Pertanyaan:
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Mohon bantuan dan penjelasannya atas pertanyaan ini :
1. Apa peran Roh Kudus dalam mempersatukan, mendewasakan dan menggerakkan umat beriman ?
2. Apa peran Roh Kudus dalam Gereja sebagai pemersatu umat beriman, Gereja yang melayani dan
Gereja yang memasyarakat ?
(Apabila team katolisitas.org memiliki macam artikel sebagai masukan dan panduan dalam membuat bahan pertemuan calon Krisma, terima ksih adanya)
Atas bantuan dan penjelasannya saya ucapkan terima kasih, GBU
Stefanus Didie
Jawaban:
Shalom Stefanus Didie,
Sebelum menjawab pertanyaan anda, ijinkan saya mengutip beberapa teks pengajaran Magisterium Gereja Katolik tentang peran Roh Kudus:
“Tidak diragukan, bahwa Roh Kudus dulu pun sudah berkarya di dunia, sebelum Kristus dimuliakan. ((Roh Kuduslah yang telah bersabda melalui para nabi: Syahadat Konstantinopel: DS. 150. S. LEO AGUNG, Kotbah 76: PL 54,405-406: “Ketika pada hari pentekosta Roh Kudus memenuhi para murid Tuhan, itu bukan permulaan kurnia-Nya, melainkan perluasannya: sebab para bapa bangsa, para nabi, para imam, dan semua orang kudus yang hidup pada zaman sebelumnya, telah dijiwai oleh penyucian Roh itu juga … meskipun ukuran kurnia-kurnia tidak sama”. Juga Kotbah 77, 1: PL 54,412. – LEO XIII, Ensiklik Divinum illud: ASS 1897, hlm. 650-651. – juga S. YOHANES KRISOSTOMUS, meskipun menekankan sifat barunya perutusan Roh Kudus pada hari Pentekosta: Tentang Ef, bab 4, homili 10, 1: PG 62,75)) Tetapi pada hari Pentekosta Roh turun atas para murid, untuk tinggal bersama mereka selama-lamanya (lih. 14:16); tampillah Gereja secara resmi dihadapan banyak orang; mulailah penyebaran Injil melalui pewartaan diantara para bangsa….” ((Konsili Vatikan II, Dekrit tentang Kegiatan Misioner Gereja, Ad Gentes, 4))
“Dengan datangnya Roh Kudus, mereka [para rasul] merasa mampu untuk melaksanakan misi yang dipercayakan kepada mereka. Mereka merasa dipenuhi dengan kuasa. Jelaslah ini, bahwa Roh Kudus bekerja di dalam mereka [para rasul], dan ini terus bekerja di dalam Gereja melalui para penerus mereka…. ((Paus Yohanes Paulus II, surat ensiklik Dominus et Vivificantem, 25)) Roh Kudus membimbing Gereja sampai kepada kepenuhan kebenaran (lih. Yoh 16:13) dan memberikan kepadanya sebuah kesatuan persekutuan dan pelayanan. Ia melengkapinya dan mengarahkannya dengan macam-macam karunia, baik secara hirarki maupun karismatik, dan menghiasi mereka dengan buah- buah rahmat-Nya (lih. Ef 4:11-12; 1 Kor 12:4; Gal 5:22). Dengan kusa Injil, Ia membuat Gereja bertumbuh; terus menerus memperbaharuinya dan memimpinnya kepada persatuan sempurna dengan Mempelainya [Kristus]. ((Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen Gentium 4, seperti dikutip dalam Dominus et Vivificantem, 25))
“Melalui karunia rahmat, yang berasal dari Roh Kudus, manusia memasuki “hidup baru” yang diberikan oleh hidup ilahi dan manusia menjadi tempat kediaman Roh kudus, bait Allah yang hidup.” ((Dominus et Vivificantem, 58))
“… Oleh kuasa Roh Kudus, yang memungkinkan bagi Kristus, yang telah pergi meninggalkan [Gereja-Nya], untuk datang saat ini dan selamanya dengan cara yang baru. Kedatangan Kristus yang baru oleh kuasa Roh Kudus, dan kehadiran-Nya dan tindakan-Nya yang tetap di dalam kehidupan spiritual digenapi di dalam kenyataan sakramental. Dalam kenyataan ini, Kristus, yang secara kemanusiaan-Nya telah pergi, datang [kembali], hadir dan bertindak di dalam Gereja dengan cara yang intim yaitu dengan membuatnya Tubuh-Nya sendiri. Dengan demikian, Gereja hidup, berkarya, dan bertumbuh “sampai akhir jaman“. Semua ini terjadi melalui kuasa Roh Kudus.” ((Dominus et Vivificantem, 61))
Berikut ini tanggapan saya atas pertanyaan anda:
1. Apa peran Roh Kudus dalam mempersatukan, mendewasakan dan menggerakkan umat beriman?
a. Roh Kudus berperan melalui para penerus rasul untuk mempersatukan Gereja-Nya. Hal ini terbukti dengan adanya kesatuan Gereja Katolik di bawah pimpinan Paus, sebagai penerus Rasul Petrus yang mengajarkan kesatuan pengajaran yang bersumber dari ajaran Kristus dan para rasul. Melalui pengajaran para penerus rasul ini, Roh Kudus membimbing Gereja sampai kepada kepenuhan kebenaran.
b. Roh Kudus melengkapi Gereja dengan bermacam karunia dan buah- buah rahmat-Nya, untuk mempersatukan, mendewasakan dan menggerakkan Gereja.
c. Roh Kudus membawa kehidupan baru kepada umat beriman, karena terus menerus menginsyafkannya tentang dosa (lih. Yoh 16:8-11), sehingga pertobatan yang terus menerus ini membawa umat kepada kedewasaan iman, dan menggerakkannya untuk terus berbuat kasih dan kebaikan.
d. Roh Kudus berperan dengan kuasa-Nya untuk menghadirkan Kristus secara sakramental di dalam Gereja [khususnya di dalam Ekaristi Kudus], sehingga dengan demikian Gereja dapat terus hidup, berkarya dan bertumbuh sampai akhir jaman.
2. Apa peran Roh Kudus dalam Gereja sebagai pemersatu umat beriman, Gereja yang melayani dan Gereja yang memasyarakat ?
Oleh kuasa Roh Kudus, Gereja menjadi sakramen, yaitu “tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia.” ((Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 1)).
a. Oleh kuasa Roh Kudus, umat yang menjalankan peran berbeda- beda dipersatukan dalam satu Tubuh Kristus. Maka di sini peran Roh Kudus adalah mempersatukan setiap umat dengan Kristus, dan dalam persatuan dengan Kristus itulah, maka Roh Kudus mempersatukan umat beriman yang satu dengan yang lain, karena persatuan antara mereka dengan Kristus yang satu dan sama.
b. Oleh kuasa Roh Kudus, Gereja terdorong untuk melayani masyarakat. Sebab rahmat Allah yang diterima Gereja melalui kesatuan dengan Kristus Sang Terang menjadikannya juga sebagai terang yang menyinari segala bangsa, termasuk masyarakat di sekitarnya. ((lih Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, 1))
Jadi pada prinsipnya Gereja harus menimba kekuatan dari Roh Kudus (yaitu dari rahmat Allah yang tercurah melalui sakramen- sakramen ataupun dari bermacam kebajikan dan karunia yang diberikan kepadanya) agar dalam pelayanan maupun dalam segala kegiatan kemasyarakatannya, Gereja dapat menerangi semua orang yang dilayaninya, dengan cahaya Kristus. Artinya, segala pelayanan dan kegiatan kemasyarakatan tersebut adalah sarana bagi orang- orang untuk mengenal Kristus dan rencana keselamatan Allah. Sebab inilah maksudnya bahwa Gereja menjadi sakramen, yaitu tanda/ sarana bagi penggenapan rencana keselamatan Allah. ((Dominus et Vivificantem, 63))
Demikian tanggapan saya atas pertanyaan anda.
Untuk bahan Katekese Persiapan Krisma, silakan anda membaca buku karangan Rm. F.X Didik Bagiyowinadi Pr., yang berjudul: Siap Diutus, terbitan Dioma, Malang, Des 2010. Silakan klik di link ini untuk melihat sekilas bukunya, dan tema- tema yang dibahas di sana.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
salam damai Kristus,
mohon penjelasan dari tim katolisitas.org:
apa saja simbol-simbol gereja sebagai communio?
terima kasih atas bantuannya. slm
[dari katolisitas: Apakah ini untuk tugas? Kalau untuk tugas, silakan membaca terlebih dahulu dokumen ini yang menceritakan Gereja sebagai communio- silakan klik]
Syalom tim katolisitas
Mengapa terbentuknya kelompok-kelompok kategorial dalam gereja? Apakah ada dasar kitab sucinya? Adakah syarat-syarat yang harus dipenuhi?
Shalom Frans,
Menurut hemat saya, terbentuknya kelompok- kelompok kategorial dalam Gereja disebabkan karena adanya beragam cara untuk membangun Tubuh Mistik Kristus, sesuai dengan peran keanggotaan yang berbeda dalam Gereja. Dengan demikian ada kelompok untuk para ibu/ wanita Katolik, putera-puteri altar, OMK (orang muda Katolik), dan seterusnya. Kelompok-kelompok ini, dalam kesatuan Roh Kudus, mencerminkan kesatuan persekutuan dan pelayanan Gereja.
Dasar Kitab Sucinya jelas, sebab sebagaimana di dalam tubuh ada banyak anggota, maka demikian pula di dalam Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus (lih. 1 Kor 12:1-31). Dengan demikian timbulnya bermacam kelompok kategorial merupakan konsekuensi yang wajar terjadi di dalam Gereja yang adalah Tubuh Kristus, dan dengan adanya kelompok-kelompok ini diharapkan bahwa para anggota dapat dengan lebih efektif membangun keseluruhan tubuh.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk terlibat sebagai anggota kelompok kategorial tentu saja ada, yang berbeda antara satu kelompok dengan yang lainnya. Hal ini tidak menyalahi aturan, sebab wajarlah ditentukan semacam syarat- syarat dan ketentuan lainnya agar setiap anggota dapat mengetahui ciri dan misi yang diembannya. Silakan mendapatkan informasi tentang hal itu dengan menghubungi kelompok-kelompok kategorial yang dimaksud.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Mohon bantuan dan penjelasannya atas pertanyaan ini :
1. Apa peran Roh Kudus dalam mempersatukan, mendewasakan dan menggerakkan umat beriman ?
2. Apa peran Roh Kudus dalam Gereja sebagai pemersatu umat beriman, Gereja yang melayani dan
Gereja yang memasyarakat ?
(Apabila team katolisitas.org memiliki macam artikel sebagai masukan dan panduan dalam membuat bahan pertemuan calon Krisma, terima ksih adanya)
Atas bantuan dan penjelasannya saya ucapkan terima kasih, GBU
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Comments are closed.