VATIKAN – Konklaf, pemilihan Paus baru menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri 28 Februari lalu– akan dimulai hari Selasa, 12 Maret 2013. Tanggal pelaksanaan konklaf itu diputuskan pada Jumat (8/3) dalam sebuah voting yang dilakukan para kardinal yang telah menggelar pertemuan selama sepekan membahas masalah yang dihadapi Gereja Katolik serta menentukan kualitas yang harus dimiliki calon pengganti Paus Benediktus XVI.
Juru bicara Vatikan, Pastor Federico Lombari SJ menyebut pertemuan prakonklaf itu memberikan para kardinal kesempatan untuk menyepakati profil karakteristik, serta kualitas yang harus dimiliki Paus yang baru. Kardinal Sean O’Malley, Uskup Agung Boston, menyebut tanpa pertemuan itu konklaf bisa berlangsung lama.
Dari 115 Kardinal Pemilih, lebih dari separo berasal dari Eropa, sebanyak 60 orang kardinal. Selebihnya, 19 orang kardinal dari kawasan Amerika Latin, 14 orang kardinal dari Amerika Utara, 11 orang kardinal dari Afrika, 10 orang kardinal dari Asia dan 1 kardinal dari kawasan Oceania.
Mustinya jumlah kardinal yangmengikuti sebanyak 117 kardinal. Tapi, kardinal asal Indonesia, Julius Darmaatmadja, absen lantaran kondisi kesehatannya sangat menurun. Sedangkan kardinal asal Skotlandia, Keith Michael Patrick O’Brien, mengundurkan diri lantaran diduga terlibat skandal seksual.
Sebanyak 67 orang Kardinal Pemilih yang akan mengikuti konklaf hari Selasa diangkat oleh Paus Emeritus Benediktus XVI. Sisanya dipilih oleh Paus Johannes Paulus II. Usia rata-rata Kardinal Pemilih kali ini 71 tahun.
Di abad 20 berlangsung delapan kali konklaf. Dari jumlah itu, cuma tiga konklaf yang berlangsung lebih dari tiga hari. Konklaf terlama dalam 200 tahun terakhir terjadi tahun 1830-1831, berlangsung 50 hari. Konklaf terpendek di abad ke-20 terjadi tahun 1939, ketika Eugenio Pacelli terpilih jadi Paus Pius XII setelah cuma tiga kali pemungutan suara, atau kurang dari satu hari.
Paus Benediktus XVI terpilih di putaran keempat pemilihan pada 2005, sehari setelah konklaf dimulai. Hal itu merupakan salah satu pemilihan Paus tercepat dalam sejarah. Pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II terpilih setelah delapan putaran di hari ketiga konklaf pada 1978.
Konklaf hari Selasa mendatang diawali dengan perayaan Misa “pro eligendo Romano Pontifice” pada pagi hari. Kemudian, pada hari Selasa sore 115 Kardinal Pemilih berkumpul di Kapel Paulina untuk berdoa. Dari sana, para kardinal melakukan prosesi melalui ruangan yang disebut Sala Regia menuju Kapel Sistina sambil menyanyikan lagu “Veni Creator Spiritus” (“Datanglah ya Roh Kudus”), memohon bantuan Roh Kudus. (Reuters)