Pertanyaan:
Apakah yang dimaksudkan oleh Petrus dalam KitabSuci 2Petrus 1;3-9? Apakah ada kaitannya dengan membina iman tanpa henti? Mohon penjelasan…tQ
Lacius Dalius
Jawaban:
Shalom Lacius Dalius,
Demikian penjelasan yang saya sarikan dari A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard, p. 1182, tentang 2 Pet 1:3-11, tentang panggilan dan pilihan Allah:
Ay. 3-11
Perikop 2 Pet 1:3-11 adalah pengajaran untuk kemajuan rohani. Mengingatkan akan begitu besarnya rahmat yang kita terima, Rasul Petrus mengajarkan bahwa kerjasama yang sungguh-sungguh diperlukan untuk menanggapi rahmat tersebut. Kristus dengan kuasa ilahi-Nya memberikan kepada para murid-Nya semua rahmat yang diperlukan untuk hidup kudus yang supernatural.
Ay. 3 Kristus membawa para murid-Nya kepada pengetahuan akan Tuhan yang olehnya mereka mencapai keselamatan, dan dengan menyatakan di dalam Diri-Nya sifat- sifat ilahi dalam hal kemuliaan dan kebajikan, Ia mendorong mereka kepada iman.
Ay.4 Dengan sifat- sifat ini, Ia memberikan janji yang sangat berharga dan yang sangat besar, yaitu bahwa mereka yang tinggal di dalam-Nya, seperti ranting bersatu dengan pokoknya, akan menghasilkan banyak buah bagi kehidupan kekal (lih. Yoh 15:1-8). Dengan tinggal di dalam Kristus, mereka ‘dapat mengambil bagian dalam kodrat ilahi’, sebab seperti getah yang mengalir dari pokok anggur melalui ranting- rantingnya, yang memampukan pohon itu untuk berbuah, demikianlah dari Kristus timbullah sebuah kekuatan yang baru dan supernatural, yang dibagikan kepada semua yang bersatu dengan-Nya oleh iman dan kasih. Kesatuan yang akrab antara Kristus dan para pengikut-Nya, juga mempersatukan mereka dengan Tuhan Allah Bapa (Yoh 14:20-23; Yoh 17:21-23) dan dengan Roh Kudus (Yoh 14:16-) Dengan menikmati persekutuan yang akrab dengan Allah Trinitas (1 Yoh 1:3) seorang Kristen adalah seorang pengambil bagian dalam kodrat ilahi dalam ukuran yang mungkin bagi seorang mahluk ciptaan.
Untuk menikmati keindahan yang luar biasa ini, adalah penting untuk menghindari ‘korupsi/ keadaan yang rusak dari kecenderungan berbuat dosa yang ada di dunia’ (lih. 1 Yoh 2:16) sebab hal- hal itu memimpin manusia sehingga ia hidup terasing dari Allah. Sehingga langkah pertama untuk bersatu dengan Tuhan adalah kemerdekaan dari dosa. Semua orang Kristen harus ‘mati terhadap dosa’ (Rom 6:2), ‘tetapi hidup untuk Tuhan, di dalam Kristus Yesus Tuhan kita’ (Rom 6:11).
Ay.5 Oleh karena itu, biarlah imanmu memimpin engkau kepada kehidupan yang penuh kebajikan. Prinsip iman menunjuk kepada apa yang benar, dan memberikan dorongan kepada tindakan- tindakan yang penuh kebajikan. Mereka yang melaksanakan kebajikan memiliki pengetahuan akan kehendak Allah dan mengikutinya.
Ay.6 Ayat ini mengajarkan pantang, yaitu pengendalian diri dan kesabaran, yaitu ketahanan menanggung pencobaan- pencobaan dan penderitaan dengan sikap pasrah, dan ia yang telah mencapai tingkat kesempurnaan ini dilimpahi dengan ‘sifat- sifat kesalehan’ (godliness), yaitu kesesuaian yang sempurna dengan kehendak Tuhan.
Ay.7 Kehendak Tuhan adalah, bahwa kita mengasihi saudara- saudara kita (1 Yoh 4:7) dan untuk melakukan kasih kepada semua orang.
Ay.8 Ketika kebajikan- kebajikan ini meningkat, pengetahuan akan Kristus akan menjadi sesuatu yang mudah dilakukan dan menghasilkan buah-buah perbuatan baik.
Ay.9. Ketika kebajikan- kebajikan ini kurang dilakukan, kebutaan dan kepicikan telah membawa sifat pelupa bahwa mereka (jemaat) telah dibersihkan dari dosa- dosanya yang dahulu. Dosa- dosa terdahulu maksudnya adalah dosa- dosa yang dilakukan sebelum dibaptis. Padahal sakramen pembaptisan harus membawa perubahan di dalam hidup. Ketika tidak ada perubahan hidup, tidak ada kekudusan yang dihasilkan, maka itu adalah tanda bahwa mereka telah kehilangan arah tujuan yang lebih tinggi.
Ay.10-11 Oleh karena itu, biarlah mereka dengan rajin berusaha memperoleh kebajikan, agar dapat dikatakan hidup layak sesuai dengan panggilan mereka. Usaha untuk memperoleh hal ini akan membantu mereka untuk menghindari dosa, dan akan membawa mereka kepada kesukaan yang dari Tuhan (lih. Mat 25:23).
Jadi benarlah pengertian anda bahwa sebagai orang yang telah dibaptis, kita harus terus membina iman kita agar terus bertumbuh. Caranya pertama- tama adalah dengan terus tinggal bersatu di dalam Kristus. Bagi kita umat Katolik, kita bersatu dengan Kristus dalam sakramen- sakramen, terutama Ekaristi. Persatuan kita dengan Kristus, mensyaratkan bahwa kita meninggalkan dosa- dosa kita, dan pertobatan ini harus diperbaharui terus menerus setiap hari, dan dengan terus menerima rahmat pengampunan Allah dalam sakramen Pengakuan Dosa secara teratur. Dengan rahmat Tuhan yang kita terima dari persatuan kita dengan Kristus, maka kita akan dimampukan untuk melakukan kebajikan- kebajikan, bertumbuh di dalam kasih kepada Tuhan dan sesama serta teguh beriman dalam menghadapi ujian dan pencobaan di dalam kehidupan ini. Tanpa perubahan yang terus menerus ke arah kekudusan seperti ini, maka sebenarnya kita tidak sungguh- sungguh hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai murid- murid Kristus.
Itulah sebabnya pesan Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium yang menyerukan panggilan kepada semua orang untuk hidup kudus- merupakan ajakan yang sangat relevan dan sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh Kristus dan para rasul- yang jelas diajarkan di dalam perikop ini. Sebagaimana perjuangan untuk hidup kudus ini tidak pernah berhenti sampai akhir hidup kita di dunia, demikianlah pembinaan iman kita juga harus tidak pernah berhenti.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Trima kash banyak mbak atas penjelasannya. Gbus
Syalom
Pak Stef dan Mbak Inggrid
saya ingin bertanya. Apakah maksud firman Tuhan yang berkata “carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya”
kebenaran seperti apa yang dimaksudkan?
Shalom Bee, Demikianlah interpretasi ayat Mat 6:33 yang saya terjemahkan dari A Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Dom Orchard, p. 864: “Ay 33. berhubungan dengan ayat sebelumnya (ay.31 dan 32). Yesus mengajarkan agar kita tidak terjebak dalam kekuatiran sehari- hari, sebab kekuatiran semacam ini mensejajarkan kita dengan orang- orang yang tidak percaya, yang tidak meyakini akan penyelenggaraan Tuhan. Kerajaan Allah dan kebenarannya harus menjadi fokus dalam kehidupan kita sehari- hari. Kerajaan Allah ini berhubungan dengan cara hidup yang disyaratkan Tuhan kepada semua pengikut-Nya, seperti yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam ayat sebelumnya di Mat 5:20-. Asalkan manusia dengan… Read more »
Apakah yang dimaksudkan oleh Petrus dalam KitabSuci 2Petrus 1;3-9? Apakah ada kaitannya dengan membina iman tanpa henti? Mohon penjelasan…tQ
[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]