Pertanyaan:
Salam damai,
Bu Inggrid, maaf sy belum paham. Tradisi gereja contohnya seperti apa ya? Tolong diperjelas untuk sy. Terima kasih.
Maria Angela Selly
Jawaban:
Shalom Maria Selly,
Tradisi Gereja atau Tradisi Suci yang diajarkan oleh Gereja Katolik adalah Tradisi Apostolik, yaitu Tradisi yang diperoleh dari para rasul, yang diperintahkan oleh Kristus untuk mewartakan semua perintah-Nya (lih. Mat 28:19-20). Para rasul mewartakan Injil dengan dua cara, yaitu secara lisan dan tertulis, dan yang lisan ini disebut Tradisi Suci. Katekismus mengajarkan demikian tentang Tradisi Suci, yang tidak terpisahkan dari Kitab Suci:
KGK 75 “Maka Kristus Tuhan, yang menjadi kepenuhan seluruh wahyu Allah yang Maha tinggi, memerintahkan kepada para Rasul, supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi dan dipenuhi oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya sendiri, mereka wartakan kepada semua orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan serta sumber ajaran kesusilaan, dan dengan demikian dibagi-bagikan karunia-karunia ilahi kepada mereka” (DV 7).
KGk 76 Sesuai dengan kehendak Allah terjadilah pengalihan Injil atas dua cara:
– secara lisan “oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan-penetapan meneruskan entah apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri, entah apa yang atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari”;
– secara tertulis “oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus itu juga membukukan amanat keselamatan” (DV 7).
KGK 77 “Adapun, supaya Injil senantiasa terpelihara secara utuh dan hidup di dalam Gereja, para Rasul meninggalkan Uskup-Uskup sebagai pengganti-pengganti mereka, yang ‘mereka serahi kedudukan mereka untuk mengajar'” (DV 7). Maka, “pewartaan para Rasul, yang secara istimewa diungkapkan dalam kitab-kitab yang diilhami, harus dilestarikan sampai kepenuhan zaman melalui penggantian, penggantian yang tiada putusnya” (DV 8).
KGK 78 Penerusan yang hidup ini yang berlangsung dengan bantuan Roh Kudus, dinamakan “Tradisi”, yang walaupun berbeda dengan Kitab Suci, namun sangat erat berhubungan dengannya. “Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup serta ibadatnya dilestarikan serta meneruskan kepada semua keturunan dirinya seluruhnya, imannya yang seutuhnya” (DV 8). “Ungkapan-ungkapan para Bapa Suci memberi kesaksian akan kehadiran Tradisi ini yang menghidupkan, dan yang kekayaannya meresapi praktik serta kehidupan Gereja yang beriman dan berdoa.” (DV 8). 174, 1124, 2651.
KGK 79 Dengan demikian penyampaian Diri Bapa melalui Sabda-Nya dalam Roh Kudus tetap hadir di dalam Gereja dan berkarya di dalamnya: “Demikianlah Allah, yang dahulu telah bersabda, tiada henti-hentinya berwawancara dengan Mempelai Putera-Nya yang terkasih. Dan Roh Kudus, yang menyebabkan suara Injil yang hidup bergema dalam Gereja, dan melalui Gereja dalam dunia, menghantarkan Umat beriman menuju segala kebenaran, dan menyebabkan Sabda Kristus menetap dalam diri mereka secara melimpah (lih. Kol 3:16)” (DV 8).
KGK 80 “Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama” (DV 9). Kedua-duanya menghadirkan dan mendaya-gunakan misteri Kristus di dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama orang-orang-Nya “sampai akhir zaman” (Mat 28:20).
KGK 81 “Kitab Suci adalah pembicaraan Allah sejauh itu termaktub dengan ilham Roh ilahi”.”Dan Tradisi Suci, menyalurkan secara keseluruhan Sabda Allah, yang oleh Kristus Tuhan dan Roh Kudus dipercayakan kepada para Rasul. Tradisi menyalurkan Sabda Allah kepada para pengganti Rasul, supaya mereka ini dalam terang Roh kebenaran dengan pewartaan mereka, memelihara, menjelaskan, dan menyebarkannya dengan setia” (DV 9).
KGK 82 “Dengan demikian maka Gereja”, yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, “menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya [baik Tradisi maupun Kitab Suci] harus diterima dan dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama” (DV 9).
KGK 83 Tradisi yang kita bicarakan di sini, berasal dari para Rasul, yang meneruskan apa yang mereka ambil dari ajaran dan contoh Yesus dan yang mereka dengar dari Roh Kudus. Generasi Kristen yang pertama ini belum mempunyai Perjanjian Baru yang tertulis, dan Perjanjian Baru itu sendiri memberi kesaksian tentang proses tradisi yang hidup itu. Tradisi-tradisi teologis, disipliner, liturgis atau religius, yang dalam gelindingan waktu terjadi di Gereja-gereja setempat, bersifat lain. Mereka merupakan ungkapan-ungkapan Tradisi besar yang disesuaikan dengan tempat dan zaman yang berbeda-beda. Dalam terang Tradisi utama dan di bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, tradisi-tradisi konkret itu dapat dipertahankan, diubah, atau juga dihapus.
Maka contoh Tradisi Suci adalah: 1) Doktrin- doktrin yang diajarkan Gereja Katolik melalui Konsili- konsili; 2) Doktrin/ ajaran yang diajarkan oleh Bapa Paus, selaku penerus Rasul Petrus, dan yang juga diajarkan oleh para uskup dalam kesatuan dengan Bapa Paus; 3) Tulisan pengajaran dari para Bapa Gereja dan para orang kudus (Santo/ Santa) yang sesuai dengan pengajaran Magisterium; 4) Katekismus Gereja Katolik; 5) Liturgi dan sakramen-sakramen.
Selanjutnya, silakan melihat daftar dogma dan doktrin yang diajarkan secara definitif (de fide) oleh Gereja Katolik, yang merupakan butir- butir pengajaran yang mengambil dasar dari Tradisi Suci dan Kitab Suci, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Darimana kita bisa tahu yang mana yang [T]radisi dan yang mana yang [t]radisi? Apakah membuat tanda salib itu Tradisi atau tradisi? Apakah mengunakan nama baptis itu Tradisi atau tradisi? Apakah penggunaan kerudung bagi wanita dalam beribadah itu Tradisi atau tradisi? Apakah larangan menjadi imam bagi wanita itu Tradisi atau tradisi? dan lain sebagainya. Dikatakan bahwa penggunaan kerudung bagi wanita adalah tradisi, tetapi hal itu terdapat di dalam Alkitab dan Gereja tidak menggunakannya lagi sekarang. Akan tetapi, larangan mengajar bagi wanita juga terdapat dalam Alkitab, tetapi Gereja mengatakan hal ini sebagai Tradisi sehingga tidak bisa berubah. Bagaimana mengenai hal ini? Bagaimana… Read more »
Shalom Kristo, Tradisi Suci (dengan huruf besar) adalah semua ajaran yang menyangkut artikel iman Kristiani yang diajarkan Gereja, “yang berasal dari para Rasul, yang meneruskan apa yang mereka ambil dari ajaran dan contoh Yesus dan yang mereka dengar dari Roh Kudus” (KGK 83). Nah, maka Tradisi (dengan huruf besar T) berkaitan dengan doktrin/ ajaran iman yang tidak mungkin salah, dan tidak dapat diubah. Point-pointnya secara garis besar, dapat dilihat di daftar ini, silakan klik. (Secara umum adalah ajaran tentang Allah Trinitas, Allah Sang Pencipta, Allah Sang Penebus, Bunda Penebus, Allah Sang Pengudus, Gereja Katolik, Persekutuan para kudus, Sakramen-sakramen, dan Hal-hal… Read more »
Kalo Consensus Patrum, apa termasuk Tradisi?
Terima kasih atas tanggapannya
[Dari Katolisitas: Silakan membaca tanggapan kami untuk pertanyaan serupa, di sini, silakan klik]
http://articles.tutorialonline.info/portal/language-id/Maxalmena
mengenai the seven sleepers, mengapa gereja katolik sudah tidak mempercayai kejadian tersebut padahal awalnya Gereja Katolik mengakui kejadian tersebut tetapi akhirnya Gereja Katolik hanya menganggapnya mitos belaka saja… Apa alasan Gereja Katolik tidak mengakui kejadian the seven sleepers itu? Sedangkan Gereja Ortodoks masih mengakui kejadian tersebut…
Jika saya sebagai umat Katolik mempercayai kejadian the seven sleepers apa diizinkan oleh Gereja Katolik?
Thanks…
Shalom Krisna, Kisah riwayat hidup orang-orang kudus, baik yang dirayakan oleh Gereja, maupun yang tidak dirayakan oleh Gereja, itu bukan merupakan ajaran definitif iman dan moral, dan karena itu bukan merupakan Tradisi Suci. Karena bukan merupakan Tradisi Suci yang mengikat, maka Anda boleh saja percaya akan kisah ‘the seven sleepers‘ tersebut. Sesungguhnya kisah ‘the seven sleepers‘ tercatat dalam dokumen Martyrologium Romanum, untuk tanggal 27 Juli. Di buku Butler’s Lives of the Saints, vol iii, ed. Herbert J. Thurston SJ, reprinted 1996, tentang riwayat para orang kudus, kisah ‘the seven sleepers‘ ini disebutkan, dengan catatan di bawahnya, yaitu bahwa tentang kisah… Read more »
http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?p=23737
Apa yang di sampaikan dalam farum tersebut sesuai dengan tradisi suci?
Mohon di jawab…
thanks…
Shalom Krisna, Link yang Anda sertakan itu memuat kisah tentang tombak yang konon dipakai oleh seorang serdadu Romawi yang bernama Longinus untuk menusuk lambung Yesus. Kisah tentang tombak Longinus tersebut adalah semacam legenda yang diambil dari injil apokrif Nikodemus yang menjadi tambahan manuskrip Kisah Pilatus (Acts of Pilate) di abad ke-4. Kisah ini bukan Tradisi Suci (dengan huruf besar), karena yang dimaksud Tradisi Suci adalah Sabda Allah yang disampaikan secara turun temurun berkaitan dengan ajaran iman. Kisah tombak Longinus ini tidak ada kaitannya dengan ajaran iman, dan juga bukan Sabda Allah. Kisah itu tidak ditulis atas inspirasi Roh Kudus, karena… Read more »
Salam kasih ,
Bu Inggrid , maaf sebelumnya . Saya diberi tugas tentang tradisi – tradisi dalam gereja katolik .
Tradisi itu sebenarnya bisa berubah atau tidak ?
Saya masih bingung apa saja contoh tradisi – tradisi dalam gereja katolik yang tidak dapat diubah ?
Apakah pemilihan Sri Paus Vatikan sebagai pemimpin umat katolik termasuk dalam tradisi gereja katolik yang tidak dapat diubah ?
Apakah tata cara perayaan ekaristi temasuk Roti dan Anggur dalam misa adalah tradisi dalam gereja katolik ?
Shalom Maria Cathalina, 1. Tradisi dan tradisi Pertama- tama harus dibedakan dahulu antara tradisi (dengan huruf kecil) dengan Tradisi Suci (dengan huruf besar). Karena jika tradisi (dengan huruf kecil) itu dapat berubah dan disesuaikan dengan kondisi setempat, seperti penggunaan daun palma pada Minggu Palma (daun palmanya bisa tidak sama jenisnya di satu tempat dengan yang lain), doa rosario dengan tambahan permenungan peristiwa- peristiwa Terang, pemasangan goa Natal dan pohon Natal pada masa Natal, dst. Sedangkan Tradisi Suci yang bersumber dari ajaran lisan dari Tuhan Yesus dan para Rasul, yang dilestarikan oleh para penerus mereka, tidak dapat diubah. Contoh ajaran ini… Read more »
Apakah katolisitas.org sudah (pernah) memuat/mem-posting (terjemahan) tulisan2 para Bapak gereja purba (mulai dari st. Clemens dari Roma, St. Ignatius dari Antiokia pd abad 1-2 M, misalnya), hingga Bapak gereja masa kini? Barangkali bisa ditaruh di dlm bagian “DOK GEREJA”. Saya coba2 mencari di berbagai situs website dan ketemu a.l. http://www.earlychristianwritings.com. Tapi krn belum ada “nihil obstat” dan “imprimaturnya” dan isinya campur aduk antara tulisan yg diterima gereja dan tulisan “gnostik” (minimal belum ada komentar yg sah dari ahli alkitab gereja Katolik), maka selera saya untuk membacanya saya redam dulu. Terima kasih. [dari katolisitas: Kami belum pernah memuat tulisan-tulisan Bapa Gereja… Read more »
Boleh tolong berikan contoh Tradisi Suci, dan Magisterium Gereja…
[Dari Katolisitas: silakan membaca artikel di atas tentang Tradisi Suci, silakan klik, dan artikel tentang Magisterium, silakan klik dan klik di sini]
Salam Kasih, Ibu Inggrid, Membaca sejarah Natal di Katolisitas, saya ingin menanyakan, apakah perayaan Natal juga merupakan salah satu dari Tradisi Suci? ataukah hanya merupakan suatu kebiasaan yang turun menurun saja? Kalau memang itu salah satu Tradisi Suci, berarti saudara kita dari Gereja sebrang secara tidak langsung mengikuti Tradisi Suci juga. Mohon maaf atas pertanyaan saya yang mungkin kurang berbobot, tapi sungguh setelah membaca dari artikel-artikel di Katolisitas timbul banyak sekali pertanyaan-pertanyaan kecil (yang mungkin tdk berbobot) dalam pemikiran saya tapi sungguh memerlukan jawaban. Terimkasih. [dari katolisitas: tradisi natal adalah bukan Tradisi Suci, namun tradisi (dengan huruf ‘t’ kecil). Dengan… Read more »
Salam Kasih,
Ibu Ingrid,
Jadi apakah dapat diambil kesimpulan antara Kitab Suci dan Tradisi suci seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan? Kalau terpisahkan berarti tidak lengkap? Saya sudah berusaha menjelaskan akan tetapi dari saudara kita di gereja sebrang berpendapat bahwa pengajaran lisan/Tradisi Suci rawan penyimpangan karena bisa saja dari pengajaran lisan tersebut ada penyimpangan di tiap generasinya/perpindahan pimpinan GK, karena tidak ada patokan secara tertulis. Mohon penjelasannya. Terimakasih.
Shalom Dominicus Endy, Ya, nampaknya pengandaian Anda bahwa Tradisi Suci dan Kitab Suci bagaikan dua sisi dalam mata uang dapat dipergunakan untuk menggambarkan bahwa keduanya tidak terpisahkan. Dengan catatan, bahwa Kitab Suci (dalam hal ini Injil) juga sebenarnya berasal dari Tradisi Suci, yaitu pengajaran Kristus yang disampaikan secara lisan kepada para rasul, yang kemudian dituliskan oleh para rasul (Matius dan Yohanes) dan oleh para murid Rasul (Markus- menuliskan apa yang sering dikhotbahkan Petrus; dan Lukas menuliskan apa yang sering dikhotbahkan Paulus); dan kemudian para Rasul menuliskan surat- surat-Nya, yang semuanya tergabung dalam Kitab Perjanjian Baru. Dan bersama dengan Kitab Perjanjian… Read more »
Salam damai,
Bu Inggrid, maaf sy belum paham. Tradisi gereja contohnya seperti apa ya? Tolong diperjelas untuk sy. Terima kasih.
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]