Pertama- tama, sesuai dengan prinsip ajaran St. Thomas Aquinas (Sent II d. 12 q. Ia.2), perlu diketahui bahwa kebenaran- kebenaran yang ditulis dalam Kitab Suci ditujukan untuk memberikan ajaran- ajaran religius dan moral, maka inspirasi Roh Kudus yang diberikan hanya berkaitan dengan kebenaran- kebenaran religius dan moral. Kitab Suci bukan merupakan buku ilmu pengetahuan/ science, sehingga tidak dapat dijadikan patokan untuk akurasi ilmu pengetahuan. Dengan demikian, maka Gereja tidak memberikan keputusan yang positif berkenaan dengan pertanyaan ilmiah, tetapi membatasi dirinya kepada menolak ajaran- ajaran yang sesat yang dapat membahayakan iman. Namun demikian perlu juga diketahui, karena penemuan ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang Iman supernatural (adikodrati) bersumber pada sumber yang sama, yaitu Tuhan, maka tidak mungkin ada kontradiksi antara penemuan- penemuan ilmu pengetahuan sekular dengan Sabda Tuhan yang dipahami dengan benar.
Keputusan Komisi Biblis (Biblical Commission, 30 Juni 1909) berkaitan dengan kisah Penciptaan, adalah sebagai berikut (sebagaimana dikutip dari Ludwig Ott, Fundamentals of Catholic Dogma, p. 92-93):
a. Ketiga bab Kitab Kejadian mengandung kejadian- kejadian nyata, bukan mitos, bukan hanya alegoris atau simbol dari kebenaran- kebenaran religius, bukan legenda (D 2122).
b. Berkaitan dengan kebenaran-kebenaran itu, yang menyentuh dasar- dasar agama Kristiani, arti literal historis harus dipegang. Kebenaran faktanya adalah, penciptaan segala sesuatu oleh Tuhan pada awal mula waktu (in the beginning of time), dan penciptaan manusia secara istimewa (D 2123)
c. Tidaklah penting untuk memahami semua kata per kata dan kalimat dalam arti literal [tentang Penciptaan ini]. Perikop-perikop yang diinterpretasikan secara bervariasi oleh para Bapa Gereja dan para teolog, dapat diinterpretasikan sesuai dengan penilaian individu dengan catatan, bagaimanapun juga, bahwa ia menyerahkan penilaiannya kepada keputusan Gereja, dan kepada ketentuan-ketentuan Iman. (D 2124)
d. Karena Penulis suci tidak mempunyai maksud untuk menampilkan akurasi ilmiah tentang penentuan segala sesuatunya secara mendasar, dan urutan-urutan karya- karya penciptaan tetapi tentang penyampaian ilmu pengetahuan dengan cara umum yang sesuai dengan idiom dan dengan perkembangan pra-sains (pra-ilmu pengetahuan) di zamannya, maka tulisannya tidak untuk dijadikan atau diukur seolah hal itu dirancang di dalam bahasa yang secara ketat bersifat ilmiah. (D 2127)
e. Kata “hari” tidak untuk diartikan di dalam arti literal sebagai hari yang umum 24 jam, tetapi dapat juga diartikan dengan arti jangka waktu yang lebuh lama. (D 2128, lih. surat dari Sekretaris Komisi Biblis kepada Kardinal Suhard, 16 Jan 1948)
Melihat bahwa memang bagi Tuhan sehari sama seperti seribu tahun (lih. 2 Pet 3:8), maka tidaklah menjadi hal yang bertentangan antara penemuan ilmu pengetahuan tentang fosil-fosil yang ditemukan beribu tahun umurnya dengan kisah penciptaan yang disampaikan dalam Kitab Suci terjadi dalam 6 hari. Sebab kebenaran- kebenaran yang ingin disampaikan oleh Kitab Suci bukan terletak pada akurasi data ilmiah, tetapi kepada makna bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya secara bertahap, dari ketiadaan menjadi ada, dan karya penciptaan-Nya mengarah kepada penciptaan manusia yang diciptakan secara istimewa, sesuai dengan gambaran-Nya.
Dear katolisitas.org.
saya ingin menanyakan tentang penciptaan menurut ajaran Katolik.
apakah ALLAH menciptakan alam semesta hanya 6 hari atau 6 masa tenggang tertentu?melihat masa 1 hari jaman sekarang ini =24 jam.sedangkan bumi diciptakan bukan yg pertama.
mohon maaf kalau saya bertanya dikolom yg salah.terimakasih
[Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik]
menarik untuk diselidiki, sebelumnya saya mau tanya yang mendasar dulu:
waktu yang kita gunakan skarang apa benar akurat dengan waktu Allah saat penciptaan?
apa mungkin terjadi miskalkulasi perhitungan/penetapan waktu? (mulai dari jaman penciptaan sampai sekarang)
mungkin saja kan, ada miskalkulasi.
misalnya saat hari ke tujuh yang dimaksud Allah malah salah dirumuskan manusia menjadi hari Kamis(hari ke5)dst.—>(contoh)
tolong koreksi kalau salah,dan arahkan mungkin ada artikel yang lebih pas
Shalom Patrick,
Kitab Suci yang paling awal mula, yaitu Perjanjian Lama, ditulis dalam bahasa Ibrani kuno, dan ditulis dalam konteks budaya Yahudi. Oleh karena itu, sistem hari dan penanggalan yang tertulis dalam Kitab Suci dihubungkan dengan kalender Yahudi. Nah memang ada pergeseran/ perbedaan sistem kalender Yahudi dengan kalender sekarang. Kalau Anda ingin mengetahui konversinya, silakan mengunjungi situs- situs yang menyediakan fasilitas konversi kalender Yahudi ke kalender yang kita kenal sekarang (kalender sistem Gregorian); ataupun sebaliknya.
Silakan membaca di sini, silakan klik, tentang penjelasan adanya penyesuaian kalender, yaitu sistem kalender Julian dan sistem kalender Gregorian. Mohon maaf karena keterbatasan waktu dan tenaga, dan masih banyaknya pertanyaan yang lain, kami belum dapat menerjemahkannya untuk Anda.
Sedangkan tentang bagaimana mengartikan 6 hari penciptaan, memang terdapat berbagai pandangan dari para ahli Kitab Suci. Gereja Katolik dalam hal ini memperbolehkan kita mengartikan 6 hari itu secara literal ataupun mengartikannya secara alegoris- yaitu dalam 6 kurun masa. Pembahasan selanjutnya tentang 6 hari penciptaan, atau umumnya disebut Hexaemeron, dapat dibaca di artikel di atas, silakan klik dan juga di link ini, silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Om, pernah ada yang bilang (bukan ahli teologi) “apakah adam dan hawa juga diciptakan pada umur ‘0 hari’ di dunia?, dalam artian masih bayi? tentu saja tidak. adam dan hawa ‘ada’ pada waktu mereka juga sudah dewasa, bukan dari bayi. jadi, jangan artikan bahwa 1 hari itu benar-benar sama dengan 1 hari manusia. bumi juga jangan di artikan pada waktu pertama kali diciptakan berarti segala sesuatunya masih ‘0 hari’ atau ‘bayi’, tetapi bisa saja sudah seperti adam dan hawa ketika diciptakan, dalam artian bumi yang sudah ‘dewasa’, atau sudah berkembang…dan mungkin saja pada waktu perkembangan itu, ketika manusia pertama kali ada, memang jaman dinosaurus sudah punah…”.
bagaimana pandangan ini menurut om Stef?
salam
Shalom Veri,
Tentang pengertian “hari” di dalam Kitab Kejadian 1, maka kita dapat melihat dari Response of the Pontifical Biblical Commission on Genesis — June 30, 1909, Question VIII sebagai berikut:
Dengan demikian, kita dapat mempunyai dua alternatif, yaitu hari seperti layaknya hari yang kita kenal atau hari dalam pengertian satu periode waktu. Semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Comments are closed.