Berdoa dengan benar secara Katolik

Mengapa kita berdoa?

“Prayer is the raising of one’s mind and heart to God or the requesting of good things from God.” But when we pray, do we speak from the height of our pride and will, or “out of the depths” of a humble and contrite heart? He who humbles himself will be exalted; humility is the foundation of prayer. Only when we humbly acknowledge that “we do not know how to pray as we ought,” are we ready to receive freely the gift of prayer. “Man is a beggar before God.” (CCC, 2559)

KGK 2559 “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik”. Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:9-14). Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.

Itulah sebuah pemahaman tentang arti doa dari ajaran Gereja Katolik. Berdoa adalah getaran hati suara nurani yang menyapa Allah. Suatu permohonan dan syukur kepada Allah. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan. Maka kebiasaan berdoa bagi umat Katolik sangatlah penting mulai dari anak-anak hingga orang tua dan kakek nenek tak terkecuali wajib berdoa. Namun berdoa macam mana yang benar secara Katolik? Itulah yang menjadi pokok persoalan kita. Kemarin pada tgl 7 Desember 2010 ketika terjadi pertemuan darat tim katolisitas.org dengan para pengunjung umat katolik di Jakarta, saya menyinggung perihal berdoa secara benar dan katolik. Sudah banyak kali saya mendengarkan orang Katolik berdoa tidak sesuai dengan iman Katolik. Doanya mengambang, intensi tidak berisi dan kesulitan dalam mengakhiri doanya. Lalu bagaimana berdoa secara benar dan Katolik? Menurut pengalaman rohani dari St Theresa dari Lisieux doa adalah:

“For me, prayer is a surge of the heart; it is a simple look turned toward heaven, it is a cry of recognition and of love, embracing both trial and joy” (suatu gelora, sentakan dalam hati, sebuah penglihatan kembali untuk ke depan menuju tahta surgawi, sebuah jeritan pengetahuan akalbudi dan cinta yang memeluk keduanya dalam suatu cobaan dan sukacita (bdk. St. Therese of Lisieux, Manuscrits autobiographiques, C 25r.).

Berdoalah menurut pola ”Doa Bapa Kami”.

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] (Matius 6:9-13). Dalam doa Bapa Kami ada 3 pokok penting yang mendapat perhatian saat kita hendak doa: 1). Menyebut nama Allah dengan atributnya (kemahakuasaan Allah). Menyapa Allah sebagai Bapa yang sungguh dekat di hati manusia. Dia yang tidak jauh namun ada dan tinggal di anatara kita sebagai Bapa kita. Memohon datangnya kerajaan-Nya di dunia. 2). Intensi (permohonan) kita kepada Allah Bapa yakni rezeki setiap hari, kesehatan jiwa dan badan. 3) Menutup doa dengan memohon agar dikuatkan iman kita sehingga tidak jatuh dalam pencobaan. Terakhir setiap doa yang benar dan katolik ditutup dengan rumusan panjang lengkap bersifat trinitaris Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, atau rumusan pendek kristologis, yaitu “…. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.” Pola doa Bapa Kami juga memberikan contoh kepada kita untuk berdoa secara benar dan sungguh Katolik (di bawah artikel ini diberikan contoh yang benar).

Sifat-sifat yang menyertai doa yang benar:

a) Berdoalah dengan tekun.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7:7). Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (Lukas 18:1-7). Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,… (Kisah Para Rasul 1:14)

b) Berdoalah secara tersembunyi dengan rendah hati.

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6:6). Tempat tersembunyi yang dimaksudkan dalam sabda Tuhan ini adalah di dalam hati. Hati adalah tempat kita berjumpa dengan Tuhan. Kerendahan hati adalah dasar dari doa yang benar. Berdoalah dengan rendah hati dan dengan pertobatan. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” (Lukas 18:13).

c) Berdoalah dengan tidak bertele-tele.

Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan (Matius 6:7). Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Lukas22:40).

d) Berdoalah dalam pribadi Tuhan Yesus.

Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14). Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya (Yohanes 15:7). Berdoalah dengan iman dan keyakinan bahwa doamu sedang dikabulkan. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu (Markus.11:24).

e) Berdoalah dengan kuasa dari Roh Kudus.

”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:13). ”Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Lukas 24:49). ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8)

f) Berdoa itu mempersatukan umat beriman dengan Allah Bapa.

Hal ini ditekankan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus 3:18-21: “Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan semua orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu yang melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dia  yang dapt melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya”. Teks dari “Catechism of the Catholic Church”  (Katekismus Gereja Katolik) di bawah ini menambah pemahaman kita tentang berdoa.

“In the New Covenant, prayer is the living relationship of the children of God with their Father who is good beyond measure, with his Son Jesus Christ and with the Holy Spirit. The grace of the Kingdom is “the union of the entire holy and royal Trinity….with the whole human spirit.” Thus, the life of prayer is the habit of being in the presence of the thrice-holy God and in communion with him. This communion of life is always possible because, through Baptism, we have already been united with Christ. Prayer is Christian insofar as it is communion with Christ and extends throughout the Church, which is his Body. Its dimensions are those of Christ’s love” (CCC, 2565).

KGK 2565      Dalam Perjanjian Baru, doa adalah hubungan yang hidup anak-anak Allah dengan Bapanya yang tidak terhingga baiknya, bersama Putera-Nya Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus. Rahmat Kerajaan Allah adalah “persatuan seluruh Tritunggal Mahakudus dengan seluruh jiwa” manusia (Gregorius dari Nasiansa, or. 16,9). Dengan demikian, kehidupan doa berarti bahwa kita selalu berada dalam hadirat Allah yang tiga kali kudus dan dalam persekutuan dengan Dia. Persekutuan hidup ini memang selalu mungkin, karena melalui Pembaptisan kita sudah menjadi satu dengan Kristus (Bdk. Rm 6:5). Doa itu Kristen, sejauh ia merupakan persekutuan dengan Kristus dan menyebar luas di dalam Gereja, Tubuh Kristus. Ia merangkum segala sesuatu, sama seperti cinta kasih Kristus (Bdk. Ef 3:18-2).

 

Contoh doa pribadi yang benar dan Katolik.

Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur untuk hari baru ini yang telah Kau anugerahkan bagi kami. Engkau telah melindungi kami selama semalam yang telah berlalu dan memberikan begitu banyak rezeki hingga saat ini. Kami mohon berikanlah kami hati yang sanggup bersyukur dan hati yang selalu memberi kepada orang lain dari anugerah yang telah kami terima daripada-Mu. Semoga kami sanggup melakukan itu dengan menolong sesama yang berkekurangan. Doa ini kami sampaikan kepadamu dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami yang hidup bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin. (Penutup doa bersifat trinitaris: Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus)

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas penyertaanmu sepanjang hari ini. Kami menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangan telah kami lakukan sepanjang hari ini. Kami mohon pengampunan darimu dan berilah kami kekuatan untuk bangkit dari kesalahan kami. Semoga besok kami mampu menjadi murid-Mu yang sejati. Karena Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. (Penutup doa bersifat kristologis di mana Kristus menjadi pengantara kita satu-satunya dan bersifat universal kepada Allah Bapa).

4.4 20 votes
Article Rating
145 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Adetu Noronha.
Adetu Noronha.
10 years ago

salam Katolisitas.
Bagaimana caranya kita doa agar jadi seorang hamba Tuhan yang jadi pemantau?

[Dari Katolisitas: Mohon diperjelas dahulu, apakah maksudnya menjadi ‘pemantau’?]

iriandi
iriandi
10 years ago

Yth. Bapak, Ibu Pimpinan Redaksi Katolisitas.org

Salom, Tuhan Memberkati

Pada kesempatan ini saya mau bertanya, kepada Katolisitas.org
1. Mengapa kita orang katolik banyak berdoa dengan membaca, kenapa tidak dengan spontanitas. Karena saya sering disuruh berdoa tanpa persiapan jadinya gugup.
2. Bagaimana supaya kita bisa berdoa spontanitas yang baik, tanpa membaca doa yang sudah tertulis dibuku doa.

Mohon penjelasannya !!!!! Terima kasih Tuhan menyertai

[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, dan juga tanggapan kami di jawaban ini, silakan klik]

Brury MS
Brury MS
10 years ago

Dear all… Salam kenal, dan salam damai untuk semua umat. Saya lahir di keluarga Katolik dan dibaptis secara Katolik. Tapi saya juga sering mengikuti kebaktian di gereja Protestan terutama di tempat saya tinggal saat ini, karena lokasi gereja Katolik jauh dari rumah. Ada sedikit pertanyaan dalam hati saya (belum pernah saya diskusikan sebelumnya dan belum pernah mencari tahu). “Mengapa ada perbedaan kata-kata/kalimat dalam Doa Bapa Kami yang digunakan oleh kita orang Katolik dengan yang tertulis dalam (Matius 6:9-13)?”. sementara saudara2 di gereja Protestan menggunakan kata/kalimat yang sesuai(Matius 6:9-13)itu?. (Matius 6:9-13)Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu… Read more »

Rino Rato
Rino Rato
10 years ago

Saya tertarik sekali dengan ulasan dan diskusi-diskusi yang menginspirasi. Saya ingin tau bagaimana dengan doa harian yang diambil dari doa brefir. Apakah itu bisa kita doakan secara pribadi? Saya justru berpikir jika berdoa seperti contoh di atas maka menjadi sangat singkat sekali. Bagaimana kalau saya akan lebih banyak menggunakan doa-doa rumusan seperti dari dalam buku-buku atau menggunakan buku ibadat harian gereja (brefiier)?

[dari katolisitas: Gereja sangat menganjurkan umatnya untuk turut berdoa harian / brevier. Jadi, sungguh baik sekali kalau Anda dapat juga turut berdoa brevier]

ANNA TATCIANNA
ANNA TATCIANNA
10 years ago

Romo apa yang harus dilakukan bila saya merasa doa-doa saya seperti hambar
dan bagaimana supaya selalu bertekun dengan doa. Terima kasih

RD. Yohanes Dwi Harsanto
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  ANNA TATCIANNA
10 years ago

Salam Tatcianna,

Saran dari St Ignatius Loyola ialah:
Dalam keadaan desolasi (kekeringan, kesepian, kehampaan rohani), kita diharapkan tetap tekun dan setia dalam melakukan hal-hal yang baik, termasuk doa. Saat desolasi ialah saat menyadari diri akan kerendahan kita. Suatu saat pasti Tuhan akan memberikan masa konsolasi (penghiburan rohani). Saat kita mengalami konsolasi, kita tetap harus bertekun dalam hal-hal baik dan bersyukur dengan rendah hati, bahwa kita yang tak pantas ini diperkenankan menerima anugerah Allah dalam doa.

Salam
RD. Yohanes Dwi Harsanto

Stefan Purnama
Stefan Purnama
10 years ago

Dear Katolisitas, Berikut saya mau menanyakan perihal Doa Yabes, yang beberapa tahun lalu sempat populer di kalangan Protestan. Doa yang sempat nge-trend dan bahkan dari kalangan Katolik pun sempat seperti “latah” dan ikut-ikutan doa ini. Yang mau saya tanyakan adalah; 1. apa latar belakang Doa Yabes ini dalam kitab suci dan konteks biblikal maupun sejarah dan konteks kekinian, karena di dalam Kitab Suci sendiri kurang banyak informasi yang dapat digali. 2. Apakah rumusan doa Yabes ini benar dan dapat digunakan oleh kita yang Katolik. 3. Bagaimana penjelasan Doa Yabes dalam perspektif ajaran Katolik? apakah ada dokumen atau pengajaran ataupun bimbingan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Stefan Purnama
10 years ago

Shalom Stefan, Doa Yabes tertulis dalam Kitab Suci, dan isinya baik, maka, silakan, jika Anda sebagai umat Katolik ingin mendoakan doa Yabes. Namun Gereja Katolik tidak menempatkan doa Yabes sebagai doa yang “terbaik” untuk memohon berkat Tuhan, yang harus didoakan setiap hari, seolah lebih manjur daripada doa-doa lainnya, atau bahkan lebih ‘manjur’ daripada doa Bapa Kami. Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus, tetaplah adalah doa yang sempurna, yang perlu terus kita hayati dan resapkan dalam keseharian kita. Silakan Anda membaca artikel yang membahas tentang doa Yabes ini, di link ini, silakan klik. Mohon maaf, karena keterbatasan waktu dan tenaga, kami… Read more »

Anya
Anya
11 years ago

Menarik ketika membaca ‘Contoh doa pribadi yang benar dan Katolik’ dan akhirnya banyak timbul pertanyaan oranng-orang apakah selama ini doa saya salah?? maaf bagi saya berdoa tidak pernah ada yang salah dalam hal doa (konteks isi) selama mengikuti tata cara agama masing-masing. Bagi saya doa adalah cara saya berkomunikasi dengan Tuhan, kapapun dimanapun saya bisa bercerita dengan Tuhan tanpa harus dibatasi konteks yang baik dan benar secara Katolik. Banyak orang mengetahui benar tata cara yang baik dalam berdoa secara katolik, tapi sayang sekali pasalnya, mereka lupa meninjau kembali konsep doa. Kita sah2 saja memandang doa sebagai mantra magis untuk mengendalikan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Anya
11 years ago

Shalom Anya, Memang doa pada dasarnya adalah komunikasi dengan Tuhan. Artikel di atas ditulis bukan untuk membatasi makna doa, tetapi agar umat Katolik sadar bagaimana seharusnya berdoa sesuai dengan iman Katolik. Jika Anda bukan Katolik, maka mungkin Anda tidak dapat menerima pengertian ini, dan itu adalah hak Anda. Tetapi adalah baik bagi umat Katolik, untuk mengetahui bagaimana berdoa yang benar secara Katolik, agar ia dapat semakin menghayatinya dan jika ia ditugasi untuk memimpin doa di hadapan umat, ia dapat juga melakukannya dengan baik dan membangun iman umat yang lain. Selanjutnya Anda benar, bahwa kita manusia tidak selayaknya menganggap Tuhan sebagai… Read more »

matheus toto sugianto
matheus toto sugianto
11 years ago

Doa diawali dulu dng memuliakan Tuhan, Allah Bapa kita dan disetai dng kerendahan hati , serta mohon kekuatan utk keteguhan iman kita , lalu permohonan kesehatan, rejeki secukup nya dan penyerahan pada rencana Nya dan semua itu melalui Putra Ny , Yesus Kristus. Begitulah bila saya berdoa. Jangan berdoa hanya mengutamakan kedagingan saja, titiknberatkan pada kuasa Roh yg ada pada diri kita. [Dari Katolisitas: Ya, Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita contoh doa yang baik dan benar, melalui doa Bapa Kami, di sana terdapat doa pujian untuk memuliakan Tuhan, penyerahan kepada Tuhan, permohonan, pertobatan. Maka memang Kristus tidak pernah mengajarkan… Read more »

berto
berto
11 years ago

Mat sore romo. Bagaimana kha cara doa sebelum tidur da bagaimna kha doa yg bnr dlm memimpin suatu ibadah dlm komunitas basis ‘sya prnah pimpin tpi tpi stiap kali saya pimpin ada rasa tkt gemetar dan saya tidak ada rasa percaya diri ,itu karna apa romo . [Dari Katolisitas: Contoh Doa Malam, silakan klik di sini. Selanjutnya bagi yang belum terbiasa, maka untuk memimpin doa spontan, memang memerlukan latihan, agar menjadi semakin terbiasa. Latihan itu bisa dimulai dari belajar mengucapkan doa spontan itu sendiri dalam doa-doa pribadi, atau membiasakan diri mengadakan percakapan dengan Tuhan, walaupun pendek dan sederhana, dalam hati,… Read more »

tunggal
tunggal
11 years ago

Salam Romo,
Saya mau tanya, gimana caranya bisa mengungkapkan doa di forum dengan baik? Karena setiap kali saya dapat tugas untuk berdoa yang keluar dari mulut saya cuma gumaman gak jelas dengan suara gemetar kadang blank gak tau apa yang mau diungkapkan…

RD. Yohanes Dwi Harsanto
RD. Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  tunggal
11 years ago

Salam Tunggal, Silahkan berlatih selalu. Hanya dengan selalu berlatih kita menjadi terbiasa dan terlatih. Tuliskanlah doa, dan bacakan dengan bersuara bagi orang lain, atau direkam. Untuk bisa didengar oleh telinga orang lain, Anda mesti berbicara jelas dengan volume suara yang pas, tidak berteriak, tidak pula bergumam. Ini teknik “public speaking” yang biasa. Vokal “a-i-u-e-o” mesti jelas, dan konsonan mesti jelas pula. Silahkan berlatih dengan membaca bersuara, doa-doa yang ada di “Puji Syukur” atau di Kitab Suci, pada Mazmur. Lagi pula, hati yang tenang dan penuh syukur serta hati yang berdoa akan sangat membantu. Anda tidak hanya membacakan doa, namun berdoa,… Read more »

gabriela
gabriela
11 years ago

memang manusia tidak setara dengan Allah di hadapan Allah manusia bukanlah PENGEMIS tapi adalah anakNYA.

christie
christie
11 years ago

shalom..
apa maksudnya doa yang bertele-tele, bagaimana dengan berdoa rosari..tidakkah ianya tergolong dalam doa yg berulang-ulang, pendek kata bertele-tele..

[dari Katolisitas: doa Rosario bukan doa yang bertele-tele, silakan membaca penjelasannya di artikel “Apakah Doa Rosario adalah doa pengulangan yang dilarang oleh Alkitab”, silakan klik, dan “Apakah doa berulang seperti doa Rosario adalah salah”, silakan klik]

alin
alin
11 years ago

Doa yang bertele-tele yang disebut di sini itu yang contoh nyatanya seperti apa? Kadang dalam doa saya mengulang suatu permohonan, apa itu bertele-tele?
Terimakasih

[Dari Katolisitas: Yang dimaksud dengan doa yang bertele-tele adalah doa dengan pengulangan yang sia-sia (vain repetition), yaitu kata-kata yang diulang tanpa penghayatan. Selanjutnya penjelasan tentang hal ini, silakan klik di sini]

y.hendra sandjojo
y.hendra sandjojo
11 years ago

memang benar kadang sy dlm berdoa selalu mengharap TUHAN segera mengabulkannya semua permintaan doa saya. tetapikini saya mengerti bahwa setiap doa saya selalu terjawab , hanya waktunya belum sampai. dan kadang2 tanpa saya sadari , ternyata saya sudah mengalami apa yang saya minta dalam doa. dari semua itu makin lama saya semakin memahami. bahwa berdoa itu berdialog dengan TUHAN. dan dengan perantaraan Bunda Maria saya senantiasa memohon agar doa saya dibantu / diteruskan / disampaikan kepada TUHAN YESUS KRISTUS. ini pengalaman DAN KESAKSIAN SAYA : pada waktu isteri saya hrs operasi tulang belakang, sy benar2 kesulitan keuangan. malam saya berdoa… Read more »

prasetyo
prasetyo
11 years ago

Dear Katolisitas, Setiap kali saya berdoa (khususnya malam/dini hari, dalam kamar tertutup tanpa cahaya) selalu ada cahaya putih mendampingi saya, ada di sebelah kiri atau kadang di kanan..dan sering disertai dengan hawa sejuk. Seorang pastor di paroki saya pernah mengatakan bahwa cara berdoa saya salah, seharusnya tidak ada cahaya apa2 ataupun hawa dingin di sekitar saya, tapi romo tersebut tidak menjelaskan kesalahan dalam cara berdoa saya secara spesifik. Karena penjelasan tersebut, saya memutuskan untuk tidak menceritakan beberapa pengalaman saya yang lain. Apakah cara saya berdoa salah? Mungkinkah ada rekan yang memiliki pengalaman yg sama dengan saya dan berkenan sharing? Terima… Read more »

RD Yohanes Dwi Harsanto
RD Yohanes Dwi Harsanto
Reply to  prasetyo
11 years ago

Salam Prasetyo, Setiap kali kita ada dalam kegelapan yang seketika setelah terang, maka secara spontan di mata kita akan terpampang berbagai refleksi tangkapan syaraf mata karena dari terang menjadi gelap. Seperti pendar-pendar cahaya bisa beraneka warna, bisa pula berupa cahaya putih Hal ini wajar secara fisiologi syaraf bola mata. Maka harus dicermati apakah cahaya putih itu dari subjektif mata Anda saja atau memang dari sesuatu yang objektif. Mengenai hawa dingin, mesti diperiksa pula karena apakah ada aliran udara dingin? Mungkin saja pastor tersebut meminta penjelasan dari Anda, mengapa harus dimatikan lampunya untuk berdoa atau mengapa berdoa dalam kegelapan. Atau menanyakan… Read more »

prasetyo
prasetyo
Reply to  RD Yohanes Dwi Harsanto
11 years ago

Berkah Dalem, pak Dwi Harsanto Saya setuju dengan penjelasan logis terkait dengan kondisi fisiologis mata. Saya memang lebih senang berdoa dalam kamar tertutup dan gelap..Hanya memang selama mencari penjelasan atas apa yang saya alami, akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa pengalaman berdoa atau pengalaman spiritual seseorang adalah pengalaman pribadi dengan yang Tersuci, begitu pula dengan pengalaman di setiap langkah perjalanan hidup..Tidak akan mudah untuk bisa dijelaskan, karena yang Tersuci berperan dalam setiap “ujian” yang bertujuan untuk mempererat hubungan kasih karena belas kasihNya dan memperkuat rasa takut karena kebesaran kuasa atas seluruh milikNya. Untuk saat ini saya menikmati kehadiran “fenomena” yang… Read more »

juno
juno
Reply to  prasetyo
11 years ago

Salam Damai Kristus pak Prasetyo,

Untuk pengalaman yg anda alami biarkanlah menjadi menjadi pengalaman spiritual untuk perkembangan hidup spiritual anda, dan salah satu sikap yg baik adalah bersyukur akan segala yg anda dapatkan ketika berdoa. Janganlah terlena akan segala yg anda alami sadarilah itu sebagai bunga bunga yg akan membimbing anda menemukan Kristus yg sejati.

Setiap pengalaman pribadi memang kadang2 tak dapat dijelaskan secara logika, berdoa adalah suatu perjalanan panjang tanpa jawaban, hingga akhirnya jawaban ada di akhir perjalanan anda.

Biarkanlah kasih Allah yg menjadi dasar dan tujuan dari doa anda,,
Semoga Kristus membimbing anda.
Salam
Juno

Leonard
Leonard
11 years ago

Shalom,

Berkaitan dengan doa yang bertele-tele, kalau misalnya kita ingin mencurahkan segala isi hati kita kepada Tuhan (mis: segala pengalaman yang kita alami pada hari ini), itu memang bertele-tele, tetapi apakah bisa digolongkan tetap menjadi doa yang baik? Terima Kasih

[dari katolisitas: Mencurahkan segala isi hati kita kepada Tuhan bukanlah bertele-tele, bahkan komunikasi dengan Yesus akan apa yang kita alami sehari-hari adalah hal yang sangat baik.]

fonny (sabah,Malaysia)
fonny (sabah,Malaysia)
11 years ago

shalom pak dan bu ingrid, setiap hari selepas balik dari kerja, saya pasti akan mendengar siaran radio secara online di http://www.rmindonesia.blogspot.com/ . Dan saya sangat tertarik dengan siaran radio ini, sebab mmg ssuai dengan pegangan katolik saya, menurut pak dan bu ingrid, apakah siaran ini adalah siaran katolik? dan saya selalunya suka ikut bacaan doa seperti doa kerahiman ilahi dan jalan salib pada jam 3 petang( tetapi perbedaan waktu di malaysia dan indonesia, saya kira di indonesia lewat 1 jam, sebab ketika doa kerahiman ilahi di doakan mlalui siaran radio ini, di malaysia suda menunjukkan jam 4 petang dan menurut… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  fonny (sabah,Malaysia)
11 years ago

Shalom Fonny,
Tidak ada salahnya berdoa dengan bantuan kaset ataupun radio. Silakan tetap melakukannya, jika itu membantu Anda. Saya membaca sekilas link yang Anda berikan, dan nampaknya memang itu adalah siaran radio Katolik. Baik jika Anda mengikuti doa Kerahiman Ilahi bersama siaran radio tersebut, tak apa jika berbeda satu jam. Memang umumnya doa Kerahiman Ilahi dilakukan jam 3 siang, tetapi jika Anda lebih dapat berdoa dengan lebih baik kalau mendaraskannya bersama-sama dengan siaran radio tersebut, silakan dilakukan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,Ingrid Listiati- katolisitas.org

fonny (sabah,Malaysia)
fonny (sabah,Malaysia)
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

shalom Bu,

Terima kasih atas pandangan bu…saya akan mengikuti doa Kerahiman/Jalan Salib serta doa Rosario mengikut siaran itu, walaupun berbeda waktu tapi saya yakin, bukan kerana perbedaan yang perlu dilihat tapi doa yg benar2 berniat mempersembahkan kpd TUHAN kan..saya senang mengikuti doa dan pengisian dari siaran radio Katolik Indonesia..

salam damai Bu..

[Dari Katolisitas: Salam damai kembali dari sesama saudara/i Katolik di Indonesia]

luhut tambatua
luhut tambatua
11 years ago

Pengasuh rubrik yg terkasih, salam kenal aja,
saya mau bertanya, bagaimanakah cara berdoa yg tepat sesuai dgn iman Katolik? Salahkah kita berdoa ketika kita baru saja melakukan dosa, yg dengan sadar kita melakukannya? Terimakasih atas kesediaannya menjawab pertanyaan saya, Tuhan memberkati.

Ingrid Listiati
Reply to  luhut tambatua
11 years ago

Shalom Luhut, Silakan membaca artikel mengenai “Berdoa dengan benar secara Katolik”, klik di sini. Tidak ada yang salah jika kita berdoa sesaat setelah kita sadar bahwa kita telah melakukan kesalahan/ dosa. Tentu doanya pada saat tersebut adalah doa memohon ampun kepada Tuhan. Rasul Petrus juga nampaknya melakukan hal yang sama, sesaat setelah ia menyangkal Tuhan Yesus sebanyak 3 kali (lih. Mat 26:75; Mrk 14:72; Luk 22:62). Namun demikian, yang terpenting setelah itu adalah mengakukan dosa tersebut di hadapan Tuhan dalam sakramen Pengakuan Dosa, sebagai bukti bahwa kita sungguh bertobat dan berkehendak untuk menerima rahmat pengampunan Allah. Baru setelah itu, kita… Read more »

elia doa santos fernandes
elia doa santos fernandes
11 years ago

trimakasih, bisa membantu aku untuk berdoa yang baik

trims

Mery Gultom
Mery Gultom
11 years ago

Dear Katolisitas,
Ada teman saya yg bertanya,apa yg seharusnya dilakukan oleh seseorang agar doanya dapat diterima dan dikabulkan Tuhan.
Trimakasi.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Mery Gultom
11 years ago

Shalom Mery Gultom, Sebagai jawaban singkat, agar doa seseorang diterima dan dikabulkan Tuhan, maka berdoalah dengan iman, pengharapan dan kasih. Iman memungkinkan kita untuk mempercayai Tuhan yang memberikan segala sesuatu dan menyadarkan kita bahwa kita tidak berarti apa-apa dan tidak mungkin melakukan segala sesuatu yang baik (yang bersifat adi kodrati) tanpa rahmat Allah. Harapan akan Allah memberikan kita keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita dan mengantar kita pada keselamatan kekal. Kasih memberikan kesadaran kepada kita bahwa seluruh doa kita didasari oleh kasih kepada Tuhan, sehingga pada akhirnya kita dapat mengasihi sesama. Semua hal-hal yang bersifat material dapat… Read more »

sofyan
sofyan
Reply to  Mery Gultom
11 years ago

seperti yg dikatakan oleh romo ,bahwa,berdoalah dgn IMAN,PENGAHARAPN DAN KASIH,,,,Namun kita juga harus menyadari,bahwa kita tdk memaksa TUHAN utk mengabulkan setiap permohonan….semau keputusan berada pd TUHAN…TUHAN dpt mengabulkan doa dgn cepat,,,tp tdk selalu apa yg diminta ,akan dikabulkan persis dgn apa yg kita pinta,,,TUHAN tau apa kebutuhan kita,,tanpa dimintapun TUHAN akan memberikan apa yg kit aperlukan,,,yg terpenting bagi kita ialah,dekatlah dgn TUHAN/ JGN PERNAH JAUH dr TUHAN dlm doa,,,dimana saja berada berdoa,,,tdk harus selalu masuk kamar,tutup pintu dan berdoa….lakukanlah semua perintah TUHAN ,baik dlm kata ,perbutan dan pikiran,,,,dlm INJIL: disana TUHAN YESUS mengajarkan utk: beramal.berpuasa,berdoa…..jika 3 hal ini saja kita… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
145
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x