Pertanyaan:

Di kisah Yusuf… kita mengetahui bahwa Yusuf mampu menafsirkan mimpi…

Di 1 Raja-Raja 3:5 dikatakan bahwa TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi

Apakah ada lagi di Alkitab yang berhubungan dengan mimpi? Jika ya… ada apakah dengan mimpi? apakah tidak ada apa-apa?

Alexander

Jawaban:

Jawaban dari Caecilia Triastuti:

Shalom Alexander,

Pada dasarnya, seperti tertulis dalam KS, Tuhan dapat saja menggunakan mimpi untuk menyampaikan pesan-Nya kepada manusia, karena Tuhan Maha Hadir, Maha Kuasa, dan Ia mencintai manusia. Ia dapat menggunakan segala macam cara baik cara alamiah maupun yang bersifat super natural untuk menyatakan rencana-Nya yang agung kepada manusia. Dalam Perjanjian Lama misalnya yang dialami oleh Abimelek dalam Kej 20:3, kemudian dialami Yakub di Kej 28:12 dan Kej 31:10, Raja Salomo dalam 1 Raj 3: 5-15, oleh Raja Nebukadnezar dalam Dan 2:19 dan oleh Daniel dalam Dan 7:1. Di dalam Perjanjian Baru, Tuhan juga menyampaikan petunjuk-Nya kepada Yusuf melalui mimpi (Mat 1:20; 3:13) dan kepada Rasul Paulus (Kis. 23:11; 27:23), walau dalam dua kisah yang terakhir ini dapat juga diartikan Paulus memperoleh penglihatan saat dia dalam keadaan bangun.

Di antara mimpi-mimpi biasa yang umumnya disebabkan karena proses-proses psikis manusiawi, diperlukan proses discernment apakah sebuah mimpi  berasal dari Tuhan. Pada peristiwa-peristiwa mimpi dalam Kitab Suci yang disebutkan di atas, Tuhan dapat memberikan hikmat khusus kepada si penerima mimpi sehingga yang bersangkutan sepenuhnya yakin bahwa mimpinya adalah dari Tuhan (Berdasarkan pengajaran St Thomas Aquinas (ST II-II: 95, 6).

Tambahan jawaban dari Ingrid Listiati:

Shalom Alexander,

Memang tertulis dalam kitab Ulangan 18:10: “Neither let there be found among you any one that … observeth dreams” (“Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang… menjadi  seorang peramal, seorang penelaah…”). Namun di banyak ayat dalam Kitab Suci, kita ketahui bahwa Tuhan dapat memakai mimpi untuk menyampaikan kehendak-Nya ataupun kejadian- kejadian yang akan datang kepada orang yang bermimpi, seperti dituliskan oleh Triastuti di atas.

Ketika St. Thomas ditanya apakah menafsirkan sesuatu yang akan terjadi melalui mimpi dapat diperbolehkan, ia menjawab demikian:

“Hal menafsirkan sesuatu yang akan terjadi melalui mimpi adalah tahayul dan tidak diperkenankan ketika dasarnya adalah pendapat yang salah. Karena itu, kita harus melihat apa yang benar dalam hal menafsirkan hal- hal yang akan datang dari mimpi…. Kita harus mempertimbangkan apa yang menjadi penyebab mimpi dan apakah itu dapat merupakan penyebab peristiwa yang akan datang, atau apakah hal- hal itu dapat diketahui.

Maka harus diamati bahwa penyebab mimpi kadang ada di dalam diri kita dan kadang di luar diri kita. Penyebab mimpi dari dalam diri kita ada dua macam: yang pertama berkenaan dengan jiwa, yang mana hal- hal tersebut telah menguasai pikiran seseorang dan perhatiannya saat ia dalam keadaan sadar dan hal ini terjadi dalam imajinasinya ketika ia tidur. Penyebab yang sedemikian bukanlah karena penyebab suatu kejadian yang akan datang. Maka mimpi- mimpi yang macam ini tersangkut dengan kejadian masa datang secara tidak disengaja, dan jika benar- benar terjadi itu hanya karena kebetulan. Namun kadang penyebab mimpi yang datang dari dalam ini berkaitan dengan tubuh: sebab disposisi tubuh memimpin kepada pembentukan pergerakan di dalam imajinasi yang sesuai dengan disposisi; sehingga seseorang yang dingin rasa humornya akan bermimpi bahwa ia berada di air atau salju: dan untuk alasan ini dokter mengatakan bahwa kita harus memperhatikan mimpi untuk menemukan disposisi internal [tubuh].

Demikian pula, penyebab mimpi dari luar diri kita juga terdiri dari dua macam, berhubungan dengan tubuh (jasmani) dan dengan jiwa. Berkaitan dengan tubuh jika imajinasi orang yang tidur dipengaruhi entah oleh udara sekitar, atau melalui kesan adanya sosok surgawi, sehingga gambaran- gambaran tertentu muncul kepada yang tidur, sesuai dengan disposisi sosok surgawi tersebut. Penyebab spiritual ini sering diperkirakan adalah Tuhan, yang menyatakan hal- hal tertentu kepada manusia di dalam mimpi- mimpi mereka dengan perantaraan para malaikat, menurut Bil 12:6… Namun kadang- kadang, karena perbuatan iblis, gambaran- gambaran tertentu muncul di waktu mereka tidur, dan dengan cara ini mereka, seringnya menyatakan hal- hal yang akan terjadi kepada mereka yang telah masuk dalam hubungan erat yang terlarang, dengan mereka.

Oleh karena itu, kita harus berkata bahwa tidak dilarang untuk menggunakan mimpi untuk mengetahui hal- hal di masa datang, asalkan mimpi- mimpi itu disebabkan oleh pernyataan ilahi [dari Tuhan], atau oleh beberapa penyebab kodrati baik dari dalam maupun luar, asalkan kemanjuran dari penyebabnya diberikan. Tetapi akan menjadi tidak diperkenankan (unlawful) dan tahayul, jika hal itu disebabkan oleh pernyataan iblis, yang telah dibuat berdasarkan perjanjian, entah secara eksplisit melalui permohonan kepada mereka untuk maksud tersebut, ataupun secara implisit, melalui penafsiran yang diberikan melampaui batas- batas yang mungkin.” (Summa Theologica (ST) II-II, q.95, a.6)

Untuk membaca selengkapnya, silakan klik di link ini.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Caecilia Triastuti dan Ingrid Listiati – katolisitas.org

29 COMMENTS

  1. Dear…
    Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr
    saya Haen dari Paroki Trinitas.
    Saya td malam bermimpi bertemu dengan ayah saya yang sudah meninggal 20 bulan yang lalu, akan tetapi saya merasa ia hidup kembali dan ia berbincang2 dengan seluruh anggota keluarga kami. Dalam mimpi saya melihat beliau sedang berdiri dengan kondisi rapi layaknya hendak Ke Gereja dan memegang Puji Syukur yang sampul depannya sudah tidak seperti aslinya alias sampulnya sudah diganti dengan sampul plastik agar terlihat lebih rapi. Lalu beliau mengatakan, ” Ini (Puji Syukur) jngn dimasukkan ke dalam (Peti mati), ini mau saya pakai buat ke gereja. ”
    Lalu saya ingin ikut serta, akan tetapi saya hendak berbenah terlebih dahulu seperti mandi dll ketika saya ingin berbenah saya terbangun dari mimpi saya tersebut.
    Mohon pencerahannya Romo

    Terima Kasih
    Salam Damai

    • Salam Haen,

      Pengalaman Anda secara psikologis bisa diterangkan bahwa tetap ada ikatan kasih antara Anda dan almarhum ayahanda. Secara teologis, bukankah kita tetap bersatu sebagai persekutuan para kudus? Maka tugas kita tetap yaitu saling mendoakan seperti biasa baik dalam Ekaristi maupun di luar Ekaristi. Selamat menempuh masa Prapaskah 2014 ini dengan mengarah ke Paskah Kristus, yang menjamin hidup kekal kita bersama.

      Salam
      RD. Yohanes Dwi Harsanto

  2. Shalom..

    Apa yang dialami Ita juga pernah saya alami.
    Namun, saat itu ketika saya setengah tertidur dan sadar, saya melihat sosok Yesus berkata pada saya “Jangan takut!”. Setelah itu hati saya menjadi damai..

  3. saya dari kel muslim ingin mencari jwbn, setelah sy mencoba membaca injil tanpa terasa keluar air mata dan sy lebih ingin tau ttg ajaran katolik. dan suatu saat, sy bermimpi di sebuah ruang kosong serba putih dan hanya ada satu bangku dan sy duduk dibawah dg bersandar kursi tersebut. tiba2 kursi tsb berubah mjd sosok Yesus, yg hanya melihat sy dg senyuman dan tangan kanan mengusap kepala sy dg berkata “jangan takut” … dan sy terbangun dg posisi duduk. ada apa?

    • Shalom Ita,

      Bawalah pertanyaan ataupun pergumulan Anda ini di dalam doa-doa Anda setiap hari. Jika memang Tuhan memanggil Anda untuk lebih mengenalnya dalam Gereja Katolik, Ia akan menyatakannya dengan cara-Nya sendiri kepada Anda, dan Ia akan memampukan Anda untuk menanggapinya. Hal iman memang selayaknya tidak semata hanya dikaitkan dengan mimpi maupun perasaan-perasaan, namun harus merupakan keputusan dan keyakinan pribadi, sebagai tanggapan atas kasih karunia Tuhan. Umumnya semua ini merupakan perjalanan panjang dan penuh perjuangan. Tetapi karena Allan menyertai, maka benarlah pesan yang Anda dengar dalam mimpi itu, yaitu agar Anda jangan takut. Sebab memang itulah juga yang disabdakan-Nya dalam Kitab Suci:

      “Jangan takut … sebab Tuhan Allahmu … berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” (Ul 31:6)

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

    • “Jangan Takut” Jesus mengucapkan kata senada berulang kali di dalam Injil.

      Matius 10:26-33 “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”

      “Jangan Takut” di ayat lain: Yoh 6:20, Mat 14:27, Mat 17:7, Mrk 5:36, Luk 8:50, Mrk 6:50, Luk 12:7, Mat 28:10, Kis 18:9, Luk 12:32, Luk 5:10.

      :)

      [Dari Katolisitas: Ya, memang perkataan serupa “Jangan takut” itu disebut berkali-kali di seluruh Kitab Suci. Bahkan ada yang menghitung bahwa frasa itu disebut sebanyak 365 kali, sehingga orang mengartikan bahwa sepertinya Tuhan mau mengingatkan kepada umat-Nya agar jangan takut dalam menjalani kehidupan ini.]

  4. Bagaimana jika kita mendapat mimpi dari tuhan sebagai jawaban tuhan atas doa-doa kita, tetapi mimpi-mimpi tersebut tidak/ belum terwujud?
    Apa yang harus kita usahakan dan upayakan supaya mimpi tersebut dapat terwujud?
    Bagaimana dengan kuasa kegelapan dan kutuk yang menghalangi mimpi dari tuhan terwujud?

    • Salam Edward,
      Mengenai topik mimpi sudah dijelaskan di sini https://katolisitas.org/tentang-mimpi
      Mimpi (dalam arti bunga tidur) bisa pula merupakan gambaran dari “impian” atau “cita-cita” yang baik yang selalu didoakan (begitu sangat bercita-cita menginginkan sesuatu sampai terbawa dalam mimpi). Agar terwujud, cita-cita itu yang baik harus dikejar dengan usaha keras di luar jam tidur.
      Kuasa kegelapan bisa membuat mimpi buruk. Kuasa kegelapan memang tidak suka kita tertidur nyenyak dalam Tuhan. Karena itu berdoa sebelum tidur ialah cara terampuh untuk tetap menempatkan diri di hadirat Allah dan perlindungan-Nya.Kuasa kegelapan pun selalu ingin agar impian kita akan sesuatu yang baik gagal. Berrelasi dengan Allah, menerima sakramen-sakramen dan bekerja keras, serta bergaul dengan sesama dengan kasih yang besar merupakan cara satu-satunya untuk mewujudkan mimpi dan impian itu.

      Salam
      RD. Yohanes Dwi Harsanto

      • Salam Damai Sejahtra,
        Yth Rm. Yohanes Dwi Harsanto.
        Sorry Romo, saya Lisa umat dari gereja St.Yakobus.
        Romo,beberapa hari yang lalu saya dikasih sebuah buku isinya doa,
        PESAN – PESAN BAPAKU DI SURGA.
        Setelah saya baca isinya saya tertarik untuk menjalani doa tersebut,tapi saya juga mencoba untuk cari tau buku ini asalnya dari mana.
        Alsannya,karna yang saya dapat adalah foto kopy,dan tidak ada nama penulis atau imprimaturnya,apa Romo bisa bantu saya?.
        Saya sangat bersyukur kalau – kalau Romo tau doa ini dan Romo boleh jerasin sedikit tentang doa ini untuk saya.
        Dan kalau saya juga boleh dikasih info dimana saya bisa mendapatkan yang aslinya.Ya kalau – kalau saya boleh menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi orang disekitar saya.
        Trimakasih Romo.

        Salam dan Doa

        Brigita Lysha Joto

        • Salam Brigita,
          Brosur doa atau buku doa tanpa imprimatur, tanpa nihil obstat apalagi hanya fotokopian tanpa nama penyusun, tanpa pengantar, dan tanpa menyebut kutipan referensi, memang membuat kita merasa ragu-ragu untuk menggunakannya. Harus ditanyakan ke pemberi buku, dari mana datangnya. Kami sendiri belum pernah menemui buku doa yang Anda maksud tersebut. Namun sikap Anda sudah benar bahwa Anda mempertanyakannya. Umat yang mau menyusun doa-doa atau membuat buku kumpulan doa yang akan disebarkan untuk publik, hendaknya memeriksakan dulu kepada imam. Atau, jika sekedar mengumpulkan doa-doa dari santo-santa, hendaknya mencantumkan dengan jelas sumbernya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan. Kini ada kecenderungan yang baik bahwa dalam rangka syukuran keluarga atau mengenang peringatan tertentu, umat membuat buku kenangan berupa kumpulan doa-doa. Namun mesti diperhatikan kaidah penyusunannya agar buku itu jangan malah membuat keraguan. Artinya: judul dan pengarang serta maksud mesti dituliskan juga pada buku itu. Cantumkan juga nama pengarang-pengarang doa jika berupa kumpulan doa, misalnya doa “Jadikanlah Aku Pembawa Damai”, karangan St. Fransiskus Assisi, dsb. Jika Anda merasa cocok dengan isi buku tersebut, silahkan dipakai saja. Jika suatu saat nanti Anda merasa ada yang membuat ragu atau bahwa isinya bertentangan dengan iman Katolik, silahkan menanyakannya lebih lanjut kepada imam terdekat atau kepada kami.

          Salam
          RD. Yohanes Dwi Harsanto

  5. Salam damai Bpk Stefanus dan Bu Ingrid,

    Saya memiliki seorang rekan yang beragama Hindu. Dia sering memberitahu mimpi – mimpinya kepada saya. Dia sering mimpi berkaitan Tuhan. Meskipun dia beragama Hindu, Yesus Kristus dan Bunda Maria sering muncul dalam mimpinya. Tetapi bagi saya, saya tidak pernah bermimpi terkait Tuhan sedangkan saya ingin tengok Tuhan dalam mimpi sekurang – kurangnya sekali sebelum saya meninggal dunia. Apakah ini berarti saya banyak berdosa sehingga Tuhan tidak mau muncul dalam mimpi saya? Apakah yang harus saya lakukan? – selestina

    • Shalom Selestina,

      Tuhan tentu saja bebas menyatakan diri-Nya kepada siapa saja dan dengan cara apa saja, termasuk lewat mimpi. Namun, kita jangan melupakan bahwa iman kita tidak tergantung dari mimpi. Jadi, tidak usah berkecil hati dan apalagi berfikir bahwa Anda banyak dosa sehingga Yesus tidak muncul dalam mimpi Anda. Kita harus menyadari bahwa Yesus mau bersatu dengan kita secara istimewa setiap hari – bukan dalam mimpi namun di dalam Sakramen Ekaristi. Inilah yang harus kita imani. Semoga dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

      • Sorry nimbrung,

        Kalau masih dekat dgn zaman Tuhan Yesus sendiri sih hal itu bisa2 saja, tapi kalau skrg malah sy takut bertemu dgn Tuhan Yesus karena sy masih terlalu bnyak dosanya. Bisa dikatakan siap2 aja dah kalau Tuhan sdh hadir di dalam mimpi/keadaan lgsg di depan org Kristen (tapi kalau bg non-Kristen bisa saja).
        [dari katolisitas: Tuhan Yesus sendiri hadir menemui kita secara istimewa dalam Ekaristi]

        Jadi sy lebih percaya kalau yg membawa pesan itu Bunda Maria, Malaikat Agung St. Gabriel, Santo pelindung Antonius atau bisa juga malaikat pelindung saya :D Haleluya Haleluya

        Terima kasih.

        Duc in altum,
        Emanuel +

  6. Yth. Bapak Stef dan Ibu Inggrid,
    Saya mau menanyakan sesuatu hal, di Facbook page Gereja Katolik di umumkan bahwa ada “Seminar Tafsir Mimpi” di [edit: di salah satu paroki di Jakarta]. yang ingin saya tanyakan apakah hal tersebut sejalan dengan ajaran Gereja Khatolik ? Walaupun dibawakan oleh Romo akan tetapi menurut saya kok janggal, pertama baca menurut saya jangggal karena tafsir mimpi seperti ramalan. Mohon Penjelasannya terhadap kebingungan saya ini. Terimakasih.

    [dari katolisitas: Pertama kita tidak tahu apa yang sebenarnya akan dibicarakan di dalam seminar tersebut. Memang tidak ada yang tahu secara persis arti dari mimpi seseorang dan tidak ada satu dokumen Gereja yang membicarakan tentang hal ini. Jadi, kita dapat menilai, kalau kita telah tahu apa yang dibicarakan di seminar tersebut.]

  7. Dear Romo Santo,
    saya ingin bertanya, bagaimana caranya “menguji” atau “menganalisa” mimpi yang memang berasal dari Tuhan, dan mimpi yang berasal dari “kuasa kegelapan”? disebutkan ada 2 penyebab mimpi: dari dalam diri kita dan dari luar diri kita, lalu masing2 ini pun dibagi 2 lagi: yang berhubungan dengan tubuh dan yang berhubungan dengan jiwa. Bagaimana mencirikannya antara yang 1 dan yang lainnya, sehingga kita tidak terjebak kepada pertanyaan apakah ini memiliki sifat “masa depan” atau tidak?

    Demikian juga kita semua tau, dalam budaya Indonesia, banyak sekali tafsir mimpi yang aneh, dibilang masuk akal.. ya.. pasti gak akan masuk akal, tapi dibilang gak masuk akal, banyak “kesaksian” dari orang2 yang bermimpi mengatakan kalo itu memang bener, misalnya yang paling terkenal, mimpi gigi copot (konon, yang mendapat mimpi seperti itu, katanya akan berduka cita dalam waktu dekat), dll dll..

    Jujur, beberapa hari lalu, saya bermimpi gigi saya copot, dan sebagai orang Katolik, saya berusaha menanggapinya sebagai bunga tidur, berusaha tenang, mengatakan berkali2 kepada diri sendiri: Hanya Yesus andalan kami sekeluarga, dan menganggap mimpi ini tidak memiliki sifat “masa depan”… tapi jujur juga, pikiran dan hati saya merasa sangat terganggu dan kalo ingat mimpi itu merasa deg2an, khawatir dan takut juga kalau2 benar mimpi itu akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat ini. Apa yang sebaiknya dilakukan? Bagaimana tanggapan dan pandangan gereja Katolik mengenai tafsir2 mimpi yang beredar di Indonesia, seperti gigi copot, digigit ular, dll, dan.. bagaimana kita menanggapinya sebagai orang beriman?

    Terima kasih Romo Santo

    Salam
    Agnes

    • Salam Agnes,

      Sebaiknya kita mengembangkan “tafsir mimpi” atau “analisis mimpi” dengan prinsip ini:
      1. Akal sehat. Bagaimanapun, kita dianugerahi Allah akal sehat untuk kita pergunakan. Dengan akal sehat kita tahu dan mempercayai penemuan ilmiah mengenai misteri mimpi dari segi psikologis dan kerja jaringan sel dan syaraf memori otak ketika tidur. Akal budi yang sehat sebagai kemampuan manusia (KGK # 286) tidak bertentangan dengan iman (KGK # 158).

          KGK 286. Memang akal budi manusia dapat menemukan jawaban atas pertanyan mengenai asal segala sesuatu. Adanya seorang pencipta dapat diketahui dengan pasti dari karya-karya-Nya berkat cahaya akal budi manusiawi Bdk. DS 3026. Walaupun pengetahuan ini sering digelapkan dan dinodai oleh kekhilafan. Oleh karena itu, iman memperkuat dan menerangi akal budi supaya ia mengerti kebenaran ini dengan tepat: “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat” (Ibr 11:3).

          KGK 158. Iman berusaha untuk mengerti (Anselmus prosl.prooem). Orang yang benar-benar percaya, berusaha untuk mengenal lebih baik dia, kepada siapa ia telah memberikan kepercayaannya, dan untuk mengerti lebih baik apa yang telah dinyatakannya. Pengertian yang lebih dalam pada gilirannya akan membangkitkan iman yang lebih kuat, iman yang semakin dijiwai oleh cinta. Rahmat iman membuka “mata hati” (Ef 1:18) menuju suatu pengertian yang hidup mengenai isi wahyu, artinya, mengenai keseluruhan rencana Allah dan misteri iman, demikian juga hubungannya antara yang satu dengan yang lain dan dengan Kristus, pusat misteri yang diwahyukan. “Supaya semakin mendalamlah pengertian akan wahyu, Roh Kudus itu juga senantiasa menyempurnakan iman melalui karunia-karunia-Nya” (DV 5). Maka, benar apa yang dikatakan santo Agustinus: “Aku percaya supaya mengerti, dan aku mengerti supaya percaya lebih baik” (serm. 43,7,9).

      Mengenai mimpi, kita harus pertama-tama mempercayai penemuan ilmiah bahwa mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan panca indra dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa si pemimpi.

      Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Oneriologi (ilmu yang mempelajari mimpi) menyatakan bahwa pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi. (Lihat artikel tentang mimpi di Wikipedia, silakan klik)
       
      2. Iman. Mimpi apapun kita serahkan kepada Tuhan dengan penuh syukur. Syukur bahwa dalam istirahat malam tadi, kita mendapatkan mimpi. Mimpi itu sendiri tidak menampakkan masa depan. Jangankan mimpi, ramalan pun sebenarnya tidak menampakkan masa depan. Bagaimanapun, masa depan manusia terletak di keputusan manusia itu sendiri. Iman mengajari kita harapan dan kasih menghadapi masa depan. Andalan kita memang Allah sendiri dalam menghadapi masa depan, dengan tetap membuat strategic planning menurut perhitungan akal budi manusia. Kita bisa menguji setiap tindakan dengan tolok ukur “buah-buah roh” seperti dalam Gal 5: 22-25. Kita sudah dimerdekakan dalam Kristus karena itu kita berdiri teguh, tidak lagi  dibelenggu perhambaan (bdk. Gal 5:1) termasuk dimerdekakan dari belenggu “tafsir mimpi” yang hanya membuat perasaan negatif saja. 
       
      Semoga membantu.

      Salam
      Yohanes Dwi Harsanto Pr

  8. Redaksi yang terhormat, :

    Saya berpendapat bahwa sebaiknya mimpi itu lebih baik diabaikan atau tidak diperdulikan apabila hati dan nurani kita menilai bahwa diri kita belum wajar atau tidak pantas menerima pesan mimpi dari Tuhan dengan alasan kita adalah mahluk yang belum bersih dan kuat imannya untuk membedakan mana mimpi dari Tuhan, mana dari Iblis, atau dari hal lain.

    Saya melihat bahwa kisah Alkitab tentang mimpi menunjukkan yang menerima mimpi adalah orang-orang suci atau orang besar yang dipakai Tuhan menjadi salah satu medianya, bahkan Raja Saul sendiri sebagai raja pilihan Allah, sesat bertanya kepada roh “Samuel” karena Allah sudah tidak berkenan lagi padanya dan tidak meneranginya lagi.

    Jadi kesimpulannya jangan meramal mimpi karena bisa menyesatkan dan telah tegas dikatakan dalam Ulangan 18:10, dan ayat ini jangan lagi ditafsirkan dengan hal lain yang bisa merubah substansi ayat tersebut karena bisa jadi bias.

    Itu pendapat pribadi saya untuk menjawab pertanyaan yang sama seperti saudara yang lain yang muncul dalam diri saya tentang mimpi, bagaimana pendapat redaksi???

    • Shalom Frist Marbun,

      Terima kasih atas tanggapannya tentang mimpi. Secara prinsip, Tuhan bebas menggunakan segala cara untuk menyatakan Diri-Nya atau kehendak-Nya, termasuk juga lewat mimpi. Namun, kita juga harus menyadari bahwa mimpi, sama seperti penglihatan dapat berasal dari Tuhan, dari diri sendiri maupun dari setan. Oleh karena itu, diperlukan discernment yang baik untuk mengetahui sumbernya. Namun, menjadi sangat fatal kalau kita menggantungkan iman kita kepada mimpi, karena kita dapat salah mengartikan dan mimpi bukanlah dasar yang kuat untuk menjadi pondasi iman. Sebagai umat Katolik, maka kami senantiasa melihat apa yang diajarkan oleh Magisterium Gereja, karena kami mempercayai bahwa apa yang diajarkan senantiasa bersumber pada Kitab Suci dan Tradisi Suci, sehingga kami tidak terjebak pada pengertian sendiri. Dengan demikian, apapun mimpinya, penglihatannya, maupun wahyu pribadinya, maka harus senantiasa dibandingkan dengan apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Dan tentu saja, Tuhan juga memberikan kita karunia akal budi untuk digunakan, sehingga kita dapat memberikan pertimbangan apakah memang hal tersebut bertentangan dengan akal budi atau tidak. Akhirnya karunia Roh Kudus nasihat dan kebijaksanaan dapat juga membantu kita. Semoga jawaban ini dapat diterima.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  9. Mengenai mimpi saya ingin share dikit, saya dan kakak saya memang sering berhadapan dengan “setan” dalam mimpi kami masing2, terlepas itu hanya mimpi biasa atau tidak, tapi sungguh kami merasakannya,

    Pernah satu kali saya dipakai Tuhan untuk memberi tahu sebuah peristiwa.
    Pada satu malam, saya bermimpi saya dan mama saya sedang berada di tengah pekuburan, sangat menyeramkan jika memang kuburan itu ada. Lalu kami berjalan menelusuri kuburan itu hingga tiba di dalam sebuah goa yang sangat gelap, tak disangka di dalam goa itu kami menginjak satu kuburan, saya sempat melihat bahwa kuburan itu ada foto seorang nenek2, tetapi saya tidak tahu itu siapa..

    Tak lama saya dan mama saya bersembunyi di sudut goa itu, karena muncul satu mobil berwana hitam dan dari dalamnya muncul beberapa laki2 yang menggunakan jas pengantin berwarna serba hitam. Mereka membawa bunga dan sesajen lain. Tapi saya dan mama saya sangat kaget karena tiba2 di belakang kami muncul sesosok pocong.

    Esok harinya saya segera menceritakannya pada mama saya, mama saya segera membicarakan hal ini pada papa saya.

    Esoknya lagi, setelah ditanya pada orang pintar (dalam hai ini bukan dukun sesat, tetapi orang yang punya kemampuan lebih), katanya bahwa sosok nenek saya itu adalah hantu penguasa di daerah pinggir jalan yang kebetulan dulunya tempat papa saya kecelakaan dan hampir meregang nyawa. Dulu papa saya sempat kecelakaan di sana dan setan itu ingin mengambil nyawa papa saya, tapi untung papa saya selamat setelah dirawat di rumah sakit dan didoakan rosario oleh keluarga atasannya yang Katolik.)

    Rupanya Setan tadi ingin mengambil nyawa papa saya, tetapi karena gagal tadi, ia tidak rela melepaskan begitu saja dan sekarang ingin balas dendam dengan mengambil nyawa mama saya. Puji Tuhan saya bisa mendapat mimpi itu dan cepat memberi tahu sehingga mama dan papa saya semakin mendekatkan diri pada Tuhan dan tidak lengah lagi dengan iman dan pegangan agama mereka..

    Kalau saja saat itu Tuhan tidak beri saya mimpi, gak ada satu orang pun yang tahu rencana setan itu.. dan mungkin saja sekarang mama saya diambil oleh setan itu. Saya sangat berterimakasih pada Tuhan yang mau memakai saya sebagai penyampai pesanNya..

    trimss

    [dari katolisitas: Kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan karena berdasarkan mimpi, namun karena kita mengasihi Tuhan. Tekun dalam doa, partisipasi secara aktif dan teratur dalam sakramen-sakramen, terutama Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat, tekun dalam Firman Tuhan akan melindungi kita dari si Jahat. Jadi, bertekunlah di dalam Tuhan, baik ketika kita dikasih mimpi ataupun tidak, karena mimpi dan interpretasi dari mimpi tersebut bisa benar, namun juga bisa salah.]

  10. Shaloom

    Saya tiap hari bermimpi (slalu saya ingat detail mimpi yg saya alami) terkadang mimpi baik atau buruk….dan terkadang dalam mimpi tsb kejadiannya begtu jelas hingga mirip dng kehidupan nyata, bahkan pernah suatu kali saya bermimpi saya seperti terkena sabetan pisau dari seseorg, dan nyatanya pagi harinya tangan saya terluka, mmg sy mencoba berpikir rasional mgkn smlm saya menggaruk terlalu keras hingga luka….Suatu kali saya jg pernah bermimpi dikejar iblis dan dia mendekati saya seolah” akan mencekik saya, lalu dlm mimpi tsb saya berdoa Bapa Kami, kemudian si iblis tsb hilang dan saya terbangun (mungkin sebagian org akan menganggap saya terlalu mendramatisir, tapi mmg kenyataannya saya mmg setiap hari bermimpi dan saya ingat mimpi saya tsb)

    Lalu pernah suatu saat saya bermimpi ke suatu tmp yg blm pernah saya kunjungi, selang bbrp saat kemudian saya pergi ke tmp tsb dan saya ingat bahwa saya pernah ke tmpt tsb dan pernah dlm keadaan spt saat itu (klo org’ menyebutnya fenomena dejavu)

    Dan 1 lagi pengalaman yg sungguh di luar nalar pernah saya alami,
    Critanya sekitar 7 tahun lalu saat itu saya belum memeluk agama Katolik, pd saat selesai acara old and new bersama tmn, saya pulang pagi dan tertidur pulas. Pd saat saya tidur tsb saya merasa roh saya lepas dari raga saya, krn saya bisa melihat tubuh saya yg msh tertidur, dan pd saat yang bersamaan saya bisa melihat aktivitas org’ di sekitar saya, ayah saya, kakek saya berkunjung ke rumah saya sedang ngopi dan bercakap” dng ayah saya. Lalu saya melihat mama saya msh memasak di dapur………selang bbrp saat saya terbangun, dan saya coba mengecek apa yang saya alami tsb, tnyt semuanya benar……..

    Pertanyaan saya:
    Bagaimana pandangan Romo dan para pembimbing ttg fenomena yang saya alami tsb??
    Saya mohon petunjuknya…

    Lalu bagaimana dng jika saya bermimpi bertemu dng sanak saudara atau teman yg telah mninggal, apakah jiwa” tsb hadir dlm mimpi untuk memohon doa kpd saya?? Atau ada sesuatu yg ingin mereka sampaikan melalui mimpi saya tsb….
    Trima kasih,
    Berkah Dalem

    • Salam Michael,

      Tidak mustahil Allah menganugerahkan hal-hal yang perlu demi keselamatan jiwa-jiwa. Saran saya, Anda selalu merefleksikan mimpi-mimpi Anda itu dalam semangat syukur atas anugerah Allah. Silahkan diperbanyak membaca buku-buku mengenai santo-santa dan buku-buku karangan santo-santa. Juga buku-buku rohani Katolik (yang ada imprimatur dan nihil obstatnya).

      Salam
      Rm Yohanes Dwi Harsanto Pr

      • Trima kasih Romo Santo atas saran” nya, membaca riwayat santo santa sudah saya laksanakan, semoga dlm wkt dekat akan saya laksanakan membaca buku” Katolik (imprimatur dan nihil obstatnya—ini maksudnya yg gimana ya Mo??)……
        Semalam saya kembali mimpi Mo: “Dlm mimpi saya tsb saya dan bbrp org yang saya kenal akan dijatuhi hukum pancung, saya sudah diikat dan saya melihat slh seorang yg saya kenal menunggu giliran dieksekusi, saya melihat dan mendengar dia diinterogasi oleh salah seorang dr algojo bahwa klo dia mau lolos dia harus membayar sejumlah uang (dalam kenyataannya org yang saya kenal tsb seorang pengangguran dan memang tidak bekerja) dlm mimpi tsb org tsb tidak dpt membayar dan akhirnya dieksekusi………
        Kemudian hampir tiba giliran sy dieksekusi, saya ditanya oleh algojo : “km klo mau mengingkari imanmu dan masuk agamaku, maka km akan sy lepas dan sy angkat jd org penting di sini, namun dlm mimpi tsb sy tidak mau, dan sy memilih untuk berdoa dan menolak tawaran tsb, hingga akhirnya sy bangun….
        Apakah mimpi sy semalam tsb menggambarkan ttg cobaan iman yg mungkin akan sy hadapi (dng maksud agar saya lebih berjaga” dan lebih memperkuat iman saya)

        Trima kasih Romo
        Berkah Dalem

        • Salam Michael,

          “Imprimatur” berarti boleh dicetak, dan “Nihil Obstat” berarti isi buku itu tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik. Cobalah lihat buku-buku terbitan penerbit Katolik seperti penerbit OBOR, Dioma, Kanisius, Nusa Indah dsb. Di halaman awal pasti ada tulisan “Nihil Obstat” dan “Imprimatur”, yang disusul dengan nama uskup atau imam yang memeriksa buku itu serta tanggal penetapannya.

          Mimpi apapun yang terbayang dalam pikiran, serahkanlah pada Dia yang mengasihi Anda. Kemudian, refleksikan berdasarkan iman. Apa yang Anda renungkan itu sudah benar, yaitu bahwa Allah menghendaki iman Anda kuat dan makin kuat serta berjaga-jaga. Itulah yang saya maksudkan refleksi iman.

          Salam
          Y. Dwi Harsanto, Pr

          • Trima kasih sekali lagi atas penjelasan dan saran serta masukannya Romo….

            Mohon doanya jg semoga saya selalu bisa mengikuti jalan terang Tuhan dan semakin menjauhkan diri dari segala sesuatu yg membawa saya pd dosa……

            Berkah Dalem

  11. Syalom Alexander Pontoh,

    Tenang saja, Gereja mempunyai Magisterium dalam menafsirkan mimpi. [Dari Katolisitas: Nampaknya perlu dipahami di sini bahwa Magisterium tidak menafsirkan mimpi. Kita tidak dapat meminta Magisterium menafsirkan mimpi yang kita alami. Namun untuk menilai apakah mimpi kita dari Tuhan atau tidak, dapat kita lihat prinsipnya seperti yang diajarkan oleh St. Thomas Aquinas seperti telah diuraikan di atas]. Alias kalau ada mimpi spektakuler, terus berlawanan dari Magisterium Gereja, maka mimpi itu berasal dari iblis. Sedangkan kalau sesuai ya, dari Tuhan. Kalau mimpi gak karuan, ya diabaikan saja karena kita harus berpegang pada Gereja yang selalu dilindungi oleh Tuhan

    Tuhan Yesus memberkati & Bunda Maria selalu menuntun anda pada putraNYA

  12. Jadi penglihatan atau apapun itu melalui mimpi, asal kita yang mimpi tidak pernah aneh-aneh (melakukan hubungan erat yang terlarang [perjanjian dengan iblis/setan]), bisa jadi mimpi/penglihatan itu dari Tuhan.

    Begitu?

    Apa yang harus dilakukan jika seseorang mendapat karunia ini?
    Apakah ini termasuk karunia-karunia seperti karunia bahasa roh?

    • Shalom Alexander,
      Nampaknya belum tentu. Seperti telah disebutkan oleh St. Thomas Aquinas, mimpi juga dapat berasal dari diri kita sendiri, entah karena disposisi batin, ataupun karena disposisi tubuh. Maka diperlukan discernment yang baik.

      Jika seseorang mempunyai karunia tertentu sehubungan dengan penglihatan/ mimpi ini, silakan ia mencari seorang pastor pembimbing rohani. Jika penglihatan ini sudah berkali- kali terbukti benar/ digenapi, dapat saja ini merupakan karunia dari Tuhan. Namun sekali lagi ini harus diuji terus. Karunia ini walaupun menyerupai karunia nubuat, namun manifestasinya berbeda dengan karunia nubuat. Sebab umumnya karunia nubuat diberikan dalam pertemuan doa jemaat, setelah seseorang berkata- kata dalam bahasa roh (lih. 1 Kor 14:1-5); sedangkan mimpi dialami ketika yang bersangkutan itu tertidur.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • Salam Alexander Pontoh,

        Mimpi kita orang yang sudah hidup di zaman Gereja ini, tentu harus ditafsirkan dalam iman kita bahwa Yesus Kristus dalam Gereja bekerja penuh dan membimbing kita sepenuhnya dalam Gereja. Maka, mampi apapun harus disemangati dengan tafsir kasih Kristus yang mengorbankan diri demi keselamatan. Sedangkan mimpi perjanjian lama harus ditafsirkan menuju karya keselamatan dalam Kristus yang akan terjadi kelak pada perjanjian baru. Allah lebih banyak berkarya saat ini bukan dengan mimpi, melainkan dengan rapat-rapat, pembicaraan dalam kasih.

        Salam
        Yohanes Dwi Harsanto Pr

  13. Di kisah Yusuf… kita mengetahui bahwa Yusuf mampu menafsirkan mimpi…

    Di 1 Raja-Raja 3:5 dikatakan bahwa TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi

    Apakah ada lagi di Alkitab yang berhubungan dengan mimpi? Jika ya… ada apakah dengan mimpi? apakah tidak ada apa-apa?

    [Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Comments are closed.