Kalian pengen masuk Surga ga? Kalo aku sihh pengen banget, karena Surga itu the perfection of happiness yang bisa kita capai setelah kita meninggal nanti, sesuai dengan rencana Tuhan waktu nyiptain kita, yaitu supaya kita bisa bersatu lagi sama Tuhan, bisa bahagia selama-lamanya sama Tuhan. Tapi kalian pernah wondering ga sih, gimana ya caranya masuk Surga? Nah Kitab Suci ngasih spill nya nih, yaitu untuk bisa masuk Surga atau memandang Allah, kita harus kudus. Sebab dikatakan: “Tanpa kekudusan, tak seorang pun dapat melihat Allah” (Ibr 12:14).

Temen-temen, kita sebenernya punya panutan atau punya senior-senior yang kita percaya udah ada di Surga sekarang ini, yaitu para santo-santa. Dan mereka bisa sampe ke Surga, karena mereka punya suatu hal yang namanya kekudusan itu. Tapi sebenernyaa, kekudusan itu apa sih? Kok kayanya itu sesuatu yang jauh dan susah dicapai ya, apalagi kalo standarnya santo-santa. Jangan berkecil hati temen-temen, karena sebenernya, kekudusan bisa kok dicapai, tentunya terutama dengan bantuan rahmat Tuhan.

Jadi pertama-tama, kekudusan adalah sifat utama Tuhan yang menjadi ciri khasNya, yaitu adalah kasih yang sempurna. Kekudusan dan kasih itu ga terpisahkan, apalagi dalam Tuhan, karen Tuhan adalah Kudus, dituliskan dalam Im 19:2, Lk 1:49, 1Ptr 1:15, dan Tuhan adalah Kasih, dituliskan dalam 1Yoh 4:10,16.

Selain itu, kekudusan, dari asal katanya, juga berarti “dipisahkan”, dan dalam hal ini berarti dipisahkan untuk menjadi milik Tuhan. Jadi orang yang kudus, berarti adalah orang yang dikhususkan hanya untuk Tuhan.

Dan kalo kita liat dari salah satu dokumen Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, kekudusan itu dikehendaki oleh Allah buat kita semua, jadi Allah mau supaya kita hidup kudus, walaupun melalui jalan dan status kehidupan yang beda-beda, ada yang menjadi imam atau biarawan biarawati, tapi orang-orang awam juga dipanggil untuk hidup kudus dengan cara mengasihi Tuhan dan sesama. Ini sesuai sama perintah Tuhan yang utama, dicatat dalam Mat 22:37-39,

“Kasilihah Tuhan, Allahmu, dengan seganap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Nah kalo temen-temen mau hidup yang bahagia, perlu nih kasih yang sempurna ini, yang nyata dengan adanya persekutuan atau persatuan, unity, dengan Tuhan dan sesama. Persatuan dengan Tuhan dan sesama dalam kasih ini tentunya bisa mulai dicapai di dunia, bukan cuma bisa di Surga aja. Gimana caranya mencapai persatuan kasih ini di dunia? St. Theresia Lisieux mengatakan, kekudusan dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan dengan motif atau alasan kasih yang besar kepada Tuhan, misalnya sebagai seorang anak, temen-temen bikinin teh atau kopi buat orangtua ketika bangun pagi atau mungkin mijetin orangtua ketika mereka pulang kerja, sebagai seorang pelajar, temen-temen belajar dengan sungguh-sungguh dan ngerjain test dengan jujur, atau mungkin sebagai seorang pekerja, temen-temen juga melakukan yang terbaik dalam pekerjaan dan menghibur sesama pekerja yang lagi sedih atau lesu karena dimarahin atasan. Simple-nya, kita sadar akan kehadiran Tuhan dalam diri kita dan dalam diri sesama kita, jadi kita berusaha buat ngelakuin apa yang menyenangkan Tuhan dari perkataan dan perbuatan kita. Dan dari hal-hal kecil ini, kita kaya latihan buat melakukan kehendak Tuhan, yaitu supaya kita menjadi sempurna, sama seperti Bapa di Surga adalah sempurna (Mat 5:48).

Tapi tentunya, jangan lupa temen-temen, kalo kekudusan itu bukan dicapai hanya karena perbuatan kita sendiri, tapi terutama karena rahmat Tuhan. Tuhan udah kasih kita contoh yang luar biasa sempurna dalam kasih dan kekudusan, yaitu dari Pribadi Yesus Kristus yang karena Ia begitu mengasihi Allah Bapa dan kita, Ia mau melakukan perintah BapaNya dan memberikan nyawaNya sendiri buat nebus dosa manusia. Dan juga teladan yang lain adalah dari para orang kudus atau santo-santa, yang terus mengandalkan Tuhan, mengakui dengan rendah hati kalo mereka butuh belas kasihan Tuhan, dan terus mencari pertolongan Tuhan dalam hidup mereka. Salah satu cara yang terutama dan bisa kita lakuin tiap hari dan bahkan sampe hari ini adalah dengan mengikuti perayaan Ekaristi, karena dalam Ekaristi, kita mengalami persatuan dengan Tuhan dan sesama, dan ngasih kita kekuatan untuk berbuat kasih pada Tuhan dan sesama. Nah, kalo kita gagal dalam mengasihi Tuhan dan sesama ini, kita cepet-cepet mengaku dosa dalam sakramen Tobat dan sesudah itu, berjuang untuk nggak ngulangin dosanya lagi.

Nah temen-temen, dalam video ini, kita sama-sama belajar mengenai kekudusan dan gimana untuk hidup kudus atau sempurna dalam kasih pada Tuhan dan sesama, seperti yang dilakukan oleh para orang kudus. Emang sih, memperjuangkan kekudusan, apalagi di dunia sekarang ini, tuh ga gampang, tapi mari kita sama-sama berdoa mohon rahmat Tuhan dan mari berjuang bareng supaya kita bisa mencapai kesempurnaan kasih dan akhirnya bisa bersatu lagi sama Tuhan dan sesama kita di Surga kelak. Sampai ketemu lagi di video lainnya ya teman-teman, terima kasih dan Tuhan memberkati, babaii