Pertanyaan:
Ytk, Bpk Stefanus Tays
Saya mau tanya apa makna dari ayat firman dibawah ini :
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi
siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.- Luk 19:26
Mohon penjelasannya.
Boleh ga dijawab dalam waktu seminggu ini sebab saya sangat membutuhkan penjelasan ini.
Terima Kasih.
Salam Sejahtera Selalu,
Surya Darma
Jawaban:
Shalom Surya Darma,
Ayat yang anda tanyakan berbunyi:
Jawabnya [Jawab Yesus]: “Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.” (Luk 19:26, Mat 25:29)
Ayat ini selayaknya dibaca dalam kaitannya dengan ayat- ayat sebelumnya yang mengisahkan perumpamaan seorang majikan/ bangsawan yang mempercayakan sejumlah uangnya kepada para hambanya, ada yang sepuluh mina, ada yang lima dan ada yang satu. Sebelum ia pergi, ia memberi pesan kepada para hambanya itu agar uang itu dipakai untuk berdagang (Luk 19:13). Artinya, sang majikan ini mengharapkan keuntungan/ buah dari hasil usaha para hambanya. Namun seperti kita ketahui, hanya yang memperoleh sepuluh dan lima mina saja yang memberikan laba/ keuntungan dari hasil usaha mereka, sedang yang menerima satu mina, hanya menyimpannya saja di dalam saputangan dan kemudian mengembalikannya kepada sang majikan, sambil menuduhnya sebagai manusia yang keras hati, yang ‘tidak menuai apa yang tidak ia tabur’. Oleh karena itu majikannya marah dan menyuruh agar uang yang satu mina itu diberikan kepada hamba yang menerima sepuluh mina, dan selanjutnya mengatakan, agar setiap orang yang mempunyai akan diberi, sedang yang tidak mempunyai maka apa yang ada padanya akan diambil daripadanya (lih. Luk 19:26).
Perumpamaan ini yang juga disebutkan dalah Mat 25: 14-30 adalah untuk menggambarkan bagaimana Tuhan Allah akan memperlakukan kita. Ia adalah Sang Tuan, dan kitalah sebagai para hamba-Nya. Para hamba yang setia melakukan tugasnya layak diberikan penghargaan, sedangkan hamba yang malas tidak demikian. Sebab hamba- hamba yang melaksanakan perintah tuannya adalah mereka yang menghargai pemberian dan perintah tuannya, sedangkan hamba yang malas tidak menghargai pemberian maupun perintah tuannya. Kita masing- masing telah diberi talenta oleh Allah, dengan takaran yang berbeda, sesuai dengan kemampuan kita (lih. Mat 25:15). Talenta ini adalah rahmat Allah yang diberikan kepada kita agar kita dapat turut membangun Gereja-Nya dan mewartakan Injil/ kabar keselamatan dari Tuhan kepada sesama kita. Ada sekelompok orang yang dapat bekerjasama dengan rahmat Tuhan ini sehingga menghasilkan buah- buahnya, namun ada juga yang tidak peduli ataupun yang tidak mau bekerjasama dengan rahmat Allah itu. Maka adalah sesuatu yang adil, jika Tuhan memberikan kesempatan lebih kepada mereka yang setia melakukan tugasnya, agar mereka dapat lebih lagi mengembangkan talenta itu. Sedangkan mereka yang malas akan semakin kehilangan kemampuan untuk mengembangkan talentanya, dan lama- kelamaan kemampuannya itu akan berkurang/ hilang, karena ia sendiri tidak menggunakannya. Maka jika Tuhan mengizinkan ini terjadi, bukan berarti Allah tidak adil. Sebab dalam melaksanakan rencana keselamatan-Nya Allah selalu melibatkan kehendak bebas manusia. Maka keputusan yang kita ambil selalu mempunyai akibat di kemudian hari, termasuk dalam kehidupan kekal nantinya.
Semoga kita semua dapat menjadi para hamba yang setia melakukan tugasnya untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Ytk, Bu Ingrid Listiati
Terima kasih atas jawabannya…
Saya masih agak bingung dengan pernyataan ” …dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya”
dan diberikan kepada orang lain yang telah berbuah.
Saya mau tanya lagi : Seumpama kita sudah berusaha namun tetap belum berhasil berbuah… apakah akan diambil juga talenta kita? Selanjutnya apa beda makna ayat 1 Korintus 1:27 dengan ayat (Luk 19:26, Mat 25:29).
Syaloom,
Surya Darma
Shalom Surya Darma,
1. Kalau seseorang sudah mengusahakan semaksimal mungkin untuk mengembangkan talentanya, namun nampaknya belum menghasilkan buah- buahnya, tentu talentanya tersebut tidak akan diambil. Ingatlah bahwa Tuhan kita Maha Adil, dan Ia tidak akan berbuat tidak adil kepada kita anak- anak-Nya, apalagi jika kita sudah berusaha. Lagipula, kita tidak dapat menggunakan tolok ukur manusia, tentang hal apakah kita sudah berbuah atau belum. Sebab kita cenderung melihat segala sesuatu yang kelihatan, sedangkan Tuhan melihat ke dalam hati yang tidak kelihatan. Maka dapat saja, menurut kita, seolah kita belum cukup berbuah, namun sebenarnya Tuhan sudah menumbuhkan buah- buah rohani di dalam diri kita dan juga pada sesama yang kita layani. Dapat saja terjadi bahwa buah- buah ini baru akan nampak ke luar pada waktu yang akan datang, sesuai dengan kehendak Tuhan.
2. Ayat 1 Kor 1:27 tidak bicara tentang talenta, tetapi tentang makna kebenaran pemberitaan Injil tentang Tuhan Yesus yang disalibkan; suatu kebenaran yang dianggap dunia sebagai suatu ‘kebodohan’. Silakan anda membaca kembali keseluruhan perikop tersebut (1 Kor 1: 18-31) terutama ayat 21- 25.
Pada masa sekarang ini juga masih ada orang- orang yang menganggap bahwa tidak mungkin Kristus yang diutus oleh Allah Bapa, dapat wafat di kayu salib. Mereka ini berusaha mengartikan pesan Injil dengan pengertian mereka sendiri. Namun Rasul Paulus mengkontraskan hikmat pengertian manusia ini dengan hikmat Allah; sebab Allah sengaja memilih cara/ apa yang bodoh di mata manusia, untuk menunjukkan hikmat kebijaksanaan-Nya. Dengan demikian konteks ayat ini tidak untuk dikaitkan dengan talenta.
Semoga penjelasan singkat ini membantu anda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Ytk, Bpk Stefanus Tays
Saya mau tanya apa makna dari ayat firman dibawah ini :
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi
siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.- Luk 19:26
Mohon penjelasannya.
Boleh ga dijawab dalam waktu seminggu ini sebab saya sangat membutuhkan penjelasan ini.
Terima Kasih.
Salam Sejahtera Selalu,
Surya Darma
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Comments are closed.