Dalam Injil Matius, ketika Yohanes Pembaptis di penjara, maka dia menyuruh murid-muridnya bertanya kepada Kristus, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (Mat 11:3). Apakah ini merupakan ungkapan kekecewaan dari Yohanes? Sama sekali tidak, karena Yohanes menyadari bahwa tugasnya telah selesai dan dia menginginkan agar para muridnya mendengar secara langsung jawaban dari Sang Mesias.

1. Yohanes Pembaptis menyadari tugasnya telah selesai

Yohanes Pembaptis adalah nabi yang begitu penting, karena dia adalah nabi yang membuka jalan bagi Sang Mesias (lihat tanya jawab ini – silakan klik). Ketika murid Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa Yesus telah memberikan kesaksian, membaptis dan semua orang pergi kepadanya (lih. Yoh 3:26), maka Yohanes Pembaptis berkata, “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (Yoh 3:27-30) Dari jawaban Yohanes, kita dapat melihat bahwa dia menyadari bahwa dirinya harus semakin kecil dan Yesus harus semakin besar. Dengan kata lain, dia menyadari bahwa tugasnya telah selesai ketika mempelai laki-laki (Yesus) telah menyatakan dirinya kepada mempelai perempuan (umat Allah).

2. Yohanes Pembaptis menginginkan agar para muridnya mendengar langsung jawaban dari Sang Mesias

Kalau demikian, mengapa Yohanes menyuruh murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (Mat 11:3) Mungkin, sekilas terkesan bahwa ini adalah bentuk kekecewaan Yohanes terhadap Yesus. Bahwa Yohanes menyuruh muridnya untuk bertanya kepada Kristus adalah benar, namun tidak disebutkan bahwa itu adalah ungkapan keraguan Yohanes terhadap Yesus. Di satu sisi, kita juga dapat melihat kemungkinan yang lain. Yohanes Pembaptis menyadari bahwa kehidupannya di dunia telah mendekati akhirnya, [dalam keadaannya dipenjara oleh Herodes], sehingga dia mengkhawatirkan keadaan para murid-nya. Dengan mengutus murid-muridnya bertanya kepada Yesus, maka Yohanes Pembaptis menginginkan agar para muridnya dapat mendengar langsung kabar sukacita tentang Sang Mesias dari mulut Yesus sendiri, sehingga merekapun dapat mengikuti Yesus.

3 COMMENTS

  1. Berbicara tentang keragu-raguan dalam arti yang lebih luas, saya rasa keragu-raguan itu menunjukkan adanya kemauan untuk tetap mencari sesuatu yang bisa dijadikan pegangan. Asalkan karena keragu-raguan itu tidak lantas memutuskan untuk behenti.

    Kebanyakan pertanyaan “Yesus itu Mesias atau bukan?” adalah terjemahan dari “Apakah Yesus bisa menolong saya dalam menghadapi masalah ini?”

    Banyak pengikut Kristus yang sudah bertahun-tahun ke gereja dan aktif melayani masih mengalami keragu-raguan. Apa itu artinya kurang beriman? Tidak juga. Bisa juga itu berarti pegangan-pegangan duniawi yang selama ini masih melekat mulai dilepaskan dan digantikan dengan pegangan baru yang lebih baik, yaitu Yesus sendiri.

    Kadang-kadang keragu-raguan timbul hanya karena kita belum terbiasa dengan cara Tuhan bekerja, bukan karena kita tidak mempercayaiNya.

  2. Mat 11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.

    Tentu orang yang dimaksud ayat di atas adalah Yohanes Pembaptis. Apakah Yohanes sudah menyelesaikan tugasnya untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus? Karena Yohanes sendiri sempat ragu akan Yesus sehingga dia menyuruh murid2nya untuk bertanya kepada Yesus Mat 11:2-3

    Lalu kalau Yesus tidak kecewa/menyesalkan/menyayangkan atas kejadian yang menimpa Yohanes Pembaptis, mengapa Yesus mengatakan demikian (Mat 11:11)? Apa kesalahan Yohanes Pembaptis sehingga harus jadi yang terkecil dalam Kerajaan Sorga?

    • Shalom Gani,

      Pertanyaan pertama tentang apakah Yohanes Pembaptis mempunyai keraguan tentang Sang Mesias telah dijawab di atas – silakan klik. Pertanyaan anda yang kedua apakah Yesus kecewa dengan Yohanes sehingga berkata “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” (Mat 11:11)? Pernyataan bahwa yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari Yohanes adalah satu kebenaran. Yesus tidak mengatakan bahwa Yohanes menjadi yang terkecil di dalam Kerajaan Sorga, namun Yesus membandingkan yang terkecil di Sorga adalah lebih besar dari Yohanes yang masih berada di dunia. Hal ini disebabkan orang yang berada di dalam Kerajaan Sorga telah memandang Allah muka dengan muka, memandang Allah sebagaimana adanya Dia. Sebaliknya yang berada di bumi masih melihat Allah suatu gambaran yang samar-samar seperti melihat-Nya dari dalam cermin. (lih. 1Kor 13:12) Itulah yang dimaksud dengan perkataan yang terkecil di Sorga adalah lebih besar dari Yohanes Pembaptis yang masih berada di dunia. Semoga dapat memperjelas.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

Comments are closed.