Minggu Pagi, 12 Mei 2013, empat puluh dua umat  Lingkungan Maria Bunda Rosario Paroki Maria Bunda Karmel, Tomang, bersujud di hadapan Bunda Allah di Gua Maria, belakang pastoran Gereja Santa Odilia Tangerang.

Awan tipis melindungi mereka  dari teriknya matahari sehingga mereka dapat dengan khusuk merenungkan kebaikan Hati Bunda Surgawi.

Kebaikan ilahi dengan perantaraan Bunda Tersuci disyukuri dalam Ekaristi.

Ucapan syukur  atas kebaikan Tuhan diungkapkan dalam perhatian bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus yang masih kecil-kecil.

Kerinduan akan kasih menjalar di hati meskipun tak tahu bagaimana mengutarakannya.

Sesuap nasi yang diberikan kepada mereka membuat mereka merasa berarti.

Kebahagiaan mereka dinyatakan dengan seruan lirih, yang hanya dimengerti dengan bahasa hati.  Walaupun tangan tak mampu menjabat, hati mereka mengatakan terimakasih.

Sinar mata mereka ada rahasia, sinar mata mereka ada dambaan untuk dihargai.

Ada pesan di balik sinar mata mereka, yaitu bersabar dalam menanti.

Tangan yang gemetar tiada berhenti dan ketidakmampuan untuk mandiri menjadi sebuah peringatan dini agar tidak terjadi tsunami kehidupan jika saatnya kita kembali seperti bayi.

Kita mungkin harus bersabar menantikan bantuan karena sudah tidak mampu melakukan segalanya sendiri.

Tiada sesuatu yang kekal dalam kehidupan ini, selain harapan, iman, dan kasih Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” (1 Korintus 3:13). Kami pulang dengan sebuah permenungan “Taburkan kasih, maka akan menunai kasih”.

Tuhan Memberkati

 Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC