Pertanyaan:

Syalom bagi orang yg membaca tulisan ini……..
saya mengutip tulisan Ibu Inggrid :
“Dengan kebangkitan-Nya, Kristus menjadi yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal untuk bangkit dari mati agar segala sesuatu ditaklukkan dan Allah dapat meraja di dalam semua” (lih. 1 Kor 15:20-28).

pertanyaan saya :
1. Apa artinya “agar segala sesuatu ditaklukkan dan Allah dapat meraja di dalam semua”???
2. apa artinya bagi keselamatan manusia dari “kristus menjadi yang sulung” dari orang yg bangkit dari kematian??????

Michael

Jawaban:

Shalom Michael,

1. Arti dari “segala sesuatu ditaklukkan di bawah Kristus…. dan supaya Allah dapat menjadi semua di dalam semua” (1 Kor 15: 28) adalah bahwa dengan kebangkitan Yesus dari kematian, maka Yesus mengalahkan kuasa jahat dan kuasa maut. Maka dengan korban salib dan kebangkitan-Nya, Yesus membebaskan manusia dan segala ciptaan dari pengaruh jahat. Yesus yang telah bangkit akan datang kembali, di akhir dunia nanti, untuk membangkitkan semua orang mati. Kebangkitan orang mati ini diikuti oleh Penghakiman terakhir. Orang-orang jahat akan menerima akibat perbuatannya, namun orang-orang benar akan dimuliakan, dan dibebaskan dari segala pengaruh jahat, di mana tidak ada lagi penderitaan dan maut, tidak ada lagi yang melawan Allah, sehingga Allah dapat meraja di dalam semua. (Sumber: Dom Orchard, A Catholic Commentary on Holy Scripture, (New York: Thomas Nelson and Sons, 1953), p. 1097).

Dalam bukunya “Called to Communion” Kardinal Ratzinger (sekarang Paus Benediktus XVI) menghubungkan ayat 1 Kor 15:28 ini dengan Gereja sebagai ekklesia, atau yang berakar dari kata qahal dalam Perjanjian Lama, yang artinya adalah kumpulan bangsa pilihan Allah. Kumpulan bangsa pilihan yang dijanjikan oleh Allah ini dipenuhi di dalam Kristus. “Lahir dari Kristus dan dihidupi oleh Roh Kudus, dinamika ini berpusat pada Kristus yang memberikan Diri-Nya di dalam Tubuh dan Darah-Nya….. Melalui Pembaptisan….kita digabungkan ke dalam Kristus dan dipersatukan dengan Dia sebagai satu subyek; tidak lagi banyak [subyek yang] berdampingan satu dengan lainnya, tetapi “hanya satu di dalam Kristus Yesus” (Gal 3:16; 26-29). Hanya Kristus yang mengidentifikasikan DiriNya dengan kita, hanya peleburan ke dalam kesatuan dengan Dia, yang membuat kita sebagai pembawa penggenapan janji itu. Tujuan akhir yang mencakup maksud dari kumpulan ini yaitu kesatuan sempurna- yaitu “persatuan” dengan Sang Allah Putera, yang pada saat yang sama, memungkinkan kumpulan itu untuk masuk ke dalam kesatuan yang hidup dengan Tuhan sendiri, sehingga Tuhan dapat menjadi semua di dalam semua (1 Kor 15:28). ((diterjemahkan dari Called to Communion, Joseph Cardinal Ratzinger, San Francisco, Ignatius Press: 1996) p. 32))

Maka kita mengetahui bahwa tujuan akhir manusia ini telah mulai dimulai di dunia ini di dalam Gereja, melalui Ekaristi, di mana kita merayakan korban Kristus yang mempersatukan umat Allah/ kumpulan bangsa pilihan-Nya ini. Di akhir dunia nanti, kesatuan umat Allah dengan Kristus akan mencapai kesempurnaan-Nya, di mana Allah Tritunggal akan meraja di dalam semua.

Hal ini sesuai dengan pengajaran Katekismus dan Dokumen Konsili Vatikan II:

KGK 760    “Dunia diciptakan demi Gereja”, demikian ungkapan orang-orang Kristen angkatan pertama (Hermas, vis. 2,4, 1). Allah menciptakan dunia supaya mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya. Keikut-sertaan ini terjadi karena manusia-manusia dikumpulkan dalam Kristus, dan “kumpulan” ini adalah Gereja. Gereja adalah tujuan segala sesuatu….
“Sebagaimana kehendak Allah adalah satu karya dan bernama dunia, demikian rencana-Nya adalah keselamatan manusia, dan ini namanya Gereja” (Klemens dari Aleksandria, paed. 1,0,/- f).

Lumen Gentium 1, “Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra (a very closely knit union) dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia.”

2. “Kristus menjadi yang sulung” dari orang-orang yang bangkit dari kematian, artinya bahwa Kristus adalah yang pertama bangkit dari kematian untuk masuk ke surga (lihat Kol 1:18).

Ayat ini memang dapat lebih dipahami jika dilihat dengan ayat Rom 5:12-21 yaitu yang membandingkan Kristus dengan Adam. Adam adalah manusia pertama (sulung) yang membawa umat manusia ke dalam dosa, sedangkan Yesus adalah manusia yang pertama (sulung) yang membawa umat manusia ke surga, [karena Ia adalah Tuhan]. Pelanggaran Adam mengakibatkan manusia jatuh dalam dosa, sedangkan ketaatan Kristus membebaskan manusia dari dosa.

Dalam Credo Aku percaya, kita sebagai orang Katolik mempercayai adanya kebangkitan orang mati di akhir jaman nanti, yang dimungkinkan karena Kristus telah mengalahkan kuasa maut dan menjadi yang pertama bangkit dari dari antara orang mati. Dengan kebangkitan-Nya maka Kristus membuka pintu surga bagi kita semua yang percaya kepada-Nya, asalkan kita hidup seturut dengan panggilan kita sebagai umat Allah. Dengan demikian, wafat dan kebangkitan Kristus membawa keselamatan bagi kita, karena dengan pengorbanan-Nya di salib, dan kebangkitan-Nya, Kristus telah menjembatani kembali hubungan antara Allah dan manusia yang telah terputus oleh karena dosa.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

6 COMMENTS

  1. Saya mau tanya apakah Yesus itu Tuhan ? Mohon pencerahan atas keraguan saya
    terimakasih

    [Dari Katolisitas: Ya, Yesus adalah Tuhan. Silakan membaca artikel-artikel berikut ini:

    Mengapa Orang Kristen Percaya bahwa Yesus itu Tuhan, silakan klik
    Aku Percaya akan Yesus Kristus, Putera Allah yang Tunggal, silakan klik
    Yesus Tuhan yang dinubuatkan para nabi, silakan klik
    Yesus Sungguh Allah Sungguh Manusia, silakan klik].

  2. Dear Katolisitas;
    saya mendapat pertanyaan dari rekan,apakah beda antara Allah dan Tuhan,apakah hanya beda bahasa saja? Mohon bantuan pencerahannya.Terima kasih

Comments are closed.