Tentang Mormonism

Pertanyaan:

shalom…..
saya banya membaca tentang ertikal yg saudara tulis, sebagai orang katolik sy merasa sangat terbantu, dan semakin mengerti tentang ajaran katolik yg sy anut, sy sangat tertarik menganai ajaran2 kristen di luar greja katolik. terkhusus tentang ajaran mormon yg berkembang d Amerika, bisakah saudara menggambrkan tentang ajaran ini dr sisi katolik?
terimakasih…. shalom..
Flo

Jawaban:

Shalom Flo,

Berikut ini sekilas tentang Mormonism, yang saya sarikan dari buku karangan Father Frank Chacon dan Jim Burnham, Beginning Apologetics 2 (Farmington, San Juan Seminars, 1996) p. 19- 26:

Gereja Mormon didirikan oleh Joseph Smith, Jr pada tahun 1830. Nama resminya adalah Church of Jesus Christ of Later-day Saints (LDS).

Joseph Smith (1805-1844) mengklaim bahwa ia mendirikan gereja Mormon atas dasar wahyu- wahyu yang diterimanya tahun 1820, dari dua orang yang datang dari surga. Mereka mengatakan kepadanya bahwa semua agama Kristen yang ada saat itu sudah rusak total. Maka misi Joseph Smith adalah untuk memulihkan agama tersebut, yang konon sudah rusak segera setelah kematian Rasul yang terakhir.

Untuk menggenapi misinya, Joseph Smith mengklaim bahwa Tuhan telah menjadikannya seorang nabi dan rasul. Ia menjadi nabi yang menyampaikan Wahyu Ilahi dan menulis kitab Suci. Smith memang menulis tiga kitab yang diklaim oleh kaum Mormon sebagai bagian dari Kitab Suci: Book of Mormon, Doctrines and Covenants and Pearl of Great Price. Kaum Mormon juga percaya bahwa para pemimpin gereja LDS yang meneruskan Joseph Smith adalah nabi- nabi.

Berikut ini adalah sumber- sumber utama yang dipinjam oleh Joseph Smith untuk mendirikan Mormonism:

1) Protestantism.
Joseph Smith, seperti Charles Taze Russell (Pendiri Saksi Yehuwa) datang dari latar belakang Protestan. Smith mengajarkan kesalahan ajaran Protestantism, seperti penolakan akan Ekaristi, Paus, ajaran tentang Maria, dan kitab- kitab Deuterokanonika.

2) Adventism.
Ajaran Joseph Smith mempunyai kemiripan dengan ajaran Adventism. Smith memperkirakan akhir jaman pada tahun 1890. Walaupun tidak menekankan perhatian akan akhir jaman, seperti halnya pada aliran the Seventh-Day Adventists dan Saksi Yehuwa, Smith menyerap pola pikir bebas dalam hal- hal religius seperti yang dianut oleh kelompok- kelompok Adventist di jamannya.

3). Freemasonary.
Smith masuk menjadi anggota Mason tahun 1842, dan mengambil upacara- upacara Masonik ke dalam Mormonism.

4). Sumber- sumber lainnya.
Tokoh- tokoh kolonial: Cotton Maher, William Penn dan Roger Williams, memperkirakan bahwa orang- orang Indian di Amerika kemungkinan adalah kaum sisa Israel Palestina yang bermigrasi ke Amerika berabad sebelum Kristus. Smith mengajarkan bahwa orang- orang Yahudi yang datang ke Amerika sekitar tahun 600 BC mendirikan dua bangsa yang besar, yaitu Nephites dan Lamanites. Namun demikian, penyelidikan arkeologis dan sejarah Amerika tidak dapat menemukan jejak kedua bangsa ini seperti yang disebut dalam Book of Mormons. Tidak adanya bukti ini telah menjadi hal yang sangat memalukan bagi para sejarahwan Mormon dan arkeolognya. Karena bukti- bukti yang semakin meyakinkan bahwa kedua bangsa ini tidak pernah ada, maka kaum Mormon mengesampingkan ajaran ini.

Ajaran Mormon lainnya yang tidak sesuai dengan Kitab Suci maupun Tradisi Suci adalah tentang perkawinan di surga, poligami, baptisan orang mati, kepercayaan akan wahyu- wahyu yang terus menerus, dan adanya banyak tuhan. Tentang Gereja Katolik, Mormonism menyebutnya sebagai “the great apostasy” (kesesatan yang besar), yang dimulai sejak kematian Rasul yang terakhir (sekitar 100 AD) dan atau paling lambat sekitar tahun 200. Mormonism mengajarkan bahwa Gereja Kristus telah hilang lenyap dari bumi sampai pada saat dipulihkannya oleh Joseph Smith tahun 1829.

Tapi sebenarnya tuduhan ini tidak mendasar, sebab Kitab Suci, tulisan para Bapa Gereja abad- abad awal, dan kenyataan sejarah menjadi saksi utama akan kesalahan tuduhan ini.

1. Bukti dari Kitab Suci.

a. Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid- murid-Nya untuk membangun rumah di atas batu dan bukan di atas pasir, agar rumahnya kokoh dan tidak hancur/ lenyap ditelan banjir (lih. Mat 7:24-27). Maka mungkinkah Ia sendiri tidak melakukan hal itu? Kenyataannya, Yesus mendirikan rumah-Nya, yaitu Gereja-Nya di atas Petrus (Batu Karang) dan Ia sendiri berjanji untuk menjaganya agar tidak sesat/ binasa.

Mat 16:13-18 mengatakan: Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (Gereja-Ku) dan alam maut tidak akan menguasainya.” (… upon this rock I will build My Church; and the gates of hell shall not prevail against it.“- KJV, versi yang diakui oleh Mormonism)

Maka berdasarkan janji Kristus ini, tidak mungkin walaupun untuk sementara waktu saja, Gereja/ jemaat-Nya dapat binasa dan lenyap ditelan gerbang maut. Maka pandangan Mormonism yang mengatakan Gereja dapat binasa (walau untuk sementara waktu) adalah pandangan yang menuduh Kristus berdusta.

b. Mat 18:15-18: “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat (Gereja). Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Yesus mengajarkan untuk membawa perselisihan dalam hal religius ke hadapan Gereja. Perintah ini mensyaratkan keberadaan Gereja yang setia kepada misinya. Jika tidak demikian, artinya kita harus menyerahkan masalah religius kepada gereja pagan yang rusak, untuk memenuhi perintah Kristus, dan ini menjadi tidak masuk akal.

c. Mat 28:20, Yesus berkata kepada para rasul-Nya: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Tak dapat disangkal bahwa Yesus selalu/ senantiasa menyertai Gereja-Nya yang didirikan-Nya di atas para rasul- sampai akhir jaman. Karena janji Kristus ini, maka tidak mungkin Gereja menjadi sesat dalam hal pengajarannya, sebab tidak mungkin Kristus meninggalkan dan mengabaikan Gereja-Nya.

d. 1 Tim 3:15: “Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (Gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.”

Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran; dan ini menunjukkan sifat Gereja yang kuat, stabil, dan permanen. Gereja sebagai keluarga Allah, akan menjadi guru yang permanen yang mengajarkan kebenaran.

Kesimpulannya: Kitab Suci menunjukkan bahwa Gereja Katolik yang didirikan Kristus di atas Rasul Petrus, tidak pernah dan tidak akan rusak di dalam hal otoritas apostolik dan ajarannya.

Mormonism mengutip ayat- ayat di Kitab Suci tentang penyesatan untuk mendukung klaim mereka tentang ‘kesesatan besar’, seperti Mat 7:15, Kis 20:29, 2 Tes 2:3, dan 2 Pet 2:1). Namun demikian, ayat- ayat ini menunjukkan adanya penyesatan besar yang akan terjadi sebelum akhir jaman, atau kepada kesesatan- kesesatan yang terjadi sepanjang periode sejarah Gereja. Kita setuju dengan Mormonism bahwa telah terjadi dan akan terus terjadi penyimpangan ajaran sesat dari pihak- pihak tertentu yang memisahkan diri dari Gereja. Namun demikian tidak ada ayat di dalam Kitab Suci yang menyebutkan adanya kesesatan total yang melibatkan otoritas apostolik yang terus berlangsung melalui para penerus Rasul, yaitu para Paus dan Uskup.

2. Bukti dari tulisan Bapa Gereja abad- abad awal.

Adalah penting untuk mempelajari tulisan para Bapa Gereja sampai tahun 200, untuk mengetahui bahwa tuduhan Mormonism sesungguhnya berlawanan dengan fakta. St. Klemens, Ignatius, Yustinus Martir, Polycarpus dan Irenaeus, adalah para Bapa Gereja yang terkenal pada jaman ini, dan tulisan- tulisan mereka didokumentasikan dengan baik. Mereka telah mulai ada sejak jaman para rasul dan berakhir sekitar tahun 200. Maka mereka termasuk dalam periode, yang menurut Mormonism, merupakan periode kerusakan Gereja Katolik dan ajarannya.

Studi tentang tulisan para Bapa Gereja menunjukkan bahwa mereka secara konsisten mengajarkan ajaran Gereja Katolik. St. Klemens (wafat tahun 80) menyatakan tentang otoritasnya sebagai Uskup Roma dan kepala Gereja. Ia juga mengajarkan tentang Misa sebagai perayaan kurban Kristus. St. Ignatius yang adalah pembantu Rasul Yohanes menuliskan sebuah surat yang keras tahun 110, mengecam mereka yang menolak kehadiran Yesus yang nyata di dalam Ekaristi. St. Yustinus Martir pada tahun 155 memberikan secara mendetail perayaan Ekaristi. St. Irenaeus (188-199) memperingatkan agar seseorang harus mengikuti Gereja Roma agar dapat mengikuti ajaran Apostolik.

Para Bapa Gereja bahkan tidak menyebutkan adanya “kesesatan besar”, seperti diharapkan sebagian orang, jika hal itu benar terjadi di masa hidup mereka. Sebaliknya, mereka memang menyebutkan banyak penyimpangan- penyimpangan yang melawan ajaran Gereja Katolik, seperti tuduhan bahwa umat Katolik mempraktekkan kanibalism dan penolakan ajaran tentang Inkarnasi. Jika memang ada penyesatan besar- besaran terjadi di Gereja di masa mereka hidup, tentu kita dapat melihat adanya tulisan- tulisan dalam skala yang besar di pihak penyerang dan pembela ajaran yang benar, namun tidak demikian yang terjadi.

Menurut Mormonism, para Bapa Gereja di abad awal mengajarkan ajaran Mormon, yang kemudian diabaikan oleh para Bapa Gereja yang sesat di jaman berikutnya. Namun demikian, tidak ada satupun Bapa Gereja di abad awal yang pernah mengajarkan ajaran Mormonism seperti poligami, baptisan orang mati, adanya banyak tuhan ataupun perkawinan di surga. Tidak ada bukti sedikitpun bahwa Gereja awal [sebelum terjadinya ‘kesesatan besar’ menurut kaum Mormon] adalah gereja Mormon. Sebaliknya, bukti yang tidak dapat disangkal adalah Gereja awal tersebut mengajarkan ajaran yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Gereja Katolik mengajarkan ajaran yang sama, yang diajarkan oleh para Rasul, sampai pada hari ini. Kesimpulannya, studi tentang tulisan para Bapa Gereja di abad- abad awal membuktikan tidak adanya klaim Mormonism tentang terjadinya “kesesatan besar”.

3. Bukti dari Kanon Kitab Suci

Kanon Kitab Suci secara resmi ditetapkan oleh Gereja Katolik pada tahun 382 oleh Paus Damasus I, diteguhkan kembali oleh Konsili Hippo (393) dan Carthago (397). Mormonism menerima dengan iman, kanon Perjanjian Baru, persis seperti yang ditetapkan oleh Gereja Katolik. Namun penentuan kanon ini terjadi setelah tahun 200, yaitu setelah Gereja Katolik, menurut Mormonism, telah menjadi rusak total dan tak dapat mewartakan kebenaran. Bukankah ini adalah suatu pandangan yang tidak konsisten, sebab Mormonism menerima otoritas Gereja Katolik dalam menentukan Kitab Suci, namun kemudian menolak bahwa Gereja Katolik tetap memegang otoritas mengajar dengan benar.

4. Kebisuan sejarah.

Mengapakah sejarah mencatat adanya pemisahan diri dalam sejarah Gereja: Arianism, Othodoxy, Protestantism- tetapi tidak pernah menyebutkan adanya ‘kesesatan total’? Jika skima- sksima besar disebutkan, mengapa jika memang ada skisma yang terbesar, malah tidak pernah disebutkan? Jika memang ada, tentunya ada orang yang mencatatnya. Jika benar Gereja awal mengajarkan ajaran Mormon, maka tentulah ada tulisan yang banyak dari para jemaat awal, ketika banyak dari anggota Gereja lainnya yang ‘tersesat’ mengikuti ajaran yang non- Mormon. Namun faktanya, tidak ada sedikitpun protes, tak ada bahkan satupun bukti yang menunjukkan hal itu. Kebisuan sejarah ini sungguh merupakan kenyataan yang kuat, yang menunjukkan bahwa klaim Mormonism sebagai ajaran yang asli sungguh tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan.

Sejarah mencatat, misalnya ketika ada ajaran sesat Arianism (di awal abad ke-4) yang menentang keilahian Kristus, maka para Bapa Gereja menanggapinya dengan melengkapi kalimat syahadat (Credo). Sebelumnya Credo hanya menyebutkan tentang Yesus: “Putera-Nya yang Tunggal, Tuhan kita”, menjadi: “Putera Allah yang Tunggal, Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu dijadikan oleh-Nya…” Dengan demikian, Gereja meluruskan ajaran yang keliru, dan menegaskan kembali ajaran yang benar.

Maka jika benar ada kesesatan besar di Gereja, tentulah ada seseorang yang netral yang dapat menulis sesuatu untuk menantang Gereja agar setia mengajarkan kebenaran. Atau Gereja sendiri harus meluruskan ajaran agar dapat diketahui ajaran yang murni, yang tercermin dalam syahadat/ credo. Namun hal ini tidak pernah terjadi, tidak ada orang yang menantang Gereja untuk mengajarkan ajaran yang murni dari para Rasul [karena memang Gereja sudah selalu mengajarkan ajaran yang murni tersebut]. Sebaliknya, yang ditantang/ ditolak adalah ajaran yang menentang ajaran para rasul itu.

5. Mormonism tak dapat menjelaskan apakah secara rinci ‘kesesatan besar’ itu

Jika ditanya, kaum Mormon tidak dapat memberikan penjelasan rinci fakta tentang kesesatan besar itu. Yang dikatakan hanya adalah terjadi kesesatan besar, namun jika ditanya apa contohnya secara mendetail, mereka tidak dapat menjawabnya, misalnya: siapa yang mempelopori kesesatan itu, di mana terjadinya, tentang apa, siapa yang menolak kesesatan itu, dst.

6. Keutamaan Perjanjian Baru

Kita ketahui bahwa sebagai pengikut Kristus kita (maupun kaum Mormon) menerima otoritas kitab Perjanjian Baru. Kitab Perjanjian Lama sendiri tetap eksis selama sekitar 1300 tahun sampai tergenapinya dalam Perjanjian Baru, walaupun ada banyak tokoh pemimpin dalam Perjanjian Lama yang hidupnya jahat. Dengan kenyataan ini, apakah kita harus percaya bahwa Gereja –yang didirikan oleh Kristus yang adalah Allah Putera yang menjelma menjadi manusia dan yang merupakan penggenapan janji Allah dalam Perjanjian Baru– akan dapat runtuh hanya dalam waktu 70 tahun setelah saat didirikannya oleh Kristus?

7. Kesesatan besar sudah terekam dalam Yohanes 6.

Daripada mencari fakta kesesatan besar yang terjadi setelah kematian Rasul terakhir, kita dapat mencari adanya kesesatan yang direkam dalam Injil. Yoh 6 telah merekam kejadian kesesatan dari banyak pengikut Kristus yang menolak untuk percaya akan ajaran Kristus tentang Ekaristi, yaitu agar para pengikut-Nya makan Tubuh-Nya dan minum Darah-Nya dalam rupa makanan (roti) dan minuman. Banyak di antara mereka yang mengikut Yesus saat itu menolak ajaran ini, sebab mereka tidak dapat menerima kehadiran Kristus yang secara nyata dalam Ekaristi. Demikian juga, kaum Mormon juga menolak untuk percaya akan kehadiran Yesus secara nyata dalam Ekaristi. Maka sesungguhnya dapat dipertanyakan di sini, siapakah sebenarnya yang menyimpang dari ajaran Kristus.

Di atas semua itu, Gereja mengajarkan kepada kita bahwa Wahyu Umum Allah (public Revelation) telah berakhir dengan wafatnya Rasul yang terakhir yaitu Yohanes, sekitar tahun 100. Oleh karena itu tidak akan ada pengajaran baru, ataupun Kitab Suci yang baru ataupun nabi- nabi baru seperti pada jaman nabi Musa, Yesaya, Daniel, dst. Gal 4:4, mengajarkan bahwa Yesus menyampaikan kepenuhan Wahyu Allah. Yud 1:3 mengatakan bahwa ajaran iman ini telah disampaikan kepada orang- orang kudus (…. ye should earnestly contend for the faith which was once delivered unto the saints– KJV). Mat 28:19-20 mengindikasikan bahwa semua ajaran telah disampaikan Kristus kepada para rasul, dan mereka harus mewartakan semua ajaran ini ke seluruh dunia.

Dengan demikian, Kitab Suci sendiri menyatakan bahwa tidak akan ada lagi Wahyu- wahyu umum yang baru, karena Wahyu umum telah mencapai puncaknya, dan telah disampaikan oleh Kristus. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:

KGK 66 “Tata penyelamatan Kristen sebagai suatu perjanjian yang baru dan definitif, tidak pernah akan lenyap, dan tidak perlu diharapkan suatu wahyu umum baru, sebelum kedatangan yang jaya Tuhan kita Yesus Kristus” (Dei Verbum 4). Walaupun wahyu itu sudah selesai, namun isinya sama sekali belum digali seluruhnya; masih merupakan tugas kepercayaan umat Kristen, supaya dalam peredaran zaman lama kelamaan dapat mengerti seluruh artinya.

KGK 67 Dalam peredaran waktu terdapatlah apa yang dinamakan “wahyu pribadi”, yang beberapa di antaranya diakui oleh pimpinan Gereja. Namun wahyu pribadi itu tidak termasuk dalam perbendaharaan iman. Bukanlah tugas mereka untuk “menyempurnakan” wahyu Kristus yang definitif atau untuk “melengkapinya”, melainkan untuk membantu supaya orang dapat menghayatinya lebih dalam lagi dalam rentang waktu tertentu. Di bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, maka dalam kesadaran iman, umat beriman tahu membedakan dan melihat dalam wahyu-wahyu ini apa yang merupakan amanat otentik dari Kristus atau para kudus kepada Gereja. Iman Kristen tidak dapat “menerima” wahyu-wahyu yang mau melebihi atau membetulkan wahyu yang sudah dituntaskan dalam Kristus. Hal ini diklaim oleh agama-agama bukan Kristen tertentu dan sering kali juga oleh sekte-sekte baru tertentu yang mendasarkan diri atas “wahyu-wahyu” yang demikian itu.

Demikianlah, maka Kitab Suci dan Tradisi Suci Gereja sendiri menunjukkan bahwa ajaran Mormonism yang berdasarkan atas wahyu pribadi Joseph Smith Jr, di abad ke-19 bukanlah merupakan ajaran yang murni berasal dari Kristus dan para rasul.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

4 3 votes
Article Rating
32 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Ve
Ve
10 years ago

Saya mau nanya.. Ada gak hubungannya Mormonism sama Katolik?

[Dari Katolisitas: Menurut pengetahuan kami Mormonisme adalah suatu aliran yang diajarkan oleh Joseph Smith, berdasarkan apa yang diyakininya sebagai wahyu pribadi yang diterimanya sejak tahun 1820-an. Namun ajarannya ini tidak sesuai dengan ajaran Kristiani pada umumnya, baik ajaran Gereja Katolik maupun gereja-gereja Protestan/ non- Katolik lainnya. Penganut Mormonisme menyebut diri Kristiani, tetapi mereka menentang ajaran tentang Trinitas (jika kemudian salah satu denominasinya mengakui Trinitas, namun pemahaman mereka tidak sama dengan ajaran tentang Allah Trinitas yang diyakini oleh Gereja Katolik dan Protestan/ non-Katolik pada umumnya)]

Bob
Bob
11 years ago

Terlepas dari benar tidaknya ajaran mormon atau sesat nggak nya saya mau mnanyakan aja apa persamaan kami sebagai Katolik dengan penganut Yehovas witnesses dengan mormon?? Lalu bolehkan kita “berteman” dengan mereka?? Lalu bagaimana cara kita menolak apabila mereka mengajak kami kegereja mereka??:) terima kasih :) [Dari Katolisitas: Hukum kasih yang diajarkan oleh Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi, bahkan mereka yang telah memusuhi ataupun menganiaya kita (lih. Mat 5:44). Maka kita dapat saja berteman dengan siapa saja, termasuk dengan mereka yang adalah seorang anggota saksi Yehuwa ataupun Mormon. Namun adalah hak kita untuk tidak mengikuti ibadah mereka. Mohonlah kepada Tuhan agar… Read more »

Theo Bambang
Theo Bambang
11 years ago

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir atau yang sering diebut Mormon adalah gereja yang berdasarkan adanya keyakinan akan pemulihan ajaran Yesus kristus. Itu berarti adlalah sebuah proses hingga kekekalan dan kekekalan yang berikutnya. Kenabian merupakan batu kunci atas organisasi gereja yang secera spiritual memiliki wali untuk menerima proses dan berlanjutnya proses pemulihan tersebut. Gereja gereja odern memiliki pemimpin yang juga dijadikan batu panutan secara organisatois seperti paus, dengan atribut papal, father atau abbah alam bahasa arab, dan aram. Poligami pada jaman tersebut dikarenakan terjadinya pengusiran, pembunuhan, pemerkosaan dan segala bentuk ketidak sukaan orang-orang yang ada terhadap gereja ini,… Read more »

tomy king
tomy king
11 years ago

Bu Inggrid , saya rasa justifikasi pada Mormon sedikit kurang benar. Saya merasa Mormon menekankan pada Keharmonisan Rumah Tangga. Poligami Mormon bukan pada hubungan badan tetapi kepada perlindungan suami / ayah. Janda diambil jadi istri (benar menjadi istri ke 2) tetapi sebagai Ayah saja dari anak yang kehilangan Ayah .. sama seperti Santo Yosef suami Maria tetapi tidak melakukan hubungan badan…. yg tidak melakukan hubungan. Hanya diambil statusnya saja. Info dari saya mengenai Poligami Mormon. Tolong bu Inggrid pelajari benar-2 Mormon. Saya juga mempelajari, saya mempunyai Kitab Mormon. karena di Kota saya yang kecil tidak ada Mormon. Saya tidak bisa… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  tomy king
11 years ago

Shalom Tomy King, Silakan melihat site dari Mormon di bagian ini: http://mormon.org/faq/practice-of-polygamy/ , yang menuliskan sebagai berikut: President Gordon B. Hinckley, prior president of The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints made the following statement in 1998 about the Church’s position on plural marriage: “This Church has nothing whatever to do with those practicing polygamy. They are not members of this Church…. If any of our members are found to be practicing plural marriage, they are excommunicated, the most serious penalty the Church can impose. Not only are those so involved in direct violation of the civil law, they… Read more »

vincent
vincent
12 years ago

Bu Inggrid, Mormon menyebut gereja Katolik maaf “setan” atau sesat,,,,

Apa tindakan gereja Katolik slm ini? Apakah pernah gereja secara tegas mengutuk atau menentang Mormon sama spt gereja menentang aborsi dan kontrasepsi?

Apakah pernah diajak dialog sblmnya?

tks.

Theo Bambang
Theo Bambang
Reply to  vincent
11 years ago

Shallom, Saudara Vincent, Mormon atau LDS tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan seseorang untuk menghakimi siapapun dan ajaran apapun sesat. Saya sebagai anggota gereja ini yang sudah lebih dari 20 tahun tidak pernah mendengar justifikasi ini dari pemimpin gereja. Sebaiknya kita tidak melempar wacana yang menjurus kepada kebencian, perpecahan dan penghakiman. Kita adalah putra putri Allah yang maha tinggi hendaknya senantiasa memancarkan cahaya-Nya dalam hidup ini dengan kedamaian dan kebersamaan. Saya bisa datang ke Amerika atau mengklarifikasi pendapat anda bila memang itu banar dan bersumber dari dokumen evidence serta pengukuhan resmi yang menyatakan sendiri. Kristiani handaknya menjadi cerminan Tuhan dan rahmat… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Theo Bambang
11 years ago

Shalom Theo, Saya lebih cenderung untuk berdiskusi tentang dogma dan doktrin daripada berdiskusi hal-hal lain yang sebenarnya tidak perlu. Namun, kalau Anda ingin bertanya tentang beberapa tulisan dari beberapa petinggi Mormon tentang agama Kristen non-Mormon dan Gereja Katolik, silakan melihat beberapa tulisan berikut ini, yang saya ambil dari sini – silakan klik: 1. “I was answered that I must join none of them (Christian churches), for they were all wrong…their creeds were an abomination in [God’s] sight; that those professors were all corrupt” (Joseph Smith—History 1:19).  2. “Orthodox Christian views of God are pagan rather than Christian” (Mormon Doctrine of Deity,… Read more »

Theo Bambang
Theo Bambang
Reply to  Stefanus Tay
11 years ago

Terimakasih, Bagi saya sejarah memang selalu menyembunyikan kebenaran dan menjadikanya dongeng. Saya hanya tidak berharap seorang Katolik yang saya hormati seperti anda membaca tentang politisasi perang salib,Peristiwa dengan saudara Lutheran, dll, bagaimana Joan D.Arc di firnah dan direndahkan pada saat itu. Juga agar hal-hal seperti ini ; http://listverse.com/2007/08/17/top-10-most-wicked-popes/ tidak lagi menjadi bagian dari perkembangan perspektif ketuhanan setiap manusia dalam rumah ibadah manapun. Saya memohon maaf bahwa saya tidak tertarik berdiskusi tentang dogma dan doktrin. Saya secara pribadi mengakui kebenaran Tuhan dan perjalanan organisasi gereja sebagai organisasi jemaah yang didalamnya terdapat dua sisi prinsipil yaitu :1. Ajaran Tuhan yang”Tuhan adalah Kebenaran”… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Theo Bambang
11 years ago

Shalom Bambang, Menjadi hak anda untuk tidak mau berdiskusi tentang dogma dan doktrin. Dan menurut saya, sayang sekali kalau Anda hanya melihat dogma dan doktrin secara terpisah dengan kehidupan. Anda sendiri yang menuliskan “Mormon atau LDS tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan seseorang untuk menghakimi siapapun dan ajaran apapun sesat” dan bahkan Anda menekankan hal ini dengan mengatakan “Saya bisa datang ke Amerika atau mengklarifikasi pendapat anda bila memang itu banar dan bersumber dari dokumen evidence serta pengukuhan resmi yang menyatakan sendiri.” Saya telah memberikan beberapa contoh pernyataan dari beberapa pemimpin Mormon yang menyatakan bahwa agama Kristen yang lain dan termasuk… Read more »

timothy
timothy
12 years ago

Tetapi tetap semua itu harus kembali ke Alkitab karena itu pedoman hidup kita dan inilah tugas kita untuk menyelamatkan mereka yang tersesat dan beritakan Injil kepada mereka supaya mereka mendapatkan keselamatan aminn god bless (from:GMII=Gereja Missi Ijili Indonesia)

[dari katolisitas: Terima kasih atas komentarnya. Silakan juga membaca artikel tentang sola scriptura di sini – silakan klik]

Fransiskus L.B
Fransiskus L.B
12 years ago

Bagaimana sikap kita sebagai orang Katolik menanggapi para misionaris dari Gereja Yesus Kristus Dari Orang2 Suci Zaman Akhir, para misionaris tersebut begitu aktif mendatangi rumah2 orang Kristen dan memberikan khotbah dan memberikan kitab suci mereka ( Kitab Mormon ) dan mereka mempunyai nabi baru…….

Tarsisius Didik
Tarsisius Didik
12 years ago

Apapun yg baik dari luar Katholik boleh kita ambil sepanjang itu tidak bertentangan dengan Gereja yang satu, kudus, katholik, dan apostolik…juga apakah sesuai dengan Kitab Suci, Tradisi dan Magisterium Gereja….di luar itu kita tidak bisa kompromi…….

darius
darius
12 years ago

Aku ingin belajar lebih baik, untuk menemukan kebenaran dan keselamatan melalui Kitab Suci….

johanes
johanes
Reply to  darius
12 years ago

Sdr Darius. ..belajar dari Kitab Suci itu baik tetapi tidak cukup….seharusnya dari Kitab Suci dan Magisterium Gereja Katolik dan Tradisi Suci…sebab Kitab Suci tidak bisa menerjemahkan dirinya sendiri. Contoh yg paling kongkrit adalah mengenai silsilah Tuhan Yesus yg berbeda dari injil Matius 1:1-17 yg mengatakan Yesus adalah anak Yusuf dan Yusuf adalah anak Yakub….sementara Lukas 3:23-38 Yusuf adalah anak Eli. ..Bagaimana sdr mendapat informasi yg jelas ttg ini. Urutan keturunan yg seharusnya baku saja Kitab Suci seolah olah memberikan informasi yg tidak jelas…..ini membuktikan Kitab Suci tidak bisa menerjemahkan dirinya sendiri. Perlu wewenang mengajar dari Bapa Gereja dari dulu sd… Read more »

Machmud
Machmud
Reply to  johanes
12 years ago

Syalom Johanes Anda menulis : …..ini membuktikan Kitab Suci tidak bisa menerjemahkan dirinya sendiri. Kitab Suci atau Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis. Yohanes 1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Apakah mungkin Allah tidak bisa menerjemahkan dirinya sendiri ? Barangkali anda yang belum bisa membaca dengan baik tentang silsilah Tuhan Yesus, sehingga anda belum bisa memahami dengan benar tentang silsilah tsb. Jadi mohon jangan ter-buru2 menghakimi . Coba tanyakan pada Ingrid atau Stef, beliau akan menjelaskan pada anda agar menjelaskan : apa yang menurut anda beda, tetapi sebenarnya saling melengkapi. Terima… Read more »

johanes
johanes
Reply to  Machmud
12 years ago

Sdr Machmud…saya berterimakasih atas tangan sdr. Yg saya maksudkan dengan Kitab Suci tidak bisa menerjemahkan dirinya sendiri itu tentu bukan berkaitan bahwa Firman Allah tidak berkuasa. Tentu sdr melihatnya dari sisi firman adalah Allah. Namun kita melihat dari sisi literal tulisan silsilah itu….apakah tidak membingungkan? Orang non Kristen sering sekali memakai ini utk menyerang pengikut Kristus. Sdr.Ingrid telah menjelaskannya dengan baik buat sdr. Dan apa yang saya tulis benar adanya. Ini membuktikan “hanya alkitab” saja tidak cukup dan saya tambahkan untuk mengomentari tulisan sdr. Darius bahwa dia seharusnya belajar dari KS dan Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Adakah yang salah?… Read more »

Tarsisius Didik
Tarsisius Didik
Reply to  johanes
12 years ago

Syalom Johanes

Betul sekali karna dengan sebebas-bebasnya dan semaunya menafsirkan Alkitab menurut kehendaknya sendiri membuat orang2 bingung antara satu dengan yang lain akhirnya ya terjadilah perpecahan2 yang mengakibatkan satu sama lain saling mengklaim bahwa dialah yang benar yang lain salah. Akhirnya bingung sendiri dan bengong sendiri…

Syukur adanya para Bapa Gereja yang mengeluarkan Magisterium Gereja. Gereja Katholik menjadi bebas dari perpecahan satu sama lain dan tetap menjadi gereja yang Satu, Kudus, Katholik, dan Apostolik.
God bles all…….

peter
peter
12 years ago

Baru beberapa minggu saya mengenal para ELDER …dan sedikit mempelajari tentang kitab Mormon….perasaan saya menjadi lebih baik..karena di gereja ini….saya merasakan ketenangan tanpa keterpaksaan, saya rajin datang untuk sekedar konsultasi spiritual….aku melihat kedamaian di gereja ini…..yang sebelumnya jarang saya rasakan….

Tarsisius Didik
Tarsisius Didik
Reply to  peter
12 years ago

Syalom Peter

Mungkin juga bisa seperti itu… tapi perasaan seperti ini pun bisa siapa dapatkan di mana saja…bisa saja sekatu di tempat yang lama imannya tdk berkembang atau bertumbuh, jarang bergaul dengan sesama anggota gerejanya atau ya hanya suam2 kuku…
Karena di tempat yang baru mendapatkan yang lain trus merasakan damai… tapi kalau nanti mendapat kesulitan trus biasanya pergi lagi meninggalkan dan cari suasana baru lagi…
Ya saya dulu juga pernah mutar2 sana sini eh akhirnya ya kembali lagi ke gereja Katholik memang aneh yaaaaaaa.

Budi Darmawan Kusumo
Budi Darmawan Kusumo
13 years ago

Syalom Flo,

Mari kita cermati bahwa Gereja Mormon didirikan tahun 1830. itu sih SANGAT JAUH dari KEBENARAN YESUS yang lahir tahun 0 Masehi. Sama seperti saya tanya orang yang bernama Devian yang lahir tahun 2 Masehi. apakah kita tahu bagaimana kehidupan orang itu ?

Tuhan Yesus Memberkati & Bunda Maria selalu menuntun anda pada kebenaran

Theo Bambang
Theo Bambang
Reply to  Budi Darmawan Kusumo
11 years ago

Saudara Budi Darmawan Kusumo Pendapat anda yang sangat menghakimi itu mencerminkan anda tidak merasuk sebagai orang Kristiani. Seandainya tulisan dan pendapat anda ini tetap ada 200 tahun lagi, maka orang yang”Tidak Kenal” dengan anda juga akan berasumsi sama. Saya menghormati pendapat dan opini bebas. Opini tersebut mencerminkan parameter jiwa anda dan outputnya hanya ada 3 di dunia ini yaitu :1. Banyak orang mendukung anda 2. Ada yang akan meluruskan anda 3. Tidak peduli. Output selanjutnya adalah ketika semua orang “besar dan kecil” berdiri di depan tahta Allah yang maha agung untuk dihakimi, maka penghakiman anda akan menghakimi anda sendiri. Ketika… Read more »

Beslam
Beslam
13 years ago

Salam Damai dalam Kristus Tuhan,
Bu, Inggrid,
Apakah ajaran marmon, sbgmana yang telah ibu paparkan di atas,dapat digolongkan dalam ajaran Kristen? Apakah aliran marmon tsb telah ada di Indonesia ?
GBU

Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr.
Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr.
Reply to  Beslam
13 years ago

Salam Beslam, Pengikut aliran Mormon sudah ada di Indonesia. Mereka menamakan diri sebagai gereja “Orang-Orang Suci Zaman Akhir”. Mantan ketua PGI Pdt Nathan Setiabudi mengatakan bahwa syarat keanggota gereja OOSZA sebagai anggota PGI belum terpenuhi ketika ia menjabat ketua PGI (lihat: http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2006/mei_16/hl002.html ) Pada blog http://febrina.wordpress.com/mormon/ disebut bahwa dukungan politis dari Gus Dur membuat aliran ini lebih leluasa masuk ke Indonesia dan mencari pengikut. Ketua Komisi HAK Keuskupan Agung Semarang Rm Aloys Budi Purnomo pasca kerusuhan pengrusakan gereja di Temanggung bulan lalu, telah dikirimi Alkitab Mormon berbahasa Indonesia langsung ke pastoran tanpa tahu siapa pengirimnya. Jadi, pengikut sudah ada di… Read more »

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr.
13 years ago

Dear Romo Dwi dan Teman 2 Katolisitas . Kebetulan saya mengenal banyak teman dari OOSZA , karena salah satu dari teman dekat saya adalah termasuk tokoh utama di OOSZA Jakarta ( juga Indonesia ) . Dan pada waktu saya bekerja di 2 buah perusahaan , terdapat cukup banyak anggota OOSZA . Saya pernah bersama dng teman ini mengunjungi Temple Mormon di Tokio (suatu hari minggu 1995 ), sewaktu kita bertugas di Jepang . Teman saya juga pernah memberikan kepada saya beberapa buku dari Mormon , dan sekilas saya membaca kisah keluarga Yahudi tempo dulu ( jauh sebelum Kristus ) yang… Read more »

flo
flo
13 years ago

shalom…..
saya banya membaca tentang ertikal yg saudara tulis, sebagai orng katolik sy merasa sangat terbantu, dan semakin mengerti tentang ajaran katolik yg sy anut, sy sangat tertarik menganai ajaran2 kristen di luar greja katolik. terkhusus tentang ajaran marmon yg berkembang d Amerika, bisakah saudara menggambrkan tentang ajaran ini dr sisi katolik?
terimakasih…. shalom..

[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
32
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x