Sampai di mana kita dapat mempercayai Allah? Ketika hidup berjalan sama sekali tidak sesuai dengan harapan kita, atau saat sakit penyakit dalam berbagai wujud muncul dengan kesembuhan yang terasa begitu jauh, atau saat penderitaan hidup datang akibat sikap-sikap keras kepala dan kesombongan manusia yang begitu parah, apakah kita tetap dapat mempercayai Allah? Ketika doa-doa yang kita panjatkan siang dan malam terasa belum menampakkan tanda-tanda akan dikabulkan, apakah kita tetap setia berharap akan pertolongan Allah atau mulai mencari jawaban di dalam kekuatan-kekuatan lain yang tidak dalam perkenanan Tuhan?

Pada waktu seorang ayah membawa kepada Yesus anaknya yang kerasukan roh jahat sejak ia kecil sehingga membuat sang anak bisu dan tuli serta berkali-kali hendak dibinasakan oleh roh itu, Yesus menegur sang ayah, yang memohon dengan keragu-raguan terhadap kuasa Yesus, kataNya: “Katamu: Jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Markus 9: 23). Saya merenungkan kembali dalam doa saya selama ini apakah dalam hati saya juga mendahului permohonan saya kepada Tuhan dengan kata-kata “Jika Engkau dapat?” Tentu saja Tuhan dapat! Ia adalah Raja Semesta Alam! Sangat penting untuk senantiasa berdoa dengan penuh harapan kepada Allah dan membawa apapun yang kita butuhkan kepadaNya, dengan iman yang penuh bahwa Ia dapat berbuat apapun juga untuk menyelamatkan kita, yang mustahil bagi akal budi kita sekalipun. Tentang kapan dan bagaimana permohonan kita itu akan dikabulkan, itu adalah kebijaksanaan Allah, karena Dia tahu apa yang paling kita butuhkan, dan selalu memberikan yang apa terbaik dalam hidup kita, lebih dari yang kita tahu.

Apa yang sebenarnya paling saya butuhkan dalam hidup ini? Keinginan kita selalu berubah, kebutuhan kita juga demikian, seiring dengan dinamika dan perkembangan hidup kita. Apa yang dulu penting bagi kita sekarang tidak lagi, atau sebaliknya. Kita juga umumnya meminta supaya dijauhkan dari segala kesusahan, padahal sesungguhnya ada banyak sekali hadiah kehidupan, ketekunan, dan tahan uji, tersembunyi di dalam kesusahan hidup, yang membuat kita menjadi semakin tangguh, penuh iman dan kasih, serta bijaksana. Hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh jiwa kita yang kering. Kita sering tidak tahu apa yang tepat bagi kita, dan bahkan kadang kita tidak tahu apa yang sebaiknya kita minta. Karena itulah, Tuhan tidak selalu mengabulkan doa kita, dan kadang Ia menunda sampai kita siap menerima jawaban doa-doa kita. Karena itulah, apa yang sesungguhnya kita perlukan sebenarnya adalah hikmat untuk bisa menghadapi hidup dengan kepercayaan yang teguh akan penyelenggaraanNya, apapun yang terjadi. Karena itulah, mengetahui apa yang sebetulnya paling kita butuhkan, inilah jawaban Tuhan atas doa-doa yang kita persembahkan dengan tulus kepadaNya, apapun itu, yaitu “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya. (Lukas 11: 13b). Dan apa yang dilakukan oleh Roh Kudus bagi kita? Dia akan berdoa bagi kita dengan keluhan yang tidak terucapkan, bagi kebutuhan-kebutuhan jiwa kita yang sebenarnya, yang sering tidak kita sadari, sebab kita rancu dengan pengaruh riuh rendahnya dunia ini dengan segala kemegahan semu yang ditawarkannya, dan dengan segala norma-norma yang menjadi ukuran kebahagiaannya…. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (Roma : 8 – 26).

Ketika kita merasa ditinggalkan, saat kita merasakan sedih menyayat karena merasa sendiri di dalam penderitaan hidup, kita patut ingat akan kesepian dan kesedihan Yesus saat berdoa di Taman Getsemani. Bapa memang tidak mengabulkan doa permohonan Yesus untuk mengambil cawan yang hendak diminumNya, karena rencana agungNya harus digenapi. Tetapi seorang malaikat diutusNya untuk menguatkan Yesus di dalam kesengsaraanNya dan ketakutanNya sebagai manusia. “Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu, tetapi bukanlah kehendakKu melainkan kehendakMulah yang terjadi” Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadaNya untuk memberi kekuatan kepadaNya. (Lukas 22 : 42-43).

Akhirnya, penghiburan Allah adalah sumber kekuatan kita yang tidak pernah kering. Saat kita merasa bahwa kesulitan hidup datang dan pertolongan seolah tak kunjung tiba, baiklah kita membaca kembali pernyataan Allah kepada umatNya, Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan Engkau (Yesaya 49 : 15) dan di dalam kesempatan lain Ia berfirman pula, Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13 : 5b). Dua kali Tuhan menggunakan kata “sekali-kali” atau yang artinya sebetulnya adalah “tidak akan pernah” meninggalkan kita. Justru di dalam kesukaran, kita akan semakin banyak mengalami penghiburan dan penyertaan Allah yang membuat jiwa kita sungguh dipuaskan dan terkagum-kagum akan kuasa kasih setiaNya.

Dan inilah seruan Yesus ketika Ia mengutus kita untuk hidup mewartakan Dia, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman” (Markus 28 : 20b). Jika Raja Semesta Alam berjanji, kita tahu bahwa janji itu tidak main-main. Tinggal apakah kita bersedia untuk tetap tenang percaya penuh pengharapan seperti Bapa Abraham dan Bunda Maria, dalam teladan iman mereka, tetap percaya sekalipun melangkah dalam segala ketidakpastian dan ketidakmengertian. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30 : 15).

Iman adalah kunci menuju kepenuhan penyelenggaraan Allah, penggenapan janjiNya, dan rencana agungNya dalam hidup kita. Begitu pentingnya iman itu sehingga pertanyaan Yesus kepada kita masing-masing adalah seperti yang tertuang dalam perumpamaan tentang hakim yang tak benar “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Lukas 18 : 7-8).

Bagaimana tanggapan kita terhadap pertanyaan Yesus ini? Allah sesungguhnya sudah banyak memberikan jawaban dan janji akan penyertaanNya, melalui FirmanNya, dan melalui ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, PuteraNya. Tinggal bagaimana kita merespon jawaban Allah itu dengan iman di dalam keseharian kita dalam hidup ini. (uti)

18 COMMENTS

  1. Terima kasih Tuhan .. krn melalui renungan ini iman kami dikuatkan. 4thn saya dan suami menikah membangun rumah tg, selama 4 thn kami sll berdoa, berharap, menanti karunia Tuhan agar keluarga kecil kami segera dikaruniai hadiah ilahi seorang anak pelengkap kebahagian kami … stp bulan, tahun berganti namun blm jg ada tanda2 kehamilan. Kadang sedih, kecewa dan bertanya … namun kami percaya kami punya Tuhan yang baik, Dia Maha mendengar dan melihat. Bila saat ini Tuhan belum perkenankan kami utk menerima karunia itu, krn Tuhan py rencana terbaik bagi keluarga kami. Dan kami tidak akan lelah utk percaya dan setia menanti waktunya Tuhan. Semoga smua keluarga yg saat ini sedang menanti diberikan keturunan sll diberkati dan dikuatkan. Amin. Mohon doanya …. terima kasih. GBU

    [dari Katolisitas: terima kasih Sdr Francisca untuk sharing iman yang menguatkan dan juga untuk doanya. Kami turut membawakan pergumulan Anda dalam doa kami juga, semoga kasih penyelenggaraan Tuhan terus menjadi kekuatan Anda dalam membuka diri kepada rencana Allah yang indah bagi Anda berdua. Semoga kasih-Nya yang sempurna, yang melenyapkan semua bentuk kekhawatiran dan ketakutan, menyertai Anda selalu dalam iman dan kasih dan memenuhi kerinduan Anda akan kehadiran keturunan yang Anda dambakan menurut waktu dan kehendak-Nya.]

  2. salam damai,

    artikel dan sharing yg sgt baik.Sama seperti saya juga, suda kira lama sy bdoa, sejak usia belasan tahun.saya doakan supaya “parent” sy itu bisa damai dan saling kasih. sy benar2 ttekan dan sedih, bila melihat “parent’ sy slalu bergaduh dan macam2 hal yg sy dgr dr mereka..bilang si ibu “si bapa selingkuh”..dan bilang si bapa ” si ibu, suka cakap bohong dan sembarangan”..saya jadi puas dengan alasan2 yg mereka lontarkan..sampai suatu saat ( ya,masi kecil kan masa tu,pikiran sempit bangat) saya pikir mau bunuh diri aja. saat saya pegang pisau, saya menangis dan terus menangis..saya sendiri tidak tahu kenapa dan apa patut saya buat..sy sgt2 syg sm ibubapa sy kok..tp mereka seolah-olah tlalu sibuk akan hal2 kdewasaan mereka iaitu ‘bergaduh dan terus bergaduh”..
    saya sgt sedih dan slalu tnya sm tuhan, kenapa sy perlu mhadapi smua ini..saya masi kecil utk bdepan masalah seperti ini. ya sampai saat ini..usia saya yg mjangkau 26tahun..masalah itu tetap(tp sd kurang sikit) ada tetapi saya tetap berdoa untuk ibu dan papa sy. Kalau di lihat-lihat.. soalan yg sy ajukan dulu sm tuhan itu.. sd sy menemui jawapannya.. sbb kenapa, sbb sepanjang sy bdepan dgn mslh klga sy, sy mula bdikari, sy jd kuat bdepan mslh2, dan sy semakin sadar dan yakin bahawa TUHAN ITU SELALU ADA DENGAN SAYA.IKUT SERTA DAN MBERI KEKUATAN. padahl kalau sebelum ini, saya marah bangat sm tuhan..sedih..sbb tuhan biar kan saya lalui mslh yg bagi sy tlalu besar dan sulit( xpatut bt mcm tu sm TUHAN ya..). Ya puji tuhan! sy sd boleh menerima dan mengerti RENCANA TUHAN utk keluarga saya. dan sy yakin RENCANA NYA MMG TEPAT PADA WAKTUNYA!!TIDAK AKAN PERNAH TERLEWAT WALAU SESAAT.. Terima kasih Tuhan YESUS! Saya mohon kekuatan selalu utk mlalui hidup ini. Dan sy mohon teman-teman, Tolong Doa kn buat papa dan mama agar ada damai dan kasih bkekalan ssuai dgn ikrar perkahwinan yg telah mereka ucapkan semasa awal perkahwinan dulu..^-^ salam damai kristus semua..

    [Dari Katolisitas: Teriring doa untuk Anda sekeluarga, semoga damai dan kasih Tuhan Yesus tinggal di dalam keluarga Anda]

  3. terima kasih ya,
    semoga Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita semua, Haleluya !

  4. Halo semuanya, siapapun anda tolong bantu saya, saya ingin tanya, setiap saya berdoa kenapa bulu kudu saya merinding, dan tidak merasakan damai…apakah itu tandanya Tuhan meninggalkan saya??
    Mohon bantuannya

    • Salam Vian,

      Justru Anda mesti bertahan dalam berdoa, karena dengan demikian doa Anda menggetarkan si jahat. Mereka gemetar dan mempengaruhi hidup Anda agar tidak usah berdoa kepada Allah, dengan menaburkan rasa tidak nyaman. Namun jika Anda tetap bertekun, lambat atau cepat Anda akan mengalami suka cita sejati. Hayatilah perayaan Ekaristi dengan lebih sungguh. Terimalah Sakramen Tobat secara teratur. Niscaya lambat laun jiwa Anda sendiri terbentuk makin damai di hadapan Allah. Ada banyak metode doa pribadi. Namun yang paling pokok ialah menyadari diri di hadapan Allah, memusatkan hati pada Allah, menghunjukkan permohonan, dan mendengarkan Allah, serta menerima rahmat kekuatan untuk melanjutkan kehidupan. Anda pun bisa bergabung dengan komunitas doa di paroki maupun di tingkat keuskupan. Selamat berdoa dan bekerja.

      Salam
      Yohanes Dwi Harsanto Pr

    • Saudaraku Vian itulah tandanya bahwa Roh Kudus hadir dalam doa anda, rasa kurang damai itu tandanya masih kurang sungguh-sungguh dalam keheningan doa anda, perlu disadari bahwa kita semakin dekat dengan Tuhan Alah kita, yang namanya setan maupun roh jahat semakin gencar untuk menggodai kita, cobalah dengan sungguh-sungguh mohon pertolonganNya, Semoga Damai menyertai Anda. Berkah Dalem

  5. saya juga ingin berbagi di sini. Memang kita tidak boleh meragukan Tuhan,Dia tahu apa yang terbaik yang kita butuhkan. Saya sedang dalam proses menyelesaikan tugas akhir yang sempat tertunda karena teman dekat saya pergi begitu saja. Selama berteman dengannya saya merasa bersemangat. Namun,suatu hari dia pergi dengan membawa masalah yang saya tidak tahu. Sampai akhirnya tidak ada kabar sama sekali. Saya menjadi seperti orang yang kehlangan pegangan dan semangat. Saya berdoa,apa maksud Tuhan? Sampai akhrnya saya bertemu teman lama yang membantu dan memberikan semangat. Tuhan menempatkan orang orang yang tidak pernah kita duga. Dengan berdoa dan berserah, Tuhan pasti memberi jalan.

  6. Terima kasih atas sharingnya, stelah men\mbaca artikel ini, kami menjadi semakin sadar akan kasih Tuhan, bahwa Tuhan memiliki rencana lain atas segala yang terjadi dalam hidup kita ^_^

  7. Trimakasi sharingnya,mengingatkan sy dan menguatkan sy dlm penantian ini.Keyakinan sy pasang surut dlm berdoa.Semoga sy tetap sabar,tenang&kuat dlm menanti rencana indahNya,terjadilah pdku Bapa sturut kehendakMU.Amin

  8. Benar, saya percaya Tuhan mempunyai waktuNya untuk menjawab doa kita, terima kasih untuk sharingnya.
    kadang kita benar2 pikir Tuhan saya mau ini tolong berikannya ketika saya berdoa ke Tuhan, tapi dia tidak pernah memberikan kadang saya down sekali ..

    Yang paling saya rasa saya bimbang ketika papa saya pulang di panggil Tuhan tahun 2000, pada waktu itu saya benar2 tidak mengerti mengapa Tuhan mengambil papa saya di saat saya dan adik saya masih kecil. Saya selalu bertanya Tuhan, saya ingin papa saya sembuh tetapi kenapa Kau ambil dia? saya kan minta paap saya sembuh. akhirnya pertanyaan ini terus menghantui jiwa saya sampai saya akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti retreat dan akhirnya mulailah saya mengerti sedikit demi sedikit. bahwa He has HIS time not our time. ini terus saya ikuti pegang sampai sekarang. tapi benar saya percaya Tuhan, Dia tahu yang terbaik buat kita. Dia baik sekali… pasti Dia akan menjawab ketika waktunya tepat, sebab kadang kali saya merasa saya bukan orang katolik yang baik , tapi Tuhan itu memang sungguh dan benar2 baik .

    Jadi Never Give up with all ur pray to him. HE has His time.

  9. disini saya ingin sedikit sharing,tahun ini memasuki tahun ke empat pernikahan kami,tapi sampai sekarang kami masih belum di karuniakan seorang anak yg kami rindukan,kami sudah kontrol ke dokter dan selalu tekun berdoa baik di rumah dan saat misa di gereja maupun di kapel,tapi kami belum mendapatkan jawaban doa.tapi kami sadar jawaban doa tidak selalu ya…mungkin TUHAN mengatakan nanti dulu karena belum saatnya atau mungkin jawaban TUHAN tidak……TUHAN mengatakan tidak pasti punya alasan dan alasannya kita tidak pernah tahu,tapi yang kami tahu adalah alasan TUHAN pasti yang terbaik untuk kami, saat ini kami hanya bisa berserah…biarlah bukan menurut kehendakku melainkan kehendak-MU yang jadi

    • Salam Damai Kristus sdr. Theodorus Yudhi,

      Saya kagum dengan harapan anda dan kesetiaan anda kepada TUHAN. Percayalah pada janji TUHAN berikut ini :

      “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)

      Teruslah berpegang kepada TUHAN dan panggilah NAMANYA yang kudus, NAMANYA yang menyelamatkan…….Yesus yaitu YHWH menyelamatkan.

      Bawa harapan anda melalui pertobatan atas dosa-dosa masa lalu serta menaikkan permohonan dengan iman dan harapan lewat doa dan puasa. Berdoalah bersama dengan Bunda Maria dan Orang-orang Kudus yang selalu setia mendoakan kita.

      Kuatkanlah amal kasih…..bantulah yang membutuhkan pertolongan. Sisihkan sedikit rejeki anda untuk memberi makan mereka yang harus meminta-minta di jalan, tukang becak, dan kegiatan amal kasih lainnya.

      Semoga TUHAN memberikan karuniaNYA pada saat waktu yang tepat.

      Kasih Karunia TUHAN menyertai anda,

      Salam,
      Bernardus Aan

      • Yang terkasih Sdr Yudhi dan Sdr Aan, terimakasih sudah berkenan saling menguatkan dan berbagi akan iman dan harapan kepada Tuhan dalam pergumulan doa. Saya dan suami sudah 12 tahun menikah dan belum dikaruniai keturunan oleh Tuhan sampai hari ini. Namun ada banyak sekali segi kehidupan lain yang Tuhan ijinkan untuk menjadi perhatian dan kebahagiaan saya dan suami di luar pengharapan akan kehadiran anak, walau pengharapan itu sendiri tidak pernah padam. Kami terus merasakan penyertaanNya. Sungguh tepat untuk terus berpegang teguh kepada janji Tuhan seperti yang dikutip dari Yeremia 29:11 oleh Sdr Aan, dan untuk menggunakan masa-masa menantikan jawaban Tuhan sebagai sarana untuk mendewasakan iman kita di dalam Tuhan, memurnikan kasih kita kepadaNya dan kepada sesama, serta menjadi lebih rendah hati lagi karena terus menerus bergantung kepada Tuhan. Betapa indahnya Tuhan dapat membentuk jiwa kita melalui doa-doa yang belum terjawab.

        Dan tepat seperti yang Sdr Yudhi sendiri ungkapkan, terjadilah kehendakMu dan bukan kehendak saya. Itulah pengajaran terindah yang Tuhan berikan kepada saya di dalam doa kami yang belum terjawab mengenai kehadiran anak, yaitu bahwa dalam segala bidang kehidupan, kami dibentuk untuk merindukan kehendak Tuhan yang terjadi, lebih dari merindukan kehendak kami dan keinginan kami yang harus terjadi. Kami terus mengalami betapa indahnya menjalani kehidupan yang berserah kepada kehendakNya, dan bukan mengejar keinginan kami semata. Itulah mukjizat Tuhan yang terindah dalam hidup pernikahan kami berdua, sehingga di dalam Dia, kami merasa tidak khawatir akan apapun juga. Teriring doa saya semoga kita boleh terus bertumbuh dalam iman sesuai kehendakNya di dalam setiap bidang kehidupan dan menemukan sukacita sejati karena kehendak Allah yang terjadi. Salam kasih dan doaku, Uti.

    • sy mempunyai banyaaaak sekali kenalan yg baru mempunyai anak setelah 7 atau 8 tahun perkawinan. salah satunya pegawai kami, namanya Ag, baru punya anak setelah 7 tahun, skrg anaknya 2 cowok smua.
      Lalu satu lagi adl seorang bos di pasar atom sby, dia punya saudara kembar. sdr kembarnya dah pny anak 2, dia belom juga. akhirnya setelah bertahun2 dia bisa juga punya anak, skrg anaknya 2. kog 2 semua ya? hehe kebetulan aja.

      saudara sepupuku sendiri juga nggak cepet pny anak, skrg malah pny anak 3.

      hehehhe, cm pengen bilang tetep teguh aja, bahkan makin hari harus makin beriman. kalo sy amati pasangan yg nggak pny anak kandung bahkan sering dipakai Tuhan untuk mengasihi sesama di sekelilingnya dg lebih (ya kalo dia beriman dan mendekat sma Tuhan terus….).

      Gbu

  10. Terimakasi buat renunganya,,karna saya bisa rasakan pertolangan Tuhan Yesus s”lalu tepat pada waktuya buat saya secara p’ribadi.dimana sya merasakan kegelisahan n kerguan hidup tak menentu,,apalagi saat” ni banyak orang”melupakan kasih yng tulus seprti Kasih bapa kepda dunia ni.ya……..walapun Doa”saya blum terjawab s’mua,tapi saya sangat percaya,Allah yang saya sembah adalh Allah yang hidup,kasihya tak kan berubah,dlu sekarang n yang akan datang kasih Yesus Kristus tetap sama bgi saya n dunia ni Amiiiiiin…………….???????

    • Trimakasih juga Sdr Tobing atas sharing keteguhan iman Anda di dalam pergumulan doa kepada Allah. Seperti juga Anda, saya pun merasakan bahwa doa-doa kita yang belum atau tidak dikabulkanNya atau Ia kabulkan dengan cara yang sangat berbeda dengan yang kita harapkan, sama sekali tidak membuat saya merasakan kekurangan kasih Allah atau merasa diabaikan Allah. Ia selalu menemukan cara untuk menyatakan kasih dan pemeliharaanNya kepada kita, walau ada ujud-ujud yang masih kita gumulkan kepadaNya yang seolah belum terjawab. Tetapi Allah selalu menjawab, justru lewat doa yang belum dikabulkan itu, Ia menjadikannya kesempatan untuk membentuk dan memurnikan kita dan membantu kita meraih tujuan tujuan hidup kita yang sesungguhnya, yang membuat jiwa kita sungguh hidup dan kagum mengalami kuasa kasihNya indah dan besar melampaui segala sesuatu. Mari kita tetap berdoa dengan penuh cinta dan iman kepada Tuhan. Salam kasih, Uti

  11. Terima kasih sekali Mb Uti atas tulisannya.

    Sungguh menguatkan saya dalam pergumulan hidup ini. Kadang memang benar sesuatu tampaknya tidak menentu. Tidak ada ujung dan tidak tampak akan kemana ini..

    Kadang disaat kita benar-benar down, benar-benar tidak ada harapan lagi… rasa-rasanya, Dia pun tak kunjung datang…

    Namun, saya sendiri pun sudah pernah mengalami nya sendiri.. Tidak ada yg mustahil bagiNya.
    Dia tahu kebutuhan kita yang sesungguhnya. Bukan yang kita minta, namun yang dia kehendaki supaya kita berjalan di jalanNya.

    Sungguh. Dia adalah Tuhan, juru selamat dan Bapa kita. Mintalah maka akan diberi. Ketoklah maka pintu akan dibukakan..

    Tuhan memberkati,
    Benedictus Widi H

    • Terimakasih kembali Widi, ketekunan iman dan harapan Widi kepada Tuhan juga turut memberikan inspirasi dan kekuatan bagi saya. Dalam berbagai tantangan hidup, karena percaya sepenuhnya kepada Allah yang kekal kasih setiaNya kepada kita, kita dapat berkata di dalam Kristus yang sudah wafat dan bangkit bagi kita, ”Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayub 23:10), dan di dalam Yesus kita selalu dimampukan untuk mengalami dan menyerukan, “Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” (Mazmur 106 : 1). Salam kasih dan doaku selalu bagi Widi.

Comments are closed.