Saksi Yehuwa bukanlah saksi Kristus

Pendahuluan

Ketika, saya tinggal di Jakarta, suatu hari saya mendengar ketukan pintu rumah. Dan ternyata yang datang berkunjung adalah dua orang wanita, yang tersenyum ramah, serta mengatakan ingin bersaksi tentang kebaikan Allah. Tentu saja saya menyambut baik kedatangan mereka. Mereka memperkenalkan diri mereka, bahwa mereka adalah anggota Saksi Yehova. Dan seperti biasa yang pernah saya dengar, mereka mulai mempertanyakan keadaan dunia ini yang terlihat menyedihkan dengan begitu banyak penderitaan dan kejahatan. Mereka telah mempersiapkan brosur yang berisi kegiatan dan pengajaran dari Saksi Yehovah, termasuk mendiskusikan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Ini sungguh menyedihkan, namun di dalam hati, saya sungguh memuji kesungguhan hati mereka untuk mewartakan ajaran-ajaran yang dipercaya oleh kelompok Saksi Yehovah ini. Di sisi yang lain, saya merasa bahwa pewartaan yang tidak mewartakan kebenaran secara penuh, atau malah bertentangan dengan kebenaran, bukanlah pewartaan Kabar Gembira yang sejati. Mewartakan dimensi manusia dari Kristus tanpa mewartakan dimensi Ilahi-Nya adalah tidak lengkap dan bertentangan dengan kebenaran. Hal ini juga diperparah dengan ajaran lain yang menyimpang dari akal budi, prinsip keadilan, dan Alkitab, seperti ajaran tentang: tujuan akhir manusia, konsep antropologi yang salah, dll. Dalam tulisan ini, kita akan melihat sejarah berdirinya sekte ini, pengajaran mereka, dan memaparkan bahwa beberapa prinsip ajaran mereka adalah tidak benar.

Tentang Saksi Yehova

Pada tahun 1872, Charles Taze Russell (1852-1916) mendirikan satu sekte yang dinamakan Saksi Yehova atau Saksi Yehuwa (Jehovah’s witnesses). Charles T. Russell mempunyai latar belakang aliran Protestan (Congregationalism), dan kemudian dia mengikuti aliran Adventisme (Adventism), sebelum akhirnya mendirikan the Watchtower Bible and Tract Society, yang mengontrol perkembangan dan pengajaran dari Saksi Yehova, yang berpusat di Brooklyn, USA. Dari latar belakang ini, maka dapat dimengerti kalau beberapa doktrin yang dianutnya adalah dari Protestan dan juga dari Adventisme. ((Adventisme mengacu kepada gerakan keagamaan yang sangat kuat di sekitar tahun 1800-an, seperti the Mormons, the Seventh Day Adventists / Tujuh Hari Adven)) Beberapa doktrin Protestan yang dianut oleh Saksi Yehova adalah: penolakan terhadap beberapa pengajaran Katolik, seperti Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat, Api Penyucian, Perantaraan Para Kudus, dll. Pengaruh dari Adventisme  dapat terlihat dari beberapa ajaran Saksi Yehuwa, seperti akhir jaman, Roh Kudus bukan pribadi, Yesus bukan Tuhan namun Malaikat Mikael – yang lebih rendah dari Allah, dll. Mari sekarang kita membahas beberapa pengajaran pokok dari Saksi Yehuwa yang sebenarnya bertentangan dengan Kitab Suci, akal budi, dan prinsip keadilan.

  1. Mempercayai Yesus bukanlah Tuhan adalah bertentangan dengan kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia.
  2. Mempercayai Yesus adalah penghulu malaikat Mikael adalah menempatkan Pencipta menjadi ciptaan.
  3. Beberapa ramalan tentang akhir dunia yang terbukti gagal membuktikan bahwa nubuat tersebut bukan dari Allah.
  4. Hanya 144,000 orang yang dipercaya berada di Sorga tidak masuk akal dan tidak Alkitabiah.
  5. Dua tipe kebahagiaan manusia – kebahagiaan Sorga dan dunia – adalah seperti sistem kasta, bertentangan dengan prinsip keadilan dan tidak Alkitabiah.
  6. Pengajaran bahwa jiwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan Alkitab.
  7. Pengajaran bahwa tidak ada neraka yang kekal menyalahi prinsip keadilan dan Alkitab.

1. Mempercayai Yesus bukanlah Tuhan adalah bertentangan dengan kodrat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia.

Salah satu pengajaran dari Saksi Yehuwa yang sungguh berbeda dibandingkan dengan pengajaran agama Kristen adalah mereka tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan. Bagi mereka Tuhan adalah Yehuwa, dan bukan Trinitas – Satu Tuhan dalam tiga pribadi. Kalau ditelusuri, sebenarnya ajaran ini telah diajarkan oleh Arius, yang pada tahun 318 mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Dan para Bapa Gereja akhirnya dapat memusnahkan ajaran sesat ini pada tahun 325 melalui konsili Nicea, walaupun pengaruh ajaran Arius masih terus berlangsung sampai kurang lebih abad ke- 5. Di dalam kunjungan mereka ke rumah-rumah, biasanya, pada awalnya, mereka tidak terlalu membahas tentang identitas Yesus yang bukan Tuhan (dalam pengertian pribadi ke-2 dalam Trinitas). Mereka akan menceritakan tentang Yesus yang sungguh-sungguh memberikan jalan dan pengajaran yang begitu luar biasa kepada manusia, bahkan kadang-kadang mereka mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Namun, kalau ditanya lebih lanjut, apakah Yesus adalah Allah dalam pengertian Trinitas, Satu Allah dalam tiga pribadi, di mana Yesus adalah pribadi yang ke-dua, maka mereka akan mengatakan tidak. Saksi-saksi Yehuwa memberitakan setengah kebenaran, yaitu kemanusiaan Yesus, tanpa memberitakan kebenaran yang lain, yaitu ke-Allahan Yesus. Di dalam sejarah kekristenan, ajaran sesat yang berhubungan dengan kristologi, senantiasa menekankan sisi yang satu tanpa melihat sisi yang lain. ((Ajaran yang menolak kemanusiaan Yesus: Docetism, Gnosticism, Manichaeism, Apollinarism, Monophisitism. Ajaran yang menolak ke-Allahan Yesus: Adoptionism, Arianism)) Untuk menjawab keberatan mereka tentang ke-Allah Yesus, maka silakan untuk membaca beberapa artikel tentang Kristologi yang telah ditulis oleh katolisitas.org:

Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia. Dan Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia.

Berikut ini adalah beberapa pembuktian dari tulisan di atas, yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Pernyataan Yesus ini dilakukan dengan berbagai cara dan dalam berbagai kesempatan:

  1. Pertama-tama, ketika berusia 12 tahun dan Ia diketemukan di Bait Allah, Yesus mengatakan bahwa bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya (lih. Luk 2:49). Dengan demikian, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Putera Allah.
  2. Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Allah Bapa pada saat Pembaptisan Yesus, saat terdengar suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”(Luk 3:22).
  3. Yesus adalah Tuhan yang mengatasi para malaikat. Setelah Dia mengatasi cobaan Iblis di padang gurun, para malaikat- pun datang melayani Dia (lih. Mat 3:11).
  4. Pada saat Yesus memulai pengajaranNya, terutama dalam Khotbah di Bukit (Delapan Sabda Bahagia), Ia berbicara di dalam nama-Nya sendiri, untuk menyatakan otoritas yang dimiliki-Nya (Mat 5:1-dst). Ini membuktikan bahwa Ia lebih tinggi dari Musa dan para nabi, sebab Musa berbicara dalam nama Tuhan (lih. Kel 19:7) ketika Ia memberikan hukum Sepuluh Perintah Allah; tetapi Yesus memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri, “Aku berkata kepadamu….” Hal ini tertera sedikitnya 12 kali di dalam pengajaran Yesus di Mat 5 dan 6, dan dengan demikian Ia menegaskan DiriNya sebagai Pemberi Hukum Ilahi (the Divine Legislator) itu sendiri, yaitu Allah. Demikian pula dengan perkataan “Amen, amen…”, pada awal ajaranNya, Yesus menegaskan segala yang akan diucapkan-Nya sebagai perintah; bukan seperti orang biasa yang mengatakan ‘amen’ diakhir doanya sebagai tanda ‘setuju’.
  5. Jadi dengan demikian Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Taurat Allah yang hidup, suatu peran yang sangat tinggi dan ilahi, sehingga menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi untuk mempercayai Yesus sebagai Sang Mesias. Hal ini dipegang oleh banyak orang Yahudi yang diceriterakan dengan begitu indah dalam buku Jesus of Nazareth, yaitu dalam percakapan imajiner seorang Rabi Yahudi dengan Rabi Neusner, mengenai bagaimana mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan inilah yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Ia berbicara dengan orang muda yang kaya, “Jika engkau mau sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan bagikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Mat 19:21). “Aku” di sini hanya mungkin berarti Tuhan sendiri.
  6. Yesus menyatakan DiriNya sebagai Seorang yang dinantikan oleh para Nabi sepanjang abad (lih. Mat 13:17). Ia juga berkata,“…supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, … sampai Zakharia… semuanya ini akan ditanggungkan pada angkatan ini!” (Mat 23:34-36). Secara tidak langsung Ia mengatakan bahwa darah-Nya yang akan tertumpah dalam beberapa hari berikutnya merupakan rangkuman dari penumpahan darah orang yang tidak bersalah sepanjang segala abad.
  7. Yesus sebagai Tuhan juga terlihat dengan jelas dari segala mukjizat yang dilakukan dalam nama-Nya sendiri, yang menunjukkan bahwa kebesaran-Nya mengatasi segala sesuatu. Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41) menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16,  9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), mengampuni dosa (Luk5:24; 7:48), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19).
  8. Pada saat Ia menyembuhkan orang yang lumpuh, Yesus menyatakan bahwa Ia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Mat 9:2-8; Luk5:24), sehingga dengan demikian Ia menyatakan DiriNya sebagai Tuhan sebab hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.
  9. Pada beberapa kesempatan, Yesus menyembuhkan para orang sakit pada hari Sabat, yang menimbulkan kedengkian orang-orang Yahudi. Namun dengan demikian, Yesus bermaksud untuk menyatakan bahwa Ia adalah lebih tinggi daripada hari Sabat (lih. Mat 12:8; Mrk 3:1-6).
  10. Yesus juga menyatakan Diri-Nya lebih tinggi dari nabi Yunus, Raja Salomo dan Bait Allah (lih. Mt 12:41-42; 12:6). Ini hanya dapat berarti bahwa Yesus adalah Allah, kepada siapa hari Sabat diadakan, dan untuk siapa Bait Allah dibangun.
  11. Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan, dengan berkata “Aku adalah… (I am)” yang mengacu pada perkataan Allah kepada nabi Musa pada semak yang berapi, “Aku adalah Aku, I am who I am” (lih. Kel 3:14):
    • Pada Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku adalah….” sebanyak tujuh kali: Yesus menyatakan Dirinya sebagai Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6:35), Terang Dunia (Yoh 8:12), Pintu yang melaluinya orang diselamatkan (Yoh 10:9), Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:10), Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25), Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6), Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).
    • Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air hidup yang akan menjadi mata air di dalam diri manusia, yang terus memancar sampai ke hidup yang kekal (Yoh 4:14). Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber rahmat; hal ini tidak mungkin jika Yesus bukan Tuhan, sebab manusia biasa tidak mungkin dapat menyatakan diri sebagai sumber rahmat bagi semua orang.
    • Yesus menyatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6); dan dengan demikian Ia menempatkan diri sebagai Pengantara yang mutlak bagi seseorang untuk sampai kepada Allah Bapa.
    • Ia menyatakan bahwa “… kamu akan mati dalam dosamu… jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:24) yang datang dari Bapa di surga (lih. Yoh 21-29).
    • Yesus mengatakan, “Aku ini (It is I)…”, pada saat Ia berjalan di atas air (Yoh 6:20) dan meredakan badai.
    • Yesus mengatakan, “Akulah Dia,” pada saat Ia ditangkap di Getsemani.
    • Ketika Yesus diadili di hadapan orang Farisi, dan mereka mempertanyakan apakah Ia adalah Mesias Putera Allah, Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”
    • Mungkin yang paling jelas adalah pada saat Yesus menyatakan keberadaan DiriNya sebelum Abraham, “…sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yoh 8:58)
  12. Dengan demikian, Yesus menyatakan DiriNya sudah ada sebelum segala sesuatunya dijadikan. Dan ini hanya mungkin jika Yesus sungguh-sungguh Tuhan. Mengenai keberadaan Yesus sejak awal mula dunia dinyatakan oleh Yesus sendiri di dalam doa-Nya sebelum sengsara-Nya, “Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5)
  13. Dengan keberadaan Yesus yang mengatasi segala sesuatu, dan atas semua manusia, maka Ia mensyaratkan kesetiaan agar diberikan kepadaNya dari semua orang. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:37). Ia kemudian berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap saudara kita yang paling hina, itu kita lakukan terhadap Dia (lih. 25:40). Ini hanya dapat terjadi kalau Yesus adalah Tuhan yang mengatasi semua orang, sehingga Dia dapat hadir di dalam diri setiap orang, dan Ia layak dihormati di atas semua orang, bahkan di atas orang tua kita sendiri.
  14. Yesus menghendaki kita percaya kepada-Nya seperti kita percaya kepada Allah (lih. Yoh 14:1), dan Ia menjanjikan tempat di surga bagi kita yang percaya. Dengan demikian Ia menyatakan diriNya sebagai yang setara dengan Allah Bapa, “Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa, (Yoh 14:9), Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh 10:38). Tidak ada seorangpun yang mengenal Anak selain Bapa, dan mengenal Bapa selain Anak (lih. Mat 11:27). Yesus juga menyatakan DiriNya di dalam kesatuan dengan Allah Bapa saat mendoakan para muridNya dan semua orang percaya, ”… agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Ini hanya mungkin jika Ia sungguh-sungguh Tuhan. Pernyataan Yesus ini berbeda dengan para pemimpin agama lain, seperti Muhammad dan Buddha, sebab mereka tidak pernah menyatakan diri mereka sendiri sebagai Tuhan.
  15. Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).
  16. Yesus menyatakan Diri sebagai Tuhan, dengan menyatakan diriNya sebagai Anak Manusia, yang akan menghakimi semua manusia pada akhir jaman (lih. Mat 24:30-31), sebab segala kuasa di Surga dan di dunia telah diberikan kepada-Nya, seperti yang dikatakanNya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus…” (Mat 28:18). Dengan demikian, Yesus menyatakan diriNya sebagai Pribadi Kedua di dalam Allah Tritunggal Maha Kudus, dan dengan kuasaNya sebagai Allah ini maka ia akan menghakimi semua manusia di akhir dunia nanti, seperti yang dinubuatkan oleh nabi Daniel (Dan 7:13-14). Yesus tidak mungkin membuat pernyataan sedemikian, jika Ia bukan sungguh-sungguh Tuhan.

2. Mempercayai Yesus adalah penghulu malaikat Mikael adalah menjadikan Pencipta menjadi seorang ciptaan.

Kalau bukan Tuhan, bagaimana Saksi Yehuwa mempercayai Yesus? Mereka mempercayai bahwa Yesus, Adam ke-dua, adalah penghulu malaikat Mikael. ((lih. Aid to Bible Understanding, p. 1152, yang mengatakan “Michael the Archangel, the first creation of Jehovah, before He came to earth and returned to the identity of Michael after his ressurection.“; lihat juga United in Worship, p. 29 yang mengatakan “Michael the Archangel is no other than the only begotten son of God, now Jesus Christ. That Jehovah directly created only one thing, Michael the arch angel and that Michael created all other things.“)) Ajaran ini kalau ditelurusi merupakan suatu modifikasi dari ajaran agama gereja Mormon, yang percaya bahwa malaikat Mikael adalah Adam ((Fr. Frank Chacon dan Jim Burnham, Beginning Apologetics 2: How to Answer Jehowah’s Witnesses and Mormons (Farmington, NM: San Juan Catholic Seminars, 1996), hal. 3, mengambil sumber dari Brigham Young, Journal of Discourse)) Kalau kita dapat membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, maka ajaran bahwa Yesus adalah malaikat Mikael adalah tidak mempunyai dasar. Oleh karena itu, silakan melihat beberapa artikel Kristologi dan argumentasi di atas. Kalau Yesus adalah Tuhan, maka tidak mungkin dia berhenti menjadi Tuhan, dan kemudian menjadi malaikat, mahluk yang diciptakan.

3. Beberapa ramalan tentang akhir dunia yang terbukti gagal membuktikan bahwa nubuat tersebut bukan dari Allah.

Salah satu pengaruh dari Adventisme kepada Saksi -saksi Yehuwa adalah meramalkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan akhir dunia. Mari kita melihat beberapa ramalan yang diberikan, yang saya ambil dari site Catholic Answer (silakan klik):

  • 1889: “Peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa (Why 6:14), dimana akan berakhir di tahun 1914 ..” (Studies, Vol. 2,1908 edition, 101) [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1891: “Dengan berakhirnya tahun 1914, apa yang Tuhan sebut Babilonia, dan apa yang orang-orang sebut Chistendom, akan berlalu, seperti yang telah ditunjukkan dalam nubuat” (Studies, Vol. 3, 153)
  • 1894: “Akhir dari tahun 1914 bukanlah hari untuk permulaan, namun untuk berakhirnya masa kesukaran” (WT Reprints, 1-1-1894, 1605 and 1677)
  • 1897: “Tuhan kita sekarang hadir, sejak Oktober 1874” (Studies, Vol. 4, 1897 edition, 621)
  • 1916: “Enam masa 1000 tahun yang bermula dari Adam telah berakhir, dan masa hari ke tujuh, 1000 tahun dari pemerintahan Kristus telah dimulai di tahun 1873” (Studies, Vol. 2, p. 2 of foreword)
  • 1917: “Alkitab … membuktikan bahwa kedatangan Kristus ke dua telah terjadi di musim gugur 1874” (Studies, Vol. 7, 68)
  • 1918: “Oleh karena itu, dengan penuh keyakinan kita boleh berharap bahwa 1925 akan menandai kembalinya Abraham, Isak, Yakub, dan nabi-nabi yang setia dari masa dulu” (Millions Now Living Will Never Die, 89) [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1922: “Tahun 1925 adalah tahun yang lebih diindikasikan oleh Alkitab secara lebih nyata daripada tahun 1914” (WT, 9-1-1922, 262).
  • 1923: “Tahun 1925 secara pasti telah ditegaskan di dalam Alkitab. Seperti kepada nabi Nuh, umat Kristen sekarang mempunyai sesuatu yang lebih untuk mendasarkan imannya daripada yang dipunyai oleh nabi Nuh ketika dia mendasarkan imannya akan kedatangan banjir besar” (WT, 4-1-1923, 106).
  • 1925: “Tahun 1925 telah tiba…. umat kristen seharusnya tidak terlalu kuatir tentang apa yang mungkin terjadi tahun ini” (WT, 1-1-1925, 3).
  • 1931: “Ada bukti kekecewaan dari anggota Yehuwa di dunia tentang tanggal [prediksi] 1914, 1918 dan 1925, dimana kekecewaan hanya sementara. Kemudian para pengikut belajar bahwa tanggal-tanggal tersebut telah ditetapkan secara pasti di dalam Alkitab; dan mereka juga telah belajar untuk tidak menentukan tanggal yang pasti….” (Vindication, 388, 389). [catatan: nubuat akhir jaman yang diramalkan tahun 1914, 1918, 1925 tidaklah terbukti]
  • 1939: “Bencana dari Armagedon sudah dekat” (Salvation, 361).
  • 1941: “Armagedon pasti telah dekat … segera… dalam beberapa tahun” (Children, 10).
  • 1946: “Armagedon… akan terjadi sebelum 1972” (They Have Found a Faith, 44). [catatan: Hal ini tidak terbukti]
  • 1966: “Enam ribu tahun dari saat manusia diciptakan akan berakhir di tahun 1975, dan periode ke tujuh dari seribu tahun dari sejarah manusia akan dimulai di tahun 1975” (Life Everlasting in Freedom of the Sons of God, 29).
  • 1968: “Akhir dari enam ribu tahun dari sejarah manusia di musim gugur tahun 1975 bukanlah [bersifat] sementara, namun diterima sebagai suatu tanggal yang pasti” (WT, 1-1-1968, 271). [catatan: Hal ini tidak terbukti]

Dari sini, kita melihat bahwa ramalan-ramalan yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa tidaklah terbukti, seperti ramalan-ramalan tentang akhir dunia dan armagedon. Dan kita tahu bahwa seorang nabi yang perkataannya tidak terbukti bukanlah nabi yang benar, seperti yang dikatakan di dalam Kitab Ulangan “apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Ul 18:22; lihat juga Yer 23:16; 28:9). Dan ramalan tentang akhir dunia yang dibuat oleh Saksi Yehuwa tidak terjadi, bahkan bukan hanya gagal sekali, namun berkali-kali. Kalau Saksi Yehuwa membuat kesalahan doktrin tentang akhir jaman, maka pertanyaannya, bagaimana kita dapat percaya akan doktrin-doktrin yang lain?

5. Hanya 144,000 orang yang dipercaya berada di Sorga tidak masuk akal dan tidak Alkitabiah.

Ajaran pokok yang lain dari Saksi Yehuwa adalah hanya 144,000 orang yang dapat masuk dalam Kerajaan Sorga. ((Reasoning from the Scriptures (Reasoning) [New York, Watchtower Bible and Tract Society, 1985], 166)) Yang termasuk dalam kelompok 144,000 orang ini disebut “yang diurapi” (the anointed), sedangkan orang-orang lain yang dibenarkan oleh Allah disebut “domba yang lain” (the other sheep). Kelompok yang diurapi dipercaya mulai dari para rasul sampai tahun 1935. Ini berarti orang-orang kudus di dalam Perjanjian Lama tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga, namun hanya akan hidup di dalam dunia yang penuh kebahagiaan, seperti yang dipercayai oleh Saksi Yehuwa. Mereka mendasarkan pengajaran ini dari Wahyu 7:1-8 dan Wahyu 14:1-5. Dikatakan “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” (Why 7:4) dan “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya” (Why 14:1). Dan mereka mengajarkan bahwa jumlah 144,000 harus diartikan secara harafiah/literal. Mari kita membahas, bahwa sebenarnya pengajaran ini sesungguhnya tidak masuk di akal dan tidaklah Alkitabiah.

  1. Kalau kita melihat di Wahyu 14:3-4 “3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 4  Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
  2. Kalau mereka ingin konsisten dengan pengertian harafiah 144,000 di ayat 3, maka seharusnya mereka juga mengartikan ayat empat secara harafiah. Karena ayat 4 mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan, maka 144,000 orang yang masuk Sorga adalah laki-laki yang hidup selibat. Namun yang terjadi adalah mereka mengatakan jumlahnya harus diartikan secara harafiah, namun siapa yang masuk Sorga dapat diartikan secara simbolik (tidak hanya laki-laki yang hidup selibat). Oleh karena itu, penafsiran ini menjadi tidak konsisten.
  3. Hal ini juga terjadi pada penafsiran berikut ini “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” (Why 7:4). Terlihat bahwa Saksi Yehuwa tidak konsisten dalam menafsirkan ayat ini, karena jumlah 144,000 diartikan secara harafiah, namun suku keturunan Israel diartikan secara simbolik, yakni tidak terbatas pada suku Israel saja – termasuk anggota Saksi-saksi Yehuwa dari bangsa Amerika.
  4. Anggaplah bahwa ajaran tentang Saksi Yehuwa adalah benar, bahwa hanya 144,000 orang saja yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga, mulai dari para rasul sampai tahun 1935. Yang perlu dipertanyakan di sini adalah, bagaimana mereka memperhitungkan jemaat perdana yang meninggal karena mempertahankan iman mereka dan menjadi martir, seperti pada jaman pemerintahan Nero (begitu banyak jumlah martir), Diocletian (20,000 martir), Shapur II (1,200 martir), Henry VIII (72,000), Nazi di Polandia (3,000), Tokugawa Leyasu di Jepang (37,000), dan masih  begitu banyak daftar martir-martir yang meninggal karena mempertahankan iman kekristenan mereka, bukan hanya ribuan, namun ratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang. Bagaimana dengan para santa-santo, yang kurang lebih berjumlah 10,000 orang. Kalau benar-benar hanya 144,000 orang yang masuk dalam kerajaan Sorga, maka mungkin tidak ada anggota Saksi Yehuwa yang masuk Sorga, karena Saksi Yehuwa baru didirikan pada tahun 1872 dan Sorga telah terisi dengan para martir dan santa-santo yang telah meninggal sebelum tahun 1872. Kita tahu bahwa para martir telah melaksanakan perintah Yesus yang terutama “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mt 10:39). Dan kehilangan nyawa untuk mempertahankan iman hanyalah mungkin kalau didasari oleh kasih yang tulus. Mungkin ada baiknya kita semua merenung, apakah kita semua – termasuk anggota Saksi Yehuwa – mempunyai kasih kepada Allah dalam derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan para martir?
  5. Anggaplah bahwa hanya 144,000 orang saja (yang anggotanya mulai dari para rasul sampai tahun 1935) adalah benar, seperti yang diajarkan oleh Saksi Yehuwa. Pertanyaannya adalah bagaimanakah nasib para nabi di dalam Perjanjian Lama, seperti Abraham, Musa, Elia, Henokh, dan banyak nabi lai sebelum Kristus – termasuk Yohanes Pemandi? Apakah mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah Abraham yang menjadi bapa orang beriman (lih. Rm 4:16), sahabat Allah (Yak 2:23) tidak dapat masuk Sorga? Apakah Musa yang berbicara dengan Tuhan muka dengan muka, sebagaimana layaknya seorang teman (lih Kel 33:11) dan berbicara dengan Yesus pada peristiwa transfigurasi, tidak dapat masuk Sorga? Apakah Henokh yang berkenan kepada Allah, tidak meninggal dan diangkat ke Sorga tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga (lih. Ib 11:5). Apakah Elia yang diangkat ke Sorga (lih. 2 Raj 2:11) dan yang berbicara dengan Yesus pada transfigurasi (lih. Mat 17:3-4; Mrk 9:4; Lk 9:30) tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah Yohanes Pembaptis yang kedatangannya telah dinubuatkan sebelumnya (lih. Yes 40:3; Mal 4:5-6), yang mempersiapkan kedatangan Tuhan (lih. Mt 3;1-3; Mk 1:4; Lk 3:2-3; Yoh 1:6-8) tidak juga dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apakah semua nabi yang disebutkan di atas kurang iman dan suci dibandingkan dengan pendiri dan umat dari Saksi Yehuwa?

Mari sekarang kita melihat Wahyu 7 dan 14. Di atas telah dijelaskan bagaimana Saksi Yehuwa tidak konsisten dalam menginterpretasikan Alkitab. Mari sekarang kita melihat lebih mendalam tentang Kitab Wahyu ini. Saksi Yehuwa mengatakan bahwa 144,000 adalah orang-orang yang berada di Sorga. Namun, kalau kita melihat Wahyu 7:1-8, maka sebenarnya jumlah 144,000 orang ini berada di dunia. Dikatakan “Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.” (Why 7:1). Dan kemudian di ayat 4 dikatakan “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa jumlah 144,000 berada di dunia. Kalau demikian, berapakah jumlah yang masuk dalam Kerajaan Sorga? Wahyu 7:9 menyebutkan “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.” Oleh karena itu, yang berada di Sorga adalah tidak terhitung banyaknya, dan bukan hanya 144,000.

5. Dua tipe kebahagiaan manusia – kebahagiaan Sorga dan dunia – adalah seperti sistem kasta, bertentangan dengan prinsip keadilan dan tidak Alkitabiah.

Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa hanya 144,000 yang diurapi ((Insight on the Scriptures (Insight), 2 vols. [New York, Watchtower Bible and Tract Society, 1988], 786)), yang tentu saja adalah anggota dari Saksi Yehuwa, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga dan memerintah bersama dengan Tuhan. Anggota Saksi Yehuwa yang lain, yang disebut kumpulan besar (great crowd) akan menikmati kebahagiaan di dunia, sama seperti kebahagiaan Adam dan Hawa di Taman Eden. Namun doktrin ini sungguh tidak dapat dipertanggungjawabkan, dengan beberapa alasan berikut ini:

  1. Tidak ada pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mt 5:11-12 mengatakan “11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” Lebih lanjut rasul Paulus menegaskan “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” (Fil 3:20) Dari sini kita tahu bahwa tidak ada pembatasan jumlah umat beriman yang dapat masuk dalam kerajaan Sorga.
  2. Kita harus menyadari bahwa kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah untuk dapat melihat Allah muka dengan muka (lih. 1 Kor 13:12) adalah merupakan kebahagiaan yang sempurna, yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan kebahagiaan kita di dunia ini – walaupun dengan kondisi seperti Taman Firdaus. Oleh karena itu, kebahagiaan di dunia yang dijanjikan oleh Saksi Yehuwa di luar 144,000 orang, tetaplah tidak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan di Sorga. Karena orang-orang yang mempunyai kebahagiaan di dunia tidaklah mungkin sebahagia mereka yang di Sorga, maka kebahagiaan di dunia adalah kebahagiaan yang tidak sempurna, kebahagiaan kelas dua. Lebih lagi, karena penentuan kebahagiaan ini adalah berdasarkan tahun kelahiran (karena yang menjadi bilangan dari 144,000 adalah dari jaman para rasul sampai tahun 1935), maka hal ini benar-benar menyalahi prinsip keadilan. Bagaimana mungkin, karena seseorang dilahirkan setelah tahun 1935, maka orang tersebut tidak dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, walaupun orang tersebut adalah orang kudus, martir, dll. Bayangkan bahwa Bunda Teresa dari Kalkuta tidak dapat masuk sorga, sedangkan anggota Saksi Yehuwa sebelum tahun 1935 dapat masuk ke Sorga, meskipun kehidupan mereka kurang kudus dibandingkan dengan Bunda Teresa dari Kalkuta.
  3. Sungguh sulit dimengerti bahwa ada orang yang mau untuk melepaskan kewarganegaraan di Sorga (lih. Fil 3:20) dan hanya cukup dengan menikmati kebahagiaan abadi di dunia ini. Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Tesalonika – yang berfikir bahwa orang yang meninggal sebelum kedatangan Kristus yang kedua tidak beruntung – bahwa sebenarnya semua umat beriman, baik yang meninggal sebelum atau sesudah kedatangan Kristus yang kedua akan diangkat dan memperoleh kebahagiaan di dalam Kerajaan Sorga.

Membedakan tujuan akhir dari manusia – di Sorga berjumlah 144,000 dan di dunia yang beranggotakan umat Saksi Yehuwa – adalah seperti sistem kasta berdasarkan tahun, yaitu tahun dari para rasul sampai 1935. Dan sungguh sulit dimengerti bagaimana manusia yang seharusnya mempunyai kewarganegaraan di Sorga dapat menerima dan menukar kebahagiaan Sorga dengan kebahagiaan duniawi.

6. Pengajaran bahwa jiwa manusia tidak bersifat kekal menyalahi prinsip akal budi dan Alkitab.

Saksi Yehuwa percaya bahwa jiwa manusia tidak bersifat spiritual dan kekal, namun jiwa manusia adalah badan. Oleh karena itu, pada waktu seseorang meninggal, maka jiwanya juga lenyap. Dan pada akhir zaman, maka jiwa manusia diciptakan kembali dari sesuatu yang tidak ada untuk masuk ke Sorga maupun kebahagiaan di dunia. Kita dapat membuktikan bahwa jiwa manusia adalah kekal berdasarkan filosofi dan juga Alkitab.

  1. Kalau kita mengamati, maka ada begitu banyak aktivitas manusia yang dilakukan bukan sebatas aktivitas tubuh atau material, seperti: berfikir, menginginkan, melakukan pemeriksaan batin, menyadari keberadaannya, keinginan bebas, dll. Semua ini bukanlah aktivitas tubuh, namun lebih bersifat spiritual. Sesuatu yang bersifat spiritual (bukan material) tidak mungkin dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat material, namun harus dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat spiritual.Sesuatu yang bersifat material, seperti tubuh kita, terdiri dari bagian (part). Dan pada waktu mati, maka bagian-bagian itu menjadi terpisah dan terurai. Namun, sesuatu yang bersifat spiritual (seperti jiwa kita) tidak mungkin mati, karena sesuatu yang spiritual tidak mempunyai bagian.  Oleh karena itu, sesuatu yang bersifat spiritual menjadi kekal dan tidak mungkin mati.
  2. Alkitab juga menyediakan bukti-bukti bahwa jiwa manusia adalah bersifat kekal dan tidak mungkin mati. ((Fr. Frank Chacon dan Jim Burnham, Beginning Apologetics 2: How to Answer Jehowah’s Witnesses and Mormons (Farmington, NM: San Juan Catholic Seminars, 1996), hal. 14-15))
    • Kej 1:27 menceritakan bahwa manusia diciptakan menurut gambaran Allah. Karena Allah adalah murni bersifat spiritual (lih. Jn 4:24), maka pasti ada elemen dari manusia yang bersifat spiritual.
    • 1 Sam 28 menceritakan bagaimana Samuel yang telah meninggal menampakkan diri kepada Saul. Ini berarti roh Samuel tidak musnah, namun masih tetap hidup.
    • Mt 10:28 menegaskan bahwa tentang jiwa yang kekal dan badan yang bersifat sementara, karena Yesus mengatakan bahwa tidak perlu kuatir kepada manusia yang dapat membunuh tubuh, namun bukan jiwa.
    • Mt 17:1-8 menggambarkan peristiwa transfigurasi, dimana Yesus bercakap-cakap dengan Musa dan Elia. Karena Musa diceritakan telah meninggal (lih. Ul 34:5), maka kematian tidak membuat Musa menghilang.
    • Lk 16 menceritakan bahwa Abraham, Lazarus dan orang kaya telah meninggal, namun diceritakan masih hidup di dunia yang lain.
    • Why 6:9-10 menyatakan tentang jiwa-jiwa yang telah dibunuh, namun masih hidup dan bercakap-cakap dengan Penguasa yang Kudus.

7. Pengajaran bahwa tidak adanya neraka menyalahi prinsip keadilan dan Alkitab.

Selain jiwa manusia tidak bersifat kekal, Saksi-saksi Yehuwa juga percaya bahwa tidak ada neraka kekal. Kalau demikian, apa yang terjadi dengan jiwa-jiwa yang jahat maupun setan? Saksi-saksi Yehuwa percaya bahwa jiwa-jiwa tersebut dimusnahkan dan tidak ada lagi. Hal ini bertentangan dengan prinsip keadilan dan bertentangan dengan Alkitab dengan beberapa alasan berikut ini:

  1. Tuhan telah menciptakan jiwa manusia maupun malaikat, yang bersifat kekal, seperti yang telah di bahas pada point di atas. Kalau Tuhan telah menciptakan jiwa yang kekal dan kemudian memusnahkannya dan membuatnya tidak ada, maka sebenarnya Tuhan mengkontradiksi rencana-Nya sendiri. Karena Tuhan tidak mungkin mengkontradiksi Diri-Nya sendiri, maka tidak mungkin jiwa yang bersifat kekal dimusnahkan dan menjadi tidak ada.
  2. Kita juga melihat bahwa ajaran tidak ada neraka sebenarnya bertentangan dengan apa yang dikatakan di dalam Alkitab.
    • Mt 3:12 mengatakan “Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (lih. juga Lk 3:17). Api yang tak terpadamkan ini mengacu kepada neraka yang abadi.
    • Mk 9:43 menegaskan “Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan” (lih. juga Mt 18:8). Ayat ini juga mengacu kepada neraka, dimana lebih baik kita kehilangan semua hal yang bersifats sementara daripada mendapatkan hukuman abadi di neraka dan dimasukkan ke dalam api yang tak terpadamkan.
    • Mt 25:46 mengatakan “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” Dari ayat ini, kita menyadari bahwa bagi mereka yang benar akan masuk dalam hidup yang kekal, sebaliknya orang-orang yang tidak benar akan mendapatkan siksa abadi di neraka.

Dari ekpresi yang digunakan dalam ayat-ayat tersebut di atas, seperti: api yang tak terpadamkan, siksaan yang kekal, maka kita mengetahui bahwa neraka adalah sesuatu yang nyata. Dan kenyataan ini bukan hanya sementara, namun berlangsung untuk selamanya. Kalau di ayat Mt 25:46 dibandingkan antara kehidupan kekal dan siksaan kekal, maka akan menjadi tidak konsisten kalau kita mau menerima konsep kehidupan kekal namun tidak mau menerima adanya konsep siksaan kekal. Kalau seseorang percaya akan kehidupan kekal dari Alkitab, maka seseorang juga harus percaya akan siksaan kekal, yang juga diwahyukan oleh Allah kepada manusia.

Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, maka banyak ajaran dari Saksi-saksi Yehuwa yang bertentangan dengan Alkitab, akal budi, dan bahkan bertentangan dengan keadilan. Memberitakan Kristus yang bukan Tuhan, bukanlah ajaran Kristen, karena kekristenan mendasarkan iman, pengharapan dan kasih pada Kristus yang adalah sungguh Tuhan dan sungguh manusia. Kalau Kristus bukan Tuhan dan ‘hanya’ malaikat Mikael, maka sia-sialah pengharapan kita, karena kita hanya berharap pada ciptaan dan bukan pada Pencipta. Kalau kita tidak mempunyai tujuan ke Sorga dan bersatu dengan Tuhan untuk selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga, maka sia-sialah semua yang dilakukan di dunia ini. Kalau tidak ada pengadilan terakhir dan tidak ada neraka, maka keadilan yang seadil-adilnya tidak dapat ditegakkan. Kalau ada yang mau kita pelajari dari Saksi Yehuwa, maka kita tidak boleh percaya akan pengajaran mereka, namun kita harus meniru semangat mereka untuk memberitakan Injil. Bahkan pendiri EWTN (Eternal Word Television Network), Mother Angelica mengatakan “Berikan kepadaku 10 orang Katolik, yang mempunyai semangat seperti Saksi Yehuwa, dan aku dapat merubah dunia.” Mari, kita semua, yang menjadi umat Gereja Katolik – Gereja mempunyai kepenuhan kebenaran -, kita harus dengan giat dan penuh semangat memberitakan kebenaran Kristus dan Gereja-Nya. Semoga Roh Kudus memberikan kebijaksanaan kepada kita semua, agar kita dapat mempertahankan kebenaran dan bertumbuh terus di dalam kebenaran.

Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mt 10:39).
4.5 8 votes
Article Rating
176 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Hiero
Hiero
12 years ago

Selamat sore, teman-teman seiman!

saya Hiero mhsiswa Unv Trisakti Jakarta yg sedang menyusun tugas akhir dan pada kesempatan ini saya mau bertanya mengenai ajaran dari saksi yehuwa yang tidak sesuai dengan gereja katholik roma itu apa saja?

terima kasih atas bantuannya dari teman-teman!

[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik; dan artikel ini, silakan klik]

sunu saptono
sunu saptono
12 years ago

Dari buahnyalah engkau mengetahui, sepotong ungkapan Yesus yang saya sampaikan ini membantu saya untuk meneliti secara teliti, cara hidup dari semua umat, para pemimpinnya dan mana yang pegang komitmen tinggi terhadap standart Alkitab, saya jumpai hanya di kalangan saksi Yehuwa, yang berlaku salah akan didisiplin sebagai contoh yang melakukan zinah akan dipecat (karena najis akan mengotori jemaat) tetapi bagaimana dengan gereja Katholik? Di tahun 2011 ada kasus perselingkuhan iman (pastor) dan jemaat (di Yogyakarta) apa tindakan gereja? Hanya dimutasi. Di kancah dunia (hanya karena membela negara yg mereka tempati) mereka mau membunuh saudaranya sesama Katholik yang tinggal di negara yg… Read more »

mike
mike
12 years ago

Syalom team katolisitas yang terkasih dalam Kristus….
menyangkut pembahasan tentang saksi yehuwa saya mau bertanya, seperti doa Bapa Kami dalam Matius 6:9 “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu”, nah menurut mereka kata2 “NamaMu” di situ adalah Yehuwa. Jadi pengertiannya nama Bapa itu sendiri adalah Yehuwa, dan bagaimana menurut pandangan kita orang Katolik ??? Terima kasih sebelumnya

Berkah Dalem

tha
tha
12 years ago

apakah saksi yehuwa itu adalah ajaran sesat atau bs diblg gereja setan??
klu bnr ajarannya sesat atau gereja setan apakah simbol atau ciri dr gereja saksi yehuwa??
krn yg prnh sya dngr seperti simbol “666” atau “salib ter’balik”

tolong di jawab yh…
trims..

Ingrid Listiati
Reply to  tha
12 years ago

Shalom Tha, Yang dapat kami katakan adalah aliran Saksi Yehuwa mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristiani, karena mereka tidak percaya bahwa Kristus adalah Tuhan. Namun demikian, Saksi Yehuwa bukan gereja setan, karena biar bagaimanapun pusat ibadah mereka bukan setan. Simbol mereka adalah menara pelihat (watchtower), dan mereka menentang simbol salib, karena menurut mereka Yesus tidak wafat di salib. Tentang topik ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Tentang simbol 666, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik, dan tentang Vicarius Filii Dei, silakan klik;sedangkan tentang makna salib terbalik, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik, silakan membaca… Read more »

vintages
vintages
12 years ago

Dear, Penulis-yang-saya-hormati Saya ada pertanyaan mengenai ajaran Saksi Yehuwa dan juga Katolik dan Kristen. Dimana semuanya bersumber dari Alkitab. Memang Saksi Yehuwa menggunakan “alkitab” yang sepertinya agak berbeda dalam hal terjemahan dibanding “alkitab” Katolik (saya kurang tahu dgn “alkitab” Kristen; apakah ada perbedaan juga). Ada hal yang masih saya pertanyakan; bagaimana cara mengetahui terjemahan mana yang benar2 “benar” ? Karena perbedaan kecil saja, misal huruf besar / kecil ; terjemahan bahasa ; etc dapat berpotensi perbedaan pemahaman. Hal ini juga saya tanyakan pada Saksi Yehuwa yang sempat mampir ke rumah; darimana kita tahu mana Alkitab yang benar2 memuat pesan sesungguhnya… Read more »

vintages
vintages
Reply to  vintages
12 years ago

Dear, Penulis Terima kasih atas response nya; namun sepertinya belum memuaskan keingintahuan saya ttg Alkitab yg saya tanyakan : – Mengapa harus menggunakan KWI ? – Apakah bisa di guarantee Alkitab terbitan tsb yang berisi ilham yg benar dengan terjemahan yg benar2 tepat ? – Maksud saya, bagaimana cara mengetahui Alkitab terjemahan mana yg benar2 tepat dengan tidak ada (at least hampir tidak ada) kesalah-interpretasi yg dapat mengkibatkan missleading ? Tambahan; membaca kutipan Anda mengenai hal2 doktrinal : – Mengapa harus mengacu ke katekismus Katolik, ensiklik, konsili, dll ? – Apakah semua hal itu benar2 mengacu dan berdasar dari Alkitab… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  vintages
12 years ago

Shalom Vintages, Untuk jawaban point 1 s/d 4 dibawah ini, saya mengambil jawaban dari Rm. Indra Sanjaya Pr., salah satu pakar Kitab Suci di tanah air. [Terima kasih atas bantuan Rm. Indra]. Sedangkan untuk point 5, saya menjawabnya dari apa yang saya ketahui menurut ajaran Gereja Katolik. Berikut ini jawaban kami: 1. Tentang keterangan KWI di Kitab Suci Keterangan ‘Terjemahan ini diterima dan diakui oleh Konferensi Waligereja Indonesia’ sebenarnya hanya merupakan penegasan dari KWI bahwa terjemahan tersebut bisa dipakai oleh umat Katolik. Dengan kata lain, umat Katolik tidak perlu ragu menggunakan Kitab Suci yang mencantumkan keterangan itu. Maklum umat Katolik… Read more »

vintages
vintages
Reply to  Ingrid Listiati
12 years ago

Salam Ms. Ingrid, Sudah lama sekali sejak pertanyaan saya terakhir. Dan terima kasih sudah dijelaskan panjang lebar atas pertanyaan2 sy sebelumnya. Dari semua penjelasan tsb saya baru sempat riset lagi untuk pertanyaan terakhir #5 ttg ajaran2 diluar Kitab Suci dalam hal ini seperti tradisi, dan konsili2 yg secara tdk langsung berhubungan dengan #1. Kebetulan sy sempat diberkati utk mengunjungi Italia dan Vatican sehingga memberi sy waktu lebih utk mempelajari byk hal disana. Diluar dua pertanyaan dan response #1 dan #5, sy masih perlu waktu untuk memahami dan menelaah lebih jauh. Untuk mempersingkat, bahwa salah satu konsili yang boleh dibilang paling… Read more »

Budy
Budy
12 years ago

Apa yang Yesus Ajarkan tentang Neraka? ”Kalau matamu menyebabkan engkau berdosa,” kata Yesus, ”cungkillah mata itu! Lebih baik engkau masuk Dunia Baru Allah tanpa satu mata, daripada engkau dengan kedua belah matamu dibuang ke dalam neraka. Di sana api tidak bisa padam dan ulat tidak bisa mati.”—MARKUS 9:47, 48, Bahasa Indonesia Masa Kini. Pada kesempatan lain, Yesus berbicara tentang suatu masa penghukuman ketika ia akan mengatakan kepada orang-orang fasik, ”Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” Ia juga mengatakan bahwa orang-orang ini akan ”masuk ke tempat siksaan yang… Read more »

chisbuloh huda
chisbuloh huda
13 years ago

Saya mau menanyakan, apa itu Kristen Unitarian dan apa itu Kristen Trinitas,..??? Dari keduanya, mana yang benar2 ajaran Yesus..?? Tk

huda
huda
Reply to  chisbuloh huda
13 years ago

shalom,Stefanus Tay ma’af sebelumnya ttg pertanyaanku,.. mengenai ini ; Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. adakah pernyataan di atas sesuai dgn Alkitab,..??? terima kasih,…damai selalu menyertai [dari katolisitas: kalau anda tahu ada yang salah, silakan… Read more »

laidy
laidy
13 years ago

shalom…. saya sekarang benar2 dikuatkan dengan adanya diskusi ini begitu banyak yg menjadi pertimbangan saya ketika saya berteman dengan beberapa SSY di daerah saya. mereka memang sangat ramah dan sabar menghadapi segala reaksi yg diberikan oleh orang lain. mereka jg tidak hanya mendatangi orang2 Kristen atau Khatolik, tetapi jg orang Muslim. beberapa kenalan saya yang Muslim jg sering bertanya kepada saya tentang perbedaan SSY dengan Kristen. dan menanggapi hal itu saya sedkit bingung, karena saya termasuk orang yg tidak mendalami Alkitab sepenuhnya. tetapi demi melihat begitu banyak pertanyaan yg diajukan oleh kenalan Muslim saya, tentang siapa Yesus, mengapa kita menyebut… Read more »

Imma
Imma
13 years ago

ShaLoom, salam seJahTra…. MOHon Maaf sbLumnya, saudara2ku yg Terkasih…. Sy Hanya inGin ShaRing… Sy Juga Prnh diDtgi oLeh 2 oRg yg DaRi SakSi2 YehoVaH, menaNyakan Apakah sy pernah kehilangan(MeninggaL) SeseoRg dalam kehidupan sy dan mulai membahas ttg LasaRus Yg DiBangkikan Tuhan… KemuDian, krna kebeTuLan sy Beberapa Tahu ter’akhir banyak mempelajari ttg AlkiTab, sy kemudian menguRaikan apa yg ada dalam aLkiTab ttg Lasarus… kelihatannya mreka cukup terkejut dgn pernyataan saya. Krna Tdk sempat masuk dlm Rumah Mreka hanya menitipkan Buku ArTikel ttg kebangkitan setelah kematian seperti lasarus dibangkitkan. Sy membaca buku itu dan memang isinya menjelaskan bahwa aDa kebangkiTan seTelah kematian.… Read more »

stephanus kusnugroho adi
stephanus kusnugroho adi
13 years ago

yang penting kita tetap berpegang pada pendirian Allah sungguh amat baik…. Kalau Allah membatasi penghuni surga secara kuantitas… maka perlulah kita pertanyakan : Apakah Allah itu Baik?? 250 Juta Orang saja boleh tinggal di Indonesia…. masak Allah kalah sama Pemerintah RI. Kalau kita berpikir secara wajar dan sederhana – sebenarnya tidaklah terlalu sulit untuk masuk surga. Yang penting jalani hidup dengan semangat, berserah pada kehendak Allah, dan selalu berusaha membahagiakan orang sebanyak – banyaknya. Tidak menyakiti hati orang lain. Mengapa Sih harus mikir mumet2 ???? Allah kok dipikir…??? Mari bantu Saudara yang masih kekurangan, kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan cacat.… Read more »

Elizabeth
13 years ago

shaloom :) saya dulunya seorang Katolik dari bayi yang sudah dibaptis namun sejak saya mempelajari Alkitab bersama-sama Saksi-saksi Yehuwa (usia 31 thn saat ini dan baru 2 bulan saya belajar) saya merasa sangat beryukur dan malu krn selama ini saya hanya tahu injil saja itupun di dalam kebaktian di gereja katolik juga hanya diberika kertas yang sudah tersedia ayat-ayat dari Alkitab., jarang disuruh bawa Alkitab. saya tidak akan banyak berdebat… saya hanya ingin sebaiknya kita dengan rendah hati menyelidiki kitab suci. Jangan ‘membeo’ dan ‘iya-iya’ saja dengan perintah/perkataan pastor dan pendeta. Selidikilah Alkitab tentunya karena anda meragukan isi Alkitab, mintalah… Read more »

gorki
gorki
Reply to  Elizabeth
13 years ago

Saya adalah seorang Katolik, saya pernah mendapat pengajaran dari banyak saksi saksi Yehuwa, penetua, dan sering mengikuti kebaktian di balai kerajaan Allah. Awal dari ketertarikan saya dan mulai rajin mempelajari saksi saksi Yehuwa adalah ketika saya berkenalan dengan seorang teman, dia adalah seorang saksi saksi Yehuwa yang taat (mungkin sebagian besar Saksi saksi Yehuwa adalah seorang yang taat kepada keyakinannya) dari seringnya berdiskusi tentang Alkitab. Saya mulai ingin belajar tentang cara beribadahnya, mungkin waktu itu ada kebimbangan dalam hati saya tentang iman Katolik yang saya percayai karena saya mulai membandingkan tentang Alkitab yang saya pelajari dengan penafsiran oleh saksi saksi… Read more »

johanes
johanes
Reply to  Elizabeth
13 years ago

Buat sdr Elizabeth : tolong baca juga http://www.towerwacth.org

johanes
johanes
Reply to  johanes
13 years ago

buat sdri Elisabeth: tolong baca ini: http://www.towerwatch.org/

Ivanders
Ivanders
Reply to  Elizabeth
13 years ago

Ehem, untuk ibu Elizabeth. Begini bu, saya ingin menjawab pandangan anda secara simpel, saya ga perlu mendengar ajaran Alkitab dari saksi Yehova untuk diri saya. Pengalaman hidup saya selama 21 tahun ini dengan Yesus Kristus dalam suka, duka, senang, sedih, saya merasa sangat terberkati dengan adanya Yesus Kristus dalam hidup saya, dan saya tidak berminat sama sekali untuk pindah haluan karena saya benar benar percaya kepada Yesus Kristus. Mengapa? Karena kekuatan sebenarnya dari umat Kristen ialah Yesus. Sama seperti Abraham,yang meyakini bahwa Tuhan ada, demikian juga Yesus berharap bahwa setiap dombanya sama seperti Abraham, mampu mengenaliNya. Bukankah yang “membenarkan”Abraham hanyalah… Read more »

senyum
senyum
13 years ago

Ini postingan saya yang kedua. Saya baru membaca keseluruhan dari komen di artikel ini.. dan saya hanya merasa sangat dikuatkan dengan artikel ini… Pertanyaannya kenapa agama yang sekecil ini diserang oleh banyak orang? Bukan hanya di Indonesia saja. Di mana pun ajaran ini berada, mereka selalu ditekan. Karena apa?? Ya Yesus dan rasul” nya juga mengalami hal yang sama, ditekan oleh orang” Farisi dan akhirnya Yesus dan beberapa rasulnya mati karena kabar baik itu, oleh karena itu Yesus berkata… ”Kamu akan menjadi sasaran kebencian semua bangsa oleh karena namaku.” (Matius 24:9) Terimakasih atas artikel ini karena saya semakin mengetahui bahwa… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  senyum
13 years ago

Shalom Senyum, Syukurlah kalau anda merasa dikuatkan dengan artikel ini. Namun nampaknya ada perbedaan di antara kita dalam menyikapi beberapa ayat yang dibahas di dalamnya. Sebab sesungguhnya, hal ‘dibenci semua bangsa’ karena nama Kristus, itu digenapi di sepanjang sejarah Gereja. Sudah sejak abad awal, para murid dan pengikut Kristus dikejar- kejar, dianiaya dan dibunuh. Bahkan semua rasul dibunuh sebagai martir, kecuali Rasul Yohanes yang wafat di usia lanjut di tempat pengasingan. Hal penganiayaan umat Kristen di jaman kaisar Nero (64-68), sudah menjadi salah satu fakta yang dicatat dalam sejarah. Daftar para martir yang dibunuh oleh karena iman mereka akan Tuhan… Read more »

senyum
senyum
Reply to  Ingrid Listiati
13 years ago

Korea Utara negara berbasis komunis…
Iran dan Saudi Arabia pasti anda tau sendiri mengapa??

Tapi bukannya agama Muslim di negara Kristen juga mengalami tentangan??

senyum
senyum
13 years ago

Kita hanya manusia, menentukan siapa yang benar dan salah bukanlah hak kita… Apakah anda menjadi orang yang layak untuk menentukan bahwa orang lain adalah salah?? Atau anda merasa diri hebat?? TUHAN saja masih berdiam diri dan menanti saatnya tiba untuk menghakimi semuanya…. Apakah anda siap untuk itu? Apakah anda sudah yakin bahwa agama anda adalah yang benar… sempit jalan menuju kehidupan, dan hanya sedikit yang menemukannya… dan berarti tidak semua mendapat kesempatan untuk memperolehnya… Bacalah Alkitab dengan perenungan…. Berdoa kepada Allah yang benar untuk diberikan hikmad… Karena inilah akhirnya… Yesus mengatakan, ”Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  senyum
13 years ago

Shalom Senyum, Terus terang saya kurang paham maksud anda, mengapa anda menuliskan komentar sedemikian kepada kami. Karena kami, sama dengan anda, juga mengamini ayat yang anda tuliskan, ”Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik …. Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga.” (Mat 7:17- 21). Nah konteks dari perikop ini adalah… Read more »

johanes
johanes
Reply to  senyum
13 years ago

Sdr senyum menulis demikian di atas: Kita hanya manusia, menentukan siapa yang benar dan salah bukanlah hak kita… Apakah anda menjadi orang yang layak untuk menentukan bahwa orang lain adalah salah?? [edit] TUHAN saja masih berdiam diri dan menanti saatnya tiba untuk menghakimi semuanya…. Apakah anda siap untuk itu? Apakah anda sudah yakin bahwa agama anda adalah yang benar… sempit jalan menuju kehidupan, dan hanya sedikit yang menemukannya… dan berarti tidak semua mendapat kesempatan untuk memperolehnya… Komentar saya; Saya adalah Katolik dari umur 12 tahun dibaptis. Saya tidak menutup mata saya terhadap agama lain, tapi dengan semakin saya melihat agama… Read more »

senyum
senyum
Reply to  johanes
13 years ago

Under atack… ^_^ Gak perlu pakai penegasan… saya tidak akan menjelaskan mengapa terjadi banyak perubahan, karena pasti di majalah yang anda baca tersebut memiliki penjelasan mengenai hal itu. Mengenai pemimpin kami, pemimpin kami hanyalah Yesus kamu tidak mengagung-agungkan Carles Ttaze Russel. Tapi jika anda ingin memperhatikan kesalahan, apakah ada kesalahan lain setelah itu?? Dan seandainya hal itu benar apakah ia melakukannya sebelum atau sesudah menjadi siswa-siswa Alkitab? Dan bagaimana dengan pemimpin” anda? Perang Salib Pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II Perang Salib Kedua diumumkan oleh Paus Eugenius III Paus Innosensius III berhasil menjadi Paus pada 1198, dan penyeruan… Read more »

johanes
johanes
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Dear Stef, Untuk kali ini saya mohon tulisan saya ini tidak diedit lagi karena sangat penting…sebab dalam komentar saya terdahulu, dihapus alias tidak ditampilkan dan saya merasa sayang sekali. Mohon ditampilkan dan kita mau memperlihatkan kepada sdr Senyum [dari katolisitas: Redaksi memandang bahwa ada beberapa kalimat yang perlu diedit, karena tidak berkaitan dengan diskusi tentang dogma dan dokrin. Mohon dapat dimengerti.] Mengenai Charles T Russel…anda silahkan berkelit bahwa dia bukan pemimpin agamamu. Tapi sejarah mencatat bahwa Charles T Russel adalah pendiri agama saksi. Hal hal yang dicatat oleh sejarah yang dibuat oleh Charles T Russel:(silahkan cari di google atau baca… Read more »

johanes
johanes
Reply to  johanes
13 years ago

tambahan lagi buat sdr senyum: tolong baca dengan baik ini:http://www.towerwatch.com/Witnesses/Prophecies/failed_prophecies.htm (sebab ajaran iman Saksi Saksi ini suka kacau balau dan berubah ubah)

[dari katolisitas: silakan melihat artikel di atas, tentang beberapa ramalan tentang akhir dunia yang terbukti gagal membuktikan bahwa nubuat tersebut bukan dari allah]

bambang
bambang
13 years ago

saya dari kecil sudah mengenal agama katolik dan lulus dari SMP dan SMA juga dari katolik. dulu semasih SMP saya mengenal seorang suster yang sangat saya sukai karena lembut ternyata setelah saya keluar dari SMP mendengar bahwa suster tsb melakukan tindakan amoral dengan tukang kayu. saya kaget dan lemas mmendengar kabar tsb. akhirnya saya tinggalkan agama katolik yang ajarannya tidak sesuai dengan Alkitab. masa bunda maria yang seorang manusia biasa di sembah dan kayu tiang salib harus dicium. bukankah Alkitab mengatakan sembahlah Allahmu bukan patung atau kayu yang harus kamu sembah. Saya juga pernah membaca buku kisah Paus Paulus yang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  bambang
13 years ago

Shalom Bambang, Memang adakalanya, jika terjadi suatu skandal, maka hal itu dapat mempengaruhi iman orang- orang tertentu, terutama jika mereka belum berakar kuat dalam pemahaman yang benar akan imannya. Sebab iman kita harusnya tidak semata tergantung dari contoh hidup manusia pengikutnya, tetapi tergantung kepada apa yang diajarkan oleh Allah sendiri. Sebab jika kita hanya melihat kepada manusianya, kita akan lekas putus asa, sebab ada banyak manusia, yang gagal melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan. Manusia boleh gagal melaksanakan perintah Tuhan, namun itu tidak mengakibatkan ajaran Gereja yang mengajarkannya menjadi salah. Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah, melalui kehidupan beberapa Paus… Read more »

richard
richard
13 years ago

salam semua… tanggapan tentang saksi-saksi Yehuwa…memang beragam…tetapi yang paling murni dalm mendiskusikan adalah dengan metode penggunaan Alkitab dengan sbenarnya…bukan dengan menurut saya..atau menyampingkan ayat dengan hal yang umum… halnya Neraka.Surga.Yesus.Yehuwa…kita semua bisa membacanya dengan cermat dan dengan rendah hati minta Hikmat.dari Allah…agar kita bisa mempunyai keinginan memperoleh kebenaran..yang di landasi oleh Alkitab…. Neraka dipahami oleh banyak agama hampir sama tempat siksaan yang kekal…Alkitab tidak pernah menyebutnya /menjelaskan siksaan yang kekal untuk manusia yang mati …tetapi istilah kematian kekal ada Surga dipahami untuk orang-orang yang baik …seperti yang umum kita dengar,namun..sekali lagi yesus,tidak pernah menjanjikan kepada orang lain selain hanya kepada… Read more »

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Pak Stef yang tercinta . membahas soal sorga dan neraka rasanya sangat menggairahkan . Saya mohon penjelasan dari anda mengenai apa yang saya simak dari Film Christian identity ( saya lihat baru 2 ini di BBC Knowledge ). Harap anda periksa kebenarannya . Terus terang saya tertarik dan cenderung menyetujui apa yang dikatakan oleh Paus Yohannes Paulus II yang pada tahun 1999 mengatakan : Sorga , Neraka , Limbo ( api pencucian ) intinya bukanlah suatu Tempat , tetapi lebih dekat dengan ” State of Live ” ; mungkin saya terjemahkan ” situasi kondisi kehidupan kita ; seolah beliau berkata… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Shalom Paulus, Khotbah Paus Yohanes Paulus II tentang Surga, Neraka dan Api Penyucian, dapat dibaca di sini, silakan klik Memang di sana Bapa Paus tidak mengatakan bahwa Surga adalah suatu ‘Tempat’ seperti dalam pengertian tempat yang mempunyai dimensi ruang dan waktu, seperti tempat- tempat di dunia ini; namun demikian, Paus mengajarkan bahwa Surga itu benar- benar ada, sebagai tujuan akhir hidup manusia, yaitu persekutuan yang sempurna antara kita dengan Tuhan (KGK 1023-1025) Demikian saya mengutip sedikit tulisannya tentang Surga: “1. When the form of this world has passed away, those who have welcomed God into their lives and have sincerely… Read more »

TURI
TURI
13 years ago

SAYA RASA SAKSI-SAKSI YAHUWA ITU BENAR ADANYA .MEREKA RELA PANAS-PANAS-HUJAN-HUJAN DEMI MEMBERITAKAN APA YANG MERAKA PERCAYAI BENAR.MEREKA MEMBERIKAN SUATU KESELAMATAN BAGI KITA,KARNA BELUM TENTU APA YANG MEREKA DISKUSIKAN CAPE-CAPE KAYA GITU MEREKA MEMENTINGKAN DIRI MEREKA SENDIRI ITU KAN SUATU PENGORBANAN YANG BESAR,MEREKA RAMAH KOK…..BUKTIKAN DENGAN PERBUATAN,TAPI MAAF GEREJA SAYA TIDAK MENGAJARKAN APA YANG NEREKA AJARKAN.BAHKAN SAYA KECEWA SEWAKTU PEMIMPIN AGAMA SAYA(PENDETA)TIDAK MEMBERIKAN TELADAN BAGI UMATNYA MASA MABUK,JUDI,DAN PECINTA WANITA LAGI………

johanes
johanes
Reply to  Stefanus Tay
13 years ago

Mohon ningbrum: setuju dengan Sdr Stef. Kebenaran Iman tidak bisa dinilai dari orangnya sebab kebenaran itu adalah absolut dan pengikut saksi ini juga tidak menjadi “manusia kudus hidup” yang seperti ditampilkan oleh mereka. Terkadang bungkusan luar itu bisa sangat menipu. Saya memiliki pengalaman dengan seorang penatua mereka(saksi Yehova) di kantor saya. Dari penampilan sih kelihatan baik, sopan, dan pastinya seperti mempraktekkan iman mereka. Tapi ternyata di belakang saya , dia tidak ubahnya seperti srigala.karena pekerjaan yang tengah saya lakukan ternyata di sabot dan disalib dia dari belakang. Tapi Tuhan itu sangat adil. Ternyata apa yang dia kerjakan GAGAL! Sampai sekarang… Read more »

Paulus Sutikno Panuwun
Paulus Sutikno Panuwun
Reply to  johanes
13 years ago

Dear Yohannes , Dik Richard dan semua teman Katolisitas . Saya jelas orang Katolik dari kecil , kebetulan saya punya adik bungsu dengan istrinya adalah dari Seksi Yehova , hubungan kita baik 2 saja , kadang 2 berdiskusi kalau ketemu , tapi tidak soal dogma atau ajaran , sampai sekarang saya tidak begitu ngerti soal perbedaan , dan kebetulan saya juga tidak kepingin tahu . Saya lebih concern apakah adik saya dan keluarganya hidup dengan happy , meskipun hidup pas pas an tapi punya kedamaian hati begitulah pesan dari Ibu saya . Saya agak tidak setuju dengan diskusi yang memberi… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Paulus Sutikno Panuwun
13 years ago

Shalom Paulus, Diskusi di situs ini berfokus pada ajaran dan bukan kepada kelakuan orang/ kelompok. Jika ada komentar tentang kelakuan, itu adalah masukan dari pembaca, yang mungkin berkaitan dengan pengalaman pribadi yang dialaminya. Kami tidak dapat menanggapinya, dan memang selayaknya tidak ditanggapi, karena dapat menjadi subyektif. Namun demikian, kami tetap memegang komitmen untuk menyampaikan ajaran Gereja Katolik, dan karena itu kami menolak ajaran yang tidak sesuai dengannya, seperti yang telah diuraikan di artikel di atas. Tuhan telah mempercayakan kepada kita talenta sesuai dengan kemampuan kita, termasuk dalam talenta untuk memahami ajaran iman. Dalam hal ini memang yang menjadi patokan adalah,… Read more »

richard
richard
Reply to  TURI
13 years ago

kami rasa kita perlu membesar-besarkan kekecewaan anda.. kita memang tidak semprna …tetapi kita berupaya untuk menjadi manusia yang lebih baik.. sekedar penjelasan : Saksi-saksi yehuwa rela panas-panasan ,seperti yang anda komentari…di atas karena sesuai dengan komitmen mereka dalam penerapan kasih kepada Bapa yehuwa,yesus dan sesama…tentang ajaran siapa yang benar atau salah …kita bisa mendapatkan banyak informasi detail dengan membuka Alkitab… karenadengan perbantahaan soal ke4asalahan ajaran memang bisa menjadi pergunjingan dan kekacauan yang menjadi perpecahan..ada banyak contoh…kita bisa melihat di TV, koran /media lainya agama seharusnya menjadi sarana untuk menjadikan perdamaian antar umat manusia menjadi lebih baik . Namun sebaliknya menjadi… Read more »

ndo
ndo
14 years ago

Halo Katolisitas.
Langsung saja saya mau bertanya:
1. Ada beberapa orang Kristen Uni-apalah namanya- yang tidak mengakui Yesus sebagai Allah, tetapi hanya Tuhan.. apa bedanya Allah dengan Tuhan? mereka mengutip Yohanes 14:28 sebagai buktinya.. ini sangat mengoncang iman saya..
2. Apa artinya Halleluya dan Hossana?
trims.

Hanya mau sharing ke tim katolisitas, ini ada aplikasi alkitab java yang ada deuterakanonikanya..
http://www.klinikrohani.com/2008/04/alkitab-di-hp-kamu.html

Salam damai Kristus.

Ingrid Listiati
Reply to  ndo
14 years ago

Shalom Ndo, 1. Tentang gereja Unitarian/ Unitarianisme. Gereja Unitarian adalah sebuah denominasi gereja Protestan yang tidak mempercayai doktrin Allah Tritunggal. Maka benar, bahwa mereka menolak ke- Tuhanan Yesus. Sebenarnya kepercayaan ini menyerupai heresi/ bidaah Arianisme di abad ke-4. Sesungguhnya jika seseorang tidak percaya bahwa Kristus itu Tuhan, ia tidak layak disebut Kristen, sebab iman Kristiani adalah iman yang didasari atas iman kepada Kristus yang adalah Tuhan. 2. Tentang Allah dan Tuhan. Hal ini sudah pernah dibahas di sini: Tentang sebutan Tuhan, Allah dan Yahweh, samakah?, silakan klikApakah Tuhan sama dengan Allah?, silakan klik 3. Tentang Yoh 14:28 Jawab Yesus, “Kamu… Read more »

C.Sigit S
C.Sigit S
14 years ago

Syalom… Dear Katolisitas Ada tiga pertanyaan yg ingin saya sampaikan : -1- Tentang saksi yeuwah ,dimana mereka tdk percaya adanya neraka.dgn alasan salah satunya tak munkin Allah yg maha kasih akan menghukum manusia didalam neraka krn manusia yg hanya beroleh umur rata-rata 70..thn akan Dia hukum selamanya di api neraka, sekejam itulah Allah (sumber dari selebaran renungan harian sy) -2- Alasannya apa gereja katolik sering memakai tempat2 winggit atau angker di ubah jd gua maria(memang tdk semua) -3- Dimana saya bisa membaca artikel diskusi katolisitas dgn ‘hamba Tuhan”krn saya penasaran jg kalo memang maksud sihamba Tuhan td mirip dgn saudara… Read more »

Nik
Nik
14 years ago

Dear Ingrid Listiati, Salam damai Kristus buat anda. Saya mempunya isteri yang dulunya non katolik (Anglican). Sejak kami bernikah kami telah diterima dalam gereja katolik sehingga sekarang. Keluarga kami belatarbelakangkan sebuah keluarga yang serba sederhana, dikurniakan 3 orang anak dan rasanya kami mempunyai sebuah keluarga yang bahgia. Namun pada akhir akhir ini isteri saya sering membaca article dari Jehovah Withness yang dikirimkan oleh kakaknya. Nampaknya dia begitu terpengaruh dengan article article tersebut sehingga dia tidak mahu lagi membuat tanda salib semasa doa makan. Apabila anak kami bertanya mengapa mama tidak buat tanda salib, dia seakan akan benci dengan pertanyaan sebegitu.… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Nik
14 years ago

Shalom Nik, Saya mengundang anda untuk membaca artikel di atas tentang Saksi Yehuwa (Jehovah Witness), silakan klik. Ya, salah satu yang tidak dipercayai oleh mereka, adalah kematian Yesus di kayu salib, sehingga mereka menentang tanda salib. Namun ada banyak bukti dari Kitab Suci dan catatan sejarah bahwa Tuhan Yesus benar- benar mati di kayu salib dan bukan ‘hanya’ mati di tiang kayu. Hal ini sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Umumnya paham bahwa Yesus wafat di tiang ini diajarkan oleh para Saksi Yehuwa/ Jehovah witnesses. Sedangkan untuk makna Tanda Salib, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Silakan juga… Read more »

risa
risa
14 years ago

setiap kepercayaan adalah hak pribadi.
anda tidak percaya, urusan anda! emangnya anda yakin bahwa apa yg anda katakan itu, benar-benar yang sebenarnya?
setiap manusia tidak punya hak untuk menghakimi siapapun tentang apa yg diercayainya.
sadar ya…!

thank’s

elisa
elisa
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

saya setuju degn risa , kepercayaan adalah hak pribadi orang dan kalau anda tidak percaya coba lawan saksi yehuwa menggunakan alkitab , anda pasti malu sendiri !!!!!

Isa Inigo
Isa Inigo
Reply to  elisa
13 years ago

Aneh sekali argumen elisa ini. Tidak logis. Siapa yang malu? Saksi Yehuva telah dibekukan oleh kejaksaan agung RI. Namun hanya karena kebaikan presiden Gus Dur maka boleh beroperasi lagi di bawah bimbingan Bimas protestan kementrian Agama RI. Namun syaratnya tidak membuat resah. Kalau membuat resah, akan dibekukan lagi. Tapi teman yang di kantor bimas protestan semarang bilang, susah ngurusin sekte yang satu ini. Orangnya ngeyelan tanpa dasar selain asal beda/waton suloyo. [edit]. Salam: isa inigo.

richard
richard
Reply to  Isa Inigo
13 years ago

salam untuk semuanya.. memang saat itu saksi-saksi Yehuwa..di bekukan …karena memang tidak di dapati kesalahan apapun dan yang yang bisa membuat mereka di bekukan ,bahkan seluruh dunia mengakui agama saksi-saksi Yehuwa..benar-benar menerapkan hal-hal yang tertulis di Alkitab…meskipun secara perorangan ada yang gagal menerapkan hal-hal yang baik… tetapi secara progresif mereka menerapkan firman Allah Alkitab…dan kasih mereka terhadap Allah Yehuwa pencipta kita begitu besar..bukankah kita seharusnya menerapkan hal yang sama untuk mengasihi Allah kita Yehuwa..bukanya menyembunyikan di nama NYA yang besar di balik Alkitab (kamus) betapa sedihnya Yesus ,karena Yesus datang ke dunia selain untuk penebusan dosa umat manusia Ia ingin… Read more »

johanes
johanes
Reply to  richard
13 years ago

dari nama pengikut aliran ini saja sudah rada aneh untuk didengar: Saksi Saksi Yehuwa Yehuwa(terjemahan yang benar seharusnya menurut bahasa Indonesia adalah YAHWEH,YHWH disuarakan menjadi ADONAI, ELOHIM oleh umat Israel kuno) adalah nama diri ALLAH. Ya. ALLAH YAHWEH adalah Allahnya Abraham, Ishak dan Yakub, nenek moyang dari turuan Israel Baru (baca: Gereja). Gereja Katolik mengajarkannya demikian. Tapi nama diri ALLAH ini begitu kudusnya sehingga tidak diucapkan dengan sembarangan. bahkan ditulis dalam 4 huruf mati saja: YHWH dalam perjanjian lama. Yesus datang memberitakan BAPA dan mengajarkan kita berdoa BAPA KAMI dalam doanya: DIMULIAKANLAH NAMAMU (bukan dimuliakanlah nama ALLAH YHWH, apalagi ALLAH… Read more »

Linda Maria
Linda Maria
Reply to  elisa
13 years ago

Shalom Elisa,

Saya sudah lakukan itu, dan ternyata dua orang SY tersebut malah masuk Katolik juga.
Puji Tuhan!

Salam Kasih

Linda Miriam

agustina
agustina
Reply to  Linda Maria
13 years ago

kalau boleh mohon shering dari kedua teman tadi, sebagai penguat iman bagi saudara saudara kita yang bimbang, terima kasih. Tuhan Memberkati kita semua.

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
176
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x