya kepada manusia, yang terwujud secara nyata pada hari Pentakosta. (Pembahasan Trinitas akan ditulis dalam artikel tersendiri, sehingga penjelasannya dapat lebih lengkap).
Semoga keterangan tersebut dapat menjawab pertanyaan Bapak. Dan mari kita semakin percaya kepada Yesus, Putera Allah, yang mempunyai segala kuasa di bumi dan di surga, karena memang Yesus adalah Tuhan.
Salam kasih dari https://katolisitas.org
stef
aku hanya percaya sama satu orang yaitu tuhan yesus kristus yang telah menebus segala dosaku aku telah berutang budi padanya jadi aku gak akan menyiayiaka kebaikannya. hanya kepadamu tuhan aku mengucap syukur dan permohonan maaf.
Hi mawarni,
Terimakasih untuk komentarnya. Memang yang menebus seluruh umat manusia adalah Tuhan Yesus. Oleh karena itu doa dan permintaan maaf hanya ditujukan kepada Yesus. Dan untuk membalas kasih-Nya yang tak terhingga, kita bersama-sama harus mengasihi Yesus dengan segenap hati, pikiran, jiwa, dan kekuatan kita yang diwukudkan dalam kasih kepada sesama (1 Yoh 4:21).
Untuk membuktikan bahwa kita mengasihi Yesus, kita harus menjalankan perintah-perintah-Nya. (1 Yoh 5:2-3) Dan perintah-perintah-Nya adalah termasuk Sakramen Permandian untuk menerima rahmat kekudusan dan keselamatan, cara pujian dan penyembahan tertinggi dalam Ekaristi, pengampunan Tuhan yang tercurah dalam Sakramen Pengampunan Dosa, dan juga menerima berkat-berkat selanjutnya dalam sakramen-sakramen yang lain. Kita juga harus mengasihi Gereja-Nya. Jika Gereja adalah tubuh Kristus dan dan Kristus adalah Kepalanya (Ef 5:23), maka kita hanya dapat mengasihi Kristus secara penuh dengan juga mengasihi tubuh-Nya, yaitu Gereja. Dan Gereja ini adalah Gereja Katolik (silakan membaca: Mengapa kita memilih Gereja Katolik dan juga rangkaian tulisan tentang Gereja).
Dan mari kita bersama-sama mengasihi Yesus.
Salam kasih dari: https://katolisitas.org
stef
Mawarni,
Jika saudara percaya dengan Kristus yang menebus dosa manusia yang adalah Kepala Gereja, mengapa tidak percaya dengan Tubuh Mistik Kristus – dalam hal ini adalah Gereja Katolik ?
sangat aneh jika anda mengakui Kepala tp tidak mengakui Tubuh nya. bukankah kepala itu menjadi satu dengan tubuh? tanpa kepala tubuh akan mati. dan satu2 nya tubuh kristus adalah Gereja Katolik
Saya bisa mengatakan dengan JELAS bahwa Gereja yang adalah Tubuh Mistik Kristus yang adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus di atas Petrus. dan di teruskan oleh penerus st. Petrus yang adalah bapa Paus. selain itu adalah gereja buatan tangan manusia.
Dan Tuhan Yesus sudah berjanji bahwa akan menyertai hingga akhir jaman. bukankah sudah terbukti? Betapapun byk rintangan dan halangan, sampai saat ini – selama 2000 tahun. gereja Katolik tetap berdiri kokoh dan tetap dengan pengajarannya yang sama tidak pernah berubah dengan kepimpinan yang tidak pernah putus oleh Bapa Suci.
apakah ada yang bisa mengklaim gereja di luar Katolik yang bs bertahan sedemikian lama dengan pengajaran yang tetap sama,konsisten ?
mintalah kepada Roh Kudus supaya anda terus di bimbing dalam mencari Kebenaran yang sejati.
Salam,
Rein
Comments are closed.