Apakah agama membuat orang masuk Sorga?

Pertanyaan:

Saya pribadi tidak menentang sdri. Maria untuk kembali ke Katholik sb pada waktu kita menghadap BAPA, Dia tidak akan menanyakan apakah kamu masuk ke gereja Katholik atau Protestan atau Kharismatic atau yang lainnya melainkan mereka yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan (Wahyu 20:15).

Jawaban:

Shalom Samuel,

Terima kasih telah memberikan tanggapan yang cukup komprehensif atas kesaksian Lia (Maria Brownell). Kami dapat melihat bahwa Samuel benar-benar mengasihi Kristus, sehingga mendorong Samuel untuk memberikan komentar ini. Adalah hal yang wajar kalau kita berbeda pendapat, namun mari kita bersama-sama mengikuti jejak murid Kristus, dimana pada waktu terjadi perbedaan pendapat, mereka mendiskusikannya dengan lemah lembut dan hormat (1 Pet 3:15), yang dicontohkan oleh konsili Gereja yang pertama, yaitu di Yerusalem (Kis 15:1-21).

Kami akan mencoba mencoba menjawab tanggapan Samuel point demi point yang telah kami bagi menjadi 13 (A-M). Kami tidak dapat menyelesaikannya sekaligus dalam satu hari, namun kami akan menjawabnya satu per satu. Mari kita sekarang masuk dalam dialog.

Berikut ini adalah tanggapan saya untuk Point A.

I. Agama tidak menyelamatkan tanpa adanya kasih.

 

  1. Saya setuju bahwa agama tidak secara otomatis menyelamatkan seseorang. Dan Gereja Katolik tidak mengajarkan hal tersebut. Memang pada saat penghakiman terakhir, kita tidak ditanya kamu agamanya apa. Namun yang ditanyakan adalah sampai seberapa jauh seseorang mengasihi Kristus dan sesama, atau yang melakukan kehendak Bapa di surga (Mat 7:21-23), atau yang menjadi tolak ukur adalah kekudusan seseorang (Mat 5:48; Yoh 17:23). Kita juga melihat bahwa pada penghakiman terakhir, Yesus akan memisahkan domba dari kambing, dimana dasar dari pemisahkan tersebut adalah perbuatan kasih (Mat 25:31-46).
  2. Dikatakan di dalam kitab Wahyu “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Why 20:15). Pertanyaan paling penting adalah bagaimana seseorang dapat tertulis di dalam kitab kehidupan atau memperoleh keselamatan abadi. Ini juga akan dibahas lebih detail di point F.
  3. Gereja Katolik percaya bahwa keselamatan adalah suatu yang telah (past), sedang (present), dan akan datang (future), dengan dasar ini:(hal ini akan dibahas lebih detail pada point F – tentang konsep keselamatan)
    • Telah diselamatkan (Rom 8:24; Ef 2:5,8; 2 Tim 1:9; Tit 3:5).
    • Sedang dalam proses (1 Kor 1:18; 2 Kor 2:15; Fil. 2:12; 1 Pet 1:9).
    • Akan diselamatkan (Mt 10:22, 24:13; Mk 13:13; Mk 16:16; Kis 15:11; Rm 5:9-10; Rm 13:11; 1 Kor 3:15; 2 Tim. 2:11-12; Ibr. 9:28).
  4. Keselamatan adalah suatu berkat dan Rahmat Tuhan semata, bukan karena perbuatan kita, namun pada saat yang bersamaan Tuhan menuntut kerjasama dari umat-Nya untuk senantiasa bekerjasama dengan rahmat Tuhan. Hal ini membuat umat Katolik senantiasa berjuang dalam kekudusan, yang diwujudkan dalam kasih kepada Tuhan dan sesama. Dan ini adalah perjuangan seumur hidup.
  5. Dan yang paling penting adalah Gereja Katolik percaya bahwa kita tidak dapat menjadi kudus, karena usaha kita sendiri, namun yang paling utama adalah dari berkat Tuhan, yang mengalir dari doa-doa dan juga sakramen-sakramen, terutama adalah Sakramen Ekaristi (artikel dapat dibaca di: 1, 2, 3) dan Sakramen Tobat (artikel dapat dibaca di: 1, 2, 3, 4). Jadi dengan seseorang menjadi Katolik, orang tersebut dikuatkan dan dimampukan untuk hidup kudus (Lihat Artikel Kekudusan: kekudusan adalah kehendak Tuhan untuk semua orang.; Apa itu Kekudusan?; Refleksi praktis tentang Kekudusan) yang nantinya akan menjadi tolak ukur apakah orang tersebut masuk Surga, disucikan di Api Penyucian (silakan melihat artikel tentang Api Penyucian), atau masuk neraka.

II. Perwujudan kasih adalah menjalankan semua perintah Kristus.

  1. Hal yang lain adalah takaran dari kasih kita kepada Allah adalah kalau kita menjalankan semua perintah-Nya (lih 1 Yoh 5:2; Mat 28:20). Ini berarti kita tidak dapat memilih-milih perintah yang mana, namun seluruh perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya termasuk adalah untuk bersatu dalam kesatuan tubuh mistik Kristus, yaitu Gereja Katolik, dan juga sakramen-sakramen. Mungkin Samuel masih belum setuju sampai point ini, karena Samuel tidak mempercayai bahwa Yesus mendirikan Gereja Katolik.Untuk membuktikan hal tersebut, saya telah menuliskan artikel tentang Gereja Katolik (klik disini).Rangkaian tulisan tentang Gereja juga dapat dibaca disini: direncanakan oleh Allah sejak awal penciptaan dunia (Bagian 1). Gereja juga menjadi tujuan akhir manusia sekaligus sarana untuk mencapai tujuan itu (Bagian 2). Untuk itu Gereja menyampaikan keutuhan rencana Allah (Bagian 3), sebagai Tanda Kasih- Nya untuk semua manusia (Bagian 4). Kebenaran ini merupakan karunia, tetapi juga membawa tugas bagi kita sebagai orang Katolik (Bagian 5).
  2. Pertanyaannya, kalau setelah melalui proses pencarian dan Samuel menemukan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus, apakah yang akan Samuel lakukan? Kalau sampai seseorang dapat membuktikan kepada saya bahwa Gereja Katolik bukan didirikan oleh Kristus, maka saya mencoba dengan segala kekuatan saya untuk mencari gereja mana yang didirikan oleh Kristus. Ini adalah pertanyaan yang begitu serius, karena kita yang mengasihi Kristus ingin agar kita menjalankan semua perintah Kristus, termasuk masuk di dalam Gereja yang Kristus dirikan. Setelah melalui proses pencarian yang sungguh-sungguh dengan segala kekuatan kita, akal budi kita, dan kita tetap menjadi anggota gereja tertentu, Tuhan pasti akan memperhitungkannya. Dalam hal ini, kuncinya adalah menempatkan kebenaran di atas kepentingan diri kita. Namun kalau seseorang tahu benar-benar bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus dan orang tersebut tidak masuk di dalamnya, maka orang tersebut tidak dapat diselamatkan (Lumen Gentium, 14). Kenapa? Karena ini berarti orang tersebut menempatkan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kebenaran itu sendiri atau menempatkan kepentingan pribadi di atas apa yang diperintahkan oleh Tuhan sendiri.
  3. Kita masing-masing diberikan tugas untuk mencari kebenaran ini dengan sungguh-sungguh. Tantangan bagi saya adalah untuk semakin mendalami ajaran Gereja Katolik dan pengajaran-Nya, karena saya yakin bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus. Di artikel “Mengapa kita memilih Gereja Katolik” saya mencoba untuk memaparkan alasan mengapa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus.Tantangan bagi Samuel untuk mencari Gereja mana yang sebenarnya didirikan oleh Yesus: satu gereja atau banyak gereja? Ini adalah tugas bagi kita berdua, dan juga bagi seluruh umat yang mengasihi Kristus. Bagi saya pribadi, saya tidak dapat mengasihi Kristus, sebagai kepala Gereja, kalau saya tidak mengasihi Tubuh-Nya, yang saya percayai ada di dalam Gereja Katolik.

III. Yesus memang tidak mendirikan agama, tetapi yang didirikan Yesus adalah Gereja, dan Gereja itu adalah Gereja yang dibangun di atas Rasul Petrus (Mat 16:18), yang sekarang tetap berlangsung di dalam Gereja Katolik.

  1. Kristus berkata kepada Petrus, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-ku dan alam maut tidak akan menguasainya (Mat 16:18) dan kemudian sesaat sebelum kenaikan-Nya ke surga, Yesus memberikan berpesan agar para rasul-Nya untuk menyebarkan Injil, membaptis dan mengajarkan semua bangsa segala perintah-Nya, dan lanjut-Nya, “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:20)
  2. Dari kedua ayat di atas, kita ketahui bahwa janji yang diberikan kepada Petrus akan terus berlangsung sampai akhir jaman, bahwa Gereja yang sudah didirikan oleh Yesus di atas Rasul Petrus, akan terus disertai-Nya sampai akhir jaman. Kita mengetahui dari sejarah, walaupun banyak rintangan, Gereja Katolik tetap eksis. Ada kalanya terjadi penyimpangan karena faktor kesalahan-kesalahan manusia, namun dari segi pengajaran Gereja Katolik, tidak pernah ada pengajaranmengenai moral dan iman yang menyimpang dari ajaran Yesus. Di sinilah terlihat bukti penyertaan Yesus terhadap Gereja-Nya, seperti yang telah dikatakan oleh Rasul Paulus kepada Timotius, bahwa Gereja, sebagai jemaat Allah yang hidup adalah “tiang penopang dan dasar kebenaran.” (1 Tim 3:15)

Dari beberapa point yang saya sebutkan di atas, maka sangat jelas bahwa pemilihan suatu agama tertentu, kalau dilakukan dengan benar, maka merupakan suatu perwujudan untuk menempatkan kebenaran di atas kepentingan pribadi. Kalau seseorang mengatakan bahwa agama tidaklah penting, itu tidaklah tepat, karena untuk memilih suatu agama tertentu, seseorang harus mempertanyakan terhadap agama yang dianutnya, apakah benar-benar agama yang dianutnya adalah yang diinginkan oleh Tuhan; dan bagi kita umat Kristen, kita mencari Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri. Tanpa pencarian yang serius, apalagi kalau seseorang diberi kapasitas untuk mencari dengan benar, maka orang tersebut tidak benar-benar mencari kebenaran dengan segenap hati, segenap pikiran, dan segenap kekuatan. Mari kita bersama-sama mencari kebenaran, yang pada akhirnya akan membawa kepada Sang Kebenaran itu sendiri, yaitu Kristus (Yoh 14:6).

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

0 0 votes
Article Rating
9 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Herman Jay
Herman Jay
13 years ago

Yesus tidak pernah mendirikan agama dan gereja katolik. Yang penting bisa mengikuti Yesus tanpa

keharusan menjadi penganut agama katolik. Cukup kan?

[dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]

Duke Archangel
Duke Archangel
14 years ago

Salam dalam nama kasih Tuhan Qt Yesus Kristus … Salam kenal semua … Well … Klu menurut Sy … Tuhan Yesus itu untuk semua … Baik itu Kristen Protestan maupun Kristen Katholik … Gereja hanyalah salah satu wadah / tempat untuk Qt berkumpul dan beribadah kepada Tuhan. Bagi Sy pribadi, yang terpenting adalah pengenalan Qt akan Yesus dan pengakuan Qt akan DIA sebagai Tuhan dan Juruselamat Qt yg hidup dan hidup Qt senantiasa hidup diDalam Kasih 1 Korintus 1 : 10-13 1:10. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada… Read more »

Alfonsus Aditya
14 years ago

Salam Damai. Perkenalkan, saya Alfonsus yang cukup mengagumi isi web katolisitas ini. Saya ingin bertanya, Bagaimana menyikapi secara bijak tetapi sekaligus memberikan pedoman praktis terhadap pernyataan bahwa Agama Kristen dan Katolik itu sama saja, sama sama mengakui Yesus sebagai Tuhan? Hal ini sering terungkap di wilayah yang pertumbuhan gereja-gereja Kristen – Protestan dan lainnya cukup marak. Bahkan umat Katolik pun akhirnya mengungkapkan hal yang sama, ah itu sama aja, sama-sama mengakui Yesus. Saya tidak setuju dengan itu, tetapi tidak sanggup menjelaskannya. Belum lagi ketika pernyataan itu (bahwa Gereja Kristen dan Katolik itu sama) dikonfrontasikan dengan fakta betapa sulitnya menyatukan 2… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Alfonsus Aditya
14 years ago

Shalom Alfonsus Aditya, 1. Gereja Katolik tidak mengajarkan bahwa semua agama itu sama dan semua gereja itu sama. Sebab Tuhan Yesus sebenarnya hanya mendirikan satu Gereja, yang didirikan-Nya di atas Rasul Petrus (Mat 16:18), sehingga memang dari situ kita mengetahui Gereja adalah sesuatu yang “didirikan oleh Tuhan” dan bukannya yang bisa didirikan oleh manusia sendiri. Ini yang membedakan antara Gereja Katolik dan ‘gereja’ Protestan, yang memang walaupun mengakui Kristus, tetapi komunitas itu didirikan sendiri oleh tokoh tertentu, dan mereka tidak mengakui kesatuan dengan Gereja yang didirikan oleh Yesus, yaitu Gereja Katolik. Jika anda ingin mengetahui ajaran Gereja Katolik tentang hal… Read more »

hari prasetyo
14 years ago

Walaaaah , kalau benar agama membuat orang masuk surga, bagi saya kebetulan sekali, karena saya operator komputer untuk cetak KTP di salah satu Kecamatan di Sidoarjo. jadi dalam kolom agama di KTP saya akan saya tulis Agama : Protestan – Katolik – Islam – Budha – Hindu dan Aliran Kepercayaan, he … he .. he….., maaf ini guyonan orang yang nggak dapat THR ( Tunj. Hari Raya ). Yang saya tahu, orang masuk sorga itu karena imannya, bukan agamanya Keselamatan adalah karunia dari Tuhan, namun Tuhan menuntut tanggung jawab iman kita sebagai umat beragama secara vertikal ( kepada Tuhan )… Read more »

Samuel
Samuel
15 years ago

[dari admin: tanpa merubah pesan dari saudara Samuel, saya memberikan penomoran dan judul. Dari PDF yang diberikan oleh saudara Samuel, saya copy and paste tanpa merubah isi, sehingga pembaca tidak perlu untuk download filenya, namun dapat langsung membacanya. Mohon maaf, kami tidak dapat memberikan semua tanggapan dalam satu hari, namun semua point akan kami jawab satu persatu. Dan kami juga mohon maaf karena penundaan dalam memuat pesan Samuel selama dua minggu, karena kesibukan kuliah.] Tanggapan sdr Maria : http://www.fileden.com/files/2008/10/12/2140816/Tanggapan%20atas%20article%20Thank%20You%20Jesus.pdf Shalom, Samuel Tanggapan atas article Thank You Jesus, I am Home oleh Maria Brownell (LIA) Salam Sejahtera di dalam kasih Kristus.… Read more »

Isa Inigo
Isa Inigo
Reply to  Samuel
15 years ago

Samuel, saya terima kasih atas pertanyaan Anda karena justeru jawaban dari katolisitas makin menguatkan ajaran iman Katolik. Terima kasih kepada katolisitas (Stef & Ingrid) yg menjawab dengan sabar dan teliti. Bagi saya, pertanyaan Samuel dan jawaban katolisitas justeru makin membuat jelas dan terang benderang adanya Gereja Katolik sebagai Gereja yg didirikan Kristus. Gereja memang tak ada yg sempurna, tetapi yang paling erat bersatu dengan Kristus ialah Gereja Katolik. Itulah iman saya. Jika Samuel punya iman lain, silahkan dibagikan, sejauh mana kekayaan ajaran dan praktek gereja Anda, supaya saya juga bisa belajar untuk meneguhkan iman saya pada Kristus dalam Gereja Katolik.… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
9
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x