Pertanyaan:
Salam damai Kristus
Salam kenal kpd team katolisitas
Saya baru prtama m’ajukan ptanyaan d sni jd maaf klo ada kslhan prosedur….
Yg ingin sy tnyakan adalah
“Apa makna dan pesan Tuhan yg d smpaikan dari injil Lukas 11(24-26)perikop tentang Kembali nya roh jahat??”
“Apa ada hubungan nya dng apa bila seseorang yg pernah kerasukan roh jahat,ada indikasi dia rentan d masuki lagi oleh roh jahat??
“Trus apa yg d mksud ‘rumah’pada ayat tsb sm dng jiwa kita??
Trima kasi,berkah dalem..
Michael
Jawaban:
Shalom Michael,
Luk 11:24-26 mengatakan:
“Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.”
Memang terdapat beberapa interpretasi akan perikop ini:
1. Menurut the Navarre Bible:
Perikop ini mengajarkan agar sebagai umat beriman kita terus berjaga- jaga agar tidak jatuh di dalam dosa yang sama, dan bahwa si jahat akan terus berusaha membuat kita jatuh dalam perangkapnya. Rasul Petrus mengatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1 Pet 5:8-9).
Kemudian Yesus memperingatkan kita agar jangan sampai, setelah dibebaskan dari kuasa jahat, lalu kita jatuh lagi sehingga keadaan kita menjadi lebih parah dari sebelumnya. Rasul Petrus memperingatkan akan besarnya pengaruh buruk dari orang Kristen yang jatuh kembali dalam dosa/ pengaruh Iblis:
“Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.” (2 Pet 2:20-22)
2. Menurut interpretasi yang disampaikan dalam A Catholic Commentary on Holy Scripture ed. Dom Orchard, dan Haydock’s Commentary on Holy Scripture, perikop ini juga dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Perikop tentang kembalinya roh jahat ini berkaitan dengan perikop sebelumnya, yaitu tentang Yesus dan Beezebul. Terutama dikatakan di perikop sebelumnya, bahwa orang- orang Yahudi tidak percaya bahwa Yesus mengusir setan, dan malah menuduh Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul; dengan demikian mereka tidak mengakui bahwa Kerajaan Allah sudah datang kepada mereka (lih. Luk 11:15, 20). Maka, ‘manusia’ yang dimaksud dalam perikop Mat 11:24, adalah keseluruhan bangsa Yahudi, yang daripadanya roh jahat telah diusir oleh hukum taurat (menurut St. Ambrosius). Sebab ketika mereka masih berada di Mesir, mereka hidup seperti kebiasaan orang Mesir, dan menjadi tempat kediaman roh jahat; tetapi roh jahat itu telah diambil dari mereka, ketika mereka mengorbankan anak domba Paska yang menjadi gambaran akan Kristus, dan mereka dilepaskan dari kehancuran dengan mengolesi ambang pintu rumah mereka dengan darah anak domba itu (menurut St. Cyril yang dikutip oleh St. Thomas Aquinas).
Namun demikian, roh jahat ini kembali kepada mereka, orang- orang Yahudi tersebut, sebab Yesus melihat mereka tidak lagi melakukan kebajikan, dan tidak terbuka dan menerima Dia; mereka tidak mengenali Kristus sebagai pemenuhan nubuat para nabi. Oleh karena itu, keadaan mereka menjadi lebih buruk daripada sebelumnya; lebih banyak roh- roh jahat yang masuk di dalam diri orang- orang Yahudi, daripada sebelumnya. Dahulu, orang- orang Yahudi hanya menganiaya kepada para nabi, tetapi sekarang, mereka menganiaya Tuhan sendiri yang adalah Tuhan dari para nabi itu. Karena itu, mereka menderita banyak penganiayaan lebih besar pada pemerintahan penjajahan jaman kaisar Vespasius dan Titus, daripada pada jaman penjajahan Mesir dan Babilonia; sebab selain dari kehilangan perlindungan ilahi yang dulu menjaga mereka, kini mereka juga kehilangan rahmat sehingga mereka mengalami kesusahan besar dan kuasa si jahat yang lebih kejam (menurut St. Yohanes Krisostomus, hom. xliv. on S. Matt.)
Dengan demikian, orang yang pernah kerasukan roh jahat, ataupun orang yang pernah jatuh dalam dosa berat, harus berjaga- jaga agar jangan sampai ia jatuh lagi dalam kelemahan mereka. Sebab pada umumnya mereka yang sampai kerasukan setan (walau sudah dibaptis) umumnya mengijinkan pengaruh jahat itu untuk masuk/ mempengaruhi dirinya, dengan keterlibatan mereka dalam hal- hal gaib. Atau orang yang pernah jatuh dalam dosa berat, seperti ketagihan obat- obatan, perselingkuhan, perjudian, dst juga harus berjaga- jaga agar mereka jangan jatuh lagi ke dalam kelemahan ini. Caranya tentu dengan terus mengandalkan rahmat Tuhan, yang dapat diterima secara khusus di dalam sakramen- sakramen, namun juga di dalam doa- doa, merenungkan dan melaksanakan firman Tuhan.
Ya, ‘rumah’ di dalam perikop ini dapat diinterpretasikan sebagai jiwa manusia, atau diri manusia. Namun ada juga ada arti spiritual lainnya, yaitu menggambarkan bangsa Yahudi, seperti yang telah dipaparkan di atas.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
shalom Katolisitas,
Bgaimna hal nya dgn roh roh “gentayangan” yg pda umumnya eksistensinya dpercaya msyarakat luas, apa tanggapn katolisitas trkait roh itu, apakh mmg ada atau hnya mitos. klo mmg ada mngapa ia msih brada di dunia ini. kemudian sya jga kbetulan sering mlihat bbrpa program di tv yg mnayangkn seorg mnusia yg dirasuki makhluk halus nmun anehnya roh yg mrasuki tsb bsa mngucapkn salam ( wualaikumsalam). apa sbenarnya yg trjsi dsni? apakh roh tsb mmg beragama, klo dmikian, mnurut tanggapn katolisitas, mngapa ia msh ada di dnia, bknkh sharusnya sudah pergi krna ia tlah mati? lalu ada jg ajaran agama islam yg mengklasifikasikn jin mnjdi yg baik & yg jahat, apakah ini brtentangan jg dgn iman Katolik? Trimakasih.
shalom
-barfin-
[Dari Katolisitas: Silakan membaca jawaban Romo Santo atas pertanyaan serupa di sini, silakan klik. Gereja Katolik tidak mengajarkan adanya jin, dan klasifikasi jin. Tentang ini sudah pernah diulas di jawaban ini, silakan klik.]
Shalom…
Apa pandangan Gereja Katolik tentang keyakinan mistik yang bukan bersumber pada kekuatan Ilahi? Bisakah secara iman praktek meminta bantuan pada kekuatan-kekuatan gaib di luar kekuatan Allah yang kita imani dibenarkan? Mohon penjelasannya. Terima kasih atas bantuannya.
Salam Willex,
KGK 2116 : Segala macam ramalan harus ditolak: mempergunakan setan dan roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan (Bdk. Ul 18:10; Yer 29:8). Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda dan orakel (petunjuk gaib), paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah dan akhirnya atas manusia; demikian pula keinginan menarik perhatian kekuatan-kekuatan gaib. Ini bertentangan dengan penghormatan dalam rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah.
Pernah dibahas dalam diskusi di artikel di atas, Luk 11:24-26 Kembalinya roh jahat, klik di sini
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Yth. tim Katolisitas dan saudaraku seiman
Saya mengucapkan terima kasih karena telah banyak terbantu dalam pendalaman iman Katolik saya dengan adanya Katolisitas.Yang ingin saya tanyakan,bahwa sesuai dengan janji baptis kita,kita menolak segala bentuk takhayul dan ramalan.
1. Dalam maksud seperti apakah takhayul tersebut?
2. Apakah jika kita percaya adanya jin dalam berbagai wujudnya(tuyul,kuntilanak,pocong,dsb) serta percaya ramalan apapun bentuknya,kita telah berdosa?
Demikian pertanyaan saya,saya ucapkan terima kasih dan semoga Katolisitas semakin bertambah banyak pengunjungnya.
Salam damai dalam Kristus
Shalom Ryan,
1. Tentang takhayul
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa takhayul merupakan kepercayaan yang sia- sia dan melanggar perintah Tuhan yang pertama:
KGK 2111 Takhayul/ percaya sia-sia adalah satu langkah sesat dalam perasaan religius dan dalam tindakan yang diwajibkan oleh perasaan itu. Ia juga dapat mempengaruhi penghormatan yang kita berikan kepada Allah yang benar, seperti contohnya ketika suatu arti magis diberikan untuk tindakan- tindakan [yang sehubungan dengan praktek kehidupan beragama] tertentu, padahal sebenarnya [hal-hal itu] sah atau perlu. Siapa yang menganggap daya guna dari doa-doa dan tanda-tanda sakramental berasal dari pelaksanaan yang hanya lahiriah saja dan selanjutnya tidak memperhatikan sikap batin yang dituntut [oleh doa dan sakramen tersebut], ia jatuh ke dalam takhayul/ percaya sia-sia (Bdk. Mat 23:16-22).
KGK 2138 Takhayul/ percaya sia-sia adalah satu penyimpangan dari penghormatan yang harus kita berikan kepada Allah. Ia kelihatan dalam penyembahan berhala seperti dalam pelbagai bentuk ramalan dan magi.
KGK 2110 Perintah pertama melarang menghormati allah-allah lain di samping Tuhan yang Esa, yang telah mewahyukan Diri kepada umat-Nya. Ia melarang takhayul, dan ketidakpercayaan. Takhayul boleh dikatakan satu religiositas berlebihan yang menyimpang; ketidakpercayaan sebagai suatu kebiasaan buruk yang berlawanan dengan keutamaan menghormati Allah.
2. Tentang jin, tuyul, dan ramalan.
Tentang jin dan tuyul sudah pernah dibahas sekilas di sini, silakan klik.
Sabda Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa Iblis dan para pengikutnya yang dikenal dengan sebutan para malaikat yang jahat (fallen angels) memang ada, namun tidak ada jin/ iblis yang baik.
Sedangkan tentang ramalan, Katekismus mengajarkan agar kita menolaknya:
KGK 2116 Segala macam ramalan harus ditolak: mempergunakan setan dan roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan (Bdk. Ul 18:10; Yer 29:8). Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda dan orakel (petunjuk gaib), paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah dan akhirnya atas manusia; demikian pula keinginan menarik perhatian kekuatan-kekuatan gaib. Ini bertentangan dengan penghormatan dalam rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah.
Karena percaya kepada segala jenis ramalan merupakan pelanggaran akan perintah Allah (dalam hal ini perintah pertama dari kesepuluh perintah Allah), maka percaya kepada ramalan adalah dosa. Semoga jangan sampai ada di antara kita yang mempercayai ramalan- ramalan, sebab Tuhan tidak berkenan akan hal ini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Salam Damai,
saya mempunyai saudara kandung laki2 yg tlah lama meninggalkan Tuhan,dia selalu mengurung dikamar tidur,dan perlakuannya sungguh ekstrem,selalu kontra dg kebenaran,tdk mau bergaul dg saudara2nya.
dia masih tinggal bersama orangtua kami,dia mengurus mereka tp kadang2 mencela,marah2 dg mengeluarkan kata2 yg tdk sopan,saya sungguh sedih jika mendengar,dan kalo kita menasehati malah rumah jd berantakan.Saya selalu berdoa u dia juga u orangtua kami,dan saat ini saya mengajak saudara2ku yg lain u berdoa bersama.Pertanyaan saya,apakah ini termasuk kerasukan setan?Kadang2 kita sungguh sangat marah,jengkel dg perbuatannya,tp saya berusaha u diam dan bertanya pd Tuhan apa sebenarnya yg dikehendaki-Nya.Semoga Katolisitas bs memberi saran2 u kami.
Terimakasih
Salam Kasih,
christine
Salam Christine
Tampaknya akumulasi kekecewaan dan kesepian memenuhi hati saudara lelaki Anda. Perhatian yang penuh kasih kepadanya serta pengertian yang tulus akan membantunya mengenali dirinya dan bersemangat lagi. Ia harus mendapatkan kembali makna hidupnya, dan untuk itu harus ada orang-orang di sekitarnya yang memahami dan mendorongnya.
Saya sarankan, Anda meneruskan doa-doa dalam keluarga. Namun yang lebih pokok ialah mendengarkan dia. Saya yakin ini akan menjadi hal yang tidak mudah. Namun itulah cara agar dia merasa bahwa ada yang menemani dan mengasihi khususnya dari keluarga.
Salam
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Salam damai Kristus
Salam kenal kpd team katolisitas
Saya baru prtama m’ajukan ptanyaan d sni jd maaf klo ada kslhan prosedur….
Yg ingin sy tnyakan adalah
“Apa makna dan pesan Tuhan yg d smpaikan dari injil Lukas 11(24-26)perikop tentang Kembali nya roh jahat??”
“Apa ada hubungan nya dng apa bila seseorang yg pernah kerasukan roh jahat,ada indikasi dia rentan d masuki lagi oleh roh jahat??
“Trus apa yg d mksud ‘rumah’pada ayat tsb sm dng jiwa kita??
Trima kasi,berkah dalem..
Michael
[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]
Comments are closed.