Bintang berkedip menghiasi malam yang sunyi.

Rembulan tersenyum  menyapa  umat  dalam Misa dan Adorasi di Gereja Santo Yakobus Rasul-Kelapa Gading, Jakarta Utara, 01 Agustus  2013.
Rmbulan dengan ramah  menawarkan sejuta harap dan cinta.

Kemuraman terangkat ke hadirat Tuhan dalam bait-bait syair “Kubawa hidupku sekarang, ke tempat kudus-Mu Tuhan” yang disenandungkan sangat indah oleh para singers yang rendah hati.

Seorang nenek, usia tujuh puluh tahunan, duduk di sampingku dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.

Walaupun sudah tua, ia masih kuat dan mempunyai semangat hidup.

Ia menyetir sendiri mobilnya yang sederhana ke mana saja.

Ia mengatakan suatu pengalaman iman yang mendalam :

“Aku tidak mau hidupku menjadi buram  karena tidak nampak kedalamannya walaupun kadang-kadang banyak hal  yang aku temui tidak seindah dengan mimpiku.

Kedekatan dengan Tuhan memberikan kegembiraan hati yang tiada bisa dirampok oleh kesepian dan kesendirian.

Menemani anak dan cucu dalam Misa hari Minggu membuat hidupku berarti sebagai sebuah pelayanan yang dapat aku lakukan dengan ketulusan hati saat ini”.

Tuhan menaburkan benih-benih kebahagiaan dalam relung-relung pikiran kita.

Ketidakbahagiaan terjadi bukan dari pihak Tuhan, tetapi kita sendiri yang menimbun pikiran dan hati kita dengan banyak kerisuan sehingga kebahagiaan tidak mampu menggeliat.

Kebahagiaan akan bersemi kembali ketika kita sanggup melemparkan jauh-jauh segala kerisauan.

 

Beriman kepada Tuhan merupakan kunci menaklukkan kerisauan.

Kita pun  merasa aman ketika memandang mata Tuhan yang mengetahui segala isi hati kita.

Muka kita pun akan berseri karena percaya bahwa  Tuhan tidak akan membuat kita malu :

“Tujukkanlah pandanganmu kepadaNya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu” (Mzm. 34:6).

Hati pun teguh sekokoh gunung dan penuh kasih yang tulus selembut embun karena adanya sejuta harapan yang berasal dari iman.

Tuhan Memberkati

 

Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC