Pertanyaan:
Perpolitikan di Vatikan:
Menurut informasi teman kami, dalam proses pemilihan Paus baru , faktor-faktor berikut menentukan :
1.Sejauh mana keterkaitan calon dengan mafia Roma. Kalau tidak ada, jangan harap jadi Paus
2. Tingkat dukungan para kardinal Amerika Serikat, karena merekalah yang memiliki banyak duit. Dengan kata lain , proses pemilihan Paus melibatkan juga money politics
3.Fakta sejarah money politics di Vatikan adalah sebagai berikut:
a. adanya ancaman penarikan bantuan finansial dari Kardinal Amerika ketika ada upaya menggolkan ensiklik kontrasepsi
b.beatifikasi Kardinal Henry Newman lebih berbau politis
Mohon penjelasan berdasrkan info terpercaya apakah ketiga butir di atas merupakan kejadian historis atau lebih merupakan wacana / bahan diskursus?
Herman Jay
Jawaban:
Shalom Herman Jay,
Pertama- tama, jika ada tuduhan macam ini, kita harus melihat apakah ada bukti yang kredibel yang mendukungnya. Jika tidak ada, maka pernyataan itu hanyalah sekedar tuduhan saja, dan kita tidak perlu menjadi gelisah karenanya. Saya meringkas penjelasan dari link ini, silakan klik, tentang proses pemilihan Paus, untuk menjawab pertanyaan anda pada nomor 1 dan 2:
1. Tentang apakah pemilihan Paus berkaitan dengan mafia Roma.
Silakan didefinisikan dahulu, apa yang disebut sebagai ‘mafia Roma’.
Yang jelas, dalam proses pemilihan Paus (Konklaf), para Kardinal menjunjung tinggi kerahasiaan dan mereka akan mengikuti aturan- aturan yang ada. Penalti/ hukuman bagi yang menyebarkan apapun tentang apa yang sedang berlangsung di Konklaf adalah ekskomunikasi otomatis.
Voting dilakukan dengan hening, dengan memberikan kertas ballot, yang bertuliskan: “Eligo in summum pontificem“— Saya memilih Pontif utama (Paus) …. dan kemudian kertas ini dimasukkan oleh masing- masing cardinal ke dalam cawan yang disediakan. Kertas ballot nanti akan dibuka dan dibacakan hasilnya. Jika sudah ada nama yang mencapai mayoritas (separuh + 1) maka semua kertas dibakar dengan bahan kimia (jaman dulu, jerami basah), untuk menghasilkan asap putih. Sebaliknya jika belum, dibakar biasa, dan menghasilkan asap hitam.
Para kardinal akan langsung mengadakan voting pada sore hari pertama, lalu hari- hari berikutnya, dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari. Jika mereka belum menemukan siapa yang terpilih pada tiga kali pengambilan suara (voting), maka mereka mengkhususkan waktu untuk berdoa, bisa sampai sehari penuh, dan sesudah itu berdiskusi. Hal ini dapat dilakukan kembali setiap tujuh kali (voting) jika belum berhasil.
Proses di atas tidak melibatkan pihak di luar kalangan para Kardinal, sehingga adalah ganjil untuk menghubungkan pemilihan Paus dengan mafia.
2. Ada money politics? Ada pengaruh Amerika yang banyak uang?
Para kardinal tidak diperbolehkan untuk berhubungan dengan siapapun di luar Konklaf: tidak boleh menggunakan telpon (termasuk telpon selular) dan SMS, tidak boleh menulis surat, ataupun memberi tanda-tanda kepada para pengamat. Para Kardinal memang dapat berjalan di sekitar Vatikan, misalnya di kebun- kebun Vatikan, atau dari Domus Sanctae Marthae ke Kapela Sistina, namun tidak dapat berbicara kepada orang- orang di luar Konklaf.
Terputusnya hubungan antara para Kardinal dengan dunia luar pada saat Konklaf tersebut memungkinkan mereka untuk berkonsentrasi penuh untuk memilih Paus yang baru, tentu dengan didukung oleh doa dan pembicaraan di antara mereka, yang saya yakini berada di dalam bimbingan Roh Kudus, atas janji Kristus sendiri yang tidak akan membiarkan Iblis untuk menyesatkan Gereja-Nya (lih. Mat 16:18).
Dengan demikian, tanggapan bahwa ada money politics, pengaruh Amerika atau sejenisnya, ini adalah tuduhan yang tidak berdasar. Sepanjang pengetahuan saya, malah belum pernah ada Paus dari Amerika. Dan jika sampai kelak ada sekalipun, saya percaya, itu karena ia memang layak untuk menjadi Paus, hasil dari doa dan pertimbangan atas bimbingan Roh Kudus, dan bukan karena uang. Biar bagaimanapun, Paus yang terpilih adalah seorang yang mempunyai integritas tinggi sebagai gembala umat, yang teguh mempertahankan doktrin Gereja Katolik sesuai dengan ajaran para rasul dan para pendahulunya. Siapapun orangnya, umat Katolik mempercayakannya kepada para Kardinal yang berkumpul di Vatikan. Roh Kudus sendiri pasti membimbing proses pemilihan Paus, seperti yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus, bahwa Ia tak akan membiarkan Gereja-Nya binasa karena disesatkan oleh pimpinan yang bukan berasal dari Tuhan.
3. Ancaman penarikan bantuan finansial dari Kardinal Amerika ketika ada upaya menggolkan ensiklik kontrasepsi?
Wah, ini tuduhan yang aneh dan tidak sesuai dengan kenyataan. Sebab fakta yang terjadi itu sebaliknya. Surat Ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Paulus VI, yaitu Humanae Vitae, tetap melarang kontrasepsi (lihat Humanae Vitae 14). Jadi jika benar sekalipun bahwa ada ancaman, tetapi toh kenyataannya tidak berpengaruh sedikitpun terhadap doktrin yang dikeluarkan oleh Magisterium Gereja Katolik. Berikut ini saya sertakan kutipannya dalam bahasa Inggris, Humanae Vitae 14:
Unlawful Birth Control Methods
14. Therefore We base Our words on the first principles of a human and Christian doctrine of marriage when We are obliged once more to declare that the direct interruption of the generative process already begun and, above all, all direct abortion, even for therapeutic reasons, are to be absolutely excluded as lawful means of regulating the number of children. (14) Equally to be condemned, as the magisterium of the Church has affirmed on many occasions, is direct sterilization, whether of the man or of the woman, whether permanent or temporary. (15)
Similarly excluded is any action which either before, at the moment of, or after sexual intercourse, is specifically intended to prevent procreation—whether as an end or as a means. (16)
Neither is it valid to argue, as a justification for sexual intercourse which is deliberately contraceptive, that a lesser evil is to be preferred to a greater one, or that such intercourse would merge with procreative acts of past and future to form a single entity, and so be qualified by exactly the same moral goodness as these. Though it is true that sometimes it is lawful to tolerate a lesser moral evil in order to avoid a greater evil or in order to promote a greater good,” it is never lawful, even for the gravest reasons, to do evil that good may come of it (18)—in other words, to intend directly something which of its very nature contradicts the moral order, and which must therefore be judged unworthy of man, even though the intention is to protect or promote the welfare of an individual, of a family or of society in general. Consequently, it is a serious error to think that a whole married life of otherwise normal relations can justify sexual intercourse which is deliberately contraceptive and so intrinsically wrong.
Harap diketahui bahwa semua Gereja, baik Katolik maupun non- Katolik, pada awalnya menolak pemakaian kontrasepsi. Namun pada tahun 1930, gereja- gereja lainnya mulai dari Gereja Anglikan (melalui Lambeth Conference), mengubah ajaran mereka dengan memperbolehkannya. Hanya Gereja Katolik satu- satunya yang masih menolak pemakaian kontrasepsi sampai sekarang. Posisi Gereja Katolik dalam hal ini, justru membuktikan kesetiaan Gereja kepada ajaran iman yang diterima dari Kristus, para Rasul dan para Bapa Gereja. Seorang Paus tidak dapat mengubah hal ini, dan dengan demikian Paus Paulus VI, tidak mengubahnya, dan bahkan malah menegaskan larangan ini dalam surat ensikliknya, Humanae Vitae. Maka tidak benar ada faktor uang (money politics) yang dapat mengubah ajaran Gereja Katolik. Selanjutnya, jika anda tertarik untuk mengetahui tentang topik ini, silakan membaca artikel mengapa Humanae Vitae itu benar!, klik di sini.
4. Beatifikasi Kardinal Henry Newman itu berbau politis?
Ini juga tuduhan yang tidak beralasan. Gereja Katolik dapat saja memulai proses beatifikasi pada setiap orang, jika memang ada dasarnya, dan didukung oleh Gereja Katolik setempat. Nah untuk kasus Kardinal Henry Newman (1801- 1890), ini sudah bukan terbatas dari Gereja Katolik setempat saja (Gereja Inggris) yang mendukungnya. Kardinal Newman ini memang seseorang yang dapat dikatakan luar biasa. Sebelum menjadi Katolik, Kardinal Newman adalah seorang imam Anglikan yang saleh dan sangat terpelajar. Tadinya ia bermaksud untuk membuktikan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang sesat, makanya ia mempelajari sendiri sejarah Gereja awal dari jaman para rasul dan tulisan para Bapa Gereja. Namun setelah ia semakin mempelajari sejarah dan tulisan para Bapa Gereja, ia semakin menyadari bahwa Gereja Katolik-lah yang ternyata lebih setia kepada ajaran para rasul dan Bapa Gereja, daripada gereja- gereja lainnya. Inilah akhirnya yang membawanya kembali ke pangkuan Gereja Katolik (1845), dan akhirnya ditahbiskan menjadi imam Katolik dan kemudian menjadi Kardinal.
Tulisannya yang terkenal, yang berjudul “An Essay on the Development of Christian Doctrine” (silakan klik) merupakan karya yang jujur dan obyektif yang menjabarkan penelitiannya tentang adanya perkembangan ajaran Kristiani. Doktrin Kristiani berkembang bagaikan perkembangan organik, yang berakar dari ajaran Kristus dan para Rasul, dan ini terlihat nyata dalam perkembangan doktrin dalam Gereja Katolik. Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan sesuatu yang tidak berakar dari iman jemaat sejak awal, dan Gereja Katolik tidak pernah juga membuang ajaran iman dan moral yang memang telah diajarkan oleh Gereja sejak awal mula. Tulisan Kardinal Newman ini sudah banyak membuka mata hati banyak orang untuk kembali ke pangkuan Gereja Katolik, termasuk di antaranya Dr. Lawrence Feingold, pembimbing teologis situs ini, yang sebelum menjadi Katolik adalah seorang Atheis. Salah satu langkah penting yang membawanya bergabung dalam Gereja Katolik adalah setelah ia membaca essay dari Kardinal Newman ini. Dr. Feingold hanya salah satu dari ribuan orang yang mengalami kasih dan terang Tuhan melalui tulisan Kardinal Newman dan teladan hidupnya. Maka beatifikasinya bukan sesuatu yang aneh, dan tidak perlu dikaitkan dengan faktor politis. Lagipula, selanjutnya, masih diperlukan mukjizat- mukjizat untuk membuktikan apakah benar Kardinal Newman ini sungguh terberkati, kudus, dan telah dibenarkan oleh Allah di surga. Jika ya, tentu Tuhan sendiri menyediakan bukti- buktinya, dan mari kita serahkan saja pada Tuhan. Selanjutnya, untuk proses beatifikasi dan kanonisasi, silakan klik di sini.
Demikian semoga tulisan ini dapat menjadi masukan buat anda. Silakan anda menyimpulkan apakah tuduhan di atas itu dapat dipercaya atau tidak, terutama jika anda melihat faktanya. The truth will speak for itself, (kebenaran akan berbicara dengan sendirinya), dan semoga kita semua dapat mengenalinya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Dear Romo & pengasuh
Saya mau saran saja, bukanny apa2 ini hny pandangan sy pribadi.
Sejak bnyaknya kasus2 yg terjadi di Vatikan, saya sgat tidak nyaman dgn peristiwa2 selanjutnya di dalamnya. Maka untuk itu, ingin skli rasanya sy bersuara kpd Paus Fransiskus, agar sebaiknya orang2 lama seperti Kardinal Tarcisio Bertone cs diganti aja … Tidak ada mksd apa2 sih, tapi ada baiknya sperti itu, minimal 1 atau 2 org penting deh. Kemarin saya lihat di TV orang2 nya koq masih itu2 juga. Sy pikir baiknya diisi oleh Kardinal2 dari luar eropa saja, kyaknya mereka lebih serius.
[Dari Katolisitas: Silakan menyuarakan pandangan Anda ke situs Vatikan, jika Anda memiliki bukti-bukti yang kuat]
Sy juga mau tnya, knpa negara2 sperti Prancis, Jerman, Spanyol cepat sekali tergerus liberalisme terlepas dari kebijakan politik negarany, apakah Imam2nya kurang pro aktif atau apa ? Atau malah Imamnya yg berbelok arah.
[Dari Katolisitas: Mohon maaf kami tidak mengetahui secara persis keadaan gereja-gereja Katolik di Perancis, Jerman, dan Spanyol. Arus liberalisme ini merupakan akibat langsung dari paham Modernisme yang marak di abad 19-20.]
Kalau sy lihat Indonesia juga smkin kemari smkin 11 – 12 sama Perancis. Memang sih gak semua, tapi rata2 kebnykan Imam skrg udah ga kayak dulu lagi yg suka datang ke rumah2 orang kecil, skrg terbalik. Dan lebih sering sy lihat Imam2nya datang ke rumah2 para pengusaha n pejabat saja, mmg jg ga sllu sih. Masa sih hal2 yg kyak gini harus diingatkan lagi oleh seorang Paus, bukanny itu sudah mjd landasan misi pribadi seorang Imam ya ?
[Dari Katolisitas: Semoga masukan ini dapat menjadi perhatian bagi para imam.]
Sy mohon maaf kalau ada salah2 kata, ini hnya pendapat & masukan.
Terima kasih.
Dear Katolisitas,
Begitu banyak berita yang mengangkat skandal di Vatikan. Salah satunya di link berikut:
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/27/117406494/Skandal-Vatileaks-Guncang-Vatikan
atau
http://www.sesawi.net/2012/05/26/his-holiness-buku-baru-kuliti-borok-skandal-finansial-vatikan/
Bagaimana orang Katolik menyikapi hal seperti ini?
Shalom Lody Kolatlena,
Terima kasih atas pertanyaannya. Sebenarnya, Gereja Katolik yang tetap bertahan sampai saat ini walaupun ada begitu banyak serangan terhadap Gereja Katolik di sepanjang sejarah Gereja, baik dari dalam maupun dari luar, justru membuktikan bahwa Kristus sendiri yang menjaga Gereja-Nya (lih. Mat 16:16-19). Jadi, kalau ada yang mengangkat skandal-skandal di dalam Gereja, maka jangan sampai hal ini mengguncangkan iman kita. Pertama, biarlah kebenaran akan muncul dari skandal-skandal ini. Kedua, kita juga menyadari bahwa walaupun Gereja adalah kudus, namun anggotanya terdiri dari para pendosa dan para kudus. Para kudus akan membangun Gereja dan para pendosa akan menjadi batu sandungan.
Kita jangan berkecil hati dalam menghadapi masalah ini, karena satu dari 12 rasul yang dipilih oleh Yesus telah mengkhianati-Nya. Yang perlu kita lakukan adalah berdoa secara terus menerus untuk Gereja serta seluruh anggotanya, terutama yang berada dalam posisi menentukan kebijaksanaan. Kita juga memikirkan apa yang dapat kita lakukan untuk membangun Gereja, sehingga wajah Kristus juga semakin bersinar melalui Gereja. Jadi, mari kita harus percaya akan janji Kristus yang akan melindungi Gereja-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Selamat Paskah team katolisitas semuanya. Baru hari ini bisa dapat signal bagus, jadi agak terlambat kasih ucapan. Maklum di tengah hutan Papua.
Yth. Katolisitas
Mengapa proses sidang konklaf harus dirahasiakan? Apakah yang dirahasiakan prosedurnya atau hal-hal yang terjadi di dalamnya?
Thanks.
[Dari Katolisitas: Keseluruhan proses dalam Konklaf pada dasarnya adalah suatu doa. Maka adalah hak Gereja untuk menjadikan peristiwa tersebut sebagai sesuatu yang sifatnya tertutup dan tidak untuk diekspos kepada publik. Keadaan tertutup ini mendukung para kardinal agar dapat dengan leluasa menentukan pilihan mereka, tanpa perlu merasa mereka sedang diamat-amati oleh publik. Tindakan pemilihan tersebut merupakan tindakan yang hanya diketahui oleh masing-masing dari mereka sendiri dan Tuhan.]
Monica Yth
Conclave dirahasikan dan jauh dari media karena pemilihan Paus bukanlah pemilihan pemimpin duniawi/sipil melainkan rohani/spiritual, maka membutuhkan keheningan, kejernihan, tuntunan dari Roh Kudus dan dijauhkan dari intrik, sabotase, pengaruh dunia, seperti layaknya pemilihan politis duniawi. Seluruh pemilihan pemimpin Gereja Katolik dalam keadaaan rahasia. Prosedur tidak dirahasikan, ada dalam Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis, yang dirahasiakan adalah proses dan saat pemilihan harus benar-benar dalam confidential.
salam
Rm Wanta
Shalom Katolisitas. Pak Stef dan Bu Inggrid
1.saya ingin menanyakan mengenai Konklaf, sungguh amat penasaran,bagaimana jelasnya. ada yang bilang bahwa setelah vote selesai dan membakar hasil, bisa jadi tidak keluar asap putih sehingga itu pertanda tidak disetujui oleh Tuhan,benarkah begitu? atau saat vote selesai pastilah keluar asap putih saat membakar kertasnya?
2.hal yang ke 2 adalah, mengapai Gereja Katolik memakai bahasa resmi yaitu bahasa Latin kuno?
terima kasih dan Tuhan memberkati.
Shalom Andre,
1. Tentang Konklaf
Silakan membaca di atas, sekilas tentang cara pemilihan Paus di Konklaf, silakan klik.
Asap putih diakibatkan dari penambahan bahan kimia tertentu (zaman dahulu adalah jerami basah) kepada pembakaran kertas ballot (pengambilan suara) jika sudah ada suara mayoritas. Jika belum dicapai suara mayoritas, kertas ballot dibakar dengan cara biasa, sehingga menghasilkan asap hitam.
2. Mengapa bahasa Latin?
Beberapa alasan mengapa bahasa Latin digunakan sebagai bahasa universal, telah dijabarkan oleh beberapa Paus, yang sekilas dapat dibaca di sini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolitas.org
Perpolitikan di Vatikan:
Menurut informasi teman kami, dalam proses pemilihan Paus baru , faktor-faktor berikut menentukan :
1.Sejauh mana keterkaitan calon dengan mafia Roma. Kalau tidak ada, jangan harap jadi Paus
2. Tingkat dukungan para kardinal Amerika Serikat, karena merekalah yang memiliki banyak duit. Dengan kata lain , proses pemilihan Paus melibatkan juga money politics
3.Fakta sejarah money politics di Vatikan adalah sebagai berikut:
a. adanya ancaman penarikan bantuan finansial dari Kardinal Amerika ketika ada upaya menggolkan ensiklik kontrasepsi
b.beatifikasi Kardinal Henry Newman lebih berbau politis
Mohon penjelasan berdasrkan info terpercaya apakah ketiga butir di atas merupakan kejadian historis atau lebih merupakan wacana / bahan diskursus?
[Dari Katolisitas: pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Comments are closed.