Pertanyaan:
Tapi saya tidak setuju dengan isi article tsb. yang menyatakan seolah-olah aliran Protestan salah dan Katholik yang benar. Kita harus obyektif bahwa tidak semua aliran protestan mengajarkan apa yg diceritakan dalam artikel.
Salam – Samuel.
Jawaban:
Shalom Samuel,
Berikut ini adalah jawaban untuk point C, dimana Samuel menyatakan ketidaksetujuan pernyataan bahwa aliran Protestan salah dan Katolik yang benar. Dan lebih lanjut Samuel mengatakan bahwa tidak semua aliran protestan mengajarkan apa yang diceritakan dalam artikel “Thank you Lord, I am Home.”
I. Banyak denomasi mengajarkan doktrin yang berbeda-beda
- Saya setuju dengan pernyataan Samuel bahwa tidak semua aliran Protestan mengajarkan beberapa hal yang diceritakan oleh Lia. Namun, inilah point yang sangat penting, dimana begitu banyak ajaran yang berbeda, sampai begitu sulit untuk menelusuri sumber dari suatu ajaran. Sebagai contoh, berapa sakramen yang Yesus dirikan? Apakah roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus atau hanya merupakan simbol belaka? Siapakah yang berwenang untuk menentukan ajaran atau doktrin kalau terjadi ketidaksetujuan?Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana dapat terjadi perbedaan- perbedaan dasar pemahaman antara dua orang (atau lebih) yang masing-masing mengklaim bahwa dialah yang mengerti doktrin yang benar?Berpegang pada Alkitab semata sebagai satu-satunya pegangan tidak akan dapat menyelesaikan segala pertanyaan tersebut. Hal ini terjadi karena kekurangan dari setiap individu untuk menafsirkan Alkitab dengan benar. Dan inilah yang ditegaskan oleh Rasul Petrus, dimana dia mengingatkan jemaat Kristen bahwa ada perkataan-perkataan dari Rasul Paulus yang sulit dimengerti dan dapat dibelokkan oleh orang-orang (lih. 2 Pet 3:15-17; 2 Pet 1:20-21). Kalau kita melihat ada banyak hal di dalam Alkitab yang memang sulit untuk dicerna, dan ketidakhati-hatian akan penafsiran akan mendatangkan kesalahan yang fatal. Berapa banyak kita mendengar dari agama lain, yang menggunakan Alkitab untuk menyanggah kebenaran iman Kristen, seperti tentang ajaran Tritunggal Maha Kudus,Yesus adalah Tuhan. Dan kalau kita meneliti lebih lanjut, hanya berpegang pada Alkitab saja mendatangkan begitu banyak perpecahan.
Oleh sebab itu, Gereja Katolik mempunyai tiga pilar kebenaran yang juga menjadi pilar pemersatu, yaitu terdiri dari: Kitab Suci (Sacred Scripture), Tradisi Suci (Sacred Tradition), dan wewenang mengajar (Sacred Magisterium). Untuk lebih jelasnya, silakan melihatnya di jawaban ini (silakan klik).
- Kita tidak dapat mengatakan bahwa semua gereja benar. Argumentasi ini akan menjadi lebih mudah, kalau semua gereja mengajarkan hal yang sama. Namun kenyataannya, seperti yang Samuel katakan, tidak semua gereja mengajarkan hal yang sama. Kalau seseorang bertanya berapakah A+B? Dan satu orang menjawab C dan yang lain menjawab D, sedangkan C dan D tidaklah sama atau malah bertentangan, maka salah satu dari C atau D, atau jawaban lain yang benar. Tidak mungkin kita mengatakan C dan D sama-sama benar.Jadi kalau kita applikasikan dalam gereja, maka tidak mungkin semua gereja benar, karena semuanya banyak yang mengajarkan ajaran atau doktrin yang berbeda-beda. Bagaimana seseorang tahu mana gereja yang mengajarkan doktrin yangbenar dan mana yang tidak? Dan bagaimana seseorang membuktikan hal tersebut, apalagi semua gereja mengatakan bahwa Alkitab adalah sumber kebenaran mereka. Kalau salah satu benar, tidak mungkin semuanya benar. Dalam tulisan “Mengapa kita memilih Gereja Katolik“, saya mencoba membuktikan bahwa Yesus sendiri yang mendirikan Gereja Katolik. Namun kebenaran bahwa Gereja Katolik sebagai Gereja yang didirikan oleh Kristus tidak membuat Gereja Katolik menjadi sombong, namun senantiasa berjuang untuk hidup kudus. Bukan juga Gereja Katolik tidak ada toleransi terhadap agama lain, namun kesadaran bahwa Gereja Katolik didirikan oleh Kristus, justru semakin memacu Gereja Katolik untuk terus merangkul gereja-gereja lain, dan dengan jujur dan rendah hati belajar mendalami Firman Tuhan seperti para saudara-saudari dari gereja-gereja non-Katolik.
II. Bukankah Gereja Katolik tidak sempurna?
- Untuk menjawab ini, kita harus mengetahui hakekat dari Gereja itu sendiri, yaitu sebagai Tubuh mistik Kristus. Karena hanya ada satu kepala Gereja, yaitu Kristus, maka hanya ada satu Tubuh Kristus. Dan Tubuh Kritus ini tidaklah terpecah-pecah, yang berarti Tubuh Kristus bukanlah terdiri dari banyak gereja yang mempunyai pengajaran yang berlainan.
- Gereja juga mempunyai dualitas, yaitu: terlihat dan tak terlihat, cara (means) dan tujuan (end). Ingrid pernah menulis artikel “Gereja tonggak kebenaran dan tanda kasih Tuhan – bagian 2” (silakan klik). Di dalam artikel tersebut dijelaskan lebih mendetil tentang dualitas Gereja. Jadi kalau Gereja Katolik mengatakan bahwa Gereja adalah Kudus, itu dikarenakan oleh Kepala dari Gereja, yaitu Kristus adalah kudus. Namun Gereja juga terdiri dari orang-orang berdosa, sehingga diperlukan pertobatan yang terus-menerus.
- Memang ada masa-masa dimana otoritas Gereja kurang dapat mencerminkan kasih Kristus. Namun ini juga menjadi suatu bukti bahwa Kristus setia dengan janjinya untuk melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman dan tidak akan membiarkan maut berkuasa atasnya. Tanpa perlindungan dari Kristus, Gereja Katolik mungkin sudah tidak ada lagi di muka bumi ini. Namun kenyataannya, sampai saat ini, Gereja Katolik tetap berdiri, dengan pengajaran yang sama, ibadah yang sama, dengan lebih dari satu milyard anggota di seluruh dunia.
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan untuk menjawab point C. Dari point ini, minimal Samuel dapat merenungkan, mengapa ada begitu banyak gereja dengan pengajaran yang berbeda-beda.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org
Mengapa gereja Katolik disebut juga sebagai denominasi? apakah penamaan tersebut tepat? Bukankah gereja katolik suatu kesatuan, tidak seperti gereja protestan penuh dengan puluhan ribu sempalan seperti yang pernah anda tulis dalam website ini?
[dari katolisitas: Silakan melihat tanya jawab di atas – silakan klik]
Tim katolisitas yg terkasih,
mohon diberikan penjelasan ttg buku D. Barret
Dalam bukunya Barret dihalaman 12, ini yg dia berikan:
Mega Bloc: Denomination
Roman Catholic 239
Orthodox 764
Protestant 8848
Anglican 168
Marginal 1488
Independent 21582
Total 33089
Apakah dasar dari pemberian denominasi Katolik Roma? Dan apakah denominasi tsb? Setahu saya Katolik adalah satu diseluruh dunia.
Salam Kasih,
Yosafat
Shalom Yosafat,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang mengapa dalam buku World Christian Encylopedia yang dikarang oleh Barrett, Kurian, Johnson terdapat 238/239 denominasi Gereja Katolik. Untuk mengerti hal ini, maka kita harus melihat bahwa perhitungan denominasi di dalam buku itu dilakukan per negara, yang berarti ada 238/239 denominasi Katolik karena dihitung 1 denominasi Katolik di setiap negara. Silakan melihat definisi “denomination” di buku tersebut di bagian Glossary “As a statistical unit in this Encyclopedia, a ‘denomination’ always refers to one single country. Thus the Roman Catholic Church, although a single organization, is described here as consisting of 236 denominations in the world’s 238 countries.” (Barrett, et al, World Christian Encyclopedia, volume 1, page 27)” Hal ini sama seperti seluruh keuskupan di Indonesia dihitung satu denominasi. Padahal kita tahu, bahwa semua keuskupan di Indonesia berada di bawah struktur Katolik Roma yang berpusat di Vatikan. Semoga hal ini dapat memperjelas, dan semakin menyadarkan kita akan empat tanda Gereja, yaitu: satu, kudus, katolik dan apostolik. Silakan membaca dialog panjang di sini – silakan klik.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
Terima kasih Stef atas penjelasanya yg singkat.
Karena sy adalah seorang Katolik sejak bayi & setau saya Katolik adalah satu di belahan dunia manapun, maka saya mengajukan pertanyaan ini.
Smoga pelayanan anda semakin diberkati.
Salam kasih,
Yosafat
Shalom Bp Stef,
Maaf kalau sudah pernah dibahas. Tentang istilah denominasi, apakah tepat jika dikatakan bahwa Katolik termasuk salah satu denominasi? Hal ini saya tanyakan sebab banyak orang Katolik sendiri yang menyebut Katolik sebagai denominasi. Majalah HIDUP dalam beberapa artikelnya juga sering sekali menyebut denominasi Katolik terutama jika menuliskan artikel yang berhubungan dengan gereja-gereja Protestan (ekumene, Natal bersama, dll). Ini membingungkan. Mohon penjelasannya.
Berkah Dalem
Shalom Ryan,
Sebenarnya jika kita mempelajari Alkitab dan ajaran Gereja Katolik, tidak tepat jika dikatakan katolik termasuk sebagai salah satu denominasi. Yesus mendirikan hanya satu Gereja. Gereja Kristus itu didirikan di atas Petrus dan yang sekarang berada di dalam Gereja Katolik. Silakan membaca penjelasan saya tentang Deklarasi Dominus Iesus, silakan klik di sini, atau membaca sendiri terjemahan lengkapnya dari Dekarasi tersebut, silakan klik di sini.
Jika masih ada yang kurang jelas, silakn bertanya kembali di bawah artikel tersebut. Terima kasih.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- http://www.katolisitas.org
saya mau bertanya, apa sih perbedaan mendasar antara protestan dan katolik… yang membuat kedua agama ini di bedakan… apakah semata karena protestan tak mau tunduk pada otoritas Vatikan? Thx.
Shalom Theodorus,
Terima kasih atas pertanyaannya tentang perbedaaan antara gereja Protestan dan Gereja Katolik. Kita dapat menelusuri perbedaan antara keduanya dalam sejarah dan perbedaan dogmatis. Gereja Katolik percaya bahwa Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri – dengan ciri: satu, kudus, katolik, apostolik. (silakan membaca tentang hal ini di sini – silakan klik). Hal ini juga dapat ditelusuri dari sejarah kepausan, yaitu mulai dari rasul Petrus sebagai Paus I sampai Paus Benediktus XVI sebagai Paus ke 265. Sedangkan sejarah Protestan bermula pada abad ke 16, yaitu dimulai oleh Martin Luther.
Dari sisi pengajaran, ada beberapa hal penting yang membedakan keduanya. Gereja Protestan percaya akan “sola scriptura” (hanya Alkitab) dan “sola fide” (hanya iman). Gereja Katolik percaya bahwa bukan hanya Alkitab yang menjadi pilar kebenaran, namun juga termasuk Tradisi Suci dan Magisterium Gereja (silakan klik). Gereja Katolik juga percaya bahwa keselamatan adalah anugerah Allah, yang dimanifestasikan lewat iman dan kasih. (silakan klik dan klik ini juga).
Perbedaan pokok yang lain, seperti yang disebutkan oleh Theodorus adalah gereja Protestan tidak tunduk pada otoritas Roma. Tentu saja hal ini terjadi karena sejarah Gereja yang cukup panjang, dimana kalau ditelusuri masing-masing pihak mempunyai kesalahan. Namun secara teologis, otoritas Roma di bawah kepemimpinan Paus adalah bersumber pada Alkitab, Tradisi Suci, serta Magisterium Gereja (silakan klik). Dan ada banyak pengajaran yang berbeda antara keduanya, seperti: sakramen, konsep keselamatan, penghormatan terhadap Maria dan orang kudus, dll. Silakan melihat di tanya jawab kategori: apologetik Kristen (silakan klik).
Namun, Gereja Katolik, melalui Konsili Vatikan II mengajarkan bahwa kita juga harus melihat bahwa mereka yang tergabung dalam gereja-gereja Protestan sebagai saudara-saudari dalam Tuhan Yesus. Hal ini dipertegas dalam dokumen Vatikan II tentang Ekumenisme, yang mengatakan “Dalam satu dan satu-satunya Gereja Allah itu sejak awalmula telah timbul berbagai perpecahan[15]], yang oleh Rasul dikecam dengan tajam sebagai hal yang layak di hukum[16]]. Dalam abad-abad sesudahnya timbullah pertentangan-pertentangan yang lebih luas lingkupnya, dan jemaat-jemaat yang cukup besar terpisahkan dari persekutuan sepenuhnya dengan Gereja katolik, kadang-kadang bukan karena kesalahan kedua belah pihak. Tetapi mereka, yang sekarang lahir dan di besarkan dalam iman akan Kristus di jemaat-jemaat itu, tidak dapat dipersalahkan dan dianggap berdosa karena memisahkan diri. Gereja katolik merangkul mereka dengan sikap bersaudara penuh hormat dan cinta kasih. Sebab mereka itu, yang beriman akan Kristus dan dibabtis secara sah, berada dalam suatu persekutuan dengan Gereja katolik, baik perihal ajaran dan ada kalanya juga dalam tata-tertib, maupun mengenai tata-susunan Gereja, persekutuan gerejawi yang sepenuhnya terhalang oleh cukup banyak hambatan, diantaranya ada yang memang agak berat. Gerakan ekumenis bertujuan mengatasi hambatan-hambatan itu. Sungguhpun begitu, karena mereka dalam Baptis dibenarkan berdasarkan iman, mereka disaturagakan dalam Kristus[17]]. Oleh karena itu mereka memang dengan tepat menyandang nama kristen, dan tepat pula oleh putera-puteri Gereja katolik diakui selaku saudara-saudari dalam Tuhan[18]].” (UR, 3)
Semoga uraian di atas dapat membantu. Mari kita berdoa agar gereja dapat bersatu, sehingga doa Yesus di Yoh 17 dapat menjadi kenyataan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – http://www.katolisitas.org
Comments are closed.