Mengapa ada dosa asal?

Pertanyaan:

Yesus menebus dosa seluruh umat manusia ? Alkitab anda sendiri tidak menyatakan demikian. dalam Yehezkiel 18:20 kan sudah jelas, SETIAP MANUSIA MENANGGUNG DOSANYA MASING-MASING ! yang merubah ayat ini bukankah Palus yang aslinya bernama Saulus ? Yesus saja tidak merubah Hukum Agama Musa, [  ada di MATIUS 5:17-19 dan MATIUS 22:40  ],Paulus kan bukan murid Yesus, [  Yesus sudah tidak ada waktu Paulus ada  ], Paulus hanya mengaku bertemu Yesus, padahal yang dilihat adalah seberkas cahaya, mimpi kaleee si Paulus ini. Olala

Jawaban:

Shalom Olala, Terima kasih atas beberapa pesan yang diberikan. Dari beberapa pesan, saya melihat gaya bahasa Olala yang kurang santun (maaf, saya bicara apa adanya) dan Olala tidak menyatakan argumentasi secara langsung. Saya minta maaf, kalau beberapa pesan yang saya anggap kasar tidak dapat saya masukkan dalam website ini. Namun untuk komentar ini, mari kita berdiskusi dengan penuh hormat dan kelemahlembutan. Masing-masing kita tahu, bahwa memang ada perbedaan-perbedaan di antara kita dan adalah hal yang wajar untuk mempunyai perbedaaan pendapat. Mari kita bersama-sama belajar untuk menyampaikan kebenaran dengan baik tanpa menggunakan kata-kata yang kasar dan juga tanpa bermanis-manis yang mungkin hanya mengaburkan kebenaran itu sendiri. Saya akan postkan pesan Olala selanjutnya, dengan kondisi yang saya sebutkan di atas. Kalau Olala masih menggunakan kata-kata yang kasar, maka dengan sangat menyesal, saya tidak akan dapat mempostkan komentar Olala di website ini. Mari sekarang kita mulai dengan dialog tentang dosa asal.

Argumentasi Olala:

1) Olala tidak setuju bahwa Yesus menebus dosa seluruh umat manusia, yang bersumber dari pendapat bahwa tidak ada dosa asal, karena:

Yehezkiel 18:20 mengatakan “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.“.

2) Yesus tidak pernah merubah hukum Agama Musa, yang dapat dilihat di:

Mat 5:17-19 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga“.

Mat 22:40 “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Karena Yesus tidak pernah merubah hukum Musa (mungkin lebih baik hukum di dalam Perjanjian Lama), maka apa yang dikatakan oleh Yehezkiel 18:20 – tentang: seseorang harus bertanggung jawab akan dosa yang diperbuatnya sendiri – tetap berlaku.

3) Paulus dikatakan merubah konsep dosa asal, yang menurut Olala sebenarnya tidak ada di dalam Alkitab.

Olala meragukan kredibilitas Paulus, karena Paulus bukanlah termasuk murid Kristus dan Yesus telah meninggal pada saat Paulus mulai diceritakan di dalam Alkitab. Alkitab hanya menceritakan bahwa Paulus hanya melihat seberkas cahaya yang diragukan kebenarannya.

Dari argumentasi Olala di atas, maka inilah yang dapat saya sampaikan:

I. Konsep tentang dosa asal dari Kitab Suci dan Tradisi Suci.

1) Pada masa Gereja awal ada beberapa golongan yang menolak konsep “dosa asal“, seperti Pelagians, Gnostics dan Manichaeans, yang tidak sesuai dengan pengajaran Gereja Katolik. 2) Berikut ini adalah kutipan dari beberapa ayat di Alkitab, baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan tidak terbatas hanya pada Yehezkiel dan surat rasul Paulus.

a) Manusia pertama telah berbuat dosa:

Dalam kitab Kejadian dinyatakan bahwa Adam dan Hawa telah berdosa dan oleh karena itu, maka Adam dan Hawa dan seluruh keturunannya harus menanggung dosa. (lih Kej 2).

Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.” (Keb 2:24).

Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” (2 Kor 11:3; 1 Tim 2:14; Rm 5:12; Yoh 8:44).

Dosa manusia pertama adalah dosa kesombongan (lih. Rm 5:19; Tob 4:14; Sir 10:14-15).

b) Akibat dari dosa asal adalah: (untuk lebih lengkapnya, silakan melihat jawaban ini – silakan klik).

Manusia kehilangan rahmat kekudusan dan terpisah dari Allah. (Lih Kej 3).

Manusia kehilangan “the gift of integrity“, sehingga manusia dapat menderita dan meninggal (lih. Kej 3:16).

Manusia terbelenggu oleh dosa dan kejahatan (lih. Kej 3:15-16; Yoh 12:31; 14:30; 2 Kor 4:4; Ib 2:14; 2 Pet 2:19).

c) Dosa asal ini diturunkan kepada semua manusia:

Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mz 51:7).

Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!” (Ay 14:4).

Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.“(Keb 2:24).

From the woman came the beginning of sin, and by her we all die.” (LXX/ Septuagint – Sir 25:33).

Dan kemudian rasul Paulus memberikan penegasan dengan memberikan perbandingan antara Adam, manusia pertama yang jatuh ke dalam dosa kesombongan, dan Kristus yang membebaskan manusia dari dosa dengan ketaatan kepada Allah (Rom 5:12-21, lihat juga Rom 5:12-19, 1 Kor 15:21, dan Ef 2:1-3).

3) Dan konsep tentang dosa asal juga didukung oleh bapa Gereja, seperti Santo Agustinus (De Nupt. et concupt. II 12,25). St. Cyprian juga memperkuat doktrin dosa asal dengan memberikan alasan bahwa dosa asal merupakan doktrin yang memang telah ada sejak awal mula, yang dibuktikan dengan permandian bayi untuk penghapusan dosa (lih. St. Cyprian, Ep. 64, 5). Kemudian doktrin ini diperkuat dari pernyataan Konsili Trente (D.790).

4) Dari hal tersebut di atas, maka doktrin tentang dosa asal bersumber kepada dari Alkitab, juga dari Tradisi Suci, yang diperkuat oleh Bapa Gereja dan Konsili.

II. Yesus tidak pernah merubah hukum Musa?

1) Dalam hal ini mungkin lebih tepat bahwa Yesus memang tidak datang untuk merubah hukum Taurat (dalam Perjanjian Lama), seperti yang disebutkan oleh Olala dengan mengutip Mat 5:17-19. Dan oleh karena doktrin dosa asal bersumber pada Perjanjian Lama dan juga Perjanjian Baru seperti yang saya telah sebutkan di atas, maka keduanya tidak saling bertentangan, dan dengan demikian semakin memperkuat bahwa Yesus tidak pernah menghapuskan doktrin dosa asal. Yesus adalah pemenuhan dari Perjanjian Lama dan hal yang baru yang diajarkan oleh Yesus adalah “Diri-Nya Sendiri“, bukan hanya hukum-hukum, namun Sang Pembuat Hukum; bukan hanya peraturan namun disposisi hati yang bersumber pada kasih kepada Tuhan. 2) Bagaimana dengan argumentasi dari Yeh 18:20?

a) Dari penjelasan di atas (point I), maka kita melihat bahwa ada dosa asal, dosa yang diturunkan oleh Adam kepada seluruh manusia, yang membuat manusia mempunyai “kecenderungan berbuat dosa atau “concupiscence” dan kehilangan “the gift of integrity” (silakan melihat jawaban ini – silakan klik). Ini adalah dosa yang tidak dapat dihindari, karena sejak lahir semua manusia mempunyai dosa asal.

b) Namun, karena manusia tidak seluruhnya rusak dan dengan keinginan bebas manusia – walaupun dia mempunyai dosa asal -, dia tetap dapat berkata “tidak” atau “ya” terhadap dosa. Dalam konteks inilah nabi Yehezkiel mengatakan bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap dosanya masing-masing. Jadi misalnya, kalau ayahnya adalah penghianat dan dihukum mati, maka anaknya belum tentu penghianat dan tidak perlu dihukum mati.

c) Hal ini dapat diterangkan dalam kehidupan sehari-hari. Umat Katolik percaya bahwa dosa asal dapat hilang dengan Sakramen Baptis, sehingga manusia menjadi berkenan di hadapan Allah. Namun kecenderungan untuk berbuat dosa atau concupiscense tidak terhapuskan oleh Sakramen Baptis, sehingga membuat manusia harus berjuang dalam hidup kudus. Ini juga menjadi kesempatan bagi manusia untuk membuktikan kasihnya kepada Allah. Nah, setiap orang yang telah dibaptis, yang telah hilang dosa asalnya, harus berjuang setiap hari untuk berkata ‘tidak’ terhadap dosa.

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:

KGK 1264  Tetapi di dalam orang-orang yang dibaptis tetap ada beberapa akibat sementara dari dosa: penderitaan, penyakit, kematian, kelemahan yang berhubungan dengan kehidupan (seperti misalnya kelemahan tabiat), serta kecondongan kepada dosa, yang tradisi namakan concupiscentia [keinginan tak teratur] atau, secara kiasan, “dapur dosa” [fomes peccati]. Karena keinginan tak teratur “tertinggal untuk perjuangan, maka ia tidak akan merugikan mereka, yang tidak menyerah kepadanya dan yang dengan bantuan rahmat Yesus Kristus menantangnya dengan perkasa. Malahan lebih dari itu, siapa yang berjuang dengan benar, akan menerima mahkota (2Tim 2:5)” (Konsili Trente: DS 1515).

III. Kredibilitas Paulus:

1) Kalau memang Olala meragukan kredibilitas Paulus, bagaimana Olala membuktikan bahwa Rasul Paulus perlu diragukan? Satu-satunya cara untuk membuktikan hal ini adalah kalau Olala dapat memberikan data-data bahwa Paulus menyelewengkan ajaran Kristus.

2) Kalau kita mempelajari secara lebih teliti, sebetulnya kita tidak perlu meragukan kredibilitas Paulus, karena:

a) Tidak ada ajaran Kristus yang diselewengkan oleh rasul Paulus, bahkan Tuhan memilih Paulus sendiri sebagai rasul non-Yahudi (Kis 22:14-21; Kis 26:16-18; Rom 1:1; 1 kor 1:1; 1 Kor 9:1-2; 1 Kor 15:9; Gal 1:1; Gal 1:15-16; Ef 1:1; Kol 1:1; 1Ti 1:1; 1Ti 2:7; 2Ti 1:1; 2Ti 1:11; Tit 1:1; Tit 1:3).

b) Rasul Paulus diterima dengan baik oleh para rasul, seperti yang ditunjukkan di konsili Yerusalem (Kis 9:26-29). Kalau apa yang diajarkan oleh rasul Paulus bertentangan dengan ajaran Kristus, pasti rasul-rasul yang lain akan menentang rasul Paulus. Namun hal ini tidaklah terjadi.

c) Jadi bagaimana dengan pertobatan rasul Paulus yang dianggap sebagai mimpi oleh Olala? Silakan membaca referensi berikut ini: Kis 9:3-22; Kis 22:4-19; Kis 26:9-15; 1 Kor 9:1; 1 Kor 15:8; Gal 1:13; 1Tim 1:12-13.

Kalau Tuhan sendiri menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia, apa sulitnya bagi Tuhan untuk memberikan vision kepada rasul Paulus, sehingga dia dapat mengerti begitu banyak akan pengetahuan Allah? Kalau vision ini tidak dapat diterima oleh Olala, bagaimana menceritakan rasul Paulus yang dahulu sebagai orang Yahudi yang taat, belajar di bawah Rabi Gamaliel, kemudian dapat menjadi pengikut Kristus dengan pengetahuan tentang Kristus yang luar biasa?

IV. Beberapa pertanyaan untuk Olala:

Kalau memang, Olala tidak menyetujui akan konsep dosa asal, saya ingin menanyakan tentang hal-hal berikut ini:

1) Apakah Olala mempercayai bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa secara sempurna?

2) Kalau memang demikian, mengapa manusia mempunyai kecenderungan untuk berbuat dosa? Apakah dengan demikian maka Tuhan tidak menciptakan manusia baik adanya?

3) Darimanakah asalnya kematian? Apakah manusia diciptakan pada awalnya dengan sifat yang sementara? Mengapa Tuhan tidak menciptakan manusia pada awalnya dengan sifat yang tetap dan tetap bersatu dengan pencipta-Nya untuk selama-lamanya? Semoga jawaban dan pertanyaan tersebut di atas dapat semakin membuat Olala dan saya sendiri untuk semakin merenungkan akan topik ini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – https://www.katolisitas.org

4.8 9 votes
Article Rating
19/12/2018
95 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
fukbj@hotmail.com
9 years ago

Dear Katolisitas
Seperti yg kita ketahui bahwa Adam & Hawa jatuh dalam dosa karena memakan buah terlarang , yg mau saya tanyakan apakah pada waktu menciptakan Adam & Hawa , Tuhan sudah tahu bahwa nantinya Adam & Hawa akan melanggar perintah Nya utk tidak memakan buah terlarang tersebut .
Terimakasih

[dari katolisitas: Bisa melihat diskusi ini – silakan klik]

brian
brian
10 years ago

dear katolisitas,

Terima kasih atas pencerahannya. Saya mohon dikoreksi. Apakah dosa asal tidak sama dengan dosa manusia pertama?

Saya menyimpulkan bahwa dosa asal itu diturunkan. Karena itu, anak yang baru lahir juga sudah berdosa. Wah, ngeri banget! Bagaimana nasib bayi yang meninggal sebelum dibaptis?

Bisakah katolisitas merumuskan dengan singkat dan sederhana, apa itu dosa asal.

Terima kasih,

[dari katolisitas: Dosa asal adalah dosa yang diturunkan dari manusia pertama. Dosa asal ini dihapuskan dengan menerima baptisan. Tentang bagaimana nasih bayi yang belum dibaptis dapat dilihat di sini – silakan klik]

Tony
Tony
10 years ago

Shalom tim Katolisitas, Tentang dosa asal, apakah saya boleh mengatakan sbb : Akibat dosa, Adam dan Hawa – kehilangan rahmat kekudusan, terpisah dari Allah, sehingga memiliki kecenderungan utk berbuat dosa – tidak lagi hidup kekal, tetapi bisa tua dan mati Dan keadaan inilah yg diwariskan oleh Adam dan Hawa kepada keturunannya. Kita semua terlahir dgn kondisi ‘dosa asal’ melekat pada diri kita shg kita bisa tua dan mati, serta memiliki kecenderungan utk berdosa. Apabila ‘dosa asal’ tidak melekat pada diri kita, seharusnya kita terlahir dgn tubuh kekal dan rahmat kekudusan Allah shg tidak memiliki kecenderungan utk berbuat dosa? Terima kasih… Read more »

Aris_Junaedy
Aris_Junaedy
11 years ago

Dear Katolisitas,

Saya ada pertanyaan sbb: sejak kapankah seorang manusia sudah mengandung dosa asal? Apakah sejak ia dikandung dalam rahim seorang ibu ataukah sejak ia lahir ke dunia nyata?

Terima kasih atas jawabannya dan GBU for katolisitas.

[dari katolisitas mulai dari conception, atau di dalam kandungan]

Aris_Junaedy
Aris_Junaedy
Reply to  Aris_Junaedy
11 years ago

Oke.Terima kasih atas jawabannya.

Michael
Michael
11 years ago

Shalom tim Katolisitas, Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan : 1. Apakah yang dimaksud dengan dosa asal? 2. Roma 2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Apakah maksud dari ayat diatas? Bagi orang-orang non-Yahudi sebelum kedatangan Yesus misalnya, dengan hukum apakah mereka akan dihakimi di akhir jaman? 3. Wahyu 20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun ini….. Apakah maksud dari ayat ini? Apakah artinya orang-orang yang tidak dibangkitkan akan ber-reinkarnasi di siklus kehidupan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Michael
11 years ago

Shalom Michael, 1. Tentang dosa asal Katekismus mengajarkan tentang Dosa asal di no. 396-409. Intinya adalah, dosa asal adalah dosa pertama yang dilakukan oleh manusia pertama, yaitu dosa ketidaktaatan Adam dan Hawa, yang kemudian diturunkan kepada seluruh umat manusia yang menjadi keturunan mereka. KGK 397    Digoda oleh setan, manusia membiarkan kepercayaan akan Penciptanya mati (Bdk. Kej 3:1-11) di dalam hatinya, menyalah-gunakan kebebasannya dan tidak mematuhi perintah Allah. Di situlah terletak dosa pertama manusia (Bdk. Rm 5:19). Sesudah itu tiap dosa merupakan ketidak-taatan kepada Allah dan kekurangan kepercayaan akan kebaikan-Nya. Selanjutnya tentang Mengapa ada dosa asal, klik di sini 2. Rom… Read more »

Jonathan
Jonathan
Reply to  Ingrid Listiati
10 years ago

bukankah sebenarnya dosa berasal dari ke iri’an lucifer kepada Tuhan Yesus?

[dari katolisitas: Bukan, dosa asal atau dosa turunan adalah dosa yang diturunkan oleh Adam dan Hawa kepada seluruh umat manusia, yang disebabkan karena ketidaktaatan Adam dan Hawa.]

maz
maz
11 years ago

Bpk. Ignatius & Ibu Ingrid yang terhormat,

maafkan saya menanyakan perihal ini untuk memperkaya pengetahuan saya, maafkan jika pertanyaan ini sepele dan kekanak-kanakan, tapi sungguh, saya belum mengetahui hal tersebut walau telah membaca diskusi ini, pertanyaannya adalah:

bahwa manusia menanggung dosa asal sehingga kematian menjalar kepadanya,
kalau hewan dan tumbuhan, dosa asal dari siapakah yang mereka tanggung sehingga mereka juga terjalari kematian?

terimakasih atas jawabannya,

Ivan
Ivan
11 years ago

syalom tim katolisitas…

saya mau bertanya,

di kitab kebijaksanaan salomo 1:13-15; 2:23-24, di dalam kitab ini dibahas bahwa allah tidak menciptakan maut, tetapi maut ada & real. lalu di ayat ke 24 dikatakan “Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan menjadi milik setan mencari maut itu”
1. Apa maksud dari ayat ini??
2. Siapa yang menciptakan maut itu??

Ingrid Listiati
Reply to  Ivan
11 years ago

Shalom Ivan, Menurut A Catholic Commentary on Holy Scripture, Dom Orchards, OSB. ed., maut yang dimaksud di ayat Keb 1:13 adalah kematian, termasuk di sini tak hanya kematian jasmani tetapi juga kematian rohani, yaitu kehilangan kebahagiaan kekal. Sedangkan ‘dunia orang mati’ atau dalam bahasa Yunani ‘Hades’, mengacu kepada tempat kediaman/ penantian orang-orang yang sudah meninggal dunia, sebagaimana diartikan dalam kalimat ‘Yesus turun ke tempat penantian’. Penulis Kitab Kebijaksanaan Salomo menulis bahwa Allah tidak menyukai kematian, sebab Ia menciptakan agar ciptaan-Nya ada dan memiliki hidup. Selanjutnya dalam Keb 2:23-24 dijelaskan mengapa maut itu masuk ke dunia, yaitu karena “dengki setan”. Tentang… Read more »

pardohar
11 years ago

syalom .. salam damai Kristus

saya ingin tau lebih jauh apakah dominicus character atau karakter ilahi itu bisa didapat dalam ritual ritual agamawi.

terima kasih sebelum dan sesudahnya.

Maximillian Reinhart
Maximillian Reinhart
12 years ago

Ytk, Stefanus dan Ingrid Tay, Saya mau sekali dibagi pemahaman Anda tentang tulisan ini, terima kasih. ORIGINAL BLESSING VS ORIGINAL SIN Oleh: Fransiskus Borgias M. Dosen Teologi FF-UNPAR Bandung Peneliti CCRS (Center for Cultural and Religious Studies) pada FF-UNPAR Pada tahun 1984 terbitlah sebuah buku di Amerika sana, dengan judul yang sangat indah dan menarik, sekaligus juga sangat menantang atau lebih tepat provokatif: Original Blessing. Saya katakan menarik, karena memang judul itu secara objektif sangat menarik. Menarik juga karena judul itu serta merta mengingatkan kita akan konsep atau gagasan Original Sin atau Dosa Asal yang mahaterkenal itu dalam sejarah Gereja… Read more »

ophie
ophie
12 years ago

salam kenal

bisakan anda menjelaskan tentang dosa asal?
apakah yg ditebus Yesus itu dosa asal atau juga dosa perbuatan??
karena setahu saya, menurut Yehezkiel, dosa itu ditanggung masing2.

trimakasih sebelumnya.

[dari katolisitas: Silakan melihat beberapa link ini: https://katolisitas.org/1519/mengapa-ada-dosa-asal ; https://katolisitas.org/1992/dosa-apakah-yang-ditebus-oleh-yesus-di-kayu-salib ; https://katolisitas.org/1399/mengapa-retret-pohon-keluarga-dilarang ; https://katolisitas.org/2304/apakah-arti-kutuk ]

brian
brian
12 years ago

shalom katolisitas,

Dulu saya pernah dijelaskan bahwa dengan menerima sakramen Baptis, kita diselamatkan dari dosa asal, tapi bukan dosa keturunan.

Nah, saya mau minta penjelasan tentang dosa asal dan dosa keturunan.

Terima kasih. Tuhan memberkati!!!

[dari katolisitas: Silakan baca dosa asal di sini – silakan klik, tentang kutuk, silakan baca ini – silakan klik dan klik ini.]

Ioannes
Ioannes
12 years ago

Salam, Pak Stef/Bu Inggrid, saya ingin bertanya mengenai pohon pengetahuan baik dan jahat. Menurut pemahaman saya sejauh ini, pohon pengetahuan baik dan jahat merupakan alegori dari suatu batasan yang tidak boleh dilewati oleh ciptaan terhadap Penciptanya. Dengan memakan buah tersebut, Adam dan Hawa juga menyimbolkan keputusan mereka untuk menempatkan posisi mereka setara atau lebih tinggi dari Allah. Akan tetapi, dengan mempertimbangkan bahwa Adam dan Hawa kita imani merupakan nenek moyang monogenik umat manusia dan nilai historis dari kitab Kejadian, apakah benar jika kita mempercayai bahwa pohon pengetahuan baik dan jahat lebih dari sekedar alegori, namun benar-benar ada secara riil? Terima… Read more »

YP. BUDI WIDAGDO
YP. BUDI WIDAGDO
12 years ago

Saya mau bertanya mengapa orang pilihan Allah yg diurapi masih berdosa ?
Contohnya Raja Daud, di Perjanjian Lama
Di Perjanjian baru Petrus ?

Ingrid Listiati
Reply to  YP. BUDI WIDAGDO
12 years ago

Shalom YP. Budi, Orang pilihan Allah yang diurapi, masih dapat jatuh dosa, karena sebagai keturunan Adam dan Hawa, seluruh umat manusia (kecuali Yesus dan Bunda Maria) menerima Dosa Asal dari mereka. Bahkan kita yang sudah dibaptis (yang artinya telah diampuni semua dosanya -baik dosa asal maupun dosa pribadi- dapat tetap jatuh ke dalam dosa, sebab Pembaptisan tidak meniadakan concupiscentia (kecenderungan berbuat dosa) sebagai akibat dari Dosa Asal tersebut. KGK 1265    Tetapi di dalam orang-orang yang dibaptis tetap ada beberapa akibat sementara dari dosa: penderitaan, penyakit, kematian, kelemahan yang berhubungan dengan kehidupan (seperti misalnya kelemahan tabiat), serta kecondongan kepada dosa, yang… Read more »

Ki Sanakalit
Ki Sanakalit
12 years ago

Saya prihatin dengan adanya pertanyaan yang menunjukkan ekspresi kurang dewasa dan kurang menghargai forum yang sangat bermanfaat ini ( misalnya seperti sdr/i : Olala diatas ).
Semoga ke depan forum ini benar-benar bisa dihargai sepantasnya, jika memang ada perbedaan pendapat atau kesenjangan persepsi agar bisa bersikap kondusif.
Bravo Katolisitas.

Hendrik Tang
12 years ago

Selamat siang para admin Katolisitas ! syaloom
Saya mau bertanya tentang dosa asal, apakah dosa asal itu, kenapa ada ! asal muasalnya, sebab musabab dan seberapa kuasanya mempengaruhi manusia dan mengapa ! bagaimana caranya untuk menghilangkannya !
Bagaimana gereja menjelaskan tentang Mrk.2:1-12; Mat.9:1-8 tentang dosa yang diampuni ! sama pertanyaan seperti diatas !

Fransiskus Dany
12 years ago

Damai Kristus selalu menyertai keluarga Katolisitas
Seluruh pertanyaan saya dijawab tuntas, terimakasih Bu Ingrid, semakin aku lebih mengenal Dia, semakin aku merasakan kesejukan dalam hati, oleh siraman FirmanNya’

Bu, sebelumnya pertanyaan saya mengenai dosa asal, apakah dosa keturunan itu sama dengan dosa asal, saya ada mendengar bahwa dosa keturunan itu akan ditanggung oleh anak cucu kita?
Terimakasih, Tuhan berkati

[dari katolisitas: silakan melihat jawaban ini – silakan klik]

Fransiskus Dany
12 years ago

Damai Kristus

Ibu tolong jelaskan, apa yang dimaksud dengan dosa asal.
Pada saat pembukaan KEP 13 di paroki, ada kelompok paduan suara dari Katolik Kharismatik, apa yang dimaksud dengan Katolik Kharismatik itu. Terimakasih Tuhan berkati

[dari Katolisitas: mengenai dosa asal, silahkan membaca di artikel ini, silahkan klik. Mengenai Katolik Kharismatik, silahkan membaca terlebih dahulu artikel mengenai hal itu, di sini, dan di sini. Jika Anda mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silahkan menuliskannya di bawah artikel bersangkutan.]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
95
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x