Pertanyaan:
Syalom katolisitas.org
Maaf, ada sedikit lagi ayat yang tidak saya mengerti dan apa maksudnya yaitu :
Yohanes 7 : 40 -52
Mohon pencerahaannya dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih.-
Salam kasih
Adnilem Sg
Jawaban:
Shalom Adnilem,
Perlu diketahui bahwa perikop ini ada setelah Kristus mengajarkan tentang diri-Nya sebagai Roti Hidup (Yoh 6) dan Sumber Air hidup (Yoh 7) dan bagaimana Yesus menyatakan diri dengan pengajaran-Nya bahwa Ia datang dari Allah Bapa. Pengajaran ini merupakan pengajaran yang sulit diterima oleh kaum Farisi yang memang telah mempunyai gambaran tersendiri tentang Allah dan mereka sudah menutup diri untuk mendengarkan dan menerima ajaran Yesus.
Berikut ini adalah penjelasan yang mengambil sumber utama dari Navarre Bible:
ay. 40-43: “Nabi” di sini mengacu kepada Ul 18:15,18 yang menubuatkan datangnya Nabi di masa akhir, nabi yang kepadanya semua orang harus mendengarkan (lih. Yoh 1:21; 6:14); dan Mesias adalah istilah yang digunakan dalam PL untuk menjelaskan Juru Selamat yang akan diutus oleh Allah dari keturunan Daud (lih. Mzm 132:11; Yes 11:1; Yer 23:5).
Ayat- ayat ini, menunjukkan banyak sikap terhadap Yesus. Banyak orang Yahudi tidak mau repot-repot untuk memeriksa di mana sebenarnya Yesus dilahirkan. Mereka tidak tahu bahwa Yesus lahir di Betlehem di kota Daud, sehingga Yesus menggenapi nubuat Nabi Mikha (5:2) yang mengatakan bahwa Tuhan akan dilahirkan di sana. Maka adalah kesalahan mereka sendiri, bahwa mereka menjadikan ketidaktahuan mereka sebagai alasan untuk tidak menerima Kristus. Namun demikian, ada banyak orang lain yang melihat segala mukjizat-Nya menyadari bahwa Yesus adalah Mesias. Pola sikap seperti ini terjadi sampai saat ini: beberapa orang hanya mengakui Yesus sebagai orang yang luar biasa, namun tidak mau menerima bahwa kemuliaan-Nya ini ada pada-Nya justru karena Ia adalah Sang Allah Putera.
ay. 46. Kebenaran tentang Kristus ini mulai mempengaruhi para pelayan imam- imam kepala tersebut, namun tidak dapat mempengaruhi kekerasan hati kaum Farisi. St. Yohanes Krisostomus mengajarkan, “Perhatikanlah bahwa kaum Farisi dan imam- imam kepala tidak memperoleh keuntungan apa-pun dari segala mukjizat maupun pembacaan Kitab Suci yang dilakukan oleh Yesus; sedangkan para pelayan mereka dapat terpengaruh hanya karena satu pengajaran. Mereka yang harusnya menangkap Yesus, malah pulang dan tidak jadi melaksanakannya karena melihat sendiri otoritas Yesus dalam segala ucapan-Nya. Dan mereka tidak mengatakan, “Kami tidak menangkap-Nya karena orang- orang tidak akan membiarkan kami menangkap-Nya.” Sebaliknya mereka malah memuji kebijaksanaan Kristus. Kita layak mengagumi kebijaksanaan para pelayan ini, sebab mereka tidak membutuhkan tanda- tanda untuk mengetahui bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka mengakui Yesus hanya karena mendengarkan pengajaran-Nya. Mereka tidak mengatakan, “Belum pernah ada seorang manusia yang dapat membuat mukjizat- mukjizat seperti itu”, tetapi “Belum pernah ada seorang manusia yang berkata seperti orang itu!” (ay. 46). Ini adalah suatu keyakinan yang perlu kita puji. Mereka berani menyampaikan kepada kaum Farisi yang menentang Kristus, dan menyampaikan sejujurnya dengan ungkapan seperti di atas.” (lih. terjemahan St. John Chrysostom, Hom. on St. John, 9)
ay. 47-52. Kaum Farisi memarahi para pelayan/ penjaga tersebut, dan ini merupakan contoh suatu kesombongan dari pihak aristokrat terhadap orang- orang biasa. Maka di sini kita melihat keberanian Nikodemus yang meskipun adalah seorang Farisi, namun mengambil sikap untuk bersimpati terhadap para penjaga itu, dan mengutip kitab Ul 1:16- agar tidak menghukum seseorang sebelum orang tersebut didengarkan. Akibatnya kaum Farisi tersebut juga mengecam Nikodemus dan bahkan menyebutnya ‘orang Galilea’ yang pada saat itu juga berarti ‘orang bodoh’.
Melalui perikop ini kita dapat melihat bahwa untuk dapat menerima Yesus sebagai Tuhan diperlukan juga kerendahan hati. Sebab walaupun rahmat Tuhan diberikan, namun sepanjang seseorang berkukuh dengan pengertian sendiri tentang konsep Allah, maka akan sulit baginya untuk menerima Yesus sebagai Allah sendiri yang turun dari sorga (Yoh 6:38) yang diutus oleh Allah Bapa (Yoh 6:39; 7:29) untuk menjadi manusia dan menyelamatkannya.
Semoga Tuhan memberikan kepada kita rahmat agar kita dapat selalu mengakui Kristus, sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, sampai akhir hayat kita.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org
Bu Ingrid,
Saya penasaran ingin mengetahui mengapa sampai saat ini banyak orang Yahudi tetap tidak mau mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang mereka nantikan (penekanan pada orang yahudi abad 21). padahal:
1. sudah jelas dari KS PL dan PB bahwa semua nubuat terpenuhi/cocok.
2. mereka sudah jadi bangsa yang merdeka (saat ini tidak dijajah lagi oleh romawi). jadi logikanya: mau menunggu raja yang mau membebaskan mereka dari apa lagi?
mohon penjelasan dan sekaligus apakah saat ini pun mereka masih menunggu mesias mereka? jika ya, mesias yang seperti apa?
terima kasih
Shalom Yusup Sumarno, Nampaknya pertama-tama harus diakui bahwa pada akhirnya iman itu adalah karunia Allah, yang melibatkan kerjasama manusia untuk menerima karunia tersebut. Kalau karunia itu tidak diterima, karena mungkin orang itu mengeraskan hati, atau berkeras pada pemahamannya sendiri tentang Allah dan Mesias yang diutus-Nya, maka ia tak akan pernah sampai kepada Kristus dan mengimani Dia. Dan inilah yang terjadi pada banyak orang Yahudi sampai pada saat ini. Walaupun nubuat dalam PL telah tergenapi di dalam PB, tetapi mereka (tepatnya kebanyakan dari mereka) tidak mengakui PB. Kitab Suci sendiri mencatat bahwa orang-orang Yahudi mempunyai gambaran sendiri tentang Mesias, (yang harus… Read more »
Bu Ingrid terkasih, Banyak terima kasih atas jawaban ini dan untuk pertanyaan saya yang lain. sebelum ini saya baru saja membaca pasio Yesus dari Catalina Rivas (yesaya.org. Sungguh besar dosa saya (kita manusia) sehingga Yesus harus menderita sedemikian hebat dan sungguh dihinakan. Untunglah Bunda Maria memohon pertolongan Bapa, sehingga para malaikat menopangNya saat salib (yang sudah ada tubuhNya yang tersayat, lepas sendiNya dsb)dibalikkan agar para algojo bisa membengkokkan paku (agar Tubuh KudusNya tidak terlepas saat salib didirikan). Selamatkanlah kami dari api Neraka ya Yesus yang penuh cinta. salam [Dari Katolisitas: Kisah kesaksian Catalina Rivas tergolong sebagai wahyu pribadi, dan sesungguhnya… Read more »
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Sering dalam membaca Kitab Suci khhususnya PB saya sering mengalami kesulitan dalam memahami konsep mesianik dalam injil Markus. Di sana dipaparkan bagaimana setiap mujizat yg Yesus perbuat pada akhirnya Ia akan meminta kepada orang atau kelompok yg mengalami mujizat itu agar tidak memberitahukan pekerjaan ilahi yg telah Ia lakukan kepada publik. Yang ingin saya tanyakan kalau demikian caranya bagaimana mungkin orang akan mengenal konsep mesias yg ingin Yesus sampaikan lewat tindakan-Nya? Trima kasih sebelumnya.
Shalom Martin, Jika diperhatikan, di banyak kesempatan, Kristus memang melarang para murid dan orang- orang yang disembuhkan untuk memberitahukan bahwa Ia adalah Sang Mesias. Nampaknya, Kristus menyadari bahwa gambaran tentang Mesias yang dimiliki oleh kaum Yahudi pada saat itu sangatlah berbeda dengan Mesias sesungguhnya yang dikehendaki Allah. Mesias menurut mereka adalah seorang pemimpin politik yang akan memimpin bangsa Israel melawan para penjajah. Namun Mesias menurut Allah adalah Seorang yang diurapi untuk memimpin umat-Nya keluar dari penjajahan dosa. Maka Yesus tidak menghendaki anggapan umum tentang Mesias yang keliru ini berkembang di kalangan umat Israel, yang dapat menghalangi rencana Allah bahwa Sang… Read more »
Syalom katolisitas.org
Maaf, ada sedikit lagi ayat yang tidak saya mengerti dan apa maksudnya yaitu :
Yohanes 7 : 40 -52
Mohon pencerahaannya dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih.-
Salam kasih
Adnilem Sg
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di sini, silakan klik]