Pertanyaan:

Maaf hanya mau koment sedikit aja

ini dikutip dari kitab suci kalian juga….

Yohanes 5:30 “aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.

Lukas 10:16 “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak kamu, ia menolak Aku,; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”

Markus 9:37 “ Siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”

Matius 10:40 “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku “.

Bukti lain bahwa Yesus benar-benar hanya seorang utusan Tuhan, baiklah saya kutip kembali dan saya komentari masih pada ayat tersebut tadi, untuk membuktikan pengakuan Yesus sendiri bahwa dia bukanlah Tuhan dan juga bukan Allah, tetapi hanya benar-benar hanya seorang utusan Tuhan saja.

Yoh 50:30 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.

Catatan: Jika Yesus itu Tuhan, sangat tidak masuk di akal sehat Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa dari diri-Nya sendiri.

Dan tidak mungkin Tuhan tidak bisa menuruti kehendak-Nya sendiri. Yang namanya Tuhan, pasti Dia Maha Kuasa, jadi Dia bisa berbuat menurut kehendak-Nya sendiri.

Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiridan tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, karena dia hanya seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan!!

1. Setiap yang diutus Tuhan, pasti bukan Tuhan
2. Yesus diutus oleh Tuhan , berarti………..
3. Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan
4. Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan
5. Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
6. Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
7. Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan

ini menyatakan bahwa yesus yang kalian sembah adalah utusan Allah…..bukan Allah……dan bukan Tuhan…..
Terimakasih – Fadly

Jawaban:

Salam damai Fadly,

Terima kasih atas beberapa sanggahannya tentang ke- Allahan Yesus. Sebelum saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari beberapa ayat yang diberikan oleh Fadly, saya ingin memberikan prinsip dalam diskusi dengan mengutip ayat-ayat dari Alkitab untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan. Ada dua kemungkinan dalam pendekatan ini: 1) jika Fadly beranggapan bahwa Alkitab bukanlah wahyu Allah, maka anda tidak perlu mengutip ayat-ayat Alkitab. 2) jika Fadly beranggapan bahwa semua ayat-ayat di Alkitab diwahyukan oleh Allah dan karena itu semua ayatdi Alkitab adalah benar, maka anda dapat mengutip ayat-ayat Alkitab untuk mendukung argumen anda. Sebaliknya, saya juga dapat mengutip ayat-ayat yang lain untuk mendukung argumentasi saya. Jadi, kalau saya mengutip ayat-ayat pendukung, anda tidak dapat mengatakan bahwa ayat-ayat yang saya kutip bukanlah Wahyu Allah. Dengan demikian, kita dapat berdiskusi dengan asumsi yang jelas, dan argumentasi yang mengalir menjadi konsisten. Kalau Fadly memilih alternatif 1, maka anda dapat memberikan argumentasi di luar Alkitab. Sebaliknya, kalau anda memilih alternatif 2, maka kita harus menganggap bahwa semua ayat-ayat di Alkitab adalah benar. Dengan dasar ini, maka berikut ini adalah jawaban yang dapat saya berikan:

1) Yohanes 5:30aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.

Kalau kita dapat menerima bahwa “Aku [Yesus] dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:30), maka kita akan dapat menerima perkataan di Yoh 5:30. Karena persatuan yang tak terpisahkan antara ketiga Pribadi (Allah Bapa, Allah Putera, Allah Roh Kudus), maka Yesus dapat mengatakan “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri” (Yoh 5:30), karena mereka (tiga Pribadi dalam Trinitas) melakukan perbuatan bersama-sama. Dengan demikian kita juga dapat menerapkan bahwa Allah Bapa dapat mengatakan hal yang serupa, karena apa yang dilakukan-Nya juga dilakukan oleh Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Dan di ayat yang sama, dijelaskan tentang kehendak yang sama di dalam Trinitas, karena ketiga Pribadi tersebut adalah satu Tuhan.

2) Lukas 10:16Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak kamu, ia menolak Aku,; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.

a) Di sini anda ingin mencoba membuktikan bahwa Yesus adalah hanya utusan. Namun, kalau kita melihat dari ayat-ayat lain di Alkitab, maka Yesus yang diutus ke dunia oleh Allah Bapa, adalah utusan yang mempunyai kodrat Allah dan kodrat manusia. Mari kita melihat satu persatu dari ayat yang anda kutip.

b) Dalam Lk 10:16 disejajarkan antara Yesus yang mengutus para murid dengan Alllah yang mengutus Yesus. Namun, kalau kita melihat ayat Lk 10:17, maka dikatakan “Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.”Kalau Yesus hanyalah seorang utusan yang terpisah dari Allah, mengapa para murid mengatakan “setan-setan takluk demi nama-Mu [Yesus]”? Dan mengapa Yesus mengatakan bahwa berbahagialah orang yang melihat Yesus karena banyak nabi dan raja ingin melihat Yesus tetapi mereka tidak melihatnya? (lih. Lk 10:23-24). Kalau Yesus tidak lebih besar dari raja dan nabi, mengapa para nabi dan para raja ingin melihatnya? Siapakah yang lebih besar dari para nabi? Kalau Yesus hanya nabi, mengapa para nabi ingin melihatnya?

Justru karena persatuan Yesus – yang adalah Allah Putera – dengan Allah Bapa tak terpisahkan, maka hal itu membuktikan bahwa keduanya tak terpisahkan. Perbandingan antara “para murid yang diutus Yesus” dan “Yesus yang diutus Allah Bapa” adalah jelas tidak setara, sebab para murid tidak dapat mengusir setan dalam nama para murid sendiri, sedangkan Yesus dapat mengusir setan dan melakukan mukjizat dalam nama-Nya sendiri. Selanjutnya, para nabi dan raja tidak pernah dikatakan ingin melihat para murid, namun mereka ingin melihat Yesus.

3) Markus 9:37Siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.

Kalau kita perhatikan kalimat di atas, maka kita akan melihat bahwa kalimat pertama menegaskan bahwa orang yang menyambut anak adalah sama seperti menyambut Yesus, kalau orang tersebut menyambut seorang anak dalam nama Yesus. Di sini terlihat bahwa dengan menyambut seorang anak dalam nama Yesus, maka orang itu menyambut Tuhan yang adalah Dia yang mengutus Yesus.

4) Matius 10:40Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku “.

Kalau anda mau membaca tiga ayat sebelumnya, maka kita dapat melihat bahwa Yesus adalah Tuhan. Dikatakan “37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. 38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. 39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mt 10:37-39)

Di sini Yesus mengatakan bahwa kalau kita mengasihi orang tua, anak-anak melebihi kasih kita kepada-Nya, maka kita tidak layak mengikuti-Nya. Kalau seseorang tidak memikul salib dan mengikuti Yesus, maka dia tidak layak bagi Yesus. Dan lebih lagi, barangsiapa kehilangan nyawanya karena Yesus, maka dia akan memperolehnya. Kalau Yesus bukan Tuhan, mengapa Dia dapat mengatakan hal-hal seperti di atas?

5) Yoh 50:30Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”. Mungkin maksudnya Yoh 5:30 dan bukan Yoh 50:30. Mari kita membahas tentang komentar yang diberikan oleh Fadly.

a) Anda mengatakan “Jika Yesus itu Tuhan, sangat tidak masuk di akal sehat Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa dari diri-Nya sendiri.” Silakan melihat keterangan di point 1).

b) Kemudian anda melanjutkan dengan “Dan tidak mungkin Tuhan tidak bisa menuruti kehendak-Nya sendiri. Yang namanya Tuhan, pasti Dia Maha Kuasa, jadi Dia bisa berbuat menurut kehendak-Nya sendiri.

Untuk mengerti ayat ini secara mendalam, saya mengundang anda untuk membaca artikel “Yesus, sungguh Allah dan sungguh manusia” di sini (silakan klik). Dengan memahami hakekat Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia, maka kita akan dapat mengerti ayat-ayat tersebut dengan lebih baik. Karena Yesus mempunyai dua kodrat, sungguh Allah (dimana ke-Allahan-Nya tidak dapat dipisahkan dengan pribadi Allah Bapa dan Allah Roh Kudus) dan sungguh manusia, maka seluruh ucapan Yesus harus dilihat dalam kodrat ini.

Dengan demikian ayat tersebut ingin menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak dapat berbuat apa dari Diri-Nya sendiri, tanpa melakukannya bersama-sama dengan Pribadi yang lain (Allah Bapa dan Allah Roh Kudus). Ini justru menunjukkan bahwa ketiga Pribadi terikat menjadi satu, sehingga tidak memungkinkan masing-masing Pribadi melakukan apapun secara terpisah.

6) Fadly mengatakan “Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri dan tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, karena dia hanya seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan!!

Anda memberikan kesimpulan ini karena mengambil ayat-ayat, yang dimengerti secara salah, dimana saya telah mencoba untuk menerangkan ayat-ayat tersebut dalam konteks kodrat Yesus yang sungguh Tuhan dan sungguh manusia. Kalau anda mengganggap ayat-ayat tersebut di atas adalah benar, bagaimana dengan ayat-ayat di bawah ini yang mendukung tentang ke-Allahan Yesus (lihat artikel selengkapnya di sini – silakan klik):

1) Pertama-tama, ketika berusia 12 tahun dan Ia diketemukan di Bait Allah, Yesus mengatakan bahwa bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya (lih. Luk 2:49). Dengan demikian, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Putera Allah.

2) Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Allah Bapa pada saat Pembaptisan Yesus, saat terdengar suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”(Luk 3:22).

3) Yesus adalah Tuhan yang mengatasi para malaikat. Setelah Dia mengatasi cobaan Iblis di padang gurun, para malaikat- pun datang melayani Dia (lih. Mat 3:11).

4) Pada saat Yesus memulai pengajaranNya, terutama dalam Khotbah di Bukit (Delapan Sabda Bahagia), Ia berbicara di dalam nama-Nya sendiri, untuk menyatakan otoritas yang dimiliki-Nya (Mat 5:1-dst). Ini membuktikan bahwa Ia lebih tinggi dari Musa dan para nabi[6], sebab Musa berbicara dalam nama Tuhan (lih. Kel 19:7) ketika Ia memberikan hukum Sepuluh Perintah Allah; tetapi Yesus memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri, “Aku berkata kepadamu….” Hal ini tertera sedikitnya 12 kali di dalam pengajaran Yesus di Mat 5 dan 6, dan dengan demikian Ia menegaskan DiriNya sebagai Pemberi Hukum Ilahi (the Divine Legislator) itu sendiri, yaitu Allah. Demikian pula dengan perkataan “Amen, amen…”, pada awal ajaranNya, Yesus menegaskan segala yang akan diucapkan-Nya sebagai perintah; bukan seperti orang biasa yang mengatakan ‘amen’ diakhir doanya sebagai tanda ‘setuju’.

5) Jadi dengan demikian Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Taurat Allah yang hidup, suatu peran yang sangat tinggi dan ilahi, sehingga menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi untuk mempercayai Yesus sebagai Sang Mesias. Hal ini dipegang oleh banyak orang Yahudi yang diceriterakan dengan begitu indah dalam buku Jesus of Nazareth, yaitu dalam percakapan imajiner seorang Rabi Yahudi dengan Rabi Neusner,[7] mengenai bagaimana mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan inilah yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Ia berbicara dengan orang muda yang kaya, “Jika engkau mau sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan bagikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Mat 19:21). “Aku” di sini hanya mungkin berarti Tuhan sendiri.

6) Yesus menyatakan DiriNya sebagai Seorang yang dinantikan oleh para Nabi sepanjang abad (lih. Mat 13:17). Ia juga berkata,“…supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, … sampai Zakharia… semuanya ini akan ditanggungkan pada angkatan ini!” (Mat 23:34-36). Secara tidak langsung Ia mengatakan bahwa darah-Nya yang akan tertumpah dalam beberapa hari berikutnya merupakan rangkuman dari penumpahan darah orang yang tidak bersalah sepanjang segala abad.

7) Yesus sebagai Tuhan juga terlihat dengan jelas dari segala mukjizat yang dilakukan dalam nama-Nya sendiri, yang menunjukkan bahwa kebesaran-Nya mengatasi segala sesuatu. Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41) menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16, 9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), mengampuni dosa (Luk5:24; 7:48), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19).

8) Pada saat Ia menyembuhkan orang yang lumpuh, Yesus menyatakan bahwa Ia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Mat 9:2-8; Luk5:24), sehingga dengan demikian Ia menyatakan DiriNya sebagai Tuhan sebab hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.

9) Pada beberapa kesempatan, Yesus menyembuhkan para orang sakit pada hari Sabat, yang menimbulkan kedengkian orang-orang Yahudi. Namun dengan demikian, Yesus bermaksud untuk menyatakan bahwa Ia adalah lebih tinggi daripada hari Sabat (lih. Mat 12:8; Mrk 3:1-6).

10) Yesus juga menyatakan Diri-Nya lebih tinggi dari nabi Yunus, Raja Salomo dan Bait Allah (lih. Mt 12:41-42; 12:6). Ini hanya dapat berarti bahwa Yesus adalah Allah, kepada siapa hari Sabat diadakan, dan untuk siapa Bait Allah dibangun.

11) Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan, dengan berkata “Aku adalah… (I am)” yang mengacu pada perkataan Allah kepada nabi Musa pada semak yang berapi, “Aku adalah Aku, I am who I am” (lih. Kel 3:14):

a) Pada Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku adalah….” sebanyak tujuh kali: Yesus menyatakan Dirinya sebagai Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6:35), Terang Dunia (Yoh 8:12), Pintu yang melaluinya orang diselamatkan (Yoh 10:9), Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:10), Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25), Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6), Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).

b) Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air hidup yang akan menjadi mata air di dalam diri manusia, yang terus memancar sampai ke hidup yang kekal (Yoh 4:14). Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber rahmat; hal ini tidak mungkin jika Yesus bukan Tuhan, sebab manusia biasa tidak mungkin dapat menyatakan diri sebagai sumber rahmat bagi semua orang.

c) Yesus menyatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6); dan dengan demikian Ia menempatkan diri sebagai Pengantara yang mutlak bagi seseorang untuk sampai kepada Allah Bapa.

d) Ia menyatakan bahwa “… kamu akan mati dalam dosamu… jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:24) yang datang dari Bapa di surga (lih. Yoh 21-29).

e) Yesus mengatakan, “Aku ini (It is I)…”, pada saat Ia berjalan di atas air (Yoh 6:20) dan meredakan badai.

f) Yesus mengatakan, “Akulah Dia,” pada saat Ia ditangkap di Getsemani.

g) Ketika Yesus diadili di hadapan orang Farisi, dan mereka mempertanyakan apakah Ia adalah Mesias Putera Allah, Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”[8]h) Mungkin yang paling jelas adalah pada saat Yesus menyatakan keberadaan DiriNya sebelum Abraham, “…sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yoh 8:58)

12) Dengan demikian, Yesus menyatakan DiriNya sudah ada sebelum segala sesuatunya dijadikan. Dan ini hanya mungkin jika Yesus sungguh-sungguh Tuhan. Mengenai keberadaan Yesus sejak awal mula dunia dinyatakan oleh Yesus sendiri di dalam doa-Nya sebelum sengsara-Nya, “Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5)

13) Dengan keberadaan Yesus yang mengatasi segala sesuatu, dan atas semua manusia, maka Ia mensyaratkan kesetiaan agar diberikan kepadaNya dari semua orang. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:37). Ia kemudian berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap saudara kita yang paling hina, itu kita lakukan terhadap Dia (lih. 25:40). Ini hanya dapat terjadi kalau Yesus adalah Tuhan yang mengatasi semua orang, sehingga Dia dapat hadir di dalam diri setiap orang, dan Ia layak dihormati di atas semua orang, bahkan di atas orang tua kita sendiri.

14) Yesus menghendaki kita percaya kepada-Nya seperti kita percaya kepada Allah (lih. Yoh 14:1), dan Ia menjanjikan tempat di surga bagi kita yang percaya. Dengan demikian Ia menyatakan diriNya sebagai yang setara dengan Allah Bapa, “Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa, (Yoh 14:9), Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh 10:38). Tidak ada seorangpun yang mengenal Anak selain Bapa, dan mengenal Bapa selain Anak (lih. Mat 11:27). Yesus juga menyatakan DiriNya di dalam kesatuan dengan Allah Bapa saat mendoakan para muridNya dan semua orang percaya, ”… agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Ini hanya mungkin jika Ia sungguh-sungguh Tuhan. Pernyataan Yesus ini berbeda dengan para pemimpin agama lain, seperti Muhammad dan Buddha, sebab mereka tidak pernah menyatakan diri mereka sendiri sebagai Tuhan.

15) Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).

16) Yesus menyatakan Diri sebagai Tuhan, dengan menyatakan diriNya sebagai Anak Manusia, yang akan menghakimi semua manusia pada akhir jaman (lih. Mat 24:30-31), sebab segala kuasa di Surga dan di dunia telah diberikan kepada-Nya, seperti yang dikatakanNya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus…” (Mat 28:18). Dengan demikian, Yesus menyatakan diriNya sebagai Pribadi Kedua di dalam Allah Tritunggal Maha Kudus, dan dengan kuasaNya sebagai Allah ini maka ia akan menghakimi semua manusia di akhir dunia nanti, seperti yang dinubuatkan oleh nabi Daniel (Dan 7:13-14). Yesus tidak mungkin membuat pernyataan sedemikian, jika Ia bukan sungguh-sungguh Tuhan.

Dari ayat-ayat di atas, maka saya juga dapat mengatakan, kalau Yesus bukan Tuhan, maka sangat tidak mungkin kalau Yesus mengatakan banyak hal yang membuktikan bahwa Diri-Nya adalah Tuhan.

7) Akhirnya Fadly memberikan kesimpulan “1. Setiap yang diutus Tuhan, pasti bukan Tuhan. 2. Yesus diutus oleh Tuhan , berarti……….. 3. Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan 4. Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan. 5. Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan. 6. Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan. 7. Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan. ini menyatakan bahwa yesus yang kalian sembah adalah utusan Allah…..bukan Allah……dan bukan Tuhan…..

a) Kesimpulan yang anda berikan cukup logis kalau anda hanya melihat ayat-ayat yang anda kutip (Yoh 5:30; Lk 10:16; Mk 9:37; Mt 10:40; Yoh 50:30). Namun, untuk dapat mengerti Pribadi Yesus, yang sungguh Allah dan sungguh manusia, anda juga harus melihat seluruh Alkitab, sehingga anda dapat memahami Pribadi Yesus yang sebenarnya. Oleh karena itu, dalam point 6), saya telah mencoba untuk memberikan ayat-ayat lain yang membuktikan bahwa Yesus bukan hanya sekedar utusan, namun Dia adalah Tuhan.

b) Saya mengundang anda untuk menganalisa lagi, apakah ada seorang yang hanya sekedar utusan mengatakan seperti yang Yesus katakan di point 6? Cobalah melihat dari seluruh sejarah manusia, adakah utusan Allah (yang sekedar utusan) yang melakukan mukjijat dalam nama-Nya sendiri, mengajar dalam namanya sendiri, yang dapat mengampuni dosa atas namanya sendiri, yang membiarkan murid-Nya mengatakan “ya Tuhanku dan Allahku”, yang para malaikat juga melayaninya, yang akan menghakimi seluruh manusia pada akhir zaman?

Dengan demikian, kalau kita menerima bahwa Yesus mengatakan semuanya itu, maka kita mempunyai alternatif, (1) bahwa Yesus hanyalah seorang utusan, hanya manusia, namun berbohong dan bahkan menghujat Allah atau (2) bahwa Yesus adalah Tuhan dan juga manusia, sehingga Dia dapat mengatakan segala sesuatu di ayat-ayat yang anda kutip dan segala sesuatu di ayat-ayat pada point 6).

c) Umat Kristen mempercayai bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang menjadi manusia, yang sungguh Allah dan sungguh manusia. Kalau anda percaya akan alternatif pertama, maka anda juga mempunyai kontradiksi, karena: Yesus (Isa) di dalam ajaran agama Islam (kalau anda beragama Islam) dihormati sebagai nabi yang utama, yang tidak akan mungkin membiarkan Diri-Nya disebut Tuhan, dan dapat mengampuni dosa atas nama-Nya sendiri. Untuk menghindari ini, maka anda dapat mengatakan bahwa ayat-ayat yang saya kutip di point 6) adalah palsu, dan ayat-ayat yang anda kutip – untuk membuktikan kemanusiaan Yesus – adalah asli. Kalau ini kesimpulannya, maka pertanyaan saya adalah: apakah parameter yang digunakan untuk menentukan asli atau palsu? Apakah kalau ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus adalah manusia maka kesimpulannya asli, sedangkan kalau ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus Tuhan, maka ayat tersebut palsu? Dan siapakah yang mempunyai otoritas untuk menentukan hal ini?

d) Dengan demikian, kalau anda mau konsisten, maka anda mempunyai dua alternatif seperti yang saya sebutkan di bagian awal: (1) Fadly beranggapan bahwa Alkitab bukanlah wahyu Allah, yang berarti anda tidak perlu mengutip ayat-ayat Kitab Suci (2) Fadly beranggapan bahwa semua ayat-ayat di Alkitab diwahyukan oleh Allah dan karenanya adalah benar, yang berarti anda dapat mengutip ayat-ayat di Alkitab untuk mendukung argumen anda dan sebaliknya, saya juga dapat mengutip ayat-ayat yang lain untuk mendukung argumentasi saya.

8) Jadi, sebagai kesimpulan, saya telah menunjukkan arti dari ayat-ayat yang anda kutip, yang membuktikan bahwa Yesus mempunyai kodrat manusia, namun juga yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Kalau Yesus hanya sekedar manusia atau hanya sekedar utusan, maka Yesus tidak akan mungkin mengeluarkan perkataan dan bertindak seperti yang saya sebutkan di point 6). Dengan demikian, Yesus yang kami sembah adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Semoga kita semua dapat melihat kenyataan dan kebenaran ini.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

23 COMMENTS

  1. Ibu Ingrid yang saya hormati,
    saya senang dengan adanya situs ini. Saya bisa mengetahui agama lain dengan tenang karena bahasa yang digunakan cukup sopan.

    Dan setelah banyak membaca situs ini, saya mengambil kesimpulan (maaf jika kesimpulan pribadi saya ini salah) adanya Misteri Pagan “Haus Darah” yang hanya bisa dijelaskan dengan dogma saja, tidak akan pernah bisa dijelaskan dengan akal sehat manusia. Semakin cerdas dan kritis manusia, akan semakin bingung akan misteri pagan ini.

    Saya semakin yakin dengan Tuhan Yang Esa! Tidak pernah memakai embel-embel “Esa, namun/tapi…. ” Dan Tuhan tidak pernah haus darah dengan mengorbankan nyawa tidak berdosa. Setiap manusia bertanggung jawab penuh atas dosanya sendiri. Hal ini terdengar lebih ADIL karena Tuhan Maha Adil, namun juga maha Pengampun. Sounds very-very simple and nice.

    Mengapa ajaran yang satu ini menjadi lain dengan yang diajarkan semua nabi lainnya? Senang tidak senang, suka tidak suka, harus diakui justru ada beberapa kemiripan dengan ajaran pagan. Sebegitu besarkah pengaruh pagan pada ajaran ini ibu? Yang paling mengkhawatirkan, konsep Trinitas juga terinspirasi dari ajaran pagan (tidak sama persis).

    [dari katolisitas: Silakan melihat tulisan ini – silakan klik dan klik ini.]

  2. 10) Yesus juga menyatakan Diri-Nya lebih tinggi dari nabi Yunus, Raja Salomo dan Bait Allah (lih. Mt 12:41-42; 12:6). Ini hanya dapat berarti bahwa Yesus adalah Allah, kepada siapa hari Sabat diadakan, dan untuk siapa Bait Allah dibangun.
    ————————————————————————
    “Yesus adalah Allah”

    Yoh 6:28 alkitab BIS. Lalu mereka bertanya kepada-Nya, “Kami harus berbuat apa untuk melakukan kehendak Allah?”

    Jawab Yesus Yoh 6:29 Alkitab TB. Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”

    Diatas ungkapan Yesus, bukan kesaksian, Apa Yesus lupa kalo dirinya adalah ALLAH.

    • Shalom Mark Wolford,

      Umat Kristiani tidak mempertentangkan ayat yang satu dengan ayat yang lain dalam Kitab Suci. Jika kita mau memahami Kitab Suci, kita harus menerima keseluruhan ayat-ayatnya dan menerima ayat-ayat tersebut dengan penghormatan yang sama, sebab kita percaya bahwa yang dituliskan di sana adalah sabda Tuhan dan ditulis atas inspirasi Roh Kudus.

      Demikianlah kita melihat kesatuan makna antara ayat Mat 12:42-42; 12:6 dengan Yoh 6:28-29. Sebab dengan menyatakan diri-Nya sebagai “Dia yang diutus Allah”, Yesus tidak menyangkal bahwa Ia adalah Allah. Melalui ayat itu, Yesus hanya mau mengatakan bahwa Ia datang dari Allah Bapa, sebagai utusan Bapa, sebab memang Kristus adalah Putera Allah yang diutus oleh Bapa untuk turun ke dunia. Namun demikian, sebagai utusan Bapa, Ia tetap adalah Allah, sebab dikatakan-Nya, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30); dan, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh 14:9). Tidak ada satupun nabi dalam Kitab Suci yang berani mengatakan demikian.

      Akhirnya, saya ingin mengajak Anda untuk membaca Kitab Suci dengan sikap hormat, sebab yang tertulis di sana adalah sabda Allah. Dengan sikap hormat ini, tidak perlu-lah ditulis komentar-komentar yang tidak perlu. Anda dan saya memang bisa lupa. Tetapi Tuhan tidak pernah bisa lupa. Jika Anda tertarik untuk melanjutkan dialog dengan kami, maka saya mengusulkan agar Anda menggunakan kata-kata yang lebih santun, tanpa perlu menggunakan sindiran apalagi ungkapan yang merendahkan Tuhan.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

  3. Mengenai Isa, menurutku ada 2 pengertian:
    1. Isa Al Masih adalah Tuhan, Raja dan Sesembahan Manusia yg diangkat ke Surga
    2. Isa Putra Maryam adalah nabi atau utusan Allah untuk menyampaikan “Gambar” atau “Misal” bagi Allah Swt yg wafat disalib
    Keduanya bergabung menjadi “Satu” yaitu Al Masih Isa Putra Maryam yg dalam nasrani dipanggil Yesus Kristus.
    Isa Al Masih itulah “Sebenarnya” Allah Swt yg dimuliakan Nabi Muhammad dalam Al Quran, sedangkan Isa Putra Maryam itulah yg disebut Al Masih Ad-Dajjal menurut Islam dan Anti Kristus dalam Nasrani.
    Agama Nasrani Tidak membedakan hal tsb sehingga bisa saja Tersesat, sedangkan dalam agama Islam Tidak Banyak yg mengetahui yg dimaksud Allah Swt dalam Quran adalah “Dia” sehingga Tersesat juga. Jadi menurutku “Yang Benar” adalah Syariat Muhammad yg berTuhankan Al Masih….

    [dari katolisitas Kami hanya mempercayai satu Yesus Kristus, yang mempunyai kodrat manusia dan kodrat Allah. Dalam pemaparan Anda di atas, apakah Isa Almasih dan Isa Putra Maryam adalah orang yang sama atau yang berbeda? Dan Apakah Yesus Kristus seperti yang dijelaskan dalam Kitab Suci adalah Isa Almasih atau Isa Putra Maryam?]

    • sebelumnya mohon maaf buat Satrio Panulis, Syariat Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Al masih.. yang saya ketahui Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan Alam semesta ini,Dia-lah yang maha satu, Dia tidak beranak dan pula diperanakkan,Maha suci DIa, DIA-LAH TUHAN SMESTA ALAM(bukan Dia=Almasih)!
      sangat tidak pantas kita yang hanya seorang hamba, makhluk ciptaannya menyamakannya dengan sesuatu yang ada di alam semesta.bahkan untuk melihatnya saja kita belum mampu (seperti yang dialami nabi Musa as).

      jika anda belum mengerti sepenuhnya dengan Islam jangan menyebarkan sesuatu yang menyimpang.

      [Dari Katolisitas: Iman Kristiani juga mengajarkan bahwa Allah itu satu. Hanya saja dalam ke-esa-an-Nya itu, Allah mempunyai Tiga Pribadi, yaitu Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Namun Allah Bapa dan Putera di sini tidak untuk diartikan bahwa Allah beranak dan diperanakkan, seperti pada manusia. Dalam hal ini Anda benar. Allah itu memang Maha Besar dan Pencipta semesta alam. Justru karena kemahabesaran-Nya inilah maka kita tidak dapat mengukur Allah dan memahami-Nya menurut keterbatasan pengetahuan kita, yaitu kalau Allah itu satu maka Pribadi-Nya juga harus hanya satu. Untuk mengenal Allah, umat Kristiani mengandalkan wahyu Allah, yaitu bagaimana Allah mewahyukan Diri-Nya sendiri. Wahyu Allah ini dinyatakan-Nya di dalam Kristus, Sang Firman Allah. Dari Firman Allah inilah, kami mengetahui bahwa Allah itu satu, namun dalam tiga Pribadi, sebagaimana pernah diulas di sini, silakan klik.]

      • sebelum saya mengajukan pertanyaan.. mohon maaf sebelumnya,
        baiklah jika anda menganggap Allah SWT itu satu,kenapa anda menyembah yesus? apakah Allah berwujud seperti yesus?

        [dari katolisitas: Silakan membaca artikel ini: silakan klik]

  4. salam sejahtera buat admin katolisitas, mohon tanggapannya,,, mungkin terkesan agak bodoh, " saya sering berpikir bahwa apakah benar Yesus sebagai Tuhan? sehingga saya jadi berpikir bahwa karena Tuhan Allah yang penuh kasih ( unconditionally love ) pun tidak akan mempermasalahkan apabila manusia salah mengintepretasikanNya", terima kasih sebelumnya….

    Dari katolisitas: Bagaimana kalau mulai dari beberapa artikel kristologi berikut ini?

    Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia, karena Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.

  5. saya siap menanggapi semua tulisan anda. sayang anda melakukan moderation, berarti tak akan bisa beridalog bebas dengan katolisitas

  6. Yesus itu adalah Raja dari segala Raja , dia turun ke bumi karena Ia ingin memperbaiki hbungan Allah dengan manusia , dan rela mati , itu adalah sebuah pengorbanan yang g tau mau d bilang ap lagi , Tuhan Yesus tuh baik dan teramat baik. AMIN

    • Saya sependapat dengan yg dikatakan Kelvin.

      Bisa dibilang, Tuhan menjelma menjadi manusia untuk mengubah kondisi yg tidak berjalan sesuai rencana awalNya menciptakan manusia.

      Tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah agar supaya kita dapat hidup bersama dgn Dia agar untuk memuja Dia, namun karena begitu baiknya Tuhan sehingga Dia memberikan kehendak bebas kpd Adam & Hawa yg akhirnya mengubah rencana awalNya.

      DatangNya Dia ke dunia adalah agar setiap manusia yg terpilih (yg hidup seperti perintah/permintaanNya) bisa dapat berkumpul kembali dgn Dia di kehidupan kekal selanjutnya. (hanya sedikit yg akan terpilih – itu karena kehendak bebas yg disalahgunakan sblmnya)

      Sehingga bisa dikatakan Dia lebih memilih meneruskan karya penciptaanNya, menunjukkan LAGI apa keinginanNya dgn cara mjd manusia (kalau Tuhan yg berbicara lgsg dari langit, apalah gunanya ama juga boong/ pasti semua orang akan lgsg menyembah Dia), daripada Dia menghentikannya pd saat itu. PermintaanNya mjd bukan lagi menyembah saja, tapi sebagai kudus Dia menegaskan LAGI bahwa semua hal di dunia ciptaanNya haruslah dilakukan dgn KASIH.

      Ya begitulah kasarnya hehehehe

      Emang muaanteeep deh Tim Katolisitas…

      May God bless us sampai pd waktu kedatanganNya,
      Antonius – Manado

  7. Salut sekali untuk pak Steff dan Ibu Inggrid bisa menjawab dengan rendah hati dan penuh cinta kasih itulah buah dari ROH KUDUS Bravo…………………………. GBU All.

  8. Salam Damai dalam Kristus,

    Saya sangat salut atas response dari pertanyaan2 maupun tanggapan2 yang masuk melakui forum tanya jawab ini, doa saya menyertai setiap langkah2 utk membagikan kebenaran Injil dalam nama TUHAN YESUS Kristus yang kita sembah & Gereja Khatolik.

    Kearifan & kesabaran dalam menanggapi setiap pertanyaan & tanggapan yang muncul menurut saya merupakan cerminan “Kasih” yang menjadi ajaran dalam Gereja.

    Best regards & GBU

    Jimmy

  9. Membaca dan mengakui isi Kitab Suci tidak boleh setengah-2, mengakui atau menolak seluruhnya.
    Artinya jangan pakai standar ganda dalam melihat dan memahami kebenaran dalam Kitab Suci.
    Wah, pengertian yang baru bagi saya. Thanks kepada Tim Katolisitas.
    Tuhan memberkati.

    yang berdosa,
    yohanes yudi

  10. Selamat dan sukses kepada Tim Katolisitas atas kerja kerasnya selama ini. Saya salut dan bangga, karena Tim bekerja cepat dalam pewartaan dan penuh kesabaran/kearifan dalam menjawab setiap pertanyaan/argumen dari saudara-2 kita, baik yang berasal dari gereja Protestan ataupun dari agama lain. Semoga semangat kasih dan damai ini semakin menguatkan kita semua.

    yang berdosa,
    yohanes yudi

  11. Saya ingin memperjelas makna apa yang dimaksud Yesus dengan mengatakan “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:30). Yesus sering menggunakan bahasa-bahasa kiasan/simbolik dalam menyampaikan ajarannya. Karena orang-orang Yahudi kala itu tidak memahami maksud Yesus tersebut di atas sehingga mereka menghujat Yesus karena menganggap Yesus telah menyamakan dirinya dengan Tuhan. Bahkan melakukan kekerasan kepadanya (Yoh 10:33). Oleh karenanya Yesus memperjelas bahasa tersebut dalam ayat selanjutnya, Yesus menerangkan kata itu bahwa -Aku dan Bapa adalah satu, karena Yesus selalu melaksanakan perintah Tuhan dan melakukan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan Tuhan sehingga mereka menjadi Dia menjadi dekat dengan Tuhan.

    [Dari Katolisitas: pesan ini digabungkan karena masih satu topik]

    Maaf saya ingin memperjelas postingan saya sebelumnya. Yang dimaksud Yesus dengan “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:30) ada di ayat berikutnya.

    (37) Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,

    (38) Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yoh 10:37 & 38).

    Ayat tersebut secara terang menjelaskan bahwa “Aku dan Bapa adalah satu” berarti bahwa Yesus telah memperllihatkan pekerjaan-pekerjaan yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Sehingga dia menjadi dekat pada Tuhan.

    Man

    • Shalom Man,

      Memang benar bahwa di dalam pengajarannya Yesus sering menggunakan kata kiasan, seperti halnya saat Ia mengatakan bahwa "Akulah pintu" (Yoh 10:9); "Akulah pokok anggur …"
      (Yoh 15:1). Namun pada saat mengatakan bahwa "Aku dan Bapa adalah satu" (Yoh 10:30), itu bukan merupakan kata kiasan. Sebab pada saat mengatakan hal ini, Yesus menyatakan bahwa Ia dan Allah Bapa pada hakekatnya adalah Satu. Justru pernyataan inilah yang menyebabkan orang Yahudi marah, dan berkehendak menjatuhi-Nya dengan hukuman mati (lih. Yoh 5:18; 8:59).

      Maka pernyataan Yoh 10:30 ini harus dilihat dalam kaitannya dengan ayat-ayat lain dalam Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Allah:

      Yesus adalah Sang Firman yang telah ada bersama- sama dengan Allah Bapa di awal mula penciptaan dunia: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah…… Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (Yoh 1:1, 14)

      Silakan membaca kembali tulisan di atas yang menujukkan ayat- ayat  Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah Putera yang diutus oleh Allah Bapa untuk menjadi manusia, atau klik di artikel ini.

      Dengan melihat bukti- bukti di atas, maka Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah Putera yang menjelma menjadi manusia. Perkataan Yesus, "Ia dan Allah Bapa adalah satu", itu merupakan salah satu bukti yang menyatakan ke-Allahan-Nya, seperti yang juga ditunjukkan dengan banyak ayat yang lain dalam Kitab Suci. Karena Ia adalah Allah Putera, maka Ia dapat melakukan semua pekerjaan-pekerjaan Allah di dunia, yaitu segala macam mukjizat dalam nama-Nya sendiri, menyembuhkan penyakit, mengusir roh jahat, mengampuni dosa, mengajar dengan hikmat dan kuasa, membangkitkan orang dari mati, dan juga Ia sendiri bangkit dari kematian-Nya.

      Jadi bukan berarti karena perbuatan-perbuatan-Nya ini dia "dekat" dengan Allah atau Dia menjadi satu dengan Allah. Tetapi kebalikannya, justru karena Ia Allah, makanya Ia dapat melakukan segala perbuatan- perbuatan Allah ini, dan Dia dapat mengatakan bahwa Ia dan Allah Bapa adalah Satu.

      Demikian tanggapan saya atas pernyataan anda.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

  12. Maaf hanya mau koment sedikit aja

    ini dikutip dari kitab suci kalian juga….

    Yohanes 5:30 “aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.

    Lukas 10:16 “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak kamu, ia menolak Aku,; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
    ……..

    [dari katolisitas: silakan melihat jawaban di atas – silakan klik]

    • Pembaca Katolisitas terkasih,

      Satu hal yang ingin saya kemukakan bahwa dogma dalam iman kita TIDAK MEMERLUKAN pengakuan atau pembenaran dari pihak manapun juga karena iman adalah dasar dari sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari yang tidak kita lihat.

      Semoga pandangan2/pendapat dari pihak yang berbeda kita tanggapi dengan KASIH sebagai hukum utama INJIL dan semakin memperkokoh iman kita akan JESUS, TUHAN JURU SELAMAT dan SAHABAT SEJATI kita yang telah rela mati untuk kita semua.

      Salam dalam kasih Kristus.

      LOURDES

    • Kenapa repot banget mau mencari-cari bukti bahwa Yesus adalah Tuhan? Agaknya anda takut melihat kenyataan bahwa Yesus adalah Tuhan, karena anda tidak/belum percaya pada Yesus.
      Belum terlambat untuk memulai mengenal Yesus. Begitu anda punya niat yang sungguh-sungguh untuk mengikuti Yesus, mata hati anda pasti segera dibuka olehNya, sehingga menjadi lebih mudah bagi anda untuk mengenal Yesus.
      Tahukah anda semakin banyak pertanyaan semacam pertanyaan/pernyataan anda, semakin terbukalah hati kami (orang Katolik) yang mengikuti forum katolisitas ini, akan misteri Allah, sehingga iman kami justru semakin mantap dan kuat. Terima kasih atas pertanyaan/pernyataan anda, Thanks berat juga pada Tim Katolisitas. GBU.

Comments are closed.