Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC
1. Ayat Kitab Suci
Ketika kita takut akan masa depan karena banyak keterbatasan yang kita miliki, kita bisa mendoakan Firman Tuhan dari Yeremia 29:11: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”.
2. Maksud Ayat-Ayat Itu
Yeremia 29:11 merupakan ayat dari Nabi tersebut yang ditujukan kepada para nabi, tua-tua, para imam, dan seluruh orang Israel yang berada dalam pembuangan di Babel. Ayat tersebut merupakan sebuah nasihat dalam bentuk sebuah nubuat yang meneguhkan. Tuhan senantiasa menyertai bangsa Israel dalam masa pembuangan yang membuat mereka mengalami banyak penderitaan. Bangsa Israel harus yakin bahwa masa depan mereka berada dalam tangan Tuhan. Tuhan pasti akan memulihkan mereka sesuai dengan janji-Nya, yaitu masa depan yang cerah, ketika mereka melakukan beberapa hal. Pertama: Percaya bahwa hari esok berada dalam tangan Tuhan. Kedua: Mengimani dan memegang janji Tuhan bahwa Ia akan memberikan masa depan yang penuh harapan. Ketiga: Melakukan Firman Tuhan sebagai sumber kebenaran. Kebenaran dari Firman Tuhan akan menumbuhkan damai sejahtera: “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya” (Yesaya 32:17).
Kita kadang-kadang melihat masa depan kita suram karena kita tidak memiliki sesuatu yang dapat diandalkan, seperti pendidikan yang cukup dan uang untuk modal usaha. Karena merasa tidak lagi ada harapan, banyak di antara kita mencari jawabannya kepada dukun, peramal, atau paranormal. Dukun, peramal, atau paranormal itu menawarkan jasanya untuk melihat secara cepat jalan kehidupan. Sungguh aneh bahwa banyak di antara kita mencari petunjuk kepada mereka. Padahal, mereka sendiri tidak tahu masa depan mereka. Akan tetapi, kita sebagai orang percaya tetap yakin bahwa masa depan kita tetap ada: “…masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18). Tuhan adalah setia dan tidak ada janji-Nya yang tidak ditepatiNya. Kesetiaan Tuhan itu menjadi dasar pengharapan kita. Tuhan tentu menyediakan apa yang kita pelukan dan butuhkan karena kita adalah anak-anak-Nya. Karena kita adalah anak-anak-Nya, Tuhan menjadi bagian kita, menjadi Penjamin masa depan kita: “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepadaNya” (Ratapan 3:24).
Dari surat Yeremia itu, kita bisa meyakini bagaimana kita dapat memperoleh masa depan yang cerah dari Tuhan. Kita dapat melakukan enam hal agar mendapatkan masa depan yang baik. Pertama: Dalam kekurangan apapun, kita harus yakin bahwa Tuhan adalah Penentu masa depan kita. Kedua: Kita menjaga iman kita bahwa Tuhan pasti pada waktunya akan mewujudkan janji-Nya, yaitu memberikan masa depan yang baik bagi kita. Ketiga: Percaya dan menjalani apa yang telah disabdakan Tuhan dalam Kitab Suci. Keempat: kita rendah hati di hadapan Tuhan: “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati” (Mazmur 37:11). Kelima: Kita tetap tulus dan jujur dalam melakukan sesuatu: “Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan” (Mazmur 37:37). Keenam: Kita tetap terlibat dalam pelayanan: “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyang, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1 Kor 15:58).
Sekarang kita semakin yakin bahwa di dalam Tuhan ada masa depan yang cerah. Tuhan membuat kita menjadi kepala bukan ekor. Dia membuat kita naik dan bukan turun. Bersama dengan Tuhan kita cakap melakukan perkara besar.
3. Doa :
Doa Ketika Masa Depan Nampak Suram
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC
Allah Bapa, aku menghadap Engkau dengan perasaan seperti terdampar dalam laut lepas.
Hidupku terombang-ambing ombak tanpa melihat satu pulau pun yang menjadi tempat tujuan.
Masa depan hidupku semakin jauh dan tak terlihat mata.
Masa depanku nampak suram
Semakin aku memikirkan masa depanku,
Aku semakin terperosok di dalam keputusasaan.
Semakin hari aku semakin tak mengerti diriku sendiri.
Kini aku datang untuk menghaturkan hatiku yang sesak, perih, dan sedih ke dalam tangan-Mu.
Aku percaya bahwa janji-Mu pasti nyata.
Engkau akan mengubah air mataku menjadi sorak-sorai, kesesakanku menjadi kelegaan, kesedihanku menjadi sukacita.
Bapa, aku pecaya bahwa Engkau telah menyediakan yang terbaik bagi masa depanku.
Aku mengimani janji-Mu melalui Nabi Yeremia : “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11).
Amin.