Pertanyaan ini berhubungan dengan fakta bahwa di kitab Samuel dikatakan bahwa Raja Daud sampai “kepada Ahimelek, imam itu” (1 Sam 21:1) yang memberikan kepadanya roti kudus, sedangkan pada Injil Markus, dikatakan bahwa Raja Daud “masuk ke Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar…” (Mrk 2:26) lalu makan roti sajian/ roti kudus.
Pertama- tama yang perlu disadari adalah, bahwa yang disebutkan dalam Injil Markus bukanlah Raja Daud menemui Abyatar, tetapi bahwa ia “masuk ke Rumah Allah pada waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar”.
Maka pertanyaannya adalah, jika imam yang ditemui oleh Raja Daud adalah Ahimelek, mengapa dikatakan bahwa saat itu yang menjadi Imam Besar adalah Abyatar? Jawabannya dapat kita ketahui dengan membaca keseluruhan perikop 1 Sam 21 dan 1 Sam 22. Di perikop tersebut dikatakan bahwa terdapat banyak imam pada saat itu. Secara eksplisit dikatakan bahwa para imam itu, yang memakai baju efod dan kain lenan, berjumlah delapan puluh lima orang (1 Sam 22:18). Ketika Raja Saul mengetahui bahwa Ahimelek membantu Daud, ia memerintahkan Doeg agar membunuh Ahimelek dan seluruh keluarganya, dan para imam yang lain (1Sam 22:18-19) kecuali Abyatar, anak Ahimelekh, yang juga imam, yang luput karena melarikan diri (1Sam 22: 19-20, 23:9).
Ketika kita mengetahui bahwa pada waktu itu terdapat banyak imam, maka pertanyaannya adalah, mengapa Markus mencatat bahwa Abyatar adalah Imam Besar? Bukankah Ahimelek yang menjadi Imam Besar saat itu? Kemungkinan jawabnya adalah bahwa saat itu Imam Besar tidak hanya satu orang, sebab pada masa Tuhan Yesus, juga terdapat lebih dari seorang Imam Besar, “… pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar” (Luk 3:2). Kayafas adalah anak menantu Anas. Dengan demikian, besar kemungkinan bahwa Abyatar yang adalah anak Ahimelekh, juga seperti ayahnya, adalah Imam Besar.
Dengan demikian, perikop 1 Sam 21 dan 1 Sam 22 tidak bertentangan dengan Mrk 2:26, sebab hari- hari Abyatar menjadi Imam Besar juga bersamaan dengan hari- hari Ahimelekh menjadi Imam Besar, hanya saja Abyatar bertahan lebih lama menjadi Imam Besar, sebab setelah Raja Saul mengetahui bahwa Ahimelekh membantu Daud, maka semua imam pada saat itu [kecuali Abyatar] dibunuh olehnya.
Dear Katolisitas, dalam Markus 2: 26 dikisahkan bahwa Daud masuk ke bait Suci waktu ABYATAR menjabat menjadi imam besar lalu makan roti sajian dst…….. Sedangkan di dalam 1 Samuel 21 dikisahkan bahwa Daud menemui imam AHIMELEKH yang merupakan ayah abyatar untuk meminta roti yang hanya tersisa roti suci dengan syarat tidak boleh menyentuh perempuan . Pertanyaannya mengapa bisa ada perbedaan nama semacam ini. Apakah Yesus salah ucap? Apakah Markus salah menulis? Atau para penyalin melakukan kesalahan atas proses penyalinan mereka? Thanks GBU Always.
[Dari Katolisitas: Silakan membaca jawaban di atas, silakan klik. Nampaknya walau terjadi perbedaan penulisan antara 1 Sam 21 dan Mrk 2:26, namun keduanya tidak bertentangan, dan dapat sama- sama benar. Yesus tidak salah ucap, dan juga Markus tidak salah menulis, ataupun sang penyalin juga tidak salah menyalin]