Pertanyaan:

Shalom bu Ingrid,
Beberapa waktu yg lalu kakak ipar saya melontarkan pertanyaan kepada saya: “kenapa kamu kalo berdoa harus melalui Bunda Maria,bukan langsung ke Yesus saja?Mohon kiranya bu Ingrid dapat membantu saya untuk memberikan jawaban yg dapat diterima oleh kakak ipar saya itu,terima kasih atas bantuannya,(maaf bila pertanyaannya diluar topik), Andi

Jawaban:

Shalom Andi,

Sebenarnya, sepanjang pengetahuan saya, umat Katolik tidak diharuskan untuk berdoa melalui Bunda Maria. Ya, kita dapat berdoa langsung kepada Yesus, atau kepada Allah Bapa, dengan Pengantaraan Yesus. Itu jelas terlihat dalam doa penyembahan yang tertinggi bagi umat Katolik, yaitu di dalam Misa/ Ekaristi Kudus. Atau di dalam doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, Doa Bapa Kami, juga langsung ditujukan kepada Tuhan. Jadi kelihatannya pertanyaan yang ditanyakan itu kelihatannya sudah agak bias, karena mengandaikan bahwa orang Katolik tidak bisa atau tidak boleh berdoa langsung kepada Tuhan. Dan ini tidak benar.

Namun memang, Magisterium Gereja Katolik menganjurkan umat untuk memohon dukungan doa dari Bunda Maria, dan belajar dari teladan Bunda Maria, untuk dapat bertumbuh secara spiritual. Hal ini memang diajarkan oleh para Bapa Gereja, para orang kudus (Santo/ Santa), Bapa Paus, dan jelas tertulis dalam dokumen Konsili Vatikan II (lihat Lumen Gentium 66- 68). Bunda Maria, Bunda Allah dan Bunda Gereja, yang mendampingi Gereja awal dengan doa-doanya juga akan terus mendampingi Gereja sampai akhir jaman. Ya doa-doa Bunda Maria dan para kudus di surga selalu menyertai kita semua yang masih berziarah di dunia ini, karena kita telah dipersatukan oleh Kristus menjadi anggota Tubuh-Nya yang tak terpisahkan oleh maut. Maka kita sebagai umat beriman dapat menyampaikan doa permohonan kepada Tuhan dengan memohon pertolongan Bunda Maria (dan para kudus lainnya), agar mendoakan ujud doa-doa kita itu di hadapan Yesus. Selanjutnya diskusi tentang doa orang kudus, silakan klik di sini, dan di sini.

Maka jika seseorang tidak mau memohon dukungan doa dari Bunda Maria atau dukungan doa para kudus di surga, ia tidak dapat dikatakan berdosa, namun sebetulnya yang ‘rugi’ adalah orang itu sendiri. Memang kita tidak harus berdoa memohon pengantaraan mereka, namun jika kita melakukannya, itu berguna bagi kita sendiri, karena itu melatih kita untuk bertumbuh dalam kerendahan hati. Karena kita melihat kepada para orang kudus itu sebagai teladan, agar kita terpacu untuk hidup seperti mereka. Ini seperti layaknya adik kelas yang belajar dari kakak kelas/ atau mereka yang sudah lebih dahulu lulus. Kita bisa belajar langsung dari dosen/ profesor kita, tetapi bisa juga disamping belajar dari dosen, kita belajar dari kakak kelas. Tidak ada keharusan kita belajar dari kakak kelas, namun tentu baik bagi yang mau melakukannya, karena akan sangat banyak manfaatnya. Jika di dunia ini kitapun sering meminta dukungan doa dari orang-orang lain yang kita pandang ‘lebih dekat’ dengan Yesus, maka seharusnya kita tidak ragu untuk memohon dukungan doa dari para orang kudus yang sudah jelas lebih kudus daripada kita semua yang masih hidup di dunia. Dan mereka (para kudus itu) adalah orang-orang yang sudah dibenarkan oleh Tuhan -karena mereka telah bersatu dengan-Nya di surga, maka sungguh besarlah kuasa doa mereka! (Yak 5:16).

20 COMMENTS

  1. salam

    saat ini saya sedang belajar utk mempunyai devosi kepada Bunda Maria. Saya menghormati Bunda Maria tapi tidak mempunyai rasa devosi yang tinggi seperti kepada Yesus. Saya Katolik. Saya tahu mungkin akan banyak org Katolik yang memberikan nasehatnya kalau berdoa kepada Bunda Maria sangat baik atau mengomentari saya seakan saya seorang berdosa karena tidak punya devosi kepada Bunda Maria. Saya menghormati Maria bahkan mengagumi ketaatan dan ketabahan Maria dari Yesus ditangkap sampai wafat di kayu salib. Untuk itu saya belajar untuk menumbuhkan devosi kepada Maria dgn membaca berbagai artikel ttg Maria dan coba memahami peran dan kedudukan Maria dalam kehidupan Yesus kemudian saya menemukan artikel ttg asal usul doa rosario di salah satu situs Katolik. Dalam penampakannya kepada Yang terbekati Alan siapa (lupa), seorang Dominican, Yesus berkata beliau (Alan) telah menyalibkan Yesus lagi, melukai Hati BapaNya di surga dg tidak menyebarkan doa rosario dan telah menyakiti HatiNya dengan tidak menghormati dan berdoa kpd BundaNya. Hal ini ternyata membuka hati saya ternyata begitu besarnya peran Bunda Maria dlm hidup Yesus. Tapi kemudian ada yang mengganggu saya ,dikatakan juga kalau doa rosario lebih efektif ato manjur dibandingkan doa2 lainnya bahkan dari doa Koronka, benarkah tsb? Kalau betul kenapa doa rosario lebih manjur dari doa2 lainnya? Lebih manjur dalam hal apa? Apa dlm hal segala2nya atau hanya lebih manjur dalam hal dikabulkannya doa permohonan? Ada berapa tingkatan doa rosario? Ada berapa gelar utk Maria (Yang dikandung tanpa dosa, Bunda Penolong Abadi, Maria dr Lourdes, Black Madonna dll)?a Ada berapa macam untaian atau kalung rosario? Di antara macam2 kalung rosario, mana yang lebih manjur? Kenapa ada banyak kalung rosario? Terima kasih semoga dpt membantu saya dalam belajar dan memahami peran Bunda Maria

    • Shalom Maria,

      Sesungguhnya devosi kepada Bunda Maria, jika dengan benar dilakukan akan meningkatkan devosi kepada Tuhan Yesus. Jadi sebenarnya sikap yang mempertentangkan keduanya bukanlah sikap yang benar, seolah-olah kalau berdevosi kepada Bunda Maria itu malah sepertinya jadi kurang berdevosi kepada Tuhan Yesus. Sebab devosi kepada Bunda Maria tidak pernah terlepas dari devosi kepada Kristus. Doa Rosario, yang menjadi salah satu bentuk devosi kepada Bunda Maria, adalah merupakan doa meditasi tentang kehidupan Yesus Kristus sejak masa Ia menjelma menjadi manusia dalam rahim Bunda Maria sampai Ia naik ke Surga, mengutus Roh Kudus kepada para Rasul, kemudian menggenapi janji-Nya kepada umat beriman yang percaya kepada-Nya, dan penggenapan ini dimulai dari ibu-Nya yaitu Bunda Maria, yang karena iman dan kesetiaannya sampai akhir hidupnya, maka ia diangkat dan dimahkotai di surga.

      Dengan merenungkan peristiwa- peristiwa hidup Yesus ini, maka kita dibawa untuk lebih dalam lagi meresapkan dan menghayati karya penyelamatan Kristus di dalam hidup kita. Kita dibawa untuk lebih mengenal dan mengasihi Kristus, sebagaimana Bunda Maria mengasihi Kristus. Silakan Anda membaca renungan tentang hal ini yang ditulis oleh Triastuti, silakan klik.

      Selanjutnya, silakan juga mendefinisikan apa yang Anda maksud dengan doa yang manjur. Sebab memang kita dapat berdoa namun Tuhanlah yang pada akhirnya menentukan tentang kapankah Ia akan mengabulkan doa kita. Silakan membaca seri tentang doa:

      1. Kesalahan persepsi doa (bagian 1): “Tuhan tidak campur tangan dalam kejadian di dunia ini.”
      2. Kesalahan persepsi doa (bagian 2): “Semua sudah diatur dan ditakdirkan Tuhan, sehingga berdoa tidak merubah apapun.”
      3. Kesalahan persepsi doa (bagian 3): “Berdoa dapat merubah keputusan Tuhan.”
      4. Kesimpulan: Kenapa kita harus berdoa?

      Jadi nampaknya, janganlah kita merasa bahwa doa kitalah yang berkuasa untuk mengubah keputusan Tuhan. Tuhan berhak menentukan entah waktu pengabulan doa kita ataupun dengan cara apa, jadi bisa saja melalui doa novena, atau rosario, atau koronka, atau doa- doa lainnya. Sikap yang menganggap bahwa keputusan doa itu tergantung dari usaha kita (termasuk dengan cara kita berdoa) adalah sikap yang beresiko menghantar kita kepada kesombongan rohani, seolah yang menentukan adalah kita dan bukan Tuhan.

      Maka, kita memang perlu dan bahkan harus berdoa, namun marilah kita berdoa dengan sikap batin yang benar, yang dengan kerendahan hati bersyukur dan memohon kepada Tuhan, namun juga sepenuhnya percaya bahwa Tuhanlah yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi kita dan Ia akan menjawab doa kita sesuai dengan kebutuhan kita pada waktu-Nya.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- katolisitas.org

      • salam

        jadi kalau saya hanya mempunyai devosi kepada Yesus saja tidak apa2/tidak masalah? Karena pada akhirnya semua tertuju kepada Yesus. Karena saat membaca sengsara Yesus, saya merasa telah diselamatkan oleh Yesus untuk itu saya mempunyai rasa devosi kepada Yesus dibanding Bunda Maria. Pengalaman orang beda2 dan dalam kasus saya, saya dibukakan ato ‘diluruskan’ dg sengsara dan darah Yesus di kayu salib. Cuma saya sering liat banyak org Katolik punya devosi kepada Maria. Saya sebagai orang Katolik yang baru kembali saya penasaran kemudian saya coba mempunyai devosi kepada Bunda Maria seperti yang lain dan juga karena Yesus mencintai dan menghargai BundaNya maka saya mencoba menempatkan Maria seperti Yesus tapi hati saya selalu ter7 pada Yesus. Mohon maaf saya masih dalam tahap belajar jadi saya tidak tahu kalau devosi kepada Maria akhirnya juga ter7 kepada Yesus. Definisi manjur sendiri saya juga tidak tahu karena ditanya jawab artikel ttg Maria dikatakan doa Rosario lebih manjur dibanding doa Koronka atau doa lainnya, maka saya bertanya benarkah hal tsb? Dan pertanyaan2 lainnya sebelumnya. Mungkin penulis artikel tersebut mempunyai devosi kepada Maria yang sangat tinggi jadi berkata doa Rosario lebih manjur dari doa lainnya. Saya menghormati Bunda Maria dan saya mengagumi ketaatan dan ketabahan Bunda Maria terutama saat sengsara dan wafat Yesus cuma tidak dapat memberikan penghormatan yang tinggi seperti umat Katolik lainnya. Terima kasih

        • Shalom Maria,

          Mungkin ada baiknya jika saya menyampaikan analogi ini: Jika kita sungguh mengasihi seseorang, maka kita akan mengasihi juga keluarganya, yaitu ayah dan ibu dan saudara- saudaranya. Bukankah dengan kasih yang seperti ini seseorang mengasihi suami atau istrinya, yaitu kasih yang juga melibatkan kasih kepada ibu/ ayahnya; dan kasih kepada mereka ini tidak akan menggantikan ataupun mensejajarkan kasih kita kepada suami (atau istri) kita. Di samping itu, walaupun memang bisa saja jika kita memilih hanya mengasihi/ mempunyai hubungan yang dekat dengan pasangan kita saja (suami atau istri) tanpa mempunyai hubungan yang dekat juga dengan orang tua/ keluarganya; namun tentu yang terbaik adalah selain kita mempunyai hubungan yang dekat dengan suami/ istri kita, kita juga mempunyai hubungan yang dekat/ akrab dengan keluarganya. Apalagi, dalam kasus kita, keluarga Kristus adalah keluarga kita juga; oleh sebab melalui Baptisan kita diangkat menjadi anak- anak angkat Allah, yaitu saudara dan saudari Kristus. Semoga dengan analogi ini anda dapat lebih memahami mengapa Gereja Katolik menganjurkan agar umatnya di samping mempunyai devosi kepada Tuhan Yesus, juga mempunyai devosi kepada Bunda Maria (ataupun kepada para orang kudus lainnya), sebab devosi ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan devosi kita kepada Tuhan Yesus.  Perlu kita sadari bahwa Bunda Maria selain adalah ibu Tuhan Yesus, juga adalah ibu kita (umat beriman) juga, karena Tuhan Yesus sudah memberikan dia untuk menjadi ibu kita (lih Yoh 19:26-27). Sekarang terserah kepada kita, akan apakah sikap kita terhadap ‘pemberian’ Kristus itu, yang diberikannya sesaat sebelum wafat-Nya. Jika kita menganggap Bunda Maria sebagai bunda dan ibu rohani bagi kita, tentu itu menyenangkan hati Yesus. Jika tidak demikian, tentu Kristus tidak perlu memberikan ibu-Nya menjadi ibu kita juga. Kenyataan bahwa Kristus memberikan ibu-Nya kepada kita, tentu itu disebabkan karena Tuhan Yesus melihat bahwa hal itu baik bagi kita.

          Gereja Katolik tidak pernah mensejajarkan penghormatan kepada Tuhan Yesus dengan penghormatan kepada Bunda Maria. Ini jelas disebutkan dalam Konsili Vatikan II, Konstitusi tentang Gereja- Lumen Gentium:

          “Sebab tiada makluk satu pun yang pernah dapat disejajarkan dengan Sabda yang menjelma dan Penebus kita. Namun seperti imamat Kristus secara berbeda-beda ikut dihayati oleh para pelayan (imam) maupun oleh Umat beriman, dan seperti satu kebaikan Allah terpancarkan secara nyata kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya dengan cara yang berbeda-beda, begitu pula satu-satunya pengantaraan Penebus tidak meniadakan, melainkan membangkitkan aneka bentuk kerja sama yang berasal dari satu-satunya sumber.

          Adapun Gereja tanpa ragu-ragu mengakui, bahwa Maria memainkan peran yang berada di bawah peran Kristus ini. Gereja tiada hentinya mengalaminya, dan menganjurkan kepada kaum beriman, supaya mereka ditopang oleh perlindungan Bunda itu lebih erat menyatukan diri dengan Sang Pengantara dan Penyelamat.” (Lumen Gentium, 62)

          Demikian Maria, maka marilah kita menempatkan Tuhan Yesus dan Bunda Maria di dalam hati kita, walau di dalam urutan yang berbeda. Anda benar, bahwa devosi yang terutama adalah kepada Tuhan Yesus, namun sepantasnyalah kita juga mempunyai keterbukaan untuk menghormati dan mengasihi Bunda Maria dan para orang kudus lainnya, sebab mereka adalah ibu dan sahabat- sahabat Yesus, yang selayaknya juga menjadi ibu dan sahabat- sahabat kita.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- katolisitas.org

           

  2. Dear Katolisitas..
    Saya senang sekali bila membaca uraian2 di website ini,begitu damai dan mencerahkan keimanan saya.
    Namun bila berkenan berpendapat saya pribadi sangat menghormati Bunda Maria sebagai Bunda Yesus Tuhan sendiri..dan sangat setuju bahwa sang Bunda adalah Pilihan Allah untuk melahirkan Yesus…tapi tergerak oleh beberapa pemandangan di gereja2 Katolik ( Saya juga seorang Katolik ) lebih banyak umat Katolik yang memohon doa melalui Bunda Maria dari pada Tuhan Yesus sendiri..bila ada di suatu Gereja Katolik ( Kebetulan Saya sering Berpindah daerah karena Pekerjaan ) lebih banyak Lilin yang terpasang di patung Bunda Maria dari pada di patung Tuhan Yesus..hal ini pernah ditanyakan oleh Anak saya yang masih polos, “Kasihan Tuhan yesus ya pa, Lilin nya sedikit” saya hanya tersenyum tapi tak kuasa menjelaskan. Saya mencari-cari Jawaban pertanyaan anak saya akhirnya saya jawab simpel..”Karena Tuhan Yesus anak Bunda Maria makanya kita berdoa ama Bunda Maria biar di sampein ama Tuhan Yesus,pasti Tuhan Yesus mengabulkan doa2 kita”. saya kuatir jawaban saya seolah ada no. 1 dan no.2 dalam hal memohon doa. Ke Tuhan Yesus sendiri atau ke Bunda Maria?
    Ini sepenggal dari pengalaman saya,karena sebagai Awam saya mohon pencerahan atas pengalaman kecil ini karena menjadi pertentangan batin saya sebagai orang Katolik
    Terimakasih..Tuhan memberkati…

    • Shalom Lucky,

      Terima kasih atas dukungannya untuk karya kerasulan ini. Kami senang sekali kalau site ini dapat membantu pertumbuhan iman Katolik. Tentang peran Bunda Maria, pertama kita harus menyadari bahwa Bunda Maria adalah mahluk ciptaan, yang dipersiapkan dan diciptakan oleh Allah secara khusus untuk menjadi ibu Penebus manusia, yaitu Yesus Kristus – sungguh Allah dan sungguh manusia. Oleh karena perannya yang begitu istimewa inilah, maka dia menempati tempat yang khusus dalam misteri keselamatan Allah. Kedua, Gereja Katolik tahu secara persis bahwa penyembahan (Latria) hanya ditujukan kepada Allah. Hal ini ditunjukkan dari penyembahan tertinggi dalam Gereja Katolik, yaitu Misa Kudus, yang terfokus pada misteri Paskah Kristus (penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus). Jadi, anda dapat menerangkan kepada anak anda, bahwa Ekaristi, yang berfokus pada Kristus (yang mempersembahkan dan dipersembahkan adalah Kristus) tidak dapat digantikan dengan bentuk doa apapun, termasuk doa-doa bersama Bunda Maria. Kemudian, terangkan juga bahwa doa di depan patung Maria atau santa-santo, dengan lilin menyala bukanlah suatu bentuk penyembahan, namun suatu bentuk penghormatan (dulia). Jadi, tidak menjadi masalah kalau lilin di tempat tertentu lebih banyak, karena pada akhirnya Maria atau santa-santo tersebut akan membawa doa-doa kepada Yesus sendiri. Dengan demikian, pada akhirnya yang mengabulkan doa adalah Yesus sendiri. Semoga keterangan singkat ini dapat membantu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      stef – katolisitas.org

  3. teman saya yang protestan bertanya. Kenapa/buat apa kita mohon bantuan doa kepada bunda maria? kalau kita sendiri bisa berdoa lgsg kepada Tuhan.

    saya rasa ini sudah pernah dijawab, hanya saya bingung harus membaca artikel/TJ yg mana.

    [Dari Katolisitas: silakan membeca artikel di atas, silakan klik, dan juga di TJ ini, silakan klik. Selanjutnya jika masih ada pertanyaan, silakan bertanya kembali]

  4. Shalom

    diatas disebutkan mengenai Devosi Maria, saudara saya mengatakan devosi itu adalah penyembahan kalau boleh tau kata devosi berasal dari kata apa , kalau bisa berikut linknya supaya saya tidak salah dalam menjelaskan terima kasih

    • Shalom Ignatius,

      Devosi berasal dari kata Latin “devotus“, devotion (bahasa Inggris) yang artinya disposisi/ sikap hati yang ingin, siap sedia dan sepenuhnya memberikan penyembahan dan pelayanan kepada Tuhan. (Rev. Jovian Lang OFM, Dictionary of the Liturgy, NY: Catholic Book Publishing Corp., 1989, p. 161). Devosi yang merupakan kesiap sediaan untuk menghormati Tuhan dan melaksanakan segala perintah-Nya, didasari oleh kasih yang besar kepada Tuhan. Maka pada hakekatnya, devosi itu merupakan ungkapan kasih kepada Tuhan.

      Pengertian lain mengenai devosi ini adalah tanda kasih dalam hal-hal yang berkaitan dengan Allah. Ini dapat menyangkut praktek doa/ kesalehan yang dilakukan oleh umat beriman di mana mereka menemukan cara untuk mewujudkan kasih mereka kepada Allah.

      Jika anda mau membaca lebih lanjut tentang pengertian devosi, silakan klik di link ini.

      Jadi dari pengertiannya, perkataan devosi ini pertama-tama ditujukan kepada Tuhan, namun dapat pula ditujukan kepada Para Orang Kudus-Nya terutama Bunda Maria, karena mereka telah bersatu dengan Allah, sehingga kasih yang kita tujukan kepada mereka, adalah juga bentuk kasih kita kepada Allah yang telah menciptakan mereka dan yang mengizinkan mereka untuk mendoakan kita.

      Devosi yang umum didoakan oleh umat Katolik adalah: Devosi Hati Kudus Yesus, Devosi Hati Maria yang tak bernoda, Devosi Kerahiman Ilahi, di samping doa Rosario, yang mungkin sudah cukup dikenal. Berikut ini saya sertakan sedikit keterangannya:

      Novena Hati Kudus Yesus
      Novena berasal dari kata Latin, ‘novenus’ artinya sembilan. Tradisi berdoa Novena berasal dari Alkitab. Pada saat kenaikannya ke surga, Yesus berjanji pada murid-muridNya bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus-Nya, sehingga mereka akan menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi (lih. Kis 1:8). Maka murid-muridNya berdoa besama dengan Bunda Maria (lih Kis 1: 14) selama 9 hari berturut-turut sampai pada hari Pentakosta, yaitu pada saat Kristus memenuhi janjinya, yaitu dengan turunnya Roh Kudus atas para rasul (lih Kis 2:1-4).

      Mengenai Asal usul Novena Hati Kudus Yesus dapat dibaca di link ini (silakan klik)
      Novena ini kita kenal melalui pesan Yesus yang disampaikan melalui St. Margareth Maria Alacoque (1647-1690). Melalui St. Margarreth, Kristus menyatakan keinginan hati kudus-Nya agar devosi ini disebarluaskan, agar para beriman mengetahui akan keajaiban kasih-Nya, dan kerinduan-Nya untuk membagikan kekayaan kebaikan-Nya. Yesus menginginkan juga agar devosi diadakan bersamaaan kerinduan agar umat lebih sering menerima komuni (frequent communion), komuni pada setiap Jumat pertama dalam setiap bulan, dan berdoa satu jam setiap hari. Penampakan Yesus pada saat Perayaan Corpus Christi (Tubuh Kristus, tahun 1675), mengatakan pada St. Margareth, betapa hati-Nya yang begitu mengasihi manusia ditanggapi bukan dengan ucapan syukur, tetapi malah dengan keacuhan/ tidak ada rasa syukur. St. Margareth kemudian memberitahukan hal ini kepada Fr. de la Colombiere, yang kemudian juga mempersembahkan dirinya kepada Hati Kudus Yesus. Ia menuliskan penampakan dan devosi ini, yang kemudian dicetak di Lyon pada tahun 1684, dua tahun setelah ia meninggal. Untuk teks Novena Hati Kudus Yesus, silakan klik di sini.

      Novena Hati Maria yang tak Bernoda
      Asal usul devosi kepada hati Bunda Maria yang tak bernoda, dapat dilihat di sini (silakan klik).
      Serupa dengan devosi kepada Hati Kudus Yesus, devosi kepada hati Maria yang tak bernoda ini juga sudah berakar sangat lama dalam Gereja. Awalnya adalah dari meditasi jemaat Kristen pertama yang merenungkan ketulusan hati Maria terutama yang ditunjukkan dengan kelapangan hatinya menyertai Yesus sampai di kaki salibNya. Pada saat itulah dipenuhi nubuat nabi Simeon, bahwa “sebuah pedang akan menembus jiwanya” (Luk 2: 35).
      St. Leo dan St. Augustinus mengungkapkan bahwa Bunda Maria pertama kali mengandung Yesus di dalam hatinya sebelum mengandung-Nya di dalam rahimnya. Maka Yesus mengatakan memuji Bunda Maria sebagai “dia yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8: 21).

      Devosi terhadap hati Maria pertama dikenal secara luas, disebarkan oleh St. Anselm Lucca di abad ke- 11. Selanjutnya devosi ini diteruskan oleh banyak para orang kudus, di antaranya: St. Bernard, St Bridget, St Mechtildes, St. Gertrude, St. Francis de Sales, karena Bunda Maria menjadi teladan yang sempurna bagi kekudusan umat beriman. Pada tahun 1805 Paus Pius VII memberikan izin agar devosi kepada hati Bunda Maria yang tak bernoda dapat dilakukan bersama-sama dengan devosi kepada Hati Kudus Yesus.

      St. Mechtildes, St. Antonius dari Padua, St. Leonardus dari Porto Mauritio, St. Alfonsus Liguori, mengajarkan devosi Novena Tiga Salam Maria, untuk menghormati Bunda Maria dan kuasa yang diberikan dari Allah kepada Bunda Maria untuk mendoakan umat beriman. Untuk teksnya, silakan klik di sini.

      Devosi Kerahiman Ilahi

      Tentang sejarah devosi ini, pengertiannya, maupun teks doanya, silakan klik di link ini.

      Doa Rosario

      Doa rosario adalah doa yang mungkin sudah umum dan kita kenal. Asal usul doa Rosario pernah dituliskan di sini, silakan klik. Jika didoakan dengan benar sesungguhnya doa Rosario ini menupakan perjalanan iman bersama Bunda Maria yang membawa kita untuk lebih dekat kepada Tuhan Yesus, sebab dalam setiap kali kita mendoakan Salam Maria, kita merenungkan peristiwa hidup Tuhan Yesus. Contoh renungan doa rosario yang ada di situs ini ada di sini, silakan klik.

      Demikian yang dapat saya tuliskan tentang pertanyaan anda. Semoga berguna.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

  5. Bunda Maria dan Yesus bukan dua sosok terpisah dan tidak bisa dibanding-bandingkan. Jadi kalaulah ada pertanyaan “kenapa harus berdoa kepada Bunda tidak kepada Yesus, sepertinya itu memisah-misahkan Bunda Tuhan dengan Yesus. Padahal Yesus dan Bunda bukan individu yang terpisah. Bunda Maria dengan segala kerendahan hatinya menerima karunia Tuhan untuk melaksanakan rencana Besar Allah mendatangkan Yesus ke dunia (pekerjaan awal) . Dan Yesus sangat menghormati Bunda Maria sebagai bagian dari realisasi Rencana Allah yang besar. Kedua-duanya dimuliakan Tuhan dengan Naik ke Surga. Ada Kenaikan Yesus ke Surga, dan begitupun dengan Bunda. Bunda Maria merupakan satu-satu-nya manusia yang dimuliakan dengan diangkat ke Surga oleh Allah Bapa setelah Yesus. Jadi disini jelas hampir tidak ada perbedaan antara Yesus dan Bunda Maria. Yesus dan Bunda Maria adalah sosok yang sama-sama tidak bernoda. Ada dikatakan bahwa Yesus itu adalah manusia sama dengan kita kecuali dalam hal Dosa jadi Yesus tidak berdosa. Begitu pun Bunda Maria disebut sebagai Bunda Allah Tak Bernoda, Artinya Bunda Maria juga tidak memiliki Dosa.. Jadi keduanya sama “SUCI”. Tidak bisa dikatakan bahwa kenapa kita harus berdoa kepada Bunda Maria dan tidak langsung saja kepada Yesus ? Dari pertanyaannya saja jelas kelihatan, bahwa Bunda Maria seolah-olah sosok nomor 2 yang bisa dikesampingkan. Padahal dari uraian saya diatas jelas tidak sama sekali-kan.? Bunda Sama Pentingnya seperti Yesus.Jadi Kalaulah ada pertanyaan seperti yang dilontarkan kakak ipar …”sepertinya hal pertama yang dilakukan adalah menjelaskan dan memberitahukan bahwa Bunda Maria Dan Yesus bukan dua Individu yang berbeda. Keduanya memegang peranan penting bagi Keberhasilan Rencana Allah. Dan Keduanya sama-sama tidak berdosa. Jadi kepada Yesus kita berdoa, kepada Bunda kita berdevosi…..semua dilakukan sesuai dengan aturan yang diberikan oleh Gereja Katolik. Kita berdoa langsung kepada Yesus, pun kita berdevosi langsung kepada Bunda.tidak ada yang di nomor dua kan. Ubah dulu pandangan “bahwa Bunda Maria Sosok yang tidak ada artinya, manusia biasa, yang dipilih Allah” Bunda Maria dan Yesus adalah sama. “Sama-sama tidak Berdosa, sama-sama dimuliakan Allah dengan Naik ke Surga” Hanya peran dan tugas yang berbeda tapi tetap satu tujuan yaitu Iman-Harapan dan Kasih (inti Ajaran Kristiani).

    • Shalom Ponsianus Aritonang,

      Walaupun Bunda Maria dan Tuhan Yesus selalu bersatu dalam rencana keselamatan Allah, namun sosok Bunda Maria tidak bisa disamakan dengan sosok Tuhan Yesus. Para Bapa Gereja terutama St. Irenaeus dalam tulisannya “Against Heretics” III,22,4 mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah Hawa yang baru (the New Eve) yang bekerjasama dengan Kristus (the New Adam) untuk menyelamatkan umat manusia. Namun biar bagaimanapun, Maria tidak sama dengan Kristus sepertihalnya Hawa tidak sama dengan Adam.

      Maka, walaupun baik Kristus dan Bunda Maria kedua-duanya suci/ kudus, tetapi pengertiannya tidak sama persis. Kekudusan Kristus adalah karena hakekat-Nya sendiri sebagai Tuhan, sedangkan kekudusan Maria adalah suatu rahmat yang diterimanya atas jasa Kristus. Maka walau keduanya berada di surga sekarang, namun prosesnya berbeda. Tuhan Yesus “naik” ke surga dengan kuasa-Nya sendiri, sedangkan Bunda Maria “diangkat” ke surga oleh kuasa Kristus.

      Pembedaan antara Bunda Maria dan Tuhan Yesus, itu jelas diajarkan oleh Magisterium Gereja Katolik, terutama dalam Konsili Vatikan II, Lumen Gentium (Konstitusi tentang Gereja), 62. Berikut ini kutipannya:

      “…Sebab sesudah diangkat ke sorga ia tidak meninggalkan peran yang membawa keselamatan itu, melainkan dengan aneka perantaraannya ia terus-menerus memperolehkan bagi kita kurnia-kurnia yang menghantar kepada keselamatan kekal [187]. Dengan cinta kasih keibuannya ia memperhatikan saudara-saudara Puteranya, yang masih dalam peziarahan dan menghadapi bahaya-bahaya serta kesukaran-kesukaran, sampai mereka mencapai tanah air yang penuh kebahagiaan. Oleh karena itu dalam Gereja Santa Perawan disapa dengan gelar Pembela (Advocate), Pembantu (Auxliatrix), Penolong (Adjutrix), Perantara (Mediatrix) [188]. Akan tetapi itu diartikan sedemikian rupa, sehingga tidak mengurangi pun tidak menambah martabat serta dayaguna Kristus satu-satunya Pengantara [189].

      Sebab tiada makhluk satu pun yang pernah dapat disejajarkan dengan Sabda yang menjelma dan Penebus kita. Namun seperti imamat Kristus secara berbeda-beda ikut dihayati oleh para pelayan (imam) maupun oleh umat beriman, dan untuk satu kebaikan Allah dengan cara yang berbeda-beda pula terpancarkan secara nyata dalam makhluk-makhluk, begitu pula satu-satunya pengantaraan Penebus tidak meniadakan, melainkan membangkitkan pada makhluk-makhluk aneka bentuk kerja sama yang berasal dari satu-satunya sumber.

      Adapun Gereja tanpa ragu-ragu mengakui, bahwa Maria memainkan peran di bawah (sub-ordinate) peran Kristus seperti itu. Gereja mengetahuinya melalui pengalaman yang tiada hentinya dan menganjurkan kepada kaum beriman, supaya dengan ditopang oleh perlindungan Bunda itu, mereka dapat lebih erat menyatukan diri dengan Sang Pengantara dan Penyelamat….”

      Adalah baik maksud anda untuk menghormati Bunda Maria, namun sebaiknya kita menempatkan Bunda Maria pada tempat yang seharusnya. Sebagai umat Katolik kita menghormati Bunda Maria, namun jangan sampai kita menyamakan Bunda Maria dengan Kristus, walaupun kita meyakini adanya ‘kesatuan hati’ antara mereka. Memang, kesatuan antara Bunda Maria dengan Kristus itulah yang berperan untuk membawa kita umat Katolik kepada keselamatan kekal, sebab yang dilakukan oleh Bunda Maria adalah membawa kita lebih dekat kepada Kristus. Dengan mempunyai devosi kepada Bunda Maria, kita diajar untuk meniru teladan hidupnya, yaitu dalam kekudusannya untuk selaku melakukan semua kehendak Tuhan. Dan melakukan kehendak dan perintah Tuhan ini memang adalah bukti bahwa kita mengasihi Tuhan (lih. 1Yoh 5:3). Jadi devosi kepada Bunda Maria ini seharusnya membawa kita lebih dekat kepada Yesus, dan bukan sebaliknya.

      Maka, devosi kepada Bunda Maria ini selayaknya didampingi dengan devosi (penghormatan atas dasar kasih) kepada Tuhan Yesus melalui doa-doa pribadi, merenungkan sabda Tuhan, Misa Kudus, sakramen-sakramen, terutama Ekaristi dan sakramen Tobat. Dengan demikian kita dapat memperoleh pengharapan bahwa Tuhan Yesus sendiri, bersama dengan Bunda-Nya, yang adalah Bunda kita juga, akan membentuk kita dalam iman, pengharapan dan kasih, sampai kita mencapai kerajaan Surga.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- https://katolisitas.org

      • Shalom Bu Inggrid,
        Kalo bicara soal Maria , pasti tidak ada habisnya karena konsep katolik dengan konsep kristen ttg Maria sangatlah berbeda, krn soal iman tidak untuk diperdebatkan tapi harus dilakukan.
        Sayangnya banyak orang Katolik hanya mengerti dan tahu Maria , mereka sering tidak tahu siapa itu Daud , Samuel , Elia , Petrus , Paulus dll yang notabene juga orang yang dipakai Tuhan krn sering hanya terfokus pada Maria . Apalagi [maaf] krn banyaknya doa koronka, rosario, senakel yang menyita banyak waktu mereka juga lupa/malas baca Alkitab .
        istri saya sering berdoa rosario, senakel dll shg lupa/malas membaca alkitab krn sudah menyita banyak waktu…

        • Shalom Budi,
          Ya, memang harus diakui, umat Katolik harus lebih sering membaca Alkitab, supaya bisa lebih mengenal firman Tuhan. Namun harus juga diakui bahwa dengan semakin kita membaca Alkitab semakin kita menyadari peran istimewa dari Bunda Maria. Karena semua tokoh-tokoh lain yang ada di dalam Alkitab, itu berperan untuk mempersiapkan umat untuk menerima Tuhan Yesus, entah itu Abraham, Musa, Daud, dan semua tokoh iman dalam PL, maupun tokoh- tokoh PB, yaitu para rasul dan para murid Kristus. Sedangkan peran Bunda Maria sungguh-sungguh sangat unik, yaitu ia-lah yang dipercaya oleh Tuhan untuk melahirkan Tuhan Yesus ke tengah-tengah umat-Nya. Tidak ada satupun orang yang lain yang dipercaya untuk melakukan tugas itu, hanya Bunda Maria saja

          Maka, walaupun benar, bahwa umat Katolik harus semakin rajin membaca dan merenungkan Kitab Suci, namun tidak benar untuk menganggap bahwa doa rosario ataupun doa senakel itu “menyita banyak waktu” sehingga yang mendoakannya tidak sempat membaca Kitab Suci. Menurut hemat saya, itu hanya masalah skala prioritas. Jika kita anggap penting, tentu bisa kita lakukan, sepertihalnya makan. Karena kita memandang makan itu adalah sesuatu tindakan yang penting bagi jasmani kita, maka kita akan berusaha untuk selalu makan di dalam setiap hari. Jika kita memandang doa dan firman itu sebagai “makanan rohani” yang penting bagi kita, maka kita pasti dapat menyediakan waktunya.

          Mungkin sudah saatnya anda sebagai kepala dan imam di dalam keluarga memimpin keluarga anda untuk bertumbuh di dalam firman Tuhan dan doa. Adakan waktu khusus setiap hari, entah pagi hari atau malam setelah makan malam (sebelum semua mengantuk) untuk berdoa dalam satu keluarga dan membaca dan merenungkan tentang firman Tuhan hari itu. Anda dapat memakai buku panduan/ buku renungan, seperti buku Sabda Kehidupan, Renungan Harian, Word among us, atau buku renungan Katolik lainnya. Anda dapat menjelaskan sedikit tentang ayat-ayat Kitab Suci tersebut kepada anggota keluarga anda. Sehingga dari kecil anak-anak telah mendapatkan pendidikan iman, dan menumbuhkan kecintaan mereka akan Sabda Tuhan. Dengan demikian, istri anda dan andapun pun dapat semakin mendalami Kitab Suci. Ingatlah panggilan anda sebagai suami istri untuk saling menguduskan dan untuk mendidik anak-anak tentang iman, pengharapan dan kasih di dalam Kristus. Saya percaya, dengan kebiasaan ini keluarga anda akan selalu dipersatukan Tuhan. Mother Teresa perbah berkata, “A family that prays together, stays together.” Di tengah godaan yang mengancam keutuhan rumah tangga, mari kita perkuat persatuan keluarga kita dengan doa dan firman Tuhan.

          Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
          Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

        • Buat Pak Budi

          sedikit sy mau sharing ya….sy baptis katolik dari kecil tapi sepanjang perjalanan hidup saya, saya sempat singgah ke lebih dari 10 gereja kristen sebelum akhirnya sy kembali ke Katolik. Memang benar di gereja Lristen, umat lebih ‘terbiasa’ membaca alkitab dibandingkan umat Katolik. Sy pun menjadi ‘terbiasa ‘ membaca alkitab setiap sy ada waktu luang. Tapi ada 1 hal yg cukup meresahkan pikiran sy…(mohon maaf jika menyinggung umat gereja Kristen) dan sy perdebatkan masalah ini dengan sis Inggrid dari beberapa waktu lalu..yaitu mengenai Bunda Maria…walau sy rajin baca alkitab, sy merasa semakin jauh dan jauh dari Bunda Maria…karena memang Bunda Maria “tidak mendapat kedudukan yg tinggi” dalam agama Kristen…dan sy kehilangan kepercayaan pada Bunda Maria….benar-benar hilang….

          Sisi positip lainnya…sy lebih mengenal siapa itu Daud, siapa itu Nabi Nathan, Ruth, Stefanus, Ayub, dan banyak lagi tokoh-tokoh kudus dalam alkitab….sy hapal banyak ayat emas…tapi…sy makin menjauh dari bunda Maria…sampai akhirnya suatu ‘kejadian istimewa’ terjadi….sejak sy berkenalan dengan sis Inggrid, cukup sering sy berdebat mengenai Bunda Maria…dan jujur saja…sy masih cuek dan tidak mempedulikan semua penuturan sis Inggrid mengenai Bunda Maria…karena memang sy sudah hilang kepercayaan pada Mother Mary…di hati sy….aneh rasanya berdoa pada Mother Mary….kenapa tidak sama Yesus saja….siapa sih Mother Mary….bukankah Mother Mary hanya manusia biasa….dan banyak pemikiran lain…sis Inggrid bilang ini itu panjang lebar…sy juga cuek saja…sekedar di dengar….masuk telinga kiri keluar telinga kiri….bahkan tidak sempat masuk telinga kanan….sampai kejadian luar biasa pada hari Pesta Maria Immaculata beberapa hari lalu…

          Pada hari selasa lalu…sy merasa aneh….sepanjang hari uring-uringan…karena sy baru saja gagal mendapatkan pekerjaan yg sy inginkan…sy ditolak oleh perusahaan tersebut….menangis seharian…merasa hancur…sampai tepat pada pukul 5 sore…mendadak sy ingin ke gereja…bagi sy tidaka da yg lebih indah selain berdoa saat sy mengalami permasalahan….jujur saja…sy ragu untuk datang ke gereja katolik…dan sy berniat datang ke gereja kristen saja…akhirnya…naik ojek..sy berkeliling dari gereja satu ke gereja lain…semuanya tutup….gerbang dikunci….(hari selasa jarang ada kebaktian)…sampai akhirnya pak ojek bilang: Masih ada 1 gereja lain ci….gereja katolik…mau kesana?

          Saya sempat bingung…hari selasa mana ada misa kudus? akhirnya karena sy merasa tidak mampu lagi menahan rasa kesedihan sy karena ditolak kerja…sy memutuskan untuk menemui Pastor di sekretariat gereja katolik tsb…setidaknya bisa mohon dukungan doa….dan minta Pastor turut mendoakan sy…

          Ternyata…..pintu gerbang gereja katolik terbuka….ratusan umat sudah hadir di gereja tersebut…sy bingung juga…ada misa apa ya…sy mampir ke sekretariat nya dan bertemu dengan seorang pastor…sy menanyakan mengenai misa nya…dan pastor menjawab: hari ini misa pesta Maria Immaculata (Maria yang dikandung tanpa noda)….

          Ketika pastor beranjak menuju gereja….sy malah bingung…waduh….akhirnya sy memutuskan pulang saja ah…10 menit perjalanan menuju rumah….tiba-tiba sy pengen sekali mengikuti misa kudus tersebut…dan pak ojek sampai bingung: lah….balik lagi kesana ci? bener?…..Sy jawab: ya pak….balik aja….

          Akhirnya…..saya….seorang katolik yg meninggalkan gerejanya…yang hilang kepercayaan pada bunda Maria….kembali….tepat pada hari Pesta Maria Immaculata….

          Didalam gereja….sy mencurahkan semua unek-unek sy pada Bunda Maria….mohon ampun atas semua yg sudah sy lakukan…..tiada henti sy memandang sosok Bunda Maria dalam gereja…..terasa begitu damai….semua rasa tidak percaya sy hilang….cinta itu tumbuh begitu pesatnya…

          Keesokan harinya, sy membaca surat kabar dan menemuka lowongan pekerjaan baru….dan kebetulan perusahaan itu adalah sebuah perusahaan katolik yang mempunyai nama Santa Maria…ajaibnya…baru telpon untuk mendaftar…sy langsung dipanggil untuk hadir dalam wawancara…ketika sy hadir disana…sy ingin menangis rasanya….di halaman depan ada sosok Bunda Maria yg seolah tersenyum menyambut kedatangan sy….begitu masuk….hampir di setiap tempat ada sosok/icon Bunda Maria….hari ini sy masih menunggu jawaban final dari perusahaan tersebut untuk kepastian apa sy diterima atau tidak….tapi walaupun sy begitu berharap untuk bisa bekerja disana…sy siap untuk menerima keputusan perusahaan tersebut….walau perih rasanya….sy tidak akan putus asa mencari job baru…tidak hanya sekedar job…melainkan job yg juga mampu untuk menumbuhkan iman sy….berkembang dalam komunitas katolik…dan semakin mencintai Yesus dan juga Bunda Maria….

          Inti dari kesaksian sy…seperti yg sis Inggrid jelaskan Bahwa Gereja lahir dari sejarah yang bermula dari Kristus sendiri. Kristus sendiri lahir melibatkan ketaatan Bunda Maria, sehingga Ia bisa menjelma menjadi manusia. Karena itu, kita menghormati Bunda Maria, karena Allah-lah yang terlebih dahulu memilih dan menghormatinya sebagai Ibu-Nya.

          Jika pak Budi bilang: orang katolik sibuk berdoa dan lupa baca alkitab….mengapa tidak memulai untuk mulai membaca alkitab, merenungkan firman Nya dan mengamalkan perintah Nya….sungguh….membaca alkitab merupakan sumber kekuatan bagi sy….semua firman Nya bagaikan air yg menghapus dahaga sy…jika bosan membaca alkitab…mungkin bisa juga dengan membaca buku renungan-renungan harian…seperti renungan malam, renungan pagi….awali hari dengan renungan pagi dan tuntaskan malam dengan renungan malam….

          Pak Budi, sy tidak ingin menggurui, sy bukan sis Inggrid yg seorang theolog…tapi hari ini sy mau bilang: Mother Mary and Jesus Christ….ku melihat Kebaikan MU…yg tak pernah habis di hidupku…ku berjuang…pada akhirnya…Kau dapati aku tetap setia….

          GBU

          Christmas Spirit

          Ps: thx you so much sis Inggrid!

  6. Bukankah Yesus meminta kepada kita untuk saling mendoakan satu sama lain. Kalau sama pastor, pendeta, orang tua bahkan teman kita minta di do’akan misalnya ketika kita hendak melaksanakan suatu acara penting atau ada kesulitan hidup dll padahal kita juga bisa langsung berdoa kepada Tuhan, KENAPA kita tidak boleh meminta DOA dari orang-2 KUDUS seperti BUNDA MARIA? Apakah kakak ipar saudara Andi berpikir bahwa Bunda Maria tidak lebih kudus daripada Pastor/Pendeta/Orang Tua/Teman? Atau barangkali berpikir bahwa Bunda Maria atau orang-2 Kudus sudah meninggal dan tidak bisa berbuat apa-2 lagi? Bukankah Yesus pernah berkata bahwa ” Barang siapa percaya padaKu akan hidup selamanya meskipun sudah mati?” Kalau kakak ipar sdr. Andi berpikir bahwa yang sudah meninggal ya sudah selesai dan gak bisa berbuat apa-2 lagi (secara rohani) maka untuk apa percaya kepada Yesus? Apa bedanya dengan tidak percaya kepada Yesus?

    Bagi saya sangat masuk akal/logis dan jelas bahwa KARYA KESELAMATAN ALLAH BAGI UMAT MANUSIA MELIBATKAN PERAN ORANG-ORANG KUDUS DAN UMAT BERIMAN LAINNYA (TERMASUK KITA) DALAM TINGKAT YANG BERBEDA-BEDA. TUHAN MENGHENDAKI KITA SEMUA SELAMAT, JADI PERLU KERJASAMA DAN TIDAK EGOIS. KERJASAMA TUHAN DENGAN MANUSIA DAN KERJASAMA SESAMA UMAT CIPTAANNYA. Semoga kita selalu dibimbing oleh Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Amin.

  7. Shaloom,

    saya ingat saat liburan lebaran bersama keluarga kemaren,saat transit di cengkareng karna mau pindah dari pesawat lion Air ke Garuda Indonesia ,kami mesti naik pesawat Garuda pada terminal lain.
    Saat itu kami diberitahu oleh petugas bandara bahwa ada shuttle bus gratis (bis kuning) yang di sediakan bandara khusus untuk mengantar penumpang ke terminal yang di maksud,sebab jaraknya cukup jauh untuk di tempuh dengan jalan kaki,dan akan lebih ruwet bila naik taksi tembak alias taksi gelap
    Syukurlah,dengan shuttle itu,perjalanan menjadi ringan dan menyenangkan.
    Berdoa melalui perantaraan Bunda Maria ,di ibaratkan sebagai tawaran ber rahmat dari Allah Bapa,di umpamakan seperti shuttle bus yang sudah di siapkan untuk membantu kita untuk mencapai tujuan dengan cepat,tepat dan cuma cuma.
    semua kembali ke kita,apakah mau memanfaatkan rahmat tersebut ??

    Berkah Dalem

  8. Katolik lahir bukan semata-mata “sim salabim dari Allah, maka jadilah Katolik. Katolik lahir dari Sejarah. Cerita turun temurun pada waktu istirahat, digambarkan dalam cerita sejarah Katolik. Karena diciptakan dari sejarah, maka banyak hal didalamnya yang ikut mendukung, tidak terkecuali orang-orang Suci seperti halnya Bunda Maria. Bunda Maria merupakan bagian dari sejarah itu. “Yang berkecimpung dan berperan penting akan cerita Yesus Puteranya. Sudah selayaknya kita menghormati Dia sebagai Bunda Tuhan. Pada orang Tua kita sendiri saja kita harus hormat, apalagi pada Bunda Yesus…..?!?!?! Dan Katolik mengerti betul itu ! Katolik mengatur wadah komunikasi kepada Bunda dengan DOA ROSARIO. Jadi nggak perlu pusing-pusing untuk berkomunikasi dengan Bunda, karena Katolik sudah mengatur sedemikian rupa cara berkomunikasi/ berdevosi/ kepada Bunda……!

    • Shalom Ponsianus,
      Ya, benar, saya setuju dengan pandangan anda, dan demikianlah saya rasa yang juga menjadi pandangan Gereja Katolik. Bahwa Gereja lahir dari sejarah yang bermula dari Kristus sendiri. Kristus sendiri lahir melibatkan ketaatan Bunda Maria, sehingga Ia bisa menjelma menjadi manusia. Karena itu, kita menghormati Bunda Maria, karena Allah-lah yang terlebih dahulu memilih dan menghormatinya sebagai Ibu-Nya. Selanjutnya, penghormatan kita kepada Bunda Maria sekarang ini adalah melalui doa, khususnya doa Rosario. Di dalam doa Rosario inipun kita merenungkan peristiwa- peristiwa hidup Yesus, maka pusatnya selalu Kristus. Maka melalui doa Rosario, Bunda Maria membawa kita semakin lebih dekat kepada Kristus, melalui dukungan doa-doanya, pada saat kita merenungkan peristiwa- peristiwa hidup Yesus itu.

      Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
      Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org

Comments are closed.