Kedatanganku di Panti Werda Bina Bhakti di Pamulang pada Minggu pagi menggoreskan kesan dalam lubuk jiwa.
Tubuh-tubuh renta dan kulit keriput yang dimakan usia menanti kedatanganku untuk merayakan Ekaristi bagi mereka dan Lingkungan Santa Lucia yang ingin berbagi cinta.
Mereka memelukku tanpa kata, tetapi dengan senyuman yang merekah.
Mulutnya diam, tetapi hatinya mengatakan kerinduan akan anak cucunya yang tiada bersama mereka.
Setiap kunjungan menjadi obat penawar kerinduan akan orang-orang tercinta.
Nyanyian dan permainan membangkitkan kebahagiaan yang diimpikan.
Wajah-wajah yang bisu, tubuh yang sudah tidak muda, dan ruangan yang sunyi menerpakan sebuah peringatan untuk direnungkan.
Mereka menyampaikan kotbah yang membukakan kesadaran akan kefanaan : “Lihatlah aku. Tumpukan harta tiada berguna di kala tua. Satu-satunya keinginanku adalah berkumpul dengan cucu-cucuku. Engkau kelak juga akan seperti aku. Sunyi dan sepi di hari tuamu untuk menunggu datangnya kematian. Belajarlah menghitung hari-hari hidupmu sehingga engkau bijaksana dalam menjalaninya”. Tuhan memberkati.
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC