Siapakah yang mengalahkan Goliat?

Pertanyaan:

Bu Inggrid di dalam kitab suci, terkadang ditemukan hal aneh sbb : 2 Tawarikh 22 : 2, dikatakan raja Ahazia jadi raja pada usia 42 tahun, sedangkan dalam 2 Raja 8: 26, pada saat jadi raja berusia 22 tahun. Yang membunuh Goliath juga dikenal Raja Daud, tapi dalam Tawarikh pembunuhnya bernama lain. Bagaimana jika hal ini oleh orang agama tertentu diajukan sebagai bukti bahwa kitab suci kita berisi kekeliruan2 alias palsu? Mohon penjelasannya. Thx. – Saulus

Jawaban:

Shalom Saulus,
Kita percaya bahwa Kitab Suci diwahyukan oleh Allah sendiri kepada manusia. Dan karena Allah yang menjadi ‘Pengarang’ Alkitab ini, maka kita percaya Alkitab berisi kebenaran. Namun dalam hal penulisan Alkitab, Allah menggunakan tangan-tangan manusia, dengan memberikan inspirasi Roh Kudus kepada para penulis kitab tersebut sehingga mereka menuliskan apa yang menjadi kehendak Allah. Selanjutnya, kitab-kitab ini diperbanyak (umumnya oleh para rahib/ pertapa) untuk maksud pengajaran umat.  Dalam hal penulisan kembali inilah dimungkinkan terjadi perbedaan-perbedaan, pada detail-detail tertentu  walaupun perbedaan tersebut relatif tidak banyak, dan tidak mengubah isi doktrin/ pengajaran dari Kitab Suci itu sendiri.
Perbedaan tersebut tidak mengubah kenyataan bahwa Kitab Suci adalah Buku yang paling mengagumkan, karena meskipun dituliskan oleh tangan banyak orang dalam jangka waktu lebih dari seribu tahun, namun semua menunjuk kepada pesan Allah yang terpenting bagi manusia, yaitu, keselamatan yang dijanjikan oleh Allah melalui Kristus Yesus Putera-Nya. Justru karena ditulis oleh banyak orang (dengan inspirasi Roh Kudus) namun tidak menimbulkan pertentangan ajaran, maka kita dapat melihat bahwa sumber inspirasi Alkitab adalah Allah sendiri.
Dalam waktu mendatang ini, kami akan menuliskan artikel tentang Kitab Suci, bagaimana terbentuknya, dan bagaimana kita membaca dan memahaminya, dst., sehingga mungkin uraian hal Kitab Suci menjadi lebih jelas.

Sekarang mari kita lihat pertanyaan Saulus:

  1. Siapa yang mengalahkan Goliat, Daud atau orang lain, sebab terjadi perbedaan yang disebutkan dalam Kitab Samuel dan Tawarikh?
    Daud mengalahkan Goliat seorang pendekar tentara orang Filistin (1Sam 17:4), dengan umban dan batu, tanpa pedang, seperti tertera dalam 1 Sam 17:50. Pada kitab 1Tawarikh 20:5, disebutkan bahwa Elhanan bin Yair menewaskan Lahmi, saudara Goliat. Di sini, Lahmi adalah saudaranya Goliat/ the brother of Goliat, bukannya saudara Goliat, seperti kita menyapa seseorang dengan perkataan ’saudara’ (misalnya Saudara Saulus). Jadi Elhanan bin Yair bukannya pembunuh Goliat, tetapi saudara-nya Goliat yang namanya Lahmi. Jadi di sini tidak ada perbedaan Kitab Samuel dan Tawarikh tentang siapa yang mengalahkan Goliat.
  2. Mengenai perbedaan mengenai data Raja Ahazia pada saat ia menjadi raja Yehuda (2 Raj 8:26 dan 2 Tw 22:2), berikut ini adalah beberapa penjelasannya:
    1. Dalam Kitab Suci “The Jerusalem Bible” yaitu terjemahan yang diterima hampir oleh semua orang Kristen, tidak terdapat pertentangan antara kedua ayat tersebut, karena baik 2 Raj 8:26 dan 2 Tw 22:2 menyebutkan bahwa Raja Ahazia naik tahta pada usia 22 tahun. Namun pada catatan kaki dikatakan bahwa menurut salinan Kitab Suci berbahasa Ibrani, dikatakan bahwa usianya 42 tahun (seperti yang tertulis dalam Alkitab berbahasa Indonesia, 2Tw 22:2).
      Dengan melihat 2 Tw 21:20, yang menyebutkan bahwa ayah Ahazia (Raja Yoram) meninggal pada usia 40 tahun, maka lebih masuk akal jika Ahazia naik tahta pada usia 22 tahun. Usia 22 tahun inilah yang disebutkan dalam terjemahan Yunani (Septuagint).
      Jadi di sini memang terdapat perbedaan penulisan antara Alkitab versi Ibrani dan Yunani, walaupun perbedaan ini tidak mengubah kenyataan bahwa Ahazia naik tahta sebagai Raja Yehuda, menggantikan ayahnya Raja Yoram.
    2. Karena kita ketahui bahwa Kitab Raja-raja ditulis lebih dahulu (640- 550 BC) daripada kitab Tawarikh (400-350 BC) yang menjabarkan kembali kisah raja-raja, maka ada kemungkinan bahwa terjadi kesalahan penyalinan teks dalam hal ini. Hal perbedaan ini dan juga perbedaan yang lain yang diketemukan dalam Kitab Ibrani dan Septuagint masih diteliti oleh para ahli Kitab Suci.
    3. Ada pula tafsir yang mengatakan bahwa Ahazia naik tahta pada usia 42 tahun dihitung menurut tahun-tahun keluarga Ahab,  sedangkan secara biologis ia berumur 22 tahun pada saat naik tahta (2 Tw 22:2).
Adanya perbedaan tersebut tidak menjadikan Alkitab palsu. Karena secara keseluruhan, hal itu tidak mempengaruhi fakta yang ingin disampaikan, bahwa Raja Ahazia naik tahta menggantikan ayahnya Raja Yoram sebagai Raja Yehuda. Tidak ada pengajaran/ doktrin tertentu yang berubah oleh adanya perbedaan penulisan angka umur ini.

Akhirnya, perlu kita sadari bahwa Allah mewahyukan diri-Nya kepada  banyak orang pilihan-Nya (tidak hanya kepada satu orang saja) untuk menuliskan Kitab Suci. Justru karena Alkitab ditulis melibatkan banyak orang selama jangka waktu ribuan tahun, dan perbedaan-perbedaan seperti di atas juga relatif sedikit, maka secara objektif kita melihat campur tangan Allah dalam hal ini. Akan lebih praktis memang, jika pewahyuan tersebut hanya diberikan kepada satu orang saja (wahyu pribadi); namun bukan demikian yang menjadi rencana Allah. Allah mewahyukan diri-Nya dalam sejarah manusia, sesuai dengan yang kita ketahui dari sejarah terbentuknya Kitab Suci, yaitu wahyu Allah yang dinyatakan kepada para nabi dalam Perjanjian Lama, dan yang akhirnya dipenuhi dalam diri Kristus dalam Perjanjian Baru. Ini adalah karya Allah yang sangat mengagumkan, dan justru tidak mungkin salah, karena wahyu tersebut tidak tergantung oleh satu orang saja, namun melibatkan banyak orang dari banyak generasi. Bagaimana naskah- naskah kitab yang terpisah satu sama lain yang ditulis oleh orang-orang yang tidak saling kenal satu sama lain, karena terpisah oleh jarak dan waktu/ perbedaan generasi, namun yang memberikan inti pengajaran yang sama, yang pada akhirnya menunjuk/ membuka jalan bagi kedatangan Kristus, itulah yang seharusnya membuat kita tertunduk kagum.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati – https://www.katolisitas.org

1.5 2 votes
Article Rating
19/12/2018
7 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Maryo Indra Manjaruni
12 years ago

Coba kita bandingkan dengan 2 Samuel 21 : 19 , di situ jelas bahwa Elhanan Bin Yare Oregim orang Gad itu yang menewaskan Goliat dengan Tombak Pesan Tukan Tenun. Pada satu Samuel tidak pernah ditulis dengan jelas Daud mengalahkan Goliat. Menurut Admin bagaimana ? Salam

Simon
Simon
13 years ago

Pak Stef dan bu Ingrid yang terkasih,

Saya mau tanya, adakah buku atau kitab yang menjelaskan isi kitab suci ( PL & PB) yang sesuai dengan magisterium Gereja Katolik? Kalau ada apa judulnya dan dapat dibeli dimana? Soalnya banyak sekali ayat-2 didalam Alkitab terutama Injil yang kurang dimengerti bahkan membingungkan. Terima kasih sebelumnya. GBU.

Saulus
Saulus
15 years ago

Bu Inggrid di dalam kitab suci, terkadang ditemukan hal aneh sbb : 2 Tawarikh 22 : 2, dikatakan raja Ahazia jadi raja pada usia 42 tahun, sedangkan dalam 2 Raja 8: 26, pada saat jadi raja berusia 22 tahun. Yang membunuh Goliath juga dikenal Raja Daud, tapi dalam Tawarikh pembunuhnya bernama lain. Bagaimana jika hal ini oleh orang agama tertentu diajukan sebagai bukti bahwa kitab suci kita berisi kekeliruan2 alias palsu? Mohon penjelasannya. Thx.

Saulus
Saulus
Reply to  Ingrid Listiati
15 years ago

Shalom juga bu Inggrid. Terima kasih atas jawabannya, setelah saya baca ulang mengenai Goliath benar saya yang keliru baca di Tawarikh. Maaf. Untuk penjelasan perbedaan Usia Ahazia saya bisa mengerti dan memiliki pengetahuan untuk memberikan penjelasan kepada yang memerlukannya. Semoga pelayanan ibu yang luarbiasa semakin diberkati. Amin.

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
7
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x