Injil kita hari ini diambil dari Matius 10:26-33, di mana Tuhan kita Yesus Kristus memberikan jaminan kepada kita, ” Dan janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup, yang tidak akan dibuka, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi, yang tidak akan diketahui.”

Yesus mengingatkan kita bahwa kebenaran akan selalu terungkap. Ini adalah seruan untuk transparansi, panggilan untuk hidup yang autentik. Panggilan ini mengundang kita untuk mengintrospeksi tujuan hidup kita, atau “telos” kita, seperti yang diterangkan oleh Aristoteles dan kemudian dikembangkan oleh Thomas Aquinas. Dalam filsafat Aristoteles, telos adalah tujuan ahir. Aquinas melanjutkan konsep ini, dan melalui lensa Kristiani, ia memberikan gagasan bahwa telos kita adalah untuk mengenal, mencintai dan melayani Tuhan dan, dengan melakukan demikian, kita bisa mencapai kebahagiaan abadi.

Hidup kita di bumi ini adalah fana, sementara. Sebenarnya, kita sering menemukan diri kita terombang-ambing oleh pesona kehidupan modern, terjebak dalam fatamorgana kekuasaan, kekayaan, ketenaran, dan kesenangan. Tetapi apakah ini tujuan sebenarnya dari eksistensi kita? Apakah ini akhir, “telos” yang dibicarakan oleh Aquinas?
St. Thomas Aquinas menunjukkan bahwa tujuan duniawi apa pun yang mungkin kita kejar – baik itu kekayaan, prestise, atau pengetahuan – bukanlah akhir itu sendiri tetapi ditujukan untuk tujuan akhir kita: untuk mengenal, mencintai, dan melayani Tuhan dalam hidup ini dan ahirnya, bahagia bersama Dia di kehidupan yang akan datang. Jadi, pengejaran tujuan sementara apa pun, terpisah dari tujuan akhir ini, seperti mengejar fatamorgana.

Ini juga seumpama naik kapal yang megah, canggih tanpa kompas. Perjalanan mungkin tampak indah, dikelilingi oleh kenyamanan dan kemewahan. Tapi tanpa tujuan, tanpa kompas yang menunjuk ke arah dan tujuan ahir itu, perjalanan itu tidak berarti. Itu hanya akan membawa kita ke tempat yang kosong di tengah lautan yang luas dan tak berujung.
Panggilan Yesus dalam Injil hari ini adalah panggilan untuk kita semua bangun dan menjadi sadar. Dia menjamin kita, mendorong kita untuk berdiri teguh, supaya kita jangan takut meskipun nilai-nilai modern saat ini bertentangan dengan keyakinan Katolik kita.

Dalam khotbahnya, Paus Fransiskus sering menekankan, “Jangan takut untuk melawan arus, ketika mereka mengambil kebenaran, ketika mereka mengambil makna sejati dari hidup, ketika mereka mengusulkan model-model kehidupan yang fana ini.” Dan Paus Benediktus XVI pun pernah berkata, “Dunia menjanjikan Anda kenyamanan, tetapi Anda tidak dibuat untuk kenyamanan. Anda dibuat untuk menjadi megah di dalam Kristus.”

Yesus mengingatkan kita bahwa tujuan sejati kita, telos kita, tidak ditemukan dalam daya tarik fana dunia ini, tetapi hanya bisa ditemukan di dalam Dia yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan. Dia adalah kompas kita, bintang pemandu kita, yang membawa kita ke pelabuhan yang aman dan kebahagiaan abadi. Jika kita mengarahkan hidup kita ke arah Dia, jika kita menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Injil, niscaya, kita tidak akan pernah tersesat.

Jadi, saudara-saudari terkasih, mari kita selaraskan tujuan hidup kita dengan telos yang diungkapkan oleh Yesus. Mari kita mengikuti jalan cinta, kebenaran, dan kehidupan, dan janganlah kita takut untuk menjadi garam dan terang di dunia modern ini. Mari kita berani, mengetahui bahwa tidak ada yang kita lakukan atas nama Kristus yang akan tersembunyi atau tetap di dalam kegelapan. Karena dalam Tuhan, semua akan terlihat, semua akan diketahui, dan semua yang selaras dengan tujuan ilahi-Nya akan menemukan jalan ke kebahagiaan abadi.

Semoga kata-kata Injil pada hari ini membimbing kita dalam perjalanan kita, memberi kita kekuatan dalam cobaan hidup kita, dan membawa kita kepada sukacita sejati dalam memenuhi tujuan kita dalam Tuhan. Amin.