Bahagia atas cara Tuhan
Sharing pelayanan oleh Pst Felix Supranto, SS.CC

Seorang ibu mensharingkan pengalamannya kepadaku bagaimana ia berusaha menyembuhkan anaknya yang menderita bipolar. Gangguan bipolar adalah salah satu masalah kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. Misalnya dari yang murung, tiba-tiba bisa berubah menjadi sangat bahagia atau sebaliknya. Ia menahan perih hatinya melihat anaknya menutup diri, tidak mau bicara, tidak mau mandi, dan tidak mau makan. Ia rela dimarahi anaknya itu ketika ia sedang down. Ia rela menjual apa yang ia miliki dan menanggung banyak hutang demi pemulihan dan studi anaknya yang selalu bergonta-ganti sekolah. Berbagai pengobatan sudah ia usahakan bagi pemulihan anaknya. Akan tetapi, anaknya itu kini kambuh kembali setelah sehat untuk beberapa saat.

Ia sekarang ini harus menahan luka hatinya karena anaknya itu selalu menyalahkannya. Anaknya itu merasa bukan anak kandungnya karena ia ikut mertuanya selama sebelas tahun dari usia dua tahun sampai usia tiga belas tahun. Anaknya itu menuntutnya harus bertanggungjawab atas kegagalan hidupnya. Penyebabnya adalah ia belum bisa memenuhi keinginan anaknya itu untuk bekerja ke luar negeri. Ia ingin mewujudkan impian anaknya itu, tetapi kondisi keuangan belum memungkinkannya.

Keadaan anaknya itu tidak membuatnya lelah untuk berusaha memulihkannya. Ia mengatakan kepadaku: “Romo, aku tumpahkan keletihanku kepada Tuhan karena Ia mengerti kelelahanku. Tuhanku yang membuat aku masih mempunyai cahaya di tengah “kegelapan dan masih banyak cerita di tengah kebisuan”. Ia tidak putus asa atas anaknya yang sekarang keadaannya kembali seperti semula karena Ia percaya akan keajaiban Tuhan: “Tuhan lebih tahu cara memulihkan jiwa anakku dan keluargaku. Aku tetap menanti mukjizat-Nya dan saya yakin sebentar lagi anak kami akan sembuh, bisa bekerja, dan berumah tangga”.

Rupanya lagu “Tuhan Selalu Punya Cara” berikut ini telah menjadi kekuatan baginya untuk senantiasa berharap akan pertolongan Tuhan:

Kau selalu punya cara untuk menolongku

Kau selalu punya jalan keajaiban-Mu

Kau dahsyat dalam segala perbuatan-Mu

Dan ku tenang di dalam cara-Mu

Tak kan ku ragu Tuhan

Janji-Mu yang menghidupkanku

Hanya padaMu Tuhan ku berseru

Dan mataku tertuju padaMu

Ia meyakini bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan orang yang menaruh kepercayaan kepadanya: “Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepadaMu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN” (Mazmur 9:11). Ia tidak pernah berhenti berharap karena janji Tuhan pasti digenapi pada waktunya: “Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah” ( Mazmur 12:7). Yang ia lakukan sekarang adalah kesabaran dan kesetiaan dalam menanti janji Tuhan itu karena percaya kepadaNya tidak akan pernah sia-sia: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1). Ia yakin Tuhan akan memperhitungkan kepercayaannya kepadaNya.

Kesimpulan sebagai pesan bagi kehidupan kita dari pengalaman ibu tersebut: Janganlah kecewa terhadap kejadian yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Tuhan menggunakan keadaan itu untuk menunjukkan bahwa Ia mempunyai sesuatu yang jauh lebih baik bagi kita.

Tuhan Memberkati